Anda di halaman 1dari 6

PERATURAN KEPALA SATUAN BRIMOB POLDA GORONTALO

NOMOR TAHUN 2021

TENTANG

SOP (STANDARD OPERATION PRUCEDURE) SUB SEKSI PALANG LOGISTIK SATBRIMOB POLDA
GORONTALO

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

DANSA SATUAN BRIMOB POLDA GORONTALO

Menimbang : a. bahwa Satbrimob Polda merupakan unsur pelaksana tugas pokok yang berada di bawah
Kapolda yang bertugas melaksanakan kegiatan penanggulangan terhadap gangguan keamanan
berintensitas tinggi antara lain terorisme, huru-hara atau kerusuhan massa, kejahatan terorganisir
bersenjata api atau bahan peledak, penanganan senjata Kimia, Biologi dan Radioaktif (KBR)
serta pelaksanaan kegiatan SAR demi terpeliharanya keamanan dan ketertiban
masyarakat,Satbrimob Polda Gorontalo selalu siap dalam melaksana kan tugas disetiap waktu.

b. bahwa dalam rangka memenuhi tuntutan dan tantangan tugas serta permasalahan yang dihadapi
oleh Seksi Logistik Satbrimob Polda Gorontalo yang semakin berat dan kompleks diera
Reformasi Birokrasi Polri tahap ke II, khususnya tuntutan profesionalisme Polri, maka Seksi
Logistik Satbrimob Polda Gorontalo dituntut untuk dapat mengatasinya secara profesional dan
proporsional. Hal ini berdampak pada beban tugas atau beban kerja yang semakin berat,
sehingga memerlukan berbagai upaya dan pemikiran yang konstruktif dan inovatif untuk
membangun organisasi yang profesional, bermoral dan moderndan supaya Jajaran
Satbrimobmampu memberikan pelayanan prima kepada masyarakat;

c. bahwa Subseksi Pal Ang Logistik sebagai unsur Staf Pembantu Pimpinan dan mendukung tugas
– tugas operasional dilapangan dapat berjalan dengan maksimal, maka perlu dibuat Standard
Operation Procedure(S.O.P) yang mengatur tentang mekanisme perencanaan, penerimaaan,
pengadaan, penyimpanan, pemeliharaan, dan penghapusan di jajaran Satbrimob Polda
Gorontalo, untuk itu dibutuhkan suatu pengkajian terhadap Standar Operasioanal Prosedur yang
ada pada Sub Seksi Pal Ang Logistik Satbrimob Polda Gorontalo sehingga dalam pelaksanaan
tugas, program dan kegiatan tidak menemui kendala-kendala seperti kelebihan beban kerja dan
atau kekurangan beban kerja, adanya tumpang tindih dalam pelaksanaan pekerjaan, program
dan kegiatan adanya in-efisiensi dan in-efektifitas, baik dari segi waktu, tenaga maupun biaya.

Mengingat: 1. Undang-Undang Nomor 39 Tahun 1999 tentang Hak Azasi Manusia.


2. Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2002 tentang Kepolisian Negara Republik Indonesia
(Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 2, tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia).
/3. Peraturan…………….
3. Peraturan Kapolri Nomor 1 Tahun 2009 tentang Penggunaan kekuatan dalam tindakan
kepolisian.
1
4. Peraturan Kapolri Nomor 22 Tahun 2010 tentang Struktur Organisasi dan Tata Kerja di
lingkungan Kepolisian Daerah.
5. Program Kerja dan Program Kegiatan Seksi Logistik Satbrimob Polda Gorontalo TA. 2021.

MEMUTUSKAN :

Menetapkan : PERATURAN KEPALA SATUAN BRIMOB POLDA GORONTALO TENTANG SOP (STANDARD
OPERATION PROCEDURE) SUBSEKSI PALANG LOGISTIK SEBAGAI UNSUR STAF PEMBANTU
PIMPINAN YANG MELAYANI DAN MENDUKUNG KEGIATAN OPERASIONAL DI LAPANGAN.

BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1

Dalam peraturan ini yang dimaksud dengan :


1. Sub Seksi Logistik Satbrimob Polda Gorontalo adalah sebagai unsur Staf pelaksana dan pembantu
Pimpinan pada tingkat Satbrimob Polda Gorontalo bertugas untuk menyiapkan peralatan dan pemeliharaan
angkutan guna mendukung pelaksanaan tugas Satbrimob.
2. SOP (Standard Operation Procedure) adalah Prosedur / pedoman dalam melaksanakan suatu kegiatan.
3. Pemeliharaan dan perawatan adalah kegiatan – kegiatan dan usaha – usaha untuk menjamin agar semua
materiil selalu dalam keadaan baik dan memperpanjang usia pakai, pada Seksi Logistik terdapat pemeliharaan
dan perawatan antara lain :
a). Alut (Alat Utama) meliputi : Senjata Api.
b).Alsus Pol (Alat Khusus) meliputi : Alsus Pol PHH, Alsus Pol Jibom, Alsus Pol SAR.
c). Al Ang (Alat Angkut) meliputi : Kendaraan angkut personel, dan Kendaraan Khusus.
4. Stock Opname adalah suatu kegiatan untuk mengetahui saldo barang persediaan yang dilaporkan pada setiap
akhir semester dan akhir tahun.

Pasal 2
Maksud dan Tujuan
a. Maksud :
standard operation procedure ini disusun sebagai pedoman dan acuan dalam pelaksanan tugas Subseksi Pal
Ang Logistik Satbrimob Polda Gorontalo guna meningkatkan kinerja yang efektif dan efisiensi baik perorangan
maupu kesatuan sehingga tercapainya pelaksanaan tugas yang maksimal.

b. Tujuan :
adapun tujuan standard operation procedure ini adalah sebagai salah satu bentuk pertanggungjawaban
pelaksanaan tugas dalam pengelolaan materiil Subsi Pal Ang Logistik untuk mengontrol ketepatan jumlah, jenis
dan kondisi serta tepat sasaran.

/Pasal 3....

2
Pasal 3
Prinsip-prinsip
Prinsip-prinsip dalam peraturan ini :

a. legalitas yang berarti bahwa semua kegiatan yang dilakukan oleh SubSeksi Pal Ang Logistik Satbrimob Polda
Gorontalo harus sesuai dengan peraturan dan ketentuan yang berlaku;
b. nessesitas yang berarti bahwa perencanaan, pengadaan, penyimpanan, pemeliharaan dan penghapusan
materiil memang diperlukan berdasarkan kondisi dan kebutuhan ;
c. proporsionalitas yang berarti bahwa Subseksi Pal Ang Logistik harus merencanakan kebutuhan materiil
sesuai dengan jumlah dan kebutuhan sehingga operasional dilapangan dapat terdukung dengan baik;
d. kewajiban umum yang berarti bahwaunsur staf Subseksi Pal Ang Logistik Satbrimob Polda Gorontalo
berkewajiban melayani dan mendukung tugas – tugas operasional dilapangan;
e. preventif yang berarti bahwa Subseksi Pal Ang Logistik Satbrimob Polda Gorontalo harus melaksanakan
perawatan dan pemeliharaan peralatan sehingga materiil Siap pakai dan memperpanjang usia pakai;

BAB II
KETENTUAN UMUM

Pasal 4
Tata cara PerencanaanMateriil

Segala usaha kegiatan tertentu untuk menentukan jenis, jumlah, syarat teknis, fasilitas dan jasa yang
dibutuhkan selama kurun waktu tertentu dalam rangka menjamin tetap kertesediaan segala kebutuhan materiil,
langkah – langkah yang diambil sebagai berikut :

1. Mapping

a. Pendataan Materiil Peralatan (Alsus/Alut) dan Angkutan yang sudah ada meliputi jumlah, kondisi (siap
pakai, rusak ringan, rusak berat).
b. Pendataan materiil Persediaan/Stock Opname meliputi : Amunisi, suku cadang ranmor, alsus dan alut
sesuai dengan jumlah yang diterima dan jumlah yang sudah didistribusikan (barang habis pakai).

2. Perencanaan kebutuhan.

a. Berdasarkan mapping sehingga dapat merencanakan dan mengajukan kekurangan kebutuhan materiil
Peralatan dan angkutan untuk memenuhi standarisasi meliputi Alut dan Alsus Pol Pol, yang sesuai dengan
jumlah DSPP berdasarkan Perkap Nomor 22 tahun 2012.

b. mengajukan rencana kebutuhan materiil peralatan, Subsseksi Palang Logistik juga harus merencanakan
kebutuhan perbekalan umum secara rutin yang meliputi :Amunisi dan suku cadang ranmor

c. membuat perencanaan skala prioritas pengajuan pemeliharaan dan perbaikan alut serta alsus guna
memperpanjang usia pakai.

/Pasal 5...

3
Pasal 5
Tata cara Penerimaan Materiil

Segala usaha kegiatan untuk terwujudnya kebutuhan materiil, fasilitas dan jasa berdasarkan hasil perencanaan
dan penentuan kebutuhan, berdasarkan pendistribusian dari AsLogistik Polri, Korpbrimob Polri, Biro Logistik Polda
Gorontalo, sesuai Rencana Pendistribusian Satuan tingkat atas meliputi Peralatan dan angkutan, langkah – langkah
yang di lakukan sebagai berikut :

a) Melaksanakan koordinasi dengan BA Pal Ang Biro Logistik Polda


b) Membuat Surat Perintah pengambilan materiil dari Kasatker;
c) Mempersiapkan kendaraan angkut;
d) Memerintahkan Driver piket untuk berangkat ke gudang PAL Logistik Polda

Pasal 6
Tata cara Pendistribusian Materiil

Segala usaha dan kegiatan yang meliputi cara penerimaan, penyimpanan, penyaluran materiil, fasilitas dan jasa
kepada satuan pengguna atau sub satker (pengguna materiil) dan bertujuan untuk menjamin agarkebutuhan satuan
pengguna dapat dipenuhi secara tepat jenis, kwalitas, kwantitas, dan tepat waktu.

Tata cara pendistribusian materiil antara lain :

a. Membuat surat perintah tim komisi pendistribusian;


b. Membuat rencana pendistribusian materiil;
c. Membuat bukti pengeluaran materiil;
d. Membuat surat perintah penerimaan materiil .
e. Membuat pertanggung jawaban penghapusan/pemakaian materiil

Pasal 7
Tata caraPemeliharan dan Perawatan Materiil

Segala usaha dan kegiatan yang berperan untuk mempertahankan materiil / fasilitas agar tetap dalam keadaan
siap pakai atau untuk mengembalikan kedalam kondisi siap pakai dan memperpanjang usia pakai.

Tata cara pemeliharaan materiil antara lain:

a. Mapping Alut dan Alsus Pol untuk menentukan materiil yang akan dilakukan pemeliharaan dan perawatan;
b. Menentukan skala prioritas mengacu pada Anggaran yang ada dalam DIPA Satker;
c. Menyusun TOR (Term Of Reference)
d. Menyusun Rencana Anggaran Biaya mengacu pada DIPA Satkerdengan Skala prioritas;
e. Melaksanakan proses pengadaan barang dan jasa untuk harwat Alut dan Alsus Pol sesuai anggaran yang ada
dalam DIPA dengan berpedoman pada Perpres 54 tentang pengadaan barang/jasa pemerintah;
f. Pelaksana Aktifitas berkewajiban membuat dan mengusulkan Rencana kebutuhan serta membuat Harga
Perkiraan Sendiri (HPS) untuk pemeliharaan Alut dan Alsus Pol sesuai Petunjuk Operasional Kegiatan (POK)
yang selanjutnya dijadikan dasar urusan keuangan untuk membuat rencana penyerapan anggaran Satker,
dibuat maksimal tanggal 25 bulan berjalan;

/g.Pelaks...
4
g. Pelaksanaan pekerjaan harwat Alut dan Alsus Pol dilaksanakan oleh pemenang Pengadaan barang dan jasa
berpedoman dengan Surat Perjajian Kontrak (SPK/SPMK);
h. Pertanggungjawaban penggunaan anggaran bulan berjalan disesuaikan dengan pelaksanaan yang tertuang
dalam SPK/SPMK, atau setelah surat penagihan dari pihak pelaksana pekerjaan pengadaan barang dan jasa
yang diajukan kepada PPK untuk dilakukan penyerapan/pembayaran sesuai dengan Kontrak kerja/SPK dan
harus sudah selesai dibuat maksimal tanggal 5 bulan berikutnya;
i. Apabila pertanggungjawaban keuangan belum diselesaikan setelah surat penagihan diajukan kepada PPK
maksimal tanggal 5 bulan berikutnya, maka penarikan anggaran untuk sementara ditangguhkan sampai dengan
perwabku diselesaikan;
j. Pelaksana aktifitas/PPK harus membuat laporan hasil pelaksanaan pengadaan barang dan jasa untuk harwat
Alut dan Alsus Pol (Perwabkunya).

Pasal 8
Tata cara Penghapusan Materiil

Penghapusan adalah segala usaha dan kegiatan untuk membebaskan materiil dan fasilitas yang telah berubah
keadaanya dan sudah tidak memenuhi syarat operasional dari pertanggungjawaban perbendaharaan negara, yang
bertujuan agar memanfaatkan/membebaskan bendaharawan dari pertanggungjawaban materiil dan fasilitas yang
bersangkutan dalam bentuk lain (uang), mencegah timbulnya pengaruh negatif/kerugian lebih lanjut dan
memenfaatkan ruang simpan lebih efektif, langkah langkah untuk penghapusan sebagai berikut :

a. Membuat surat perintah tim penghapusan/pencela


b. Mapping
c. Menentukan skala prioritas disesuaikan dengan kerusakan dan usia materiil
d. Menentukan uji kelayakan atas materiil oleh instansi terkait
e. Membuat surat permohonan penghapusan dari pengguna barang atau kuasa pengguna barang;
f. Membuat berita acara penghapusan materiil
g. Mengajukan permohonan pelimpahan wewenang dari pengguna barang untuk mengajukan permohonan
penghapusan materiil ke KPKNL.
h. Laporan dokumentasi/Kondisi Fisik Materiil

BAB III
PENGAWASAN DAN PENGENDALIAN

Pasal 9
Dalam rangka pengawasan dan pengendalian pemeliharaan/perawatan dan penyaluran perbekalan umum di
lingkungan Satbrimob Polda Gorontalo guna terealisasinya dan tercapainya pelaksanaan harwat dan terdistribusinya
barang persediaan amunisi, alsus serta alut ke jajaran Batalyon Pelopor / Detasemen Gegana maupun lingkungan
Staf Satbrimob sehingga kegiatan dilapangan tidak mendapat hambatan, adapun pengawasan dan pengendalian
dilaksanakan oleh :

1. Kepala Seksi Logistik Satbrimob Polda Gorontalo sebagai pengawas dan pengendali terhadap pelaksanaan
pemeliharaan dan perawatan serta penyaluran materiil perbekalan umum termasuk BMP dilingkungan
Satbrimob Polda Gorontalo;
2. Kasubsi Pal Ang membantu mencatat dan mendata hasil temuan pengawasan dan pengendalian untuk bahan
pelaporan dan evaluasi;
/3.Pengawasan...
5
3. Pengawasan dan Pengendalian terhadap pemeliharaan dan perawatan materiil sarpras dilaksanakan secara
periodik ( Perbulan ) oleh Kasubsi Pal Ang Logistik Satbrimob Polda Gorontalo;
4. Pengawasan pelaksanaan kegiatan pemeliharaan dan perawatan serta penyaluran Alut/Alsus dari luar fungsi
Logistik sesuai surat perintah Dansat Brimob Polda Gorontalo.

BAB IV
PENUTUP
Pasal 10

Demikian Standard Operational Prosedure Subseksi Pal Ang Logistik yang disusun guna dijadikan bahan
acuan pelaksanaan pekerjaan dalam hal menyelenggarakan harwat bidang Logistik dan penyaluran Alat Angutan,
Alut/Alsus dalam mendukung kegiatan bidang operasional dan pembinaan untuk jajaran Batalyon Pelopor /
Detasemen Gegana maupun dilingkungan Staf Satbrimob Polda Gorontalo guna mencapai tujuan yang di inginkan.

Pasal 11

Peraturan Dansat Brimob Polda Gorontalo ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan.

Dikeluarkan di: Gorontalo


pada tanggal : M e i 2021
KOMANDAN SATUAN BRIMOB POLDA GORONTALO

MUHAMMAD RIDWAN, S.I.K


KOMISARIS BESAR POLISI NRP 71050404

Anda mungkin juga menyukai