OLEH:
NS. DEVI TRIANINGSIH, S.KEP
FITRI NUR LINDAWATI
GLORIA CHIANNE
2012
HALAMAN PENGESAHAN LAPORAN PENGABDIAN MASYARAKAT
4. Jumlah Anggota 2
a. Nama Anggota I Fitri Nur Lindawati
b. Nama Anggota II Gloria Chianne
Menyetujui,
Ketua Bidang Penelitian dan Pengabdian Masyarakat
STIKes PERTAMEDIKA
A. Analisis Situasi
Jagakarsa, Kecamatan Jagakarsa, Jakarta Selatan tidak jauh dari Kebun Binatang Ragunan
dan Rumah Sakit Marinir Cilandak. Puskesmas ini dibangun pada tahun 1986 dan pada
bulan April 2005, Gedung Puskesmas di Rehab total dari satu lantai menjadi 4 lantai,
sehingga kegiatan pelayanan dilaksanakan dengan menyewa sebuah rumah di Gg. Melati,
total yang memakan waktu cukup lama yaitu selama 2 tahun semenjak tahun 2005
Puskesmas ini menjadi salah satu bagian di wilayah Kecamatan Jagakarsa di selatan
Rawat Jalan: Layanan 24 Jam, Manajemen Terpadu Balita Sakit (MTBS), Spesialis Anak,
Klinik Gizi, TB Paru, Kusta, Balai Pengobatan Umum, Balai Pengobatan Gigi, Kesehatan
Anak, Imunisasi, Kesehatan Ibu, Keluarga Berencana, Klinik Konseling, Poli Haji;
Layanan Rawat Inap: Bersalin, rawat inap umum memiliki 20 tempat tidur & 5 tempat
Kasus gizi buruk masih menjadi masalah dibeberapa negara. Tercatat satu
dari tiga anak di dunia meninggal setiap tahun akibat buruknya kualitas gizi. Dari
data Departemen Kesehatan menunjukkan setidaknya 3,5 juta anak meninggal tiap
tahun karena masalah kekurangan gizi dan buruknya kualitas makanan, didukung
pula oleh kekurangan gizi selama masih didalam kandungan. Hal ini dapat berakibat
kerusakan yang tidak dapat diperbaiki pada saat anak beranjak dewasa. Dr.Bruce
Cogill, seorang ahli gizi dari badan PBB UNICEF mengatakan bahwa isu global
tentang gizi buruk saat ini merupakan problem yang harus diatasi.
Gizi buruk pada balita tidak terjadi secara tiba-tiba, tetapi diawali dengan
kenaikan berat badan balita yang tidak cukup. Perubahan berat badan balita dari
waktu ke waktu merupakan petunjuk awal perubahan status gizi balita. Dalam
periode 6 bulan, bayi yang berat badannya tidak naik 2 kali berisiko mengalami gizi buruk
12.6 kali dibandingkan pada balita yang berat badannya naik terus. Bila frekuensi
berat badan tidak naik lebih sering, maka risiko akan semakin besar.
Berdasarkan data hasil RISKESDAS tahun 2011, bahwa prevalensi status gizi balita
berdasarkan berat badan menurut tinggi badan (BB/TB) di DKI Jakarta sebanyak 4,4%
B. Permasalahan Mitra
Permasalahan di RW 12 Puskesmas Kecamatan Jagakarsa adalah:
1. Angka kejadian gizi buruk masih tinggi
2. Belum ada penyuluhan kesehatan kepada masyarakat tentang gizi balita dalam 1
tahun terakhir.
C. Tujuan Pengabdian Masyarakat
Tujuan Umum :
Meningkatkan pengetahuan masyarakat RW 12 Puskesmas Kecamatan Jagakarsa tentang
gizi balita.
Tujuan Khusus :
1. Meningkatnya pengetahuan para masyarakat RW 12 Puskesmas Kecamatan
Jagakarsa tentang gizi balita.
2. Meningkatnya peran serta orangtua dalam penanganan gizi buruk pada balita.
G. Biaya Kegiatan
PEMASUKAN JUMLAH PENGELUARAN JUMLAH
STIKes
PERTAMEDIKA Rp. 1.700.000 A. Seksi Konsumsi
Snack warga dan peneliti ; 110 x @Rp.10.000
Rp. 1.100..000
Aqua gelas 5 Dus x @Rp. 25.000 Rp. 125.000
B. Seksi Akomodasi
Transport peneliti 3 X Rp.50.000 Rp. 150.000
Rp. 1.700.000 Rp. 1.375.000
Saldo Rp. 325.000
H. Hasil Kegiatan
Kegiatan dimulai dengan mengumpulkan ibu-ibu di aula RW 12. Setelah warga datang,
dilakukan penyuluhan tentang gizi seimbang dan masalah yang terjadi ketika gizi kurang.
Kemudian masuk ke tanya jawab, banyak warga yang menanyakan contoh makanan yang
bergizi dan terjangkau. Peneliti dan mahasiswa menjawab bahwa dengan kombinasi yang
baik, makanan murahpun bisa dijadikan alternatif. Seperti olahan tahu, tempe, sayur bayam,
dan lainnya dengan cara direbus.
I. Penutup
Kesehatan merupakan kebutuhan keluarga yang tidak boleh diabaikan karena tanpa
kesehatan segala sesuatu tidak akan berarti dan karena kesehatanlah kadang seluruh
kekuatan sumber daya dan dana keluarga habis. Orang tua perlu mengenal keadaan
kesehatan dan perubahan-perubahan yang dialami anggota keluarga. Perubahan sekecil
apapun yang dialami anggota keluarga secara tidak langsung menjadi perhatian orang tua/
keluarga.