BAB II
LANDASAN TEORI
berasal dari bahasa Yunani, yang berarti getah. Dalam kehidupan sehari-hari
humor dapat diartikan dengan riang dalam sikap hidup atau tanggapan hidup.
Arwah Setiawan (dalam Rahmanadji, 2009: 14) humor itu adalah rasa atau gejala
yang merangsang kita untuk tertawa atau cenderung tertawa secara mental, ia bisa
berupa rasa, atau kesadaran, di dalam diri kita (sense of humor) bisa berupa suatu
gejala atau hasil cipta dari dalam maupun dari luar diri kita. Humor memiliki efek
yang cenderung semua orang memilikinya. Efek yang dihasilkan ialah rangsangan
Humor merupakan salah satu wujud yang tidak dapat dihilangkan oleh
manusia. Humor dapat saja menjadi wahana hiburan bagi seseorang, dapat pula
sebagai sarana pendidikan dan sebagai sarana dalam kritik sosial bagi masyarakat.
Humor adalah ciri-ciri bahasa yang mampu menghidupkan sesuana yang tegang
yang sangat sentral dalam kehidupan manusia, yakni sebagai sarana hiburan dan
dan menyampaikan kritik dan saran terhadap aneka bentuk kepentingan sosial dan
Menurut Sawedi (2012: 16), humor dapat menimbulkan tawa karena hal-
a) Ada sesuatu yang rendah, atau lebih jelek penuturannya pada orang lain, tetapi
b) Ada penyimpangan dari sesuatu yang diharapkan oleh seseorang dari orang
mengharapkan berupa: raut muka atau mimik dengan pandangan mata yang
c) Humor itu terjadi karena orang ingin membebaskan diri dari ketegangan dan
tekanan psikis.
yang dapat merendahkan orang lain atau diri sendiri, gerakan bagian tubuh yang
aneh dan tindakan yang dilakukan secara spontan merupakan hal-hal yang mampu
yang mampu menimbulkan canda tawa. Amanda (2010: 32) mengataka bahasa
humor adalah bahasa yang melahirkan suatu pikiran baik dengan kata-kata yang
dapat menimbulkan simpati dan hiburan. Jadi, bahasa humor adalah kata-kata,
mendengarkan atau yang membaca. Bahasa humor dapat berupa lisan yang berupa
11
tuturan dari seseorang yang mengundang canda tawa bagi pendengarnya maupun
tulisan yang isi cerita dari pengarang mampu membangun tawa pembacanya.
Secara umum bahasa humor memiliki tujuan untuk menghibur seseorang dengan
kelucuan atau situasi lucu baik secara spontan atau disengaja oleh pencipta bahasa
permainan kata-kata, gambar, gaya bahasa, dan nalar agar maksud yang
disampaikan dapat dicerna dan diterima dengan terasa santai dan halus.
gaya, tema, dan wujud kebahasaan sesuai kemampuan dan pengalaman pencipta
bahasa humor. Jika pengalamannya sering bergelut di bidang olahraga atau agama
maka humor yang dimunculkan pun mengandung tema, gaya bahasa, dan wujud
Menurut Yuni (2014: 18), ciri-ciri bahasa humor adalah (1) menggunakan
kata kias, (2) mengandung kata plesetan, (3) kata-kata mengundang tawa yang
mampu menghilangkan stres, (4) menghibur dan (5) menggunakan kata yang
mampu meledek seseorang. Jadi, bahasa humor memiliki ciri-ciri bahasa yang
Ciri penting dari humor adalah keberadaan keganjilan yang tercipta dan
resolusi dari keganjilan itu. Ciri lain yang biasanya terdapat dari humor adalah
kezaliman, ironi, keadaan sekitar dan situasi yang tiba-tiba, rasa terkejut,
Menurut Thomas Hobbes (dalam Yuni, 2014: 15) mengatakan bahwa ciri-
ciri dari humor adalah mentertawakan orang yang kita rasa lebih rendah daripada
kita. Ini disebut teori superioritas tapi kemudian filosofer Frances Hutcheson
keanehan. Kita hanya menertawakan binatang yang memiliki unsur manusia, kita
menertawakan orang yang jatuh terpeleset kulit pisang karena ada ketidakpasan
Dapat disimpulkan bahwa humor memiliki ciri-ciri sesuatu hal yang lucu
yang dapat ditertawakan baik itu dalam segi merendahkan (mencela) seseorang
atau merasa terdapat ada keganjilan dan keanehan. Ciri-ciri humor adalah sesuatu
atau dengan pencampuran bahasa sehingga mampu menimbulkan tawa bagi yang
Humor dapat disajikan dalam berbagai bentuk baik teks maupun gambar
untuk menarik pembaca humor. Selain itu, humor dapat disajikan dalam bentuk
lisan dengan lelucon atau kelucuan yang disampaikan langsung oleh seseorang
Komedian yang terkenal yaitu Ben Johnson, yang satu karyanya berjudul
Man Out of His Humor (dalam Sawedi, 2012: 20) memperlihatkan 2 bentuk
b) Humor dalam tingkah laku adalah bentuk kelucuan melalui gerak tubuh
seseorang.
Bentuk humor ini dapat menjadi pembeda dalam kehidupan nyata. Humor
ini juga dapat dibedakan menjadi humor positif dan humor negatif. Humor positif
adalah humor yang mampu membangkitkan hal baik bagi pendengar dan
Muhamad (dalam Rahmanadji, 2009: 15) humor yang baik adalah humor yang
dapat menertawakan diri sendiri, atau humor otokritik. Meskipun membuat diri
kedewasaan sikap. Artinya, mampu memberi kritik terhadap diri sendiri, serta
humor adalah tuturan berupa kata atau istilah yang mampu mengundang tawa bagi
Jadi dapat disimpulkan bahwa bentuk bahasa humor adalah sebuah kata
atau istilah tertentu yang mampu membuat seseorang tertawa saat membaca atau
mendengarkan ceritanya.
Humor sering kali dianggap memiliki fungsi sebagai hiburan bagi semua
kalangan. Pada umumnya ide cerita lucu itu timbul dari pengarang yang hendak
menceritakan rasa humornya, yang bersumber pada kejadian yang kurang sopan
14
mencela sifat kebodohan manusia yang dipandangi kurang layak (Jusuf, 1984:
22).
sebagai untuk:
akan disampaikan biasanya tidak mudah terjalin antara kedua belah pihak,
pendidikan.
e) Melancarkan pikiran artinya dengan humor maka stres akibat tekanan jiwa
f) Membuat orang mentoleransi sesuatu. Dalam hal ini, banyak orang yang tidak
humor orang dapat menyampaikan kritikan dan orang yang mendapat kritikan
g) Membuat orang memahami soal pelik. Maksudnya hal-hal yang jarang ada
atau yang aneh atau tidak biasanya dapat diketahui melalui humor.
humor dapat menghibur pendengar. Dengan humor kita dapat menuangkan kritik
maupun pesan kepada orang lain dan mengajarkan orang untuk dapat melihat
persoalan dari berbagai sudut. Humor juga dapat melancarkan pikiran yang dalam
Menurut Siti Mulyani (dalam Palupi, 2014: 39) menyatakan bahwa fungsi
utama dalam bahasa humor dalam kehidupan masyarakat adalah sebagai sarana
Contoh:
ngguyu ger-geran. Pak haji banjur ngendika, “wis tak apura kabeh, terus
dipangan lempere”.
16
Dengan membca wacana di atas, pembaca akan tertawa atau tersenyum. Hal ini
disebabkan karena adanya hal unik yang terjadi saat silahturahmi di hari Raya Idul
Fitri untuk saling mengikrarkan minta maaf atas segala kesalahannya, namun yang
terucap bukan minta maaf melainkan minta lemper. Dengan adanya wacana
Kritkan atau ejekan dalam bahasa humor biasa tidak bersifat langsung,
dalam hal ini orang atau situasi yang dikritik tidak disebutkan secara langsung.
Hal ini dapat menyebabkan orang lain tertawa atau tersenyum, kecuali kepada
Contoh:
Ana tembung panglima TNI sing ngucap, “apa iya mung jatuh karo jatuh?”
Contone Bung karno jatuh saka kursi presidhen merga pancen dijatuhake.
Bar kuwi Pak Harto, mudhun merga ya dijatuhake. Disusul B.J. Habibie ya
dijatuhake. Terus Gus Dur ya jatuh ora saka karepe dhewe. Saiki Megawati
Kritikan yang diberikan berupa pertanyaan “Apakah setiap presiden harus jatuh
atau dijatuhkan?” Dengan membaca wacana di atas orang awam mungkin bisa
tertawa atau tersenyum mengingat peristiwa yang tercermin dalam wacana di atas.
upaya-upaya yang dapat ditempuh presiden untuk memikirkan negara agar tidak
dijatuhkan.
17
Ada kalanya seseorang diharuskan menjelaskan sebuah konsep kepada orang lain
yang tidak layak dipaparkan secara apa adanya. Untuk memudahkan penyampaian
dicari humor yang relevan dengan topiknya. Bisa juga menggunakan seseorang
Contoh:
Pak, bu, aku mau ora sengaja weruh mbah Setro neng kolah. Dheweke lagi
pipis. Ning jebulna mbah Setro kuwi lanang pak, wong le pipis ki ngadeg ora
ndhodhok. Bapak nate ngendika ta, nek wong lanang karo wong wedok kuwi
beda. Aku terus takon bedane kae lho pak. Bapak ngendika maneh ta, yen
wong lanang kuwi pipise karo ngadeg, yen wong wedok nek pipis ndhodhok.
Lha mbah Setro kae le pipis karo ngadeg. Lha aku kaget banget pak, terus
mlayu mulih.
Dari kutipan di atas terungkap bahwa seorang ayah menerangkan kepada anaknya
menjelaskan hal itu kepada anaknya, maka ia mengatakan perbedaan antara orang
laki-laki dan perempuan terletak pada cara kencingnya. Dalam hal ini orang laki-
laki kalau buang air kecil dengan cara berdiri dan perempuan dengan berjongkok.
Makna adalah arti atau maksud yang tersimpul dari suatu kata, jadi makna
dengan bendanya sangat bertautan dan saling menyatu. Jika suatu kata tidak bisa
18
dihubungkan dengan bendanya, peristiwa atau keadaan tertentu maka kita tidak
Makna dalam humor ialah maksud lelucon yang disampaikan baik secara
lisan maupun tulis kepada pendengar atau pembaca. Makna merupakan unsur
bahasa yang sering digunakan oleh penutur atau penulis dalam membangun
humor. Makna mempunyai wilayah yang luas karena seperti yang dikemukakan
beberapa kemungkinan arti yang belum begitu jelas. Makna dapat berubah sesuai
dengan situasi dan kondisi yang ada ketika melakukan komunikasi humor.
Makna kata terdiri atas beberapa komponen dan hanya merupakan kemungkinan-
kemungkinan yang belum jelas. Setelah kata yang mengandung makna digunakan
dalam tuturan dalam konteks, barulah batas-batas makna itu menjadi jelas.
Misalnya pada kata monyet yang mempunyai komponen berbulu banyak dan
jelek. Jika orang mengatakan monyet itu mempunyai seekor anak. Maka, makna
kalimat tersebut adalah seekor binatang yang beranak. Namun, jika orang itu
seperti monyet maka, makna kalimat tersebut tidak sama dengan kalimat pertama.
Akan timbul makna bahwa orang itu bersifat seperti monyet yang jelek. Oleh
artinya. Jika sebuah kata memiliki arti yang banyak, akan membuka peluang bagi
Menurut Pateda (dalam Sawedi, 2012: 43) makna afektif merupakan makna yang
muncul akibat reaksi pendengar atau pembaca terhadap penggunaan kata atau
kalimat. Oleh karena itu, makna afektif berhubungan dengan reaksi pendengar
atau pembaca dalam dimensi rasa, maka dengan sendirinya makna afektif
Dapat disimpulkan bahwa makna yang ada dalam bahasa humor dapat
diketahui dari kalimat atau tuturan yang disampaikan. Hal tersebut dapat dilihat
dari pergeseran makna dalam suatu kalimat atau ujaran. Maka dapat disimpulkan