Anda di halaman 1dari 7

PENDALAMAN MATERI PPG 2022

(Lembar Kerja Resume Modul)

A. Nama : MASYKUR
B. Kelas : PAI 3-E
C. Judul Modul : AKIDAH AKHLAK
D. Judul KB : HARI AKHIR, QADHA DAN QADAR

1. Peta Konsep
(buat peta/bagan tentang konsep yg ada dalam setiap KB dalam Modul. Tuliskan penjelasan point –
poin sangat penting (crucial points) yang merupakan refleksi dan intisari dari modul maksimal 2 paragraf).

1. Kiamat Sugra dan Kiamat Kubra


Tanda-tanda Kiamat (Asyrath as-Sa’ah) adalah indikasi- indikasi Kiamat yang
mendahuluinya dan menunjukkan kedekatan (waktu) nya. Sementara kiamat (as-Sa’ah) dapat
dipisahkan menjadi 3 (tiga) makna, yaitu:
- Kiamat Kecil (as-Sa’ah ash-Shughra) yaitu kematian manusia. Barangsiapa yang
meninggal dunia maka telah terjadi Kiamat padanya, karena ia masuk ke dalam alam
akhirat.
- Kiamat Sedang (as-Sa’ah al-Wushtha) yaitu meninggalnya generasi satu abad tertentu.
- Kiamat Besar (as-Sa’ah al-Kubra) yaitu dibangkitkannya manusia dari kubur mereka
untuk dihisab (al-hisab) dan dibalas (al-jaza’) amalan- amalannya di dunia.
2. Tanda-Tanda Kiamat terbagi menjadi dua:
- Tanda-tanda kecil (asyrath shughra), yaitu (tanda-tanda) yang mendahului Kiamat dengan
(jarak) waktu yang lama dan menjadi hal yang berulang-ulang (biasa terjadi). Seperti
hilangnya ilmu, merebaknya kebodohan dan minuman khamer, saling berlomba
meninggikan bangunan, Terkadang sebagian tanda-tandanya muncul bebarengan dengan
tanda-tanda Kiamat besar (asy- asyrath al-kubra) atau (ada juga yang) setelahnya.
- Tanda-tanda besar (asyrath kubra), yaitu perkara-perkara besar yang muncul menjelang
terjadinya Kiamat (qurba qiyam as-sa’ah), dan kejadiannya tidak berulang-ulang. Seperti;

1
kemunculan ad-Dajjal, turunnya ‘Isa as., keluarnya Ya’juj dan Ma’juj, terbitnya Matahari
dari arah barat.
Menurut perspektif ulama’, tanda-tanda Kiamat dari perspektif kemunculannya ada 3 (tiga)
bagian, yaitu:
- Klasifikasi yang telah muncul dan telah berakhir.
- Klasifikasi yang telah muncul dan terus berlangsung, bahkan semakin banyak.
- Klasifikasi yang belum terjadi hingga sekarang. tanda-tanda besar (al-asyrath al-kubra)
dan sebagian tanda-tanda kecil (al-asyrath ash-shugra).
Dua klasifikasi pertama masuk dalam tanda-tanda kiamat kecil (asyrath as-sa’ah ash-
shughra), sedangkan klasifikasi ketiga terhimpun di dalamnya tanda-tanda besar (al-asyrath
al-kubra) dan sebagian tanda-tanda kecil (al-asyrath ash-shugra).
Para ulama mengklasifikasikan kiamat menjadi dua:
1. Kiamat kecil (qiyamah al-shugra), yaitu kematian. Ibnu Katsir berpendapat bahwa kiamat
kecil ialah berakhirnya kehidupan manusia di bumi, dan masuk kepada hari akhirat. Ibnu
Qayyim al-Jauziyah menyamakan kiamat kecil dengan alam barzah (al-barzakh) atau
tahap awal tempat kembali manusia (ma’ad al-awwal). Allah SWT menyediakan dua fase
(tahapan) setelah manusia meninggal dunia, pada dua fase ini Allah SWT akan membalas
setiap amalan baik dan buruk yang dikerjakan manusia semasa hidupnya.
Tanda tanda hari kiamat kecil lainnya adalah munculnya para dai yang menyesatkan, para
pemimpin yang menyimpang, amanat disia-siakan dengan diserahkan kepada orang yang
bukan ahlinya. Minimnya kebaikan, jarang hujan, sering terjadi gempa, banjir, harga-
harga barang sangat tinggi, para perempuan keluar dengan tidak berpakaian, berpakaian
namun telanjang. Di samping itu, tanda tanda hari kiamat kecil lainnya adalah waktu
berjalan terasa cepat, sehingga setahun seakan-akan hanya sebulan, sebulan seakan-akan
hanya satu jam, dan satu jam bagaikan bara api yang membakar. Al-Qur’an pun menjadi
lenyap, yang tersisa hanyalah tulisannya, mushaf-mushaf dihias dengan emas, kaum
perempuan jadi pembicara, dan masjid-masjid juga dihias.
2. Kiamat besar (qiyamah al-kubra).
Para ulama berbeda pendapat terkait urutan terjadinya tanda-tanda kiamat besar. Salah
satu hadits sahih yang berkaitan dengan kiamat (as-saʽah) yang pasti adalah hadits yang
diriwayatkan oleh Imam Muslim dalam Sahihnya dan juga diriwayatkan oleh beberapa
perawi hadits serta diakui oleh para ulama adalah hadits berikut, yaitu:
“Dari Hudzaifah bin Asid Al-Ghifari berkata, Rasulullah SAW menghampiri kami saat
kami tengah membicarakan sesuatu. Ia bertanya, ‘Apa yang kalian bicarakan?’ Kami
menjawab, ‘Kami membicarakan kiamat.’ Ia bersabda, ‘Kiamat tidaklah terjadi sehingga
kalian melihat sepuluh tanda-tanda sebelumnya.’ Rasulullah menyebut kabut, Dajjal,
binatang (ad- dabbah), terbitnya matahari dari barat, turunnya Isa bin Maryam AS,
Ya'juj dan Ma'juj, tiga gerhana; gerhana di timur, gerhana di barat dan gerhana di
jazirah Arab dan yang terakhir adalah api muncul dari Yaman menggiring manusia
menuju tempat perkumpulan mereka,” (HR. Muslim).
Tanda-tanda kiamat dalam hadits ini disebut sebagai tanda- tanda kiamat kubra (hari
akhir). Ada sepuluh tanda kiamat yang disebutkan dalam hadits ini. Namun yang
disebutkan dalam hadits tersebut hanya ada delapan:
a. Munculnya kabut (dukhan)
b. Munculnya Dajjal

2
c. Munculnya Dabbah
d. Terbitnya matahari dari barat.
e. Keluarnya Ya’juj dan Ma’juj
f. Munculnya Isa bin Maryam
g. Adanya tiga gerhana, di timur; Gerhana di barat; Gerhana di jazirah Arab
h. Adanya api yang muncul dari Yaman kemudian menggiring manusia menuju tempat
berkumpul.
Kiamat merupakan peristiwa yang bila ditinjau dari sisi sains, maka potensi alam semesta
ini berakhir akan sangat mungkin terjadi. Salah satu peristiwa alam yang menandai awal
kiamat ialah guncangan dahsyat. Ada tanda-tanda yang bisa diamati oleh mata manusia
sebelum terjadinya kiamat. Ilmuwan bahkan telah mengemukakan skema- skema yang
terjadi seperti bumi bertabrakan dengan planet lain atau hantaman asteroid dan
sebagainya. Peristiwa kiamat diawali dengan guncangan yang dahsyat yang meliputi
seluruh bumi. Fenomena gempa ini berbeda dengan yang selama ini terjadi, hanya
bersifat lokal dan tidak menyeluruh ke seantero bumi. Peristiwa ini menjadi penanda yang
mengingatka manusia bahwa akhir kehidupan dunia telah datang, yang diikuti kemudian
oleh kehidupan akhirat.
3. Nama-nama hari akhir
Nama-nama hari akhir yang diberikan oleh Allah Swt. menggambarkan keadaan hari
kiamat hingga manusia dilahirkan, dihisab, dan mendapatkan balasan dari Allah Swt.
Berikut nama-nama hari akhir:
- Yaumul Qiyamah yaitu hari kiamat
- Yaumur Rajifah yaitu hari lindu besar
- Yaumuz Zalzalah yaitu hari keguncangan atau keruntuhan
- Yaumul Haqqah yaitu yaitu hari kepastian
- Yaumul Qariah yaitu hari keributan
- Yaumul Akhir yaitu hari akhir
- Yaumut Tammah yaitu hari bencana agung
- Yaumul Asir yaitu hari sulit
- Yaumun la raiba fihi yaitu hari yang tidak ada lagi keraguan padanya
- Yaumul ba'ast yaitu hari kebangkitan
- Yaumut Tagabun yaitu hari terbukanya segala keguncangan
- Yaumun Nusyur yaitu hari kebangkitan
- Yaumut Tanad yaitu hari panggilan
- Yaumul Mizan yaitu hari pertimbangan
- Yaumu la tajzi nafsun an nafsin syaian yaitu hari yang tidak dapat seseorang diberi
ganjaran oleh yang lain sedikit pun
- Yaumul Jamak yaitu hari pengumpulan
- Yaumul Fashl yaitu hari pemisahan
- Yaumul Waqi'ah yaitu hari kejatuhan
- Yaumul Mahsyar yaitu hari berkumpul
- Yaumu Din yaitu hari keputusan
- Yaumut Talaq yaitu hari pertemuan
- Yaumul Jaza yaitu hari pembalasan
- Yaumul 'Ard yaitu hari pertontonan

3
- Yaumul Gasyiyah yaitu hari pembalasan
- Yaumul Khulud yaitu hari yang kekal
- Yaumul Barzah yaitu hari penantian
- Yaumul Hisab yaitu hari perhitungan
- Yaumul Waid yaitu hari ancaman
- Yaumul Haq yaitu hari kebenaran
Ada tiga istilah yang paling banyak disebutkan Al-Qur’an terkait hari akhir ini, yaitu
yaumul qiyamah (hari kebangkitan), terulang tujuh puluh kali; as-sa‘ah (waktu), terulang
empat puluh kali; al-akhirah (akhir; penghabisan) terulang seratus lima belas kali.Adapun
yaumul akhir terulang 24 kali; yaumud din (hari pembalasan) terulang enam kali; yaumul
fashl (hari keputusan) terulang enam kali; yaumul fath (hari pengadilan) terulang dua kali;
yaumut talaq (hari pertemuan) terulang dua kali; yaumul jam’i (hari pengumpulan) terulang
dua kali; yaumul khulūd (hari kekekalan) terulang dua kali; yaumul khurūj (hari keluar)
terulang dua kali; yaumul ba’ts (hari kebangkitan) terulang dua kali; yaumut tanad (hari
panggilan) terulang dua kali. Kemudian ada yaumul hasrah (hari penyesalan), yaumul
azifah (hari mendekat), dan yaumu taghabun (hari terbukanya aib yang masing-masing
sekali. Juga ada istilah al-qariah (bencana yang menggetarkan); al-ghasyiah (bencana yang
tak tertahan), as-shakhkhah (bencana yang memekakkan, al-haqah (kebenaran besar), dan
al-waqiah (peristiwa besar).
4. Surga dan Neraka
Al-Ghazali menjelaskan bahwa surga adalah tempat yang tidak ada kesedihan dan
kesengsaraan di dalamnya, hanya ada kenikmatan dan kebahagiaan saja.
Al-Ghazali menjelaskan bahwa neraka adalah tempat yang penuh dengan kesengsaraan dan
siksaan.
a. Nama-nama Surga
1. Surga Firdaus (surah Al-Kahfi [18] ayat 107)
2. Surga And (surah Thaha ayat 76)
3. Surga Na’iim (surah Luqman ayat 8-9)
4. Surga Ma’wa (surah as-Sajdah [32] ayat 19)
5. Surga Darussalam (surah Yunus [10] ayat 25)
6. Surga Darul Muqamah (surah Fathir [35] ayat 34-35)
7. Surga Al-Maqamul Amin (surah ad-Dukhan [44] ayat 51)
8. Surga Khuldi (surah al-Furqaan [25] ayat 15)

b. Nama-nama Neraka
1. Neraka Hawiyah (surah al-Qari’ah: 8-11)
2. Neraka Jahim (surah al-Maidah [5] ayat 86 s)
3. Neraka Saqar (surah al-Mudassir [74] ayat 42-47)
4. Neraka Sa’ir (surah an-Nisa [4] ayat 10)
5. Neraka Huthamah (surah al-Humazah [104] ayat 1-8)
6. Neraka Ladza / Ladho (surah al-Ma’arij [70] ayat 14-18)
7. Neraka Jahannam (surah al-Mulk [67] ayat 6)
8. Neraka Wail (surah al-Muthaffifin [83] ayat 1-3)
5. Takdir Mubram dan Takdir Muallaq
Takdir Mubram, ialah ketentuan Allah yang pasti terjadi dan tidak dapat berubah. Ketentuan

4
ini hanya ada pada Ilmu Allah, tidak ada siapapun yang mengetahuinya selain Allah sendiri,
seperti ketentuan mati dalam keadaan kufur (asy-Syaqawah), dan mati dalam keadaan
beriman (as-Sa’adah), ketentuan dalam dua hal ini tidak berubah.
Takdir Mu’allaq, yaitu ketentuan Allah yang berada pada lambaran-lembaran para Malaikat,
yang telah mereka kutip dari al-Lauh al-Mahfuzh, seperti si fulan apa bila ia berdoa maka ia
akan berumur seratus tahun, atau akan mendapat rizki yang luas, atau akan mendapatkan
kesehatan, dan seterusnya. Namun, misalkan si fulan ini tidak mau berdoa, atau tidak mau
bersillaturrahim, maka umurnya hanya enam puluh tahun, ia tidak akan mendapatkan rizki
yang luas, dan tidak akan mendapatkan kesehatan.
Meskipun takdir terbagi dua, muallaq dan mubram, kita sebagai manusia tidak mengetahui
mana takdir muallaq dan takdir mubram. Oleh karena itu, ahlusunnah wal jamaah
memandang doa sebagai ikhtiar manusiawi yang tidak boleh ditinggalkan sebagaimana pada
umumnya aliran ahlusunnah wal jamaah memandang perlunya ikhtiar dalam segala hal,
bukan menyerah begitu saja pada putusan takdir.
6. Konteks kebebasan manusia dalam konteks ketentuan Allah
Kalau mau dipetakan, menurut Syekh Zarruq kemauan manusia terdiri atas tiga macam.
Pertama, ada kemauan yang tinggal kemauan tanpa upaya dan tanpa hasil. Kemauan seperti
ini kerap kali kita dapati melekat pada banyak orang di sekitar kita terutama pada kebaikan
sehingga kita sering mendengar orang mengatakan, ‘Saya sebenarnya ingin sekali menghadiri
majelis taklim, menuntut ilmu,’ tanpa ada upaya riil. Kedua, kemauan kuat yang diiringi
usaha nyata dengan atau tanpa hasil. Ini kita temukan pada pegawai kantoran, petani, nelayan,
pengusaha, dan seterusnya. Ketiga, kemauan kuat tanpa upaya, tetapi membawa hasil.
Kemauan seperti ini jarang kita temukan karena kemauan seperti ini hanya dimiliki oleh para
rasul, wali Allah, dan para wali setan seperti penyihir dan lain sebagainya. Kemauan keras
atau kemauan pada kategori ketiga dapat dikategorikan menjadi dua. Pertama, kemauan untuk
tujuan baik (kemauan mulia) seperti mencari rida Allah, kemakrifatan, dan seterusnya.
Kedua, kemauan untuk tujuan buruk (kemauan tercela) seperti kesenangan duniawi dan
seterusnya. Tetapi sekuat apapun kemauan keras itu, putusan dan takdir Allah tetap
mengatasinya sehingga para rasul, para wali Allah, dan ahli makrifat lainnya–ketika kemauan
kerasnya tak terwujud– tetap menjaga adab waktu.

2. Daftar materi yang sulit dipahami


(Tuliskan minimal 3 soal level HOTS, dengan menuliskan indikator soal sesuai kisi-kisi UP PPG 2021 dan
menuliskan level soal [C4 atau C5 atau C6], betuk soal pilihan ganda dengan lima option (a.b,c,d, dan e) dan
kunci jawabannya).
Soal 1:
Indikator soal : Diilustrasikan tentang terjadinya berbagai musibah yang dihadapi
manusia, mahasiswa dapat mengidentifikasi ciri-ciri terjadinya kiat sughra sebagai bagian dari
datangnya hari akhir
Level taksonomi: C4 (Analisis – Mengelompokkan)
Soal:
Dalam kurun waktu dekat ini terjadi peristiwa
1. sering terjadi gempa
2. Minimnya kebaikan,
3. banjir,
4. Gerhana di barat;
5. harga-harga barang sangat tinggi,

5
dari pernyataan diatas, kelompok manakah ciri-ciri teerjadinya kiamat sughra…
a. 4,5,1
b. 3, 1,5
c. 4, 1, 2
d. 1,2,4
e. Semua benar
Kunci Jawaban : b

Soal 2
Indikator soal: . Diilustrasikan tentang terjadinya berbagai musibah yang dihadapi
manusia, mahasiswa dapat mengidentifikasi ciri-ciri terjadinya kiat kubra sebagai bagian dari
datangnya hari akhir
Level taksonomi: C4 (Analisis – Mengelompokkan)
Soal:
1. Munculnya kabut (dukhan)
2. Waktu berjalan terasa cepat
3. Munculnya Dajjal
4. Munculnya Dabbah
5. Terbitnya matahari dari barat.
dari pernyataan diatas, kelompok manakah ciri-ciri teerjadinya kiamat sughra…
a. 4,2,1
b. 3, 1,5
c. 4, 1, 2
d. 1,2,4
e. Semua benar
Kunci Jawaban : b

Soal 3
Indikator soal: Disajikan narasi tentang qadha dan qadar, mahasiswa mampu
menyimpulkan makna takdir mubram dalam kehidupan manusia sebagai makhluk
Allah.Level taksonomi: C4 (Analisis – Menganalisis)
Soal:
Seorang anak tidak dapat menentukan siapa ayah dan ibunya karena hal tersebut
sudah ketentuan dari Allah, selain itu waktu kelahiran tidak bisa dipilih karena
merupakan kehendak dari Allah.
Ketetapan Allah dalam konteks ini disebut…
a. Ketentuan Allah
b. Takdir Mubram
c. Takdir Muallaq
d. Qadha dan Qadar
Kunci Jawaban : b

Soal 4
Indikator soal: Disajikan narasi tentang qadha dan qadar, mahasiswa mampu
menyimpulkan makna takdir mu'allaq dalam kehidupan manusia sebagai makhluk Allah.
Level taksonomi: C4 (Analisis – Menganalisis)
Soal:
Saat manusia ditakdirkan sedang sakit, masih ada kesempatan untuk berobat agar
sembuh.
Ketetapan Allah dalam konteks ini disebut…
a. Ketentuan Allah
b. Takdir Mubram
c. Takdir Muallaq

6
d. Qadha dan Qadar
Kunci Jawaban : c

6. Daftar materi yang sering mengalami miskonsepsi dalam Pembelajaran


(Tuliskan materi yang sering saudara salah pahami secara konseptual (misconception).
1. Qadha dan qadar
2. Takdir muallaq dan mubram

Anda mungkin juga menyukai