MAKALAH
PERENCANAAN KINERJA
Dosen Pengampu:
Dr. Andi Nu Graha,S.E.,M.Si.
Oleh:
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas
limpahan rahmatnya penyusun dapat menyelesaikan makalah ini tepat waktu
tanpa ada halangan yang berarti dan sesuai dengan harapan.
Ucapan terima kasih saya sampaikan kepada bapak Dr. Andi Nu
Graha,S.E.,M.Si sebagai dosen pengampu mata kuliah Performance Management
Appraisal yang telah membantu memberikan arahan dan pemahaman dalam
penyusunan makalah ini.
Kami menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih banyak
kekurangan karena keterbatasan saya. Maka dari itu penyusun sangat
mengharapkan kritik dan saran untuk menyempurnakan makalah ini. Semoga apa
yang ditulis dapat bermanfaat bagi semua pihak yang membutuhkan.
Penyusun
2
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
1.2 Masalah
Masalah yang akan di bahas pada makalah ini adalah, sebagai berikut :
4
BAB II
5
Soepardi (1989: 63) mendefinisikan prestasi kerja sebagai
kegiatan dan hasil yang dapat dicapai atau ditunjukkan oleh seseorang di
dalam pelaksanaan tugas atau pekerjaan. Dapat pula dikatakan bahwa
prestasi kerja ditetapkan perwujudan atau penampilan seseorang dalam
pelaksanaan pekerjaan. Seseorang dapat dikatakan berprestasi keri dengan
baik, apabila dapat mencapai sasaran atau standar kerja yang telah
ditentukan.
6
Dessler (2000: 87) berpendapat Kinerja (prestasi kerja) karyawan
adalah prestasi aktual karyawan dibandingkan dengan prestasi yang
diharapkan dari karyawan. Prestasi kerja yang diharapkan adalah prestasi
standar yang disusun sebagai acuan sehingga dapat melihat kinerja
karyawan sesuai dengan posisinya dibandingkan dengan standar yang
dibuat. Selain itu dapat juga dilihat kinerja dari karyawan tersebut
terhadap karyawan lainnya.
7
Berdasarkan beberapa pendapat tentang kinerja dan prestasi kerja
dapat disimpulkan bahwa pengertian kinerja maupun prestasi kerja
mengandung substansi pencapaian hasil kerja oleh seseorang. Dengan
demikian bahwa kinerja maupun prestasi kerja merupakan cerminan hasil
yang dicapai oleh seseorang atau sekelompok orang. Kinerja perorangan
(individual performance) dengan kinerja lembaga (institutional
performance) atau kinrja perusahaan (corporate performance) terdapat
hubungan yang erat. Dengan perkataan lain bila kinerja karyawan
(individual performance) baik maka kemungkinan besar kinerja
perusahaan (corporate performance) juga baik.
9
2.2 Kajian Empiris
Berikut adalah beberapa hasil penelitian terdahulu terkait perencanaan
kinerja.
2.3 Pembahasan
2.3.1 pengertian perencanaan Kinerja
Perencanaan kinerja merupakan titik awal dari suatu siklus
manajemen kinerja. Dasar untuk melakukan perencanaan kinerja
adalah perencanaan strategis organisasi yang menetapkan tujuan utama
suatu organisasi. Perencanaan strategis menentukan apa yang harus
dilakukan organisasi untuk mencapai tujuan tersebut. Tujuan dan
rencana strategis tersebut dijabarkan lebih lanjut pada tingkat uniit-unit
kerja di bawahnya. Dalam perencanaan kinerja didesain kegiatan apa
yang harus dilakukan untuk mencapai tujuan organisasi. Untuk
melakukan kegiatan tersebut perlu direncanakan bagaimana
menyediakan sumberdaya yang diperlukan dan kapan harus dilakukan
sehingga tujuan dapat dicapai seperti yang diharapkan.
Perencanaan kinerja merupakan proses penyusunan rencana
kinerja sebagai penjabaran dari sasaran dan program yang telah
ditetapkan dalam rencana stratejik, yang dilaksanakan oleh instansi
pemerintah melalui berbagai kegiatan tahunan. Di dalam rencana
kinerja ditetapkan rencana capaian kinerja tahunan untuk seluruh
indikator kinerja yang ada pada tingkat sasaran dan
kegiatan.penyusunan rencana kinerja dilakukan seiring dengan agenda
penyusunan dan kebijakan anggaran, serta merupakan komitmen bagi
instansi untuk mencapainya dalam tahun tertentu.
10
Proses perencanaan dalam manajemen merupakan aktivitas yang
berusaha memikirkan apa saja yang akan dikerjakannya, berapa ukuran
dan jumlahnya, siapa saja yang akan melaksanakan dan
mengendalikannya agar tujuan organisasi dapat tercapai. Gagasan
mengenai perencanaan pada awalnya berkembang dari pemikiran
ekonomi yang didasarkan pada masalah kebutuhan, yakni bagaimana
pengaturan sumber-sumber yang terbatas dari suatu kebutuhan yang
besar, luas dan terus berkembang. Dalam konteks ini termuat dimensi
kalkulasi, prediksi dan pengaturan. Tahap implementasi sebagai salah
satu bagian dalam proses perencanaan merupakan pelaksanaan
terhadap suatu kebijakan yang telah diambil (diputuskan) dengan
menggunakan sumber-sumber yang tersedia (manusia dan finansial)
oleh unit-unit administrasi.
11
The Delegate it to others, pendekatan dimana pemimpin
cenderung untuk melemparkan pekerjaan perencanaan
kepada level manajemen dibawahnya. Biasanya pemimpin
yang melakukan hal ini kurang menguasai bidang usaha
yang dipimpinnya.
12
2.3.1 Penyusunan Perencanaan Kinerja
1 Penetapan Sasaran
b. Teknik mengidentifikasi/memilih/menetapkan
sasaran:
1) Bila sasaran pada Renstra dapat
dilaksanakan seluruhnya pada tahun yang
bersangkutan maka sasaran pada Renstra
dapat dipindahkan dalam Rencana Kinerja
Tahunan (RKT).
2) Bila sasaran dan indikator sasaran pada
Renstra tidak dapat dilaksanakan
seluruhnya pada tahun yang bersangkutan
maka dapat dipilih sasaran yang tertulis
pada Renstra sesuai skala prioritas.
13
a. Setiap indikator sasaran disertai dengan rencana
tingkat capaian (target) masing-masing, dengan
penjelasan:
1) Target adalah dapat berupa angka
kuantitatif (jumlah) maupun angka kualitatif
(prosentase);
2) Setiap sasaran dapat memiliki lebih dari
satu indikator sasaran. Indikator sasaran
secara langsung atau tidak langsung dapat
mengindikasikan sejauh mana keberhasilan
pencapaian tujuan.
b. Dalam kolom keterangan menjelaskan keterkaitan
antara kegiatan dengan sasaran, ckebijakan dengan
program, serta keterkaitan dengan kegiatan-
kegiatan yang dilaksanakan oleh satuan
organisasi/kerja lain.
1. Penyusunan Program
Program-program yang dituangkan dalam Renja
merupakan program yang terkait dengan sasaran
dalam dokumen Renstra. Selanjutnya diidentifikasi
dan ditetapkan program-program yang akan
dilaksanakan pada tahun bersangkutan, sebagai cara
untuk mencapai sasaran yang telah ditetapkan.
Teknik mengidentifikasi/memilih/menyusun
program :
1) Bila program pada setiap sasaran yang
ditetapkan dalam Renstra dapat dilaksanakan
seluruhnya pada tahun yang bersangkutan
maka program dalam Renstra dapat
dipindahkan dalam Renja;
2) Bila program yang ditetapkan pada Renstra
tidak dapat dilaksanakan seluruhnya pada
tahun yang bersangkutan maka dapat dipilih
program yang tertulis pada Renstra sesuai
skala prioritas.
2. Penyusunan Kegiatan
Kegiatan adalah tindakan nyata dalam jangka waktu
tertentu yang dilakukan oleh instansi pemerintah
sesuai dengan kebijakan dan program yang telah
ditetapkan dalam Renstra dengan memanfaatkan
14
sumber daya yang ada untuk mencapai sasaran dan
tujuan tertentu. Dalam komponen kegiatan ini perlu
ditetapkan indikator kinerja kegiatan dan rencana
capaiannya.
Teknik mengidentifikasi/memilih/menyusun
kegiatan :
a) Berdasarkan skala prioritas melalui indikator
kegiatan yang memberikan kontribusi
maksimal terhadap pencapaian sasaran dan
tujuan;
b) Perlu adanya konsistensi, keterpaduan, dan
keseimbangan antar satuan organisasi/kerja;
c) Memperhatikan sumber daya dan potensi
yang ada serta menyentuh kebutuhan
pelayanan.
Penyusunan Indikator Kinerja Kegiatan
a) Indikator kinerja adalah ukuran kuantitatif
dan/atau kualitatif yang menggambarkan
tingkat pencapaian suatu kegiatan yang telah
ditetapkan.
b) Penyusunan indikator untuk setiap kegiatan
sebagai berikut :
Masukan (inputs) adalah segala
sesuatu yang dibutuhkan agar
pelaksanaan kegiatan dan program
dapat berjalan atau dalam rangka
menghasilkan outputs, misalnya
sumber daya manusia, dana,
material, waktu, teknologi, dan
sebagainya;
Keluaran (outputs) adalah segala
sesuatu berupa produk/jasa (fisik dan
atau non fisik) sebagai hasil langsung
dari pelaksanaan suatu kegiatan dan
program berdasarkan masukan yang
digunakan;
Hasil (outcomes) adalah segala
sesuatu yang
15
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Saran
DAFTAR PUSTAKA
16