KAJIAN PUSTAKA
Kinerja sering juga disebut sebagai prestasi kerja. Kinerja berasal dari
adalah kinerja dari organisasi itu sendiri. Kinerja merupakan hasil kerja
organisasi ”
9
tergantung pada kompleksitas faktor-faktor pembentuk kinerja
tersebut.
2005 : 79).
10
bisa dijelaskan sebagai gambaran mengenai tingkat pencapaian
hendak dicapai. Tanpa ada tujuan atau target, kinerja seseorang atau
ukurnya.
11
Sedangkan Soesilo dalam Hessel Nogi Tangkilisan (2005:180-
12
untung besar pastilah kinerjanya baik. Sedangkan pada organisasi
publik yang lebih mengarah pada nonprofit orientation maka visi dan
bisa diukur dengan laba karena tujuan utama organisasi ini bukan
tujuan-tujuan organisasi.
13
Dari manfaat ini dapat disimpulkan bahwa pengukuran kinerja adalah
suatu metode atau alat yang digunakan untuk mencatat dan menilai
2007:94)
capaian, tolok ukur inilah yang disebut dengan indikator. Jadi indikator
14
pengamatan dan penilaian terhadap sesuatu hal yang ingin diketahui
hasilnya.
atau instansi. Selain itu tanpa adanya pengukuran kinerja, maka tidak
akan diketahui mana yang harus dihargai serta dipertahankan dan mana
agar lebih terarah dan sistematis. Maka dari itu dalam penilaian perlu
1. Produktivitas
15
2. Kualitas Layanan
publik.
3. Responsivitas
16
responsivitas yang rendah dengan sendirinya memiliki kinerja yang
jelek pula.
4. Responsibilitas
5. Akuntabilitas
itu dianggap benar dan sesuai dengan nilai dan norma yang
17
Sementara itu Lenvine dalam review literatur yang diketemukan
(accountability).
customers.
ditetapkan.
2005:175)
18
3. Responsiveness atau responsivitas adalah kerelaan untuk menolong
customers dan menyelenggarakan pelayanan secara ikhlas.
4. Assurance atau kepastian adalah pengetahuan dan kesopanan para
pekerja dan kemampuan mereka dalam memberikan kepercayaan
kepada customers.
5. Empathy adalah perlakuan atau perhatian pribadi yang diberikan
oleh provider kepada costumers. (Ratminto & Atik, 2005:175-176)
a) Efektivitas
b) Produktivitas
c) Efisiensi
19
dicapai dalam waktu yang sesingkat-singkatnya dan dengan
d) Kepuasan
e) Keadilan
a) Responsivitas
tuntutan customers.
b) Responsibilitas
20
c) Akuntabilitas
masyarakat.
d) Keadaptasian
lingkungannya.
e) Kelangsungan hidup
f) Keterbukaan/transparansi
g) Empati
21
isu aktual yang sedang berkembang di masyarakat. (Ratminto
Akuntabilitas.
orang.
sebagai berikut:
22
1. Adanya hasrat yang kuat untuk melaksanakan sepenuhnya apa yang
3. Adanya ketahanan.
1. Kualitas Kerja
23
kehidupannya. Mereka juga ingin mendapakan perlakuan yang
prosedur dan sistem kerja yang telah ditetapkan atau dalam arti
24
(Wahyudi Kumorotomo, 2001:303). Yang harus sesuai dengan
2. Kuantitas Kerja
25
terhenti pada suatu titik saja. Artinya pegawai selalu
masing individu.
26
2.2 Pengertian Satpol PP
Kepala Daerah untuk menciptakan daerah yang tentram, tertib dan teratur
dan masyarakat dapat melakukan kegiatannya dengan aman. Oleh karena itu,
daerah, tetapi juga beban tugas dan tanggung jawab yang diemban, budaya,
sosiologi serta resiko keselamatan Polisi Pamong Praja. Dasar hukum tentang
tugas dan tanggung jawab Satpol PP Nomor 6 Tahun 2010 tentang Satuan
27
pedakang kaki lima di Kabupaten Bantul Tahun 2015-2016. Dari hasil
penelitian dapat disimpulkan bahwa kinerja Satpol PP sudah baik, dilihat dari
responsivitas, dan aspek akuntabilitas. Selain itu juga faktor pendukung yang
Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara. Skripsi, Kinerja
bahwa kualitas pelayanan masih bisa ditingkatkan lagi, sehingga pada saatnya
akan dilakukan jelas sangat berbeda, dari segi judul tentunya dan objek
bahwa semakin baik pemberian layanan publik, semakin tinggi pula kinerja
pegawai/karyawan.
28