Anda di halaman 1dari 3

PELAKSANAAN TERAPI OKSIGEN HIPERBARIK SELAMA

MASA PANDEMI COVID-19

No. Dokumen No. Revisi Halaman


SPO/ /IV/2022/Rumkit 1 1/3

RUMKIT
BHAYANGKARA
DENPASAR
SPO Tanggal terbit Ditetapkan:
01/April/2022 Karumkit Bhayangkara Denpasar

dr. NI MADE MURTINI, MARS


PEMBINA TK I NIP 196502271998032002
Pengertian Covid-19 merupakan pandemi global yang terjadi sejak akhir tahun 2019
dan mulai menyebar di Indonesia sejak Maret 2020. Keluhan dari Covid-19
dapat dibagi menjadi 5 (lima) sesuai derajatnya yaitu: tanpa gejala, ringan,
sedang, berat dan sangat berat,Penyakit ini menular dengan sangat cepat
sehingga perlu dilakukan pencegahan penularan.
Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah dalam:
1. Mencegah penularan Covid-19 di Rumah Sakit Bhayangkara
Denpasar dan unit hiperbarik khususnya.
2. Menjaga kesehatan dan keamanan tenaga kerja dalam pelayanan
sehari-hari.
3. Menjaga kesehatan dan keamanan pasien yang mengikuti
pelayanan terapi oksigen hiperbarik.
Kebijakan 1. Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 12 tahun 2020
tanggal 13 April 2020 tentang Penetapan sebagai Bencana non
alam Nasional.
2. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor HK.01.07/
MENKES/413/2020 tentang Pedoman Pencegahan dan
Pengendalian Covid-19.
3. Keputusan Karumkit Bhayangkara Denpasar Nomor: Kep/ 132/ XII/
2022/ Rumkit ,tanggal 1 Desember 2021 tentang Pedoman
Pelayanan Unit Hiperbarik Rumah Sakit Bhayangkara Denpasar.
Prosedur 1. Pasien:
a. Seluruh pasien wajib mencuci tangan sebelum memasuki
area rumah sakit dan unit hiperbarik,
b. Setiap pasien yang akan mengikuti pelaksanaan terapi
oksigen hiperbarik harus dinyatakan terbebas dari Covid-19
PELAKSANAAN TERAPI OKSIGEN HIPERBARIK SELAMA
MASA PANDEMI COVID-19

No. Dokumen No. Revisi Halaman


SPO/ /IV/2022/Rumkit 1 2/3

RUMKIT
BHAYANGKARA
DENPASAR
Prosedur minimal dengan menunjukkan atau melakukan rapid test
dengan hasil non-reaktif,
c. Setiap pasien yang akan mengikuti pelaksanaan terapi
oksigen hiperbarik harus melakukan rontgen thorax dan
pemeriksaan darah lengkap dengan interpretasi hasil tidak
terdapat infeksi terutama pada paru,
d. Setiap pasien yang akan mengikuti pelaksanaan terapi
oksigen hiperbarik wajib membawa dan menggunakan
masker baik sebelum, selama dan setelah pelaksanaan
terapi,
e. Apabila terdapat keluhan ISPA seperti batuk, pilek, demam dll
maka pasien tidak diperkenankan mengikuti pelaksanaan
terapi oksigen hiperbarik.
2. Tenaga Kerja Unit Hiperbarik:
a. Sebelum dan setelah memasuki unit hiperbarik wajib mencuci
tangan minimal dengan hand rub,
b. Seluruh tenaga kerja unit hiperbarik wajib menggunakan APD
level 1 (satu) dalam pelaksanaan terapi oksigen hiperbarik,
yaitu: masker, penutup kepala, menggunakan baju khusus,
pelindung wajah (faceshield) dan sandal khusus,
c. Sebelum mulai dan setelah selesai pelayanan wajib
melakukan desinfeksi dengan chlorin yang dilarutkan dengan
air 1:10 di seluruh bagian unit hiperbarik.
d. Setelah jam kerja selesai, seluruh petugas wajib mengganti
pakaian kerja dan langsung melakukan sterlisisasi pakaian.
3. Pelayanan Unit Hiperbarik:
a. Sebelum, selama dan setelah pelaksanaan terapi oksigen
hiperbarik wajib menerapkan physical distancing dengan
jarak minimal 1 meter dari orang lain,
b. Selama pelaksanaan terapi oksigen hiperbarik pasien dan
attendant wajib menggunakan masker medis kecuali saat
menggunakan masker oksigen,
c. Dilarang melepas masker kecuali sedang melakukan
ekualisasi dengan permen atau minum air,
PELAKSANAAN TERAPI OKSIGEN HIPERBARIK SELAMA
MASA PANDEMI COVID-19

No. Dokumen No. Revisi Halaman


SPO/ /IV/2022/Rumkit 1 3/3

RUMKIT
BHAYANGKARA
DENPASAR
Prosedur d. Sterilisasi masker dilakukan setelah pelayanan 1 sesi,
e. Sterilisasi alat dilakukan minimal 2 minggu sekali dengan
sinar UV.
4. Pengantar Pasien:
a. Sebelum memasuki area rumah sakit dan unit hiperbarik
wajib mencuci tangan minimal dengan hand rub,
b. Pengantar pasien harus menggunakan masker di seluruh
area rumah sakit,
c. Seluruh pasien hanya boleh ditemani dengan maksimal 1
orang penunggu pasien dengan syarat pasien
membutuhkan bantuan ketika melakukan aktivitas atau
pasien anak-anak,
d. Selama pelaksanaan terapi oksigen hiperbarik penunggu
pasien dipersilahkan menunggu di ruang tunggu poliklinik
dan tidak diperkenankan untuk menunggu di dalam unit
hiperbarik.

Unit terkait 1. RM,


2. Radiologi,
3. Laboratorium,
4. Kasir.

Anda mungkin juga menyukai