Anda di halaman 1dari 3

1

MODUL 4. KAPASITAS TUKAR KATION TANAH DAN KEJENUHAN


BASA

PENDAHULUAN
1. Kapasitas Tukar kation
Tanah memiliki kemampuan untuk menjerap dan mempertukarkan kation yang
dijerapnya, seperti H+, NH4+, K+, Na+, Ca2+, Mg2+, Al3+, dll. Kemampuan ini muncul karena
koloid tanah, baik berupa koloid anorganik (mineral liat silikat, senyawa-senyawa Fe- dan Al-
hidroksida, dan lain-lain) maupun koloid organik (humus), umumnya bermuatan negatif.
Muatan negatif pada koloid ini berasal dari subsitusi isomorfik, patahan-patahan pada
pinggiran kristal dan gugus-gugus fungsional senayawa organik, seperti gugus karboksilat dan
fenol. Muatan yang berasal dari subsitusi isomorfik merupakan muatan permanen atau muatan
tak-tergantung pH, sedangkan yang berasal dari patahan-patahan pada pinggiran kristal dan
gugus-gugus fungsional senayawa organik merupakan muatan tergantung pH.
Kemampuan tanah dalam menjerap kation dikenal dengan istilah kapasitas tukar kation
(KTK) dan dinyatakan dalam me/100g tanah kering oven 105°C atau cmol(+)/kg. Besarnya
KTK tergantung kepada kerapatan muatan negatif danlus permukaan spesifik koloid. Semakin
tinggi kerapatan muatan negatif koloid dan semakin besar luas permukaan spesifik koloid,
maka semakin tinggi KTK tanah. Dengan demikian tanah-tanah bertekstur halus yang kaya
bahan organik akan memiliki KTK lebih tinggi dibandingkan tanah-tanah bertekstur kasar yang
kadar bahan organiknya rendah.

4.2. Kejenuhan Basa


Sebagian dari kation-kation yang dijerap oleh koloid tanah adalah kation basa, yaitu Ca2+,
Mg2+, K+, dan Na+. Banyak sedikitnya tempat yang diduduki oleh kation-kation tersebut pada
komplek jerapan menggambarkan kejenuhan basa (KB) tanah. Kejenuhan basa ini dapat
dinyatakan sebagai jumlah basa (me) yang terdapat dalam 100 g tanah kering oven 105°C
(me/100g tanah) atau sebagai persentase dari KTK yang juga disebut persentase kejenuhan
basa (%KB). Kedua pernyataan di atas memberikan gambaran mengenai banyaknya basa pada
komplek jerapan yang tersedia bagi tanaman dan sifat reaksi tanah. Umumnya semakin tinggi
KB, maka semakin tinggi pula pH dan kesuburan tanahnya. Sebaliknya semakin rendah KB,
maka makin rendah pula pH tanah, karena sebagian besar dari kompleks jerapan akan ditempati
oleh kation-kation H+ dan Al3+, seperti yang dijumpai pada tanah-tanah yang bereaksi masam.

2.3. Penetapan Kapasitas Tukar Kation dan Kejenuhan Basa


Pada dasarnya penetapan KTK dan KB dapat dibagi menjadi dua tahap. Tahap pertama
adalah menjenuhi komplek jerapan dengan suatu kation (misal NH4+). Selama proses
penjenuhan tersebut kation-kation yang dijerap dalam kompleks jerapan tanah didesak keluar
dan digantikan oleh kation NH4+ yang telah menjenuhi kompleks jerapan tadi dengan kation
lainnya (misal Na+) sehingga jumlah NH4+ dapat ditentukan.
2

- K - NH4 Kation-kation K+,


+
- Na + NH4 - NH4 + Na+, Ca2+, Mg2+,
- Ca - NH4 H+, Al3+, dll
- H - NH4
- dll - NH4

- NH4 - Na
- NH4 + NaOH - Na + NH4OH
- NH4 - Na
- NH4 - Na
- NH4 - Na

NH4OH NH3 + H2 O

2 NH3 + H2SO4 (NH4)2SO4


(berlebih)

H2SO4 + NaOH Na2SO4 + H2O


(sisa)

Cara kerja Penetapan Kapasitas Tukar Kation

Tahap-tahap pekerjaannya sebagai berikut:


1. Timbang 5 g contoh tanah kering udara 2 mm dan masukkan ke dalam tabung
sentrifuse 100 ml
2. Tambahkan 20 ml larutan NH4OAc N pH 7. Aduk dengan pengaduk gelas sampai
merata dan biarkan selama kurang lebih satu malam
3. Aduk kembali lalu disentrufuse selama 10 menit sampai 15 menit dengan kecepatan
2500 rpm
4. Ekstrak NH4OAc didekatansi, disaring lewat saringan dan filtrat ditampung dalam labu
takar 100 ml.
5. Penambahan NH4OAc N pH 7. diulangi sampai 3 kali lagi. Setiap kali penambahan
diaduk merata, disentrifuse dan ekstraknya didekantasi ke dalam labu ukur 100 ml,
setelah itu ditambahkan larutan NH4OAc sampai tanda tera. Ekstrak ini digunakan
dalam penetapan kadar K, Na, Ca, Mg yang dapat dipertukarkan serta untuk penetapan
kejenuhan basa.
6. Untuk pencucian kelebihan NH4+ tambahkan 20 ml alkohol 80% ke dalam tabung
sentrifuse yang berisi residu tanah tersebut. Aduk sampai merata, sentrifuse, dekantasi
dan filtratnya dibuang. Pencucian kelebihan NH4 dengan alkohol ini dilakukan sampai
tanah dalam tabung sentrifuse bebas NH4. Hal ini dapat diketahui dengan
menambahkan beberapa tetes pereaksi Nesssler pada filtrat tersebut. Apabila terdapat
endapan kuning berarti masih terdapat ion NH4+.
7. Setelah bebas dari NH4+, tanah dipindahkan secara kuantiutatif dari tabung sentrifuse
ke dalam labu didih. Tambahkan air kira-kira 450 ml.
8. Pada labu didih ditambahkan beberapa butir batu didih, 5-6 tetes parafin cair dan 20 ml
NaOH 50%, kemudian didestilasi.
3

9. Destilat ditampung dalam erlenmeyer 250 ml yang berisi 25 ml H2SO4 0,1 N . (dipipet
tepat 25 ml) dan 5-6 tetes indikator Conway. Destilasi dihentikan jika destilat yang
ditampung mencapai kira-kira 150 ml.
10. Kelebihan asam dititrasi dengan NaOH 0,1 N. Titik akhir titrasi dicapai bilamana warna
berubah menjadi hijau.
11. Lakukan destilasi tanpa tanah sebagai blanko.
12. Besarnya KTK dihitung menurut rumus :

(ml blanko – ml contoh) x N NaOH


KTK (me/100g) = x 100
bobot contoh tanah 105°C (g)

13. Lakukan standardisasi larutan NaOH 0,1 N dengan asam oksalat sebagai standar baku
primer menggunakan indicator phenolphthalein (PP): timbang x mg asam oksalat
(dengan timbangan analitik) ke dalam Erlenmeyer, larutkan dengan aquades
secukupnya, tambahkan indikator PP dan titrasi dengan NaOH 0,1 N. Catat jumlah ml
NaOH yang digunakan.

Cara Penetapan Kejenuhan Basa

Tahap-tahap pekerjaannya sebagai berikut:


1. Ambil secukupnya ekstrak NH4OAc dari penetapan KTK
2. Tetapkan kandungan Ca dan Mg dengan AAS, dan K dan Na dengan
Flamephotometer.

(K + Na + Ca + Mg)
KB (%) = x 100%
KTK
1.4 Pertanyaan

1. Terangkan mekanisme pertukaran ion di dalam tanah !


2. Jelaskan sebab terjadinya muatan negatif pada mineral liat kaolinit,
montmorillonit dan bahan organik tanah !
3. Jelaskan peranan KTK dan KB dalam kesuburan tanah !
4. Jelaskan yang disebut dengan KTK efektif dan bagaimana mengukurnya.
5. Mengapa pencucian NH4 harus dengan alkohol 80%, mengapa tidak dengan air ?
Terangkan !

Anda mungkin juga menyukai