Anda di halaman 1dari 4

Alur Pelayanan Pengajuan Pembuatan

KARIS/KARSU/KARPEG
PELAYANAN KARIS/KARSU DAN KARPEG
 
PENGERTIAN
KARTU ISTRI (KARIS) DAN KARTU SUAMI (KARSU)

 Kepada setiap isteri Pegawai Negeri Sipil diberikan Kartu Isteri, disingkat KARIS,
dan kepada setiap suami Pegawai Negeri Sipil diberikan Kartu Suami, disingkat
KARSU;
 KARIS/KARSU, adalah kartu identitas isteri/suami Pegawai Negeri Sipil dalam arti
bahwa pemegangnya adalah isteri / suami sah dari Pegawai Negeri Sipil yang
bersangkutan;
 KARIS/KARSU berlaku selama yang bersangkutan menjadi isteri/suami sah dari
Pegawai Negeri Sipil yang bersangkutan;
 Apabila seorang Pegawai Negeri Sipil berhenti sebagai Pegawai Negeri Sipil tanpa
hak pensiun, maka KARIS /KARSU yang telah diberikan kepada isteri/suaminya
dengan sendirinya tidak berlaku lagi;
 Apabila seorang isteri/suami Pegawai Negeri Sipil bercerai, maka KARIS/KARSI
yang telah diberikan kepadanya, dengan sendirinya tidak berlaku lagi tetapi apabila
ia rujuk/kawin kembali dengan bekas suami/istrinya, maka KARIS/KARSU tersebut
dengan sendirinya berlaku kembali;
 Apabila Pegawai Negeri Sipil berhenti dengan hormat dengan hak pensiun, maka
KARIS/KARSU yang telah diberikan kepada isteri / suaminya tetap berlaku, begitu
juga apabila Pegawai Negeri Sipil atau pensiunan Pegawai Negeri Sipil meninggal
dunia, maka KARIS/KARSU tetap berlaku selama masih ada janda / duda / anak
yang berhak atas pensiun.
 
 
KARPEG

 Kartu Pegawai (KARPEG) diberikan kepada mereka yang telah berstatus sebagai
Pegawai Negeri Sipil, atau dengan perkataan lain selama seseorang masih
berstatus sebagai Calon Pegawai Negeri Sipil, kepadanya tidak diberikan KARPEG;
 KARPEG adalah sebagai kartu identitas Pegawai Negeri Sipil, dalam arti bahwa
pemegangnya adalah Pegawai Negeri Sipil;
 KARPEG berlaku selama yang bersangkutan menjadi Pegawai Negeri Sipil, atau
dengan perkataan lain, apabila yang bersangkutan telah berhenti sebagai Pegawai
Negeri Sipil, maka KARPEG dengan sendirinya tidak berlaku lagi.

 
 
  

 DASARHUKUM

1. UU No. 8 Tahun 1974 jo UU No. 43 Tahun 1999;


2. Kep. Ka. BKN No. 115.a/KEP/1983 jo Kep. Ka. BKN No. 007/KEP/1988;
3. PP No. 98 Tahun 2000 Jo. PP No. 11 Tahun 2002
4. UU No 43 Thn 1999 tentang Pokok-Pokok Kepegawaian;
5. UU No 11 tahun 1969 tentang Pensiun Pegawai dan Pensiun Janda Duda Pegawai;
6. PP No 25 tahun 1981 tentang Peserta Asuransi Sosial PNS pada PT. Taspen
(persero).
 

 P E R S Y A R A T A N   D I G I T A L (scan)

KARIS & KARSU


1. Laporan Perkawinan Pertama (Lampiran 1-A) *)  Asli;
2. Susunan Daftar Keluarga  (Lampiran XXVI)  *) Asli;
3. Foto Copy Buku Nikah  (dilegalisir KUA), Akta Nikah (dilegalisir Dukcapil);
4. Foto Copy SK CPNS   (Legalisir Kepala Instansi);
Foto Copy SK PNS     (Legalisir Kepala Instansi);
Foto Copy SK Pangkat Terakhir (Legalisir Kepala Instansi);
Foto terbaru  2x3  sebanyak 3 lembar;
Foto Istri apabila yang mengurus Suami;
7.
Foto Suami apabila yang mengurus Istri;
Pengantar Berkas Karis dan Karsu dari Dinas.
 
KARPEG
1. Foto Copy SK CPNS   (dilegalisir pejabat berwenang)
2. Foto Copy SK PNS     (dilegalisir pejabat berwenang)
4. Foto Copy SK Konversi NIP  (dilegalisir pejabat berwenang)
4. Foto Copy STTPL  (dilegalisir yang mengeluarkan/berwenang)
5. Foto terbaru  2x2 sebanyak 3 lembar
 Masing-masing berkas dibuat 2 rangkap

 T A T A C A R A   P E N G A J U A N

1. Pemohon menyiapkan semua persyaratan pengajuan Karis, Karsu, Karpeg


sebagaimana persyaratan dan mengisi Form Lembar Periksa kelengkapan
persyaratan pada formulir Lembar Periksa.
2. Pengajuan berkas dilaksanakan dengan kolektif oleh Petugas Kepegawaian pada
Perangkat Daerah/SMA/SMK/MA.
3. Petugas Kepegawaian memverifikasi kelengkapan data digital (Yang sudah di scan)
sesuai formulir Lembar Periksa dan mengirimkan ke BKD Provinsi Jawa Barat
setelah lengkap.
4. Berkas yang diterima BKD yang kurang atau salah akan dikembalikan untuk
dilengkapi sebelum di kirim ke BKN Regional III Jawa Barat (Karis, Karsu dan
Karpeg) untuk kemudian dilaksanakan pencetakan Kartu.

Anda mungkin juga menyukai