Anda di halaman 1dari 89

1

PEDOMAN LAYANAN KEPEGAWAIAN


Konversi NIP

A.Deskripsi Konversi NIP


Setiap CPNS/PNS diberikan NIP. NIP ditetapkan oleh Kepala Badan
Kepegawaian Negara dan berlaku selama yang bersangkutan menjadi
PNS, pensiunan PNS, atau janda/dudanya. NIP berlaku juga bagi
keluarga yang menjadi tanggungan PNS dan penerima pensiun serta
orangtua penerima pensiun PNS yang tewas.
PNS

yang

pindah

antar

instansi

pemerintah

atau

diperbantukan/dipekerjakan atau ditugaskan kepada instansi lain tetap


menggunakan NIP yang telah ditetapkan baginya.
NIP berfungsi sebagai nomor identitas dalam hal:
1. Pembinaan karier PNS;
2. Pelayanan gaji;
3. Pelayanan pensiun;
4. Pelayanan asuransi sosial;
5. Pelayanan tabungan;
6. Pengelolaan administrasi kepegawaian;
7. Pelayanan lain yang bermanfaat bagi PNS.
NIP lama terdiri dari 9 digit, saat itu NIP merupakan singkatan dari
Nomor Induk Pegawai. Makna dari 9 angka tersebut yaitu 2 angka
pertama menunjukan Instansi dimana PNS yang bersangkutan terdaftar
pada waktu PUPNS tahun 1974 atau instansi yang mengangkat pertama
kali sebagai CPNS/PNS. Sedangkan 7 angka berikutnya menunjukan
nomor urut PNS yang bersangkutan pada Instansi.

Contoh Layanan Administrasi Kepegawaian


Aris Mutoyo,SH

Dengan

dihapus/digabungnya

beberapa

instansi

pemerintah

dan

dialihkannya sebagian PNS pusat yang ada di daerah menjadi PNS


daerah

serta

diperluasnya

otonomi

daerah

sampai

dengan

Kabupaten/Kota, maka NIP lama dianggap tidak sesuai lagi dengan 8


perkembangan keadaan. Dua angka pertama NIP yang menunjukkan
instansi telah bercampur baur, sehingga tidak lagi menunjukkan PNS
suatu instansi tertentu.
Berdasarkan data Pendataan Ulang Pegawai Negeri Sipil (PUPNS) 2003,
maka diubahlah NIP lama 9 digit menjadi NIP baru 18 digit.
NIP (baru), yang merupakan kependekan dari Nomor Identitas Pegawai
Negeri Sipil adalah nomor yang diberikan kepada PNS sebagai identitas
yang memuat tahun, bulan, dan tanggal kelahiran, tahun dan bulan
pengangkatan pertama sebagai CPNS, jenis kelamin PNS dan nomor urut
sbg PNS.
NIP terdiri atas 18 digit, dengan urutan sebagai berikut:
a) 8 (delapan) digit pertama adalah angka pengenal yang menunjukkan
tahun, bulan, dan tanggal lahir CPNS/PNS yang bersangkutan,
dengan ketentuan untuk bulan dan tanggal lahir masing-masing dua
digit.
b) 6 (enam) digit berikutnya adalah angka pengenal yang menunjukkan
tahun dan bulan pengangkatan pertama sebagai Calon Pegawai
Negeri Sipi/Pegawai Negeri Sipil, dengan ketentuan untuk bulan
pengangkatan pertama dua digit.
c) 1 (satu) digit berikutnya adalah angka pengenal yang menunjukkan
jenis kelamin CPNS/PNS yang bersangkutan.
d) 3 (tiga) digit terakhir adalah angka pengenal yang menunjukkan
nomor urut CPNS/Pegawai Negeri Sipil. Penentuan nomor urut
Contoh Layanan Administrasi Kepegawaian
Aris Mutoyo,SH

didasarkan tahun, bulan, dan tanggal lahir, tahun dan bulan


pengangkatan pertama sebagai CPNS/PNS, & jenis kelamin yang
sama.
B. Dasar Hukum
1. Peraturan Kepala BKN Nomor 22 Tahun 2007 tentang Nomor
Identitas Pegawai Negeri Sipil.
2. Peraturan Kepala BKN Nomor 43 Tahun 2007 tentang Tata cara
Permintaan, Penetapan dan Penggunaan NIP.

C. Pengurusan SK Konversi NIP Salah


NIP yang salah seperti kesalahan penulisan nama (salah huruf atau
spasi), kesalahan tanggal lahir, TMT CPNS, atau jenis kelamin. Kesalahan
pada SK Konversi akan berakibat pada salahnya data PNS pada data
base BKN salahnya KPE, SK Kenaikan Pangkat, dan produk keputusan
lainnya. Karena itu kesalahan SK Konversi NIP harus segera diperbaiki.
Persyaratan pengurusan perbaikan konversi NIP sbb:
a. Surat pengantar dari SKPD
b. Foto copy SK Konversi NIP yang salah
c. Foto copy SK CPNS
d. Foto copy ijazah sebagai dasar pengangkatan CPNS
Persyaratan di atas dilegalisir dan dibuat rangkap 2.
Prosedur
a) PNS

melaporkan

sebagaimana

kesalahan

tersebut

NIP

di atas

ke

dan

menyerahkan

unit/petugas

persyaratan

yang mengelola

kepegawaian SKPD/Unit Kerja.


b) Pengurusan dilakukan secara berjenjang mulai dari unit kerja
terendah sampai ke SKPD-nya.
Contoh Layanan Administrasi Kepegawaian
Aris Mutoyo,SH

c) Kemudian SKPD mengusulkan perbaikan SK Konversi NIP kepada Biro


Kepegawain/BKD.
d) Biro Kepegawaian/ BKD akan menindaklanjuti penggantian/perbaikan
SK Konversi NIP ke BKN untuk kesalahan tanggal lahir dan ke BKN
Regional untuk kesalahan nama, TMT CPNS dan jenis kelamin.
e) SK Konversi NIP yang telah selesai akan diberitahukan dan diserahkan
kepada yang bersangkutan melalui SKPDnya.

Kartu Pegawai (Karpeg)

A.Deskripsi Karpeg
Karpeg diberikan kepada mereka yang telah berstatus sebagai PNS,
dengan kata lain CPNS belum dapat diberikan Karpeg. Karpeg adalah
Kartu Identitas diri sebagai PNS, dalam arti lain pemegang harus
berstatus sebagai PNS. Karpeg berlaku selama yang bersangkutan
menjadi PNS, apabila yang bersangkutan telah berhenti sebagai PNS,
maka Karpeg dengan sendirinya/secara otomatis tidak berlaku lagi.
Disamping sebagai Kartu Identitas diri bagi PNS, Karpeg juga digunakan
sebagai persyaratan dalam pengusulan Kenaikan Pangkat, persyaratan
pengajuan pensiun, dsbnya.
B. Dasar Hukum
Contoh Layanan Administrasi Kepegawaian
Aris Mutoyo,SH

Keputusan Kepala BAKN No. 01/KEP/1994 tentang Penetapan KARPEG


PNS.
C. Pengurusan Karpeg
1. Pembuatan Karpeg
Persyaratan pembuatannya sbb:

Surat Pengantar dari SKPD.

Fotocopy SK CPNS.

Fotocopy SK PNS

Pas photo ukuran 3x4 sebanyak 3 lembar dan 2x3 sebanyak 3


lembar

Surat Pernyataan Melaksanakan Tugas (SPMT).

Surat Keterangan Hasil Pengujian Kesehatan/KIR.

Surat Tanda Tamat Pendidikan dan Latihan

Persyaratan di atas dilegalisir dan dibuat rangkap 2.

Adapun prosedur pembuatan Karpeg sbb:

Setelah CPNS berubah status menjadi PNS, PNS menyiapkan


persyaratan pengurusan dan menyerahkannya ke unit/petugas
yang mengelola kepegawaian SKPD/Unit Kerja.

Pengurusan dilakukan secara berjenjang mulai dari unit kerja


terendah sampai ke SKPD-nya.

Kemudian SKPD mengusulkan pembuatan Karpeg kepada Biro


Kepegawaian/BKD.

Biro Kepegawaian/BKD akan menindaklanjuti pembuatan Karpeg


ke BKN / Kantor Regional.

Contoh Layanan Administrasi Kepegawaian


Aris Mutoyo,SH

Karpeg yang telah selesai akan diberitahukan dan diserahkan


kepada yang bersangkutan melalui SKPDnya.

2. Pembuatan Karpeg yang Hilang


Persyaratan sebagai berikut:

Surat Pengantar dari SKPD.

Foto copy SK CPNS.

Foto copy SK PNS.

Asli laporan kehilangan dari kepolisian

Mengisi Formulir Laporan Kehilangan Karpeg yang ditunjukan


kepada kepala Instansi/ Badan Kepegawaian Daerah diketahui
oleh atasan langsung.

Mengisi

Formulir

Permintaan

Penggantian

Karpeg

yang

ditunjukan kepada kepala BKN/ Kantor Regional BKN (dibuat oleh


Instansi/BKD).

Foto copy Karpeg yang hilang (kalau ada)

Pas Photo Ukuran 3x4 sebanyak 3 Lembar dan 2x3 sebanyak 3


lembar

Persyaratan di atas dilegalisir dan dibuat rangkap 2.


Prosedur pembuatan Karpeg yang hilang sbb:

PNS yang kehilangan Karpeg, melaporkan kehilangan tersebut ke


kepolisian setempat untuk mendapatkan laporan kehilangan dari
kepolisian.

Kemudian

menyiapkan

persyaratan

pengurusan

dan

menyerahkannya ke unit/petugas yang mengelola kepegawaian


SKPD/Unit Kerja.

Pengurusan dilakukan secara berjenjang mulai dari unit kerja


terendah sampai ke SKPD-nya.

Kemudian SKPD mengusulkan pembuatan Karpeg pengganti


kepada BKD/Pimpinan Instansi.

Contoh Layanan Administrasi Kepegawaian


Aris Mutoyo,SH

BKD/Pimpinan Instansi akan menindaklanjuti pembuatan Karpeg


pengganti ke BKN /Kantor.

Karpeg yang telah selesai akan diberitahukan dan diserahkan


kepada yang bersangkutan melalui SKPDnya.

Kartu Pegawai Negeri Sipil Elektronik (KPE)


Contoh Layanan Administrasi Kepegawaian
Aris Mutoyo,SH

A.Deskripsi KPE
KPE merupakan kartu identitas PNS yang menggunakan teknologi
smartcard dan otentifikasi sidik jari, sehingga selain sebagai identitas,
KPE juga dapat dimanfatkan untuk berbagai layanan seperti perbankan,
kesehatan, Taspen, Taperum, dan aktivitas transaksi merchant, serta
fungsi-fungsi lain dalam rangka meningkatkan kesejahteraan, serta
mendukung profesionalisme PNS.
KPE diberikan kepada setiap PNS dan tetap berlaku setelah PNS yang
bersangkutan pensiun. Kepada suami/isteri dan anak yang menjadi
tanggungan PNS diberikan KPE tambahan. KPE ini nantinya akan
menggantikan fungsi KARPEG yang selama ini kita gunakan.
Penerbitkannya KPE adalah untuk memudahkan pelayanan kepada PNS,
penerima

pensiun

PNS

dan

Keluarganya.

Di

sisi

lain

dalam

implementasinya Pencetakan KPE ini bertujuan untuk:


1. Mendapatkan data biometric fisik PNS yang akurat untuk keperluan
perencanaan, pengembangan dan kesejahteraan PNS.
2. Membangun database KPE yang memiliki tingkat keotentikan dan
identifikasi yang tinggi sehingga menghasilkan data dan informasi
yang akurat.
3. Mewujudkan Data Kepegawaian yang mutakhir di Instansi Pusat
maupun Daerah yang terintegrasi secara nasional dalam sistem
informasi kepegawaian yang dapat diakses oleh PNS bersangkutan
melalui Anjungan KPE
4. Memberikan fasilitas multifungsi layanan kepada PNS yang lebih
efektif dan efesien melalui penggunaan KPE, meliputi:
a) Layanan Gaji;
b) Asuransi Kesehatan;
c) Tabungan Pensiun;
Contoh Layanan Administrasi Kepegawaian
Aris Mutoyo,SH

d) Tabungan perumahan;
e) Transaksi keuangan/perbankan , dan
f)

Layanan lainnya

Pada saat ini fungsi KPE baru bisa dimanfaatkan untuk layanan
gaji, transaksi perbankan, dan mengecek data PNS melalui anjungan
KPE. Sedangkan fungsi lainnya baru dapat dinikmati setelah
instansi

terkait

menyediakan

fasilitas

pendukungnya

berupa

kebijakan dan sarana prasarananya.


B. Dasar hukum:
Peraturan Kepala BKN Nomor 7 Tahun 2008 tentang Kartu Pegawai
Negeri Sipil Elektronik
C. Pengurusan KPE
1. Pengurusan KPE Salah
KPE salah merupakan implikasi dari kesalahan SK Konversi NIP.
Kesalahan ini dapat berupa kesalahan penulisan nama (salah huruf,
kata atau spasi nama) atau kesalahan NIP (tanggal lahir, TMT CPNS,
atau jenis kelamin).
Adapun persyaratan pengurusan sebagai berikut:

Surat pengantar dari SKPD

KPE asli yang salah

Foto copy SK CPNS

Foto copy SK Konversi NIP

Persyaratan diatas dilegalisir dan dibuat rangkap 2


Adapun prosedur penggantian KPE salah sebagai berikut:

PNS melaporkan dan menyerahkan KPE yang salah, dilengkapi


dengan

persyaratan

sebagaimana

tersebut

di

atas

unit/petugas yang mengelola kepegawaian SKPD/Unit Kerja.

Contoh Layanan Administrasi Kepegawaian


Aris Mutoyo,SH

ke

10

Sebelum KPE diserahkan untuk diperbaiki, terlebih dahulu


PNS menonaktifkan fungsi ATM-nya ke Bank yg ditunjuk.

Pengurusan dilakukan secara berjenjang mulai dari unit kerja


terendah sampai ke SKPD-nya.

Kemudian SKPD mengusulkan penggantian KPE kepada


BKD/Instansi.

BKD/Instansi akan menindaklanjuti penggantian KPE dengan


mengusulkan penggantian KPE ke BKN yang kemudian akan
diteruskan oleh BKN kepada pihak ketiga (saat ini PT.
Sucopindo Persero).
KPE telah diperbaiki diambil oleh PNS yang bersangkutan ke
Bank yg ditunjuk dengan menyerahkan foto copy rekening
tabungan

dan

memperlihatkan

tanda

pengenal

setelah

menerima pemberitahuan dari BKD/Instansi.


2. Pengurusan KPE Rusak
KPE rusak berupa kerusakan fiisik KPE seperti terbelah, patah, atau
pecah pada bagian sudut yang berakibat kartu tidak berbaca oleh
mesin, atau media penyimpanan data yang tidak berfungsi, dan
sebagainya.
Persyaratan Pengurusan KPE rusak sbb:

Surat pengantar dari SKPD

KPE asli yang rusak

Foto copy SK CPNS

Foto copy SK Konversi NIP

Persyaratan di atas dilegalisir dan dibuat rangkap 2.


Prosedur pengurusan sebagai berikut:
PNS melaporkan dan menyerahkan KPE yang rusak, dilengkapi
dengan

persyaratan

sebagaimana

tersebut

di

atas

unit/petugas yang mengelola kepegawaian SKPD/Unit Kerja.


Contoh Layanan Administrasi Kepegawaian
Aris Mutoyo,SH

ke

11

Sebelum KPE diserahkan untuk diperbaiki, terlebih dahulu PNS


menonaktifkan fungsi ATM-nya ke Bank yang ditunjuk.
Pengurusan dilakukan secara berjenjang mulai dari unit kerja
terendah sampai ke SKPD-nya.
Kemudian

SKPD

mengusulkan

penggantian

KPE

kepada

BKD/Instansi.
BKD/Instansi akan menindaklanjuti penggantian KPE dengan
mengusulkan penggantian KPE ke BKN yang kemudian akan
diteruskan oleh BKN kepada pihak ketiga (saat ini PT.
Sucopindo Persero).
KPE yang telah diperbaiki diambil oleh PNS yang bersangkutan
ke Bank yang ditunjuk dengan menyerahkan foto copy rekening
tabungan

dan

memperlihatkan

tanda

pengenal

setelah

menerima pemberitahuan dari BKD/ Instansi.


3. Pengurusan KPE Hilang
KPE PNS yang hilang karena pencurian, kecopetan, tertinggal, dan
sebagainya dapat diterbitkan kembali, dengan persyaratan sebagai
berikut:
Surat pengantar dari SKPD
Surat Tanda Penerimaan Laporan Kehilangan Barang/Surat
Berharga dari Kepolisian
Foto copy SK CPNS
Foto copy SK Konversi NIP
Foto copy rekening Bank yang ditunjuk (rekening pengganti).
Persyaratan di atas dilegalisir dan dibuat rangkap 2.
Adapun prosedur penggantian KPE hilang sebagai berikut:
PNS segera melaporkan kejadian kehilangan ke Bank Nagari
untuk pemblokiran fungsi ATM, dan Kantor Polisi, untuk
Contoh Layanan Administrasi Kepegawaian
Aris Mutoyo,SH

12

mendapatkan Surat Tanda Penerimaan Laporan Kehilangan


Barang/Surat Berharga.
PNS melaporkan dan menyerahkan persyaratan sebagaimana
tersebut di atas ke unit/petugas yang mengelola kepegawaian
SKPD/Unit Kerja.
Pengurusan dilakukan secara berjenjang mulai dari unit
kerja terendah sampai ke SKPD-nya.
Kemudian SKPD mengusulkan penggantian KPE kepada
BKD/Instansi.
BKD/Instansi

akan

menindaklanjuti

penggantian

KPE

dengan mengusulkan penerbitan KPE baru ke BKN yang


kemudian akan diteruskan oleh BKN kepada pihak ketiga
(saat ini PT. Sucopindo Persero) untuk dicetak.
KPE telah siap diambil oleh PNS yang bersangkutan ke Bank
yang ditunjuk dengan menyerahkan foto copy rekening
tabungan

dan

memperlihatkan

tanda

pengenal

menerima pemberitahuan dari BKD/Instansi.

Contoh Layanan Administrasi Kepegawaian


Aris Mutoyo,SH

setelah

13

Kartu Taspen

A. Deskripsi Kartu Taspen.


Setiap Pegawai Negeri Sipil wajib menjadi peserta dari suatu badan
asuransi sosial yang dibentuk oleh pemerintah, dalam hal ini adalah PT.
Taspen. Sebagai bukti kepesertaan, PT. Taspen Persero menerbitkan
Kartu Taspen bagi pesertanya. Kepesertaan asuransi dimaksudkan
untuk memberikan jaminan hari tua berupa pemberian uang pensiun

Contoh Layanan Administrasi Kepegawaian


Aris Mutoyo,SH

14

setiap bulan dan Tabungan Hari Tua (THT) kepada Pegawai Negeri Sipil
atau kepada ahli waris apabila peserta meninggal dunia.
B. Dasar Hukum
1. Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 1974 tentang Tunjangan
Kerja Bagi Pegawai Negeri dan Pejabat Negara.
2. Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 56 Tahun 1974
tentang Pembagian, Penggunaan, Cara Pemotongan, Penyetoran, dan
Besarnya Iuran-Iuran yang Dipungut dari Pegawai Negeri, Pejabat
Negara, dan Penerima Pensiun.
3. Keputusan Persiden RI Nomor 8 Tahun 1977 tentang Perubahan dan
Tambahan atas Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 56
Tahun 1974 tentang Pembagian, Penggunaan, Cara Pemotongan,
Penyetoran, dan Besarnya Iuran-Iuran yang Dipungut dari Pegawai
Negeri, Pejabat Negara, dan Penerima Pensiun.
4. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 478/KMK.06/2002 tentang
Persyaratan dan Besar Manfaat Tabungan Hari Tua bagi Pegawai
Negeri Sipil sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri
Keuangan Nomor:500/KMK.06/2004.
C. Pembuatan Kartu Taspen.
Adapun persyaratan pengurusannya sebagai berikut:
1. Surat pengantar dari kepala SKPD
2. Foto copy SK CPNS
3. Foto copy SK PNS
4. Foto copy Surat Pernyataan Melaksanakan Tugas (SPMT)
5. KP-4
6. Foto copy amprah gaji
Masing-masing persyaratan dilegalisir rangkap 2
Prosedur pengurusan Kartu Taspen:
Contoh Layanan Administrasi Kepegawaian
Aris Mutoyo,SH

15

a. CPNS yang baru diangkat mengusulkan pembuatan Kartu


Taspen

ke

unit/petugas

yang

mengelola

kepegawaian

SKPD/Unit Kerja dengan melampirkan persyaratan di atas.


b. Pengurusan dilakukan secara berjenjang mulai dari unit kerja
terendah sampai ke SKPD-nya.
c. Kemudian SKPD mengusulkan pengurusan Kartu Taspen ke
BKD/Instansi.
d. BKD akan menindaklanjuti dengan mengusulkan pembuatan
Kartu Taspen ke PT. Taspen Persero setempat.
e. Kartu

yang

telah

siap

akan

diserahkan

bersangkutan melalui SKPDnya.

Pengadaan Pegawai Negeri Sipil


Contoh Layanan Administrasi Kepegawaian
Aris Mutoyo,SH

kepada

yang

16

A. Deskripsi Pengadaan CPNS


Pengadaan PNS adalah kegiatan untuk mengisi formasi yang lowong.
Pada umumnya formasi yang lowong disebabkan adanya PNS yang
berhenti, pensiun, meninggal dunia atau adanya perluasan organisasi.
Pengadaan PNS harus berdasarkan kebutuhan, baik dalam arti jumlah
maupun kompetensi jabatan yang diperlukan. Kewenangan penetapan
formasi ini merupakan kewenangan Pemerintah Pusat.
Setiap Warga Negara Indonesia mempunyai kesempatan yang sama
untuk melamar menjadi CPNS setelah memenuhi syarat-syarat yang
ditentukan. Adapun syarat yang harus dipenuhi oleh setiap pelamar
untuk menjadi CPNS sbb:
1. Warga Negara Indonesia;
2. Pada saat diangkat sebagai CPNS, berusia sekurang-kurangnya 18
tahun dan setingi-tinginya 35 tahun
3. Tidak pernah dihukum penjara atau kurungan berdasarkan
putusan pengadilan yang sudah mempunyai kekuatan hukum yang
tetap, karena melakukan suatu tindak pidana kejahatan; Dalam
ketentuan ini, tidak termasuk bagi mereka yang dijatuhi hukuman
percobaan.
4. Tidak pernah diberhentikan dengan hormat tidak atas permintaan
sendiri atau tidak dengan hormat sebagai Pegawai Negeri Sipil atau
diberhentikan tidak dengan hormat sebagai pegawai swasta;
5. Tidak berkedudukan sebagai Calon/Pegawai Negeri;
6. Mempunyai pendidikan, kecakapan, keahlian, dan keterampilan
yang diperlukan;

Contoh Layanan Administrasi Kepegawaian


Aris Mutoyo,SH

17

7. Berkelakuan baik, yang dibuktikan dengan Surat Keterangan


Berkelakuan Baik dari Kepolisian setempat.
8. Sehat

jasmani

dan

rohani,

yang

dibuktikan

dengan

Surat

Keterangan dari Dokter.


9. Bersedia ditempatkan diseluruh wilayah Republik Indonesia atau
negara lain yang ditentukan oleh pemerintah; dan
10. Syarat lain yang ditentukan dalam persyaratan jabatan.
Pelamar yang ditetapkan diterima, wajib melengkapi dan menyerahkan
kelengkapan administrasi kepada Pejabat Pembina Kepegawaian atau
yang ditunjuk olehnya. Apabila salah satu kelengkapan administrasi
tidak dipenuhi, maka yang bersangkutan tidak dapat diangkat sebagai
CPNS.
Pejabat Pembina Kepegawaian Pusat/Daerah menyampaikan daftar
pelamar yang dinyatakan lulus ujian penyaringan dan ditetapkan
diterima untuk diangkat sebagai Calon PNS kepada BKN untuk
mendapat Nomor Identitas Pegawai Negeri Sipil. Berdasarkan NIP PNS
yang ditetapkan BKN, Pejabat Pembina Kepegawaian menetapkan
keputusan pengangkatan menjadi CPNS .
Kepada CPNS/PNS yang baru diangkat diberikan golongan ruang
sesuai dengan tingkat pendidikan yang diakui sebagai berikut:
No
1
2

Pendidikan
Sekolah Dasar atau yang sederajat
Sekolah Menengah Pertama atau

3
4
5
6
7
8

sederajat
Sekolah Menengah Atas atau yang sederajat
D1/D2 atau yang sederajat
D3 atau yang sederajat
S1/D4 atau yang sederajat
S2 yang sederajat/S1 Kedokteran/ S1 Apoteker
S3 atau yang sederajat

Contoh Layanan Administrasi Kepegawaian


Aris Mutoyo,SH

Golongan Ruang
I/a
yang
I/c
II/a
II/b
II/c
III/a
III/b
III/c

18

Penghasilan hak atas gaji CPNS adalah 80% (delapan puluh persen)
dari gaji pokok PNS, mulai berlaku pada tanggal yang bersangkutan
secara nyata melaksanakan tugasnya yang dinyatakan dengan surat
pernyataan

oleh

kepala

kantor

atau

satuan

organisasi

yang

bersangkutan. Surat pernyataan telah melaksanakan tugas dibuat oleh


kepala kantor atau satuan organisasi selambat-lambatnya 2 (dua)
bulan setelah yang bersangkutan secara nyata telah melaksanakan
tugas.
B. Dasar Hukum
Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil
Negara.
Peraturan Pemerintah Nomor 97 Tahun 2000 tentang Formasi
Pegawai Negeri Sipil;
Peraturan Pemerintah Nomor 98 Tahun 2000 tentang Pengadaan
Pegawai Negeri Sipil;
Peraturan Pemerintah Nomor 11 Tahun 2002 tentang Perubahan
Atas

Peraturan

Pemerintah

Nomor

98

Tahun

2000

tentang

Pengadaan Pegawai Negeri Sipil;


Peraturan Pemerintah Nomor 78 Tahun 2013 tentang Perubahan
Kedua Atas Peraturan Pemerintah Nomor 98 Tahun 2000 tentang
Pengadaan Pegawai Negeri Sipil;
Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 2003 tentang Wewenang
Pengangkatan, Pemindahan, dan Pemberhentian PNS;
Surat Keputusan Kepala Badan Kepegawaian Negara Nomor 11
Tahun 2002 tanggal 17 Juni 2002 tentang Ketentuan Pelaksanaan
Peraturan Pemerintah Nomor 98 Tahun 2000 tentang Pengadaan
Pegawai Negeri Sipil sebagaimana telah diubah dengan Peraturan
Pemerintah Nomor 11 Tahun 2002
Contoh Layanan Administrasi Kepegawaian
Aris Mutoyo,SH

19

Peraturan Kepala Badan Kepegawaian Negara Nomor 9 Tahun 2012


tentang Pedoman Pelaksanaan Pengadaan CPNS.
C. Pemberhentian CPNS
Setiap CPNS diwajibkan menjalani masa percobaan selama 1 tahun.
CPNS yang selama menjalani masa percobaan dinyatakan cakap
diangkat sebagai PNS. CPNS yang dinyatakan tidak cakap maka
diberhentikan

dengan

hormat

sebagai

CPNS.

CPNS

pun

dapat

diberhentikan dengan tidak hormat.

CPNS diberhentikan dengan hormat apabila:


a. Mengajukan permohonan berhenti;
b. Tidak memenuhi syarat kesehatan;
c. Tidak lulus dari pendidikan dan pelatihan prajabatan;
d. Tidak menunjukkan kecakapan dalam menjalankan tugas;
e. Menunjukkan sikap dan budi pekerti yang tidak baik yang dapat
mengganggu lingkungan pekerjaan;
f.

Dijatuhi hukuman disiplin tingkat sedang;

g. Menjadi anggota dan/atau pengurus partai politik dan telah


mengajukan surat permohonan berhenti secara tertulis kepada
Pejabat Pembina Kepegawaian;
h. Satu bulan setelah diterimanya keputusan pengangkatan sebagai
CPNS tidak melapor dan melaksanakan tugas, kecuali bukan karena
kesalahan yang bersangkutan.
CPNS diberhentikan tidak dengan hormat apabila:
a. Pada waktu melamar dengan sengaja memberikan keterangan atau
bukti yang tidak benar;
b. Dihukum penjara atau kurungan berdasarkan putusan pengadilan
yang sudah mempunyai kekuatan hukum yang tetap karena dengan
Contoh Layanan Administrasi Kepegawaian
Aris Mutoyo,SH

20

sengaja

melakukan

sesuatu

tindak

pidana

kejahatan,

atau

melakukan sesuatu tindak pidana kejahatan yang ada hubungannya


dengan jabatan/ tugasnya.
c. Dijatuhi hukuman disiplin tingkat berat; atau
d. Menjadi

anggota

dan/atau

pengurus

partai

politik

tanpa

mengajukan surat pemohonan berhenti secara tertulis kepada


Pejabat Pembina Kepegawaian.
CPNS yang oleh Kepala BKN dinyatakan tewas atau cacat karena dinas
dan tidak dapat bekerja lagi disemua jabatan negeri, dengan keputusan
Kepala BKN atau Kepala Kantor Regional BKN diangkat menjadi PNS dan
diberikan hak-hak kepegawaian sesuai peraturan perundang-undangan
yang berlaku.
CPNS yang tewas diangkat menjadi PNS terhitung mulai tanggal 1 (satu)
pada bulan yang bersangkutan dinyatakan tewas.
CPNS yang cacat karena dinas, yang oleh Tim Penguji Kesehatan
dinyatakan tidak dapat bekerja lagi dalam semua jabatan Negeri,
diangkat menjadi PNS terhitung mulai tanggal 1 (satu) pada bulan
ditetapkannya

Surat

Keterangan

Timm

Penguji

Kesehatan,

dan

diberhentikan dengan hormat sebagai PNS dengan diberikan hak-hak


kepegawaian sesuai dengan perundangan yang berlaku.
Pengangkatan menjadi PNS bagi CPNS yang tewas atau cacat karena
dinas ditetapkan dengan keputusan Kepala BKN/Kantor Regional BKN
baik bagi CPNS Pusat maupun Daerah. Sedangkan Pemberhentian
CPNS ditetapkan dengan keputusan Pejabat Pembina Kepegawaian yang
bersangkutan.
Pengangkatan CPNS menjadi PNS
CPNS yang telah menjalani masa percobaan selama 1 tahun, diangkat
sebagai PNS apabila memenuhi syarat berikut:
Contoh Layanan Administrasi Kepegawaian
Aris Mutoyo,SH

21

a. Setiap unsur penilaian pelaksanaan pekerjaan sekurang-kurangnya


bernilai baik.
b. Telah memenuhi syarat kesehatan jasmani dan rohani untuk
diangkat menjadi PNS.
c. Telah lulus pendidikan dan pelatihan prajabatan
CPNS diangkat menjadi PNS dengan Keputusan Bupati Agam dan
diberikan pangkat menurut peraturan perundang-undangan yang
berlaku

dan

gaji

pokok

sesuai

dengan

golongan

dan

ruang

penggajiannya.
Persyaratan Pengangkatan CPNS menjadi PNS sebagai berikut :
a. Fotocopy SK CPNS
b. Fotocopy Surat Tanda Lulus Diklat Prajabatan
c. Fotocopy DP3 1 tahun terakhir
d. Foto copy Surat Pernyataan Melaksanakan Tugas (SPMT)
e. Asli Surat Keterangan Hasil Pemeriksaan Kesehatan dan foto copy
Masing-masing persyaratan dilegalisir rangkap 2.

Peninjauan Masa Kerja

A.Deskripsi Peninjauan Masa Kerja


PNS yang pada saat pengangkatannya telah memiliki pengalaman kerja,
dapat diperhitungkan untuk masa kerja golongan. Adapun pengalaman
kerja yang dapat diperhitungkan adalah:
1. Masa kerja selama bertugas di instansi pemerintah dihitung penuh
untuk penetapan masa kerja.
2. Masa kerja sebagai pegawai tidak tetap (PTT).
3. Masa kerja sebagai pegawai/karyawan dari perusahaan swasta yang
berbadan hukum, yang tiap-tiap kali tidak kurang dari 1 tahun dan
tidak terputus-putus, diperhitungkan setengahnya sebagai masa
kerja golongan, dengan ketentuan sebanyak-banyaknya 8 tahun.
B. Dasar Hukum
Contoh Layanan Administrasi Kepegawaian
Aris Mutoyo,SH

22

1. Peraturan Pemerintah Nomor 98 Tahun 2000 tentang Pengadaan


Pegawai Negeri Sipil;
2. Surat Keputusan Kepala Badan Kepegawaian Negara Nomor 11 Tahun
2002 tanggal 17 Juni 2002 tentang Ketentuan Pelaksanaan Peraturan
Pemerintah Nomor 98 Tahun 2000 tentang Pengadaan Pegawai Negeri
Sipil sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 11
Tahun 2002.
C. Pengurusan Peninjauan Masa Kerja
Persyaratan peninjauan masa kerja sebagai berikut:
1. Foto copy SK CPNS
2. Foto copy SK PNS
3. Foto copy SK Pangkat Terakhir
4. Foto copy Karpeg
5. Foto copy DP3 2 tahun terakhir
6. Foto copy STTB/Ijazah terakhir dan transkrip nilai)*
7. Bukti fisik penghitungan masa kerja (SK PTT, Honorer, ddl) sebelum
tahun 2005.
8. Kwitansi pembayaran gaji
9. Foto copy SK Konversi NIP
10. Rekomendasi Kepala Unit Kerja
Masing-masing persyaratan dilegalisir rangkap 2.
)* ijazah dilegalisir oleh Kepala Sekolah/Rektor/Dekan/Pembantu Dekan
Bidang Akademik/Ketua/ Pejabat Kopertis wilayah dimana Universitas
tersebut berada.

Contoh Layanan Administrasi Kepegawaian


Aris Mutoyo,SH

23

Pengangkatan PNS dalam Jabatan Fungsional

A. Deskripsi Jabatan Fungsional


Jabatan fungsional adalah kedudukan

yang

menunjukkan

tugas,

tanggung jawab, wewenang, dan hak seorang PNS dalam rangka


menjalankan tugas pokok dan fungsi keahlian dan/atau keterampilan
untuk mencapai tujuan organisasi.
Jabatan fungsional tertentu adalah kedudukan yang menunjukkan tugas,
tanggung jawab, wewenang, dan hak seorang PNS dalam suatu satuan
organisasi yang dalam pelaksanaan tugasnya didasarkan pada keahlian

Contoh Layanan Administrasi Kepegawaian


Aris Mutoyo,SH

24

dan/atau

keterampilan

tertentu

serta

bersifat

mandiri

dan

untuk

kenaikan pangkatnya disyaratkan dengan angka kredit.


Pengangkatan dalam jabatan fungsional dapat dibedakan menjadi:
1. Pengangkatan Pertama, yaitu pengangkatan untuk mengisi lowongan
formasi melalui CPNS.
2. Pengangkatan dari jabatan lain, yaitu pengangkatan yg dilakukan
melalui perpindahan dari jabatan struktural atau jabatan fungsional
lain ke dalam jabatan fungsional tertentu.
3. Pengangkatan karena inpassing/penyesuaian,

yaitu

pengangkatan

dalam jabatan fungsional bagi PNS yg pada saat Peraturan Menpan


ditetapkan, telah dan masih melaksanakan tugas jabatan fungsional
dimaksud.
Ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam pengangkatan PNS
dalam jabatan fungsional antara lain:
1. Berstatus PNS. Jabatan fungsional hanya dapat diduduki oleh
mereka yang berstatus sebagai PNS, sehingga bagi mereka yang
masih berstatus sebagai CPNS belum bisa diangkat dalam jabatan
fungsional.
2. Pendidikan formal. Untuk diangkat dalam jabatan fungsional, ada
beberapa jabatan fungsional yang mempersyaratkan pendidikan
formal untuk pengangkatannya. Hal ini berkaitan dengan kategori
dan jenjang jabatan fungsional yang akan didudukinya, baik dalam
tingkatan ahli maupun terampil.
3. Diklat fungsional Untuk meningkatkan kompetensi PNS yang
diangkat dalam jabatan fungsional, maka perlu diikutsertakan
dalam diklat fungsional sesuai kompetensi yang dibutuhkan.
4. Usia. Pengangkatan PNS dalam jabatan fungsional

harus

mempertimbangkan usia, sehingga potensi PNS tersebut masih bisa


dikembangkan.

Contoh Layanan Administrasi Kepegawaian


Aris Mutoyo,SH

25

5. Jenjang kepangkatan. Pengangkatan PNS dalam jabatan fungsional


harus memperhatikan jenjang kepangkatan minimal untuk jabatan
tersebut.
6. Penetapan PAK. Untuk diangkat dalam jabatan fungsional harus
ditetapkan angka kreditnya dahulu.
Jabatan fungsional pada hakekatnya adalah jabatan teknis yang tidak
tercantum dalam struktur organisasi, namun sangat diperlukan dalam
tugas-tugas pokok dalam organisasi pemerintah. Jabatan fungsional PNS
terdiri

atas

jabatan

fungsional

keahlian

dan

jabatan

fungsional

keterampilan.
Penilaian prestasi kerja bagi pejabat fungsional ditetapkan dengan angka
kredit oleh pejabat yang berwenang. Angka kredit adalah satuan nilai dari
tiap butir kegiatan dan/atau akumulasi nilai butir-butir kegiatan yang
harus dicapai oleh pejabat fungsional dalam rangka pembinaan karier
yang bersangkutan.
Butir-butir kegiatan yang dinilai adalah tugas-tugas yang dilaksanakan
oleh setiap pejabat fungsional yang terdiri atas tugas utama (tugas pokok)
dan tugas penunjang. Dalam pelaksanaan tugas-tugas utama/pokok
seorang pejabat fungsional harus mengumpulkan sekurang-kurangnya
70% atau 80% dari angka kredit yang ditetapkan, sedang pelaksanaan
tugas penunjang tugas-tugas pokok sebanyak-banyaknya hanya 30% atau
20%. Ketentuan tersebut diatur untuk menjamin agar pejabat fungsional
benar-benar mengutamakan pelaksanaan tugas pokoknya dibandingkan
dengan tugas-tugas penunjang.
Angka kredit ditetapkan oleh pejabat yang berwenang dan digunakan
sebagai bahan dalam penetapan kenaikan jabatan/pangkat pejabat
fungsional.
Dalam pelaksanaan penetapan angka kredit jabatan fungsional dibentuk
Tim Penilai yang bertugas membantu pejabat yang berwenang dalam
Contoh Layanan Administrasi Kepegawaian
Aris Mutoyo,SH

26

menetapkan angka kredit pejabat fungsional di lingkungan instansi


masing-masing.
Tim Penilai Angka Kredit jabatan fungsional terdiri atas :
1. Tim Penilai Pusat, yang bertugas membantu pimpinan instansi
pembina jabatan fungsional dalam menetapkan angka kredit pejabat
fungsional golongan IV.
2. Tim Penilai Instansi, yang bertugas membantu pimpinan instansi
yang

bersangkutan

dalam

menetapkan

angka

kredit

pejabat

fungsional golongan II dan III.


Jenjang Jabatan dan Golongan Ruang Jabatan Fungsional
Jabatan Fungsional Terampil
No
1
2
3
4

Jenjang Jabatan
Pelaksana Pemula

Golongan Ruang
II/a

Pelaksana

II/b - II/c - II/d

Pelaksana Lanjulan

III/a - III/b

Penyelia

III/c - III/d

Catatan: sekurang-kurangnya berpendididkan SLTA

Jabatan Fungsional Ahli


No
1
2
3
4

Jenjang Jabatan
Ahli Pertama

Golongan Ruang
III/a-III/b

Ahli Muda

III/c-III/d

Ahli Madya

IV/a-IV/c

Ahli Utama

IV/d-IV/e

Catatan: sekurang-kurangnya berijazah S1 atau D4

B. Dasar Hukum
Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 1994, tentang Pengangkatan
Dalam Jabatan Fungsional Pegawai Negeri Sipil
Contoh Layanan Administrasi Kepegawaian
Aris Mutoyo,SH

27

Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 2003 tentang Wewenang


Pengangkatan, Pemindahan dan Pemberhentian Pegawai Negeri Sipil.
Keputusan Presiden Nomor 87 Tahun 1999 tentang Rumpun Jabatan
Fungsional Pegawai Negeri Sipil,
C. Pengangkatan pertama dalam jabatan fungsional.
Adapun persyaratanya sebagai berikut:
1. Berkedudukan sebagai PNS
2. Memiliki ijazah sesuai dengan tingkat pendidikan dan kualifikasi
pendidikan yang ditentukan
3. Telah menduduki pangkat menurut ketentuan yang berlaku
4. Telah lulus pendidikan dan pelatihan fungsional yang ditentukan
5. Setiap unsur penilaian pelaksanaan pekerjaan dalam DP-3
sekurang-kurangnya bernilai baik dalam 1 tahun terakhir.
Dengan menyerahkan dokumen sebagai berikut:
a. Foto copy SK CPNS
b. Foto copy SK PNS
c. SK Pangkat Terakhir (jika pernah naik pangkat)
d. Ijazah Terakhir
e. Penilaian Angka Kredit Pertama
f. SPMT (bagi yang belum pernah naik pangkat)
g. DP3 Tahun terakhir
Masing-masing persyaratan dilegalisir rangkap 2(dua)
Prosedur pengangkatan pertama PNS dalam jabatan fungsional adalah
sebagai berikut:
1. PNS yang bersangkutan mengajukan usulan ke unit/petugas yang
mengelola kepegawaian SKPD/Unit Kerja dengan menyerahkan
persyaratan sebagaimana tersebut di atas.
2. Pengurusan dilakukan secara berjenjang mulai dari unit kerja
terendah sampai ke SKPD-nya.
Contoh Layanan Administrasi Kepegawaian
Aris Mutoyo,SH

28

3. Kemudian SKPD mengusulkan pengangkatan pertama PNS dalam


jabatan fungsional ke BKD/Instansi.
4. BKD/Instansi akan menindaklanjuti dengan menerbitkan Keputusan
Bupati Agam tentang Pengangkatan Pertama PNS dalam Jabatan
Fungsional
5. SK yang telah selesai akan diberitahukan dan diserahkan kepada
yang bersangkutan melalui SKPDnya.
D. Pembebasan Sementara dari Jabatan Fungsional
Pejabat fungsional dibebaskan sementara dari jabatannya apabila :
1. Dijatuhi hukuman disiplin tingkat sedang atau berat berdasarkan
Peraturan Pemerintah Nomor 53 Tahun 2010, atau
2. Diberhentikan sementara sebagai Pegawai Negeri Sipil berdasarkan
Peraturan Pemerintah Nomor 4 Tahun 1966,
3. Ditugaskan secara penuh di luar jabatan fungsional yang dijabatnya,
4. Tugas belajar lebih dari 6 bulan, atau
5. Cuti di luar tanggungan negara, kecuali untuk persalinan keempat dan
seterusnya.
Bagi

pejabat

fungsional

yang

dibebaskan

sementara

dari

jabatan

fungsional,, ditetapkan dengan keputusan Bupati tentang Pembebasan


Sementara dari jabatan fungsionalnya. Keputusan tersebut nantinya akan
berguna dalam pengangkatannya kembali dalam jabatan fungsional.
Persyaratan pengurusanya sebagai berikut:
a. Surat Pengantar dari SKPD
b. Permohonan dari yang bersangkutan.
c. Keputusan pengangkatan/penempatan pada jabatan lain.
d. SK Kenaikan Pangkat terakhir dilegalisir
e. PAK terakhir dilegalisir
f. DP3 1 tahun terakhir dilegalisir
g. SK Konversi NIP dilegalisir
Contoh Layanan Administrasi Kepegawaian
Aris Mutoyo,SH

29

E. Pengangkatan Kembali dalam Jabatan Fungsional


Pejabat fungsional yang dibebaskan sementara dari jabatannya dapat
diangkat kembali apabila:
1. Telah berakhir masa berlakunya hukuman disiplin,
2. Telah selesai melaksanakan tugas diluar jabatan fungsional,
3. Telah selesai tugas belajar lebih dari 6 bulan,
4. Berdasarkan keputusan pengadilan yang telah mempunyai kekuatan
hukum yang

tetap,

dinyatakan

tidak bersalah

atau

dijatuhi

hukuman percobaan,
5. Telah selesai menjalankan cuti di luar tanggungan negara dan telah
melaporkan diri untuk aktif kembali sebagai Pegawai Negeri Sipil.
Pejabat fungsional yang diangkat kembali dalam jabatan fungsional,
jabatannya ditetapkan berdasarkan angka kredit yang terakhir dimiliki.
Adapun persyaratanya sebagai berikut:
a. Surat Pengantar dari SKPD
b. Permohonan dari yang bersangkutan.
c. Keputusan Pembebasan Sementara dari Jabatan Fungsional dilegalisir
d. SK Kenaikan Pangkat terakhir dilegalisir
e. PAK terakhir dilegalisir
F. Pemberhentian dari jabatan fungsional.
Pejabat fungsional diberhentikan dari jabatan fungsional apabila:
1. Dijatuhi hukuman disiplin tingkat berat berdasarkan Peraturan
Pemerintah Nomor 53 Tahun 2010 yang telah mempunyai kekuatan
tetap.
2. Tidak dapat mengumpulkan angka kredit menurut ketentuan
sebagaimana diatur dalam keputusan menteri yang bertanggung
jawab di bidang pendayagunaan aparatur negara.
Pembebasan sementara, pemberhentian dari, dan pengangkatan kembali
dalam jabatan fungsional ditetapkan dengan Keputusan Bupati Agam.
Contoh Layanan Administrasi Kepegawaian
Aris Mutoyo,SH

30

Penilaian Kinerja PNS


A. Deskripsi SKP
Penilaian prestasi kerja PNS adalah suatu proses penilaian secara
sistematis yang dilakukan oleh pejabat penilai terhadap sasaran kerja
pegawai dan perilaku kerja PNS.
Prestasi kerja adalah hasil kerja yang dicapai oleh setiap PNS pada satuan
organisasi sesuai dengan sasaran kerja pegawai dan perilaku kerja.
Sasaran Kerja Pegawai yang selanjutnya disingkat SKP adalah rencana
kerja dan target yang akan dicapai oleh seorang PNS.
Target adalah jumlah beban kerja yang akan dicapai dari setiap
pelaksanaan tugas jabatan.
Perilaku kerja adalah setiap tingkah laku, sikap atau tindakan yang
dilakukan oleh PNS atau tidak melakukan sesuatu yang seharusnya
dilakukan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Rencana kerja tahunan adalah rencana yang memuat kegiatan tahunan
dan target yang akan dicapai sebagai penjabaran dari sasaran dan
program yang telah ditetapkan oleh instansi pemerintah.
Penilaian prestasi kerja PNS dilakukan berdasarkan prinsip:
1. Objektif
Contoh Layanan Administrasi Kepegawaian
Aris Mutoyo,SH

31

Adalah penilaian terhadap pencapaian prestasi kerja sesuai dengan


keadaan yang sebenarnya tanpa dipengaruhi oleh pandangan atau
penilaian subjektif pribadi dari pejabat penilai.
2. Terukur
Adalah penilaian prestasi kerja yang dapat diukur secara kualitatif dan
kuantitatif
3. Akuntabel
Adalah

seluruh

hasil

penilaian

prestasi

kerja

harus

dapat

dipertanggungjawabkan kepada pejabat yang berwenang.


4. Partisipatif
Adalah seluruh proses penilaian prestasi kerja melibatkan secara aktif
antara pejabat penilai dengan PNS yang dinilai

5. Transparan
Adalah seluruh proses dan hasil penilaian prestasi kerja bersifat
terbuka dan tidak bersifat rahasia.
Penilaian prestasi kerja PNS terdiri atas unsur :
a. SKP;
b. Perilaku kerja.
Penilaian prestasi kerja PNS bertujuan untuk menjamin objektivitas
pembinaan PNS yang dilakukan berdasarkan sistem prestasi kerja dan
sistem karier yang dititikberatkan pada sistem prestasi kerja.
B. Dasar Hukum
1. Peraturan Pemerintah Nomor 46 Tahun 2011 tentang Penilaian Prestasi
Kerja Pegawai Negeri Sipil.
2. Peraturan Kepala BKN Nomor 1 Tahun 2013 tentang Ketentuan
Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 46 Tahun 2011 tentang
Penilaian Prestasi Kerja Pegawai Negeri Sipil.
Contoh Layanan Administrasi Kepegawaian
Aris Mutoyo,SH

32

3. Instruksi Bupati Agam Nomor 800/03/BKD-2013 tentang Penilaian


Prestasi Kerja Pegawai Negeri Sipil.
C. Pembuatan SKP
1. Setiap PNS wajib menyusun SKP
2. SKP memuat tugas jabatan dan target yang harus dicapai dalam kurun
waktu penilaian yang bersifat nyata dan dapat diukur.
3. SKP harus disetujui dan ditetapkan oleh pejabat penilai
4. Dalam hal SKP yang disusun oleh PNS tidak disetujui oleh pejabat
penilai maka keputusannya diserahkan kepada atasan pejabat penilai
dan bersifat final
5. SKP ditetapkan setahun sekali pada bulan Januari
6. Dalam hal terjadi perpindahan pegawai setelah bulan Januari maka
yang bersangkutan tetap menyusun SKP pada awal bulan sesuai dengan
surat perintah melaksanakan tugas atau surat perintah menduduki
jabatan.
7. PNS yang tidak menyusun SKP dijatuhi hukuman disiplin sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang mengatur
mengenai disiplin PNS
D. Penilaian SKP
Penilaian SKP paling sedikit meliputi aspek kuantitas, kualitas, dan
waktu, sesuai dengan karakteristik, sifat, dan jenis kegiatan pada masingmasing unit kerja. Dalam hal kegiatan tugas jabatan didukung oleh
anggaran maka penilaian meliputi aspek biaya.
Dalam hal realisasi kerja melebihi dari target maka penilaian SKP
capaiannya dapat lebih dari 100 (seratus). Dalam hal SKP tidak tercapai
yang diakibatkan oleh faktor diluar kemampuan individu PNS maka
penilaian didasarkan pada pertimbangan kondisi penyebabnya.
Penilaian perilaku kerja meliputi aspek: orientasi pelayanan, integritas,
komitmen, disiplin, kerjasama; dan kepemimpinan.
Contoh Layanan Administrasi Kepegawaian
Aris Mutoyo,SH

33

Penilaian kepemimpinan hanya dilakukan bagi PNS yang menduduki


jabatan struktural.
Penilaian perilaku dilakukan melalui pengamatan oleh pejabat penilai
terhadap PNS sesuai kriteria yang ditentukan. Pejabat penilai dalam
melakukan penilaian perilaku kerja PNS dapat mempertimbangkan
masukan dari pejabat penilai lain yang setingkat di lingkungan unit kerja
masing-masing. Nilai perilaku kerja dapat diberikan paling tinggi 100
(seratus).
Penilaian prestasi kerja dilaksanakan oleh pejabat penilai sekali dalam 1
(satu) tahun. Penilaian prestasi kerja dilakukan setiap akhir Desember
pada tahun yang bersangkutan dan paling lama akhir Januari tahun
berikutnya.
Pejabat penilai wajib melakukan penilaian prestasi kerja terhadap setiap
PNS di lingkungan unit kerjanya. Pejabat penilai yang tidak melaksanakan
penilaian

prestasi

kerja

dijatuhi

hukuman

disiplin

sesuai

dengan

peraturan perundang-undangan yang mengatur disiplin PNS.


Hasil penilaian prestasi kerja diberikan langsung oleh pejabat penilai
kepada PNS yang dinilai. PNS yang dinilai dan telah menerima hasil
penilaian prestasi kerja wajib menandatangani serta mengembalikan
kepada pejabat penilai paling lama 14 (empat belas) hari sejak tanggal
diterimanya hasil penilaian prestasi kerja. PNS yang dinilai dan/atau
pejabat penilai tidak menandatangani hasil penilaian prestasi kerja maka
hasil penilaian prestasi kerja ditetapkan oleh Atasan Pejabat Penilai.
Pejabat penilai wajib menyampaikan hasil penilaian prestasi kerja kepada
atasan pejabat penilai paling lama 14 (empat belas) hari sejak tanggal
diterimanya penilaian prestasi kerja.
Dalam hal PNS yang dinilai keberatan atas hasil penilaian maka PNS yang
dinilai dapat mengajukan keberatan disertai dengan alasan-alasannya
kepada atasan pejabat penilai secara hierarki paling lama 14 (empat belas)
Contoh Layanan Administrasi Kepegawaian
Aris Mutoyo,SH

34

hari sejak diterima hasil penilaian prestasi kerja. Atasan pejabat penilai
berdasarkan keberatan yang diajukan wajib memeriksa dengan seksama
hasil penilaian prestasi kerja yang disampaikan kepadanya. Terhadap
keberatan, atasan pejabat penilai meminta penjelasan kepada pejabat
penilai dan PNS yang dinilai.
Atasan pejabat penilai wajib menetapkan hasil penilaian prestasi kerja dan
bersifat final. Dalam hal terdapat alasan-alasan yang cukup, atasan
pejabat penilai dapat melakukan perubahan nilai prestasi kerja PNS.
SKP ini berlaku juga bagi Calon PNS. Penilaian prestasi kerja bagi PNS
yang diangkat sebagai pejabat negara atau pimpinan/anggota lembaga
nonstruktural dan tidak diberhentikan dari jabatan organiknya dilakukan
oleh pimpinan instansi yang bersangkutan berdasarkan bahan dari
instansi tempat yang bersangkutan bekerja.
Penilaian prestasi kerja bagi PNS yang sedang menjalankan tugas belajar
di dalam negeri dilakukan oleh pejabat penilai dengan menggunakan
bahan- bahan penilaian prestasi akademik yang diberikan oleh pimpinan
perguruan tinggi atau sekolah yang bersangkutan. Penilaian prestasi kerja
bagi PNS yang menjalankan tugas belajar di luar negeri dilakukan oleh
pejabat penilai dengan menggunakan bahan-bahan penilaian prestasi
akademik yang diberikan oleh pimpinan perguruan tinggi atau sekolah
melalui

Kepala

Perwakilan

Republik

Indonesia

di

negara

yang

bersangkutan.
PNS yang diangkat menjadi pejabat negara atau pimpinan/anggota
lembaga nonstruktural dan diberhentikan dari jabatan organiknya, Cuti
Diluar Tanggungan Negara, Masa Persiapan Pensiun, diberhentikan
sementara, dikecualikan dari kewajiban ini.

Ujian Dinas
A. Deskripsi Ujian Dinas
Contoh Layanan Administrasi Kepegawaian
Aris Mutoyo,SH

35

Setiap PNS yang akan naik pangkat ke dalam golongan yang lebih tinggi
diharuskan menempuh dan lulus ujian dinas bagi mereka yang telah
menduduki pangkat pengatur tingkat I golongan ruang II/d dan penata
tingkat I golongan ruang III/d sekurang-kurangnya 2 tahun dan tidak
dalam keadaan diberhentikan sementara, menerima uang tunggu dan cuti
diluar tanggungan negara.
Ujian Dinas Tingkat I adalah untuk kenaikan pangkat dari pengatur
Tingkat I (II/d) menjadi penata Muda (III/a), sedangkan Ujian Dinas
Tingkat II adalah untuk kenaikan pangkat dari Penata Tingkat I (III/d)
menjadi pembina (IV/a).
PNS yang dikecualikan dalam Ujian Dinas
1. Akan diberikan kenaikan pangkat karena telah menunjukan prestasi
kerja luar biasa baiknya;
2. Akan diberikan kenaikan pangkat karena menemukan penemuan baru
yang bermanfaat bagi negara;
3. Akan diberikan kenaikan pangkat pengabdian, karena meninggal dunia
atau mencapai batas usia pensiun atau oleh tim penguji kesehatan
dinyatakan cacat karena dinas.
4. Telah mengikuti dan lulus Diklatpim, yakni Sepada/Adum/Sepala/
Diklatpim

tingkat

IV

untuk

Ujian

Dinas

Tk.

I;

dan

Sepadya/Spama/Diklatpim Tk. III untuk Ujian Dinas Tk. II.


5. Telah memperoleh ijazah Sarjana (S1) atau Diploma IV untuk Ujian
Dinas Tk. I atau ijazah Dokter, Ijazah Apoteker, Magister (S2) dan ijazah
lain yang setara/Doktor (S3)., untuk Ujian Dinas Tk II.
6. Menduduki jabatan fungsional tertentu.
Kepada PNS yang lulus ujian dinas diberikan tanda lulus ujian dinas.
Tanda lulus ujian dinas berlaku sepanjang PNS yang bersangkutan belum
naik pangkat.

Contoh Layanan Administrasi Kepegawaian


Aris Mutoyo,SH

36

B. Dasar Hukum
1. Peraturan Pemerintahan Nomor 99 Tahun 2000 tentang Kenaikan
Pangkat Pegawai Negeri Sipil sebagaimana telah diubah dengan
Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 2002;
2. Keputusan Kepala Badan Kepegawaian Negara Nomor 12 Tahun 2002
tanggal 17 Juni 2002 tentang Ketentuan Pelaksanaan Peraturan
Pemerintahan Nomor 99 Tahun 2000 tentang Kenaikan Pangkat Pegawai
Negeri Sipil sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 12 Tahun 2002;
3. Surat Edaran Bersama Kepala Badan Administrasi Kepegawaian Negara
dan Ketua Lembaga Administrasi Negara Nomor 12/SE/1981 dan
Nomor 193/Seklan/8/1981 tentang Pelaksanaan Ujian Dinas.
C. Pelaksanaan Ujian Dinas
Setiap pelaksanaan ujian dinas, BKD akan menurunkan surat terkait
pelaksanaannya. Adapun persyatannya sbb:
1. Ujian Dinas TK.I dengan syarat sebagai berikut:
a. Pangkat Pengatur TK.I (II/d)
b. Melampirkan Foto Copy SK Pangkat Terakhir dan Ijazah Terakhir yang
dilegalisir oleh pejabat yang berwenang.
c. Pas Photo berwarna ukuran 3 x 4 sebanyak 5 lembar dan
mencantumkan nama di belakang Photo.
2. Ujian Dinas TK.II dengan syarat sebagai berikut:
a. Pangkat Penata TK.I (III/d)
b. Melampirkan Foto Copy SK Pangkat Terakhir dan Ijazah Terakhir yang
dilegalisir oleh pejabat yang berwenang.
c. SK Jabatan Terakhir dilegalisir.
d. Pas Photo berwarna ukuran 3 x 4 sebanyak 5 lembar dan
mencantumkan nama di belakang Photo.
Bahan diatas dibuat masing masing rangkap 4 (empat)
Contoh Layanan Administrasi Kepegawaian
Aris Mutoyo,SH

37

1. Membuat makalah rangkap 2 (dua) sesuai dengan Tugas Pokok dan


Fungsi

masing-masing

peserta

dengan

sistematika

penulisan

makalah sebagai berikut :


(a) Judul
(b) Tema sesuai Tugas Pokok dan Fungsi (Tupoksi) pada unit kerja
masing-masing peserta.
(c) Bab I s.d Bab III Minimal 10 (sepuluh) halaman.
(d) Ukuran Kertas kwarto/A4 dan berjarak 2 (dua) spasi
(e) Sistematika Penulisan:
(1) Cover
(2) Kata Pengantar
(3) Daftar Isi
(4) Bab I : Pendahuluan
(5) BAB II : Pembahasan/Isi
(6) BAB III : Penutup (Saran dan Kesimpulan)
(7) Daftar Pustaka.

Contoh Layanan Administrasi Kepegawaian


Aris Mutoyo,SH

38

Ujian Penyesuaian Ijazah

A. Deskripsi Ujian Penyesuaian Ijazah


PNS yang telah memperoleh Ijazah/Surat Tanda Tamat Belajar, kenaikan
pangkatnya dapat disesuaikan melalui Kenaikan Pangkat Penyesuaian
ijazah.
PNS yang dapat diusulkan sebagai calon peserta ujian kenaikan pangkat
penyesuian ijazah adalah mereka yang telah lulus pendidikan dan
memperoleh STTB/Ijazah akan tetapi masih berpangkat lebih rendah dari
pangkat yang ditentukan berdasarkan STTB/Ijazah yang diperolehnya.
B. Dasar Hukum
1. Peraturan Pemerintahan Nomor 99 Tahun 2000 tentang Kenaikan
Pangkat Pegawai Negeri Sipil sebagaimana telah diubah dengan
Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 2002;
2. Keputusan Kepala Badan Kepegawaian Negara Nomor 12 Tahun 2002
tanggal 17 Juni 2002 tentang Ketentuan Pelaksanaan Peraturan
Pemerintahan Nomor 99 Tahun 2000 tentang Kenaikan Pangkat Pegawai
Negeri Sipil sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 12 Tahun 2002;
C. Pelaksanaan Ujian Penyesuaian Ijasah
Setiap pelaksanaan ujian penyesuaian ijazah, BKD akan menurunkan
surat terkait pelaksanaannya. Adapun persyatannya sbb:
Contoh Layanan Administrasi Kepegawaian
Aris Mutoyo,SH

39

1) Peserta Ujian Peyesuaian Ijazah S.1/D.IV dan D.III yang tamatan


Perguruan Tinggi swasta wajib melampirkan Izin Penyelenggaraan
Perguruan Tinggi atau Akreditasi Perguruan Tinggi yang terakhir.
2) Telah 1 (satu) tahun dalam pangkat terakhir
3) Melampirkan foto copy ijazah dan SK pangkat terakhir yang telah
dilegalisir oleh pejabat yang berwenang
4) Melampirkan uraian tugas yang ditandatangani oleh pejabat yang
berwenang (Eseleon II atau Eselon III)
5) Pas Photo berwarna ukuran 3x4 sebanyak 5 lembar dan mencantumkan
nama di belakang Photo.
6) SK Izin Belajar atau Surat Keterangan memiliki Ijazah atau Surat
Keterangan Peningkatan Pendidikan.
Bahan diatas dibuat masing masing rangkap 4 (empat)
7) Membuat makalah rangkap 2 (dua) sesuai dengan tugas pokok dan
fungsi masing-masing peserta yang disinergikan dengan program studi
ijazah yang akan disesuaikan dengan sistematika penulisan makalah
sebagai berikut :
(a) Judul
(b) Tema sesuai Tugas Pokok dan Fungsi (Tupoksi) yang disinergikan
dengan program studi ijazah yang akan disesuaikan pada unit kerja
masing-masing peserta.
(c) Bab I s.d Bab III Minimal 10 (sepuluh) halaman.
(d) Ukuran Kertas kwarto/A4 dan berjarak 2 (dua) spasi
(e) Sistematika Penulisan:
(1) Cover
(2) Kata Pengantar
(3) Daftar Isi
(4) Bab I : Pendahuluan
(5) BAB II : Pembahasan/Isi
Contoh Layanan Administrasi Kepegawaian
Aris Mutoyo,SH

40

(6) BAB III : Penutup (Saran dan Kesimpulan)


(7) Daftar Pustaka.

Kenaikan Pangkat PNS

A. Deskripsi Kenaikan Pangkat


Pangkat adalah kedudukan yang menunjukkan tingkat seseorang PNS
berdasarkan jabatannya dalam rangkaian susunan kepegawaian dan
digunakan sebagai dasar penggajian.
Kenaikan pangkat adalah penghargaan yang diberikan atas prestasi kerja
dan pengabdian PNS terhadap negara.
Agar kenaikan pangkat dapat dirasakan sebagai penghargaan, maka
kenaikan

pangkat

diupayakan

BKD/Instansi

diberikan

waktunya dan tepat kepada orangnya.


Kenaikan pangkat dilaksanakan dengan:
1. Sistim Kenaikan Pangkat Reguler.
2. Sistim Kenaikan Pangkat Pilihan.
Disamping itu, kepada PNS dapat diberikan:
a. Kenaikan Pangkat Anumerta bagi PNS yang tewas
Contoh Layanan Administrasi Kepegawaian
Aris Mutoyo,SH

tepat

pada

41

b. Kenaikan Pangkat Pengabdian bagi PNS yang:


1) Meninggal dunia;
2) Mencapai batas usia pensiun;
3) Cacat karena dinas dan tidak dapat bekerja lagi dalam semua jabatan
negeri.

Susunan Pangkat dan Golongan Ruang PNS sebagai berikut:


No
1
2
3
4
5
6
7
8

Pangkat
Juru Muda
Juru Muda Tingkat I
Juru
Juru Tingkat I
Pengatur Muda
Pengatur Muda Tk I
Pengatur
Pengatur Tingkat I

Gol/Ru
I/a
I/b
I/c
I/d
II/a
II/b
II/c
II/d

No
9
10
11
12
13
14
15

Pangkat
Penata Muda
Penata Muda Tk I
Penata
Penata Tingkat I
Pembina
Pembina Tingkat I
Pembina
Utama

16

Muda
Pembina

17

Madya
Pembina Utama

Gol/Ru
III/a
III/b
III/c
III/d
IV/a
IV/b
IV/c

Utama IV/d
IV/e

Periode kenaikan pangkat PNS ditetapkan tanggal 1 April dan 1 Oktober


setiap tahun, kecuali kenaikan pangkat anumerta dan kenaikan
pangkat pengabdian.
B. Dasar Hukum
1. PP No. 99 Tahun 2000 tentang Kenaikan Pangkat Pegawai Negeri Sipil
2. PP No. 12 Tahun 2002 tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah
Nomor 1999 Tahun 2000 tentang Kenaikan Pangkat Pegawai Negeri
Sipil.
3. Keputusan Kepala BKN No. 12 Tahun 2002 tentang Ketentuan
Pelaksanaan Peraturan Pemerintahan Nomor 99 Tahun 2000 tentang

Contoh Layanan Administrasi Kepegawaian


Aris Mutoyo,SH

42

Kenaikan Pangkat Pegawai Negeri Sipil sebagaimana telah diubah


dengan Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 2002
C. Pengurusan Kenaikan Pangkat
1. Kenaikan Pangkat Reguler
Kenaikan pangkat reguler diberikan kepada Pegawai Negeri Sipil yang
tidak menduduki jabatan struktural atau jabatan fungsional tertentu
dan diberikan sepanjang tidak melampaui pangkat atasan langsungnya.
Kenaikan pangkat reguler ini diberikan sekurang-kurangnya telah 4
tahun dalam pangkat terakhir dan pangkat tertingginya ditentukan oleh
pendidikan tertinggi yang dimilikinya.
Kenaikan pangkat reguler juga diberikan kepada PNS yang:
a. PNS yang melaksanakan tugas belajar dan sebelumnya tidak
menduduki jabatan struktural atau jabatan fungsional tertentu.
b. PNS yang dipekerjakan atau diperbantukan secara penuh di luar
instansi induk dan tidak menduduki jabatan pimpinan yang telah
ditetapkan persamaan eselonnya atau jabatan fungsional tertentu.
Kenaikan pangkat reguler tertinggi diberikan kepada PNS sampai
dengan pangkat:
No
1
2
3
4

Pangkat tertinggi
Pengatur Muda golongan ruang II/a
Pengatur golongan ruang II/c
Pengatur Tingkat I golongan ruang II/d
Penata Muda Tingkat I golongan ruang

Ijasah
SD
SLTP
SLTP Kejuruan
SLTA,
SLTA

III/b

Kejuruan 3 Tahun,
SLTA

Kejuruan 4

Tahun, Diploma I,
atau Diploma II.
5

Penata golongan ruang III/c

Sekolah
Pendidikan

Contoh Layanan Administrasi Kepegawaian


Aris Mutoyo,SH

Guru
Luar

43

Biasa,

Ijazah

Diploma III, Ijazah


Sarjana

Muda,

Ijazah

Akademi

atau

Ijazah

Bakaloreat.
6

Penata Tingkat I golongan ruang III/d

Ijazah Sarjana (SI),


atau

Ijazah

Diploma IV.
7

Pembina golongan ruang IV/a

Ijazah

Dokter,

Ijazah

Apoteker,

Ijazah

Magister

(S2),

atau

ijazah

lain yang setara

Adapun persyaratannya adalah sbb:


Foto copy Karpeg
Foto copy SK CPNS
Foto copy SPMT*
Foto Copy SK PNS
Foto Copy SK Pangkat Terakhir.
Foto Copy DP3 2 tahun terakhir.
Foto Copy STTB/Ijazah terakhir
Akreditasi kampus bagi yang melampirkan ijazah S1 baru.
Foto Copy SK Konversi NIP.
Contoh Layanan Administrasi Kepegawaian
Aris Mutoyo,SH

44

Foto copy Sertifikat Lulus Ujian Dinas bagi PNS yang pindah
golongan ruang
Foto Copy SK Tugas Belajar. bagi yang tugas belajar.
Foto Copy Surat Keputusan Pindah bagi PNS yang pindah tugas.
Rekomendasi Atasan/Kepala Unit Kerja
Catatan:
Masing-masing persyaratan dilegalisir rangkap 2(dua).
Tanda * artinya khusus untuk yang naik pangkat reguler pertama
kali.
Untuk kenaikan pangkat pertama kali, ijazah dilegalisir oleh Kepala
Sekolah/Rektor/Dekan/Pembantu Dekan Bidang Akademik/Ketua/
Pejabat Kopertis wilayah dimana Universitas tersebut berada.
Bagi

PNS

yang

sedang

tugas

belajar,

DP3

dinilai

oleh

Sekolah/Universitas tempat tugas belajar dan pengesahannya oleh


BKD/Instansi.
2. Kenaikan pangkat pilihan
Kenaikan pangkat pilihan diberikan kepada PNS yang:
Menduduki jabatan struktural atau jabatan fungsional tertentu;
Menduduki jabatan tertentu yang pengangkatannya ditetapkan
dengan keputusan presiden;
Menunjukkan prestasi kerja luar biasa baiknya;
Menemukan penemuan baru yang bermanfaat bagi negara;
Diangkat menjadi pejabat negara;
Memperoleh STTB/ijazah;
Melaksanakan tugas belajar dan sebelumnya menduduki jabatan
struktural atau jabatan fungsional tertentu;
Telah selesai mengikuti dan lulus tugas belajar;

Contoh Layanan Administrasi Kepegawaian


Aris Mutoyo,SH

45

Diperkerjakan atau diperbantukan secara penuh diluar instansi


induknya yang diangkat dalam jabatan pimpinan yang telah
ditetapkan persamaan eselonnya atau jabatan fungsional tertentu.
Kenaikan Pangkat Pilihan Jabatan Struktural.
Merupakan kenaikan pangkat bagi PNS yang menduduki jabatan
struktural.
Bagi PNS yang menduduki jabatan struktural sedangkan pangkatnya
masih satu tingkat dibawah jenjang pangkat terendah yang ditentukan
untuk jabatan itu, dapat dinaikkan pangkatnya setingkat lebih tinggi,
apabila:
Telah 1 tahun dalam pangkat yang dimilikinya;
Sekurang-kurangnya telah 1 tahun dalam jabatan struktural yang
didudukinya.
Setiap unsur penilian prestasi kerja sekurang-kurangnya bernilai
baik dalam 2 tahun terakhir.
Adapun persyaratan kenaikan pangkat pilihan PNS yang menduduki
jabatan struktural sebagai berikut:
o Foto copy Karpeg
o Foto copy SK CPNS
o Foto copy SK PNS
o Foto copy SPMT*
o Foto copy SK Pangkat Terakhir.
o Foto copy DP3 2 tahun terakhir.
o Foto copy SK Jabatan dan Surat Pernyataan Pelantikan.
o Foto copy STTB/ijazah terakhir
o Akreditasi kampus bagi yang melampirkan ijazah S1 baru
o SK Izin/Tugas Belajar bagi yang melampirkan ijazah baru.
o Fotocopy Keputusan Pindah bagi yang pindah tugas
Contoh Layanan Administrasi Kepegawaian
Aris Mutoyo,SH

46

o Foto copy Lulus Ujian Dinas atau Diklat Penjenjangan bagi PNS
yang pindah golongan ruang
o Foto copy SK Konversi NIP
o Rekomendasi Kepala Unit Kerja
o Fotocopy

keputusan

pembebasan

sementara

dari

jabatan

fungsional bagi yang sebelumnya diangkat dalan jabatan


fungsional
Catatan:
Masing-masing persyaratan dilegalisir rangkap 2(dua).
Tanda * artinya khusus untuk yang naik pangkat pertama
kali
Untuk kenaikan pangkat pindah golongan ruang atau naik
pangkat pertama kali, ijazah dilegalisir oleh Kepala Sekolah/
Rektor/Dekan/Pembantu Dekan Bidang Akademik/Ketua/
Pejabat

Kopertis

wilayah

dimana

Universitas

tersebut

berada.
Kenaikan Pangkat Pilihan Jabatan Fungsional
Pegawai Negeri Sipil yang menduduki jabatan fungsional tertentu dapat
dinaikkan pangkatnya setiap kali setingkat lebih tinggi apabila:
o Sekurang-kurangnya telah 2 tahun dalam pangkat terakhir;
o Telah memenuhi angka kredit yang ditentukan;
o Setiap unsur penilian prestasi kerja sekurang bernilai baik dalam
2 tahun terakhir.
Adapun

persyaratan

kenaikan

pangkat

pilihan

menduduki jabatan fungsional sebagai berikut::


o Foto copy Karpeg.
o Foto copy SK CPNS
o Foto copy SPMT*
Contoh Layanan Administrasi Kepegawaian
Aris Mutoyo,SH

PNS

yang

47

o Foto copy SK PNS.


o Foto copy SK Pangkat Terakhir.
o Foto copy SK Jabatan Fungsional dan angka kredit lama.
o Asli angka kredit baru.
o Akreditasi kampus bagi yang penyesuaian ijazah/Ijazah baru.
o SK Izin/Tugas Belajar bagi yang melampirkan ijazah baru.
o Foto copy DP.3 2 tahun terakhir.
o Foto copy STTB/Ijazah terakhir dan Akta
o Foto copy SK Konversi NIP.
o Asli Dupak
o Foto copy SK Pembagian Tugas
o Rekomendasi kepala unit kerja.
Catatan:
Masing-masing persyaratan dilegalisir rangkap 2(dua).
Tanda * artinya persyaratan ini khusus untuk yang naik
pangkat pertama kali
Untuk kenaikan pangkat pindah golongan ruang atau naik
pangkat pertama kali, ijazah dan akta dilegalisir oleh Kepala
Sekolah/Rektor/Dekan/Pembantu
Akademik/

Ketua/

Pejabat

Kopertis

Dekan
wilayah

Bidang
dimana

Universitas tersebut berada.


Kenaikan Pangkat Pilihan Penyesuaian Ijazah
Kenaikan pangkat ini diberikan bagi PNS yang memperoleh STTB/Ijazah
atau Diploma. Bagi PNS yang memperoleh:
o STTB/Ijazah SLTP /yg setingkat dan masih berpangkat Juru Muda
Tingkat I Gol/Ruang I/b ke bawah, dapat dinaikkan pangkatnya
menjadi Juru Gol. Ruang I/c

Contoh Layanan Administrasi Kepegawaian


Aris Mutoyo,SH

48

o STTB/Ijazah SLTA, Diploma I atau yang setingkat dan masih


berpangkat Juru Tingkat I Gol. Ruang I/D ke bawah, dapat dinaikkan
pangkatnya menjadi Pengatur Muda, Gol Ruang II/a. 3) STTB/Ijazah
SPGLB atau Diploma II dan masih berpangkat Pengatur Muda, Gol.
Ruang II/a ke bawah dapat dinaikan pangkatnya menjadi Pengatur
Muda Tingkat I, Gol. Ruang II/b
o Ijazah Sarjana Muda, Akademi, atau Diploma III dan masih
berpangkat Pengatur Muda Gol. Ruang II/b ke bawah, dapat
dinaikkan pangkatnya menjadi Pengatur Gol. Ruang II/c
o Ijazah Sarjana (S1) atau Diploma IV dan masih berpangkat Pengatur
Tingkat I Gol. Ruang II/d ke bawah, dapat dinaikkan pangkatnya
menjadi Penata Muda Gol. Ruang III/a
o Ijazah Doktor (S3) dan masih berpangkat Penata Muda Tingkat I Gol.
Ruang III/b ke bawah, dapat dinaikkan pangkatnya menjadi Penata
Gol. Ruang III/c.
Ijazah sebagaimana tersebut di atas adalah ijazah yang diperoleh dari
sekolah atau perguruan tinggi negeri dan atau ijazah dari yang
diperoleh dari sekolah/perguruan tinggi swasta yang terakreditasi
dan atau telah mendapat izin penyelenggaraan dari Menteri yang
bertanggungjawab di bidang pendidikan nasional atau pejabat lain
berdasarkan peraturan perundangan.
Untuk ijazah yang diperoleh dari sekolah/perguruan tinggi di luar
negeri dihargai setelah di akui dan ditetapkan sederajat dengan ijazah
dari sekolah atau perguruan tinggi negeri yang ditetapkan Menteri
yang bertanggungjawab dibidang pendidikan nasional.
KP sebagaimana tersebut dapat dipertimbangkan setelah memenuhi
syarat sbb:
Diangkat

dalam

jabatan/tugas

yang

memerlukan

pengetahuan/keahlian yang sesuai dengan ijazah yang diperoleh


Contoh Layanan Administrasi Kepegawaian
Aris Mutoyo,SH

49

Sekurang-kurangnya telah 1 (satu) tahun dalam pangkat terakhir


Setiap unsur penilaian prestasi kerja/DP-3 bernilai baik dlm 1
(satu) tahun terakhir
Memenuhi jumlah angka kredit yang ditentukan bagi yang
menduduki jabatan fungsional tertentu
Lulus ujian penyesuaian ijazah
Adapun persyaratannya sebagai berikut:
Foto copy Karpeg
Foto copy SK PNS.
Foto copy SK Pangkat Terakhir.
Foto copy DP3 2 tahun terakhir.
Foto copy Sah STTB/Ijazah terakhir dan transkrip nilai
Asli uraian tugas.
Foto copy SK Izin Belajar
Foto copy akreditasi jurusan/kampus.
Foto copy Tanda Lulus Ujian Penyesuaian Ijazah.
Foto copy SK Konversi NIP
Rekomendasi Kepala Unit Kerja
Catatan:
Masing-masing persyaratan dilegalisir rangkap 2(dua).
Ijazah dan transkrip nilai dilegalisir oleh Kepala Sekolah/
Rektor/

Dekan/Pembantu

Dekan

Bidang

Akademik/Ketua/Pejabat Kopertis wilayah dimana Universitas


tersebut berada.
Kenaikan Pangkat Pilihan Penyesuaian Ijazah bagi PNS yang Selesai
Tugas Belajar.

Contoh Layanan Administrasi Kepegawaian


Aris Mutoyo,SH

50

Diberikan kepada PNS yang telah selesai mengikuti dan lulus tugas
belajar. Ketentuan terkait Ijazah dan pangkat/golongan yang diperoleh,
sama halnya dengan kenaikan pengkat penyesuaian ijazah di atas.
Kenaikan pangkat ini baru dapat dipertimbangkan bila:
o

Sekurang-kurangnya telah 1 (satu) tahun dalam pangkat terakhir

Setiap unsur penilaian prestasi kerja sekurang-kurangnya bernilai


baik dalam 1 (satu) tahun terakhir
Adapun persyaratannya sebagai berikut:
Foto copy Karpeg.
Foto copy SK PNS.
Foto copy SK Pangkat Terakhir.
Foto copy DP3 2 tahun terakhir.
Foto copy Sah STTB/Ijazah terakhir dan transkrip nilai.
Foto copy akreditasi jurusan/kampus.
Asli uraian tugas.
Foto copy Keputusan Tugas Belajar .
Foto copy SK Konversi NIP.
Rekomendasi Kepala Unit Kerja.

Catatan:
Masing-masing persyaratan dilegalisir rangkap 2(dua).
Ijazah dan transkrip nilai dilegalisir oleh Kepala Sekolah/
Rektor/Dekan/Pembantu Dekan Bidang Akademik/Ketua/
Pejabat Kopertis wilayah dimana Universitas tersebut berada.
Kenaikan Pangkat Anumerta
PNS yang dinyatakan tewas, diberikan kenaikan pangkat anumerta
setingkat lebih tinggi, yang berlaku mulai tanggal yang bersangkutan
tewas.
Contoh Layanan Administrasi Kepegawaian
Aris Mutoyo,SH

51

Yang dimaksud dengan tewas, ialah:


o Meninggal

dunia

dalam

dan

karena

menjalankan

tugas

kewajibannya;
o Meninggal dunia dalam keadaan lain yang ada hubungannya dengan
dinasnya sehingga kematian itu disamakan dengan meninggal dunia
dalam dan/atau karena menjalankan kewajibannya;
o Meninggal dunia yang langsung diakibatkan karena luka-luka
maupun cacat rohani atau jasmani yang didapat dalam hal-hal
tersebut pada huruf a dan b di atas;
o Meninggal

dunia

karena

perbuatan

anasir-anasir

yang

tidak

bertanggung jawab ataupun sebagai akibat dari tindakan terhadap


anasir-anasir itu.
Pemberian kenaikan pangkat anumerta harus diusahakan sebelum
PNS yang tewas dimakamkan dan Surat Keputusan Kenaikan
Pangkat Anumerta tersebut hendaknya dibacakan pada waktu
upacara pemakaman.
Untuk menjamin agar pemberian kenaikan pangkat anumerta dapat
diberikan

sebelum

ditetapkan

PNS

sementara.

yang
Pejabat

tewas
yang

itu

dimakamkan,

berwenang

maka

menetapkan

keputusan sementara adalah Bupati Agam untuk semua PNS yang


dinyatakan tewas dalam pangkat Pembina Utama golongan ruang
IV/e ke bawah. Apabila kedudukan Bupati tersebut jauh dari unit
kerja tempat bekerja PNS yang tewas sehingga tidak memungkinkan
diberikan kenaikan pangkat anumerta sebelum PNS yang tewas itu
dimakamkan, Camat atau pejabat pemerintah setempat lainnya
dapat mengeluarkan keputusan sementara.
Kepala kantor atau pimpinan unit kerjanya membuat laporan
tentang

tewasnya

PNS

sebagai

bahan

penetapan

keputusan

sementara oleh camat atau pejabat lainnya. Berdasarkan laporan


Contoh Layanan Administrasi Kepegawaian
Aris Mutoyo,SH

52

tersebut

camat

atau

pejabat

pemerintah

setempat

mempertimbangkan pemberian kenaikan pangkat anumerta, dan


apabila menurut pendapatnya memenuhi syarat sesuai peraturan
perundangan yang berlaku, maka pejabat tersebut menetapkan
keputusan sementara tentang pemberian KP Anumerta.
Pejabat yang menetapkan keputusan sementara selambat-lambatnya
7 (tujuh) hari kerja wajib melaporkan kepada Bupati Agam melalui
BKD

PNS

yang

tewas

tersebut.

Berdasarkan

bahan-bahan

kelengkapan administrasi yang disampaikan oleh pejabat yang


menetapkan

keputusan

mempertimbangkan

sementara

penetapan

tersebut,

pemberian

maka

kenaikan

Bupati
pangkat

anumerta. Apabila terdapat alasan yang cukup untuk pemberian KP


anumerta maka usulannya akan diteruskan BKD/Instansi kepada:
1. Presiden bagi PNS yang diusulkan menjadi Pembina Utama Muda
golongan ruang IV/c ke atas dan tembusan disampaikan kepada
Kepala BKN sebagai bahan pertimbangan teknis kepada Presiden
2. Kepala BKN bagi PNS yg diusulkan menjadi Juru Muda Tingkat I
golongan ruang I/b sampai dgn Pembina Tingkat I golongan ruang
IV/b.
Apabila almarhum/almarhumah PNS yang dinyatakan tewas oleh
Kepala BKN atau Pejabat lain yang ditunjuk dalam lingkungannya
dan diberikan kenaikan pangkat anumerta dan uang duka tewas,
maka keputusan sementara tentang pemberian kenaikan pangkat
anumerta ditetapkan menjadi keputusan definitive oleh pejabat
yang berwenang, yaitu:
1. Presiden, bagi PNS yang dinaikkan pangkatnya menjadi
Pembina Utama Muda golongan ruang IV/c ke atas setelah
mendapat pertimbangan teknis dari Kepala BKN;

Contoh Layanan Administrasi Kepegawaian


Aris Mutoyo,SH

53

2. Kepala BKN, bagi PNS yang dinaikkan pangkatnya menjadi


Juru Muda Tingkat I golongan ruang I/b ke atas sampai
Pembina Tingkat I golongan ruang IV/b;
Apabila

almarhum/almarhumah

PNS

ternyata

tidak

memenuhi syarat untuk dinyatakan tewas, maka keputusan


sementara tentang pemberian kenaikan pangkat anumerta
tidak dapat ditetapkan menjadi keputusan definitive oleh
pejabat yang berwenang, dan keputusan sementara tersebut
tidak berlaku.
Dalam hal yang bersangkutan memenuhi syarat untuk
mendapatkan
meninggal

kenaikan

dunia

dapat

pangkat
diberikan

pengabdian

karena

kenaikan

pangkat

pengabdian dengan keputusan pejabat yang berwenang.


Kenaikan Pangkat Pengabdian
o

Kenaikan pangkat pengabdian bagi PNS yang meninggal dunia atau


akan diberhentikan dengan hormat karena mencapai batas usia
pensiun.
PNS yang meninggal dunia atau akan diberhentikan dengan hormat
dengan hak pensiun karena mencapai batas usia pensiun, dapat
diberikan kenaikan pangkat pengabdian setingkat lebih tinggi
apabila:
(1) Memiliki masa kerja sebagai PNS selama:

Sekurang-kurangnya 30 (tiga puluh) tahun secara terus


menerus dan sekurang-kurangnya telah satu bulan dalam
pangkat terakhir.

Sekurang-kurangnya 20 (dua puluh) tahun secara terus


menerus dan sekurang-kurangnya telah satu tahun dalam
pangkat terakhir

Contoh Layanan Administrasi Kepegawaian


Aris Mutoyo,SH

54

Sekurang-kurangnya

10 (sepuluh) tahun secara

terus

menerus dan sekurang-kurangnya telah 2 tahun dalam


pangkat terakhir.
(2) Setiap unsur penilaian prestasi kerja sekurang-kurangnya
bernilai baik dalam 1 (satu) tahun terakhir.
(3) Tidak pernah dijatuhi hukuman disiplin tingkat sedang atau
berat dalam satu tahun terakhir.
(4) Masa kerja sebagai PNS secara terus menerus dimaksud dalam
ketentuan ini adalah masa kerja yang dihitung sejak diangkat
menjadi CPNS atau PNS sampai dengan yang bersangkutan
meninggal dunia atau mencapai BUP dan tidak terputus
statusnya sebagai PNS.
Kenaikkan pangkat pengabdian bagi PNS yang meninggal dunia atau
mencapai BUP tersebut ditetapkan dengan:
Keputusan Presiden, bagi PNS yang dinaikkan pangkatnya menjadi
Pembina Utama Muda gol/ruang IV/c keatas setelah mendapat
pertimbangan teknis Kepala BKN
Keputusan Kepala BKN, bagi yang dinaikan pangkatnya menjadi
Juru Muda Tingkat I gol/ruang I/b sampai dengan Pembina Tingkat
I gol/ruang IV/b.
KP Pengabdian bagi PNS yang meninggal dunia berlaku terhitung
mulai tanggal PNS yang bersangkutan

meninggal dunia. KP

Pengabdian bagi PNS yang mencapai batas usia pensiun berlaku


TMT 1 pada bulan yang bersangkutan diberhentikan dengan hormat
dengan hak pensiun.
Kenaikan Pangkat Pengabdian yang disebabkan cacat karena dinas.
PNS yang oleh Tim Penguji Kesehatan dinyatakan cacat karena dinas
dan tidak dapat bekerja lagi dalam semua jabatan negeri, diberikan KP
Contoh Layanan Administrasi Kepegawaian
Aris Mutoyo,SH

55

pengabdian setingkat lebih tinggi, yang berlaku mulai tanggal yang


bersangkutan oleh Tim Penguji Kesehatan dinyatakan cacat karena
dinas dan tidak dapat kerja lagi dalam jabatan negeri.
Apabila oleh Tim Penguji Kesehatan PNS tersebut dinyatakan cacat
karena dinas dan tidak dapat bekerja lagi dalam jabatan negeri, maka:
PPK menyampaikan usul kenaikan pangkat pengabdian kepada:
Presiden bagi PNS yang diusulkan menjadi Pembina Utama Muda
golongan ruang IV/c ke atas dan tembusan disampaikan kepada
Kepala BKN sebagai pertimbangan teknis kepada Presiden
Kepala BKN bagi PNS yang diusulkan menjadi Juru Muda Tingkat I
golongan I/b sampai dengan Pembina Tingkat I Golongan ruang
IV/b
Kenaikan pangkat pengabdian ditetapkan dengan:
(1) Keputusan Presiden, bagi PNS untuk kenaikan pangkat menjadi
Pembina Utama Muda gol/ruang IV/c ke atas setelah mendapat
pertimbangan teknis dari Kepala BKN.
(2) Keputusan Kepala BKN, bagi PNS untuk kenaikan pangkat
menjadi Juru Muda Tingkat I (I/b) sampai dengan gol/ruang
IV/b
CPNS yang oleh Tim Penguji Kesehatan dinyatakan cacat karena
dinas dan tidak dapat bekerja lagi dalam semua jabatan negeri,
diangkat

menjadi

PNS,

dan

diberikan

KP

pengabdian.

Pengangkatan menjadi PNS sebagaimana tersebut di atas TMT


tanggal 1 pada bulan yang bersangkutan dinyatakan cacat karena
dinas dan tidak dapat bekerja lagi dalam semua jabatan negeri.
Pengurusan Perbaikan SK Kenaikan Pangkat yang Salah
Salahnya SK Kenaikan Pangkat, disebabkan oleh salahnya data PNS
pada data base BKN. Kesalahan ini, kemungkinan besar disebabkan
Contoh Layanan Administrasi Kepegawaian
Aris Mutoyo,SH

56

oleh salahnya data yang terdapat pada SK Konversi NIP. Hal ini juga
akan berdampak pada kesalahan KPE yang bersangkutan.
Syarat-syaratnya :
a. Foto copy SK Kenaikan Pangkat yang salah
b. Foto copy SK Sebelumnya
c. Foto copy SK Konversi NIP
d. Masing-masing persyaratan dilegalisir rangkap 1(satu)
e. Petikan SK asli yang salah dibawa waktu mengambil SK Perbaikan
Perbaikan SK Kenaikan Pangkat baru dapat dilakukan setelah
dilakukan perbaikan terhadap SK Konversi NIP, jika kesalahan
tersebut terletak pada kesalahan penulisan nama, tanggal lahir,
jenis kelamin atau NIP. Kesalahan lainnya setelah diperbaiki data
pada data base BKN.

Pencantuman Gelar Kesarjanaan

Bagi PNS yang mendapatkan gelar kesarjanaan, namun pangkat/golongan


yang bersangkutan telah melewati pangkat penyesuaian iajazah untuk tingkat
pendidikan tersebut, sehingga tidak memungkinkan lagi dipakai untuk
kenaikan pangkat, maka bagi yang bersangkutan yang perlu dilakukan adalah
pencantuman gelar kesarjaanaan.
Adapun persyaratannya sebagai berikut:
1. Foto copy Karpeg
2. Foto copy SK CPNS
3. Foto copy SK PNS
4. Foto copy SK Pangkat Terakhir
5. Foto copy DP3 2 tahun terakhir
6. Foto copy STTB/Ijazah terakhir dan transkrip
Contoh Layanan Administrasi Kepegawaian
Aris Mutoyo,SH

57

7. Keputusan Bupati tentang izin belajar


8. Foto copy SK Konversi NIP
9. Rekomendasi Kepala Unit Kerja
Catatan:
Masing-masing persyaratan dilegalisir rangkap 2(dua).
ijazah dan transkrip nilai dilegalisir oleh Kepala Sekolah/Rektor/Dekan/
Pembantu Dekan Bidang Akademik/Ketua/ Pejabat Kopertis wilayah dimana
Universitas tersebut berada.

Pemindahan PNS

A. Deskripsi Pemindahan PNS


Pemindahan PNS pada dasarnya adalah untuk pemenuhan kebutuhan
suatu instansi akan SDM/PNS, meskipun dalam prakteknya banyak
perpindahan PNS dilakukan atas keinginan dan kebutuhan PNS itu
sendiri.
Perpindahan PNS antar instansi adalah sesuatu yang dibolehkan dalam
peraturan kepegawaian. Perpindahan ini dapat dilakukan oleh PNS Pusat
Contoh Layanan Administrasi Kepegawaian
Aris Mutoyo,SH

58

dan PNS Daerah antara Propinsi/Kabupaten/Kota dan Departemen/


Lembaga; PNS Daerah antar Daerah Propinsi; dan PNS Daerah antara
Daerah Kabupaten/Kota dan Daerah Kabupaten/Kota Propinsi lainnya.
B. Dasar Hukum
1. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara.
2. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 9 Tahun 2003 tentang
Wewenang Pengangkatan, Pemindahan, dan Pemberhentian Pegawai
Negeri Sipil
3. Peraturan Kepala BKN Nomor 13 Tahun 2003 tentang Petunjuk
Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 9 Tahun
2003

tentang

Wewenang

Pengangkatan,

Pemindahan,

dan

Pemberhentian Pegawai Negeri Sipil


C. Pengurusan Pindah
1. Pindah Ke Dalam Kabupaten Agam
PNS yang bekerja pada departemen/propinsi/kabupaten kota lain,
dapat mengajukan pindah ke Kabupaten Agam. Adapun persyaratan
pengurusannya sebagai berikut:
1) Permohonan
2) Foto copy Karpeg
3) Foto copy SK CPNS
4) Foto copy SK PNS
5) Foto copy SK Pangkat Terakhir
6) DP3 dalam 1 tahun terakhir
7) Persetujuan kepala unit kerja
8) Surat pernyataan bersedia ditempatkan dimana saja di Kabupaten
Agam
9) Surat keterangan tidak sedang dalam pemeriksaan Inspektorat dan
tidak sedang menjalani hukuman disiplin yang dikeluarkan oleh
Inspektorat daerah asal
Contoh Layanan Administrasi Kepegawaian
Aris Mutoyo,SH

59

10) Surat kesediaan melepas dari Bupati/Walikota/Sekretaris Daerah


asal.
11) Daftar Riwayat Hidup.
Masing-masing persyaratan dilegalisir rangkap 2(dua).
2. Pindah Keluar Kabupaten Agam
Sebaliknya PNS yang bekerja pada Pemerintah Kabupaten Agam dapat
mengajukan pindah ke departemen/propinsi/kabupaten kota lain.
Adapun persyaratan pengurusannya sebagai berikut:
1) Permohonan
2) Foto copy Karpeg
3) Foto copy SK CPNS
4) Foto copy SK PNS
5) Foto copy SK Pangkat Terakhir
6) DP3 dalam 1 tahun terakhir
7) Persetujuan kepala unit kerja
8) Surat pernyataan tidak memanfaatkan barang inventaris
9) Surat keterangan tidak sedang dalam pemeriksaan Inspektorat dan
tidak sedang menjalani hukuman disiplin yang dikeluarkan oleh
Inspektorat Kabupaten/Instansi
Masing-masing persyaratan dilegalisir rangkap 2(dua).
Adapun

Prosedur

perpindahan

PNS

ke

dalam

maupun

keluar

Kabupaten/Instansi secara umum dijelaskan sebagai berikut:


o Perpindahan harus didasarkan atas persetujuan dari instansi asal
dan instansi penerima sesuai dengan kebutuhan;
o Pejabat

Pembina

Kepegawaian

Instansi

yang

membutuhkan

mengeluarkan surat persetujuan untuk menerima kepindahan PNS


yang

ditujukan

kepada

pimpinan

mendapat persetujuan;

Contoh Layanan Administrasi Kepegawaian


Aris Mutoyo,SH

instansi

asal

PNS

untuk

60

o Apabila Pimpinan Instansi asal ybs. menyetujui, maka Pimpinan


Instansi asal membuat Surat Pernyataan Persetujuan
o Sebelum mengeluarkan persetujuan, akan dibawa dulu dalam
Sidang Majelis Pertimbangan Pegawai (MPP), dan dimintakan
persetujuan Pejabat Pembina Kepegawaian.
o Mutasi PNS antar kabupaten/kota dalam satu provinsi ditetapkan
oleh gubernur setelah memperoleh pertimbangan kepala BKN.
o Mutasi PNS antar kabupaten/kota antar provinsi, dan antar
provinsi ditetapkan oleh menteri yang menyelenggarakan urusan
pemerintahan dalam negeri setelah memperoleh pertimbangan
kepala BKN.
o Mutasi PNS provinsi/kabupaten/kota ke Instansi Pusat atau
sebaliknya, ditetapkan oleh kepala BKN.
o Mutasi PNS antar-Instansi Pusat ditetapkan oleh kepala BKN.
o Berdasarkan ketetapan di atas, Pimpinan Instansi penerima
menerbitkan surat keputusan penempatan.
3. Pindah kedalam Kabupaten
Sama halnya dengan perpindahan antar kabupaten/kota, pindah PNS
dalam kabupaten dikarenakan oleh kebutuhan organisasi dan juga ada
karena kebutuhan atau keinginan PNS itu sendiri.
Adapun persyaratan pengurusannya sebagai berikut:
1) Permohonan
2) Foto copy Karpeg
3) Foto copy SK CPNS
4) Foto copy SK PNS
5) Foto copy SK Pangkat Terakhir
6) DP3 dalam 1 tahun terakhir
7) Persetujuan kepala unit kerja
8) Surat pernyataan tidak memanfaatkan barang inventaris
Contoh Layanan Administrasi Kepegawaian
Aris Mutoyo,SH

61

9) Surat keterangan tidak sedang dalam pemeriksaan Inspektorat dan


tidak sedang menjalani hukuman disiplin yang dikeluarkan oleh
Inspektorat .
Masing-masing persyaratan dilegalisir rangkap 2(dua).
Adapun prosedur pindah kedalam sebagai berikut:
o SKPD

yang

membutuhkan

atau

PNS

yang

bersangkutan

mengusulkan perpindahan kepada Pejabat Pembina Kepegawaian


yang dituju melalui pimpinan instansi.
o Jika perpindahan tersebut atas inisiatif PNS yang bersangkutan,
maka usulan baru dapat diteruskan setelah mendapat persetujuan
kepala SKPD/Unit Kerja.
o Permohonan pindah ini akan dibahas dalam Sidang MPP dan
kemudian dimintakan persetujuan oleh Baperjakat.
o Jika Pejabat Pembina Kepegawaian telah setuju, maka akan
diterbitkan SK Perpindahan oleh Pejabat Pembina Kepegawaian yang
bersangkutan terkait perpindah PNS tersebut.

Contoh Layanan Administrasi Kepegawaian


Aris Mutoyo,SH

62

Disiplin PNS

A. Deskripsi Disiplin PNS


Disiplin Pegawai Negeri Sipil adalah kesanggupan PNS untuk menaati
kewajiban dan menghindari larangan yang ditentukan dalam peraturan
perundang-undangan dan/atau peraturan kedinasan yang apabila tidak
ditaati atau dilanggar dijatuhi hukuman disiplin.
Pelanggaran disiplin adalah setiap ucapan, tulisan, atau perbuatan PNS
yang tidak menaati kewajiban dan/atau melanggar larangan ketentuan
disiplin PNS, baik yang dilakukan di dalam maupun di luar jam kerja.
Hukuman disiplin adalah hukuman yang dijatuhkan kepada PNS
karena melanggar peraturan disiplin PNS.
Tujuan hukuman disiplin PNS adalah untuk memperbaiki, membina
dan mendidik PNS yang melakukan pelanggaran disiplin, agar kembali
memiliki sikap ketaatan pada peraturan perundang-undangan yang
berlaku. Oleh karena itu setiap pejabat yang berwenang menghukum
wajib memeriksa lebih dahulu dengan seksama PNS yang melakukan
pelanggaran disiplin, agar diketahui latar belakang dan motif terjadinya
pelanggaran disiplin, sehingga hukuman disiplin yang dijatuhkan benarbenar sesuai dan memenuhi asas keadilan.
Pegawai Negeri Sipil yang tidak menaati ketentuan tentang Kewajiban
dan atau Larangan tersebut dijatuhi Hukuman Disiplin.

Contoh Layanan Administrasi Kepegawaian


Aris Mutoyo,SH

63

Tanpa mengesampingkan ketentuan


undangan

pidana,

PNS

dalam peraturan

yang melakukan

perundang-

pelangggaran

disiplin

dijatuhi hukuman disiplin.


Terhadap penjatuhan hukuman disiplin, PNS dapat melakukan upaya
administratif. Upaya administrasi adalah prosedur yang dapat ditempuh
oleh PNS yang tidak puas terhadap hukuman disiplin yang dijatuhkan
kepadanya berupa keberatan atau banding administratif.
Keberatan adalah upaya administratif yang dapat ditempuh oleh PNS
yang tidak puas terhadap hukuman disiplin yang dijatuhkan oleh
pejabat yang berwenang menghukum kepada atasan pejabat yang
berwenang menghukum.
Banding administratif adalah upaya administratif yang dapat ditempuh
oleh

PNS

yang

tidak

puas

terhadap

hukuman

disiplin

berupa

pemberhentian dengan hormat tidak atas permintaan sendiri atau


pemberhentian tidak dengan hormat sebagai PNS yang dijatuhkan oleh
pejabat yang berwenang menghukum, kepada Badan Pertimbangan
Kepegawaian.
B. Landasan Hukum
1. Peraturan Pemerintah Nomor 53 Tahun 2010 tentang Disiplin Pegawai
Negeri Sipil
2. Peraturan Kepala BKN Nomor 21 Tahun 2010 tentang Ketentuan
Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 53 Tahun 2010 tentang
Disiplin Pegawai Negeri Sipil
3. Peraturan ...... Nomor ...... Tahun ....... tentang Penetapan Pelaksanaan
5 (Lima) Hari Kerja di Lingkungan ..........
4. Peraturan ...... Nomor ...... Tahun ....... tentang Penetapan Pakaian Kerja
di Lingkungan ..........
5. Peraturan .......Nomor .....Tahun ......tentang Tata Urusan Dalam.
Contoh Layanan Administrasi Kepegawaian
Aris Mutoyo,SH

64

6. Dst
C. Kewajiban dan Larangan
Kewajiban PNS
Setiap PNS wajib:
1. Mengucapkan sumpah/janji PNS
2. Mengucapkan sumpah/ janji jabatan
3. Setia dan taat sepenuhnya kepada Pancasila, Undang-Undang Dasar
Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara Kesatuan Republik
Indonesia, dan Pemerintah;
4. Menaati segala ketentuan peraturan perundangundangan;
5. Melaksanakan

tugas

kedinasan

yang

dipercayakan kepada

PNS

dengan penuh pengabdian, kesadaran, dan tanggung jawab;


6. Menjunjung

tinggi

kehormatan

negara,

Pemerintah, dan martabat

PNS;
7. Mengutamakan

kepentingan

negara

daripada kepentingan sendiri,

seseorang, dan/atau golongan;


8. Memegang

rahasia

jabatan

yang

menurut

sifatnya atau menurut

perintah harus dirahasiakan;


9. Bekerja

dengan

jujur,

tertib,

cermat,

dan bersemangat untuk

kepentingan negara;
10. Melaporkan dengan segera kepada atasannya apabila mengetahui
ada hal yang dapat membahayakan atau merugikan negara atau
Pemerintah terutama di bidang keamanan, keuangan, dan materiil;
11. Masuk kerja dan menaati ketentuan jam kerja;
12. Mencapai sasaran kerja pegawai yang ditetapkan;
13. Menggunakan dan memelihara barang-barang milik negara dengan
sebaik-baiknya;
14. Memberikan pelayanan sebaik-baiknya kepada masyarakat;
Contoh Layanan Administrasi Kepegawaian
Aris Mutoyo,SH

65

15. Membimbing bawahan dalam melaksanakan tugas;


16. Memberikan kesempatan kepada bawahan untuk mengembangkan
karier; dan
17. Menaati peraturan kedinasan yang ditetapkan oleh pejabat yang
berwenang.
Larangan
Setiap PNS dilarang:
1. Menyalahgunakan wewenang;
2. Menjadi perantara untuk mendapatkan keuntungan pribadi dan/atau
orang lain dengan menggunakan kewenangan orang lain;
3. Tanpa izin Pemerintah menjadi pegawai atau bekerja untuk negara lain
dan/atau lembaga atau organisasi internasional;
4. Bekerja

pada

perusahaan

asing,

konsultan

asing, atau lembaga

swadaya masyarakat asing;


5. Memiliki,

menjual,

meminjamkan

membeli,

menggadaikan, menyewakan,

barang-barang baik

bergerak

atau

tidak

atau

bergerak,

dokumen atau surat berharga milik negara secara tidak sah;


6. Melakukan kegiatan bersama dengan atasan, teman sejawat, bawahan,
atau orang lain di dalam maupun di luar lingkungan kerjanya dengan
tujuan untuk keuntungan pribadi, golongan, atau pihak lain, yang
secara langsung atau tidak langsung merugikan negara;
7. Memberi

atau

menyanggupi

akan

memberi

sesuatu kepada

siapapun baik secara langsung atau tidak langsung dan dengan


dalih apapun untuk diangkat dalam jabatan;
8. Menerima hadiah atau suatu pemberian apa saja dari siapapun
juga yang berhubungan dengan jabatan dan/atau pekerjaannya;
9. Bertindak sewenang-wenang terhadap bawahannya;

Contoh Layanan Administrasi Kepegawaian


Aris Mutoyo,SH

66

10. Melakukan suatu tindakan atau tidak melakukan suatu tindakan


yang dapat menghalangi atau mempersulit salah satu pihak yang
dilayani sehingga mengakibatkan kerugian bagi yang dilayani;
11. Menghalangi berjalannya tugas kedinasan
12. Memberikan

dukungan

kepada

calon Presiden/Wakil Presiden,

Dewan Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan Daerah, atau Dewan


Perwakilan Rakyat Daerah dengan cara:
a. ikut serta sebagai pelaksana kampanye;
b. menjadi peserta kampanye dengan menggunakan atribut partai
atau atribut PNS;
c. sebagai

peserta

kampanye

dengan mengerahkan PNS lain;

dan/atau
d. sebagai

peserta

kampanye

dengan menggunakan fasilitas

negara;
13. Memberikan dukungan kepada calon Presiden/Wakil Presiden dengan
cara:
a. membuat keputusan dan/atau tindakan yang menguntungkan
atau

merugikan

salah

satu pasangan

calon

selama

masa

kampanye; dan/atau
b. mengadakan

kegiatan

terhadap

pasangan

sebelum,

selama,

yang
calon

mengarah

kepada keberpihakan

yang menjadi

dan sesudah

masa

peserta

kampanye

pemilu
meliputi

pertemuan, ajakan, himbauan, seruan, atau pemberian barang


kepada PNS dalam lingkungan unit kerjanya, anggota keluarga,
dan masyarakat;
14. Memberikan dukungan kepada calon anggota Dewan Perwakilan
Daerah atau calon Kepala Daerah/Wakil Kepala Daerah dengan
cara memberikan surat dukungan disertai foto kopi Kartu Tanda
Contoh Layanan Administrasi Kepegawaian
Aris Mutoyo,SH

67

Penduduk

atau

Surat

Keterangan Tanda

Penduduk

sesuai

peraturan perundang-undangan.
15. Memberikan dukungan kepada Calon Kepala Daerah/ Wakil Kepala
Daerah dengan cara :
a. Terlibat dalam

kegiatan

kampanye

untuk mendukung calon

Kepala Daerah/Wakil Kepala Daerah;


b. menggunakan

fasilitas

yang

terkait

dengan jabatan dalam

kegiatan kampanye;
c.

membuat keputusan dan/atau tindakan yang menguntungkan


atau

merugikan

salah

satu pasangan

calon

selama

masa

kampanye; dan/atau
d. mengadakan

kegiatan

terhadap

pasangan

sebelum,

selama,

yang
calon

mengarah

kepada keberpihakan

yang menjadi

dan sesudah

masa

peserta

kampanye

pemilu
meliputi

pertemuan, ajakan, himbauan, seruan, atau pemberian barang


kepada PNS dalam lingkungan unit kerjanya, anggota keluarga,
dan masyarakat.
Ketentuan Jam Kerja
PNS di Lingkungan ................... bekerja selama 5 hari dalam seminggu
yakni hari Senin s.d Jumat, dengan jumlah jam efektif dalam 1 minggu
yakni selama 37,5 jam.
Ketentuan mengenai jam kerja dimaksud adalah sbb:
a. Senin s.d Kamis Pukul 07.30 s.d 16.00 WIB
b. Waktu istirahat Pukul 12.00 s.d 13.00 WIB
c. Jumat Pukul 07.30 s.d 16.30 WIB
d. Waktu Istirahat Pukul 12.00 s.d 13.30 WIB
Unit Kerja atau satuan organisasi yang berfungsi memberikan
pelayanan kepada masyarakat seperti RSUD, Satpol PP, Pemadam
Kebakaran, dan lain-lain akan dibentuk satuan piket pelaksanaan
tugas pada hari hari libur (sesuaikan dng instansi saudara).
Contoh Layanan Administrasi Kepegawaian
Aris Mutoyo,SH

68

Sedangkan lembaga pendidikan mulai dari TK, SD, SLTP, dan


SLTA atau yang sederajat dikecualikan dari lima hari kerja.
Ketentuan Pakaian Dinas
Hari Senin memakai pakaian dinas harian Linmas warna hijau
lengkap dengan atribut.
Hari Selasa memakai pakaian dinas harian warna kuning khaki
lengkap dengan atribut.
Hari Rabu memakai pakaian olah raga dan setelah olah raga kembali
memakai pakaian dinas harian warna kuning khaki lengkap dengan
atribut.
Hari Kamis, pria memakai baju muslim dengan tenunan khas
daerah lengkap dengan papan nama dan pin korpri, sedangan
wanita baju kurung dengan tenunan atau sulaman khas daerah.
Hari Jumat, pria memakai baju sulaman produksi daerah warna
putih pakai ban (manset), celana warna hitam, menggunakan papan
nama dan lambang pin korpri serta peci,
Sedangkan wanita memakai baju kurung motif sulaman produksi
daerah (misalnya ....................).
D. Penjatuhan Hukuman Disiplin
PNS yang tidak menaati ketentuan (kewajiban dan larangan) dijatuhi
hukuman disiplin.
Tingkat hukuman disiplin terdiri dari:
a. hukuman disiplin ringan, terdiri dari:
1) teguran lisan;
2) teguran tertulis; dan
3) pernyataan tidak puas secara tertulis.
b. hukuman disiplin sedang, terdiri dari:
1) penundaan kenaikan gaji berkala selama 1 (satu) tahun;
Contoh Layanan Administrasi Kepegawaian
Aris Mutoyo,SH

69

2) penundaan kenaikan pangkat selama 1 (satu) tahun; dan


3) penurunan pangkat setingkat lebih rendah selama 1 (satu) tahun.

c. Jenis hukuman disiplin berat, terdiri dari:


1) Penurunan pangkat setingkat lebih rendah selama 3 (tiga) tahun;
2) Pemindahan dalam rangka penurunan jabatan setingkat lebih
rendah;
3) Pembebasan dari jabatan;
4) Pemberhentian dengan hormat tidak atas permintaan sendiri
sebagai PNS; dan
5) Pemberhentian tidak dengan hormat sebagai PNS.
Tingkat/kewenangan penjatuhan hukuman disiplin tergantung dengan
tingkat hukuman yang akan dijatuhkan sesuai dengan ketentuan PP no.
53 tahun 2010, dimana tingkat hukuman tersebut juga ditentukan oleh
seberapa besar pengaruh pelanggaran tersebut terhadap lingkungannya.
E. Pejabat Yang Berwenang Menghukum
Pejabat yang berwenang menghukum wajib menjatuhkan hukuman
disiplin kepada PNS yang melakukan pelanggaran disiplin. Apabila pejabat
yang berwenang menghukum tidak menjatuhkan hukuman disiplin
kepada PNS yang melakukan pelanggaran disiplin maka pejabat tersebut
akan dijatuhi hukuman disiplin oleh atasannya sama dengan hukuman
disiplin yang dijatuhkan kepada PNS yang melakukan pelanggaran
disiplin.
Wewenang Menghukum *)
1. Kewenangan Presiden dan Pejabat Struktural Instansi Pusat (semua
eselon)
2. Kewenangan Pejabat Pembina Kepegawaian Daerah Provinsi (semua
eselon)
Contoh Layanan Administrasi Kepegawaian
Aris Mutoyo,SH

70

3. Kewenangan Pejabat Pembina Kepegawaian Daerah Kabupaten/Kota


(semua eselon)
*) ditulis pada bagian terpisah (Matrik Kewenangan menjatuhkan Hukuman
Disiplin, yang memerlukan silahkan hubungi saya dengan mencantumkan
kebutuhan instansinya apakah Pusat,Provinsi apakag Kabupaten/Kota.

Perkawinan PNS

A. Deskripsi Perkawinan PNS


Perkawinan adalah ikatan lahir batin antara seorang pria dan seorang
wanita sebagai suami isteri dengan tujuan membentuk keluarga (rumah
tangga) yang bahagia dan kekal berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa.
Untuk kepentingan penyelenggaraan sistem informasi kepegawaian, setiap
perkawinan, perceraian, dan perubahan dalam susunan keluarga Pegawai
Negeri Sipil harus segera dilaporkan kepada Pejabat Pembina Kepegawaian
melalui BKD/Pimpinan Instansi.
Laporan perkawinan disampaikan secara tertulis selambat-lambatnya l
(satu) tahun terhitung mulai tanggal pernikahan. Ketentuan tersebut di
atas juga berlaku untuk janda/duda Pegawai Negeri Sipil yang melakukan
pernikahan kembali atau Pegawai Negeri Sipil yang melakukan pernikahan
dengan isteri kedua, ketiga, atau keempat.
B. Dasar Hukum
1. Undang-undang Nomor l Tahun 1974 tentang Perkawinan;
2. Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 1975 tentang Pelaksanaan
Undang- undang Nomor 1 Tahun 1974 Tentang Perkawinan;

Contoh Layanan Administrasi Kepegawaian


Aris Mutoyo,SH

71

3. Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1983 tentang Izin Perkawinan


Dan Perceraian Bagi Pegawai Negeri Sipil;
4. Peraturan Pemerintah Nomor 45 Tahun 1990 tentang Perubahan Atas
Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1983 Tentang Izin Perkawinan
dan Perceraian Bagi Pegawai Negeri Sipil;
5. Surat Edaran Kepala Badan Admisnistrasi Kepegawaian Negara Nomor
08/SE/1983 tentang Izin Perkawinan dan Perceraian Bagi Pegawai
Negeri Sipil;
6. Surat Edaran Kepala Badan Administrasi Kepegawaian Negara Nomor
48/SE/1990 tentang Petunjuk Pelaksanaan Peraturan Pemerintah
Nomor 45 Tahun 1990 tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah
Nomor 10 Tahun 1983 Tentang Izin Perkawinan Dan Perceraian Bagi
Pegawai Negeri Sipil.
7. Surat (isikan pejabat yang terkait, contoh Sekretaris Daerah Kabupaten
Lombok Timur Nomor .../..../BKD-....tanggal .....,......,........ tentang Tata
Cara Permohonan Izin Perceraian.
C. Hal-hal yang terkait karena Perkawinan PNS
Untuk Pengurusan Kartu Isteri/Kartu Suami
Kepada setiap isteri PNS diberikan Kartu Isteri disingkat Karis, dan
kepada setiap suami PNS diberikan Kartu Suarni disingkat Karsu.
Karis/Karsu adalah kartu identitas isteri/suami sah dari PNS yang
bersangkutan.
Karis/Karsu berlaku selama pemegangnya menjadi isteri/suami sah
PNS yang bersangkutan.
Persyaratan Pembuatan Karis (Kartu Istri)
1. Surat Pengantar dari Kepala SKPD.
2. Mengisi formulir Daftar Keluarga Pegawai Negeri Sipil
3. Mengisi Formulir Perkawinan Pertama
Contoh Layanan Administrasi Kepegawaian
Aris Mutoyo,SH

72

4. Foto copy Surat Nikah yang telah dilegalisir oleh KUA/Catatan


Sipil
5. Pas photo istri ukuran 3x4 sebanyak 3 lembar dan 2x3 sebanyak
2 lembar
6. Diajukan kepada Kepala Kanreg BKN setempat secara hierarkis
Masing-masing persyaratan dilegalisir rangkap 2
Persyaratan Pembuatan Karis bagi PNS yang istrinya meninggal
dunia atau bercerai dan kemudian menikah lagi.
1. Surat Pengantar dari Kepala SKPD.
2. Mengisi Formulir Daftar Keluarga PNS
3. Mengisi Formulir Perkawinan Duda
4. Foto copy Surat Keterangan Kematian/foto copy Surat Cerai
dengan istri pertama yang telah dilegalisir oleh pejabat yang
berwenang.
5. Foto copy Surat Nikah dengan istri kedua yang telah dilegalisir
oleh KUA/Catatan Sipil.
6. Mengembalikan Kartu Istri yang lama (yang telah meninggal
dunia)
7. Pas photo istri ukuran 3x4 sebanyak 3 lembar dan 2x3 sebanyak
3 lembar
8. Diajukan kepada Kepala Kanreg BKN setempat secara Hierarkis.
Masing-masing persyaratan dilegalisir rangkap 2.
Persyaratan Pembuatan Karsu (Kartu Suami)
1. Surat Pengantar dari Kepala SKPD.
2. Mengisi formulir Daftar Keluarga Pegawai Negeri Sipil
3. Mengisi Formulir Perkawinan Pertama
4. Foto copy Surat Nikah yang telah dilegalisir oleh KUA /Catatan
Sipil
Contoh Layanan Administrasi Kepegawaian
Aris Mutoyo,SH

73

5. Pas photo suami ukuran 3x4 sebanyak 3 lembar dan 2x3


sebanyak 2 lembar
6. Diajukan kepada Kepala Kanreg BKN setempat secara Hierarkis.
Masing-masing persyaratan dilegalisir rangkap 2
Persyaratan Pembuatan Karsu bagi PNS yang Suaminya Meninggal
Dunia atau Bercerai dan Kemudian Menikah Lagi
1. Surat Pengantar dari Kepala SKPD.
2. Mengisi formulir Daftar Keluarga Pegawai Negeri Sipil bagi yang
telah Menikah
3. Mengisi Formulir Perkawinan Janda
4. Foto copy Surat Keterangan Kematian/Foto copy Surat Cerai
dengan suami pertama yang telah dilegalisir oleh pejabat yang
berwenang.
5. Foto copy Surat Nikah dengan suami kedua yang telah dilegalisir
oleh KUA/Catatan Sipil.
6. Mengembalikan Kartu Suami yang lama (yang telah meninggal
dunia)
7. Pas photo suami ukuran 3x4 sebanyak 3 lembar dan 2x3
sebanyak 3 (tiga) lembar
8. Diajukan kepada Kepala Kanreg BKN setempat secara Hierarkis.
Masing-masing persyaratan dilegalisir rangkap 2

Persyaratan Pembuatan Karis yang Hilang


1. Surat Pengantar dari Kepala SKPD.
2. Asli Laporan Kehilangan dari Kepolisian

Contoh Layanan Administrasi Kepegawaian


Aris Mutoyo,SH

74

3. Mengisi Formulir Laporan Kehilangan KARIS yang ditujukan


Kepala Badan Kepegawaian Daerah/Pimpinan Instansi diketahui
oleh atasan langsung.
4. Mengisi Formulir Permintaan Penggantian KARIS yang di tujukan
kepada Kantor Regional BKN setempat (dibuat oleh BKD/Instansi)
5. Foto copy Kartu Istri yang hilang (kalau ada)
6. Foto copy Surat Nikah yang dilegalisir oleh KUA/Catatan Sipil.
7. Pas photo Istri ukuran 3x4 sebanyak 3 lembar dan 2x3 sebanyak
3 lembar
8. Diajukan kepada Kepala Kanreg BKN setempat secara Hierarkis.
Masing-masing persyaratan dilegalisir rangkap 2 (dua).
Persyaratan Pembuatan Karsu yang Hilang
1. Surat Pengantar dari Kepala SKPD.
2. Asli Laporan Kehilangan dari Kepolisian
3. Mengisi Formulir Laporan Kehilangan KARSU yang ditujukan
Kepala Badan Kepegawaian Daerah/Pimpinan Instansi diketahui
oleh atasan langsung.
4. Mengisi Formulir Permintaan Penggantian KARSU yang di tujukan
kepada Kantor Regional BKN setempat (dibuat oleh BKD/Instansi)
5. Foto copy Kartu Suami yang hilang (kalau ada)
6. Foto copy Surat Nikah yang dilegalisir oleh KUA/Catatan Sipil.
7. Pas photo suami ukuran 3x4 sebanyak 3 lembar dan 2x3
sebanyak 3 lembar
8. Diajukan kepada Kepala Kanreg BKN setempat secara Hierarkis.
Masing-masing Persyaratan Dilegalisir Rangkap 2 (dua).
Untuk Pengurusan Izin Perceraian
Pegawai

Negeri

Sipil

sebagai

unsur

aparatur

negara

dan

abdi

masyarakat harus menjadi teladan yang baik bagi masyarakat dalam


Contoh Layanan Administrasi Kepegawaian
Aris Mutoyo,SH

75

tingkah laku, tindakan, dan ketaatan kepada peraturan perundangundangan yang berlaku. Oleh sebab itu perceraian haruslah dihindari
oleh PNS.
Perceraian hanya dapat dilakukan apabila ada alasan-alasan
tertentu

sebagaimana

dinyatakan

dalam

peraturan

perundang-

undangan, antara lain:


1) Salah satu pihak berbuat zina,
2) Salah satu pihak menjadi pemabok, pemadat, atau penjudi yang
sukar disembuhkan,
3) Salah satu pihak meninggalkan pihak lain selama 2 (dua) tahun
berturut-turut tanpa izin pihak lain dan tanpa alasan yang sah atau
karena hal lain di luar kemampuan/kemauannya,
4) Salah satu pihak mendapat hukuman penjara 5 (lima) tahun atau
hukuman yang lebih berat secara terus menerus setelah perkawinan
berlangsung,
5) Salah satu pihak melakukan kekejaman atau penganiayaan berat
yang membahayakan pihak lain,
6) Antara suami dan isteri terus menerus terjadi perselisihan dan
pertengkaran dan tidak ada harapan untuk hidup rukun lagi dalam
rumah tangga.
PNS yang hendak bercerai harus memperoleh izin tertulis lebih
dahulu dari Pejabat Pembina Kepegawaian/Pimpinan Instansi.
Adapun prosedur pengurusan izin perceraian sebagai berikut:
a) PNS mengajukan permintaan izin perceraian kepada Pejabat
Pembina

Kepegawaian/Pimpinan

hirarki.

Contoh Layanan Administrasi Kepegawaian


Aris Mutoyo,SH

Instansi

melalui

saluran

76

b) Permintaan izin perceraian harus dilengkapi dengan salah satu


atau lebih bahan pembuktian mengenai alasan-alasan untuk
melakukan perceraian.
c) Setiap atasan yang menerima surat permintaan izin perceraian
berusaha lebih dahulu merukunkan kembali suami isteri yang
hendak bercerai tersebut.
d) Apabila usahanya tidak berhasil, maka dalam waktu maximal 3
bulan

ia

harus

meneruskan

tersebut

kepada

Pejabat

Instansi

melalui

melalui

permintaan

Pembina
saluran

izin

perceraian

Kepegawaian/Pimpinan
hirarki

dengan

disertai

pertimbangan tertulis. Dalam surat pertimbangan tersebut


antara lain dikemukakan keadaan obyektif suami isteri tersebut
dan memuat saran-saran sebagai bahan pertimbangan bagi
pejabat untuk mengambil keputusan.
e) Sebelum

mengambil

Kepegawaian/Pimpinan

keputusan,
Instansi

melalui

Pejabat

Pembina

inspektorat

akan

berusaha lebih dahulu merukunkan kembali suami isteri yang


akan bercerai dengan cara memanggil mereka, baik bersamasama maupun sendiri-sendiri. Apabila dipandang perlu pejabat
dapat meminta keterangan dari pihak lain yang dipandang
mengetahui keadaan suami isteri yang bersangkutan.
f)

Apabila

usaha

bersangkutan

merukunkan
tidak

kembali

berhasil,

maka

suami

isteri

Pejabat

yang

Pembina

Kepegawaian/Pimpinan Instansi mengambil keputusan atas


permintaan izin perceraian.
g) Penolakan atau pemberian izin untuk melakukan perceraian
dinyatakan

dengan

Surat

Keputusan

Kepegawaian/Pimpinan Instansi.

Contoh Layanan Administrasi Kepegawaian


Aris Mutoyo,SH

Pejabat

Pembina

77

h) PNS yang menerima surat izin untuk melakukan perceraian,


apabila

telah

melakukan

perceraian

wajib

melaporkan

perceraian tersebut selambat-lambatnya 1 bulan terhitung


mulai tanggal perceraian tersebut Kepada Pejabat Pembina
Kepegawaian/Pimpinan Instansi.

Pembagian Gaji Akibat Perceraian


Apabila perceraian terjadi atas kehendak Pegawai Negeri Sipil pria,
maka ia wajib menyerahkan sepertiga gajinya untuk penghidupan
bekas isteri dan sepertiga gajinya untuk anak-anaknya.
Apabila pernikahan mereka tidak dikaruniai anak, maka setengah
dari gajinya diserahkan kepada isterinya.
Apabila perceraian terjadi atas kehendak suami isteri, maka
pembagian gaji dilaksanakan berdasarkan kesepakatan kedua
belah pihak yang bercerai.
Bekas isteri berhak atas bagian gaji walaupun perceraian terjadi
atas kehendak isteri (Pegawai Negeri Sipil pria menjadi pihak
tergugat) apabila alasan perceraian tersebut adalah karena
dimadu, atau karena Pegawai Negeri Sipil pria melakukan zina,
melakukan kekejaman atau penganiayaan, menjadi pemabok/
pemadat/penjudi, atau meninggalkan isteri selama 2 (dua) tahun
atau lebih tanpa alasan yang sah.
Pembagian gaji seperti tersebut diatas tidak harus dilaksanakan
apabila alasan perceraian karena pihak isteri melakukan zina,
melakukan

kekejaman

atau

penganiayaan,

menjadi

pemabok/pemadat/ penjudi, dan atau meninggalkan suami


selama 2 (dua) tahun atau lebih tanpa alasan yang sah.
Apabila

bekas

isteri

yang

bersangkutan

kawin

lagi,

maka

pembagian gaji dihentikan terhitung mulai bulan berikutnya


bekas isteri yang bersangkutan kawin lagi.
Contoh Layanan Administrasi Kepegawaian
Aris Mutoyo,SH

78

Pembagian

gaji

seperti

tersebut,

dilakukan

melalui

aturan

kedinasan.
PNS pria yang menolak melakukan pembagian gaji menurut
ketentuan yang berlaku dan atau tidak mau menandatangani
daftar gajinya sebagai akibat perceraian dijatuhi hukuman
disiplin.
Pegawai Negeri Sipil Pria yang Akan Beristeri Lebih dari
Seorang
Pegawai Negeri Sipil pria yang akan beristeri lebih dari seorang
wajib memperoleh izin tertulis lebih dahulu dari Pejabat Pembina
Kepegawaian/Pimpinan Instansi.
Izin untuk beristeri lebih dari seorang hanya dapat diberikan
apabila memenuhi syarat-syarat alternatif dan syarat-syarat
kumulatif sebagaimana telah diatur dalam Peraturan perundangundangan yang berlaku.
Syarat alternatif, yaitu :
Isteri tidak dapat menjalankan kewajibannya sebagai isteri,
isteri mendapat cacat badan atau penyakit yang tidak dapat
disembuhkan, atau
isteri tidak dapat melahirkan keturunan
Syarat kumulatif, yaitu :
Ada persetujuan tertulis dari isteri
Pegawai

Negeri

Sipil

yang

bersangkutan

mempunyai

penghasilan yang cukup untuk membiayai lebih dari seorang


isteri

dan anak-anaknya

yang dibuktikan dengan surat

keterangan pajak penghasilan, dan


Ada jaminan tertulis dari PNS yang bersangkutan bahwa ia
akan berlaku adil terhadap isteri-isteri dan anak-anaknya.
Contoh Layanan Administrasi Kepegawaian
Aris Mutoyo,SH

79

Izin untuk beristeri lebih dari seorang hanya dapat diberikan apabila
dipenuhi sekurang-kurangnya satu dari semua syarat alternanif, dan
semua syarat kumulatif.
Dalam menerima permintaan izin untuk beristeri lebih dari seorang
wajib

memperhatikan

dengan

saksama

alasan-alasan

yang

dikemukakan dalam surat permintaan izin dan atasan Pegawai Negeri


Sipil yang bersangkutan.
Apabila alasan-alasan dan syarat-syarat yang dikemukakan tersebut
kurang meyakinkan, maka dapat diminta keterangan tambahan dari
isteri Pegawai Negeri Sipil yang mengajukan permintaan izin atau dari
pihak lain yang dipandang dapat memberikan keterangan yang
meyakinkan. Sebelum mengambil keputusan, pejabat memanggil
Pegawai Negeri Sipil yang bersangkutan sendiri atau bersama-sama
dengan isterinya untuk diberi nasehat .
Permintaan izin untuk beristeri lebih dari seorang ditolak apabila:
1) Bertentangan dengan ajaran/peraturan agama yang dianutnya/
kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa yang di hayatinya,
(perhatikan agama-agama yang menganut asas monogami)
2) Tidak memenuhi salah satu syarat alternatif dan semua syarat
komulatif.
3) Bertentangan peraturan perundang-undangan yang berlaku,
4) Alasan yang dikemukakan untuk beristeri lebih dari seorang
bertentangan dengan akal sehat, dan atau
5) Ada kemungkinan mengganggu pelaksanaan tugas kedinasan,
yang dinyatakan dalam surat keterangan atasan langsung Pegawai
Negeri Sipil yang bersangkutan.
6) PNS wanita tidak diijinkan menjadi istri kedua/ketiga/keempat
dari seorang pria yang berkedudukan sebagai Pegawai Negeri Sipil,
maupun seorang pria yang bukan Pegawai Negeri Sipil.
Contoh Layanan Administrasi Kepegawaian
Aris Mutoyo,SH

80

7) Seorang

wanita

yang

berkedudukan

sebagai

isteri

kedua/ketiga/keempat tidak dapat melamar menjadi CPNS.


8) Pegawai Negeri Sipil wanita yang setelah berlakunya Peraturan
Pemerintah Nomor 45 Tahun 1990 ternyata berkedudukan sebagai
isteri kedua/ ketiga/ keempat dijatuhi hukuman disiplin berupa
pemberhentian tidak dengan hormat sebagai Pegawai Negeri Sipil.
Penolakan atau pemberian izin untuk beristeri lebih dari seorang
dinyatakan
dengan
Surat
keputusan
Pejabat
Pembina
Kepegawaian/Pimpinan Instansi.
Pelanggaran Disiplin terkait Perkawinan PNS
PNS akan diberikan sanksi disiplin jika melakukan pelanggaran
sebagai berikut:
Tidak
tertulis

memberitahukan
kepada

Pejabat

perkawinan
Pembina

pertamanya

secara

Kepegawaian/Pimpinan

Instansi melalui saluran hierarkis dalam jangka waktu


selambat-lambatnya

1 (satu) tahun setelah perkawinan

berlangsung,
Melakukan perceraian tanpa memperoleh izin tertulis bagi
yang berkedudukan sebagi penggugat, atau tanpa surat
keterangan

bagi

yang

berkedudukan

sebagai

tergugat,

terlebih dahulu dari Pejabat Pembina Kepegawaian/Piminan


Instansi melalui saluran hierarkis.
Beristeri lebih dari seorang tanpa memperoleh izin tertulis
dahulu dari Pejabat Pembina Kepegawaian/Piminan Instansi
melalui saluran hierarkis.
Melakukan hidup bersama di luar perkawainan yang sah
dengan wanita yang bukan isterinya atau dengan pria yang
bukan suaminya.

Contoh Layanan Administrasi Kepegawaian


Aris Mutoyo,SH

81

Tidak melaporkan perceraiannya kepada Pejabat Pembina


Kepegawaian/Piminan Instansi melalui saluran hierarkis
dalam jangka waktu selambat-lambatnya 1 (satu) bulan
setelah terjadinya perceraian,
Tidak

melaporkan

kedua/ketiga/keempat

perkawinannya
kepada

Pejabat

yang
Pembina

Kepegawaian/Piminan Instansi melalui saluran hierarkis


dalam jangka waktu selambat-lambatnya 1 (satu) tahun
setelah perkawinan dilangsungkan,
Setiap atasan yang tidak memberikan pertimbangan dan
tidak meneruskan permintaan izin atau pemberitahuan
adanya gugatan perceraian, dan atau permintaan izin untuk
beristeri lebih dari seorang selambat-lambatnya 3 (tiga) bulan
setelah ia menerima permintaan izin atau pemberitahuan
adanya gugatan perceraian,
Pejabat

yang

tidak

memberikan

keputusan

terhadap

permintaan izin perceraian atau tidak memberikan surat


keterangan atas pemberitahuan adanya gugatan perceraian,
dan atau tidak memberikan keputusan terhadap permintaan
izin untuk beristeri lebih dari seorang dalam jangka waktu 3
(tiga) bulan setelah ia menerima permintaan izin atau
pemberitahuan adanya gugatan perceraian.
Pejabat tidak melakukan pemeriksaan dalam hal mengetahui
adanya Pegawai Negeri Sipil dalam lingkungannya yang
melakukan hidup bersama di luar perkawinan yang sah.

Contoh Layanan Administrasi Kepegawaian


Aris Mutoyo,SH

82

Pendidikan dan Pelatihan (Diklat)

1. Deskripsi Diklat
Diklat PNS adalah proses penyelenggaraan belajar mengajar dalam
rangka meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan pegawai. Sasaran
Diklat PNS adalah terwujudnya PNS yang memiliki kompetensi yang
sesuai dengan persyaratan masing-masing jabatan.
Contoh Layanan Administrasi Kepegawaian
Aris Mutoyo,SH

83

Diklat PNS terdiri dari 2 jenis, yakni diklat prajabatan dan diklat dalam
jabatan
2. Dasar Hukum
Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara.
Peraturan Pemerintah Nomor 101 Tahun 2000 tentang Pendidikan
dan Pelatihan Jabatan Pegawai Negeri Sipil
Peraturan Kepala Lembaga Administrasi Negara Nomor 10 Tahun
2013 tentang Pedoman Penyelenggaraan Pendidikan dan Pelatihan
Kepemimpinan Tingkat I
Peraturan Kepala Lembaga Administrasi Negara Nomor 11 Tahun
2013 tentang Pedoman Penyelenggaraan Pendidikan dan Pelatihan
Kepemimpinan Tingkat II
Peraturan Kepala Lembaga Administrasi Negara Nomor 12 Tahun
2013 tentang Pedoman Penyelenggaraan Pendidikan dan Pelatihan
Kepemimpinan Tingkat III
Peraturan Kepala Lembaga Administrasi Negara Nomor 13 Tahun
2013 tentang Pedoman Penyelenggaraan Pendidikan dan Pelatihan
Kepemimpinan Tingkat IV
Peraturan Kepala Lembaga Administrasi Negara Nomor 22 Tahun
2013 tentang Pedoman Penyelenggaraan Pendidikan dan Pelatihan
Prajabatan CPNS Golongan I dan II
Peraturan Kepala Lembaga Administrasi Negara Nomor 21 Tahun
2013 tentang Pedoman Penyelenggaraan Pendidikan dan Pelatihan
Prajabatan CPNS Golongan III
Peraturan Kepala Lembaga Administrasi Negara Nomor 18 Tahun
2013 tentang Pedoman Penyelenggaraan Pendidikan dan Pelatihan
Prajabatan Golongan I, II dan III yang diangkat dari Tenaga Honorer
Kategori 1 dan/atau Kategori 2
Contoh Layanan Administrasi Kepegawaian
Aris Mutoyo,SH

84

Peraturan

..............Nomor

........Tahun

................tentang

Pelaksanaan Pemberian Tugas Belajar, Tugas Belajar Mandiri, dan Izin


Belajar bagi Pegawai Negeri Sipil di Lingkungan .....................
3. Tujuan Diklat
Meningkatkan pengetahuan, keahlian, ketrampilan dan sikap untuk
alat

melaksanakan

tugas

jabatan secara

professional

dengan

dilandasi kepribadian dan etika PNS sesuai dengan kebutuhan


instansi.
Menciptakan aparatur yang mampu berperan sebagai pembaharu
dan perekat persatuan dan kesatuan bangsa.
Memantapkan sikap dan semangat pengabdian yang berorientasi
pada pelayanan, pengayoman dan pemberdayaan masyarakat.
Menciptakan

kesamaan

visi

dan

dinamika

pola

pikir

dalam

melaksanakan tugas pemerintahan umum dan pembangunan demi


terwujudnya kepemerintahan yang baik.
1. Diklat Prajabatan
Merupakan diklat yang dipersyaratkan dalam pengangkatan CPNS
menjadi PNS. Setiap CPNS untuk diangkat menjadi PNS wajib
mengikuti dan lulus diklat prajabatan. CPNS wajib diikutsertakan
dalam diklat prajabatan selambat-lambatnya 1 tahun setelah
pengangkatannya sebagai CPNS.
Diklat prajabatan dimaksudkan untuk memberikan pengetahuan
dalam rangka pembentukan wawasan kebangsaan, kepribadian
dan etika PNS, disamping pengetahuan dasar tentang system
penyelenggaraan pemerintah negara, bidang tugas dan budaya
organisasinya agar mampu melaksanakan tugas dan peranannya
sebagai pelayan masyarakat.
Diklat prajabatan terdiri dari:
Diklat Prajabatan Gol I untuk CPNS berijazah SLTP kebawah;
Contoh Layanan Administrasi Kepegawaian
Aris Mutoyo,SH

85

Diklat Prajabatan Gol II untuk CPNS berijazah SLTA sampai D3;


Diklat Prajabatan Gol III untuk CPNS berijazah Diploma IV/S1.
2. Diklat Dalam Jabatan
Diklat dalam jabatan terdiri dari:
Diklat Kepemimpinan (Diklat Pim)
Diklatpim

dilaksanakan

untuk

mencapai

kompetensi

kepemimpinan aparatur pemerintah yang sesuai dengan jenjang


jabatan struktural yang diemban.
Diklat kepemimpinan terdiri dari empat jenjang yaitu:
1) Diklatpim Tk. IV, yang dipersyaratkan untuk jabatan eselon
IV;
2) Diklatpim Tk. III, yang dipersyaratkan untuk jabatan eselon
III;
3) Diklatpim Tk. II, yang dipersyaratkan untuk jabatan eselon II;
4) Diklatpim Tk. I, yang dipersyaratkan untuk jabatan eselon I;
Meskipun Diklatpim berjenjang, namun keikutsertaan PNS
dalam

Diklat

kepemimpinan

tingkat

tertentu

tidak

dipersyaratkan mengikuti Diklatpim tingkat dibawahnya.

Diklat Fungsional.
Diklat fungsional merupakan diklat yang dilaksanakan untuk
mencapai persyaratan kompetensi yang sesuai dengan jenis dan
jenjang jabatan fungsional.
Jenis dan jenjang diklat fungsional:
1) Diklat fungsional keahlian, yaitu diklat yang memberikan
pengetahuan

dan

keahlian

fungsional

tertentu

yang

berhubungan langsung dengan pelaksanaan tugas jabatan


fungsional keahlian yang bersangkutan;
Contoh Layanan Administrasi Kepegawaian
Aris Mutoyo,SH

86

2) Diklat

fungsional

memberikan

keterampilan

yaitu

diklat

yang

pengetahuan dan keterampilan fungsional

tertentu
Diklat teknis
Diklat Teknis merupakan diklat yang dilaksanakan untuk
mencapai persyaratan kompetensi teknis yang diperlukan
untuk

pelaksanaan

tugas

PNS.

Kompetensi

teknis

yang

dimaksud adalah kemampuan PNS dalam bidang- bidang teknis


tertentu untuk pelaksanaan tugas masing-masing.
Diklat teknis merupakan diklat yang dilaksanakan untuk
mencapai persyaratan kompetensi teknis yang diperlukan
untuk pelaksanaan tugas PNS.
Kompetensi teknis yang dimaksud adalah kemampuan PNS
dalam bidang- bidang teknis tertentu untuk pelaksanaan tugas
masing-masing
4. Urusan Kepegawaian yang Terkait dengan Diklat
Diklat Prajabatan
Pelaksanaan diklat prajabatan, akan didahului dengan pemberitahuan
pelaksanaan kepada peserta yang akan mengikuti Diklat Prajabatan
melalui surat pemanggilan peserta diklat.
Secara umum persyaratan yang harus dipenuhi pada saat pendaftaran
untuk mengikuti Diklat sebagai berikut :
Surat Tugas dari instansi masing-masing.
Foto copy SK CPNS.
Foto copy ijazah sebagai dasar pengangkatan CPNS
Pas Photo ukuran 3 x 4 dan 4 x 6 masing-masing 3 lembar
Surat Keterangan berbadan sehat dari rumah sakit Pemerintah/
Puskesmas.
Contoh Layanan Administrasi Kepegawaian
Aris Mutoyo,SH

87

Surat

perrnyataan

akan

mengikuti

diklat

Prajabatan

dengan

sungguh-sungguh.
Ketentuan pelaksanaan lainnya
Dalam pelaksanaan Diklat Prajabatan, akomodasi dan konsumsi
disediakan oleh Instansi.
Sebagai bukti mengikuti Diklat Prajabatan dan lulus, akan diberikan
Surat Tanda Tamat Pendidikan dan Pelatihan, nantinya akan digunakan
sebagai bahan pengusulan CPNS menjadi PNS.

Tugas Belajar dan Izin Belajar

A.Deskripsi Tugas Belajar dan Ijin Belajar


Untuk meningkatkan pengetahuan, kemampuan intelektual, pengembangan
wawasan dan profesionalisme PNS, Pemerintah memberi kesempatan
kepada PNS yang memenuhi syarat untuk mengikuti tugas belajar atau izin
belajar.

Contoh Layanan Administrasi Kepegawaian


Aris Mutoyo,SH

88

Jenis pendidikan untuk program Tugas Belajar, Tugas Belajar Mandiri, dan
Izin Belajar meliputi pendidikan akademik, profesi, dan vokasi.
Pendidikan akademik terdiri dari Program Sarjana (S1) dan Program
Pascasarjana yang meliputi Program Magister (S2) dan Program Doktor (S3).
Pendidikan vokasi terdiri dari Program Diploma III dan Program Diploma IV.
Pendidikan Profesi berupa Program Spesialis.
Pemilihan jenis pendidikan dan program studi harus sesuai dengan analisa
prioritas kebutuhan daerah.
1. Tugas Belajar
Tugas Belajar adalah penugasan yang diberikan oleh Pejabat Pembina
Kepegawaian

kepada

Pegawai

Negeri

Sipil

untuk

mengikuti

atau

melanjutkan pendidikan formal ke perguruan tinggi negeri sebagaimana


ditetapkan oleh Pemerintah, dan kepada Pegawai Negeri Sipil tersebut
diberikan bantuan biaya pendidikan sesuai dengan yang dianggarkan
dalam anggaran tahun berjalan.
Tugas Belajar Mandiri adalah penugasan yang diberikan oleh Pejabat
Pembina Kepegawaian kepada Pegawai Negeri Sipil untuk mengikuti atau
melanjutkan pendidikan formal ke perguruan tinggi negeri sebagaimana
ditetapkan oleh Pemerintah dengan biaya pendidikan ditanggung sendiri
oleh Pegawai Negeri Sipil.
2. Ijin Belajar Mandiri

1. Dasar Hukum
Peraturan Bupati Agam Nomor 5 Tahun 2012 tentang Pelaksanaan Pemberian
Tugas Belajar, Tugas Belajar Mandiri, dan Izin Belajar bagi Pegawai Negeri Sipil
di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Agam
Contoh Layanan Administrasi Kepegawaian
Aris Mutoyo,SH

89

2. Sekilas Tugas Belajar dan Izin Belajar serta Pengurusannya

Contoh Layanan Administrasi Kepegawaian


Aris Mutoyo,SH

Anda mungkin juga menyukai