Anda di halaman 1dari 12

PENGERTIAN AKUNTANSI MANAJERIAL Apa yang kami maksud dengan akuntansi manajerial?

Cukup
mudah, akuntansi

manajerial (managerial accounting) adalah penyediaan informasi akuntansi bagi pengguna internal di
perusahaan. Akuntansi manajerial adalah sistem akuntansi internal perusahaan dan dirancang untuk
mendukung kebutuhan manajer akan informasi. Berbeda dengan akuntansi keuangan, akuntansi
manajerial tidak terikat oleh kriteria formal, seperti prinsip-prinsip akuntansi berterima umum (PABU)
Akuntansi manajerial memiliki tiga tujuan yang luas:

⚫ Menyediakan informasi untuk perencanaan kegiatan organisasi. Menyediakan informasi untuk


pengendalian kegiatan organisasi.

⚫ Menyediakan informasi untuk pengambilan keputusan yang efektif. Buku teks ini menggunakan
contoh terbaru dari berbagai perusahaan yang berorientasi keuntungan dan nirlaba dalam menjelaskan
bagaimana semua perusahaan manufaktur (misalnya, produsen pesawat Boeing Corporation),
perusahaan daging (misalnya, pengecer pakaian-Guess), dan perusahaan jasa (misalnya, penyedia jasa
kesehatan-Cleveland Clinic) menggunakan konsep dan informasi akuntansi manajerial. Orang di berbagai
posisi dari presiden direktur, perancang grafis, sampai petugas administrasi rumah sakit-dapat
meningkatkan kemampuan manajerial mereka dengan memahami secara baik mengenai konsep dasar
dan menggunakan informasi akuntansi manajerial untuk perencanaan, pengendalian, dan pengambilan

keputusan.

Kemudian, ribuan perusahaan saat ini menerbitkan kepada publik (misalnya, pemasok, regulator,
pegawai, organisasi hak asasi manusia, kelompok peduli lingkungan pelanggan, dan lain-lain) informasi
akuntansi manajerial dalam jumlah yang sangat besar yang biasanya tidak diterbitkan kepada pihak di
luar perusahaan atau hanya tersedia bagi kalangan di dalam perusahaan. Informasi tersebut diterbitkan
melalui laporan yang bersifat sukarela yang dikenal dengan laporan keberlanjutan perusahaan
(misalnya, Starbucks, McDonald's), laporan tanggung jawab sosial (misalnya, Apple, Chiquita), atau
laporan kewarganegaraan (misalnya, General Electric). Penerbitan laporan-laporan tersebut biasanya
dilakukan karena perusahaan ingin mengelola reputasi mereka dengan mempersiapkan dan
menerbitkan sendiri informasi tersebut daripada membiarkan bloger internet, surat kabar, dan jaringan
TV kabel menerbitkan perkiraan mereka atas informasi tersebut. Beberapa perusahaan terkemuka
(misalnya. PepsiCo, Novo, Nordisk, British Telecom) bahkan telah bergerak cukup jauh dengan
menggabungkan laporan keberlanjutan mereka dengan laporan tahunan sehingga menghasilkan laporan
tunggal yang terintegrasi yang berisi informasi akuntansi tradisional dan informasi akuntansi manajerial.'
Kabar gembiranya adalah bahwa pentingnya dan lingkup dari informasi akuntansi manajerial telah
bertumbuh dengan sangat cepat di seluruh dunia. Hal ini menyebabkan permintaan untuk orang-orang
bisnis yang memiliki kemampuan untuk menciptakan, memahami, menggunakan, dan
mengomunikasikan informasi akuntansi manajerial terus bertumbuh.

Kebutuhan Informasi Manajer dan Pengguna Lainnya Informasi akuntansi manajerial diperlukan oleh
sejumlah orang. Secara khusus, manajer dan para pekerja yang terberdayakan membutuhkan informasi
yang komprehensif dan terbaru untuk aktivitas-aktivitas berikut ini:

⚫ perencanaan

pengendalian

⚫ pengambilan keputusan

Perencanaan

Formulasi aksi yang terperinci untuk mencapai tujuan tertentu adalah aktivitas manajemen yang disebut
perencanaan (planning). Perencanaan memerlukan penetapan sasaran dan pengidentifikasian metode-
metode untuk mencapai sasaran tersebut. Contohnya, sebuah perusahaan dapat menetapkan sasaran
untuk meningkatkan keuntungan jangka pendek dan jangka panjangnya dengan meningkatkan kualitas
produk-produknya secara keseluruhan. DaimlerChrysler secara drastis meningkatkan kualitas dan
keuntungan divisi otomotif Chrysler-nya selama awal abad ke-21 sampai pada suatu titik saat
kualitasnya melampaui kualitas Mercedez-Benz (juga dimiliki oleh DaimlerChrysler). Dengan
meningkatkan kualitas produknya, perusahaan seperti DaimlerChrysler seharusnya mampu mengurangi
bahan terbuang (scrap) dan pengerjaan ulang (rework), mengurangi jumlah keluhan pelanggan dan
pekerjaan dalam masa garansi, mengurangi sumber daya yang saat ini ditempatkan pada bagian
pemeriksaan, dan lain sebagainya, yang akhirnya meningkatkan keuntungannya. Untuk merealisasikan
keuntungan-keuntungan tersebut, manajemen harus mengembangkan beberapa metode khusus yang,
saat diterapkan, akan mengarahkan pada pencapaian atas sasaran-sasaran yang diinginkan. Seorang
manajer pabrik, misalnya, dapat memulai pelaksanaan program evaluasi pemasok untuk
mengidentifikasi dan memilih pemasok yang ingin dan mampu untuk memasok suku cadang yang bebas
dari kerusakan. Pekerja yang terberdayakan mungkin mampu mengidentifikasi produksi yang
menyebabkan cacat produksi dan menciptakan metode baru untuk memproduksi sebuah produk yang
mengurangi bahan terbuang dan pengerjaan ulang dan kebutuhan untuk melakukan pemeriksaan.
Metode yang baru harus dijabarkan secara jelas dan terperinci.

Pengendalian

Perencanaan hanyalah setengah dari pertempuran. Setelah suatu rencana dibuat, rencana tersebut
harus diterapkan dan penerapannya harus diawasi oleh manajer dan pekerja untuk memastikan bahwa
rencana tersebut berjalan sesuai dengan yang diharapkan. Aktivitas manajerial untuk mengawasi
implementasi rencana dan melakukan perbaikan yang diperlukan disebut dengan pengendalian
(controlling). Pengendalian biasanya dicapai dengan memperbandingkan kinerja yang sebenarnya
dengan kinerja yang diharapkan. Informasi ini dapat digunakan untuk mengevaluasi atau memperbaiki
langkah-langkah yang diambil dalam mengimplementasikan suatu rencana. Berdasarkan umpan balik,
seorang manajer (atau pekerja) dapat memutuskan untuk membiarkan pelaksanaan tersebut
berlangsung, mengambil tindakan perbaikan tertentu agar langkah yang diambil sesuai dengan rencana
awalnya, atau melakukan beberapa perencanaan ulang.

Informasi akuntansi manajerial yang digunakan untuk keperluan perencanaan dan pengendalian dapat
berupa informasi keuangan dan nonkeuangan. Contohnya. desain ulang alat peluncur pada Duffy Tool
and Stamping mampu menghemat $14.300 setiap tahunnya. Dalam satu departemen, suku cadang yang
sudah lengkap (dibuat dengan mesin pres) meluncur dan jatuh ke tempat pengumpulan suku cadang.
Saat tempat pengumpulan suku cadang penuh, operator mesin pres harus menghentikan kegiatan
operasi, sementara operator persediaan memindahkan tub yang sudah penuh dan menggantinya
dengan yang masih kosong. Para pekerja merancang ulang kegiatan operasi sehingga setiap pres
memiliki saluran dengan dua cabang setiap cabang mengarah ke bak penampungan yang berbeda.
Sekarang, saat satu bak penampungan sudah penuh, suku cadang yang sudah lengkap dipindahkan ke
bak penampungan lainnya. Penghematan sebesar $14.300 adalah ukuran keuangan dari keberhasilan
kegiatan desain ulang. Desain ulang juga menghilangkan waktu mematikan mesin dan meningkatkan
jumlah unit yang diproduksi per jamnya (umpan balik operasional). Kedua pengukuran tersebut adalah
contoh dari kinerja nonkeuangan. Keduanya menunjukkan informasi yang penting. Sering kali, umpan
balik dalam bentuk keuangan dan nonkeuangan disajikan bagi manajer dalam bentuk laporan kinerja
yang membandingkan data aktual dengan data yang direncanakan atau tolok ukur lainnya.

Pengambilan Keputusan
Proses pemilihan di antara berbagai alternatif yang bersaing disebut pengambilan keputusan (decision
making). Fungsi manajerial ini berkaitan erat dengan perencanaan dan pengendalian sehingga manajer
tidak dapat membuat rencana dan mengendalikan kegiatan organisasi dengan baik tanpa mengambil
keputusan terhadap alternatif alternatif tersebut. Misalnya, jika BMW berpikir tentang kemungkinan
untuk menawarkan sebuah mobil yang berbahan bakar bensin dan hidrogen, keputusan akhir BMW
akan menjadi lebih baik jika informasi tentang berbagai pilihan (misalnya, terkait dengan bensin dan
hidrogen serta kombinasi keduanya) diperoleh dan tersedia bagi manajer. Satu di antara beberapa
peranan utama sistem informasi akuntansi adalah menyediakan informasi yang memfasilitas
pengambilan keputusan.

Akuntansi Keuangan

Fokus utama akuntansi keuangan (financial accounting) adalah untuk menghasilkan infomasi (laporan
keuangan) bagi pengguna eksternal, yaitu investor, kreditur, pelanggan, pemasok, badan pemerintah
(Food and Drug Administration, Federal Communication Commission, dan lain-lain), dan serikat pekerja.
Informasi yang dihasilkan akuntansi keuangan memiliki orientasi historis dan digunakan sebagai
keputusan investasi, evaluasi pertanggungjawaban, aktivitas pengawasan, dan ketentuan peraturan.
Laporan keuangan harus sesuai dengan berbagai aturan dan konvensi yang didefinisikan oleh berbagai
badan, seperti Securities and Exchange Commission (SEC) Financial Accounting Standard Board (FASB),
dan International Accounting Standards Board (IASB). Aturan-aturan tersebut terkait dengan
permasalahan-permasalahan, seperti pengakuan pendapatan, waktu pengakuan atas beban, dan
mencatat aset, liabilitas, serta ekuitas.

Akuntansi Manajerial

Sistem akuntansi manajerial menghasilkan informasi bagi para pengguna internal, seperti manajer,
eksekutif, dan pekerja. Oleh karena itu, akuntansi manajerial dapat disebut sebagai akuntansi internal
(internal accounting), dan akuntansi keuangan disebut sebagai akuntansi eksternal (external
accounting). Secara khusus, akuntansi manajerial mengidentifikasi, mengumpulkan, mengukur,
mengklasifikasikan, dan melaporkan informasi keuangan dan nonkeuangan yang bermanfaat bagi
pengguna internal dalam perencanaan, pengendalian, dan pengambilan keputusan.

Perbandingan Akuntansi Keuangan dan Akuntansi

Manajerial
Saat membandingkan akuntansi keuangan dengan akuntansi manajerial, terdapat beberapa perbedaan
yang dapat diidentifikasi. Beberapa perbedaan penting tersebut dinyatakan berikut ini dan diringkas
dalam Tampilan 1.1.

• Target pengguna. Akuntansi manajerial berfokus pada penyediaan informasi bagi pengguna internal,
sedangkan akuntansi keuangan berfokus pada penyediaan informasi bagi pengguna eksternal.

⚫ Batasan pada masukan dan proses. Akuntansi manajerial bukanlah subjek dari persyaratan untuk
mematuhi prinsip-prinsip akuntansi berterima umum yang ditetapkan oleh SEC dan FASB. Kedua
organisasi tersebut menetapkan prosedur akuntansi yang harus diikuti untuk pelaporan keuangan.
Masukan dan proses dari akuntansi keuangan harus jelas dan terbatas. Hanya aktivitas-aktvitas ekonomi
tertentu yang memenuhi kualifikasi sebagai masukan dan prosesnya harus mengikuti metode yang
berterima umum. Tidak seperti akuntansi keuangan. akuntansi manajerial tidak memiliki lembaga
khusus yang mengatur format, isi, dan aturan dalam memilih masukan, proses, dan penyusunan laporan.

Jenis informasi. Batasan dalam akuntansi keuangan bertujuan untuk menghasilkan

informasi keuangan yang objektif dan dapat diverifikasi. Dalam akuntansi

manajerial, informasi dapat berupa informasi keuangan, informasi nonkeuangan, dan lebih bersifat
subjektif.

Orientasi waktu. Akuntansi keuangan memiliki orientasi historis. Akuntansi keuangan mencatat dan
melaporkan kejadian-kejadian yang sudah terjadi. Walaupun akuntansi manajerial juga mencatat dan
melaporkan kejadian yang telah terjadi, akuntansi manajerial lebih menekankan pada penyediaan
informasi tentang kejadian-kejadian pada masa mendatang. Manajemen, misalnya, tentu ingin
mengetahui berapa besarnya biaya yang dikeluarkan untuk memproduksi

satu produk pada tahun depan. Orientasi masa depan ini diperlukan dalam proses perencanaan dan
pengambilan keputusan. Tingkat agregasi. Akuntansi manajerial menyediakan ukuran dan laporan
internal yang digunakan untuk mengevaluasi kinerja entitas, lini produk, departemen, dan manajer.
Pada dasarnya, informasi yang terperinci dibutuhkan dan disediakan. Di lain pihak, akuntansi keuangan
berfokus pada kinerja perusahaan secara
keseluruhan dan memberikan sudut pandang yang lebih umum. Luas. Akuntansi manajerial jauh lebih
luas dibandingkan akuntansi keuangan. Akuntansi manajerial terdiri atas aspek-asepk ekonomi
manajerial, teknik industri, ilmu manajemen, dan beberapa bidang lainnya.

Sistem akuntansi dirancang untuk menyediakan informasi akuntansi keuangan dan akuntansi
manajemen. Intinya adalah fleksibilitas-sistem harus mampu menyediakan informasi yang berbeda
untuk keperluan yang berbeda.

PERANAN AKUNTAN MANAJERIAL

Akuntansi manajerial merupakan hal yang sangat penting saat membuat keputusan bisnis. Misalnya,
Kicker, perusahaan yang memproduksi sistem stereo mobil, sangat mengandalkan informasi akuntansi
manajerial seperti yang kami pelajari dalam wawancara yang mendalam dengan manajemen puncak
perusahaan. Kotak yang berjudul "Here's the Real Kicker," memerinci bagaimana perusahaan
menggunakan informasi akuntansi manajerial dan kegiatan operasinya.

Peranan akuntan manajerial dalam suatu organisasi merupakan salah satu peran pendukung. Akuntan
manajerial membantu pihak-pihak yang bertanggung jawab dalam melaksanakan tujuan dasar
organisasi. Posisi yang bertanggung jawab langsung pada tujuan dasar organisasi disebut sebagai posisi
lini (line position). Posisi yang sifatnya mendukung dan tidak bertanggung jawab secara langsung
terhadap tujuan dasar organisasi disebut sebagai posisi staf (staff position). Kicker, sebagai sebuah
perusahaan yang bergerak di bidang perancangan, produksi, dan penjualan peralatan audio maka
direktur, manajer umum, manajer penjualan dan pemasaran, dan manajer operasional memegang posisi
lini. Manajer pembelian dan akuntan biaya memegang posisi staf. Bagan organisasi Kicker disajikan
dalam Tampilan 1.3.

Controller, atau manajer akuntansi, untuk Kicker berada di departemen administrasi. Controller
menyupervisi seluruh fungsi akuntansi dan melapor kepada manajer umum dan direktur operasional
(chief operating officer-COO). Meskipun akuntan manajerial, seperti controller dan manajer akuntansi
biaya, dapat menggunakan pengaruhnya yang besar dalam organisasi, mereka tidak memiliki
kewenangan terhadap manajer-manajer di bagian produksi. Manajer dalam posisi lini adalah pihak yang
menetapkan kebijakan dan membuat keputusan yang memengaruhi organisasi. Namun, dengan
memasok dan menginterpretasikan informasi akuntansi, akuntan manajerial dapat memiliki masukan
yang signifikan ke dalam kebijakan dan keputusan.
Karena peranan penting yang dimainkan oleh akuntansi manajerial dalam kegiatan operasi organisasi,
controller sering dianggap sebagai anggota tim manajemen puncak dan didorong untuk berpartisipasi
dalam aktivitas perencanaan, pengendalian, dan pengambilan keputusan. Sebagai manajer akuntansi,
controller bertanggung jawab terhadap kebutuhan akuntansi internal dan eksternal. Dalam perusahaan
yang lebih besar, tanggung jawab tersebut meliputi tanggung jawab langsung terhadap audit

AKUNTANSI MANAJERIAL DAN KODE ETIK

Sesungguhnya, semua praktik akuntansi manajerial dikembangkan untuk membantu para manajer
dalam memaksimalkan keuntungan. Biasanya, tindakan yang berkaitan dengan kinerja ekonomis suatu
perusahaan banyak menyita perhatian. Namun, para manajer dan akuntan manajerial seharusnya tidak
melulu fokus pada keuntungan sehingga mereka membangun keyakinan bahwa satu-satunya tujuan
perusahaan hanyalah memaksimalkan kekayaan bersihnya saja. Tujuan memaksimalkan keuntungan
sebaiknya dibatasi oleh keharusan supaya keuntungan yang diperoleh tetap melalui jalur yang legal dan
beretika.

Perilaku Etis

Perilaku etis (ethical behavior) melibatkan aktivitas pemilihan tindakan yang benar, sesuai, dan adil.
Perilaku kita mungkin benar atau salah; sesuai atau tidak sesuai dan keputusan-keputusan yang kita buat
dapat adil atau berat sebelah. Meskipun orang sering berbeda dalam sudut pandang ketika memaknai
arti istilah etika, tetapi tampaknya terdapat prinsip umum yang menjadi landasan semua etika. Prinsip
tersebut dinyatakan berdasarkan keyakinan bahwa setiap anggota kelompok dikenai tanggung jawab
yang sama demi kebaikan anggota lainnya. Kesediaan untuk mengorbankan kepentingan seseorang
demi kebaikan kelompok merupakan inti dari tindakan etis

Gagasan mengenai pengorbanan ini menimbulkan beberapa nilai inti-nilai yang menjelaskan mengenai
arti benar dan salah dalam bentuk yang lebih konkret. James W. Brackner, menuliskan "Ethics Column"
dalam Management Accounting (Akuntansi Manajemen), dengan melakukan pengamatan berikut:

Pendidikan moral dan etika harus memiliki kesepakatan tentang nilai yang dianggap "benar" agar
bermakna. Sepuluh di antara nilai-nilai tersebut diidentifikasi dan dijelaskan oleh Michael Josephson
dalam "Teaching Ethical Decision Making and Principled Reasoning" (Mengajarkan Pengambilan
Keputusan yang Etis dan Penalaran yang Berprinsip). Berdasarkan studi sejarah, filsafat, dan agama
terungkap suatu kesepakatan yang kuat mengenai nilai-nilai yang bersifat universal dan tidak terbatas
oleh waktu yang penting untuk kehidupan etis.

Sepuluh nilai inti itu menghasilkan serangkaian prinsip yang memberikan

gambaran mengenai benar dan salah secara umum. Oleh karena itu, kesepuluh

nilai tersebut dapat memberikan sebuah panduan bagi kita dalam berperilaku Berikut ini sepuluh nilai
inti yang dimaksudkan dalam kutipan tersebut:

1. Kejujuran

2. Integritas

3. Pemenuhan janji

4. Kesetiaan

5. Keadilan

6. Kepedulian terhadap sesama

7. Penghargaan kepada orang lain 8. Warga negara yang bertanggung jawab

9. Usaha untuk mencapai kesempurnaan 10. Akuntabilitas

Banyak di antara skandal akuntansi yang cukup terkenal, seperti yang melibatkan kasus Adelphia,
WorldCom, HealthSouth, Parmalat, dan McKesson, memberikan bukti tekanan yang dihadapi oleh
manajer puncak dan akuntan-akuntan untuk menghasilkan angka pendapatan bersih yang besar,
terutama dalam jangka pendek. Sayangnya, pihak-pihak tersebut sering memberikan tekanan semacam
ini saat berhadapan dengan penilaian yang terkait pendapatan dan biaya yang meragukan. Sebagai
contoh, skandal yang terjadi di WorldCom dilakukan karena CEO, Bernie Ebbers, memaksa akuntan-
akuntan puncak di WorldCom untuk mencatat entri jurnal dengan cara yang keliru dalam buku
perusahaan yang merupakan kapitalisasi jutaan dolar biaya menjadi aset (yaitu, dalam laporan posisi
keuangan), bukannya sebagai beban (yaitu, dalam laporan laba rugi) yang akan menurunkan
pendapatan bersih periode berjalan secara drastis. Akhirnya, WorldCom dipaksa untuk membayar
ratusan juta dolar kepada pemerintah Amerika Serikat dan kepada pemegang saham untuk tindakan
ilegal dan tidak etis tersebut. Selain itu, beberapa eksekutif puncak dijatuhi hukuman penjara dalam
jangka waktu yang lama atas tindakan-tindakan mereka. Krisis kredit perumahan (subprime mortgage)
baru-baru ini juga menyoroti pentingnya pertimbangan etis karena sejumlah bank mencoba untuk
meningkatkan keuntungan mereka dengan meminjamkan lebih banyak uang kepada pihak perseorangan
lebih dari yang mereka mampu atau sengaja menggunakan kata-kata yang kurang jelas, atau transparan,
sehingga banyak pihak luar yang berpikir bahwa mereka harus mengambil pinjaman tersebut."

Pada 2002, Kongres mengesahkan Sarbanes-Oxley Act (SOX), dengan harapan untuk meminimalkan
kecurangan sekuritas di masa depan dan skandal kesalahan akuntansi seperti kasus yang berkaitan
dengan Enron, WorldCom, Adelphia, dan HealthSouth. SOX memicu meningkatnya perhatian terhadap
etika perusahaan. Meskipun mengalami keberhasilan di berbagai bidang, SOX tidak dapat mencegah
kecurangan secara keseluruhan yang terjadi selanjutnya. Buktinya, yaitu pada kecurangan sekuritas di
Allen Stanford dan skema ponzi (ponzi scheme) di Bernard Maddoff, yang pada waktu itu merupakan
kecurangan terbesar di dunia, diduga berhasil menipu investor dengan total kurang lebih
$50.000.000.000.

Meskipun tampaknya saling bertentangan, mengorbankan kepentingan pribadi demi kepentingan


bersama mungkin bukan satu-satunya yang benar dan membawa nilai sikap perorangan dapat juga
memberikan sikap perusahaan yang baik. Perusahaan-perusahaan dengan kode etis yang kuat dapat
menciptakan pelanggan dan

karyawan yang sangat loyal. Meskipun para penipu dan pelaku kecurangan mungkin dapat meraih suatu
peluang, tetapi kemenangan mereka hanya akan bertahan dalam jangka pendek. Perusahaan-
perusahaan yang melakukan bisnis dalam jangka panjang menyadari bahwa mereka harus membayar
dengan cara memperlakukan semua unsur dengan kejujuran dan kesetiaan.

Kode Etika Perilaku Perusahaan


Cukup dengan mendengar nama "Enron" akan dapat mengingatkan mengenai pentingnya etika perilaku.
Untuk mendorong perilaku yang etis kepada para manajer dan karyawan, perusahaan-perusahaan
biasanya mengembangkan standar perilaku yang mengacu pada Company Codes of Conduct. Sebuah
kajian singkat mengenai sejumlah kode perilaku perusahaan menunjukkan beberapa kesamaan.
Contohnya, daftar ChevronTexaco mengenai nilai-nilai perusahaan" meliputi integritas, kepercayaan
keanekaragaman, kinerja yang tinggi, tanggung jawab, dan pertumbuhan. Code of Conduct dari Boeing
menyatakan bahwa mereka akan "melakukan bisnis secara adil, memihak, dengan cara yang etis dan
benar, dan mematuhi sepenuhnya semua hukum dan peraturan yang berlaku." Semua karyawan
berkewajiban untuk menandatangani kode etika tersebut, dan perusahaan "mengharuskan agar mereka
memahami kode tersebut, dan menyampaikan masalah, meminta petunjuk, melaporkan dugaan
pelanggaran, dan menyampaikan keluhan sesuai dengan kebijakan ini dan prosedur prosedur yang
terkait."

Bagian terpenting dari kode perilaku perusahaan adalah integritas, pelaksanaan tugas, dan kepatuhan
terhadap peraturan hukum. Kode-kode perilaku tersebut semuanya juga melarang untuk menerima
suap dan hadiah yang pantas, transaks dengan orang dalam, dan penyalahgunaan informasi dan aset
perusahaan. Demikian pula dengan Motorola", karyawan pada umumnya bertanggung jawab terhadap
satu sama lain, pelanggan, pemasok, rekan bisnis, pemegang saham, pemerintah. masyarakat, dan
pesaing.

Standar Perilaku Etis Bagi Akuntan Manajerial

Organisasi umumnya menetapkan standar perilaku bagi para manajer dan karyawannya Asosiasi-asosiasi
profesional juga menetapkan standar etika. American Institute of Certified Public Accountants (AICPA)
dan Institute of Management Accountants (IMA) telah menetapkan standar etika bagi para akuntan.
Para akuntan profesional terikat oleh kode etik tersebut." AICPA dan IMA menekankan pentingnya
kompetensi. kerahasiaan, integritas, dan kredibilitas atau objektivitas.

Pada 2005, IMA melakukan revisi terhadap Standard of Ethical Conduct for Management Accountant
agar mencerminkan pengaruh dari Sarbanes-Oxley Act 2002. Sekarang disebut dengan Statement of
Ethical Professional Practice, kode yang telah direvisi mempertimbangkan isu-isu global dan
memasukkan prinsip-prinsip

SERTIFIKASI
Mengidentifikasi tiga bentuk sertifikasi yang tersedia bagi akuntan manajerial.

Seperti profesi hukum dan kedokteran, profesi akuntansi bertumpu pada sertifikasi untuk membantu
mempromosikan perilaku beretika, juga memberikan bukti baha pemegang sertifikasi telah meraih
tingkat kompetensi profesional minimum. Profesi akuntansi menawarkan tiga bentuk sertifikasi utama
untuk akuntan manajerial:

Certificate in Management Accounting • Certificate in Public Accounting

• Certificate in Internal Auditing

Bah Pengantar Akuntansi Manajerial

Setiap sertifikasi menawarkan keunggulan tertentu bagi akuntan manajerial. Dalam setiap kasus,
pelamar harus memenuhi persyaratan pendidikan, pengalaman tertentu, dan lulus ujian kualifikasi
untuk memperoleh gelar sertifikasi. Oleh karena itu, ketiga sertifikasi tersebut menjadi sebuah bukti
bahwa pemegangnya telah memenuhi tingkat kompetensi profesional minimum. Selain itu, ketiga
sertifikasi tersebut mengharuskan pemegangnya untuk mengikuti pendidikan profesional berkelanjutan
untuk mempertahankan sertifikasi tersebut. Karena sertifikasi menyatakan suatu komitmen terhadap
kompetensi profesional, sebagian besar organisasi mendorong akuntan manajerial untuk memperoleh
gelar sertifikasi.

Certified Management Accountant

22/52

Sertifikasi dalam Akuntansi Manajemen dirancang untuk memenuhi kebutuhan khusus dari akuntan
manajerial. Seseorang yang memiliki gelar Certified Management Accountant (CMA) telah lulus suatu
ujian yang sangat ketat, memiliki pengalaman yang dibutuhkan, dan berpartisipasi dalam melanjutkan
pendidikan. Salah satu kunci dalam beberapa persyaratan untuk memperoleh CMA adalah
lulus ujian kualifikasi. Ujian tersebut menekankan pada empat bidan berikut ini.

Ilmu ekonomi, keuangan, dan manajemen ⚫ Akuntansi dan pelaporan keuangan

Isu perilaku, analisis, dan pelaporan manajemen

Analisis keputusan dan sistem informasi Bagian-bagian dalam ujian tersebut mencerminkan kebutuhan
akan akuntansi

manajerial dan menggarisbawahi pengamatan di awal bahwa akuntansi manajerial

memiliki disiplin ilmu yang luas, bukan hanya akuntansi saja.

Salah satu tujuan penting CMA adalah membangun akuntansi manajerial sebagai sebuah disiplin ilmu
yang diakui, profesional, dan terpisah dari profesi akuntan publik. Sejak diperkenalkan, program CMA
sangat sukses. Banyak perusahaan yang saat ini mensponsori dan mengadakan pelatihan untuk
menyiapkan akuntan manajerialnya agar lulus ujian sertifikasi sekaligus menyediakan insentif untuk
mendorong perolehan gelar sertifikasi CMA.

Certified Public Accountant

Certified Public Accountant adalah sertifikasi akuntansi yang tertua dan paling terkenal. Tujuan dari CPA
adalah menyediakan kualifikasi profesional minimal untuk auditor eksternal. Tanggung jawab auditor
eksternal adalah menyediakan jaminan tentang keandalan laporan keuangan perusahaan. Hanya
seseorang akuntan publlik yang memiliki gelar sertifikasi CPA yang diizinkan (olch hukum) untuk
bertindak sebagai auditor eksternal. Untuk memperoleh CPA, seseorang harus lulus ujian negara dan
memperoleh lisensi dari negara tempatnya melakukan praktik. Walaupun sertifikasi dalam Akuntansi
Publik tidak berorientasi pada akuntansi manajerial, banyak akuntan manajerial yang memiliki sertifikasi
CPA.

Anda mungkin juga menyukai