KABUPATEN WONOGIRI
Selasa, 27 September 2022
(Hari Kedua)
Disusun Oleh:
C. KINERJA ORGANISASI
Pemateri: Antonius Hendro, S.STP., M.Si. (Bagian Organisasi Setda Kabupaten
Wonogiri)
Pengertian Kinerja
Kinerja ( performance ) sudah menjadi kata popular yang sangat menarik dalam
pembicaraan manajemen publik. Konsep kinerja pada dasarnya dapat dilihat dari dua
segi, yaitu kinerja pegawai (per-individu) dan kinerja organisasi. Kinerja adalah
gambaran mengenai tingkat pencapaian pelaksanaan tugas dalam suatu organisasi, dalam
upaya mewujudkan sasaran, tujuan, misi, dan visi organisasi tersebut. Konsep kinerja
(Performance) dapat didefinisikan sebagai sebuah pencapaian hasil atau degree of
accomplishtment
Hal ini berarti bahwa, kinerja suatu organisasi itu dapat dilihat dari tingkatan
sejauh mana organisasi dapat mencapai tujuan yang didasarkan pada tujuan yang sudah
ditetapkan sebelumnya. Kinerja merupakan hasil dari kegiatan kerjasama diantara
anggota atau komponen organisasi dalam rangka mewujudkan tujuan organisasi.
Sederhananya, kinerja merupakan produk dari kegiatan administrasi, yaitu kegiatan
kerjasama dalam sebuah organisasi atau kelompok untuk mencapai tujuan yang
pengelolaannya biasa disebut sebagai manajemen. Kinerja dikatakan sebagai sebuah hasil
(output) dari suatu proses tertentu yang dilakukan oleh seluruh komponen organisasi
terhadap sumber-sumber tertentu yang digunakan (input). Selanjutnya, kinerja juga
merupakan hasil dari serangkaian proses kegiatan yang dilakukan untuk mencapai tujuan
tertentu 34 organisasi. Dalam kerangka organisasi terdapat hubungan antara kinerja
perorangan (individual Performance) dengan kinerja organisasi (Organization
Performance).
Organisasi pemerintah maupun swasta besar maupun kecil dalam mencapai tujuan
yang telah ditetapkan harus melalui kegiatan-kegiatan yang digerakkan oleh orang atau
sekelompok orang yang aktif berperan sebagai pelaku, dengan kata lain tercapainya
tujuan organisasi hanya dimungkinkan karena adanya upaya yang dilakukan oleh orang
dalam organisasi tersebut. Berdasarkan definisi kinerja diatas menjelaskan gambaran
mengenai tingkat pencapaian pelaksanaan tugas yang dilakukan oleh seluruh pegawai
yang ada disuatu organisasi atau instansi pemerintah. Meningkatkan kinerja dalam
sebuah organisasi atau instansi pemerintah merupakan tujuan atau target yang ingin
dicapai oleh organisasi dan instansi pemerintah dalam memaksimalkan suatu kegiatan.
Pengertian Organisasi
Organisasi merupakan suatu struktur pembagian kerja dan struktur tata hubungan
kerja antara sekelompok orang pemegang posisi yang bekerjasama secara tertentu untuk
bersama-sama mencapai tujuan tertentu. Menurut Pradjudi Armosudiro organisasi adalah
struktur pembagian kerja dan struktur tata hubungan kerja antara sekelompok orang
pemegang posisi yang bekerjasama secara tertentu untuk bersama-sama mencapai tujuan
tertentu. 35 “organisasi ialah setiap bentuk persekutuan antara dua orang atau lebih yang
bekerja bersama serta secara formal terikat dalam rangka pencapaian suatu tujuan yang
telah ditentukan dalam ikatan yang mana terdapat seseorang / beberapa orang yang
disebut atasan dan seorang / sekelompok orang yang disebut dengan bawahan.”
(Armosudiro,2006:12)
Organisasi adalah sekelompok orang (dua atau lebih) yang secara formal
dipersatukan dalam suatu kerjasama untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Suatu
organisasi di bentuk karena mempunyai dasar dan tujuan yang ingin dicapai,
sebagaimana yang dikemukakan oleh James D Mooney: Organisasi adalah bentuk
perserikatan manusia untuk mencapai suatu tujuan bersama.akan tetapi perlu kita fahami
bahwa yang menjadi dasar organisasi,bukan “siapa” akan tetapi “apanya” yang berarti
bahwa yang dipentingkan bukan siapa orang yang akan memegang organisasi ,tetapi
“apakah”tugas dari organisasi. (Money,1996:23) Sebuah organisasi dapat terbentuk
karena dipengaruhi oleh beberapa aspek seperti penyatuan visi dan misi serta tujuan yang
sama dengan perwujudan eksistensi sekelompok orang tersebut terhadap masyarakat.
Organisasi yang dianggap baik adalah organisasi yang dapat diakui keberadaannya oleh
masyarakat disekitarnya, karena memberikan kontribusi seperti pengambilan sumber
daya manusia dalam masyarakat sebagai anggota-anggotanya sehingga menekan angka
pengangguran.
Kinerja organisasi merupakan indikator tingkatan prestasi yang dapat dicapai dan
mencerminkan keberhasilan suatu organisasi, serta merupakan hasil yang dicapai dari
perilaku anggota organisasi. 36 Kinerja bisa juga dikatakan sebagai sebuah hasil (output)
dari suatu proses tertentu yang dilakukan oleh seluruh komponen organisasi terhadap
sumbersumber tertentu yang digunakan (input). Selanjutnya, kinerja juga merupakan
hasil dari serangkaian proses kegiatan yang dilakukan untuk mencapai tujuan tertentu
organisasi.
Bagi suatu organisasi, kinerja merupakan hasil dari kegiatan kerjasama diantara
anggota atau komponen organisasi dalam rangka mewujudkan tujuan organisasi. “Kinerja
organisasi adalah totalitas hasil kerja yang dicapai suatu organisasi tercapainya tujuan
organisasi berarti bahwa, kinerja suatu organisasi itu dapat dilihat dari tingkatan sejauh
mana organisasi dapat mencapai tujuan yang didasarkan pada tujuan yang sudah
ditetapkan sebelumnya”. (Surjadi,2009:7)
Menurut Baban Sobandi Kinerja organisasi merupakan sesuatu yang telah dicapai
oleh organisasi dalam kurun waktu tertentu, baik yang terkait dengan input, output,
outcome, benefit, maupun impact. (Sobandi, 2006:176). Hasil kerja yang dicapai oleh
suatu instansi dalam menjalankan tugasnya dalam kurun waktu tertentu, baik yang terkait
dengan input, output, outcome, benefit, maupun impact dengan tanggung jawab dapat
mempermudah arah penataan organisasi pemerintahan. Adanya hasil kerja yang dicapai
oleh instansi dengan penuh tanggung jawab akan tercapai peningkatan kinerja yang
efektif dan efisien.
Organisasi pemerintahan menggunakan alat, teori yang digunakan yaitu teori
kinerja dari Baban Sobandi dan para ahli lainnya dalam bukunya yang berjudul
Desentralisasi dan Tuntutan Penataan Kelembagaan Daerah.
Menjadi ahli karena jam terbang karena berkaitan dengan teknikal. Tehnikal
diberikan waktu jika ada kesalahan. Kalau personal fall hanya bisa di perbaiki dengan
kebalikannya misal (tidak jujur harus jujur) hanya bisa di perbaiki oleh dirinya sendiri,
dan disesuaikan dengan aturan/sistem. Harus hati hati apabila sudah masuk ke personal
fall harus dikeluarkan dari sistem.
Manajemen PPPK:
o Penetapan Kebutuhan
o Pengadaan
o Penilaian Kinerja
o Penggajian dan Tunjangan
o Pengembangan Kompetensi
o Pemberian Penghargaan
o Disiplin
o Pemutusan Hubungan Kerja
o Perlindungan
“Pasal 52 ayat (1) “PPK setiap instansi menetapkan peraturan disiplin PPPK. Tata
cara pengenaan sanksi sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang
mengatur mengenai disiplin PNS. “
Perlindungan
Jaminan hari tua
Jaminan kesehatan
Jaminan kecelakaan kerja diberikan on top dari program jaminan sosial
nasional
Jaminan kematian
Bantuan hukum
Cuti
Cuti Tahunan
PPPK yang telah bekerja paling sedikit 1 tahun
Lamanya hak atas cuti tahunan adalah 12 hari kerja
Mengajukan permohonan tertulis
Guru dan dosen yang mendapat liburan disamakan dengan PNS yang telah
menggunakan hak cuti tahunan
Bagi yang belum 1 tahun, dapat mengambil cuti selama 6 hari, apabila
bapak/ibu, istri/suami,anak,mertua sakit keras atau meninggal dunia,
mengurus keperluan keluarga yang meninggal dunia, melangsungkan
pernikahan pertama.
Cuti Sakit
PPPK yang sakit lebih dari 1 hari sampai dengan 14 hari berhak atas cuti
sakit
Hak atas cuti sakit dapat diberikan paling lama 1 bulan & apabila dalam
jangka waktuitu tidak sembuhnmaka pemutusan hunungan perjanjian kerja
PPPK yang megalami gugur kandungan berhak cuti sakit paling lama 1 ½
bulan
Cuti Melahirkan
Untuk kelahiran anak pertama sampai dengan kelahiran anak ketiga pada saat
menjadi PPPK berhak cuti melahirkan selama 3 bulan
Cuti Bersama
Cuti bersama mengikuti PNS
PNS yang karena jabatannya tidak diberikan hak atas cuti bersama, hak
cuti tahunannya ditambah sesuai dengan jumlah cuti bersama yang tidak
diberikan
Larangan
1. PPK dilarang mengangkat pegawai non PNS atau non PPPK untuk mengisi
jabatan ASN
2. Larangan tersebut juga berlaku bagi pejabat lain di lingkungan instansi
pemerintah yang melakukan pengangkatan Non PNS dan Non PPPK
3. PPPK dan pejabat lain yang melakukan pelanggaran dikenakan sanksi sesuai
ketentuan peraturan perundang undangan.
Ketentuan Peralihan
a. Pada saat peraturan ini berlaku JPT utama dan JPT madya tertentu yang berasal
dari non PNS yang belum mencapai BUP masih tetap melaksanakan tugas.
b. Pada saat peraturan berlaku pegawai non PNS yang bertugas di istansi pemerintah
termasuk lembaga non struktural, BLU tetap melaksanakan tugas paling lama 5
tahun.
c. Setelah 5 tahun dapat diangkat menjadi pegawai PPPK
d. Gaji dan tunjangan sesuai ketentuan PNS yang besarannya di atur dengan
Peraturan Presiden.
F. DISIPLIN ASN
Pemateri: Suratman, S.E.,MM. (Sekretaris BKD Kabupaten Wonogiri)
Isu-isu Strategis
a. Kebijakan merdeka belajar yang merupakan pelayanan public dalam
penerapan standar pelayanan minimal.
b. Tuntutan adaptasi dan penerapan kemajuan teknologi informasi untuk
peningkatan pembelajaran bagi peserta didik.
c. Tuntutan peningkatan profesionalisme guru.
d. Tuntutan pemenuhan sarana dan prasarana sekolah.
e. Tuntutan peningkatan pelayanan pendidikan non formal.
f. Tuntutan pengembangan kebudayaan bagi masyarakat Wonogiri.
A. SEKRETARIAT
1. Pengkoordinasian penyusunan kebijakan, rencana, program, kegiatan, anggaran,
monitoring dan evaluasi, serta pelaporan di lingkungan Dinas;
2. Pembinaan dan pemberian dukungan administrasi yang meliputi ketatausahaan,
kepegawaian, keuangan, kerumahtanggaan, kerja sama, hubungan masyarakat, arsip,
pengelolaan informasi dan dokumentasi di lingkungan Dinas;
3. Pengkoordinasian, pembinaan dan penataan organisasi dan tata laksana di lingkungan
Dinas;
4. Pengkoordinasian dan penyusunan peraturan perundang-undangan di lingkungan
Dinas;
5. Pengkoordinasian pelaksanaan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP) di
lingkungan Dinas;
6. Pelaksanaan koordinasi dan fasilitasi penyelenggaraan tugas pembantuan di bidang
pendidikan;
7. Pengelolaan data pokok pendidikan (DAPODIK) pendidikan anak usia dini,
pendidikan dasar dan pendidikan masyarakat; dan
8. Pelaksanaan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh pimpinan sesuai dengan tugas
dan fungsinya.
E. BIDANG KEBUDAYAAN
1. Pelaksanaan perumusan penyusunan kebijakan teknis bidang kebudayaan yang meliputi
kebudayaan, Kesenian Tradisional, Sejarah, Cagar Budaya dan Permuseuman;
2. Pelaksanaan kebijakan penyelenggaraan urusan pemerintahan bidang kebudayaan yang
meliputi kebudayaan, Kesenian Tradisional, Sejarah, Cagar Budaya dan Permuseuman;
3. Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan penyelenggaraan urusan pemerintahan bidang
kebudayaan yang meliputi kebudayaan, Kesenian Tradisional, Sejarah, Cagar Budaya
dan Permuseuman;
4. Pelaksanaan administrasi Dinas dalam penyelenggaraan kebijakan teknis bidang
kebudayaan yang meliputi kebudayaan, Kesenian Tradisional, Sejarah, Cagar Budaya
dan Permuseuman; dan
5. Pelaksanaan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh pimpinan sesuai tugas dan
fungsinya.