24582-Article Text-28877-1-10-20180724
24582-Article Text-28877-1-10-20180724
Lutfi Sulaiman
Bimbingan dan Konseling, Fakultas Ilmu Pendidikan
Email: (lutfisulaiman@mhs.unesa.ac.id)
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penerapan konseling pendekatan Adlerian untuk mengurangi perilaku
membolos siswa MA Mujtahidin Kepung Kediri Tahun Ajaran 2017/2018. Penelitian ini menggunakan model penelitian
pre eksperimental single subject design. Alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini adalah pedoman observasi
perilaku membolos. Subyek penelitian dalam penelitian ini adalah tiga siswa dari kelas XI MA Mujtahidin Kepung Kedir i
yang paling sering membolos. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan analisis grafik.
Berdasarkan grafik pada fase intervensi perilaku membolos pada ketiga subyek mengalami perubahan positif.
Pada fase intervensi perilaku membolos subyek IS dan EAF sebanyak 20% sedangkan pada subyek RC sebanyak 12%.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa penerapan konseling Adlerian dapat mengurangi perilaku membolos siswa MA
Mujtahidin Kepung Kediri tahun ajaran 2017/2018.
Abstract
This study aims to determine the application of Adlerian approach counseling to reduce the students' behavior
of ditching at MA Mujtahidin Kepung Kediri academic year 2017/2018. This research uses experimental pre-experimental
single subject design model. The measuring tool used in this study is the guidance of observing ditching behavior.
Research subjects in this study are three students from XI grade of MA Mujtahidin Kepung Kediri most often ditc h. Data
analysis techniques used in this study using graph analysis.
Based on the graphs in the phase of truant behavioral intervention on the three subjects experienced a positive
change. In the phase of behavioral interventions ditching IS and EAF subjec ts as much as 20% while on the subject of
RC as much as 12%. So it can be concluded that the application of Adlerian counseling can reduce the behavior of
ditching MA Mujtahidin Kepung Kediri academic year 2017/2018.
PENDAHULUAN
Permasalahan siswa membolos bukanlah pada jam pelajaran berlangsung (Gunarsa, 2006).
masalah yang baru, namun sudah ada sejak dulu. Perilaku membolos tersebut dapat terjadi karena
Permasalahan ini sering ditemui di sekolah, bukan berbagai alasan, misalnya terdapat mata pelajaran
hanya di daerah perkotaan namun juga sering ditemui yang tidak disukai oleh siswa, memiliki permasalahan
di daerah pedesaan. Permasalahan siswa membolos di sekolah, terpengaruh oleh lingkungan atau teman
sangat bervariasi, ada siswa yang membolos hampir dan lain sebagainya. Jika perilaku membolos tersebut
setiap hari dan ada yang membolos pada hari-hari dibiarkan dan tidak ditanggulangi dengan segera tentu
tertentu, dengan demikian dapat disimpulkan bahwa akan membawa kerugian bagi siswa itu sendiri.
siswa membolos ialah siswa yang dengan sengaja Kerugian nyata yang akan dialami siswa adalah
tidak masuk sekolah dengan berbagai alasan termasuk menurunnya prestasi belajar karena jarang mengikut i
didalamnya siswa yang sering terlambat masuk kelas, pelajaran. Hal ini dapat mengakibatkan siswa tidak
pulang sebelum waktunya dan yang membolos pada naik kelas, bahkan kemungkinan siswa bisa
pelajaran tertentu. dikeluarkan dari sekolah karena sering membolos.
Membolos dapat diartikan tidak masuk Permasalahan siswa membolos juga terjadi
sekolah tanpa keterangan, tidak masuk sekolah di MA Mujtahidin Kepung Kediri. Menurut
selama beberapa hari, dari rumah berangkat tetapi keterangan yang diperoleh dari guru pembimbing di
tidak sampai ke sekolah dan meninggalkan sekolah sekolah tersebut permasalahan siswa membolos di
321
PENERAPAN KONSELING PENDEKATAN ADLERIAN UNTUK MENGURANGI PERILAKU
MEMBOLOS SISWA MA MUJTAHIDIN KEPUNG KEDIRI TAHUN AJARAN 2017/2018
MA Mujtahidin banyak terjadi pada kelas XI. Dari Pendekatan Adlerian memiliki pandangan
keterangan guru pembimbing diketahui bahwa bahwa individu dikatakan bermasalah ketika individu
terdapat beberapa siswa yang sering membolos memiliki suatu tujuan dalam hidupnya namun dalam
sekolah. Bentuk permasalahan membolos di MA mencapai tujuan dengan menggunakan cara yang
Mujtahidin Kepung Kediri diantaranya adalah siswa sesuai dengan pengamatan subyektif individu tanpa
tidak masuk sejak pagi, siswa datang ke sekolah pada memperdulikan apakah cara tersebut benar atau salah.
jam istirahat, siswa pulang pada jam istirahat lalu Dalam pendekatan Adlerian, individu dalam
tidak kembali ke sekolah dan siswa yang sengaja ke perjuangan menjadi superior akan lebih
kantin pada saat pelajaran. Sebenarnya permasalahan mementingkan diri sendiri dan akan mengabaikan
siswa membolos di MA Mujtahidin Kepung Kediri kehidupan sosialnya. Jika perilaku tersebut terus -
sudah terjadi sejak dahulu, permasalahan membolos menerus dilakukan maka akan membentuk pemikiran
ini sudah seperti kebiasaan yang turun temurun dari kepada individu bahwa hanya dengan cara tersebut
tiap angkatan. dapat mencapai tujuannya, sehingga akan menjadi
gaya hidup bagi individu tersebut.
Perilaku membolos pada siswa MA
Mujtahidin Kepung Kediri membawa dampak Dalam pendekatan Adlerian terdapat empat
terhadap prestasi belajar mereka. Siswa yang pokok teori, yaitu perjuangan menjadi superior,
membolos tersebut memiliki prestasi belajar yang pengamatan subyektif, gaya hidup dan kekuatan
rendah, hal ini terlihat dari sejumlah niai ulangan kreatif diri.
harian yang dibawah rata-rata. Prestasi yang rendah
ini terjadi karena siswa tersebut tidak menguasai a. Perjuangan menjadi superior
materi yang diberikan oleh guru dan mereka juga
Adler mereduksi semua motivasi menjad i
tidak memiliki catatan yang lengkap mengenai mata
satu dorongan tunggal berjuang untuk meraih
pelajaran yang dipelajarinya. Selain itu, karena sering
keberhasilan atau superioritas. Adler yakin bahwa
membolos siswa tersebut juga sering tidak
individu memulai hidup dengan kelemahan fisik yang
mengumpulkan tugas bahkan juga tidak mengikut i
mengaktifkan perasaan inferior, perasaan yang
ulangan harian.
menggerakkan orang berjuang menjadi superior atau
Konseling individu memiliki beberapa untuk menjadi sukses (Alwisol, 2011). Berjuang
pendekatan yang dapat diunakan untuk meraih superior pribadi berarti seseorang terlalu
menyelesaikan masalah yang sedang dihadapi oleh mementingkan keberhasilan pribadinya dan
siswa. Salah satu pendekatan konseling yang dapat cenderung tidak memikirkan kepentingan sosial.
digunakan dalam mengatasi masalah tersebut adalah Tujuan orang-orang yang berjuang meraih
pendekatan Adlerian. Pendekatan Adlerian superioritas pribadi bersifat pribadi dan perjuangan
merupakan suatu model konselig yang berorientasi mereka pada umumnya dimotivasi oleh perasaan
pada keutuhan dan keunikan individu untuk inferioritas pribadi yang berlebihan (Semiun, 2013)
mengarahkan dirinya sendiri. Pendekatan Adlerian
b. Pengamatan subyektif
memiliki tujuan untuk membantu siswa mengatasi
gaya hidup yang salah, yaitu gaya hidup yang eg ois Manusia berjuang meraih keunggulan atau
dan berdasarkan tujuan yang salah serta asumsi yang keberhasilan untuk mengganti perasaan inferior.
tidak benar berkaitan dengan perasaan inferioritas Akan tetapi, sikap juang mereka tidak ditentukan oleh
(Gladding, 2012). Membolos dalam pendekatan kenyataan, namun oleh persepsi subjektif mereka
Adlerian disebabkan karena siswa diasumsikan akan kenyataan, yaitu oleh fiksi mereka atau harapan
merasa inferior selama di sekolah sehingga siswa masa depan. Tujuan final yang fiktif bersifat subjektif,
memilih gaya hidup yang salah berupa membolos artinya seseorang akan menetapkan tujuan-tujuan
untuk memperoleh superioritas. Hal ini sejalan untuk diperjuangkan berdasarkan interpretasinya
dengan pendapat Prayitno dan Amti (2004), penyebab terhadap fakta, bukan berdasar fakta itu sendiri
siswa membolos adalah siswa merasa kurang (Alwisol, 2011).
mendapat perhatian dari guru dan teman, merasa
dibeda-bedakan dan merasa gagal dalam belajar. c. Gaya hidup
Sehingga siswa memilih untuk mebolos karena
merasa inferior di sekolah dan berusaha memperoleh Setiap orang memiliki tujuan, merasa
superioritas dengan membolos. inferior, berjuang menjadi superior dan dapat
322
PENERAPAN KONSELING PENDEKATAN ADLERIAN UNTUK MENGURANGI PERILAKU
MEMBOLOS SISWA MA MUJTAHIDIN KEPUNG KEDIRI TAHUN AJARAN 2017/2018
mewarnai atau tidak usaha superiornya dengan minat mendorong perilakunya atau menentukan fungsi
sosial. Namun, setiap orang melakukannya dengan dalam tugas-tugas seluruh kehidupannya.
gaya hidup yang berbeda-beda. Gaya hidup adalah
cara unik dari seseorang dalam berjuang mencapai b. Mengeksplorasi pada gaya hidup siswa.
tujuan khusus yang telah ditentukan oleh orang Pada tahap ini konselor melakukan eksplorasi tentang
tersebut dalam kehidupan tertentu dimana dia berada. konstelasi-konstelasi keluarga, mimpi dan prioritas.
Gaya hidup dapat terbentuk pada usia 4 – 5 tahun. Setelah analisis ini, konseli mulai bergerak kearah
Gaya hidup tidak hanya ditentukan oleh hereditas dan wawasan dan tahap reorientasi.
lingkungan, namun ditentukan oleh pengamatan anak
c. Mengkomunikasikan suatu pemahaman
dan interpretasinya terhadap hereditas dan lingkungan
diri kepada individu. Pada tahap ini identik dengan
tersebut.
suatu pemahaman dan wawasan meliputi cara
d. Kekuatan kreatif diri membantu individu memahami alasan mereka
membuat pilihan-pilihan di masa lalu. Tahapan ini
Daya kreatif adalah konsep dinamis yang dirangkaikan melalui penggunaan tafsiran konselor.
menggambarkan pergerakan, dan pergerakan ini
adalah karakteristik hidup yang paling penting. Daya d. Membuka alternatif-alternatif dan
pilihan-pilihan baru. Pada tahap terakhir individu
kreatif yang mereka miliki membuat mereka
dianjurkan untuk bertindak dan lebih menerima
mengendalikan kehidupan mereka sendiri, kehidupan mereka yang terkontrol. Serta membuat
bertanggung jawab atas tujuan akhir mereka, pilihan dalam kehidupannya yang lebih baik.
menentukan cara yang mereka pakai untuk meraih
tujuan tersebut dan berperan dalam membentuk minat
social mereka. Singkatnya, daya kreatif membuat METODE PENELITIAN
Penelitian ini menggunakan pendekatan
setiap orang menjadi individu bebas. Daya kreatif
kuantitatif, yang mana data yang akan disajikan
adalah sarana yang mengolah fakta-fakta dunia dan berupa angka-angka. Maka hasil analisisnya berupa
mentransformasikan fakta-fakta itu menjadi data analisis statistik untuk menggambarkan hasil
kepribadian yang bersifat subjektif, dinamik, penelitian yang telah dilaksanakan. Jenis penelitian
menyatu, personal dan unik. Adler berpendapat setiap yang digunakan yaitu penelitian eksperimen .
orang memiliki kekuatan untuk bebas menciptakan Penelitian eksperimen adalah penelitian yang
gaya hidupnya sendiri. dilakukan dengan mencoba suatu kondisi tertentu
sesuai panduan teori yang melandasinya, dibuat dan
Konsep Adler tentang kreativitas diri ini diatur dengan sadar oleh peneliti. Selanjutnya akan
diobservasi dan diamati dengan teliti dampak yang
menggambarkan pandangannya yang anti mekanistik.
ditimbulkan oleh perlakuan tersebut. Tujuan
Menurutnya, kehidupan manusia bukan penerima penelitian eksperimen untuk menyelid iki
pengalaman secara pasif seperti pada teori Freud, kemungkinan ada tidaknya hubungan sebab akibat
akan tetapi manusia adalah aktor dan inisiator tingkah diantara variable-variabel yang ditelit i
laku. (Mahardika,2015). Dalam penelitian ini terdapat dua
variabel yang akan diteliti yaitu penerapan konseling
Prosedur pelaksanaan konseling terdiri dari pendekatan Adlerian sebagai variabel bebas dan
empat tahap, yaitu pertama membangun dan perilaku membolos sebagai variabel terikat.
Penelitian ini menggunakan model penelitian
memelihara hubungan terapeutik yang tepat, kedua
pre eksperimental single subject design. Menurut
mengeksplorasi pada gaya hidup, ketiga Tawney & Gas (1964) dalam Sunanto (2005),
mengkomunikasikan suatu pemahaman diri dan yang penelitian dengan subyek tunggal adalah suatu
terakhir membuka alternatif-alternatif dan pilihan- penelitian yang dilaksanakan untuk mengetahui
pilihan baru. seberapa besar pengaruh dari suatu perlakuan
(treatment) yang diberikan kepada subyek secara
a.Membangun dan memelihara hubungan berulang-ulang dalam waktu tertentu. Jenis
terapeutik yang tepat. Pada tahap ini konselor rancangan penelitian ini merupakan sebuah desain
mendorong kerjasama dan semangat kepada konseli. penelitian untuk mengevaluasi efek suatu perlakuan
(intervensi) dengan kasus tunggal. Salah satu alasan
Konseli melakukan kontrak formal atau informal
mengapa penelitian ini menggunakan penelitian
untuk bekerja pada wilayah yang memiliki makna single subject design karena variabel penelitian
personal bagi mereka. Setelah tercipta hubungan yang (perilaku membolos) sering ditemukan di sekolah
baik, konseli dipersilahkan mengeksplorasi gaya dan pada MA Mujtahidin memiliki populasi dan
hidupnya dan memahami lebih jelas bagaimana sampel yang sedikit.
323
PENERAPAN KONSELING PENDEKATAN ADLERIAN UNTUK MENGURANGI PERILAKU
MEMBOLOS SISWA MA MUJTAHIDIN KEPUNG KEDIRI TAHUN AJARAN 2017/2018
324
PENERAPAN KONSELING PENDEKATAN ADLERIAN UNTUK MENGURANGI PERILAKU
MEMBOLOS SISWA MA MUJTAHIDIN KEPUNG KEDIRI TAHUN AJARAN 2017/2018
325
PENERAPAN KONSELING PENDEKATAN ADLERIAN UNTUK MENGURANGI PERILAKU
MEMBOLOS SISWA MA MUJTAHIDIN KEPUNG KEDIRI TAHUN AJARAN 2017/2018
326
PENERAPAN KONSELING PENDEKATAN ADLERIAN UNTUK MENGURANGI PERILAKU
MEMBOLOS SISWA MA MUJTAHIDIN KEPUNG KEDIRI TAHUN AJARAN 2017/2018
inferior yang dimiliki oleh siswa berupa kelemahan - kepada subyek bahwa pemahaman yang dimiliki
kelemahan selama di sekolah. Dalam mengatasi perlu diubah. Pada penelitian selanjutnya dapat
kelemahan-kelemahan tersebut siswa menggunakan mengembangkan lebih baik lagi dengan model
pemahaman subyektifnya dalam bertindak. Dari penelitian A-B-A, model konseling kelompok dan
ketiga subyek memiliki kelemahan yang berbeda- dalam penelitian mengenai perilaku membolo s
beda, subyek EAF merasa kurang senang dengan menggunakan pendekatan yang lainnya.
situasi di kelas sehingga dia sering merasa bosan
ketika dikelas. Subyek IS memiliki kelemahan DAFTAR PUSTAKA
kurang mampu memahami pelajaran selama di kelas, Alwisol. 2011. Psikologi Kepribadian (Edisi Revisi).
sehingga dia merasa malu dengan teman-temannya di Malang: UMM Press
kelas. Sedangkan subyek RC belum bisa beradaptasi Gunarsa, Singgih D. 2006. Psikologi Praktis Anak,
dengan teman-temannya. Setelah melakukan proses Remaja dan Keluarga. Jakarta: Gunung Mulia
konseling, perilaku membolos ketiga subyek dapat Gladding, Samuel T. 2012. Konseling Profesi yang
dikurangi. Dalam proses konseling ini subyek Menyeluruh (Edisi Keenam). Jakarta: PT.Ideks
diberikan pemahaman baru untuk merubah Mahardika, I Made Sriundy. 2015. Metodologi Penelitian.
pemahaman subyektif subyek. Surabaya: Unesa University Press
Dalam penelitian ini konselor menggunakan Prayitno dan Amti. E. 2004. Dasar-Dasar Bimbingan dan
beberapa teknik untuk memunculkan perubahan Konseling. Jakarta: Rineka Cipta
perilaku pada masing-masing subyek. Teknik-tekn ik Sunanto, Juang.2005.Pengantar Penelitian dengan
yang digunakan adalah konfrontasi dan pemberian Subyek Tunggal.Jepang: University of Tsukuba
dukungan positif pada subyek. Dengan diberikan Semiun, Y. 2013. Teori-Teori Kepribadian. Yogyakarta:
teknik tersebut subyek mulai dapat memah ami Kanisius.
bahwa perilaku membolos yang dilakukan selama ini
berdampak negatif dan subyek mulai memah ami
bahwa dirinya harus berubah. Pada minggu terakhir
penelitian ketiga subyek sudah tidak melakukan
perilaku membolos.
327