Anda di halaman 1dari 12

TUGAS PERKULIAHAN

P042120007–
Stakeholder
Management
Judul Tugas Tugas Besar 1
Abstrak Jenis Tugas
Individu

Nama Mahasiswa & NIM


FIKI ADILAH PUTRI HASIBUAN (44220010173)

Capaian Pembelajaran (CPMK)


1. Mampu memahami konsep,proses dan perspektif teori manajemen stakeholder
2. Mampu mengidentifikasi dan Menyusun stakeholder mapping
3. Mampu menganalisis stakeholder mapping dan stakeholder engangement
4. Mampu menganalisis stakeholder relationship management
5. Mampu mendesain program komunikasi dengan stakeholder
Durasi/Tempo (Minggu)
Dua minggu .
Diberikan tugas Rabu, 11 Oktober 2023
Batas akhir pengumpulan tugas, Selasa , 17 Oktober 2023

Penilaian Bobot Persentase Tugas


30 %

Instruksi • Kumpulkan laporan soft copy yang diketik pada kertas di lembar terakhir berikut ini. tulisan dengan font 12, Times New
Roman, spasi 1.5 dan ditulis rata kiri dan kanan (justified).
Pengumpulan • Jawab pertanyaan dengan menjelaskan lebih dulu konsepnya, dengan memberikan sumber konsep, tulis pemahaman
mahasiswa, baru menjawab pertanyaan .
Tugas • Pertanyaan yang meminta menulis sesuatu, maka langsung tuliskan, tidak perlu menjelaskan konsep-konsepnya.
• Gunakan metode APA untuk menulis referensi.

Pernyataan Saya/ kami yang bertanda tangan di bawah ini memahami bahwa saya/ kami telah membaca dan setuju untuk mematuhi peraturan UMB
tentang plagiarisme dan penjiplakan dan kebijakan dan prosedur di Program Studi. Saya/ kami menyetujui proses pengecekan laporan
sehingga tidak ada unsur plagiarisme atau penjiplakan akademik.

Tanda tangan Tanda tangan Tanda tangan Tanda tangan

................................... ................................... ................................... ...................................


Nama Lengkap Nama Lengkap Nama Lengkap Nama Lengkap
Fakultas Program Studi Disusun Oleh
Fakultas Ilmu Ilmu Komunikasi Dra. Diah Wardhani.,M.Si
Komunikasi

Capaian Pembelajaran (CPMK):


1. Mampu memahami konsep, proses dan perspektif teori manajemen stakeholder
2. Mampu mengidentifikasi dan menyusun stakeholder mapping
3. Mampu menganalisis stakeholder mapping dan stakeholder engangement
Mampu membuat perencanaan media relations dengan mengelola kegiatan dengan pers serta
4. Mampu menganalisis stakeholder relationship managemen
5. Mampu mendesain program komunikasi dengan stakeholder .

Komponen Penilaian Nilai Maksimal Nilai Diberikan

1. Ketepatan dalam mengidentifikasi/memapping stakeholder perusahaan 50


sesuai klasifikasinya.
2. Ketepatan dalam menganalisis harapan, keinginan dan tuntutan seluruh
50
stakeholder

Pengumpulan Total Total

Tanda tangan Tanggal 100 XX

Apakah ada penambahan waktu? Pengurangan keterlambatan Pengurangan: Nilai Akhir:


TIDAK ADA pengumpulan:
Kesepakatan pengumpulan: 68

Tanda tangan

Koordinator Mata Kuliah/ Kelompok Bidang Ya / Tidak


Ilmu :
Bagian ini digunakan untuk memberi umpan balik atau informasi lain:
KRITERIA DAN SKALA PENILAIAN
PROGRAM SARJANA (S1)

No Nilai Skala Kriteria

Istimewa. Isi laporan (jawaban) menunjukkan orisinalitas


ide/argumen dan analisis yang baik. Jawaban komprehensif
A 80 - 100 dan lengkap yang dengan jelas menunjukkan pemahaman
yang mendalam tentang topik yang ditanyakan. Koherensi
ide dan struktur yang bagus dalam paragraf, penggunaan
1 sitasi sesuai dan relevan terhadap topik.
Sangat Baik. Penulisan baik disertai bukti (gambar,
diagram, tabel) yang relevan. Pengetahuan topik dan logika
B+ 74 - 79,99 pemahaman yang baik. Beberapa ide kurang dijelaskan
2 dengan tepat tapi kemampuan penggunaan bukti cukup,
didukung dengan sumber bacaan yang sesuai.
Baik. Menunjukkan kemampuan untuk memahami
isu/pertanyaan, didukung materi yang baik dari hasil bacaan
yang relevan. Isi disertai bukti (gambar, diagram, tabel) yang
B 68 - 73,99
relevan dengan pengetahuan aplikatif. Sekitar 50% isi tidak
3 dijelaskan secara detail atau pernyataan tidak didukung bukti
yang relevan dan kurangnya sitasi.

Cukup Baik. Kualitas isi dan pemahaman tentang


isu/pertanyaan masih dalam level bisa diterima. Jawaban
C+ 62 - 67,99 menunjukkan pengetahuan mendasar dengan didukung bukti
4 (gambar, diagram, tabel) yang sesuai. Orisinalitas isi kurang
baik, susunan, struktur dan format laporan cukup baik.

Cukup. Pemahaman dan penguasaan materi yang ditulis


masuk akal sesuai isu/pertanyaan, tetapi kurang didukung
C 56 - 61,99 argumen yang relevan. Bukti material yang ditunjukkan ada
tapi sitasi tidak ditulis secara baik. Isi laporan berisi
5
penjelasan yang bersifat deskriptif dan kurang relevan.

Kurang. Struktur isi kurang baik dan beberapa bukti


D 45 - 55,99 (gambar, diagram, tabel) tidak relevan. Sebagian besar isi
diperoleh hanya dari bahan kuliah dan kurang dari sumber
6 bacaan lain. Sitasi tidak ditulis dengan baik.
Tidak Lulus. Kualitas isi pada level yang tidak bisa diterima.
Kurangnya kemampuan dalam menjelaskan topik/isu yang
ditanyakan. Struktur isi tidak terorganisasi dengan baik.
7 E < 45
Gambar, diagram dan tabel tidak relevan. Orisinalitas isi
sangat diragukan. Kemampuan komunikasi dan presentasi
yang tidak baik.
Skenario
Stakeholder dipahami sebagai individu maupun kelompok yang mampu
mempengaruhi pencapaian tujuan perusahaan, dan memiliki hubungan yang saling
berkorelasi. Sementara dalam sudut pandang yang lebih sempit,stakeholder merupakan
pihak-pihak tempat perusahaan menggantungkan dirinya untuk menjamin kelangsungan
perusahaan. Kepentingan setiap stakeholder tidak selalu konsisten, sehingga perusahaan
harus menanggapi beragam kepentingan yangberbeda.

Secara umum klasifikasi stakeholder dapat dibedakan menjadi dua tipe utama,
antara lain: (1) internal dan eksternal stakeholder, serta (2) primary, secondary dan
Marjinal stakeholder. Stakeholder kini tidak boleh dipandang sebelah mata sebab
perannya seringkali menentukan bagaimana sebuah perusahaan akan melaju
kedepannya. Dalam merumuskan strategi perusahaan, manajemen harus memahami
siapa saja pihak-pihak yang berkepentingan terhadap mereka. Hal tersebut akan
berguna untuk menetapkan strategi yang tepat dan terarah di masa depan. Stakeholder
mapping merupakan cara yang dapat membantu manajemen untuk
menganalisisstakeholder kunci perusahaan. Setiap stakeholder memiliki karakteristik
tersendiri sehingga membutuhkan pendekatan yang berbeda, termasuk pula strategi
yang unik bagi masing-masing Stakeholder.

Rincian Tugas

Dalam tugas besar 1 ini, mahasiswa diminta :


a) mengidentifikasi atau memapping stakeholder Internal dan Eksternal serta
melakukan
b) analisis harapan, keinginan dan tuntutan stakeholder tersebut terhadap
perusahaan PT Mattel Indonesia, produsen boneka Barbie, yang pabriknya berada di
Cikarang Bekasi.
PASTE LEMBAR JAWABAN DISINI
NAMA : FIKI FADILAH PUTRI HASIBUAN
N.I.M : 44220010173

Stakeholder mapping adalah proses identifikasi, analisis, dan pemahaman terhadap


berbagai pihak atau kelompok yang memiliki kepentingan, pengaruh, atau hubungan
dengan suatu organisasi atau proyek. Tujuan dari pemetaan stakeholder adalah untuk
mengidentifikasi siapa saja yang berpengaruh pada atau terpengaruh oleh organisasi atau
proyek tersebut. Pemetaan ini membantu organisasi untuk lebih baik memahami
kebutuhan, harapan, dan kepentingan dari stakeholder-stakeholder tersebut.

A. Identifikasi Stakeholder

Berdasarkan modul mata kuliah TM 5 Stakeholder Management, ada sejumlah dimensi


berbeda dalam mempertimbangkan saat melakukan identifikasi stakeholder antara lain :
1. Berdasarkan tanggung jawabnya; karyawan, calon karyawan, ahli hukum, Lembaga
pembiayaan, dan aturan operasional perusahaan, kontrak kerja, regulator atau
badan kode etik asosiasi.
2. Dengan pengaruh: orang-orang yang mungkin di masa depan dapat mempengaruhi
kemampuan organisasi untuk mencapai tujuan organisasi (goal/target) – (Termasuk
kemungkinan tindakan memudahkan atau menghambat kinerja perusahaan).
Stakeholder ini mencakup mereka yang memiliki pengaruh informal dan mereka
yang memiliki kekuatan pengambilan keputusan formal.
3. Berdasarkan kedekatan: Adalah orang-orang yang paling sering berinteraksi dengan
organisasi; termasuk pemangku kepentingan internal, mereka yang memiliki
hubungan jangka panjang, mereka yang Anda andalkan dalam operasional
perusahaan sehari-hari, dan mereka yang tinggal di dekat berdirinya lokasi pabrik.
4. Berdasarkan ketergantungan: orang-orang yang paling bergantung pada perusahaan,
contoh karyawan dan keluarganya, pelanggan yang bergantung pada produk untuk
keselamatan, penghidupan, kesehatan atau kesejahteraan mereka atau pemasok
dimana perusahaan Anda adalah pelanggan yang dominan.
5. Dengan perwakilan: orang-orang yang melalui struktur peraturan atau
budaya/tradisi yang dipercayakan untuk mewakili individu lain; misalnya kepala
daerah masyarakat, perwakilan serikat pekerja, anggota dewan, perwakilan dari
organisasi berbasis keanggotaan, dll.

Nama Stakeholder Deskripsi


BOD (Board of Directors) BOD adalah lembaga atau kelompok orang
yang bertanggung jawab atas pengambilan
keputusan strategis dan pengawasan
terhadap manajemen perusahaan. Peran
utama BOD adalah memastikan bahwa
perusahaan beroperasi dengan baik,
mematuhi hukum dan regulasi yang berlaku,
serta mencapai tujuan dan kepentingan
pemegang saham dan stakeholders lainnya.
Employee Sumber Daya Manusia yang menjalankan
day-to-day Operation perusahaan
Customer Konsumen adalah salah satu jenis
stakeholder yang sangat penting dalam
konteks bisnis. Mereka memiliki peran kunci
dalam memengaruhi kesuksesan perusahaan
dan produk. Sebagai stakeholder, konsumen
memiliki harapan, keinginan, dan tuntutan
tertentu terhadap perusahaan atau merek.
Pemasok bahan baku Pemasok adalah salah satu jenis stakeholder
dalam konteks bisnis. Mereka adalah pihak
atau entitas yang menyediakan bahan baku,
komponen, produk, atau layanan yang
diperlukan oleh perusahaan untuk
operasinya. Sebagai stakeholder, pemasok
memiliki peran yang signifikan dalam rantai
pasokan dan operasi perusahaan.
Pemerintah Pemerintah memiliki peran yang luas dan
beragam dalam mengatur, mengawasi, dan
memengaruhi operasi perusahaan. Sebagai
stakeholder, pemerintah memiliki harapan,
keinginan, dan tuntutan tertentu terhadap
perusahaan.
LSM Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM)
memainkan berbagai peran dalam industri
mainan anak, terutama dalam konteks
pengawasan, perlindungan konsumen, dan
pembangunan berkelanjutan. Peran LSM
dalam industri mainan anak melibatkan
berbagai aspek.
Investor individu atau entitas yang memiliki
kepentingan finansial dalam perusahaan
atau organisasi tertentu. Investor dapat
berinvestasi dalam bentuk saham, obligasi,
atau bentuk kepemilikan lainnya, dan
mereka memiliki harapan dan kepentingan
tertentu terkait dengan kinerja dan hasil
perusahaan.
B. Analysis Stakeholder

Setelah stakeholder diidentifikasi, tahap selanjutnya adalah melakukan dengan stakeholder


melalui analisis variabel atau kriteria tertentu (Moris, 2012). Stakeholder salience
merupakan konsep pengklasifikasian stakeholder yang telah diindentifikasi berdasarkan
atribut-atribut yang dimiliki stakeholder, yakni power, legitimacy, dan urgency (Mitchell et
al., 1997). Ketiga atribut tersebut dapat hadir secara terpisah atau bersama-sama, sehingga
hubungan ketiga atribut menciptakan golongan dan klasifikasi stakeholder tertentu.

1. BOD (Board of Directur)


BOD merupakan dewan direksi perusahaan yang memangku kebijakan strategis atas
keseluruhan proses bisnis perusahaan dan pertanggungjawaban kepada pemegang
saham dan stakeholder lainnya. Hal itu tentu membuat BOD sebagai salah satu
stakeholder yang memiliki atribut power, legitimasi, dan urgensi yang sangat kuat.
Stakeholder power BOD berasal dari hirarki (formal power) yang tinggi pada struktur
organisasi perusahaan, serta pertanggungjawaban atas implementasi poyek strategis
yang ada di perusahaan.
BOD berhak untuk menentukan target dan Key Performance Indicator (KPI) yang
harus dicapai oleh Perusahaan seperti target penjualan, gross profit, supply ratio to
customer, dan lain-lain. Legitimasi yang dimiliki BOD berasal dari dua basis yang
kuat, yakni hukum atau peraturan dan rasionalitas. Dari basis hukum, BOD
merupakan pemangku kebijakan strategis baik secara operasional maupun strategis
dan menyetujui Standard Operating Procedure (SOP) yang merupakan pedoman dan
peraturan yang harus dipatuhi oleh semua pihak internal yang ada di perusahaan
dalam melakukan kegiatan kerja tertentu. Sedangkan dari basis rasionalitas, BOD
memiliki hak untuk menerima pertanggungjawaban atas hasil kinerjakaryawan.
BOD memiliki urgensi yang dapat mendesak manajemen untuk segera mengambil
keputusan karena isu yang dimiliki BOD dipastikan bersifat penting dan krusial.
Berdasarkan analisis tersebut, BOD merupakan definitive stakeholder karena
memiliki ketiga atribut stakeholder, yakni power, legitimasi, dan urgensi. Tingkat
influence yang dimiliki BOD adalah kuat karena BOD berhak menentukan target dan
KPI yang harus setiap tahun. BOD juga melakukan pemantauan pencapaian bisnis
flow setiap bulan. Tingkat interest yang dimiliki BOD adalah maksimal terkait dengan
hasil operasi dan pencapaian yang memberikan kontribusi yang besar bagi
profitabilitas perusahaan yang nantinya akan dipertanggungjawabkan oleh BOD ke
pemegang saham dan stakeholder perusahaan yang lainnya.

2. Employee
Employee merupakan sumber daya manusia yang menjalankan day-to-day operation
perusahaan. Stakeholder power yang dimiliki karyawan berasal dari pengendalian
sumber daya strategis yakni sumber daya manusia, kepemilikan pengetahuan dan
keterampilan dalam menjalankan kegiatan operasional maupun manajerial, dan
keterlibatan pada implementasi proyek yang ada di perusahaan. Legitimasi yang
dimiliki karyawan berasal dari tiga sumber, yakni basis hukum atau perjanjian,
rasionalitas, dan norma sosial. Dari sisi hukum atau perjanjian, adanya perjanjian
atau kontrak antara karyawan dengan perusahaan. Dari sisi rasionalitas, karyawan
memiliki hak untuk menerima gaji atau insentif lainnya atas kinerja yang telah
dilakukan. Dari sisi norma sosial, perusahaan memiliki kewajiban untuk memberikan
kesejahteraan bagi karyawan.
Karyawan memiliki urgensi yang tidak mendesak manajemen untuk segera
mengambil keputusan karena masih bisa dilakukan diskusi bersama antara kedua
pihak tersebut. Berdasarkan analisis tersebut, karyawan merupakan definitive
stakeholder karena memiliki ketiga atribut stakeholder, yakni power, legitimasi, dan
urgensi. Tingkat influence yang dimiliki karyawan adalah kuat karena
keterlibataannya pada day-to-day operation atau pada implementasi proyek yang
ada di PT Mattel Indonesia. Selain itu, saran, kritikan, dan loyalitas karyawan juga
menunjang keberlanjutan perusahaan. Tingkat interest yang dimiliki karyawan juga
maksimal karena perusahaan memberikan kapasitas bagi karyawan untuk
mengembangkan potensi serta menjadi sumber penghasilan bagi penghidupannya.
3. Investor
Peran investor sebagai stakeholder adalah untuk memastikan bahwa perusahaan
beroperasi dengan baik, menghasilkan keuntungan, dan mematuhi praktik bisnis
yang baik. Investor yang puas dengan kinerja perusahaan dapat memberikan sumber
dana yang diperlukan untuk pertumbuhan dan perkembangan perusahaan.
Sebaliknya, ketidakpuasan investor atau keraguan terhadap manajemen perusahaan
dapat berdampak negatif pada nilai saham perusahaan dan reputasi perusahaan di
pasar modal. Oleh karena itu, menjaga hubungan yang baik dengan investor dan
mematuhi ekspektasi mereka adalah kunci dalam menjaga dukungan finansial dan
keberlanjutan perusahaan.
Legitimasi investor sebagai stakeholder terletak pada kontribusi finansial mereka
kepada perusahaan, hak-hak kepemilikan yang dimiliki, dan ekspektasi mereka
terhadap hasil investasi. Investasi mereka memberi mereka posisi yang kuat dalam
memengaruhi dan mengawasi kinerja perusahaan, serta berpartisipasi dalam
pengambilan keputusan strategis. Dengan itu, investor memiliki legitimasi yang jelas
sebagai stakeholder yang memainkan peran penting dalam kesuksesan dan
keberlanjutan bisnis.

4. Pemerintah
pemerintah yang membuat regulasi bagi operasi bisnis perusahaan. Meskipun tidak
secara langsung berhubungan dengan operasional proses bisnis PT MATTEL
INDONESIA, pemerintah memiliki stakeholder power yang terletak pada kewenangan
dalam membuat regulasi yang harus ditaati oleh perusahaan seperti pengurusan bea
cukai untuk suku cadang yang diimpor dan diekspor dari dan ke luar negri. Selain itu,
suku cadang yang dijual ke konsumen harus memenuhi SNI. Legitimasi yang dimiliki
pemerintah berasal dari tiga basis, yaitu basis rasionalitas, hukum atau peraturan,
dan norma sosial. Dari basis rasionalitas, kegiatan usaha yang dilakukan oleh
perusahaan harus tunduk pada regulasi yang berlaku. Dari segi hukum dan
peraturan, adanya undang- undang atau peraturan lain yang mengatur operasi bisnis
perusahaan yang harus dipatuhi. Dari sisi norma sosial, hukum atau peraturan
tersebut memberikan jaminan dan perlindungan bagi masyarakat luas seperti
pembuangan limbah, lokasi usaha, atau keamanan produk.

5. Pemasok
Pemasok memiliki peran penting sebagai stakeholder dalam bisnis. Mereka adalah
entitas atau individu yang menyediakan bahan baku, komponen, produk, atau
layanan yang diperlukan oleh perusahaan untuk operasinya. Pemasok memiliki
legitimasi sebagai stakeholder berdasarkan hubungan kerja sama yang mereka
bentuk dengan perusahaan. Pemasok memiliki legitimasi sebagai stakeholder karena
peran kunci mereka dalam memastikan kelancaran operasional dan kualitas produk
atau layanan yang diberikan oleh perusahaan. Hubungan kerja sama yang dibangun
antara perusahaan dan pemasok menciptakan legitimasi bagi pemasok dalam
memengaruhi dan mendukung keberhasilan perusahaan. Keterlibatan pemasok
dalam pengiriman produk atau layanan yang tepat waktu dan berkualitas sangat
penting untuk memastikan keberlanjutan bisnis dan kepuasan pelanggan.

6. LSM
Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) memainkan berbagai peran dalam industri
mainan anak, terutama dalam konteks pengawasan, perlindungan konsumen, dan
pembangunan berkelanjutan. Peran LSM dalam industri mainan anak melibatkan
berbagai aspek. Peran LSM dalam industri mainan anak sangat penting untuk
memastikan bahwa anak-anak dapat bermain dengan mainan yang aman,
bermanfaat, dan sesuai dengan usia mereka. Mereka membantu menjaga
perusahaan bertanggung jawab atas produk mereka dan memberikan suara kepada
konsumen dan anak-anak yang mungkin tidak dapat melakukannya sendiri.

7. Customer
Konsumen memiliki peran kunci dalam memengaruhi kesuksesan perusahaan dan
produk. Sebagai stakeholder, konsumen memiliki harapan, keinginan, dan tuntutan
tertentu terhadap perusahaan atau merek. Perusahaan yang sukses sering fokus
pada kebutuhan dan keinginan pelanggan mereka dan berusaha memenuhi harapan
tersebut. Mempertahankan dan membangun hubungan positif dengan konsumen
adalah strategi penting dalam menjaga keberlanjutan bisnis. Kesalahan dalam
memenuhi harapan konsumen dapat berdampak negatif pada citra perusahaan dan
mempengaruhi tingkat retensi pelanggan. Oleh karena itu, konsumen adalah salah
satu stakeholder yang harus diprioritaskan dalam strategi bisnis dan manajemen
hubungan pelanggan.
Mapping (Pemetaan)
Setelah tahap identifikasi dan analisis dilakukan, tahap selanjutnya adalah melakukan
pemetaan atau mapping. Mapping merupakan tahap menggambarkan hasil identifikasi dan
analisis stakeholder ke dalam bentuk visualisasi yang dapat membantu manajemen untuk
melihat dan membandingkan posisi suatu stakeholder terhadap stakeholder lainnya (Moris,
2012). Bentuk visualisasi yang digunakan menurut analisis penulis adalah stakeholder
internal & eksternal.
Stakeholder Internal dan Eksternal a iner (Publisher Freeman (2001) mendesak perusahaan
untuk mempertimbangkan berbagai kelompok internal dan eksternal dan individu sebagai
stakeholder mereka terlepas dari dampak yang akan atau tidak akan ditimbulkan oleh
keberadaan stakeholder tersebut. Stakeholder internal dan eksternal diklasifikasikan
berdasarkan posisinya pada struktur organisasi perusahaan. Stakeholder internal adalah
stakeholder yang berada di dalam struktur organisasi perusahaan, sebaliknya, stakeholder
eksternal adalah stakeholder yang tidak berada di dalam struktur organisasi perusahaan.
hasil mengklasifikasikan stakeholder internal dan eksternal di PT MATTEL INDONESIA
identifikasi Berdasarkan analisis stakeholder, penulis dan sebagai berikut.

Stakeholder Sub-groups
Category
Internal Stakeholder - BOD
- Employee
- Investor
Eksternal - Pemerintah
Stakeholder - Pemasok
- LSM
- Customer

2. Untuk mengidentifikasi dan memetakan stakeholder internal dan eksternal serta


melakukan analisis harapan, keinginan, dan tuntutan mereka terhadap PT Mattel
Indonesia, Anda dapat mengikuti langkah-langkah berikut:

Stakeholder Internal:
1. Karyawan:
- Harapan: Gaji yang kompetitif, lingkungan kerja yang aman dan sehat, peluang
pengembangan karir.
- Keinginan: Pengakuan atas kontribusi mereka, manfaat kesehatan dan tunjangan
yang adil.
- Tuntutan: Kondisi kerja yang aman, perlindungan hak pekerja, negosiasi gaji yang adil.

2. BOD :
- Harapan: Profitabilitas dan pertumbuhan perusahaan, efisiensi operasional,
keberlanjutan bisnis.
- Keinginan:Pengelolaan risiko yang baik, inovasi produk, pengembangan pasar.
- Tuntutan: Mematuhi hukum dan regulasi, etika dalam bisnis.

3. Afiliasi Perusahaan:
- Harapan: Kerja sama yang efisien, manfaat dari asosiasi dengan Mattel Indonesia.
- Keinginan: Kesempatan untuk memperluas bisnis atau jejaring mereka.
- Tuntutan: Kepatuhan terhadap kesepakatan kontrak dan kerja sama.

Stakeholder Eksternal:
1. Konsumen:
- Harapan: Kualitas produk yang tinggi, harga yang terjangkau, inovasi produk baru.
- Keinginan: Aksesibilitas produk, beragam pilihan, pelayanan pelanggan yang baik.
- Tuntutan: Produk yang aman bagi anak-anak, transparansi tentang bahan-bahan yang
digunakan dalam produksi.

2. Pemerintah :
- Harapan: Kontribusi ekonomi melalui pajak dan lapangan kerja.
- Keinginan:Kepatuhan terhadap regulasi lingkungan dan perpajakan, dukungan
terhadap program pelatihan tenaga kerja.
- Tuntutan: Kepatuhan perusahaan terhadap hukum dan regulasi yang berlaku.

3. Pemasok:
- Harapan: Hubungan bisnis yang berkelanjutan, pembayaran tepat waktu.
- Keinginan: Kesempatan untuk pertumbuhan bisnis mereka bersama Mattel
Indonesia.
- Tuntutan: Kepatuhan pada kontrak dan etika bisnis.

. 4. LSM
- Harapan: Praktik produksi yang ramah lingkungan, pengurangan limbah dan emisi.
- Keinginan: Keterlibatan perusahaan dalam pelestarian lingkungan, inovasi ramah
lingkungan.
- Tuntutan: Kepatuhan terhadap regulasi lingkungan, pengurangan jejak karbon.

Setelah mengidentifikasi stakeholder dan memahami harapan, keinginan, dan tuntutan


mereka, langkah selanjutnya adalah untuk mengelola hubungan dengan mereka dengan
baik. Ini dapat mencakup komunikasi terbuka, berpartisipasi dalam program tanggung
jawab sosial perusahaan (CSR), dan mengintegrasikan masukan stakeholder ke dalam
proses pengambilan keputusan perusahaan. Dengan demikian, PT Mattel Indonesia
dapat mencapai keseimbangan yang sehat antara kepentingan stakeholder yang
beragam.

Anda mungkin juga menyukai