Anda di halaman 1dari 3

NAMA : ROSYIDA ALIA FAHMI

NIM : 126307211024

KELAS : SPI 3A

TEORI MASUKNYA ISLAM DI INDONESIA

1. TEORI ARAB

Islam dating ke Nusantara pada abad 7/8 M, saat Kerajaan Sriwijaya berkuasa. Para tokoh dari
teori ini, yakni Crawfurd, Keijzer, Niemann, de Hollander, Hasymi, Hamka, Al – Attas,
Djajadiningrat, dan Mukti Ali. Bukti dari teori ini yakni berdasar pada berita Tionghoa Zaman
Tang, masyarakat muslim sudah ada di Kanton (Kanfu) serta di Sumatera. Ada yang mengatakan
mereka utusan dari Bani Umayyah. Hamka juga berpendapat bahwa Islam masuk ke Indonesia
pada 674 M. Berdasarkan Catatan Tiongkok, ada utusan dari Raja Arab bernama Ta Cheh atau
Ta Shih ( mungkin Muawiyah bin Abu Sufyan) ke Kerajaan Holing/ Kalingga di Jawa diperintah
oleh Ratu Shima. Berita Jepang juga menemukan Ta Shih pada tahun 748 M. pada saat itu,
Kapal – kapal Po – sse serta Ta – Shih Kuo Rose Di Meglio, menyebutkan jika istilah Po – sse
menunjuk pada Orang – orang Arab dan Persia bukan Muslim India. Hal tersebut diperkuat oleh
Juneid Parinduri, pada 670 M di Barus Tapanuli ditemukan makam yang bertuliskan Hamim.
Hal tersebut tidaklah mengherankan jika abad 7M Asia Tenggara merupakan jalur lalulintas
perdagangan serta menjadi tempat interaksi tiga Kerajaan Besar yakni, China ( Diansti Tang/ 618
– 907), Kerajaan Sriwijaya (abad 7 – 14 M), dan Dinasti Umayyah (660 – 749).

2. TEORI CHINA

Islam dating melalui barat Nusantara serta China bersamaan dengan jalur perdagangan abad 7
dan 8 M. islam datang ke Tiongkok tepatnya di Katon/ GuangZhou pada masa Pemerintahan Tai
Tsung (627 – 650). Dari Diansti Tang lalu ke Nusantara tepatnya di Sumatera masa Kerajaan
Sriwijaya serta datang ke Jawa tahun 647M berdasarkan utusan Raja Arab yang bernama Ta
Cheh ke Kerajaan Kalingga masa Ratu Shima. Data lain menunjukkan, ada kedatangan dari
Laksamana Cheng Ho (Zheng He) melakukan perjalanan maritim selama 48 tahun, dengan
pasukan 63 kapal serta 25.000 prajurit. Cheng Ho melakukan ekspedisi damai ke Kerajaan Islam
di Nusantara, serta singgah di Pelabuhan Nusantara, seperti Tuban ( Kelenteng Sam Poo Kang ),
Semarang ( Kelenteng Gedung Batu ), serta Cirebon ( jejak Menara Mercusuar). Selama
pendaratan di pelabuhan mereka berinteraksi, memuat dadalamnya seperti melakukan
penyebaran agama islam.

3. TEORI PERSIA
Teori ini lebih merujuk pada aspek bahasa dengan di tunjukkannya Agama Islam datang ke
Nusantara lalu bahasanya diserap. Misalkan dari kata ‘Abdas’ yang dipakai orang – orang Sunda
yang artinya wudhu merupakan serapan dari bahasa Persia. Bukti lainnya seperti penggunaan
kalimat atau kata yang berakhiran ta’ marbuthah apabila dalam kondisi wakaf dibaca “h” missal
shalatun dibaca shalah.

4. TEORI GUJARAT

Islam datang dari Gujarat/ India pada abad ke – 13. Mempunyai tiga alasan yaitu pertama,
mazhab. Mazhab ini dibawa oleh Ulama ke Nusantara. Kedua, politik. Penebaran islam di Asia
Tenggara berhubungan dengan runtuhnya kekuasaan Dinasti Abbasiyyah (Baghdad) yang
diserang oleh Bangsa Mongol Hulagu Khan tahun 1258. Penyerangan tersebut membuat para
mubaligh di Baghdad hijrah ke India lalu sampai di Nusantara. Hal tersebut bisa dilihat sufistik
ajarannya. Ketiga, Arkeologis pada batu nisan Malikus Shaleh Raja dari Samudera Pasai
mempunyai kesamaan dengan yang ada di Gujarat. Hal tersebut bersependapat dengan Pijnapel,
Snouk Hurgronje, Marrison, Vledke, serta Schrieke. Contoh lain Batu Nisan yang terdapat pada
makam Fatimah binti Maimun di Leran Gresik yang berangka tahun 1082.

5. TEORI TURKI

Teori ini dikemukakan oleh Martin Van Bruinessen dalam Moeflich Hasbullah. Dijelaskannya,
selain Arab dan Tiongkok, Indonesia juga diislamkan oleh orang – orang Kurdi dari Turki.
Dalam sejumlah datanya, yang pertama banyaknya Mubaligh Kurdi yang mempunyai peran
dalam menebarkan agama islam di Indonesia serta kitab – kitab karya Ulama Kurdi menjadi
sumber pengaruh yang besar. Misalnya, kitab Tanwir al – Qulub karya Muhammad Amin al –
Kurdi yang terkenal di kalangan tarekat Naqsyabandi di Indonesia. Kedua, Ibrahim al – Kurani
termasuk ulama Madinah yang mengajar ulama Indonesia yang berafiliasi dengan Syarittah dan
kemudian dibawa ke Nusantara. Ibrahim al – Kurani sebagian besar muridnya adalah orang –
orang indonesia, merupakan ulama Kurdi. Ketiga, Tradisi Barzanji yang populer di Indonesia
dibacakan setiap Maulid Nabi tanggal 12 Rabi’ul Awal pada saat Aqikah, Syukuran, serta tradisi
lainnya. Menurut Bruinessen, Barzanji adalah nama keluarga serta syekh tarekat di Kurdian.

Sumber :

Syafrizal,Achmad. 2015. “SEJARAH ISLAM NUSANTARA”. Islamuna: Jurnal Studi Islam 2


(2). Pamekasan, Indonesia,235 – 53. https://doi.org./10.1095/islamuna.v2i2.664. Diakses pada
tanggal 7 September 2022 18:27 WIB.
Mursan, Sirojudin. 1. “TEORI KEDATANGAN ISLAM DAN PROSES ISLAMISASI DI
NUSANTARA”. DIRASAT: Jurnal Studi Islam Dan Peradaban 13 (02), 56 – 65,
https://dirasat.id/JSIP/article/view/94. Diakses pada tanggal 7 September 2022 18:40 WIB.

Anda mungkin juga menyukai