Anda di halaman 1dari 2

PENANGANAN TANGGAP DARURAT LIMBAH

BERBAHAYA DAN BERACUN

:
No. Dokumen
SOP/B/KL/63/2020
SOP No. Revisi : 00
Tanggal Terbit : 23/07/2020
Halaman :4
Kepala UOBF
PEMERINTAH
Puskesmas Sebani
KABUPATEN
PASURUAN
DINAS
dr.SRI SETYOJAYANTI
KESEHATAN
NIP. 19690907 200801 2 023

1. Pengertian Keadaaan darurat adalah suatu kejadian, kondisi atau peristiwa yang
akan membahayakan kesehatan/keselamatan karyawan dan atau
mengganggu keberlangsungan operasional kerja, di mana bila terjadi
keadaan tersebut harus dilakukan tindakan pengendalian dan
penanggulangan sesegera mungkin.
2. Tujuan Sebagai acuan langkah-langkah pelaksanaan kesiagaan dan tanggapan
dalam mencegah, mengendalikan, menaggulangi dan mengevaluasi
terulangnya kembali suatu keadaan darurat yang dapat menyebabkan
dampak penting terhadap lingkungan, kesehatan/ keselamatan pekerja
dan atau kelangsungan pekerjaan.
3. Kebijakan Penanganan tangap darurat terkait limbah berbahaya dan beracun (B3)
yang dilakukan oleh petugas Kesehatan Lingkungan Puskesmas
Bulukandang.
4. Referensi 1. Permenkes RI No. 37 Tahun 2012 tentang penyelenggaraan
laboratorium pusat kesehatan masyarakat.
2. Peraturan Pemerintah RI Nomor 101 Tahun 2014 tentang
Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun.
3. Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik
Indonesia Nomor P.56/Menlhk-Setjen/2015 Tentang Tata Cara dan
Persyaratan Teknis Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya dan
Beracun dari Fasilitas Pelayanan Kesehatan.
5. Alat dan Bahan 1. APD (Alat Pelindung Diri)
2. APAR (Alat Pemadam Api Ringan)
3. Kotak P3K
6. Prosedur/ Langkah- A. Pengelolaan
langkah 1. Memilah bahan beracun berbahaya sesuai dengan potensi
bahayanya (mudah terbakar, mudah meledak, dan lain-lain) di
tempat penghasil sampah.
2. Memberikan penandaan (pelabelan) sesuai dengan potensi
bahayanya.
3. Penyimpanan bahan berbahaya dan beracun (B3) harus
disertai dengan Material Safety Data Sheet (MSDS) atau
Lembar Data Pengaman (LDP) yang memuat identitas bahan,
bahaya yang ditimbulkan, cara penanggulangan bila terjadi
tumpahan/kebooran serta cara penanggulangan kedaruratan.
B. Tanggap darurat/kebocoran pada proses penyimpanan limbah
berbahaya dan beracun (B3)
1. Mengenali jenis B3 atau limbah B3 yang bocor (jenis dan
karakteristik).
2. Jika dalam hal terjadi tumpahan/ceceran/kebocoran dalam
skala yang sangat banyak segera hubungi Kepala Bagian
terkait.
3. Menggunakan Alat Pelindung Diri (APD) dalam menyelesaikan
tumpahan.
4. Melokalisir area tumpahan/ceceran/kebocoran dengan
menggunakan absorben.
5. Menaburi tumpahan/ceceran/kebocoran dengan
menggunakan serbuk gergaji, pasir atau yang lain. Biarkan
beberapa saat agar menyerap dan segera dibersihkan.
6. Setelah ceceran terserap, membuang pasir atau serbuk
gergaji absorben/majun kedalam drum yang berlabel barang
terkontaminasi bahan berbahaya dan beracun (B3).
7. Mencatat kejadian dan segera melaporakan kejadian ke
Kepala Bagian terkait.
7. Diagram alir
Mengidentifikasi Mengidentifikasi Memakai APD
jenis dan jenis dan dalam
karakteristik karakteristik menangani
limbah dan limbah dan tumpahan/cecer
dilakukan dilakukan an/kebocoran
pemilihan untuk pemilihan untuk limbah lalu
pelabelan sesuai pewadahan menaburi
potensi sesuai jenis dan dengan serbuk
bahayanya karakteristiknya gergaji atau
pasir

Mencatat
kejadian dan Membuang
segera ceceran yang
melaporakan terserap di
kejadian ke serbuk gergaji
Kepala Bagian atau pasir
terkait kedalam drum
yang berlabel
barang
terkontaminasi
B3

8. Unit Terkait Laboratorium, BP, Poli Gigi, Gudang Obat dan KIA

9. Dokumen Terkait Log book limbah, Material Safety Data Sheet (MSDS)

10. Rekaman Historis


Perubahan No. Yang diubah Isi Perubahan Tanggal
diberlakukan

Anda mungkin juga menyukai