Anda di halaman 1dari 29

PERATURAN

IKATAN KELUARGA BESAR MAHASISWA


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS ISLAM BANDUNG


TENTANG
KOMPILASI HUKUM PENGADERAN

Menimbang: a. Bahwa Ikatan Keluarga Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan


Bisnis yang mempunyai fungsi sebagai “organisasi kader”
wajib menempatkan organisasi sebagai wadah pembinaan dan
pengolahan dalam koridor peningkatan kualitas diri bagi
anggota “Ikatan Keluarga Besar Mahasiswa Fakultas
Ekonomi & Bisnis” yang kemudian disingkat menjadi IKBM
FEB.
b. Bahwa keanggotaan dalam IKBM FEB yang menjamin
kesetaraan, keadilan, dan kekeluargaan dalam meningkatkan
kualitas serta soft skill anggota IKBM FEB.
c. Bahwa perlu adanya sinergisitas sebagai bentuk
perwujudan kelembagaan yang tersistematis dalam kaderisasi
IKBM FEB.

Mengingat: 1. Pasal 8, Pasal 9, Pasal 10 dan Pasal 11 Anggaran Dasar


Ikatan keluarga Besar Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan
Bisnis Universitas Islam Bandung.
2. Pasal 13 Ayat 5 dan Pasal 13 Ayat 6 Anggaran Rumah
Tangga Ikatan Keluarga Besar Mahasiswa Ekonomi dan
Bisnis Universitas Islam Bandung.

Dengan Persetujuan

IKATAN KELUARGA BESAR MAHASISWA


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS ISLAM BANDUNG
MEMUTUSKAN:
Menetapkan: Peraturan Ikatan Keluarga Besar Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan
Bisnis Universitas Islam Bandung tentang Kompilasi Hukum
Pengaderan IKBM FEB.

BAB I

KETENTUAN UMUM

Pasal 1

Dalam peraturan ini yang dimaksud dengan:

1. Organisasi mahasiswa di Fakultas Ekonomi dan Bisnis diberi nama “Ikatan


Keluarga Besar Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam
Bandung” yang selanjutnya disingkat IKBM FEB Unisba.
2. Dewan Amanat Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam
Bandung yang disingkat (DAMFEB) adalah Lembaga Legislatif dan Yudikatif
di tingkat Fakultas.
3. Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam
Bandung yang disingkat (BEMFEB) adalah Lembaga Eksekutif di tingkat
Fakultas dan bertanggung jawab kepada DAMFEB Unisba.
4. Himpunan Mahasiswa Jurusan disingkat (HMJ) merupakan Lembaga
Eksekutif di tingkat Jurusan dan bertanggung jawab kepada BEMFEB Unisba
dan DAMFEB Unisba.
5. Kaderisasi adalah suatu proses dalam membentuk kader-kader baru dalam
sebuah organisasi.
6. Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga IKBM FEB yang selanjutnya
disingkat AD/ART IKBM FEB merupakan konstitusi tertinggi di IKBM FEB.

BAB II

ASAS, SIFAT, TUJUAN, CAPAIAN

Pasal 2

ASAS

1. Ikatan Keluarga Besar Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas


Islam Bandung berasaskan Agama Islam dan Pancasila.
Pasal 3

SIFAT

1. Kompilasi Hukum Pengaderan yang kemudian disebut “KHP” bersifat wajib,


mengikat kedalam, dan tidak dapat diwakilkan.

Pasal 4

TUJUAN

Tujuan dari dibentuknya Kompilasi Hukum Pengaderan adalah sebagai


berikut:

1. Menciptakan pola standardisasi pengaderan yang efektif dan tersistematis di


lingkungan IKBM FEB Unisba.
2. Pengenalan Kehidupan Kampus.
3. Penumbuhan Minat berorganisasi.
4. Peningkatan Semangat Berprestasi.
5. Pengembangan Soft skill dan Moral.

Pasal 5

CAPAIAN

Capaian Kaderisasi adalah meliputi:


1. Mahasiswa mampu memahami dan mengaplikasikan peran fungsi
mahasiswa.
2. Mahasiswa mampu mengenal kehidupan Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Islam Bandung.
3. Mahasiswa mampu memahami dan mengaplikasikan Tri Darma Perguruan
Tinggi.
BAB III

SISTEM KADERISASI

Pasal 6

SISTEM KADERISASI IKBM FEB

Ta’aruf Universitas

P3M

Ta’aruf Fakultas

PPMB

PIK

KOM

1. Ta’aruf Universitas Islam Bandung merupakan proses pengenalan ditingkat


Universitas.
2. P3M (Program Pendidikan Pembinaan Mujahid-Mujtahid-Mujaddid)
merupakan praktik pembinaan pada tingkat Universitas.
3. Ta’aruf Fakultas Ekonomi dan Bisnis merupakan proses pengenalan di
tingkat Fakultas.
4. PPMB (Program Pembinaan Mahasiswa Baru) Fakultas Ekonomi dan Bisnis:
merupakan praktik pembinaan pada tingkat Fakultas.
5. PIK (Program Internalisasi Kepribadian) proses implementasi kegiatan
pembinaan Mahasiswa Baru pada tingkat Fakultas.
6. KOM (Kaderisasi Organisasi Mahasiswa) merupakan kegiatan kaderisasi
untuk mengesahkan Anggota Muda.
BAB IV

KELENGKAPAN KADERISASI

Pasal 7

Badan kelengkapan IKBM FEB terdiri:

1. Anggota Kehormatan.
2. Anggota Istimewa.
3. Anggota Muda.

Pasal 8

Yang dimaksud pasal 7 ayat 1,2 dan 3 di jelaskan lebih lanjut sebagai berikut:

1. Anggota Kehormatan adalah anggota yang telah dinyatakan sebagai


demisioner-demisioner Lembaga IKBM FEB.
2. Anggota Istimewa adalah anggota pengurus Lembaga-lembaga IKBM FEB
yang terdiri dari DAMFEB, BEMFEB, HMJ.
3. Anggota Muda adalah Mahasiswa yang telah mengikuti proses rangkaian
kaderisasi yang terdiri dari Anggota IKBM FEB yang tidak menjabat sebagai
staff dalam salah satu Lembaga, Ketua Angkatan sebagai perwakilan Anggota
Muda, serta Mahasiswa Aktif yang terlibat dalam Kepanitiaan dan/atau
Panitia Pelaksana.

BAB V

TUGAS DAN FUNGSI

Pasal 9

TUGAS ANGGOTA KEHORMATAN

1. Tugas anggota kehormatan adalah membimbing berjalannya lembaga terkait.


Pasal 10

FUNGSI ANGGOTA KEHORMATAN

Anggota kehormatan berfungsi untuk:

1. Memberikan saran dan masukan terhadap Anggota Istimewa dalam


menjalankan keberlangsungan lembaga terkait.

Pasal 11

TUGAS ANGGOTA ISTIMEWA

1. Tugas Anggota Istimewa adalah menjalankan roda organisasi dengan


berlandaskan kepada AD/ART yang berlaku di IKBM FEB.
2. DAMFEB memiliki tugas sebagai berikut:
a. Membuat dan mengkaji KHP di tingkat fakultas;
b. Menegakan aturan KHP yang berlaku di IKBM FEB selama kaderisasi;
c. Mengontrol proses kaderisasi mulai dari pra kaderisasi, saat kaderisasi,
dan pasca kaderisasi.
3. BEMFEB dan HMJ memiliki tugas sebagai berikut:
a. BEMFEB dan HMJ bertanggung jawab kepada DAMFEB;
b. Memantau dan mengarahkan kinerja Panitia Pelaksana;
c. Melaporkan dan/atau mempersilahkan DAMFEB melakukan
pengawasan secara menyeluruh pada setiap proses pengaderan dan rapat
koordinasi Panitia Pelaksana dan/atau sejenisnya tanpa terkecuali.

Pasal 12

FUNGSI

1. Fungsi DAMFEB:
a. Sebagai pengontrol dalam setiap proses pengaderan dan rapat koordinasi
Panitia Pelaksana dan/atau sejenisnya tanpa terkecuali guna melakukan
pengawasan secara menyeluruh;
b. Mengadakan Rapim (Rapat Pimpinan) jika di perlukan;
c. Melakukan peringatan yang diperlukan untuk mencegah dan/atau
mengulangi pelanggaran oleh pihak BEMFEB dan HMJ dan/atau Panitia
Pelaksana;
d. Untuk menghentikan sebagian atau seluruh kegiatan pengaderan apabila
dianggap perlu melalui rapat pimpinan;
e. Memberikan rekomendasi untuk memberhentikan Panitia yang
melakukan pelanggaran.
2. Fungsi BEMFEB dan HMJ:
a. SDM BEMFEB dan HMJ langsung bertanggung jawab kepada
DAMFEB;
b. Memantau dan mengarahkan kinerja Panitia Pelaksana;
c. Melaporkan dan/atau mempersilahkan DAMFEB melakukan
pengawasan secara menyeluruh pada setiap proses pengaderan dan rapat
koordinasi Panitia Pelaksana dan/ sejenisnya tanpa terkecuali.

Pasal 13

TUGAS ANGGOTA MUDA

Sesuai dengan pasal 8 ayat 3 maka Anggota Muda memiliki tugas sebagai
berikut:

1. Ketua Angkatan
a. Memiliki tugas untuk mengoordinasikan informasi atau isu tentang
Program Studi, Fakultas, maupun Lembaga IKBM FEB kepada
Mahasiswa Aktif.
2. Anggota Muda
a. Menaati dan menjunjung tinggi Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah
Tangga;
b. Ikut serta dalam kegiatan Program Kerja ataupun Aktivitas yang
dilakukan oleh Lembaga-lembaga IKBM FEB;
c. Menjaga nama baik IKBM FEB serta menjunjung tingi nilai-nilai
moralitas dalam ruang lingkup Universitas Islam Bandung;
d. Mengikuti seluruh rangkaian pengaderan di lingkungan IKBM FEB.
3. Tugas Panitia Pelaksana :
a. Bertanggung jawab kepada BEMFEB dan HMJ;
b. Menyusun konsep bersama BEMFEB dan/atau HMJ untuk kemudian
diaplikasikan kedalam bentuk teknis yang konkrit sesuai dengan
pedoman KHP.

Pasal 14
FUNGSI

1. Ketua Angkatan :
a. Mengoordinasikan fenomena yang terjadi di angkatan kepada BEMFEB
dan HMJ;
b. Menyampaikan aspirasi atau evaluasi terhadap lembaga di IKBM FEB
melalui DAMFEB.
2. Anggota Muda
a. Ikut terlibat dalam setiap kegiatan yang diselenggarakan oleh Lembaga
IKBM FEB.
3. Panitia Pelaksana :
a. Ketua Panitia pelaksana atau yang disebut KETUA PANPEL berwenang
untuk memilih dan memberhentikan anggotanya dengan persetujuan
BEMFEB dan HMJ sesuai mekanisme yag telah ditetapkan;
b. Melakukan rapat koordinasi dan/atau sejenisnya dan upaya lain untuk
menunjang kesuksesan kaderisasi selama tidak bertentangan dengan
KHP/ konstitusi tertinggi di IKBM FEB;
c. Membuat peraturan internal bidang-bidang yang ada dalam kepanitiaan
dengan persetujuan BEMFEB dan HMJ selama tidak bertentangan
dengan KHP/peraturan yang ada di IKBM FEB.
BAB VI

KEHILANGAN KEANGGOTAAN

Pasal 15

ANGGOTA KEHORMATAN

1. Meninggal dunia.
2. Telah dicabut keanggotaannya (dicabut hak bicara dan hak memberikan
pendapat) atas pengajuan dari BEMFEB dan HMJ serta telah disetujui oleh
DAMFEB.

Pasal 16

ANGGOTA ISTIMEWA

1. Meninggal dunia.
2. Lulus studi, cuti kuliah atau dikeluarkan dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Unisba.
3. Mengundurkan diri pada saat menjabat sebagai Pengurus Lembaga IKBM
FEB.
4. Telah dicabut keanggotaannya atas pengajuan dari BEMFEB dan HMJ serta
telah disetujui oleh DAMFEB.

Pasal 17

ANGGOTA MUDA

1. Ketua angkatan
a. Apabila Ketua Angkatan tidak menjalankan tugas dan fungsinya, maka
BEMFEB dan HMJ berhak untuk memberhentikan Ketua Angkatan
tersebut atas seizin DAMFEB.
2. Anggota Muda
a. Meninggal dunia;
b. Tidak mengikuti kegiatan kaderisasi IKBM FEB;
c. Lulus studi, cuti kuliah atau dikeluarkan dari Fakultas Ekonomi dan
Bisnis Unisba.
3. Panitia Pelaksana
a. Meninggal dunia;
b. Telah dicabut keanggotaannya atas persetujuan dari BEMFEB dan HMJ;
c. Mengundurkan diri.

BAB VII

PESERTA KADERISASI

Pasal 18

Merupakan seluruh mahasiswa aktif Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas


Islam Bandung.

Pasal 19

HAK DAN KEWAJIBAN

1. Hak Peserta:
a. Peserta berhak melaporkan segala bentuk pelanggaran terhadap aturan
kepada DAMFEB sesuai etika;
b. Memiliki hak suara dan bicara selama agenda pengaderan.
2. Kewajiban Peserta:
a. Mengikuti seluruh rangkaian pengaderan;
b. Menaati seluruh KHP dan/atau konstitusi lain yang berlaku di IKBM
FEB.
BAB VIII

PELANGGARAN, PENINDAKAN DAN SANKSI

Pasal 20

PELANGGARAN

Pelanggaran adalah hal-hal yang menyimpang dari KHP dan/atau konstitusi lain
yang telah disepakati.

Pasal 21

PELAPORAN DAN PENINDAKAN

1. Pelanggaran yang dilakukan oleh BEMFEB dan/atau HMJ dilaporkan kepada


dan ditindak oleh DAMFEB.
2. Pelanggaran yang dilakukan oleh Panpel dilaporkan kepada dan ditindak oleh
BEMFEB dan/atau HMJ.
3. Pelanggaran yang dilakukan oleh peserta kaderisasi dilaporkan kepada dan
ditindak oleh Panpel.

Pasal 22

SANKSI KEPADA BADAN KELENGKAPAN IKBM FEB

1. Berat sanksi disesuaikan dengan berat pelanggaran yang dilakukan.


2. Jenis sanksi yang diberikan dapat berupa:
a. Teguran;
b. Peringatan;
c. Pencabutan jabatan sementara;
d. Pencabutan jabatan secara tetap;
e. Hal lain yang dianggap perlu.
Pasal 23
SANKSI KEPADA PESERTA

1. Berat sanksi disesuaikan dengan berat pelanggaran.


2. Sanksi diberikan melalui rapat panitia pelaksana yang disepakati oleh
BEMFEB dan HMJ.
3. Jenis sanksi yang diberikan dapat berupa:
a. Teguran;
b. Pengulangan dan/atau penambahan tugas;
c. Hal lain yang dianggap perlu.

Pasal 24

PENCABUTAN JABATAN BADAN KELENGKAPAN IKBM FEB

1. Status Panpel ditanggalkan jika telah dikenakan pencabutan jabatan secara


tetap melalui rapat pimpinan.
2. Panpel yang telah kehilangan jabatan panitia kaderisasi tidak diperkenankan
untuk:
a. Menghadiri, mengintervensi, dan menganggu pelaksanaan kaderisasi;
b. Menyebarkan berita tidak benar dan/atau yang bisa memperburuk citra
peserta kaderisasi, badan kelengkapan IKBM FEB, baik sebagian atau
seluruhnya dan citra FEB Unisba melalui lisan dan/atau media apapun.
3. Panpel yang telah kehilangan jabatan panitia dan bila melakukan
sebagaimana poin di atas, ditindak sebagaimana mestinya oleh BEMFEB dan
HMJ atas persetujuan DAMFEB.

BAB IX

SISTEM PENILAIAN

Pasal 25

SISTEM PENILAIAN
1. Sistem penilaian adalah sistem yang digunakan untuk menentukan kelulusan
peserta kaderisasi.
2. Sistem penilaian bersifat objektif, adil, terbuka, dan bertanggung jawab.
3. Sistem penilaian diatur lebih lanjut di dalam silabus pengaderan.

BAB X

KELULUSAN

Pasal 26

DEFINISI

Kelulusan adalah status yang menyatakan peserta telah mengikuti dan lulus dalam
pengaderan di tingkat Fakultas.

Pasal 27

KRITERIA LULUS

Peserta pengaderan dinyatakan lulus jika telah mencapai nilai minimal yang
ditentukan dalam sistem penilaian yang selanjutnya diatur dalam silabus
pengaderan.
Pasal 28

KONSEKUENSI TIDAK MENGIKUTI ATAU TIDAK LULUS

1. Peserta pengaderan dinyatakan tidak mengikuti atau dinyatakan tidak lulus


pada pengaderan tidak dapat:
a. Menjadi panitia pengaderan ataupun panitia program kerja di IKBM
FEB;
b. Menjadi penerus pengurus anggota IKBM FEB.
2. Peserta pengaderan yang tidak mengikuti atau dinyatakan tidak lulus
diwajibkan mengikuti rangkaian kegiatan pengaderan pada tahun berikutnya.
3. Apabila peserta pengaderan dinyatakan tidak lulus dalam pengaderan, peserta
pengaderan masih memiliki hak suara dan bicara dalam IKBM FEB.
4. Apabila peserta pengaderan tidak mengikuti pengaderan, maka peserta
pengaderan tidak memiliki hak suara dan bicara dalam IKBM FEB.

BAB XI

PENGHENTIAN PENGADERAN

Pasal 29

PENGHENTIAN PENGADERAN

1. Penghentian pengaderan adalah penghentian semua/sebagian kegiatan


pengaderan dalam jangka waktu tertentu oleh DAMFEB.
2. Penghentian dilakukan jika:
a. Masa kaderisasi berakhir;
b. Terdapat ancaman keselamatan;
c. Terdapat hal-hal lain yang mengharuskannya.

BAB XII

Pasal 30

KETENTUAN TAMBAHAN

1. Hal-hal yang belum diatur dalam KHP ditetapkan dalam silabus pengaderan.
2. Hal-hal yang belum diatur secara tertulis dalam ketentuan-ketentuan
didalam KHP akan diputuskan dalam rapat pimpinan selama tidak
bertentangan dengan KHP.

BAB XIII

Pasal 31

PENUTUP

KHP ini berlaku sejak tanggal ditetapkan.


PERATURAN

IKATAN KELUARGA BESAR MAHASISWA

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS ISLAM BANDUNG

TENTANG

BIROKRASI PENGADERAN IKBM FEB

BAB 1

KRITERIA DAN SYARAT PENGURUS LEMBAGA UNIVERSITAS

Pasal 1

DAMU

Anggota IKBM FEB yang akan menjabat dan/atau mencalonkan fungsionaris


pada lembaga DAMU harus memenuhi Kriteria dan Syarat Sebagai berikut:

1. Kriteria DAMU
a. Beragama Islam;
b. Telah mengikuti rangkaian acara pengaderan di IKBM FEB;
c. Tidak sedang menjabat di lembaga IKBM FEB;
d. Terdaftar sebagai mahasiswa aktif minimal sedang/atau telah menempuh
semester 4 dan/atau 80 SKS;
e. Pernah mengikuti Lembaga di IKBM FEB dan/atau Lembaga setingkat.
2. Syarat DAMU
a. Mengikuti uji kelayakan yang dilakukan oleh DAMFEB Atas
sepengatahuan HMJ dan BEMFEB;
b. Melampirkan sertifikat lulus pengaderan;
c. Surat Mahasiswa Aktif;
d. Melampirkan Sertifikat dan/atau surat keterangan pengurus organisasi.

Pasal 2

BEMU

Anggota IKBM FEB yang akan menjabat dan/atau mencalonkan fungsionaris


pada lembaga BEMU harus memenuhi Kriteria dan Syarat Sebagai berikut:

1. Kriteria BEMU
a. Beragama Islam;
b. Telah mengikuti rangkaian acara pengaderan di IKBM FEB;
c. Tidak sedang menjabat di lembaga IKBM FEB;
d. Terdaftar sebagai mahasiswa aktif minimal sedang/atau telah menempuh
semester 4 dan/atau 80 SKS;
e. Pernah mengikuti Lembaga di IKBM FEB dan/atau Lembaga setingkat.
2. Syarat BEMU
a. Mengikuti uji kelayakan yang dilakukan oleh BEMFEB atas
sepengatahuan HMJ dan DAMFEB;
b. Melampirkan sertifikat lulus pengaderan;
c. Surat Mahasiswa Aktif;
d. Melampirkan Sertifikat dan/atau surat keterangan pengurus organisasi.

Pasal 3

LKM

Anggota IKBM FEB yang akan menjabat dan/atau mencalonkan anggota pada
LKM harus memenuhi Kriteria dan Syarat Sebagai berikut:

1. Kriteria LKM
a. Beragama Islam;
b. Mahasiswa Aktif IKBM FEB.
2. Syarat LKM
a. Melakukan kordinasi secara lisan dan/atau terulis kepada BEMFEB
untuk inventarisasi data Anggota, selanjutnya di sampaikan kepada
DAMFEB dan HMJ.

Pasal 4

UKM

1. Kriteria UKM
a. Beragama Islam;
b. Mahasiswa Aktif IKBM FEB.
2. Syarat UKM
a. Melakukan koordinasi secara lisan dan/atau terulis kepada BEMFEB
untuk inventarisasi data Anggota, selanjutnya di sampaikan kepada
DAMFEB dan HMJ.

BAB II

Kriteria dan Syarat Pengurus Lembaga IKBM FEB

Pasal 5

DAMFEB

Anggota IKBM FEB yang akan menjabat dan/atau mencalonkan fungsionaris


pada lembaga DAMFEB harus memenuhi Kriteria dan Syarat Sebagai berikut:

1. Syarat DAMFEB
a. Mengikuti uji kelayakan yang dilakukan oleh BEMFEB dan/atau HMJ;
b. Mengikuti uji kelayakan DAMFEB;
c. Mendapatkan surat rekomendasi dari BEMFEB dan/atau HMJ;
d. Pernah mengikuti Lembaga Eksekutif di IKBM FEB dan/atau Lembaga
setingkat baik intra maupun ekstra;
e. Surat Mahasiswa Aktif;
f. Transkip nilai;
g. Tidak merangkap jabatan dalam IKBM FEB;
h. Sertifikat kelulusan pengaderan;
i. Syarat-syarat kepengurusan lainnya diatur dalam kebijakan DAMFEB
melalui rapat paripurna.
2. Kriteria DAMFEB
a. Beragama Islam;
b. Telah mengikuti rangkaian acara pengaderan di IKBM FEB;
c. Tidak sedang menjabat di lembaga IKBM FEB;
d. Terdaftar sebagai mahasiswa aktif minimal sedang/atau telah menempuh
semester 4 dan/atau 80 SKS;
e. Pernah mengikuti Lembaga di IKBM FEB dan/atau Lembaga setingkat.

Pasal 6

BEMFEB

1. Syarat BEMFEB
a. Mengikuti uji kelayakan yang dilakukan oleh BEMFEB dan HMJ;
b. Mendapatkan surat rekomendasi dari HMJ dan/atau Lembaga setingkat
intra maupun ekstra;
c. Surat keterangan Mahasiswa Aktif;
d. Transkip nilai;
e. Tidak merangkap Jabatan dalam IKBM FEB;
f. Sertifikat kelulusan pengaderan;
g. Syarat-syarat kepengurusan lainnya diatur dalam kebijakan BEMFEB
atas sepengatahuan dan/atau seizin DAMFEB.
2. Kriteria BEMFEB
a. Beragama Islam;
b. Telah mengikuti rangkaian acara pengaderan di IKBM FEB;
c. Tidak sedang menjabat di Lembaga IKBM FEB;
d. Terdaftar sebagai Mahasiswa Aktif minimal akan memasuki
semester 3 dan/atau 60 SKS;

Pasal 7

HMJ

1. Syarat HMJ
a. Mengikuti uji kelayakan yang dilakukan oleh HMJ;
b. Terdaftar sebagai Mahasiswa Aktif minimal sedang/atau telah
menempuh semester 3 dan/atau minimal 60 SKS;
c. Tidak merangkap Jabatan dalam IKBM FEB;
d. Telah mengikuti Rangkaian Pengaderan di IKBM FEB yang dibuktikan
dalam bentuk Sertifikat;
e. Syarat-syarat kepengurusan lainnya diatur dalam kebijakan HMJ atas
sepengatahuan BEMFEB dan seizin DAMFEB.
2. Kriteria HMJ
a. Beragama Islam;
b. Telah mengikuti rangkaian acara pengaderan di IKBM FEB;
c. Tidak sedang menjabat di Lembaga IKBM FEB;
d. Terdaftar sebagai Mahasiswa Aktif minimal akan memasuki semester 3
dan/atau 60 SKS;
e. Pernah mengikuti program kerja dan/atau Aktivitas di IKBM FEB
sebagai Panitia Pelaksana dan/atau Peserta.

BAB III

MEKANISME KADERISASI ANGGOTA IKBM FEB

Pasal 8

ANGGOTA MUDA

Mengikuti rangkaian kaderisasi sesuai dengan Peraturan Ikatan Keluarga Besar


Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Bandung Bab 3 Pasal
6.
Pasal 9

ANGGOTA ISTIMEWA

Sebagaimana yang dimaksud dalam Peraturan Ikatan Keluarga Besar Mahasiswa


Fakultas Ekonomi dan Bisni Bab IV Pasal 4 dijelaskan sebagai berikut:

1. PEMILIHAN KETUA DAMFEB


Ketua DAMFEB dipilih melalui rapat paripurna bersifat tertutup, langsung,
bebas, dan rahasia yang terdiri dari beberapa rangkaian seperti berikut :
a. Pembukaan rapat paripurna yang dipimpin oleh presidium dari
Pengurus DAMFEB;
b. Rekap administrasi oleh Pengurus DAMFEB dalam menentukan
kelengkapan berkas para fungsionaris DAMFEB;
c. Penentuan kriteria calon ketua DAMFEB oleh fungsionaris DAMFEB;
d. Pencalonan Ketua DAMFEB dari fungsionaris DAMFEB;
e. Uji kriteria calon Ketua DAMFEB oleh fungsionaris DAMFEB;
f. Dipilih oleh fungsionaris selaku pemilik hak suara dan hak bicara;
g. Fungsionaris Ketua DAMFEB ditetapkan dalam agenda rapat
paripurna.

2. ANGGOTA DAMFEB
a. Anggota DAMFEB merupakan hasil uji kelayakan yang dilakukan oleh
BEMFEB atau HMJ yang dilampirkan dalam bentuk surat rekomendasi;
b. Setiap Komisi diisi oleh setiap fungsionaris DAMFEB melalui
mekanisme rapat paripurna;
c. Pemilihan ketua komisi ditentukan dari hasil musyawarah setiap komisi
di dalam agenda rapat paripurna.

3. KETUA BEMFEB
a. Calon Ketua BEMFEB dipilih secara langsung dan umum oleh
Mahasiswa Aktif FEB Unisba melalui mekanisme pemilu raya yang
diselenggarakan oleh badan penyelenggara yaitu BPPU;
b. Calon Ketua BEMFEB dipilih secara bebas tanpa ada paksaan sesuai
dengan pilihan pribadi mahasiswa aktif FEB Unisba;
c. Calon Ketua BEMFEB dipilih secara rahasia oleh Mahasiswa Aktif
FEB Unisba dengan memberikan suara pada surat suara dan tidak dapat
diketahui oleh orang lain;
d. Calon Ketua BEMFEB merupakan hasil uji kelayakan HMJ dan
dilampirkan dalam bentuk surat rekomendasi dari HMJ terkait.

4. ANGGOTA BEMFEB
a. Anggota BEMFEB merupakan hasil uji kelayakan yang dilakukan oleh
HMJ dan dilampirkan dalam bentuk surat rekomendasi;
b. Pemilihan ketua departemen ditentukan secara perogratif oleh Ketua
BEMFEB terpilih melalui hasil screening;
c. Setiap Anggota Departemen dipilih oleh Kepala/Ketua Departemen atas
sepengetahuan Ketua BEM terpilih.

5. KETUA HMJ
a. Calon Ketua HMJ dipilih secara langsung dan umum oleh mahasiswa
Aktif masing-masing Program Studi melalui mekanisme Pemilu Raya
yang diselenggarakan oleh badan penyelenggara yaitu BPPU;
b. Calon Ketua HMJ dipilih secara bebas tanpa ada paksaan sesuai dengan
pilihan pribadi Mahasiswa Aktif masing-masing Program Studi;
c. Calon Ketua HMJ dipilih secara rahasia oleh Mahasiswa Aktif masing-
masing Program Studi dengan memberikan suara pada surat suara dan
tidak dapat diketahui oleh orang lain.

6. ANGGOTA HMJ
a. Anggota HMJ merupakan hasil screening yang dilakukan oleh HMJ;
b. Pemilihan Ketua Bidang/Divisi/Departemen ditentukan secara
perogratif oleh ketua HMJ terpilih melalui hasil screening;
c. Setiap Anggota Divisi/Bidang/Departemen dipilih oleh Kepala/Ketua
Departemen atas sepengetahuan Ketua HMJ terpilih.
Pasal 10

ANGGOTA KEHORMATAN

Anggota kehormatan merupakan anggota istimewa yang telah menjabat selama


satu periode dan diatur lebih lanjut dalam Bab IV tentang Mekanisme Penetapan
Keanggotaan IKBM FEB.

BAB IV

MEKANISME PENETAPAN KEANGGOTAAN IKBM FEB

Pasal 11

ANGGOTA MUDA

Anggota muda di tetapkan dan dilantik dalam agenda Kaderisasi Organisasi


Mahasiswa oleh BEMFEB.

Pasal 12

ANGGOTA ISTIMEWA

1. Mekanisme penetapan dan pelantikan DAMFEB


a. Formatur DAMFEB ditetapkan dalam agenda Musyawarah Mahasiswa
Fakultas oleh Pimpinan Sidang;
b. Formatur DAMFEB dilantik dalam agenda Musyawarah Mahasiswa
Fakultas oleh Ketua DAMFEB periode sebelumnya.
2. Mekanisme penetapan dan pelantikan BEMFEB
a. Formatur BEMFEB ditetapkan dalam agenda Musyawarah Mahasiswa
Fakultas oleh Pimpinan sidang;
b. Formatur BEMFEBdilantik dalam agenda Musyawarah Mahasiswa
Fakultas oleh Ketua DAMFEB.
3. Mekanisme penetapan dan pelantikan HMJ
a. Formatur HMJ ditetapkan dalam agenda Musyawarah Mahasiswa
Fakultas oleh Pimpinan sidang;
b. Formatur HMJ dilantik dalam agenda Musyawarah Mahasiswa Fakultas
oleh Ketua BEMFEB.

Pasal 13

ANGGOTA KEHORMATAN

Dinyatakan sebagai Anggota Kehormatan apabila telah ditetapkan sebagai


demisioner dalam agenda Musyawarah Mahasiswa Fakultas yang kemudian
disingkat MMF.

BAB V

Pasal 14

KETENTUAN TAMBAHAN

Hal-hal yang belum diatur secara tertulis dalam ketentuan-ketentuan didalam


mekanisme pengaderan akan diputuskan dalam rapat pimpinan.

BAB VI

Pasal 15

PENUTUP

Mekanisme pengaderan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan.


SILABUS TEKNIS SISTEM PENGADERAN

IKATAN KELUARGA BESAR MAHASISWA

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS ISLAM BANDUNG

TENTANG

SILABUS SISTEM PEGADERAN

BAB I

Asas, sifat, pelaksanaan, dan lembaga penyelenggara

Pasal 1

ASAS

Ikatan Keluarga Besar Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam
Bandung berasaskan agama Islam dan pancasila yang ditafsirkan sebagaimana
dimaksud:

1. Berdasarkan asas di atas sistem pelaksanaan kaderisasi mengedepankan nilai-


niai:
a. Nilai moral;
b. High impact low budget dalam pelaksanaan sistem kaderisasi;
c. Demokratis antara Panpel dengan Peserta;
d. Menumbuhkan nilai literasi di tatanan peserta pengaderan.

Pasal 2

SIFAT

Kompilasi Hukum Pengaderan yang kemudian disebut “KHP” bersifat wajib,


mengikat kedalam, dan tidak dapat diwakilkan yang di tafsirkan:
1. Bahwa setiap peserta wajib mengikuti seluruh rangkaian kaderisasi sesuai
dengan AD pasal 11.

Pasal 3

PELAKSANAAN

1. Pelaksanaan kaderisasi di IKBM FEB dilaksanakan setiap (satu) tahun sekali


dengan jangka waktu empat bulan.
2. Tahapan pelaksanaan kaderisasi di IKBM FEB meliputi:
a. Ta’aruf Fakultas;
b. PPMB;
c. PIK;
d. Massa pendidikan literasi (3) bulan;
e. KOM.
3. Pelaksanaan sistem kaderisasi dilaksanakan pada hari yang telah ditentukan
oleh Panpel atas persetujuan Fakultas dengan mempertimbangkan kalender
akademik Unisba dan kegiatan lain di lingkungan Unisba.

Pasal 4

LEMBAGA PENYELENGGARA

Pelaksana sistem kaderisasi dikelola oleh Lembaga IKBM FEB atas


sepengetahuan Fakultas dan BEMFEB sebagai penanggung jawab penuh
pelaksanaan:

1. Pengawasan pelaksanaan kaderisasi dilaksanakan oleh DAMFEB dan


Fakultas.
BAB II

PPMB

Pasal 5

Program Pembinaan Mahasiswa Baru Fakultas Ekonomi dan Bisnis yang


kemudian disingkat (PPMB) merupakan suatu rangkaian agenda kaderisasi di
Fakultas Ekonomi dan Bisnis.

Pasal 6

Tujuan PPMB:

1. Pengenalan kultur di tingkatakan Fakultas Ekonomi dan Bisnis;


2. Pembentukan nalar berpikir;
3. Pengenalan jati diri Mahasiswa.

BAB III

PIK

Pasal 7

Program Internalisasi Kepribadian yang di singkat (PIK) merupakan suatu


rangkaian agenda kaderisasi di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam
Bandung.

Pasal 8

TUJUAN PIK

1. Mental
Membentuk mental Mahasiswa agar dapat membangun brainstorming atau
pola berpikir yang baik untuk menghadapi permasalahan yang akan di hadapi.
2. Moral
Membentuk moral untuk menjunjung tinggi etika yang baik dan benar sebagai
mahasiswa dengan memiliki harkat dan martabat dalam setiap individu
mahasiswa.
3. Komunikatif
Membentuk pola komunikasi yang harmonis bagi Mahasiswa agar terjalin
hubungan yang baik.

BAB IV

LITERASI

Pasal 9

Literasi merupakan suatu rangkaian agenda kaderisasi di Fakultas Ekonomi dan


Bisnis.

Pasal 10

TUJUAN LITERASI

1. Praktik minat baca


Membentuk minat, kemampuan dan keterampilan individu dalam membaca,
menulis, berbicara, menghitung dan memecahkan masalah pada tingkat
keahlian tertentu yang diperlukan dalam kehidupan sehari-hari.
2. Pemahaman organisasi
Meningkatkan pemahaman serta minat terhadap organisasi dan nilai moral
serta daya kritis untuk terciptanya peran fungsi mahasiswa dalam pemahaman
organisasi.
3. Pengimplementasian peran fungsi mahasiswa
Peran fungsi mahasiswa mengamalkan Tri Dharma perguruan tinggi, literasi
harus menghasilkan mahasiswa yang paham dengan baik terkait pendidikan,
penelitian dan pengabdian masyarakat.
BAB V

KOM

Pasal 11

Kaderisaasi Organisasi Mahasiswa merupakan kegiatan kaderisasi untuk


mengesahkan anggota muda di dalam IKBM FEB.

Pasal 12

TUJUAN KOM

1. Pengujian logika
Menumbuhkan dan mengembangkan nalar berpikir Mahasiswa agar memiliki
kesadaran dalam penyelesaian suatu permasalahan.
2. Narasi argumentasi
Bertujuan untuk mengimplementasikan nilai nilai pengujian logika dalam
ruang diskusi.
3. Nilai moral
Bertujuan untuk memunculkan nilai personal Mahasiswa yang memiliki
peran sebagai guardian of value, social control, agent of change, moral force,
dan iron stock.
4. Pengujian hasil observasi
Bertujuan untuk menguji kreativitas mahasiswa dalam mengimplementasikan
Tri Dharma Perguruan Tinggi.

BAB VI

Pasal 13

KETENTUAN TAMBAHAN

Hal-hal yang belum diatur secara tertulis dalam ketentuan-ketentuan di dalam


silabus sistem pengaderan akan diputuskan dalam rapat pimpinan.
BAB VII

Pasal 14

PENUTUP

Silabus Sistem Pengaderan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan.

Anda mungkin juga menyukai