Anda di halaman 1dari 21

TUGAS PERKULIAHAN

P311750004 –
Manajemen Keuangan
Judul Tugas Tugas Besar 2 (TB-2)
Abstrak Jenis Tugas
Individu

Nama Mahasiswa & NIM


1. RYAN NANDA PUTRA (43120010372)

Capaian Pembelajaran (CPMK)


1. Mampu menjelaskan dan menganalisis tentang struktur permodalan yang baik bagi perusahaan, Kebijakan
Dividend dan Pembiayaan Internal (Dividend Policy and Internal Financing) (CPMK-4) (CPL 8, 9)
2. Mampu menganalisis dan menjelaskan Pembiayaan Jangka Panjang: pinjaman berjangka dan sewa guna usaha
(leasing), manajemen modal kerja (Working-Capital Management) (CPMK-5) (CPL 10)
3. Mampu memahami dan menjelaskan menajemen kas, manajemen persediaan dan menentukan persediaan
optimal, dan kebijakan kredit perusahaan  (CPMK-6) (CPL 11, 12, 13)
4. Mampu memahami dan menjelaskan merger, akusisi dan divestasi (CPMK-7) (CPL 14)
Durasi/Tempo (Minggu)
Diberikan: 10, November 2021
1 Minggu (10 November – 16 November 2021)
Batas Akhir Pengumpulan: 16, November 2021

Penilaian Bobot Persentase Tugas


20% [Diisi bobot asesmen tugas dari total keseluruhan asesmen]

Instruksi  Kumpulkan laporan hard copy dan soft copy yang diketik pada kertas A4, ukuran font 12, Times New Roman, spasi 1.5
dan ditulis rata kiri dan kanan (justified).
Pengumpulan  Laporan ditulis dengan langsung menjawab pertanyaan yang diberikan dan tidak perlu ada pendahuluan,landasan teori
dan sebagainya. Tulis jawaban untuk setiap pertanyaan-baru di halaman-baru. Halaman laporan ditulis di pojok kanan
Tugas atas.
 Gunakan Satuan Internasional (SI)
 Semua bukti yang bukan dokumen pribadi harus disertakan sitasi di dalam teks kemudian ditampilkan eferensinya.
Gunakan metode APA untuk menulis referensi.
 Nama file: NIM_Nama_TB1_Matakuliah

Pernyataan Saya/ kami yang bertanda tangan di bawah ini memahami bahwa saya/ kami telah membaca dan setuju untuk mematuhi peraturan UMB
tentang plagiarisme dan penjiplakan dan kebijakan dan prosedur di Program Studi. Saya/ kami menyetujui proses pengecekan laporan
sehingga tidak ada unsur plagiarisme atau penjiplakan akademik.

Tanda tangan

............................

Ryan Nanda Putra

Fakultas Program Studi Disusun Oleh


Ekonomi dan Bisnis Manajemen Hirdinis M, SE, MM.

Capaian Pembelajaran (CPMK):


1. Mampu menjelaskan dan menganalisis tentang Struktur permodalan yang baik bagi perusahaan, Kebijakan Dividend dan
Pembiayaan Internal (Dividend Policy and Internal Financing) (CPMK-4) (CPL 8, 9)
2. Mampu menganalisis dan menjelaskan Pembiayaan Jangka Panjang: pinjaman berjangka dan sewa guna usaha (leasing),
Manajemen modal kerja (Working-Capital Management) (CPMK-5) (CPL 10)
3. Mampu memahami dan menjelaskan Manajemen kas, manajemen persediaan dan menentukan persediaan optimal, dan
kebijakan kredit perusahaan (CPMK-6) (CPL 11, 12, 13)
4. Mampu memahami dan menjelaskan merger, akusisi dan divestasi (CPMK-7) (CPL 14)
Komponen Penilaian Nilai Maksimal Nilai Diberikan

1. Struktur permodalan yang baik bagi perusahaan, Kebijakan Dividend dan 30


Pembiayaan Internal
2. Pembiayaan Jangka Panjang: pinjaman berjangka dan sewa guna usaha
30
(leasing), manajemen modal kerja
3. Manajemen kas, manajemen persediaan dan menentukan persediaan 30
optimal, dan kebijakan kredit perusahaan
4. Merger, akuisisi dan divestasi 10
Pengumpulan Total 100 Total

Tanda tangan Tanggal 100 XX

Apakah ada penambahan waktu? Pengurangan keterlambatan Pengurangan: Nilai Akhir:


Kesepakatan pengumpulan: pengumpulan:

Tanda tangan

Koordinator Mata Kuliah/ Kelompok Bidang


Ilmu : Ya / Tidak

Bagian ini digunakan untuk memberi umpan balik atau informasi lain:
KRITERIA DAN SKALA PENILAIAN
PROGRAM SARJANA (S1)

No Nilai Skala Kriteria

Istimewa. Isi laporan (jawaban) menunjukkan orisinalitas


ide/argumen dan analisis yang baik. Jawaban komprehensif
A 80 - 100 dan lengkap yang dengan jelas menunjukkan pemahaman
yang mendalam tentang topik yang ditanyakan. Koherensi
ide dan struktur yang bagus dalam paragraf, penggunaan
1 sitasi sesuai dan relevan terhadap topik.
Sangat Baik. Penulisan baik disertai bukti (gambar,
diagram, tabel) yang relevan. Pengetahuan topik dan logika
B+ 74 - 79,99 pemahaman yang baik. Beberapa ide kurang dijelaskan
2 dengan tepat tapi kemampuan penggunaan bukti cukup,
didukung dengan sumber bacaan yang sesuai.
Baik. Menunjukkan kemampuan untuk memahami
isu/pertanyaan, didukung materi yang baik dari hasil bacaan
yang relevan. Isi disertai bukti (gambar, diagram, tabel) yang
B 68 - 73,99
relevan dengan pengetahuan aplikatif. Sekitar 50% isi tidak
3 dijelaskan secara detail atau pernyataan tidak didukung bukti
yang relevan dan kurangnya sitasi.

Cukup Baik. Kualitas isi dan pemahaman tentang


isu/pertanyaan masih dalam level bisa diterima. Jawaban
C+ 62 - 67,99 menunjukkan pengetahuan mendasar dengan didukung bukti
(gambar, diagram, tabel) yang sesuai. Orisinalitas isi kurang
4
baik, susunan, struktur dan format laporan cukup baik.

Cukup. Pemahaman dan penguasaan materi yang ditulis


masuk akal sesuai isu/pertanyaan, tetapi kurang didukung
C 56 - 61,99 argumen yang relevan. Bukti material yang ditunjukkan ada
tapi sitasi tidak ditulis secara baik. Isi laporan berisi
5
penjelasan yang bersifat deskriptif dan kurang relevan.

Kurang. Struktur isi kurang baik dan beberapa bukti


D 45 - 55,99 (gambar, diagram, tabel) tidak relevan. Sebagian besar isi
diperoleh hanya dari bahan kuliah dan kurang dari sumber
6 bacaan lain. Sitasi tidak ditulis dengan baik.
Tidak Lulus. Kualitas isi pada level yang tidak bisa diterima.
Kurangnya kemampuan dalam menjelaskan topik/isu yang
ditanyakan. Struktur isi tidak terorganisasi dengan baik.
7 E < 45
Gambar, diagram dan tabel tidak relevan. Orisinalitas isi
sangat diragukan. Kemampuan komunikasi dan presentasi
yang tidak baik.
Skenario
Menurut Hayes & James (2021), keuangan adalah istilah untuk hal-hal yang berkaitan
dengan pengelolaan, penciptaan, dan studi tentang uang dan investasi. Tugas Besar 2 ini
untuk memberikan pemahaman awal kepada mahasiswa mengenai struktur modal,
kebijakan deviden, pembiayaan perusahaan, dan merger akuisisi dan investasi bisnis.

Pertanyaan Tugas
Dalam Tugas Besar 2 ini Anda diminta untuk membuat paper yang menjawab pertanyaan
berikut berdasarkan modul, buku teks, dan artikel dari jurnal. Tugas dikerjakan secara
individu.

Pertanyaan 1. Struktur permodalan yang baik bagi perusahaan, Kebijakan Dividend dan
Pembiayaan Internal (CPMK 4) (Nilai 30%)
a. Apakah yang anda ketahui mengenai struktur modal pada sebuah perusahaan? Uraikan
jawaban anda! CPL 8 (Nilai 10%)
b. Mengapa dalam kebijakan dividen, perusahaan perlu membagikan dividen kepada
pemegang saham? Apa keuntungan dan kerugiannya? Uraikan jawaban anda dengan
contoh! CPL 9 (Nilai 20%)

Pertanyaan 2. Pembiayaan Jangka Panjang: pinjaman berjangka dan sewa guna usaha
(leasing) (CPMK 5) (Nilai 20%)
a. Apakah yang dimaksud dengan finance lease dan operating lease? Uraikan sesuai
dengan bentuk-bentuk transaksinya dan contoh perusahaannya! CPL 10 (Nilai 20%)

Pertanyaan 3. Manajemen modal kerja & manajemen kas, manajemen persediaan dan
menentukan persediaan optimal, dan kebijakan kredit perusahaan (CPMK 6) (Nilai 40%)
a. Apakah empat unsur Float (rentang waktu dana mengambang) yang harus dikurangi
oleh manajemen untuk mempercepat proses penerimaan kas? Dan prosedur apa yang
dapat diterapkan? Uraikan jawaban anda! CPL 11 (Nilai 10%)
b. Apakah biaya-baiya yang dapat terjadi pada persediaan dan bagaimana Teknik
persediaan yang dapat dilakukan oleh perusahaan dalam mengelola persediaan?
Uraikan jawaban anda dengan contoh perhitungan! CPL 12 (Nilai 20%)
c. Mengapa perusahaan perlu memberikan piutang kepada pelanggannya? Apa
keuntungan dan kerugian jika perusahaan memberikan piutang? Uraikan jawaban anda
dengan contoh! CPL 13 (Nilai 10%)

Pertanyaan 4. Merger, akuisisi dan divestasi (CPMK 7) (Nilai 10%)


a. Apakah tiga prosedur dasar secara hukum yang dapat dilakukan perusahaan untuk
mengambil alih perusahaan lain? Uraikan dengan contoh! CPL 14 (Nilai 10%)

SEMOGA SUKSES
JAWABAN

1. a. Apakah yang anda ketahui mengenai struktur modal pada sebuah perusahaan?
Uraikan jawaban anda! CPL 8

Struktur modal adalah perimbangan/perbandingan hutang jangka panjang dengan modal


sendiri. Struktur modal merupakan cermin dari kebijaksanaan perusahaan dalam
menentukan jenis sekuritas yang dikeluarkan, karena masalah struktur modal adalah erat
hubungannya dengan masalah kapitalisasi, dimana disusun dari jenis-jenis funds yang
membentuk kapitalisasi adalah struktur modalnya.

Struktur modal perusahaan dibagi kedalam dua kategori, diantaranya sebagai berikut:

 Struktur Modal Sederhana, yaitu perusahaan yang tidak mempunyai efek


berpotensi saham biasa (potential diluters).

 Struktur Modal Kompleks, yaitu perusahaan yang mempunyai satu atau lebih jenis
efek berpotensi saham biasa.

Penggolongan struktur modal perusahaan kedalam kategori sederhana dan kategori


kompleks tidak didasarkan pada besar kecilnya skala operasi, tetapi semata-mata
didasarkan pada ada atau tidak adanya efek yang berpotensi dalam saham biasa di dalam
struktur modalnya. Perusahaan dengan struktur modal sederhana hanya menurut
pemahaman dan aplikasi dari dua konsep berikut:

 Perlakuan yang menyangkut klaim terhadap laba bersih yang melihat pada
sekuritas yang lebih senior dibanding sekuritas saham biasa, seperti misalnya
saham preferen atau saham utama.

 Jumlah saham biasa yang ada dalam peredaran sebagai basis perhitungan laba per
saham.

Kedua konsep juga berlaku dan sama pentingnya untuk perhitungan LPS (Laba Per
Saham) pada perusahaan dengan struktur modal kompleks, namun disamping aplikasi
kedua konsep tersebut, perusahaan masih harus mempertimbangkan juga dampak dari
adanya efek potensi saham biasa.
b. Mengapa dalam kebijakan dividen, perusahaan perlu membagikan dividen
kepada pemegang saham? Apa keuntungan dan kerugiannya? Uraikan jawaban
anda dengan contoh! CPL 9

Dividen merupakan secara sederhananya merupakan laba bersih yang diperoleh oleh
perusahaan yang dibagikan kepada pemegang saham.

ada beberapa alasan kenapa perusahaan membagikan kepada pemegang saham :

1. Perusahaan ingin memuaskan kepentingan pemegang sahamnya. Perusahaan


membagikan dividen karna perusahaan ingin tetap memberikan imbal hasil
kepada investor, sehingga investor (terutama investor besar) tetap betah
menanamkan modal di perusahaan.

2. Menunjukkan bahwa perusahaan memiliki kemampuan untuk menghasilkan


keuntungan. Dividen hanya bisa di bagikan kepada perusahaan mencetak profit
dari kinerjanya.

Keuntungan dan kerugiannya

Keuntungan :

1. Capital Gain

Capital Gain merupakan keuntungan yang diperoleh dari selisih harga beli dan harga
jual saham, di mana lebih tinggi dari harga penawaran. Capital gain terbentuk dari
aktivitas perdagangan di bursa efek.

Contoh nya :

Dewi dan Dian membeli sebuah apartemen pada tahun 2005 dengan harga beli 2
miliar rupiah. Apartemen ini ditempati sampai tahun 2010 atau selama 5 tahun.
Keduanya harus pindah kota tempat tinggal sehingga memutuskan untuk menjual
apartemen tersebut seharga 3 miliar rupiah. Tapi sebelumnya mereka perlu
mengeluarkan biaya 200 juta rupiah untuk maintenance, sewa agen apartemen, dan
urusan dengan pengacara.

Maka capital gain yang bisa diperoleh Dewi dan Dian adalah:

Rp3.000.000.000 – Rp2.000.000.000 – Rp200.000.000 = Rp800.000.000

Dengan demikian, bisa disimpulkan bahwa capital gain untuk Dewi dan Dian adalah
800 juta rupiah dari hasil menjual apartemen tersebut.
2. Dividen

Dividen merupakan bagian dari keuntungan perusahaan yang dibagikan kepada para
pemegang saham. Dividen berasal dari keuntungan yang dihasilkan oleh perusahaan

Terdapat dua jenis dividen, diantaranya :

1. Dividen tunai, yang mana perusahaan memberikan dividen kepada setiap


pemegang saham berupa uang tunai untuk setiap lembar saham.

2. Dividen saham, yang mana setiap pemegang saham diberikan dividen berupa
saham sehingga jumlah saham yang dimiliki seorang investor akan bertambah dengan
adanya pembagian dividen saham tersebut.

Contohnya :

Laba bersih PT. ABC adalah Rp 1.000.000.000,-.

PT. ABC memutuskan untuk membagikan dividen sebesar Rp 500.000.000,- kepada


pemegang saham.

DPR = 500.000.000 / 1.000.000.000 * 100% = 50%.

Kekurangan :

1. Capital Loss

Capital Loss adalah kerugian dari selisih antara harga jual dan harga beli saham.
Capital Loss merupakan kebalikan dari capital gain, yaitu keadaan dimana investor
menjual saham di bawah harga beli.

Contohnya :

Dinar membeli saham dari perusahaan QWER seharga Rp1.300 sebanyak 10 lot dan
menjual kembali sahamnya dengan harga Rp1.240 untuk 10 lot. Artinya, ada selisih
sebanyak Rp60 pada tiap lot dan total capital loss yang dialami Dinar adalah
Rp60.000.

2. Tidak Mendapat Dividen

Jika perusahaan mengalami kerugian, maka perusahaan tidak dapat membagikan


dividen. Dengan demikian, potensi pengembalian investor atas dividen ditentukan
oleh kinerja perusahaan.
3. Risiko Bangkrut dan Dilikuidasi

Jika perusahan dinyatakan bangkrut oleh pengadilan dan perusahaan harus


dibubarkan, hal itu akan mempengaruhi pemegang saham. Menurut aturan pencatatan
saham di bursa, hak klaim pemegang saham biasanya menjadi prioritas terakhir
setelah semua kewajiban perusahaan telah dibayarkan kepada kreditur dan pemegang
obligasi.

2. a. Apakah yang dimaksud dengan finance lease dan operating lease? Uraikan sesuai
dengan bentuk-bentuk transaksinya dan contoh perusahaannya! CPL 10

finance lease adalah kegiatan sewa guna usaha dimana lessee pada akhir masa
kontrakmempunyai hak opsi untuk membeli objeksewa guna usaha berdasarkan nilai sisa
yang disepakati. Sebaliknya operating lease tidak mempunyai hak opsi untuk membeli
objek sewa guna usaha.

- Bentuk transaksi financial lease

finance lease dapat dibagi dalam beberapa bentuk transaksi sebagai berikut :

a. Direct Financial Lease

Transaksi leasing dalam bentuk direct financial lease, sering pula disebut truelease, atau
disingkat direct lease aja ; merupakan suatu bentuk transaksi leasing di mana lessor
membeli suatu barang atas permintaan pihak lessee dan sekaligus menyewagunausahakan
barang tersebut kepada lessee yang bersangkuatan. Spesifikasi barang yang akan di-lease
tersebut termasuk penentuan harga dan penentuan supplier dapat dilakukan oleh lessee.
Tujuan utama lessee pada dasarnya adalah semata-mata untuk mendapatkan pembiayaan
dengan cara leasing, guna memperoleh barang modal yang dapat digunakan dalam proses
produksi dan atau meningkatkan kapasitas produksi. Sedangkan proses pembelian mulai
dari order pembelian dilakukan pihak lessor dan semata-mata untuk kebutuhan lessee.

b. Sale and Lease Back

Transaksi leasing dalam bentuk sale and lease back ini pada prisipnya adalah pihak lessee
sengaja menjual barang modalnya kepada lessor untuk kemudian dilakukan kontrak sewa
guna usaha atas barang tersebut. Lessee dalam hal ini berperan sebagai pihak yang
menjual barang untuk digunakan selama masa lease yang disetujui kedua pihak. Metode
leasing ini dimaksudkan untuk memperoleh tambahan dana untuk modal kerja. Jadi
transaksi leasing di sini bersifat refinancing.
Transaksi leasing seperti ini banyak dilakukan di Indonesia akibat adanya masalah impor
barang modal, perizinan serta pengoperasian, maupun pembiayaan kembali terhadap
pinjaman yang telah diperoleh lessee untuk memperoleh barang modal ini terutama dalam
hal pengenaan bea masuk atau pajak dalam rangka pengadaan suatu barang modal,
umunya pihak lessee akan membeli lebih dahulu atas nama sendiri barang impor atau eks-
impor, termasuk membayar bea masuk dan bea impor lainnya.

Selanjutnya barang tersebut dijual kepada lessor untuk selanjutnya diserahkan kembali
kepada lessee untuk digunakan sesuai dengan jangka waktu yang disetujui dalam kontrak
leasing.

c. Leveraged Lease

Pada prinsipnya leveraged lease merupakan salah satu teknik pembiayaan dalam finance
lease yang digunakan lessor. Menurut teknik ini, disamping melibatkan lessor dan lessee
juga melibatkan kreditor jangka panjang dalam membiayai suatu objek leasing. Pihak
kreditor jangka panjang inilah yang memiliki porsi terbesar dalam membiayai transaksi
leasing ini. Sedangkan porsi pembiayaan pihak lessor biasanya berkisar 20%-40% dari
keseluruhan pembiayaan, sisanya disediakan oleh kreditor. Kreditor tersebut dapat berupa
bank atau lembaga keuangan lainnya. Status kreditor di sini hanya sebagai penyedia dana
kepada lessor, sedangkan jaminannya biasanya adalah objek leasing itu sendiri.

Perbedaannya dengan teknik direct lease adalah terletak pada jumlah pembiayaan yang
diberikan oleh lessor 100%. Oleh karena itu, lessor bertanggung jawab langsung kepada
kreditor sesuai dengan jumlah pembiayaannya.

d. Syndicated Lease

Syndicated lease adalah pembiayaan leasing yang dilakukan oleh lebih dari satu lessor
atas suatu objek leasing. Syndicated lease terjadi apabila lessor karena alasan-alasan
risiko tidak bersedia, atau karean alasan tidak memiliki kemampuan pendanaan untuk
menutup sendiri suatu transaksi leasing yang nilainya cukup besar yang dibutuhkan oleh
lessee.

Untuk memenuhi permintaan atau kebutuhan lessee tersebut, maka beberapa perusahaan
leasing melakukan perjanjian kerja sama untuk membiayai objek leasing dimaksud.
Selanjutnya, dalam pelaksanaannya dari kelompok lessor, berdasarkan persetujuan
ditunjuk salah satu lessor untuk bertindak sebagai coordinator dalam melaksanakan
perjanjian leasing dengan pihak lessee termasuk dengan pihak supplier.
e. Cross Border Lease

Cross border lease adalah transaksi leasing yang dilakukan di luar batas suatu negara, di
mana lessor berkedudukan di negara berbeda dengan negara lessee. Jenis transaksi leasing
ini kadang-kadang disebut pula sebagai leasing lintas negara atau transaksi leasing
internasional karena yang dilakukan melibatkan dua negara yang berbeda. Metode
pembiayaan ini merupakan hal yang kompleks dan bersifat khusus.

Transaksi leasing ini mengandung banyak risiko bagi lessor karena bagaimanapun juga
akan melibatkan mekanisme hukum, perpajakan dan masalah-masalah lainnya dari
masing-masing negara yang bersangkutan. Untuk mengatasi kendala-kendala tersebut
biasanya transaksi leasing antara negara dilakukan oleh afiliasinya atau subsidiary
perusahaan leasing yang bersangkutan. Transaksi leasing biasanya dilakukan dengan cara
perjanjian penjualan bersyarat yaitu pihak lessee diwajibkan membeli barang yang di-
lease-nya pada akhir kontrak. Cara ini pada dasarnya hanya untuk melindungi lessor dari
kompleksitas peraturan dan ketentuan-ketentuan negara asing.

f. Vendor Program

Vendor program atau disebut juga vendor lease adalah suatu metode penjualan yang
dilakukan oleh produsen atau dealer di mana perusahaan leasing memberikan atau
menyediakan fasilitas leasing kepada pembeli barang. Dalam mekanisme transaksi vendor
program ini, lessor membayar kepada vendor sesuai dengan harga barang yang dipilih
atau ditentukan oleh pembeli (lessee). Selanjutnya pembayaran sewa atau angsuran oleh
lessee dapat dilakukan langsung kepada lessor, atau dapat dibayarkan melalui vendor
yang bersangkutan. Cara pembayaran tersebut dapat dilakukan sesuai perjanjian.

- Bentuk transaksi operating lease

Dalam leasing bentuk ini, lessor sengaja membeli barang modal dan selanjutnya di-lease-
kan. Berbeda dengan finance lease, dalam operating lease jumlah seluruh pembayaran
berkala tidak mencakup jumlah biaya yang dikeluarkan untuk memperoleh barang modal
tersebut berikut dengan bunganya.

Operating lease atau kadang-kadang juga disebut dengan sewa guna usaha biasa adalah
suatu perjanjian kontrak antara lessor dengan lessee di mana:

a. Lessor sebagai pemilik objek leasing kemudian menyerahkan kepada pihak lessee
untuk digunakan dengan jangka waktu relatif lebih pendek daripada umur ekonomis
barang modal tersebut.
b. Lessee atas penggunaan barang modal tersebut, membayar sejumlah sewa secara
berkala kepada lessor yang jumlahnya tidak meliputi jumlah keseluruhan biaya perolehan
barang tersebut beserta bunganya atau disebut juga non full pay out lease

c. Lessor menanggung segala risiko ekonomis dan pemeliharaan atas barangbarang


tersebut

d. Lessee pada akhir kontrak harus mengembalikan objek lease pada lessor

e. Lessee biasanya dapat membatalkan perjanjian kontrak leasing sewaktuwaktu atau


disebut cancelable.

Operating lease dalam pelaksanaannya membutuhkan suatu keahlian khusus terutama


untuk pemeliharaannya dan pemasaran kembali barang modal yang dilease-kan tersebut.
Oleh karena itu berbeda dengan finance lease objek leasing di akhir masa kontrak
merupakan hak milik lessor untuk kemudian dilakukan pemasaran kembali barang modal
tersebut.

Lessor dalam operating lease bertanggung jawab atas segala biaya pelaksanaan lease
antara lain misalnya, biaya asuransi, pembayaran pajak dan pemeliharaan barang modal.
Perbedaan laindengan finance lease adalah angsuran operating lease tidak
menggambarkan keseluruhan biaya perolehan barang. Hal ini disebabkan lessor
mengharapkan keuntungan dari kontrak leasing berikutnya.

Perusahaan yang bergerak di bidang Finance Lease dan Operating Lease adalah:

- PT. BCA Finance.

- PT. Adira Dinamika Multi Finance, Tbk.

- PT. Federal International Finance (FIF).

- PT. Summit Oto Finance.

- PT. Bussan Auto Finance (BAF).


3. a. Apakah empat unsur Float (rentang waktu dana mengambang) yang harus
dikurangi oleh manajemen untuk mempercepat proses penerimaan kas? Dan
prosedur apa yang dapat diterapkan? Uraikan jawaban anda! CPL 11

Untuk mempercepat proses penerimaan kas, manajemen harus mengurangi


float(rentangwaktu dana mengembang). Float terdiri dari empat unsur:

1. Mail float, yaitu rentang waktu antara saat pelanggan mengirimkan dana keperusahaan
sampai saat karyawan perusahaan mulai memprosesnya.

2.Processing float, yaitu rentang waktu yang diperlukan perusahaan untuk


memprosesdana yang diterima sebelum disetorkan ke bank.

3.Transit float, yaitu rentang waktu yang diperlukan baik untuk melakukan kliring
atasdana yang disetorkan perusahhan sehingga dana itu siap dipakai di
rekeningperusahaan guna keperluan kegiatanya

4.Distribursing float, yaitu rentang waktu mulai saat dana siap pakai di rekening
sampaidana itu terpakai dan cek pembayaran selesai dikliringkan oleh bank

Manajemen kas yang baik akan berupaya untuk memperpendek float. Hal itu
dapatdilakukan dengan menerapkan beberapa prosedur :

1. Lock-Box System Keuntungan penerapan system lock-box :

a.Bisa meningkatkan modal kerja.

b.Menghilangkan kegiatan catat-mencatat

c.Cek kosong atau cek mundur dapat diketahui lebih dini.

2. Preauthorized CheckManfaat dari penerapan sistem preauthorized check, yaitu :

a.Aliran kas mudah diprediksi,

b.Biaya-biaya akan lebih dihemat,

c.Memudahkan pelanggan,

d.Meningkatkan modal kerja.

3. Depository Transfer Check201612Manajemen KeuanganPusat Bahan Ajar dan


eLearning
Depository Transfer Check(DTC) merupakan suatu tekik yang tercakup dalam
sistemperbankan konsentrasi (concentration banking).Manfaat dari memusatkan dana
padabank konsentrasi, yaitu :

a. Saldo kas yang berlebihan dapat dikurangi dengan jalan menetapkan pagumaksimal
dana yang diperlukan untuk masing-masing bank.

b. Pengendalian yang lebih baik, Karena jumlah kas yang dikelola lebih rendah,sehingga
persoalan yang timbul juga tidak terlalu banyak

c. Kelebihan dana yang terdapat pada rekening konsentrasi akan dapat ditempatkanpada
investasi yang lebih efisien dalam aktiva setara kas.

b. Apakah biaya-baiya yang dapat terjadi pada persediaan dan bagaimana Teknik
persediaan yang dapat dilakukan oleh perusahaan dalam mengelola persediaan?
Uraikan jawaban anda dengan contoh perhitungan! CPL 12

- Setiap bagian asset di perusahaan pasti mempunyai biaya (cost) begitu juga dengan
persediaan. Secara garis besarnya biaya yang terjadi pada persediaan adalah:

1. Biaya penyimpanan (holding cost / carrying cost), yaitu biaya-biaya yang timbul
karena perusahaan menyimpan persediaan. Biaya penyimpanan sangat bergantung pada
kuantitas barang yang disimpan. Biaya penyimpanan bersifat variabel atau berubah-ubah
yang perubahannya tergantung dari jumlah bahan baku yang disimpan. Biaya yang
termasuk dalam biaya penyimpanan, antara lain:

a. Biaya yang berhubungan dengan tempat penyimpanan (listrik, pendingin udara).

b. Biaya modal (Opportunity cost of capital), yaitu kesempatan mendapatkan pendapatan


dari jumlah modal yang diinvestasikan dalam prsediaan.

c. Biaya kerusakkan persediaan

d. Biaya asuransi persediaan.

e. Biaya penghitungan fisik (stock opname).

f. Biaya pajak.

g. Biaya kehilangan akibat pencurian/ perampokan.dll


Adapun rumus penghitungan Biaya Penyimpanan Tahunan adalah sebagai berikut :

Biaya pemasaran = --- x H

Q = Kuantitas pesanan (unit)

H = Biaya Penyimpanan per unit per tahun

2. Biaya pemesanan/pembelian (Ordering costs), semua biaya yang dikeluarkan dalam


proses pemesanan suatu barang. Biaya pesan bersifat variabel atau berubah-ubah yang
perubahannya sesuai dengan frekuensi pemesanan. Biaya-biaya yang meliputi:

a. Proses pesanan (surat-menyurat).

b. Sarana komunikasi (telepon, fax, internet, dll).

c. Pengiriman barang.

d. Pemeriksaan barang.

Adapun rumus penghitungan Biaya Penyimpanan adalah sebagai berikut:

Biaya pemasaran = --- x S

D = Jumlah kebutuhan barang (unit / tahun)

Q = Jumlah pemesanan (unit / pesanan)

S = Biaya pemesanan (rupiah / pesanan)

3. Biaya yang timbul akibat perusahaan kehabisan persediaan (stock-out cost/shortage


costs), biaya-biaya yang timbul adalah:

a. Kehilangan penjualan

b. Hilangnya pelanggan.

c. Biaya pemesanan dan ekpedisi khusus.

d. Biaya mesin-mesin yang menganggur.

e. Biaya tenaga kerja / upah.


f. Terganggunya operasonal perusahaan.

g. Target pekerjaan terhambat.

h. Meningkatnya biaya utang lancar.

Biaya kehabisan persediaan / material pada kenyataannya cukup sulit diukur khususnya
yang berhubungan dengan pelanggan (external), karena menyangkut kepuasan dan
menurunnya kredibilitas perusahaan di mata pelanggan. Sistem pengawasan yang yang
baik sangat penting dalam mengelola persediaan sehingga tercapai persediaan yang
minimal dapat memenuhi kebutuhan yang optimal, karena tujuan pengawasan persediaan
adalah: Menjaga stabilitas persediaan supaya tidak kehabisan persediaan, Membuat
pemesanan dan pembelian yang ekonomis.

- Teknik Pengelolaan Persediaan :

 Teknik ABC

Sistem ABC adalah teknik manajemen persediaan dengan membagi persediaan ke


dalam tiga golongan sesuai dengan tingkat penurunan kepentingan yang
didasarkan pada nilai rupiah pada investasi masing-masing golongan persediaan.
Klasifikasi ABC membagi persediaan menjadi tiga kelas berdasarkan atas nilai
persediaan sehingga dapat diketahui item mana yang harus mendapat perhatian
lebih dibandingkan dengan item yang lainnya. Sedangkan nilai yang dimaksud
dalam klasifikasi ABC ini bukanlah harga persediaan per unit, melainkan volume
persediaan yang dibutuhkan dalam satu periode dikalikan dengan harga per
unitnya.

Dengan demikian, kriteria-kriteria dalam klasifikasi ABC adalah sebagai berikut:

Kelas A – Persediaan ini memiliki nilai volume tahunan rupiah yang tinggi. Kelas
ini memiliki sekitar 70% dari dari total nilai persediaan meskipun jumlahnya
sedikit (sekitar 20%). Sehingga harus mendapat perhatian yang sangat serius
karena akan berdampak pada biaya yang tinggi.

Kelas B – Persediaan ini mempunyai nilai volume tahunan rupiah yang menengah.
Kelompok ini merepresentasikan sekitar 20% dari total nilai persediaan dan
memiliki jumlah item sekitar 30%. Sehingga diperlukan teknik pengendalian
persediaan yang moderat.

Kelas C – Persediaan ini memiliki nilai volume tahunan rupiah sekitar 10% dari
total nilai persediaan. Akan tetapi memiliki jumlah item persediaan sekitar 50%.
Dengan demikian hanya diperlukan teknik pengendalian yang sederhana.
 Teknik EOQ

EOQ adalah metode yang digunakan untuk menentukan kualitas pengadaan


persediaan yang meminimumkan biaya langsung penyimpanan persediaan dan
biaya pemesanan persediaan. Metode EOQ merupakan metode yang digunakan
untuk menentukan jumlah pembelian bahan mentah pada setiap kali pesan dengan
biaya yang paling rendah. Hal tersebut juga menyatakan bahwa metode EOQ
adalah metode untuk menentukan berapa jumlah pesanan yang paling ekonomis
untuk satu kali pesan.

Perhitungan EOQ

Dari persamaan tersebut, maka jumlah pesanan yang paling optimal adalah sebesar :

Q= atau EOQ =

dimana:

Q = Jumlah kuantitas pesanan yang paling ekonomis (EOQ)

D = Jumlah kebutuhan barang yang dibeli selama setahun

S = Biaya pesanan setiap kali pesan, kadang-kadang diberi simbol S

H = Biaya simpan bahan (barang) per unit atau dihitung dari persentase
rata-rata persediaan dikalikan dengan harga barang.

Jumlah kuantitas pesanan yang paling ekonomis (EOQ) juga dapat dicari dengan
formula:

Q=

D = Jumlah bahan yang dibutuhkan selama periode tertentu

S = Biaya pesan setiap kali pesan

P = Harga pembelian bahan per unit

I = Biaya simpan dinyatakan dalam persentase dari nilai persediaan

Contoh perhitungan EOQ :


PT Jati pada tahun mendatang membutuhkan bahan baku sebanyak 24.000 unit.
Harga beli bahan baku per unit Rp 2.000. Biaya pemesanan untuk setiap kali
melakukan transaksi pemesanan kisaran Rp. 100.000, sedangkan carrying cost
sebesar 20% dari nilai rata – rata persediaan.

Pertanyaannya:

1. Berapakah jumlah pemesanan yang paling ekonomis (EOQ) ?

2. Berapakah kali pemesanan yang harus dilakukan dalam setahun ?

3. Berapa hari sekali perusahaan melakukan pemesanan (note: 1 tahun = 365


hari)?

Jawabannya:

1. EOQ = √(2 x 24.000 x 100.000) : (2.000x20%) = √12.000.000 = 3.464 unit

2. Pemesanan yang dilakukan dalam setahun terakhir = 24.000/ 3.464 = 7 X


Pemesanan

3. Jika setahun = 365 hari, maka pemesanan dilakukan = 365/7 = 52 Hari

c. Mengapa perusahaan perlu memberikan piutang kepada pelanggannya? Apa


keuntungan dan kerugian jika perusahaan memberikan piutang? Uraikan
jawaban anda dengan contoh! CPL 13

pada dasarnya piutang timbul karena adanya transaksi penjualan barang atau jasa
secara kredit. Pada kenyataannya, perusahaan pasti memiliki beberapa pelanggan
yang tidak sanggup membayar atau akan melunasi hutang mereka.

Agar memberi kelancaran bisnis, perusahaan memberikan kelonggaran kepada para


pelanggan pada waktu melakukan penjualan. Kelonggaran-kelonggaran yang
diberikan biasanya dalam bentuk memperbolehkan para pelanggan tersebut membayar
kemudian atas penjualan barang atau jasa yang dilakukan dan itu mampu
meningkatkan laba perusahan.

- Keuntungan ;

pada dasarnya tujuan perusahaan menanamkan modal atau dananya pada piutang
yaitu:

 Untuk meningkatkan penjualan.

 Untuk meningkatkan laba.


 Untuk menghadapi persaingan

- Kerugian :

1. Kerugian piutang tak tertagih ditentukan jumlahnya melalui taksiran dan


dibandingkan dengan penjualan pada periode akuntansi yang sama dan periode
terjadinya penjualan.

2. Jumlah piutang yang ditaksir tidak akan dapat diterima, jika dicatat dengan
mendebit rekening kerugian piytang dan mengkredit rekening cadangan kerugian
piutang.

3. Kerugian piutang yang sesungguhnya terjadi dicatat dengan mendebit rekening


cadangan. Kerugian piutang dan mengkredit rekening piutang dagang pada saat suatu
piutang dihapus dari pembukuan.

Contoh ;

Misalkan sebuah perusahaan dagang PT. Angkasa Jaya semula melakukan


penjualannya secara tunai. Penjualan yang tercapai pada perusahaan PT. Angkasa
Jaya setiap tahunnya rata-rata sebesar Rp. 100 juta. Kemudian perusahaan
merencanakan akan menawarkan syarat penjualan n/60. Ini berarti bahwa pembeli
bisa membayar pembelian mereka pada hari ke-60. Diperkirakan dengan adanya
syarat penjualan yang baru tersebut perusahaan akan bisa meningkatkan penjualan
sampai dengan Rp. 1.000.000.000. Profit margin yang diperoleh sekitar 15%. Apakah
perusahaan perlu beralih ke penjualan kredit, jika biaya dana sebesar 16%?

Analisis Manajemen Piutang

A: Tambahan keuntungan karena tambahan penjualan:

= (Rp 1.000.000.000 – Rp 100.000.000) x 15%

= Rp 135.000.000

B: Analisa Piutang

Perputaran piutang = 360 hari / 60 hari = 6 x dalam setahun

Rata-rata piutang = Rp 1.000.000.000 / 6 = Rp 166.666.666

Dana yang diperlukan untuk membiayai piutang tersebut:

= 85% x Rp 166.666.666
= Rp 141.666.666

Biaya dana yang harus ditanggung karena memiliki tambahan piutang:

=Rp 141.666.666 x 0,16

= Rp 22.666.666

Jadi, tambahan manfaat bersih adalah:

= Rp 135.000.000 – Rp 22.666.666

= Rp 112.333.333

4. a. Apakah tiga prosedur dasar secara hukum yang dapat dilakukan perusahaan
untuk mengambil alih perusahaan lain? Uraikan dengan contoh! CPL 14

1. Merger

Merger adalah suatu proses penggabungan dua perusahaan atau lebih dimana
perusahaan pengambil alih akan tetap berdiri sedangkan perusahaan yang diambil alih
akan lenyap.

Contoh Merger :

Contoh merger adalah Lippo Bank yang meleburkan diri ke CIMB Niaga, di mana hal
tersebut menyebabkan Lippo Bank berhenti beroperasi dan melebur menjadi satu
dengan CIMB Niaga.

2. Akuisisi saham

Cara kedua untuk mengambil alih perusahaan lain adalah membeli saham perusahaan
tersebut, baik dibeli secara tunai, ataupun menggantinya dengan sekuritas lain (saham
atau obligasi). Kadang-kadang penawaran langsung dilakukan terhadap pemegang
saham perusahaan yang akan diambil alih. Apabila perusahaan yang akan diambil alih
(missal PT. B) merupakan perusahaan yang telah terdaftar di bursa efek, maka sesuai
dengan keputusan BAPEPAM pada tahun 1995, upaya penguasaan terhadap 20% atau
lebih saham perusahaan tersebut harus dilakukan dengan tender offer. Dengan cara
ini, perusahaan yang akan mengambil alih (missal PT. A) harus mengumumkan di
media masa (memasang iklan), menjelaskan bahwa PT. A bermaksud membeli saham
PT. B dengan harga tertentu (yang lebih tinggi dari harga pasar), sejumlah lembar
saham tertentu. Apabila jumlah lembar saham yang ditawarkan oleh para pemegang
saham PT. B melebihi jumlah yang akan dibeli oleh PT. A, maka penjatahan akan
dilakukan.

3. Akuisisi Aset

Suatu perusahaan dapat mengakuisisi perusahaan lain dengan jalan membeli aktiva
perusahaan tersebut. Cara ini akan menghindarkan perusahaan dari kemungkinan
memiliki pemegang saham minoritas, yang dapat terjadi pada peristiwa akuisisi
saham. Akuisisi aset dilakukan dengan cara pemindahan hak kepemilikan aktiva-
aktiva yang dibeli. Meskipun demikian proses hukum pemindahan aktiva-aktiva
tersebut dapat menjadi sangat mahal.

Contoh akuisisi asset :

Salah satu contoh akuisisi yang baru saja terjadi yakni entitas usaha Grup Djarum
yakni PT Global Digital Niaga alias Blibli.com bersiap mengakuisisi saham PT Supra
Boga Lestari Tbk (RANC). Hal ini sebagai langkah untuk mempercepat perluasan
ekosistem bisnis e-commerce yang dijalankan oleh Blibli.com.

Daftar Pustaka
dinarnuraffini. (n.d.). Float untuk mempercepat proses penerimaan kas. 16. Retrieved from
coursehero.com.

gain, s. (n.d.). alasan perusahaan membagikan dividen. Retrieved from saham gain.com:
https://www.sahamgain.com/2019/12/alasan-perusahaan-membagikan-dividen.html

Harmony. (2021, March 11). Manajemen Piutang Usaha – Pahami Contoh Dan Analisisnya. Retrieved
from https://www.harmony.co.id/blog/manajemen-piutang-usaha-pahami-contoh-dan-
analisisnya

Hirdinis. (n.d.). Modul 12 : Manajemen Persediaan : untuk menentukan persedian optimal.

Hirdinis. (n.d.). Modul 13 : Manajemen Piutang.

Hirdinis. (n.d.). Modul 14 : Merger, Akuisisi, Dan Divestasi.

Hirdinis. (n.d.). modul 8 : struktur permodalan yang baik bagi perusahaan.

kompas.com. (2021, october 10). Akuisisi: Pengertian, Tujuan, Jenis, dan Contohny. Retrieved from
https://money.kompas.com/read/2021/10/10/061300426/akuisisi-pengertian-tujuan-jenis-
dan-contohnya?page=all

martina. (2019, october 25). Apa Itu Capital Gain & Capital Loss Beserta Contohnya. Retrieved from
ukirama.com: https://ukirama.com/en/blogs/apa-itu-capital-gain-capital-loss-beserta-
contohnya

Martina. (2020). Cara dan Contoh Menghitung Economic Order Quantity (EOQ) Untuk Menurunkan
Biaya Produksi.

Sleekr. (2017, april). Apa Perbedaan Antara Merger, Akuisisi, dan Konsolidasi? Retrieved from
https://sleekr.co/blog/apa-perbedaan-antara-merger-akuisisi-dan-konsolidasi/

staffnew.uny.ac.id. (n.d.). sewa guna usaha (leasing). Retrieved from


http://staffnew.uny.ac.id/upload/132318570/pendidikan/SEWA+GUNA+USAHA.pdf

Anda mungkin juga menyukai