Anda di halaman 1dari 14

TUGAS PERKULIAHAN

P311750004 –
Manajemen Keuangan
Judul Tugas Tugas Besar 2 (TB-2)
Abstrak Jenis Tugas
Individu

Nama Mahasiswa & NIM


1. Nama Lengkap = SHIFA NURKHASANAH
2. NIM = 43120110278

Capaian Pembelajaran (CPMK)


1. Mampu menjelaskan dan menganalisis tentang struktur permodalan yang baik bagi perusahaan, Kebijakan
Dividend dan Pembiayaan Internal (Dividend Policy and Internal Financing) (CPMK-4) (CPL 8, 9)
2. Mampu menganalisis dan menjelaskan Pembiayaan Jangka Panjang: pinjaman berjangka dan sewa guna usaha
(leasing), manajemen modal kerja (Working-Capital Management) (CPMK-5) (CPL 10)
3. Mampu memahami dan menjelaskan menajemen kas, manajemen persediaan dan menentukan persediaan
optimal, dan kebijakan kredit perusahaan  (CPMK-6) (CPL 11, 12, 13)
4. Mampu memahami dan menjelaskan merger, akusisi dan divestasi (CPMK-7) (CPL 14)
Durasi/Tempo (Minggu)
Diberikan: 10, November 2021
1 Minggu (10 November – 16 November 2021)
Batas Akhir Pengumpulan: 16, November 2021

Penilaian Bobot Persentase Tugas


20% [Diisi bobot asesmen tugas dari total keseluruhan asesmen]

Instruksi  Kumpulkan laporan hard copy dan soft copy yang diketik pada kertas A4, ukuran font 12, Times New Roman, spasi 1.5
dan ditulis rata kiri dan kanan (justified).
Pengumpulan  Laporan ditulis dengan langsung menjawab pertanyaan yang diberikan dan tidak perlu ada pendahuluan,landasan teori
dan sebagainya. Tulis jawaban untuk setiap pertanyaan-baru di halaman-baru. Halaman laporan ditulis di pojok kanan
Tugas atas.
 Gunakan Satuan Internasional (SI)
 Semua bukti yang bukan dokumen pribadi harus disertakan sitasi di dalam teks kemudian ditampilkan eferensinya.
Gunakan metode APA untuk menulis referensi.
 Nama file: NIM_Nama_TB1_Matakuliah

Pernyataan Saya/ kami yang bertanda tangan di bawah ini memahami bahwa saya/ kami telah membaca dan setuju untuk mematuhi peraturan UMB
tentang plagiarisme dan penjiplakan dan kebijakan dan prosedur di Program Studi. Saya/ kami menyetujui proses pengecekan laporan
sehingga tidak ada unsur plagiarisme atau penjiplakan akademik.

Tanda tangan

SHIFA NURKHASANAH

Fakultas Program Studi Disusun Oleh


Ekonomi dan Bisnis Manajemen Hirdinis M, SE, MM.
Capaian Pembelajaran (CPMK):
1. Mampu menjelaskan dan menganalisis tentang Struktur permodalan yang baik bagi perusahaan, Kebijakan Dividend dan
Pembiayaan Internal (Dividend Policy and Internal Financing) (CPMK-4) (CPL 8, 9)
2. Mampu menganalisis dan menjelaskan Pembiayaan Jangka Panjang: pinjaman berjangka dan sewa guna usaha (leasing),
Manajemen modal kerja (Working-Capital Management) (CPMK-5) (CPL 10)
3. Mampu memahami dan menjelaskan Manajemen kas, manajemen persediaan dan menentukan persediaan optimal, dan
kebijakan kredit perusahaan (CPMK-6) (CPL 11, 12, 13)
4. Mampu memahami dan menjelaskan merger, akusisi dan divestasi (CPMK-7) (CPL 14)
Komponen Penilaian Nilai Maksimal Nilai Diberikan

1. Struktur permodalan yang baik bagi perusahaan, Kebijakan Dividend dan 30


Pembiayaan Internal
2. Pembiayaan Jangka Panjang: pinjaman berjangka dan sewa guna usaha
30
(leasing), manajemen modal kerja
3. Manajemen kas, manajemen persediaan dan menentukan persediaan 30
optimal, dan kebijakan kredit perusahaan
4. Merger, akuisisi dan divestasi 10
Pengumpulan Total 100 Total

Tanda tangan Tanggal 100 XX

Apakah ada penambahan waktu? Pengurangan keterlambatan Pengurangan: Nilai Akhir:


Kesepakatan pengumpulan: pengumpulan:

Tanda tangan

Koordinator Mata Kuliah/ Kelompok Bidang


Ilmu : Ya / Tidak

Bagian ini digunakan untuk memberi umpan balik atau informasi lain:
KRITERIA DAN SKALA PENILAIAN
PROGRAM SARJANA (S1)

No Nilai Skala Kriteria

Istimewa. Isi laporan (jawaban) menunjukkan orisinalitas


ide/argumen dan analisis yang baik. Jawaban komprehensif
A 80 - 100 dan lengkap yang dengan jelas menunjukkan pemahaman
yang mendalam tentang topik yang ditanyakan. Koherensi
ide dan struktur yang bagus dalam paragraf, penggunaan
1 sitasi sesuai dan relevan terhadap topik.
Sangat Baik. Penulisan baik disertai bukti (gambar,
diagram, tabel) yang relevan. Pengetahuan topik dan logika
B+ 74 - 79,99 pemahaman yang baik. Beberapa ide kurang dijelaskan
2 dengan tepat tapi kemampuan penggunaan bukti cukup,
didukung dengan sumber bacaan yang sesuai.
Baik. Menunjukkan kemampuan untuk memahami
isu/pertanyaan, didukung materi yang baik dari hasil bacaan
yang relevan. Isi disertai bukti (gambar, diagram, tabel) yang
B 68 - 73,99
relevan dengan pengetahuan aplikatif. Sekitar 50% isi tidak
3 dijelaskan secara detail atau pernyataan tidak didukung bukti
yang relevan dan kurangnya sitasi.

Cukup Baik. Kualitas isi dan pemahaman tentang


isu/pertanyaan masih dalam level bisa diterima. Jawaban
C+ 62 - 67,99 menunjukkan pengetahuan mendasar dengan didukung bukti
(gambar, diagram, tabel) yang sesuai. Orisinalitas isi kurang
4
baik, susunan, struktur dan format laporan cukup baik.

Cukup. Pemahaman dan penguasaan materi yang ditulis


masuk akal sesuai isu/pertanyaan, tetapi kurang didukung
C 56 - 61,99 argumen yang relevan. Bukti material yang ditunjukkan ada
tapi sitasi tidak ditulis secara baik. Isi laporan berisi
5
penjelasan yang bersifat deskriptif dan kurang relevan.

Kurang. Struktur isi kurang baik dan beberapa bukti


D 45 - 55,99 (gambar, diagram, tabel) tidak relevan. Sebagian besar isi
diperoleh hanya dari bahan kuliah dan kurang dari sumber
6 bacaan lain. Sitasi tidak ditulis dengan baik.
Tidak Lulus. Kualitas isi pada level yang tidak bisa diterima.
Kurangnya kemampuan dalam menjelaskan topik/isu yang
ditanyakan. Struktur isi tidak terorganisasi dengan baik.
7 E < 45
Gambar, diagram dan tabel tidak relevan. Orisinalitas isi
sangat diragukan. Kemampuan komunikasi dan presentasi
yang tidak baik.
Skenario
Menurut Hayes & James (2021), keuangan adalah istilah untuk hal-hal yang berkaitan
dengan pengelolaan, penciptaan, dan studi tentang uang dan investasi. Tugas Besar 2 ini
untuk memberikan pemahaman awal kepada mahasiswa mengenai struktur modal,
kebijakan deviden, pembiayaan perusahaan, dan merger akuisisi dan divestasi.

Pertanyaan Tugas
Dalam Tugas Besar 2 ini Anda diminta untuk membuat paper yang menjawab pertanyaan
berikut berdasarkan modul, buku teks, dan artikel dari jurnal. Tugas dikerjakan secara
individu.

Pertanyaan 1. Struktur permodalan yang baik bagi perusahaan, Kebijakan Dividend dan
Pembiayaan Internal (CPMK 4) (Nilai 30%)
a. Mengapa teori struktur modal penting dalam menjelaskan struktur modal perusahaan?
Uraikan jawaban anda! CPL 8 (Nilai 10%)
b. Jelaskanlah 3 jenis pembelian kembali saham perusahaan! Apakah keuntungan dari
pembelian kembali saham oleh perusahaan? Uraikan jawaban anda! CPL 9 (Nilai 20%)

Pertanyaan 2. Pembiayaan Jangka Panjang: pinjaman berjangka dan sewa guna usaha
(leasing), (CPMK 5) (Nilai 20%)
a. Apakah manfaat dari pinjaman berjangka dan bagaimana ketentuan perjanjian dalam
pinjaman berjangka? Uraikan jawaban anda! CPL 10 (Nilai 20%)

Pertanyaan 3. Manajemen modal kerja & manajemen kas, manajemen persediaan dan
menentukan persediaan optimal, dan kebijakan kredit perusahaan (CPMK 6) (Nilai 40%)
a. Apakah yang perlu menjadi pertimbangan bagi manajer dalam penentuan modal kerja?
Uraikan jawaban anda dengan contoh! Dan jelaskan tiga tahap berbeda dari siklus
konversi kas CPL 11 (Nilai 10%)
b. Apakah yang anda ketahui mengenai EOQ? Uraikan jawaban anda dengan contoh
perhitungan! CPL 12 (Nilai 20%)
c. Kebijakan pengelolaan piutang meliputi pengambilan keputusan berkaitan dengan
standar kredit, syarat kredit, dan kebijakan kredit. Apakah yang dimaksud dengan
standar kredit, syarat kredit, dan kebijakan kredit? Jelaskanlah! CPL13 (Nilai 10%)

Pertanyaan 4. Merger, akuisisi dan divestasi (CPMK 7) (Nilai 10%)


Apakah jenis-jenis merger dan akuisisi yang dapat dilakukan oleh perusahaan? Uraikan
jawaban anda dengan contoh! Dan apa keuntungan dan kerugian bagi perusahaan yang
melakukan akuisisi? CPL 14 (Nilai 10%)

SEMOGA SUKSES

Jawaban
1. (CPMK 4)

a. Teori struktur modal penting dalam menjelaskan struktur modal


perusahaan karena teori struktur modal menjelaskan apakah ada pengaruh
perubahan struktur modal terhadap nilai perusahaan.

Teori struktur modal ini penting, karena:

1) setiap ada perubahan struktur modal akan mempengaruhi biaya modal


secara keseluruhan, hai ini disebabkan masing-masing jenis modal
mempunyai biaya modal sendiri-sendiri;

2) besarnya biaya modal keseluruhan ini, nantinya akan digunakan


sebagai cut of rate pada pengambilan keputusan investasi. Oleh karena
itu kebijaksanaan struktur modal akan mempengaruhi keputusan
investasi. Penggunaan dari masing-masing jenis modal mempunyai
pengaruh berbeda terhadap laba yang diperoleh perusahaan.

Kegunaan mempelajari teori struktur modal adalah untuk mengasah


perspektif dan memudahkan perumusan suatu kebijakan struktur modal
yang lebih baik. Teori struktur modal mempelajari soal pengaruh yang
ditimbulkan pengungkit keuangan (financial leverage) terhadap biaya
modal secara keseluruhan yang harus ditanggung perusahaan terhadap
biaya modal dan nilai sahamnya.
b. Ada tiga jenis utama pembelian kembali saham,:
a. Perusahaan memiliki kas yang tersedia untuk didistribusikan kepada
pemegang sahamnya, dan mendistribusikan uang tunai dengan
membeli kembali saham daripada dengan membayar dividen tunai;
b. Perusahaan menyimpulkan bahwa struktur modalnya terlalu
tertimbang dengan ekuitas, dan menjual hutang dan menggunakan
hasilnya untuk membeli kembali sahamnya; dan
c. Perusahaan telah mengeluarkan opsi kepada karyawan, dan
menggunakan pembelian kembali pasar terbuka untuk mendapatkan
saham untuk digunakan ketika opsi tersebut dieksekusi.

Keuntungan dari pembelian kembali saham oleh perusahaan adalah sebagai


berikut:

1. Pengumuman pembelian kembali dapat dipandang sebagai sinyal


positif oleh investor karena pembelian kembali sering dimotivasi
oleh keyakinan manajemen bahwa saham perusahaan mereka dinilai
terlalu rendah.

2. Para pemegang saham memiliki pilihan ketika perusahaan


mendistribusikan kas dengan membeli kembali saham, mereka dapat
menjual atau tidak menjual. Di sisi lain, dengan dividen tunai,
pemegang saham harus menerima pembayaran dividen dan
membayar pajak. Dengan demikian, para pemegang saham yang
membutuhkan uang tunai dapat menjual kembali sebagian saham
mereka, sementara mereka yang tidak menginginkan tambahan uang
tunai dapat dengan mudah menahan saham mereka. Dari sudut
pandang pajak, pembelian kembali memungkinkan kedua jenis
pemegang saham untuk mendapatkan apa yang mereka inginkan.

3. Pembelian kembali dapat menghilangkan satu blok besar saham yang


"menjorok" pasar dan menjaga harga per saham tetap rendah.

4. Dividen bersifat “lengket” dalam jangka pendek karena manajemen


enggan menaikkan deviden jika kenaikan tidak dapat dipertahankan
di masa depan. Manajemen tidak suka memotong deviden tunai
karena adanya sinyal negatif dari pemotongan tersebut. Oleh karena
itu, jika kelebihan arus kas diharapkan bersifat sementara,
manajemen mungkin lebih memilih untuk melakukan distribusi
sebagai pembelian kembali saham daripada mengumumkan
peningkatan dividen tunai yang tidak dapat dipertahankan.

5. Perusahaan dapat menggunakan model sisa dividen untuk


menetapkan target tingkat distribusi kas, kemudian membagi
pembagian tersebut menjadi komponen dividen dan komponen
pembelian kembali. Rasio pembayaran dividen akan relatif rendah,
tetapi dividen itu sendiri akan relatif aman, dan akan tumbuh sebagai
akibat dari menurunnya jumlah saham yang beredar. Hal ini
memberikan keleluasaan bagi perseroan dalam menyesuaikan total
distribusi dibandingkan jika seluruh distribusi dalam bentuk dividen
tunai karena pembelian kembali dapat divariasikan dari tahun ke
tahun tanpa mengirimkan sinyal yang merugikan. Prosedur ini
memiliki banyak rekomendasi, dan ini merupakan alasan penting
untuk peningkatan dramatis dalam volume pembelian kembali
saham. IBM, NextEra Energy (sebelumnya FPL Group), Walmart,
dan sebagian besar perusahaan besar lainnya menggunakan
pembelian kembali dengan cara ini.

6. Pembelian kembali dapat digunakan untuk menghasilkan perubahan


besar-besaran dalam struktur modal. Misalnya, beberapa tahun lalu,
Consolidated Edison memutuskan rasio utangnya sangat rendah
sehingga tidak meminimalkan WACC-nya. Ia kemudian meminjam $
400 juta dan menggunakan dana tersebut untuk membeli kembali
saham biasa. Hal ini mengakibatkan pergeseran langsung dari
struktur modal yang tidak optimal ke struktur modal yang optimal.

7. Perusahaan yang menggunakan opsi saham sebagai komponen


penting dari kompensasi karyawan dapat membeli kembali saham
dan kemudian menerbitkan kembali saham tersebut ketika karyawan
menggunakan opsi mereka. Hal ini untuk menghindari penerbitan
saham baru yang melemahkan EPS. Microsoft dan perusahaan
teknologi tinggi lainnya telah menggunakan prosedur ini dalam
beberapa tahun terakhir.
2. (CPMK 5)

Biaya dan Manfaat


Umumnya tingkat bunga dari pinjaman berjangka lebih besar daripada tingkat bunga
dari pinjaman jangka pendek untuk pinjaman yang sama. Jika perusahaan dapat
meminjam pada tingkat bunga utama untuk pinjaman jangka pendek, perusahaan
mungkin akan membayar 0,25 sampai 0,50% lebih besar untuk pinjaman berjangka.
Tingkat bunga yang lebih tinggi merupakan kompensasi dari eksposur risiko yang
lebih panjang bagi pemberi pinjaman. Tingkat bunga pinjaman berjangka biasanya
ditentukan dengan dua cara :
1. Tingkat bunga tetap selama masa pinjaman, atau
2. Tingkat bunga variable yang disesuaikan dengan perubahan tingkat
bunga pasar.

Kadangkala ditentukan tingkat bunga atas bawah dan batas atas untuk membatasi
jarak fluktuasi tingkat bunga. Selain biaya bunga, peminjam diminta membayar beban
hukum yang ditanggung bank dalam pembuatan perjanjian pinjaman. Juga, biaya
komitmen (commitment fee) dapat juga dikenakan untuk periode komitmen ketika
pinjaman tidak “diambil”. Untuk pinjaman berjangka biasa, biaya-biaya tambahan ini
biasanya cukup kecil dibanding total biaya bunga pinjaman.
3. (CPMK 6)
a. Berkaitan dalam penentuan modal kerja, pertimbangan-pertimbangan yang
perlu dilakukan oleh manajemen adalah
1) Semakin tinggi jumlah aktiva lancar berarti semakin tinggi likuiditas
perusahaan, karena semakin banyak aktiva lancar yang dapat
digunakan untuk memenuhi kewajiban jangka pendek.
2) Semakin tinggi jumlah aktiva lancar berarti semakin sedikit risiko yang
dihadapi perusahaan, karena jumlah aktiva lancar yang relatif tinggi
dapat mengurangi risiko kekurangan persediaan dan mengurangi
kehilangan kesempatan penjualan.
3) Semakin tinggi jumlah aktiva lancar berarti semakin mengurangi
profitabilitas perusahaan, karena semakin banyak modal yang tertanam
berarti biaya modal yang tertanam dalam aktiva lancar semakin besar.
4) Semakin rendah jumlah aktiva lancar berarti semakin rendah likuiditas
perusahaan, karena semakin sedikit jumlah aktiva lancar yang
digunakan untuk memenuhi kewajiban jangka pendek.
5) Semakin rendah jumlah aktiva lancar berarti semakin tinggi risiko
yang dihadapi perusahaan, karena jumlah aktiva lancar yang relatif
rendah menimbulkan risiko kekurangan persediaan dan kehilangan
kesempatan penjualan.
6) Semakin rendah jumlah aktiva lancar berarti semakin meningkat
profitabilitas perusahaan, karena semakin sedikit modal yang tertanam
berarti biaya modal yang tertanam dalam aktiva lancar semakin kecil.
Siklus Konversi Kas memiliki tiga tahap yang berbeda.
1) Tahap pertama mewakili tingkat persediaan dalam suatu periode dan
berapa lama waktu yang dibutuhkan perusahaan untuk menjual
persediaan tersebut. Hal tersebut dihitung dengan menggunakan
formulasi Days Inventory Outstanding (DIO). Days Inventory
Outstanding dihitung menggunakan perhitungan persediaan hari ini.
2) Tahap kedua mewakili penjualan kredit dan jumlah waktu yang
dibutuhkan untuk mengumpulkan uang tunai dari penjualan kredit ini.
Hal tersebut dihitung dengan menggunakan formulasi Days Sales
Outstanding (DSO). Days Sales Outstanding dihitung dengan
menggunakan hari perhitungan penjualan.
3) Tahap ketiga mewakili utang usaha bisnis atau perusahaan.
Menunjukkan berapa banyak perusahaan berutang kepada vendor
terkait pembelian inventaris. Berapa lama perusahaan harus melunasi
utangnya terhadap vendor. Hal tersebut dihitung dengan menggunakan
formulasi Days Payable Outstanding (DPO). Days Payable
Outstanding (DPO) dihitung dengan menggunakan perhitungan hutang
terutang
Dari rumus tersebut, siklus kas memiliki tiga bagian berbeda. Bagian
pertama mewakili tingkat persediaan saat ini serta berapa lama waktu yang
diperlukan perusahaan untuk menjual persediaan tersebut.

Contoh DIO:
Perusahaan A melaporkan inventaris awal sebesar $ 4.000 dengan persediaan akhir $
8.000 serta tahun fiskal berakhir pada 2020 dengan harga pokok penjualan sebesar
$140.000.
Maka untuk menghitung DIO perusahaan A adalah sebagai berikut:
DIO =   [($4.000 + $8.000) / $140.000] X 365 = 15,64
2
Jadi perusahaan memerlukan waktu 15.64 hari untuk mengubah inventarisnya
menjadi penjualan.
b. EOQ adalah metode yang digunakan untuk menentukan kualitas pengadaan
persediaan yang meminimumkan biaya langsung penyimpanan persediaan dan
biaya pemesanan persediaan. Metode EOQ merupakan metode yang digunakan
untuk menentukan jumlah pembelian bahan mentah pada setiap kali pesan dengan
biaya yang paling rendah. Hal tersebut juga menyatakan bahwa metode EOQ adalah
metode untuk menentukan berapa jumlah pesanan yang paling ekonomis untuk satu
kali pesan.

Contoh perhitungan EOQ =

PT. ACD memprediksi penjualan mereka akan sama seperti tahun sebelumnya. Di
tahun sebelumnya PT. ACD memerlukan 240.000 unit bahan baku dalam proses
produksinya.

Harga bahan baku per unit untuk tahun ini adalah Rp2000. Untuk sekali pengiriman
PT. ACD memerlukan biaya sebesar Rp150.000 (kurir, asuransi, dokumen, Dsb.).
Perhitungan biaya penyimpanan PT. ACD sebesar 25% untuk setiap barang yang
disimpan. Lalu, berapa EOQ yang dimiliki perusahaan itu?

Diket :

Jumlah barang (R)= 240.000 unit

Harga per unit (P)= Rp.2000

Biaya pemesanan (S)= Rp. 150.000

Biaya penyimpanan (I)= 25% untuk setiap barang yang disimpan

EOQ =

2.000 x 25%

= 12.000 Unit
c. Standar kredit adalah kualitas minimal kelayakan kredit seorang pemohon kredit
yang dapat diterima oleh perusahaan. Dengan adanya standar tersebut, perusahaan
dapat meningkatkan penjualannya melalui penjualan secara kredit namun tidak
menimbulkan resiko piutang tak tertagih yang berlebihan. Perusahaan harus
menentukan standar kredit yang tepat, yang lebih besar manfaat yang akan
diperoleh bagi perusahaan daripada biaya akan dikeluarkan perusahaan dengan
adanya standar tersebut. Standar bisa ditentukan berdasarkan atas evaluasi data,
misal pemohon kredit (individu) adalah seorang karyawan yang berpenghasilan
tetap, mungkin diijinkan membeli secara kredit. Kemudian alamat rumah yang
jelas, status perkawinan, no telepon, dan lain-lain.

Syarat kredit adalah suatu syarat kredit menetapkan adanya periode di mana kredit
diberikan dan potongan tunai (bila ada) untuk pembayaran yang lebih awal.
Faktor yang mempengaruhi syarat kredit adalah:
a. Sifat ekonomik produk,
b. Kondisi penjual,
c. Kondisi pembeli,
d. Periode kredit,
e. Potongan tunai dan
f. Tingkat bunga bebas risiko (tingkat bunga bank).

kebijakan kredit adalah aturan-aturan tegas yang ditetapkan oleh perusahaan yang
menjadi panduan dalam pelaksanaan pemberian kredit kepada nasabah, agar
berjalan pada arah yang benar,tertib, aman dan menguntungkan.
Kebijakan kredit dan pengumpulan piutang mencakup beberapa keputusan yaitu:
a. Kualitas jumlah yang diterima,
b. Periode kredit,
c. Potongan tunai,
d. Persyaratan khusus, dan
e. Tingkat pengeluaran untuk pengumpulan piutang.

Banyaknya piutang yang tak tertagih akan membuat biaya penagihan meningkat.
Akan tetapi, usaha pengumpulan piutang juga tidak dianjurkan terlalu agresif,
karena dapat mengurangi penjualan dan keuntungan perusahaan di masa
mendatang karena pelanggan akan beralih ke perusahaan lain, dalam hal ini
pesaing.

4. (CPMK 7)

Jenis-Jenis Merger dan Akuisisi


a. Integrasi Horizontal: Kombinasi antara suatu perusahaan dengan perusahaan
lainnya yang kegiatan operasinya masih berada dalam lini bisnis yang yang sama
(same line of business) yang tadinya saling bersaing. Tujuan utamanya yaitu
mewujudkan efisiensi dalam produksi, promosi dan memasuki pasar yang sudah
mapan. Misal antar bank, antara firma akuntan publik
b. Integrasi Vertikal: Kombinasi antara satu perusahaan dengan perusahaan lainnya
yang kegiatan operasional atau bidang usahanya menunjukkan adanya hubungan
sebagai produser-supplier. Tujuan dari integrasi vertikal adalah untuk menjamin
pengadaan bahan baku yang berkesinambungan, menjamin jalur pemasaran atas
barang/jasa, serta menekan biaya produksi. Misal perusahaan perkebunan karet
dengan perusahaan produsen ban.
c. Konglomerat: Kombinasi antara suatu perusahaan dengan perusahaan lainnya yang
tidak saling memiliki hubungan, baik dalam jenis usaha (horizontal) maupun tingkat
operasi kegiatan (vertikal). Tujuannya bagi perusahaan atau grup perusahaan adalah
untuk memperkecil risiko dalam rangka diversifikasi dan memperkecil
ketergantungan terhadap satu atau bebarapa bidang usaha. Contoh dalam praktik
adalah perusahaan antara Mobil Oil dengan Montgomery Ward
d. Congeneric: Kombinasi antara suatu perusahaan dengan perusahaan lainnya, yang
kegiatan operasinya masih berada dalam suatu hubungan antara satu dengan yang
lain akan tetapi hubungan tersebut belum dapat dikatakan sebagai produsen
terhadap produk yang sama atau kompetitor (horisontal) dan bukan juga
berhubungan antara produser-supplier (vertikal). Misalnya gabungan antara
perusahaan leasing dengan bank. Contoh praktik adalah perusahaan antara Backer
& Company dengan perusahaan asuransi Prudential, Sony dan Erricson.
Contoh
PT. Z akan mengakuisisi PT. A dengan cara memberikan 1,5 saham PT. Z untuk setiap
lembar saham PT. A. Neraca kedua perusahaan sebelum melakukan akuisisi adalah
sebagai berikut (dalam milyar rupiah, kecuali jumlah lembar saham dan harga pasar
per lembar saham)
Nilai pasar aktiva tetap PT. A yang wajar adalah Rp. 2 milyar lebih tinggi dari nilai
bukunya. Buatlah neraca PT. Z setelah mengakuisisi PT. A, baik dengan cara
“pembeliaan” atau “pooling of interest”

Efek Samping Akuisisi


Dampak positif dari penggabungan usaha adalah sebagai berikut:
1. Dengan skala usaha yang relatif besar, konglomerat dapat menikmati dan
memanfaatkan economies of scale
2. Dengan melaksanakan diversifikasi setiap perusahaan yang berada
dibawah kepemilikan konglomerat dapat menikmati dan memanfaatkan
eksternal economies karena terbukanya peluang untuk meningkatkan
efisiensi dan produktifitas yang pada gilirannya akan mendatangkan laba
yang memuaskan.
3. Dengan melakukan diversifikasi usaha dan ditunjang dengan skala usaha
yang relatif besar, dapat meningkatkan profesionalisme dan mempercepat
penguasaan alih teknologi.
4. Dengan efisiensi dan produktifitas yang lebih tinggi pada gilirannya dapat
meningkatkan ekspor, menciptakan dan memperluas kesempatan kerja
serta mendukung industrialisasi.
5. Dari segi manajemen, sentralisasi pengambilan keputusan mengandung
aspek positif seperti pengambilan keputusan yang cenderung lebih cepat,
berpandangan jauh kedepan dan berwawasan luas.

Dampak negatif dari penggambungan usaha adalah:


1. Integrasi Horisontal dengan tujuan mengurangi jumlah pesaing maupun
vertikal dengan tujuan membatasi kemampuan pesaing melalui penguasaan
sejumlah mata rantai produksi dari hulu sampai hilir dapat berdampak
kepada melemahnya mekanisme pasar yang menjurus kepada monopoli.
2. Dengan adanya sentralisasi pengambilan keputusan, maka kepentingan tiap
perusahaan anak disubordinasikan pada kepentingan perusahaan induk
yang pada gilirannya dapat berdampak negatif dan destruktif, seperti
peluang yang semakin besar dan mudah untuk membentuk semacam trust
dan kartel. Kondisi ini juga memungkinkan terbentuknya community of
interest diantara konglomerat yang tidak sejalan dengan kepentingan
nasional.

Anda mungkin juga menyukai