Anda di halaman 1dari 6

NAMA : NUR IMRAN

NIM : 60100118074

TUGAS PERANCANGAN, PERUMAHAN DAN PERMUKIMAN


Mengidentifikasi dan mencari studikasus di wilayah MAMMINASATA
(Makassar,Maros,Sungguminasa-Gowa,Takalar)sesuai isi UU pada pasal 20
ayat 2,pasal 21 ayat 1, pasal 22 ayat 1,2,3 pasal 59.

1. Pasal 20 ayat 2
- Studi kasus kelurahan cambaya
KelurahanCambaya adalah salah satu Kelurahan yang berada dalam wilayah
pemerintahan  administratifKecamatan Ujung Tanah Kota Makassar. Letak
geografis KelurahanCambaya berada di pesisir pantai dengan ketinggian satu
meter dari permukaan laut. Secara administrative batas kelurahan cambaya yaitu
: Sebelah Utara berbatasan dengan laut
Sebelah Selatan berbatasan dengan Kelurahan Panampu Kecamatan Tallo dan
Kelurahan Camba Berua Kecamatan Tallo
Sebelah Timur berbatasan dengan Kelurahan Camba Berua
Sebelah Barat berbatasan dengan Kelurahan Gusung.

Peta wilayah kelurahan cambaya kecamatan ujun tanah,makassar


( sumber :https://cdn-2.tstatic.net/makassar/foto/bank/images/peta-wilayah-kelurahan-
cambaya-kecamatan-ujung-tanah-kota-makassar.jpg)

Berdasarkan posisi letak geografisnya, maka KelurahanCambaya memang


strategis bagi usaha penangkapan ikan laut yang ditunjang dengan tersedianya
prasarana Tempat Pelelangan Ikan (TPI). Maka wajar apabila sebagian warga
masyarakatnya  yang ada di Kelurahan tersebut berprofesi sebagai nelayan,
keadaan tersebut turut mewarnai pola lingkungan budaya setempat sebagai
suatu pemukiman penduduk yang juga dikenal sebagai perkampungan nelayan.
A. Kondisi kepadatan bangunan kondisi pemukiman dengan jarak antar
rumah yang sangat rapat dan jalan yang sempit dan sampah-sampah yang
berserahkan,dan kepadatan penduduknya yang semakin meningkat dan ini
dapat mengurangi sirkulasi udara yang sehat sehingga kondisi dapat
menyebabkan para penduduk semakin cepat untuk penularan penyakit.

Kondisi kepadatan bangunan


http://2.bp.blogspot.com/-f2pXFZ0-jJk/TlSTZYqiCkI/AAAAAAAAARI/
j1NRY70qNSQ/s1600/IMG_6191.JPG

B. Kondisi Drainase (saluran)


- Kondisi drainase yang buruk
- Selokan yang dipenuhi oleh sampah dan banyaknya tumpukkan
sampah mengaakibatkan aliran got tersumbat,bau tidak sedap dan
menjadi sarang penyakit yang mengganggu Kesehatan
- Ini karena kurangnya kesadaran penduduk di sana,hanya membuang
sampah tidak sesuai dengan tempatnya
2. Pasal 21 ayat 1

Ruko jl.panukkang, Makassar


https://www.lamudi.co.id/ruko-baru-poros-urip-dekat-tello-harga-spesial.html
sisa rangka kayu melintang bekas alat bantu konstruksi masih belum
dibongkar. Kayu-kayu ini menjadi penanda “awas bahaya”, dan “dilarang
parkir”, meskipun tidak ada peringatan tertulis di atas ruko. Kondisi cat
yang masih bagus menunjukkan ruko ini baru saja dibangun. Fenomena
berdirinya ruko baru di tengah maraknya ruko lama yang kosong dan
terbengkalai menyiratkan motivasi berinvestasi ruko tetap tinggi.
Contoh pada studi kasus pada rmah kos pondok istiqomah makasssar
Penelitian ini bertujuan untuk menginvestigasi tingkat kenyamanan termal
eksisting pada kamar kos yang memiliki bukaan ventilasi hanya pada satu
sisi. Penelitian menggunakan metode survei dan pengukuran dengan
mengumpulkan data parameter lingkungan berupa temperatur,
kelembapan relatif dan kecepatan aliran udara dalam kamar dan luar
rumah, kemudian hasilnya dibandingkan dengan Standar Nasional
Indonesia (SNI). Hasil penelitian menunjukkan bahwa kenyamanan termal
pada kamar kos di Pondok Istiqomah tidak tercapai pada siang ataupun
malam hari, masih jauh dari standar kenyamanan termal SNI disebabkan
temperatur tinggi dan kurangnya aliran udara. Kamar kos lantai atas lebih
tidak nyaman dibanding lantai bawah terutama pada siang hari;
temperature ruang kamar bisa mencapai 35,3 °C.
2.Rumah umum

RUMAH SIAP HUNI DI POROS PETTARANI DAERAH THE MUTIARA, AP Pettarani,


Makassar

https://img.rea-asia.com/rumah123/800x1080-fit/house/ho73/7319424/original/
hos7319424-rumah-di-jual-di-ap-pettarani-makassar-16016150425321.jpg
IDENTIFIKASI DAN PEMETAAN LAHAN KRITIS DENGAN
MENGGUNAKAN TEKNOLOGI SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS
(STUDI KASUS DAS JENERAKIKANG SUB DAS JENEBERANG)
KABUPATEN GOWA SULAWESI SELATAN
Penambahan jumlah penduduk mengakibatkan terjadinya peningkatan
kebutuhan lahan yang memaksa masyarakat melakukan alih fungsi lahan hutan
menjadi lahan pemukiman yang berdampak pada menurunnya kualitas
lingkungan sehingga menyebabkan lahan tersebut menjadi kritis. Tujuan dari
penelitian ini adalah: (1) Untuk mengetahui faktor yang mempengaruhi tingkat
kekritisan lahan (2) Untuk mengetahui tingkat kekritisan lahan (3) Untuk
mengetahui upaya penanggulangan lahan kritis. Objek penelitian ini yaitu
Lahan di DAS Jenerakikang. Data primer yang digunakan meliputi data
kemiringan lereng, struktur tanah, tekstur tanah, kedalaman efektif tanah,
manajemen lahan dan data penggunaan lahan. Data sekunder yang digunakan
meliputi data DEM, Citra Landsat-8, data curah hujan, produktivitas lahan.
Jenis penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif eksploratif dengan
metode analisis yang digunakan yaitu metode skoring untuk mengidentifikasi
tingkat kekritisan lahan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat 4 faktor
yang berpengaruh terhadap tingkat kekritisan lahan yakni topografi, tanah, erosi
dan vegetasi. Terdapat 4 kategori lahan kritis yakni tingkat lahan kritis dengan
luas 32,02 Ha tingkat lahan agak kritis dengan luas 2.734,1 Ha, tingkat lahan
kritis potensial kritis dengan luas 1.088,8 Ha dan tingkat lahan tidak kritis
dengan luas 56,229 Ha. Upaya penanggulangan lahan kritis menggunakan
metode fisik–mekanik dengan penerapan terasering dan metode
biologis/vegetatif dengan penerapan multiple Cropping.
3. Rumah Swadaya

kelurahan Lakkang, kecamatan Tallo


https:// makassarkota.go.id/wp-
content/uploads/2019/12/ IMG-20191202-
WA0071.jpg

Pasal 22 ayat 1,2,3


Rusunawa terletak di sebelah utara kampus II UMI, Jln. Pampang, Makassar.

https://ptkimamakassar.co.id/wp-content/uploads/2018/10/DSC_0459.jpg

Pembangunan rumah susun di Kota Makassar khususnya di Kecamatan Mariso


dimulai pada tahun 2005, tetapi dalam perkembangan selanjutnya dan kini
masih terjadi, kondisi fisik rumah susun dan prasarana lingkungannya sering
terabaikan oleh penghuninya sehingga mengakibatkan terjadinya penurunan
kualitas dan kuantitas pelayanan sistem prasarana air bersih, air limbah, dan
persampahan. Penelitian ini bertujuan untuk melihat gambaran, pengaruh dan
besarnya pengaruh variabel aspek teknis, aspek manajemen, aspek perilaku
terhadap kinerja prasarana dasar Rusunawa Mariso di Kota Makassar. Metode
pengumpulan data yang digunakan adalah (a) observasi, (b) kuesioner, (c)
wawancara (e) data dianalisis secara deskriptif dan Path Analysis metode
regresi berganda. Hasil penelitian menunujukkan bahwa sebaran kuesioner yang
menilai tanggapan menghuhi Rusunawa terhadap keberadaan prasarana
persampahan dari sudut pandang manajemen dengan kriteria pengorganisasian
dan pemeliharaan atau perawatan mengemukakan bahwa pengakuan responden
menyatakan terhadap aspek tersebut cukup beragam yaitu pada sub aspek
pengorganisasian sebanyak 121 hanya menyatakan cukup, sedangkan sub aspek
pemeliharaan/ perawatan pada umumnya menyatakan baik yaitu sebanyak 126
KK.. Hasil Path analysis menunjukkan bahwa aspek teknis, aspek kinerja dan
aspek perilaku terhadap kinerja prasarana secara simultan mempunyai pengaruh
yang positif dan signifikan terhadap kinerja prasarana Rusunawa kota Makassar,
secara partial aspek teknis, aspek perilaku mempunyai pengaruh positif dan
signifikan terhadap kinerja prasarana kecuali aspek manajemen tidak
berpengaruh signifikan terhadap kinerja prasarana sebab memiliki tingkat
signifikan > 0,05. Dapat disimpulkan Pelayanan prasarana dasar permukiman
(air bersih, air limbah, dan persampahan) di Rusunawa Mariso mendapatkan
respon yang dominan baik ditinjau dari aspek teknis dan manajemen dengan
indikator ketersediaan dan pemanfaatannya, sedangkan pada aspek manajemen
terdapat respon yang kurang baik khususnya penyediaan dan pelayanan
prasarana persampahan.
Pasal 59
KOMPARASI PERILAKU PENGHUNI RUMAH SUSUN DENGAN
PENGHUNI PERMUKIMAN KUMUH (STUDI KASUS: RUSUNAWA
MARISO KOTA MAKASSAR)

Penambungan kec. Mariso,kota makassar Sulawesi selatan


(sumber google map)

Rusunawa Mariso dibangun bagi masyarakat penghuni permukiman kumuh


Mariso, untuk mengatasi kepadatan dan kekumuhan di kawasan tersebut.
Penelitian ini bertujuan untuk mendiskusikan perubahan perilaku penghuni
rumah susun dibandingkan dengan penghuni permukiman kumuh Mariso,
dilihat dari tiga karakteristik perilaku, yaitu perilaku domestik, perilaku
ekonomi, dan perilaku sosial. Penelitian ini dilaksanakan di Kelurahan Lette
Kota Makassar. Data dikumpulkan secara acak dari 50 sampel di rumah susun
dan 50 sampel di permukiman Mariso. Analisis data dilakukan secara deskriptif
dan tematik eksploratif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat
perubahan perilaku domestik pada penghuni rumah susun. Hal ini disebabkan
karena hadirnya ruangruang untuk mengakomodasi perilaku domestik di hunian
rumah susun. Untuk perilaku ekonomi terjadi peningkatan pemanfaatan ruang
untuk aktivitas ekonomi di rumah susun. Perubahan juga terjadi pada lokus
perilaku ekonomi di rumah susun yang memanfaatkan fasilitas bersama.
Sementara itu untuk perilaku sosial perubahan terjadi dalam bentuk semakin
kecilnya intensitas penggunaan unit hunian sebagai sarana interaksi sosial
warga.

Anda mungkin juga menyukai