PLN (PERSERO)
MULIA KENCANA Pekerjaan Pembangunan Gardu Induk 150kV
METODE PELAKSANAAN
PEKERJAAN : PENGADAAN MATERIAL IMPORT
1. LINGKUP PEKERJAAN
Lingkup pekerjaan ini adalah desain, pabrikasi, pengadaan, pengujian, penyelesaian akhir,
penggalvanisan, pengecatan sesuai yang ditentukan, pengepakan, asuransi, sertificate
pengujian dan pengiriman sampai ke tujuan termasuk bongkar muat.
a. Mempelajari kembali atau mereview lebih detail semua material import berikut dengan
design nya yang sudah kita ajukan ke PLN pada waktu proses Bidding.
b. Hubungi supplier material-material tersebut untuk menanyakan apakah material yang
mereka tawarkan sudah sesuai dengan spesifikasi teknis yang diinginkan PLN.
c. Siapkan semua dokumen pendukung untuk semua material import yang akan disuplai
sesuai dengan Kontrak seperti brosur/catalog, spesifikasi teknis, design drawing, routine
test dll.
d. Ajukan dokumen-dokumen tersebut ke PLN untuk dimintakan approvalnya (Material
Approval Request). Karena biasanya material import delivery time nya relative lebih
lama, berikan batas waktu kepada PLN untuk mempelajari/mereview material yang kita
ajukan untuk proses approval.
e. Bila ada ketidak jelasan/discrepancy mengenai material yang kita ajukan, klarifikasi
teknis dengan PLN perlu dilakukan untuk menyelesaikan masalah tersebut. Jika
diperlukan pihak supplier bisa diikut sertakan dalam proses klarifikasi teknis dengan
PLN.
f. Setelah PLN mempelajari/mereview Material Approval Request yang kita ajukan, PLN
akan mengeluarkan surat resmi mengenai material tersebut apakah disetujui atau tidak.
Jika tidak disetujui maka PT SMK harus mengajukan lagi material yang lain yang sesuai
dengan spesifikasi teknis yang diinginkan oleh PLN sesuai dengan Kontrak. Jika
disetujui, kita bisa langsung men follow up ke supliernya untuk proses lebih jauh.
g. Melaksanakan meeting dengan supplier untuk membicarakan penawaran mereka baik
masalah teknis maupun non teknis, terutama masalah delivery time nya. Jika semuanya
sudah jelas, proses pembuatan Purchase Order (PO) bisa dilaksanakan.
h. Follow up order: order acknowledgement dari supplier harus sama dengan PO yang
dibuat PT SMK ke mereka, monitor delivery time.
i. Jika material sudah selesai di pabrikasi, pihak supplier harus memberitahukan kepada
PT SMK bahwa material sudah selesai di pabrikasi dan siap untuk witness test.
j. PT SMK menghubungi PLN untuk menginformasikan bahwa material sudah selesai
dipabrikasi dan siap untuk di witness test. Jika pihak PLN menginginkan hadir untuk
witness test, koordinasi harus dilakukan dengan pihak PLN, PT SMK dan supplier untuk
schedule witness test. Jika pihak PLN menyatakan tidak perlu hadir, maka witness test
dilaksanakan hanya dihadiri oleh PT SMK. Hasil witness test nya harus disampaikan ke
PLN untuk review. Jika disetujui maka PLN akan mengeluarkan Inspection Quality
Certificate (IQC).
k. Jika hasil witness test nya disetujui oleh PLN, proses selanjutnya adalah menyiapkan
material tersebut untuk proses pengepakan dan pengiriman ke PLN. Jika hasil witness
test nya tidak disetujui oleh PLN, pihak supplier harus memperbaiki material tersebut
dan mengulang witness testnya sampai hasilnya disetujui oleh pihak PLN.
Halaman 1 dari 33
PT. SEJAHTERA SOP PT. PLN (PERSERO)
MULIA KENCANA Pekerjaan Pembangunan Gardu Induk 150kV
l. Proses selanjutnya setelah di witness test dan hasilnya disetujui oleh PLN adalah proses
pengiriman. Dalam proses ini yang dilakukan oleh pihak PT SMK adalah membuat
shipping instruction ke forwarding agent dan supplier. Karena materialnya adalah
import maka kita harus mengatur proses custom clearance. Dalam proses custom
clearance ini yang harus diperhatikan adalah masalah dokumen-dokumen pendukung
dari material tersebut apakah sudah sesuai dengan materialnya atau tidak seperti Invoice,
Bill of Ladding dan Packing List. Jika dokumen-dokumen pendukung tersebut ada yang
tidak sesuai dengan aktualnya, hal ini akan mempengaruhi proses custom clearance yang
bisa berakibat keterlambatan material.
m. Jika PT SMK sudah mengetahui detail schedule pengiriman dari supplier, pihak PT
SMK wajib memberitahukan kepada pihak PLN, sehingga bisa diperkiraan kedatangan
material tersebut.
n. Pengiriman material bisa dilaksanakan melalui angkutan darat, laut, udara atau
kombinasi diantaranya. Jika kelihatannya menggunakan angkutan laut akan terlambat,
alternative angkutan udara harus diambil agar material tiba di site sesuai dengan
schedulenya. Pengiriman material harus dilakukan sedemikian rupa sehingga cukup kuat
dan tahan lama, sehingga aman dan terhindar dari kemungkinan cacat atau rusak selama
dalam pengangkutan maupun selama penyimpanan.
o. PT SMK harus mengantisipasi segala kendala yang mungkin timbul pada saat
pelaksanaan pengiriman sehingga waktu yang diperlukan untuk pengiriman tidak
menjadi kendala untuk penyelesaian pekerjaan tepat waktu.
p. Material-material yang akan dikirim harus diasuransikan.
q. Setelah material tiba di site atau gudang PLN, sebelum material diserahkan ke pihak
PLN, pemeriksaan terhadap material tersebut harus dilakukan antara pihak PLN dan PT
SMK, untuk melihat jumlah material yang dikirim, apakah material yang dikirim sudah
sesuai dengan permintaannya PLN dan apakah ada kerusakan atau tidak selama proses
transportasinya. Jika ada kerusakan, pihak PT SMK harus memperbaikinya dengan cara
perbaikan yang disetujui oleh PLN. Jika material yang rusak tersebut sudah tidak
memenuhi persyaratan setelah diperbaiki maka harus diganti dengan yang baru. PT
SMK akan melakukan proses claim ke asuransi. Hasil pemeriksaan tersebut harus
dituangkan dalam Berita Acara Pemeriksaan yang ditandatangani oleh PLN dan PT
SMK. Berita Acara Pemeriksaan bersama tersebut harus menyebutkan kondisi dan
kelengkapan material secara visual.
a. Pengiriman material harus dikemas sedemikian rupa sehingga cukup kuat, aman dan
terhindar dari kemungkinan cacat atau rusak selama dalam pengangkutan maupun
selama penyimpanan dan tahan lama.
b. Pengepakan agar dibuat persatuan set (atau dengan cara lain yang disetujui PLN)
sehingga memudahkan administrasi penerimaan dan pemasangan di lapangan.
c. Pengepakan harus sedemikian rupa sehingga tidak terjadi kerusakan selama perjalanan.
PT SMK harus mengajukan metoda pengepakan kepada PLN untuk mendapat
persetujuan.
d. Peti untuk pengepakan harus kuat (min. tebal papan 25 mm). Kertas tahan air
dipergunakan untuk kertas pembungkus tambahan.
e. Kotak pengepakan diberi tanda dari material yang tahan air atau dilindungi dengan
lem/perekat atau alat lain sehingga tidak mudah lepas selama pengiriman.
f. Pengiriman material dapat menggunakan angkutan darat, laut, udara atau kombinasi
antaranya.
Halaman 2 dari 33
PT. SEJAHTERA SOP PT. PLN (PERSERO)
MULIA KENCANA Pekerjaan Pembangunan Gardu Induk 150kV
g. Segala kendala yang mungkin timbul pada saat pelaksanaan pengiriman harus bisa
diantisipasi sehingga waktu yang diperlukan untuk pengiriman tidak menjadi kendala
untuk penyelesaian pekerjaan tepat waktu.
h. Schedule pengiriman material harus diberitahukan kepada PLN.
i. Pada saat bongkar muat material, perlu diperhatikan berat dan dimensi dari material
tersebut sehingga bisa ditentukan penggunaan alat berat apa yang sesuai dengan kondisi
material tersebut. Alat berat yang dipergunakan dalam proses bongkar muat adalah
crane, forklift, truck.
a. Personil yang terlibat didalam proses pengadaan material ini adalah Project Manager,
Design Engineer, Supply Manager, Logistic, Project Administrator dan Safety Officer.
b. Safety Officer terutama dilibatkan dalam proses pengujian, pengepakan, pengiriman dan
bongkar muat.
5. PENGENDALIAN MUTU
Halaman 3 dari 33
PT. SEJAHTERA SOP PT. PLN (PERSERO)
MULIA KENCANA Pekerjaan Pembangunan Gardu Induk 150kV
METODE PELAKSANAAN
PEKERJAAN : PENGADAAN MATERIAL LOKAL
1. LINGKUP PEKERJAAN
Ruang lingkup pengadaan materlal lokal adalah meliputi ; design/individual drawing,
pabrikasi, individual test/routine test, dan pengangkutan/transportasi sampai ke gudang
PLN. Semua material akan di garansi atas kerusakan atau cacat lainya yang disebabkan oleh
kesalahan pabrikasi dalam batas waktu 24 (dua puluh empat) bulan sejak barang diterima
baik oleh PLN
Kami akan segera membuka PO/Place Order ke Pabrikan, setelah kontrak ditanda tangani,
Delivery time dari materlal tersebut, akan kami sesuaikan dengan masa pelaksanaan
pekerjaan, Ådapun pentahapan dan cara pelaksanaannya adalah sbb:
a. Place Order ke semua Pabrikan
b. Meminta individual drawing untuk pengecekan dan proses approval biłamana diperlukan.
c. Proses pabrikasi
d. Routine test
e. Pengangkulan material dari pabrik ke gudang PLN
Peralatan dan malerial yang kami gunakan, hanya untuk menangani pengangkutan material
dari pabrik ke gudang PLN. Peralatan yang kami gunakan adalah crane, forklift,
truck/traller/tronton dan peralatan pendukung lainnya. Adapun peralatan untuk pabrikasi,
dimiliki oleh semua.
Kami hanyą mangerahkan personil untuk keperluan pengangkutạn material dari pabrik ke
gudang PLN. Selain itu personil kami akan rutin melaksanakan Inspeksi untuk melihat
proses pabrikasi, sehingga delivey time yang kita harapkan dapat terpenuhi, Jumlah personil
akan kami sesuaikan dengan barang yang dikirim. Di dalam Menjalankan tugasnya, kami
akan memenuhi dan mematuhi prosedur K3 (Keamanan & Keselamatan Kerja) sehingga
akan terhindar hal-hal yang tidak dinginkan.
5. PENGENDALIAN MUTU
Pabrikasi semua material lokal akan mengikuti Standard Internasional dan slandar PLN
(SPLN). Sehingga material yang diproduksi akan memenuhi standard mutu yang di
persyaratkan.
Halaman 4 dari 33
PT. SEJAHTERA SOP PT. PLN (PERSERO)
MULIA KENCANA Pekerjaan Pembangunan Gardu Induk 150kV
METODE PELAKSANAAN
PEKERJAAN : PEMBUATAN WIRING DIAGRAM
1. LINGKUP PEKERJAAN
Prosedure dalam proses design dan development work adalah merencanakan secara matang
yang berisi seperti dokumen yang baik dan benar sesuai dengan permintaan dari customer
dan standar yang telah ditetapkan dan yang dipergunakan.
Perencanaan
Sebelum aktifitas dimulai, perencanaan dari proses design harus dibuat dan
terdokumentasi, yang berisi tentang semua aktifitas termasuk mayor verifikasi dan yang
bertanggung jawab terhadap aktifitas kerja tersebut dan perencanaan harus dimonitor
dan di up-date sesuai dengan progress yang telah dilaksankan.
Persiapan personel dan peralatan
Dalam proses design perlu dipertimbangkan dan dipersiapkan personel yang sesuai,
handal dan berkompeten dalam pelaksanaan pekerjaan ini dimana personel tersebut
diberikan informasi dan peralatan dan ekuipment yang memadai untuk kelangsungan
proses design ini serta diberikan fasilitas terhadap personnel computer dan software
yang dibutuhkan serta memadai untuk kelengkapan dan menyelesaikan proses
pembuatan design dalam hal ini pekerjaan pembuatan wiring diagram.
Data Input
Dasar dari data input yang dibutuhkan untuk memulai proses design harus
terdokumentasi dengan rapi dan baik dan dokumen tersebut sebagai dasar dari
pembuatan wiring diagram ataupun design yang lain (seperti data spesifikasi dari
kustomer/dokumen kontrak dan standar-standar yang berlaku serta yang dipergunakan
yang mana dokumen tersebut adalah valid dokumen yang telah disepakati antara penjual
dan pembeli.
Proses Design
Dalam proses design dimana hasil design/ output design adalah output dari dokumen
kontrak yang telah diberikan dan yang telah disepakati dimana hasil design dapat
meliputi Front view/ layout, civil engineering, wiring diagram, terminal diagram mauput
data komponen yang dipergunakan serta kalkulasi dan safety analisa maupun teknikal
informasi yang lain yang bias dipergunakan oleh sales, spesifikasi ataupun artikel-artikel
yang diperlukan guna produksi ataupun purchasing dan aspek-aspek ataupun criteria-
kriteria guna pengetesan dan inspeksi.
Halaman 5 dari 33
PT. SEJAHTERA SOP PT. PLN (PERSERO)
MULIA KENCANA Pekerjaan Pembangunan Gardu Induk 150kV
Design verifikasi
Proses selanjutnya adalah proses design verifikasi yang mana bias melalui proses design
review, yangmana proses design review ini harus dilakukan oleh personel yang
berkualitas ataupun Review gambar dan output design yang lain juga harus direview
oleh spesialis personel yang mempunyaikompetensi yang baik.
Design review
Design review harus di atur dan dibuat oleh engineering manager dimana dalam proses
design review dapat meliputi beberapa personel yang terlibat dalam pekerjaan proses
design.
Approval dan registrasi
Sebelum output design dikirim, dokumen kontrol akan mereview dokumen dan output
design tersebut harus dicek kebenarannya sesuai dengan permintaan kustomer dan harus
teregister. Registrasi dari dokumen tersebut dapat meliputi judul dokumen, tanggal,
revisi terakhir dan penanggung jawab depertemen.
Distribusi
Ketika dokumen terdistribusi maka informasi yang terdistribusi harus informasi terakhir
dan yang terkontrol guna kelangsungan pekerjaan/ permintaan pelanggan.
Dalam menganalisa pengerahan peralatan dan material maka hal ini harus disesuaikan
dengan lingkup pekerjaan yang diterima seperti kebutuhan akan gambar bias dipersiapkan
komputer yang berisi software-software yang diperlukan (autocad), printer, kertas, stempel-
stempel dan lain-lain. Sedangkan material yang dipergunakan harus material yang handal,
terjamin mutunya, sesuai dengan permintaan pelanggan dan murah dan berkualitas,
sehingga pelanggan akan merasa puas dengan hasilnya.
Dalam pengerahan personel maka dituntut personel-personel yang handal dan berkualitas
serta bertanggung jawab dan dapat bekerjasama satu dengan yang lain serta selalu
memperhatikan K3.
5. PENGENDALIAN MUTU
Mutu dari pekerjaan harus selalu dijaga kelangsungannya sehingga tujuan dari proses dapat
terjaga dan tercapai.
Halaman 6 dari 33
PT. SEJAHTERA SOP PT. PLN (PERSERO)
MULIA KENCANA Pekerjaan Pembangunan Gardu Induk 150kV
METODE PELAKSANAAN
PEKERJAAN : DESAIN DAN PENGUJIAN BETON
1. LINGKUP PEKERJAAN
Membuat rencana kerja yang berisi metode kerja, komposisi campuran, jadwal pelaksanaan,
lokasi sumber / merk material, peralatan yang digunakan, laboratorium dan hal-hal lain yang
diperlukan untuk kesempurnaan rencana kerja ini.
a. Setelah didapatkan semua material, peralatan, maka diadakan pengujian dari masing-
masing jenis material di laboratorium untuk mendapatkan hasil / data yang akan
digunakan sebagai acuan percobaan perbandingan / komposisi campuran berat / volume.
b. Dibuat komposisi campuran dengan beton mixer / molen dan pengambilan sampel
langsung dari beton mixer dengan ember atau alat yang tidak menyerap air, kemudian
dituangkan ke dalam cetakan kubus / silinder yang sudah disediakan dalam 3 (tiga)
lapis, dimana masing-masing lapis ditusuk 10 (sepuluh) kali dengan tongkat baja
diameter 16 mm sampai permukaan beton nampak mengkilat.
c. Kubus-kubus / silinder benda uji tersebut yang baru dicetak / dibuat minimum 20 (dua
puluh) buah dan harus disimpan ditempat yang bebas dari getaran dan ditutupi dengan
karung / kertas semen basah selama minimum 2 x 24 jam, kemudian diberi tanda dan
disimpan dengan hati-hati, setelah itu benda uji dibuka dari cetakan dan direndam dalam
air agar dicapai hasil yang maksimal.
d. Untuk masing- masing kubus / silinder terdiri dari 3 (tiga) kali test yaitu untuk umur
beton 7, 14, dan 28 hari dan dilakukan pengetesan di laboratorium.
a. Peralatan :
- Beton mixer dengan kondisi yang siap pakai dan kapasitas disesuaikan dengan
volume yang akan dilaksanakan.
- Slump test yang masih berbentuk kerucutnya baik dan lengkap dengan alat
bantunya.
- Kubus/ Silinder dengan keadaan masih baik ukuran dan tidak rusak.
- Dan peralatan pendukung lainnya.
a. Material :
- Semen dengan sumber/ merk yang sama, menyediakan tempat/ gudang
penyimpanan.
- Agregat kasar yang digunakan harus keras tidak porous, permukaannya kasar,
bersih dari lumpur.
- Agregat halus/ pasir dapat diambil dari sungai diperoleh gradasi yang sesuai
dengan keperluan.
- Air yang digunakan harus air tawar dan tidak boleh mengandung minyak, alkali,
sulfat, garam bahan organis atau material lain yang dapat mempengaruhi kualitas
beton.
Halaman 7 dari 33
PT. SEJAHTERA SOP PT. PLN (PERSERO)
MULIA KENCANA Pekerjaan Pembangunan Gardu Induk 150kV
5. PENGENDALIAN MUTU
Setelah dilaksanakan semua pekerjaan dan didapatkan hasil akhir dari percobaan campuran
komposisi sampai pengetesan kekuatan tekan benda uji terpenuhi sesuai dengan peraturan-
peraturan :
Peraturan Beton Indonesia 1971 (PBI 1971 NI 2), Standard Industri Indonesia (SII),
American Concrete Institute (ACI), maka hasil yang terbaik yang dipakai selama
pelaksanaan pekerjaan dan dilakukan pengawasan yang ketat terhadap semua produksi
beton.
Halaman 8 dari 33
PT. SEJAHTERA SOP PT. PLN (PERSERO)
MULIA KENCANA Pekerjaan Pembangunan Gardu Induk 150kV
METODE PELAKSANAAN
PEKERJAAN : PENGECORAN BETON
1. LINGKUP PEKERJAAN
Pekerjaan ini meliputi pengadaan material, transportasi, peralatan kerja dan tenaga kerja,
pembuatan cetakan/bekesting, pembesian, pemeliharaan dan pekerjaan pendukung lainnya.
a. Beton mixer yang digunakan harus bisa memberikan hasil yang memuaskan dan apabila
terjadi kerusakan harus segera diperbaiki atau dikeluarkan dari lokasi pekerjaan untuk
diganti dengan yang lebih baik, proses perbaikan/ pergantian beton mixer tersebut tidak
boleh mempengaruhi kelancaran .
Halaman 9 dari 33
PT. SEJAHTERA SOP PT. PLN (PERSERO)
MULIA KENCANA Pekerjaan Pembangunan Gardu Induk 150kV
5. PENGENDALIAN MUTU
Dalam pelaksanaan pengecoran beton harus dilihat, dijaga dan dipelihara dari kemungkinan
kerusakan yang diakibatkan oleh benturan cuaca, perubahan temperatur yang tiba-tiba
dengan melakukan pembasahan pada permukaan beton dengan menggunakan karung atau
kertas semen basah yang sejenis secara terus menerus, selama minimum 2 x 24 jam dan
yang paling utama adalah diadakan pengawasan ketat terhadap perbandingan komposisi
campuran yang dipakai serta dalam pelaksanaan pengadukan campuran sampai ketempat
lokasi pengecoran
Halaman 10 dari 33
PT. SEJAHTERA SOP PT. PLN (PERSERO)
MULIA KENCANA Pekerjaan Pembangunan Gardu Induk 150kV
METODE PELAKSANAAN
PEKERJAAN : PEMANCANGAN
1. LINGKUP PEKERJAAN
a. Tempatkan peralatan dan material tiang pancang sedekat mungkin dengan titik yang
akan dipancang selanjutnya diberi nomor/ tanda pada setiap setengah meter dengan cat
berwarna yang jelas dilihat (menyolok), kepala tiang pancang harus mempunyai
permukaan yang rata dan diberi topi (pile cap) yang terbuat dari baja atau kayu yang
keras untuk dipakai pada saat pemancangan apabila tiang pancang retak pada waktu
dipancang pemancangan harus dipancang dengan lurus pada posisi yang telah
ditentukan diikuti oleh surveyor agar tidak terjadi penyimpangan pemancangan yang
melebihi batas toleransi dan dimulai dari titik yang paling ujung agar sekaligus hasilnya
dapat digunakan sebagai referensi untuk menentukan jarak antara tiang pancang
selanjutnya dengan kedalaman yang ditetapkan dalam gambar pelaksanaan dan kepala
tiang pancang yang lebih harus dipotong sesuai posisi cut off pada gambar pelaksanaan.
b. Selanjutnya harus membuat data monitoring pemancangan untuk setiap tiang pancang
yang meliputi material tiang, nomor tiang, dimensi tiang, tanggal pelaksanaan
pemancangan, data jumlah pukulan pada setiap kedalaman dan data-data lainnya yang
diperlukan untuk laporan monitoring pemancangan.
a. Peralatan pancang kayu yang digunakan type drop hammer dimana berat palu (hammer)
minimum 200 kg dengan tinggi jatuh diperkirakan maksimum 4 (empat) meter.
b. Material pancang harus sesuai macam, bentuk dan dimensinya seperti pada gambar
pelaksanaan dan cukup tua, kering, lurus mempunyai texture yang relatif sama dengan
serat-serat yang lurus serta bersih dari retakan-retakan, lubang-lubang serangga, jamur,
pembusukan, pelapukan, melintir dan cacat-cacat lain yang akan mengurangi kekuatan
kayu.
Supervisor yang harus bertanggung jawab atas pelaksanaan pekerjaan pemancangan dan
Surveyor melaksanakan pengukuran penentuan posisi/ letak titik tiang yang akan dipancang
diteruskan dengan memonitor kelurusan arah vertikal pada saat pelaksanaan pemancangan.
Operator alat pancang (type drop hammer) harus orang yang mengerti cara pengoperasian
alat pancang tersebut dengan baik dan cara pelaksanaan pemancangan, sedangkan staf
safety/ K3 tugasnya mengontrol kesiapan peralatan yang akan dipergunakan apakah
kondisinya aman dari segi keselamatan pelaksanaan pekerjaan serta penempatan posisi
Halaman 11 dari 33
PT. SEJAHTERA SOP PT. PLN (PERSERO)
MULIA KENCANA Pekerjaan Pembangunan Gardu Induk 150kV
peralatan ditempatkan dalam keadaan aman, begitu juga dengan semua personil yang ikut
terlibat dalam pelaksanaan pekerjaan pemancangan harus memperhatikan kelengkapan
keselamatan kerja/ safety disamping kondisi personil dalam keadaan sehat.
5. PENGENDALIAN MUTU
Pekerjaan ini harus dilakukan untuk mendapatkan hasil yang optimal, mulai dari pengadaan
material tiang pancang, penggunaan peralatan pancang, cara pelaksanaan pemancangan
sampai dengan personilnya yang biasa dan mengerti tentang cara melaksanakan pekerjaan
ini dengan baik dan yang paling dominan dalam pelaksanaan pekerjaan pemancangan
adalah adanya pengawasan/ quality control (QC) yang ketat pada setiap pelaksanaan
pekerjaan pemancangan.
Halaman 12 dari 33
PT. SEJAHTERA SOP PT. PLN (PERSERO)
MULIA KENCANA Pekerjaan Pembangunan Gardu Induk 150kV
METODE PELAKSANAAN
PEKERJAAN : PEMASANGAN STEEL STRUCTURE
1. LINGKUP PEKERJAAN
Sebelum dilakukan pemasangan steel structure pekerjaan persiapan yang harus dilakukan
adalah :
a. Cek kelengkapan material dan transport material tersebut sedekat mungkin dengan
pondasi tower. Letakkan material tersebut di atas kayu agar tidak kontak langsung
dengan tanah.
b. Siapkan semua alat-alat kerja yang berhubungan dengan pekerjaan pemasangan tersebut.
a. Pemasangan Tower.
- Check anchor bolt untuk kebenaran level dan posisinya.
- Preassembly bagian bawah, tengah dan atas dari tower sesuai dengan gambar.
- Angkat bagian bawah tower dan letakkan diatas anchor bolt. Sambungkan antara
tiang utama dengan braching nya.
- Angkat bagian tengah tower dan letaakkan diatas bagian bawah tower.
Sambungkan antara tiang dan braching nya.
- Angkat bagian atas tower dan letakkan diatas bagian tengah tower. Sambungkan
antara tiang dan braching nya.
- Kencangkan semua baut dengan kunci torsi sesuai dengan standard dari baut
yang dipergunakan (spesifikasi).
- Tower harus ditanahkan.
b. Pemasangan Gantry.
- Assembly gantry di atas tanah di antara tower tempat dimana beam tersebut akan
dipasangan sesuai dengan gambar.
- Buat kelentutan (lengkungan) pada saat assembly. Biasanya 0.3% s/d 0.4% dari
panjang gantry. Hal ini untuk menghindari kalau gantry kita pasang, dan karena
berat sendiri maka gantry akan melengkung ke bawah.
- Kencangkan semua baut dengan menggunakan kunci torsi sesuai dengan
spesifikasinya.
- Angkat gantry dengan menggunakan crane dan sambungkan ke masing-masing
tower. Kencangkan bautnya dengan menggunakan kunci torsi.
Halaman 13 dari 33
PT. SEJAHTERA SOP PT. PLN (PERSERO)
MULIA KENCANA Pekerjaan Pembangunan Gardu Induk 150kV
5. PENGENDALIAN MUTU
Halaman 14 dari 33
PT. SEJAHTERA SOP PT. PLN (PERSERO)
MULIA KENCANA Pekerjaan Pembangunan Gardu Induk 150kV
METODE PELAKSANAAN
PEKERJAAN : PEMASANGAN GROUNDING
1. LINGKUP PEKERJAAN
a. Lakukan pengetesan tahanan tanah dan laporkan hasilnya kepada PLN. Hasil pengetesan
tersebut digunakan sebagai referensi dalam mendesain sistem pentanahan.
b. Buat desain/perhitungan sistem pentanahan berikut gambar instalasi dan material
schedule sistem pentanahan dengan berpedoman pada spesifikasi PLN
c. Ajukan hasil desain tersebut ke PLN untuk memperoleh persetujuan.
d. Setelah desain disetujui, buat gambar untuk konstruksi. Gambar tersebut sebagai
pedoman untuk pelaksanaan pekerjaan di site.
e. Pemasangan grounding dilakukan sesuai dengan gambar yang sudah disetujui oleh PLN.
f. Setelah pemasangan sistem pentanahan selesai, lakukan pengetesan tahanan pentanahan
disaksikan oleh PLN. Buat Berita Acara Pengetesan yang ditandatangani oleh PLN dan
PT SMK.
a. Peralatan
- Alat pengukur tahanan pentanahan.
- Pacul
- Stamper
- Kunci-kunci
- Palu
- Gergaji besi
- Cable rol
- Drum jack
b. Material
- Ground rod terbuat dari tembaga dengan diameter minimum 15 mm dan panjang
setiap batang minimum 2 m.
- Clamp yang dipergunakan untuk sambungan elektroda dan kawat pentanahan
adalah tipe non ferrous clamp.
- Konduktor pentanahan dari bahan annealed high conductivity copper stranded
sesuai dengan Tabel 4 di dalam BS 6346 dan dilindungi dengan PVC kelas tegangan
Halaman 15 dari 33
PT. SEJAHTERA SOP PT. PLN (PERSERO)
MULIA KENCANA Pekerjaan Pembangunan Gardu Induk 150kV
5. PENGENDALIAN MUTU
Halaman 16 dari 33
PT. SEJAHTERA SOP PT. PLN (PERSERO)
MULIA KENCANA Pekerjaan Pembangunan Gardu Induk 150kV
METODE PELAKSANAAN
PEKERJAAN : PEMASANGAN PENGHANTAR
1. LINGKUP PEKERJAAN
Lingkup pekerjaan diantaranya pengecekan informasi terhadap jarak/span tarikan, besar
gaya tarik dan andongan yang terjadi pada saat penarikan (saging), selanjutnya dilakukan
pengukuran tarikan serta andongan, pemasangan penghantar sesuai dengan cara
pengepressan, pemasangan insulator pada gelagar dan penarikan penghantar.
Biasanya sudah ada beberapa perhitungan dari pabrik penghantar, dari kekuatan tarik suatu
penghantar. Juga dari jarak/span, sudah ada tabel tarikan, dimana sudah tertera ketentuan-
ketentuan sebagai berikut:
- - Jarak/span tarikan
- - Besar gaya tarik yang diizinkan untuk penghantar
- - Andongan yang akan terjadi sewaktu penarikan (saging)
Dengan adanya ketentuan diatas, maka mutlak kita perlukan alat-alat untuk pengukuran
tarikan serta andongan, misalnya Dinamo meter, water pas Saging, juga klem tarik
(Comelong).
Untuk persiapan-persiapan lain, perlu kita lihat cara pemasangan klem tarik (strain clamp,
atau Dead and Compression). Klem tersebut terpasang pada ujung-ujung
conductor/penghantar.
Anggap yang sekarang adalah Dead and Comppression (Clamp mati yang dipress). Kita
kerjakan press ujung kabel/penghantar, sesuai dengan cara-cara pengepressan. Pertama
adalah press kawat bajanya (di dalam penghantar atau inti penghantar) setelah itu baru
aluminiumnya.
Siapkan rangkaian Insulator tarik (tension string insulator) komplit (Tension string insulator
and accessories). Pasangkan insulator beserta conductor digantung pada Gelagar, dengan
panjang penghantar yang kita perkirakan, kurang lebih sebagai berikut:
A = (S - 2L). 1,2
Atau bila kita sangsi, berilah kelebihan agar tidak susah dalam penarikan.Selenggarakan
penarikan sesuai dengan cara-cara pemasangan block tackle dan lain-lain seperti gambar.
Mulailah kita menarik penghantar tersebut, bila gaya tarik yang sudah diizinkan dalam tabel
tercapai, maka perlu ldta lihat andongan. Kita perkirakan saja dahulu, apakah sudah cukup?
Tetapi dapat juga kita ukur dengan Water Pas saging.
Halaman 17 dari 33
PT. SEJAHTERA SOP PT. PLN (PERSERO)
MULIA KENCANA Pekerjaan Pembangunan Gardu Induk 150kV
Tetapi bilamana terjadi andongan sudah cukup (perkirakan) atau sudah terlalu renggang,
sedangkan gaya tarik belum tercapai, kita hentikan penarikan tersebut. Hal ini bisa terjadi
beberapa penyebab raisainya perhitungan yang salah, atau hanya karena salah cetak dalam
tabel. Atau kadang kala material kurang sesuai dengan tabel Saging. Bila hal-hal tersebut
sudah kita musyawarahkan, ketentuan mana yang dipakai, maka kita bisa meneruskan
pekerjaan penarikan tersebut (biasanya andongan/saging yang dipakai).
Setelah saging tercapai, maka berilah tanda pada conductor, letak yang mau dipasang klem,
termasuk pengurangan string insulator berapa panjangnya kita bisa ukur dibawah.
Turunkan lagi conductor tersebut. Perlu kita ingat, bahwa sewaktu pengepresan akan terjadi
suatu penambahan panjang. Jadi bilamana tidak memakai Turn buckle (alat atau peralatan
untuk mengatur tarikan) kita harus lebih berhati-hati.
Setelah conductor di press, kita bisa segera menarik lagi. Ada dua cara penarikan, yaitu
dengan insulator string kita tarik lagi, atau conductor saja. Untuk 150 kV bisa langsung
dengan string insulator. Untuk 275 kV sampai dengan 500 kV cara lain lagi, karena
panjangnya kita perlukan string insulator secara lain. Kita tidak akan membahasnya.
Dilakukan pengecekan terhadap jarak tarikan, besar gaya tarik dan andongan yang terjadi
pada saat dilakukan penarikan. Pengukuran tarikan dengan menggunakan dinamo meter,
water pass saging dan juga klem tarik (comelog). Selain itu diperlukan blok tackle untuk
pekerjaan tarikan ACSR/TAL.
5. PENGENDALIAN MUTU
Dalam pelaksanaan hasil pekerjaan yang dilakukan harus mendapatkan hasil yang baik
dengan kesesuian jarak tarikan, besarnya gaya tarik, andongan yang terjadi pada saat
tarikan dan pemasangan insulator. Pelaksanaan pekerjaan pemasangan dilakukan dengan
pengawasan/ quality control (QC) yang ketat pada setiap tahapan pelaksanaan pekerjaan.
Halaman 18 dari 33
PT. SEJAHTERA SOP PT. PLN (PERSERO)
MULIA KENCANA Pekerjaan Pembangunan Gardu Induk 150kV
METODE PELAKSANAAN
PEKERJAAN : PEMASANGAN STEEL STRUCTURE
1. LINGKUP PEKERJAAN
Lingkup pekerjaan ini adalah perakitan bagian-bagian rangka besi (steel structure)
untuk masing-masing material
Ada beberapa cara untuk mendirikan atau merakit rangka besi (steel structure),
tergantung pada bentuk dan jenisnya. Tetapi dalam hal ini akan kita khususkan untuk
rangka besi disuatu gardu induk atau sejenis (tower). Kita lihat dulu cara
pemasangan pada beton atau pondasi. Ada yang memakai anchor, ada yang
dimasukkan dalam lubang dan dicor beton jadi tanpa anker. Yang kita pasang
sekarang adalah yang langsung dibaut dengan baut anchor (anchor bolt).
A. SUPPORT / DUDUKAN PERALATAN
Kita lihat dudukan peralatan yang agak bersamaan bentuknya untuk dudukan:
Current Transformer (Transformer Arus)
Potential Transformer (Transformer Tegangan)
Lighting Arrester (Peredam Petir)
Insulator Post (Post Isolator)
Karena beratnya hanya sekitar beberapa kg, maka dapat kita rangkai dibawah / diluar
pondasi, baru setelah itu kita pasangkan (Pre-Assembly).
Bila jumlahnya cukup banyak, maka lebih baik bila kita pasang pada mulanya
disuatu dudukan yang telah kita level datar.
Setelah jumlahnya cukup banyak, maka sekalian kita set posisi vertikalnya hingga
baik. Baut dapat dikeraskan sekaligus, dan nantinya baru dipindahkan pada pondasi.
Pengerasan baut sesuai dengan batas yang diizinkan. Tentu cetakan tersebut harus
sesuai dengan ukuran jarak anchor baut. Bilamana dudukan-dudukan tersebut
relative kecil / sedikit, tidak perlu kita buatkan penyetelan sementara. Cukup
langsung dirangkai dibawah, dan kita dapat lansung memasang ke Anchor, hanya
baut-baut rangka jangan dikeraskan, cukup dengan tangan, dan masih bergoyang
Baru setelah pengelotan dikeraskan baut-baut tersebut.
Cara yang kedua tadi agak memakan waktu untuk penyetelan sebelum besi kita
pasang pada pondasi, anchor sudah kita cari levelnya.
Untuk itu kita perlukan tedolit, atau waterpas khusus. Beri tanda-tanda pada
betonnya sendiri untuk ketinggian agar mempermudah penyetelan / vertical. Setelah
penyetelan vertical selesai, perlu kita check kembali dengan teodolit ketinggiannya.
Halaman 19 dari 33
PT. SEJAHTERA SOP PT. PLN (PERSERO)
MULIA KENCANA Pekerjaan Pembangunan Gardu Induk 150kV
Halaman 20 dari 33
PT. SEJAHTERA SOP PT. PLN (PERSERO)
MULIA KENCANA Pekerjaan Pembangunan Gardu Induk 150kV
Halaman 21 dari 33
PT. SEJAHTERA SOP PT. PLN (PERSERO)
MULIA KENCANA Pekerjaan Pembangunan Gardu Induk 150kV
Peralatan yang digunakan pada tahapan ini antara lain balok, kontrol, tambang, tree
port dan peralatan toolkit
4. ANALISA PENGERAHAN PERSONIL DAN K3
5. PENGENDALIAN MUTU
Halaman 22 dari 33
PT. SEJAHTERA SOP PT. PLN (PERSERO)
MULIA KENCANA Pekerjaan Pembangunan Gardu Induk 150kV
METODE PELAKSANAAN
PEKERJAAN : PEMASANGAN PEMUTUS TEGANGAN (CIRCUIT BREAKER)
1. LINGKUP PEKERJAAN
Telah diuraikan pemasangan untuk dudukan Pemutus Tenaga, termasuk ketelitian jarak
serta ketinggiannya. Bilamana perlu kita check ulang.
Kembali pada masalah pemasangan Pemutus Tenaga. Seperti kita uraikan terdahulu, ada
beberapa type dalam cara pembuatannya, yang tidak akan menimbulkan terlalu banyak
perbedaan dalam pemasangan. Dalam hal ini kita bagi saja menjadi 2 (dua) type:
a. Pemutus tenaga 3 phase (CB 3 phase)
ialah CB untuk 3 (tiga) phase, yang digerakkan oleh satu mekanik saja, dan batang-
batang penggerak.
b. Pemutus tenaga 1 phase (CB 1 phase)
ialah CB untuk 3 phase, yang setiap phase digerakkan oleh satu mekanik.
A. Karena barang kita sudah jelas dari Alstom/Siemens/ABB, jadi transportasi kami
perkirakan tegak, dan jadi satu dengan Base Frame. Jadi bisa diangkat bersama-sama
dan dipasang pada dudukan. Bilamana sling kita pasang pada mata baut (lifting eye)
yang tersedia pada Base Frame, maka pada atas isolator harus diikat tambang keliling
dengan ikatan ke sling pengangkat agar tidak jatuh, dan ada juga yang diangkat dari
ujung kepala isolator.
B. Setelah terpasang baru mekanik serta batang-batang penyambung untuk ke mekanik
beserta pipa-pipa pelindung kita pasang.
Bilamana jarak-jarak support/dudukan sesuai dengan ukuran di gambar. maka
pemasangan selanjutnya tidak akan sulit.
C. Sebaiknya pengangkatan diselenggarakan dengan Truck Crane, Telescopic Crane,
dan harus dilihat pula posisi/letak mekanik, sesuai gambar pemasangan.
Halaman 23 dari 33
PT. SEJAHTERA SOP PT. PLN (PERSERO)
MULIA KENCANA Pekerjaan Pembangunan Gardu Induk 150kV
III. Untuk check sewaktu penerimaan material di Site disamping visual mungkin isulator
ada yang rusak (semplak) atau cacat, mekanik lengkap dan lain-lain, jumlah material
dicocokkan dengan packing list.
Selain itu dijelaskan pula bahwa isolator pemutus telah di isi gas SF6 atau belum. Dalam
Transport biasanya sudah terisi. Kita harus check, apakah tidak ada kebocoran bila
sudah diisi? Hal ini dapat kita lakukan dengan memijat kran yang akan disambung untuk
pengisian.
Bila masih terisi gas maka akan terdengar suatu bunyi, lebih bagus bilamana baca buku
instruksi untuk CB.
IV. Bilamana kita dapati isolator di transport dalam kondisi tidur, maka untuk mengangkat
harus dari dua ujung, jangan sampai posisi bawah menjadi tumpuan berat seluruhnya,
hingga ada kemungkinan Isolator patah.
Bilamana kita hanya ada satu buah Crane, maka pengait Crane kita pasang pada ujung
atas. Ujung bawah kita berikan suatu takel rante (capasitas -/+ 500 kg) yang kita pasang
pada tiang. Atau bias juga dengan takel black tambang ganda.
Angkat ujung atasnya kurang lebih dengan tinggi 50 cm, baru bagian bawah kita angkat
Selanjutnya sedikit demi sedikit diangkat bersamaan. Setelah kira-kira, tinggi 60 cm
pada bagian bawah, maka pada bagian atas kita angkat untuk di tegakkan ke arah bagian
atas. Setelah agak tegak, bagian bawah kita kendorkan dan bagian atas diangkat naik
hingga isolator kontak tergantung pada Crane.
Dalam pemasangan supervisor harus melakukan pengontrolan dan arahan terhadap setiap
pekerjaan. Pemasangan harus sesuai dengan ketentuan yang terdapat pada prosedur
pemasangan. Tenaga operator harus memiliki keahlian dan pengalaman dalam pekerjaan
pemasangan ini. Supervisor juga berkewajiban untuk mengawasi pekerjaan sesuai
dengan ketentuan keselamatan kerja.
5. PENGENDALIAN MUTU
Dilakukan pengawasan secara ketat pada setiap proses dan tahapan perakitan dan
pemasangan. Pekerjaan dilakukan dengan mengacu terhadap kesesuian spesifikasi
teknik dan prosedur yang telah di tentutkan.
Halaman 24 dari 33
PT. SEJAHTERA SOP PT. PLN (PERSERO)
MULIA KENCANA Pekerjaan Pembangunan Gardu Induk 150kV
METODE PELAKSANAAN
PEKERJAAN : PEMASANGAN PEMISAH TENAGA (DISCONNECTING
SWITCH/DS)
1. LINGKUP PEKERJAAN
Setelah penyetelan dudukan DS selesai terpasang, untuk DS ini kita sudah bisa memulai
assembling. Sebelumnya, perlu kita lihat dulu dalam pengepakan sewaktu transportasi,
biasanya pengiriman dibuat dengan peti-peti terpisah antara insulator dan frame/rangka serta
dudukan. Juga mekanik dibuat terpisah lain-lain peti. Hal ini untuk menjaga insulator pecah.
Ada kalanya DS sudah terangkai setiap phase lengkap pada dudukannya. Selanjutnya kita
persiapkan dudukan insulator frame supaya bisa kita pasang sesuai urutan yang telah
ditentukan dari pabrik. Misalnya dengan tanda-tanda urutan ABC atau 1, 2, 3.
Setelah frame terpasang, kita adakan pengukuran jarak, serta leveling. Usahakan setepat
mungkin, meskipun selisih jarak 1 cm antar phase tidak menjadi suatu masalah besar. Baru
kita akan memasang insulator, bilamana pipa-pipa tidak penggerak telah terpasang,
meskipun belum tepat dan masih dirubah-rubah ini termasuk juga untuk pemasangan
mekanik. Ada dua jenis, yaitu dengan motor penggerak atau manual, untuk menggerakkan
pisau-pisau pemisah. Begitu pula untuk penggerak pisau-pisau pentanahan untuk DS line.
Setelah kondisi siap, kita baru akan memasang insulator. Coba check pemasangan insulator
ini, hingga benar-benar tegak lurus. Karena bilamana tidak tegak lurus, akan mempengaruhi
berputarnya insulator serta posisi pisau-pisau pemisah.
Penyetelan:
Kita lihat keadaan mekanik dalam posisinya misalnya dalam posisi DS masuk atau keluar.
Kita sesuaikan keadaan pisau-pisau DS, baru kita pasang stang untuk ke mekanik DS. Coba
keraskan sedikit baut-baut, pemegang batang pipa penggerak.
Setelah itu, coba putar handle dengan manual, pelan-pelan dan jangan sampai posisi berat
pada putaran. Bila terjadi harus kita selidiki, penyebab daripada putaran tersebut menjadi
Halaman 25 dari 33
PT. SEJAHTERA SOP PT. PLN (PERSERO)
MULIA KENCANA Pekerjaan Pembangunan Gardu Induk 150kV
Membuka/menutup harus serempak, atau kondisi sama antara ketiga phase tersebut. Bila
belum sama kita bisa menggeser batang pemisah (pipa) dari klemnya. Berulang kali kita
coba, untuk dapat menemukan kondisi yang kita inginkan. Jika hal ini sudah tercapai, maka
jangan dulu kita memasang pim untuk stang/kopel DS.
Setelah itu selesai, kita lihat suatu system interlock mekanikal atau artinya sebagai berikut:
Pisau-pisau pernisah dapat masuk bilamana pentanahan dalam kondisi terbuka. Atau
sebaliknya setting bisa dilakukan setelah kedua penyetelan pisau-pisau selesai. Baru kita
ulang lagi setting untuk pisau-pisau pentanahan serta pemutus tenaga. Ada juga interlock
yang bersifat electrikal.
Percobaan Elektrikal:
Kadang kala pada motor penggerak dengan suatu supply AC (Arus Tukar). Ada juga dengan
DC (Arus Rata dari Battery). Hal ini hanya persoalan sumber daya saja pada prinsipnya
adalah sama.
Kita mulai percobaan dengan elektrika. Buka tutup mekanik DS nya kita lakukan sebagai
berikut:
- Test tegangan masuk bila sudah ada, kita berlaku hati-hati untuk tidak sembarang tekan
tombol IN/OUT.
- Letakkan posisi pisau-pisau pemisah tenaga pada setengah masuk, atau tengah-tengah
antara masuk/keluar.
- Awasi/check barang-barang yang sekitamya mengganggu misalnya kunci-kunci dan lain-
lain.
- Sebelumnya berilah tanda-tanda tangan spidol batas-batas klem pemegang untuk pipa-
pipa penghubung.
Setelah persiapan diatas selesai, kita akan segera meneliti arah putaran, dengan sebentar
memutar tombol pada mekanik DS. Tekan misalnya tombol untuk IN.
Maka pisau-pisau akan berputar kearah menutup. Bila pertama penyetelan kita sudah benar,
maka putaran pada DS pun akan benar. Mungkin juga, atau terjadi kesalahan berputar, maka
langkah-langkah harus kita ambil sebagai berikut:
- Kendorkan sambungan kopel/stang penggerak yang dari DS ke mekanik.
- Usahakan motor penggerak bebas dari pada beban.
- Putarlah kembali dengan jalan memutar tombol, maka motor akan bebas berputar.
- Lihat, apakah arah putaran benar?
- Bila putaran benar, maka biasanya ada kesalahan wiring.
Halaman 26 dari 33
PT. SEJAHTERA SOP PT. PLN (PERSERO)
MULIA KENCANA Pekerjaan Pembangunan Gardu Induk 150kV
Untuk INN menjadi OUT, dan kita bisa rubah (2 kawat), disesuaikan dengan gambar
pengawatan (wiring diagram). Bila telah dirubah, maka kita bisa lanjutkan test elektrikal.
Bila terjadi DS kurang membukanya, maka bisa kita set lagi antara batang penggerak dari
DS ke mekanik, dan DS di putar dengan tangan.
Check sekali lagi, apakah tanda-tanda yang kita buat pada batang penggerak berubah?
Kadang kala berubah juga, karena kita belum pasang pin.
Pin boleh dipasang bilamana pekerjaan untuk DS ini telah selesai semua, juga termasuk
setelah sambungan conductor antar peralatan ke DS selesai. Maka dengan itu selesailah
untuk pemasangan DS serta penyetelannya.
Dalam pemasangan supervisor harus melakukan pengontrolan dan arahan terhadap setiap
pekerjaan. Pemasangan harus sesuai dengan ketentuan yang terdapat pada prosedur
pemasangan . Tenaga operator harus memiliki keahlian dan pengalaman dalam pekerjaan
pemasangan ini. Supervisor juga berkewajiban untuk mengawasi pekerjaan sesuai
dengan ketentuan keselamatan kerja.
5. PENGENDALIAN MUTU
Dilakukan pengawasan secara ketat pada setiap proses dan tahapan perakitan dan
pemasangan. Pekerjaan dilakukan dengan mengacu terhadap kesesuian spesifikasi
teknik dan prosedur yang telah di tentutkan.
Halaman 27 dari 33
PT. SEJAHTERA SOP PT. PLN (PERSERO)
MULIA KENCANA Pekerjaan Pembangunan Gardu Induk 150kV
METODE PELAKSANAAN
PEKERJAAN : PEMASANGAN PERALATAN HV. LAINNYA
1. LINGKUP PEKERJAAN
A. Untuk pemasangan PT, CT, dan LA kita dapat kerjakan dengan cara-cara atau
ketentuan-ketentuan sesuai dengan cara yang tertera dalam buku petunjuk. Disamping
itu masih ada hal-hal yang perlu di perhatikan adalah sebagai berikut:
a. Dapatkan crane kecil masuk ke dekat lokasi?
Bila mungkin, masalah pengangkatan tidak ada lagi. Tetapi bila tidak
mernungkinkan ada beberapa cara pemasangan yang akan kita bahas berikutnya.
b. Untuk CT, kita sesuaikan dengan letak/penentuan polarity. Dalam single line
diagram dapat dilihat untuk P1 dan P2 pada arah tertentu jadi CT kita sesuaikan
dengan single line diagram untuk LA perlu kita lihat sambungan nantinya untuk
Discharge Counter. Dan untuk PT, hanya pada cable saja letaknya/posisinya.
B. Cara untuk mengangkat atau memasang peralatan tersebut bisa dengan crane kecil
(Truck Crane 3 ton, jarak jangkau 7.5 m) saja atau kita dapat angkat dengan beberapa
cara convensional bila crane tidak masuk. Kita dapat menggunakan beberapa cara
sebagai berikut:
a. Dengan menggunakan satu tiang yang dipasang pada Lier. Dan PT/CT/LA bisa
digeser ke dekat support, dan diangkat dengan Lier dengan penolong pipa pembantu
dengan skor.
b. Bisa diangkat dengan mengaitkan takel pada 2 lower. Karena beban tidak begitu
besar (-/+ 450 sampai dengan 750 kg) maka Tower tersebut tidak akan mendapat
beban terlalu berat. lebih baik kita tidak melakukan cara ini bila tidak terpaksa
sekali.
Dalam pemasangan supervisor harus melakukan pengontrolan dan arahan terhadap setiap
pekerjaan. Pemasangan harus sesuai dengan ketentuan yang terdapat pada prosedur
pemasangan . Tenaga operator harus memiliki keahlian dan pengalaman dalam pekerjaan
pemasangan ini. Supervisor juga berkewajiban untuk mengawasi pekerjaan sesuai dengan
ketentuan keselamatan kerja.
Halaman 28 dari 33
PT. SEJAHTERA SOP PT. PLN (PERSERO)
MULIA KENCANA Pekerjaan Pembangunan Gardu Induk 150kV
5. PENGENDALIAN MUTU
Dilakukan pengawasan secara ketat pada setiap proses dan tahapan perakitan dan
pemasangan. Pekerjaan dilakukan dengan mengacu terhadap kesesuian spesifikasi
teknik dan prosedur yang telah di tentutkan.
Halaman 29 dari 33
PT. SEJAHTERA SOP PT. PLN (PERSERO)
MULIA KENCANA Pekerjaan Pembangunan Gardu Induk 150kV
METODE PELAKSANAAN
PEKERJAAN : SUBSTATION AUTOMATION SYSTEM
1. LINGKUP PEKERJAAN
Pekerjaan ini berhubungan dengan peralatan eksisting yang sedang beroperasi, karena itu
diperlukan persiapan dan data eksisting yang lengkap dan benar, serta kecermatan yang
tinggi. Adapun beberapa tahapan yang harus dilakukan adalah sebagai berikut :
a. Pengecekan gambar eksisting. Cari gambar schematic diagram eksisting (as-built) yang
terakhir. Dari gambar eksisting yang diperoleh maka selanjutnya harus dilakukan cross-
check dengan wiring didalam panel. Lakukan pengecekan wiring ini bay per bay secara
teliti, karena sangat mungkin bahwa wiring setiap panel sudah mengalami perubahan/
modifikasi.
b. Dengan asumsi bahwa semua wiring eksisting tidak ada yang diganti, maka perlu
dilakukan pengecekan cabling/wiring yang terkait dengan bay tersebut.
c. Atau untuk beberapa lokasi perlu diasumsikan juga bahwa wiring antara Marshallink
Kiosk (MK) dan HV Equipment tetap menggunakan kabel eksisting, maka lakukan
pengecekan wiring internal MK dan semua kabel yang keluar dari MK menuju HV
Equipment.
d. Dari item a. diatas, maka selanjutnya dibuat modifikasi schematic diagram dengan
acuan gambar schematic diagram eksisting. Mengingat begitu kompleksnya modifikasi
yang dilakukan, maka pekerjaan engineering ini hanya bisa dilakukan oleh Tim
Engineering.
e. Setelah semua gambar schematic diagram dan wiring table lengkap, maka selanjutnya
harus disusun langkah-langkah yang akan diambil. Langkah-langkah ini akan sangat
tergantung dari kondisi dan konfigurasi GI masing-masing.
f. Secara umum langkah-langkah yang harus dilakukan pada ”BAY LEVEL” adalah sbb:
a) Perkirakan lama waktu kerja yang dibutuhkan.
b) Ajukan jadwal pemadaman sesuai dengan waktu yang diperlukan 4 (empat)
minggu sebelumnya.
c) Pemutusan supplai AC/DC untuk Control Panel dan Relay Panel.
d) Pembongkaran Contol Panel dan Relay Panel eksisting, dan simpan didalam
lokasi GI.
e) Keluarkan kabel kontrol / kabel power eksisting dari cable duck.
f) Pasang Panel IED yang baru.
g) Gelar kabel kontrol / kabel power yang baru sesuai dengan cable list yang
baru.
h) Lakukan terminasi kabel kontrol pada kedua ujung kabel.
i) Lakukan individual function test untuk bay tersebut.
j) Lanjutkan dengan bay-bay yang lain.
Halaman 30 dari 33
PT. SEJAHTERA SOP PT. PLN (PERSERO)
MULIA KENCANA Pekerjaan Pembangunan Gardu Induk 150kV
g. Setelah semua bay diganti dengan panel IED, selanjutnya dapat dilakukan langkah-
langkah pada ”STASION LEVEL” sebagai berikut :
a) Pasang semua meja/kursi untuk Substation Automation System (SAS) sesuai
lay out yang sudah disetujui.
b) Pasang semua perangkat keras SAS sesuai dengan layout.
c) Sambungkan semua kabel antara panel IED dengan SAS.
d) Pasang semua perangkat lunak SAS pada masing-masing komputer.
e) Lakukan running test terhadap semua perangkat keras yang dipasang.
h. Selanjutnya lakukan pengujian pada fungsi IED naupun SAS dengan langkah-langkah
sebagai berikut :
a) Re-checking bahwa semua interlocking yang diperlukan sudah terpenuhi.
b) Lakukan pengujian pada masing-masing IED (individual function).
c) Lakukan pengujian pada ”bay level” pada masing-masing IED termasuk
interlocking di setiap bay.
d) Lakukan pengujian pada seluruh fungsi IED melalui Human Machine
Interface (HMI).
e) Lakukan pengujian fungsi ”Gateway” sesuai dengan protokol yang
dibutuhkan.
f) Lakukan pengujian fungsi melalui Remote Control Center.
g) Lakukan pengujian fungsi secara random terhadap semua fungsi SAS.
Dalam pemasangan supervisor harus melakukan pengontrolan dan arahan terhadap setiap
pekerjaan. Pemasangan harus sesuai dengan ketentuan yang terdapat pada prosedur
pemasangan . Tenaga operator harus memiliki keahlian dan pengalaman dalam pekerjaan
pemasangan ini. Supervisor juga berkewajiban untuk mengawasi pekerjaan sesuai
dengan ketentuan keselamatan kerja.
5. PENGENDALIAN MUTU
Dilakukan pengawasan secara ketat pada setiap proses dan tahapan perakitan dan
pemasangan. Pekerjaan dilakukan dengan mengacu terhadap kesesuian spesifikasi
teknik dan prosedur yang telah di tentutkan.
Halaman 31 dari 33
PT. SEJAHTERA SOP PT. PLN (PERSERO)
MULIA KENCANA Pekerjaan Pembangunan Gardu Induk 150kV
METODE PELAKSANAAN
PEKERJAAN : PEMASANGAN CUBICLE
1. LINGKUP PEKERJAAN
a. Sebelum dilakukan penempatan kubikel di ruang kubikel dan diletakkan diatas base
frame, kondisi yang dibutuhkan adalah bahwa ruang kubikel sudah benar-benar
selesai dikerjakan, tersedia lampu dan power supply, kondisi ruangan kering tidak
lembab dan ada ventilasi udara. Semua persiapan yang harus dipenuhi seperti cable
duct, cable tray, base frame dan lain-lain harus sudah selesai.
b. Periksa posisi rangka yang terbuat dari metal / base frame untuk penempatan
kubikel/panel adalah benar, sudah level.
c. Letakkan panel diatas base frame, masukkan baut-baut angkurnya dan kencangkan
sesuai dengan torque.
d. Sesuaikan ketinggiannya dengan menggunakan waterpass / selang berisi air.
e. Siapkan pengkabelan untuk semua distribusinya berdasarkan jumlah dan ukurannya.
Pemasukan kabel dari sisi bawah
f. Buat nomor pengkodean penarikan kabel pada kedua sisi ujungnya.
g. Lakukan terminasi pada kubikel/panel dengan memberikan selongsong kabel
sesuai dengan ukurannya.
h. Periksa bahwa urutan fasanya sudah benar (R, S, T, & Netral) dengan menggunakan
phase sequence meter.
i. Buat hubungan kawat tanah dari panel/kubikel ke tanah.
Halaman 32 dari 33
PT. SEJAHTERA SOP PT. PLN (PERSERO)
MULIA KENCANA Pekerjaan Pembangunan Gardu Induk 150kV
5. PENGENDALIAN MUTU
Halaman 33 dari 33