Anda di halaman 1dari 32

SMK Pratidina Makassar 1

LAPORAN PRAKTEK KERJA INDUSTRI


(PRAKERIN)
DI RUMAH SAKIT BHAYANGKARA MAKASSAR

Laporan ini dibuat untuk memenuhi


Salah satu tugas di SMK PRATIDINA MAKASSAR

Disusun Oleh :

Nama : Muh.Farel isnaiyanto

NIS : 20057

Bidang Keahlian : Kesehatan Dan Pekerjaan Sosial

Kompetensi Keahlian : Asisten Keperawatan

YAYASAN BRATA UTAMA BHAYANGKARA MAKASSAR


SMK PRATIDINA MAKASSAR
2022/2023

SMK Pratidina Makassar i


HALAMAN PENGESAHAN
PRAKTEK KERJA INDUSTRI

Laporan Kerja Industri ini telah diperiksa dan disetujui oleh Pembimbing serta Pemimpin
SMK Pratidina Makassar

Menyetujui :

Pembimbing Industri Pembimbing Sekolah

Jenni Kallolangi, S.Kep Muh. Irsyan H, S.Kep, Ns, M.Kes

Mengetahui :

Kepala SMK Pratidina Makassar Waka Kurikulum

H. Hataul Madja, S.St, S.Kep, Ns, M.Kes Haerullah, S.Pd

SMK Pratidina Makassar ii


HALAMAN PERSEMBAHAN

Laporan praktek kerja industri (prakerin) di Rumah Sakit Bhayangkara Makassar


ini disusun untuk memenuhi persyaratan uji kompetensi Keahlian tahun pelajaran
2022/2023. Laporan ini penulis persembahkan kepada :
1. Ayahanda dan Ibunda tercinta yang telah berjuang serta memberikan
segalanya bagi penulis untuk menuntut ilmu.
2. Bapak Kepala Sekolah beserta dewan Guru SMK Pratidina Makassar yang
telah memberikan bimbingan kepada penulis.
3. Kepala Rumah Sakit Bhayangkara Makassar yaitu bapak Dr. Muhammad
Mas’udi, Sp.S yang telah mengizinkan untuk melaksanakan prakerin dengan
senang hati.
4. Rekan-rekan seperjuangan yang telah memberikan motivasi, semangat serta
dorongan dan do’a di dalam kegiatan ini.

SMK Pratidina Makassar iii


MOTTO

Setiap kelebihan pasti ada kembalian.

SMK Pratidina Makassar iv


KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr.Wb
Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT, atas limpahan rahmat-Nya
penulis dapat menyelesaikan laporan hasil praktik kerja industri ini, dengan tujuan
untuk memenuhi persyaratan mengikuti ujian Kompetensi Keahlian pada sekolah
menengah kejuruan (SMK) Pratidina Makassar, serta mempraktikan secara
langsung teori yang telah penulis terima dari sekolah.     
Selain penulis laporan hasil kerja industri (Prakerin) ini tidak lepas dari ketentuan
pembimbing untuk itu pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih
kepada :
1. Bapak H. Hataul Madja, S.ST, S.Kep, Ns, M.Kes.
2. Bapak Haerullah, S.Pd selaku Waka Kurikulum.
3. Dr. H. A. Achruh, ABP, M.PdI selaku Wakasek Kesiswaan.
4. Bapak Muh. Irsyan H, S.Kep, Ns, M.Kes selaku Pembimbing Prakerin
SMK Pratidina Makassar  yang telah banyak memberikan arahan dan
bimbingan kepada penulis serta membantu terlaksananya program
Prakerin ini.
5. Semua dewan guru SMK Pratidina Makassar yang telah banyak berperan
aktif dalam penyelenggaraan praktik kerja Industri.
6. Dan kepada Bapak Dr. Muhammad Mas’udi S.Sp selaku pemimpin
Rumah Sakit Bhayangkara .
Semoga laporan ini dapat bermanfaat untuk penulis khususnya dan bermanfaat
untuk kegiatan Prakerin di SMK Pratidina Makassar pada tahun yang akan
datang. Akhirnya dengan segala kerendahan hati penulis mengharapkan saran dan
kritik yang membantu untuk kebaikan masa yang akan datang.     
      
Makassar, 01 Oktober 2022

Muh.Farel isnaiyanto

SMK Pratidina Makassar v


DAFTAR ISI

Halaman Judul ………………………………………………………...……………


Halaman Pengesahan ………………………………………………...…………….
Halaman Persembahan ...…………………………………………………………...
Motto ……………………………………………………………………...………..
Kata Pengantar …………………………………………………..…………………
Daftar Isi …………………………………………………………………………....
BAB I PENDAHULUAN …………………………………………………...…….
A. Latar Belakang Kerja Industri ……………………..……………………….
B. Pengertian Kerja Industri ………………………………………..…………
C. Fungsi Kerja Industri …………………………………………..…………...
D. Tujuan Kerja Industri ………………………………………..……………..
E. Ruang Lingkup Kerja Industri ……………………………..………………
F. Dasar Pelaksanaan Prakerin ………………………………..………………
BAB II LATAR BELAKANG …………………..………………………………..
A. Sejarah Singkat RS Bhayangkara Makassar ……………………………….
B. Latar Belakang RS Bhayangkara Makassar ………………………………..
C. Struktur Organisasi RS Bhayangkara Makassar …………………………...
BAB III MATERI PRAKERIN …….……………………………………………
A. Kegiatan Industri Dan Produksi ……………………………………………
B. Resume Kasus ……………………………………………………………...
C. Pengetahuan Dan Keterampilan Baru Yang Diperoleh ……………………
BAB IV PENUTUP ……………...………………………………………………..
A. Kesimpulan ………………………………………………………………...
B. Saran ………………………………………………………………………..
LAMPIRAN ……………………………………………………………………….

SMK Pratidina Makassar vi


BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Kerja Industri


Dalam Sistem Pendidikan Nasional Sekolah Menengah Kejuruan (SMK),
merupakan salah satu sub sistem yang mempunyai fungsi dan peranan langsung
dalam pengembangan sumber daya manusia, sebagai Integral Program
Pembangunan Ekonomi.
Sebagai sub sistem dari sistem pendidikan Nasional Sekolah Menegah
Kejuruan (SMK) berfungsi menyiapkan tenaga kerja yang mempunyai
kemampuan profesional. Hal ini dilakukan karena selama ini pelajaran kejuruan
yang dilakukan di sekolah masih banyak di mulai sehingga belum banyak
memberikan keahlian yang profesional terhadap siswa didik.
Dengan megikuti garis besar kebijakan pemerintah dalam bidang pendidian
dan mempelajari situasi di Indonesia dewasa ini prinsip penguasaan keahlian
profesi, maka perlu diterapkan kerja industri (prakerin) dalam bentuk industri
untuk sekolah menegah kejuruan umumnya dan khususnya di SMK Pratidina
Makassar  sesuai dengan situasi dan kondisi yang ada.
Dengan kerja industri (prakerin)  para siswa diharapkan nantinya
mendapatkan ilmu pengetahuan dari dunia usaha / industri selain ilmu
pengetahuan yang di dapat melalui pendidikan sekolah.
B. Pengertian Kerja Industri
Praktik kerja industri atau pengalaman kerja lapangan adalah merupakan
praktik kerja siswa pada dunia atau industri terkait selama jangka waktu tertentu
terhadap pengamatan dan pelaksanaan kegiatannya. (Didin Frastian).  
C. Fungsi Kerja Industri
Fungsi kerja industri atau pengalaman kerja lapangan adalah sebagai wahana
untuk mempraktikan teori-teori yang diterima di sekolah, untuk dipraktikikan di
dunia nyata. Dalam rangka menyiapkan kemampuan dan pengembangan siswa
yang dibutuhkan untuk memasuki lapangan kerja. Pada dasarnya program

SMK Pratidina Makassar vii


prakerin dimaksudkan untuk meningkatkan mutu pada pendidikan SMK.
Meningkatkan mutu tamatan SMK untuk mencapai Misi SMK.
D. Tujuan Kerja Industri
Kegiatan Kerja Industri atau pengalaman kerja lapangan bertujuan :
a. Menghasilkan tenaga kerja yang memiliki keahlian profesional dengan
tingkat pengetahuan keterampilan dan etos kerja yang sesuai dengan
tuntunan lapangan kerja.
b. Memperkokoh Link And Match antar SMK dengan dunia Kerja.
c. Meningkatkan efesien proses pendidikan dan pelatihan tenaga kerja yang
berkualitas profesional.
d. Memberi pengakuan dan penghargaan terhadap pengalaman kerja sebagai
bagian dari proses pendidikan.
e. Mempelajari Organisasi atau istana praktik yang mencakup nyata
perusahaan struktur, manajemen, tenaga kerja dan lain-lain.
E. Ruang Lingkup Kerja Industri
Ruang lingkup praktik kerja industri atau pengalaman kerja lapangan program
study antara lain:
a. Pengalaman tugas-tugas dan bobot kerja.
b. Pengalaman hubungan tugas-tugas dan fungsi-fungsi bagian yang terlibat
dalam sebuah organisasi.
c. Pengaturan tugas-tugas sebagai pramuniaga dan wiraniaga.
Untuk ruang lingkup praktik kerja industri atau pengalaman kerja lapangan
program studi bisnis atau perguruan tinggi misalnya : Rumah Sakit Bhayangkara
Makassar dan sebagainya, siswa dengan bimbingan :
a. Membantu Pimpinan kepegawaian dalam pembuatan pembukuan (mencatat
surat keluar masuk dan menginstal OS dan System Aplikasi).
b. Membantu Pimpinan kepegawaian dalam mengerjakan tugas maupun
menginstal komputer yang belum terinstal.
c. Siswa membantu Pimpinan dalam mengerjakan tugas sehari hari agar
memudahkan mereka dalam mengerjakannya.

SMK Pratidina Makassar viii


Khususnya bagi praktik kerja seperti ini bila siswa diberi tentangan
menyangkut rektorat dalam perkembangan dan berhasil akan memberi
pelajaran yang bernilai bagi siswa tersebut (Didin Fratian).
F. Dasar Pelaksanaan Prakerin
UU No. 19 Tahun 2005 tentang standard Nasioal UU No. 23 Tahun 2006
tentang standard kompetensi kelulusan untuk suatu pendidikan dan menengah
serta UU No. 1989 tentang peran serta masih dalam pendidikan Nasional &
keputusan Menteri pendidikan dan kebudayaan.

SMK Pratidina Makassar ix


BAB II
LATAR BELAKANG

A. Sejarah Singkat RS Bhayangkara Makassar


Rumah Sakit Bhayangkara Makassar yang berdiri sejak 1965, yang
manfaatnya sangat besar dalam mendukung tugas operasional kepolisian dan
bahkan keluarga besar Polri dan masyarakat umum yang membutuhkan pelayanan
kesehatan yang cukup terjangkau baik dari segi pembiayaan maupun kecepatan
pelayanan yang diberikan, sesuai dengan motto yaitu ; Lebih Baik, Lebih Cepat,
Terjangkau (Prima dalam pelayanan, Utama dalam penyembuhan, Terkendali
dalam pembiayaan).
B. Latar Belakang RS Bhayangkara Makassar
Berawal dari perintah lisan Pangdak XVIII Sulselra Brigjen Imam Supoyo
kepada Kapten Polisi Dr. Adam Iman Santosa pada tanggal 2 November 1965,
untuk menempati dan memfungsikan bekas sekolah Polisi Negara Djongaya
menjadi Rumah Sakit Kepolisian Bhayangkara Makassar.
C. Struktur Organisasi RS Bhayangkara Makassar

Kombes Pol Dr. M.


Mas’udi, Sp.S

KARUMKIT

AKBP Dr. Martinus KOMPOL Amir AKP. Abd Rahman,


Ginting, Sp.P Yahya, SH SE

WAKARUMKIT SEKRETARIS SEKRETARIS

SMK Pratidina Makassar x


BAB III
MATERI PRAKERIN

A. Kegiatan Industri Dan Produksi


Kegiatan – kegiatan yang dilakukan diharapkan dapat memberikan penguatan
pada kompetensi sebagai berikut :
a. Melakukan Personal Hygiene
b. Mengukur Tanda – Tanda Vital
c. Ambulansi Pasien
d. Menghitung Tetesan Infus
e. Melakukan Perawatan Kateter
f. Melaksanakan Perawatan Luka Dasar
g. Melaksanakan Pemberian Oksigen Nasal Kanul Dan Masker
B. Resume Kasus
Pasien DM TYPE II
Tanggal masuk : 17 September 2022
Jam masuk RS : 14.28 WITA
Tanggal pengkajian : 17 September 2022
Jam pengkajian : 19.37 WITA

I. Pengkajian
A. Identitas Pasien
Nama : Ny.A
Tempat tanggal lahir : Makassar 20 oktober 1969
Umur : 53 Tahun
Jenis kelamin : Perempuan
Status perkawinan : Janda
Agama : Islam
Pekerjaan : IRT
Pendidikan : SMA
Alamat : Jln.cendrawasih

SMK Pratidina Makassar xi


No. RM : 294776344796
Diagnosa medis : DM TYPE II
Gangguan KDM : Gangguan pemenuhan rasa nyaman

B. Riwayat Kesehatan
1. Keluhan utama
Gatal dibagian seluruh tubuh dari setahun yang lalu,dan luka pada
kaki kanan dan badan terasa lemas

2. Alasan masuk RS
Gula meningkat,kaki bengkak,dan tekanan darah turun
3. Riwayat peyakit yang pernah dialami
Tidak ada riwayat penyakit yang sama maupun penyakit yang
lainnya.
4. Riwayat penyakit pada keluarga
Almarhum kedua orang tua juga menderita DM

C. Pengkajian Pola Fungsional


1. Pola manajemen kesehatan/persepsi terhadap kesehatan
a. Tingkat pengetahuan terhadap kesehatan penyakit
Pasien menyadari kalau dirinya menderita gula darah tetapi
pengetahuannya tentang penyakit tersebut kurang, hal tersebut
didukung dengan pernyataan pasien bahwa pasien tidak mengetahui
batas normal gula darahnya, makanan yang tidak boleh dikonsumsi
oleh penderita gula darah.
b. Perilaku untuk mengatasi masalah kesehatan
Selama menderita DM pasien jarang berobat rutin.pasien juga
mengatakan bahwa sering mandi air hangat untuk menyegarkan
tubuhnya.

2. Pola aktivitas dan latihan

SMK Pratidina Makassar xii


a. Sebelum sakit
Pasien mengatakan sering membersihkan halaman rumah dan suka
berjalan kaki.
b. Saat sakit
Pasien mengalami keterbatasan dalam beraktivitas, untuk kebutuhan
sehari-hari dibantu perawat dan keluarga (makan, mandi, BAK-BAB
dll). Pasien membutuhkan bantuan orang lain karena mengalami
kelemahan pada ekstremitas atas terdapat luka akibat di garuk dan
ektrimitas bawah sulit digerakkan/kaku akibat jempol kaki kanan telah
di amputasi.

3. Pola istirahat
a. Sebelum sakit
Pasien dapat tidur tanpa gangguan. Tidur 7-8 jam dalam sehari
b. Saat sakit
tidurnya terganggu akibat sering gatal pada bagian tubuh.dan pasien
juga mengatakan nyeri saat mengubah posisi tidurnya.

4. Pola nutrisi dan metabolik


a. Sebelum sakit
Pasien mengatakan rutin makan biasanya 2 sampai 3 kali sehari
dengan tergantung selera makanan yang dia inginkan.dan pasien
juga suka makan buah buahan.
b. Saat sakit
Selama di RS makan 3 kali sehari dengan waktu yang teratur,
dengan dibantu oleh keluarganya.

5. Kebutuhan cairan dan elektrolit


a. Sebelum sakit
Pasien mengatakan rutin minum. BAK dan BAB lancar

SMK Pratidina Makassar xiii


b. Saat sakit
Pasien diberikan cairan infus RL.

6. Pola eliminasi BAB dan BAK


a. Sebelum sakit
BAK dan BAB pasien lancar.
b. Saat sakit
BAK dan BAB pasien lancar.

7. Pola kognitif dan perseptual (penglihatan, pendengaran, pengecap,


sensasi)
a. Sebelum sakit
Panca indera dalam batas normal, tidak mengalami gangguan
komunikasi dan proses pikir.
b. Saat sakit
Pasien mengalami gangguan sensori pendengaran kesulitan untuk
mendengar dengan jelas.

8. Pola konsep diri


a. Gambaran diri (sikap individu terhadap tubuhnya sendiri)
Tidak ada bagian tubuh yang paling disukai dan bagian
tubuh yang tidak disukai pasien mengatakan biasa-biasa
saja.
b. Identitas diri (penilaian individu tentang dirinya sebagai suatu
kesatuan yang utuh dan karakter)
Status klien dalam rumah sebagai nenek dari cucu-cucunya
dan bertujuan hidup bahagia dengan anak dan cucu-
cucunya.
c. Peran diri (perilaku yang diharapkan oleh masyarakat)
Merasa sedih karena tidak dapat membantu pekerjaan rumah tangga
seperti biasanya.

SMK Pratidina Makassar xiv


d. Ideal diri (persepsi individu tentang bagaimana dirinya harus
berperilaku dan bertindak)
Pasien berharap sembuh dan ingin berperilaku yang baik.
e. Harga diri (penilaian individu tentang dirinya/perilaku)
Merasa biasa saja.

9. Pola toleransi stress koping


Pasien sering menceritakan keluhan yang dia rasakan ke pada
anaknya jika sedang sakit.

10. Pola reproduksi seksualitas (fertilitas, libido, menstruasi, kontrasepsi)


a. Sebelum sakit
-
b. Saat sakit
-

11. Pola hubungan peran (komunikasi hubungan dengan org lain)


a. Sebelum sakit
Komunikasi dengan orang lain baik.
b. Saat sakit
Komunikasi dengan orang lain baik.

12. Pola nilai dan kenyakinan (pandangan pasien tentang agama, kegiatan
bertindak, dll)
a. Sebelum sakit
Pasien beragama Islam dan taat menjalankan ibadahnya.
Meyakini bahwa penyakit yang dideritanya saat ini adalah
cobaan dari Allah SWT dan yakin bahwa penyakitnya akan
sembuh. Selama sakit pasien tidak dapat menjalankan
ibadahnya.
b. Saat sakit

SMK Pratidina Makassar xv


Pasien mengatakan sulit untuk beribadah.

13. Kebutuhan rasa aman dan nyaman


Gangguan rasa nyaman akibat gatal dan nyeri saat mengubah
posisi tidurnya(miring kiri atau miring kanan)
14. Kebutuhan belajar
Ingin mengetahui lebih jauh tentang penyakit yang di alami dan
tindakan yang ia harus lakukan saat gula darahnya naik.

15. Kebutuhan personal hygiene


a. Sebelum sakit
Sebelum dirawat pasien mandi 2 kali sehari, gosok gigi 2
kali sehari, keramas 2 kali seminggu dan selalu ganti
pakaian setiap hari. Dalam pemenuhan kebutuhan personal
hygiene dapat melakukan sendiri.
b. Saat sakit
Selama dirawat dalam pemenuhan kebutuhan personal
hygiene pasien selalu dibantu oleh keluarganya.

D. Pemeriksaan fisik
1. TTV
a. Tekanan darah : 130/70 mmhg
b. Nadi : 72x/mnt
c. Suhu : 36°C
d. Pernafasan : 20x/mnt
e. Nyeri :-

E. Ektremitas : Ekstermitas atas : Terdapat luka garukan akibat DM


Ekstermitas bawah : Jempol kaki kanan di amputasi.

F. Terapi

SMK Pratidina Makassar xvi


]1. Diet pola makan yang seimbang.
2. Metformin (biguanid)
3. Sulfonilurea
4. meglitinide
5.Thiazolidinediones (glitazone)

G. Data focus

Data objektif Data subjektif


1.pasien mengatakan nyeri 1. -Tampak pasien terbaring lemah.
pada bagian luka akibat gula -Tampak pasien meringis
darah meningkat. -Tampak pasien gelisah

2.Pasien mengatakan gatal 2.Tampak luka bekas garukan yang


pada bagian seluruh tubuhnya berdarah pada kedua tangan.

3.-Pasien mengatakan 3.-Tampak aktivitas pasien seperti


aktivitasnya dibantu oleh makan,minum berpakaian,dan mandi
keluarga. dibantu oleh keluarganya
-pasien mengatakan jempol -Tampak jempol kaki kanan pasien
kaki kanan diamputasi. diamputasi.

SMK Pratidina Makassar xvii


H. Analisa Data

No Symptom Etiologi Problem


DS : Pasien mengatakan nyeri pada
bagian bekas luka akibat gula darah.

DO : -tampak pasien terbaring lemah.


1. -Tampak pasien meringis. Meningkatnya Nyeri akut
-tampak pasien gelisah
gula darah

DS : Pasien mengatakan gatal pada


bagian seluruh tubuhnya.

2. DO : Tampak luka bekas garukan yang Kelemahan Defisit


berdarah pada kedua tangan. perawatan
ektremitas
kulit diri :
personal
hygiene

DS :-Pasien mengatakan aktivitasnya


dibantu oleh keluarga.
-pasien mengatakan jempol kaki kanan
diamputasi
3. Intoleransi Risiko cidera
DO : -Tampak aktivitas pasien seperti
makan,minum berpakaian,dan mandi aktifitas
dibantu oleh keluarganya
-Tampak jempol kaki kanan pasien
diamputasi.

II. Diagnosa Keperawatan

SMK Pratidina Makassar xviii


1. Nyeri pada bagian bekas luka akibat gula meningkat.
2. Kerusakan integritas kulit.berhubungan dengan luka bekas garukan
akibat gatal pada kedua tangan.
3. Intoleransi aktivitas.berhubungan dengan kelemahan
ekstremitas.ditandai jempol kaki kanan diamputasi membuat pasien
kesulitan untuk beraktivitas

III. Rencana keperawatan


No. Hari / Nama
Diagnosa Tangga Tujuan Kriteria Hasil Intervensi Dan
l Paraf
1. Nyeri nyeri setelah 1. Mengkaji
berkurang dilakukan skala nyeri:
pada bagian
tindakan
bekas luka perawatan P:nyeri
2x24jam dirasakan
akibat gula saat pasien
diharapkan
menurun nyeri berkurang mengubah
posisi tidurnya
(miring kiri
atau miring
kanan)

Q:nyeri
seperti
tertusuk
tusuk

R:
Dibagian
kepala

S:Skala
nyeri 4

T:Nyeri
hilang
timbul

2.Kerusak integritas Setelah dilakukan 1. menganjurkan


pasien
an kulit tindakan

SMK Pratidina Makassar xix


integritas membaik keperawatan mengunakan
pelembab.
kulit selama 3x24 jam
2.menghindari
maka criteria produk
berbahan dasar
hasil yang
alkohol pada
diharapkan yaitu : kulit kering.
3.menghindari
1.kerusakan
paparan suhu
integritas kulit
ekstrime.
membaik.
2.pendarahan
menurun

3.Intolerans pasien Setelah dilakukan 1.membantu


pasien untuk
i aktifitas dapat tindakan
mengubah
melakukan keperawatan posisi tidurnya.
2.mengkaji
aktifitasnya selama 3x24 jam
tingkat
dengan maka criteria keterbatasan
aktivitas pasien.
nyaman. hasil yang
3.menganjurkan
diharapkan yaitu :
pengunaan
1. pasien dapat
popok/kateter
mengerakkan
badan tanpa untuk
merasa
meringankan
kesulitan.
2.Pasien dapat aktivitas pasien
melakukan
personal hygine
seperti bersih-
bersih,dan
eliminasi bab
dan bak dengan
baik.

C. Pengetahuan Dan Keterampilan Baru Yang Diperoleh

SMK Pratidina Makassar xx


1. Injeksi Intravena (Bolus ) :
 Pengertian : Adalah pemberian obat dengan cara memasukkan obat
kedalam pembuluh darah vena atau melalui karet selang infuse
menggunakan spuit.
 Tujuan : Mendapatkan reaksi oba yang cepat diabsorbsi daripada
injeksi parental lain, memasukkan obat dalam jumlah yang besar,
memberikan transfusi darah, memperbaiki keseimbangan asam basa,
dll.
 Persiapan Alat : Handscoon, spuit steril 3 ml atau 5 ml, bak instrumen,
kapas alcohol.
2. Menggunakan Alat EKG
 Pengertian : Adalah sebuah tes yang digunakan untuk menilai
kesehatan jantung secara menyeluruh, termasuk mengukur detak
jantung seseorang.
 Tujuan : Mampu membuat aktivitas listrik otot jantung secara
berurutan dan benar.
 Persiapan Alat : Memeriksa kelengkapan alat EKG yang akan
digunakan dan memeriksa fungsi alat sehingga siap digunakan.
3. Up Kateter
4. Pemberian Oksigen
5. Memasang Saturasi Oksigen
6. Injeksi Drips
7. Up Infus
8. Mengganti Perban
9. Melakukan Inhalasi

SMK Pratidina Makassar xxi


BAB IV
PENUTUP

A. Kesimpulan
Dengan adanya program yang diterapkan di Sekolah kejuruan sangat
mendukung dalam bidang pendidian dan kemajuan bagi dunia bisnis atau
usaha.
Dengan berakhirnya kegitan prakerin ini dapat kami simpulkan sebagai
berikut:  
1. Siswa dapat menggunakan hasil teori yang diberikan dari sekolah ke dunia
usaha.
2. Dengan adanya prakerin ini, maka dapat tercipta tenaga kerja yang
profesional dan siap kerja nantinya. 
3. Kegiatan prakerin sangat perlu diaksanakan untuk memacu kreativitas
siswa dan menambah pengalaman siswa di dunia usaha.
4. Kegiatan prakerin ini sangat bermanfaat sekali dalam dunia usaha yang
sesungguhnya.
B. Saran
Saran Kepada Pihak Sekolah

SMK Pratidina Makassar xxii


Terlepas dari segala kekurangan dan kelemahan kami sebagai tempat
kerja Industri (prakerin) saran penulis adalah :
1. Agar Sekolah lebih meningkatkan mutu, baik Staf pengajar maupun
anak didiknya.
2. Supaya sekolah menyediakan alat yang memadai.
3. Dan kami sangat mengharapkan agar pembimbing lebih ditingkatkan
supaya siswa lebih siap mental maupun materi yang akan menunjang
keberhasilan Kerja Industri (prakerin).    
Saran untuk pihak perusahaan Atau tempat prakerin:
1. Sesibuk apapun anda, sempatkanlah untuk memberikan wawasan
kepada peserta prakerin.
2.       Lebih banyak lagi memberikan ilmu.
Demikian kesimpulan dan saran yang penulis ajukan atas dasar analisa yang
dilakukan dalam pelaksanaan prakerin di RS Bhayangkara Makassar dengan
harapan dapat dijadikan bahan masukan bagi peserta prakerin selanjutnya.
Akhir kata penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
membantu dalam pelaksanaan Prakerin ini.

SMK Pratidina Makassar xxiii


Penulis

Muh.Farel isnaiyanto
LAMPIRAN

SMK Pratidina Makassar xxiv


LAPORAN PENDAHULUAN
INFEKSI SALURAN PERNAPASAN ATAS

(ISPA)

GURU PEMBIMBING :

Muh. Irsyan H, S.Kep, Ns, M.Kes

SMK Pratidina Makassar xxv


DISUSUN OLEH :

Nama : Ovita Wantriani Palawa

Kelas : XII.B

NIS : 20069

YAYASAN BRATA UTAMA BHAYANGKARA MAKASSAR

SMK PRATIDINA MAKASSAR

2022/2023

A. Definisi
ISPA adalah penyakit infeksi yang sangat umum dijumpai pada anak-anak
dengan gejala batuk, pilek, panas atau ketiga gejala tersebut muncul secara
bersamaan (Meadow, Sir Roy. 2002:153).
ISPA (lnfeksi Saluran Pernafasan AL-ut) yang diadaptasi dari bahasa
Inggris Acute Respiratory hfection (ARl) mempunyai pengertian sebagai
berikut:
1. Infeksi adalah masuknya kuman atau mikoorganisme kedalam tubuh
manusia dan berkembang biak sehingga menimbulkan gejala penyakit.
2. Saluran  pernafasan adalah organ mulai dari hidung hingga alfeoli beserta
organ secara anatomis mencakup saluran pemafasan bagian atas.
3. Infeksi akut adalah infeksi yang berlansung sampai 14 hari. Batas 14 hari
diambil untuk menunjukkan proses akut meskipun untuk beberapa
penyakit yang digolongkan ISPA. Proses ini dapat berlangsung dari 14
hari (Suryana, 2005:57).

SMK Pratidina Makassar xxvi


Infeksi saluran nafas adalah penurunan kemampuan pertahanan alami jalan
nafas dalam menghadapi organisme asing (Whaley and Wong; 1991; 1418).
B. Etiologi
Etiologi ISPA terdiri dari lebih dari 300 jenis bakteri, virus dan richetsia.
Bakteri penyebab ISPA antara lain adalah dari genus Streptococcus,
Staphylococcus, Pneumococcus, Haemophylus, Bordatella, dan
Corinebacterium. Virus penyebab ISPA antara lain adalah
golongan Miksovirus, Adenovirus, Coronavirus, Picornavirus, Micoplasma,
Herpesvirus dan lain-lain.
Etiologi Pneumonia pada balita sukar untuk ditetapkan karena dahak
biasanya sukar diperoleh. Penetapan etiologi Pneumonia di Indonesia masih
didasarkan pada hasil penelitian di luar Indonesia. Menurut publikasi WHO,
penelitian di berbagai negara menunjukkan bahwa di negara berkembang
streptococcuspneumonia dan haemophylusinfluenza merupakan bakteri yang
selalu ditemukan pada dua per tiga dari hasil isolasi, yakni
73,9% aspirat paru dan 69,1% hasil isolasi dari spesimen darah. Sedangkan di
negara maju, dewasa ini Pneumonia pada anak umumnya disebabkan oleh
virus (Suriadi,Yuliani R,2001).
C. Manifestasi Klinis
 Tanda dan gejala dari penyakit ISPA adalah sebagai berikut :
 Batuk
 Nafas cepat
 Bersin
 Pengeluaran sekret atau lendir dari hidung
 Nyeri kepala
 Demam ringan
 Tidak enak badan
 Hidung tersumbat
 Kadang-kadang sakit saat menelan
 Tanda-tanda bahaya klinis ISPA :

SMK Pratidina Makassar xxvii


 Pada sistem respiratorik adalah: tachypnea, napas tak teratur (apnea),
retraksi dinding thorak, napas cuping hidung, cyanosis, suara napas
lemah atau hilang, grunting expiratoir dan wheezing.
 Pada sistem cardial adalah: tachycardia, bradycardia, hypertensi,
hypotensi dan cardiac arrest.
 Pada sistem cerebral adalah : gelisah, mudah terangsang, sakit kepala,
bingung, papil bendung, kejang dan coma.
 Pada hal umum adalah : letih dan berkeringat banyak (Naning R,2002).
D. Patofisiologi
Perjalanan klinis penyakit ISPA dimulai dengan berinteraksinya virus dengan
tubuh. Masuknya virus sebagai antigen ke saluran pernafasan menyebabkan silia
yang terdapat pada permukaan saluran nafas bergerak ke atas mendorong virus ke
arah faring atau dengan suatu tangkapan refleks spasmus oleh laring. Jika refleks
tersebut gagal maka virus merusak lapisan epitel dan lapisan mukosa saluran
pernafasan (Kending dan Chernick, 1983 dalam DepKes RI, 1992).
Iritasi virus pada kedua lapisan tersebut menyebabkan timbulnya batuk kering
(Jeliffe, 1974). Kerusakan stuktur lapisan dinding saluran pernafasan
menyebabkan kenaikan aktifitas kelenjar mukus yang banyak terdapat pada
dinding saluran nafas, sehingga terjadi pengeluaran cairan mukosa yang melebihi
noramal. Rangsangan cairan yang berlebihan tersebut menimbulkan gejala batuk
(Kending and Chernick, 1983). Sehingga pada tahap awal gejala ISPA yang
paling menonjol adalah batuk.
Adanya infeksi virus merupakan predisposisi terjadinya infeksi sekunder
bakteri. Akibat infeksi virus tersebut terjadi kerusakan mekanisme mukosiliaris
yang merupakan mekanisme perlindungan pada saluran pernafasan terhadap
infeksi bakteri sehingga memudahkan bakteri-bakteri patogen yang terdapat pada
saluran pernafasan atas seperti streptococcus pneumonia, haemophylus influenza
dan staphylococcus menyerang mukosa yang rusak tersebut (Kending dan
Chernick, 1983). Infeksi sekunder bakteri ini menyebabkan sekresi mukus
bertambah banyak dan dapat menyumbat saluran nafas sehingga timbul sesak
nafas dan juga menyebabkan batuk yang produktif. Invasi bakteri ini dipermudah

SMK Pratidina Makassar xxviii


dengan adanya fakor-faktor seperti kedinginan dan malnutrisi. Suatu laporan
penelitian menyebutkan bahwa dengan adanya suatu serangan infeksi virus pada
saluran nafas dapat menimbulkan gangguan gizi akut pada bayi dan anak (Tyrell,
1980).
Virus yang menyerang saluran nafas atas dapat menyebar ke tempat-tempat
yang lain dalam tubuh, sehingga dapat menyebabkan kejang, demam, dan juga
bisa menyebar ke saluran nafas bawah (Tyrell, 1980). Dampak infeksi sekunder
bakteripun bisa menyerang saluran nafas bawah, sehingga bakteri-bakteri yang
biasanya hanya ditemukan dalam saluran pernafasan atas, sesudah terjadinya
infeksi virus, dapat menginfeksi paru-paru sehingga menyebabkan pneumonia
bakteri (Shann, 1985).

Penanganan penyakit saluran pernafasan pada anak harus diperhatikan aspek


imunologis saluran nafas terutama dalam hal bahwa sistem imun di saluran nafas
yang sebagian besar terdiri dari mukosa, tidak sama dengan sistem imun sistemik
pada umumnya. Sistem imun saluran nafas yang terdiri dari folikel dan jaringan
limfoid yang tersebar, merupakan ciri khas system imun mukosa. Ciri khas
berikutnya adalah bahwa IgA memegang peranan pada saluran nafas atas
sedangkan IgG pada saluran nafas bawah. Diketahui pula bahwa sekretori IgA
(sIgA) sangat berperan dalam mempertahankan integritas mukosa saluran nafas
(Siregar, 1994).
Dari uraian di atas, perjalanan klinis penyakit ISPA ini dapat dibagi menjadi
empat tahap, yaitu :
1. Tahap prepatogenesis : penyuebab telah ada tetapi belum menunjukkan
reaksi apa-apa.
2. Tahap inkubasi : virus merusak lapisan epitel dan lapisan mukosa. Tubuh
menjadi lemah apalagi bila keadaan gizi dan daya tahan sebelumnya
rendah.
3. Tahap dini penyakit : dimulai dari munculnya gejala penyakit,timbul
gejala demam dan batuk.

SMK Pratidina Makassar xxix


4. Tahap lanjut penyaklit, dibagi menjadi empat yaitu dapat sembuh
sempurna,sembuh dengan atelektasis,menjadi kronos dan meninggal akibat
pneumonia.
E. Komplikasi
 Penemonia
 Bronchitis
 Sinusitis
 Laryngitis
 Kejang deman (Soegijanto, S, 2009).
F. Penatalaksanaan
Tujuan utama dilakukan terapi adalah menghilangkan adanya obstruksi dan
adanya kongesti hidung pergunakanlah selang dalam melakukan penghisaapan
lendir baik melalui hidung maupun melalui mulut. Terapi pilihan adalah
dekongestan dengan pseudoefedrin hidroklorida tetes pada lobang hidung, serta
obat yang lain seperti analgesik serta antipiretik. Antibiotik tidak dianjurkan
kecuali ada komplikasi puru lenta pada sekret.
Penatalaksanaan pada bayi dengan pilek sebaiknya dirawat pada posisi telungkup,
dengan demikian sekret dapat mengalir dengan lancar sehingga drainase sekret
akan lebih mudah keluar (Pincus Catzel & Ian Roberts; 1990; 452).
Prinsip perawatan ISPA antara lain :
 Menigkatkan istirahat minimal 8 jam perhari.
 Meningkatkan makanan bergizi.
 Bila demam beri kompres dan banyak minum.
 Bila hidung tersumbat karena pilek bersihkan lubang hidung dengan sapu
tangan yang bersih.
 Bila badan seseorang demam gunakan pakaian yang cukup tipis tidak terlalu
ketat.
 Bila terserang pada anak tetap berikan makanan dan ASI bila anak tersebut
masih menetek.

SMK Pratidina Makassar xxx


 Mengatasi panas (demam) dengan memberikan kompres, memberikan
kompres, dengan menggunakan kain bersih, celupkan pada air (tidak perlu air
es).
 Mengatasi batuk
Dianjurkan memberi obat batuk yang aman yaitu ramuan tradisional yaitu
jeruk nipis ½ sendok teh dicampur dengan kecap atau madu ½ sendok teh
diberikan tiga kali sehari.
G. Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan penunjang yang lazim dilakukan adalah :
1. Pemeriksaan kultur/ biakan kuman (swab); hasil yang didapatkan adalah
biakan kuman (+) sesuai dengan jenis kuman,
2.  Pemeriksaan hitung darah (deferential count); laju endap darah meningkat
disertai dengan adanya leukositosis dan bisa juga disertai dengan adanya
thrombositopenia dan,
3. Pemeriksaan foto thoraks jika diperlukan (Suryadi, Yuliani R, 2001).

SMK Pratidina Makassar xxxi

Anda mungkin juga menyukai