yang
pindah
antar
instansi
pemerintah
atau
Dengan
dihapus/digabungnya
beberapa
instansi
pemerintah
dan
serta
diperluasnya
otonomi
daerah
sampai
dengan
melaporkan
sebagaimana
kesalahan
tersebut
NIP
di atas
ke
dan
menyerahkan
unit/petugas
persyaratan
yang mengelola
A.Deskripsi Karpeg
Karpeg diberikan kepada mereka yang telah berstatus sebagai PNS,
dengan kata lain CPNS belum dapat diberikan Karpeg. Karpeg adalah
Kartu Identitas diri sebagai PNS, dalam arti lain pemegang harus
berstatus sebagai PNS. Karpeg berlaku selama yang bersangkutan
menjadi PNS, apabila yang bersangkutan telah berhenti sebagai PNS,
maka Karpeg dengan sendirinya/secara otomatis tidak berlaku lagi.
Disamping sebagai Kartu Identitas diri bagi PNS, Karpeg juga digunakan
sebagai persyaratan dalam pengusulan Kenaikan Pangkat, persyaratan
pengajuan pensiun, dsbnya.
B. Dasar Hukum
Contoh Layanan Administrasi Kepegawaian
Aris Mutoyo,SH
Fotocopy SK CPNS.
Fotocopy SK PNS
Mengisi
Formulir
Permintaan
Penggantian
Karpeg
yang
Kemudian
menyiapkan
persyaratan
pengurusan
dan
A.Deskripsi KPE
KPE merupakan kartu identitas PNS yang menggunakan teknologi
smartcard dan otentifikasi sidik jari, sehingga selain sebagai identitas,
KPE juga dapat dimanfatkan untuk berbagai layanan seperti perbankan,
kesehatan, Taspen, Taperum, dan aktivitas transaksi merchant, serta
fungsi-fungsi lain dalam rangka meningkatkan kesejahteraan, serta
mendukung profesionalisme PNS.
KPE diberikan kepada setiap PNS dan tetap berlaku setelah PNS yang
bersangkutan pensiun. Kepada suami/isteri dan anak yang menjadi
tanggungan PNS diberikan KPE tambahan. KPE ini nantinya akan
menggantikan fungsi KARPEG yang selama ini kita gunakan.
Penerbitkannya KPE adalah untuk memudahkan pelayanan kepada PNS,
penerima
pensiun
PNS
dan
Keluarganya.
Di
sisi
lain
dalam
d) Tabungan perumahan;
e) Transaksi keuangan/perbankan , dan
f)
Layanan lainnya
Pada saat ini fungsi KPE baru bisa dimanfaatkan untuk layanan
gaji, transaksi perbankan, dan mengecek data PNS melalui anjungan
KPE. Sedangkan fungsi lainnya baru dapat dinikmati setelah
instansi
terkait
menyediakan
fasilitas
pendukungnya
berupa
persyaratan
sebagaimana
tersebut
di
atas
ke
10
dan
memperlihatkan
tanda
pengenal
setelah
persyaratan
sebagaimana
tersebut
di
atas
ke
11
SKPD
mengusulkan
penggantian
KPE
kepada
BKD/Instansi.
BKD/Instansi akan menindaklanjuti penggantian KPE dengan
mengusulkan penggantian KPE ke BKN yang kemudian akan
diteruskan oleh BKN kepada pihak ketiga (saat ini PT.
Sucopindo Persero).
KPE yang telah diperbaiki diambil oleh PNS yang bersangkutan
ke Bank yang ditunjuk dengan menyerahkan foto copy rekening
tabungan
dan
memperlihatkan
tanda
pengenal
setelah
12
akan
menindaklanjuti
penggantian
KPE
dan
memperlihatkan
tanda
pengenal
setelah
13
Kartu Taspen
14
setiap bulan dan Tabungan Hari Tua (THT) kepada Pegawai Negeri Sipil
atau kepada ahli waris apabila peserta meninggal dunia.
B. Dasar Hukum
1. Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 1974 tentang Tunjangan
Kerja Bagi Pegawai Negeri dan Pejabat Negara.
2. Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 56 Tahun 1974
tentang Pembagian, Penggunaan, Cara Pemotongan, Penyetoran, dan
Besarnya Iuran-Iuran yang Dipungut dari Pegawai Negeri, Pejabat
Negara, dan Penerima Pensiun.
3. Keputusan Persiden RI Nomor 8 Tahun 1977 tentang Perubahan dan
Tambahan atas Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 56
Tahun 1974 tentang Pembagian, Penggunaan, Cara Pemotongan,
Penyetoran, dan Besarnya Iuran-Iuran yang Dipungut dari Pegawai
Negeri, Pejabat Negara, dan Penerima Pensiun.
4. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 478/KMK.06/2002 tentang
Persyaratan dan Besar Manfaat Tabungan Hari Tua bagi Pegawai
Negeri Sipil sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri
Keuangan Nomor:500/KMK.06/2004.
C. Pembuatan Kartu Taspen.
Adapun persyaratan pengurusannya sebagai berikut:
1. Surat pengantar dari kepala SKPD
2. Foto copy SK CPNS
3. Foto copy SK PNS
4. Foto copy Surat Pernyataan Melaksanakan Tugas (SPMT)
5. KP-4
6. Foto copy amprah gaji
Masing-masing persyaratan dilegalisir rangkap 2
Prosedur pengurusan Kartu Taspen:
Contoh Layanan Administrasi Kepegawaian
Aris Mutoyo,SH
15
ke
unit/petugas
yang
mengelola
kepegawaian
yang
telah
siap
akan
diserahkan
kepada
yang
16
17
jasmani
dan
rohani,
yang
dibuktikan
dengan
Surat
Pendidikan
Sekolah Dasar atau yang sederajat
Sekolah Menengah Pertama atau
3
4
5
6
7
8
sederajat
Sekolah Menengah Atas atau yang sederajat
D1/D2 atau yang sederajat
D3 atau yang sederajat
S1/D4 atau yang sederajat
S2 yang sederajat/S1 Kedokteran/ S1 Apoteker
S3 atau yang sederajat
Golongan Ruang
I/a
yang
I/c
II/a
II/b
II/c
III/a
III/b
III/c
18
Penghasilan hak atas gaji CPNS adalah 80% (delapan puluh persen)
dari gaji pokok PNS, mulai berlaku pada tanggal yang bersangkutan
secara nyata melaksanakan tugasnya yang dinyatakan dengan surat
pernyataan
oleh
kepala
kantor
atau
satuan
organisasi
yang
Peraturan
Pemerintah
Nomor
98
Tahun
2000
tentang
19
dengan
hormat
sebagai
CPNS.
CPNS
pun
dapat
20
sengaja
melakukan
sesuatu
tindak
pidana
kejahatan,
atau
anggota
dan/atau
pengurus
partai
politik
tanpa
Surat
Keterangan
Timm
Penguji
Kesehatan,
dan
21
dan
gaji
pokok
sesuai
dengan
golongan
dan
ruang
penggajiannya.
Persyaratan Pengangkatan CPNS menjadi PNS sebagai berikut :
a. Fotocopy SK CPNS
b. Fotocopy Surat Tanda Lulus Diklat Prajabatan
c. Fotocopy DP3 1 tahun terakhir
d. Foto copy Surat Pernyataan Melaksanakan Tugas (SPMT)
e. Asli Surat Keterangan Hasil Pemeriksaan Kesehatan dan foto copy
Masing-masing persyaratan dilegalisir rangkap 2.
22
23
yang
menunjukkan
tugas,
24
dan/atau
keterampilan
tertentu
serta
bersifat
mandiri
dan
untuk
yaitu
pengangkatan
harus
25
atas
jabatan
fungsional
keahlian
dan
jabatan
fungsional
keterampilan.
Penilaian prestasi kerja bagi pejabat fungsional ditetapkan dengan angka
kredit oleh pejabat yang berwenang. Angka kredit adalah satuan nilai dari
tiap butir kegiatan dan/atau akumulasi nilai butir-butir kegiatan yang
harus dicapai oleh pejabat fungsional dalam rangka pembinaan karier
yang bersangkutan.
Butir-butir kegiatan yang dinilai adalah tugas-tugas yang dilaksanakan
oleh setiap pejabat fungsional yang terdiri atas tugas utama (tugas pokok)
dan tugas penunjang. Dalam pelaksanaan tugas-tugas utama/pokok
seorang pejabat fungsional harus mengumpulkan sekurang-kurangnya
70% atau 80% dari angka kredit yang ditetapkan, sedang pelaksanaan
tugas penunjang tugas-tugas pokok sebanyak-banyaknya hanya 30% atau
20%. Ketentuan tersebut diatur untuk menjamin agar pejabat fungsional
benar-benar mengutamakan pelaksanaan tugas pokoknya dibandingkan
dengan tugas-tugas penunjang.
Angka kredit ditetapkan oleh pejabat yang berwenang dan digunakan
sebagai bahan dalam penetapan kenaikan jabatan/pangkat pejabat
fungsional.
Dalam pelaksanaan penetapan angka kredit jabatan fungsional dibentuk
Tim Penilai yang bertugas membantu pejabat yang berwenang dalam
Contoh Layanan Administrasi Kepegawaian
Aris Mutoyo,SH
26
bersangkutan
dalam
menetapkan
angka
kredit
pejabat
Jenjang Jabatan
Pelaksana Pemula
Golongan Ruang
II/a
Pelaksana
Pelaksana Lanjulan
III/a - III/b
Penyelia
III/c - III/d
Jenjang Jabatan
Ahli Pertama
Golongan Ruang
III/a-III/b
Ahli Muda
III/c-III/d
Ahli Madya
IV/a-IV/c
Ahli Utama
IV/d-IV/e
B. Dasar Hukum
Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 1994, tentang Pengangkatan
Dalam Jabatan Fungsional Pegawai Negeri Sipil
Contoh Layanan Administrasi Kepegawaian
Aris Mutoyo,SH
27
28
pejabat
fungsional
yang
dibebaskan
sementara
dari
jabatan
29
tetap,
dinyatakan
tidak bersalah
atau
dijatuhi
hukuman percobaan,
5. Telah selesai menjalankan cuti di luar tanggungan negara dan telah
melaporkan diri untuk aktif kembali sebagai Pegawai Negeri Sipil.
Pejabat fungsional yang diangkat kembali dalam jabatan fungsional,
jabatannya ditetapkan berdasarkan angka kredit yang terakhir dimiliki.
Adapun persyaratanya sebagai berikut:
a. Surat Pengantar dari SKPD
b. Permohonan dari yang bersangkutan.
c. Keputusan Pembebasan Sementara dari Jabatan Fungsional dilegalisir
d. SK Kenaikan Pangkat terakhir dilegalisir
e. PAK terakhir dilegalisir
F. Pemberhentian dari jabatan fungsional.
Pejabat fungsional diberhentikan dari jabatan fungsional apabila:
1. Dijatuhi hukuman disiplin tingkat berat berdasarkan Peraturan
Pemerintah Nomor 53 Tahun 2010 yang telah mempunyai kekuatan
tetap.
2. Tidak dapat mengumpulkan angka kredit menurut ketentuan
sebagaimana diatur dalam keputusan menteri yang bertanggung
jawab di bidang pendayagunaan aparatur negara.
Pembebasan sementara, pemberhentian dari, dan pengangkatan kembali
dalam jabatan fungsional ditetapkan dengan Keputusan Bupati Agam.
Contoh Layanan Administrasi Kepegawaian
Aris Mutoyo,SH
30
31
seluruh
hasil
penilaian
prestasi
kerja
harus
dapat
5. Transparan
Adalah seluruh proses dan hasil penilaian prestasi kerja bersifat
terbuka dan tidak bersifat rahasia.
Penilaian prestasi kerja PNS terdiri atas unsur :
a. SKP;
b. Perilaku kerja.
Penilaian prestasi kerja PNS bertujuan untuk menjamin objektivitas
pembinaan PNS yang dilakukan berdasarkan sistem prestasi kerja dan
sistem karier yang dititikberatkan pada sistem prestasi kerja.
B. Dasar Hukum
1. Peraturan Pemerintah Nomor 46 Tahun 2011 tentang Penilaian Prestasi
Kerja Pegawai Negeri Sipil.
2. Peraturan Kepala BKN Nomor 1 Tahun 2013 tentang Ketentuan
Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 46 Tahun 2011 tentang
Penilaian Prestasi Kerja Pegawai Negeri Sipil.
Contoh Layanan Administrasi Kepegawaian
Aris Mutoyo,SH
32
33
prestasi
kerja
dijatuhi
hukuman
disiplin
sesuai
dengan
34
hari sejak diterima hasil penilaian prestasi kerja. Atasan pejabat penilai
berdasarkan keberatan yang diajukan wajib memeriksa dengan seksama
hasil penilaian prestasi kerja yang disampaikan kepadanya. Terhadap
keberatan, atasan pejabat penilai meminta penjelasan kepada pejabat
penilai dan PNS yang dinilai.
Atasan pejabat penilai wajib menetapkan hasil penilaian prestasi kerja dan
bersifat final. Dalam hal terdapat alasan-alasan yang cukup, atasan
pejabat penilai dapat melakukan perubahan nilai prestasi kerja PNS.
SKP ini berlaku juga bagi Calon PNS. Penilaian prestasi kerja bagi PNS
yang diangkat sebagai pejabat negara atau pimpinan/anggota lembaga
nonstruktural dan tidak diberhentikan dari jabatan organiknya dilakukan
oleh pimpinan instansi yang bersangkutan berdasarkan bahan dari
instansi tempat yang bersangkutan bekerja.
Penilaian prestasi kerja bagi PNS yang sedang menjalankan tugas belajar
di dalam negeri dilakukan oleh pejabat penilai dengan menggunakan
bahan- bahan penilaian prestasi akademik yang diberikan oleh pimpinan
perguruan tinggi atau sekolah yang bersangkutan. Penilaian prestasi kerja
bagi PNS yang menjalankan tugas belajar di luar negeri dilakukan oleh
pejabat penilai dengan menggunakan bahan-bahan penilaian prestasi
akademik yang diberikan oleh pimpinan perguruan tinggi atau sekolah
melalui
Kepala
Perwakilan
Republik
Indonesia
di
negara
yang
bersangkutan.
PNS yang diangkat menjadi pejabat negara atau pimpinan/anggota
lembaga nonstruktural dan diberhentikan dari jabatan organiknya, Cuti
Diluar Tanggungan Negara, Masa Persiapan Pensiun, diberhentikan
sementara, dikecualikan dari kewajiban ini.
Ujian Dinas
A. Deskripsi Ujian Dinas
Contoh Layanan Administrasi Kepegawaian
Aris Mutoyo,SH
35
Setiap PNS yang akan naik pangkat ke dalam golongan yang lebih tinggi
diharuskan menempuh dan lulus ujian dinas bagi mereka yang telah
menduduki pangkat pengatur tingkat I golongan ruang II/d dan penata
tingkat I golongan ruang III/d sekurang-kurangnya 2 tahun dan tidak
dalam keadaan diberhentikan sementara, menerima uang tunggu dan cuti
diluar tanggungan negara.
Ujian Dinas Tingkat I adalah untuk kenaikan pangkat dari pengatur
Tingkat I (II/d) menjadi penata Muda (III/a), sedangkan Ujian Dinas
Tingkat II adalah untuk kenaikan pangkat dari Penata Tingkat I (III/d)
menjadi pembina (IV/a).
PNS yang dikecualikan dalam Ujian Dinas
1. Akan diberikan kenaikan pangkat karena telah menunjukan prestasi
kerja luar biasa baiknya;
2. Akan diberikan kenaikan pangkat karena menemukan penemuan baru
yang bermanfaat bagi negara;
3. Akan diberikan kenaikan pangkat pengabdian, karena meninggal dunia
atau mencapai batas usia pensiun atau oleh tim penguji kesehatan
dinyatakan cacat karena dinas.
4. Telah mengikuti dan lulus Diklatpim, yakni Sepada/Adum/Sepala/
Diklatpim
tingkat
IV
untuk
Ujian
Dinas
Tk.
I;
dan
36
B. Dasar Hukum
1. Peraturan Pemerintahan Nomor 99 Tahun 2000 tentang Kenaikan
Pangkat Pegawai Negeri Sipil sebagaimana telah diubah dengan
Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 2002;
2. Keputusan Kepala Badan Kepegawaian Negara Nomor 12 Tahun 2002
tanggal 17 Juni 2002 tentang Ketentuan Pelaksanaan Peraturan
Pemerintahan Nomor 99 Tahun 2000 tentang Kenaikan Pangkat Pegawai
Negeri Sipil sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 12 Tahun 2002;
3. Surat Edaran Bersama Kepala Badan Administrasi Kepegawaian Negara
dan Ketua Lembaga Administrasi Negara Nomor 12/SE/1981 dan
Nomor 193/Seklan/8/1981 tentang Pelaksanaan Ujian Dinas.
C. Pelaksanaan Ujian Dinas
Setiap pelaksanaan ujian dinas, BKD akan menurunkan surat terkait
pelaksanaannya. Adapun persyatannya sbb:
1. Ujian Dinas TK.I dengan syarat sebagai berikut:
a. Pangkat Pengatur TK.I (II/d)
b. Melampirkan Foto Copy SK Pangkat Terakhir dan Ijazah Terakhir yang
dilegalisir oleh pejabat yang berwenang.
c. Pas Photo berwarna ukuran 3 x 4 sebanyak 5 lembar dan
mencantumkan nama di belakang Photo.
2. Ujian Dinas TK.II dengan syarat sebagai berikut:
a. Pangkat Penata TK.I (III/d)
b. Melampirkan Foto Copy SK Pangkat Terakhir dan Ijazah Terakhir yang
dilegalisir oleh pejabat yang berwenang.
c. SK Jabatan Terakhir dilegalisir.
d. Pas Photo berwarna ukuran 3 x 4 sebanyak 5 lembar dan
mencantumkan nama di belakang Photo.
Bahan diatas dibuat masing masing rangkap 4 (empat)
Contoh Layanan Administrasi Kepegawaian
Aris Mutoyo,SH
37
masing-masing
peserta
dengan
sistematika
penulisan
38
39
40
pangkat
diupayakan
BKD/Instansi
diberikan
tepat
pada
41
Pangkat
Juru Muda
Juru Muda Tingkat I
Juru
Juru Tingkat I
Pengatur Muda
Pengatur Muda Tk I
Pengatur
Pengatur Tingkat I
Gol/Ru
I/a
I/b
I/c
I/d
II/a
II/b
II/c
II/d
No
9
10
11
12
13
14
15
Pangkat
Penata Muda
Penata Muda Tk I
Penata
Penata Tingkat I
Pembina
Pembina Tingkat I
Pembina
Utama
16
Muda
Pembina
17
Madya
Pembina Utama
Gol/Ru
III/a
III/b
III/c
III/d
IV/a
IV/b
IV/c
Utama IV/d
IV/e
42
Pangkat tertinggi
Pengatur Muda golongan ruang II/a
Pengatur golongan ruang II/c
Pengatur Tingkat I golongan ruang II/d
Penata Muda Tingkat I golongan ruang
Ijasah
SD
SLTP
SLTP Kejuruan
SLTA,
SLTA
III/b
Kejuruan 3 Tahun,
SLTA
Kejuruan 4
Tahun, Diploma I,
atau Diploma II.
5
Sekolah
Pendidikan
Guru
Luar
43
Biasa,
Ijazah
Muda,
Ijazah
Akademi
atau
Ijazah
Bakaloreat.
6
Ijazah
Diploma IV.
7
Ijazah
Dokter,
Ijazah
Apoteker,
Ijazah
Magister
(S2),
atau
ijazah
44
Foto copy Sertifikat Lulus Ujian Dinas bagi PNS yang pindah
golongan ruang
Foto Copy SK Tugas Belajar. bagi yang tugas belajar.
Foto Copy Surat Keputusan Pindah bagi PNS yang pindah tugas.
Rekomendasi Atasan/Kepala Unit Kerja
Catatan:
Masing-masing persyaratan dilegalisir rangkap 2(dua).
Tanda * artinya khusus untuk yang naik pangkat reguler pertama
kali.
Untuk kenaikan pangkat pertama kali, ijazah dilegalisir oleh Kepala
Sekolah/Rektor/Dekan/Pembantu Dekan Bidang Akademik/Ketua/
Pejabat Kopertis wilayah dimana Universitas tersebut berada.
Bagi
PNS
yang
sedang
tugas
belajar,
DP3
dinilai
oleh
45
46
o Foto copy Lulus Ujian Dinas atau Diklat Penjenjangan bagi PNS
yang pindah golongan ruang
o Foto copy SK Konversi NIP
o Rekomendasi Kepala Unit Kerja
o Fotocopy
keputusan
pembebasan
sementara
dari
jabatan
Kopertis
wilayah
dimana
Universitas
tersebut
berada.
Kenaikan Pangkat Pilihan Jabatan Fungsional
Pegawai Negeri Sipil yang menduduki jabatan fungsional tertentu dapat
dinaikkan pangkatnya setiap kali setingkat lebih tinggi apabila:
o Sekurang-kurangnya telah 2 tahun dalam pangkat terakhir;
o Telah memenuhi angka kredit yang ditentukan;
o Setiap unsur penilian prestasi kerja sekurang bernilai baik dalam
2 tahun terakhir.
Adapun
persyaratan
kenaikan
pangkat
pilihan
PNS
yang
47
Ketua/
Pejabat
Kopertis
Dekan
wilayah
Bidang
dimana
48
dalam
jabatan/tugas
yang
memerlukan
49
Dekan/Pembantu
Dekan
Bidang
50
Diberikan kepada PNS yang telah selesai mengikuti dan lulus tugas
belajar. Ketentuan terkait Ijazah dan pangkat/golongan yang diperoleh,
sama halnya dengan kenaikan pengkat penyesuaian ijazah di atas.
Kenaikan pangkat ini baru dapat dipertimbangkan bila:
o
Catatan:
Masing-masing persyaratan dilegalisir rangkap 2(dua).
Ijazah dan transkrip nilai dilegalisir oleh Kepala Sekolah/
Rektor/Dekan/Pembantu Dekan Bidang Akademik/Ketua/
Pejabat Kopertis wilayah dimana Universitas tersebut berada.
Kenaikan Pangkat Anumerta
PNS yang dinyatakan tewas, diberikan kenaikan pangkat anumerta
setingkat lebih tinggi, yang berlaku mulai tanggal yang bersangkutan
tewas.
Contoh Layanan Administrasi Kepegawaian
Aris Mutoyo,SH
51
dunia
dalam
dan
karena
menjalankan
tugas
kewajibannya;
o Meninggal dunia dalam keadaan lain yang ada hubungannya dengan
dinasnya sehingga kematian itu disamakan dengan meninggal dunia
dalam dan/atau karena menjalankan kewajibannya;
o Meninggal dunia yang langsung diakibatkan karena luka-luka
maupun cacat rohani atau jasmani yang didapat dalam hal-hal
tersebut pada huruf a dan b di atas;
o Meninggal
dunia
karena
perbuatan
anasir-anasir
yang
tidak
sebelum
ditetapkan
PNS
sementara.
yang
Pejabat
tewas
yang
itu
dimakamkan,
berwenang
maka
menetapkan
tewasnya
PNS
sebagai
bahan
penetapan
keputusan
52
tersebut
camat
atau
pejabat
pemerintah
setempat
PNS
yang
tewas
tersebut.
Berdasarkan
bahan-bahan
keputusan
mempertimbangkan
sementara
penetapan
tersebut,
pemberian
maka
kenaikan
Bupati
pangkat
53
almarhum/almarhumah
PNS
ternyata
tidak
kenaikan
dunia
dapat
pangkat
diberikan
pengabdian
karena
kenaikan
pangkat
54
Sekurang-kurangnya
terus
meninggal dunia. KP
55
menjadi
PNS,
dan
diberikan
KP
pengabdian.
56
oleh salahnya data yang terdapat pada SK Konversi NIP. Hal ini juga
akan berdampak pada kesalahan KPE yang bersangkutan.
Syarat-syaratnya :
a. Foto copy SK Kenaikan Pangkat yang salah
b. Foto copy SK Sebelumnya
c. Foto copy SK Konversi NIP
d. Masing-masing persyaratan dilegalisir rangkap 1(satu)
e. Petikan SK asli yang salah dibawa waktu mengambil SK Perbaikan
Perbaikan SK Kenaikan Pangkat baru dapat dilakukan setelah
dilakukan perbaikan terhadap SK Konversi NIP, jika kesalahan
tersebut terletak pada kesalahan penulisan nama, tanggal lahir,
jenis kelamin atau NIP. Kesalahan lainnya setelah diperbaiki data
pada data base BKN.
57
Pemindahan PNS
58
tentang
Wewenang
Pengangkatan,
Pemindahan,
dan
59
Prosedur
perpindahan
PNS
ke
dalam
maupun
keluar
Pembina
Kepegawaian
Instansi
yang
membutuhkan
ditujukan
kepada
pimpinan
mendapat persetujuan;
instansi
asal
PNS
untuk
60
61
yang
membutuhkan
atau
PNS
yang
bersangkutan
62
Disiplin PNS
63
pidana,
PNS
dalam peraturan
yang melakukan
perundang-
pelangggaran
disiplin
PNS
yang
tidak
puas
terhadap
hukuman
disiplin
berupa
64
6. Dst
C. Kewajiban dan Larangan
Kewajiban PNS
Setiap PNS wajib:
1. Mengucapkan sumpah/janji PNS
2. Mengucapkan sumpah/ janji jabatan
3. Setia dan taat sepenuhnya kepada Pancasila, Undang-Undang Dasar
Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara Kesatuan Republik
Indonesia, dan Pemerintah;
4. Menaati segala ketentuan peraturan perundangundangan;
5. Melaksanakan
tugas
kedinasan
yang
dipercayakan kepada
PNS
tinggi
kehormatan
negara,
PNS;
7. Mengutamakan
kepentingan
negara
rahasia
jabatan
yang
menurut
dengan
jujur,
tertib,
cermat,
kepentingan negara;
10. Melaporkan dengan segera kepada atasannya apabila mengetahui
ada hal yang dapat membahayakan atau merugikan negara atau
Pemerintah terutama di bidang keamanan, keuangan, dan materiil;
11. Masuk kerja dan menaati ketentuan jam kerja;
12. Mencapai sasaran kerja pegawai yang ditetapkan;
13. Menggunakan dan memelihara barang-barang milik negara dengan
sebaik-baiknya;
14. Memberikan pelayanan sebaik-baiknya kepada masyarakat;
Contoh Layanan Administrasi Kepegawaian
Aris Mutoyo,SH
65
pada
perusahaan
asing,
konsultan
menjual,
meminjamkan
membeli,
menggadaikan, menyewakan,
barang-barang baik
bergerak
atau
tidak
atau
bergerak,
atau
menyanggupi
akan
memberi
sesuatu kepada
66
dukungan
kepada
peserta
kampanye
dan/atau
d. sebagai
peserta
kampanye
negara;
13. Memberikan dukungan kepada calon Presiden/Wakil Presiden dengan
cara:
a. membuat keputusan dan/atau tindakan yang menguntungkan
atau
merugikan
salah
satu pasangan
calon
selama
masa
kampanye; dan/atau
b. mengadakan
kegiatan
terhadap
pasangan
sebelum,
selama,
yang
calon
mengarah
kepada keberpihakan
yang menjadi
dan sesudah
masa
peserta
kampanye
pemilu
meliputi
67
Penduduk
atau
Surat
Keterangan Tanda
Penduduk
sesuai
peraturan perundang-undangan.
15. Memberikan dukungan kepada Calon Kepala Daerah/ Wakil Kepala
Daerah dengan cara :
a. Terlibat dalam
kegiatan
kampanye
fasilitas
yang
terkait
kegiatan kampanye;
c.
merugikan
salah
satu pasangan
calon
selama
masa
kampanye; dan/atau
d. mengadakan
kegiatan
terhadap
pasangan
sebelum,
selama,
yang
calon
mengarah
kepada keberpihakan
yang menjadi
dan sesudah
masa
peserta
kampanye
pemilu
meliputi
68
69
70
Perkawinan PNS
71
72
73
74
Negeri
Sipil
sebagai
unsur
aparatur
negara
dan
abdi
75
tingkah laku, tindakan, dan ketaatan kepada peraturan perundangundangan yang berlaku. Oleh sebab itu perceraian haruslah dihindari
oleh PNS.
Perceraian hanya dapat dilakukan apabila ada alasan-alasan
tertentu
sebagaimana
dinyatakan
dalam
peraturan
perundang-
Kepegawaian/Pimpinan
hirarki.
Instansi
melalui
saluran
76
ia
harus
meneruskan
tersebut
kepada
Pejabat
Instansi
melalui
melalui
permintaan
Pembina
saluran
izin
perceraian
Kepegawaian/Pimpinan
hirarki
dengan
disertai
mengambil
Kepegawaian/Pimpinan
keputusan,
Instansi
melalui
Pejabat
Pembina
inspektorat
akan
Apabila
usaha
bersangkutan
merukunkan
tidak
kembali
berhasil,
maka
suami
isteri
Pejabat
yang
Pembina
dengan
Surat
Keputusan
Kepegawaian/Pimpinan Instansi.
Pejabat
Pembina
77
telah
melakukan
perceraian
wajib
melaporkan
kekejaman
atau
penganiayaan,
menjadi
bekas
isteri
yang
bersangkutan
kawin
lagi,
maka
78
Pembagian
gaji
seperti
tersebut,
dilakukan
melalui
aturan
kedinasan.
PNS pria yang menolak melakukan pembagian gaji menurut
ketentuan yang berlaku dan atau tidak mau menandatangani
daftar gajinya sebagai akibat perceraian dijatuhi hukuman
disiplin.
Pegawai Negeri Sipil Pria yang Akan Beristeri Lebih dari
Seorang
Pegawai Negeri Sipil pria yang akan beristeri lebih dari seorang
wajib memperoleh izin tertulis lebih dahulu dari Pejabat Pembina
Kepegawaian/Pimpinan Instansi.
Izin untuk beristeri lebih dari seorang hanya dapat diberikan
apabila memenuhi syarat-syarat alternatif dan syarat-syarat
kumulatif sebagaimana telah diatur dalam Peraturan perundangundangan yang berlaku.
Syarat alternatif, yaitu :
Isteri tidak dapat menjalankan kewajibannya sebagai isteri,
isteri mendapat cacat badan atau penyakit yang tidak dapat
disembuhkan, atau
isteri tidak dapat melahirkan keturunan
Syarat kumulatif, yaitu :
Ada persetujuan tertulis dari isteri
Pegawai
Negeri
Sipil
yang
bersangkutan
mempunyai
dan anak-anaknya
79
Izin untuk beristeri lebih dari seorang hanya dapat diberikan apabila
dipenuhi sekurang-kurangnya satu dari semua syarat alternanif, dan
semua syarat kumulatif.
Dalam menerima permintaan izin untuk beristeri lebih dari seorang
wajib
memperhatikan
dengan
saksama
alasan-alasan
yang
80
7) Seorang
wanita
yang
berkedudukan
sebagai
isteri
memberitahukan
kepada
Pejabat
perkawinan
Pembina
pertamanya
secara
Kepegawaian/Pimpinan
berlangsung,
Melakukan perceraian tanpa memperoleh izin tertulis bagi
yang berkedudukan sebagi penggugat, atau tanpa surat
keterangan
bagi
yang
berkedudukan
sebagai
tergugat,
81
melaporkan
kedua/ketiga/keempat
perkawinannya
kepada
Pejabat
yang
Pembina
yang
tidak
memberikan
keputusan
terhadap
82
1. Deskripsi Diklat
Diklat PNS adalah proses penyelenggaraan belajar mengajar dalam
rangka meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan pegawai. Sasaran
Diklat PNS adalah terwujudnya PNS yang memiliki kompetensi yang
sesuai dengan persyaratan masing-masing jabatan.
Contoh Layanan Administrasi Kepegawaian
Aris Mutoyo,SH
83
Diklat PNS terdiri dari 2 jenis, yakni diklat prajabatan dan diklat dalam
jabatan
2. Dasar Hukum
Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara.
Peraturan Pemerintah Nomor 101 Tahun 2000 tentang Pendidikan
dan Pelatihan Jabatan Pegawai Negeri Sipil
Peraturan Kepala Lembaga Administrasi Negara Nomor 10 Tahun
2013 tentang Pedoman Penyelenggaraan Pendidikan dan Pelatihan
Kepemimpinan Tingkat I
Peraturan Kepala Lembaga Administrasi Negara Nomor 11 Tahun
2013 tentang Pedoman Penyelenggaraan Pendidikan dan Pelatihan
Kepemimpinan Tingkat II
Peraturan Kepala Lembaga Administrasi Negara Nomor 12 Tahun
2013 tentang Pedoman Penyelenggaraan Pendidikan dan Pelatihan
Kepemimpinan Tingkat III
Peraturan Kepala Lembaga Administrasi Negara Nomor 13 Tahun
2013 tentang Pedoman Penyelenggaraan Pendidikan dan Pelatihan
Kepemimpinan Tingkat IV
Peraturan Kepala Lembaga Administrasi Negara Nomor 22 Tahun
2013 tentang Pedoman Penyelenggaraan Pendidikan dan Pelatihan
Prajabatan CPNS Golongan I dan II
Peraturan Kepala Lembaga Administrasi Negara Nomor 21 Tahun
2013 tentang Pedoman Penyelenggaraan Pendidikan dan Pelatihan
Prajabatan CPNS Golongan III
Peraturan Kepala Lembaga Administrasi Negara Nomor 18 Tahun
2013 tentang Pedoman Penyelenggaraan Pendidikan dan Pelatihan
Prajabatan Golongan I, II dan III yang diangkat dari Tenaga Honorer
Kategori 1 dan/atau Kategori 2
Contoh Layanan Administrasi Kepegawaian
Aris Mutoyo,SH
84
Peraturan
..............Nomor
........Tahun
................tentang
melaksanakan
tugas
jabatan secara
professional
dengan
kesamaan
visi
dan
dinamika
pola
pikir
dalam
85
dilaksanakan
untuk
mencapai
kompetensi
Diklat
kepemimpinan
tingkat
tertentu
tidak
Diklat Fungsional.
Diklat fungsional merupakan diklat yang dilaksanakan untuk
mencapai persyaratan kompetensi yang sesuai dengan jenis dan
jenjang jabatan fungsional.
Jenis dan jenjang diklat fungsional:
1) Diklat fungsional keahlian, yaitu diklat yang memberikan
pengetahuan
dan
keahlian
fungsional
tertentu
yang
86
2) Diklat
fungsional
memberikan
keterampilan
yaitu
diklat
yang
tertentu
Diklat teknis
Diklat Teknis merupakan diklat yang dilaksanakan untuk
mencapai persyaratan kompetensi teknis yang diperlukan
untuk
pelaksanaan
tugas
PNS.
Kompetensi
teknis
yang
87
Surat
perrnyataan
akan
mengikuti
diklat
Prajabatan
dengan
sungguh-sungguh.
Ketentuan pelaksanaan lainnya
Dalam pelaksanaan Diklat Prajabatan, akomodasi dan konsumsi
disediakan oleh Instansi.
Sebagai bukti mengikuti Diklat Prajabatan dan lulus, akan diberikan
Surat Tanda Tamat Pendidikan dan Pelatihan, nantinya akan digunakan
sebagai bahan pengusulan CPNS menjadi PNS.
88
Jenis pendidikan untuk program Tugas Belajar, Tugas Belajar Mandiri, dan
Izin Belajar meliputi pendidikan akademik, profesi, dan vokasi.
Pendidikan akademik terdiri dari Program Sarjana (S1) dan Program
Pascasarjana yang meliputi Program Magister (S2) dan Program Doktor (S3).
Pendidikan vokasi terdiri dari Program Diploma III dan Program Diploma IV.
Pendidikan Profesi berupa Program Spesialis.
Pemilihan jenis pendidikan dan program studi harus sesuai dengan analisa
prioritas kebutuhan daerah.
1. Tugas Belajar
Tugas Belajar adalah penugasan yang diberikan oleh Pejabat Pembina
Kepegawaian
kepada
Pegawai
Negeri
Sipil
untuk
mengikuti
atau
1. Dasar Hukum
Peraturan Bupati Agam Nomor 5 Tahun 2012 tentang Pelaksanaan Pemberian
Tugas Belajar, Tugas Belajar Mandiri, dan Izin Belajar bagi Pegawai Negeri Sipil
di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Agam
Contoh Layanan Administrasi Kepegawaian
Aris Mutoyo,SH
89