Anda di halaman 1dari 7

TUGAS PERKULIAHAN

F04210000F–
HUMAN
RELATIONS
Judul Tugas Tugas Besar 2

Abstrak Jenis Tugas


Individu

Nama Mahasiswa & NIM

Capaian Pembelajaran (CPMK)


1. Mampu memahami dan menjelaskan kembali tentang motif dan motivasi serta teori motivasi sebagai bagian dari Human Relations
2. Mampu mengidentifikasi, menguraikan dan menjelaskan sifat- sifat manusia yang terdapat dalam perilaku kelompok sebagai
bagian Human Relations
3. Mampu menerapkan Human Relations dalam bidang komunikasi Organisasi dalam job redesign dan job enrichment
4. Mampu mengidentifikasi, memahami dan mengaplikasikan penerapan dalam pengambilan keputusan sebagai bagian dari
kepemimpinan
5. Mampu memahami dan mengaplikasikan penerapan efektIvitas komunikasi sebagai tantangan dari seorang PR
6. Mampu memahami dan mengaplikasikan penerapan dalam efektivitas komunikasi sebagai tantangan dari seorang PR
7. Mampu menganalisa dan mengevaluasi serta mengatasi semua tantangan dibidang PR (Manajemen konflik)
Durasi/Tempo (Minggu)
Diberikan: 22 Mei 2023
2 Minggu
Batas Akhir Pengumpulan: 18 Juni 2023

Penilaian Bobot Persentase Tugas


30%


Instruksi 
Format file tugas word/pdf
Nama file tugas : Nama_NIM. Contoh (WITRI VILIA_44318010022)
Pengumpulan  Submit file tugas pada menu assignment Tugas Besar 2 di Elearning, atau
Tugas  Submit file tugas ke email shinta.ragil@mercubuana.ac.id (JIKA Elearning BERMASALAH)

Pernyataan Saya/ kami yang bertanda tangan di bawah ini memahami bahwa saya/ kami telah membaca dan setuju untuk mematuhi peraturan
UMB tentang plagiarisme dan penjiplakan dan kebijakan dan prosedur di Program Studi. Saya/ kami menyetujui proses pengecekan
laporan sehingga tidak ada unsur plagiarisme atau penjiplakan akademik.

Tanda tangan

...................................
Nama Lengkap

Fakultas Program Studi Disusun Oleh


Ilmu Komunikasi Ilmu Komunikasi Shinta Ragil Prana, S.Si, M.Si
Capaian Pembelajaran (CPMK):
1. Mampu memahami cara/prosedur dalam mengajukan permohonan magang di industri komunikasi
2. Mampu mengimplementasikan pengetahuan teoritis dalam praktek magang di Industri
3. Mampu melaksanakan aktivitas komunikasi dalam bidang Penyiaran, Public Relations, Periklanan dan Komunikasi Marketing,
atau Komunikasi Digital dalam praktek di tempat magang

Komponen Penilaian Nilai Maksimal Nilai Diberikan

1. Kesesuaian dan kejelasan isi 40


2. Relevansi dengan bidang ilmu 40
3. Sistematika dan format penulisan 20
Pengumpulan Total Total

Tanda tangan Tanggal 100

Apakah ada penambahan waktu? Pengurangan keterlambatan Pengurangan: Nilai Akhir:


Kesepakatan pengumpulan: pengumpulan:

Tanda tangan

Koordinator Mata Kuliah/Kelompok Bidang


Ilmu: Mardhiyyah, M.Ikom Ya / Tidak

Bagian ini digunakan untuk memberi umpan balik atau informasi lain:
KRITERIA DAN SKALA PENILAIAN
PROGRAM SARJANA (S1)

No Nilai Skala Kriteria

Istimewa. Isi laporan (jawaban) menunjukkan orisinalitas


ide/argumen dan analisis yang baik. Jawaban komprehensif
A 80 - 100 dan lengkap yang dengan jelas menunjukkan pemahaman
yang mendalam tentang topik yang ditanyakan. Koherensi
ide dan struktur yang bagus dalam paragraf, penggunaan
1 sitasi sesuai dan relevan terhadap topik.
Sangat Baik. Penulisan baik disertai bukti (gambar,
diagram, tabel) yang relevan. Pengetahuan topik dan logika
B+ 74 - 79,99 pemahaman yang baik. Beberapa ide kurang dijelaskan
2 dengan tepat tapi kemampuan penggunaan bukti cukup,
didukung dengan sumber bacaan yang sesuai.
Baik. Menunjukkan kemampuan untuk memahami
isu/pertanyaan, didukung materi yang baik dari hasil bacaan
yang relevan. Isi disertai bukti (gambar, diagram, tabel) yang
B 68 - 73,99
relevan dengan pengetahuan aplikatif. Sekitar 50% isi tidak
3 dijelaskan secara detail atau pernyataan tidak didukung bukti
yang relevan dan kurangnya sitasi.

Cukup Baik. Kualitas isi dan pemahaman tentang


isu/pertanyaan masih dalam level bisa diterima. Jawaban
C+ 62 - 67,99 menunjukkan pengetahuan mendasar dengan didukung bukti
(gambar, diagram, tabel) yang sesuai. Orisinalitas isi kurang
4
baik, susunan, struktur dan format laporan cukup baik.

Cukup. Pemahaman dan penguasaan materi yang ditulis


masuk akal sesuai isu/pertanyaan, tetapi kurang didukung
C 56 - 61,99 argumen yang relevan. Bukti material yang ditunjukkan ada
tapi sitasi tidak ditulis secara baik. Isi laporan berisi
5
penjelasan yang bersifat deskriptif dan kurang relevan.

Kurang. Struktur isi kurang baik dan beberapa bukti


D 45 - 55,99 (gambar, diagram, tabel) tidak relevan. Sebagian besar isi
diperoleh hanya dari bahan kuliah dan kurang dari sumber
6 bacaan lain. Sitasi tidak ditulis dengan baik.
Tidak Lulus. Kualitas isi pada level yang tidak bisa diterima.
Kurangnya kemampuan dalam menjelaskan topik/isu yang
ditanyakan. Struktur isi tidak terorganisasi dengan baik.
7 E < 45
Gambar, diagram dan tabel tidak relevan. Orisinalitas isi
sangat diragukan. Kemampuan komunikasi dan presentasi
yang tidak baik.
TUGAS BESAR 2
HUMAN RELATIONS

1. Jelaskan apa perbedaan Motif dan Motivasi serta sebutkan 3 (tiga) tujuan Motivasi
dalam Human Relations? 10%

2. Kelompok melewati lima tahap yang jelas yaitu pembentukan (forming), keributan
(storming), penormaan (norming), pelaksanaan (performing), dan peristirahatan
(adjouring). Jelaskan lima tahap tersebut sesuai dengan apa yang telah di pahami
dan berikan contoh konkrit sebuah kelompok atau Perusahaan yang mengalami
tahapan storming serta berikan pendapat dalam menyelesaikan tahapan tersebut?
10%

3. Apa yang dimaksud dengan job redesign dan job enrichment serta apa saja ruang
lingkupnya ? 15%

4. a. Kepandaian yang superior, kematangan emosi, dorongan motivasi, keterampilan


mengatasi masalah, keterampilan manajerial, keterampilan kepemimpinan, dan
keinginan untuk memimpin merupakan beberapa karakteristik personal yang sangat
signifikan dalam menyumbangkan efektivitas kepemimpinan. Indonesia memiliki
Pemimpin yang sukses dalam setiap industri seperti Dr. Ignasius Jonan, S.E., M.A.
dengan kesuksesan KAI, Raffi Ahmad dengan RANS, Susi Pudjiastuti dengan
kesuksesan menjabat sebagai Menteri Kelautan dan Perikanan Republik Indoneisa
dan lainnya. Sebutkan dan jelaskan karakteristik personal ke 3 (tiga) tokoh tersebut?
15%

b. Sebutkan 4 (empat) hal yang dilakukan pemimpin yang efektif dalam


mempengaruhi dan mengarahkan bawahannya? 10%

5. Sebutkan dan jelaskan 4 (empat) hambatan dalam komunikasi yang dapat


mengurangi efektivitas komunikasi? 10%

6. Sebutkan 3 (tiga) macam cara meningkatkan kemampuan dalam mendengarkan?


10%

7. Apa yang anda pahami mengenai proses proyeksi citra yang positif? 10%

8. Jelaskan 5 (lima) cara mengelola konflik dan 4 (empat) cara mengelola perubahan?
10%

Selamat Mengerjakan !! Salam sehat selalu untuk kalian

Bobot nilai maksimal: 100


Jawaban

1. Motif dan motivasi adalah dua konsep yang berhubungan dalam konteks manusia dan
hubungan antarmanusia. Berikut ini adalah perbedaan antara motif dan motivasi, serta tiga
tujuan motivasi dalam hubungan antarmanusia:

A. Motif:
Motif mengacu pada alasan atau dorongan yang mendasari suatu tindakan atau perilaku
seseorang. Ini adalah faktor-faktor internal atau eksternal yang mempengaruhi seseorang
untuk bertindak. Motif seringkali berhubungan dengan kebutuhan, keinginan, atau tujuan
individu. Misalnya, seseorang bisa memiliki motif untuk bekerja keras karena ingin meraih
kesuksesan finansial atau untuk mendapatkan pengakuan dari orang lain.

B. Motivasi:
Motivasi adalah proses internal yang mendorong individu untuk bertindak atau berperilaku
dengan cara tertentu. Motivasi berkaitan erat dengan motif karena motivasi melibatkan
dorongan untuk mencapai tujuan atau memenuhi kebutuhan yang mendasari motif
tersebut. Motivasi dapat muncul dari dalam diri individu (internal) atau dipengaruhi oleh
faktor-faktor eksternal. Misalnya, seseorang yang termotivasi secara internal mungkin
merasa senang dan puas ketika mencapai tujuan, sementara seseorang yang termotivasi
secara eksternal mungkin berusaha mencapai tujuan karena ingin mendapatkan
penghargaan atau hadiah.

Tujuan motivasi dalam Human Relations:


Dalam konteks hubungan antarmanusia, tujuan motivasi melibatkan memahami dan
memenuhi kebutuhan dan keinginan individu serta membangun hubungan yang sehat dan
saling menguntungkan. Berikut ini adalah tiga tujuan motivasi dalam Human Relations:

1. Meningkatkan Kepuasan Kerja:


Salah satu tujuan motivasi dalam hubungan antarmanusia adalah meningkatkan kepuasan
kerja individu. Dengan memotivasi individu untuk mencapai tujuan kerja mereka,
memberikan pengakuan atas prestasi mereka, dan menciptakan lingkungan kerja yang
mendukung, kepuasan kerja dapat meningkat. Kepuasan kerja yang tinggi dapat
meningkatkan produktivitas, kinerja, dan kualitas hubungan antarmanusia di tempat kerja.

2. Meningkatkan Kolaborasi dan Timwork:


Motivasi juga dapat digunakan untuk membangun kolaborasi dan teamwork yang efektif
dalam hubungan antarmanusia. Dengan memotivasi individu untuk bekerja sama, berbagi
pengetahuan, dan saling mendukung, tim dapat mencapai tujuan bersama secara lebih
efisien. Motivasi yang tepat dapat mendorong individu untuk melihat kepentingan tim dan
membangun hubungan yang positif dengan rekan kerja.

3. Meningkatkan Pengembangan Pribadi:


Motivasi juga dapat digunakan untuk mendorong individu dalam pengembangan pribadi
mereka. Tujuan ini mencakup memberikan peluang dan dukungan untuk belajar dan
mengembangkan keterampilan baru, meningkatkan kompetensi, dan mencapai potensi
penuh mereka. Motivasi yang tepat dapat membangun rasa percaya diri dan meningkat

kan motivasi intrinsik individu untuk terus tumbuh dan berkembang.

Dalam kesimpulannya, motif dan motivasi saling terkait dalam konteks manusia dan
hubungan antarmanusia. Motif adalah alasan atau dorongan yang mendasari perilaku
individu, sedangkan motivasi adalah proses internal yang mendorong tindakan atau perilaku
yang sesuai dengan motif tersebut. Tujuan motivasi dalam Human Relations melibatkan
meningkatkan kepuasan kerja, membangun kolaborasi dan teamwork yang efektif, serta
mendorong pengembangan pribadi individu.

3. Kelompok dalam konteks pengelompokan manusia atau tim kerja memang biasanya
melewati lima tahap yang dikenal sebagai tahapan pembentukan, keributan, penormaan,
pelaksanaan, dan peristirahatan (forming, storming, norming, performing, dan adjourning).
Berikut adalah penjelasan singkat mengenai setiap tahapan tersebut:

1. Pembentukan (Forming):
Tahap pembentukan adalah tahap awal di mana anggota kelompok baru pertama kali
berkumpul dan saling mengenal. Pada tahap ini, anggota kelompok mencari informasi satu
sama lain, membentuk persahabatan, dan mencoba memahami tujuan dan tugas kelompok.
Biasanya, suasana pada tahap ini masih cenderung formal dan anggota kelompok lebih
berhati-hati dalam interaksi mereka.

2. Keributan (Storming):
Tahap keributan terjadi ketika anggota kelompok mulai berkonflik dan berebut peran dan
kekuasaan. Pada tahap ini, perbedaan pendapat dan kepentingan bisa menjadi jelas dan
menimbulkan konflik. Anggota kelompok mungkin bersaing untuk menguasai situasi atau
menunjukkan dominasi mereka. Tahap ini seringkali dianggap sebagai tahap yang paling
sulit, tetapi juga penting untuk membuka jalan menuju kerjasama yang lebih baik.

Contoh konkrit dari tahap keributan dalam kelompok atau perusahaan adalah saat sebuah
tim proyek beranggotakan beberapa individu yang memiliki pendekatan yang berbeda
terhadap tugas yang diberikan. Mungkin ada perbedaan dalam pendapat tentang
pendekatan terbaik atau prioritas yang harus diambil. Hal ini dapat menyebabkan
ketegangan dan konflik antara anggota tim.

Pendapat dalam menyelesaikan tahap keributan ini adalah dengan memfasilitasi komunikasi
terbuka dan saling pengertian antara anggota kelompok. Penting bagi anggota kelompok
untuk mendengarkan pendapat satu sama lain dengan toleransi dan menghargai perspektif
yang berbeda. Mempromosikan kerjasama, saling menghormati, dan mengidentifikasi
tujuan bersama dapat membantu mengatasi konflik dan mendorong kelompok untuk
beralih ke tahap selanjutnya.

3. Penormaan (Norming):
Tahap penormaan terjadi ketika anggota kelompok mulai menemukan kesepakatan dan
menetapkan norma-norma, peran, dan tujuan bersama. Pada tahap ini, anggota kelompok
mulai bekerja sama, menghargai kontribusi masing-masing, dan mengembangkan pola
komunikasi yang efektif. Kelompok mulai membentuk identitas kelompok dan menjalin
kerjasama yang lebih erat.

4. Pelaksanaan (Performing):
Tahap pelaksanaan adalah tahap di mana kelompok mencapai kinerja yang optimal. Anggota
kelompok bekerja secara sinergis, memanfaatkan keahlian dan kekuatan masing-masing
untuk mencapai tujuan kelompok. Pada tahap ini, kelompok mampu mengatasi tantangan

dengan lebih baik dan mencapai hasil yang diinginkan.

5. Peristirahatan (Adjourning):
Tahap peristirahatan terjadi ketika kelompok atau proyek mencapai akhirnya. Tahap ini
melibatkan penutupan proyek, evaluasi, refleksi, dan pembubaran kelompok. Anggota
kelompok bisa merasakan perasaan kehilangan atau nostalgia karena akhir dari hubungan
kerja atau interaksi yang intensif.
Dalam menyelesaikan tahap keributan, penting untuk memfasilitasi komunikasi yang
terbuka dan membangun pemahaman antara anggota kelompok. Menggunakan teknik
seperti mediasi, pendekatan kolaboratif, dan menciptakan lingkungan yang aman bagi
semua anggota kelompok dapat membantu mengatasi konflik dan mendorong kelompok
untuk beralih ke tahap penormaan yang lebih produktif.

Penting untuk diingat bahwa setiap kelompok atau perusahaan mungkin mengalami
tahapan ini dalam tingkat dan durasi yang berbeda. Beberapa kelompok dapat mengalami
tahap-tahap ini dengan lancar, sementara yang lain mungkin menghadapi tantangan dan
kesulitan yang lebih besar. Penting bagi pemimpin dan anggota kelompok untuk memahami
dan mengelola setiap tahap dengan bijak untuk mencapai kinerja kelompok yang optimal.

Anda mungkin juga menyukai