Anda di halaman 1dari 6

TATA CARA MENGURUS UANG DUKA

PENSIUNAN PURNAWIRAWAN ABRI

Pembentukan Program Tabungan Hari Tua Pegawai Negeri ditetapkan dalam


Peraturan Pemerintah No 9 tahun 1963 tentang Pembelanjaan Pegawai
Negeri dan Peraturan Pemerintah Nomor 10 tahun 1963 tentang Tabungan
Asuransi dan Pegawai negeri (TASPEN). Ketika itu PN Taspen memperoleh
kantor sendiri di Jl. Merdeka no 64 Bandung.
Adapun proses pembentukan program pensiun pegawai negeri ditetapkan
dengan Undang-undang No 11 tahun 1956 tentang pembelanjaan Pensiun
dan Undang-undang No 11 tahun 1969 tentang pensiun pegawai dan pensiun
janda/duda serta undang-undang No 8 tahun 1974 tentang Pokok-pokok
kepegawaian.
Selanjutnya dengan adanya Peraturan Pemerintah Nomor 25 tahun 1981
tentang Asuransi Sosial PNS maka dilakukan proses penggabungan program
kesejahteraan pegawai negeri yang terdiri dari Program Tabungan Hari Tua
dan Pensiun yang dikelola PN Taspen.

Program TASPEN Tabungan Hari Tua


Sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 25 tahun 1981, Taspen
mengelola program THT yang merupakan program asuransi terdiri dari
asuransi dwiguna yang dikaitkan dengan usia pensiun ditambah dengan
asuransi kematian.
Asuransi Dwiguna adalah jenis asuransi yang memberikan jaminan keuangan
kepada peserta pada saat mencapai usia pensiun atau bagi ahli warisnya
apabila peserta meninggal dunia sebelum mencapai usia pensiun.

Asuransi Kematian (askem) adalah jenis asuransi yang memberikan jaminan


keuangan bagi peserta apabila isteri/suami/anak meninggal dunia atau bagi
ahli warisnya apabila peserta meninggal dunia. Askem anak diberikan apabila
belum berusia 21 tahun atau 25 tahun yang masih sekolah dan belum
menikah. Askem merupakan manfaat tambahan yang diberikan tanpa
dipungut iuran.
Kepesertaan program THT dimulai sejak yang bersangkutan diangkat sebagai
pegawai/pejabat negara sampai dengan pegawai/pejabat negara tersebut
berhenti.

1)
2)
3)
4)

Program Pensiun
Program Pensiun merupakan jaminan hari tua berupa pemberian uang setiap
bulan kepada Pegawai Negeri Sipil yang telah memenuhi kriteria sebagai
berikut:
PT Taspen (Persero) juga melakukan pembayaran pensiun kepada :
Penerima Pensiun Pejabat Negara
Penerima Tunjangan Perintis Kemerdekaan
Penerima Tunjangan Veteran
Penerima Pensiun Anggota TNI/POLRI yang pensiun sebelum April 1989
Dasar Hukum Program Pensiun
Undang-undang No 11 tahun 1956 tentang Pembelanjaan Pensiun dan
Undang-undang No 11 tahun 1969 tentang Pensiun Pegawai dan pensiun
janda/duda serta Undang-undang No 8 tahun 1974 tentang Pokok-pokok
Kepegawaian.

ProgramTabungan Hari Tua (THT)


Syarat Peserta Tabungan Hari Tua (THT)
1. PNS ( tidak termasuk PNS di lingkungan Departemen Hankam)
2. Pejabat Negara
3. Pegawai BUMN/BUMD yang terdaftar

1)
2)
3)
4)
5)
6)
7)
8)

Persyaratan Pengurusan Hak


Untuk memperoleh hak THT dan pensiun pertama, diperlukan persyaratan
sebagai berikut:
Mengisi formulir SP4A (asli), difotokopi 1 lembar
Asli petikan SK Pensiun berpas foto dan 1 lembar fotokopinya.
Asli tembusan SK Pensiun berpas foto untuk PT Taspen (Persero)
Asli SKPP yang diterbitkan untuk unit kerja yang disahkan olehKPPN atau
Pemda berikut lembar kedua dan 1 lembar fotokopinya
Fotokopi SK pengangkatan pertama/Capeg/Karpeg/Kartu Peserta Taspen
sebanyak 1 lembar
Pas foto pemohon 4 3 xm sebanyak 3 lembar
Pas foto istri/suami pemohon 34 cm sebanyak 2 lembar
Fotokopi KTP pemohon yang masih berlaku sebanyak 2 lembar

9)

Fotokopi buku rekening bank/giro pos sebanyak 2 lembar (khusus yang


menghendaki haknya dibayar melalui bank/giro pos)
10) Asli surat keterangan sekolah/kuliah bagi anak tertanggung yang masih
sekolah/kuliah dan belum bekerja yang telah berusia 21 hingga 25 tahun.
11) Mengisi formulir SP3R (asli) difotokopi sebanyak 1 lembar (khusus
pembayaran melalui bank/giro pos)

1)
2)
3)
4)
5)

1)
2)
3)
4)
5)
6)
7)
8)
9)

1)
2)
3)
4)

Program Pensiun
Persyaratan Peserta Program Pensiun
Pegawai negeri sipil pusat dan daerah otonom.
Pejabat negara.
Anggota ABRI yang dinas dan pensiun sebelum 1 April 1989
Anggota veteran dan PKRI/KNIP
Pegawai KAI
Persyaratan memperoleh Hak Pensiun
Persyaratan Tunjangan Pertama Veteran atau pensiunan adalah sebagai
berikut:
Mengisi formulir SP@UDW dan 2 lembar fotocopy dengan lampiran :
Pas foto pemohon 34 cm 1 lembar.
Asli KTP dan 1 lembar fotocopy yang berlaku.
Fotocopy kartu identitas pensiun/strook penerimaan terakhir 3 lembar.
Fotocopy SK pensiunan 2 lembar (khusus PNS).
Asli surat kematian dari kelurahan/kepala desa/rumah sakit +2 lembar
fotocopy yang dilegalisir lurah/kades.
Asli surat nikah dan 2 lembar fotocopy dilegalisir lurah/kades.
2 lembar fotocopy piagam penghargaan bagi ABRI (bintang gerilya, sewindu
dan bintang angkatan)disahkan Ka Ajendam bagi yang belum tercantum
dalam SKEP Pensiun khusus TNI-AD).
Asli surat kuasa ahli waris dan 1 lembar fotocopy yang disahkan lurah/kades
dan surat penunjukan yang bertanggung jawab tentang penguburan
almarhum/almarhumah yang ditandatangani/disahkan lurah/kades (khusus
bagi yang tidak meninggalkan isteri/suami/anak).
Catatan :
Uang Duka untuk isteri/suami karena pensiunan meninggal dunia sebesar 3
kali penghasilan.
Uang Duka untuk isteri/suami karena penerima tunjangan veteran meninggal
dunia sebesar Rp.300.000,Uang Duka untuk ahli waris karena janda/duda penerima tunjangan veteran
meningal dunia sebesar Rp. 200.000,Jika pensiunan menerima lebih dari satu pensiun, Uang Duka hanya diberikan
dari salah satu jenis pensiun yang menguntungkan bagi penerima.

Adapun Tata Cara Pengurusan asuransi kematian pensiun atau


isteri/suami/anak pensiunan meninggal dunia
1) Mengisi formulir AKT.5 dan 1 lembar fotocopy disahkan Lurah/Kades dengan
lampiran :

2) Asli surat keterangan kematian dari Lurah/Kades/rumah sakit/puskesmas dan


1 lembar fotocopy dilegalisir lurah/kades.
3) Fotocopy surat nikah dilegalisir Lurah/Kades bila suami/isteri yang meninggal
dunia.
4) Surat keterangan sekolah/kuliah dari sekolah/perguruan tinggi bila anak yang
meninggal dunia.
5) Fotocopy surat keputusan pensiun 1 lembar.
6) Fotocopy karip/strook gaji 1 lembar.
7) Permohonan SK pensiun Janda/Duda/Yatim-Piatu
Permohonan diajukan dengan surat permintaan pensiun janda/duda/yatimpiatu (formulir model C) ke instansi penerbitan SK pensiun melalui Kantor
Cabang PT Taspen (Persero) dengan lampiran :
1) Asli SK Pensiun almarhum/almarhumah.
2) Fotocopy surat nikah/KPI/KARIS/KARSU disahkan Lurah/Kades.
3) Fotocopy surat kematian dari Lurah/Kades/rumah sakit/puskesmas yang
disahkan lurah/kades.
4) Daftar keluarga SPTB disahkan Lurah/Kades.
5) Surat keterangan janda/duda dari Lurah/Kades.
6) Surat kenal lahir/akte kelahiran bagi anak yang lahir setelah pensiun.
7) Surat keterangan anak belum bekerja dan belum menikah disahkan
lurah/kades.
8) Surat perwalian dari pengadilan negeri (bagi walianak yatim-piatu).
9) Fotocopy piagam bintang tanda jasa (bagi yang memiliki).
10) Surat keterangan tempat tinggal terakhir dan fotocopy KTP.
11) Pas foto tanpa tutup kepala dan kacamata 4X6 Cm sebanyak 7 lembar (bagi
ABRI 15 lembar).
12) Strook penerimaan pensiun terakhir/ Karip.
Catatan: Semua formulir pengajuan rangkap 3
1)
2)
3)
4)
5)
6)
7)
8)
9)
10)
11)
12)
13)

Adapun Pengurusan Pensiun Lanjutan


Mengisi formulir SP3L dengan lampiran :
SKPP dari kantor cabang lama.
SPTB yang disahkan Lurah/Kades tempat baru.
Asli dan fotocopy SK pensiun.
Pasfoto 34 cm, 2 lembar.
Surat keterangan janda/duda bagi yang berstatus janda/duda disahkan
Lurah/Kades setempat.
Fotocopy karip/strook gaji (2 lembar).
Pengurusan pensiun tiga bulan berturut-turut diambil
Mengalir formulir SP3 disahkan lurah/kades dengan lampiran :
Surat pengesahan tanda bukti diri (SPTB).
Surat keterangan janda/duda bagi pemohon berstatus janda/duda disahkan
Lurah/Kades.
Fotocopy kartu identitas pensiun dan struk pembayaran terakhir.
Fotocopy daftar mutasi II/III dari kantor bayar
Catatan : Masing-masing persyaratan dibuat rangkap 2.

Tata Cara Pengurusan Uang Duka wafat


Mengisi formulir SPUDW dan 2 lembar fotocopy dengan lampiran :
a) Pas foto pemohon 34 cm 1 lembar.
b) Asli KTP dan 1 lembar fotocopy yang berlaku.
c) Fotocopy kartu identitas pensiun/strook penerimaan terakhir 3 lembar.
d) Fotocopy SK pensiunan 2 lembar (khusus PNS).
e) Asli surat kematian dari kelurahan/kepala desa/rumah sakit +2 lembar
fotocopy yang dilegalisir lurah/kades.
f) Asli surat nikah dan 2 lembar fotocopy dilegalisir lurah/kades.
g) 2 lembar fotocopy piagam penghargaan bagi ABRI (bintang gerilya, sewindu
dan bintang angkatan)disahkan Ka Ajendam bagi yang belum tercantum
dalam SKEP Pensiun khusus TNI-AD).
h) Asli surat kuasa ahli waris dan 1 lembar fotocopy yang disahkan lurah/kades
dan surat penunjukan yang bertanggung jawab tentang penguburan
almarhum/almarhumah yang ditandatangani/disahkan lurah/kades (khusus
bagi yang tidak meninggalkan isteri/suami/anak)
Catatan :
a. UDW untuk isteri/suami karena pensiunan meninggal dunia sebesar 3 kali
penghasilan.
b. UDW untuk isteri/suami karena penerima tunjangan veteran meninggal dunia
sebesar Rp.300.000,c. UDW untuk ahli waris karena janda/duda penerima tunjangan veteran
meningal dunia sebesar Rp. 200.000,d. Jika pensiunan menerima lebih dari satu pensiun, UDW hanya diberikan dari
salah satu jenis pensiun yang menguntungkan bagi penerima.
Pengurusan Asuransi Kematian Pensiun atau Istri/Suami/Anak Pensiunan
Meninggal Dunia
1) Mengisi formulir AKT.5 dan 1 lembar fotocopy disahkan Lurah/Kades dengan
lampiran :
a) Asli surat keterangan kematian dari Lurah/Kades/rumah sakit/puskesmas dan
1 lembar fotocopy dilegalisir lurah/kades.
b) Fotocopy surat nikah dilegalisir Lurah/Kades bila suami/isteri yang meninggal
dunia.
c) Surat keterangan sekolah/kuliah dari sekolah/perguruan tinggi bila anak yang
meninggal dunia.
d) Fotocopy surat keputusan pensiun 1 lembar.
e) Fotocopy karip/strook gaji 1 lembar.
f) Permohonan SK pensiun Janda/Duda/Yatim-Piatu
2) Permohonan diajukan dengan surat permintaan pensiun janda/duda/yatimpiatu (formulir model C) ke instansi penerbitan SK pensiun melalui Kantor
Cabang PT Taspen (Persero) dengan lampiran :
1) Asli SK Pensiun almarhum/almarhumah.
2) Fotocopy surat nikah/KPI/KARIS/KARSU disahkan Lurah/Kades.

3)

Fotocopy surat kematian dari Lurah/Kades/rumah sakit/puskesmas yang


disahkan lurah/kades.
4) Daftar keluarga SPTB disahkan Lurah/Kades.
5) Surat keterangan janda/duda dari Lurah/Kades.
6) Surat kenal lahir/akte kelahiran bagi anak yang lahir setelah pensiun.
7) Surat keterangan anak belum bekerja dan belum menikah disahkan
lurah/kades.
8) Surat perwalian dari pengadilan negeri (bagi walianak yatim-piatu).
9) Fotocopy piagam bintang tanda jasa (bagi yang memiliki).
10) Surat keterangan tempat tinggal terakhir dan fotocopy KTP.
11) Pas foto tanpa tutup kepala dan kacamata 4X6 Cm sebanyak 7 lembar (bagi
ABRI 15 lembar).
12) Strook penerimaan pensiun terakhir/ Karip.
Catatan : Semua formulir pengajuan rangkap 3
Sumber: http://satulayanan.id/

Anda mungkin juga menyukai