Anda di halaman 1dari 15

KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT

BALAI JASA KONSTRUKSI WILAYAH V


BANJARMASIN

TTG VD

TA ∆𝐻𝐴𝐵 B
ISKANDAR RUHITA,
O81584630078 A
TAHAPAN KEGIATAN PEKERJAAN KONSTRUKSI
Memahami
Peta Dasar/Peta Topografi Pengetahuan Geomatika
/Geomatika/Geospasial

Desain Konstruksi Memahami Desain


Perencaan Kota, Jalan, Irigasi, Konstruksi
Perumahan, Bendung, Dll
Memahami
Pengetahuan Geomatika
Stake Out
/Geomatika/Geospasial

Pelaksanaan Pekerjaan Kontruksi

Diagram alir 1. Tahapan kegiatan pekerjaan


Produk Konstruksi
konstruksi

IR.28.08.22
Pemetaan Topografi dan Stake out
Sebagai mana dijelaskan pada diagram alir 1, bahwa pemetaan topografi dan stake out didasari oleh
pengetahuan kurang lebih sama, yaitu pengetahuan tentang sudut, jarak, koordinat polar, koordinat
kartesian dan seterusnya.
Pada pemetaan topografi , sudut dan jarak sebagai pengambilan data geospasial , pada permukan bumi ,
yaitu sebagai dasar perencaan atau desain konstruksi, sedangkan pekerjaan stakeout adalah, adalah
menerapkan gambar konstruksi dilapangan.
Tujuan pekerjaan stake out adalah :
Mencari koordinat titik titik simpul master plan, seperti master plan area perkotaan, masterplan komplek
perumahan, bendungan , jalan dan lain lain.
Mencari koordinat titik titik detil rencana, Dilapangan misalnya tikungan jalan, denah sudut sudut
bangunan, atau memberi patokan kepada pengguna, pemasangan bouwplank oleh tukang , patokan /mal
untuk operator alat berat, atau pekerjaan pelaksanaan lainya.

Tujuan pelatihan
Peserta dapat memahami dan melakukan pekerjaan stake out

IR.28.08.22
Stake out adalah kegiatan menerapkan gambar konstruksi dilapangan

gambar konstruksi
 Garis (panjang, lebar, tegak lurus (siku))
 Koordinat polar (sudut dan jarak)
 Koordinat 3 D
 Koordinat 2 D
 Koordinat 1 D

Syaratnya adalah :
Mempunyai titik dilapangan yang diketahui koordinatnya yang disebut titik-titik bechmarks, atau disebut juga
titik acuan , titik tersebut terdapat pada peta.
nilai koordinat tersebut satu sistim dengan gambar konstruksi .

IR.28.08.22
Stake out posisi horizontal
 menggunakan alat ukur sipat ruang sudut dan jarak , Seperti TS, Theodolith dan meteran
 Sipat Ruang koordinat, yaitu dengan alat GNSS

NO TITIK X Y KETERANGAN
Dilapangan fisiknya ada dan mempunyai
BM1 XBM1 YBM1 nilai koordinat,
Dilapangan fisiknya ada dan mempunyai
BM2 XBM2 YBM12 nilai koordinat,
Dilapangan belum ada fisiknya dan
mempunyai nilai koordinat desain ,
P1 XP1 YP1 dicari Dilapangan sesuai koordinat
desain
Dilapangan belum ada fisiknya dan
mempunyai nilai koordinat desain ,
P2 XP2 YP2 dicari Dilapangan sesuai koordinat
desain
DST

IR.28.08.22
LANGKAH KERJA
𝑋 𝑋
1. Hitung azimuth a BM1 ke BM2 = a BM1 ke BM2 = 𝐴𝑡𝑎𝑛 𝑌 𝐵𝑀2 – 𝑌 𝐵𝑀1
𝐵𝑀2 𝐵𝑀1

2. Hitung jarak dari BM1 ke BM2 = dBM1 ke BM2 = XBM2 − XBM1 2 + 𝑌BM2 − 𝑌BM1 2

𝑋 –𝑋
3. Hitung azimuth a BM1 ke 1 = a BM1 ke 1 = 𝐴𝑡𝑎𝑛 𝑌 1 −𝑌 𝐵𝑀1
1 𝐵𝑀1

4. Hitung jarak dari BM1 ke 1 = dBM1 ke 1 = X1 − XBM1 2 + 𝑌1 − 𝑌BM1 2

5. Berdirikan alat sipat ruang di BM1 dan centering


6. Setel alat dengan nilai sudut horizontal sebesar a BM1 ke BM2, lalu hold agar supaya nilai sudut tetap
7. Bidikan teropong ke BM2 dan tepatkan diatas paku, dan nilai sudut tetap sebesar
8. Sealajutnya lepas (unhold), sudut horizontal lalu bidik ke titik 1 , senilai a BM1 ke 1
9. Ukur jarak dari BM1 ke 1 senilai dBM1 ke 1
10. Pasang patok maka titik 1 terpasang,
11. Lakukan titik yg lain sesuai prosedur

IR.28.08.22
4
U

BM2 3

BM1 2

BM5
1

BM6

8 5
BM3
6
BM4
PI.1

BENCHMARK
PI.2

BM1

BM2
BM3 BM4 PI.3

IR.28.08.22
Stake out posisi vertikal ,
 menggunakan alat ukur sipat datar , waterpass
 Sipat Ruang koordinat, yaitu dengan alat GNSS

Stake out vertikal pada intinya = Elevasi Rencana dikurangi Elevasi Existing

Penjelasan dilanjut dengan tatap muka pada pelaksaan praktek


Studi kasus

IR.28.08.22
LENGKUNG HORIZONTAL
LINGKARAN SEDERHANA

TC=RC*TAN ½ D
PI

TC
∆ RC + EC =RC/COS ½ D
EC EC = RC/COS ½ D -RC

RC EC= (1/COS ½ D -1) RC


RC
1

2
CT
RC

IR.28.08.22
SPIRAL CIRCLE SPIRAL

Rc = OG = O-Sc = O-CC = OH
Rc = Jari Jari lingkaran
Lc = Panjang busur lingkaran = busur SO-CO-OS
Ec = Jarak busur lingkaran = V-CO
Dc = Sudut luar di V
Tc = Panjang tangen lingkaran
P = pergeseran tangen terhadaf lingkaran (shift)
P = jarak A ke G
k = absis dari p pada garis tangen spiral
k = jarak dari TS ke A
LT = Long Tangen = jarak dari TS ke B
ST = Short Tangen = Jarak dari B ke SO
Garis B-CS-V adalah garis singgung di SO yang tegak lurus
jarijari Rc demikian juga ST-CS –V di titik OS
IR.28.08.22
Xs = absis titik SO pada garis tangen 𝜃
Ys = Ordinat titik SO pada garis yang tegak lurus garis tange
Tt = panjang tangen total = jarak dari TS ke PI
𝜃s = Sudut spiral = LC-B-SC = L A-O-SC= LCS-O-D
D = Sudut luar di PI = 2*𝜃𝑠 + ∆𝐶
∅𝑐 = Sudut lentur spiral = PI-TS-SC = PI-ST-GS
2
1 𝑙
∅𝑙 = ∗ ∗ 𝜃𝑠 ∗ 𝐶𝑠
3 𝐿𝑆
Cs = Koreksi spiral = 0.0031*𝜃𝑠
= Sudut lentur spiral bila li = panjang busur spiral dari TS atau ST ke titik I pada busur spiral ( i titik pada busur spiral)
Bila titik I = SO atau SO , maka Li = Ls
1
Jadi ∅𝑖 = 3 𝜃𝑐 –Cs

IR.28.08.22
Biasanya pada perencanaan jalan raya telah diketahui V dan jari jari lengkung Rc, dari kedua unsur tersebut maka
akan didapat harga Ls (Daftar III) harga harga lainya yang dihitung dengan menggunakan rumus rumus sbb :
𝐿𝑠 𝐿𝑠
1 . 𝜃𝑠 = 2𝑅𝑐 𝑟𝑎𝑑𝑖𝑎𝑙 = 2∗𝑅𝑐 ∗ 𝜌 𝑅𝑐
7. 𝐸𝑡 =
1 𝐿𝑖 2 𝐶𝑜𝑠 ½ ∆ ∗𝑅𝑐
2. 𝜃𝑖 = ∗ ∗ 𝜃𝑠 − 𝐶𝑠
3 𝐿𝑠
8. Tt = (Rc+p)*tan ½ D + k
Cs diabaikan bila 𝜃𝑠 < 15°
𝑌𝑠
Bila 𝜃𝑠 ≤ 15° 𝑚𝑎𝑘𝑎 𝐶𝑠 = 0.0031 ∗ 𝜃𝑆 (𝐶𝑠 𝑑𝑎𝑙𝑎𝑚 𝑠𝑒𝑐𝑜𝑛 𝜃𝑠 = 9. 𝐿𝑡 = tan 𝜃𝑠
𝑑𝑎𝑙𝑎𝑚 𝑑𝑒𝑟𝑎𝑗𝑎𝑡)
10. ST = YS/(Sin 𝜃𝑆)
1
∅𝐶 = ∗ 𝜃𝑠 − 𝐶𝑠 11. DC = D-2𝜃𝑠
3
𝑙𝑖 5
3. 𝑋𝑖 = 𝑙𝑖 − 12. Lc= DC*Rc
40∗ 𝑅𝑐 2 ∗ 𝐿𝑠 2
𝐵𝑖𝑙𝑎 𝑙 di titik Cs atau Sc 13. TC= Rc*tan ½ DC
𝐿𝑠 3 𝐿𝑠 3 14. Ec = Tc*tan ¼ DC
𝑋𝑠 = 𝐿𝑠 − = 𝐿𝑠 − = 𝐿𝑠 ∗ 𝐶𝑜𝑠 ∅𝑠
40 ∗ 𝑅𝑐 2 ∗ 𝐿𝑠 40 ∗ 𝑅𝑐
𝐿𝑠 3 𝐿𝑠
4. 𝑌𝑠 = = = 𝐿𝑠 ∗ 𝑆𝑖𝑛 𝜃𝑐
6 ∗ 𝑅𝑐 ∗ 𝐿𝑠 6𝑅𝑐
5. 𝑝 = 𝑌𝑞 − 𝑅𝑐 𝑙 − 𝐶𝑜𝑠 𝑒𝑞
6. 𝑘 = 𝑋𝑠 – 𝑅𝑐 ∗ (𝑖 − 𝑆𝑖𝑛 𝑒𝑞)
IR.28.08.22

Anda mungkin juga menyukai