Rizki Fitriani - Tugaske12
Rizki Fitriani - Tugaske12
Tugas 12
Aljabar Boolean
Konsep dasar aljabar Boolean ditemukan oleh George Boole (1854) dan membutuhkan
waktu yang lama untuk menyadari kegunaannya, baik dalam ilmu matematika ataupun
teknik. Kemudian, konsep ini disempurnakan oleh Claude Shannon pada tahun 1938. Aljabar
boolean memegang peran yang sangat penting, tidak saja dalam logika, tetapi juga bidang
lain seperti pada teori peluang, teori informasi dan komunikasi, teori himpunan dan teori-
teori lain. Teori ini diaplikasikan untuk merancang komputer elektronik, yaitu
menerjemahkan ke dalam switching circuits yang menggunakan logika tertutup atau terbuka
serta mengalirkan arus listrik atau tidak.
Tiga teorema aljabar Boolean telah dibahas di materi sebelumnya. Sekarang, akan
dibahas tentang hukum identitas, hukum negasi, hukum redundance, hukum van de morgan,
dan 3 hukum lainnya.
Tugas Individu Praktikum Elektronika Digital
Teknik Informatika UIN Maulana Malik Ibrahim Malang
2019
A. Hukum Identity
A+A=A
Apabila variable A OR dengan dirinya sendiri (variable yang sama), maka
outputnya akan sama dengan variablenya. Misal A = 1, maka 1 OR 1 akan
menghasilkan output 1. Misal A = 0, maka 0 OR 0 menghasilkan output 0.
A.A =A
Apabila variable A AND dengan dirinya sendiri (variable yang sama), maka akan
outputnya juga sama dengan variablenya. Misal A = 1, maka 1 AND 1 akan
menghasilkan output 1. Misal A = 0, maka 0 AND 0 akan menghasilkan output 0.
Penggambaran menggunakan gerbang logika :
A A A+A A.A
0 0 0 0
1 1 1 1
A+0 =A
Apabila variable A OR dengan 0, maka outputnya akan sama dengan A. Misal A =
1, maka 1 OR 0 akan menghasilkan output 1. Penggambaran menggunakan
gerbang logika :
A+1 =1
Apabila A OR dengan 1, maka outputnya akan sama dengan 1. Misal A = 0, maka
0 OR 1 akan menghasilkan output 1. Penggambaran menggunakan gerbang
logika :
Tugas Individu Praktikum Elektronika Digital
Teknik Informatika UIN Maulana Malik Ibrahim Malang
2019
A.0 =0
Apabila variable A AND dengan 0, maka outputnya akan sama dengan 0. Misal A
= 1, maka 1 AND 0 akan menghasilkan output 0.
A.1 =A
Apabila variable A AND dengan 1,maka outputnya akan sama dengan A. Misal A
= 1, maka 1 AND 1 akan menghasilkan output 1.
B. Hukum Negasi
(A’) = A’
Simbol (‘) merupakan notasi dari fungsi NOT. Apabila variable A di-NOT-kan,
maka outputnya menjadi bukan A. Misal A = 1, maka NOT 1 = 0.
(A’)’ = A
Apabila NOT A di-NOT-kan, maka outputnya menjadi A. Misal A = 1, maka NOT
NOT 1 = 1.
Penggambaran menggunakan gerbang logika :
Tugas Individu Praktikum Elektronika Digital
Teknik Informatika UIN Maulana Malik Ibrahim Malang
2019
C. Hukum Redundance
Hukum redundance merupakan hukum yang menggunakan hukum-hukum aljabar
Boolean yang sudah disebutkan, yaitu komutatif, asosiatif, distributif, identitas, dan
negasi. Apabila suatu variable OR dengan variable itu sendiri, maka outputnya adalah
variable itu sendiri. Baik TRUE OR NOT TRUE atau FALSE OR NOT FALSE, maka outputnya
selalu TRUE. Sebaliknya, jika TRUE AND NOT TRUE atau FALSE AND NOT FALSE, maka
outputnya akan selalu FALSE.
A + (A . B) = A
A . ( A + B) = A
A B AB A+A.B A+B A ( A + B)
0 0 0 0 0 0
0 1 0 0 1 0
1 0 0 1 1 1
1 1 1 1 1 1
Tugas Individu Praktikum Elektronika Digital
Teknik Informatika UIN Maulana Malik Ibrahim Malang
2019
Referensi :