Anda di halaman 1dari 298

HUMOR THERAPY

Perpaduan antara Teori dan Pengalaman Empiris

Every body can make humor


Humor makes you feel relaxed
and freshed

Dilengkapi dengan 255 Humor


dan Instrumen Pengukuran Rasa Humor

Bambang Suryadi, Ph.D.


Humor Therapy

HUMOR THERAPY
Perpaduan antara Teori dan Pengalaman Empiris
© Bambang Suryadi, Ph.D.

Penulis : Bambang Suryadi, Ph.D.


Editor : Lina M. Komarudin
Layout Isi & Cover : Syah Rizal

ISBN: 978-602-5931-24-6
Cetakan I: 2019

Penerbit RMBOOKS
PT. Semesta Rakyat Merdeka
Anggota IKAPI
Graha Pena Jakarta, Lt.1
Jln. Kebayoran Lama No.12 Jakarta Selatan 12210
Telp. 021-53651495 (Hunting), Fax. 021-53671716

Sanksi Pelanggaran Pasal 72


Undang-undang Nomor 19 Tahun 2002
Tentang Hak Cipta
1. Barangsiapa dengan sengaja dan tanpa hak melakukan perbua-
tan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (1) atau Pasal 49
ayat (1) dan ayat (2) dipidana dengan pidana penjara masing-mas-
ing paling singkat 1 (satu) bulan dan/atau denda paling sedikit
Rp1.000.000,00 (satu juta rupiah), atau pidana penjara paling lama
7 (tujuh) tahun dan/atau denda paling banyak Rp5.000.000.000,00
(lima miliar rupiah).
2. Barangsiapa dengan sengaja menyiarkan, memamerkan, menge-
darkan, atau menjual kepada umum suatu Ciptaan atau barang
hasil pelanggaran Hak Cipta atau Hak Terkait sebagaimana dimak-
sud pada ayat (1) dipidana dengan pidana penjara paling lama 5
(lima) tahun dan/atau denda paling banyak Rp500.000.000,00 (lima
ratus juta rupiah).

Dilarang mengutip, memperbanyak, dan menerjemahkan sebagian atau


seluruh isi buku ini tanpa izin tertulis dari Penerbit.

Dicetak Oleh:
PT. Semesta Rakyat Merdeka

Hak cipta dilindungi undang-undang


All Rights Reserved

ii
Perpaduan antara Teori dan Pengalaman Empiris

TESTIMONI
Humor itu sehat. Supaya sehat kita perlu humor. Humor dalam
buku ini bisa meningkatkan tar-af kesehatan kita.
Prof. Dr. dr. Farid Anfasa Moeloek, SpOG(K)
Anggota BSNP Periode 2009-2013,
Guru Besar Universitas Indonesia

Agama tidak melarang humor. Rasulullah sendiri merupakan figur


yang humoris. Buku ini memberikan gambaran posisi humor dalam
ajaran agama.
Prof. Dr. Suyatno, M.Pd.
Rektor Universitas Muhammadiyah Bandung

Humor itu bahasa universal. Ada di dalam semua bidang ilmu


pengetahuan, termasuk matematika. Dengan humor, belajar
matematika menjadi lebih mudah. Buku ini telah membuktikannya.
Prof. Dr. Edy Tri Baskoro
Anggota BSNP Periode I dan II, Dekan FMIPA ITB

Pada hakekatnya humorlah “obat segala penyakit”. Humor


meningkatkan daya tahan tubuh dengan merelaks semua otot-
otot dan menurunkan tekanan darah. Buku ini, berisikan berbagai
humor keseharian yang lucu, ringan dan sarat akan makna. Mau
sehat, bacalah buku ini.
Prof. Zainal A. Hasibuan, Ph.D.
Anggota BSNP Periode 2014-2019 dan Ketua Umum APTIKOM

iii
Humor Therapy

Dalam hidup ada kalanya kita mesti serius, tapi juga ada kalanya
kita mesti santai melalui humor-humor yang menyegarkan. Buku
ini hadir untuk menyegarkan pikiran dan menghilangkan rasa stres
di tengah kesibukan kita.
Pdt. Weinata Sairin
Anggota BSNP Periode 2005-2009 & 2009-2013

Dalam birokrasi, humor itu penting untuk mencairkan suasana


dan menghilangkan ketegangan. Humor dalam buku ini dapat
memperlancar urusan birokrasi.
Bahrul Hayat, Ph.D.
Sekretaris Jenderal Kementerian Agama (Kabinet Indonesia
Bersatu) Pakar Psikometri, Ketua Umum Himpunan Evaluasi
Pendidikan Indonesia (HEPI)

Humor dapat ditinjau dari berbagai aspek: psikologi, agama,


kesehatan, dan filsafat. Buku ini memberikan gambaran humor dari
berbagai perspektif secara komprehensif.
Dr. Zahrotun Nihayah, M.Si.
Dekan Fakultas Psikologi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
(2019-2023)

Dalam parenting, humor itu ibarat bahan bakar dalam kendaraan.


Kegagalan menciptakan suasana yang humoris, dapat menyebabkan
kegagalan dalam mendidik anak. Buku ini hadir untuk
menghilangkan kegagalan tersebut.
Ida S Widiayanti
Penulis Buku Parenting

iv
Perpaduan antara Teori dan Pengalaman Empiris

PRAKATA
Di tengah-tengah kesibukan menunaikan tugas harian, kita perlu
melakukan penyegaran atau refreshing. Salah satu cara sederhana
untuk menyegarkan pikiran kita adalah melalui humor. Setiap
individu pada dasarnya memiliki rasa humor tersendiri dan dapat
menciptakan humor. Dalam kehidupan sehari-hari, banyak sekali
peristiwa dan kejadian yang dapat dijadikan bahan humor. Dalam
hal ini, kita bisa menjadi pelaku humor itu sendiri atau sekedar
membaca buku-buku humor. Intinya, humor mesti ada di tengah-
tengah kesibukan kita dalam bekerja.
Dahlan Iskan, Menteri BUMN di era SBY, sering menggunakan
humor dalam menangkis kritik atau rumor yang dilontarkan
publik. Sejenak mari kita cermati kisah Dahlan Iskan menangkis
kritik dan rumor dengan humor, sebagaimana ditulis oleh Detik.
com di bawah ini;
“Harus meningkatkan selera humor,” kata Dahlan Iskan. Humor,
menurut Dahlan Iskan, merupakan indikator seseorang dalam
menerima kritik terhadap dirinya sendiri. “Kalau tidak punya selera
humor, saya ragu dia punya kemampuan untuk menerima kritik
terhadap dirinya,” kata Dahlan.
Dahlan pun memberi contoh ketika seseorang menanyakan
tentang rumor poligami, Dahlan disebut-sebut memiliki empat
istri. “Saya jawab benar istri saya empat, Nafsiah, Nafsiah, Nafsiah,
dan Nafsiah. Eh, tapi benar-benar diartikan kalau saya punya istri
empat,” katanya.
Contoh lain adalah ketika dia ditanya tentang korupsi Rp 36
triliun yang melibatkan dirinya. Lagi-lagi, Dahlan menanggapi
rumor tersebut dengan santai. “Saya ambil gaji saja enggak, pakai
rumah dinas saja enggak, korupsi Rp 36 triliun dari mana,”
selorohnya.
Banyak penelitian yang menunjukkan bahwa humor dapat
meningkatkan tingkat kesehatan dan kesejahteraan mental
seseorang. Salah satunya adalah kajian yang dilakukan oleh pakar

v
Humor Therapy

kesehatan dari Rumah Sakit Heart Institute New York-Presbytrian,


Holly Andersen. Salah satu tips untuk meningkatkan kesehatan
jantung dan kondisi kesehatan secara keseluruhan, menurut Holly
Andersen, adalah dengan tertawa. Tertawa merupakan obat yang
terbaik yang tidak memiliki efek samping. Menurut Holly Andersen,
tertawa selama 15 menit memberikan efek baik bagi jantung setara
dengan senam aerobic selama 30 menit. Tertawa juga terkait dengan
kesehatan pembuluh darah, peningkatan hormon otak yang dapat
memperbaiki suasana hati atau mood, serta mengurangi rasa sakit
dan kecemasan.
Dalam konteks pendidikan, humor juga bisa dijadikan sebagai
ice breaker yang efektif dalam proses belajar mengajar. Humor juga
merupakan salah satu indikator kompetensi personal seorang guru
atau dosen, sebagaimana tergambar dalam instrumen evaluasi
kompetensi guru atau dosen, dimana salah satu butir yang dinilai
adalah rasa humor.
Dalam perspektif agama, Islam mengajarkan kepada pengikutnya
untuk bersikap santai, rileks, murah senyum, dan tidak berlebihan
dalam tindakan, ucapakan, dan perilaku di seluruh aspek
kehidupan. Artinya dalam kehidupan sehari-hari tidaklah harus
diisi dengan keseriusan. Perlu ada senyum, tawa, canda, dan humor,
namun tidak boleh berlebihan. Islam mengajarkan kita untuk selalu
tersenyum, karena sesungguhnya senyum yang kita berikan kepada
orang lain adalah sedekah. Dengan senyuman itu, dunia yang gelap
menjadi terang. Karena itu kita tidak perlu bermuka masam dan
tetaplah tersenyum walaupun Anda dihina atau disakiti.
Rasulullah saw sendiri termasuk orang yang suka humor, tetapi
segala tindakannya selalu terkontrol oleh kesadaran. Humor yang
dilakukan Rasulullah saw adalah humor dalam arti cara untuk
menghilangkan ketegangan dan menimbulkan keakraban, bukan
humor dalam arti mengejek atau mengolok-olok orang lain. Artinya,
materi humor menjadi penting untuk diperhatikan.
Buku yang ada di tangan pembaca ini merupakan gabungan
antara aspek teoritis dan empiris tentang humor. Penulis mendapat
inspirasi untuk menulis buku ini saat belajar di Gontor, tempat
penulis nyantri dan menuntut ilmu. Banyak kisah-kisah lucu

vi
Perpaduan antara Teori dan Pengalaman Empiris

dalam kehidupan pesantren yang penulis alami, namun kisah-


kisah tersebut tidak tertulis, tetapi selalu menjadi bahan obrolan di
kalangan guru atau santri.
Setelah bergabung dengan Fakultas Psikologi UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta pada tahun 2005, penulis juga mengalami
banyak kisah lucu. Kisah-kisah lucu itu selalu dijadikan bahan
lelucon oleh guru atau dosen dalam berbagai pertemuan. Saat
mengajar di kelas atau pada saat presentasi makalah dalam sebuah
seminar, diskusi, konferensi, atau lokakarya.
Dengan diselingi humor pada saat presentasi, ternyata dapat
meningkatkan perhatian dan antusiasme audiens. Bahkan seorang
ustaz pun dengan menyelipkan humor dalam ceramahnya dapat
menambah semangat para jamaah. Mereka tidak mau beranjak dari
tempat pengajian karena penceramah selalu memberikan materi
dengan menarik.
Bahan humor yang penulis tulis ini selain bersumber dari
pengalaman penulis sebagai pendidik, juga berasal dari kontribusi
berbagai pihak. Ada yang dikirim via email, SMS, BBM, Facebook,
atau internet. Karena itu penulis kesulitan untuk menuliskan sumber
autentiknya. Siapa sebenarnya yang menulis humor tersebut. Sebab
dengan kemajuan teknologi informasi dan komunikasi seperti
sekarang ini, informasi dapat berkembang dan beredar dengan
cepat. Oleh karena itu, jika ada humor yang penulis tuliskan di buku
ini, tetapi tidak penulis tulis sumbernya, itu karena penulis kesulitan
menentukan sumbernya. Apalagi jika humor tersebut dikirim lewat
BBM (Blackberry Messenger) atau SMS (Short Message Service)
yang kadang sulit diidentifikasi sumber atau penulis aslinya. Sebab
melalui BBM atau SMS, sebuah pesan dapat dikirim meluas secara
bebas.
Jika di antara pembaca ada yang humornya tertulis dalam
buku ini namun penulis tidak menyebutkan sumbernya, penulis
akan memberikan apresiasi jika yang bersangkutan berkenan
menghubungi penulis. Hal ini menjadi penting supaya tidak terjadi
praktik plagiasi.
Selain itu, dalam menuliskan humor, dalam hal tertentu,
penulis sengaja menuliskan nama pelaku alias tidak disamarkan.

vii
Humor Therapy

Bahkan ada humor yang penulis tuliskan tanggal kejadiannya.


Hal ini penulis maksudkan supaya humor tersebut tampil dalam
bentuk yang orisinil dan autentik. Sebab orisinalitas merupakan
unsur penting dalam sebuah karya tulis. Jadi hal ini bukan berarti
penulis bermaksud untuk membeberkan aib seseorang tapi justru
meningkatkan rasa keakraban dan kedekatan antara penulis dan
sumber humor.
Sebagai penutup, penulis menyampaikan terima kasih yang
setinggi-tingginya kepada semua pihak yang telah bersedia berbagi
cerita atau kisah lucu kepada penulis. Semoga kontribusi mereka
dicatat sebagai amal kebaikan di sisi Tuhan Yang Maha Esa. Amin.

Ciputat, Mei 2019

Bambang Suryadi

viii
Perpaduan antara Teori dan Pengalaman Empiris

DEDIKASI
Buku ini penulis dedikasikan kepada
kedua orang tua penulis, S. Dwidjohartono dan Ngadiyem
atas kerja keras dan jasa mereka dalam mendidik penulis.

Kedua mertua penulis, Samsuri (alm) dan Kintamani


atas dukungan dan pengorbanan mereka dalam mengasuh anak-
anak penulis selama proses penulisan buku ini.

Kakak dan adik penulis: Eko Suryono, Joko Suryatno, Agus


Suryanto, Endang Suryani, dan Danang Wijoyo.

Istri tercinta Qurrotul Aini yang telah menjadi sumber inspirasi


dan motivasi setiap hari.

Anak-anakku, Aisyah Zakiyah (Icha), Ahmad Taqiuddin Ulwan


(Uding),
Rafidah Amali (Ara), dan Rafi Ahmad Najati (Rafie).
Mereka senantiasa tertawa saat penulis menyampaikan bahan
humor yang ada di buku ini.

ix
UCAPAN
TERIMAKASIH
Penulisan buku ini tidak akan terwujud tanpa bantuan dan
kontribusi dari semua pihak dalam bentuk apapun. Mulai dari
memberikan bahan humor sampai kepada motivasi untuk
menyelesaikan penulisan buku ini. Sehubungan dengan hal tersebut
penulis menyampaikan rasa terima kasih yang setulus-tulusnya
kepada mereka.
Di antaranya adalah para Anggota BSNP periode pertama
(2005-2009) dan periode kedua (2009-2013): Bambang Soehendro,
Djemari Mardapi, Edy Tri Baskoro, Zaki Baridwan, Furqon
(Almarhum), Djaali, Weinata Sairin, Mungin Eddy Wibowo, M.
Yunan Yusuf, Suharsono, AT. Soegito, M Aman Wirakartakusumah,
Farid Anfasa Moeloek, R. Eko Indrajit,Teuku Ramli Zakaria, Jamaris
Jamna, Johannes Gunawan, dan Gunawan Indrayanto.
Secara khusus, penulis menyampaikan terimakasih kepada
anggota BSNP periode 2014-2019: Zainal A. Hasibuan, T.Ramli
Zakaria, Zaki Su’ud, Djoko Luknanto, Nanang Arif Guntoro, Ipung
Yuwono (Almarhum), Kiki Yuliati, Erica Budiarti Lakoni, Titi
Savitri Prihatiningsih, dan Khomsiyah. Ucapan terimakasih juga
penulis sampaikan kepada Totok Suprayitno dan Dadang Sudiyarto,
sebagai Kepala dan Sekretaris Badan Penelitian dan Pengembangan
(Balitbang) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.Humor
yang mereka lontarkan di tengah-tengah rapat pleno BSNP dapat
menyegarkan dan mencairkan suasana.

x
Perpaduan antara Teori dan Pengalaman Empiris

Para tim ahli standar sarana dan prasarana, diantaranya


adalah Johny Wahyuadi M. Soedarsono, Paramita Atmodiwirjo,
Moerdiyanto (Almarhum), Danny Meirawan, Anita Yuliati, Ari
Moeariami Barmawi, Eko Purwono, Denny Zulkaidi, Kiki Yuliati,
Sri Budiarti, Ganden Supriyanto, Daniel Nuhamara, Kun Setyaning
Astuti, Mulyana, dan Syafrizal. Para sarpraser—sebutan untuk tim
standar sarana dan prasarana— tahu betul kapan mereka mesti
menyelipkan humor ketika menyusun standar sarana dan prasarana.
Pejabat Pembuat Komitmen dan tim sekretariat BSNP, mulai
dari periode pertama sampai sekarang: Neneng Tresnaningsih,
Hafidz Muksin, Ifan Firmansyah, Oky Adrian, Sugi Wahono,
Rosmalina, Hans Mangundap, Joko Muhyono, Soesilo Hadi,
Djadja Halimi, Novani Budiarti, Eko Haryanto, Ning Karningsih,
Nurul Najmah, Reman, Ibar Warsita, Renny Wulansari, dan
Djuandi. Staf profesional BSNP, Arief Rifai Dwiyanto dan Yuli
Rachmawati. Mereka selalu memberi semangat kepada penulis
dengan melontarkan pertanyaan, “Kapan Pak bukunya terbit? Kami
menantikannya dengan sabar dan senang hati”.
Teman sejawat penulis di Fakultas Psikologi UIN Jakarta, di
antaranya Jahja Umar yang tegas dan keras dalam memegang prinsip,
tetapi tetap tampil humoris dalam memberikan materi kuliah
maupun ceramah. Begitu juga kepada Fadhilah Suralaga yang secara
tiba-tiba bisa memunculkan komentar yang membangkitkan tawa.
Tidak terlupa pula, Zahrotun Nihayah yang begitu ekspresif dan
semangat dalam bercerita dan berbagi humor. Tidak ketinggalan
adalah ucapan terima kasih kepada para mahasiswa bimbingan
skripsi/tesis yang telah berbagi pengalaman lucu mereka di sela-sela
bimbingan. Di antaranya adalah Aminrais yang menulis skripsi
tentang sense of humor. Begitu juga Eha Soreha yang senantiasa
berbagi cerita lucu dari pengalaman-pengalamannya mengajar di
Madrasah Pembangunan, di sela-sela perkuliahan atau bimbingan
tesis.
Masih banyak lagi nama-nama yang tidak penulis ingat
namun kontribusi mereka tetap tidak penulis lupakan. Penulis
hanya dapat memanjatkan doa kepada Allah SWT semoga
amal baik mereka dicatat sebagai investasi di dunia dan akhirat
dan hanya Allah semata yang akan mengganjarnya. Amin.

xi
Humor Therapy

TERSENYUM
DAN TERTAWA
ALA NABI
Prof. Dr. Suyatno, M.Pd.
Rektor Universitas Muhammadiyah Bandung

“Senyumanmu kepada Saudaramu itu Sedekah”


(HR Tirmizi dan Abu Dzar)

Menghibur orang lain, dan atau membuat diri sendiri serta


orang lain merasa gembira, adalah sebuah tindakan terpuji yang
layak untuk kita upayakan. Bagaimana cara membuat orang
lain gembira tanpa harus memberikan uang atau suatu materi
kepadanya? Di antaranya, adalah dengan menyampaikan humor-
humor cerdas yang mendidik dan bukan yang jorok atau porno.
Meski pun kita bukan pekerja seni atau komedian profesional,
namun bukan sesuatu yang salah jika dalam keseharian ada
beberapa humor yang kita lontarkan untuk mencairkan kebekuan
dan kekakuan suasana. Suasana yang beku, kaku, dan seakan
mati, sangat berpotensi melenyapkan kegembiraan dan keriangan
di sekitar kita. Manakala kegembiraan serta keriangan ini jarang
kita rasakan, maka kesedihan akan lebih lama bersarang di hati.
Jika kita bersedih terlalu lama, maka itu sama dengan membuka
jalan bagi bibit-bibit penyakit untuk tumbuh dan berkembang di
dalam tubuh kita.

xii
Perpaduan antara Teori dan Pengalaman Empiris

Tentu, kita tidak menginginkan sakit. Namun sebaliknya, kita


ingin selalu sehat, baik secara fisik maupun psikis, berkecukupan,
dan hidup dengan damai serta tentram.

“Senyuman itu adalah sedekah,” (At-Tabasumu sadaqah)


demikian sebuah adagium yang sering kita dengar dari para ulama’
yang menerangkan bahwa bersedekah itu tidak semata dengan
uang yang kita miliki. Tafsir dari ungkapan itu adalah bahwa,
bila kita tidak mempunyai uang banyak, maka sedekah yang bisa
diberikan adalah dengan memberikan senyum kepada kenalan,
tetangga, sahabat, rekan bisnis, dan lain-lain. Bila bertemu dengan
mereka tidak perlu pasang wajah cemberut, apalagi garang yang
menakutkan.

Tentu saja senyum yang tulus. Bukan yang dibuat-buat. Sebagai


tanda takzim kepada orang lain. Sesungging senyum yang tulus
adalah sedekah yang tak ternilai harganya. Karena senyum adalah
ekspresi dari keriangan di hati, kenyamanan psikologis, dan
ketiadaan beban yang mengganjal, baik di hati maupun pikiran.
Senyum juga sebagai tanda bahwa kita tidak pernah berprasangka
buruk kepada orang yang kita beri senyum itu.

Dalam banyak kesempatan, kita sering melihat dan menyaksikan


wajah-wajah yang serius, garang, dan bahkan dihinggapi rasa
cemas, apakah di jalan-jalan, pasar, mal, dan toko-toko modern.
Mereka kadang penuh keringat, karena memang sedang bekerja
keras untuk mengejar uang dan keuntungan. Kenapa tidak ada
kegembiraan pada saat itu? Karena kali itu memang sedang dalam
keadaan serius, sehingga otot-otot di wajah dan leher begitu tampak
tegang. Tingkat ketegangan yang tinggi itu sebenarnya tidak perlu
diekspresikan, karena bisa membahayakan kesehatan psikologis.
Situasi psikologis yang tidak nyaman, berlangsung dalam waktu
lama, bukan mustahil akan menggerogoti sistem kekebalan tubuh,
yang pada akhirnya orang akan mudah terserang penyakit fisik.

Sebagai makhluk Tuhan yang diberi banyak rahmat serta karunia,


seyogianya kita senantiasa memperbanyak bersyukur atas apa yang
telah Dia limpahkan kepada kita, di mana kita tak akan mampu
untuk menghitungnya satu per satu. Cara ini tak lain adalah untuk
xiii
Humor Therapy

melanggengkan kegembiraan, dan kenyamanan hati serta jiwa.


Kegembiraan dan kenyamanan di hati serta jiwa sangat diperlukan,
yang tak lain agar kita bisa, dalam bahasa yang umum, awet muda,
serta panjang usia. Tentu kita semua menginginkan hidup yang
lebih lama, dalam keadaan sehat wal afiat, dan bisa bermanfaat bagi
orang-orang di sekitar dan kehidupan secara umum.

Humor-humor dan sketsa-sketsa dalam buku ini, tentu hanya


sebagian dari alat agar kita bisa terpancing untuk tersenyum atau
tertawa. Karena secara umum, orang akan tersenyum atau tertawa
jika ia melihat atau mendengar kabar yang baik dan menyenangkan
hatinya. Perilaku tersenyum, biasanya diakibatkan oleh sesuatu
yang menyenangkan dan menggelikan. Seumpama saya mendengar
kabar lewat SMS dari saudara di kampung bahwa, sawah dan ladang
orang tua di kampung menyimpan puluhan emas batangan setelah
digali dengan kedalaman tiga meter, tentu saya gembira. Seketika
berita ini akan membuat saya tersenyum, sampai di kedalaman hati.
Adapun orang akan tertawa, biasanya jika melihat, mendengar, dan
merasakan sesuatu yang ganjil, atau bertentangan dengan logika
secara mendadak setelah serangkaian ungkapan atau sesuatu yang
dirasakan masuk akal, atau tidak bertentangan dengan logika.

Memang kita membutuhkan humor-humor dan sketsa-sketsa


segar, menghibur, dan edukatif, untuk melepas penat dan mencairkan
kebekuan serta menghilangkan rasa bosan dalam rutinitas sehari-
hari. Agar kita bisa tersenyum dan tertawa. Bisa tersenyum dan
tertawa ini sangat urgen untuk diusahakan setiap hari. Betapapun,
inilah cara yang paling mudah dan murah untuk menyehatkan
badan, memperpanjang usia, dan menetralisir berbagai penyakit
di dalam tubuh. Betapa banyak orang yang berusaha mendapatkan
kesehatan dengan melakukan berbagai cara serta rela membayar
dengan harga tinggi, berapa pun nilainya.

Bagaimana cara tertawa yang etis dan tidak mengganggu orang


lain? Konon, menurut sebuah hadis yang diriwayatkan oleh Abu
Daud dan Abu Musa, Nabi Muhammad SAW bila tertawa tidak
terlalu keras, tidak dengan suara yang terbahak-bahak. Tertawanya
hanya tersenyum.

xiv
Perpaduan antara Teori dan Pengalaman Empiris

“Bila Nabi SAW tertawa beliau meletakkan tangan di mulut beliau


dan bila terjadi sesuatu yang menggembirakan, beliau mengucap
syukur kepada Allah. Bila berbicara, beliau senantiasa tersenyum,”
HR Abu Daud dan Abu Musa.

Hadis lain menjelaskan berikut ini, “Apabila Rasulullah SAW


tertawa, beliau meletakkan tangannya di atas mulutnya,” HR
Bughawi dari Walid Murrah.

Demikian itulah cara tertawa yang etis, dan sangat kecil


kemungkinan berdampak negatif bagi orang lain. Dalam riwayat
lain juga disebutkan, bahwa manakala Nabi SAW tertawa, konon
sampai terlihat gigi gerahamnya. Ini merujuk kepada sebuah hadis
yang diriwayatkan oleh Abu Daud. “Sesungguhnya Rasulullah SAW
bertanya kepada Aisyah, ‘Apa ini?’ Jawab Aisyah, ‘Ini anak-anak
perempuanku (boneka perempuan).’ Kemudian Rasulullah bertanya
lagi, ‘Apa yang di tengahnya itu?’ Jawab Aisyah, ‘Kuda.’ Rasulullah
Saw. bertanya lagi, ‘Apa yang di atasnya itu?’ Jawab Aisyah, ‘Itu
dua sayapnya.’ Tanya beliau, ‘Apa ada kuda yang bersayap?’ Jawab
Aisyah, ‘Belumkah engkau mendengar bahwa Sulaiman bin Dawud
a.s. mempunyai kuda yang mempunyai beberapa sayap?’ Rasulullah
SAW tertawa sampai kelihatan gigi-gigi gerahamnya. (HR Abu
Dawud).

Jadi, mengekspresikan kesenangan dan kegembiraan, tidak perlu


dengan derai tawa yang membahana. []

xv
Humor Therapy

BERIKAN
RASA HUMOR
DALAM KEHIDUPAN
Prof. Dr. dr. Farid Anfasa Moeloek, SpOG(K)
Menteri Kesehatan Kabinet Pembangunan VII
Anggota BSNP Periode 2009-2013

Berbicara tentang humor, mengingatkan saya kepada kisah


Douglas MacArthur, Jenderal Angkatan Darat Amerika Serikat,
yang dilahirkan di Little Rock, Arkansas pada tanggal 26 Januari
1880 dan meninggal pada tanggal 5 April 1964. MacArthur pernah
menjabat sebagai Kepala Staf Angkatan Darat AS pada tahun 1930-
an dan kemudian berperan penting dalam Perang Dunia II. Pada
November 1945, ia ditugaskan untuk memimpin invasi ke Jepang,
dan kemudian menerima penyerahan Jepang kepada Sekutu pada 2
September 1945.
MacArthur pernah memimpin tentara PBB di Korea dari 1950–
1951 melawan invasi Korea Utara. MacArthur dicabut dari jabatan
pemimpin oleh presiden Harry S. Truman pada April 1951 karena
menentang kebijakan Truman dalam Perang Korea di depan umum.
MacArthur bertempur dalam tiga perang besar, Perang Dunia
I, Perang Dunia II, dan Perang Korea. Dalam kaitannya dengan
Indonesia, MacArthur pernah sampai ke Jayapura (sekarang
Papua) pada saat Perang Dunia II. Perjalanan MacArthur ke Papua
diabadikan menjadi sebuah monumen yang menjadi salah satu
obyek wisata di Papua, yakni monumen Jend Mac Arthur. Monumen
xvi
Perpaduan antara Teori dan Pengalaman Empiris

tersebut terletak di atas bukit, di atas Danau Sentani, yang dikenal


dengan daerah Ifar Gunung, dan sekarang lebih populer disebut
bukit Makatur. Di bukit Makatur, selain tugu peringatan Mac
Arthur, juga ada museum yang menceritakan riwayat perjalanan
Jend Mac Arthur saat Perang Dunia ke II.
Bagian yang menarik dari sisi kehidupan MacArthur adalah rasa
humor atau sense of humor yang melekat pada dirinya, meskipun
ia sebagai seorang jenderal. Alkisah, suatu saat, alumni West Texas
Military Academy ini, menulis pesan kepada anaknya. Diantara
pesan tersebut adalah nasehat untuk menjaga profesionalisme,
integritas, disiplin, kerja keras, dan komitmen dalam kerja. Di akhir
pesan tersebut, MacArthur menulis: “Berikan rasa humor dalam
kehidupanmu”.
Wisdom dari kisah singkat kehidupan MacArthur tersebut adalah
pentingnya humor dalam kehidupan, sebab humor itu sehat dan
dapat meningkatkan taraf kesehatan kita. Dengan kata lain, supaya
sehat kita perlu humor. Humor memiliki manfaat baik secara fisik
maupun psikis.
Secara fisik, humor dapat menjadikan kita awet muda. Orang
yang humoris cenderung awet muda karena ia bisa menghilangkan
beban-beban kehidupannya melalui humor. Humor dapat membuat
badan sehat dan enerjik sebab terbebas dari gangguan-gangguan
pikiran. Secara psikis, humor dapat meningkatkan kondisi kesehatan
mental seseorang. Dengan banyak membaca humor dan tontonan-
tontonan yang humoris kita akan bisa sejenak melupakan beban
pikiran, dan segala macam keruwetan hidup lainnya. Kegagalan
menciptakan suasana yang humoris, dapat menyebabkan kegagalan
dalam kehidupan.
Saya menyambut baik buku yang ditulis oleh Bambang Suryadi
yang dengan rajin dan tekun menuliskan kembali humor-humor
yang terjadi dalam kehidupan kita sehari-hari, terutama di BSNP.
Humor-humor dalam buku ini sangat menyegarkan dan membuat
hidup kita lebih sehat dan bermakna. Oleh sebab itu, meminjam
pesan MacArthur, berikan rasa humor dalam kehidupan.

xvii
Humor Therapy

humor
bambang
Dahlan Iskan
Menteri BUMN Kabinet Indonesia Bersatu II

Lucunya adalah: kok dosen “serius” menulis buku tentang humor.


Lucunya lagi, nama dosen itu resmi sekali: Bambang Suryadi.Lebih
lucu lagi: ia bukan dosen di universitas kelirumonologi seperti Jaya
Suprana. Tapi ia dosen beneran di universitas Islam. Negeri pula.
UIN Jakarta.
Nama Abdurrahman Wahid juga resmi. Tapi masih ada
Abdurrahmannya. Dan ada Wahidnya. Dan lagi nama itu sudah
lama tidak dipakai. Sudah diganti nama pendek: Gus Dur. Gelarnya
Semar pula. Seperti tokoh wayang pujaannya.
Cobalah cari nama Bambang yang lucu. Tidak ada. Bambang
Susilo Yudhoyono? Ia jendral. Presiden. Jaga image-nya luar biasa.
Bajunya selalu rapi. Sisiran rambutnya licin—termasuk saat ke
sawah untuk meresmikan panen raya.
Memang Bambang yang Susilo ini pandai juga berhumor. Tapi
kalau di forum terbatas. Misalnya saat satu meja dengan para
menterinya di waktu makan. Saya sering mendengar humor nya
yang cerdas. Humor kelas presiden. Tapi itu tidak bisa ditulis di sini.
Menyangkut tamu-tamunya. Atau menyangkut presiden negara
lain.

xviii
Perpaduan antara Teori dan Pengalaman Empiris

Satu-satunya nama Bambang yang lucu hanyalah orang


Surabaya. Itu pun nama belakangnya diganti. Tidak boleh terlalu
resmi seperti Suryadi. Itulah Bambang Srimulat. Nama lucunya:
Bambang Gentolet. Maka kalau Bambang Suryadi nan PhD ngotot
menulis buku humor ini baiknya buanglah PhD Anda. Hibahkan
ke saya. Biar saya ketularan kelihatan intelektual.
Tentu nama saya juga terlalu resmi: Dahlan Iskan. Pernah lebih
resmi dari itu. Waktu kecil: Mochamad Dahlan. Lalu saya buang
nama depan. Saya cari-cari nama belakang: Iskan. Agak berkurang
resminya. Setidaknya sedikit puitis. Apalagi sering ada yang
menafsirkan iskan itu ceret air. Teko.
Anehnya saya memberi nama anak perempuan saya juga resmi:
Isna Fitriana. Maksud saya juga agar sedikit puitis. Seperti juga
nama anak pertama saya: Azrul Ananda.
Tapi saya kuwalahan ketika dia mulai besar. Dan bertanya apa
artinya. Maka saya jawab sekenanya: Isna berarti dua. “Anda kan
anak kedua” kata saya. Dia pun manggut-manggut.
“Kalau Fitriana?“ tanyanya.
“Karena Anda lahir beberapa bulan setelah Idul Fitri,” jawab
saya. Dia pun merengut. Lalu tertawa lebar. Saya benar-benar
tidak tahu jawaban sebenarnya. Selain puitik tadi. Belakangan saya
menemukan di instagramnya. Nama itu ia ganti. Lebih puitis lagi:
Isna Iskan.
Saya juga sering mengganti nama orang. Wartawan-wartawan
saya. Yang umumnya berasal dari desa di Jawa. Yang hanya punya
satu kata.
Nama baru itu melekat sampai sekarang. Tertulis di paspor. Yang
memang tidak menerima nama satu kata. Nama Kardono misalnya,
saya ganti dengan Don Kardono. Wartawan olahraga. Kelak menjadi
direktur utama sebuah koran di Semarang. Sekarang menjadi staf
khusus menteri pariwisata.
Suparno menjadi Suparno Wonokromo. Wartawan politik.
Belakangan jadi CEO grup koran di Sumatera. Dan banyak lagi.
Maka saya pun lagi berpikir: nama Bambang Suryadi baiknya diganti
apa. Yang jelas bukan Bambang Killer. Menjadi kian menakutkan.
xix
Humor Therapy

Tidak cocok dengan tema buku ini.


Memang tidak mudah mencari nama lucu Bambang Suryadi.
Riwayat pendidikannya begitu resmi: Pondok Modern Gontor
Ponorogo, Pondok Pabelan Magelang, Pondok UIN Jakarta, Pondok
International Islamic University Negara Syariah Malaysia.
Meski belum berhasil mencarikan nama lucu untuk Bambang
Suryadi saya tetap bangga padanya: punya ide menulis buku humor.
Dengan tujuan mulia pula. Humor sebagai jalan keluar kebuntuan
kejiwaan.
Tanyalah yang sering ikut rapat yang saya pimpin. Terutama di
perusahaan yang dulu saya CEO-nya. Saya selalu memimpin rapat
dengan cair. Banyak humor keluar. Humor perusahaan. Humor
SDM.
Terutama humor mengenai masing-masing peserta rapat. Yang
lucunya bukan main. Ketawa bisa berderai-derai. Yang untuk orang
di luar ruang rapat itu mungkin tidak lucu sama sekali.Rapat ya
menjadi lebih cair. Jalan keluar lebih banyak ditemukan.
Gus Dur amat terkenal dalam hal seperti itu. Dan hanya Gus
Dur yang berani memasuki dunia tauhid untuk bahan humor.
Yang hasilnya benar-benar bisa mengendorkan ketegangan sosial.
Ambillah contoh ketika Gus Dur mendapat komplain dari orang
Kristen. Soal suara azan yang keras. Dari musala di dekat rumah
mereka.
“Kalian ini mestinya tidak perlu komplain. Kalian ini mestinya
bahagia. Bisa memanggil Tuhan kalian dengan panggilan Bapak.
Hubungan kalian begitu dekat. Antara anak dan bapak. Tidak perlu
keras-keras untuk memanggil Tuhan kalian.”
Tidak semua orang serius tidak suka humor. Lihatlah
konglomerat Eka Tjipta Widjaja. Yang awal tahun tadi meninggal
dunia. Sebenarnya agak lucu. Orang terkaya Indonesia bisa
meninggal dunia. Saya melayat saat peringatan 100 harinya. Tamu
penting dari Taiwan memberikan pidato. Lucu sekali. Ia memang
disenangi Pak Eka karena lucunya itu.
Di Amerika sangat biasa. Di acara kematian atau pemakaman
pidato sambutannya lucu-lucu. Saya pernah melayat di St Louis,
xx
Perpaduan antara Teori dan Pengalaman Empiris

negara bagian Kentucky, Amerika. Saat petinju Mohamad Ali


meninggal dunia. Lima orang memberi sambutan. Semua lucu-
lucu. Ribuan orang yang takziah tertawa-tawa. Bertepuk tangan.
Saya kutip kan lelucon di acara 100 hari pak Eka di Jakarta itu.
Untuk memberi gambaran betapa cerdas humor seorang pengusaha
besar. Saya pernah tulis untuk disway.id. Media baru saya.
“Semua bilang Pak Eka itu orang yang tegas dan selalu serius,”
ujar Huang, tamu dari Taiwan itu, dalam bahasa Mandarin. “Tapi
Pak Eka itu sangat suka humor,” tambahnya. Kedatangan Huang
selalu ditunggu Eka.
Untuk didengar cerita-cerita humornya. “Malam ini saya akan
ceritakan dua saja. Yang paling disukai pak Eka,” ujar Huang. Yang
kini tinggal di Los Angeles, Amerika. Yang pertama kisah kasir.
Yang ditodong pistol di dahinya. Dirampok.
“Saya mau saja memberikan uang ini. Tapi akan ada masalah
besar,” ujar si kasir.
“Masalah apa?,” tanya si perampok.
“Kalau uang ini saya berikan bos saya pasti tidak percaya kalau
saya bilang dirampok. Saya tetap akan dibilang korupsi. Saya akan
dipecat,” jawabnya.
“Maumu bagaimana?,” tanya perampok.
“Tembaklah topi saya ini dua kali. Biar topi saya berlubang.” Dor.
Dor.
“Tembak juga baju saya ini dua kali.” Dor. Dor.
“Tembak juga celana saya ini dua kali.” Dor. Dor.
Si kasir tahu benar hitungan. Pistol itu isinya hanya enam peluru.
Maka ditinjulah perampok itu.
Eka senang humor seperti itu. Ada kecerdikan di
dalamnya. Seperti merefleksikan kecerdikan dirinya.
Humor kedua tentang lomba mengukir kayu. Yang diadakan raja.
Taruhannya hadiah besar. Bagi yang ukirannya paling mirip gambar
ikan.
Raja memutuskan pengukir pertama yang menang. Pengukir
xxi
Humor Therapy

kedua protes. Ukirannyalah yang lebih baik. Raja tetap pada


putusannya. Hasil ukiran pertama memang lebih sempurna.
“Dalam lomba ini juri yang paling tepat adalah kucing,” kata
pengukir kedua. “Kucinglah yang paling tahu mana yang lebih
mirip ikan,” tambahnya.
Raja manggut-manggut. Mengakui alasan pengukir kedua. Lalu
dipanggil lah kucing. Akan dilihat. Mana yang lebih menimbulkan
selera untuk dimakan. Sang kucing ternyata mendatangi ukiran
ikan kedua. Menjilat-jilatnya lama.
Maka pengukir kedua lah yang kemudian dinyatakan menang.
Dapat hadiah besar. Kemudian hari si pengukir kedua membuka
rahasia kemenangannya. “Alat ukir yang saya pakai itu saya olesi
ikan bakar,” katanya.

xxii
Perpaduan antara Teori dan Pengalaman Empiris

DAFTAR ISI

TESTIMONI | iii
PRAKATA |v
DEDIKASI | ix
UCAPAN TERIMAKASIH |x
TERSENYUM DAN TERTAWA ALA NABI | xii
BERIKAN RASA HUMOR DALAM KEHIDUPAN | xvi
HUMOR BAMBANG | xviii

BAB I
HUMOR |1
Pengertian Humor |2
Jenis-Jenis Humor |4
Proses Terjadinya Humor | 11
Manfaat Humor | 11
Perkembangan Humor di Indonesia | 16
a. Buku-Buku Humor | 16
b. Humor di Media Elektronik (Radio dan TV) | 20
c. Klub Tawa Ceria Sehat (KTCS) | 28

BAB II
HUMOR DALAM PESPEKTIF AGAMA, PSIKOLOGI,
DAN KESEHATAN | 29
Humor dalam perspektif Agama | 30
Humor dalam Perspektif Psikologi | 37
a. Teori-Teori Humor | 40
b. Sense of Humor (Rasa Humor) | 42
c. Dimensi-Dimensi Humor | 43
xxiii
Humor Therapy

d. Humor Style (Gaya Humor) | 45


e. Pengukuran Humor | 46
f. Kajian Empiris tentang Humor | 48
Humor dalam Perpektif Kesehatan | 52

BAB III
TERAPI HUMOR | 55
Pengertian Terapi Humor | 56
Sebuah Gagasan | 59
Manfaat Terapi Humor | 61
Dagelan yang bukan Terapi | 62
Aplikasi Terapi Humor | 65
a. Aplikasi terapi humor secara individu dan kelompok | 66
b. Menyingkirkan Emosi Negatif | 67
c. Tersenyum Saat Menghadapi Masalah | 72
10 Tips Meningkatkan Rasa Humor | 76

BAB IV
HUMOR DALAM KONTEKS PENDIDIKAN | 79
1. Pegiat Warga Cinta Membaca:
Buku Pak Fasli Jalal “Hilang” | 80
2. Universitas Herbal | 81
3. Pil KB Pria | 83
4. Photo Postwedding | 84
5. Bu Khom: Diminta Baca Ayat Suci Alquran | 85
6. Sudah Terlambat, Salah Ruang Lagi | 86
7. Memotret, Hobi Baru Ketua Bsnp | 87
8. Perbedaan Antara Khom dan Kom | 88
9. Nanang: Nasmik, Nasgor, Nasdem | 90

xxiv
Perpaduan antara Teori dan Pengalaman Empiris

10. Pak Ucok Biasa Membuka, Tidak Biasa Menutup | 90


11. Berkunjung ke Amerika, Buang Angin Khas
Indonesia | 91
12. Bambang Ori Vs Bambang Kw | 92
13. Bu Sri atau Bu Ida? | 94
14. Anggota Bsnp Dapat Buku Kuning | 94
15. Bukan Alat Vital Tapi Instrumen | 95
16. Sisi Lain dari Rakor Bsnp Lintas Periode | 96
17. Bakrie Award dan Holland Bakery | 96
18. Lansia atau Sialan | 97
19. Modis | 97
20. Mengacu Supaya Tidak Mengacau | 98
21. Standar ISO | 98
22. Nama Populer | 99
23. Kidal | 99
24. Moeloek Muluk-Muluk | 101
25. Kakak Adik | 101
26. Kopi Kucing | 102
27. Selamat Ngeceng | 105
28. SK Penanganan Banjir | 105
29. Lumia, Samsung, dan Luniamaya | 105
30. Kepribadian Narsis | 106
31. Singkatan Plesetan | 107
32. Ban Angkot Meletus | 108
33. Dosen dan OB Baru | 110
34. Belum Ibu-Ibu | 110
35. Band 8 Variabel | 111
36. Musik Itu Lisrel | 111
37. Tidak Mau Dipanggil Sby | 112

xxv
Humor Therapy

38. Tidak Mandi | 112


39. BCA dan BNI | 113
40. Kunci Sukses | 113
41. Pakaian Cewek | 114
42. Syarat Telepon Gratis | 114
43. Perbedaan ABG dan Kuntilanak | 115
44. SMS | 115
45. Majikan Tak Mau Kalah | 115
46. Kata-Kata ‘Bijak’ Hari Ini | 117
47. Manajemen Stres | 117
48. Pengalaman Mengedit Buku | 118
49. Ngojek di UI dan Unas | 119
50. Stop! Buang Sampah di Sini | 121
51. Rektor Salah Sebut Nama Menteri | 121
52. Menteri Tidak Boleh Ikut Uas | 122
53. Nilai Semester | 122
54. Ujian TOAFL | 123
55. SMS Nagih Utang | 123
56. WTS di Ciputat | 124
57. Dosen Tidur Bersama Mahasiswinya | 124
58. Ph.D. | 125
59. Cara Mudah Mengenal Mahasiswa | 125
60. Makassar | 126
61. Mplus di Amerika dan Mplus di Ciputat | 126
62. MBA | 127
63. “Maaf, Pak Ada Yang Bahasa Indonesia Tidak?” | 127
64. Tidak Belajar Geografi | 128
65. Kopi Luwak Vs Copy Paste | 128
66. BBM | 128

xxvi
Perpaduan antara Teori dan Pengalaman Empiris

67. Brain Storming | 129


68. Sepi Bukan Kesepian | 130
69. Toilet Jongkok | 130
70. Arti M16 | 130
71. Copas | 131
72. Sate Bandeng | 132
73. Email Dibajak, Repotkan Semua Pihak | 132
74. Nama Wisudawan Terpanjang | 133
75. SMS-an Minta Ditraktir | 133
76. Rakit Vs Kapal Pesiar | 135
77. Bunuh Diri | 136
78. Mpi: Mahasiswa Pendownload Internet | 136
79. Inna Lillahi Wa Inna Ilaihi Rajiun | 137
80. Yang Menarik dari Laki-Laki bagi Wanita | 138
81. BSD | 138
82. “Maaf, Pak, Usul Saya Cabut!” | 138
83. Nama Saya Pelangi | 139
84. “Mamah, Itu Laundry!” | 140
85. Copy Right & Right To Copy | 140
86. Mahasiswa Kapal Selam | 141
87. Kerbau atau Sapi | 141
88. Tanda Lelaki Sejati | 141
89. Contoh Gambar | 142
90. Hukuman Untuk Sebuah Kesalahan | 142
91. Pelajaran Sejarah | 143
92. Jatuh Cinta Vs Jatuh dari Sepeda | 143
93. Sayang Murid Vs Sayang Istri | 143
94. Al-Azhar Itu Muhammadiyah Ya? | 145
95. Sejarah Diponegoro | 145

xxvii
Humor Therapy

96. Bukan Melahirkan Tapi Stek | 145


97. Pelajaran dari Padepokan Cina | 146
98. Naruh Anak Seperti Naruh Barang | 147
99. Angin Puting Beliung | 147
100. Saya Suka Sama Ustaz | 148
101. Suara Penyanyi | 150
102. Saya Masih Loading, Bu | 150
103. CBSA: Cah Bodo Soyo Akeh | 151
104. Sabar Vs Marah | 151
105. Yang Menarik | 151
106. My Pen Is … | 152
107. Birtdahy Gift | 152
108. Guru Luar Biasa | 152
109. Guru Sumber Inspirasi | 153
110. Serangga Tomcat | 153
111. Belum Praktik Buat Anak | 154
112. Wisata Sekolah | 154
113. Detik-Detik Menjelang Pengumuman UN SMP | 155
114. Slip Of Tongue | 156
115. Tim Pemantau Standar | 156
116. Copy Paste | 157
117. Doktor Djuandi | 157
118. Modus Membuat Laporan | 158
119. Lift Untuk Guru Besar | 158
120. Parkir Khusus Dosen | 159
121. Tanpa Biaya Bisa ‘Biayaan’ | 159
122. PIH = Pak Ibnu Hamad | 159
123. Rumus Matematika 2014 | 160
124. Suka Dugem | 160

xxviii
Perpaduan antara Teori dan Pengalaman Empiris

125. Kambing Tidak Mengandung Kolestrol | 161


126. Ya Benk, Sama-Sama Ya Benk | 161
127. Khotbah Idulfitri Vs Khotbah Jumat | 162
128. Tiket Pesawat Murah | 163
129. Abun Sapi | 163
130. Bidah | 164
131. Oh Pondokku | 164
132. Bahasa Pasaran | 165
133. Mahkamah Lughah | 165
134. Kabel Ektensi 4 Lubang: Makna Sebuah Persahabatan | 166
135. Wisdom Persahabatan | 168
136. Kredit Jaminan Bpkb | 169
137. Monitoring UN Sambil Puasa Senin-Kamis | 169
138. Peserta Rapat Vip Bukan Teroris | 171
139. Tidak Boleh Masuk | 173
140. Mutu = Bermuka Tua | 173
141. Pdca = Please Don’t Change Anything | 174
142. Bahasa Inggris Ciputat | 174
143. Bahasa Inggris Bekasi | 175
144. Pesantren Baik Untuk Orang Lain | 176
145. RBA | 178
146. Makan Daging Sapi | 179
147. Jatuh Hati | 179
148. Man Jadda Wa Jada | 180
149. Motivasi Tertinggi | 180
150. Jajan Tiga Ribu | 181
151. Nabi Makan Kurma | 181
152. Segel Sobek | 182
153. Perasan Susu | 182

xxix
Humor Therapy

154. Cinta Anak Sd | 183


155. KFC | 183
156. Tukang Ikan | 185
157. Jam 12 Malam | 185
158. Pengemis Cerdas | 186
159. Mungkin di Sini Mungkin di Sana | 186
160. Sekolah Rumah | 186
161. UN dan Kecemasan | 187
162. Jujur Ajur | 187
163. Dari Lab Pindah Ke Lap | 188
164. Buka Celana Saya | 188
165. Geothe-Institut | 188
166. White Rice | 189
167. Kulit Hitam dan Kulit Putih | 191
168. Kerja Sambil Makan Atau Makan Sambil Kerja | 191
169. Larangan Merokok | 192
170. Pulang Malam | 192
171. Sulit Bangun | 192
172. Masalah Kedelai dan IPB | 194
173. Murid Ingin Masuk Surga | 194

BAB V
HUMOR DALAM KONTEKS KESEHATAN, POLITIK,
SOSIAL, DAN KELUARGA | 197
1. Dokter dan Pasien: Kali Ini Dokter Harus Bayar Saya | 198
2. Kanker Serviks | 198
3. Operasi Telinga Gratis | 199
4. Tanda-Tanda Stroke | 199
5. Pil KB Vs Pilkada | 200

xxx
Perpaduan antara Teori dan Pengalaman Empiris

6. JK | 202
7. Nama Calon Ketua KPK | 202
8. Kecewa Terhadap KPK | 202
9. Kendaraan Pegawai BUMN | 203
10. Partai Nasgor | 204
11. Nanas yang Kecut dan Nyegrak | 204
12. Anas = Anta Wa Ana Sawa’un Fil Korupsi | 205
13. Angelina Sondakh Berbohong di Pengadilan | 205
14. Bupati Baru Baca Teks | 206
15. Katakan Tidak Pada(Hal) Korupsi | 206
16. Tahu Cara Bertaubat | 206
17. Anas Siap Digantung di Monas | 207
18. Anggota Dewan Tidak Paham Bahasa Indonesia | 207
19. Tidak Ingin Jadi Anggota DPR | 208
20. Foke dan Rakyat Kecil | 208
21. Politikus Vs Pendidik | 209
22. Sekolah Korupsi | 209
23. Ini Medan Bung | 210
24. Kuntilanak | 210
25. Status FB Binatang | 210
26. Gombal of The Year 2019 | 211
27. Arti Hidup | 214
28. Derita dan Ironi Orang Miskin di Indonesia | 216
29. Cowok Idaman | 216
30. Point Square dan Pamulang Square | 217
31. “Maaf, Mas, Saya Kira ....” | 218
32. Kaki Saya Semuten | 218
33. Bisa Jadi Lemper | 219
34. Pabrik Tektil dan Pabrik Es | 219

xxxi
Humor Therapy

35. Tujuh Kali Nikah Tetap Perawan | 221


36. Mari Kita Lepas Baju | 221
37. Darul Ju’i | 222
38. Coklat Kacang Mede | 222
39. Belajar Bahasa Jawa | 223
40. Pujangga dan Waria | 224
41. Sby Besok ke Rumah Sakit Jiwa | 224
42. Ketemu Tombo Kangen | 225
43. Jakarta Macet Sekali | 225
44. Taksi Express | 226
45. Menyumbangkan Lagu | 226
46. Tragedi Pesawat Shukoi | 227
47. PLN Gila | 227
48. Tujuh Tipe Pedagang | 228
49. Kebelet Pipis | 229
50. Tausiah Poligami | 229
51. Yang Menarik dari Syiah | 229
52. Bingung Menunggu Sidang Isbat | 230
53. Agama Kok Bau | 230
54. Our Women Are Queens | 231
55. Siapa Menyusul Almarhum? | 231
56. ISID=Ikatan Suami Istri Darussalam | 231
57. Wisdom Dosen Filsafat Agama | 232
58. Kegagalan Penjualan Coca Cola di Arab | 232
59. Anak Ke-7 | 234
60. Es Teh Panas | 235
61. Doktor Jalan-Jalan | 235
62. Tape Sami Mawon | 237
63. Menteri Tidak Pakai Kaos Kaki | 237

xxxii
Perpaduan antara Teori dan Pengalaman Empiris

64. Rayuan of The Year 2019 | 238


65. Ibu Vs Istri | 238
66. Kuli di Hati Umi | 238
67. Keturunan Astronot | 239
68. Melihat Pelangi Setengah | 239
69. Pinjem Flash Disk | 239
70. Honor Pertama Kali | 240
71. Mengetes Madu Asli | 240
72. Indikator Sukses | 240
73. Pembeli yang Usil | 242
74. “Jamaah yang Berbahagia” | 242
75. Main Petasan Malam Tahun Baru | 244
76. Pesan Saddam Husein | 245
77. Status Banten Pasca Ratu Atut Dipenjara | 245
78. Menyikapi Fenomena Banjir 2014 | 246
79. Enam Jenis Cinta | 246
80. Indomie Rasa Ayam | 247
81. Bahasa Mandarin: Mudah dan Cepat | 247
82. Wisata Kuliner Ala Partai Politik | 248

DAFTAR PUSTAKA | 250


Lampiran: Alat Ukur Gaya Humor (Humor Style) | 255
TENTANG PENULIS | 259
KONTRIBUTOR | 263

xxxiii
BAB I

HUMOR
Humor is the elixir of life, while love is the laxative
David Tong, the author of Laughter,
the Best Medicine Malaysian

1
Humor Therapy

Pengertian Humor
Dari segi etimologi, humor berasal dari kata Latin
(humorem) yang berarti cair atau cairan. Hipokrates
dokter berkebangsaan Yunani (abad keempat SM), yang
dianggap sebagai bapak kedokteran, percaya bahwa kesehatan yang
baik tergantung pada keseimbangan yang tepat dari empat cairan
atau “humor” tubuh, yaitu darah, dahak/lendir, cairan empedu
hitam, dan cairan empedu kuning. Keempat cairan tersebut untuk
beberapa abad dianggap menentukan temperamen seseorang
(Martin, 2007).

Humor sebagai kata benda artinya kejenakaan dan kelucuan.


Humor juga berarti gambaran keadaan yang menyenangkan. Humor
sebagai kata kerja artinya menyenangkan hati dan menghibur
(Echols dan Shadily, 1993). Menurut Wojowasito dan Wasito
(1980) dalam Kamus Lengkap Inggris-Indonesia dan Indonesia-
Inggris, humor artinya suasana hati. Dalam bahasa Arab humor
disebut fakahah yang memiliki akar kata fakiha-yafkahu-fakahatan,
yang artinya berjenaka dan berkelakar (kata kerja), lucu dan lawak
(kata benda). Akar kata fakaha juga memiliki arti ‘bersenda gurau”
(Yunus, 2007). Dalam istilah Jawa kita mengenal ‘guyon parikeno’.

Dengan demikian dapat disimpulkan, dari segi bahasa humor


memiliki arti yang beragam, yaitu jenaka, lucu, suasana hati, kelakar,
lawak, senda gurau, sesuatu yang menyenangkan dan menghibur.

Dari kajian literatur yang penulis lakukan, terdapat beberapa


definisi humor. Max Eastman (dalam Martin, 2007) mengartikan
humor sebagai: a playful, lighthearted activity, yaitu sebuah aktivitas
ringan yang menyenangkan. Chaplin (2005) mendefinisikan humor
sebagai sikap yang menyenangkan, ramah-tamah, baik hati, dan
sopan santun. Pengertian ini menekankan bahwa humor mesti

2
Perpaduan antara Teori dan Pengalaman Empiris

dilakukan untuk menyenangkan orang, tetapi tetap dalam koridor


sikap yang ramah dan penuh sopan santun. Jika humor keluar dari
tatanan nilai ini, maka humor telah kehilangan nilai. The Oxford
English Dictionary sebagaimana dikutip oleh Simpson & Weiner
(2000) mendifinisikan humor sebagai “the quality of action, speech,
or writing which excites amusement; oddity, jocularity, facetiousness,
comicality, fun”. Artinya kualitas tindakan, ucapan, atau tulisan
yang menggairahkan hiburan, keanehan, kejenakaan, kelucuan,
dan kesenangan. Humor juga berarti “the faculty of perceiving
what is ludicrous or amusing, or of expressing it in speech, writing,
or other composition; jocose imagination or treatment of a subject”.
Artinya kemampuan atau kecakapan memahami sesuatu yang
menggelikan atau lucu, atau kemampuan mengungkapkan hal
tersebut dalam pidato, tulisan, atau komposisi lain, imajinasi jenaka
atau pengobatan subjek.

Menurut Sheinowiazt dalam Sunarto (2012) humor adalah


kualitas yang bersifat lucu dari seseorang yang menggelikan
dan menghibur. Artinya esensi humor itu adalah sesuatu yang
membuat orang lain tertawa dan terhibur. James Dananjaya
dalam Sunarto (2012) mendefinisikan humor sebagai sesuatu yang
dapat menimbulkan atau menyebabkan pendengarnya merasa
tergelitik perasaan lucunya, sehingga terdorong untuk tertawa.
Dikatakan menggelitik karena humor bisa muncul dari hal-hal
yang berupa kejutan, keanehan, kejanggalan, keusilan, kenakalan,
ketidakmasukakalan, dan sebagainya.

Dari beberapa pengertian humor tersebut di atas, dapat


disimpulkan bahwa humor adalah lelucon atau jenaka yang dapat
menimbulkan rasa senang dan terhibur bagi pendengarnya dengan
materi yang berasal dari peristiwa atau kejadian dalam kehidupan
kita sehari-hari.

3
Humor Therapy

Jenis-Jenis Humor
Jenis-jenis humor dapat dibedakan dari bagaimana humor itu
dibentuk atau diciptakan. Menurut Morison (2008) ada 9 (sembilan)
jenis humor sebagai berikut.

1. Exaggeration (berlebihan), yaitu humor yang menggunakan


kata-kata yang berlebihan, termasuk karakteristik fisik, data,
perasaan, pengalaman, dan sebagainya.

2. Incongruity (keganjilan). Humor yang menghubungkan dua


hal yang berlawanan berlaku umum, kurangnya hubungan
rasional antara satu dengan lainnya dari suatu benda, orang,
ide atau ke lingkungan.

3. Surprise (kejutan). Humor yang memanfaatkan kejadian


atau fakta yang tak terduga seperti pikiran, perasaan, atau
peristiwa.

4. Slapstick (dagelan). Bentuk humor yang tergantung


pada efek dari sesuatu yang riuh dan lucu
dalam bentuk aktivitas fisik yang sering disertai
dengan humor verbal.

5. Absurd (konyol). Humor yang tidak memiliki alasan yang


kuat, sehingga dianggap bodoh atau konyol, tidak cocok
dengan akal sehat, termasuk omong kosong, yang tidak masuk
akal karena tidak menggunakan logika dan bahasa logis, yang
timbul dari keganjilan realitas, fantasi, dan imajinasi.

6. Human predicaments (keadaan sulit/bahaya dari manusia).


Humor yang menggambarkan situasi dengan karakter yang
jelek atau baik, termasuk humor superioritas dan degradasi,
yang didasarkan pada pembesaran diri atau pelepasan
permusuhan melalui kegagalan atau kemalangan orang lain.

4
Perpaduan antara Teori dan Pengalaman Empiris

7. Ridicule (ejekan). Humor yang menggoda dan mengejek


orang lain atau diri sendiri, misalnya ejekan terhadap
seseorang, adat istiadat dan lembaganya.

8. Defiance (pembangkangan). Humor yang dilakukan dengan


menunjukkan sikap permusuhan atau agresi melalui
pemberontakan, termasuk pelanggaran konvensi, perbuatan
yang secara norma sosial tidak dapat diterima oleh orang
dewasa, ungkapan ide terlarang, dan pelanggaran otoritas
orang dewasa.

9. Verbal humor (humor verbal). Humor dengan cara


memanipulasi bahasa melalui permainan kata, lelucon,
nama-panggilan, dan sejenisnya, dalam bentuk positif atau
negatif.

Katagorisasi humor juga diberikan oleh Monrro dalam Suganda


sebagaimana dikutip Sunarto (2012), yang menyebutkan ada 10
(sepuluh) jenis humor.

1. Pelanggaran terhadap sesuatu yang biasa, seperti tamu


mempersilahkan duduk tuan rumah. Atau kalau biasanya
membuka pelajaran dengan kata-kata formal, “Selamat pagi
anak-anak?” coba sekali waktu diubah dengan kata-katan
tidak resmi. Misalnya dengan “Selamat pagi murik-murik”,
sebagaimana logat Malaysia yang diucapkan gurunya Upin-
Ipin.

2. Pelanggaran terlarang atas sesuatu atau peristiwa yang biasa.


Dalam proses pembelajaran bisa terjadi misalnya ketika
siswa harus menjawab sebuah soal yang secara logika hanya
membutuhkan waktu tidak lebih dari 1 menit. Maka untuk
humor guru bisa mengatakan, “Kira-kira 1 jam cukup untuk
menjawab soal ini?”

5
Humor Therapy

3. Ketidaksenonohan, seperti anak kecil yang memarahi orang


tua. Dalam proses pembelajaran mungkin ini tidak layak
untuk dilakukan. Namun kalau itu terjadi dalam sebuah
ilustrasi cerita yang diberikan guru yang menggambarkan
perilaku anak yang kurang baik atau tidak sopan boleh saja
dilakukan.

4. Kemustahilan, seperti narasi tentang enam ekor gajah yang


menaiki sebuah mobil VW. Guru bisa juga memberikan
sebuah pertanyaan kepada siswa yang kontroversial.
Misalnya, “Anak-anak apa yang akan terjadi jika orang gila
di luar itu tiba-tiba masuk ke dalam kelas dan mengajar kita
semua?”

5. Permainan kata, seperti RCTI yang diplesetkan menjadi


Rame-rame Ceritanya, Terpotong Iklan. Atau J.A.K.A.R.T.A
yang diartikan Jambret Ada, Koruptor Ada, Rampok Tentu
Ada.

6. Bualan, seperti narasi tentang seorang anak kecil yang berani


mengarungi samudera; atau cerita anak kecil yang mampu
melempar sapi gemuk hingga jauh dan menyangkut di
pohon.

7. Kemalangan, seperti narasi tentang tokoh yang dengan cara


pembagian apa saja ia tidak pernah mendapat bagian.

8. Pengetahuan, pemikiran, dan keahlian, seperti pelawak


yang berbicara dengan logat bahasa penontonnya.
Dalam pembelajaran sering kali jika guru mau sekali-kali
menggunakan bahasa gaul yang sering digunakan anak-anak
akan menjadi bahan humor tersendiri. Misalnya, sekarang
guru memanggil siswa didik dengan, “Ayo Coe, silahkan
kamu maju Coe!”

6
Perpaduan antara Teori dan Pengalaman Empiris

9. Penghinaan terselubung, seperti cemoohan tidak langsung


terhadap tokoh yang berambut keriting. Dalam konteks
humor misalnya guru bisa saja mengatakan: “Ayo kamu boleh
menjawab sesegera mungkin, tanpa harus menunggu kamu
selesai meluruskan rambut”, ungkap guru kepada muridnya
yang berambut kribo.

10. Pemasukan sesuatu ke dalam situasi lain, seperti tuturan


penumpang pesawat terbang yang takut terserempet
bus kota. Atau juga misalnya mencontohkan perilaku
penumpang pesawat terbang seperti penumpang angkot.
Seperti melambaikan tangan sambil mengatakan “Kiri-kiri,
aku turun di depan!”

Lebih sederhana, Martin (2007) menyebutkan ada tiga jenis


humor sebagai berikut.

1. Jokes/lelucon atau dagelan, yaitu humor yang telah


dipersiapkan lebih awal dan dihafalkan kemudian
disampaikan kepada orang lain. Sebagai contoh adalah stand
up comedy yang disiarkan oleh stasiun televisi swasta.

2. Spontaneous conversational humor, yaitu humor yang terjadi


secara spontan dalam percakapan atau dialog, yang meliputi
tiga bentuk yaitu anecdotes/anekdot, wordplay/permainan
kata, dan irony/ejekan.

3. Accidental or unintentional humor, yaitu humor yang terjadi


secara kebetulan atau tidak disengaja. Bentuk humor ini
dibagi menjadi dua, yaitu dalam bentuk fisik, misalnya gerak
tubuh dan cara seseorang memperagakan sesuatu dengan cara
yang lucu, dan bentuk bahasa, misalnya cara menyebutkan
atau mengucapkan kata-kata yang salah tetapi justru menjadi
lucu.

7
Humor Therapy

Humor sering diungkapkan dalam bentuk lawakan. Lawakan


dari segi komponen kebahasaan yang digunakan memiliki jenis dan
klasifikasi tersendiri. Dalam hal ini Rahardi (2011) menyebutkan
ada 6 (enam) klasifikasi lawakan, yaitu lawakan plesetan, lawakan
malapropis, lawakan silap lidah, lawakan jargon, lawakan estetis,
dan lawakan konatif. Masing-masing jenis klasifikasi, dengan
merujuk ke Rahardi (2011), akan diuraikan secara singkat sebagai
berikut.

1. Lawakan plesetan, yaitu lawakan dengan cara kata-katanya


diplesetkan. Jenis ini kadang disebut puns atau plays on words.
Contohnya adalah UPI (Universitas Pendidikan Indonesia)
Bandung yang diplesetkan menjadi Universitas Padahal IKIP.
Nama warung soto di Solo: Niki Sotokumura. Ada juga dalam
bentuk tebak-tebakan (Jawa: bedhekan). Contohnya: Ayam
apa yang pernah jadi raja? Ayam Wuruk, raja Majapahit.
Ayam apa yang pemaaf? Ayam sorry.

2. Lawakan malapropis, bentuk lawakan yang dibuat dengan


cara menyelipkan kata-kata atau ungkapan-ungkapan
tertentu di tengah-tengah susunan atau formula bahasa yang
sudah mapan keberadaannya. Contoh: “Alon-alon waton
on time”, yang merupakan plesetan dari filosofi Jawa “Alon-
alon waton kelakon”. KUHP yang dalam bidang hukum
merupakan singkatan dari ‘Kitab Undang-undang Hukum
Pidana’ diplesetkan menjadi ‘Kasih Uang Habis Perkara’.

3. Lawakan silap lidah, bentuk lawakan yang disusun dengan


mempermainkan urutan kata-kata. Dalam bahasa Inggris
disebut dengan tongue twister (silap lidah). Contoh: ‘lor
ril dul ril’ (utara rel dan selatan rel), ‘tuku gandul lan susu’
(membeli buah kates/pepaya dan susu). Kalimat tersebut jika
diucapkan dengan cepat bisa menjadi bahan lawakan.
8
Perpaduan antara Teori dan Pengalaman Empiris

4. Lawakan jargon, bentuk lawakan yang dilakukan melalui


pemanfaatan jargon-jargon bahasa, misalnya bahasa gaul.
Contoh: Sebenarnya aku pingin pergi MALMING (malam
minggu) ini, tapi kok lagi MAGER (malas gerak). ‘Jambore enam
anjas ye’ yang maksudnya ‘jam enam aja ya’. Contoh lainnya
adalah penggunaan bahasa ‘walikan’ yang amat populer di
daerah Malang Jawa Timur. Contoh: ‘Kera Ngalam’ maksudnya
‘Arek Malang’.

5. Lawakan estetis, lawakan yang disusun dengan memakai


bentuk-bentuk bahasa khusus yang memiliki persamaan
bunyi, atau mungkin memiliki persamaan akhir tertentu
yang memang indah didengar lantaran bunyinya yang
memang ritmis. Contoh: Slogan warung ‘rasa bintang lima,
harga kaki lima’. Everyday is Sunday in BALI. Atau motto
produk tertentu, seperti SUNSILK, Rasakan Kilau Rambut
Sehat; PHILIPS, Terus Terang Terang Terus.

6. Lawakan konatif, lawakan yang memiliki fungsi memerintah


atau menyuruh orang lain untuk melakukan sesuatu atau
untuk berbuat sesuatu. Contoh: Bentuk jenaka pada kaus
Dagadu ‘Malioboro, Beringharjo, Bakpia Pathok, Ngasem
Warung Manuk, Monggo-Monggo Follow Me Aja! Atau
contoh lain: ‘welcome to Yogyakarta, tourist yes, terrorist no!

Perlu dicatat, dalam kehidupan sehari-hari jenis humor tidak


hanya terbatas pada jenis-jenis humor sebagaimana disebutkan di
atas. Apapun jenisnya dan bagaimanapun humor itu terjadi, selama
ia bisa menimbulkan tawa dan membuat orang lain merasa senang
dan terhibur, maka ia dapat disebut humor. Kadang kita menjumpai
berbagai perilaku, tindakan, perkataan, dan ujaran, yang tanpa
disengaja oleh pelakunya, ternyata mempunyai nilai humor yang
sangat tinggi. Bisa jadi tindakan itu sangat jenaka, dan lucu, karena
9
Humor Therapy

tanpa disadari keluar dari kewajaran, atau menerjang logika umum.

Pertanyaan yang muncul adalah, apa ciri-ciri humor yang


bagus? Humor yang bagus, menurut Sunarto (2012) memiliki tiga
ciri utama, yaitu:

1. Humor yang tidak hanya sekadar mengajak untuk tertawa


terbahak-bahak, namun lebih dari itu, misalnya humor
selalu dikaitkan dengan materi pembelajaran yang sedang
berlangsung.

2. Humor yang mampu membuat orang terpancing untuk


tertawa atas materi dan tidak selesai sampai di situ saja, tetapi
memberikan kesan yang lebih dalam bagi orang lain.

3. Humor yang baik memiliki pemaknaan mendalam


menyangkut filosofi hidup dan keberagamaan.

Selain itu, ada yang lebih penting lagi untuk mengatakan


humor itu bagus atau tidak, yaitu humor yang tidak merendahkan,
menghina, atau melecehkan seseorang; humor yang tidak
melanggar hal-hal yang berbau SARA alias Suku, Agama, Ras,
dan Antargolongan. Humor yang tidak membikin orang lain jadi
tersingung serta murung. Humor yang tidak bikin orang lain jadi
marah serta resah (Gamal Komandoko, 2009).

Perlu diingat, dalam menciptakan sebuah humor jangan sampai


terjadi maksud hati bercanda dengan humor, tetapi malah berakibat
yang tidak baik, misalnya keretakan persahabatan atau hubungan
silaturahim antar sesama. Oleh karena itu, materi humor tidak boleh
bebas dari etika, norma, dan nilai-nilai kemanusiaan yang mesti
dijunjung dan diterapkan dalam kehidupan individu dan sosial.
Bukan humor jika ia sudah keluar dari etika kemanusiaan.

10
Perpaduan antara Teori dan Pengalaman Empiris

Proses Terjadinya Humor


Dalam buku Psikologi Humor, Martin (2007) menyebutkan
bahwa proses terjadinya humor disebabkan oleh empat faktor, yaitu
yaitu: (1) konteks sosial, (2) proses kognitif-perseptual, (3) respons
emosional, dan (4) ekspresi vokal-tingkah laku tawa. Masing-masing
proses tersebut akan diuraikan secara singkat sebagai berikut.

1. Social context/konteks sosial. Humor pada dasarnya merupakan


fenomena sosial. Kita lebih sering tertawa dan bercanda ketika
bersama orang lain daripada ketika kita sendirian (Martin
dan Kuiper, 1999; Provine dan Fischer, 1989). Orang kadang-
kadang tertawa ketika mereka sendirian, seperti saat menonton
acara komedi di televisi, membaca lucu buku, atau mengingat
pengalaman pribadi lucu. Dalam konteks sosial ini, esensi
proses humor adalah sebuah cara untuk berinteraksi dengan
orang lain.

2. Cognitive-perceptual process/proses kognitif-perseptual.


Selain dalam konteks sosial, humor juga terjadi karena proses
kognitif-perseptual. Untuk menghasilkan sebuah humor,
seseorang perlu melakukan proses kognitif mulai dari ingatan
(memory), ide, kata-kata, sampai kepada bentuk verbal dari
humor yang akan disampaikan. Proses kognitif ini bisa
dilakukan melalui proses persepsi yang meliputi penglihatan
atau pendengaran.

3. Emotinal response/respon emosional. Respon kita terhadap


humor bukan sekedar proses intelektual atau kognitif, tetapi
juga melibatkan proses emosi. Kajian dalam bidang psikologi
menunjukkan bahwa stimulus atau rangsangan dari sebuah
humor berpengaruh terhadap meningkatnya suasana hati
yang lebih baik (Szabo, 2003).

11
Humor Therapy

4. Vocal-behavioral expression of laughter/ ekspresi vokal-


tingkah laku tawa. Humor dapat diekspresikan melalui vokal/
suara atau tingkahlaku menghasilkan kesenangan dalam
bentuk tawa atau senyum. Esensi tawa adalah cara seseorang
mengungkapkan atau mengkomunikasikan sebuah fakta
kepada orang lain yang menyebabkannya tertawa atau
tersenyum. Sebagai contoh, perilaku Mr. Been itu adalah
bentuk humor yang diekspresikan melalui tingkah laku.

Untuk menghasilkan sebuah humor yang berkualitas, dalam


arti humor yang membuat orang lain merasa senang dan terhibur,
seseorang perlu memahami ke empat proses tersebut di atas dan
menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari. Untuk menjadi
orang yang memiliki rasa humor yang tinggi, tidak terjadi secara
tiba-tiba, tetapi melalui proses dan tahapan tertentu, yang notabene
proses tersebut bisa ditingkatkan melalui pembiasaan.

Manfaat Humor
Corey (2008) menyebutkan bahwa humor memiliki manfaat
emosional baik positif maupun negatif yang bisa membawa sebuah
perubahan. Dalam konteks ini, Ellis (1997) mengatakan bahwa
ketika orang merasa terganggu secara emosional, mereka biasanya
kehilangan rasa humornya dan akan membawakan diri mereka
terlalu serius. Artinya, rasa humor bisa memberikan kestabilan
emosional sehingga ia bisa membawakan dirinya dengan lebih
rileks, santai, dan percaya diri.

Rahardi (2011) dalam bukunya Humor Ada Teorinya,


menyebutkan manfaat humor sebagai berikut.

1. Humor atau jenaka dapat mengendurkan dan menurunkan


intensitas sebuah maksud yang sangat keras dan mungkin

12
Perpaduan antara Teori dan Pengalaman Empiris

kasar sekalipun, sehingga pada akhirnya terwujud


keharmonisan.

2. Humor dapat menjadi media atau cara menyampaikan kritik


dan saran secara efektif. Kritk dan saran tidak selayaknya
disampaikan dengan terlampau kasar dan terlalu kaku.
Demikian juga kritik tidak mesti disampaikan dengan cara
terlalu transparan, dengan terlalu gamblang, dengan terlalu
kentara kasarnya, atau dengan cara kejam.

3. Humor dapat menetralkan suasana atau situasi.

4. Humor dapat menyelesaikan masalah-masalah kehidupan,


bahkan masalah yang sulit dan pelik sekalipun, dengan
tanpa melewati sejumlah kekerasan, tanpa harus melewati
proses cerca-mencerca, yang kadang justru menegangkan
dan menyakitkan.

Menurut penulis, humor memiliki banyak manfaat baik secara


fisik maupun psikis.

1. Secara fisik, humor dapat menjadikan kita awet muda.


Orang yang humoris cenderung awet muda karena ia bisa
menghilangkan beban-beban kehidupannya melalui humor.
Dengan banyak membaca humor dan tontonan-tontonan
yang humoris kita akan bisa sejenak melupakan beban
pikiran, dan segala macam keruwetan hidup lainnya.

2. Humor dapat membuat badan sehat dan enerjik sebab


terbebas dari gangguan-gangguan pikiran.

3. Humor dapat meningkatkan kondisi kesehatan mental


seseorang. Dalam konteks ini, Daradjat (2001) mengatakan
bahwa orang yang sehat mental adalah orang yang terhindar
dari gejala-gejala neurosis, psikosis, mampu menyesuaikan

13
Humor Therapy

diri, mengembangkan diri, dan menyelesaikan masalah yang


dihadapi secara mandiri.

4. Humor dapat menghilangkan ketegangan dan mencairkan


suasana. Kondisi yang tegang akan mudah mencair karena
ada humor.

5. Humor dapat mempererat persahabatan. Makna persahabatan


semakin meningkat ketika seseorang dapat menampilkan
humor dalam pergaulannya.

6. Humor juga dapat mendatangkan uang. Beberapa tokoh


komedi bisa menjadi populer dan kaya dari humor yang
mereka tunjukkan. Ingat Mr. Been.

7. Humor dapat memecahkan kebekuan, menciptakan


keakraban, mengatasi kejenuhan, serta mengeratkan
persaudaraan.

Secara singkat humor itu sangat bermanfaat karena dapat


menjaga kestabilan emosional sehingga ia bisa membawakan dirinya
dengan lebih rileks, santai, dan percaya diri. Humor juga dapat
mempererat persahabatan dan persaudaraan serta mencairkan
suasana. Manfaat yang terpenting, humor tidak memiliki efek
samping yang membahayakan kesehatan fisik dan psikis.

Menurut Morrison (2008), dalam konteks proses belajar


mengajar, rasa humor dapat meningkatkan aspek-aspek psikologis
peserta didik, yaitu:
1. Menangkap dan mempertahankan perhatian siswa.
2. Memperluas pemahaman siswa.
3. Meningkatkan kesempatan untuk menjaga ingatan.
4. Membangun hubungan dengan siswa dan kolega.
5. Membuat suasana pengasuhan untuk belajar.

14
Perpaduan antara Teori dan Pengalaman Empiris

6. Mendukung manajemen kelas.


7. Membantu orang mengatasi masalah yang dihadapi.
8. Meningkatkan rasa gembira dalam proses belajar mengajar.

Kedelapan kegunaan rasa humor dalam proses belajar mengajar


tersebut diilustrasikan oleh Morrison (2008) dalam gambar sebagai
berikut.

Captures and
Retains Student
Attention Builds
Expands Relationship with
Comprehension Students and
Colleagues

Increases
Opportunity Sense of Supports
Classroom
for Retention
Humor Management

Helps Learners Enhances the


Cope; Joy-Flow
Reduces Stress Creates Expreriences
a Nurturing
Environment for
Learning

Gambar 1. Kegunaan Rasa Humor dalam Proses Belajar


Mengajar

Sumber: Morrison, M.K. (2008). Using humor to maximize


learning: the links between positive emotions and education. Mary
Land: The Rowman & Littlefield Publishing Group Inc. page. 44.

Proses belajar mengajar yang monoton, kaku, serius akan

15
Humor Therapy

menimbulkan kebosanan dalam diri peserta didik. Humor bisa


menjadi solusi untuk mengatasi kondisi tersebut. Mari kita cermati
ungkapan Loomans dan Kolberg sebagaimana dikutip oleh Sunarto
(2012) berikut ini.
Mungkinkah sebagian masalah disiplin
dewasa ini bersumber dari pendekatan terhadap
proses belajar yang serius dan ketat? Seringnya,
badut kelas atau siswa pengganggu dianggap
guru sebagai masalah disiplin terbesar di kelas.
Padahal, si pemberontak dan si badut mempunyai
kesamaan yang jelas: Mereka menolak menyerah
kepada kebosanan belajar tanpa spontanitas dan
tawa. Kebanyakan ulah mereka muncul akibat
hasrat bawaan untuk adanya humor dan stimulasi
di kelas. Jika kelas merupakan lingkungan yang
hidup, kreatif, dan penuh tawa, murid dari segala
usia memiliki saluran keluar alamiah di mana
keingintahuan mereka berkembang (Loomans
dan Kolberg, 1993:153)

Perkembangan Humor di Indonesia


Pada bagian ini penulis mencoba memetakan perkembangan
humor/lawak di Indonesia. Dalam konteks ini, penulis memetakan
ke dalam tiga katagori, yaitu buku-buku, humor di media elektronik
(radio dan TV), dan Klub Tawa Ceria Sehat (KTCS).
a. Buku-Buku Humor

Di Indonesia, banyak buku humor yang diterbitkan oleh


berbagai penerbit dan terjual dalam jumlah yang sangat banyak.
Dari penelusuran penulis, mulai tahun 2002-2013, sedikitnya
ada 13 (tiga belas) buku tentang humor sebagai berikut.

1. 365 Hari Hua Ha Ha Ha, karya Tim Hua Ha Ha (2002).


Diterbitkan oleh Mitra Utama Jakarta. Buku ini berisi

16
Perpaduan antara Teori dan Pengalaman Empiris

kumpulan humor: rohaniwan, negara-negara tirai besi,


suami istri, dokter, psikiater, seks, cinta-kasih, guru &
murid, antar tetangga, orang-orang kantoran, jual-beli,
dongeng-dongeng modern, penegak hukum, profesor,
politisi, pemabuk, dan antar bangsa.

2. Politik dan Seks Hua Ha Ha Ha, karya Tim Hua Ha Ha


(2002). Diterbitkan oleh Mitra Utama Jakarta. Buku ini
berisi kumpulan humor: kekuasaan, seks, militer, bisnis,
neraka, percintaan dan ratusan hua ha ha ha eksklusif
lainnya.

3. Humor Populer, karya Alimin (2005). Diterbitkan oleh


Restu Agung Jakarta. Cerita yang ada dalam buku ini
merupakan fiksi belaka. Buku ini mengajak pembaca
tertawa sejenak dengan terpingkal-pingkal untuk
menghilangkan kepenatan, ketegangan, dan kecapaian
setelah seharian bekerja.

4. Humor Gaul, karya Kandy Irawan (2005). Diterbitkan


oleh Restu Agung Jakarta. Sama halnya dengan buku
Humor Populer, cerita dalam buku ini merupakan fiksi
belaka. Namun tetap menggelitik dan membuat pembaca
tertawa.

5. Nabi Aja Bercanda! Humor Rasulullah dan Orang-


Orang Saleh, karya Dwi Bagus M.B., (2006). Diterbitkan
oleh Mizania Bandung. Buku ini berisi humor segar Nabi
Muhammad dan sahabat-sahabatnya, ditambah kisah
lucu orang-orang saleh zaman dulu yang sarat hikmah.
Buku ini menceritakan sisi lain kehidupan Rasulullah
yang jarang terungkap. Bisa menjadi bahan dakwah yang
menarik.

17
Humor Therapy

6. Humor Ngereez 24 jam Nonstop, ditulis oleh Echo_tea


(2007) dan diterbitkan oleh Hi-Fest Publising Jakarta.
Buku ini memuat tentang humor fiktif yang terkait dengan
kehidupan sehari-hari, utamanya masalah seksual.

7. Humor Go Kill Acak Adut. Penulis buku ini adalah


N_dy (2008) dan penerbitnya adalah Hi-Fest Publising
Jakarta. Humor yang ditulis dalam buku ini juga bersifat
fiktif yang terkait dengan kehidupan sehari-hari.

8. 100 Kisah Jenaka untuk Anak Muslim, karya Gamal


Kamandoko (2009). Diterbitkan oleh Dar Mizan Bandung.
Buku ini berisi cerita-cerita yang lucu dan menarik. Dua
tokoh kocak, Arsyad dan Yusman, akan mengajak adik-
adik menikmati cerita-cerita lucu dan seru dalam buku
ini. Cerita-cerita lucu ini pun mengandung hikmah yang
sangat bermanfaat.

9. 50 Kisah Lucu Ibu Menyusui, karya Kate Davis “The


Funny Mommy”, diterjemahkan oleh Prima Roza Yulia
(2010). Diterbitkan oleh PT Bhuana Ilmu Populer
Jakarta. Buku ini berisi 50 kisah lucu ibu menyusui—
yang mungkin ketika terjadi hal itu dianggap sebagai
malapetaka. Pengalaman-pengalaman mereka akan
menginspirasi pembaca, terutama seorang ibu baru atau
sudah berpengalaman. Ceritanya dikemas ringan, dan
pasti akan membuat pembaca terhibur. Diantaranya kisah
ibu yang ditilang polisi karena kedapatan memompa ASI
sambil menyetir.

10. Nguping Jakarta, karya Kuping Kiri & Kuping Kanan


(2011). Diterbitkan oleh B First Yogyakarta. Buku
ini menggambarkan di balik segala keruwetan, Ibu

18
Perpaduan antara Teori dan Pengalaman Empiris

Kota kita tak kalah penuh kelucuan. Nguping Jakarta


menunjukkannya melakui kompilasi dialog absurd
kiriman langsung para penduduk Jakarta yang selalu
siaga membuka kuping lebar-lebar. Berisi berbagai dialog
terbaik dari situs ngupingjakarta.blogspot.com dan
ratusan lainnya yang belum pernah dipublikasikan, buku
ini menampilkan potret Jakarta masa kini.

11. Radio Galau FM, disusun oleh @Radio Galau FM (2011).


Diterbitkan oleh Gradien Mediatama Yogyakarta. Buku
ini berisi tentang percakapan-percakapan atau ungkapan-
ungkapan singkat tapi lucu melalui twitter.

12. Tebak-Tebakan Supor Konyol, ditulis Kevin Deandra


(2011) dan diterbitkan oleh Better Book Jakarta. Buku ini
memuat tentang humor yang ditulis dalam bentuk tebak-
tebakan dari kejadian sehari-hari. Ada tujuh bab, yaitu
Tebakan Garing, Tebakan G3li, Tebakan Gil@, Tebakan
Gokil, Tebakan Spesial, Tebakan S3ru, dan Tebakan Kocak.
Contoh: Kapan PSSI berdiri? Setelah PSSI capek duduk.
Bola apa yang bikin kita bingung? Bolak-balik melulu.
Bola apa yang cantik? Bola Amaria dan Bola Saphira.

13. 99 Canda Penyegar Jiwa, karya Abu Tamnais (2012).


Diterbitkan oleh Khitah Publising Yogyakarta. Buku ini
berisi 99 kisah jenaka yang membuat pembaca tertawa
jungkir balik. Kisah lucu di berbagai tempat yang terjadi
dalam buku ini memaksa pembaca untuk membuka mata
bahwa ternyata kejadian lucu bisa terjadi di mana saja: di
rumah, di atas kendaraan umum, di kantor, di kampus,
bahkan di pesantren. Buku ini memberikan sensasi
tertawa yang dapat menyegarkan jiwa.

19
Humor Therapy

Judul buku yang penulis sebutkan di atas merupakan sampel


dan contoh dari sekian buku yang beredar di Indonesia. Sebenarnya
masih banyak lagi buku-buku humor lainnya.

Sebagai perbandingan, di Malaysia ada buku humor yang


menjadi ‘Best seller’, yaitu karya David Tong (2010) dengan judul
“Laughter, The Best Medicine Malaysia”. Buku yang ditulis dalam
bahasa Inggris ini merupakan kompilasi kisah-kisah lucu dan
humor yang terjadi di Malaysia dalam berbagai aspek kehidupan:
sosial, politik, budaya, agama, ekonomi, dan sebagainya.

Perlu dicatat, buku-buku yang penulis sebutkan di atas, hanya


memuat kumpulan atau kompilasi humor dan kisah-kisah lucu
baik yang riil maupun fiktif. Tidak ada ulasan dari aspek teoritis
dan konseptual. Inilah yang menjadi alasan dan sumber inspirasi
bagi penulis untuk menyatukan antara aspek teoritis, konseptual,
dan kompilasi humor dalam sebuah buku yang saat ini berada di
tangan pembaca.

Banyaknya buku tentang humor seperti yang tersebut di atas,


menunjukkan bahwa humor merupakan bagian dari kehidupan kita.
Humor tidak bisa dipisahkan dari kehidupan kita, dan sebaliknya
kehidupan kita tidak bisa dipisahkan dari humor. Bagi pembaca
yang tertarik untuk mendapatkan sensasi humor dalam buku-buku
tersebut dapat membeli di toko buku. Maaf, penulis bukan hanya
bermaksud mempromosikan buku-buku tersebut, tetapi lebih
dari itu, penulis bermaksud untuk mempromosikan hidup sehat
melalu canda, tawa, dan humor, sehingga menjadi pribadi yang
humoris, rileks, dan sehat secara fisik dan psikis untuk menggapai
kebahagiaan hidup.
b. Humor di Media Elektronik (Radio dan TV)

Di Indonesia, banyak televisi yang menayangkan program

20
Perpaduan antara Teori dan Pengalaman Empiris

hiburan dalam bentuk humor, komedi, lawak, sinetron, dan


sejenisnya. Melalui acara ini, pihak produsen ingin mengajak
pemirsa untuk tertawa, rileks, dan menghilangkan pikiran-
pikiran yang mengganggu dengan humor yang disajikan oleh
komedian. Mari kita amati program humor yang ada di televisi
Indonesia sebagai berikut.

1. Warkop DKI. Istilah ini merupakan singkatan dari


Warung Kopi DKI. DKI sendiri juga merupakan akronim
dari Dono-Kasino-Indro yang merupakan plesetan dari
Daerah Khusus Ibu Kota. Personil yang terlibat dalam
group lawak ini adalah Nanu (Nanu Mulyono), Rudy
(Rudy Badil), Dono (Wahjoe Sardono, Kasino (Kasino
Hadiwibowo), dan Indro (Indrodjojo Kusumonegoro).
Tiga orang pertama merupakan alumni Unversitas
Indonesia, sedangkan Indro kuliah di Universitas
Pancasila. Dari keempat personil tersebut, kini tinggal
satu orang, yaitu Indro. Nanu meninggal pada tahun 1983
karena sakit liver, Kasino meninggal pada tahun 1997, dan
Dono tutup usia pada tahun 2001.
Grup lawak ini mengawali karirnya melalui obrolan di
Radio Prambors, setiap Jumat malam antara pukul 20.30
hingga pukul 21.15, di kawasan Mendut, Prambanan,
Borobudur, alias Menteng Pinggir. Sebelum mengisi acara
lawak di Radio Prambors, mereka telah biasa melawak di
kampus Universitas Indonesia. Temmy Lesanpura, Kepala
Bagian Programming Radio Prambors, akhirnya meminta
mereka untuk melawak di radio ini.
Sukses di Radio Prambors, grup Warkop DKI meniti karir
di layar lebar atau dunia film. Film komedi ini diminati
banyak penonton di gedung-gedung bioskop di Indonesia,

21
Humor Therapy

terutama pada era 1980 dan 1990-an, grup lawak DKI ini
juga memulai serial komedi di televisi.
Grup lawak ini bisa dikatagorikan sebagai gaya humor
afiliatif. Jika kita amati dari empat personil tersebut,
Dono adalah orang yang terkesan paling intelek. Maklum,
Dono juga pernah menjadi asisten dosen di Jurusan
Sosiologi FISIP UI. Satu catatan ringan, meskipun sukses
dalam meramu materi lawak, sebenarnya grup lawak ini
juga sempat mengalami konflik internal terkait materi.
Ada anggota yang tetap idealis supaya materi tetap
mengedepankan unsur atau aspek intelek, tetapi ada
pihak yang ingin menyisipi materi dengan penampilan
cewek-cewek seksi seperti yang bisa Anda saksikan di film
komedi mereka.
2. Grup Lawak Sri Mulat. Nama Ari Mulat ini diambil
dari nama salah satu pendiri kelompok lawak ini. Selain
Ari Mulat juga ada figur lain, yaitu Timbul, Tessy, Jojon,
Gogon, Basuki, dan Nunung. Grup lawak ini merupakan
pertunjukan panggung. Pada Era 1990-an Ari Mulat
sangat populer. Namun sekarang sudah tidak populer,
dan figur-figurnya sudah pindah ke grup lawak lain,
seperti Nunung yang bergabung dengan Opera Van Java
(OVJ). Pada dasarnya ide yang diangkat dalam Ari Mulat
ini tidak jauh dari Warkop.
3. Grup Patrio. Figur dalam grup lawak ini adalah Parto,
Eko, dan Akri. Sejak 2009, ketika Eko menjadi anggota
Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) dari Partai Amanat
Nasional (PAN), group ini tidak eksis lagi. Parto
bergabung ke OVJ, sementara Akri menjadi pemain
sinetron.

22
Perpaduan antara Teori dan Pengalaman Empiris

4. Ekstravaganza. Figur dalam kelompok variety show yang


ditayangkan di Trans TV ini diantaranya adalah Indra
Birowo, Tike Priatnakusumah, Ronal Surapradja, Aming,
Sogi Indra Dhuaja, Ence Bagus, TJ, Omesh, Icut, Maya
Septha, dan Gilang. Beberapa figur sebenarnya bukan
pelawak atau komedian, melainkan pemain sinetron.
Namun mereka diarahkan untuk melucu. Materinya
mengangkat berbagai cerita seru dalam bentuk sketsa
komedi. Satu hal yang menarik adalah bahwa materi
tersebut diangkat dari kisah dan peristiwa sehari-hari,
film, dan legenda masa lalu. Dalam seminggu ada dua
kali tayang, yaitu setiap Jumat malam dan Sabtu, pukul
19.00. Acara ini pertama kali ditayangkan pada tanggal 30
Mei 2004 (Sabtu). Cukup lama bertahan dan eksis, sekitar
lima tahun, sampai acara ini berakhir pada hari Sabtu,
28 November 2009 dan tayang kembali pada tanggal 1
Januari 2011.
5. Bajaj Bajuri. Bajaj Bajuri merupakan sinetron komedi
yang mengangkat isu-isu kehidupan sehari-hari. Karena
itu orang menyebutnya sebagai Sitkom alias Situasi
Komedi. Ditayangkan oleh stasiun Trans TV, ANTV, dan
SCTV, dengan durasi 20 menit dan 40 menit. Tayang
pertama pada tahun 2002 sampai dengan 22 Mei 2005.
Figur yang bermain dalam sinetron ini diantaranya adalah
Mat Solar (Bajuri), Rieke Diah Pitaloka (Oneng), Nani
Widjaja (Emak), Fanny Fadillah (Ucup), Saleh Ali (Said),
Tuti Hestuti (Mpok Hindun), Leslie Sulistiowati (Mpok
Minah), Wiwin Burhani (Mpok Leha), Nana (Mila), Winni
Zuraida (Karmilla), Sinta Dewi (Nurmala), dan H. Darmin
(Pak RT). Sinetron ini mendapat respon yang positif dari

23
Humor Therapy

pemirsa. Bahasa yang digunakan sederhana dan lokasi


shootingnya juga sederhana. Menurut informasi, sinetron
ini telah menghasilkan 1065 episode.
6. Republik BBM (Benar Benar Mabuk). Acara tayangan
di salah satu TV swasta ini sangat menghibur dan sarat
dengan kritik sosial yang dapat dijadikan bahan koreksi
untuk para pejabat pemerintahan. Penanggung jawab
acara tersebut adalah Effendi Gazali yang berperan
sebagai Penasihat Presiden. Tokoh yang menjadi ikon
dalam acara ini adalah Taufik Savalas (alm) yang berperan
sebagai Presiden dan Kelik Pelipur Lara yang berperan
sebagai Wakil Presiden. Kelik memiliki nama asli Raden
Kelik Sumaryoto berasal dari Yogyakarta. Kelik sendiri
memiliki grup lawak yang disebut dengan LBH (Lembaga
Bantuan Humor). Acara serupa adalah Republik Mimpi
yang kemudian mengalami metamorfosa menjasi
Democrazy.
7. Opera Van Java (OVJ). Setelah dunia lawak dan
komedi Indonesia mengalami kevakuman, TV Trans7,
menayangkan program humor dalam bentuk OVJ pada
era 2000-an. Figur yang terlibat dalam grup ini diantaranya
adalah Parto, Sule, Aziz Gagap, Andrew Taulani, Nunung,
dan Desta. Nuansa dan corak lawak ala Ari Mulat juga
terasa di OVJ dengan bergabungnya Nunung ke grup
ini. Tema humor yang diangkat OVJ adalah tema lama,
yaitu tema wayang, tetapi disampaikan dengan gaya
humor kontemporer (masa kini), sehingga banyak
diminati para pemirsa. Dari segi gaya humor, group OVJ
ini memadukan atau menggabungkan gaya agresif, self
defeating, self enhancing, dan afiliatif. Namun gaya humor

24
Perpaduan antara Teori dan Pengalaman Empiris

agresif masih dominan. Hal ini dapat dilihat dari kondisi


Aziz yang sering menjadi korban perlawakan, dengan
pelaku Sule dan Andrew. Pada saat Sule menjadikan Aziz
sebagai ‘korban’, biasanya Andrew mengikutinya sehingga
lengkaplah penderitaan Aziz. Namun kondisi inilah yang
malah menggugah tawa para pemirsa.
7. Stand Up Comedy. Humor ala stand up comedy ini muncul
pada awal 2011, ditayangkan di Metro TV. Ini merupakan
jenis komedi baru dan berbeda dengan group lawak atau
komedi sebelumnya. Sebab untuk mencerna materi
humornya, pemirsa memerlukan konsentrasi khusus dan
pengetahuan tentang materi yang disampaikan. Misalnya,
ketika seorang peserta menyampaikan humor tentang
keagamaan (pengajian) atau politik, hanya orang tertentu
yang bisa mengikuti. Akibatnya, di satu sisi ada orang
yang tertawa terbahak-bahak, tetapi pada saat yang sama
ada yang bertanya, “Apaan sih maksudnya, kok orang pada
ketawa” karena tidak nyambung dengan materi humor
yang disampaikan. Singkat kata, stand up comedy ini
cenderung lebih ‘intelek’ dalam memilih materi humor.
Untuk segmen kelas menengah ke atas, perlu nalar untuk
memahaminya.
8. Sketsa. Sketsa merupakan acara humor atau lawak yang
baru di program televisi Indonesia. Humor ini disebut
dengan twist humor, yaitu humor yang cerita akhirnya
itu tidak terbayangkan sebelumnya bahwasanya cerita
itu merupakan sebuah humor. Misalnya, ada pemulung
mendapat hadiah TV 21 Inc. Mestinya dia senang karena di
rumahnya yang selama ini tidak ada TV, sekarang ada TV.
Tetapi apa yang terjadi setelah mendapat hadiah? Ternyata

25
Humor Therapy

sang pemulung itu tidak memanfaatkan TV tersebut, tapi


ia malah menggunakan kardus pembungkus TV untuk
dijadikan dinding rumahnya. Bagi seorang pemulung,
kardus TV lebih bermanfaat bagi dirinya daripada TV itu
sendiri. Di sinilah, para pemirsa bisa tertawa pada akhir
cerita dalam program Sketsa itu. Materinya diangkat dari
hal-hal yang tidak biasa terjadi, tapi ditayangkan dengan
cara yang lucu. Dengan pengertian lain “kehidupan nyata
diplesetkan sehingga lucu”.
9. Sentilan Sentilun. Jenis humor ini memiliki ciri
tersendiri, yaitu kritis namun tetap humoris. Ini sesuai
dengan namanya, yaitu sentilan yang artinya kritik. Figur
dalam Sentilan Sentilun ini adalah Pak Sentilan (Slamet
Rahardjo) dan Mas Sentilun (Butet Kertaradjasa). Dalam
acara tersebut, Slamet Rahardjo berperan sebagai tuan
yang lebih banyak tahu tentang berbagai hal, mulai dari
masalah sosial, ekonomi, budaya, politik, agama, sampai
pendidikan. Sedangkan Butet Kertaradjasa berperan
sebagai pembantu yang sedikit ceriwis dan kritis serta
memiliki sense of curiosity atau rasa ingin tahu yang
tinggi. Dialog antara kedua figur tersebut kental dengan
logat Jawa, namun tetap renyah dan bersahaja. Selain dua
figur tersebut, kadang-kadang ada bintang tamu lainnya,
seperti Markonah Janda Sebelah yang sumringah,
diperankan oleh Happy Salma.
Berikut ini adalah isu yang pernah ditayangkan oleh
televisi: Perbudakan modern, Cermat memilih Caleg, Intel
Gadungan, Menghargai Perempuan Indonesia, Belajar
Ilmu Punk, KUHP Pasal Santet, Lakon Sengkuni, Jongos
Juga Boleh Sakit, Rapimnas. Dari judul-judul ini jelas sekali

26
Perpaduan antara Teori dan Pengalaman Empiris

bahwa Sentilan Sentilun sangat peka terhadap isu-isu politik,


sosial, ekonomi, dan budaya yang terjadi di Indonesia.
11. Bukan Empat Mata. Dalam acara talk show ini yang menjadi
ikon adalah Tukul. Disampaikan dengan cara yang lucu,
tidak serius, dengan menghadirkan bintang tamu dari para
artis dan public figure lainnya. Pada awalnya, nama program
ini adalah Empat Mata. Setelah sempat dilarang tayang,
akhirnya berganti nama dengan Bukan Empat Mata.
Dalam konteks Indonesia, dari beberapa grup lawak sebagaimana
dijelaskan di atas, dari cara menyampaikan humor, sebagian besar
masih cenderung pada gaya agresif, yaitu humor yang menjadikan
penderitaan orang lain sebagai bahan komoditi humor. Jenis humor
seperti ini, pada kenyataannya, cenderung diminati banyak pemirsa.
Secara faktual program TV yang menayangkan humor seperti itu
cenderung mendapat rating tinggi, seperti OVJ, Pesbukers, dan acara
Ramadan (menunggu sahur atau buka puasa).
Sebagai catatan, tontonan humor yang kurang sehat juga masih
sering muncul di televisi Indonesia. Humor kurang sehat yang penulis
maksud di sini adalah humor yang memiliki efek samping yang
tidak baik bagi perkembangan anak, karena ada tindakan memukul,
mengejek, menghina, mendorong, dan benturan secara fisik. Adegan
seperti ini jelas sangat tidak mendidik bagi anak-anak bangsa. Untuk
mengatasi dampak negatif tersebut, belakangan ini, dalam adegan
tertentu, selalu ada catatan, misalnya: ini hanya akting, jangan meniru
adegan ini atau bahan yang digunakan dalam adegan ini tidak
berbahaya karena terbuat dari bahan lunak dan tidak berbahaya.
Mengingat dampak humor yang kurang mendidik sangat
berpengaruh terhadap perkembangan anak, maka pihak pengusaha
televisi harus mempertimbangkan dampak acara yang ditayangkan
terhadap aspek moral generasi muda kita, sebelum memutuskan

27
Humor Therapy

sebuah program layak tayang atau tidak. Artinya, mereka perlu


mengedepankan aspek moral daripada aspek keuntungan materi.
Masa depan generasi muda kita lebih berharga daripada nilai rupiah
yang dihasilkan dari acara humor yang tidak mendidik tersebut.

Tontonan humor yang kurang sehat masih sering


muncul di televisi Indonesia. Humor kurang sehat adalah
humor yang memiliki efek samping yang tidak baik bagi
perkembangan anak, karena ada tindakan memukul,
mengejek, menghina, mendorong, dan benturan secara
fisik.

Pihak pengusaha televisi harus mempertimbangkan


dampak acara yang ditayangkan terhadap aspek
moral generasi muda kita, sebelum memutuskan
sebuah program layak tayang atau tidak. Mereka
perlu mengedepankan aspek moral daripada aspek
keuntungan materi. Masa depan generasi muda kita
lebih berharga daripada nilai rupiah yang dihasilkan dari
acara humor yang tidak mendidik tersebut.

c. Klub Tawa Ceria Sehat (KTCS)


Selain buku-buku humor dan program humor di televisi
seperti yang telah diuraikan di atas, di Indonesia ada Klub Tawa
Ceria Sehat (KTCS) atau dalam bahasa Inggris disebut dengan
Circle of Laughter. KTCS melakukan kegiatan pertama kali
pada tanggal 2 Februari 2011. Setiap dua minggu sekali, klub ini
melakukan kegiatan di Monas. Yang menarik, jika klub-klub lain
untuk menjadi anggota perlu membayar, keanggotaan di KTCS
ini gratis. KTCS memiliki motto 5S, yaitu Sehat Sukses Senang
Sadar Selalu. Kegiatan tertawa bersama KTCS dikemas dalam
topik tertentu, misalnya Tertawa Silaturahmi, Tertawa Tepuk
Tangan, Tertawa dan Berdansa Hore. Intinya klub ini mengajak
kita untuk tertawa, karena tertawa itu sehat. Bagi Anda yang
tertarik untuk mengetahui lebih lanjut tentang KTCS atau ingin
bergabung menjadi anggota dapat mengakses situs resmi KTCS
berikut ini: http://circleoflaughter.com.

28
BAB II
HUMOR DALAM
PESPEKTIF AGAMA,
PSIKOLOGI,
DAN KESEHATAN
“Janganlah kamu meremehkan kebaikan sekecil
apa pun, sekalipun itu hanya bermuka manis
saat berjumpa saudaramu.”
(HR Muslim)

29
Humor Therapy

Humor dalam Perspektif Agama


Islam mengajarkan kepada pengikutnya untuk bersikap santai,
rileks, murah senyum, dan tidak berlebihan dalam tindakan,
ucapan, dan perilaku di seluruh aspek kehidupan. Artinya dalam
kehidupan sehari-hari tidaklah harus diisi dengan keseriusan.
Perlu ada senyum, tawa, canda, dan humor, namun tidak boleh
berlebihan. Islam mengajarkan kita untuk selalu tersenyum, karena
sesungguhnya senyum yang kita berikan kepada orang lain adalah
sedekah. Dengan senyuman itu, dunia yang gelap menjadi terang.
Karena itu kita tidak perlu bermuka masam dan tetaplah tersenyum
walaupun Anda dihina atau disakiti.

Terkait dengan tertawa, Islam mengajarkan untuk sedikit tertawa


dan banyak menangis. Hal ini sesuai dengan Firman Allah dalam
al-Quran:
“Maka biarkanlah mereka tertawa sedikit dan menangis yang
banyak, sebagai balasan terhadap apa yang selalu mereka perbuat”.
(Q.S. At-Taubah: 9: 82)

Menurut Al-Quran dan Tafsirnya (Kementerian Agama,


2011), ayat tersebut menerangkan bahwa orang-orang munafik itu
sepantasnya lebih banyak menangis daripada tertawa memikirkan
nasib dan dosa mereka di dunia dan di akhirat karena mereka akan
menerima azab yang pedih, sesuai dengan perbuatan mereka di
dunia. Di dunia mereka mendapat kehinaan dan kerugian karena
perbuatan mereka sendiri, yaitu menghina dan mengejek orang-
orang mukmin, membuat propaganda busuk untuk menghalang-
halangi orang Islam dan mematahkan semangat perjuangan.
Sedang di akhirat nanti mereka membawa dosa yang banyak dan
tidak dapat ampunan dari Allah SWT. Hal ini sesuai pula dengan
sabda Rasulullah saw yang ditujukan kepada orang-orang mukmin.
Telah besabda Rasulullah SAW:

30
Perpaduan antara Teori dan Pengalaman Empiris

“Jika kamu ketahui apa-apa yang aku ketahui, niscaya kamu akan
sedikit tertawa dan banyak menangis, meluaskan kemunafikan dan
lenyapnya amanat, dicabutnya rahmat, orang yang jujur dituduh
dan orang yang curang dipercayai. Hura-hura mencekam kamu,
fitnahpun mencekam keadaan menjadi gelap seperti malam yang
gelap gulita”. (H.R. al-Hakim dari Abu Hurairah)

Dari penjelasan di atas dapat dipahami bahwa larangan untuk


banyak tertawa dan perintah untuk banyak menangis tersebut dalam
konteks orang-orang munafik yang selalu menjelek-jelekkan umat Islam.
Orang-orang munafik seharusnya lebih banyak menangis daripada
tertawa, karena kesalahan-kesalahan mereka sudah terlalu banyak yang
menyebabkan mereka malu dan terhina.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa tertawa dan humor


tidak dilarang dalam ajaran agama Islam, asalkan tidak berlebihan.
Rasulullah SAW sendiri termasuk orang yang suka humor, tetapi
segala tindakannya selalu terkontrol oleh kesadaran. Humor yang
dilakukan Rasulullah SAW adalah humor dalam arti cara untuk
menghilangkan ketegangan dan menimbulkan keakraban, bukan
humor dalam arti mengejek atau mengolok-olok orang lain. Artinya,
materi humor menjadi penting untuk diperhatikan.

Dwi Bagus (2006) dalam bukunya Nabi Aja Bercanda!


menggambarkan Rasulullah SAW sebagai pribadi yang akrab, lucu, dan
selalu ingin menyenangkan hati setiap orang. Para istri dan sahabatnya
pun tidak sungkan-sungkan bercanda dengan pribadi agung ini. Nabi
Muhamamd saw yang super sibuk ternyata sering meluangkan waktu
untuk bercanda dengan istri dan sahabat-sahabatnya. Hari-hari yang
dilalui Rasulullah SAW dan keluarganya, juga para sahabat, bukanlah
melulu dipenuhi keseriusan belaka. Ada saatnya mereka meluangkan
waktu untuk bercanda. Beliau bukan pribadi yang terlalu serius seperti
yang sering dibayangkan orang. Orangnya rileks dan suka menggoda.

31
Humor Therapy

Mari kita simak kesaksian salah satu sahabat beliau, Abdullah al-
Harits, tentang pribadi Rasulullah SAW yang suka bercanda.
“Aku tidak pernah menyaksikan ada orang yang begitu murah
senyum melebihi Rasulullah SAW. Beliau punya sense of humor
yang tinggi dan suka bercanda. Beliau biasa melepaskan beban dan
kejenuhan hidup dengan bercanda bersama keluarga. Bahkan, beliau
pernah berkata, ‘Sesungguhnya saya senang bercanda, tapi saya
hanya mengatakan hal-hal yang benar’. Begitulah”.

Lebih lanjut Dwi Bagus (2006) menyebutkan dalam bukunya


tersebut bahwa orang yang religius adalah orang yang sikapnya
santai, suka bercanda, enjoy dalam menjalani kehidupan, tapi segala
tindakannya selalu terkontrol oleh kesadaran. Meminjam istilahnya
Gamal Kamandoko (2009), Canda Rasulullah adalah bercanda
beneran. Canda yang mengandung kebenaran. Bukan canda yang
digunakan untuk menghina, apalagi melecehkan orang lain.

Berikut ini adalah contoh-contoh humor ala Rasulullah SAW


dengan istri dan sahabat-sahabatnya.

a. Tersenyum dan tertawa bila bersama istri, sebagaimana


dikutip oleh Mustabaie (2010). Dalam sebuah hadis
diriwayatkan sebagai berikut. “Dari Umarah, ia berkata:
‘Saya bertanya kepada Aisyah r.a., Bagaimana keadaan
Rasulullah saw bila berduaan dengan istri-istrinya?’ Jawabnya:
‘Dia adalah seorang lelaki seperti lelaki-lelaki lainnya, tetapi
bedanya baginda seorang lelaki yang paling terhormat, paling
lemah-lembut, serta senang tertawa dan tersenyum” (H. R.
Khara’iti dan Ibnu Asakir)

Dari hadis tersebut sangat jelas bahwa Rasulullah mudah


sekali tersenyum dan tertawa, namun tetap berlaku sopan
ketika sedang berduaan bersama istrinya. Hal seperti ini
perlu dijadikan teladan bagi para suami untuk menciptakan

32
Perpaduan antara Teori dan Pengalaman Empiris

suasana yang penuh kesenangan, kecerahan, dan kegembiraan


ketika bersama istri. Sebaliknya, jangan sampai ketika
suami dan istri berduaan, malah menciptakan suasana yang
menegangkan atau mencemaskan. Satu hal lagi yang perlu
diingat adalah, meskipun dalam suasana canda dan tawa,
tetap harus sopan, tidak melukai perasaan orang lain atau
berbau hal-hal yang tidak menyenangkan.

b. Khadijah istri Rasulullah SAW, ketika melihat Rasulullah


sedang dalam keadaan sedih, ia selalu menghibur dan
menenangkan hati Rasulullah saw dengan kata-kata yang
menggembirakan. Demikian ucapan Khadijah kepada
Rasulullah SAW, saat dalam kesedihan karena menerima
waktu pertama kali: “Wahai Rasulullah, tenanglah dan tetaplah
bergembira hati. Demi Allah, sesungguhnya orang itu adalah
malaikat dan sama sekali bukan syaitan”. Ucapan Khadijah
ini dimaksudkan untuk menghibur hati Rasulullah supaya
tidak sedih dan supaya gembira selalu dalam kesehariannya.

c. Menyuruh para istri bergurau, sebagaimana dikutip oleh


Mustabaie (2010). Dalam sebuah Hadis dinyatakan: “Dari
Aisyah r.a., ia berkata: Rasulullah SAW berada di tempatku
bersama Saudah, lalu aku membuat bubur. Aku bawa (bubur
itu) kepada baginda, kemudian aku berkata kepada Saudah:
Makanlah! Akan tetapi ia menjawab: Saya tidak menyukainya.
Aku pun berkata: Demi Allah, kamu makan atau aku sapukan
ke wajahmu? Ia berkata: Saya tidak selera memakannya.
(Kata Aisyah): Lalu aku ambil sedikit, kemudian aku sapukan
ke wajahnya, sedangkan Rasulullah saw ketika itu duduk di
tengah-tengah di antara aku dan dia, kemudian Baginda
merintangi dengan lututnya supaya dia dapat membalasku,
lalu ia mengambil bubur dari piring tersebut, kemudian dia

33
Humor Therapy

membalas menyapukannya kepadaku dan Rasulullah SAW


tertawa”. (H. R. Ibnu Najjar)

Dari Hadis di atas, dapat dipahami bahwa ketika Aisyah


menyapu wajah Saudah dengan bubur, sebenarnya Rasulullah
SAW menyuruh Saudah membalas perbuatan Aisyah. Hal ini
tidak dimaksudkan untuk membalas dendam, tetapi untuk
menciptakan suasana akrab dan senda gurau diantara istri-
istrinya.

Implikasi dari hadis di atas adalah, para suami istri hendaknya


selalu berusaha untuk saling menghibur antara satu dengan
lainnya, saling memberi dukungan, dan saling menguatkan
hati masing-masing. Salah satu caranya adalah dengan
memberikan senda gurau dan menimbulkan tawa antar
sesama pasangannya.

d. Tidak dapat masuk surga seorang tua, sebagaimana dikisahkan


Gamal Kamandoko (2009). Suatu hari, seorang perempuan
tua mendatangi Rasulullah SAW. “Ya Rasulullah, doakan
aku agar bisa masuk surga”, kata perempuan itu. Perempuan
tua itu terperanjat saat Rasulullah SAW bersabda, “Tidak
dapat masuk surga seorang tua”. Tak lama, perempuan tua
itu menangis. Dia merasa tak ada harapan memasuki surga
seperti yang disabdakan Rasulullah saw. Berarti, dia hanya
akan menjadi penghuni neraka! Masya Allah! Terbayang,
betapa perihnya siksaan yang akan diterimanya di neraka.
Perempuan tua itu pun berlalu dari hadapan Rasulullah
dengan hati sedih.

Sejenak kemudian, perempuan tua itu dipanggil oleh salah


seorang sahabat untuk kembali menghadap Rasulullah saw.
“Wahai, Ibu yang baik hati,” kata Rasulullah, “sesungguhnya,

34
Perpaduan antara Teori dan Pengalaman Empiris

nanti pada hari masuk surga itu tidak ada yang tua lagi.
Allah berfirman, ‘Sesungguhnya Allah menjadikan kaum
perempuan tumbuh baru dan Allah ciptakan sebagai gadis
remaja.’”

Tak tergambarkan kegembiraan perempuan tua itu. Dia


sudah salah menduga ucapan Rasulullah SAW. Berarti,
dia masih mempunyai kesempatan untuk memasuki surga.
Dan, kegembiraan perempuan tua itu kian menjadi-jadi saat
memahami kalau dia bisa menjadi gadis remaja lagi jika Allah
memperkenankannya memasuki surgaNya. Begitulah canda
Rasulullah.

e. Kisah Nu’aiman, sebagaimana dikisahkan oleh Gamal


Kamandoko (2009). Nu’aiman Anshari adalah seorang
sahabat yang terkenal gemar bercanda. Nu’aiman setiap
memasuki kota Madinah, pastilah dia membeli sesuatu.
Nah, pada suatu hari, Nu’aiman membawa hadiah berupa
makanan untuk Rasulullah.

“Ya Rasulullah, aku beli makanan ini untuk dihadiahkan


kepadamu,” kata Nu’aiman.

Rasulullah menerima hadiah pemberian Nu’aiman. Tak lama,


Nu’aiman didatangi pemilik makanan yang telah dihadiahkan
kepada Rasulullah saw tadi. Si pemilik makanan meminta
Nu’aiman membayar harga makanan tersebut. Bukannya
membayar, Nu’aiman malah membawa si pemilik makanan
menghadap Rasulullah.

“Ya Rasulullah, kata Nu’aiman, “hendaklah engkau membayar


harga makanan tadi”.

“Bukankah engkau telah menghadiahkan makanan itu


untukku?” tanya Rasulullah.
35
Humor Therapy

“Memang benar, ya Rasulullah,” sahut Nu’aiman. “Tapi


sebenarnya, aku tidak punya uang untuk membelinya.
Meskipun tidak punya uang, sungguh aku sangat ingin
menghadiahkan makanan itu untukmu”.

Rasulullah tertawa mendengar ucapan Nu’aiman. Sama


sekali beliau tidak marah “dikerjain” Nu’aiman seperti itu.
Lalu, beliau meminta salah seorang sahabat untuk membayar
makanan “hadiah” dari Nu’aiman itu.

f. Salah seorang sahabat, Abdullah bin Harits, pernah


menyatakan tentang Rasulullah SAW,  “Tidak pernah aku
melihat seseorang yang lebih banyak tersenyum daripada
Rasulullah SAW.” (HR Tirmidzi)

Dari uraian di atas, penulis dapat menyimpulkan bahwa Islam tidak


melarang untuk bercanda, tertawa, dan melucu. Penulis sependapat
dengan ungkapan Gamal Komandoko (2009) bahwa tidak semua hal
bisa dijadikan untuk bahan bercanda yang baik. Kalau asal bercanda,
bisa jadi bukan tertawa atau sesuatu yang menggembirakan, namun
malah bisa berupa petaka. Bercanda yang baik itu bercanda yang
tidak melanggar norma atau aturan. Baca kembali kriteria humor
yang baik sebagaimana dijelaskan di Bab I.

Dalam praktik sehari-hari, para mubaligh atau da’i sering


menggunakan humor sebagai cara untuk menarik perhatian
jamaah atau untuk membuat suasana pengajian dan ceramah
lebih bersemangat dan bergairah. Salah satu mubaligh yang sering
menggunakan humor dalam materi ceramahnya adalah K.H.
Zainuddin MZ (almarhum). Sebagai ilustrasi, mari kita cermati
petikan dari ceramah da’i sejuta umat tersebut.

Saat ini Indonesia sedang dilanda tiga jenis penyakit, yaitu penyakit
KUDIS, KURAP, dan KUTIL. Sumber tiga penyakit ini hanya satu,

36
Perpaduan antara Teori dan Pengalaman Empiris

yaitu KUMAN. Penyakit KUDIS adalah Kurang Disiplin. Penyakit


KURAP adalah Kurang Rapi. Penyakit KUTIL adalah Kurang Teliti.
Semuanya bersumber dari satu, yaitu KUMAN alias Kurang Iman.

Lebih lanjut, Zainuddin MZ dalam ceramahnya tersebut


memberikan contoh penyakit kurang disiplin. Ada seorang
pengendara sepeda motor ketika lampu lalu lintas berwarna merah,
ia nyelonong saja, tidak berhenti. Tiba-tiba ia diberhentikan oleh
polisi.

“Ada SIM?” tanya polisi.

“Ada” jawab pengendara motor.

“Ada STNK?”, tanya polisi kembali yang langsung dijawab “Ada”


oleh pengendara motor.

“Anda tahu lampu lalu lintas sedang berwarna merah, tetapi


kenapa Anda menyelonong saja?” tanya polisi lagi.

“Maaf, saya tidak lihat kalau ada Pak Polisi di seberang jalan”,
jawab pengendara sepeda motor.

Cerita di atas merupakan contoh konkret bahwa kesadaran dan


disiplin lalu lintas masyarakat Indonesia masih rendah. Pengendara
motor akan mentaati rambu-rambu lalu lintas jika ada polisi. Jika
tidak ada polisi, peraturan dilanggar. Aneh tapi nyata. Ya inilah
potret kedisiplinan rakyat kita yang mesti ditingkatkan.

Humor dalam Perspektif Psikologi


Apakah setiap individu dilahirkan dengan memiliki rasa
humor? Pertanyaan ini sangat penting untuk mengetahui
bagaimana sebenarnya potensi bawaan yang terkait dengan rasa
humor. Menurut Morrison (2008) humor merupakan bagian yang

37
Humor Therapy

fundamental dan tidak terpisahkan dari perkembangan emosi dan


kognitif seseorang. Setiap anak lahir dengan disposisi yang unik,
yaitu dilahirkan dengan temperamen tertentu dan lingkungan
berdampak signifikan terhadap perkembangan temperamen anak
tersebut.

Lebih lanjut Morrison (2008) mengatakan bahwa ada beberapa


kondisi temperamen yang dapat mempengaruhi gaya humor dan
pertumbuhan humor sebagaimana disebutkan di bawah ini.

1. Intensity/intensitas, yaitu energi reaktif respon, apakah


senang, sedih, atau marah. Respons emosional sangat
bervariasi di kalangan anak-anak. Misalnya, beberapa anak
akan tersenyum kecil dalam sebuah permainan sementara
yang lain tertawa keras.

2. Adaptability/adaptasi, yaitu gambaran betapa mudahnya


seorang anak menyesuaikan dengan perubahan
dan transisi. Rasa humor berkaitan erat dengan
fleksibilitas untuk perubahan. Kemampuan untuk tertawa
dalam situasi baru sangat jelas meskipun pada anak yang
sangat muda. Beberapa anak merasa nyaman sementara
yang lain mungkin bersembunyi di balik orang tua ketika
dalam situasi baru.

3. Mood/suasana hati adalah kualitas dasar disposisi. Suasana


hati kadang positif, seperti anak yang nampak senang atau
ceria tetapi kadang negatif, seperti anak yang rewel. Beberapa
peneliti berpikir bahwa suasana hati merupakan karakteristik
paralel atau yang melapisi temperamen dasar kita.

4. Approach/withdrawal (pendekatan/penarikan), yaitu tanggapan


atau respon awal anak terhadap hal-hal yang baru: tempat,
orang, situasi, atau hal-hal lainnya. Dalam situasi yang baru

38
Perpaduan antara Teori dan Pengalaman Empiris

tersebut dibutuhkan keberanian untuk mengambil resiko


dengan merasakan humor atau kejadian yang lucu. Pemain
badut misalnya, ia merupakan orang yang cukup nyaman
dengan tempat-tempat baru dan situasi baru. Mereka
mendekati situasi dengan antusiasme, semangat, dan tak
terkendali mengambil risiko.

Morrison (2008) juga berpandangan bahwa perjalanan waktu


yang kita alami berpengaruh terhadap perkembangan emosi atau
perasaan kita. Perasaan yang flaktuatif, misalnya, membuat emosi
kita menjadi terbatas untuk menjangkau struktur temperamen
bawaan kita. Mengingat temperamen sangat berpengaruh terhadap
peningkatan sense of humor kita, maka memahami temperamen
kita sendiri dapat memberikan kontribusi untuk memaksimalkan
rasa humor kita.

Dari segi psikologi kepribadian, ada perbedaan antara orang


dengan jenis kepribadian ekstrover dan introver terkait dengan jenis
atau bentuk humor yang mereka sukai. Menurut Pervin, Cervone,
dan John (2010) dalam bukunya Psikologi Kepribadian, orang
dengan kepribadian ekstrover menikmati humor seksual dan agresif
yang eksplisit, sedangkan orang dengan kepribadian introvert lebih
memilih bentuk humor intelektual seperti permainan kata dan
canda yang tersamar.

Dalam konteks psikologi pendidikan, humor juga bisa dijadikan


sebagai ice breaker yang efektif dalam proses belajar mengajar.
Humor juga dijadikan salah satu indikator kompetensi personal
seorang guru atau dosen, sebagaimana tergambar dalam instrumen
evaluasi kompetensi guru atau dosen, dimana salah satu butir yang
dinilai adalah rasa humor.

Pada bagian berikut ini, penulis ingin menjelaskan beberapa

39
Humor Therapy

sub topik yang terkait dengan humor dalam perspektif psikologi,


yaitu teori-teori humor, sense of humor atau rasa humor, dimensi-
dimensi humor, humor style atau gaya humor, pengukuran humor,
dan kajian empiris tentang humor. Masing-masing subtopik ini
akan dijelaskan secara singkat sebagai berikut.

a. Teori-Teori Humor

Dari kajian literatur yang penulis lakukan tentang humor,


salah satu buku yang mengulas banyak masalah humor adalah
buku Psychology of Humor karangan Martin (2007). Dalam
buku ini Martin (2007) menjelaskan lima teori yang terkait
dengan humor.

Pertama, psychoanalytic theory (teori psikoanalisis)


dengan tokoh Sigmund Freud yang berpandangan bahwa
tujuan humor adalah untuk melepaskan energi syaraf yang
berlebihan. Freud berkeyakinan bahwa energi dalam syaraf
yang berlebihan harus dibuang atau dihilangkan. Caranya
adalah melalui humor atau tawa. Artinya humor merupakan
jenis mekanisme pertahanan diri yang bisa membuat individu
keluar dari situasi yang menekan atau situasi sulit yang tidak
menyenangkan.

Kedua, superiority/disparagement theory (teori superioritas).


Teori ini menekankan bahwa humor itu muncul dari aspirasi
seseorang yang disebabkan adanya perasaan lebih baik atau
lebih tinggi dibandingkan dengan orang lain. Artinya, ketika
individu melihat kekurangan atau kelemahan orang lain,
kondisi tersebut cenderung dijadikan obyek atau bahan humor
dengan cara melontarkan cemoohan atau ejekan kepada yang
bersangkutan.

Ketiga, arousal theory (teori pembangkitan). Menurut

40
Perpaduan antara Teori dan Pengalaman Empiris

teori ini, humor merupakan representasi dari hubungan


yang kompleks antara pikiran dan fisik serta antara kognisi
dan emosi yang memiliki basis biologis pada otak dan sistem
syaraf. Menurut teori ini orang yang bisa membangkitkan
atau menimbulkan humor akan menemukan cara untuk
melepaskan energi yang tersimpan lama dalam diri seseorang.
Dengan humor, seseorang bisa melepaskan perasaan-perasaan
yang menekan atau pengalaman-pengalaman yang tidak
menyenangkan.

Keempat, incongruity theory (teori ketidakpantasan). Teori


ini berpandangan bahwa humor muncul atau timbul dari
adanya ketidakpantasan, keganjilan, serta kesenjangan antara
harapan dan kenyataan, antara tataran ideal dan tataran faktual.
Dengan adanya humor, individu dapat menghindarkan diri
dari gangguan emosi yang dialami.

Kelima, reversal theory (teori pembalikan). Teori ini pada


prinsipnya merupakan kombinasi dari berbagai elemen
yang ada pada empat teori terdahulu. Teori ini menekankan
bahwa humor merupakan bentuk sandiwara dimana
ketidakpantasan itu bisa menjadi sesuatu yang menyenangkan
dan menggembirakan dalam interaksi dengan orang lain. Teori
ini juga menekankan cara yang berbeda-beda yang kita alami
dalam kehidupan ini.

Dari lima teori humor yang dijelaskan di atas, jelas bahwa


humor dapat dijadikan terapi untuk melepaskan energi
berlebih dan perasaan tertekan yang diakibatkan oleh kondisi
yang tidak menyenangkan. Sebagai terapi, humor membantu
individu untuk meningkatkan taraf psychological well-being
baik dalam kehidupan individual maupun sosial.

41
Humor Therapy

b. Sense of Humor (Rasa Humor)


“If you haven’t got a sense of humor, you haven’t any sense at all.”

---Mary McDonald ---

Setelah mengetahui arti humor dan teori humor


sebagaimana telah dijelaskan pada bagian terdahulu, maka
kita perlu memahami arti sense of humor atau rasa humor.
Humor berbeda dengan sense of humor. Humor, sebagaimana
telah didefinisikan di bagian awal dari buku ini adalah kualitas
yang dimiliki seseorang untuk menjadikan orang lain tertawa
atau terhibur. Jika kita menambahkan kata ‘sense’ sehingga
menjadi sense of humor yang menurut Morrison (2005),
telah terjadi metamorfosis. Lebih lanjut Morrison (2005)
mengartikan sense of humor sebagai berikut: A sense of humor
is the capacity of a human being to respond to life challenges
with optimistic enjoyment. Maksudnya, rasa humor adalah
kemampuan seseorang untuk merespon terhadap tantangan-
tantangan kehidupan dengan kesenangan yang optimis.

Menurut Martin (2007) sense of humor adalah cara


seseorang memandang dan berinteraksi dengan dunia luar
melalui sensor atau filter dalam bentuk hiburan, tawa, dan
keceriaan.

Sense of humor sebagai sebuah variabel psikologi, memiliki


dimensi atau konstruk yang bermacam-macam. Dalam hal
ini, Thorson dan Powell (1993), menyebutkan bahwa sense
of humor terdiri atas empat dimensi yang berbeda, namun
saling berkaitan antara satu dengan lainnya. Keempat dimensi
tersebut adalah humor production, uses of humor coping, social
uses of humor, dan attitudes toward humor.

Thorson dan Powell (1993) menjelaskan bahwa humor

42
Perpaduan antara Teori dan Pengalaman Empiris

production merupakan kemampuan kreatif untuk menjadi


individu yang humoris, menciptakan humor atau lelucon,
mengenali hal-hal yang lucu dari situasi atau kejadian di
sekelilingnya, serta menghubungkan situasi tersebut untuk
menghibur dan menyenangkan orang lain. Uses of humor
coping adalah penggunaan humor untuk menyelesaikan masalah
atau keluar dari situasi yang sulit. Social uses of humor adalah
penggunaan humor untuk berinteraksi atau bersosialisasi dengan
orang lain. Attitudes toward humor adalah sikap seseorang
terhadap humor dan orang-orang yang humoris.

Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa sense of humor


(rasa humor) adalah kemampuan yang dimiliki oleh individu
untuk menghasilkan sebuah humor, lelucon, atau jenaka; untuk
menyelesaikan masalah yang dihadapi; untuk berinteraksi
dengan orang lain; dan untuk menyikapi orang lain yang
humoris. Dengan pengertian seperti ini, maka ada perbedaan
rasa humor antara individu yang satu dengan individu lain.
Karena itu meskipun pada dasarnya setiap individu memiliki
rasa humor, tidak semua individu bisa disebut humoris.

c. Dimensi-Dimensi Humor

Dalam buku Psikologi Humor, Martin (2007) menyebutkan


bahwa ada empat dimensi humor, yaitu (1) konteks sosial, (2)
proses kognitif-perseptual, (3) respons emosional, dan (4)
ekspresi vokal-tingkah laku tawa. Masing-masing dimensi
akan diuraikan secara singkat sebagai berikut.

1. Social context/konteks sosial. Humor pada dasarnya


merupakan fenomena sosial. Kita lebih sering tertawa dan
bercanda ketika bersama orang lain daripada ketika kita

43
Humor Therapy

sendirian (Martin dan Kuiper, 1999; Provine dan Fischer,


1989). Orang kadang-kadang tertawa ketika mereka
sendirian, seperti saat menonton acara komedi di televisi,
mambaca buku lucu, atau mengingat pengalaman pribadi
yang lucu. Dalam konteks sosial ini, esensi humor adalah
sebuah cara untuk berinteraksi dengan orang lain.

2. Cognitive-perceptual process/proses kognitif-perseptual.


Selain dalam konteks sosial, humor juga terjadi karena
proses kognitif-perseptual. Untuk menghasilkan sebuah
humor, seseorang perlu melakukan proses kognitif mulai
dari ingatan (memory), ide, kata-kata, sampai kepada
bentuk verbal dari humor yang akan disampaikan. Proses
kognitif ini bisa dilakukan melalui proses persepsi yang
meliputi penglihatan atau pendengaran.

3. Emotional response/respon emosional. Respon kita terhadap


humor bukan sekedar proses intelektual atau kognitif,
tetapi juga melibatkan proses emosi. Kajian dalam bidang
psikologi menunjukkan bahwa stimulus atau rangsangan
dari sebuah humor berpengaruh terhadap peningkatan
suasana hati yang lebih baik (Szabo, 2003).

4. Vocal-behavioral expression of laughter/ekspresi vokal


tingkah lalu tawa. Humor dapat diekspresikan melalui vokal/
suara atau tingkah laku yang menghasilkan kesenangan
dalam bentuk tawa atau senyum. Esensi tawa adalah cara
seseorang mengungkapkan atau mengkomunikasikan
sebuah fakta kepada orang lain yang menyebabkannya
tertawa atau tersenyum. Sebagai contoh, perilaku Mr.
Been itu adalah bentuk humor yang diekspresikan melalui
tingkah laku.

44
Perpaduan antara Teori dan Pengalaman Empiris

d. Humor Style (Gaya Humor)

Menurut Martin (2007) ada empat gaya humor, yaitu


agrressive style, self defeating style, self enhancing style, dan
affiliative style. Dari empat gaya humor ini, Martin (2007)
lebih lanjut mengklasifikasikan menjadi dua, yaitu maladaptive
(agressive dan self defeating styles) dan adaptive (self enhancing
dan affiliative style). Masing-masing gaya akan dijelaskan
secara ringkas sebagai berikut.

1. Aggressive humor style (gaya humor agresif), yaitu gaya


humor yang cenderung menyerang orang lain untuk
dijadikan obyek ketawa atau canda. Contohnya adalah
acara humor di stasiun televisi yang diperankan oleh
Komeng dalam acara Wara-Wiri atau Iseng Banget. Dalam
membuat humor, Komeng cenderung membuat orang lain
untuk dijadikan obyek yang ditertawakan. Kadang-kadang
orang yang dijadikan obyek tawa tidak menerima, tapi
justru hal ini yang membuat pemirsa tertawa. Katagori ini
masuk ke dalam katagori maladaptive humor karena obyek
humor menjadi pihak yang menderita, misalnya dipukul
pakai busa/gabus.

2. Defeating humor style. Gaya humor yang cenderung untuk


menjadikan dirinya sendiri sebayai obyek humor. Caranya
bisa dengan menceritakan kejadian-kejadian memalukan
yang dialami atau aib/kekurangan diri (secara fisik), untuk
membuat orang lain tertawa. Contoh karakter Olga dalam
acara menjelang saur pada bulan Ramadhan. Dalam humor
ini, Olga yang menceritakan pengalaman pribadi dia,
misalnya suka mangkal di Taman Lawang. Figur Olga yang
dulu cenderung menggunakan gaya humor self defeating,
justru sekarang cenderung menggunakan gaya humor
45
Humor Therapy

aggressive sebagimana ditayangkan dalam acara Pesbukers


di sebuah stasiun televisi swasta. Dalam humor ini, Olga
cenderung menjadi agresif terhadap lawan mainnya yaitu
Sapri.

3. Self enhancing humor style. Kecenderungan seseorang


menggunakan potensi rasa humor yang dimiliki untuk
membuat orang lain ketawa, membuat suasana mencair, dan
membuat hubungan dengan orang lain lebih dekat. Gaya
humor ini juga disebut sebagai coping humor (humor untuk
mengatasi masalah). Contoh, acara Stand up Comedy di salah
satu stasiun televisi swasta. Dalam acara ini figur atau pemain
menunjukkan kemampuan mereka untuk membuat orang lain
tertawa dengan materi dari kehidupan yang dialami sehari-hari.

4. Affiliative humor style. Gaya humor yang cenderung


untuk mengatakan hal-hal lucu, menceritakan
pengalaman lucu, dan terlibat dalam olok-
olokan cerdas yang spontan, dalam rangka untuk
menghibur orang lain, untuk memfasilitasi hubungan,
dan untuk mengurangi ketegangan dalam berinteraksi
dengan orang lain. Contoh lawak Warkop DKI dengan
figur Dono (alm), Kasino (alm), dan Indro di Radio FM
Prambors. Materi humor yang mereka angkat adalah
masalah politik, pendidikan, sosial, budaya, dan agama.

e. Pengukuran Humor

Dari hasil penelusuran literatur, penulis menemukan


beberapa alat ukur atau instrumen yang digunakan untuk
mengukur humor (Aminrais, 2013 dan Setianikusumah,
2013). Di antara alat ukur tersebut adalah sebagai berikut.

46
Perpaduan antara Teori dan Pengalaman Empiris

1. Sense of Humor Questionnaire (SHQ). Alat ukur ini


dikembangkan oeh Svabak pada tahun 1974 dengan tujuan
untuk mengukur selera atau rasa humor individu. Alat ukur
ini mengukur tiga dimensi rasa humor berdasarkan teori
Martin (2007), yaitu meta-message sensitivity, humorous
role dan emotional permissiveness.

2. Humor Style Questionnaire (HSQ). Alat ukur ini


dikembangkan oleh Martin, Puhlik-Doris, Larsen, Gray,
dan Weir (2003). Terdapat empat jenis humor style, yaitu:
affiliative humor, self-enhancing humor, aggressive humor,
dan self-defeating humor. Intrumen tersebut akan mengukur
jenis humor style dominan yang digunakan oleh seseorang
di dalam kehidupan sehari-harinya. HSQ terdiri atas 32
item, item-item tersebut antara lain: 8 item mengukur
affiliative humor, 8 item mengukur self-enhancing humor, 8
item mengukur aggressive humor dan 8 item lagi mengukur
self-defeating humor (Martin, 2007).

3. Multidimensional Sense of Humor Scale (MSHS). Alat ukut


ini dikembangkan oleh Thorson & Powell (1993). Alat
ukur ini terdiri atas 24 butir pernyataan dan mengukur
empat dimensi humor, yaitu (1) Produksi humor (kreasi
dan tampilan humor), (2) Penggunaan humor sebagai
mekanisme coping, (3) Penggunaan humor untuk tujuan
sosial, (4) Sikap-sikap terhadap humor dan orang-orang
yang humoris.

4. The Coping Humor Scale oleh Martin dan Lefcourt yang


mengukur penggunaan humor pada individu dalam
menghadapi situasi penuh tekanan (stressful life events),
serta Situational Humor Response Questionnaire (SHRQ)
yang dibuat oleh Martin dan Lefcourt (1986) yang
47
Humor Therapy

mengukur reaksi subyek terhadap peristiwa-peristiwa


lucu.

Alat ukur di atas dapat digunakan sesuai dengan tujuan


penelitian yang ditetapkan oleh masing-masing peneliti.
Karena itu penting bagi peneliti untuk mengetahui vAriasi alat
ukur yang ada dan tujuan yang hendak dicapai.

f. Kajian Empiris tentang Humor

Secara empiris, ada beberapa kajian yang telah dilakukan


untuk melihat pengaruh rasa humor terhadap kecemasan, stres
kerja, dan psychological well-being (kesejahteraan psikologis).
Diantaranya adalah penelitian yang dilakukan oleh Qulub
(2012), Setianikusumah (2013), dan Aminrais (2013). Ketiga
nama tersebut adalah Alumni Fakultas Psikologi UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta.

Dalam penelitiannya Qulub (2012), mengkaji pengaruh


dimensi-dimensi dukungan sosial dan sense of humor terhadap
kecemasan menghadapi ujian nasional pada siswa MTs
Negeri 31 Jakarta. Sampel penelitian ini dipilih dengan cara
nonprobability sampling technique dan melibatkan 193 siswa.
Data dikumpulkan dengan menggunakan skala kecemasan
yang memiliki 40 item, skala dukungan sosial yang memiliki
45 item, dan skala sense of humor yang memiliki 24 item,
dikembangkan oleh Thorson dan Powell dan telah diadaptasi
oleh Lathifa (2006).

Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak ada ada


pengaruh yang signifikan dimensi-dimensi dukungan sosial
dan sense of humor terhadap kecemasan menghadapi ujian
nasional pada Siswa Kelas IX MTs. Negeri 31 Jakarta.

48
Perpaduan antara Teori dan Pengalaman Empiris

Penelitian yang dilakukan Setianikusumah (2013)


bertujuan untuk mengetahui pengaruh dari sense of humor
dan beban kerja terhadap stres kerja karyawan PLN. Stres
kerja berkembang dari keadaan yang tidak menyenangkan
di lingkungan kerja karyawan yang mulai ditandai dengan
role overload, role insufficiency, role ambiguity, role boundary,
responsibility dan physical environment. Sampel penelitian ini
adalah 180 orang yang dipilih dengan teknik non probability
sampling. Dalam pengumpulan data, peneliti menggunakan
instrumen Occupational Roles Questionnaire (ORQ) untuk
mengukur stres kerja, Multidimensional Sense of Humor Scale
(MSHS) untuk mengukur sense of humor dan Nasa Task Load
Index Scale (NASA TLX) untuk menggukur beban kerja. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa: (1) Produk humor secara
signifikan mempengaruhi stres kerja dengan sumbangan
sebesar 2.4%; (2) Humor sebagai mekanisme coping secara
signifikan mempengaruhi stres kerja dengan kontribusi atau
sumbangan sebesar 5.8%; dan (3) Beban kerja secara signifikan
mempengaruhi stres kerja dengan sumbangan sebesar 15.2%.

Aminrais (2013) melakukan penelitian dengan judul


“Pengaruh Self-Esteem dan Humor Style Terhadap Psychological
Well-Being Pada Pelajar SMAN 72 Jakarta”. Sampel penelitian ini
adalah siswa-siswi SMAN 72 Jakarta sebanyak 272 orang yang
dipilih dengan menggunakan probability sampling technique.
Analisis data yang digunakan adalah multiple regression pada
taraf signifikansi 0,05. Hasil penelitian menunjukan bahwa
ada pengaruh yang signifikan self-esteem, humor style dan jenis
kelamin terhadap psychological well-being pada pelajar SMAN
72 Jakarta. Proporsi vArians dari psychological well-being yang
dijelaskan oleh semua independent variabel adalah sebesar

49
Humor Therapy

19,2%, sedangkan 80,8% sisanya dipengaruhi oleh variabel lain


diluar penelitian ini. hasil uji hipotesis minor menunjukkan
bahwa dimensi values pada variabel self-esteem dan tiga tipe
humor style, yaitu affiliative humor, aggressive humor dan
self-enhancing humor memiliki pengaruh yang signifikan
terhadapat psychological well-being. Sementara itu, dimensi
successes, aspirations dan defences pada variabel self-esteem, tipe
humor style self-enhancing dan jenis kelamin tidak memiliki
pengaruh yang signifikan.

Dari penelitian di atas dapat dipahami bahwa sense


of humor dan humor style memiliki pengaruh terhadap
psychological well-being, beban kerja, dan stres kerja. Namun
sense of humor tidak berpengaruh terhadap kecemasan siswa
dalam menghadapi ujian nasional. Artinya, dalam dunia kerja
humor diperlukan untuk membuat suasana kerja tidak terlalu
tegang serta untuk meningkatkan keakraban, kebersamaan,
dan kekeluargaan di kalangan karyawan.

Dalam konteks global, ada sejumlah penelitian yang


mengkaji hubungan humor dengan variabel-variabel psikologi.
William Hampes Profesor Psikologi di Departemen Sosial,
Perilaku dan Studi Pendidikan di Black Hawk College, Amerika
Serikat telah menerbitkan sejumlah makalah dibidang humor
dan kepribadian, di antaranya adalah sebagai berikut.

1. Relation between intimacy and humor, Hampes (1992),


dimuat di dalam Psychological reports.

2. Relation between humor and generativity, Hampes (1993),


dimuat di dalam Psychological reports.

3. The relationship between humor and trust, Hampes (1999), dimuat


di dalam Humor-International Journal of Humor Research.

50
Perpaduan antara Teori dan Pengalaman Empiris

4. Relation between humor and empathic concern, Hampes


(2001), dimuat di dalam Psychological reports.

5. Humor and shyness: The relation between humor styles and


shyness, Hampes (2006).

6. Correlations between humor styles and loneliness, Hampes


(2005), dimuat di dalam Psychological Reports.

7. Relation between intimacy and the Multidimensional


Sense of Humor Scale, Hampes (1994), dimuat di dalam
Psychological Reports.

8. The relation between humor styles and empathy, Hampes


(2010), dimuat di dalam Europe’s Journal of Psychology.

Dalam buku ini penulis tidak akan mengulas kembali hasil


penelitian tersebut. Namun demikian, satu hal yang harus penulis
garis bawahi adalah penelitin yang dilakukan oleh Martin (2001)
yang menunjukkan bahwa humor berdampak kepada kesehatan
fisik dan humor merupakan obat terbaik bagi seseorang.

Bagi pembaca yang ingin mengetahui lebih lanjut tentang hasil


penelitian tersebut, dapat mengakses jurnal sebagaimana disebut di
atas. Namun dari sejumlah penelitian tersebut dapat kita pahami
bahwa humor secara empiris telah terbukti memiliki hubungan
yang signifikan dengan berbagai variabel psikologi. Intinya, manusia
memerlukan humor untuk meningkatkan kualitas kepribadian dan
makna kehidupannya.

Selain Hampes, kajian lain menunjukkan ada hubungan antara humor


dengan kompetensi sosial (Levine & Zigler, 1976; Masten, 1986; Pellegrini,
Masten, Garmezy & Ferrarese, 1987). Lebih menarik lagi adalah kajian
hubungan humor pernikahan kepuasan pernikahan (Ziv, 1988; Rust &
Goldstein, 1989; Ziv & Gadish 1989; Lauer, Lauer, & Kerr, 1990).

51
Humor Therapy

Mengingat pentingnya rasa humor dalam kehidupan sehari-hari


dan secara empiris telah terbukti, maka para ahli menerbitkan jurnal
yang disebut dengan International Journal of Humor Research. Bagi
pembaca yang ingin mendalami dapat mengakses langsung ke jurnal
tersebut. Di dalamnya banyak artikel hasil penelitian yang terkait
dengan humor. Bagi peneliti yang berminat untuk mengkaji tentang
humor dapat menelusuri artikel-artikel dalam jurnal tersebut.

Humor dalam Perpektif Kesehatan


A good sense of humor is an escape valve for the pressures of life
(Richard G. Scott)

Dalam era globalisasi yang ditandai dengan kemajuan teknologi


dan informasi seperti sekarang ini, humor memiliki pengaruh
terhadap kesehatan fisik dan psikis manusia. Untuk menguatkan
pernyataan ini, mari kita cermati ungkapan Scott Friedman (2011),
anggota National Speakers Association:

With change, uncertainty, and globalization sweeping through the


world today, stress is at record highs. Studies show that up to 70% of
all doctor visits are for stress-related causes. Healthy people know when
their stress levels get too high and have a strategy to control it. So how
do they release tension before it impacts their health? Many people cite
humor at the most effective method they’ve found to counter stress”.
(Friedman, 2011). Maksudnya: Dengan perubahan, ketidakpastian,
dan globalisasi yang menguasai dunia saat ini, penyakit stres
menduduki rekor tertinggi. Studi menunjukkan bahwa hingga 70%
dari semua pasien yang berkunjung dokter adalah untuk berobat
penyakit yang disebabkan oleh stres. Orang yang sehat mengetahui
kapan tingkat stres mereka terlalu tinggi dan memiliki strategi untuk
mengontrolnya. Jadi, bagaimana mereka melepaskan ketegangan

52
Perpaduan antara Teori dan Pengalaman Empiris

sebelum berdampak terhadap kesehatan mereka? Banyak orang


menyatakan bahwa humor sebagai metode yang paling efektif untuk
melawan stres.

Dalam artikelnya Humor and Health, McGhee (2012)


menyebutkan beberapa manfaat humor sebagai berikut.

1. Relaksasi otot. Humor dapat melemaskan otot-otot kita dan


menjadikannya rileks, sehingga terbebas dari ketegangan.

2. Pengurangan hormon stres. Humor dapat mengurangi


sedikitnya empat hormon neuroendokrin yang terkait
dengan respon stres. Keempat jenis hormon tersebut adalah
epinefrin (epinephrine), kortisol (cortisol), dopac, dan hormon
pertumbuhan (growth hormone).

3. Peningkatan sistem kekebalan tubuh. Studi klinis telah


menunjukkan bahwa humor memperkuat sistem kekebalan
tubuh.

4. Mengurangi rasa nyeri. Humor memungkinkan seseorang


untuk ‘lupa’ tentang nyeri yang dialaminya.

5. Latihan jantung. Humor dapat memberikan pengkondisian


jantung menjadi baik terutama bagi mereka yang tidak
mampu melakukan latihan fisik.

6. Menurunkan tekanan darah. Humor dapat mengurangi tensi


atau tekanan darah.

7. Respirasi. Humor dapat mengosongkan paru-paru dari


udara yang lebih dari yang dibutuhkan sehingga dapat
menghasilkan efek pembersihan -mirip dengan pernapasan
dalam. Terutama bermanfaat bagi pasien yang menderita
emfisema dan penyakit pernapasan lainnya.
Selain itu, humor juga menjadikan penampilan fisik seseorang
53
Humor Therapy

senantiasa cantik dan seksi. (Maaf, dalam hal ini, seksi tidak hanya
diukur dari bentuk tubuh dan outer beauty saja, tetapi juga diukur dari
kepribadian dan inner beauty). Pada awal Mei 2013, majalah FHM di
London merilis 100 wanita terseksi di dunia. Wanita terseksi pertama
adalah Milena Markovna Kunis, atau yang dikenal sebagai Mila Kunis.
Aktris Hollywood yang juga kekasih Ashton Kutcher ini menempati
peringkat pertama dan ia mengalahkan penyanyi Rihanna dan aktris
Helen Flanagan. Ada dua alasan utama yang membuat aktris berusia
29 tahun asal Ukraina itu terpilih sebagai wanita terseksi, yaitu karir
akting yang cemerlang plus kepribadian yang menyenangkan.
“Selain penampilannya yang memang cantik dan seksi, Kunis
juga punya kepribadian menawan dengan selera humor tinggi
dan tidak takut menertawakan diri sendiri”, demikian tulis Media
Indonesia edisi Minggu (4/5/2013).
Dari kisah di atas, dapat dipahami bahwa humor bisa menjaga
kondisi kesehatan fisik, menambah penampilan seseorang lebih
menarik, dan memberikan kebahagiaan dalam hidup.
Mengingat pentingnya humor dalam kesehatan fisik dan psikis,
di dunia Barat banyak sekali program-program TV yang menjadikan
humor sebagai esensi utamanya. Diantaranya adalah program “Home
Funniest Vidio” yang menayangkan kisah-kisah lucu dan humoris yang
menimbulkan pemirsa ketawa. Program ini juga sudah ditayangkan di
TV swasta di Indonesia.

54
BAB III
TERAPI
HUMOR
May you be ecstatically blessed with joy,
happiness and laughter all the days of you
life. May you prosper and be in good health
just as it is well with your soul.
David Tong, the author of Laughter,
the Best Medicine Malaysian

55
Humor Therapy

Pengertian Terapi Humor


Terapi humor dalam bahasa Inggris disebut dengan humor
therapy atau laughter therapy (terapi ketawa). Dalam buku ini
kedua istilah tersebut digunakan secara bergantian, namun penulis
lebih cenderung menggunakan istilah terapi humor. Apa itu terapi
humor? Terapi humor adalah terapi yang menggunakan kekuatan
senyuman dan tawa untuk membantu penyembuhan suatu penyakit.
Kedengarannya memang aneh dan nyeleneh. Karena di kota mana
pun di negeri kita ini belum ada seseorang yang membuka praktik
terapi humor. Yang ada adalah komunitas terapi humor, yaitu
sekelompok orang yang memiliki kegiatan melakukan humor
sebagai terapi. Bisa jadi kita pernah mendengar terapi dengan batu
giok, terapi dengan lintah, terapi dengan gigitan ikan, terapi dengan
air putih dan asmaul-husna, terapi dengan ion elektrolit, terapi
totok darah, dan masih banyak lagi. Kita belum pernah mendengar
dan melihat suatu klinik yang memberikan terapi pada seseorang
yang sakit dengan humor. Mengapa? Karena terapi humor ini bisa
diterapkan tanpa harus dalam bentuk formal seperti klinik tersebut.
Terapi humor bisa dilakukan oleh setiap individu di mana saja dan
kapan saja. Sangat praktis bukan!

Terapi humor bertujuan membantu kita untuk meringankan,


atau sekurangnya mengeliminir derita suatu penyakit, yang pada
akhirnya akan mempercepat proses penyembuhan. Karena, dengan
membaca atau mendengarkan banyak humor yang lucu akan
memancing kita untuk tertawa dan tersenyum. Atau memaksa kita
untuk tersenyum sejenak. Derai tawa dan sesungging senyum ini
bisa jadi akhir-akhir ini menjadi sesuatu yang mahal. Atau jarang
kita miliki, karena, mungkin kita terlalu sibuk dengan urusan
pekerjaan dan bisnis yang mengharuskan bekerja dan berpikir
keras.

56
Perpaduan antara Teori dan Pengalaman Empiris

Wacana dan gagasan yang penulis ketengahkan di sini memang


agak aneh, meski sebenarnya juga bukan hal baru. Dibilang aneh,
karena sejak dahulu belum pernah ada penderita suatu penyakit
yang diobati dengan membaca kumpulan naskah lelucon atau
disuruh melihat film-film kartun yang sangat lucu sekali pun.

Naskah-naskah humor, lelucon, atau dagelan model Arimulat


dan sketsa-sketsa yang pernah ditayangkan di televisi yang memang
hanya dimaksudkan untuk memancing tawa dan senyum pemirsa
dalam waktu singkat juga tidak bisa menjadi obat seseorang yang
sakit thypus, misalnya. Tetapi, humor dan sketsa nan jenaka itu
amat penting bagi kehidupan kita. Agar dalam kehidupan ini tidak
hanya berisi ketegangan dan kepanikan. Sekurangnya ketegangan
hidup dapat disingkirkan sejenak dengan menyaksikan tayangan-
tayangan yang humoristik itu. Senada dengan pandangan ini, sejak
zaman dulu, beberapa filsuf dan psikiater kenamaan seperti Sigmund
Freud (1856-1939), Herbert Spencer (27 April 1820-8 Desember
1903), William Glasser (lahir 11 Mei 1925), David Anthony Levy
(lahir 1954) juga telah mengetengahkan pandangan mereka bahwa,
humor itu dapat menyingkirkan ketegangan psikis dan menjaga
kesehatan mental. Bahkan dengan sering tersenyum karena sesuatu
yang kita anggap lucu, atau ganjil, atau bertolak belakang dengan
logika umum, kesehatan mental bisa terjaga dengan baik.

Terapi humor yang penulis ketengahkan di sini adalah sebuah


terapi psikologis bagi seseorang yang secara psikis dan fisik kurang
sehat. Singkat kata, penulis ingin mengajak Anda semua tersenyum
dan tertawa lebih banyak agar mendapatkan kesehatan jasmani dan
ruhani, dengan cara-cara yang sederhana, mudah dan yang penting,
tidak perlu mengeluarkan uang dalam jumlah banyak. Jika Anda
kebetulan sudah termasuk sosok yang humoris, dan berpenampilan
sedikit nyleneh, maka, tak pelak lagi, itu sudah merupakan nilai

57
Humor Therapy

plus. Karena Anda akan mudah untuk membangkitkan tawa secara


spontan rekan-rekan dan kolega yang ditemui setiap hari, meski
tidak mengurangi esensi diri Anda yang sebenarnya juga termasuk
orang serius. Membangkitkan tawa dan memaksa teman-teman
tersenyum, berarti Anda telah memberikan hiburan gratis bagi
mereka, yang bisa menyegarkan psikis mereka.

Anda kini bisa melihat, di Jakarta ini, banyak dijumpai wajah-


wajah tegang, pucat, kering dari senyum dan tawa. Penulis
beranggapan juga begitu di kota besar lain, seperti Surabaya, Medan,
Bandung dan lain-lain. Semua orang seperti dikejar waktu untuk
bekerja dan menyelesaikan tugas. Wajah-wajah yang selalu tegang
dalam mengejar target serta sering dihinggapi was-was inilah yang
berpotensi untuk sakit secara psikologis, yang secara pelan-pelan
akan merusak sel-sel dan jaringan-jaringan dalam tubuh. Sebuah
teori yang dikemukakan oleh fisiolog Perancis, Waynbaum pada
abad ke-20, sekurangnya memperkuat pandangan itu. Menurut
Waynbaum, manakala otot-otot wajah bergerak, apakah disebabkan
pemiliknya tertawa ataukah marah dengan berapi-api, semuanya
berkait dengan neurotransmiter dalam otak. Neurotransmiter inilah
yang mengirimkan pesan-pesan kimiawi ke seluruh jaringan tubuh.
Senyum dan tawa akan mempengaruhi hormon-hormon dalam
tubuh secara positif. Sementara amarah, cemas, takut, dan perasaan
getir lainnya akan mempengaruhi hormon-hormon dalam tubuh
secara negatif.

Pengaruh positif tersebut secara nyata akan membuat kesehatan


jasmani dan ruhani kita akan semakin akurat dan terjaga. Namun
sebaliknya, dengan banyaknya, dan seringnya kita menerima pengaruh
negatif, dikarenakan sering marah, cemberut, dan cemas, pada
akhirnya akan mempercepat proses merambat dan kesempurnaannya
suatu penyekit. Yang terakhir ini jelas bukan harapan kita.

58
Perpaduan antara Teori dan Pengalaman Empiris

Sebuah Gagasan
Di beberapa rumah sakit pemerintah atau swasta, menurut
hemat penulis memang diperlukan petugas khusus yang memiliki
sense of humor tinggi, ramah, bersahabat, tidak galak, dan yang
utama, bisa memberikan hiburan bagi para pasien. Demikian juga
bagi pekerja sosial di pusat rehabilitasi, atau konselor di sekolah,
perlu memberikan humor bagi para klien. Para pasien/klien perlu
mendapatkan motivasi dari kedalaman diri mereka bahwa mereka
dapat sembuh seratus persen; sehat seperti sedia kala. Pasien yang
berbaring sakit dan tak berdaya secara fisik, harus disenangkan
secara lahir batin. Para dokter bisa jadi terperangah dan tidak
menyetujui pandangan ini, terutama jika pasien mereka belum
melewati 60 persen kesembuhan. Itu wajar, karena pasien yang
kesembuhannya masih di bawah 50 persen sangat membutuhkan
ketenangan. Tetapi percayalah bahwa, hiburan segar, dan syukur
bisa memancing pasien untuk tertawa geli sangat diperlukan para
pasien yang mungkin merasa bahwa harapannya untuk sembuh
hanya 20 persen.

Beberapa rumah sakit sekarang sebaiknya memiliki rak khusus yang


bisa berjalan dengan empat roda, menyediakan bahan humor lucu untuk
orang-orang dari segala usia, apakah itu komik, atau sketsa-sketsa pendek
yang lucu, dikemas dalam CD atau flash disk atau dalam memori-memori
lain, yang seketika bisa dinikmati pasien sambil tiduran, duduk, atau
berbaring. Perawat yang baik adalah perawat yang ketika mendatangi
pasien berwajah manis dan mampu menenangkan, mendinginkan jiwa
pasien. Sehingga pasien kala itu merasa damai, tentram, bahagia, dan
bangkit kembali semangatnya untuk hidup. Pasien harus bisa tersenyum
dengan dua bibirnya, atau sekali pun hanya dalam hati, dan matanya
masih menerawang jauh tentang hari-harinya yang akan datang, akan
bisa dilalui dengan selamat ataukah tamat riwayatnya.

59
Humor Therapy

Sedangkan perawat yang buruk adalah yang suka mbesengut,


dan kerap berbicara dengan pasien atau para penunggu dengan
ketus, sama sekali tidak memiliki selera humor. Orang model ini
tentu kedatangannya bagaikan bola api, yang membuat gerah
para pasien dan penunggunya. Maka, penulis menyarankan bagi
perawat jenis ini untuk mengubah citra dirinya, sehingga menjadi
sosok yang humoris, cerdas, dan kedatangannya bagaikan bola es
yang menyejukkan. Beberapa rumah sakit harus bisa memberikan
training sehingga semua perawat dan petugas yang bekerja di sana
humoris, mampu menghibur pasiennya, namun tetap profesional.

Aspek yang tidak kalah penting, para perawat, pekerja sosial,


konselor dan mungkin juga para penunggu orang sakit, pada saat
tertentu mesti bisa menjadi motivator bagi pasien/klien. Mereka
harus bisa mengatakan kepada pasien/klien bahwa kesembuhan
itu sebenarnya bisa diperoleh dari diri pasien sendiri, sepanjang
dalam dirinya ada keyakinan dan harapan bahwa Tuhan masih akan
memberinya anugerah yang paling indah. Dokter, obat, perawat,
dan terapis hanyalah perantara. Dalam hal ini, ada sebuah wisdom
yang menyebutkan: With money you can buy medicine, but hot
health. Artinya, dengan uang Anda bisa membeli obat, tetapi Anda
tidak bisa membeli kesehatan.

Para ilmuwan telah meneliti hubungan antara pikiran dan tubuh,


terutama sehubungan dengan kemampuan tubuh untuk menyembuhkan
suatu penyakit. Bidang ini yang biasa disebut psikoneuroimunologi. Derai
tawa yang memancarkan keriangan mampu mengubah kimia otak dan
dapat meningkatkan sistem kekebalan tubuh. Humor memungkinkan
seseorang untuk bisa mengendalikan situasi dan kondisi. Humor juga
memungkinkan orang untuk melepaskan ketakutan, marah, dan stres,
semua yang dapat membahayakan tubuh dari waktu ke waktu. Pendek
kata, humor meningkatkan kualitas hidup.

60
Perpaduan antara Teori dan Pengalaman Empiris

Manfaat Terapi Humor


Sebuah penelitian yang dipublikasikan oleh American
Physiological Society (2009) menunjukkan bahwa efek tertawa pada
sistem kekebalan tubuh. Sampai saat ini studi dan penelitian mereka
yang dipublikasikan menunjukkan bahwa, tertawa ternyata mampu
menurunkan tekanan darah, mengurangi hormon stres, serta
meningkatkan fleksibelitas otot. Selain itu, tertawa juga menambah
fungsi kekebalan tubuh dengan meningkatnya perlawanan terhadap
infeksi T-sel, melawan penyakit protein yang disebut gamma-
interferon dan sel-B, yang menghasilkan penyakit-menghancurkan
antibodi. Tertawa juga memicu pelepasan endorfin, obat penghilang
rasa sakit alami tubuh.

Siapa pun dapat menggunakan terapi humor, baik preventif atau


sebagai bagian dari pengobatan untuk penyakit apa pun. Orang
biasanya menggunakan untuk pengobatan jangka panjang untuk
penyakit kronis, terutama mereka yang diperburuk oleh stres
(seperti penyakit jantung dan asma). Penyakit kronis memiliki efek
negatif pada suasana hati dan sikap, yang membuat penyakit lebih
buruk. Tetapi, dengan humor segar dan lelucon-lelucon yang positif
membantu mengurangi efek negatif dari perasaan tidak sehat, lepas
kendali, takut, kecemasan, dan perasaan tak berdaya. Seiring dengan
arus globalisasi yang terus menggerus keaslian budaya kita, beberapa
perasaan terakhir memang kerap menghantui hati orang yang tidak
teguh pendirian, atau siapa yang sekadar mengikuti arus tanpa
memegangi filosofi hidupnya.

Terapi humor juga bermanfaat sebagai tindakan pencegahan bagi


pengasuh orang yang mengidap penyakit kronis. Pengasuh sendiri
beresiko tinggi menjadi sakit, karena bisa jadi yang dihadapi
adalah sosok yang sakit dan bertahun-tahun tidak mengalami
kemajuan secara signifikan. Namun terapi humor dapat membantu
61
Humor Therapy

melepaskan stres mereka. Pengasuh dan orang yang diasuh dapat


berlatih terapi humor bersama-sama. Selanjutnya, mereka akan
memiliki kesehatan yang lebih baik dari sebelumnya.

Dagelan yang Bukan Terapi


Di kota-kota metropolis, seperti Jakarta, Surabaya, dan kota-
kota besar lainnya, tak dapat dipungkiri bahwa, tingkat stres yang
diderita warganya akan lebih tinggi jika dibandingkan dengan kota-
kota kecil di daerah, atau di kawasanan pedusunan. Itu tak lain
karena mayoritas warganya yang bekerja di bawah tekanan untuk
menyelesaikan suatu target. Sehingga, apa pun akan dilakukan asal
target terpenuhi. Akibat selanjutnya adalah banyak orang yang
terkena stres. Kepala pusing tujuh keliling, badan meriang, bahkan
banyak pekerja di beberapa perusahaan dan kantor pemerintah
yang sering mengalami kepala pusing dan sakit serta nyeri sebelah.
Bila tak mampu menerima keadaan itu, bukan mustahil mereka
akan bunuh diri, jika iman tidak kuat.

Berita tentang orang bunuh diri karena depresi sudah sering kita
dengar. Tak hanya itu, para pekerja politik, apakah itu para pimpinan
partai politik yang memegang jabatan politis tingkat tinggi, dan para
politisi tingkat provinsi, juga akan lebih sering dihinggapi apa yang
namanya tekanan batin dan stres. Para wakil rakyat di Senayan yang
sering kita lihat berdebat dengan mimik serius, dengan ekspresi seolah-
olah sedang menjadi pahlawan, suara tinggi, lantang, dan kadang
nyaris terjadi kekerasan, juga sangat berpotensi memunculkan stres.
Apa lagi jika seperti kita dengar dari media, adanya wakil rakyat yang
pecicilan minta upeti ke pimpinan badan usaha milik negara, agar
pembahasan proyek-proyek yang disodorkan ke lembaga legistalif itu
bisa lolos dengan mulus tanpa banyak perdebatan, atau dengan sedikit

62
Perpaduan antara Teori dan Pengalaman Empiris

debat tak masalah –dengan akting yang prima seolah-olah serius–


asalkan ujung-ujungnya lolos. Dengan redaksi sederhana dapat
dikatakan, proyek-proyek yang dibiayai oleh uang negara, belum
dimulai, bahkan baru direncanakan, dananya sudah dikorup dulu.
Inilah keadaan yang tidak sehat, dan sangat berpotensi menghasilkan
situasi kenegaraan yang buruk, dan pada akhirnya, jika perilaku itu
sering dan terus berulang-ulang, maka akan menciptakan lingkaran
setan. Sebuah keadaan yang mampu menumbuhkembangkan emosi
negatif jamaah. Karena ada individu-individu yang menggunakan
senjata aji mumpung. Apa lagi jika itu terjadi secara berjamaah, atau
setengah kolektif dan terstruktur dengan melibatkan perantara-
perantara yang kelihatannya sopan. Maka, keadaan seperti itu,
penulis menamainya dengan kejahatan kolektif dan pada suatu saat
nanti akan melahirkan dosa kolektif. Karena sudah pasti bahwa,
kejahatan itu melahirkan dosa. Dan siapa yang berdosa, dalam jumlah
banyak, akan merasa resah, gelisah, was-was, dan pada saat-saat
tertentu, ketika emosi negatif sudah mengkristal, dihinggapi depresi
dan ketakutan. Keadaan yang terakhir ini bukan saja berpotensi
menyerang psikis individu yang bersangkutan, tetapi, pada saatnya
nanti, juga memunculkan penyakit fisik. Orang yang depresi dan
mengalami tekanan luar biasa karena korupsi, itu tandanya masih
memperhatikan suara hati nuraninya. Namun bagi sosok yang sudah
tak memperhatikan suara hati kecil, koruptor kelas kakap, yang
korupsi ratusan miliar rupiah tentu masih merasa tenang-tenang
saja. Karena hatinya sudah mati; semua makanan dan minuman yang
masuk ke dalam tubuhnya hasil korupsi; dan saking banyaknya itu
sudah mendarah daging.

Depresi yang luar biasa itu terjadi karena perilaku pembenaran


seorang individu yang sebenarnya berperilaku tidak benar, atau
menyimpang, tetapi tetap dinyatakan dan diutarakan sebagai perilaku

63
Humor Therapy

yang benar dan sesuai dengan tugas dan kewenangannya (karena


sudah telanjur menjadi pejabat publik yang setiap hari disorot
kamera jurnalis dan sering menjadi head-line news), meski pun harus
berdusta, dan menyatakan orang lain yang salah, untuk menciptakan
drama politik yang tidak elegan. Semuanya telah dikerubungi oleh
emosi negatif, dan pikiran negatif. Dagelan-dagelan yang dilakukan
oleh para politisi itu, yang oleh sebagian pengamat dikatakan sebagai
dagelan paling lucu dan kelucuannya melebihi dagelan komedian
sejati, tentu tidak bisa dijadikan terapi bagi rakyat, atau pasien apa
pun dan sedang mondok di rumah sakit mana pun. Karena dagelan
mereka justru menyakitkan hati rakyat. Dengan kata lain, dagelan
dan lelucon mereka tidak mampu menimbulkan tawa spontan rakyat,
melainkan kegeraman yang dalam.

Sebenarnya penulis ingin mengusulkan agar setiap terjadi


pembahasan suatu masalah, agar tidak terjadi perdebatan sengit
yang keras dan frontal, sehingga pemandangannya seperti orang
kampung yang sedang padu (bertengkar secara lisan) di pasar
kecamatan, sampai anak-anak kecil usia SD kadang bisa melihatnya.
Itu sangat memalukan. Alangkah baiknya jika setiap kalimat dan
ungkapan yang dikatakan itu diutarakan dengan nada datar, dan
tenang, lalu diakhiri dengan tersenyum. Karena, sesungging
senyuman itu adalah sedekah. Dengan banyak tersenyum pada
situasi dan kondisi yang tepat, berarti banyak bersedekah, dan akan
terhindari dari depresi dan stres. Pasang senyum di sini bukan
berarti penulis ingin mengurangi materi dan esensi pembicaraan
yang sebenarnya merupakan masalah serius.

Dengan tersenyum, kita akan mendapat pahala yang lebih


daripada yang tidak suka tersenyum namun lebih sering pencerengan.
Memang, kadang pernah kita melihat dan mendengar ada wakil
rakyat yang suka berpantun pada awal atau akhir pembicaraannya,

64
Perpaduan antara Teori dan Pengalaman Empiris

sehingga sedikit memancing derai tawa para pendengar yang ikut


sidang atau para pemirsa di depan layar kaca. Tetapi itu dulu. Dan
sangat sedikit.

Sesungging senyum yang ringan, sebenarnya itu sangat


menyehatkan. Menyehatkan fisik dan suasana. Teori dan hipotesis
Waynbaum di atas telah menerangkan hal itu. Dalam pelayanan
publik, kita sering mendengar motto 3S: Senyum, Salam, Sapa.

Aplikasi Terapi Humor


Menurut William Glasser dalam Corey (2008) manusia
memiliki lima kebutuhan dasar, yaitu survival (makanan, tempat
tinggal, pakaian), connecting, belonging, dan love (interaksi dan
kasih sayang), power (kekuasaan), freedom (kebebasan), dan fun
(hiburan). Humor merupakan bagian dari fun (hiburan).

Humor merupakan terapi yang sangat sederhana dan efektif


karena dengan tertawa kita dapat melepaskan emosi-emosi negatif,
seperti kegalauan, marah, kecemasan, kegelisahan dan kebosanan.
Terapi humor juga sangat menyenangkan dan menggembirakan.
Klien yang bersedia untuk memanfaatkan tawa dalam terapi
umumnya akan lebih cepat menyelesaikan masalahnya.

Tertawa merupakan obat terbaik. Laughter is the best medicine.


Obat yang tidak dijual di apotek atau farmasi, tetapi obat itu
ada dalam diri kita sendiri. Jadi sebenarnya, diri kita adalah
konselor atau terapis yang terbaik untuk setiap permasalahan
yang kita hadapi. Bukan dokter, bukan pula psikolog yang lain,
sebab dokter atau psikolog itu hanya mediator yang kadang tidak
mengetahui dengan sebenarnya apa masalah kita. Sayangnya kita
kadang tidak mengetahui bagaimana cara mendapatkan obat atau
memanfaatkannya. Kita kurang tertawa.

65
Humor Therapy

Sebenarnya diri kita adalah konselor atau terapis yang


terbaik untuk setiap permasalahan yang kita hadapi.
Bukan dokter, bukan pula psikolog yang lain, sebab
dokter atau psikolog itu hanya mediator yang kadang
tidak mengetahui dengan sebenarnya apa masalah
kita.

Pada saat Anda stres karena beban kerja dan deadline pekerjaan,
Anda bisa memutar vidio lucu dari koleksi Anda, atau membuka
Youtube dan mencari hal-hal yang lucu. Dengan cara seperti
ini, rasa tertekan, gelisah, dan jenuh bisa hilang, atau minimal
berkurang. Atau mengunjungi blog, seperti http://blogtawa.com.
Secara singkat, senyum, humor, dan tawa merupakan karunia Allah
yang diberikan kepada manusia untuk mengatasi masalah dan
untuk bertahan hidup.

Berikut ini penulis akan menjelaskan aplikasi terapi humor dalam


tiga bentuk, yaitu aplikasi humor secara individu dan kelompok,
menyingkirkan emosi negatif, dan tersenyum saat menghadapi
masalah.

a. Aplikasi Terapi Humor Secara Individu dan Kelompok

Terapi humor dapat diterapkan secara individu atau kelompok.


Secara individu, terapi humor bisa dilakukan dengan cara
membaca buku-buku humor atau menulis tentang humor dari
peristiwa dan kejadian sehari-hari. Penulis yakin masing-masing
dari kita mengalami hal-hal yang lucu, atau mendengarnya dari
orang lain. Saat itu, tulislah kejadian atau kisah-kisah lucu seperti
itu. Bisa ditulis di telepon genggam, note book, atau alat elektronik
sejenisnya, kemudian diupload di blog pribadi atau jejaring sosial,
dan bisa juga dijadikan koleksi humor pribadi. Dengan demikian,
jadilah diri kita pribadi yang humoris. Arti humoris disini Anda

66
Perpaduan antara Teori dan Pengalaman Empiris

mampu memproduksi humor yang setiap saat bisa dijadikan obat


kegalauan, kecemasan, dan kesedihan.

Secara kelompok, terapi humor dapat diterapkan dalam acara


formal atau nonformal yang melibatkan banyak orang. Seorang
guru/dosen, sebelum memulai pelajaran atau perkuliahan, bisa
menyampaikan humor untuk mencairkan suasana. Jika tidak
di awal pelajaran atau perkuliahan, guru/dosen tersebut bisa
menyampaikannya di tengah-tengah kegiatan pembelajaran, supaya
murid-murid atau mahasiswa tidak ngantuk. Bisa juga dilakukan
di akhir pembelajaran, untuk mengakhirinya dengan happy ending
and smiling faces.

Humor, juga bisa dijadikan bahan obrolan sesama anggota


keluarga atau teman pada saat santai, makan bersama, kunjungan
keluarga dan sebagainya. Bagi Anda yang sedang memimpin rapat
bersama anggota, staf, atau karyawan, Anda juga bisa menyelipkan
humor di tengah-tengah pembahasan agenda rapat, sehingga
suasana tidak terlalu serius, apalagi menakutkan. Kita sering
mendengar istilah, serius tapi santai yang biasa disingkat dengan
SERSAN. Bagi Anda yang berprofesi sebagai da’i atau penceramah,
humor bisa dijadikan bahan untuk menarik perhatian para
pendengar. Dan masih banyak lagi, kegiatan atau aktivitas yang bisa
dilengkapi dengan humor.

b. Menyingkirkan Emosi Negatif

Dalam sebuah kehidupan rumah tangga, terjadi kesalahpahaman


antara suami dan istri sudah menjadi hal yang biasa dan wajar.
Bahkan, kadang kesalahpahaman itu memunculkan pertengkaran.
Ini juga sering terjadi. Lebih dari itu, diantara suami istri itu pun
yang akhirnya bercerai, juga tidak sedikit. Pertengkaran dalam

67
Humor Therapy

rumah tangga, jika tidak diakhiri dengan win-win solution, juga


akan memunculkan depresi yang bisa berakibat buruk. Kadang
ada seorang suami yang menyimpan amarah, misalnya, disebabkan
istrinya mengatakan hal-hal yang tidak layak diucapkan. Tetapi
karena suami tadi masih mencintai istrinya, ia pun menerima
penghinaan itu, meski pun di dalam hati ada tekanan dan merasa
tidak nyaman. Hatinya tidak bahagia. Gundah. Bahkan dari detik
ke detik diliputi keresahan. Di sisi lain, ia masih ingin menjaga agar
rumah tangganya utuh. Perasaan tidak nyaman dan amarah yang
tersimpan dalam hati suami, pada suatu saat nanti, memang bisa
menjadi bumerang, misalnya, dia ngamuk membabi buta, sampai
melakukan kekerasan pada istrinya. Jika suami yang seperti itu,
kebetulan Anda, apa yang mesti dilakukan?
• Mencari pelampiasan di luar rumah, dan pada suatu saat
merencanakan balas dendam.
• Sabar dan berdoa agar Tuhan memberi pencerahan hati istri
Anda.
• Introspeksi diri, dan selalu berusaha agar istri bisa nyaman,
tertawa bahagia.

Dari tiga pilihan itu, jika ditanyakan kepada seorang psikolog, terapis,
konselor atau seorang ustaz di pondok pesantren, 99 % akan menghindari
pilihan pertama. Memang mencari pelampiasan di luar rumah pada
hal-hal yang tidak baik, distruktif, bisa berbahaya. Bahkan cenderung
meningkatkan depresi. Apa lagi jika masih terdetik keinginan untuk
balas dendam. Jika Anda terjebak dalam keadaan seperti itu, penulis
menyarankan untuk melakukan langkah ke dua dan ke tiga. Sabar,
berdoa kepada Tuhan agar memberikan jalan terbaik. Dalam keadaan
seperti apa pun, seyogianya kita tidak melupakan Tuhan. Dengan hati
kecil pun kita bisa menyebut nama-Nya. Dengan menyembut nama-
Nya dalam hati saja, Tuhan akan mendengar apa yang kita harapkan.

68
Perpaduan antara Teori dan Pengalaman Empiris

Kemudian mengoreksi diri sendiri. Keinginan balas dendam


yang menggebu, dalam berbagai perkara, pada intinya sama dengan
memelihara tekanan batin dan emosi negatif. Jika ini Anda lakukan,
maka depresi itu akan bersarang pada Anda lebih lama lagi. Ini
sangat berbahaya bagi kesehatan psikis. Maka untuk mengeliminir
tingkat stres yang tinggi itu, penulis mempunyai beberapa pemikiran
dan solusi sebagai berikut.

Belajarlah untuk membuka diri dalam kehidupan sehari-hari,


dengan melakukan hal-hal positif yang lebih banyak di masyarakat.
Pandangan bahwa, ‘selain sebagai makhluk individu, manusia itu
juga makhluk sosial’ ini perlu dicamkan, diresapi, dan diamalkan.
Hilangkah jauh-jauh sifat individualistik, dan lebih suka menolong
sesama, orang lain yang lebih dhaif. Ada benarnya, dan ada
manfaatnya bila seorang ustaz di desa mengatakan, misalnya, salat
berjamaah itu lebih baik dari pada salat sendirian. Karena dalam
pekerjaan itu, ada upaya untuk memupuk rasa kebersamaan.
Perkumpulan bulanan di tingkat RT, atau arisan ibu-ibu, dan
bentuk-bentuk perkumpulan dan perhimpunan atau organisasi apa
pun lainnya itu, jika diikuti dengan niat baik, bisa mengeliminasi
rasa kesendirian, dan tanpa disadari akan memupuskan tekanan
batin; serta menyingkirkan emosi negatif. Apa lagi jika di sana kita
bisa tersenyum, tertawa lepas, dan melupakan masalah pribadi dan
keluarga yang masih membebani pikiran. Dalam perkumpulan
RT itu, misalnya, kita harus bisa tersenyum, lalu tertawa dengan
lepas. Dan yang penting, wajar. Meski pun dua mata kita masih
memancarkan kekesalan dan suatu penderitaan. Menurut sebuah
teori, saat tertawa dengan lepas dan penuh kegembiraan, ibaratnya
kita sedang mandi oksigen, sehingga seketika semua jaringan saraf,
dan sel-sel dalam tubuh teraliri oksigen dengan cukup bahkan
berlimpah. Dan itu otomatis menjadikan tubuh kita lebih segar dan

69
Humor Therapy

nyaman. Namun sebaliknya, jika kita tidak bisa tertawa lepas, maka
sel-sel darah serta jaringan dalam tubuh akan merasa, haus, lapar
oksigen dan kering. Keadaan ini sangat berpotensi menimbulkan
depresi, tekanan batin, kecemasan yang dalam, dan kemuraman.

Jarang tersenyum, dan suka cemberut, akan menjadikan wajah


penuh keriput. Itu tandanya tidak sehat. Lebih sering tersenyum,
menghilangkan semua keriput di wajah, sehingga kelihatan lebih
muda dari usia sebenarnya. Dan Anda harus lebih sering tersenyum
daripada suka marah dan mempunyai ekspresi buruk lainnya. Agar
tampak lebih muda, dan energik.

Di sisi lain, memelihara emosi negatif, itu tidak ada manfaatnya


sama sekali. Bahkan itu, akan membuat kita semakin hari bertambah
sedih, karena merasakan bahwa hidup di dunia ini terasa sempit
dan tidak ada ruang gerak yang leluasa. Juga pikiran-pikiran
negatif yang tak berdasar apa pun hendaknya dihilangkan, agar
tak mengganggu kesadaran dalam benak paling dalam. Su’udhan
atau buruk sangka pada orang lain, juga membuat pikiran kita
kusut, yang pada akhirnya mengganggu sirkulasi sel-sel darah dan
jaringan-jaringan dalam tubuh.

Coba Anda simak pengalaman penulis berikut ini.

Pada suatu malam, penulis menghadiri sebuah pertemuan di


pusat kota, untuk sebuah diskusi publik. Disebabkan aktivitas yang
begitu padat sejak pagi, rasanya memang penulis letih, lemah dan
seperti kekurangan tenaga. Meskipun sebenarnya sudah mencoba
makan dan minum yang banyak, rasa letih dan lelah itu tampaknya
terbaca oleh seorang kawan. Ketika acara belum dimulai, kawan
tersebut bertanya apakah saya sakit. Saya memang tidak sakit, tetapi
rasanya letih sekali. Kawan yang sebenarnya belum terlalu lama
penulis kenal itu, baik hati. Dia meminta saya untuk mendekat, dan

70
Perpaduan antara Teori dan Pengalaman Empiris

duduk membelakanginya. Katanya saya mau diterapi. Dari kepala


bagian belakang, dia mengangkat telapak tangan, bak seorang ahli
sihir. Lalu dia menurunkan telapak tangan dan menaikkannya,
seakan ingin mendeteksi ada apa di dalam tubuh saya bagian kepala
dan dada.

“Mas terlalu banyak bekerja sampai kekurangan tenaga. Aliran


darah ke otak tidak cukup oksigen,” katanya sesaat kemudian.

Ini tentu hopotesis yang jitu, batin saya.

“Jadi saya kurang darah?”

“Bisa begitu. Coba saya terapi lagi, biar otak dialiri darah yang
mengandung banyak oksigen.”

Saya hanya diam. Dan ingin merasakan terapinya.

Bagaikan ahli sihir, tanpa menyentuh tubuh saya sedikit pun,


masih dengan telapak tangan kanannya, dia mencoba menambah
aliran darah ke daerah kepala. Beberapa saat dia menggerakkan
telapak tangan ke atas dan ke bawah. Lalu agak lama berhenti di
belakang tengkuk. Saya merasakan ada sesuatu yang lain. Tiba-tiba
saya merasakan sensasi aneh. Seakan ada kipas angin di belakang
kepala saya. Hangat. Sempriwing. Saya pun membatin kalau kawan
yang satu ini memang terapis yang ahli. Mungkin dengan tenaga
dalam, atau ilmu lain. Ilmu yang sudah lama dia pelajari.

“Di rambut seperti ada kipas angin?” tanyanya.

“Ya.”

Dan singkat kata, malam itu saya merasa lebih sehat dan segar
lagi. Malam itu dia menyarankan saya untuk selalu minum dua
gelas air putih sehari. “Gelas yang besar. Pagi dan sore.”

Saya hanya mengiyakan. ”Memang saya pernah mengkonsumsi

71
Humor Therapy

air beroksigen yang dikemas dalam botol kecil itu.” Lalu saya
sebutkan mereknya, dan harganya.

“Itu bagus. Kalau bukan itu ya air putih biasa yang matang.”

Ketika acara malam itu berakhir kawan terapis itu memberi


kartu nama. Ternyata profesinya yang tertulis dalam kartu nama
itu, bukan terapis, melainkan salah seorang staf yang bekerja di
perusahaan pertambangan. Saya bersyukur kepada Tuhan, karena
punya kawan yang baik, dan juga berdoa semoga pada suatu saat
bisa memberikan kebaikan kepadanya. Sarannya persis saran dari
dokter yang pernah saya dengar. Dalam keseharian, kita harus
banyak minum air putih.

Dari cerita di atas, bisa diperoleh kesimpulan bahwa, bila


otak kita tidak mendapat aliran darah yang cukup oksigen, maka
akibatnya adalah lemas, letih, lesu, dan sinar mata kita tampak
suram, dan redup. Tidak bercahaya. Dalam keadaan seperti itu,
bila masih dipaksakan untuk bekerja, bisa bertambah pusing tujuh
keliling, dan hasilnya pun bisa tidak memuaskan.

Keadaan di dalam tubuh kita, sebenarnya bisa dibaca lewat


pancaran dua bola mata. Keadaan letih, lelah, lesu dan tak bertenaga
itu, sama dengan keadaan orang yang memendam emosi negatif
yang tidak segera dipecahkan dengan derai tawa atau senyuman.

Penulis memang tidak menanyakan kepada kawan itu apakah


dia menerapi saya dengan tenaga dalam, atau apa. Yang jelas
bukan terapi humor atau tawa. Tetapi yang jelas, terapinya sangat
bermanfaat, khususnya bagi penulis.

c. Tersenyum Saat Menghadapi Masalah

Pada bagian ini, penulis ingin mengajak para pembaca untuk lebih

72
Perpaduan antara Teori dan Pengalaman Empiris

sering tersenyum, tertawa, dan merasa riang, meski pun misalnya,


kita hanya mempunyai waktu yang tidak lama untuk menyelesaikan
suatu masalah. Memang rasanya sangat sulit untuk rajin tersenyum
dan tertawa tanpa alasan yang menggembirakan. Bahkan, boleh jadi,
setiap hari kita mempunyai dan menghadapi masalah yang secara
nyata tidak membuat kita gembira. Lalu, mana mungkin pada saat-
saat seperti itu kita bisa tersenyum apa lagi tertawa? Untuk bisa
tersenyum dan tertawa sebenarnya bukan mesti kita sedang atau
akan menerima sejumlah uang banyak. Ketika kita ingat cerita-
cerita lucu atau adegan-adegan komedian atau aktor dalam sebuah
film pun kita bisa tertawa dan tersenyum. Kita bisa menertawakan
diri sendiri yang kemarin merasa bodoh dan tidak berpengalaman.
Ketika ingat orang tua kita di desa pun sebenarnya bisa memancing
senyum. Seorang pengarang cerita, bisa jadi dalam kesendiriannya,
diantara komputer, buku-buku dan HP di kamarnya, bisa tersenyum
manakala ingat kejadian lucu yang kemarin dialaminya. Apa dia
tidak gila jika tertawa sendirian? Jawabnya,”Tidak.” Karena sejatinya
dia tidak dalam kondisi mental yang amburadul; masih mempunyai
kesehatan fisik dan psikis yang prima.

Kita harus bisa menyisihkan tekanan-tekanan psikologis yang


menjadikan hati tak nyaman. Tekanan-tekanan psikologis yang
dirasakan berulang-ulang, dan dalam waktu lama, pada suatu
waktu akan memperburuk kesehatan fisik; menimbulkan suatu
penyakit, apalagi jika tidak ada sentuhan-sentuhan psikologis yang
menggembirakan. Begitu pula ketegangan-ketegangan pikiran
yang disebabkan suatu masalah, lambat laun akan menyumbang
hormon-hormon negatif dalam tubuh, sehingga bisa mengganggu
saraf-saraf dalam otak, dan alat-alat pencernaan, bahkan merambat
sampai daerah tenggorokan, lidah, gusi dan bibir. Ketika penulis
sedang dihimpit masalah, dan itu harus diselesaikan dalam hitungan

73
Humor Therapy

waktu yang pendek, ketika itu jelas rasanya tegang sekali. Pikiran
yang tegang itu, beberapa hari kemudian, ternyata membuahkan
rasa sakit, yaitu adanya bengkak-bengkak dan nyeri di bibir dalam.
Penulis kena sariawan. Ini salah satu contoh yang paling mudah,
dekat, kongkrit dan nyata. Kelelahan berpikir, saking banyaknya
beban pikiran yang bertubi-tubi dirasakan, juga sangat potensial
untuk menimbulkan kelelahan psikis. Apa lagi jika tidak diimbangi
dengan ketahanan fisik.

Tersenyum, tertawa, dan bergembira setiap hari. Ini yang


beberapa hari terakhir penulis coba untuk melakukannya, dan
mengajak beberapa orang lain untuk tetap senang. Tentu saja
tersenyum dan tertawa dengan cara yang wajar dan tak dipaksakan.
Yang tidak kalah penting, adalah bagaimana kita bisa tetap menjaga
diri, sehingga mampu tertawa dan tersenyum secara wajar.
Artinya, jika memang di sekitar kita terjadi sesuatu yang ganjil dan
menerjang logika umum, kita lebih baik tersenyum dan tertawa.
Sebab, menurut seorang dokter dari Inggris, Steven Greer (dalam
Crichton, 2000), saat kita tersenyum, maka itu akan mendorong
terjadinya relaksasi; dan manakala tertawa, kita akan merasakan
adanya goncangan-goncangan dalam tubuh, dan seluruh sistem
tubuh menjadi bergerak. Goncangan dan gerakan itulah yang akan
menghilangkan ketegangan.

Bagaimana dengan orang yang terpaksa tersenyum atau dipaksa


untuk tertawa? Jika kita terpaksa tertawa dan pada kali lain dipaksa
untuk tersenyum karena suatu hal, itu masih lebih baik daripada
berwajah murung dan cemberut. Itu akan menjadikan tubuh
kita lebih baik dan sehat. Ketika kita menghadapi masalah yang
sangat berat dan seakan tidak ada jalan keluar, misalnya saat kita
harus melakukan pembayaran tunai dalam jumlah yang banyak,
sementara uang kontan yang kita pegang tidak mencukupi,

74
Perpaduan antara Teori dan Pengalaman Empiris

bukan mustahil kita akan merasakan pening dan pusing tujuh


keliling. Kawan penulis yang sering merasa pening dan pusing
tujuh keliling dalam keadaan terjepit seperti itu berperilaku yang
sangat memprihatinkan. Dia yang pensiunan TNI-AD itu biasanya
memegangi kepalanya yang nyut-nyutan, lalu bangkit dan berjalan-
jalan di ruang tamu, masuk kamar, dan keluar lagi. Beberapa hari
kemudian, kawan penulis yang sudah purna tugas itu ternyata
sudah kena vertigo, karena terlalu sering merasakan ketegangan,
dan menghadapi banyak masalah. Penulis mengetahui hal itu
dari kawan lain yang bercerita tentang dia. Sungguh kasihan dia.
Dia konon sering dilarang istrinya untuk keluar sendirian dengan
membawa mobil. Tetapi ketika sedang berada di Jakarta, di sebuah
jalan yang ramai, dalam perjalanan hendak ke stasiun, diserempet
mobil dan terjatuh. Kepalanya sempat berbenturan dengan jalan
beraspal, keras, sampai dia tsak sadarkan diri. Ujung ceritanya, dia
dilarikan ke rumah sakit, dan berbulan-bulan sakit, dirawat secara
intensif di rumah sakit, sebelum akhirnya tidak sembuh-sembuh,
lalu berobat ke luar negeri, dan baru sembuh, meski pun mungkin
hanya 99%. Sekarang dia sudah baik-baik, namun ketahanan
pikirannya sudah tidak optimal lagi. Di sini penulis hanya ingin
mengajak para Pembaca, agar bisa menghadapi masalah apa pun
dengan tenang, bahkan dengan tersenyum, namun berpikir secara
cerdas, dan rasional, sehingga menemukan jalan keluar yang terbaik.

Untuk itu, pada bab empat dan lima nanti, penulis ingin mengajak
para Pembaca untuk sejenak menikmati humor-humor dan sketsa-
sketsa segar yang sudah beberapa tahun terakhir ini penulis himpun,
dengan tujuan, memang semata hanya untuk memancing kita lebih
banyak tersenyum dan tertawa. Sebagai seorang yang mempunyai
latar belakang pesantren, terus terang penulis memang bukan seorang
yang berprofesi sebagai komedian, yang dari menit ke menit harus

75
Humor Therapy

memproduksi humor dan perilaku jenaka lainnya. Namun, beberapa


bulan terakhir ini, penulis sangat menyadari bahwa betapa urgennya
bagi kita yang belum menginjak usia setengah abad, untuk menjaga
kesehatan psikis dengan lebih banyak tersenyum dan tertawa, untuk
menyingkirkan ketegangan dan beban pikiran.

Saking pentingnya derai tawa ini, seorang peneliti dan pakar


neurologi dari Perancis, Henri Rubenstein menyatakan dalam
penelitiannya bahwa setiap kali kita tertawa satu menit, maka itu
akan memberi dampak relaksasi selama empat puluh lima menit.
Gerakan serta goncangan dalam tubuh saat kita tertawa, itu
sesungguhnya merupakan gerakan yang tidak kalah bermanfaat dari
olahraga apa pun. Jika penelitian Henri itu benar dan akurat, tentu
dapat disimpulkan bahwa membaca buku-buku humor merupakan
perbuatan dan tindakan untuk menjaga kesehatan dengan biaya
yang sangat murah, dan mudah, di mana pun dan kapan pun kita
bisa melakukannya.

Itulah beberapa alasan mengapa kita mesti lebih banyak tertawa


dan tersenyum, sepanjang masih dalam batas-batas kewajaran dan
kenormalan. Para komedian yang sudah malang melintang di dunia
mereka, dan menjadikannya sebagai profesi untuk mendapatkan
penghasilan, tentu, tanpa disadari mereka mempunyai jasa yang
sangat penting bagi masyarakat pemirsa. Karena mereka mampu
dan bisa memancing puluhan juta warga masyarakat untuk
tersenyum dan tertawa.

Singkat kata, tersenyum dan tertawa itu sangat penting bagi


kehidupan kita. []

10 Tips Meningkatkan Rasa Humor


Untuk meningkatkan rasa humor, Anda bisa melakukan tips
berikut ini.

76
Perpaduan antara Teori dan Pengalaman Empiris

1. Isi waktu luang anda dengan membaca buku humor. Saat


menunggu pesawat di bandara, saat menunggu teman/
kolega untuk sebuah janji, atau saat menjelang tidur malam.
Pengalaman penulis ketika di Jepang, ada tiga hal yang
biasa dilakukan orang Jepang ketika menunggu kereta atau
saat duduk di dalam kereta. Pertama mendengarkan musik,
kedua, membaca buku yang ringan bacaannya (komik,
humor), dan ketiga, tidur. Jarang sekali mereka ngobrol satu
dengan lainnya. Dari tiga jenis, itu, ternyata yang paling
banyak adalah membaca.
2. Tulis dan catat humor yang terjadi dalam kehidupan sehari-
hari dalam buku harian/diary Anda. Caranya, simak dan
perhatikan ketika orang lain sedang tertawa. Apa obyek
yang mereka bicarakan atau tertawakan. Nah, setelah itu
ungkapkan humor tersebut dengan bahasa Anda sendiri.
Dengan demikian Anda akan memiliki koleksi humor
tersendiri. Baca kembali humor-humor tersebut pada saat
waktu luang. Anda akan bisa tertawa dan tertawa itu sehat.
Artinya, anda akan tetap sehat.
3. Selingi dengan humor pada saat Anda sedang presentasi
dan/atau ceramah dalam suasana formal atau nonformal. Hal
ini penting untuk membuat audiens tidak ngantuk dan tetap
semangat.
4. Lihat video atau komedi di televisi atau putar VCD yang
memuat humor atau cerita-cerita lucu lainnya, seperti Stand
Up Comedy, Mr. Bean, atau sejenisnya. Hal ini akan membuat
Anda segar dan fresh karena Anda bisa tertawa.
5. Abadikan peristiwa atau kejadian lucu di sekitar Anda
dengan gadget yang Anda miliki: handphone, kamera
digital, perekam vidio dll. Rekaman video ini suatu saat bisa
Anda jadikan kompilasi dan Anda putar kembali. Sangat
memungkinkan jika ada kontes atau pertandingan membuat
rekaman video lucu, seperti program Home Funniest Vidio,
Anda bisa berpartisipasi.
6. Beli buku-buku humor. Di Indoensia sudah banyak sekali
buku-buku humor. Ada yang dalam bentuk kartun, narasi,

77
Humor Therapy

dan cerita. Anda bisa pergi ke toko buku terdekat. Diantara


judul-judul buku, seperti yang penulis ungkapkan di Bab I
dari buku ini.
7. Ikuti klub atau kelompok humor seperti Klub Tawa Ceria
Sehat (KTCS) yang diadakan setiap dua minggu sekali di
Monas. Mengikuti klub ini tidak ditarik biaya alias gratis.
8. Berikan senyuman kepada orang lain. Memberi senyuman
dengan ikhlas merupakan sedekah kerana menimbulkan
kegembiraan bagi orang lain dan memperkuat tali
persaudaraan. Untuk bisa memberikan senyuman kepada
orang lain, Anda tidak perlu modal satu rupiah pun, tetapi
Anda akan mendapat pahala yang besar.
9. Hadapi permasalahan dengan tenang dan hati lapang,
meskipun Anda dalam keadaan tertekan sekalipun. Tidak
perlu panik dan gegabah. Ketenangan Anda adalah solusi
terhadap permasalahan yang Anda hadapi.
10. Berbagi perasaan dengan orang lain (sharing). Jika Anda
sedih dan galau, kemudian Anda berbagi kesedihan dan
kegalauan tersebut kepada orang lain, maka perasaan sedih
dan galau itu akan berkurang. Sebaliknya, jika perasaan itu
Anda rasakan sendiri, maka ia akan bertambah. Demikian
juga, ketika Anda merasakan kegembiraan dan kesenangan,
kemudian Anda berbagi kepada orang lain, maka perasaan
gembira dan senang itu akan bertambah. Sebaliknya, jika
kegembiraan dan kesenangan itu Anda rasakan sendiri,
maka ia akan cepat hilang. Please share your feelings with
others.

Pada bab selanjutnya dari buku ini, ada koleksi humor yang
lumayan banyak, semoga bisa memberikan terapi bagi Anda yang
kebetulan membutuhkan penyegaran atau refreshing. Sebuah cara
yang mudah, murah meriah untuk menuju sehat lahir batin. []

78
BAB IV
HUMOR DALAM
KONTEKS
PENDIDIKAN
One minute of laughter can give the body
up to 45 minutes of therapeutic relaxation
Henri Rubenstein, French Neurologist

79
Humor Therapy

1. PEGIAT WARGA CINTA MEMBACA:


Buku Pak Fasli Jalal “Hilang”

Selama dalam perjalanan dinas untuk melakukan benchmarking


tentang standar nasional pendidikan khususnya tentang kurikulum
dan sistem penilaian di Australia, Pak Fasli Jalal sebagai Ketua
Rombongan selalu berbagi pengalaman inspiratif. Pada hari Selasa
(15/9/2015) dalam perjalanan ke Melbourne University, Pak Fasli
cerita tentang gerakan membaca yang dilakukan seorang pemuda
di Kabupaten Malang.
“Di Malang, ada seorang pemuda yang prihatin dengan kondisi
minat baca anak-anak yang rendah dan fasilitas yang serba terbatas”,
ungkap Pak Fasli mengawali cerita.
Pemuda tersebut, tambah Pak Fasli, bukan seorang sarjana, tetapi
memiliki kepedulian terhadap lingkungan dengan cara membuat
perpustakaan bagi warga sekitar. Ruang tamu di rumahnya, ia sulap
menjadi perpustakaan.
Untuk mendapatkan buku, ia melakukan survei di toko buku
Gramedia. Setiap ada pembeli yang keluar dari Gramedia dan
membawa banyak buku, pemuda tersebut akan menanyakan nama
dan alamat rumahnya. Ketika ada waktu luang, ia akan datang ke
rumah tersebut dan menanyakan sekiranya ada buku yang bisa
dihibahkan. Dari sekian orang yang didatangi, ada beberapa orang
tertentu yang berkenan menghibahkan buku.
Cara lain untuk mendapatkan buku yang ia lakukan adalah menjadi
volunter pameran buku. Setiap ada pameran buku (book fair), pemuda
tersebut akan datang dan menawarkan waktu dan tenaganya kepada
penerbit untuk menjaga stand, tanpa harus dibayar penuh.
Nah pada akhir pameran, biasanya, buku dijual murah bahkan ada
yang dihibahkan. Maka pemuda tersebut akan membelinya dengan
uang yang ia terima sebagai penjaga stand. Bahkan tidak sedikit
penerbit yang menghibahkan buku dari pameran tersebut.
Uniknya, di perpustakaan itu, katalognya tidak mengikuti
ketentuan umum di sebuah perpustakaan. Klasifikasi yang dibuat
pemuda itu aneh dan lain daripada lainnya. Contohnya ada
klasifikasi “Buku wajib dibaca”. Ada juga “Buku Serius”. Selain itu,

80
Perpaduan antara Teori dan Pengalaman Empiris

orang yang mau pinjam buku tidak perlu daftar jadi anggota. Buku
yang dipinjam tidak perlu dicatat dan tidak ada batas berapa lama
masa pinjam buku. Pemuda tersebut tidak pernah berpikir buku itu
kembali atau tidak. Ia tidak khawatir sama sekali. Ia benar-benar
berfikir out of the box. Beda dari kebanyakan orang.
Suatu ketika, Pak Fasli bertemu dengan pemuda penggerak Warga
Cinta Membaca (WCM) tersebut dan memberikan pertanyaan.
“Gimana kalau buku tersebut hilang karena tidak dicatat?”, tanya
Pak Fasli Jalal.
“Buku itu tidak akan hilang”, jawabnya singkat.
“Kok bisa, kan tidak ada catatan nama peminjam dan tidak ada
batas waktu kapan peminjam harus mengembalikan?”
Pemuda tersebut diam sejenak. Kemudian kembali bertanya
kepada Pak Fasli Jalal.
“Bapak, berapa banyak punya buku?”
“Ya, ada lah”.
“Nah, saya yakin buku bapak banyak. Bapak tahu gak, buku
Bapak yang dibeli dengan harga mahal tetapi tidak ada yang minjam
dan tidak dibaca, buku itu sebenarnya hilang”.
“Hemm.... benar juga ya”, ungkap Pak Fasli yang langsung
disambut dengan tawa peserta rombongan.

***

2. UNIVERSITAS HERBAL

Menjelang perayaan tahun baru Imlek, Bu Ari anggota tim


Sarprasers (istilah khas untuk tim ahli BSNP untuk standar sararan
dan prasarana) dari Bandung mengalihkan isu pembicaraan dari
cuaca buruk dan banjir ke obat herbal.
“Bu Sri, tahu gak Malaysia mau buka Herbal University? Wah
kumaha Indonesia nih?”, tanya Bu Ari dengan nada provokatif.
“Bu Ari, di Indonesia sudah ada Institut Pertanian Bogor (IPB)
gitu koq”, jawab bu Sri yang notabene dosen IPB.
Bu Kun dari Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) kurang

81
Humor Therapy

setuju dengan pendirian Herbal University di Indonesia. “Kalau


kita mendirikan Herbal University gantian kita dituduh menjiplak”,
ucap bu Kun memberikan argumen sambil tertawa ringan.
“Kalau begitu ya namanya Universitas Tumbuh-Tumbuhan saja”,
usul Pak Ganden supaya tidak dituduh menjiplak.
Kalau namanya Universitas Tumbuh-Tumbuhan, tambah Bu
Sri, di IPB sudah diajarkan segala macam tumbuhan. “Kalau Pak
Ganden mau jadi Rektor Universitas Tumbuh-tumbuhan, didukung
deh. Beres”, ucap bu Sri dengan nada menyindir.
Pak Eko seorang arsitek dari ITB yang juga anggota Sarprasers
mencoba menawarkan solusi.
“Herbal itu cukup jadi program studi saja. Di ITB bahkan
hanya jadi obyek kajian satu kelompok keahlian di bawah Sekolah/
Fakultas Farmasi”, ucap Pak Eko yang punya hobi fotografi tersebut.
Di ITB, tambah Pak Eko, ada kelas internasional yang isinya
selalu full mahasiswa Malaysia.
“Dulu ITB juga penuh dengan mahasiswa Malaysia Pak Eko.
Tetapi ternyata sekarang publikasi Malaysia 16.000-an dan Indonesia
hanya 4.000-an. Mudah-mudahan paten herbal kita tidak akan
pernah lebih rendah dari Malaysia kelak ya, karena pusat kajiannya
sudah banyak”, kata Bu Ari sambil mengamini harapannya.
Pengalaman empiris di UNY, sebagaimana disampaikan Bu Kun
bisa dijadikan argumen.
“Mantan Warek Satu UNY, Ibu Nurfina Aznam adalah pakar
kunyit putih dan jamu-jamuan. Sekarang sakit sudah satu bulan
tidak bisa jalan”, ucapnya sambil menambahkan menurut dokter itu
karena virus.
“Tetapi,” tambah Bu Kun, “Menurut pendapat umum, itu karena
kebanyakan minum herbal. Setiap kali beliau minum teh, kapan
pun dan dimana pun, selalu dicampur jamu buatannya. Ternyata
ahli jamu kalau sakit beresiko ya. Karena dianggap penyakitnya
disebabkan obat buatannya sendiri.”
Mendengar cerita pengalaman empiris tersebut, Pak Ganden
yang semula mengusulkan nama Universitas Tumbuh-Tumbuhan
akhirnya ketawa ngakak. Sementara Bu Sri malah tidak mau
berkomentar.

82
Perpaduan antara Teori dan Pengalaman Empiris

“Wah… Saya gak komentar apapun aja deh...”, ungkapnya sambil


menanyakan kabar Pak Eko. Membaca komentar yang begitu
banyak, Bu Ari yang pertama kali menggulirkan isu herbal merasa
perlu mengakhiri obrolan.
“Waduh komentarnya sudah banyak nih. Wah sensitif juga ya
pertanyaan saya. Maksud saya apakah ada bagian dari universitas
kita yang secara terintegrasi mengkaji tentang tanaman, fabrikasi
dan pengobatannya. Kalau sudah ada berarti Indonesia sudah punya
(Herbal University). Jadi tidak perlu khawatir disaingi Malaysia, supaya
tidak keluar hak paten yang seharusnya punya Indonesia, tapi diakui
Malaysia”.

***

3. PIL KB PRIA

Para Sarprasers setuju tidak perlu ada universitas herbal sebab


di Indonesia sudah banyak pusat kajian herbal. Mereka juga sepakat
produk herbal merupakan salah satu produk unggulan dari hasil
penelitian di Indonesia.
Menurut Bu Anita, UNAIR punya Tropical Diseases Center
(TDC) yang baru saja dikukuhkan sebagai pusat unggulan riset
nasional bidang kesehatan dan obat-obatan. Di dalamnya berisi
peneliti multi disiplin ilmu termasuk ahli herbal.
Tidak mau kalah dengan UNAIR, Bu Sri dari IPB memberi
informasi lain.
“Di IPB juga ada Pusat Studi Biofarmaka yang mengkaji herbal
mulai dari proses tanam sampai makan/minumnya”, ungkapnya.
Pak Ganden salah satu peneliti di UNAIR menambahkan bahwa
salah satu produk unggulan TDC adalah obat KB Pria.
“Hebatnya obat ini sifatnya temporary (sementara) dan efek
sampingnya meningkatkan libido”, ulas ahli Kimia tersebut seraya
menambahkan para pria lebih menyukai efek sampingnya.
“Pak Ganden, apa sudah mengonsumsi pil KB Pria? Cerita-cerita
dong ke Pak Denny dan Pak Eko!”, ucap Bu Anita menanyakan
bukti empiris dampak pil KB Pria.

83
Humor Therapy

“Bu Anita langsung menanyakan hasil klinis nih”, tanya Bu Ari.


“Hasil uji klinis sudah dilakukan, yang saya dengar hasilnya OK”,
jawab bu Anita.
Mengetahui namanya disebut Bu Anita, Pak Denny dari ITB
langsung bangkit. Ibarat singa tidur yang diusik orang.
“Kelihatannya Bu Anita sudah merasakan efek samping pil KB
Pria”, ungkapnya sambil tertawa.
“Pak Denny, bukannya efek depan?”, tanya bu Kiki.
“Tanya Bu Anita tuh…efek samping atau efek depan”, balas Pak
Denny.
“Yang benar memang efek depan…”, jawab Pak Ganden yang
sudah mengonsumsi pil KB Pria berkali-kali dan diiyakan oleh Bu
Anita.
“Itu Pak Denny, sudah dijawab Pak Ganden yang sudah
merasakan efeknya”, jelas Bu Anita.
Melihat Pak Denny penasaran, Bu Sri mulai memprovokasi.
“Pak Denny ingin memastikan biar langsung berefek ya, Pak
Ganden? Saya bagian mencatat saja barangkali bisa dipublikasikan”,
kata Bu Sri.
“Sip… Sip… Bu Sri. Nanti saya sebagai co-author saja”, ucap Bu
Anita mengakhiri pembicaraan pil KB Pria.

***

4. PHOTO POSTWEDDING

Pada hari kedua lebaran, Kamis, 7/7/16, Prof. Edy Tri Baskoro,
salah satu anggota Grup WA Sarpras BSNP, kirim foto-foto di Kelok
9 dan Lembah Harau Padang, Sumatera Barat. Semuanya ada 12
foto. 
Pemandangan alam pegunungan dengan jembatan layang serta
lahan pertanian yang hijau, sangat indah dan menarik. Benar-benar
menggambarkan kedamaian hari idul fitri 1437 H. 
Oleh karena itu, Kang Danny dari Bandung langsung
berkomentar.

84
Perpaduan antara Teori dan Pengalaman Empiris

  “Indah sekali, baik latar depan dan belakangnya”, ucapnya


sembari memberi gambar jempol. 
Pak Eko Purwono yang memiliki hobi traveling dan fotografi
turut memberikan gambar jempol.
Bagian yang menjadi joke lebaran adalah, ketika Prof. Edy kirim
foto di Lembah Harau. Dalam foto itu, Prof. Edy berpose bersama
istri. Dalam posisi duduk di atas rumput, dengan latar belakang air
dari sungai buatan dan langit yang biru cerah, Prof. Edy memegang
tangan sang istri. 
Foto inilah yang dikomentari Pak Eko Purwono. 
“Foto Postwedding”, tulisnya singkat. 
“Hahahaha....Pak Eko, ada aja”, balas Prof. Edy. 
Maklum, selama ini kita sering melihat foto pre wedding, tapi
kali ini ada foto post wedding. 

***

5. BU KHOM: DIMINTA BACA AYAT SUCI ALQURAN

Rapat pleno BSNP pada hari Selasa (28/6/2016) merupakan


rapat pleno terakhir di penghujung bulan Ramadhan. Meskipun
agenda rapat cukup padat, suasananya nampak gayeng, ditandai
dengan gelak tawa dari para anggota.
Tidak lama setelah rapat pleno dimulai, ada satu anggota yang
datang.
“Yang baru datang mesti menyanyi satu lagu”, komentar Pak
Ucok Ketua BSNP sambil mengarahkan pandangannya kepada Bu
Khom panggilan akrab Ibu Khomsiyah.
“Mending ngaji saja daripada nyanyi”, jawab Bu Khom sembari
meletakkan laptopnya di atas meja.
Rapat diteruskan oleh Sekretaris dengan membaca rumusan
refleksi hasil penilaian buku.
“Bapak dan Ibu anggota BSNP, agenda refleksi hasil penilaian buku
sudah selesai kita bahas. Agenda selanjutnya adalah pembahasan
nama kegiatan BSNP tahun 2017  untuk Kemenristekdikti. Namun,
sebelum kita bahas agenda ini, mumpung kita masih di bulan
85
Humor Therapy

Ramadan, mari kita dengarkan bacaan ayat Suci Al-Qur’an dari Ibu
Khom”, ucap Sekretaris BSNP.
Gerrr… Semua anggota tertawa.
Bu Khom langsung mengucapkan, Bismillahirrahmanirrahim”.
Namun tidak dilanjutkan lagi.
Pleno terus berjalan. Agenda yang dibahas adalah standar yang
sudah direkomendasi ke Kemenristekdikti, namun belum ditetapkan
menjadi Peraturan Menteri, salah satunya adalah Standar Akom.
“Jika Kemenristekdikti bicara tentang pendidikan vokasi,
BSNP telah merekomendasikan draf standar AKOM (Akademi
Komunitas)”, ucap Pak Ucok.
Pak Ucok berhenti sejenak… terus menambahkan, “AKOM ini
hasil karya Bu Khom”.
Gerrrr…
Anggota BSNP tertawa untuk kedua kalinya.

***

6. SUDAH TERLAMBAT, SALAH RUANG LAGI

Kegiatan Pengembangan Standar Kompetensi Guru SMK sudah


sampai pada  tahap penyusunan draf standar. Kegiatan berlangsung
selama dua hari, 30 April dan 1 Mei 2016.  Sesuai dengan mekanisme
kerja di sekretariat BSNP, tempat ruang kerja tim selalu digilir. Jika
pada pertemuan sebelumnya di ruang sidang BSNP di lantai dua,
peda pertemuan kali ini, tim ahli bekerja di ruang sidang lantai tiga.
Pada hari pertama kegiatan, Sabtu, 30/4/2016, ada  satu anggota
tim   yang terlambat hadir.  Yang bersangkutan hadir pada waktu
menjelang sore hari. Ya, kira-kita satu setengah   jam sebelum
kegiatan berakhir.
“Mohon maaf, tadi ada kegiatan wisuda di kampus”, ucap yang
bersangkutan kepada salah satu anggota SBNP seraya menambahkan
untuk kegiatan pertama tidak bisa hadir.  
“Ya, Bapak. Terimakasih”, ucap anggota BSNP singkat.
Pada hari kedua, yang bersangkutan juga terlambat hadir. Kegiatan
mulai pukul 08.00, tetapi yang bersangkutan baru hadir pukul 08.48.
86
Perpaduan antara Teori dan Pengalaman Empiris

Di tengah-tengah kerja, Pak Ucok Ketua BSNP yang juga terlibat


dalam kegiatan pengembangan standar tata kelola dan layanan data
di ruang sidang BSNP lantai dua, menyempatkan diri menyapa tim
ahli di lantai tiga.
“Selamat Pagi Bapak. Terimakasih sudah bersedia meluangkan
waktu untuk BSNP”, ucapnya sambil berjabat tangan dengan yang
bersangkutan.
“Pagi juga. Tapi kemarin, sempat salah ruang”, jawabnya.
Saya yang duduk di dekatnya, pingin tertawa. Tapi saya tahan
di dalam hati. Akhirnya saya tuangkan dalam tulisan dengan judul
“Sudah terlambat, salah ruang lagi”.
Hehehehe... Mohon maaf. Jika ada yang kurang berkenan.

***

7. MEMOTRET, HOBI BARU KETUA BSNP

Banyak pengalaman dari kegiatan pemantauan Ujian Nasional


jenjang SMA sederajat yang berlangsung dari tanggal 4-6 April 2016.
Selain mengetahui secara langsung pelaksanaan ujian di tingkat
satuan pendidikan, anggota BSNP juga dapat mengembangkan hobi
memotret.
Pada hari ketiga pelaksaan ujian misalnya, ada dua anggota
BSNP yang berhasil memotret panitia dan peserta UN.
Di Purwakarta, Pak Zaki Su’ud berhasil memotret pengawas
ujian di MAN 1 Purwakarta.
Pak Ucok yang mendampingi Pak Menteri sidak UNPK di
Depok, juga berhasil mengabdikan dua peserta UNPK.
“Salah seorang peserta UNPK di Depok sedang siap-siap menuju
ruang ujian”, tulisnya mengomentari foto yang diposting via WA.
Di foto kedua, nampak Ketua BSNP berpose bersama peserta
UNPK dengan komentar, “Rileks sejenak bersama peserta UNPK
(seorang perempuan cantik-Red)”.
Wah...Hobi memotret telah muncul. Bisa-bisa mengalahkan Pak
Djokluk yang sudah lama memiliki hobi memotret.
Begitu foto diposting, reaksi pertama muncul dari Bu Ning.
87
Humor Therapy

“Waduh, Pak Ucok bisa saja memilih yang bening-bening. Berkat


batu akik nih”, tulisnya.
Dua menit kemudian, Ifan Firmansyah PPK BSNP yang
mendampingi Ketua BSNP melakukan pemantauan UN dan
sejak sudah dua hari ini tidak kirim informasi di grup, langsung
bangkit dan menulis, “Pak Ucok, saya ajak foto dong”. Tapi langsung
ditampik Bu Ning, “Mas Ifan, bayi di rumah NANGIS tuh”.

***

8. PERBEDAAN ANTARA KHOM DAN KOM

“Mas, aku tanggal 9 April nanti ada RUPS. Aku izin telat datang
ya untuk kegiatan pengembangan standar SMK. Saya sudah
sampaikan juga ke Pak Nanang”, ucap Bu Khomsiah kepada penulis
di tempat parkir mobil, Sabtu, 2/4/2016.
“Sik, Sik, opo sih artine RUPS? Kok aku rak ngerti”, tanya penulis
dengan bahasa Jawa pingin tahu.
“Rapat Umum Pemegang Saham. Aku sebagai KOM di BPR
Syariah ini”, jawab bu Khom.
“Lho, emang Bu Khomsiyah selalu dipanggil Khom kan selama
ini?”, tanyaku lagi.
“Ora kuwi Mas, maksudku. Komisaris”, jawabnya sambil mesam-
mesem ngguyu.
“Ooo Komisaris. Wah, luar biasa ini. Nanti saya sampaikan ke
teman-teman anggota BSNP tentang apa perbedaan antara Khom
dan Kom”, ucapku.
Ketika rapat pleno BSNP, penulis menyampaikan pesan dari Bu
Khomsiyah tersebut.
“Bapak dan Ibu anggota BSNP. Breaking news. Sebagaimana
kita ketahui, nama panggilan akrab Bu Khomsiyah adalah Khom.
Ternyata ada perbedaan antara Khom (dengan huruf H) dan Kom
(tanpa huruf H)”, ucap penulis.
“Maksudnya apa?”, tanya Ipung Yuwono anggota BSNP yang
turut hadir dalam rapat pleno.
“Hanya beda satu huruf H, tapi makna dan konteksnya beda. Jika
88
Perpaduan antara Teori dan Pengalaman Empiris

89
Humor Therapy

kita sebut Bu Khom Kom, artiya Bu Khom Komisaris”, jelas penulis.


Gerrr… Peserta rapat pleno tertawa semua.

***

9. NANANG: NASMIK, NASGOR, NASDEM

Pak Nanang anggota BSNP yang notabene koordinator kegiatan


pemantauan implementasi Standar Nasional Pendidikan (SNP)
dalam akreditasi sekolah/madrasah, PAUD dan PNF, dikenal
dengan kepiawaiannya membuat singkatan. Hal ini terbukti ketika
Pak Nanang memaparkan pokok-pokok pemikiran pemantauan
SNP tersebut kepada tim ahli, Sabtu, 2 Maret 2016 di BSNP.
“Output kita selama dua hari ini adalah menghasilkan Desain
Metodologi Pemantauan”, ucapnya mengawali presentasi. 
Desain ini, tambahnya, mirip dengan NASMIK atau Naskah
Akademik. Tetapi bukan NASGOR alias Nasi Goreng, apalagi
NASDEM atau Panas Dalem.
Hahahahaha. Anggota tim ketawa. 
Namun, tiba-tiba ada anggota tim ahli yang berkomentar,
“NASGOR itu adalah kompromi antara Abu Rizal Bakri dan
Surya Paloh untuk menciptakan partai yang selalu diminati rakyat
Indonesia, yaitu penggabungan (merger) antara Partai NASDEM
dan GOLKAR”. 

***

10. PAK UCOK BIASA MEMBUKA, TIDAK BIASA MENUTUP

“Semula Pak Dirjen Guru dan Tenaga Kependidikan bermaksud


menutup kegiatan ini dan beliau sudah berada di tempat ini”, ucap Bu
Dian Wahyuni mengawali sambutannya dalam kegiatan review draf
standar kompetensi guru, Jumat (1/4/16) di Jakarta.
Sesuai pesan Pak Dirjen, tambahnya, Pak Ucok Ketua BSNP
yang menutup kegiatan ini.
“Silahkan Pak Ucok”, ucap Bu Dian seraya memberikan mikrofon

90
Perpaduan antara Teori dan Pengalaman Empiris

kepada Pak Ucok.


Gayung bersambut. Pak Ucok pun berdiri menyampaikan pesan
penutupan. 
“Ini malah di luar kebiasaan saya. Saya biasa membuka, gak biasa
penutup. Tetapi malam ini saya diminta menutup”, ucapnya  yang
langsung disambut dengan tawa dari para hadirin.

***

11. BERKUNJUNG KE AMERIKA,


BUANG ANGIN KHAS INDONESIA

Obrolan ringan alias “ngalor ngidul” semakin seru dan gayeng


jika dilengkapi dengan joke. Sebab dengan joke tersebut, orang bisa
ketawa. Ketawa itu sehat. Ini manfaat dari joke. 
Ketua BSNP, Zainal A. Hasibuan yang akrab dipanggil Pak Ucok,
memiliki kisah tersendiri saat belajar di Amerika, sebagaimana
dikisahkan di sela-sela penyusunan standar pengembangan
kurikulum di BSNP (27/3/16).
“Saat itu ada kunjungan dosen-dosen dari Universitas Terbuka
dan saya menjadi tour guide”, ucapnya mengawali cerita. 
Jumlah mereka, tambahnya, belasan orang dan sebagian besar
ibu-ibu. Mereka punya agenda yang sangat padat, baik agenda resmi
maupun agenda tambahan.
  Mereka ingin mengunjungi banyak tempat, termasuk tempat
hiburan pertunjukan seni. Untuk menghemat biaya makan, lauk
utama adalah telor. 
“Hampir tiap hari, lauknya telor dimasak balado”, ucap Pak Ucok
penuh ekspresif. 
Nah, ketika sudah sampai di tempat pertunjukan seni, pengunjung
membludak. Penuh dan ramai sekali. Sehingga mereka harus antri
yang cukup panjang, termasuk warga Amerika sendiri.
Di tengah-tengah antri, ada peserta yang buang angin dan baunya
luar biasa. Angin khas Indonesia, bau telor balado. Sementarta itu
pengunjung warga Amerika  tidak tahan bahu dan selama antri
tangannya kipas-kipas.

91
Humor Therapy

“What hell is this”, kira-kira demikian gumam mereka, tanpa


berprasangka buruk kepada siapapun. 
Yang mengherankan, ibu-ibu dari UT,
tetap santai saja tanpa ada “guilty feeling”.  
Nah, ketika dalam perjalanan pulang, Pak Ucok menceritakan
apa yang terjadi, maka seketika itu penumpang di mobil ketawa
terpingkal-pingkal. 

***

12. BAMBANG ORI VS BAMBANG KW

Pelaksanaan kegiatan penyusunan naskah akademik untuk


standar pengembangan kurikulum pada hari Sabtu dan Ahad (26-
27/3/2016) berjalan dengan lancar. Seluruh anggota tim hadir dan
masing-masing berpartisipasi dan berkontribusi secara aktif.
Lebih dari itu, selama kegiatan berlangsung, muncul jokes segar yang
membuat anggota tim lebih gayeng dan akrab. Salah satu anggota tim
ahli adalah Prof. Bambang Soehendro Ketua BSNP periode pertama.
Pada sesi  perkenalan anggota BSNP dan tim ahli, sebagai
pemandu acara, penulis menyampaikan informasi ada pengalaman
tersendiri dengan Prof. Bambang Soehendro.
Ceritanya,  pada tahun 2006, saat penulis masih membantu
BSNP sebagai staf profesional di Gedung A lantai 3 Kemendikbud,
ada staf keuangan yang memanggil nama Bambang.
“Pak Bambang”, panggilnya.
Secara spontan,  Prof. Bambang Soehendro   dan penulis langsung
menoleh ke arah suara yang memanggil tersebut.  Setelah itu, penulis
dipanggil Prof. Bambang dan ditanya, “Nama  Anda siapa?”.
“Nama saya Bambang Suryadi”, jawabku singkat.
“Mulai sekarang, Anda dipanggil Suryadi ya”, pesannya yang
langsung saya amini.   
Nah, di tengah-tengah tim ahli bekerja, setelah ada penjelasan dari
Ketua BSNP tentang arah dan tujuan kegiatan penyusunan Standar
Pengembangan Kurikulum, Prof. Bambang Soehendro  angkat bicara.
“Di sini ada dua nama, yaitu  Bambang Soehendro dan Bambang
92
Perpaduan antara Teori dan Pengalaman Empiris

93
Humor Therapy

Suryadi. Untuk membedakan sangat mudah, yang tua ori, yang


muda itu KW. Jadi memanggilnya, Bambang Ori dan Bambang
KW”, ucapnya yang langsung disambut dengan ketawa oleh seluruh
anggota tim.

***

13. BU SRI ATAU BU IDA?

Salah satu anggota tim ahli untuk Standar Pengembangan


Kurikulum adalah Sri Hidayati Kepala Bidang Kurikulum
Puskurbuk, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
Saat diskusi pada hari kedua kegaitan, Ahad (27/3/2016), bu
Sri minta waktu untuk bicara kepada Prof. Ali  dalam kapasitasnya
sebagai ketua tim yang sedang memimpin rapat.
“Silahkan Bu Ida. Ee... Maaf, panggilannya bu Ida atau bu Sri”,
tanya Pak Ali untuk memastikan tidak salah panggil.
“Nama saya Sri Hidayati. Bisa dipanggil Sri atau Ida, Pak”,
jawabnya.
Tiba-tiba Prof. Bambang Soehendro berkomentar.
“Kalau hari Sabtu dipanggil Sri, tapi kalau hari Minggu dipanggil
Ida”.
Gerrr... Hadirin tertawa semua.
Suasana semakin seru ketika Prof  Aris Munandar mantan Rektor
Universitas Negeri Makassar berkomentar, “Asal tidak dipanggil Pak Sri
atau Pak Ida saja”.
Hahahahaha. Suasana tambah seru.

***

14. ANGGOTA BSNP DAPAT BUKU KUNING

Meskipun agenda pleno perdana BSNP tgl 18-19 Jan 2016


padat, suasana tetap ceria dan penuh semangat. Maklum, hari itu
merupakan waktu lepas sambut untuk Pak Hafidz Muksin yang
mendapat amanat sebagai Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) BSNP.

94
Perpaduan antara Teori dan Pengalaman Empiris

Sebagai tanda kasih, BSNP memberikan kenang-kenangan kepala


Pak Hafidz.
“Pada kesempatan ini, saya juga akan memberikan sesuatu
kepada anggota BSNP”, ucap Hafidz Muksin.
Anggota BSNP diam sejenak. Mikir apa gerangan yang akan
diberikan Pak Hafidz.
“Saya memberikan buku kuning. Isinya Peraturan Menteri
Pendidikan dan Kebudayaan tentang BSNP, Permendikbud tentang
pengangkatan anggota BSNP, dan keputusan BSNP tentang tata
kelola. Ini buku pegangan wajib bagi anggota. Sengaja saya pilih
warna kuning supaya tidak ada anggota yang kena kartu kuning”,
ucap Hafidz.
Gerrr... anggota jadi tertawa.

***

15. BUKAN ALAT VITAL TAPI INSTRUMEN


 
Salah satu kegiatan BSNP tahun 2015 adalah pengembangan
Standar Data Sistem Pendidikan Nasional. Hari ini, Ahad
(14/6/15)  dilakukan review internal terhadap draf standar tersebut.
Diskusi dan tukar pikiran sangat dinamis dan ‘gayeng’.  Sebab dalam
review ini ada beberapa reviewer dari direktorat terkait dan expert
alias pakar teknologi informasi dan komunikasi. 
“Permasalahan yang kita hadapi saat ini tidak hanya beragamnya
data dan pemanfaataanya yang kurang optimal, tapi  data  vital  pun,
kita belum punya semua”, ucap salah satu reviewer. 
“Benar, kita belum punya data vital, tapi   alatnya kita punya”,
komentar peserta lainnya.
Gerrr... suasana langsung penuh tawa. 
Sebagai koordinator kegiatan Pak Djoko Luknanto langsung
menenangkan suasana.
“Tapi istilah yang digunakan dalam data adalah instrumen, bukan
alat. Jadi, istilahnya instrumen vital, bukan alat vital”, ucapnya.

95
Humor Therapy

Hahahahaha... suasana   semakin   gayeng tapi tetap produktif.


Maklum tim ini bekerja dan memikirkan urusan negara pada hari
libur (Ahad/Minggu). Hebattt. 

***

16. SISI LAIN DARI RAKOR BSNP LINTAS PERIODE

Hari pertama rapat koordinasi anggota BSNP periode I (2005-


2009), periode II (2009-2013), dan periode III (2014-2018), Senin
kemarin di kantor BSNP Cipete, selain menghasilkan rumusan pokok-
pokok pemikiran tentang pendidikan nasional, juga menambah
keakraban, kekeluargaan, dan kebersamaan sesama anggota. Rakor
ini layak disebut rakor lintas periode, sebab turut hadir dalam rakor
ini para ketua dan sekretaris BSNP periode pertama,yaitu  Bambang
Soehendro, M. Yunan Yusuf, dan Suharsono. Selain itu juga hadir
para anggota BSNP periode II dan III.
Meskipun agenda rapat sangat penting dan “berat” yaitu Rencara
Strategis BSNP 2015-2019, suasana rapat berjalan dengan santai.
Istilah yang lebih tepat adalah “sersan” alias serius tapi santai. Sejak
rapat dimulai pada pukul 10.00 dan berakhir pukul 16.00, selalu ada
jokes dan guyonan yang membuat suasana semakin gayeng.
Dalam catatan penulis, figur yang sangat humoris dan kaya
dengan joke segar dan spontanitas adalah Prof. Bambang Soehendro
mantan Ketua BSNP Periode I. Berikut ini beberapa jokes yang
sempat penulis rekam.

***

17. BAKRIE AWARD DAN HOLLAND BAKERY

“Selamat datang Pak Gunawan”, ucap Ketua BSNP Zainal A.


Hasibuan menyambut kehadiran anggota BSNP dari Surabaya
tersebut saat memasuki ruang rapat sesaat setelah rapat dimulai
Edy Tri Baskoro yang duduk di baris depan langsung menimpali,
“Selamat kepada Pak Gunawan yang sudah mendapatkan Bakrie
Award”.

96
Perpaduan antara Teori dan Pengalaman Empiris

“Itu Bakrie Award atau Holand Bakrie”, ucap Bambang Soehendro


yang duduk di samping Edy Tri Baskoro.
Gerrr… seluruh peserta langsung ketawa.

***

18. LANSIA ATAU SIALAN

“Pertemuan ini merupakan pertemuan yang luar biasa, karena


kita bisa mendengar pengalaman dari para sesepuh  BSNP”.
Demikian Titi Savitri anggota BSNP periode III mengawali
pembicaraannya.
Saat mendengar kata “sesepuh” ada anggota yang komentar,
“belum sepuh kok”.
Bu Titi dan para peserta rapat langsung diam sejenak karena
merasa ada kata-kata yang kurang pas. Tetapi, tiba-tiba Pak
Bambang Soehendro memecahkan keheningan tersebut dengan
memberikan pertanyaan (jokes).
“Usia lanjut itu singkatannya lansia atau sialan?”, ucapnya seraya
menambahkan itu terserah saja tinggal mau pakai singkatan yang mana.
Gerrr… suasana jadi hidup kembali.  

***

19. MODIS

Salah satu anggota BSNP yang menjadi perhatian menjelang


acara makan siang adalah Prof. Edy Tri Baskoro. Sebab gaya rambut
Pak Edy saat itu agak berbeda dari biasanya.
“Pak Edy hari ini nampak lain ya gaya rambutnya”, komentar Pak
Jamaris Jamna.
“Lho Pak Edy itu orangnya dari dulu sampai sekarang selalu
Modis”, ucap Pak Bambang Soehendro.

97
Humor Therapy

Semua anggota BSNP terdiam dan saling mengarahkan


pandangan ke Pak Edy yang saat itu memakai baju batik warna
hijau lengan pendek. Namun, tiba-tiba Pak Bambang Soehendro
memberi penjelasan, “Modis itu Modal Diskon”.
Langsung saja semua tertawa. Hahaha...

***

20. MENGACU SUPAYA TIDAK MENGACAU

Standar yang dikembangkan BSNP jika sudah ditetapkan


menjadi Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan bersifat
mengingat.
“Mengikat itu artinya seluruh satuan pendidikan di Indonesia,
mulai dari Aceh sampai Papua, harus mengacu kepada standar
tersebut”, ucap Edy Tri Baskoro dengan nada serius.
Mendengar ucapan tersebut, Bambang Soehendro yang duduk persis
di samping kiri Edy Tri Baskoro langsung menimpali.
“Maksudnya seluruh sekolah harus mengacu supaya jangan
mengacau?”.
 Gerrr…suasana jadi gempar lagi.

***

21. STANDAR ISO

Suharsono mantan Sekretaris BSNP periode I mengusulkan


kemungkinan perlunya penerapan standar ISO dalam pelayanan
BSNP kepada masyarakat. Dengan adanya sertifikat ISO, menurut
Suharsono, BSNP akan lebih dikenal lagi oleh masyarakat nasional
dan internasional.  
“Pada masa mendatang, BSNP perlu menjajaki kemungkinan
diterapkannya standar ISO di dalam manajemen internal BSNP

98
Perpaduan antara Teori dan Pengalaman Empiris

meskipun lembaga ini sudah memiliki tata kelola organisasi


tersendiri”, ungkap Suharsono.
Lagi-lagi Bambang Soehendro yang duduk di sebelah kanan
Suharsono langsung berkomentar.
“ISO ora ISO kudu ISO”, ucap mantan Dubes RI untuk UNESCO
tersebut.
 Gerrr…

***

22. NAMA POPULER

Menjelang potong tumpeng, Hafidz Muksin mengatakan bahwa


tumpeng ini adalah simbol rasa kesyukuran kepada Allah yang telah
memberikan berbagai nikmat, rezeki, dan petunjuk   kepada kita
semua sehingga program BSNP dapat berjalan dengan baik. Dengan
alasan ini, acara potong tumpeng diawali dengan doa bersama.
“Mohon Pak Bambang Suryadi berkenan memimpin doa”, ucap
Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) BSNP tersebut.
Usai pembacaan doa, Pak Suharsono langsung bekomentar, “Bambang
itu memang populer, memang. Pada periode pertama BSNP ada Bambang
Soehendro.  Menteri Pendidikan Nasional saat itu juga Bambang Soedibyo
dan sekarang ada Bambang Suryadi”.
“Maksudnya nama populer itu nama pasaran?”, ucap Pak Aman
yang langsung disambut  dengan tawa oleh seluruh anggota.

***

23. KIDAL

“Selanjutnya, mohon Ketua BSNP Pak Zainal A. Hasibuan


untuk mengawali pemotongan   tumpeng dan diserahkan kepada
Pak Bambang Soehendro Ketua BSNP Periode I”, ucap Pak Hafidz
sambil memberi isyarat dengan jari jempol.

99
Humor Therapy

100
Perpaduan antara Teori dan Pengalaman Empiris

“Saya ini selalu grogi dan gak PD (percaya diri) dalam acara
seperti ini kalau diminta baca doa atau motong tumpeng”, ucap Pak
Ucok panggilan akrab Zainal A. Hasibuan.
Semua anggota BSNP langsung terdiam dan mengarahkan
pandangan mereka kepada Pak Ucok yang sudah melangkah
mendekati posisi tumpeng.
“Saya nggak PD karena saya kidal”, ucap Pak Zainal memecahkan
keheningan seraya meminta Bu Kiki salah satu anggota untuk
memotongkan tumpeng.
Tentu saja seluruh hadirin tertawa lagi. 

***

24. MOELOEK Muluk-Muluk

Salah satu anggota BSNP periode II adalah Farid Anfasa Moeloek


yang biasa dipanggil  Pak Moeloek.
Selama acara berlangsung, suami dari Nila Djuwita Moeloek
Menteri Kesehatan dalam Kabinet Kerja Jokowi-JK tersebut sangat
aktif dan kontributif.
“Karena nama saya Moeloek, otak saya mungkin muluk-muluk”,
ungkap mantan Menteri Kesehatan pada Kabinet Reformasi
Pembangunan di bawah kepemimpinan B.J. Habibie, mengakhiri
pembicaraannya. 
Tentu saja seluruh hadirin langsung tertawa. 

***

25. KAKAK ADIK

Selain nama Bambang, di antara anggota BSNP periode II juga ada


nama yang mirip, yaitu Pak Djemari Mardapi dari UNY dan Pak Jamaris
Jamna dari UNP.  Bagi Pak Ucok, panggilan akrab Zainal A. Hasibuan
yang memimpin rapat, masih agak sulit membedakan dua nama ini.
101
Humor Therapy

“Silahkan Pak Jamaris untuk menyampaikan pandangannya


terlebih dahulu dan kemudian Pak Djemari”, ucap Pak Ucok.
Karena salah sebut, salah satu anggota langsung mengingatkan,
“ Pak Djemari, bukan Pak Jamaris”.
“O, maaf. Bagi saya Pak Djemari dan Pak Jamaris ini seperti
kakak adik”, ucapk Pak Ucok.
“Dia  (Djemari) lebih senior dari  saya. Jadi silahkan lebih dulu bicara”,
ucap Pak Jamaris yang disambut dengan tawa para peserta rapat.

***

26. KOPI KUCING

Pada hari kedua kerja awal Ferbuari 2014, Bu Sri salah satu anggota
grup WhatsApp Sarpraser BSNP kirim pesan sebagai berikut.
”Maaf...BUAT YANG SUKA NGOPI”, demikian Bu Sri dari
IPB mengawali postingnya pada hari Selasa malam (4/2/14)
yang diikuti dengan cerita dalam bahasa Jawa sebagai berikut.

Slamet mertamu nang omahe Faisol disuguhi kōpi. Jarene kōpine


énak tenan, soalé Faisol ngelem kōpi sing disuguhno. Slamet
akhire nyruput kōpine sampek entek, soale penasaran karo rasané.

Slamet, karo merem2 ngrasakno : Iki kōpi opo thō Sol? Kōk
rasané rodo kecut?

Faisol : Iku kōpi istimewa, mèh podo karo kōpi luwak sing larang
iku.

Slamet : Woo ngono thō, kōpi opo jenengé?

Faisol : Kōpi kucing, aku gawé déwé iki.

Slamet : Opo’o kok jenenge kōpi kucing??


Faisol : Soale diolah lewat kucing. Kōpi luwak kan kōpine dipangan
luwak ndisik sakdurunge diolah, kōpi kucing iki yo dipangan kucing

102
Perpaduan antara Teori dan Pengalaman Empiris

ndisik sakdurungé diolah dadi kōpi bubuk.


Aku terinspirasi karo kōpi luwak, cuman bèn gampang aku gawe kucing ae.

Slamet : Lah opo kucing doyan kōpi to Sol??

Faisol : Sakjane yow ora, kōpine tak gerus rodo kasar ndisik, trus tak
campur iwak asin, mari ngono tak pakakno kucing.
Slamet wetengé wis mulai rodo mules : Terus piye prosese Sol..??!

Faisol : Kopine khan metu bareng tèk kucing, gerusan kōpiné


disAring, dikumbah, terus dipépé sampek gAring, trs digiling manèh
sampek alus dadi kopi bubuk.
Lha iki yo kebetulan awakmu sing pertama nyubak kōpi kucing iki,
ωōng yo durung onok sing tak suguhi kōpi kucing iki, aku déwé arep
nyoba kok yo gak kolu..
Yo’opo Met, rasané..?

Slamet: Djanncuukkkkk...seetaaaannn kowe sol..JuuuaaanggkrriKk..


Iki duduk Kopi Kucing jenenge Sol, tapi nek iki yo Taek Kucing
jenenge....:

Mengingat cerita tersebut ditulis dalam bahasa Jawa, seorang anggota


sarpraser dari Surabaya, Pak Ganden langsung komentar,” Huahuahua...
Pasti Pak Denny nggak ngerti”.
Pak Ganden menulis demikian karena dia tahu bahwa Pak Denny
adalah anggota Sarpraser yang notabene dosen ITB dan domisili di
Bandung. Menurut Pak Ganden, Pak Denny mesti Sunda banget alias
ora Jowoni.
Tidak disangka-sangka, tiba-tiba Pak Denny langsung merespon.
“Aku yo ngerti,  rong taun neng yojo....”
“Piye, gelem ora kopi taek kucing. ...?” ucap Pak Denny lagi.
Merasa anggapannya salah terhadap pak Denny, Pak Ganden
menyaut, “Huahahaha Pak Denny memang hebat. Ngomong Jowo logat
Bandung”
Dari Ciputat, Bambang, nimbrung. “Aku pesen kopine sak cangkir yo”.
Sementara Pak Ganden di Surabaya ketawa ngakak. Kok ada juga orang
yang pesen kopi kucing.
103
Humor Therapy

Merasa pesanannya gak direspon, Bambang komentar lagi, “Lho


sak jane sing dodolan kopi sopo tah iki?”.
Usai ketawa ngakak, Pak Ganden nimbrung lagi, “Bu Sri”.
Sayangnya Bu Sri gak merespon cukup lama setelah mengirim
cerita tersebut. Maka Bambang protes, “Lha dipeseni kok meneng
wae. Sak jane serius opo ora tah dodolane?”.
Bu Anita, dokter gigi dari UNAIR, setelah baca posting-an
tersebut akhirnya nimbrung juga.
“Lo bu Sri saiki dodolan kopi ta?”, ucapnya.
Merasa sudah diserang dengan berbagai pertanyaan, Bu Sri
akhirnya muncul juga dengan berbagai alasan. “Ssssstttt tenang lagi
difermentasi pak Ganden...disaring cara terbaru... Sabar nggeh pak
Bambang nunggu dipublikasi dulu..”.
Untuk meyakinkan Pak Bambang supaya tidak merasa lama
menunggu, Bu Sri memberi argumen lain.
“Juga nunggu perhitungan harga secangkirnya berapa...pak Edy
Guru Besar Matematika ITB belum bisa menghitung...”.
Sayangnya setelah 24 jam pesanan disampaikan, Pak Edy yang
mendapat tugas dari Bu Sri untuk menghitung harga secangkir kopi
gak muncul-muncul. Tidak tahu mengapa. Apakah masih mencari
rumus matematika yang cocok untuk diterapkan pada kopi kucing
atau memang lagi sibuk.
Sementara, bu Kiki dari UNSRI Palembang, hari Rabu pagi (5/2/14)
menyimpulkan obrolan di warung kopi kucing para Sarprasers.
“Ada-ada saja..... Lucu banget dan komentar Sarpraser lebih
lucu. Makasih Bu Sri...”.
Ternyata kesimpulan Bu Kiki bukan akhir dari obrolan Sarprases
tersebut. Dari Sendai Jepang, Prof. Edy yang sedang melakukan
penelitian menyapa para Sarprasers.
“Selamat pagi semuuuaaa…Selamat makan pagi dan terus
beraktivitas…Salam dari Sendai nan cerah pagi ini” ucap Pak Edy
sambil mengirimkan foto menu sarapan pagi.
Thanks to all Sarprases for being good friends and having good
sense of humor.
***

104
Perpaduan antara Teori dan Pengalaman Empiris

27. SELAMAT NGECENG

Pak Ganden pada saat para sarprasers ngobrol via WhatsApp


sedang berada di Tretes. Ada acara liburan keluarga.
“Pak Eko, saya jadi ketagihan fotografi nih”, ungkap Pak Ganden
mengawali pembicaraan.
“Selamat ngeceng, Pak Ganden. Nikmati segala pemandangan.
Kalau mau hunting ajak-ajak saya”, jawab Pak Eko.
Bu Ari yang jeli dengan penggunaan bahasa langsung nimbrung.
“Wah…untung Pak Eko gak salah tulis ya Pak Ganden”, ungkapnya.
Note: Tanyakan ke Bu Ari, salah tulis apa yang dimaksud itu.

***

28. SK PENANGANAN BANJIR

Sejenak sebelum rapat pleno BSNP (11/2/2014), Edy Tri Baskoro,


Ketua BSNP saat memimpin rapat memulai pembicaraan sbb:
Untuk menangani banjir di Jakarta, seharusnya Pak Jokowi
mengeluarkan SK.
“SK apa pak?”, Tanya seorang anggota rapat
“SK Berhenti Banjir”, jawabnya.
“Tidak cukup dengan SK Gubernur, tetapi harus dengan Perpres”,
sahut anggota BSNP yang lain.
Semua hadirin jadi tertawa semua. Hahahaha

***

29. LUMIA, SAMSUNG, DAN LUNIAMAYA

Dalam grup Whatsapp BSNP 2014, suatu saat, salah satu anggota
mengirim berita tentang Presiden Amerika. Judulnya adalah
“Obama temporarily barred from Air Force One due to durian-
breath” diikuti dengan alamat situs berita tersebut.
Posting tersebut mendapatkan banyak respon dari anggota.

105
Humor Therapy

Berikut ini percakapannya.


Anggota 1: “Bagaimana caranya memasukkan alamat website ke
WA?”
Anggota 2: “Saya hanya copy and paste saya, Pak.”
Anggota 1: “Yang saya tanya, bagaimana dapat copy and paste.
Saya coba di Lumia tidak ada fitur itu. Mungkin Lumia
saya tidak lengkap.”
Anggota 2: “Bapak sudah waktunya hijrah ke Android.”
Anggota 3: “Kalau dengan Samsung jadi lebih mudah. Nampaknya
Bapak perlu ganti Samsung.”
Anggota 4: “Dengan Blackberry 10 juga mudah.”
Anggota 1: “Nanti kalau Lumia saya sudah rusak saya ganti
Samsung. Sekalian tunggu model baru. Lumia kalah
pintar rupanya.”
Anggota 3: “Ada Lumia yang baru. Namanya LUNIAMAYA. Ini
yang lebih hot.”
Anggota 1: “Wah…. Kalau itu mahal sekali. Tambah sulit lagi.”
Semuanya langsung menulis. Hahaha… Real joke in the morning.

***

30. KEPRIBADIAN NARSIS

Dua mahasiswa yang memiliki kepribadian biasa dan


berkepribadian narsis sedang bertanya jawab.
Mahasiswa 1 : “Bis apa yang cute?”
Mahasiswa 2 : “Bisa gue.”
Mahasiswa 1 : “Orang apa yang keren?”
Mahasiswa 2 : “Orang cuma gue.”
Mahasiswa 1 : “Anak apa yang manis?”
Mahasiswa 2 : “Anak-anak bilang sih gue.”
Mahasiswa 1 : “Mobil apa yang OK?”
Mahasiswa 2 : “Mobilang gue juga boleh.”
Mahasiswa 1 : “Lagu apa yang paling seksi?”

106
Perpaduan antara Teori dan Pengalaman Empiris

Mahasiswa 2 : “Lague banget.”


Mahasiswa 1 : “Bus apa yang cakep?”
Mahasiswa 2 : “Busyet deh gue lagi.”
Mahasiswa 1 : “Udang apa yang paling imut?”
Mahasiswa 2 : “Udang apa jangan gue lagi ah.”
Mahasiswa 1 : “Kalong apa yang paling jelek?”
Mahasiswa 2 : “Kalongga lo sapa lagi?”

***

31. SINGKATAN PLESETAN

Pada waktu senggang, di kalangan mahasiswa atau dosen


sering membuat plesetan tentang nama perguruan tinggi
mereka. Plesetan itu kadang sekadar untuk mengekspresikan
kejengkelan, dan pada kali lain sekadar iseng.
Mahasiswa 1 : “Apa singkatan STIE?”
Mahasiswa 2 : “Sekolah Tidak Ijazah Entuk.”
Mahasiswa 1 : “Kalau singkatan UPI apa?”
Mahasiswa 2 : “Universitas Padahal IKIP.”
Mahasiswa 1 : “Apa singkatan UIN?”
Mahasiswa 2 : “Universitas Indonesia Negeri.”
Mahasiswa 1 : “Kalau singkatan ITS apa?”
Mahasiswa 2 : “Institut Tengah Sawah.”
Mahasiswa 1 : “Apa singkatan UMJ?”
Mahasiswa 2 : “Universitas Milik Jamaah.”
Mahasiswa 1 : “Apa singkatan UNY?”
Mahasiswa 2 : “Universitas Ning Yogyokarto.”
Mahasiswa 1 : “Apa singkatan STIBA?”
Mahasiswa 2 : “Sekolah Tidak Berbau Asing.”

***

107
Humor Therapy

32. BAN ANGKOT MELETUS

Ada empat orang mahasiswa yang kebetulan telat ikut ujian


akhir semester (UAS) karena bangun kesiangan. Mereka lantas
menyusun strategi untuk kompak memberi alasan yang sama agar
dosen mereka berbaik hati memberi ujian susulan.
Mahasiswa A : “Pak, maaf kami telat ikut ujian semester.”
Mahasiswa B : “Iya Pak. Kami berempat naik angkot yang
sama dan ban angkotnya meletus.”
Mahasiswa C : “Iya, Pak, kami kasihan sama sopir.
Jadinya kami bantu dia pasang ban baru.”
Mahasiswa D : “Oleh karena itu kami mohon kebaikan
hati bapak supaya kami boleh mengikuti
ujian susulan.”
Sang dosen berpikir sejenak dan akhirnya memperbolehkan
mereka ikut ujian susulan. Keesokan hari ujian susulan dilaksanakan,
tapi keempat mahasiswa diminta mengerjakan ujian di empat
ruangan yang berbeda.
“Ah, mungkin biar tidak menyontek,” pikir para mahasiswa.
Ternyata ujiannya hanya ada dua soal. Dengan ketentuan mereka
baru diperbolehkan melihat dan mengerjakan soal kedua setelah
selesai mengerjakan soal pertama.
Soal pertama sangat mudah dengan bobot nilai 10. Ke empat
mahasiswa mengerjakan dengan senyum senyum. Giliran membaca
soal kedua dengan bobot nilai 90. Keringat dingin pun mulai
bercucuran. Di soal kedua tertulis:
“Kemarin, ban angkot sebelah mana yang meletus?”
Ujar mahasiswa A, B, C, dan D dalam hati,”Wah, cilakak nih.”
(Sumber: Ardiansyah - Rina Ariyani, http://wakakak.net/Cerita-
Lucu-Sekolah)

***

108
Perpaduan antara Teori dan Pengalaman Empiris

109
Humor Therapy

33. DOSEN DAN OB BARU

Sebelum menjelaskan mata kuliah baru, sang dosen memberi


pertanyaan kepada mahasiswa.
“Siapa Bapak Vocational Counselling di Amerika?” tanya dosen
sambil menunjuk mahasiswa yang berdiri di belakang.
“Maaf Pak, saya tidak tahu,” jawabnya singkat.
“Apa kamu belum baca mata kuliah yang lalu? Kalau begitu,
kapan dibentuk Vocational baru di Amerika?” tanya dosen lagi.
“Maaf Pak, saya tidak tahu,” jawabnya lagi.
“Tidak tahu juga. Saya kan sudah beritahu supaya membaca
mata kuliah yang lalu sebelum masuk ruang kuliah. Jangan datang
ke ruang kuliah dengan empty mind (otak kosong). Tidak ada
artinya masuk kuliah tanpa membaca terlebih dahulu,” ujar dosen
dengan nada tinggi.
“Maaf pak, saya bukan mahasiswa, saya OB (Office Boy) baru
di fakultas ini. Saya ke ruangan ini untuk mengganti baterei jam
dinding yang habis.
Gerrr... Langsung saja seisi kelas tertawa. []

***

34. BELUM IBU-IBU

Pada hari raya Idul Fitri 1432 H, seorang mahasiswi mengucapkan


selamat kepada dosennya.
“Selamat Idul Fitri. Mohon maaf lahir dan batin ya, Pak. Semoga
pada hari yang fitri ini Allah memberikan kesehatan, kebagiaan,
dan ampunan,” tulis mahasiswi sambil menuliskan di bagian akhir
SMS-nya ‘Dari Atne dan Keluarga’.
“Terimakasih. Semoga doa dan harapan ibu tersebut juga
terwujud bagi ibu dan keluarga,” jawab dosen seketika itu juga.
Dengan cepat si mahasiswi membalas SMS untuk memprotes
dosennya.
“Bapak maaf, saya belum ibu-ibu. Saya Aningeti mahasiswa
Psikologi UIN, bimbingan seminar proposal dengan Bapak. Itu
nama panggilan saya Pak,” jelasnya.
110
Perpaduan antara Teori dan Pengalaman Empiris

“O… ya. Untuk informasi semua SMS yang masuk saya jawab
dengan template itu untuk perempuan,” ucap dosen sambil meminta
maaf karena membuatnya tidak nyaman. []

***

35. BAND 8 Variabel

Jahja Umar Dekan Fakultas Psikologi UIN Jakarta membuat


terobosan baru. Dia membuat kebijakan untuk skripsi mahasiswa
S1 harus memiliki 8 variabel dan analisisnya minimal menggunakan
statistik multiple regression. Sikap pro dan kontra pun muncul,
terutama dari kalangan mahasiswa angkatan 2005. Namun setelah
Dekan melakukan dialog dan memberi penjelasan di ruang teater,
para mahasiswa dapat memahami dan menerima kebijakan tersebut.
Nah, ketika penutupan acara Musyawarah Nasional Mahasiswa
Psikologi se-Indonesia, di ruang teater Fakultas Psikologi UIN
Jakarta, setelah sambutan Dekan, ada hiburan. Yaitu penampilan
band mahasiswa.
“Terima kasih Pak Dekan yang telah menyampaikan
sambutannya. Dan sekarang mari kita saksikan penampilan band 8
variabel dari fakultas psikologi,” ucap MC bercuap-cuap.
Langsung saja para sivitas akademika yang hadir tertawa.
Termasuk Pak Jahja Umar sebagai Dekan. []

***

36. MUSIK ITU LISREL

Sabtu, 17 September 2011 ada acara musical gathering di ruang


teater Fakultas Psikologi UIN Jakarta. Acara ini diselenggarakan
oleh BEM dan Psychomusical Society Fakultas Psikologi.
Ada yang menarik dalam tayangan video “Satu Kata Tentang Musik”.
Musik itu inspirasi.
Musik itu seni tanpa batas.
Musik itu menyenangkan.

111
Humor Therapy

Musik itu cinta.


Musik itu spirit.
Musik itu suara hati.
“Musik itu LISREL!” ungkap seorang mahasiswa yang mengambil
matakuliah psikometri.
Gerrr... Seisi ruangan langsung tertawa. []

***

37. TIDAK MAU DIPANGGIL SBY

“Rektor UIN tidak mau dipanggil SBY,” ucap seorang dosen di


ruang kelas ketika mengomentari rencana reshuffle kabinet pada
bulan Oktober 2011. Pada hal, jika dipanggil SBY, berkemungkinan
untuk diangkat menjadi menteri.
“Kenapa Pak? Bukannya orang-orang lagi nunggu dipanggil
SBY?” tanya seorang mahasiswa.
“Lho nama Rektor UIN kan Komaruddin Hidayat bukan SBY, ya
tidak mau dong kalau dipanggil SBY,” jawab dosen singkat.
Seisi kelas langsung tertawa sambil mengiyakan jawaban pak
dosen. []

***

38. TIDAK MANDI

Hari Senin, dalam mata kuliah mikro konseling, ada tiga


mahasiswa yang tidak masuk. Pada hari Senin berikutnya, dosen
menanyakan alasan mereka kenapa tidak masuk.
“Kenapa minggu lalu tidak masuk kuliah?”
“Wah, kehabisan air Pak, saya tidak bisa mandi.”
“Kamu yang ke dua, kenapa?”
“Nungguin bapak saya mandi lama banget, Pak.”
“O, ya. Kamu yang ke tiga?”
“Sama, Pak. Tidak ada air.”

112
Perpaduan antara Teori dan Pengalaman Empiris

Dan seisi kelas pun jadi gerr gerran.[]

***

39. BCA dan BNI

Seorang bendahara sebuah organisasi mahasiswa


mensosialisasikan kegiatan pengumpulan dana untuk santuan anak
yatim kepada koleganya.
“Kita sudah punya nomor rekening di BCA dan BNI,” ungkap
bendahara tersebut.
Teman saya, Mardalis, seorang dosen perbankan syariah Fakultas
Ekonomi Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) langsung
memberikan komentar:
“Selain membuka rekening di Bank Capek Antri (BCA) dan
Bank Nominalnya Ilang dikit -dikit (BNI), saya sarankan buka juga
rekening di BamBank Syariah Mandiri (BSM).”
“Kita perlu pindah dari bank konvensional ke bank syariah karena
layanannya juga OK kok,” kata dia.
Bank Capek Antri? Bank Nominalnya Ilang dikit-dikit? Apa iya
ya? Ah, ada-ada saja kamu Mardalis. []

***

40. KUNCI SUKSES

Memasuki awal tahun baru 2019, seorang motivator ulung


memberikan semangat kepada mahasiswa.
“Kesuksesan bermula dari usaha. Usaha bermula dari cita-cita.
Cita-cita bermula dari mimpi. Mimpi bermula dari tidur. Jadi mari
kita tidur agar sukses!” ungkap motivator yang langsung disambut
dengan tawa oleh mahasiswa.
Sesaat kemudian, satu per satu mahasiswa tidur. Merasa tidak
diperhatikan, sang motivator berucap lagi.
“Tidur yang saya maksud adalah tidur malam hari, bukan tidur
di ruang kuliah.”

113
Humor Therapy

Langsung saja mahasiswa terbangun lagi.


Hahahahaha aya aya wae []

***

41. PAKAIAN CEWEK

Dua mahasiswa yang selama ini aktif dalam demonstrasi, sedang


ngobrol di kantin kampus sambil sesekali menyeruput teh manis.
“Buat apa cewek berpakaian cantik dan berdandan?” tanya
mahasiswa yang satu.
“Ya untuk apa lagi kalau bukan untuk menarik cowok,” jawab
teman mahasiswa itu. “Supaya cepet dapat pacar.”
“Salah.”
“Lho? Kok?”
“Iya, karena cowok lebih suka cewek yang tidak pakai pakaian
alias polos.”
“Telanjang?”
“Iya-lah.”
“Hahaha .... Liar sekali pikiran kamu.” []

***

42. SYARAT TELEPON GRATIS

“Sekarang dengan kartu Simpati bisa telepon gratis ke semua


operator,” ujar mahasiswa kepada teman-temannya sebelum
perkuliahan dimulai.
“Bagaimana caranya?” tanya seorang mahasiswa yang penasaran.
“Caranya, ketik *888*9*NO TUJUAN# terus di belakangnya
lampirkan surat keterangan tidak mampu dari kelurahan,” jelas
mahasiswa tadi.
Dan seisi kelas pun tak mampu menahan tawa.[]
***

114
Perpaduan antara Teori dan Pengalaman Empiris

43. PERBEDAAN ABG DAN KUNTILANAK

Di ruang kuliah yang tenang, karena dosen belum datang, tiba-


tiba Andi memecah kesunyian, dengan bertanya kepada temannya
sebelah, Dion.
“Apa persamaan antara Anak Baru Gede (ABG) dan kuntilanak?”
Suaranya sedikit nyaring sehingga didengar oleh semua mahasiswa
di dalam kelas.
“Keduanya sama-sama berjenis kelamin perempuan,” jawab Dion.
“Betul. Apa perbedaan antara keduanya?”
“ABG tinggal di rumah orang tua, kuntilanak tinggal di kuburan
atau di pohon-pohon yang keramat.”
“Salah. Walau sama-sama berjenis kelamin perempuan, namun
kuntilanak berpakaian LEBIH SOPAN dari pada ABG zaman
sekarang,” jelas Andi dengan intonasi suara sedikit tinggi.
Dan para mahasiswa di kelas itu pun tak kuasa menahan senyum. []

***

44. SMS

Seorang dosen sedang mengajar di program pascasarjana Fakultas


Psikologi. Dia pegang handphone terus di tengah-tengah mengajar karena
sedang SMS-an. Sementara seorang mahasiswa juga pegang handphone
dan bilang, “Yahhhh …. Bapak kan dekat begini kok pakai SMS-an segala
sich. Ngomong aja langsung…!”
Langsung sang dosen dan teman-teman sekelas juga ketawa.[]

***

45. MAJIKAN TAK MAU KALAH

“Kenapa timnas kita selalu kalah dengan timnas Malaysia?”


tanya dosen kepada para mahasiswanya, sebelum memberikan
kuliah. Kemarin malam, timnas Indonesia memang kalah dengan
timnas Malaysia dalam Sea Games ke-16 tahun 2011 di Jakarta.

115
Humor Therapy

116
Perpaduan antara Teori dan Pengalaman Empiris

“Karena majikan tidak pernah mau kalah sama pembantunya,


Pak. Warga kita kan banyak yang jadi TKW di sana,” jawab seorang
mahasiswa.
Dan seisi kelas pun jadi ger geran.... []

***

46. KATA-KATA ‘BIJAK’ HARI INI

1. “Jangan menuntut ilmu, karena pada dasarnya ilmu itu tidak


bersalah...”
2. “Jangan membalas budi, karena belum tentu Budi yang
melakukannya ...”
3. “Jangan menyumbangkan lagu, karena lagu yang sumbang
tidak enak didengar ...”
4. “Jangan mengurusi teman karena belum tentu temanmu ingin
kurus ...”
5. “Jangan mengarungi lautan, karena karung lebih cocok untuk
beras ...”
6. “Jangan meresapi kata-kata bijak ini, karena meres handuk aja
susah, apalagi meres sapi ...”

***

47. MANAJEMEN STRES

Seorang dosen sedang memberikan kuliah tentang Manajemen


Stres. Dia mengangkat segelas air dan bertanya kepada
mahasiswanya, “Seberapa beratkah Anda kira segelas air ini?”
Mahasiswa menjawab mulai dari 20 gr sampai 500 gr. Dosen itu
berujar lagi:
“Ini bukanlah masalah berat absolutnya, tapi tergantung berapa
lama Anda memegangnya. Jika saya memegangnya selama 1 menit,
tidak ada masalah. Jika saya memegangnya selama 1 jam, lengan
kanan saya akan sakit. Dan jika saya memegangnya selama 1 hari

117
Humor Therapy

mungkin Anda harus memanggilkan ambulan untuk saya. Beratnya


sebenarnya sama, tapi semakin lama saya memegangnya, maka
bebannya akan semakin berat. Jika kita membawa beban kita terus
menerus, lambat laun kita tidak akan mampu membawanya lagi.
Beban itu akan meningkat beratnya.”
“Apa yang harus kita lakukan adalah meletakkan gelas tersebut,
istirahat sejenak sebelum mengangkatnya lagi,” terang dia.
“Kita harus meninggalkan beban kita secara periodik, agar kita
dapat lebih segar dan mampu membawanya lagi. Jadi..... sebelum
pulang ke rumah dari pekerjaan sore ini, tinggalkan beban pekerjaan.
Jangan bawa pulang. Beban itu dapat diambil lagi besok. Apa pun
beban yang ada di pundak Anda hari ini, coba tinggalkan sejenak jika
bisa. Setelah beristirahat nanti dapat diambil lagi. Hidup ini singkat,
jadi cobalah menikmatinya yaa... Selamat beraktivitas ...”
“Pak Dosen, kalau beban di pikiran bagaimana ninggalinnya ya?” []

***

48. PENGALAMAN MENGEDIT BUKU

Sambil menunggu waktu ujian tertutup disertasi T. Abdul


Madjid di Universitas Ibn Khaldun Bogor, penulis sempat
berbincang-bincang dengan penguji lain, yaitu Abuddin Nata,
Didin Hafidhuddin, Adian Husaini, dan E. Mujahidin.
“Di disertasi ini masih ada beberapa kesalahan tulis ejaan dan
bahasa,” ungkap Didin Hafidhuddin mengawali pembicaraan.
“Untuk itu perlu ada yang membaca ulang sebelum digandakan,”
ujar Abuddin Nata seraya menambahkan tentang urgensi proof
reader atau editor.
“Ketika saya mengedit draf buku karangan seseorang, saya menemukan
tulisan sebagai berikut ‘... Belanda kehilangan kontol atas Indonesia’,” ungkap
Abuddin yang langsung disambut tawa oleh para penguji.
“Bisa Anda bayangkan, hanya kekurangan satu huruf r saja
maknanya bisa berbeda kan?” ujar Abuddin, lalu katanya,” Yang
benar adalah ‘Belanda kehilangan kontrol atas Indonesia.” []
***
118
Perpaduan antara Teori dan Pengalaman Empiris

49. NGOJEK DI UI DAN UNAS

Seorang mahasiswi UI berdialog dengan seorang cowok dan


temannya di dalam angkot. Ada beberapa cowok lain di dalam
angkot itu. Hari itu hari minggu, tapi si cewek tadi kelihatannya ada
kegiatan ekstra di kampusnya, UI.
Cewek : “Mas universitasnya apa?”
Cowok : “Ada dua Mbak?”
Cewek : “Wah... universitas apa tuh?”
Cowok : “UI dan Unas Mbak.”
Cewek : “Gimana ngatur waktunya ya? Saya satu di UI saja
kewalahan ngatur waktu.”
Cowok : “Pagi di UI dan malamnya di Unas Mbak.”
Cewek : (Sambil turun angkot dia berkata ke cowok),
“Sukses deh Mas, moga berhasil.”
Cowok : “Amin ... makasih Mbak.”
Setelah cewek itu turun, teman cowok yang duduk di sampingnya
tertawa terpingkal-pingkal Cowok lain yang numpang di angkot itu
juga penasaran, maka dia bertanya pada cowok pertama tadi:
Penumpang lain : “Fakultas apa aja yang Mas ambil?”
Cowok : “Wah saya tidak mengambil fakultas Mas.”
Penumpang lain : “Kok bisa? Kuliah di UI dan Unas kok
tidak mengambil fakultas, memang ada
kuliah seperti itu?”
Cowok : “Lha, saya kan tidak bilang kuliah. Saya
hanya jawab pertanyaan gadis itu tadi.”
Penumpang lain : “Kenapa Mas bilang di dua universitas
sama gadis tadi?”
Cowok : “Memang saya di dua universitas itu. Mas,
ngojek. Kalau pagi ngojek di UI dan kalau
sore ngojek di UNAS. Dasar cewek tadi aja
yang bodoh, masak nanya universitas apa.”
Penumpang lain : “Hmm ... ??” []
***

119
Humor Therapy

120
Perpaduan antara Teori dan Pengalaman Empiris

50. STOP! Buang Sampah di sini

Tulisan itu tertulis di pekarangan kosong milik warga dekat


kampus. Seorang mahasiswa, sambil berangkat ke kampus, dengan
enaknya membuang sampah di pekarangan tersebut. Tiba-tiba ia
ditegur oleh warga masyarakat.
“Dik, kan dilarang buang sampah di sini,” tegur warga tersebut.
“Maaf bapak, coba amati tulisannya itu. STOP! Buang sampah di
sini,” jawab mahasiswa sambil menjelaskan kalau ditulis seperti itu
artinya boleh buang sampah di sini. Tapi kalau ditulis STOP Buang
Sampah di sini! Artinya tidak boleh buang sampah di sini.
“Susah deh bicara dengan mahasiswa,” komentar warga sambil
menghapus tanda seru pada tulisan itu. []

***

51. REKTOR SALAH SEBUT NAMA MENTERI

Dalam acara Rapat Kerja Pimpinan UIN Jakarta di Syahida Inn


(10-11 Februari 2012) salah satu agenda adalah pemaparan kinerja
oleh para Pembantu Rektor. Jamhari Makruf Pembantu Rektor
Bidang Kerjasama dan Kelembagaan yang biasa disebut Purek IV,
mengawali laporan dengan berkelakar.
“Purek IV ini banyak PR tetapi kurang Rp (rupiah-editor). Jika
Purek II (Bidang Administrasi Umum) sumber mata air, maka
Purek IV sumber air mata.”
Langsung saja hadirin tertawa …
Sementara sebelum itu, Rektor UIN Komaruddin Hidayat, ketika
menyampaikan sambutan, salah menyebutkan nama Menteri PAN.
“Terimakasih kepada Bapak Azwar Anas-- padahal nama Menteri
PAN adalah Azwar Abubakar,” ucap Komaruddin sambil minta
maaf setelah ingat salah menyebutkan nama. []

***

121
Humor Therapy

52. MENTERI TIDAK BOLEH IKUT UAS

Seorang menteri anggota Kabinet Bersatu jilid dua, di tengah-


tengah kesibukannya menjalankan tugas sebagai Menteri, juga
meneruskan studi program doktor di UNJ. Direktur Program
Pascasarjana menyebutkan bahwa pada semester ganjil tahun 2011
yang lalu, Bapak Menteri tersebut tidak bisa mengikuti ujian karena
kehadirannya kurang dari 75%.
“Wah, tentu karena sibuk menyelesaikan tugasnya di kementrian
ya”, gumam mahasiswa.
“Mengapa tidak diperbolehkan saja Pak?” tanya seorang
mahasiswa kepada Direktur Pascasarjana
“Peraturan akademik tidak pandang bulu, meskipun beliau
seorang Menteri. Ini kultur akademik, bukan kultur politik”, jawab
sang Direktur yang langsung mendapat acungan jempol dari para
mahasiswa. []

***

53. NILAI SEMESTER

“Maaf Pak saya akan mengurus nilai mata kuliah penelitian


kualitatif,” ucap Iman Munandar, mahasiswa semester VIII non
regular.
“Kapan kuliah kualitatif?”
“Semester enam yang lalu. Karena saya belum ngisi KRS maka
nilai tidak muncul di AIS (Academic Information System).”
“Kenapa baru diurus sekarang?”
“Karena selama ini saya sibuk dengan kegiatan lain. Sambil
memberikan formulir nilai susulan dari bagian akademik.”
“Kapan Pak saya bisa mendapatkan nilai?”
“Supaya fair, kamu kuliah dua semester yang lalu dan sekarang
baru mengurus nilai, maka ya dua semester lagi dari sekarang.” []

***

122
Perpaduan antara Teori dan Pengalaman Empiris

54. UJIAN TOAFL

Salah satu kebijakan akademik di Fakultas Psikologi UIN


Jakarta adalah bahwa sebelum mahasiswa mengikuti ujian skripsi
mesti harus lulus ujian bahasa Arab (TOAFL)  dengan skor minimal
400. Jika sudah mengikuti TOAFL dua kali tidak lulus, biasanya ada
ujian bahasa Arab yang dikelola oleh fakultas. Namun kemampuan
bahasa Arab mahasiswa sangat menyedihkan.
Disuruh membuat kalimat sempurna dengan menggunakan
kata “jalisan” saja tidak bisa. Mereka beralasan,”Saya dari SMA,
Pak.” Lho apa hubungannya dari SMA dan Bahasa Arab? Sudah
empat tahun kuliah di UIN juga.
Sementara di daftar nilai, mereka mendapat nilai B untuk bahasa
Arab I dan II. Lho? Aneh sekalee ... ! []

***

55. SMS NAGIH UTANG

Sekitar jam 21.30 WIB, seorang dosen sambil melihat acara Kick
Andy di Metro TV kirim SMS ke seorang mantan mahasiswinya
yang telah bekerja di Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
“Salam dan malam. Apa kabar? Lagi sibuk ya? Tadi saya ada
kegiatan di daerah Senayan tapi tidak sempat menghubungi Anda,”
demikian bunyi SMS itu.
Merasa tidak nyaman dihubungi pada malam hari, SMS itu baru
dijawab keesokan harinya.
“Kabar saya baik. Tapi maaf, Bapak tidak perlu menghubungi
saya lagi hal pribadi apa pun kecuali terkait dengan pekerjaan.
Terimakasih,” jawab mantan mahasiswinya dengan nada sinis.
Merasa ditanggapi dengan cuek, dosen tersebut kirim SMS lagi.
“Terimakasih atas penjelasannya. Sebenarnya SMS saya tadi
malam itu hanya sekedar pengantar. Saya mau menagih utang Anda
tiga juta rupiah satu tahun yang lalu. Saya akan ada kegiatan dan
memerlukan tambahan biaya,” jawab dosen dengan perasaan tidak
mau kalah oleh mantan mahasiswinya.

123
Humor Therapy

“Baik Pak Dosen. Apa ada nomor rekening BNI 46?” tanya mahasiswi
yang mulai terpojok dan merasa malu.
“Ya ada ini nomornya....,” jawab dosen
“Insya Allah saya transfer saat gajian tanggal 1 Maret 2012.”
Kok lama bangetttt, gumam dosen tanpa menjawab sms itu lgi
karena ia memintanya pada minggu kedua Februari. []

***

56. WTS DI CIPUTAT

Seorang dosen sedang dialog dengan mahasiswinya melalui SMS,


menggunakan bahasa gaul.
Dosen: “Lagi di mana?”
Mahasiswi: “Di Ciputat?”
Dosen: “Ngapain?”
Mahasiswi: “I WTS hand phone.”
Dosen : (Bingung dan heran kok ada mahasiswinya yang jadi
Wts handphone [bisa dibooking lewat handphone]. Maka dia
menulis SMS lagi, seraya bertanya: “Astaghifurullah, kenapa Anda
bisa terjerumus kepada profesi yang terhina itu?”
Mahasiswi: “Maaf Pak, Wts itu singkatan “want to sale”. Saya
mau jual handphone untuk bayar kuliah semester pendek.”
Dosen: “Ooo I see. So sorry.”

***

57. DOSEN TIDUR BERSAMA MAHASISWINYA

Fakultas Psikologi UIN Syarif Hidayatulah Jakarta, mulai


membuka progam magister sains psikologi pada tahun 2010.
Angkatan pertama menerima 25 mahasiswa. Salah satunya adalah
istri seorang dosen Fakultas Syariah dengan tugas tambahan
sebagai Pembantu Dekan Bidang Kemahasiswaan. Entah siapa yang
memulai, tiba-tiba muncul isu lewat SMS di kalangan mahasiswa:
“Pembantu Dekan Bidang Kemahasiswaan Fakultas Syariah tidur
124
Perpaduan antara Teori dan Pengalaman Empiris

bersama mahasiswi.”
SMS ini dijadikan alat bagi mahasiswa untuk memperpanjang
masalah.
Apa dan bagaimana Pembantu Dekan menangkis serangan itu?
“Ya memang kenapa? Karena istri saya sedang kuliah lagi di
program magister sains psikologi. Maka dia mahasiswi,” demikian
penjelasan dosen tersebut kepada mahasiswa-mahasiswanya yang
usil.
Ha ha ha ... lah ... ono ono wae ki. []

***

58. Ph.D.

Kamis-Jumat, 23-24 Februari 2012, Fakultas Psikologi mengadakan


pelatihan keterampilan menulis. Salah satu nara sumbernya adalah
Corina D. S. Riantoputra dari Fakultas Psikologi UI.
Saat memperkenalkan diri, nara sumber tersebut mengatakan:
“Saya memiliki dua Ph.D.,” ungkapnya yang langsung disambut
takjub oleh peserta.
“Tapi,” tambah dia, “Ingat Ph.D. yang kedua itu artinya Pernah
Hamil di Sydney.”
Gerrr. Semua peserta ketawa.
Tiba-tiba ada seorang dosen peserta pelatihan berkomentar,
“Tapi di Jakarta Ph.D. artinya Pizza Hut Delivery .....!”
Suasana jadi lebih jadi ger-geran. []

***

59. CARA MUDAH MENGENAL MAHASISWA

Saat rapat dosen untuk pembagian jadwal mengajar


semester genap, seorang dosen mengeluh sulit untuk menghafal
mahasiswanya.
Tiba-tiba ada dosen lain nyeletuk.

125
Humor Therapy

“Bagi saya mengenal mahasiswa mudah dengan menggunakan


empat kriterianya,” ungkapnya.
“Apa itu?” tanya dosen lainnya
“Yaitu mereka memiliki kriteria CAGANAKET,” jelas dia.
“Tambah tidak jelas,” komentar dosen yang bertanya tadi.
“Maksud saya yang cantik, ganteng, nakal, dan ketua kelas,”
jawabnya sambil tertawa. []

***

60. MAKASSAR

Dosen mata kuliah sosiologi, bertanya kepada mahasiswa.


Dosen : “Apa yang Anda ketahui tentang Makassar?”
Mahasiswa : “Ibu Kota Sulawesi Selatan.... !”
Dosen : “Benar. Ada yang lain lagi?”
Mahasiswa : “Makan Siang Ikan Bakar, Pak ....!”
Dosen dan mahasiswa: Gerrr []

***

61. MPLUS DI AMERIKA DAN MPLUS DI CIPUTAT

Sebelum memulai pelatihan software Mplus, Jahja Umar Dekan


Fakultas Psikologi memberikan pengantar singkat. Diantara kata-
katanya, “Software Mplus dikembangkan oleh Muthen dan Linda
(istrinya) pada tahun 1998 di Los Angeles. Tetapi di Ciputat, Mplus,
bukan nama software melainkan nama toko sepeda yang berlokasi
di dekat kampus Universitas Muhammadiyah Jakarta.”
Saya berpikir, tambah Jahja Umar, ingin mengirimkan foto toko
tersebut kepada Muthen dan menanyakan, “Kok punya toko di
Ciputat tidak bilang-bilang”.
Gerrr… Peserta pelatihan langsung tertawa []

***

126
Perpaduan antara Teori dan Pengalaman Empiris

62. MBA

Saat memberikan pengarahan penulisan tesis, Jahja Umar


menyebutkan bahwa gelar akademik itu sangat penting di Indonesia.
“Gelar ada yang disesuaikan dengan di negara asing, MBA,
misalnya. Tapi ada orang yang memplesetkan menjadi Makin Botak
Aja (MBA),” katanya.
“Tapi bisa juga kok, Pak ... Married by Accident. Ini yang banyak
terjadi!” ujar salah seorang peserta dengan suara nyaring. []

***

63. “MAAF, PAK ADA YANG BAHASA INDONESIA TIDAK?”

Bagi sebagian mahasiswa, bahasa Inggris dan Arab menjadi


kendala tersendiri dalam mengikuti perkuliahan di Fakultas
Psikologi UIN Jakarta.
Pada semester genap 2012, saya mendapat materi mengajar mata
kuliah Psikologi Konseling untuk Semester VI. Di awal pertemuan,
seperti biasanya, saya membagikan satuan acara perkuliahan (SAP),
handout dan daftar buku referensi kepada mahasiswa.
Ada dua handout yang saya berikan. Pertama dalam bahasa
Inggris dan kedua dalam bahasa Arab.
“Ini ada dua handout. Mohon di-photo copy dan dibagikan
kepada seluruh anggota kelas,” ucap saya sambil memberikan
handout tersebut kepada ketua kelas.
Setelah melihat handout tersebut dalam bahasa Inggris dan Arab,
ketua kelas bertanya, “Maaf, Pak ada yang bahasa Indonesia tidak?”
“Mengapa menanyakan yang bahasa Indonesia?” tanya saya.
“Supaya lebih mudah memahami, Pak,” jawab mahasiswa polos. []

***

127
Humor Therapy

64. TIDAK BELAJAR GEOGRAFI

“Maaf, apa Bapak ada di fakultas? Saya mau menyerahkan skripsi


untuk sidang pada hari Senin depan,” tanya seorang mahasiswa
Fakultas Psikologi UIN Jakarta kepada dosen melalui telepon
genggamnya.
“Maaf, saya lagi di Bandara Soekarno Hatta, akan ke Pangkal
Pinang,” jawab dosen.
“Pangkal Pinang itu Palembang ya Pak?” tanya mahasiswa lagi
dengan PD-nya (percaya diri).
“Pangkal Pinang itu ibu kota Bangka Belitung. Di fakultas
psikologi tidak ada mata kuliah geografi ya...,” ujar dosen.
“Hahahahaha ya Pak… mohon maaf,” jawab mahasiswa sambil
tersipu malu. []

***

65. KOPI LUWAK VS COPY PASTE

Dosen : Apa nama kopi termahal di Indonesia?


Mahasiswa : Kopi luwak.
Dosen : Betul. Nah, apa kopi yang paling murah dan
cenderung murahan?
Mahasiswa : Kopi tubruk.
Dosen : Bukan. Kopi yang paling murah dan cederung
murahan adalah copy paste.
(Seisi kelas jadi tertawa semua.) []

***

66. BBM

Seusai rapat paripurna tentang kenaikan harga BBM, seorang


dosen memberikan penjelasan kepada mahasiswa, sambil
menunggu mahasiswa datang ke kelas.

128
Perpaduan antara Teori dan Pengalaman Empiris

“BBM memiliki arti yang berbeda bagi rakyat biasa, pendemo, dan
ABG (Anak Baru Gede),” ungkap dosen mengawali pembicaraannya.
“Bagi rakyat biasa, BBM itu artinya Bahan Bakar Minyak.
Maka jika BBM naik, rakyat menjadi susah dan gelisah karena
harga sembako juga naik. Bagi pendemo, BBM artinya Bambang-
Boediono Mundur. Maka terjadi demo anarkis di mana-mana sebab
target mereka melengserkan Bambang-Boediono. Nah, bagi ABG,
BBM artinya Black Berry Messanger. Ini yang membuat mereka jadi
berperilaku seperti anak autis. Sibuk sendiri dengan BB-nya tanpa
peduli kepada orang di sekitarnya.”
“Nah, bagi Anda mahasiswa, apa arti BBM?” tanya dosen kepada
mahasiswa.
“BBM itu artinya Bapak Bambang Mengomel-ngomel karena
Belum Banyak Mahasiswa Masuk Kelas,” jawab mahasiswa.
“Oh kalau itu singkatannya BBMMK,” komentar dosen sambil
tertawa.
Hahahahaha... []

***

67. BRAIN STORMING

“Hari ini kita akan membahas client-centered therapy. Tapi


sebelum itu kita akan melakukan brainstorming terlebih dahulu.
Tahu apa itu brainstorming?” ujar seorang dosen di depan para
mahasiswanya.
“Adu argumen,” sahut seorang mahasiswa.
“Bukan.”
“Badai otak,” mahasiswa lain menyahut.
“Hahahahaha bukan. Itu terjemahan langsung. Brainstorming itu
artinya curah pendapat.”
“Oooo, I see,” kata mahasiswa tadi diikuti derai tawa kawan-
kawannya. []

***

129
Humor Therapy

68. SEPI BUKAN KESEPIAN

Seorang mahasiswi sedang menerima telepon dari teman prianya.


“Di sini sepiiiii sekali, Yang.... Orang tua lagi keluar dan adik-
adik sedang pergi ke rumah tante.”
“Aku ke sana ya. Tuk menemani dirimu supaya tidak kesepian.”
“Hahahaha…. aku bilang di rumah sepiiii….. tapi aku ga’
kesepian kok.”
“Ahhhhh ....,” sahut lelaki itu lemas dan sedih karena tawarannya
ditolak. HP-nya pun langsung dimatikan. []

***

69. TOILET JONGKOK

Seorang professor di universitas terkemuka di Australia


mendapat tugas mempersiapkan pembukaan jurusan baru untuk
orang-orang Asia. Maka ia melakukan survei ke beberapa negara
di Asia, termasuk ke Indonesia. Salah satu yang disurvei adalah
kondisi toilet.
“Saat membuat toilet, harus ada toilet jongkok, selain toilet
duduk,” papar professor tersebut saat presentasi di fakultas.
“Kenapa? Mohon dijelaskan?” tanya anggota senat fakultas.
“Kalau tidak ada toilet jongkok, orang Indonesia tidak ada yang masuk
kuliah ke sini. Hasil survei saya, di Indonesia sebagian besar bentuk toilet
itu jongkok,” jawabnya. “Ini pendekatan kultural yang harus kita ambil.”
“Oooooo I see,” sahut anggota senat mengangguk-anggukkan kepala. []

***

70. ARTI M16

Seorang dosen ilmu politik memberi pertanyaan kepada mahasiswa


sebelum memulai mata kuliah baru.
“Apa arti M16 di Inggris?” tanya dosen itu. “Ada yang tahu?”

130
Perpaduan antara Teori dan Pengalaman Empiris

“Agen rahasia,” sahut seorang mahasiswa.


“Betul. Kalau di Amerika?”
“Di sana M16 adalah senapan tempur.”
“Betul. Kalau di Indonesia?”
“Kalau di Indonesia, M16 itu artinya mikrolet jurusan Kampung
Melayu-Pasar Minggu, Pak!” jawab seorang mahasiswa dengan
mantap.
Seisi kelas pun jadi tertawa. []

***

71. COPAS

Dengan adanya teknologi komputer yang semakin canggih,


tradisi copy paste, membudaya di kalangan mahasiswa. Berikut ini
kisah seorang dosen dan mahasiswa bimbingannya yang sedang
menyusun skripsi.
“Pak, saya sudah melakukan revisi sesuai arahan Bapak pada
minggu yang lalu,” ungkap mahasiswa sambil menyerahkan draf
revisi skripsinya.
“Di mana tempat penelitian Anda?,” tanya dosen setelah
membaca beberapa halaman.
“ Di dua SMA Negeri di wilayah Ciputat, Pak,” jawab mahasiswa
singkat dan mantap.
“Coba Anda baca ini,” kata dosen pembimbing sambil
menunjukkan tulisan yang harus dibaca.
“Penelitian ini dilakukan di Pondok Pesantren Darunnajah”
baca mahasiswa tersebut.
“Jadi penelitian Anda ini di SMA atau di Pondok Pesantren?”
tanya dosen kembali.
“Di SMA Pak,” jawab mahasiswa.
“Mengapa tertulis di Pondok Pesantren?” kejar dosen lagi.
“Maaf Pak, salah tulis.”
“Ini bukan salah tulis, tapi ini copy paste. Mana mungkin SMA
salah tulis jadi Pondok Pesantren. Ya, kalau melakukan copy paste

131
Humor Therapy

itu yang cerdas lah. Dicek lagi sebelum diserahkan,” ungkap dosen
menasehati mahasiswanya.
Dengan penuh rasa malu, mahasiswa mohon maaf kepada
dosennya. []

***

72. SATE BANDENG

Rombongan turis dari manca negara sedang dalam perjalanan


ke Pantai Anyer Banten. Sebelum sampai Anyer, turis dan pemandu
wisata singgah di sebuah restoran di kota Cilegon.
Pemandu: “Ini namanya sate bandeng tanpa duri. Makanan khas
Cilegon. Silahkan dicoba!”
Turis : “Wauu …. Very delicious. I like it very much. But I don’t
like the bone inside it. (Wauu…. Enak sekali. Saya sangat suka, tetapi
saya tidak suka tulang di dalamnya).
Hahahaha aya …. aya …. wae . []

***

73. EMAIL DIBAJAK, REPOTKAN SEMUA PIHAK

Seorang dosen Fakultas Psikologi lagi kena musibah. Yahoo email


miliknya dibajak oleh orang dan disalahgunakan untuk meminta
uang kepada banyak pihak. Untuk menghindari hal-hal yang tidak
diinginkan, maka ia memberi penjelasan kepada mahasiswanya
sebelum memulai kuliah.
“Supaya adik-adik mahasiswa tidak salah sangka, mulai kemarin
email saya dibajak orang dan membuat repot semua pihak. Jika Anda
terima email dari saya yang subyeknya ‘Help’ itu adalah penipuan.
Maka abaikan dan hapus saja,” kata dosen kepada mahasiswa.
“Kok bisa ya Pak? Apa yang bisa saya bantu untuk Bapak?”
respon seorang mahasiswa dengan penuh empati.
“Saya sendiri tidak tahu bagaimana pastinya. Tapi hanya orang
yang keren saja yang emailnya dibajak. Supaya modus penipuannya

132
Perpaduan antara Teori dan Pengalaman Empiris

meyakinkan orang,” jawab dosen.


“Ya… bapak mulai narsis nich. Saya serius Pak,” jawab mahasiswa.
“Lho saya tidak hanya narsis, tetapi juga menangis, sebab
tidak bisa terima informasi dari mailinglist. Maka perlu bantuan
psikologis,” jawab dosen dengan penuh puitis.
“Sabar Pak dosen …….,” jawab mahasiswa serentak. []

***

74. NAMA WISUDAWAN TERPANJANG

Saat pelepasan wisudawan Fakultas Psikologi UIN Jakarta, setelah


mengumumkan mahasiswa yang memiliki IPK tertinggi, MC juga
mengumumkan mahasiswa yang memiliki nama terpanjang.
“Dari 48 wisudawan angkatan ke-86 Fakultas Psikologi UIN
Jakarta, inilah empat nama terpanjang dari segi jumlah hurufnya,”
ungkap MC mengawali pengumumannya.
.
“Pertama adalah ANINGETI PRIHANDINI ETNANINGTIYAS
(30 huruf).
Kedua adalah RENNY ANGGARAINI NUR PRASASTI (26
huruf).
Ketiga adalah TEDDY DJULIARKI KURNIAWAN (23 huruf)
Keempat adalah EKA FEBRIKA HERDIYANTI (20 huruf).”
Usai diumumkan, seorang dari mereka bertanya, “Hadiahnya
apa nich?”
Gerrrrrr. Langsung saja seisi ruangan tertawa. []

***

75. SMS-AN MINTA DITRAKTIR

Seorang mahasiswa iseng-iseng kirim SMS ke dosennya.


“Salam dan malam. Apa kabar, Pak? Belum makan malam nich.
Bapak mau traktir?” tulis mahasiswa itu.
Dosen pun menjawab SMS itu: “Alhamdulillah, baik. Baru

133
Humor Therapy

134
Perpaduan antara Teori dan Pengalaman Empiris

sampai rumah usai ngajar di fakultas. Dengan senang hati saya


traktir. Silahkan pergi ke restoran atau café sendiri. Pilih menu
sendiri. Makan sendiri. Struk bayarannya kasihkan ke saya.”
“Maksudnya? Waaah sama saja bohooong. Ah Bapak mah …,”
balas mahasiswa.
Dosen balik membalas SMS itu: “Lho apa saya ada tampang
sebagai pembohong?”
“Tidak-lah. Just kidding. Maksudnya, saya kok disuruh makan
sendiri. Hehe…”
“Ya, ada berapa orang di rumah? Apa makanan kesukaan orang
tua? Beli dan makan bersama keluarga. Struk bayarannya kasih ke
saya.”
“Wah… Makasih Pak. Bapak baik sekali deh.”
Dosen terus nulis SMS untuk yang ke sekian kalinya,”Kalau ada
orang bilang saya baik itu biasa. Tapi kalau ada mahasiswa bilang ke
dosennya bohoooong … itu kurang ajar namanya.”
“Maaf Pak. Ternyata setelah kenal Bapak, bapak baik banget.
Benar-benar berwibawa dan humoris. Maaf Pak, kalau dulu
saya beranggapan Bapak galak. Saya banyak belajar dari Bapak
bagaimana bersikap pada tempatnya,” tulis mahasiswa itu lagi. []

***

76. RAKIT VS KAPAL PESIAR

Suatu hari Jahja Umar Dekan Fakultas Psikologi UIN Jakarta


memberikan pengarahan tentang belajar kepada mahasiswa
semester VII di ruang teater fakultas.
“Belajar itu perjuangan. Perjuangan itu memerlukan pengorbanan.
Yang dikorbankan adalah hal-hal yang menyenangkan, diantaranya
nonton TV. Ibarat kata pepatah, berakit-rakit ke hulu, berenang-
renang kemudian. Bersakit-sakit dahulu, bersenang-senang
kemudian,” ungkapnya dengan penuh semangat.
Tiba-tiba seorang mahasiswa angkat tangan dan bertanya,“Pak,
mengapa kita harus naik rakit untuk sampai ke hulu, kalau
sekarang sudah ada kapal pesiar? Kan lebih enak. Naik rakit itu cara

135
Humor Therapy

konvensional, karena sekarang sudah ada cara modern dalam belajar.”


Seluruh mahasiswa langsung tertawa.
Setelah tenang, Pak Jahja kembali menjelaskan. “Karena jika naik
kapal pesiar banyak proses yang tidak dialami dalam perjalanan.
Jika tidak mengalami proses yang sulit, kita tidak bisa merasakan
sulitnya perjalanan. Berakit ke hulu itu penting, walaupun di
sebelahnya ada kapal pesiar.”
Mahasiswa tertawa kembali. []

***

77. BUNUH DIRI

Seorang dosen psikologi kepribadian sedang menjelaskan


perbedaan kepribadian antara orang Jepang dan orang Indonesia.
Setelah menerangkan banyak hal, dosen akhirnya bertanya:
“Apa perbedaan antara orang Jepang dan Indonesia saat bunuh
diri?”
“Kalau orang Jepang bunuh diri disebut hara-kiri. Kalau orang
Indonesia bunuh diri disebut tewas, sahut seorang mahasiswa.
“Boleh, tapi bukan itu yang saya maksud.”
“Apa Pak?”
Dosen itu menjawab,”Orang Jepang bunuh diri karena menjaga
martabat diri. Tetapi kalau orang Indonesia bunuh diri karena
frustasi dan putus asa.” []

***

78. MPI: MAHASISWA PENDOWNLOAD INTERNET

Di kalangan mahasiswa Pascasarjana IAIN Cirebon, jurusan


Manajemen Pendidikan Islam (MPI) dipelesetkan menjadi
Mahasiswa Pendownload Internet.
“Bagaimana asal-usul munculnya istilah ini?” tanya saya kepada
mahasiswa.
“Biasa Pak, mahasiswa saat menulis paper mayoritas referensinya
136
Perpaduan antara Teori dan Pengalaman Empiris

dari internet yang tidak jelas penulisnya,” jawab seorang mahasiswa.


“Mengapa Anda melakukan itu?” tanya saya lagi.
“Ya, biasa Pak, kejar tayang karena banyak tugas dan terbatasnya
waktu,” tambah mahasiswa.
“Itu namanya defence mechanism atau mekanisme pertahanan
diri,” ujar saya yang langsung disambut tawa para mahasiswa. []

***

79. INNA LILLAHI WA INNA ILAIHI RAJIUN

“Maaf Pak saya terlambat datang ke kelas karena tadi bapak saya
jatuh di kamar mandi dan saya harus menolongnya,” ujar seorang
mahasiwa Psikologi Konseling kepada dosennya.
“Inna lillahi wa inna ilahi rajiun. Bagaimana keadaan Bapak
kamu?” tanya dosen.
“Maaf pak, bapak saya masih hidup. Kenapa Bapak bilang
inna lillahi wa inna ilahi rajiun?” jawab mahasiswa dengan penuh
kesedihan.
“O maaf, sebutan itu bukan hanya untuk orang yang meninggal
saja, tetapi untuk setiap musibah yang menimpa kita. Saya tidak
bermaksud mengatakan bapak Anda sudah meninggal,” jelas dosen
sambil menambahkan bahwa pemahaman ummat Islam tentang
penggunaan istilah inna lillahi wa inna ilaihi rajiun masih terbatas
pada kematian saja.
“Oooo… begitu ya Pak. Saya baru mengerti sekarang.
Terimakasih ya, Pak,” jawab mahasiswa. []

***

80. YANG MENARIK DARI LAKI-LAKI BAGI WANITA

Seorang dosen sedang menjelaskan teori Sigmund Freud


tentang perkembangan psikoseksual. Untuk menggugah perhatian
mahasiswanya, sang dosen melontarkan pertanyaan kepada mahasiswa.
“Apa yang menarik dari laki-laki bagi perempuan?” tanya sang

137
Humor Therapy

dosen sambil berdiri di depan kelas.


“Berbeda-beda antara satu orang dengan orang lain. Itu sangat
tergantung persepsi masing-masing,” jawab mahasiswa yang duduk
di pojok kanan belakang.
“Boleh. Anda memakai teori persepsi. Tapi, apa kira-kira
mayoritas bagi wanita yang menarik dari laki-laki?” tanya dosen
lagi sambil meminta mahasiswa yang duduk di bagian belakang
untuk menjawabnya.
“Kalau mayoritas sich pasti bilang yang menarik dari bagian
tubuh pria ya ….. tangan lah. Kalau kaki kan untuk jalan atau
nendang, mata untuk melihat dan mulut untuk mencium. Tapi
kalau cewek matrek sich yang pasti menarik yaaaa isi kantong
cowok,” jawab mahasiswi.
Gerrrrrrrrrr, seisi kelas langsung ketawa. []

***

81. BSD

Ketika masuk kelas pertama kali, biasanya ada perkenalan.


Dosen menanyakan nama, asal daerah, dan asal sekolah.
Dosen : “Anda dari mana?”
Mahasiswa: “Saya dari Jombang BSD.”
Dosen : “Maksud Anda, dari Jombang Bumi Serpong
Damai (BSD)?”
Mahasiswa: “Bukan Pak. Maksudnya, Jombang itu di Bintaro
Sana Dikit.”
Gerrr... Seisi kelas langsung tertawa.

***

82. “MAAF, PAK, USUL SAYA CABUT!”

Ketika perkuliahan pertama kali hendak dimulai.


“Saya termasuk yang sulit mengingat nama mahasiswa,” kata
dosen saat membaca daftar hadir sambil bertanya apa ada cara yang
138
Perpaduan antara Teori dan Pengalaman Empiris

mudah untuk mengingat nama.


“Yang dipanggil diminta berdiri Pak,” usul seorang mahasiswa
yang duduk di bangku paling depan.
“Bagus. Bisa kita coba,” komentar dosen itu.
Maka saat memanggil nama mahasiswa yang memberikan usul
tadi, dosen meminta mahasiswa itu untuk berdiri. Tetapi saat
mahasiswa mau duduk, dosen melarangnya. “Jangan, nanti dulu.”
“Kenapa tidak boleh duduk Pak?” tanya mahasiswa.
“Anda kan yang usul supaya yang disebut namanya berdiri. Kalau
duduk lagi, ya saya bisa lupa lagi,” jawab dosen.
Karena tidak tahan berdiri lama, sang mahasiswa bilang, “Maaf,
Pak, Usul saya cabut!”
Hahahaha. Derai tawa pun memecah keheningan kelas itu. []

***

83. NAMA SAYA PELANGI

Bu Guru : “Anak-anak, sebelum mulai pelajaran Ibu


pengen kenalan sama kalian dulu satu persatu
ya?”
Murid-murid : “Iya bu guru.”
Bu Guru : “Coba kamu, nama kamu siapa, dan hobimu
apa?”
Murid Cowo 1 : “Nama saya Aji, hobi saya liat pelangi Bu ...”
Bu Guru : “Bagus, hobi yang menarik, coba kamu yang
duduk di sebelah Aji?!”
Murid Cowo 2 : “Nama saya Emon, hobi saya liat pelangi Bu ...”
Bu Guru : “Looohh ... sama ... kalian emang bersahabat
yah? Selanjutnya!”
Murid Cowo 3 : “Nama saya Jojo, hobi saya liat pelangi Bu ...”
Bu Guru : “Wah... sama-sama laki-laki, hobinya jadi sama
ya?Coba deh, lanjutin ke murid perempuan.
Ya ... kamu yang cantik ... siapa nama dan apa
hobimu?”
139
Humor Therapy

Murid Cewe 1 : “Nama saya Pelangi, hobi saya pake rok mini Bu”
Bu Guru : “Alamak jangan ...” []

***

84. “MAMAH, ITU LAUNDRY!”

Istri : “Papah! Mamah barusan liat harga pakaian murah-murah


banget Pah! Coba deh jas/blazer = Rp. 8.000,- kebaya = Rp.
8.000,- kimono = Rp. 7.000,- safari stelan = Rp. 14.000,- !
Masih banyak yang lainnya juga Pah! Asli murah abiiiiisssz!”
Suami : “Di mana itu Mah?”
Istri : “Toko baru di ujung gang itu loh Pah!”
Suami : (???) “Mamah!! Itu bukan toko baju …. ! Itu laundry!” []

***

85. COPY RIGHT & RIGHT TO COPY

Pusat Kajian Agama dan Budaya UIN Syarif Hidayatullah


bekerjasama degan penerbit Rene Book mengadakan bedah buku
karya Irshad Manji dengan judul Allah, Liberty, and Love: Suatu
Keberanian Mendamaikan Iman dan Kebebasan pada hari Jumat
(4/5/2012). Bertindak sebagai moderator adalah Suparto. Pembahas
buku adalah Zuwairi Misrawi dan Irfan Abu Bakar.
“Selamat datang. Ini buku Irshad Manji yang baru dengan
judul Allah Liberty and Love. Saya menikmati membaca buku ini
meskipun dalam bentuk foto kopi (bukan asli),” ungkap moderator.
“Di Indonesia memang ada undang-undang tentang hak
cipta (copy right) dan setiap kekayaan intelektual seperti buku ini
dilindungi oleh undang-undang. Jadi buku ini memiliki copy right,
tetapi saya juga memiliki right to copy,” lanjutnya.
Secara spontan Irshad Mandji menirukan ungkapan moderator,
“Copy right and right to copy,” yang langsung disambut tawa oleh
para hadirin. []
***

140
Perpaduan antara Teori dan Pengalaman Empiris

86. MAHASISWA KAPAL SELAM

Sebelum memulai perkuliahan, seorang dosen membaca daftar


hadir mahasiswa.
Dosen : “Ahmad.”
Mahasiswa : “Hadir.”
Dosen : “Fuad” (bukan nama sebenarnya).
Mahasiswa : “Hadir.”
Dosen : “Nah ini, mahasiswa kapal selam. Kadang timbul,
kadang tenggelam. Kadang hadir, kadang tidak
hadir.”
Seisi Kelas : “Gerrr...” []

***

87. KERBAU ATAU SAPI

“Papa lihat tuh sapinya besar sekali,” kata anak kelas 4 SD kepada
ayahnya saat terjebak macet di Pantura sambil menunjuk seekor
kerbau di sawah, pada saat mereka hendak mudik lebaran.
“Itu bukan sapi Nak, tapi kerbau,” sahut ayah keheranan karena
anaknya belum bisa membedakan antara sapi dan kerbau.
“Si Dika, anak kita, belajar hewan kan lewat gambar doang Pa,
makanya belum bisa membedakan antara kebau dan sapi,” jelas
mamanya yang duduk di sampingnya.
“Bagaimana pun juga, ini adalah kegagalan guru kita mengajarkan
jenis binatang kepada anak-anak sekolah,” ujar papanya dengan nada
tinggi sambil meneruskan nyetir kendaraan. []

***

88. TANDA LELAKI SEJATI

“Bu Guru, boleh gak saya bertanya?” tanya seorang siswa


Madrasah Pembangunan (MP) kepada guru Biologi.
“Ya, boleh silakan bertanya,” jawab Bu Guru singkat.

141
Humor Therapy

“Tapi pertanyaannya saya ucapkan di depan, dekat Bu Guru ya,”


ucap siswa laki-laki tersebut.
“Lho kenapa memang?” tanya Bu Guru sambil mempersilakan
muridnya mendekatinya.
“Bu kenapa punya saya selalu tegang setiap bangun tidur di pagi
hari?”
Dengan entengnya Bu Guru menjawab, “Itu tandanya kamu laki-
laki sejati. Jadi harus bersyukur. Kalau tidak seperti itu kamu tidak
normal.”
“Terimakasih Bu Guru,” ucap siswa tadi sambil menuju tempat
duduknya. []

***

89. CONTOH GAMBAR

Guru Biologi di MP sedang menjelaskan topik reproduksi. Untuk


menjelaskan topik tersebut, dia meminta anak-anak menggambar
alat reproduksi.
“Bu Guru, boleh gak saya ke kamar mandi sebentar?” tanya
seorang murid laki-laki sambil angkat tangan.
“Lho mengapa di suruh menggambar kok malah ke kamar mandi?
Ga’ usah melihat untuk menyamakan gambar ya,” ucap Bu Guru.
Spontan saja anak-anak tertawa. []

***

90. HUKUMAN UNTUK SEBUAH KESALAHAN

Waktu pelajaran akan berlangsung, Ruslan mengacungkan


tangannya ingin bertanya.
Guru : “Ya, apa yang ingin kau tanyakan, Ruslan?”
Ruslan : “Begini Pak, apakah orang bisa dihukum untuk
sesuatu yang belum diperbuatnya?”
Guru : “Oh, tentu saja tidak, Ruslan. Orang hanya boleh
dihukum untuk perbuatan salah yang telah diperbuatnya.”
142
Perpaduan antara Teori dan Pengalaman Empiris

Ruslan : “Syukurlah kalau begitu, Pak. Saya belum membuat PR.”


Guru : “?????” []

***

91. PELAJARAN SEJARAH

Seorang guru sejarah sedang memberikan pelajaran tentang


pahlawan.
“Dari kisah perjuangan tadi, saya yakin, ada di antara kalian
yang tidak setuju dengan perang,” kata Pak Guru. “Nah, siapa yang
ingin memberikan alasan, kenapa perang harus ditentang?”
Seorang murid di belakang mengacungkan jari. “Saya benci
perang,” ujar murid tersebut seraya menambahkan,“Sebab perang
menciptakan sejarah, dan saya sangat tidak suka pelajaran sejarah.” []
Sumber: Ardiansyah - Rina Ariyani,
http://wakakak.net/Cerita-Lucu-Sekolah

***

92. JATUH CINTA VS JATUH DARI SEPEDA

“Apa bedanya jatuh cinta dan jatuh dari sepeda?” tanya Amir
kepada teman-teman sekelas suatu pagi sebelum Bu Guru datang
ke kelas.
“Jatuh cinta berjuta rasanya... kalau jatuh dari sepeda cuma satu
rasanya, saaaakiiit !” jawab teman Amir. []

***

93. SAYANG MURID VS SAYANG ISTRI

Guru 1 : “Apa beda sayang murid dengan sayang istri?”


Guru 2 : “Kalau sayang murid, celananya dinaikin. Kalau sayang
istri, celananya diturunin.”
***

143
Humor Therapy

144
Perpaduan antara Teori dan Pengalaman Empiris

94. AL-AZHAR ITU MUHAMMADIYAH YA?

Anak teman saya ini namanya Fira, duduk di kelas tiga SMP
Al-Azhar Serang. Sejak TK sampai SMP, memang Fira belajar
di sekolah tersebut. Suatu hari ia berbincang dengan mamanya,
seorang dosen di IAIN Banten.
“Mah … sejak dari TK sampai SMP, Fira tidak pernah diajarin doa
qunut lho Mah di sekolahan, berarti Al-Azhar itu Muhammadiyah
ya Mah?”
“Aaa ... duh,” desis Mama Fira bingung. “Mungkin ya, mungkin
tidak.” []

***

95. SEJARAH DIPONEGORO

Seorang guru sejarah di sebuah pondok pesantren mengajarkan


tentang perang Diponegoro. Seperti biasa, sebelum memasuki mata
pelajaran baru, sang guru memberikan pertanyaan kepada murid-
murid.
Guru : “Kapan terjadinya perang Diponegoro?”
Murid : “Bakda magrib Pak Guru.”
Guru : “Apa maksudmu. Perang Diponegoro kok bakda
magrib?”
Murid : “Maksud saya, tahun 1825-1830, itu kan sama dengan
bakda magrib, Pak Guru”
Gerrrrrrrr ... ! []

***
96. BUKAN MELAHIRKAN TAPI STEK

Guru Biologi : “Bagaimana cara manusia berkembang biak?”


Murid : “Dengan cara melahirkan.”
Guru : “Benar.”

145
Humor Therapy

Tiba-tiba seorang murid angkat tangan dan bilang,”Salah, Pak!


Salah!”
Guru : “Mengapa salah? Apa alasanmu?”
Murid : “Manusia itu berkembang biak bukan dengan
melahirkan tapi dengan cara stek. Karena yang
ditanam ‘batang’ bukan ‘bijinya’.”
Seisi kelas tertawa terpingkal-pingkal.[]

***

97. PELAJARAN DARI PADEPOKAN CINA

Di suatu padepokan di Tiongkok pernah hidup seorang guru


yang sangat dihormati karena tegas dan jujur. Suatu hari, dua murid
menghadap guru. Mereka bertengkar hebat dan nyaris beradu
fisik. Keduanya berdebat tentang hitungan 3x7. Murid pandai
mengatakan hasilnya 21. Murid bodoh bersikukuh mengatakan
hasilnya 27. Murid bodoh menantang murid pandai untuk meminta
guru berbagai jurinya untuk mengetahui siapa yang benar di antara
mereka.
“Jika saya yang benar 3x7=27 maka engkau harus mau dicambuk
10 kali oleh guru, tetapi jika kamu yang benar (3x7=21) maka saya
bersedia untuk memenggal kepala saya sendiri, ha ha ha ... !” ujar
murid bodoh.
Demikian si bodoh menantang, sangat yakin pendapatnya
benar.
“Katakan Guru  mana yang benar?” tanya murid bodoh.
Ternyata Guru memvonis cambuk 10x bagi murid yang pandai
(orang yg menjawab 21). Si murid pandai protes. “Bagaimana
mungkin ini bisa, Guru?”
Sang Guru menjawab,”Hukuman ini bukan untuk hasil
hitunganmu, tapi untuk ketidakarifanmu yang mau berdebat
dengan orang bodoh yang tidak tahu kalau 3x7 adalah 21!”
Guru melanjutkan,”Lebih baik melihatmu dicambuk dan
menjadi Arif daripada guru harus melihat satu nyawa melayang
sia sia!”

146
Perpaduan antara Teori dan Pengalaman Empiris

Pesan moral yang dapat kita ambil adalah jika kita sibuk
mmperdebatkan sesuatu yang tak berguna, berarti kita juga sama
salahnya atau bahkan lebih salah daripada orang yang memulai
perdebatan. Sebab dengan sadar kita membuang waktu dan energi
untuk hal yang tidak perlu.
Bukankah kita sering mengalaminya? Bisa terjadi dengan
pasangan hidup, tetangga atau kolega. Berdebat atau bertengkar
untuk hal yang tidak ada gunanya, hanya akan menguras energi
percuma. Ada saatnya kita diam untuk menghindari perdebatan
atau pertengkaran yang sia-sia. Diam bukan berarti kalah, bukan?
Memang bukan hal yang mudah, tapi janganlah sesekali
berdebat dengan orang bodoh yang tidak menguasai permasalahan.
“Merupakan suatu kearifan bagi orang yang bisa mengontrol diri dan
menghindari amarah atas suatu kebodohan.” []

***

98. NARUH ANAK SEPERTI NARUH BARANG

“Kalau ada guru yang maksa orang tua untuk ambil rapor
anaknya tuh ya aku. Wah, memang nyebelin banget. Kadang-kadang
orang tua tuh tidak mau peduli sama anaknya. Jadi, aku kan kasihan
sama anaknya. Kadang orang tua itu seenake dewe, naruh anak tuh
kayak naruh barang aja. Pokoknya dia maunya beres, hmmmmm
…. Padahal kan keluarga sangat berperan. Tapi ya itu … yang kayak
gini kan nyebelin banget.” Demikian pengakuan seorang guru di
sebuah sekolah swasta di Ciputat. []

***

99. ANGIN PUTING BELIUNG

Guru : “Cuaca ekstrim akan terjadi di hampir seluruh wilayah


Indonesia sampai bulan Februari 2012. Hari ini saja
(Minggu, 29/1/2012), di Jawa Timur 8 orang meninggal,
pohon-pohon tumbang dan perumahan rusak karena
kena angin puting beliung.”

147
Humor Therapy

Murid : “Bu Guru, kenapa sih harus disebut angin putting beliung?
Kok kurang sopan. Boleh tidak diganti dengan nama lain.”
Guru : “Hahahaha … bukan cuma susu yang boleh pakai
‘puting’. Suka-suka yang memberi nama dong.”
Murid : “Kalau begitu, jika ada yang memberi nama dengan
putting pentil beliung boleh dong Bu Guru?”
Guru : “Ya boleh saja …. Kan tadi Bu Guru bilang suka-suka
yang memberi nama. Coba saja kamu umumkan
namanya, tapi kenapa kok harus pakai ‘pentil’ segala?
Nanti dikira pentil ban sepeda lagi. Lagian enakkan
pakai kata putting kok, kan lebih pas… ha ha ha ...” []

***

100. SAYA SUKA SAMA USTAZ

Ketika pertama kali saya menjadi guru pengabdian di Pondok


Pesantren Modern Darul Ulum Bogor, saya ditugaskan oleh pesantren
untuk mengajar Tafsir. Menurut cerita pengajar Tafsir sebelum saya,
bahwa ada seorang murid perempuan yang sulit menghafal. Setiap
kali diberi tugas menghafal, ia selalu tidak hafal. Namun ketika saya
memberikan tugas kepada murid tersebut, ternyata ia mudah hafal.
Akhirnya saya bertanya kepada murid tersebut.
Guru : “Saya dengar, kamu dulu ketika diberi tugas untuk
menghafal selalu tidak hafal. Tetapi sekarang kamu
selalu hafal. Apa yang membuatnya kamu menjadi
hafal?”
Murid : “Karena saya mau menghafal.”
Guru : “Kenapa dulu tidak mau menghafal?”
Murid : “Karena saya tidak mau aja.”
Guru : “Kenapa sekarang kamu mau menghafal?”
Murid : (Terdiam sejenak) “Tapi jangan bilang siapa-siapa ya
ustaz, karena saya suka sama ustaz.”
Guru : ???
***

148
Perpaduan antara Teori dan Pengalaman Empiris

149
Humor Therapy

101. SUARA PENYANYI

Pada waktu senggang, Bu Guru bertanya kepada murid-


muridnya.
“Anak-anak, kalau penyanyi sedang bernyanyi suaranya….?”
(Bu Guru menduga jawabannya adalah ‘suaranya merdu’). Tetapi
jawaban murid-murid ternyata lain.
Mereka menjawab,“Suaranya, … berisiiiik, Bu Guru .…!”

***

102. SAYA MASIH LOADING, BU

Bu Guru masuk kelas, dan kebetulan hari itu dia ingin


mengetahui seberapa besar minat para siswa untuk belajar. Katanya
sebelum memulai pelajaran.
“Siapa yang mau belajar sungguh-sungguh silakan di dalam
kelas, dan siapa yang tidak mau sungguh-sungguh belajar silakan
di luar kelas. Ayo… siapa yang mau sungguh-sungguh belajar,
acungkan tangan!”
Semua mengacungkan telunjuk tangannya ke atas, kecuali si
Alif yang mengangkat tangannya dengan mengepal. Ini tentu saja
membuat Bu Guru kebingungan, kurang mengerti.
“Apa maksudmu mengepalkan tangan, Alif?” tanya Bu Guru.
“Apa kamu menentang Ibu?”
Sambil nyengir-nyengir, Alif berkata,”Ini, Bu, maksud saya
masih loading, Bu Guru. Coba Ibu lihat….! (Sambil menggerakkan
kepalan tangannya, telunjuknya bergerak perlahan-lahan dan
akhirnya ia mengacungkan telunjuknya). Nah, sekarang saya sudah
mengacungkan telunjuk kan Bu!”
Seisi kelas pun akhirnya tertawa semua. []

***

150
Perpaduan antara Teori dan Pengalaman Empiris

103. CBSA: Cah Bodo Soyo Akeh

Kebijakan pemerintah pada tahun 1980-an untuk menerapkan


Cara Belajar Siswa Aktif (CBSA) menuai pro dan kontra. Mereka
yang kontra dengan rasa sinis memplesetkan singkatan CBSA
menjadi Cah Bodo Soyo Akeh (Bahasa Jawa, artinya anak bodoh
semakin banyak). Ada juga yang mengartikan CBSA menjadi Catat
Buku Sampai Abis. []

***

104. SABAR VS MARAH

Menghadapi murid-murid di sekolah memerlukan teknik dan


pendekatan tersendiri. Salah satunya adalah bersikap sabar. Berikut
ini dialog antara murid dan guru tentang kesabaran di kelas.
Murid : “Kok bisa sih Bu Guru sabaaaar banget?”
Guru : “Ya percuma marah-marah. Kalian pasti akan bilang
kenapa sih ibu marah-marah?”
Murid : “Betul, Bu Guru.”
Guru : “Ingat... marah itu tidak enak. Perasaan kita jadi tidak
enak terus.”
Murid : “Tapi kalau Bu Guru marah tambah cantik lho, Bu.”
Seiisi kelas jadi tertawa semua.

***

105. YANG MENARIK

Guru Biologi dan murid-murid di kelas 9A MTs Pembangunan


UIN Jakarta sedang berdialog.
Guru : “Apa yang menarik dari materi pelajaran minggu lalu?”
Murid-murid : “Reproduksi, Bu... !”
Guru : “Baik. Kalau bagi kamu?” (Tanya guru sambil
menunjuk murid yang duduk di pojok belakang).

151
Humor Therapy

Murid-murid : “Yang menarik ya tangan Bu. Masa kaki. Kaki kan


untuk menendang.”
Guru : “Gubrakkk ...”
Gerrr... seisi kelas jadi tertawa. []

***

106. My Pen is …

Peristiwa ini terjadi saat guru bahasa Inggris mengajarkan kata


benda tentang alat tulis kepada murid-muridnya.
Guru : “What is this?”
Murid : “That is a pen.”
Guru : “Do you have a pen?”
Murid : “Yes I have a pen.”
Guru : “Where is your pen?”
Murid : “My pen(is) here.”
Guru dan murid pun jadi cekikian semua.
Spasi ternyata sangat penting! []

***

107. BIRTDAHY GIFT

A secretary got an expensive PEN as birthday gift from


her boss. She sent her boss a ‘Thank You’ via SMS. The wife
read the text and angrily shows her husband the message:
“Your penis wonderful, I enjoyed using it last night. Thanks.”

***

108. GURU LUAR BIASA

Saat izin keluar dari sekolah tempat kerja untuk makan siang,
tanpa direncanakan semula, seorang guru Madrasah Pembangunan
UIN Jakarta ketemu tiga teman lamanya di sebuah restoran.
152
Perpaduan antara Teori dan Pengalaman Empiris

“Aku kalau ada waktu kosong biasa keluar. Kadang ke bank, kadang
ke toko buku, dan kadang ke restoran untuk makan seperti ini,” ungkap
guru Biologi tersebut mengawali obrolan sambil makan siang.
“Ya itu namanya guru luar biasa,” kementar temannya.
“Bukan guru luar biasa kali, tapi guru biasa di luar,” ucap
kawannya menimpali.
“Bukan...Itu lebih tepat disebut guru liar,” tambah kawan lainnya.
Hahahahahahah. Langsung saja semua tertawa seraya menikmati
menu makan siang. []

***

109. GURU SUMBER INSPIRASI

Menjelang hari guru, murid-murid mulai menyiapkan acara


khusus di sekolah.
“Ini momentum yang tepat untuk mengapresiasi jasa dan
perjuangan guru kita,” kata ketua kelas.
“Ya setuju. Karena bagiku, guru adalah sumber inspirasi dan
sumber ilmu pengetahuan,” tambah murid yang lain.
Tiba-tiba bu guru menyeletuk,“Bagus...asal jangan jadikan sumber
air mata ya...atau sumber cinta.”
Seisi kelas jadi tersenyum semua. []

***

110. SERANGGA TOMCAT

“Serangga Tomcat merajalela di daerah Jember Jawa Timur.


Tahukah anak-anak, apa serangga Tomcat itu?” tanya Pak Guru
beberapa saat sebelum bel istirahat berdentang.
“Tomcat itu singkatan dari tomato cat. Jadi, artinya serangga
kucing tomat,” sahut seorang murid yang paling cerdas di kelas itu
dengan suara lantang disambut gelak tawa semua siswa. []

***

153
Humor Therapy

111. BELUM PRAKTIK BUAT ANAK

Kondisi anak-anak remaja usia sekolah saat ini mulai


mengkhawatirkan. Mereka sudah terbiasa bicara hal-hal yang vulgar
dengan gurunya. Berikut ini pengalaman seorang guru biologi di
sebuah madrasah swasta.
Murid : “Bu, apa yang kita pelajari sekarang?”
Bu Guru : “Ya, kita akan bahas pelajaran di kelas 8, terutama
bagian yang sulit dipahami, untuk persiapan Ujian
Nasional.”
Murid : “Bu guru, mengapa kita tidak bahas reproduksi
saja?”
Bu Guru : “Kenapa harus kita bahas materi itu. Itu kan materi
mudah dan kalian sudah paham semua. Siapa yang
masih belum tahu bagian dari organ reproduksi?”
Murid : “Ya, tapi kita kan belum praktek buat anak, jadi kita
belum tahu.”
Bu Guru : “Ya … kalau praktik nanti saja kalau kalian sudah
menikah.”
Murid : “Tidak boleh sekarang ya, Bu…?”
Bu Guru : “Ya gak boleh lah …” []

***

112. WISATA SEKOLAH

Dari tanggal 27 sampai dengan 30 April 2012, usai Ujian Nasional,


para siswa dan guru MTs Pembangunan akan mengadakan wisata ke
Jogjakarta. Ketika sedang merencanakan wisata itu, Bu Guru mengatakan:
“Mohon maaf ya, anak-anak. Kali ini Bu Guru tidak bisa ikut
wisata ke Jogja.”
“Memang kenapa, Bu?” tanya beberapa siswa hampir bersamaan.
Mereka merasa kurang enjoy jika tidak ditemani wali kelas.
“Bu Guru sebagai wali kelas harus ikut kami. Bareng-bareng
di bus. Kasihan kami. Kami perlu kasih sayang dan perhatian Bu

154
Perpaduan antara Teori dan Pengalaman Empiris

Guru,” pinta Anto yang dikenal pemberani di kelas itu.


“Kalau kasih sayang, Ibu sudah memberikannya kepada
kalian selama tiga tahun, sejak kalian di kelas tujuh. Kali ini Ibu
kelihatannya ada acara lain. Ibu selalu sayang sama kalian dan
berdoa yang terbaik untuk kalian. Nah, kalian bisa mengerti kan?”
“Ya, benar apa yang Bu Guru katakan. Kami setuju. Tapi, jangan
sampai kebaikan tiga tahun itu terhapus dengan tiga hari karena ibu
tidak bersama kami. Karena perjalanan kami rasanya pasti hambar
tanpa Ibu Guru.”
“Ooow …,” sejenak Bu Guru mengerutkan kening dan berpikir.
“Ya, baiklah, nanti Ibu lihat situasi dan kondisi dulu ya …” []

***

113. DETIK-DETIK MENJELANG PENGUMUMAN UN SMP

Menjelang pengumuman hasil Ujian Nasional (UN) SMP/MTs,


murid-murid Madrasah Pembangunan banyak yang penasaran,
terutama mereka yang senang bermain daripada belajar.
Sebagian dari mereka menanyakan ke guru wali kelas via SMS
dan BBM.
“Bu Guru, bagaimana kira-kira kelulusan kelas kita? Apa semua
lulus atau ada yang tidak lulus?” tulis seorang murid dalam BBM.
“Ya ditunggu saja, kan besok diumumkan. Kalau nanti malam
ada yang ditelpon wali kelas, berarti ya tidak lulus,” jawab Bu Guru
yang membuat murid-murid semakin deg-degan.
Tidak mau menyerah begitu saja, murid masih tetap merayu
gurunya untuk memberi bocoran pengumuman.
“Bu… sedikit aja bocorannya. Lulus semua atau ada yang gagal?”
tanya murid itu.
“Ya coba saja nanti malam tanya kepada teman-teman yang lain,
ada yang dapat telpon dari wali kelas atau tidak,” pesan Bu Guru.
“Tapi kalau Hp lagi dalam keadaan off bagaimana? Kan tidak
bisa terima telpon?” tanya murid lagi.
“Ya tidak boleh off.”

155
Humor Therapy

“Jadi semalaman kita tidak boleh tidur Bu?”


“Hahahaha … Siapa yang melarang tidur? Ya berdoa saja ya
semoga lulus.” []

***

114. SLIP OF TONGUE

Saat memberikan pengarahan kepada anggota tim ahli standar


sarana dan prasarana, Edy Tri Baskoro, koordinator kegiatan Badan
Standar Nasional Pendidikan (BSNP) berkata,“Pemantauan ini
harus dilakukan oleh ITB.”
Langsung para tim ahli berkomentar, “Oleh ITB atau BSNP Prof?”
“O ya, maksud saya BSNP. Saya merasa seperti di ruang rapat
senat ITB,” ucap Edy sambil meminta maaf karena slip of tongue tadi.
Semua yang hadir pun jadi tak kuasa menahan tawa.
“Teringat rapat senat,” kata Denny anggota tim ahli dari ITB.
“Nah, teringat kampus ITB itu artinya masik aktif ngajar,”
komentar Prof. Johny dari Universitas Indonesia yang menjadi
salah satu anggota tim ahli. []

***

115. TIM PEMANTAU STANDAR

Tim pemantauan standar nasional pendidikan BSNP


biasanya menginap di Hotel Boutique Blok M. Usai kegiatan,
sebagian tim bersama anggota BSNP berjalan-jalan ke Mal di
Blok M Square.
Ketika melihat-lihat pakain, penjaga Mal bertanya.
“Bapak anggota BSNP ya?”
“Ya,” jawab seorang anggota BSNP sambil menenteng
belanjaannya.
“Kalau Bapak anggota tim pemantau ya?”
“Lho kok tahu?” tanya tim pemantau keheranan.

156
Perpaduan antara Teori dan Pengalaman Empiris

“Ya, dari tadi kami amati Bapak melihat-lihat terus, tapi tidak beli.”
Ha ha ha ... []

***

116. COPY PASTE

Kebiasaan melakukan copy paste ternyata tidak hanya terjadi


di kalangan mahasiswa, tetapi juga dosen. Kisah ini dialami oleh
seorang Guru Besar asesor sertifikasi dosen di sebuah perguruan
tinggi di Yogyakarta. Sebagai seorang asesor, tugasnya adalah
menilai evaluasi diri yang ditulis oleh dosen yang notebene seorang
laki-laki.
“Saya seorang ibu rumah tangga yang sudah mendidik
anak selama 10 tahun dengan penuh disiplin dan kasih sayang.
Pengalaman ini juga saya terapkan dalam mendidik mahasiswa
saya,” demikian tulisan dosen tersebut pada bagian dari evaluasi
dirinya.
Dengan mudahnya sang Professor memberikan catatan “Copy
Paste” dalam lembar penilaiannya. Bagaimana tidak, dosen yang
bersangkutan adalah laki-laki tapi isi tulisannya seorang ibu. []

***

117. DOKTOR DJUANDI

Salah satu staf sekretariat BSNP tinggal di kantor. Namanya


Djuandi, berasal dari Bandung.
“Mana Doktor Djuandi?” tanya Prof. Johny dari UI seusai
kegiatan standar sarana dan prasarana.
“Punten, saya belum Doktor Pak, panggil saja Djuandi,”
jawabnya.
“Doktor itu artinya Mondok di Kantor,” jelas Prof. Johny.
Tentu saja teman-teman di sekretariat langsung tertawa. []

***

157
Humor Therapy

118. MODUS MEMBUAT LAPORAN

Ini modus satuan pendidikan dalam membuat laporan tentang


kondisi sekolahnya.
Jika untuk kepentingan akreditasi, laporannya ‘dibaikin’.
Jika untuk mengajukan bantuan dana, laporannya ‘dijelekin’.
Jika diminta membuat laporan tetapi tidak terkait dengan
kepentingan sekolah, maka instrumen laporan dicuekin (tidak
diisi). []

***

119. LIFT UNTUK GURU BESAR

Di gedung rektorat Universitas Indonesia ada tiga lift. Satu lift


khusus untuk pimpinan dan guru besar dan dua lift untuk umum.
Prof. Johny, Direktur Poltek Jakarta yang juga guru besar di Fakultas
Teknik UI, suatu saat akan menggunakan lift khusus guru besar.
Tetapi oleh satpam ditegur.
“Maaf Pak, tidak boleh pakai lift ini karena khusus untuk guru
besar,” kata satpam.
Akhirnya Prof. Johny pindah ke lift satunya lagi. Tentu harus
antri. Tiba-tiba datang guru besar lain, kawan dekat Prof. Johny.
Langsung dia menyapanya.
“Eee kenapa tidak pakai lift ini. Ayo naik bareng,” ajak guru besar
tersebut.
“Oleh petugas keamaan, saya tidak boleh naik litf itu,” jawabnya
sambil menenteng tas punggungnya.
Petugas keamanan yang berdiri di dekat lift langsung minta maaf
kepada Prof. Johny.
“Maaf pak, saya karyawan baru,” ucap petugas keamanan
tersebut. []

***

158
Perpaduan antara Teori dan Pengalaman Empiris

120. PARKIR KHUSUS DOSEN

Di Universitas Indonesia dibedakan antara lokasi parkir dosen


dan mahasiswa. Seorang dosen Jurusan Arsitektur karena selalu
pakai pakaian gaya kausal sempat ditanya satpam.
“Maaf, bapak akan ke mana?” tanya satpam.
“Ya akan ngajar,” jawab dosen dengan nada agak tinggi.
Namun satpam masih kurang percaya apakah yang bersangkutan
dosen atau bukan.
Maka satpam menuju mobil dan mengamati stiker yang ditempel
di kaca mobil.
Karena berpakain kausal satpam tidak percaya dia sebagai dosen. []

***

121. TANPA BIAYA BISA ‘BIAYAAN’

Prof. Zaki Baridwan, koordinator standar biaya di BSNP


menyampaikan pentingnya biaya dalam melakukan kegiatan
monitoring dan evaluasi standar.
“Biaya ini penting karena kalau tidak ada biaya, surveyor jadi
‘biayaan’ selama di daerah,” kata Prof. Zaki kepada tim ahli.
Langsung saja anggota tim menyambut dengan tertawa. []

***

122. PIH = Pak Ibnu Hamad

Menjelang pelaksanaan Ujian Nasional SMA/MA tanggal 16-


19 April 2012, seorang anggota BSNP melakukan rapat koordinasi.
Dihadiri oleh seluruh anggota BSNP, Direktur SMP, SMA, dan SMK,
Biro Hukum, Kepala Puspendik, dan Kepala Balitbang.
“Salah satu Posko Ujian Nasional di Kementerian Pendidikan
dan Kebudayaan adalah PIH,” kata Kepala Balitbang mengawali
pembicaraannya.
“Apa itu PIH?” tanya seorang anggota rapat.

159
Humor Therapy

“Pusat Informasi dan Humas,” jawab anggota BSNP.


“Bukan, PIH itu artinya Pak Ibnu Hamad,” ungkap Kepala Balitbang
yang langsung disambut dengan tawa oleh seluruh peserta rapat. Kepala
PIH saat itu memang Ibnu Hamad dari Universitas Indonesia. []

***

123. RUMUS MATEMATIKA 2014

Seorang Professor Matematika dari perguruan tinggi terkemuka,


memperkenalkan rumus matematika baru tahun 2014. Formulanya
adalah sebagai berikut:
Su – aH = §i (1x – ta2x)
Co sa
Dibacanya adalah: Suminah diperkosa satu kali minta dua kali!
Catatan: Ini sekadar humor. Bukan untuk diterapkan. []

***

124. SUKA DUGEM

Titi dan Kamal, pasangan kekasih yang saling mencintai dan


lama tak bertemu itu berceloteh panjang lebar setelah mereka
berjumpa di rumah orang tua Titi pada suatu hari Minggu siang
yang ceria. Kamal kelihatan lebih ganteng dan PD.
“Mas Kamal, ke mana saja kamu sih kok nggak calling aku?”
“Aku lagi kerja di Bandung, sayang. Maaf ya, aku baru nyari fulus
yang banyak.”
“Sudah dapat fulus yang banyak … ?”
“Sudah, sayang. Tenang ….”
“Di mana sekarang? Mas tabung di bank ya?”
“Ya, tentu-lah. Di mana lagi menyimpan uang yang paling aman
kalo tidak di bank.”
Titi tampak senyum-senyum, girang. Bahagia. Karena kekasihnya
sudah punya uang yang banyak. Berarti kalau mau jalan ke mana

160
Perpaduan antara Teori dan Pengalaman Empiris

saja nggak perlu khawatir.


“Terus selama ini Mas juga kecantol cewek Bandung ya?”
“O, nggak sayang. Aku kan setia sama kamu.”
“Selain bekerja, Mas ke mana aja?”
“Ya kadang, jalan-jalan gitu, untuk mencari angin segar. Kalau
ada waktu ya dugem-lah.”
“Haaa …? Dugem?!” tanya Titi kaget sekali. “Mas suka dugem?”
“Iya. Memang kenapa?”
“Mas suka yang gila-gilaan itu?”
“Eh, alahmak …jangan berpikiran yang aneh-aneh dulu, sayang.
Maksud Mas dugem itu dunia gemar mengaji!”
“Ya, syukurlah kalau Mas masih seperti Mas yang kukenal dulu,”
ujar Titi dalam hati, menatap kekasihnya penuh cinta. []

***

125. KAMBING TIDAK MENGANDUNG KOLESTROL

Pada hari Idul Adha 1434, seusai memotong hewan kurban,


saya menerima pesan singkat (SMS) dari seorang teman di IPB.
Isinya sebagai berikut.
“Hasil penelitian metaanalisis terbaru, ternyata kambing
tidak mengadung kolesterol. Dari penelitian dengan 1000 ekor
kambing yang mengandung, ternyata kesemua kambing tersebut
mengandung cempe (anak kambing)”. Hahahaha… []

***

126. YA BENK, SAMA-SAMA YA BENK

Menjelang magrib hari terakhir puasa saya kirim pesan singkat


(SMS) ke teman, kerabat, dan kolega. Salah satunya ke kolega (staf)
di Fakultas Psikologi UIN Jakarta.
Ucapan idul fitri saya tulis dengan bahasa standar. “Kami
sekeluarga mengucapkan selamat idul fitri. Minal aidin wal faizin.

161
Humor Therapy

Semoga Allah menerima puasa dan ibadah kita. Mohon maaf lahir
dan batin”. Dari Bambang dan keluarga
Tidak lama kemudian staf yang menerima SMS langsung
menjawab. Tapi jawabannya di luar dugaan saya karena dengan
bahasa gaul, “Iya Benk sama-sama ya benk... Maaf lahir batin juga...”
Membaca jawaban tersebut saya hanya ketawa sambil bergumam.
“Wah mesti salah kirim ini. Saudara atau anak saya aja tidak pernah
manggil Benk, tapi abi”. Keesokan harinya, menjelang salat idul fitri,
saya menerima SMS dari staf yang sama.
“Astaghfirullah Bapak mohon maaf saya baru ngeh (Sunda:
mengerti) kalau ternyata kemarin salah kirim balasan sms. Maaf
Bapak. Minal aidin wal faizin. Mohon maaf lahir dan batin ya Bapak.
Selamat hari raya idul fitri 1434 H”.
Dengan singkat saya jawab, “O ya tidak apa-apa. Selamat idul
fitri. Mohon maaf lahir dan batin”.
Kejadian di atas saya ceritakan kepada istri   anak-anak sambil
santai usai salat idul fitri. Pasti aja semua ketawa terbahak-bahak.Ya
selalu ada cerita lucu di balik indahnya silaturahim.

***

127. Khotbah IDULFITRI Vs Khotbah JUMAT

Setelah sungkeman dan sarapan pagi, seorang ustaz bertanya


kepada jamaahnya.
Ustaz : “Apa bedanya antara khotbah Jumat dan khotbah
idulfitri?”
Jamaah 1 : “Khotbah idulfitri dilakukan setelah shalat.
Khotbah Jumat dilakulan sebelum shalat.”
Ustaz : “Benar. Sambil menunjuk jamaah lain untuk
menjawab.”
Jamaah 2 : “Saat khotbah idulfitri banyak yang merokok,
sedangkan saat khotbah Jumat tidak ada yang
merokok.”
Gerrrr... ketawa semua.
***
162
Perpaduan antara Teori dan Pengalaman Empiris

128. TIKET PESAWAT MURAH

Saat liburan sekolah yang bertepatan dengan liburan akhir


tahun 2013, dalam akun twitter ada promosi tiket murah.
“Jalan-jalan yuk dengan Merpati, cuma Rp 51 ribu lho”.
Demikian bunyi promosi tersebut dalam rangka ulang tahun
Merpati.
Seorang pemilik akun langsung berkomentar, “dijamin pulang
ke rumah gak?”
“Ke rumah sakit”, jawab pemilik akun yang lain.
“Masih mending pulang ke rumah sakit, pulangnya ke rumah
abadi alias di liang kubur”
“Hihhhhh ngeri deh”

***

129. ABUN SAPI

Dalam sebuah acara halal bi halal alumni Gontor,   seorang


alumni berdiri dan angkat bicara.
Alumni 1 : “Breaking news. Ada perkembangan baru di Gontor
Abun sapi sekarang dijual di kiftir (kafetaria). Santri
bisa makan dengan nikmat sebagai pelengkap
salatoh/sambal dan tewel.”
Alumni 2 : “Alhamdulillah. Bisa meningkatkan gizi santri.”
Alumni 1 : “Ya, jenisnya juga bervariasi. Ada   Abun Lifeboy,
abun cuci, dan abun sapi.”
Alumni 2 : “Kalau itu mah, di midhaah (tempat wudhu) dan
hammam (kamar mandi) juga banyak. Dari dulu
sudah ada.”z
Alumni 1 dan 2 serta seluruh undangan: hahahahahaha. Ayak
ayak wae.

***

163
Humor Therapy

130. BIDAH

“Di Gontor, untuk mata pelajaran fikih ternyata diajarkan bidah”,


ungkap seorang alumni yang sudah menjadi pengusaha perkebunan
di Sumatera lewat BBM grup.
“Ah, jangan ngarang ente. Bisa kwalat nanti nyebarin berita
bohong”, ucap alumni lainnya.
“Haqiqatan (Beneran). Santri-santri diajari fikih dengan
menggunakan kitab Bid’ayatul Mujtahid”.
Hahahahaha

***

131. OH PONDOKKU

Setiap santri dan alumni Gontor pasti ingat lagu “Oh Pondokku”.
Lagu ini selalu dinyanyikan dalam berbagai event dan kegiatan
pondok. Saat khutbatul arsy (Pekan Perkenalan), kunjungan tamu
dari luar pondok, perpisahan alumni, pertemuan alumni dan
banyak lagi, lagu tersebut selalu dinyanyikan. Bahkan tidak jarang
para santri dan alumni menangis saat menyanyikan lagu tersebut.
Namun bagi sebagian santri lagu itu juga diplesetkan. Salah
satunya adalah plesetan yang dibuat anggota BBM Group “Bulis
Komsol”. Lirik yang benar adalah “Oh Pondokku tempat naung
kita”, tetapi diplesetkan sebagai berikut.
Alumni 1 : “Oh pondokku tempat naum kita....” (naum=tidur)
Alumni 2 : “Oh pondokku tempat ane kenal syijar”
(Syijar=rokok)
Alumni 3 : “Oh pondokku tempat ane ghosob sandal”
(ghosob sandal=ambil sandal orang lain tanpa izin)
Alumni 4 : “Oh pondokku tempat ane madhrub ma’a
qismul amni.” (ane madhrub ma’a qismul
amni=saya dipukul bagian keamanan).

***

164
Perpaduan antara Teori dan Pengalaman Empiris

132. BAHASA PASARAN

Berikut ini beberapa contoh bahasa pasaran yang hanya dipakai


dan dipahami dikalangan alumni Gontor saja. Bahasa ini jarang
kita temukan di Gontor karena jika ada yang menggunakannya,
maka ia akan dilaporkan oleh jasus (mata-mata) dan dipanggil ke
mahkamah lughah (hakim bahasa).
Tuhmil ente, ana firjaun ba’din (Meremehkan  kamu, saya sikat
nanti).
Anta min aina ya akhi? Ana min ansharul adhim. (Kamu dari
mana asalnya? Saya dari Tulung Agung).
Ana la maza maza akhi (saya tidak apa-apa saudaraku).
Huwa faqod la kaef kaef, enta alladzi masyghul (Dia saja tidak apa-
apa. Malah kamu yang sibuk).
Ada lagi santri yang membuat ungkapan dengan menggunakan
nama-nama ustaz, seperti berikut ini.
wa idzaa husnul ma’aafi rif ’at (Nama Ustaz Rifat Husnul Maafi)
wa idzaa zubaidi sujiyat (Nama Ustaz Sujiyat Zubaidi)
wa idzaa muhtarom umar ahmad (Nama Ustaz Muhtarom
Umar)

***

133. MAHKAMAH LUGHAH

Berikut ini kisah santri yang melanggar bahasa di Pondok


Gontor. Ceritanya nama santri tersebut ditulis di papan tulis yang
ditempel di dinding Asrama Gedung Baru Kibar (GBK). Muharik
lughah (pengurus bahasa) yang bertugas saat itu adalah Iskandar
Efendi dari Bangka. Begitu sang santri melihat namanya ditulis di
papan pelanggaran, dia langsung menghapus namanya.
“Saya hapus karena saya merasa tidak bersalah. Saya juga tidak
menghadiri penggilan mahkamah bahasa”, ungkap sang santri.
Esok harinya santri tersebut dipanggil langsung oleh hakim
lughah GBK.
“Limaza la tahdur bil amsi?” Artinya, kenapa kemarin tidak hadir
165
Humor Therapy

ke mahkamah bahasa?”, tanya Iskandar Efendi pengurus bahasa.


“Ana la a’rif kak mad’u mahkamah lughah. Artinya, saya tidak
tahu kalau dipanggil ke mahkamah bahasa”, jawab sang santri sambil
menambahkan pengurus bahasa langsung memukul punggungnya
dengan sajadah.
“La yumkin anta la ta’rif mad’u mahkamah lughah, lianni
anzhuruka tumsih binafsi ismaka fi saburah”, ungkap pengurus
bahasa yang maksudnya adalah. “Tidak mungkin kamu tidak
mengetahui dipanggil ke mahkamah bahasa. Sebab saya melihat
sendiri kamu menghapus namamu di papan tulis”.
Sang santri terpaksa menjawab, “na’am kak, azhunnu antum
la tanzhuruni. Summa maza khothoi, lianni insan muthi” kak,
atakallam arobiatan kulla yaum”. Artinya “Ya kak. Saya kira Kakak
tidak melihat saya. Kemudian apa kesalahan saya? Sebab saya anak
yang taat dan patuh”
Iskandar sedikit kesal sambil memperlihatkan kertas jasus.
Sang santri langsung sigap dan membantah “alaisa hazihil kalimah
arobiyyatan?” Artinya, “Bukankah ini kalimat bahasa Arab?”.
“Maza al-murod wa ghorduka? Ana firjaun anta” ungkap
pengurus bahasa yang artinya “Apa maksudmu? Saya sikat kamu”.
Sang santri tersenyum dan tau bakal dipukul oleh pengurus
bahasa. Sambil cengengesan sang santri bilang, “ana sikat anta”.
Pengurus bahasa itu akhirnya ketawa lupa mukul sang santri.
Yessss merdeka...

***

134. KABEL EKTENSI 4 LUBANG:


MAKNA SEBUAH PERSAHABATAN

Pada tanggal 21-23 Agustus 2013 BSNP melaksanakan validasi


standar nasional pendidikan di Hotel Quality Yogyakarta. Dalam
kegiatan ini ada lima standar (pengelolaan, biaya, pendidik dan
tenaga kependidikan, sarana dan prasarana, biaya, dan pendidikan
nonformal) serta penilaian karya sastra.
Usai salat magrib, pada hari pertama, saya bersama Ibu Ari dan

166
Perpaduan antara Teori dan Pengalaman Empiris

Ibu Kun menikmati santap malam di Bale Raos Keraton Jogjakarta.


Di tempat ini menu makanannya adalah tradisional. Ada bebek
ungkep, gudeg komplit, nasi gurih dan lainnya. Meskipun tradisional
rasanya sangat nikmat. Tidak kalah dengan menu makan malam di
hotel tempat kami menginap.
Di tengah-tengah makan, saya menerima SMS dari Prof. Eko
Indrajit anggota BSNP yang juga ikut acara validasi.
“Kamar 529. Kalau lewat beliin kabel extensi yang bisa 4 colokan”.
Saya baca pesan tersebut sambil menikmati nasi gurih. “Ada pesan
dari Pak Eko untuk nyari kabel” ungkapku ke Bu Ari dan Bu Kun.
“Hanya saya ragu apakah SMS ini ditujukan ke saya atau salah kirim
ya”, ujarku sambil menambahkan dari bahasanya sepertinya sudah
ada pembicaraan sebelumnya. Ini diawali dengan “kamar 529”.
“Di kamar memang colokan listriknya terbatas” komentar bu Ari
sambil menambahkan Pak Eko membawa banyak jenis peralatan.
“Dalam perjalanan pulang, nanti kita cari”, ucap Bu Kun memberi
solusi.
Saya jadi merasa tenang dengan solusi tersebut dan terus
meneruskan makan malam.
Di tengah perjalanan pulang, tiba-tiba telepon saya berdering.
Saya lihat dari BSNP (Bu Ning).
“Pak Bambang dimana? Kita dan para peserta lainnya sudah
menunggu di ruang rapat”.
“Saya masih di jalan, menuju hotel”, jawabku singkat. Malam
itu memang ada rapat koordinasi, mulai jam 20.00. Sementara
saya sebagai ketua tim masih di jalan padahal jarum jam sudah
menunjukkan angka 20.30. Saya merasa guilty feeling.
“Nanti kalau ada Alfamart atau Indomaret kita berhenti ya, untuk
cari kabel pesanan Prof. Eko”, pesanku ke Bu Kun yang membawa
kami keliling Jogja dengan mobil Yaris warna merah.
“Ada kabel ekstensi mas?” tanyaku ke pegawai Alfamart.
“Tidak ada pak”.
Saya langsung kembali ke mobil yang sedang menunggu di
pinggir jalan.
“Sekarang saya antar Bu Ari dan Pak Bambang ke hotel dan nanti

167
Humor Therapy

saya carikan kabelnya”, ungkap Bu Kun memberi solusi.


Tiba di hotel saya langsung menuju ruang rapat di lantai dua. Kira-
kira lima belas menit kemudian, bu Kun datang membawakan kabel.
Tidak lama klemudian, ada sms dari Prof. Eko. “Wah sudah
ditanyakan lagi nih kabelnya”, gumamku sambil mengetik di laptop.
Tapi di luar dugaan saya, ternyata isi sms-nya adalah “Maaf tadi
salah kirim”.
“Saya sudah dapat kabel Prof dan sekarang akan saya antar ke
kamar”, balasku lewat SMS.
“Maksud saya tadi kirim sms ke Bambang teman saya. Bukan ke
Pak Bambang”, jelas Prof. Eko saat saya memberikan kabel kepada
beliau di kamar 529.
“Tidak apa-apa Prof. Eko. Selamat bekerja kembali”, ucapku sambil
minta permisi meninggalkan kamar.
Setelah sampai kamar, Pak Eko kirim pesan lagi. “Terimakasih
Pak Bambang. Maaf merepotkan”.
“Inggih sami-sami Prof Eko. Tidak apa-apa”, jawabku.

***

135. Wisdom persahabatan

Sebelum tidur saya masih memikirkan peristiwa ini. Akhirnya saya


sampai pada kesimpulan sebagai berikut.
• Inilah makna sebuah persahabatan dan networking yang
dijalin melalui kegiatan BSNP. Sejak awal saya tidak terbayang
akan makan malam di Bale Raos Kraton Yogyakarta.
Ternyata Bu Kun, teman anggota tim standar sarana tiba-tiba
menawari makan malam bersama.
• SMS (baca keperluan)   yang salah kirim, ternyata juga
memberi solusi, bukan menimbulkan masalah.
•   A friend in need a friend indeed. Make friends as many as
possible but never make  any single enemy.
• Kebaikan yang kita lakulkan kepada kawan, sekecil apapun,
pasti akan dibalas oleh Tuhan dengan kebaikan. Karena itu kita
tidak boleh berhenti melakukan kebaikan kepada siapapun.

168
Perpaduan antara Teori dan Pengalaman Empiris

Demikian wisdom tentang persahabatan. Terimakasih Prof. Eko,


Bu Kun, Bu Ari for being good  friends.

***

136. KREDIT JAMINAN BPKB

Selasa siang (19/2/3013) saya dihubungi pihak telemarketing


sebuah bank swasta di Jakarta.
“Selamat siang Bapak. Kami dari bank ingin menawarkan kredit
dengan jaminan BPKB mobil untuk kredit sampai dengan lima
puluh juta rupiah. Proses sehari selesai dan pihak bank bersedia
untuk menemui Bapak di tempat kerja Bapak”.
Karena tidak ingin mendengarkan penjelasan yang lebih lama lagi,
maka saya langsung menjawab dengan singkat, “Maaf, saya naik sepeda
motor” (kebetulan hari ini saya tidak naik mobil). Secara spontan pihak
telemarketing langsung menjawab “Terima kasih Bapak”.
Ternyata efektif juga cara itu untuk menolak tawaran kredit bank.

***

137. MONITORING UN SAMBIL PUASA SENIN-KAMIS

Rabu, 20 Februari 2013, usai salat magrib saya terima telpon dari
Prof. Edy Tri Baskoro yang sedang berada di Papua untuk sosialisasi
Ujian Nasional.
“Pak Bambang, tolong dicek, jadwal ujian nasional pendidikan
kesetaraan tahap kedua, untuk Program Paket A, B, dan C
dilaksanakan pada tanggal yang sama pada bulan Juli. Biasanya
untuk Program Paket A dan B dilaksanakan satu minggu setelah
UN Program Paket C”, ungkap Prof. Edy seraya minta penjelasan
dengan segera.
Untuk memastikan informasi tersebut, maka saya langsung
buka laptop dan mengecek POS Ujian Nasional. Dalam POS UN
memang untuk ujian program paket A, B, dan C tahap kedua

169
Humor Therapy

170
Perpaduan antara Teori dan Pengalaman Empiris

dimulai pada tanggal yang sama, yaitu 1 Juli 2013. Wah.. mengapa
begini, pikirku. Karena itu saya langsung menelepon Pak Candra
untuk meminta penjelasan tentang jadwal yang sama tersebut.
“Prof. Edy, saya sudah konfirmasi dengan Pak Candra, memang
untuk UNPK Tahap II, Program Paket A, Program Paket B, dan Program
Paket A dilaksanakan pada tanggal yang sama. Alasannya karena tidak
ada ujian formal dan untuk efisiensi anggaran pemantauan. Karena itu
pengumuman hasil ujian juga dilaksanakan pada tanggal yang sama,
yaitu tanggal 27 Juli 2013”, tulis saya melalui SMS ke Prof. Edy.
“Wah tidak bisa jalan-jalan ke daerah dua kali”, jawab Prof. Edy
via SMS yang diakhiri dengan tulisan hik hik hik….
“Benar Prof. Edy. Untuk UNPK tahap pertama, pagi sampai siang
kita harus memantau UN formal dan siang sampai sore memantau
UNPK”.
“Wah iya eh. Enggak bisa makan ikan bakar lagi. Alamat harus
makan nasi kotak di sekolah”.
“Ya. Itupun kalau ada kelebihan nasi kotak di sekolah. Jika tidak
ada, ya bisa puasa”, jawabku.
“Ha ha ha …..Monitoring UN sambil puasa Senin-Kamis (baca
Senin sampai Kamis, bukan Senin dan Kamis)”, jawab Prof Edy.

***

138. PESERTA RAPAT VIP BUKAN TERORIS

Jumat siang (3/5/2013) saat saya sedang menyiapkan makalah


seminar di ruang kerja, Fakultas Psikologi UIN Jakarta, tiba-tiba telepon
genggamku berbunyi. Tanda ada pesan singkat atau SMS masuk.
“Pak Bambang, bisakah hari Minggu (5/5/2013) menemani
Ketua dan anggota BSNP untuk rapat dengan Komite Pendidikan
di kediaman Wapres?”. Demikian bunyi pesan singkat yang dikirim
oleh Nurul Najmah staf Sekretariat BSNP.
“Insya Allah bisa. Mohon informasi, pukul berapa dan dimana
alamat rumah Wakil Presiden?”, jawabku melalui pesan singkat.
171
Humor Therapy

Tidak lama kemudian, SMS masuk lagi. Isinya cukup panjang, yaitu:
“Selamat siang Pak, dimohon kehadirannya pada Rapat Intern (Komite
Pendidikan), yang akan dipimpin oleh Wapres RI pada hari Minggu,
5 Mei 2013, pukul 20.00 WIB di Kediaman Resmi Wapres RI, Jalan
Diponegoro No. 2 Jakarta Pusat. Peserta rapat: Menko Kesra, Mendagri,
Menkeu, Mendikbud, Menteri Agama, Menteri PPN/Ka Bappenas,
Menpora, Ka UKP4, Wamendikbud Bidang Pendidikan, Ka BPKP,
Sekjen Kemendikbud, Kepala Badan Standarisasi (Estándar-red) Nasional
Pendidikan, Dirjen Pendidikan Dasar, Dirjen Pendidikan Menengah,
Kepala Badan Pengembangan SDM Pendidikan dan Kebudayaan dan
Penjaminan Mutu Pendidikan, Kemendikbud. Dimohon konfirmasi
kehadiran. Terimakasih. Hp Persidangan Wapres. Euis.”
Langsung saya jawab.
“Ya, insya Allah bisa. Saya lagi berharap semoga motor tidak
dilarang masuk ke sana”.
“Nanti kusewakan Hercules”, jawab Nurul Najmah. Sebagai
catatan, pesawat Hercules ini merupakan pesawat milik TNI yang
dipakai mengirimkan bahan UN ke 11 provinsi yang bermasalah
dalam penyelengaraan UN tahun ini.
“Wah, malah gak boleh mendarat di sana Hercules. Gak apa-apa,
saya sudah punya solusi, yaitu di bagian depan motor akan saya
tempeli tulisan PESERTA RAPAT BUKAN TERORIS.”.
Alternatif solusi tersebut langsung saya kirimkan ke Nurul
Najmah di Sekretariat BSNP. Dia setuju dan memberi masukan,
“harusnya ditulis PESERTA RAPAT VIP, Jangan diganggu”.
Bagus juga ide ini, gumamku. Dengan demikian, tulisan
di bagian depan motor Honda Kharisma saya adalah sebagai
berikut: PESERTA RAPAT VIP BUKAN TERORIS. JANGAN
DIGANGGU”.
Tidak lama kemudian, ada saran dari Reny, staf Sekretariat BSNP.
“Jangan bawa kantong kresek hitam ya pak.. nanti disangka bom”.
“Ya… terima kasih. Semoga lancar dan sukses”, jawabku sambil
meneruskan menulis makalah. Hahahahahaha

***

172
Perpaduan antara Teori dan Pengalaman Empiris

139. TIDAK BOLEH MASUK


Ketika saya sedang menulis di komputer, tiba-tiba ada seorang
mahasiswi Pascasarjana membuka pintu ruangan.
“Boleh masuk pak?”, tanya mahasiswi tersebut.
Dengan spontanitas dan bermaksud canda, saya jawab, “Tidak boleh”.
Ternyata mahasiswi tersebut menanggapinya dengan serius
dan dia langsung menutup pintu kembali. Sementara saya tetap
meneruskan menulis makalah di komputer.
Tidak lama kemudian, dia datang lagi, tapi kali ini mengucapkan,
“Assalamu’alaikum”.
“Waalaikum salam”, jawabku sambil menambahkan, “Nah lebih
baik mengucapkan salam daripada bertanya boleh masuk”.
“O ya, maaf Pak”, jawab mahasiswi sambil mohon izin untuk
duduk sebelum bimbingan tesis dimulai.

***
140. MUTU = berMUka TUa

Tema Kolokium Psikologi ke-23 yang diselenggarakan di


Bandung (16-18 April 2013) adalah Peningkatan Mutu Tata Kelola
Pendidikan Tinggi Psikologi Indonesia. Salah satu nara sumbernya
adalah Dr. Dwiwahyu Sasongko, Sekretaris Badan Akreditasi
Nasional Pendidikan Tinggi (BAN-PT). Di tengah-tengah
menjelaskan mutu tata kelola, Pak Sasongko yang notabene Dosen
ITB tersebut melontarkan beberapa jokes.
“Sebelum ke acara ini, saya mengajar terlebih dahulu. Sudah saya
pertimbangkan tidak akan terlambat. Tetapi Pak Seger Handoyo,
Ketua Panitia menelpon saya terus, karena khawatir kalau saya
terlambat hadir. Maka saya tegaskan, Pak Seger, saya ini DOSEN,
artinya berDOSA kalau ABSEN”, ucap Pak Sasongko ketika
mengawali presentasinya.
Meskipun banyak kesibukan, tambah Pak Sasongko, saya tetap
memperhatikan MUTU dalam mengajar. Mutu yang saya maksud
adalah berMUka TUa.
Gerrr... peserta kolokium langsung ketawa.
***
173
Humor Therapy

141. PDCA = Please Don’t Change Anything

Dalam acara kolokium Psikologi ke-23 di Bandung (16-18 April


2013), salah satu nara sumbernya adalah Dr. Dwiwahyu Sasongko,
Sekretaris Badan Akreditasi Nasional Pendidikan Tinggi (BAN-PT).
Menurut nara sumber, dalam managemen mutu ada prinsip
PDCA, yaitu Plan, Do, Check, Action.
“Jika prinsip ini dijalankan dengan betul, mutu pendidikan di
sebuah satuan pendidikan akan meningkat”, ungkap Pak Sasongko
dengan penuh semangat.
Tetapi, sayangnya, tambahnya, ada pihak yang memiliki
pemahaman salah terhadap prinsip tersebut. Mereka mengartikan
PDCA menjadi Please Don’t Change Anything.
Gerrr untuk kedua kalinya peserta tertawa.

***
142. BAHASA INGGRIS CIPUTAT

Saat presentasi di kelas, seorang mahasiswa sedang menjelaskan


perkembangan psikososial menurut teori Eric Ericson. Slide
presentasi ditulis dengan bahasa Indonesia, tetapi pemakalah dalam
presentasi menyelinginya dengan bahasa Inggris.
“Perkembangan berikutnya adalah fase Terus dan Misterus
(tulisannya: Trust vs Mistrust)”, ungkap pemakalah.
Langsung saja teman-teman sekalas berteriak membenarkan
ungkapan pemakalah.
“Trust versus Mistrust”, ungkap mereka serentak.
Sebagai dosen saya langsung ketawa dan berkomentar singkat.
“Mohon dimaklumi, ini Inggris Ciputat”, ungkapku.
Gerrr seisi kelas langsung ketawa.
Pada presentasi berikutnya, judul makalah adalah Reality Therapi
(terapi realitas). Tokoh dari terapi realitas adalah William Glesser.
“William Glesser lahir pada tahun 1925 di Ohio (pemakalah
menyebutnya Ohio)”, ungkap pemakalah mengawali presentasinya.
Mendengar ungkapan yang salah, mahasiswa di kelas langsung

174
Perpaduan antara Teori dan Pengalaman Empiris

membenarkan, “Ohaio”.
“Ya, maaf, maksud saya Ohaio”, ungkap pemakalah.
Saya langsung berkomentar,” sekali lagi, mohon dimaklumni,
ini Inggris Ciputat”.
Gerrr…Seisi kelas langsung tertawa.
Pada saat rapat senat fakultas psikologi (2/12/2013), salah satu
anggota senat berhalangan hadir karena ada acara di luar fakultas.
Dosen yang bersangkutan menulis surat ke Dekan sebagai Ketua Senat.
“Saya sedang mengikuti fit and property test untuk calon anggota
Komisi Perlindungan Anak Indonesia”, tulis sang dosen dalam suratnya.
Dekan ketika itulangsung komentar, “Maksudnya fit and proper
test, tapi ditulis fit and property test”.
Ya, itu bahasa Inggris Ciputat lagi, gumamku.

***

143. BAHASA INGGRIS BEKASI

Pada hari Sabtu, 18 Mei 2013 saya mendapat jadwal mengajar


di Program Magister di sebuah perguruan tinggi swasta di Bekasi.
Kali ini merupakan pertemuan yang ketiga dan ada tugas
presentasi dari mahasiswa.
Pemakalah menjelaskan faktor-faktor yang memengaruhi
inteligensi (kecerdasan), diantaranya adalah faktor bawaan dan
lingkungan.
Dalam slide presentasi pemakalah menulis kata kunci NATURE
dan NURTURE.
Nah saat menjelaskan, dengan penuh percaya diri, pemakalah
membacanya NATUR dan NURTUR.
Karena tidak tahu kalau itu salah, maka mahasiswa yang lain
diam saja. Tidak memberikan komentar apa-apa.
Tetapi tiba-tiba dosen memberikan komentar.
“Membacanya bukan natur dan nurtur, tetapi yang benar adalah
nature (dibaca neice) dan nurture (nercer)”, ucap dosen sambil
menambahkan mohon dimaklumni karena ungkapan tadi adalah

175
Humor Therapy

ungkapan Bahasa Inggris Bekasi.


Gerrrrr seisi kelas langsung ketawa.
Berikutnya, pada saat menjawab pertanyaan dari mahasiswa,
pemakalah menjelaskan tentang klasifikasi temperamen anak.
“Mungkin dia termasuk anak easy cil (child), atau difficult cil
(child).
Untuk kedua kalinya saya mengoreksi bacaan mahasiswa tadi.
“Yang benar adalah cail (child) bukan cil”, ungkap dosen seraya
menekankan, “tidak apa-apa, kalau yang pertama tadi bahasa
Inggris Bekasi Barat, yang ini Bahasa Inggris Bekasi Timur”
Hahaha. Seisi kelas langsung ketawa lagi.

***

144. PESANTREN BAIK UNTUK ORANG LAIN

Kisah ini terjadi saat saya menguji disertasi Iis Abdul Haris di
Universitas Ibn Khaldun Bogor (15/5/2013). Judul disertasi adalah
Model Pengelolaan Pendidikan Integratif Dalam Pencapaian
Tujuan Pendidikan Nasional: Studi Kasus di Pesantren Darul
Muttaqien Parung Bogor dan Pesantren Al-Karimiyah Sawangan
Baru Depok Jawa Barat.
Ujian dipimpin oleh Rektor UIKA, H. E. Bahruddin,
sedangkan tim penguji adalah Prof. Didin Hafidhuddin Direktur
Program Pascasarjana, Prof. Sofyan Sauri Guru Besar UPI, dan
Adian Husaini, Ph.D. Sebagai promotor adalah Prof. Didin
Saefuddin dan saya sebagai co-promotor.
Pada menit-menit pertama, nampak promovendus agak
cemas dan Prof. Sofyan Sauri mengetahui kondisi emosional
promovendus tersebut.
“Saya harap Saudara Promovendus tidak usah cemas dan
deg-degan. Santai dan rileks saja dalam menjawab pertanyaan”,
ungkap guru besar dari UPI tersebut.
Dengan adanya motivasi tersebut, semangat dan rasa
percaya diri promovendus mulai tumbuh. Bahkan promovendus
sangat semangat sekali ketika menjawab pertanyaan saya

176
Perpaduan antara Teori dan Pengalaman Empiris

177
Humor Therapy

tentang keistimewaan pendidikan pesantren. Semua hadirin


juga terpengarangah dengan kehebatan pendidikan pesantren
sebagaimana dijelaskan oleh promovendus.
“Pendidikan pesantren bukan lagi pendidikan kelas dua yang
terpinggirkan, kumuh, kolot, dan antikemajuan. Pendidikan
pesantren merupakan wadah kaderisasi generai masa depan
yang tangguh, handal, kompeten, dan berakhlak mulia. Karena
itu pesantren merupakan pilihan yang tepat untuk pendidikan
anak-anak kita”, ungkap promovendus yang notabene seorang
pejabat di Kementerian Agama RI.
Menanggapi penjelasan tersebut, dengan santai dan tenang
saya langsung bertanya, “Apakah anak-anak Saudara ada yang
belajar di pesantren?”
“Tidak ada yang mau masuk pesantren”, jawabnya singkat.
Gerrr... hadirin langsung tertawa.
Sementara, Prof. Didin Hafidhuddin langsung menanggapi,
“Jadi kalau begitu pendidikan pesantren itu baik untuk orang
lain, tetapi tidak baik untuk anak-anak Saudara Promovendus?”
Gerrr... untuk kedua kalinya hadirin tertawa.

***

145. RBA

Saat pulang dari kampus, istri saya langsung cerita kalau SK


pengangkatan dirinya sebagai Sekretaris Jurusan Sistem Informasi
Fakultas Sains dan Teknologi sudah turun.
“SK Rektor sudah turun, Abi. Ada di atas meja”, uncapnya singkat.
Saya langsung menuju ke meja kerja dan saya temukan SK
Rektor di sana.
“Abi tolong ajari saya membuat RBA (rencana bisnis anggaran)”,
ucapnya sebelum tidur.
“Ya besok lah”, jawabku.
Begitu bangun pagi, sebelum salat subuh, istri saya bilang lagi,
“Abi ajari membuat RBA, ya”.

178
Perpaduan antara Teori dan Pengalaman Empiris

“Ya. Tahu nggak, RBA itu apa? RBA itu ‘Rencana Bangun Awal’
karena pagi-pagi kita harus sudah berangkat ke kampus”, jawabku
sambil berdalih Ini mau tidur mikir RBA. Bangun tidur mikir RBA
lagi. Wahhhhh begitu pentingnya RBA.
Hahahaha...

***

146. MAKAN DAGING SAPI

Tamu kita malam ini adalah seseorang yang sekolah SD di


Jakarta kemudian kuliah di Amerika dan pernah memegang posisi
strategis di sebuah perusahaan ternama di sana. Namun ia terpanggil
untuk pulang ke Indonesia. Sekarang ia menjadi anggota Kabinet
Indonesia Bersatu. Inilah, Gita Wirjawan Menteri Perdagangan RI.
Demikian Rossy memperkenalkan bintang tamu dalam acara
talk show “Rossy Goes To Campus” di UIN Jakarta, Sabtu malam
(18/5/2013). Setelah Rossy mempersilahkan Gita Wirjawan untuk
duduk, ia bertanya lagi.
“Makan apa sih kok badannya bisa tinggi, besar, dan paling
ganteng lagi di Kabinet Indonesia Bersatu. Siapa tahu di sini ada
mahasiswa yang kurang gizi sehingga pola makannya bisa ditiru”,
tanya Rossy yang langsung diikuti tawa dari hadirin.
Gita diam sejenak. Sambil memegang mikrofon, dia menjawab,
“Daging sapi”.
Gerrr... hadirin kembali tertawa. Maklum saat ini isu ‘daging
sapi’ lagi menjadi sorotan utama di KPK.

***

147. JATUH HATI

Salah satu pertanyaan yang dilontarkan Rossy ke Gita Wirjawan adalah


tentang cita-citanya saat masih kecil.
“Sebenarnya apa sih cita-cita Pak Gita waktu kecil?” tanya Rossy
kepada Gita Wirjawan.

179
Humor Therapy

“Ingin jadi musisi, tapi ibu saya tidak setuju karena profesi musisi
itu kurang menguntungkan saat itu”, jawab Gita.
“Bagaimana perasaan Pak Gita saat ibu melarang untuk menjadi
musisi?”
“Sangat jatuh hati”.
Saat itu Rossy langsung berdiri dari tempat duduk sambil
menghadap kepada hadirin dan berkata dengan suara lantang,
“Nilai Bahasa Indonesia-nya empat”.
Pak Gita langsung menimpali lagi, “sangat sedih, maksud saya.
Maaf saya kali ini agak nervous karena ada di samping Rossy.”
Gerrrrrr hadirin tertawa lagi.

***

148. MAN JADDA WA JADA

Pada penghujung acara, Rossy meminta masing-masing


narasumber untuk memberikan kata penutup, termasuk kepada
Ahok.
“Untuk bisa sukses, kita harus kerja keras tetapi tetap pada
koridor perundang-undangan”, kata Wakil Gubernur DKI tersebut.
“Selain kerja keras apa lagi?”, tanya Rossy
“Sesuai dengan nasihat ustaz saya, kita harus Man Jadda Wa
Jada”, ucap mantan Bupati Belitung Timur tersebut.
Gerrr... seluruh hadirin langsung ketawa.

***

149. MOTIVASI TERTINGGI

Ketika mengadakan road show ke kampus-kampus, Iwan


Setyawan pernah diminta untuk memotivasi mahasiswa.
“Saya juga memiliki pengalaman yang serupa dengan Mas Iwan.
Saya termasuk orang yang lahir dari keluarga kekurangan. Tolong
berikan motivasi kepada saya supaya sukses dalam belajar dan
meniti karir”.
180
Perpaduan antara Teori dan Pengalaman Empiris

Dengan entengnya, Iwan menjawab, “Kesulitan yang Anda


hadapi itu merupakan motivasi yang luar biasa. Maka saya tidak
perlu lagi memotivasi Anda”.

***

150. JAJAN TIGA RIBU

Ini kisah anak teman saya yang bekerja di Telkomsel. Anaknya


saat ini sedang duduk di kelas I Sekolah Dasar.
“Ayah, saya minta uang saku tiga ribu”. Kata anak sebelum
berangkat ke sekolah.
“Ya ini”, kata ayahnya sambil menyodorkan uang lima ribu
rupiah.
“Ga mau ayah, saya minta tiga ribu?”
Ayahnya jadi heran, kenapa anaknya tidak mau diberi uang lima
ribu.
Akhirnya sang ayah baru paham, setelah anaknya bercerita kalau
harga jajanan di sekolah tiga ribu.

***

151. NABI MAKAN KURMA

Dalam sebuah majelis, Rasulullah dan para sahabat sedang


makan kurma. Seperti yang kita ketahui, kurma itu ada bijinya.
Nah, saat itu, Rasulullah tidak menaruh biji kurma di depannya,
tetapi ditaruhnya di depan sahabat yang duduk di sebelahnya.
Akibatnya, biji kurma di depan Sahabat tersebut menjadi lebih
banyak jumlahnya dibanding biji kurma dari sahabat yang lain.
“Wahai Sahabatku, Engkau banyak sekali makan kurma, sampai
bijinya bertumpuk-tumpuk?”, tanya Rasulullah.
Sahabat tersebut sebenarnya tahu apa yang dilakukan Rasulullah
tadi. Karena itu, dengan rileks ia menjawab, “Ya Rasulullah, tahukah
Baginda mengapa banyak biji kurma di depan saya? Ini terjadi
karena saya makan kurma tidak dengan bijinya.

181
Humor Therapy

Berbeda dengan Rasulullah yang makan kurma dengan biji-


bijinya, sehingga tidak ada sebijipun tersisa, apalagi menumpuk
seperti ini”, jawab sahabat yang langsung disambut dengan tertawa
oleh Rasulullah dan Sahabat yang lain.

***

152. SEGEL SOBEK

Kita sudah biasa mendengar atau membaca peringatan dari


perusahaan seperti ini, “Sebelum dibuka pastikan ‘safety seal’ masih
utuh”. Atau peringatan yang senada, “Jangan diterima, jika segel rusak”.
Namun, peringatan yang satu ini agak lain. Peringatan ini penulis
baca di sebuah stiker yang ditempel di sepeda motor. Saat itu penulis
sedang terjebak kemacetan di jalan RS. Fatmawati menuju kantor
BSNP.
Tulisan yang penulis maksud adalah sebagai berikut:
WARNING
Jangan di-nikah-in
Jika segel robek.
Penulis hanya tersenyum saat membaca tulisan itu. Pikir-pikir
bisa menghilangkan stress akibat macet di jalan raya. Hahahaha.

***

153. PERASAN SUSU

Seorang editor buku pelajaran untuk kKurikulum 2013 memiliki


pengalaman lucu ketika mengedit draf buku. Berikut ini diantara
temuannya.
“Saya bingung ketika membaca ‘perasaan susu”, kata editor
mengawali ceritanya.
Setelah berpikir sejenak, sang editor menemukan jawabannya,
yaitu perasan susu atau perahan susu.
Ketika mengedit draf buku yang lain, sang editor menemukan
tulisan ‘perawan barang elektronika’. Sang editor bingung

182
Perpaduan antara Teori dan Pengalaman Empiris

memikirkan apa maksudnya. Setelah dipikir kembali, ternyata


maksudnya adalah perawatan barang elektronika.
Yang lebih parah lagi, ketika mengedit buku sejarah Indonesia.
Sang editor menemukan tulisan, ‘kontol Raja terhadap rakyat sangat
penting’. Padahal yang benar adalah kontrol Raja terhadap rakyat
sangat penting.

***

154. CINTA ANAK SD

Berikut ini dialog via pesan singkat atau SMS antara dua anak
kelas VI SD. Tanpa sengaja, sang ayah menemukan pesan singkat ini
saat mengecek isi SMS di handphone milik anaknya.
Cewek : “Aku mau tanya, tolong dijawab ya?”
Cowok: “Ya.”
Cewek : “Jujur ya, selain saya apa ada orang lain di sampingmu?”
Cowok: “Jujur. Tidak ada.”
Ya, anak SD zaman sekarang sudah berpacaran. Berbeda dengan
zaman kita (orang tua) dahulu. Karena itu pola asuh dan bimbingan
dari orang tua sangat penting bagi anak-anak.

***

155. KFC

Tuyem : “Halloo...Kaepsi­?”
KFC : “Iya, ada yang bisa di bantu?”
Tuyem : “Ayame ana apa ora?”
KFC : “Oh ada”
Tuyem : “Jajal gawa mrene, diadu karo ayame inyong!”
KFC : “X_X”

Telepon Kedua
Tuyem : “Hallooo...kaeps­i?”
KFC : “Iya.”
Tuyem : “Delivery order?”
183
Humor Therapy

KFC : “Iya.”
Tuyem : “24 jam?”
KFC : “Iya.”
Tuyem : “Oooh hebat ya, kowe ora tau turu!”
KFC : “X_X”

Telepon Ketiga
Tuyem : “Hallooo...kaeps­i?”
KFC : “Iya...”
Tuyem : “Ayam ana?”
KFC : “Ada.”
Tuyem : “Sega?”
KFC : “Ada.”
Tuyem : “Es krim?”
KFC : “Ada.”
Tuyem : “Burger?”
KFC : “Ada! Banyak! Komplit!!” (bakule nesu)
Tuyem : “Esih ana kabeh? Ora payu apa!!” =))
KFC : “X_X”

Telepon Keempat
Tuyem : “Hallooo Kaepsi?”
KFC : “Kowe maning! Arep ngledek maning apa!”
Tuyem : “Woi inyong arep pesen! ya wis, inyong ora sida pesen lah!”
KFC : “Oh iya! Mau pesen apa?”
Tuyem : “Soto Sokaraja baen seporsi !!!”
KFC : “Hiiiiih !!!”

Telepon Kelima
Tuyem : “Hallooo Kaepsi­??”
KFC : “Mesti kowe maning, arep ngapa kowe?”
Tuyem : “Arep pesen ayam!”
KFC : “Oh iya! Apa lagi?”
Tuyem : “Ayam karo sega! tapi mbungkuse dipisah baen yak?
Mengko nek di dadekna siji, segane entong dithotholi
ayame”
KFC : “Wooooi wong edan! Tak tempiling sisan kowe!...” =D =))
***
184
Perpaduan antara Teori dan Pengalaman Empiris

156. TUKANG IKAN

Tukang ikan : “Bu, ikan kembung seger nih!”


Pembeli : “Kecil-kecil gini, ini sih bukan kembung, tapi
kempes!” (Tukang ikan nyengir)
Tukang Ikan : “Atau ini bu, ikan belanak?”
Pembeli : “Lho, ikan bukannya bertelur, bang?!” (Tukang
ikan mulai jengkel)
Pembeli : “Ee, sebetulnya saya mau cari ikan baronang,
bang.”
Tukang ikan : “Semua ikan dari dulu juga baronang, bu. Belum
ada yang jalan kaki atau naik ojeg...! Hehehehe”

***

157. JAM 12 MALAM

Ada sepasang anak remaja, laki-laki dan perempuan, naik mobil


berdua di tepi pantai. Kemudian datang polisi untuk melihat apa
yang terjadi karena ada yang patut diduga mencurigakan. Polisi
menyenter ke dalam mobil. Cewek di dalam mobil lagi merajut,
sedangkan laki-lakinya bermain komputer.
Polisi bingung dan bertanya, “Apa yang kamu lakukan?”
“Saya menunggu dua jam lagi”, jawab sang lelaki sambil bermain
dengan laptopnya.
“Mengapa harus menunggu jam 12 malam?”, tanya polisi dengan
tegas tapi sopan.
“Maaf, pacar saya dua jam lagi 18 tahun”.
Di negara tersebut, ada undang-undang yang menyebutkan jika
laki-laki melakukan hubungan suami istri dengan pasangannya
yang belum berusia 18 tahun, maka ia akan didakwa melakukan
pemerkosaan. Tetapi setelah 18 tahun, tindakan tersebut
dikatagorikan suka sama suka.
Nah, lesson learned dari kisah ini adalah begitu taatnya pasangan
tersebut terhadap undang-undang. Untuk “soal itu” saja, dia taat
menunggu dua jam lagi. Bagaimana dengan remaja di negara kita?

***

185
Humor Therapy

158. PENGEMIS CERDAS

James adalah seorang pria tunawisma yang menjadi pengemis di


Austin, Texas. Ia suka mengubah-ubah caranya dalam mengemis.
Ia pernah melakukan “percobaan” dengan meletakkan sembilan
mangkuk uang yang diberi label berdasarkan agama dan keyakinan.
Untuk menarik pejalan kaki, ia juga memegang tulisan, “Agama
mana yang paling peduli terhadap tunawisma?”
Terlihat mangkuk yang paling banyak mengumpulkan uang
adalah mangkuk atheis, disusul oleh agnostik, kemudian Budha.
Yang hampir kosong adalah mangkuk Yahudi dan Hindu.
James berkata, “Para penganut atheis tampaknya sangat
kompetitif. Bagi mereka, ini semua tentang kompetisi”.

***

159. MUNGKIN DI SINI MUNGKIN DI SANA

Kamis, 19 April 2012, anggota BSNP mengadakan rapat pleno


yang salah satu agendanya adalah membahas hasil monitoring
pelaksanaan UN SMA/MA dan SMK tanggal 16-19 April 2012.
Menjelang rapat dimulai, Prof. Edy Tri Baskoro menanyakan posisi
Prof. Mungin Eddy Wibowo.
“Prof. Mungin ada di mana?” tanya Prof. Edy mengawali
pembicaraan.
“Beliau berhalangan hadir,” jawab Prof. Aman Ketua BSNP.
“Mungkin di sini, mungkin di sana,” jawab Prof. Eddy yang
langsung disambut dengan derai tawa anggota BSNP lainnya. []

***

160. SEKOLAH RUMAH

Pada hari Selasa, 3 April 2012, Kak Seto Mulyadi Ketua Asosiasi
Sekolah Rumah dan Pendidikan Alternatif (ASAH PENA) bersama
puluhan murid-murid sekolah rumah datang ke BSNP untuk
melakukan dialog.

186
Perpaduan antara Teori dan Pengalaman Empiris

Kak Seto : “Bagaimana rasanya sekolah di sekolah rumah?”


Murid : “Senang …. !”
Kak Seto : “Senang karena bisa bangun siang ya …?”
Gerrr... (hadirin tertawa)
Kak Seto : “Mengapa tertarik masuk sekolah rumah?”
Murid : “Karena bisa cepat naik kelas ...!”
Kak Seto : “Kenapa? Karena di sekolah rumah tidak ada
bullying ya...” []

***

161. UN DAN KECEMASAN

Di tengah-tengah rapat koordinasi persiapan pelaksanaan Ujian


Nasional tahun 2012, seorang pejabat eselon satu di Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan mengatakan, “Kecemasan yang
moderat itu dapat meningkatkan prestasi belajar.”
“Jika tidak cemas, itu bloon namanya,” tambahnya yang langsung
disambut dengan tawa oleh para hadirin. “Mau melahirkan saja
cemas. Mau ujian SIM juga cemas. Bahkan antri tiket pada saat peak
season juga cemas,” kilahnya. []

***

162. JUJUR AJUR

Ini pengalaman lain dari seorang Pejabat di Kementerian


Pendidikan dan Kebudayaan ketika mengikuti ikrar pelaksanaan
UN jujur dan berprestasi di Bali. Setelah ikrar, ada seorang peserta
bertanya.
“Bagaimana Pak, kalau jujur ternyata ajur?”
“Ikrar yang ada kan jujur dan berprestasi,” kilahnya. []

***

187
Humor Therapy

163. DARI LAB PINDAH KE LAP

Salah satu anggota BSNP ada yang Guru Besar di bidang farmasi,
berasal dari UNAIR Surabaya Jawa Timur. Dengan kesibukannya
di BSNP, maka waktu yang selama ini lebih banyak digunakan
di laboratorium, beralih ke lapangan. Diantaranya adalah untuk
memantau pelaksanaan Ujian Nasional.
“Memantau ke mana Prof. untuk UN SMA?” tanya saya kepada
Prof. Gunawan Indrayanto.
“Ke Lampung, maka selesai acara kegiatan standar ini saya tidak
pulang ke Surabaya tetapi langsung ke Lampung,” jawabnya sambil
menyebutkan jam penerbangannya.
“Jadi Pak Gunawan sudah beralih dari lab (laboratorium) ke lap
(lapangan),” komentar Prof. Edy Tribaskoro yang langsung diiyakan
oleh anggota BSNP lainnya. []

***

164. BUKA CELANA SAYA

Orang di Nias sulit mengucapkan huruf ‘n’. Untuk kata ‘makan’


misalnya, mereka mengucapkannya tanpa hurup ‘n’, jadi ‘maka’.
Suatu sore ada seorang remaja membawa adiknya jalan-jalan ke
halaman sekolah. Kemudian sang adik pipis di celananya. Si remaja
membuka celana adiknya dan menjemurnya di pagar sekolah.
Hal itu kurang berkenan di pihak kepala sekolah. Kepala sekolah
pun bertanya kepada remaja, “Ini celana siapa?”
Karena saking takutnya remaja menjawab, “Ini buka … celana
saya, Pak”
Hahaha...! []
***

165. GEOTHE-INSTITUT

Wakil Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Bidang Kebudayaan


Wiendu Nuryanti di Bandung pertengahan Desember 2011

188
Perpaduan antara Teori dan Pengalaman Empiris

mengeluarkan pernyataan yang menunjukkan ketidaktahuan


beliau tentang kebudayaan. “Di Indonesia banyak perguruan tinggi
kebudayaan asing seperti Geothe-Institut yang memperkenalkan
budaya Jerman”
Wakil Menteri tampaknya belum bisa membedakan antara nama
perguruan tinggi dan pusat kebudayaan. Padahal Geothe-Institut
adalah nama Pusat Kebudayaan bukan nama Perguruan Tinggi.
Ataukah Geothe-Institut sudah berubah menjadi perguruan tinggi
sejak adanya jabatan Wakil Menteri Bidang Kebudayaan.
Managetehe... []
(Disadur dari Surat Pembaca an. Arie F Batubara, Kompas, 16
Februari 2012)
***
166. WHITE RICE

Kisah ini dialami istri saya saat mengikuti International


Coference on Management and Artificial Intelligence di Bangkok
pada awal April 2012. Istri saya berangkat bersama dua orang dosen
dari Fakultas Sains dan Teknologi UIN Jakarta.
Di Thailand, salah satu kendala adalah mencari makanan halal.
Karena khawatir makan makanan yang tidak halal, saat mau sarapan
pagi, mereka sepakat makan nasi putih. Sementara untuk lauknya
membawa abon sapi dari Jakarta.
“What do you want for your breakfast Sir?” tanya petugas restoran
First Hotel Bangkok.
“Ehm …. Do you have white rice?” tanya salah satu dari dosen
FST yang memang bahasa Inggrisnya pas-pasan banget.
“What?” tanya petugas restoran karena tidak paham apa yang
dimaksud tamunya.
Karena merasa tidak dipahami, sang dosen malah jadi bingung.
Sambil bertanya kepada kawannya, apa bahasa Inggrisnya nasi
putih. Temannya tadi membisiki, “Steam rice.”
“I want steam rice,” ucap dosen kepada petugas restoran.
“O Yes, we have it. Plese go over there Sir,” jawab petugas hotel
sambil menunjukkan tempat nasi putih. []
***
189
Humor Therapy

190
Perpaduan antara Teori dan Pengalaman Empiris

167. KULIT HITAM DAN KULIT PUTIH

Seorang dosen Universitas Sriwijaya Palembang mendapat


kesempatan mengikuti konferensi di Amsterdam Belanda. Peserta
konferensi datang dari berbagai negara, termasuk negara dari benua
Afrika. Yang dari Afrika ini baru pertama kali mengikuti koferensi
seperti ini.
“Ada yang tidak bisa saya lupakan,” ungkap dosen tersebut
mengawali ceritanya. “Pada saat petugas hotel membersihkan
kamar, orang Afrika tersebut terheran-heran.”
“Mengapa Anda terheran-heran sampai mengambil foto segala?”
tanya dosen.
“Saya heran, kok ada orang kulit putih membersihkan kamar
yang ditempati orang kulit hitam seperti saya,” jawab orang dari
Afrika yang baru pertama kali ke luar negeri. []

***

168. KERJA SAMBIL MAKAN


ATAU MAKAN SAMBIL KERJA

Sebagai koordinator kegiatan pengembangan standar sarana dan


prasarana sekolah, Edy Tri Baskoro Anggota BSNP, dalam beberapa
kesempatan ke luar negeri, memperlihatkan foto-foto anggota tim
ahli saat bekerja. Selain ada laptop dan buku referensi, di atas meja
juga ada makanan.
“Orang Indonesia biasa bekerja sambil makan ya,” tanya orang
Bule tersebut.
“Ya supaya ada energi,” jawab Edy Tri Baskoro.
Tiba-tiba temannya, yang juga dari Indonesia menimpali,
“Makan sambil bekerja atau bekerja sambil makan?”
Ha ha ha … []

***

191
Humor Therapy

169. LARANGAN MEROKOK

Larangan merokok biasanya seperti ini: KAMPUS BEBAS ASAP


ROKOK. DILARANG MEROKOK. NO SMOKING, dan lain
sebagainya.
Tetapi larangan merokok di ruang kuliah sebuah fakultas ini
cukup humoris dan efektif.
“MAAF KAMI TIDAK MELARANG ANDA MEROKOK DI
RUANGAN INI, TAPI KAMI MOHON ASAPNYA DITELAN.” []

***

170. PULANG MALAM

Setelah Kepala Bidang Pendidikan Dasar dan Menengah


menutup kegiatan penulisan soal UN SD di Pangkal Pinang, guru-
guru mulai bersiap-siap untuk pulang. Saat itu saya melakukan
pemantauan atas nama BSNP.
“Pulang malam ini ibu?” tanya saya kepada seorang peserta
pelatihan.
“Ya Pak, Karena kalau pulang besok pagi dimarahi suami,” jawab
ibu tersebut disambut derai tawa rekan-rekannya. []

***

171. SULIT BANGUN

Berikut ini obrolan mahasiswa program pascasarjana yang


sudah tergolong tua.
“Malam begini kok masih mengerjakan tugas kuliah,” komentar
seorang mahasiswa S3 kepada kawannya.
“Ya, besok deadline. Aku harus menyelesaikan malam ini,”
jawabnya.
“Tugas lagi. Tugas lagi. Tugas lagi. Memang gak ada aktivitas lain
apa di malam Jumat begini?” komentar mahasiswa kepada temannya

192
Perpaduan antara Teori dan Pengalaman Empiris

193
Humor Therapy

yang lebih senior.


“Jangan cerita masalah itu ah. Jangan membangunkan singa
yang sedang tidur,” ucap sang senior.
“Hahahaz... memang masih bisa bangun ya? Kan sudah kelamaan
tidur?” ledek yuniornya.
“Jadi aku harus ngapain? Membangunkan yang lagi tidur? Atau
menidurkan yang gak bangun-bangun?” jawabnya berargumen. []

***

172. MASALAH KEDELAI DAN IPB

Saat kebutuhan suplai kedelai bermasalah pada tahun 2013 yang


akhirnya Pemerintah memutuskan impor kedelai, IPB menjadi
sorotan masyarakat.
“Indonesia kan punya IPB. Punya banyak fakultas pertanian/
teknologi pertanian di berbagai perguruan tinggi negeri (PTN) dan
perguruan tinggi swasta (PTS), tapi mengatasi masalah kedelai saja
tidak bisa”, ungkap seorang dosen dalam diskusi mingguan di sebuah
PTN.
Langsung peserta diskusi memberikan respon.
“IPB itu tergantung tempat kerja. Kalau di bank, menjadi Institut
Perbankan Bogor. Kalau di media massa, menjadi Institut Publistik
Bogor. Kalau tidak kerja (nganggur) menjadi Institut Pengangguran
Bogor”, komentar seorang dosen peserta diskusi.
“Masalahnya bukan tempat kerja. Di IPB itu ada semua jurusan
dan bidang keahlian, kecuali bidang pertanian”, sanggah peserta
diskusi lainnya.
Gerrrr... suasana diskusi jadi ramai.

***

173. MURID INGIN MASUK SURGA

“Anak-anak, siapa yang mau masuk surga?”, tanya pak guru


agama di sebuah madrasah swasta di daerah Tangerang Selatan.

194
Perpaduan antara Teori dan Pengalaman Empiris

“Saya pak”, jawab murid-murid dengan serentak kecuali Ahmad


yang diam saja karena asyik bermain dengan handphone-nya.
“Yang mau masuk surga berdiri!”, kata pak guru.
Semua murid berdiri kecuali Ahmad yang masih sibuk dengan
HP-nya.
“Ahmad, kamu tidak mau masuk surga?”, tanya pak guru.
“Mau donk pak”, jawabnya.
“Lho, kalau mau kok gak ikut berdiri?”, tanya pak guru.
“Lha memang mau berangkat sekarang pak guru?”
Pak guru…..???

195
BAB V
HUMOR DALAM
KONTKES KESEHATAN,
POLITIK, SOSIAL, DAN
KELUARGA

“The most wasted day is that in


which we have not laughed”
Sebastian Rock Chamfort

197
Humor Therapy

1. DOKTER DAN PASIEN: Kali Ini Dokter Harus Bayar Saya

Prof. Moeloek anggota BSNP Periode Dua memiliki banyak joke


terkait dengan praktik kedokteran.
Dalam perbincangan santai dengan Ketua Tim Prof. Ali dan
Ketua BSNP, di sela-sela penyusunan standar pengembangan
kurikulum, Prof. Moeloek memberikan joke segar.
Menurut kode etik kedokteran, ucapnya mengawali cerita,
seorang dokter mesti menggunakan ujung jarinya untuk mendeteksi
pasian kanker payudara.
Namun dokter yang satu ini, tambahnya, melakukan hal yang
berbeda.
“Apa itu Prof ”, tanya Pak Ali yang dari awal sudah serius
menyimak cerita.
“Nah, dokter ini, setelah memeriksa dengan ujung jari, dia
akhirnya meremas-remas dengan tangannya”, jawab Prof. Moeloek.
Karena pasiennya itu tahu kode etik kedokteran, maka ia berkata,
“Dok, semula saya sudah siap membayar jasa dokter, tapi kalau cara
dokter memeriksa begini, sekarang dokter yang harus bayar saya”.
Nah, seketika itu sang dokter terdiam dan langsung berhenti
memeriksa.
Hahahaha....aya aya wae

***

2. KANKER SERVIKS

Kanker serviks merupakan penyakit yang berbahaya bagi


wanita. Tetapi para wanita enggan dan malas untuk melakukan
pemeriksaan sejak dini. Mengapa demikian?
“Ya karena harus HBCD,” ungkap dokter kepada peserta
penyuluhan kesehatan.
“Apa maksudnya Dok?” tanya seorang perserta penyuluhan.
“Harus Buka Celana Dalam. Memang proses pemeriksaan
kanker serviks, pasien harus ngangkang, kemudian diambil sempel

198
Perpaduan antara Teori dan Pengalaman Empiris

lendir dari vaginanya dan selanjutnya diperiksa di laboratorium,”


jelas dokter.
“Oooooooo begitu ……,” kata ibu-ibu.

***

3. OPERASI TELINGA GRATIS

Suatu sore datang seorang lelaki ke dokter ahli THT, karena


telinganya tak sengaja kemasukan biji kacang hijau sewaktu dia
membeli sesuatu di pasar.
“Ada keluhan apa?” tanya dokter.
“Telinga saya kemasukan biji kacang hijau, Dok,” jelas lelaki itu.
“Mari tiduran. Saya periksa telinga Anda,” kata dokter lagi.
Dokter pun lalu memeriksa telinganya. Rupanya biji kacang itu
cukup susah diambil malah mungkin dioperasi.
“Wah ini mungkin harus dioperasi kecil,” jelas dokter.
“Biaya operasi kecilnya kira-kira berapa Dok?” tanya pasien.
“Yaa, sekitar Rp 2 juta,” kata dokter.
“Mahal amat, Dok. Apa nggak ada yang lebih murah atau gratis
kalau dapat ?” tanya pasien.
“Sebenarnya ada yang gratis, cuma modal sabar aja,” jawab si
dokter.
“Baik dok, saya akan sabar. Bagaimana caranya?” sang pasien
penasaran.
“Anda sirami telinga Anda dua kali sehari. Dan nanti jika sudah
jadi toge, Anda tinggal menarik keluar,” jelas dokter. []
sumber: http://www.inspirasidaily.com/humor-tauge

***

4. TANDA-TANDA STROKE

Menjelang hari raya, seorang rekan saya yang tidak mudik


menulis SMS ke kawannya di kampung halaman. Karena masih

199
Humor Therapy

pakai HP jadoel, maka tidak bisa panjang-panjang pesan yang


ditulisnya.
Awalnya ia menulis “Ketika Mulut tak mampu berucap, ketika
tangan tak mampu berjabat erat dan ketika kaki tak mampu
melangkah.  Di hari yang fitri ini....”
Maksud hati, ia akan meneruskan tulisannya, “Maafkan segala
kekhilafan dan kesalahan saya”. Tapi tiba-tiba telpon berdering.
Maka ia menerima telpon tersebut sebelum meneruskan SMS yang
belum lengkap tadi.
Sementara teman yang di kampung merasa cemas dengan
kondisi kawannya. Maka ia langsung membalas SMS, “Segeralah
menuju ke RS terdekat, kawan! Itu   mungkin tanda-tanda Stroke
Ringan. Semoga lekas sembuh”.
Usai menerima telpon, orang tersebut mengecek SMS yang
masuk. Dengan nada tinggi ia membalas, “Sejak kapan enta mulai
berubah begini. Mendoakan hal-hal yang tidak baik untuk saya?”.
Teman yang di kampung semakin bingung.

***

5. PIL KB VS PILKADA

Saat masuk ke ruang sekretariat BSNP, sebelum mengikuti rapat


pleno, tiba-tiba Mas Reyman memberi pertanyaan kepada saya.
“Pak Apa bedanya Pil KB dan PILKADA”, tanya staf sekretariat
BSNP yang baru dikarunia seorang anak pada bulan April 2013
yang lalu.
“Pil KB untuk mengatur keturunan, kalau PILKADA untuk
memilih Gubernur/Bupati/Wali Kota”, jawabku.
“Bukan… itu Pak. Pil KB kalau lupa JADI, PILKADA kalau jadi
LUPA”, jawabnya yang langsung disambut dengan tawa oleh staf
sekretariat yang lain.

***

200
Perpaduan antara Teori dan Pengalaman Empiris

201
Humor Therapy

6. JK

Bagi masyarakat Indonesia, nama JK sudah sangat popular. JK


adalah singkatan dari Jusuf Kalla, mantan wakil presiden RI yang
sekarang menjadi ketua PMI.
Ternyata bangsa Arab juga akrab atau familiar dengan ungkapan
JK. Mereka selalu menyebut dan mengucapkan JK (Je-Ka) untuk
mengucapkan terimakasih, yaitu Jaza Kumullah.
Tapi orang bule kalo lagi bercanda juga suka bilang JK, “Just
Kidding”.
Memang banyak banget JK di dunia ini mulai dari negarawan
sampai artis,  seperti John Kennedy, Jimmy Karter, Jaja Kiharja,
Jano Karno, Jay Kubiakto, Jenifer Kopez, Julia Keres, Jom Kruise,
Jim Karey dan masih ada JK-JK lainnya. []

***

7. NAMA CALON KETUA KPK

Sekarang SBY, Presiden RI, kesulitan menentukan Calon Ketua


KPK, karena nama calon-calonnya unik bila disingkat.
Satriyo Panji Budi Utomo (SPBU),
Kartiko Darma Rahmat Triaji (KDRT),
Narto Komar Baharudin (Narkoba),
Budi Burhanudin Ahmad Yamin (Bubur Ayam),
Citro Lukman Bahar (Ci Luk Ba).
Hamzah Hamdani Hasibuan (Ha Ha Ha) []

***

8. KECEWA TERHADAP KPK

Naim, Ainun, Andi dan Haris, yang semuanya adalah mahasiswa


Fisipol sedang bincang-bincang di bawah pohon dekat gedung
fakultas mereka. Mereka selama ini aktif di kegiatan majalah

202
Perpaduan antara Teori dan Pengalaman Empiris

kampus, dan kadang ikut demo, bahkan menjadi pengendalinya.


“Nun, bagaimana sih menurut kamu kinerja KPK itu? Sudah
bagus belum?” tanya Naim kepada Ainun, yang sering membuat
ilustrasi untuk majalah kampusnya.
“Saya kira sudah bagus, buktinya tuh banyak kasus korupsi yang
terangkat dengan tuntas.”
“Kalau menurut aku sih, ya agak mendingan-lah, tapi apa benar
koruptor yang besar-besar sudah ditangani? Tuh kasus Century aja
gak pernah selesai.”
“Terus apa yang tepat langkah kita untuk mendorong KPK agar
lebih oke?” tanya Haris, yang selama ini dikenal sebagai pengatur
strategi dalam demo.
“Bagaimana kalau kita demo aja?”
“Oke-lah.”
Lantas mereka pun membuat beberapa poster dan tulisan, yang
rencananya akan digelar di depan gedung KPK dalam waktu yang
tidak lama lagi.
KPK, tingkatkan kinerjamu, karena kamu bukan KESATUAN
PELINDUNG KORUPTOR, KOMISI PEMBANTU KORUPSI, dan
KAWAN PARA KORUPTOR. []

***

9. KENDARAAN PEGAWAI BUMN

Bagi pegawai BUMN menggunakan kendaraan dinas untuk


keperluaan keluarga sudah hal yang umum. Namun ada tiga
pegawai BUMN yang dilarang keras membawa pulang kendaraan
dinas operasionalnya untuk keperluan mudik. Mereka adalah:
Pilot Garuda, Merpati, dan Pelita
Manisis KAI, dan
Nahkoda PELNI

***

203
Humor Therapy

10. PARTAI NASGOR

Di ruang kuliah fakultas Ilmu Sosial dan Politik, seorang dosen


muda sedang bertanya kepada para mahasiswanya, setelah mereka
mengupas partai-partai yang akan bertarung pada 9 April 2014 nanti.
”Kamu Didin, Partai apa yang kamu suka dalam pemilu nanti?”
Didin dikenal slengekan dan separuh urakan.
“Ah, masa bodoh..., Pak, apa Nasdem, Golkar ..., atau apa-lah, eh
kalau ada aku mau pilih yang Nasgor aja!”
“Partai apa?”
“Nasgor, Pak”
“Apa itu?”
“Nasi Goreng, Pak. Gabungan Partai Nasdem dan Golkar ...!
Pak dosen tersenyum, dan menggelengkan kepala. “Memang
benar, ada sebagian warga masyarakat yang anti partai atau emoh
partai,” katanya dalam hati. []

***

11. NANAS YANG KECUT DAN NYEGRAK

Santi dan Sinta sedang ngobrol di bawah pohon, tak jauh dari
kantin di kampus mereka. Beberapa saat kemudian, mereka main
tebak-tabakan.
“San, buah apa yang rasanya sepet manis-manis?” tanya Santi.
“Tentu itu salak,” sahut Sinta.
“Betul. Lalu nanas apa yang rasanya sepet, kecut, dan nyegrak?”
“Lho memangnya nanas itu ada berapa macam?”
“Banyak. Tau nggak?”
“Nanas apa ya. Nanas hampir busuk!”
“Bukan!”
“Nanas apa?”
“Itu, Nanas Kurbaningrum.” []
***

204
Perpaduan antara Teori dan Pengalaman Empiris

12. Anas = Anta wa ana Sawa’un fil korupsi

Setelah mengikuti persidangan, Nazaruddin memberikan


keterangan kepada pers dengan mengatakan, “Semua data dan
fakta tentang keterlibatan Anas Urbaningrum sudah saya sampaikan
kepada KPK. Tinggal menunggu tindakan KPK berikutnya.”
Terpisah, Anas menepis penjelasan Nazaruddin dengan
mengatakan, “Apa Nazaruddin masih layak untuk dijadikan saksi.
Apa keterangannya masih perlu didengar? Itu Fiktif. Itu bohong,”
ujar Anas dengan tenang.
Nazaruddin membalas, teman-teman pers tahu tidak, apa arti
Anas? Anas itu dari bahasa Arab yang artinya Anta wa ana Sawa’
(Kamu dan saya sama). Artinya, kamu (Anas) dan saya sama-sama
terlibat dalam korupsi. []

***

13. ANGELINA SONDAKH BERBOHONG DI PENGADILAN

Jaksa : “Anda sedang kuliah S3?”


Engie : “Ya.”
Jaksa : “Di Jurusan apa?”
Engie : “Komunikasi.”
Jaksa : “Dimana?”
Engie : “Di UI.”
Jaksa : “Anda belajar Filsafat Ilmu?”
Engie : “Ya.”
Jaksa : “Dalam mata kuliah Filsafat Ilmu diajari teori mencari
kebenaran?”
Engie : “Ya.”
Jaksa : “Tapi yang Anda sebutkan dalam persidangan ini semua
kebohongan belaka. Tidak menggambarkan apa yang Anda
pelajari.”
Engie : “????????” []
***

205
Humor Therapy

14. BUPATI BARU BACA TEKS

Sebagai Bupati baru, jika akan pidato, staf ahlinya selalu


menyiapkan teks pidato. Dalam teks pidato oleh stafnya ditulis:
Yang terhormat Bapak2, Ibu2, dan Saudara2.
Namun Bupati yang baru dilantik tersebut membacanya seperti
apa yang tertulis.
“Yang terhormat Bapak Dua, Ibu Dua, dan Saudara Dua”
Langsung saja para hadirin tertawa
Bupati keheranan dan bertanya kepada ajudannya, “Mengapa
hadirin tertawa?”
“Maaf, semestinya Bapak membacanya tidak seperti itu tetapi,
‘Bapak-bapak, ibu-ibu, dan saudara-saudara’.”
“Ohhh inggihhhh. Matur nuwun.” []

***

15. KATAKAN TIDAK PADA(HAL) KORUPSI

Jargon Partai Demokrat dalam memerangi korupsi adalah


‘Katakan Tidak Pada Korupsi’. Kita perlu memberikan apresiasi
yang tinggi jika itu bukan sekadar kata-kata.
Namun di kalangan dosen-dosen Fakultas Psikologi UIN Jakarta,
jargon tersebut diubah menjadi, ‘Katakan Tidak Pada(hal) Korupsi’. []

***

16. TAHU CARA BERTAUBAT

Menurut temuan KPK tahun 2011, Kementerian Agama RI


menduduki peringkat tertinggi dalam tindak korupsi. Menanggapi
hal seperti ini, seorang dosen bertanya kepada mahasiswa.
Dosen : “Mengapa Kementerian Agama termasuk
kementerian yang terkorup?”
Mahasiswa: “Karena mereka lebih tahu bagaimana cara bertaubat.”

206
Perpaduan antara Teori dan Pengalaman Empiris

Langsung saja seisi kelas tertawa. []

***

17. ANAS SIAP DIGANTUNG DI MONAS

“Saya tidak serupiah pun korupsi dari proyek Hambalang. Saya


siap digantung di Monas jika melakukan itu.” Demikian ungkap
Anas Urbaningrum sebagaimana dimuat di Kompas (Sabtu, 10
Maret 2012).
Sementara komentar masyarakat di Jogja, kalau Anas digantung
di Monas, maka bukan lagi Monumen Nasional, tetapi monumen
Anas Urbaningrum. []

***

18. ANGGOTA DEWAN TIDAK PAHAM BAHASA INDONESIA

Jumat, 30 Maret 2012, anggota MPR mengikuti sidang paripurna


tentang rencana kenaikan BBM. Namun malam itu, anggota dewan
tidak mematuhi peringatan yang diberikan ketua sidang Marzuki
Ali. Sehingga Marzuki Ali berulang-ulang memberikan peringatan.
“Silahkan duduk. Tolong dengarkan dulu. Saya ketua sidang.
Tolong kembali ke tempat duduk. Kalau tidak kembali ke tempat
duduk, silakan keluar. Dengarkan, masih ada yang bicara.”
“Abi … apa anggota dewan itu tidak paham bahasa Indonesia
ya?” tanya anak saya yang duduk di kelas satu SD Laboratorium
Universitas Negeri Malang saat melihat televisi pagi harinya.
“Mereka mengerti bahasa Indonesia, Nak,” jawab saya singkat.
“Tapi mengapa mereka tidak menaati peringatan ketua sidang.
Teman-temanku di kelas satu SD kalau Bu Guru memberi peringatan
untuk diam langsung diam,” tambah anak saya.
“Ya adik kan kelas satu SD. Para anggota dewan itu masih di
Taman Kanak-Kanak,” jawab saya mengutip ungkapan Gus Dur
(almarhum).
“Siswa TK kok besar-besar Abi?” tanya anak saya lagi dengan lugunya.

207
Humor Therapy

“Ya … besar fisiknya, tapi kecil cara berpikirnya,” jawab saya


sudah tak ingin meladeninya.
“Oooo begitu ya anggota dewan itu,” ucap anak saya sambil
mematikan televisi.
Anak, ya anak kecil yang masih lugu pikirannya. []

***

19. TIDAK INGIN JADI ANGGOTA DPR

Ibu Yasinta, dosen muda yang cantik di Fisipol itu berkata di


depan para mahasiswanya.
“Sebagai mahasiswa Fisipol jika kalian akan mengikuti
pemilukada atau pileg, kelak, haruslah punya visi dan misi yang
bagus. Paling tidak, dengan visi dan misi itu mayoritas warga
masyarakat akan tertarik kepada kalian. Nah, siapa di antara kalian
yang kelak ingin maju dalam pemilukada atau Pileg?”
“Saya tak ingin ikut, Bu!” jawab Dodi seketika.
“Kenapa, Dod?” Ibu Yasinta bukan tidak tahu siapa Dodi. Dia
aktivis demo.
“Karena saya tidak ingin jadi anggota DPR, Bu! Karena DPR itu
Dagelan Paling Ribut, Bu!”
“Saya juga tak mau jadi anggota DPR, Bu. Karena DPR itu
Dagelan Pembohongan Rakyat semata!” Arya ikut nimbrung.
“Oooo kalian ...,” suara Ibu Yasinta melemah. []

***

20. FOKE DAN RAKYAT KECIL

Fawzi Bowo : “Pilih yang Anda percaya tapi juga yang kenal
Jakarta. Jangan pilih yang tidak kenal Jakarta.” (Ini slogan pada
pemilukada DKI 2012 ).
Rakyat kecil : “Sok kenal Jakarta tapi gak becus membenahi
Jakarta. Hahahahaha.” []
***

208
Perpaduan antara Teori dan Pengalaman Empiris

21. POLITIKUS VS PENDIDIK

Puji yang sohib deket Edi sedang ngobrol ketika mereka pulang
dari kampus dengan jalan kaki, menuju ke kos.
“Apa bedanya politikus dan pendidik?” tanya Puji.
“Kalau politikus kerjanya dengan partai, sedangkan pendidik
kerjanya dengan lembaga. Kalau politikus dipilih rakyat,
sedangkan pendidik dipilih pemerintah. Kalau politikus pura-pura
memperjuangkan aspirasi rakyat, sedangkan pendidik mencerdaskan
rakyat. Kalau politikus menguras uang rakyat, sedangkan pendidik
ikut terkuras tenaganya,” terang Edi panjang lebar.
“Kalau rakyat curhatnya lewat demo, kalau murid curhat ke guru
lewat konseling.”
“Apa bedanya mahasiswa laki-laki dan perempuan saat curhat ke
dosen perempuan?”
“Kalau mahasiswa laki-laki curhat bermaksud PEDEKATE.”
“Kalau mahasiswi?”
“Perempuan curhat karena ada masalah. Untuk meringankan masalah.”
“Kalau laki-laki?”
“Dia pura-pura bermasalah, sehingga melakukan aksi SKSD.”
“Apaan tuh?”
“Sok Kenal Sok Deket.”
“Sok Kenal Sok Deket …?”
“Ya. Seperti kamu …” []

***

22. SEKOLAH KORUPSI

“Tahukan Anda, di Indonesia sekarang ini ada sekolah korupsi?”


ujar dosen di depan kelas kepada para mahasiswanya, saat mereka
sudah selesai membahas mata kuliah.
“Ah… yang benar aja Pak, di mana?” respon seorang mahasiswa.
“Birokrasi pemerintah saat ini telah berubah menjadi sekolah korupsi.”

209
Humor Therapy

210
Perpaduan antara Teori dan Pengalaman Empiris

“Bagaimana prosesnya?”
“Prosesnya berlangsung sistemis dan menghasilkan generasi
baru koruptor,” jawab dosen sambil mengutip pendapat Indonesian
Corruption Watch (ICW) sebagaimana dimuat Kompas, Sabtu
(7/4/2012).

***

23. INI MEDAN BUNG

Biasanya, kalau kita telpon dengan orang lain yang belum akrab,
kita bilang, “Hallo, nama saya Anu, dari lembaga Anu dan ingin
bicara dengan Pak Anu, lalu … bla bla bla, gitu kan?”
Tapi orang Medan yang satu ini begitu telpon langsung bilang,
“Kau tahu siapa aku?” dengan logat khasnya.
Saya yang mendengarkan sahutan seperti itu, jadi bingung.
Tetapi, dalam hati saya bilang,”’Menegetehe’ siapa loe?”

***

24. KUNTILANAK

Kuntilanak sebenarnya berasal dari bahasa Arab, yaitu Kunti


(kamu perempuan, dari kana yakunu) dan alana, artinya sekarang.
Dibaca secara washal atau bersambung sehingga menjadi Kuntilana.
Karena itu kuntilana selalu divisualisasikan dengan makhluk
perempuan. Kalau ada yang berbentuk laki-laki, maka namanya
KUNTALANAK. (Iding Rasyidin, FB)

***

25. STATUS FB BINATANG

Kalau binatang punya Facebook kira-kira statusnya kaya gini


kali yaaa.
Anjing pudel : Nunggu dijemput chayangku mo ke salon neeh.

211
Humor Therapy

Kecoa : “Baru aja selamet dari injekan maut.”


Sapi : “Huh sebel susuku di raba-raba lagi oleh
majikanku, dikiranya gw jablay apa, damn.”
Kucing : “Anak gw yg ke-7 barusan nanya siapa bapaknya,
gw bingung mau jawab apa, gw sendiri lupa
bapaknya siapa.”
Nyamuk : “Gw positif HIV AIDS, gara-gara salah isep, hiks.”
Ayam : “Teman-teman kalau besok gw ga update berarti
gw digoreng, luv u all.”
Cumi-Cumi : “Abis isi ulang tinta neeh.”
Babi : “Gw difitnah nyebarin flu, sialan.”
Kambing : “Jangan keluar rumah friends bentar lagi idul
adha.”
Kutu : “Salah masuk rambut nih kok bau pesing.”

***

26. GOMBAL OF THE YEAR 2019

Kamu itu temen macem apa sih?


- Emang kenapa?
Teganya mencuri hatiku jadi aku ingat kamu selalu.
(asseeek) :D

Nganggur gak? Temenin aku jalan yuk..


- Ke mana bang?
Temenin menjalani sisa hidupku.
(Haãjarrrrr blehh) :D

Eh, kamu tahu gak?


- Tahu apa?
Panas setahun dihapus hujan sehari,
- Jomblo setahun dihapus kamu sehari.
(priiikitiuwww):D
Senyum kamu kayak baking soda

212
Perpaduan antara Teori dan Pengalaman Empiris

Kok bisa?
Bikin senyumku ikutan mengembang.
(tarrreeeek mang) :D

Kamu tau gak?


Orang-orang selalu berkata ada musim panas ada musim dingin.
- Kan emank iya.
Ya sech, tapi.... Sejak kenal kamu, yang aku tau cuma 1 musim...
Musim rindu.
(galauuu...)

Dan kamu tau gak? Sejak kenal kamu, bawaanya pengen belajar
terus deh.
- Masyak ceeeeih.
Belajar jadi yang terbaik buat kamu.

Temenin aku ke rumah sakit yuk?


- Ngapain?
Hati aku ilang nih.
- Kok bisa?
Diambil kamu. 
(iihiirr...)

Mencintaimu itu kaya mancing ikan.


- Maksudnya?
Sekali dapet, gk akan aku lepas lagi.
(yipi ye yipi yow) :D

Kamu suka makan kerupuk yah?


- Kok tau?
Tawa kamu renyah banget, suka deh. 
Tau motto yamaha?
- Tau bang ‘yamaha semakin di depan’
Biarin deh yamaha semakin di depan, aku maunya di samping
kamu aja
(jiah..)

213
Humor Therapy

Cuma ada 3 manis alami di dunia ini, gula, madu dan KAMU
- Hadoohh

Jari kamu bagus ya?


- Masya sech?
Apalagi kalo ada jari aku di sela-selanya.
(Hahahha, ampunnnn) :D

Kita ke toko bunga yuk!


- Mau beli apa?
Beli bibit cinta buat ditanam di hatimu
(wkwkwk) :D

Motto Trans TV ap a?
- Trans TV milik kita bersama
Kalo aku milik kamu selamanya.
(yipi ye yipi yow) :D

Ntar tolong izinin aku, yah.


- Izinin apa?
Izinin aku mencintai kamu sekali ini saja
(Prikitiuw...) :D

Tau gak, mencintaimu kayak pipis di kolam renang.


- Hah, kok bisa?
Iya, gak keliatan, tapi hangatnya terasa.

***

27. ARTI HIDUP

Seorang professor berdiri di depan kelas untuk mengajar mata


kuliah filsafat. Saat kelas dimulai, dia mengambil toples kosong dan
mengisi dengan bola-bola golf.
Kemudian bertanya kepada mahasiswanya, “Apakah toples
sudah penuh?”.
“Ya … penuh …,” jawab mahasiswa serentak.

214
Perpaduan antara Teori dan Pengalaman Empiris

Kemudian dia menuangkan batu koral ke dalam toples,


mengguncang dengan ringan. Batu-batu koral mengisi tempat yang
kosong di antara bola-bola golf.
Kemudian dia bertanya kepada mahasiswanya, “Apakah toples
sudah penuh?”
“Ya ... penuh ….” jawab mahasiswa serentak.
Selanjutnya sang Profesor menabur pasir ke dalam toples. Tentu
saja pasir menutupi semuanya. Profesor sekali lagi bertanya kepada
mahasiswa, “Apakah toples sudah penuh?”
“Ya ... penuh,” jawab mahasiswa serentak.
Kemudian dia menuangkan dua cangkir kopi ke dalam toples,
dan secara efektif mengisi ruangan kosong di antara pasir. Para
mahasiswa tertawa.
“Sekarang ... saya ingin kalian memahami bahwa toples ini
mewakili kehidupanmu. “
“Bola-bola golf adalah hal yang penting; Tuhan, keluarga, anak-
anak, kesehatan dan sebagainya. Jika yang lain hilang dan hanya
tinggal mereka, maka hidupmu masih tetap penuh.”
“Batu-batu koral adalah hal-hal lain, seperti pekerjaanmu,
rumah dan mobil,” lanjut dia. “Pasir adalah hal-hal yang sepele.”
“Jika kalian pertama kali memasukkan pasir ke dalam toples,
maka tidak akan tersisa ruangan untuk batu-batu koral ataupun
untuk bola-bola golf. Hal yang sama akan terjadi dalam hidupmu.”
“Jika kalian menghabiskan energi untuk hal-hal yang sepele,
kalian tidak akan mempunyai ruang untuk hal-hal yang penting
buat kalian. Jadi Beri perhatian untuk hal-hal yang penting untuk
kebahagiaanmu.”
“Bermainlah dengan anak-anakmu. Luangkan waktu untuk
check up kesehatan. Ajak pasanganmu untuk keluar makan
malam. Berikan perhatian terlebih dahulu kepada bola-bola golf.
Hal-hal yang benar-benar penting. Atur prioritasmu. Baru yang
terakhir, urus pasirnya.”
Salah satu mahasiswanya mengangkat tangan dan bertanya,
“Prof, kopi mewakili apa?”
Profesor tersenyum, “Saya senang kamu bertanya. Itu untuk

215
Humor Therapy

menunjukkan kepada kalian, sekalipun hidupmu tampak sudah


sangat penuh, tetap selalu tersedia tempat untuk secangkir kopi
bersama sahabat.” []

***

28. DERITA DAN IRONI ORANG MISKIN DI INDONESIA

Sumini seorang gadis yang sangat miskin. Seumur hidup belum


pernah memakai BeHa (BH)
Tapi karena dia cukup cantik, banyak pemuda yang suka.
Akhirnya Sumini dinikahi seorang pemuda kampung.
Ibunya menjahitkan BH untuk Sumini.
Karena tak punya cukup uang, BH Sumini dibuat dari kain bekas
kantong terigu.
Pada malam pertama, saat hendak bermesraan, tiba-tiba
suaminya jatuh pingsan. Kaget melihat BH istrinya bertuliskan
“BERAT BERSIH 50 KG !”
Tapi itu baru BH yang bagian kanan. Sementara yang bagian
sebelah kiri si Ibu jahit pake bekas spanduk “Sumbangan untuk
rakyat miskin 1 TON !”
Dan kisah penderitaan orang miskin yang tidak bisa menikmati
malam pertama berlanjut.
Karena …
Sumini juga pingsan melihat celana dalam suaminya yang terbuat
dari bekas spanduk jamu Nyonya Mener … bertuliskan ‘BERDIRI
SEJAK 1918”. []

***

29. COWOK IDAMAN

Cewek : “Mas kerja di mana?”


Cowok : “Saya cuma usaha beberapa hotel bintang 4 dan 5 di
Jakarta dan Bali ...”
Cewek : (Wow ... kKonglomerat pasti!) “Mas tinggal di mana?”

216
Perpaduan antara Teori dan Pengalaman Empiris

Cowok : “Pondok Indah”


Cewek : (Wow keren... Rumah Orang-Orang “The Haves”)
“Pasti gede rumahnya yah...?”
Cowok : “Nggak ah ... Biasa aja koq ... cuma 5000 m2.”
Cewek : (Busett!) Pasti mobilnya banyak yah...?
Cowok : “Sedikit koq...Cuma ada Ferrari. Jaguar. Mercedes. BMW...”
Cewek : (Wah cowok idaman gue nih!!) Mas udah punya istri...?
Cowok : “Hmm...Sampai saat ini belum tuh ... hehe”
Cewek : (Enak juga nih kalu gue bisa jadi bininya)
“Mas merokok??”
Cowok : “Tidak...rokok itu tidak bagus untuk kesehatan tubuh...”
Cewek : (Wah sehat nihh!) “Mas suka minum-minuman keras?”
Cowok : “Tidak donk”
Cewek : (Gilee...Cool abissss!!) “Mas suka main judi?”
Cowok : “Nggak...ngapain juga judi? Ngabisin duit aja.”
Cewek : (Ooh ... so sweet) Mas suka dugem gitu gak?
Cowok : “Tidak, tidak ...”
Cewek : (Iihh...sholeh banget nih cowok!) “Mas udah naik haji?”
Cowok : “Yah...baru 3x dan umroh sekitar 6x”
Cewek : (Subhanallah ... cocok jadi imam gue) “Hobinya apa sih mas?”
Cowok : “Bohongin orang ...!”
Cewek : “Dasaarrrr ...!”

***

30. POINT SQUARE DAN PAMULANG SQUARE

“Sore ini saya ada janji dengan seorang teman di Pamulang


Square,” ungkap Usman Syihab mengawali cerita kepada saya.
“Setelah saya tunggu lama, sekitar 45 menit, kok dia tidak datang ya.”
Maka Usman telpon kawannya.
“Di mana?” tanya Usman melalui telepon genggamnya.
“Saya sudah nunggu Ustaz dari tadi di sini. Ustaz di mana?”
teman itu kembali bertanya.
“Saya di lantai satu Pamulang Square, dekat pintu masuk,” jawab
Usman.
“Subhanallah, saya di Point Square Lebak Bulus,” jawab kawan itu.
217
Humor Therapy

“Lha kok tidak bilang dari tadi?”


“Maaf, Ustaz karena sama-sama squarenya kali ya ?” []

***

31. “MAAF, MAS, SAYA KIRA ....”

Pengalaman menggelikan ini saya alami belum lama ini. Yaitu


ketika saya sedang di tempat pencucian mobil. Sambil menunggu mobil
dicuci, saya duduk di kursi dekat tempat kasir. Di tempat pencucian
mobil ini, dijual minuman panas seperti teh atau kopi dan roti.
“Mas yang jaga ya. Saya pesan kopi susu,” tanya seorang
pelanggan yang baru datang untuk mencucikan kendaraannya.
“Apa Pak?” tanya saya singkat karena kurang kedengaran sebab
saat itu saya membaca koran.
“Kopi susu satu gelas,” jawabnya singkat.
“Ya, tunggu ibu sebentar karena dia lagi menyemir ban,” jawab
saya sambil meneruskan membaca.
Tiba-tiba, tukang cuci memanggil saya untuk menurunkan
mobil dari tempat cuci dengan suara keras.
“Avanza hijau turun,” ucap tukang cuci.
Langsung saja saya berdiri dan menuju mobil untuk
menurunkannya. Usai parkir di tempat pengeringan, saya kembali
lagi ke tempat duduk semula.
“Maaf Mas, saya kira Mas sebagai kasir, ternyata sama-sama
pelanggan ya,” ucap bapak itu sambil menunggu kopi yang masih
disiapkan.
“Tidak apa-apa, Pak. Kebetulan tempat duduknya lagi penuh
tadi jadi saya duduk di dekat kasir,” ucap saya menjelaskan. []

***

32. KAKI SAYA SEMUTEN

Ini cerita dua teman saya, pegawai Bea Cukai Kementerian


Keuangan yang sedang tugas ke daerah. Setelah selesai menjalankan
218
Perpaduan antara Teori dan Pengalaman Empiris

tugasnya, ia bergegas keliling kota dengan naik becak. Harga


disepakati Rp. 20.000,- untuk dua orang penumpang dengan satu
becak. Kebetulan satunya berbadan besar dan satunya berbadan
kecil.
“Berhenti di masjid ya, Pak, kita mau salat Ashar dulu dan
kebetulan kaki saya semuten,” ungkap teman tersebut kepada
tukang becak.
“Bapak yang duduk saja semuten, apalagi saya yang mengayuh
becak,” ujar tukang becak.
Mendengar keluhan tersebut, yang semula transaksinya dua puluh
ribu rupiah, akhirnya ditambahi, menjadi tiga puluh ribu rupiah. []

***

33. BISA JADI LEMPER

Wisnu dan Dian sedang ngobrol di beranda.


“Wisnu, kenapa celana dalam laki-laki terbuat dari kain?”
“Karena kalau dari daun, bisa jadi lemper,” sahut Dian sekenanya. []

***

34. PABRIK TEKTIL DAN PABRIK ES

Seorang wanita yang menjadi pejabat tinggi negara diundang


untuk meresmikan pabrik tekstil di Semarang.
Namun ketika membaca teks sambutan kata ‘tekstil’ huruf s-nya
tidak jelas.
“Dengan ini saya resmikan pabrik tektil,” ucap ibu tersebut.
Mendengar itu, ajudannya langsung mengingatkan, “Kurang ‘S’ Bu.”
Ibu pejabat langsung mengulangi sambutannya,“Dengan ini
saya resmikan pabrik tektil dan pabrik es.”
Hadirin menjadi heran karena tidak ada pabrik es yang
diresmikan. []

***
219
Humor Therapy

220
Perpaduan antara Teori dan Pengalaman Empiris

35. TUJUH KALI NIKAH TETAP PERAWAN

Bisa jadi ini aneh bin mustahil, tapi ternyata bisa terjadi di
Indonesia. Seorang gadis berusia 20 tahun, sudah tujuh kali
menikah tetapi tetap perawan.
Pertama, menikah dengan laki-laki yang ternyata importan.
Kedua, menikah dengan laki-laki yang ternyata homoseksual.
Ketiga, menikah dengan laki-laki seorang dosen yang hanya
tahu teori tidak tahu praktik. Keempat, menikah dengan seorang
politikus, yang hanya mengubar janji doang, tanpa memberikan
bukti. Kelima, menikah dengan ahli ISO-9000 yang hanya bisa
melakukan asesment. Keenam, menikah dengan anggota KPU.
Dia tidak mau nyoblos, tapi maunya hanya menyontreng. Ketujuh
menikah dengan anggota BSNP karena tugas utamanya membuat
standar.
Maka meskipun sudah menikah tujuh kali, dia tetap perawan. []

***

36. MARI KITA LEPAS BAJU

Tiba saatnya wakil dari alumni Gontor Putri Mantingan yang


bicara. Sambil memegang microphone, dia berkata, “Melalui konvoi
silatnas ini, kita bersatu dan rasa persaudaraan kita semakin
bertambah. Karena kita semua melepaskan baju.”
Tentu saja rombongan konvoi heran. “Kok melepas baju. Porno
amat sih,” demikian kira-kira yang ada di pikiran mereka.
Tapi, lanjut alumni Mantingan tersebut,”Baju yang kita lepas
adalah baju tahun tamat Gontor, baju profesi, baju jabatan, baju
asal daerah, dan baju lainnya lagi. Semuanya berganti memakai satu
baju, yaitu baju ALUMNI GONTOR.”
“Ooo I see,” ungkap alumni yang duduk di bagian belakang. []

***

221
Humor Therapy

37. DARUL JU’I

Dalam perjalanan menuju Cirebon untuk menghadiri silatnas,


rombongan Ikatan Keluarga Pondok Modern (IKPM) Gontor
Cabang Jakarta, singgah di Pondok Pesantren Al-Islah Bobos
Cirebon.
“Kita singgah di pondok ini untuk makan malam,” ungkap Najib
anggota panitia konvoi memberi pengumuman.
“Alhamdulillah… akhirnya jadi juga makan malam,” ucap salah
satu anggota rombongan yang kelaparan sebab setelah menempuh
perjalanan tujuh jam dari Jakarta, rombongan belum makan malam.
“Ini makan malam atau sahur?” komentar Amsal Bakhtiar
sambil turun dari kendaraan.
“Apa pun namanya, yang penting kenyang ustaz,” jawab seorang
alumni 1994.
Usai makan, rombongan naik kembali ke dalam bus untuk
meneruskan perjalanan ke Cirebon.
“Alhamdulillah, kita sudah makan di Pondok Darul Ju’i (Rumah
Lapar) dan sekarang kita meneruskan perjalanan ke tempat Silatnas,”
papar Akbar setelah mengecek kelengkapan rombongan. []

***

38. COKLAT KACANG MEDE

Seorang mahasiswi baru sedang mencari kos-kosan di sekitar


kampus UIN Jakarta.
Setelah lama keliling dan tanya sana sini, akhirnya ia menemukan
rumah seorang nenek yang menerima kos wanita.
“Assalamu’alaikum,” ucap mahasiswi sambil mengetuk pintu
rumah.
“Waalaikum salam,” jawab seorang nenek dari dalam rumah
sambil mempersilahkan tamunya untuk masuk.
“Saya mahasiswi Fakultas Psikologi semester satu. Asal saya dari
Padang Sumatera Barat. Jika masih ada kamar kosong, saya akan
kos di sini,” ungkap mahasiswi menjelaskan tujuannya.
222
Perpaduan antara Teori dan Pengalaman Empiris

Saking gembira dan syukurnya karena ada yang kos lagi setelah
lama kosong, nenek itu mempersilahkan mahasiswi tersebut untuk
menikmati kacang mede yang ada di atas meja. Jumlahnya tidak
banyak, tetapi karena ditempatkan di toples kecil yang indah, cukup
menggugah selera.
“Wah enak Nek, kacang medenya,” komentar mahasiswi.
“Alhamdulillah, kalau enak. Dihabiskan juga tidak masalah
sebab nenek juga tidak bisa makan. Gigi nenek sudang ompong,”
jawab nenek.
Mendengar jawaban nenek seperti itu, mahasiswi terus makan
kacang mede sampai habis.
“Maaf Nek, kacang medenya habis,” ucap mahasiswi.
“Alhamdulillah kalau habis. Nenek bersyukur. Tidak mubadzir
(sia-sia). Kacang mede itu nenek kumpulkan satu persatu dari
coklat yang nenek makan. Gigi nenek sudah tidak kuat lagi makan
kacang,” jelas nenek.
“Haaa …,” ucap mahasiswi lemas karena tidak kuat menahan
perasaannya. []

***

39. BELAJAR BAHASA JAWA

Seorang dosen bahasa Jawa berdialog dengan mahasiswanya.


“Apa arti kata ‘payu’?” tanya dosen.
Jawab mahasiswa,”Laku.”
“Apa arti kata ‘dara’?” tanya dosen lagi.
“Gadis,” jawab mahasiswa.
“Jadi, apa arti ‘payu dara’?” tanya dosen lagi.
“Benda yang membuat gadis jadi laku ...!” []

***

223
Humor Therapy

40. PUJANGGA DAN WARIA

Seorang Pujangga yang dikenal karena syair-syair puisinya


pulang dari merantau. Di sebuah jembatan sungai yang deras, dia
melihat seorang cewek sedang terisak menangis di pinggir jembatan.
Sang pujangga mulai melancarkan jurus syair mautnya,”Duhai
wanita idaman, sedang apakah gerangan dinda berdiri di sana?”
“Jangan cegah saya! Saya Mau bunuh diri,” jawab sang cewek.
“Baiklah, kanda tidak akan mencegah, namun sudilah berikan
kecupan dinda yang terakhir sebagai kenangan,” jawab Pujangga
dengan rayuannya.
Tanpa ragu sang cewek menghampiri Pujangga, dan
memberikan kecupan yang sangat mesra dan bergairah di bibirnya.
Pujanggapun membalas melumat bibir dan lidah si gadis yang mulai
membangkitkan birahi. Setelah sekian lama mereka berciuman sang
pujanggapun bertanya kembali.
“Dinda, sungguh lembut nan nikmatnya kecupanmu. Satu hal
yang kanda mau tanya, kenapa Dinda mau bunuh diri?”
Sambil terisak-isak dalam tangis si cewek menjawab:
“Hidup saya sudah tidak berarti Bang. Kedua orang tua saya
melarang saya berdandan seperti wanita.”
“Hahh ...,” sang Pujangga kaget, menyesali perbuatannya. []

***

41. SBY BESOK KE RUMAH SAKIT JIWA

Ketika Presiden SBY mengunjungi Rumah Sakit Jiwa Grogol,


dengan bangga dan penuh senyuman Presiden SBY menyalami para
pasien di Rumah Sakit Jiwa tersebut.
“Kenalkan, saya SBY,” kata Presiden sambil menjabat erat dan
senyum ramah.
Salah seorang pasien menjawab,” Biasa aja kaleeeeee ... Gue juga
waktu pertama masuk sini ngakunya Barrack Obama.” []

***
224
Perpaduan antara Teori dan Pengalaman Empiris

42. KETEMU TOMBO KANGEN

Seorang pria sedang berbincang-bincang dengan teman putrinya.


Cowok : Saya kok kepikiran kamu ya. Pingin ketemu lagi.
Cewek : “Lho bukannya kemarin lusa sudah ketemu?”
Cowok : “Ya, karena ketemu itu jadi kangen. Kalau gak ketemu gak
kangen.”
Cewek : “Ya udah kalau begitu ga’ usah ketemu-ketemu lagi.”
Cowok : “Bukan begitu maksudku. Ketemu itu tombo kangen.
Tombo kangen itu ketemu.”
Cewek : “Ketemu bikin kangen atau ga’ ketemu jadi kangen.”
Cowok : “Ga’ ketemu bikin kangen. Ketemu bikin kangen
banget … karena pingin ketemu teruss.”
Cewek : “Ha ha ha … dasarrr …!” []

***

43. JAKARTA MACET SEKALI

Seorang dosen sedang bernyanyi sendirian sambil menunggu


mahasiswa pada jam pertama.
Dosen : “Jakarta macet sekali. Macetnya setiap hari. Jakarta
penuh polusi. Polusi dimana-mana. Oh Jakarta, sampai kapan
nasibmu begini terus. Oh Fauzi Bowo apa yang bisa kau lakukan.
Menangani kemacetan.”
“Mengapa Pak, pagi-pagi begini sudah menyanyi sendiri?”
seorang mahasiswa bertanya.
“Lagi belajar menggubah lagu. Meskipun tidak laku. Karena
dianggap kurang bermutu. Tetapi ini suara hati kecilku. Meskipun tidak
digugu. Oleh penguasa sejak orde baru. Sampai penguasa dari Partai
Biru. Karena mereka tuna rungu,” jawab dosen dengan nada puitis.
“Oooo … Itu. Saya tahu …,” sahut mahasiswa.
Usai mendengarkan dosennya menyanyikan ‘Jakarta Macet
Sekali’, seorang mahasiswa berkomentar, “Krenn.”
“Apa maksudnya?” tanya dosen ingin tahu.
225
Humor Therapy

“Maunya bapak apa?”


“Krenn dalam bahasa Jawa artinya geli. Dalam bahasa gaul
artinya hebat. Dalam konteks politik artinya Karena Rendah
Ekonomi Negara Nelongso (sengsara).” []

***

44. TAKSI EXPRESS

Saat antri nunggu taksi di terminal dua Bandara Soekarno Hatta,


saya milih taksi Express. Selain layanannya relatif baik, harganya
juga masih menggunakan tarif bawah. Saya mendapat giliran ke
sembilan. Setelah menunggu tiga puluh menit, orang pertama baru
dapat. Wah, berarti giliran saya masih lama lagi.
Ketika akan naik taksi, penumpang tersebut berkomentar kepada
petugas yang mengatur taksi,“Mas, mulai besok ganti aja namanya.
Jangan pakai nama ‘Express’ lagi. Ganti dengan ‘Slowpress’ atau apa
kek …” []

***

45. MENYUMBANGKAN LAGU

Usai menyiapkan instrument pemantauan standar nasional


pendidikan, tim ahli memanfaatkan waktu luang untuk bernyanyi
bersama (karoke).
“Siapa yang akan menyumbang lagu?” tanya ketua tim ahli
kepada anggota tim.
Tiba-tiba seorang anggota, dengan percaya diri, maju, untuk
nyanyi. Namun suasana jadi ribut karena suaranya sumbang.
“Sudah…! Sudah, tidak usah diteruskan. Suaranya sumbang,”
komentar seorang anggota tim.
“Lho kan saya memang menyumbangkan lagu (membuat suara
sumbang),” jawab anggota tim sambil meneruskan nyanyi. []

***

226
Perpaduan antara Teori dan Pengalaman Empiris

46. TRAGEDI PESAWAT SHUKOI

Pesawat Shukoi yang jatuh di Gunung Salak Bogor pada hari


Rabu (9/5/12) menjadi pembicaraan di media cetak dan elektronik.
Seorang dosen di sebuah perguruan tinggi negeri di Ibu Kota pun
tidak ketinggalan untuk membahasnya dengan mahasiswa sebelum
memulai perkuliahan.
“Anda tahu tragedi pesawat Shukoi menimbulkan permasalahan
hukum bagi negara Indonesia. Rusia akan menuntut ke pemerintah
Indonesia karena kelalaian tidak memberi informasi kepada pilot,”
ujar dosen itu.
“Lho kan investigasi belum selesai Pak, kok sudah ada tuntutan.
Memang kelalaian apa?”
“Pemerintah Indonesia lalai memberitahu pilot bahwa di Bogor
ada salak sebesar gunung. Jika kondisi ini diinformasikan sejak awal,
kemungkinan besar tidak akan terjadi kecelakaan maut tersebut.”
“Ha ha ha ...,” para mahasiswa tak kuasa menahan tawa mereka. []

***

47. PLN GILA

“Kang, Iteung telat sebulan, kita bakal punya bayi,” kata si Iteung
kepada si Kabayan. “Tapi jangan bilang-bilang ke orang lain ya.
Takut tidak jadi, nanti memalukan keluarga kita,” tambah si Iteung.
Besoknya tukang tagih dari PLN datang ke rumah Si Iteung
dengan mengetuk pintu. Begitu pintu dibuka, tukang tagih langsung
bilang,”Maaf ibu, ibu telat sebulan.”
“Dari mana Bapak tahu ?” tanya Si Iteung.
“Kan ini ada catatannya di  PLN.”
“Haaah, masa sampai dicatat PLN?”
Besoknya si Kabayan pergi ke kantor PLN. Sambil marah-marah,
ia bertanya,”Bagaimana mungkin PLN sampai bisa tahu kalau istri
saya telat sebulan?”
“Sabar pak. Kalau Bapak mau catatannya dihapus, Bapak tinggal

227
Humor Therapy

bayar kepada kami.”


“Kalau saya tidak mau bayar?” sahut Kabayan.
“Punya Bapak, akan kami putusin,” jawab petugas PLN.
“Gila ...., punya saya mau diputusin? Kalau istri saya di rumah
mau, terus pakai apa?”
Petugas PLN menjawab: “Ya, terpaksa pakai lilin .... !”
“Dasar PLN gila ... ! PLN gila ...!”
Kabayan terus menggerutu. []

***

48. TUJUH TIPE PEDAGANG

Untuk mencairkan suasana kelas, sebelum memulai perkuliahan


tentang “traditional trade” seorang dosen fakultas ekonomi
bercerita kepada mahasiswanya. Katanya, ada tujuh jenis pedagang
tradisional yang luar biasa.
Pedagang TAK BISA DITAWAR, yaitu tukang roti, promosinya
roti tawar tapi ga’ bisa ditawar.
Pedagang yang PALING NEKAT, yakni tukang gas, udah tau
jalanan menurun masih aja bilang “gas-gas”, bukan “rem-rem”.
Pedagang yang KURANG KERJAAN, itu tukang nasi goreng,
nasi udah mateng masih aja digoreng.
Pedagang yang TAK KENAL KATA MENYESAL, yakni tukang
bubur, nasi udah jadi bubur masih dijual juga.
Pedagang yang PALING ANEH, yaitu pedagang ikan, ikan mati
dibilang segar.
Pedagang PALING BODOH, yaitu tukang cetak foto, ditanyain
3X4 berapa, dia jawab 1000.
Pedagang PALING SETIA, tukang bakso biar pun dagangannya
habis dia masih tetap sisain 2 biji untuk istrinya. []

***

228
Perpaduan antara Teori dan Pengalaman Empiris

49. KEBELET PIPIS

Di tempat wudhu mushalla di dalam ruang tunggu Keberangkatan


Bandara Polonia Medan, jelas-jelas ada tulisan KHUSUS TEMPAT
WUDHU. DILARANG BUANG AIR KECIL DI SINI. Eee... seorang
lelaki datang dan langsung aja mak currr …!
Saya yang sedang wudhu di sebelahnya jadi kaget seraya
bergumam “Maklum kebelet pipis, pesan yang ada tidak terbaca.” []

***

50. TAUSIAH POLIGAMI

Ustazah : Saya tidak pernah menolak hukum poligami.


Jamaah : “Wah, hebat Ustazah!”
Ustazah : “Saya tidak pernah melarang para suami nikah lagi.”
Jamaah : “Wah, benar-benar top Ustazah.”
Ustazah : “Yang penting ..... (Diam sejenak).”
Jamaah : “Yang penting...adil ya Ustazah?”
Ustazah : “Bukan ... ! Yang penting ... bukan suami saya!”
Jamaah : “Ha ha ha ...”

***

51. YANG MENARIK DARI SYIAH

Ketika diskusi tentang Syiah di Indonesia yang diselenggarakan


oleh PPIM, Rabu, 25 Januari 2012, salah satu pemakalah bilang:
“Yang menarik dari Syiah itu adalah MUT’AH,” ungkap Zulkifli.
Namun dalam penjelasannya, ketika tanya jawab, Arif Subhan,
Dekan Fakultas Dakwah dan Komunikasi menagih kata tersebut.
“Katanya yang paling menarik MUT’AH tapi dalam presentasi
tadi tidak dijelaskan sama sekali. Mohon ulasannya,” kata Arif yang
disambut ketawa oleh para hadirin. []

***

229
Humor Therapy

52. BINGUNG MENUNGGU SIDANG ISBAT

Penetapan tanggal 1 Syawal 1433 (2011) oleh Kementerian Agama


cukup memakan waktu lama. Ketika pemerintah menetapkan satu
Syawal jatuh pada tanggal 31 Agustus 2011, Muhammadiyah tetap
pada pendiriannya bahwa satu Syawwal jatuh pada tanggal 30
Agustus 2011.
Sementara tanggal 1 (Kamis) dan 2 (Jumat) September adalah
cuti bersama. Jadi kira-kira masuk kerja pada hari Senin tanggal 5
September 2011.
Kita sedang menunggu sidang isbat kedua yang diadakan hari
Minggu. Ketika itulah muncul sedikit kebingungan, apalah mulai
kerja nanti pada hari Senin atau Selasa.
Mudah-mudahan pada hari Senin besok belum terlihat hilal-nya,
sehingga masuk kerja pada hari Selasa, agar libur lebih panjang. []

***

53. AGAMA KOK BAU

Pengalaman ini terjadi pada semester II program magister di


UIKA Bogor, pada saat presentasi makalah di kelas.
“Sekolah yang kita kelola dan kita kembangkan itu harus benar-
benar ‘berbau agama’ supaya pedidikan lebih baik dan diminati oleh
masyarakat,” ungkap mahasiswa dalam presentasinya.
Dosen langsung bertanya, “Agama kok bau?”
Teman-teman mahasiswa yang lain tertawa terbahak-bahak.
“Maksudnya sekolah yang bernuansa agama Islam, Bapak.”
Dosen hanya diam. Dalam hatinya, memang hanya berniat
mengetes mahasiswa tadi. []
 
***

230
Perpaduan antara Teori dan Pengalaman Empiris

54. OUR WOMEN ARE QUEENS

A British man came to Sheikh and asked, “Why is not permissible


in Islam for women to shake hands with a man?”
The Sheikh said, “Can you shake hands with Queen Elizabeth?”
British man replied, “Of course not, there are only certain people
who can shake hands with Queen Elizabeth”.
Sheikh replied with a smile on his face, “Our Women are Queens
and Queens do not shake hands with strange men”. :)

***

55. SIAPA MENYUSUL ALMARHUM?

Pada malam ketiga dari hari kematian tetangga di komplek


perumahan, penulis diminta memberikan tausiyah.
“Menurut informasi dari Ketua RT 02/12 di lingkungan komplek
Alam Cirendeu, selama tiga bulan terakhir ini, sudah ada enam
warga yang meninggal,” ucap saya mengawali ceramah malam itu.
“Dengan demikian, secara matematis, ada dua orang meninggal
setiap bulan atau satu orang meninggal dalam dua minggu.
Nah, siapa kira-kira dua minggu ke depan yang akan menyusul
almarhum?”
Pertanyaan saya itu disambut derai tawa semua yang hadir. []

***

56. ISID=Ikatan Suami Istri Darussalam

Dalam perjalanan pulang ke Jakarta, rombongan IKPM Jakarta


memanfaatkan waktu di bus untuk karaoke dan menyampaikan
kesan-kesan Silatnas. Acara ini sengaja dibuat untuk menghilangkan
keheningan dan mengurangi rasa macet di jalan.
“Jika di Gontor ISID artinya Institut Studi Islam Darussalam,
di sini ISID artinya beda,” ungkap Akbar Zainuddin mengawali
ceritanya. “ISID itu, artinya Ikatan Suami Istri Darussalam. Saya

231
Humor Therapy

ketuanya, karena istri saya alumni Mantingan angkatan pertama.


Tetapi sampai sekarang belum ada a’dha atau anggotanya .... !”
Langsung aja semua rombongan tertawa. []

***

57. WISDOM DOSEN FILSAFAT AGAMA

Berikut ini lima wejangan dosen filsafat agama kepada mahasiswanya.


Cewek berpakaian seksi itu selalu membuat dilematis. Kalau
kita melihatnya dibilang kurang ajar, tapi jika kita diam saja nanti
disangka homo.
Kebencian itu seperti jangkrik. Bunyinya terdengar nyaring tapi
kita tak tahu asalnya. Ketika kita mendekat, mereka pun senyap.
Mengapa kita cemburu melihat mantan pacar jalan dengan orang
lain? Bukankah orang tua kita berkata: berikan mainan bekasmu
kepada mereka yang kurang beruntung.
Wanita itu sulit dipahami. Dipanggil honey (madu) hatinya
senang. Tapi jika dimadu marah dan tidak mau.
Orang sial adalah orang yang setiap ketemu masalah tetek
bengek, hanya mendapatkan bengeknya saja, tanpa pernah
menikmati teteknya. []

***

58. KEGAGALAN PENJUALAN COCA COLA DI ARAB

Seorang manager sales Coca-Cola baru kembali pulang ke


negerinya setelah kegagalan besarnya di Arab. Maka ia pun harus
menghadap bosnya untuk menjelaskan alasan kegagalannya.
“Kau punya prestasi hebat di negara-negara lain, mengapa justru
bisa gagal di Arab, yang negerinya panas dan justru banyak orang
butuh kesegaran minum produk kita?” tanya Bos.
“Saya juga berpikirnya dulu begitu bos, negeri itu pasti
prospeknya sangat bagus karena di sana panas. Saya begitu yakin
pasti akan sukses besar di sana,” jawab sales.

232
Perpaduan antara Teori dan Pengalaman Empiris

233
Humor Therapy

“Lalu apa yang sebenarnya terjadi?”


“Begini bos. Saya membuat sebuah iklan poster, yang saya pasang
di seluruh penjuru negeri itu. Isi poster itu ada tiga gambar, yang
pertama orang yang kehausan berbaring dipadang pasir. Gambar
kedua orang tersebut minum Coca-Cola, dan gambar ketiga, orang
itu menjadi segar dan dapat berlari di padang pasir,” demikian sales
menerangkan.
“Wah, ini ide yang luar bisa, iklan yang bagus! Lalu kenapa gagal?”
“Ini Bos yang tidak saya duga, mereka embaca tulisan dari kanan,
bukan dari kiri seperti kita.
Tidak ada yang bilang sama saya, kalau mereka baca dari kanan
ke kiri.” []

***

59. ANAK KE-7

Zaman sekarang identik dengan dua atau tiga anak. Sehingga kalau
ada yang punya anak lebih dari itu menimbulkan tanda tanya. Pada
hari Selasa, 31 Januari 2012, kami terima kabar dari mailinglist, bahwa
istri seorang Ustaz Adian Husaini melahirkan anak ke-7. Kabar
langsung dari Ustaz itu atas kelahiran anaknya yang ke-7 begini:
“Alhamdulillah tlh lahir anak kami ke7, lk2, 2,7 kg, 54 cm. Ibu n
bayi sehat, jam 9 pg ini, lwt operasi. Trmksh atas doa Bpk/ibu semua.
Jazakumullahu khair ...”
Respon kawan-kawan bermacam-macam. Secara umum begini,
“Selamat Dr. Adhian, semoga ibu & anak sehat2, & semoga anaknya
menjadi anak sholih nan sehat & cerdas, aamiin.” Atau ungkapan
seperti ini,”Bersama keluarga, semoga tetap sehat, selamat, sakinah,
mawadah, rahmah, penuh berkah, & kelak masuk jannah, aamiin ya
Mujiibas-saailiin.” Dari M. Muhtar Arifin Sholeh Unissula Semarang
Information School, Univ of Sheffield UK.
Tapi ada juga yang usil seperti ini: “Tujuh anak? Dari berapa istri
ya?” tanya Sofia Anawinta.
“Alhamdulillaah dari 1 istri, saya sendiri anak sulung dari 9
bersaudara dan dari satu ibu,” jawab Siva Facha. []
***
234
Perpaduan antara Teori dan Pengalaman Empiris

60. ES TEH PANAS

Kejadian ini terjadi di restoran Alim Pangkal Pinang. Malam


itu, kami berempat makan malam. Dua orang dari Puspendik (Pak
Imam dan Pak Labuan Marpaung), seorang dari Dinas Pendidikan
Provinsi Bangka, dan penulis sendiri.
“Pesan minuman apa, Pak?” tanya seorang karyawan restoran.
“Saya pesan minuman jeruk panas,” kata Pak Imam dari
Puspendik.
“Saya juga jeruk panas,” tambah saya.
“Kalau Bapak mau pesan apa?” tanya karyawan kepada teman
penulis.
“Saya pesan es teh panas,” jawab Pak Laburan Marpaun.
Kami semua langsung tertawa. Kok ada es teh panas. []

***

61. DOKTOR JALAN-JALAN

Seorang dosen, sebelum memulai perkuliahan berkata di depan


para mahasiswa, “Di Lombok Nusa Tenggara Barat, setiap hari
banyak DR (baca doktor) berkeliaran di jalan raya. Dua puluh
empat jam sehari dan tujuh hari seminggu. Mulai dari jalan raya
di tengah kota sampai ke jalan di kampong-kampung. Namun
nama mereka ditulis dengan angka, tidak dengan huruf. Contohnya
adalah DR 5789 WE atau DR 1991 QR.”
“Lho memang berapa masyarakat yang sudah doktor di sana?”
“Ya … masih lebih banyak di Jakarta.”
“Terus apa yang dilakukan doktor-doktor itu?”
“Hahahahaha … DR disini adalah huruf di plat nomor kendaraan
wilayah Lombok. Bukan Doktor beneran.”
“Ah …. Bapak … bisa aja!” []

***

235
Humor Therapy

236
Perpaduan antara Teori dan Pengalaman Empiris

62. TAPE SAMI MAWON

Ini kisah orang Jawa jualan tape di Palembang. Satu dibungkus


daun dan satu terbuka.
“Apa ini?” tanya pembeli yang asli Palembang.
“Tape,” jawab penjual yang dari Jawa tersebut.
“Kalau yang ini, apa?” tanya pembeli lagi.
“Sami mawon,” jawab penjual.
“Ok saya beli ini (tape) dan ini (sami mawon),” jawab pembeli
sambil menunjuk tape yang terbungkus daun dan tape yang terbuka.
Sampai di rumah, pembeli itu langsung membuka hasil
belanjanya.
“Lho kok sama,” ungkapnya sambil marah-marah.
Suaminya mencoba menenangkan dengan memberi penjelasan
bahwa sami mawon itu bahasa Jawa yang artinya ‘sama saja’. []

***

63. MENTERI TIDAK PAKAI KAOS KAKI

Widjajono Partowidagdo Wakil Menteri ESDM yang meninggal


saat mendaki gunung Tambora, Sabtu (21/4/2012) dalam usia 61
tahun, pada saat hidupnya memiliki kisah lucu. Setelah menjadi
Mawen sejak 19 Oktober 2011, Pak Widjajono masih sering
tidak pakai kaos kaki. Kebiasaan seperti inilah yang membuat
Bambang Wuryanto anggota Komisi VI DPR tergelitik untuk
mengingatkannya. “Pak, sekarang kan sudah menjadi Wamen tapi
kok masih tidak pakai kaos kaki?” tanyanya sambil bergurau.
Dengan enthengnya Pak Widjajono menjawab,“Yang dibutuhkan
dari Wamen adalah pikirannya.” []

(Sumber, Kompas, 22 April 2012)

***

237
Humor Therapy

64. RAYUAN OF THE YEAR 2019

Abi : “Mi, jangan terlalu lama duduk di kursi itu, pindah sini
dekat abi aja.”
Umi : “Loh kenapa bi?”
Abi : “Takut dikerubung semut, soalnya umi manis.” (ajiib)
Abi : “Mi, orang tua umi dulu pengrajin bantal ya?”
Umi : “Hah ... ! Bukan, kan abi tahu pensiunan PNS, kenapa Bi?”
Abi : “Kok kalo deket umi rasanya nyaman ....”
(Hajarrrrr blehh)

***

65. IBU VS ISTRI

Abi : “Umi itu seperti sendok.”


Umi : “Kenapa?”
Abi : “Karena umi terus mengaduk-aduk perasaan abi. yiihaaa”
Umi : “Abi, kalo ibu kamu & aku tenggelam barengan, siapa
yang kamu tolong?”
Abi : “Ya ibuku lah, emang kamu yang lahirin aku?”
Umi : “Ih kamu ....”
Abi : “Iya, tapi habis selamatin ibuku, aku akan tenggelam
bersama kamu.” []

***

66. KULI DI HATI UMI

Abi : “Hmm, maaf ya, belakangan ini tangan abi agak kasar.”
Umi : “Ahh, gak papa kok, emangnya kenapa?”
Abi : “Soalnya tiap hari abi jadi kuli.”
Umi : “Yang bener bi, di mana?”
Abi : “Di hati kamu sayang, abi sedang buatin istana cinta buat
kita berdua.” []

***

238
Perpaduan antara Teori dan Pengalaman Empiris

67. KETURUNAN ASTRONOT

Abi : “Sayang, ayah kamu astronot ya?”


Umi : “Nggak kok.”
Abi : “Kalo gitu pasti kakek kamu.”
Umi : “Nggak jugaa ....”
Abi : “Terus yang astronot siapa?”
Umi : “Nggak ada.”
Abi : “Tapi koq ada berjuta-juta bintang di mata kamu ...?”

***

68. MELIHAT PELANGI SETENGAH

Abi : “Umii sayyaang ... kamu capek yaaa ...”


Umi : “Haah, kok abi tahu ...”
Abi : “Soalnya umi berlari-lari terus di pikiran Abi ...”
Abi : “Kenapa kita cuma bisa ngeliat pelangi setengah doang?”
Umi : “Gak tau, emang kenapa Bi?”
Abi : “Soalnya setengahnya ada di mata Umi.” []

***

69. PINJEM FLASH DISK

Abi : “Boleh pinjem flashdisk-nya Mi?”


Umi : “Boleh, mau buat apa Bi?”
Abi : “Buat transfer hatiku ke hatimu ...”
Umi : “Lho Bi .... mau ke mana?”
Abi : “Cari umi lagi ...”
Umi : “Kok?”
Abi : “Lha satu aja bahagianya begini, apalagi dua ...?”

***

239
Humor Therapy

70. HONOR PERTAMA KALI

Andy F Noya : “Di mana Ikhmal Tobing tampil pertama kali di


depan umum?”
Ikhmal : “Di Cilandak Town Square (Citos)”
Andy F Noya : “Bagaimana pertama kali tampil.”
Ikhmal : “Senang banget.”
Tiba-tiba ayahnya, Jelly Tobing komentar, “Itu pertama kali
menerima duit.”
Andy F Noya : “Ini duit melulu yang dipikirin.”
Jelly Tobing : “Dia pertama kali setor ke saya. Tapi saya setor ke
istri saya.” []
(Kick Andy, Ahad, 1 April 2012)

***

71. MENGETES MADU ASLI

Ini cara-cara mengetes keaslian madu. Pertama, masukkan madu ke


dalam gelas, lalu masukkan ke dalam freezer. Kalau beku, berarti madu
palsu. Cara kedua, tuangkan madu ke cangkir. Lalu letakkan di atas meja.
Kalau dikerubuti semut berarti madu palsu. Cara ketiga, ajak madu Anda
ke rumah. Lalu tunjukkan kepada istri. Jika istri marah besar, melempar
piring, memecah gelas atau kaca serta minta cerai, berarti MADU ASLI. []

***

72. INDIKATOR SUKSES

“Pah, siapa lelaki yang dianggap sukses dalam hidup ini?” tanya Mamah.
“Lelaki yang bisa mendidik istri dan anak-anaknya. Kalau
menurut Mamah siapa?” jawab Papah balik bertanya.
“Orang yang dapat menghasilkan uang lebih banyak dari uang
yang dibelanjakan istrinya.”
“Hah …?” []
***
240
Perpaduan antara Teori dan Pengalaman Empiris

241
Humor Therapy

73. PEMBELI YANG USIL

“Mbak, beli kopi yang ada bonusnya?”


“Yang ada bonusnya?”
“Ya.”
“Kopi yang mana, Mas?”
“Yang apa saja-lah, mbak pokoknya yang ada bonusnya,
misalnya kalau beli dua, bonusnya satu.”
“Kalau yang itu, ini, Mas, ada,” jawab penjual, si Mbak yang
masih muda itu.
Penjual itu segera menggunting tiga bungkus kopi dan
disodorkan kepada pembeli yang juga sudah mengeluarkan uang
dari dompetnya.
Setelah membayar dan menerima tiga bungkus kopi, pembeli
itu segera keluar dari toko, lalu berjalan menuju ke sepeda
motornya yang diparkir di halaman. Tetapi, tak lama, belum
sempat menstater motor, pembeli itu datang lagi, dan melihat
beberapa botol bensin yang juga dijual oleh toko itu, di bagian
depan.
Katanya,”Mbak, kalau membeli bensin dua botol ada bonusnya
satu nggak?”
“Ada satu ….,” sahut si mbak.
“Kalau begitu saya beli bensin dua botol, Mbak, dapat bonus
satu kan?”
“Ya, tetapi yang satu ini bukan bensin, Mas.”
“Apa, Mbak?”
“Kampleng …” []

***

74. “JAMAAH YANG BERBAHAGIA”

Usai salat Jumat, dua mahasiswa kos itu, Yudi dan Lilik, duduk
santai di serambi depan, sambil membaca koran. Ketika itu suasana
sudah agak lengang.

242
Perpaduan antara Teori dan Pengalaman Empiris

243
Humor Therapy

“Lik, kamu ingat nggak, tadi khatib selalu bilang,’Jamaah yang


berbahagia’ berkali-kali …?
“O ya?”
“Memang kenapa, Yud?”
“Tadi kuhitung kalau tidak salah, khatib bilang ‘Jamaah yang
berbahagia’ sampai sekitar 33 kali.”
“Ooo …? Masa sih?”
“Iya, aku menghitung kok dalam hati.”
“Buat apaan, toh kamu juga nggak dapat apa pun?”
“Gini Lik, mestinya khatib tadi tidak bilang begitu terus, kan di
antara jamaah tidak semuanya berbahagia, tentu sebagian mereka
ada yang sedih karena punya utang banyak, hatinya galau, kurang
berbahagia, dan mungkin juga ada yang selalu gelisah, was-was
serta khawatir …”
“Terus …?”
“Mestinya khatib tidak memukul rata seperti itu dengan
perkataan ‘Jamaah yang berbahagia’, harusnya, ‘Jamaah yang
berbahagia, yang agak sedih, yang galau, jamaah yang putus
harapan, dan lain-lain …. Realitanya kan begitu. Ya kan?”
“Betul juga sih. Tapi … hmm, masa khotbah jadi seperti itu,
kan kurang etis …” []

***

75. PANITIA MALAM TAHUN BARU DI RUTAN KPK

Menjelang pergantian tahun 2013 ke 2014, penulis menerima


pesan singkat dari teman. Isinya adalah: Telah disusun Panitia
Perayaan Tahun Baru 2014 di Rumah Tahanan KPK sebagai berikut:
Ketua Panitia: Andi Mallarangeng
Wakil Ketua: Ratu Atut Chasiah
Sekretaris: Angelina Sondakh
Bendahara: Nazaruddin
Kasir: Miranda Gultom

244
Perpaduan antara Teori dan Pengalaman Empiris

Dana Usaha (menyangkut pajak): Gayus Tambunan


Seksi Rohani (menyangkut doa): Lutfi Hasan Ishak
Sesi Acara: Ahmad Fathanah
Seksi Transportasi (menyangkut bensin): Rudi Rubiandini
Seksi Keamanan: Djoko Susilo
Seksi Perlengkapan: Tubagus Chaeri Wardana
Penasehat: Akil Mochtar
Catatan: Mohon maaf, penulis tidak bermaksud mencemarkan
nama baik. Kepada pembaca, jangan ikuti jejak mereka. Namun,
tetap saja ketawa untuk lebih sehat.

***

76. PESAN SADDAM HUSEIN

Saat perang teluk, sebelum Amerika menyerang Irak, Saddam


Husein perintahkan tentaranya untuk pasang bom waktu di setiap
pesawat penumpang negara-negara lain, terutama dari negara-negara
barat yang masuk di seluruh bandara Irak. Maksudnya adalah supaya
ketika pesawat-pesawat tersebut kembali ke negaranya akan meledak.
Seluruh tentara melaksanakan perintah Saddam Husein. Tiba-
tiba, pada saat sedang melaksanakan tugas tersebut, Saddam Husein
menelpon tentaranya.
“Tolong pesawat dari Indonesia jangan dipasang bom!”, ucap
Saddam.
“Siap Bos. Karena Indonesia sahabat kita ya?”, jawab sang tentara.
Saddam hanya bilang, “Bukan itu masalahnya. Pesawat Indonesia
sering delay. Nanti malah meledak di sini”.

***

77. STATUS BANTEN PASCA RATU ATUT DIPENJARA

Setelah KPK memasukkan Ratu Atut ke penjara pada hari


Jumat kramat, kawan saya, Iding Rasyidin dosen FISIP UIN Jakarta

245
Humor Therapy

menulis di status Facebook-nya sebagai berikut.


Kata Jawara: Di Banten tidak ada legislatif yang ada legislatut.
Berarti eksekutif juga eksekutut dan yudikatif jadi yudikatut. Ini
namanya trias polititut.

***

78. MENYIKAPI FENOMENA BANJIR 2014

Menanggapi fenomena banjir pada tahun 2014, teman dekat


saya yang berprofesi sebagai wartawan majalah nasional, mengirim
pesan moral lewat blackberry sebagai berikut.
“Jangan marah jika hujan turun terus menerus sehingga
mengakibatkan banjir”, tulisnya mengawali pesan singkat tersebut.
“Mau tau penyebabnya?”
“Masih ingatkah, apa yang Anda lakukan pada tanggal 01-01-
2014, pukul 00-01?”
Manusia menyerang langit dengan berjuta-juta bahkan miliaran
petasan. Jadi terimalah dengan ikhlas dan lapang dada serangan
balik dari langit.
Mestinya, kita bersyukur karena cuma air yang turun. Coba
Anda bayangkan kalau yang turun dari langit petasan!

***

79. ENAM JENIS CINTA

Di tengah-tengah membaca pesan singkat lewat BBM tentang


fenomena banjir, tiba-tiba teman saya kirim pesan tentang cinta.
Ada enam jenis cinta, yaitu:
Cinta Monyet
Cinta Gila
Cinta Sedang
Cinta Baca
Cinta Broadcast

246
Perpaduan antara Teori dan Pengalaman Empiris

Cinta Gue
Sekarang, coba Anda baca ulang tanpa memakai kata CINTA.
Selamat mencoba!

***

80. INDOMIE RASA AYAM

Menjelang makan siang, pada pertengahan bulan Januari 2014,


Ari Budiarti, rekan saya di tim standar sarana dan prasana BSNP,
mengingatkan saya melalui WhatsApp sebagai berikut.
Hallo….sudah pada maksi (makan siang) kan? Ini boleh dibaca
deh: Jono Blonjo Nang Warung
Jono : “Ono Indomie Mak?”
Mak’e : “Ono.”
Jono : “Roso Kare Pitik piroan?”
Mak’e : “Rong Ewu” (Rp. 2000)
Jono : “Roso Pitik Bawang piro?”
Mak’e : “Podo ae rong ewu” (Sama saja, dua ribu)
Jono : “Sing rego limang atus (500) ono gak Ma?”
Mak’e : “Ono”
Jono : “Roso opo Mak?”
Mak’e : “Roso TELEK PITIK” (rasa kotoran ayam).

***

81. BAHASA MANDARIN: MUDAH DAN CEPAT

Sebelum perayaan tahun baru Imlek 2014, sahabat saya Andre


El-Andalasie, menulis di status Facebook-nya sebagai berikut.
Kursus kilat bahasa Mandarin jelang “Imlek”.
Belajar mandarin fun n pasti bisa dalam 5menit ...
Tidak izin : Lu lan chang.
Tidak setia : Lu she rong.
Badan Gede : Lu king kong.

247
Humor Therapy

Tidak sopan : Lu sin chan.


Tidak tau diri : Lu xia lan.
Yang norak : Wong kam fung.
Yang jago : Wong fei hung.
Yang suka bbm : Wong san thai.
Yang suka ngerjain : Wong ie sheng. Bahasa China Pria dewasa?
Wes Ma Teng
Bahasa China Presiden Indonesia?
Shu Xie Lo
Bahasa China gak kena tonjok?
Loe Foet Nie Yee
Bahasa China Redup?
Lee Ma Watt
Bahasa China meminta bantuan?
Toe Lung Dong
Bahasa China orang kaya?
Wong Tsu Gie
Bahasa China alat musik tradisional?
Koh Lin Tang
Bahasa China Pemda?
Toe Kang Gu Shur
Bahasa China belokan?
Tie Kung An
Bahasa China orang yang berlomba?
Tan Ding An
Bahasa China makanan ringan?
Che Mie Lan
Bahasa China playboy?
Wei dok an
Yang ngirim WA: Wong khe Ren.

***

82. WISATA KULINER ALA PARTAI POLITIK

Telah dibuka restoran Padang baru dengan 10 menu exotic,


Kuliner Jelang Pemilu 2014:
1. Nasdem ( Nasi Dendeng Masiak)

248
Perpaduan antara Teori dan Pengalaman Empiris

2. PKB (Pangek Kalio Bilih)


3. PKS (Pargede Kantang Sambalado)
4. PDIP (Patin Digoreng Patai)
5. Golkar (Goreng Lele KAriang)
6. Gerindra (Gulai Ebi Rinuak Ikan baDaRuAk)
7. Demokrat (Dendeng Masiak Orak Arik Ampas Tahu)
8. PAN (PArio Asam Naneh)
9. PPP (Palai Panggang Patin)
10. Hanura (Hati ayam Nasi Urap)
Tambo ciek. Dibungkuih sajo. Nan indak suko, ado menu
GOLPUT : Gulai Opor Lado Nasi Putiah.
Ambo mandee....ranca’ bana.

***

249
Humor Therapy

DAFTAR PUSTAKA
Abu Tamnais. (2012). 99 Canda Penyegar Jiwa. Yogyakarta: Khitah
Publising.
Alimin. (2005). Humor Populer. Jakarta: Restu Agung.
American Physiological Society. (2009). Laughter Remains Good
Medicine. Science Daily. Retrieved May 17, 2019 from www.
sciencedaily.com/releases/2009/04/090417084115.htm
Aminrais, S., J. (2013). Pengaruh Self-Esteem dan Humor Style
Terhadap Psychological Well-Being Pada Pelajar SMAN 72
Jakarta. Skripsi (Tidak diterbitkan). Fakultas Psikologi UIN
Syarif Hidayatullah Jakarta.
Chaplin, J.P. (2005). Kamus Lengkap Psikologi. Jakarta. PT. Raja
Grafindo Persama.
Close, T. (2009). Can Laughter help you lose weight? http://
thehealthyminute.com/general- health/can-laughter-help-
you-lose-weight. (Diunduh, 11 Mei 2013).
Corey, Gerald. (2008). Theory and Practice Counseling &
Psychotherapy. 7nd Edition. Amerika: The Corey Library of
text and media.
Crichton, P. (2000). In conversation with H. Steven Greer. Psychiatric
Bulletin 2000, 24:189-192.
Daradjat, Zakiah. (2001). Islam dan Kesehatan Mental. Jakarta: PT.
Toko Gunung Agung.
Deandra, K. (2011). Tebak-tebakan Super Konyol. Jakarta: Better
Book.
Dwi Bagus, M.B. (2006). Nabi Aja Bercanda! Humor Rasulullah dan
Orang-Orang Saleh. Bandung: Mizania.
Echo_tea. (2007). Humor Ngereez 24 jam nonstop. Jakarta: Hi-Fest
Publishing.
Echols, J.M. & Shadily, H. (1993). Kamus Inggris Indonesia. Jakarta:
PT Gramedia Pustaka Utama.

250
Perpaduan antara Teori dan Pengalaman Empiris

Ellis, A. (1977). Fun as psychotherapy. Rational Living, 12(1), 2-6.


Friedman, S. (2011). 101 Clever Ideas to lighten up the workload
using humor for change. Kuala Lumpur: Advantage Quest
Publication.
Gamal Komandoko. (2009). 100 Kisah Jenaka untuk Anak Muslim.
Bandung: DAR! Mizan.
Hampes, W. P. (1992). Relation between intimacy and humor.
Psychological reports, 71(1), 127-130. Hampes, W. P. (1993).
Relation between humor and generativity. Psychological
reports, 73(1), 131-136.
Hampes, W. P. (1994). Relation between intimacy and the
Multidimensional Sense of Humor Scale. Psychological
Reports, 74(3_suppl), 1360-1362.
Hampes, W. P. (1999). The relationship between humor and trust.
Humor-International Journal of Humor Research, 12(3), 253-
260.
Hampes, W. P. (2001). Relation between humor and empathic
concern. Psychological reports, 88(1), 241-244.
Hampes, W. P. (2005). Correlations between humor styles and
loneliness. Psychological Reports, 96(3), 747-750.
Hampes, W.P. (2006). Humor and shyness: The relation between
humor styles and shyness. Humor: International Journal of
Humor Research, 19,179-187.
Hampes, William P. (2010). “The relation between humor styles and
empathy.” Europe’s Journal of Psychology 6, (3), 34-45.
Kandy, I. (2005). Humor Gaul. Jakarta: Restu Agung.
Kementerian Agama RI. (2010). Al-Qur’an dan Terjemahannya.
Jakarta: Kementerian Agama.
Kevin, D. (2011). Tebak-Tebakan Supor Konyol. Jakarta: Better
Book.
Levine, J., & Zigler, E. (1976). Humor responses of high and low
premorbid competence alcoholic and nonalcoholic patients.
Addictive Behaviors, 1(2), 139-149.
251
Humor Therapy

Loomans, D. & Kolberg, K. (1993). The laughing classroom: everyone’s


guide to teaching with humor and play. H. J. Kramer, Tiburon, CA.
Masten, A. S. & Lefcourt. (1986). Humor and competence in
school-aged children. Child development, 461-473.
Martin, R.A. (2004). Sense of humor and physical health: Theoretical
issues, recent findings, and future directions, Walter de
Gruyter, Humor 17–1/2 (2004), 1–19.
Martin, R.A. (2007). The Psychology of Humor: An Integrative
Approach, Elsevier Academic Press, Burlington USA.
Martin, R.A. (2007). Sense of Humor, University of Western Ontario
London.
Martin, R. A., Puhlik-Doris, P., Larsen, G., Gray, J., & Weir, K.
(2003). Humor Styles Questionnaire, American Psychological
Association, PsycTESTS. doi: 10.1037/t07239-000.
McGhee,P.(2012). Humor and Health. http://www.holistic-online.
com/humor_therapy/humor_therapy.htm. Diakses pada
10 Februari2013.
Morrison, M.K. (2008). Using humor to maximize learning: the links
between positive emotions and education. Mary Land: The
Rowman & Littlefield Publishing Group Inc.
Mustabaie, Z. (2010). Contohi kemesraan Rasulullah SAW terhadap
para istrinya. Kuala Lumpur: Pustaka Al-Shafa.
N_dy. (2008). Humor Gokill Acak Adut. Jakarta: Hi-Fest Publishing.
Pellegrini, D. S., Masten, A. S., Garmezy, N., & Ferrarese, M. J.
(1987). Correlates of social and academic competence in
middle childhood. Journal of Child Psychology and Psychiatry,
28(5), 699-714.
Pervin, L, A., Cervone, D., & Joh, O. P. (2010). Psikologi Kepribadian
Teori dan Penelitiaan. (edisi kesembilan). Jakarta: Kencana
Prenada Media Group.
Prima, R.Y. (2010). 50 Kisah lucu ibu menyusui. Terjemahan dari
karya Kate Davis “The Funny Mommy”. Jakarta: PT Bhuana
Ilmu Populer.

252
Perpaduan antara Teori dan Pengalaman Empiris

Provine, R.R., & Fischer, K.R. (1989). Laughing, smiling, and


talking: Relation to sleeping and social context in human.
Ethology, 83(4),295-305.
Qulub, S. M. (2013). Pengaruh Dukungan Sosial Dan Sense Of
HumorTerhadap Kecemasan Menghadapi Ujian Nasional
Pada Siswa Kelas IX MTs Negeri 31 Jakarta. Skripsi (Tidak
diterbitkan). Fakultas Psikologi UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta.
Rahardi, K. (2011). Humor Ada Teorinya. Yogyakarta: Pinus Book
Publisher.
Rubenstein, H. (2009). One minute of laughter can give the body
up to 45 minutes of therapeutic relaxation. http:// www.
zoominfo.com/p/Henri-Rubenstein/1193614548. (Diunduh,
11 Mei 2013).
Rust, J., & Goldstein, J. (1989). Humor in marital adjustment.
Humor-International Journal of Humor Research, 2(3), 217-
224.
Setianikusumah, R. Wanda. (2013). Pengaruh Sense of Humor
Dan Beban Kerja Terhadap Stres Kerja Karyawan PLN.
Skripsi (Tidak diterbitkan). Fakultas Psikologi UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta.
Scott, Friedman. (2011). Focus. Journal of Hepatology.
59j403–404. DOI of original articles: http://dx.doi.
org/10.1016/j.jhep.2013.04.027,http://dx.doi.org/10.1016/j.
jhep.2013.04.025.
Sunarto. (2012). Icebreaker dalam Pembelajaran Aktif. Yogyakarta:
Cakrawala Media.
Szabo, A. (2003). The acute effects of humor and exercise on mood
and anxiety. Journal of Leisure research, 35(2), 152-162.
Tim Radio Galau FM (2011). Radio Galau FM. Yogyakarta: Gradien
Mediatama.
Thorson, J.A. & Powell, F.C. (1993). Development and validation
of multidimensional sense of humor scale. Journal of clinical
psychology, Vol 49, 1, 13-23.

253
Humor Therapy

Tong, D. (2010). Laughter, The Best Medicine Malaysia. Kuala


Lumpur: The Right Connection.
Wojowasito, S. & Wasito, T.W. (1980). Kamus Lengkap Inggris-
Indonesia, Indonesia-Inggris. Bandung: Hasta.
Yunus, Mahmud. (2007). Kamus Arab Indonesia. Jakarta: PT
Mahmud Yunus Wa Dzurriyyah.
Ziv, A. (1988). Humor’s role in married life. Humor-International
Journal of Humor Research, 1(3), 223-230.
Ziv, A. (1988). National styles of humor (Vol. 18). Greenwood Pub
Group.
Ziv, A., & Gadish, O. (1989). Humor and marital satisfaction. The
journal of social psychology, 129(6), 759-768.

254
Perpaduan antara Teori dan Pengalaman Empiris

Lampiran: Alat Ukur Gaya Humor


(Humor Style)
Instrumen untuk mengukur humor style ini merupakan bentuk
modifikasi dari alat ukur yang diciptakan oleh Martin (2003) yaitu,
Humor Styles Questionnaire (HSQ). Instrumen ini mengukur dimensi
humor style, yaitu affiliative humor, self-enhancing humor, aggressive
humor dan self-defeating humor. Item kuesioner terdiri atas 32 item
dengan: 8 item mengukur affiliative humor, 8 item mengukur self-
enhancing humor, 8 item mengukur aggressive humor dan 8 item lagi
mengukur self-defeating humor.

Keterangan:
ST : Sangat Tidak Setuju
TS : Tidak Setuju
S : Setuju
SS : Sangat Setuju

No. Pernyataan STS TS S SS


1. Saya biasanya tidak tertawa dan ban-
yak bercanda dengan orang lain.
2. Jika saya merasa tertekan, saya
biasanya bisa menghibur diri dengan
humor.
3. Jika seseorang membuat sebuah ke-
salahan, saya akan sering menggoda
mereka tentang hal itu.
4. Saya membiarkan orang lain me-
nertawai dan mengejek diri saya
secara berlebihan atau lebih dari yang
seharusnya.
5. Saya tidak perlu bersusah payah un-
tuk membuat orang lain tertawa, saya
sudah tampak seperti orang humoris
secara alami.
6. Bahkan ketika saya sedang sendiri,
saya sering tertawa atau terhibur
dengan keabsurdan hidup.

255
Humor Therapy

7. Orang-orang tidak pernah tersingung


atau merasa sakit hati karena selera
humor saya.
8. Saya akan sering menghina diri
sendiri jika itu membuat keluarga
dan teman-teman saya tertawa.
9. Saya jarang membuat orang lain
tertawa dengan cara menceritakan
cerita lucu tentang diri saya sendiri.
10. Jika saya merasa marah atau sedih, bi-
asanya saya mencoba untuk memikir-
kan suatu situasi yang lucu untuk
membuat saya merasa lebih baik.
11. Ketika menceritakan lelucon atau
mengatakan hal- hal yang lucu, saya
biasanya tidak terlalu khawatir ten-
tang bagaimana orang lain menang-
gapi itu.
12. Saya sering mencoba untuk membuat
orang lain menyukai atau menerima
saya dengan cara mengatakan ses-
uatu yang lucu tentang kelemahan,
kesalahan atau kegagalan diri saya.
13. Saya sering tertawa dan bercanda
dengan teman-teman.
14. Penampilan humoris dalam keseha-
rian saya, menjaga saya dari kemara-
han yang berlebihan atau kesedihan
tentang suatu hal.
15. Saya tidak suka ketika orang lain
menggunakan zhumor sebagai cara
untuk mengkritik atau menjatuhkan
seseorang.
16. Saya tidak sering mengatakan hal-hal
lucu untuk menjatuhkan diri sendiri.
17. Saya biasanya tidak suka mencerita-
kan lelucon atau menghibur orang.

256
Perpaduan antara Teori dan Pengalaman Empiris

18. Jika saya sedang sendiri dan merasa


sedih, saya berusaha untuk memikir-
kan sesuatu yang lucu untuk meng-
hibur diri.
19. Terkadang saya memikirkan sesuatu
yang sangat lucu, hingga diri saya
tidak bisa menahan untuk menga-
takannya bahkan disituasi yang tidak
tepat.

20. Saya sering berlebihan dalam men-


jatuhkan diri sendiri ketika membuat
lelucon atau mencoba untuk menjadi
lucu.
21. Saya menikmati membuat orang lain
tertawa.

22. Jika saya merasa sedih atau marah, saya bi-


asanya kehilangan rasa atau selera humor
saya.
23. Saya tidak pernah ikut menert-
awakan orang lain bahkan jika semua
teman saya melakukannya.
24. Ketika saya bersama teman atau
keluarga, saya sering terlihat menjadi
orang yang dijadikan lelucon.
25. Saya tidak sering bercanda dengan
teman-teman.
26. Dengan memikirkan beberapa kejadian
lucu dari sebuah situasi sering menja-
di cara yang efektif untuk mengatasi
masalah.
27. Jika saya tidak menyukai seseorang,
saya sering menggunakan humor
atau ejekan untuk menjatuhkannya.

257
Humor Therapy

28. Jika saya mengalami masalah atau


merasa tidak bahagia, saya sering
menutupinya dengan bercada.
Sehingga teman terdekat saya tidak
mengetahui apa yang sebenarnya
saya rasakan.
29. Saya biasanya tidak bisa memikirkan
hal yang lucu untuk dikatakan ketika
saya bersama dengan orang lain.
30. Saya tidak perlu bersama orang lain
untuk merasa terhibur. Saya biasanya
bisa menemukan hal-hal untuk
ditertawakan bahkan ketika sedang
sendiri.
31. Bahkan jika ada sesuatu yang
benar-benar lucu, saya tidak akan
tertawa atau membuat lelucon ten-
tang hal tersebut bila seseorang akan
tersinggung.
32. Membiarkan orang lain menertawai
diri saya adalah cara saya menjaga
teman-teman saya dan keluarga
dalam semangat yang baik.

Catatan: Hak cipta instrumen ini ada pada pengembang dan


penulis. Sebagai bentuk sharing keilmuan, penggunaan instrumen
ini untuk keperluan penelitian atau kajian ilmiah lainnya dalam
proses pendidikan, tidak dipersyaratkan mendapatkan izin tertulis
dari pengembang atau penulis. Namun, diharapkan kepada siapapun
yang akan menggunakannya untuk memberitahu pengembang atau
penulis sehingga bisa dibuat catatan untuk referensi. Korespondensi
bisa dilakukan melalui email: bambang.suryadi@uinjkt.ac.id.

258
Perpaduan antara Teori dan Pengalaman Empiris

TENTANG PENULIS
Bambang Suryadi lahir di Sragen, 29
Mei 1970 dari keluarga guru, nomor empat
dari enam bersaudara. Menyelesaikan
pendidikan dasar di SDN Blangu I. Kemudian
meneruskan ke Pondok Pesantren Pabelan
Magelang selama satu tahun, dari 1982-
1983. Di sinilah penulis pertama kali belajar
tentang kehidupan pesantren. Pada tahun
berikutnya, penulis meneruskan belajar ke
Pondok Modern Gontor Ponorogo. Tamat
tahun 1988, penulis mengabdi dan mengajar di almamaternya.
Pada waktu yang sama penulis kuliah di Jurusan Pendidikan Agama
Islam (PAI), Fakultas Tarbiyah Institut Pendidikan Darussalam
(IPD), tamat tahun 1994. Selama di Gontor, penulis aktif di Dewan
Mahasiswa, dan diperbantukan di bagian Kurikulum Kulliyatul
Mu’allimin Al-Islamiyah (KMI) dan sekretaris Pimpinan Pondok.
Meninggalkan Gontor pada pertengahan 1995, penulis mendapat
beasiswa untuk meneruskan studi ke International Islamic
University Malaysia (IIUM), jurusan Guidance and Counseling di
Departemen Pendidikan. Tamat tahun 1997 dengan tesis ”Students’
views toward counselor’s role in Pondok Modern Gontor Ponorogo”.
Ketika belajar di IIUM, penulis aktif di International Institute for
Islamic Thought Malaysia (IIITM), pengurus ICMI Kuala Lumpur,
Sekretaris Umum Master of Education Student Association
(MEDSA), Persatuan Pelajar Islam Kuala Lumpur, dan anggota
International Association for Muslim Psychologist (IAMP) yang
dibentuk tahun 1997 di Malaysia.
Setelah tamat dari IIUM, penulis melanjutkan program doktor
di University of Malaya (UM) Kuala Lumpur, jurusan Educational
Psychology and Counseling, Fakultas Pendidikan. Tamat tahun 2003
dengan disertasi “Role of Public Secondary School Counselors in
the Province of East Java”. Selama kuliah di UM, penulis membantu
Sri Utama International School sebagai konselor sekolah.
Menikah pada tahun 1998 dengan Qurrotul Aini dari Malang

259
Humor Therapy

yang juga berprofesi sebagai dosen di Fakultas Sains dan Teknologi


UIN Jakarta. Dikarunia empat anak, yaitu Aisyah Zakiyah (19),
Ahmad Taqiyuddin Ulwan (18), Rafidah Amali (14), dan Rafi
Ahmad Najati (9).
Tahun 2005 penulis bergabung dengan Fakultas Psikologi,
Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta. Penulis
sempat menduduki beberapa jabatan di UIN Jakarta. Diantaranya
Pemimpin Redaksi Jurnal Tazkiya Fakultas Psikologi, Dewan
Redaksi Jurnal Mimbar dan Budaya UIN Jakarta, Kepala Pusat
Peningkatan dan Jaminan Mutu (PPJM), dan Pembantu/Wakil
Dekan Bidang Administrasi Umum Fakultas Psikologi.
Selain itu, penulis juga pernah menjadi Konsultan National
Monitoring and Evaluation Specialist di LAPIS (Learning Assistance
Program for Islamic Schools) AusAid (2008-2009). Lewat LAPIS,
penulis mendapat kesempatan mengikuti kunjungan pendidikan ke
Perth Australia Barat.
Sejak 2006 sampai 2013 penulis manjadi Staf Profesional Badan
Standar Nasional Pendidikan (BSNP), Redaksi Pelaksana Buletin
BSNP, dan ketua tim ahli (ad hoc) standar sarana dan prasarana.
Melalui BSNP inilah penulis belajar banyak hal dan menjalin
jaringan kerja (networks) dengan para ahli dan pakar dari berbagai
disiplin keilmuan dan perguruan tinggi negeri dan swasta.
Pada tahun 2009, penulis terpilih menjadi utusan “Invitation
Program for Young Muslim Intellectuals in Shouteast Asia: Learning
from Japan’s Modernization” bersama enam peserta lainnya dari
Indonesia, Malaysia, dan Pilipina, yang diselenggarakan oleh Japan
Foundation.
Dalam hal asosiasi profesi, penulis mendapat amanat sebagai
Sekretaris Umum Himpunan Evaluasi Pendidikan Indonesia
(HEPI) periode 2013-2016 dan 2016-2019 dan Ketua Divisi
Publikasi Pengurus Besar Asosiasi Bimbingan dan Konseling
Indonesia (ABKIN) periode 2010-2013. Penulis juga menjadi
anggota International Assocation for Muslim Psychologist (IAMP)
sejak 1997 sampai sekarang.
Dalam bekerja, penulis memiliki empat prinsip kerja, yaitu
kerja tepat waktu, kerja tuntas, kerja berkualitas, dan kerja ikhlas.
260
Perpaduan antara Teori dan Pengalaman Empiris

Di tengah-tengah kesibukannya menjalankan tugas dan


kewajibannya sebagai dosen, penulis tetap berkarya. Diantara karya
tulisnya adalah:
1. Perilaku Manusia dalam Pandangan Islam dan Ilmu Psikologi
Modern (terjemahan). Yogyakarta: Mitsaq Pustaka. 2009.
2. The role of public secondary school counselors in East Jawa
Indonesia: Students’, Teachers’, and Counselors’ Perceptions.
Germany: VDM Verlag Dr. Muller. 2010.
3. Counselor Role in Darussalam Islamic Boarding School
Gontor Indonesia (Personal role, academic role, and
vocational role of counselors). Germany: VDM Verlag Dr.
Muller. 2010.
4. Adjustment and Loneliness Amongst International Student
(A study ad Syarif Hidayatullah State Islamic Univrsity
Jakarta). Germany: VDM Verlag Dr. Muller. 2010.
5. Family Counseling. Menggapai Rumah Tangga Bahagia.
Kata Pengantar: Komaruddin Hidayat. Yogyakarta: Mitsaq
Pustaka. 2012.
6. Haji Dalam Perspektif Psikologi, Budaya, Sosial, dan Religi.
Jakarta: Penerbit Halaman Moeka. 2013.
7. Berbagai artikel ilmiah yang diterbitkan dalam prosiding
konferensi ilmiah yang diselenggarakan oleh asosiasi profesi
(HEPI, ABKIN,APSI).
Diantara penelitian yang dilakukan penulis adalah sebagai
berikut:
1. An Integrated Curriculum at an Islamic University:
Perceptions of Students and Lecturers. (2018), trbit di
Jurnal Internasional, terindek Scopus, Eurasian Journal of
Educational Research (EJER), Ana Publishing LTd Turki.
2. Integrated Moral Values in Standard Based Assessment:
Opportunities and Challenges of Computer-Based Test in
Indonesia National Examination (2017). Terbit di Jurnal
Internasional, terindek Scopus, The Turkish Online Journal
of Educational Technology (TOJET).

261
Humor Therapy

3. Self-Efficacy, Adversity Quotient, and Students’ Achievement


in Mathematics (2017). Terbit di Journal of International
Education Studies, Canada.
4. Pengaruh Gaya Pengasuhan Orang Tua, Konsep Diri, dan
Regulasi Diri Terhadap Motivasi Berprestasi Siswa (2017).
Terbit di Jurnal Ilmu Pendidikan (JIP), terakreditasi nacional
(SINTA 2).
Sejak tahun 2014, penulis menjadi anggota Badan Standar
Nasional Pendidikan (BSNP) untuk masa bakti 2014-2019 dan
menjadi anggota merangkap Ketua BSNP pada tahun 2017-2019.
Melalui lembaga independen skala nasional ini lah penulis belajar
banyak hal yang menjadi modal penting dalam pengembangan
karir ke depan.

262
Perpaduan antara Teori dan Pengalaman Empiris

KONTRIBUTOR
Penulis menyampaikan terimakasih dan apresiasi yang kepada
para kontributor yang telah memberikan ide, gagasan, atau tulisan
yang dimuat dalam buku ini.

Selanjutnya, bagi pembaca yang memiliki pengalaman lucu dan


berkenan memberikan kontribusi untuk menamah entry humor
dalam buku ini, penulis sangat apresiatif terhadap usaha tersebut.
Caranya sangat sederhana dengan mengirimkan via email ke
penulis: bambang.suryadi@uinjkt.ac.id atau bangs1970@gmail.
com.

Tulisan mesti memenuhi kriteria murni atau asli dari pengalaman


sendiri dan  tidak menjiplak dari tulisan yang sudah dipublikasikan.

263

Anda mungkin juga menyukai