Anda di halaman 1dari 5

Pemerintah Jepang selama ini telah berkontribusi memberikan bantuan kepada negara berkembang

sebagai upaya untuk mewujudkan pembangunan ekonomi dan sosial di masing-masing negara tersebut.
Bantuan ini dialirkan dalam berbagai bentuk, seperti bantuan aliran dana, teknologi dan bantuan
darurat korban bencana alam. Diantaranya yang utama adalah Bantuan Pembangunan Pemerintah
(Official Development Assistance /ODA) yang terdiri dari Pinjaman Yen, Bantuan Dana Hibah dan
Kerjasama Teknik.

Bantuan Hibah Grassroots untuk Keamanan Manusia merupakan salah satu bagian dari skema bantuan
hibah yang dimiliki Pemerintah Jepang dengan ciri utamanya langsung dan cepat menjangkau penerima
manfaat di tingkat Grassroots.
Program ini dimulai pada tahun 1989 dan telah mendanai proyek-proyek pembangunan sosial tingkat
Grassroots melalui institusi pendidikan dan kesehatan, serta NGO lokal.

Selain itu, Pemerintah Jepang juga memiliki skema "Bantuan Hibah NGO Jepang" yang khusus
bekerjasama dengan NGO Jepang untuk proyek kerjasama pembangunan sosial dan ekonomi tingkat
Grassroots, serta "Bantuan Hibah Grassroots Kebudayaan" yang khusus menjalin kerjasama dengan NGO
atau Pemerintah Daerah di negara-negara berkembang untuk proyek kerjasama di bidang pendidikan
dan kebudayaan.

<Dana yang tersedia>


Jumlah dana untuk setiap proyek maksimal 10 juta Yen (atau sekitar ±750-800 juta Rupiah, tergantung
nilai kurs antara Rupiah dan Yen yang berlaku saat itu. Lembaga penerima dana harus membuat rincian
anggaran.)

Perhatian:
Jika dana digunakan untuk mendanai kegiatan diluar kesepakatan/rencana, atau jika terdapat sisa
dana, maka lembaga penerima dana wajib mengembalikan seluruh dana atau sisa dana tersebut kepada
Kedutaan Besar Jepang atau Konsulat Jenderal Jepang.

<Batas waktu pelaksanaan proyek>


Dalam kurun waktu 1 tahun sejak tanggal penandatanganan kontrak

<Penerima bantuan>

 Lembaga Nirlaba yang bergerak di bidang pembangunan sosial dan ekonomi masyarakat
Grassroots (misalnya NGO Lokal, institusi pendidikan dan kesehatan. NGO international juga
dapat menjadi penerima bantuan. Namun, yang menjadi prioritas adalah NGO lokal.)
 Organisasi/lembaga harus memiliki badan hukum dan terdaftar di instansi terkait atau
Kementerian Hukum dan HAM Indonesia
 Organisasi/ lembaga harus memiliki pengalaman kerja lebih dari 2 tahun serta kapasitas
mengelola proyek
 Organisasi/ lembaga harus bersedia untuk bertanggungjawab atas keberlanjutan proyek setelah
proyek selesai

Perhatian :

1. Individu pribadi dan Lembaga profit tidak dapat menjadi penerima bantuan ini.
2. Organisasi/ lembaga wajib menyerahkan dokumen yang berkaitan dengan rencana proyek
kepada Kementerian Dalam Negeri indonesia (KEMDAGRI) jika dapat persetujuan dari
Kedutaan Besar Jepang atau Konsulat Jenderal Jepang dan mendapatkan surat persetujuan
yang dikeluarkan oleh KEMDAGRI (sesuai dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 38 Tahun
2008) dengan batas waktu sebelum penandatanganan kontrak bantuan hibah Grassroots.
3. Instansi Pemerintah dan organisasi internasional tidak dapat menjadi penerima bantuan ini,
kecuali dalam kondisi tertentu seperti bantuan untuk situasi darurat, dirasa memiliki tingkat
manfaat yang tinggi, atau situasi dimana sulit untuk melaksanakan proyek jika tanpa adanya
keterlibatan instansi tersebut.

<Isi proyek>
Sasaran proyek

 Proyek skala kecil namun memiliki manfaat yang besar untuk masyarakat Grassroots
 Proyek-proyek bantuan kemanusiaan
 Proyek-proyek yang mengedepankan pemenuhan Basic Human Needs (Kebutuhan Dasar
Manusia) dan Human Security (Keamanan Manusia)*)
 Proyek yang memiliki nilai manfaat jangka panjang walau masa implementasi telah selesai

*)“Proyek yang mengedepankan Human Security (Keamanan Manusia)” yaitu,


penanggulangan penyakit menular dan masalah lingkungan hidup yang menjadi isu
antara beberapa negara, penanggulangan pengungsi atau orang terlantar di daerah
konflik, aktifitas perlindungan manusia dari kekerasan, peningkatkan keahlian
masyarakat dan perorangan dan sebagainya.
Jenis proyek yang tidak bisa didanai

 Proyek-proyek yang tidak jelas manfaatnya untuk masyarakat grassroot (Bantuan penelitian di
institusi pendidikan tinggi seperti universitas atau perguruan tinggi, capacity building untuk
lembaga, bantuan yang hanya ditujukan untuk kegiatan bisnis/perdagangan atau pengadaan
lapangan kerja)
 Proyek-proyek yang tidak memiliki hubungan kuat dalam pengembangan sosial secara langsung
seperti kebudayaan, kesenian, olahraga
 Proyek-proyek yang memiliki tujuan politik, agama dan militer

Referensi : Daftar Proyek yang telah dilaksanakan“Bantuan Hibah Akar


Rumput(Grassroots)”kepada Indonesia

<Jenis biaya yang tidak dapat didanai>


Jenis biaya dibawah ini tidak dapat didanai dengan bantuan hibah Grassroots 

 Biaya operasional Lembaga (gaji staf, ATK, listrik, sewa kantor dan lain-lain)
 Biaya pemeliharaan fasilitas dan peralatan barang/gedung yang dibiayai oleh grassroots fund
 Uang tunai sebagai modal awal untuk UKM/microfinance/credit dan lain-lain
 Biaya-biaya yang dipakai untuk pribadi atau modal seperti beasiswa, rumah, makanan, baju,
mobil, barang habis pakai (kecuali untuk bantuan tanggap darurat atau kebutuhan
kemanusiaan)
 Biaya untuk membeli atau sewa tanah
 Biaya penelitian yang tidak jelas manfaatnya bagi masyarakat grassroots
 Biaya-biaya seperti cukai, pajak, VAT, izin, registrasi, dan sebagainya
 Biaya pemasangan paralon/kabel listrik ke rumah-rumah pribadi, khusus untuk proyek
pengadaan air bersih dan listrik
 Biaya administrasi di Bank seperti biaya membuka rekening, biaya pengiriman/transfer dana,
biaya menutup rekening

<Prosedur pelaksanaan proyek>


Pengajuan Proposal 
      ↓ 
Proses Seleksi oleh Kedutaan Besar Jepang atau Konsulat Jenderal Jepang (Survey atau kunjungan ke
lokasi proyek) 
      ↓ 
Proses Seleksi dan Persetujuan dari Departemen Luar Negeri Jepang 
      ↓ 
Penandatanganan Kontrak Hibah (Grant Contract: G/C) antara Lembaga penerima bantuan dengan
Kedutaan Besar Jepang atau Konsulat Jenderal Jepang 
      ↓ 
Pengiriman dana kepada lembaga penerima bantuan 
      ↓ 
Pelaksanaan proyek,
Monitoring oleh Kedutaan Besar Jepang atau Konsulat Jenderal Jepang ke lokasi dan penyerahan
laporan pertengahan berkaitan dengan penggunaan dana dan kegiatan dari lembaga penerima
bantuan 
      ↓ 
Proyek selesai,
penyerahan laporan akhir berkaitan dengan penggunaan dana dan kegiatan dari lembaga penerima
bantuan 
      ↓ 
Pelaksanaan Audit oleh Badan Auditor Independen
(Laporan Audit harus dikirim ke Kedutaan Besar Jepang atau Konsulat Jenderal Jepang) 
      ↓ 
Pengembalian sisa dana 
(Jika terdapat sisa dana, maka lembaga penerima dana wajib mengembalikan sisa dana tersebut
kepada Kedutaan Besar Jepang atau Konsulat Jenderal Jepang.) 
      ↓ 
Follow-up proyek oleh Kedutaan Besar Jepang atau Konsulat Jenderal Jepang setelah proyek selesai 
      ↓ 
Penyerahan laporan follow-up proyek oleh lembaga penerima bantuan 
      ↓ 
Follow-up oleh Kedutaan Besar Jepang atau Konsulat Jenderal Jepang pada saat 2 tahun setelah
proyek selesai

<Brosur bantuan hibah grassroots(.pdf)>


Bahasa Jepang  Bahasa Indonesia  Bahasa Inggris

<Cara pengajuan>
 Sebelum mengajukan proposal, diharapkan bagi organisasi/lembaga untuk membaca baik-baik
penjelasan mengenai persyaratan kelayakan organisasi diatas dan Tata Cara Pengajuan di bawah ini.
Jika telah memenuhi persyaratan tersebut, organisasi/lembaga dapat mulai menyusun dokumen-
dokumen dibawah ini dalam Bahasa Indonesia (atau Bahasa Inggris jika memang dirasa perlu).
Kirimkan semua dokumen tersebut via E-mail atau Pos ke kantor Kedutaan Besar Jepang atau Konsulat
Jenderal Jepang (bagian Grassroots) terdekat.

Tata Cara Pengajuan** : Bahasa Indonesia     Bahasa Inggris   


** Tata Cara Pengajuan ini berlaku untuk bantuan hibah Grassroots di Indonesia.

<Dokumen untuk pengajuan proposal>

1. Formulir Aplikasi & Profil Lembaga :Bahasa Indonesia    Bahasa Inggris  

2. Rincian Anggaran Proyek : Bahasa Indonesia & Bahasa Inggris      

3. Jadwal Pelaksanaan : Bahasa Indonesia & Bahasa Inggris      

4. Neraca : Bahasa Indonesia & Bahasa Inggris      

BORDA
(Bremen Overseas Research and Development Association)
Alamat di Jogyakarta;
Kayen No. 176, Jl. Kaliurang Km 6,6, YOGYAKARTA 55283
Telp/Fax: 0274-888273 e-mail: borda@idola.net.id
Alamat di Jerman;
Industriestr 20 D-28199 Bremen, GERMANY
Telp: 049 421-1655323
Spesifik bantuan : Pembangunan masyarakat pedesaan dan perkotaandalam  bidang perekonomian,
kesehatan, ketrampilan, air bersih, dan peranan perempuan. Ada juga pengolahan limbah air, pembangkait
listrik kecil.

The Ford Foundation


Alamat di Jakarta;
S. Widjojo Center, Lt.11
Jl. Jend. Sudirman 71, Jakarta 12190
Telp: 021-2524073 Fax: 021-4078 e-mail: ford-jakarta@fordfund.org
Alamat di USA;
320 East 43 Street, NEW YORK, N.Y 10017
Spesifik bantuan : Sumberdaya pedesaan, Kesehatan reproduksi dan peningkatan peran perempuan,
keadilan sosial dan keragaman budaya.

Kedutaan Besar Jepang


Alamat;
Jl. M.H Thamrin No.24 Jakarta 10350
Telp: 021-324308 Fax: 021-325460
Spesifikasi bantuan : Hibah kepada LSM, SD, Rumah sakit, Lembaga peneliti, atau lembaga non profit.

Kedutaan Besar Jerman


Alamat;
Jl. M.H Thamrin No.1 Jakarta 10310
Telp: 021-3901750 Fax: 021-3901757
Spesifikasi bantuan : Membantu  LSM, terutama dibidang kesehatan, pendidikan dan sebagainya.

Mercy Corp International


Alamat;
Jl. Ampera Raya, 4A, Ragunan , Pasar Minggu, Jakarta 12550
Telp: 021-7828611 Fax: 021-7828610 e-mail: mci@indo.net.id
Spesifik bantuan : Ekonomi rakyat, kesehatan dan pendidikan, pengembangan kapasitas kelembagaan.

Anda mungkin juga menyukai