Anda di halaman 1dari 8

EDUSTUDENT: Jurnal Ilmiah Pendidikan dan Pengembangan Pembelajaran

Volume 1 Nomor 1 Oktober 2021 Page 30-37


p-ISSN: 2808-358X dan e-ISSN: 2809-0632

PENGELOLAAN KELAS DALAM MENUNJANG KEEFEKTIFAN


PEMBELAJARAN DI SD

Kartina1, Wahira2, Andi Wahed3


Jurusan Administrasi Pendidikan Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Makassar
Email: kartinatina261@gmail.com1 Wahira@unm.ac.id2, andiwahid2@gmail.com3

Artikel info
Abstrak. Penelitian ini mengkaji tentang pengelolaan kelas dalam
Artikel history: menunjang keefektifan pembelajaran di SD. Fokus penelitian ini
Received:Agustus antara lain (1) Keterampilan memulihkan kondisi belajar. (2)
Revised: September Keterampilan menciptakan kondisi belajar. Jenis penelitian yang
Accepted: Oktober digunakan adalah pendekatan kualitatif dengan teknik
pengumpulan data berupa wawancara, observasi dan dokumentasi
dilakukan untuk mendapatkan data dari kepala sekolah dan guru
di SD 31 Maros Kecamatan Turikae Kabupaten Maros. Hasil
yang diperoleh yaitu (1) Keterampilan memulihkan kondisi belajar
di terapkan dengan baik untuk menciptakan kondisi belajar yang
efektif di dalam kelas dengan memodifikasi tingkah laku,
pengelolaan kelompok, dan menemukan dan memecahkan
tingkah laku yang menimbulkan masalah. (2) Dilihat dari
keterampilan menciptakan kondisi belajar dilaksanakan dengan
memperhatikan tingkah laku peserta didik ketika berada di dalam
kelas dengan menunjukkan sikap tanggap, membagi perhatian,
memusatkan perhatian kelompok, memberikan petunjuk yang
jelas, menegur, dan memberikan penguatan. Guru harus lihai
melihat keadaan dan mengatur peserta didik ketika berada di
dalam kelas.

Keywords: Coresponden author:


Pengelolaan Jalan: Tamalate 1 Tidung Makassar
Kelas Email: kartinatina261@gmail.com
Menunjang
Keefektifan
Pembelajaran
artikel dengan akses terbuka dibawah licenci CC BY-NC-4.0

PENDAHULUAN hankam. Salah satu cara yang dapat


ditempuh adalah dengan meningkatkan
Pendidikan adalah kodrat bagi manusia. kemampuan wawasan, daya pikir dan
Keberadaan pendidikan berlangsung dari satu pemahaman terhadap segala sesuatu yang
generasi di sepanjang eksitensi keberadaan dialami dan dihadapi dalam kehidupannya,
manusia. Manusia sebagai mahkluk individu, salah satunya melalui jalan pendidikan.
sosial dan sebagai warga negara perlu Hal ini sejalan Undang-undang RI
mengembangkan diri untuk dapat hidup Nomor 20 tahun 2003 Pasal 1 tentang Sistem
ditengah masyarakat, apalagi diikuti dengan Pendidikan Nasional yang menegaskan
reformasi yang menuntut perubahan di bahwa :
segala bidang kehidupan manusia, baik Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana
bidang politik, ekonomi, sosial budaya, dan untuk memujudkan suasana belajar dan
30
31 | EDUSTUDENT: Jurnal Ilmiah Pendidikan dan Pengembangan Pembelajaran

proses pembelajaran agar peserta didik secara untuk meningkatkan kualitas sekolah dan
aktif mengembangkan potensi dirinya untuk lingkunganya. Setiap siswa/siswi atau guru
memiliki kekuatan spiritual keagamaan, mempunyai criteria tersendiri dan di SDN 31
pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, Maros mempunyai 12 rombel namun
akhlak mulia, serta keterampilan yang bangunan kelas yang dimilikihanya 11 karena
diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan ruang lingkungan kurang maksimal. Adapun
Negara ruang yang ada dalam sekolah tersebut terdiri
Pembelajaran adalah proses interaksi dari ruang kepala sekolah, guru, mushollah,
antara peserta didik dengan pendidik. UKS, kantin, gudang, kelas dan perpustakaa
Kaitanya dengan kegiatan peserta didik serta lab komputer. Adapun kelas 1
menurut Sudjana (1989, 41) pembelajaran mempunyai ruang kelas yaitu A dan B, begitu
berisi sejumlah proposisi tentang peroses juga dengan kelas 2 sampai 6 kecuali kelas 3.
terjadinya tingkah laku manusia, dalam Pada tahun 2019 nanti akan dilaksanakan
pengertian menjelaskan mengapa tingkah laku UNBK untuk pertama kalinya di SDN 31
itu berubah. Sedangkan kaitanya dengan Maros.
kegiatan guru, pembelajaran menjelaskan Dalam penelitian ini peneliti bermaksud
berbagai usaha membantu siswa dalam mengkaji lebih banyak mengenai upaya yang
mencapai tujuan pendidikan (mengubah di lakukan oleh guru di SDN 31 Maros,
tingkah laku siswa). sebagai seorang guru di sekolah maka
Dalam upaya menciptakan pengelolaan bertanggung jawab dalam mengelola kelas
kelas yang efektif tidak terlepas dari agar pembelajaran bisa efektif. Oleh sebab itu,
bagaimana seorang guru mengelola perilaku para guru dan kepala sekolahnya berusaha
siswa dalam proses mengajar, tidak dapat di mengupayakan yang terbaik bagi anak
pungkiri bahwa dalam suatu kelas terdapat didiknya. Dengan guru-guru yang
beberapa karakter dan kecerdasan siswa yang berkompeten dibidangnya dalam hal
berbeda, dengan terdapatnya perbedaan- memberikan pembelajaran. Dari
perbedaan tersebut maka akan berpengaruh permasalahan tersebut penulis terkait untuk
kepada proses belajar mengajar di kelas. meneliti manajemen kelasnya dengan
Pengelolaan kelas bukanlah masalah yang mengambil judul Pengelolaan Kelas Dalam
berdiri sendiri namun terkait dengan beberapa Menunjang Keefektifan Pembelajaran Di SDN
faktor. Permasalahan siswa merupakan 31 Maros Kecamatan Turikale kabupaten
masalah yang terkait langsung. Dalam hal ini, Maros.
karena manajemen kelas yang dilakukan guru
tidak lain untuk meningkatkan semangat Tinjauan Pustaka
belajar siswa. Keakraban guru dengan siswa, Pengelolan kelas
tingginya kerja sama tercipta dalam bentuk Pengertian Pengelolan kelas
interaksi. Adanya interaksi itu tertentu saja pengelolaan kelas adalah “pembentukan
bergantung pada pendekatan yang dilakukan orkestra dari komponen-komponen yang tak
oleh guru terhadap siswanya. Pendekatan bisa terhitung untuk memastikan lingkungan
dilakukan dengan berbagai cara yaitu memberi pembelajaran yang aman dan nyaman”. Ini
perhatian, ancaman maupun kebebasan. Hal adalah alasan siswa untuk merasa cukup aman
itu bisa dilakuakan selama pelajaran membagi pemikiran-pemikirannya, secara
berlangsung agar kondisi kelas yang tenang tertulis ataupun lisan. Pengelolaan kelas
dapat diciptakan merupakan prosedur dan kegiatan rutin
SDN 31 Maros berdiri pada tahun 1976 tertentu yang dikembangkan dengan sengaja
yang di beri nama SDN 5 dengan luas tanah dan dengan kerjasama. Pengelolaan kelas
1,265 , kemudian berganti nama pada adalah suatu bagian mengajar yang tidak
tahun 2011 menjadi SDN 31 Maros, di urut pernah disempurnakan karena harus selalu
sesuai tahun berdirinya semua sekolah. diadaptasi agar sesuai dengan kebutuhan-
Keadaan sekolah tersebut mempunyai dua kebutuhan para murid dan guru. Inilah alasan
lingkup karena di dalam lingkungan tersebut siswa mengetahui bahwa belajar itu penting
terdapat dua sekolah yaitu SDN 30 dan SDN dan guru dapat mengajar dengan baik (Hall,
31 Maros. Pada tahun 2012 sekolah 2008)
mengadakan program Adiwiyata dan Adipura
Pengelolaan Kelas Dalam Menunjang Keefektifan (Kartina, Wahira, Andi Wahed) | 32

Tujuan Pengolaan kelas Manfaat Pengelolan Kelas


pengelolaan kelas merupakan keterampilan manfaat pengelolaan kelas sebenarnya
guru menciptakan dan memelihara kondisi merupakan implementasi dari manfaat
belajar yang optimal dan mengembalikannya manajemen yang diaplikasikan di dalam kelas
apabila terjadi gangguan dalam proses belajar oleh guru untuk mendukung pencapaian
mengajar. Keterampilan tersebut bertujuan tujuan pengajaran secara efektif. Maka
Mendorong siswa mengembangkan tingkah manfaat pengelolaan kelas dapat disimpulkan
lakunya sesuai tujuan pembelajaran. sebagai berikut: menjelaskan dan merinci
a. Membantu siswa menghentikan tingkah tujuan yang ingin dicapai di dalam kelas
lakunya yang menyimpang dari tujuan menetapkan aturan yang harus diikuti agar
pembelajaran. tujuan kelas dapat tercapai dengan efektif
b. Mengendalikan siswa dan sarana a. Menjelaskan dan merinci tujuan yang ingin
pembelajaran dalam suasana pembelajaran dicapai di dalam kelas
yang menyenangkan, untuk mencapai b. Menetapkan aturan yang harus diikuti agar
tujuan pembelajaran. tujuan kelas dapat tercapai dengan efektif
c. Membina hubungan interpersonal yang c. Memberikan tanggung jawab secara individu
baik antara guru dengan siswa dan siswa kepada peserta didik yang ada dikelas
dengan siswa, sehingga kegiatan d. Memperhatikan serta memonitor berbagai
pembelajaran menjadi efektif (Suwarna aktivitas yang ada dikelas
(2005). e. Menentukan sumber daya dan kegiatan yang
dibutuhkan untuk mencapai tujuan kelas
Komponen Pengelolaan Kelas f. Merancang dan mengembangkan kelompok
Terdapat dua keterampilan dalam belajar yang berisi peserta didik dengan
mengelola kelas yaitu keterampilan yang kemampuan yang bervariasi
berhubungan dengan penciptaan dan g. Menugaskan peserta didik atau kelompok
pemeliharaan kondisi belajar yang optimal belajar dalam suatu tanggung jawab tugas
(bersifat preventif) dan keterampilan yang dan fungsi tertentu
berhubungan dengan pengembalian kondisi h. Mendelegasikan wewenang pengelolaan
belajar yang optimal (Suwarna, 2005). kelas kepada peserta didik
Masing-masing keterampilan akan i. Membimbing, mengarahkan dan memotivasi
dijelaskan sebagai berikut: peserta didik untuk dapat melaksanakan
a. Keterampilan yang berhubungan dengan proses belajar dan pembelajaran secara
penciptaan dan pemeliharaan kondisi efektif
belajar yang optimal (bersifat preventif). j. Memastikan bahwa aktivitas sebenarnya
Keterampilan ini berkaitan dengan sesuai dengan aktivitas yang direncanakan
kemampuan guru dalam mengambil (Karwati, 2014).
inisiatif dan mengendalikan kegiatan
pembelajaran. Keterampilan tersebut Prinsip – prinsip pengelolaan kelas
meliputi menunjukkan sikap tanggap, Terdapat beberapa prinsip pengelolaan
memberi perhatian, memusatkan kelas antara lain yaitu hangat dan antusias,
perhatian kelompok, memberikan tantangan, bervariasi, keluwesan, penekanan
petunjuk yang jelas, menegur, memberi pada hal-hal yang positif, penanaman disiplin
penguatan. diri (Djamarah, 2002).
b. Keterampilan yang berhubungan dengan
pengembalian kondisi belajar yang Masalah-masalah pengelolaan kelas
optimal. Keterampilan ini berkaitan Masalah pengelolaan dapat
dengan respons guru terhadap gangguan diklasifikasikan kedalam tiga ketegori yaitu:
siswa yang berkelanjutan. Tindakan (a) masalah yang ada dalam wewenang guru
remidial dapat digunakan untuk bidang studi, (b) masalah yang ada dalam
mengembalikan kondisi belajar yang wewenang sekolah, (c) masalah-masalah yang
optimal. ada di luar kekuasaan guru dan
sekolah(Rohani, 2004).


33 | EDUSTUDENT: Jurnal Ilmiah Pendidikan dan Pengembangan Pembelajaran

Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi direncanakan dan dilaksanakan dengan baik


Pengelolaan Kelas adalah merupakan faktor utama dalam
Beberapa faktor penghambat pencegahan timbulnya masalah manajemen
pengelolaan kelas antara lain yaitu: (a) faktor kelas.
guru, (b) faktor peserta didik, (c) faktor
keluarga, dan (d) faktor fasilitas (Rohani, Kelebihan Pendekatn Intruksional
2004). Pendekatan ini berpendapat bahwa
manajerial yang efektif adalah hasil
Upaya Mengatasi Pengelolaan Kelas perencanaan pengajaran yang bermutu.
Upaya guru dalam menciptakan kondisi Dengan demikian peranan guru adalah
yang optimal agar proses belajar mengajar merencanakan dengan kebutuhan dan
berlangsung efektif dan sebagai usaha kemampuan setiap peserta didik.
mengatasi masalah pengelolaan kelas baik Mengajar untuk mencegah dan menghentikan
individu maupun kelompok terdapat dua tingkah laku anak didik yang kurang baik.
tindakan guru yaitu tindakan pencegahan dan Para penganjur intruksional dalam
tindakan korektif. manajemen kelas yaitu mencegah timbulnya
Tindakan pencegahan merupakan masalah manajerial dan memecahkan masalah
tindakan guru dalam mengatur lingkungan manajerial kelas.
belajar, mengatur peralatan, dan lingkungan
sosio-emosional. Untuk tindakan korektif METODE
dapat dikategorikan menjadi dua yaitu
Pendekatan Dan Jenis Penelitian
tindakan yang seharusnya segera diambil guru
pada saat terjadi gangguan dan tindakan Pendekatan yang digunakan dalam
penyembuhan terhadap tingkah laku yang penelitian ini adalah pendekatan kualitatif
menyimpang yang terlanjur terjadi agar dengan jenis deskriptif yaitu suatu prosedur
penelitian yang menghasilkan desain
penyimpangan tersebut tidak berlarut-larut
penelitian deskriptif yang dapat berupa kata-
(Rohani, 2004).
kata tertulis ataupun lisan dari orang-orang
Pendekatan intruksional dan tingkah laku yang diamati.
Pengertian Pendekatan intruksional
Kehadiran Peneliti
Menurut Djamarah (2006)
mengatakan bahwa pendekatan instruksional Dalam penelitianini, peneliti bertindak
adalah pendekatan yang mendasarkan kepada sebagai pengumpul data dan sebagai
pendirian bahwa pengajaran yang dirancang instrument aktif dalam upaya mengumpulkan
dan dilaksanakan dengan cermat akan data dilapangan, sedangkan instrument
mencegah timbulnya sebagian besar masalah pengumpulan data yang lain selain manusia
manajerial kelas. Pendekatan ini berpendapat adalah berbagai bentuk alat-alat bantu berupa
bahwa manajerial yang efektif adalah hasil dokumen yang dapat digunakan untuk
perencanaan pengajaran yang bermutu. menunjang keabsahan hasil dari penelitian.
Dengan demikian peranan guru adalah Oleh karena itu kehadiran peneliti secara
merencanakan dengan teliti pelajaran yang langsung di lapangan sebagai tolak ukur
baik, kegiatan belajar yang disesuaikan dengan keberhasilan untuk memahami kasus yang
kebutuhan dan kemampuan setiap peserta diteliti, sehingga keterlibatan peneliti secara
didik. langsung dan aktif dengan informasi dan atau
Kelemahan pendekatn intruksional sumber data lainnya disini mutlak
Para penganjur pendekatan instruksional perludilakukan semata-mata untuk
dalam manajemen kelas cenderung mendapatkan data yang akurat
memandang perilaku instruksional guru
mempunyai potensi mencapai dua tujuan Lokasi Penelitian
utama manajemen kelas. Tujuan itu adalah: 1) Lokasi penelitian ini terletak di SDN 31
mencegah timbulnya masalah manajerial, dan Maros Kecamatan Turikale Kabupaten Maros
2) memecahkan masalah manajerial kelas. Jalan Badarudding Dg Lira No.19 Maros,
Cukup banyak contoh yang membuktikan adapun batasan wilayah SDN 31 Maros yaitu:
bahwa kegiatan belajar-mengajar yang a). sebelah utara adalah SDN 3, b). sebelah
Pengelolaan Kelas Dalam Menunjang Keefektifan (Kartina, Wahira, Andi Wahed) | 34

timur adalah SDN 30, c). sebelah selatan HASIL DAN PEMBAHASAN
adalah pemukiman penduduk, d). sebelah
Penyajian dan Analisis Data
barat adalah pemukiman penduduk.
Berdasarkan hasil obsevasi dan
Deskripsi penelitian pengalaman peneliti selama ini, ditemukan
beberapa item manajemen kelas yang menjadi
Adapun fokus penelitian yang akan dimensi dari tiap pertanyaan fokus penelitian
diteliti adalah pengelolaan kelas dalam ini yakni; (1) menyangkut keterampilan
pembelajaran di SDN 31 Maros Kecamatan memulihkan kondisi belajar dan (2)
turikale Kabupaten Maros yang meliputi: keterampilan menciptakan kondisi belajar di
gambaran pengelolaan kelas dalam SD 31 Maros Kecematan Turikale Kabupaten
pembelajaran Maros. Dari komponen pengelolaan kelas di
Sumber Data atas dua komponen pengelolaan kelas yang
Dalam penelitian ini Subjek pertama peneliti tetapkan sebagai objek kajian
dalam penelitian ini adalah Guru SDN 31 penelitian yakni keterampilan memulihkan
Maros, subjek penelitian yang selanjutnya kondisi belajar dan keterampilan menciptakan
adalah kepala sekolah SDN 31 Maros. kondisi belajar. Keputusan tersebut didasarkan
atas pertimbangan bahwa SD 31 Maros
Pengumpulan Data terbilang memungkinkan untuk dikaji lebih
jauh.
Untuk pengumpulan data dan informasi
1. Instruksional Dalam Pengelolaan Kelas
di lapangan, maka peniliti menggunakan 3
teknik pengumpulan data, yaitu sebagai Berbeda dengan sekolah pada umumnya
berikut: pengelolaan kelas di SD 31 Maros Kecamatan
Turikale Kabupaten Maros di rancang secara
1. Observasi baik untuk mengatur manajemen kelas.
Observasi dalam penelitian ini dilakukan Pendekatan instruksional dalam pengelolaan
dengan mengamati dan mencatat langsung kelas yang sudah peneliti gambarkan di
terhadap objek penelitian, yaitu melakukan kerangka konseptual yakni terdiri dari dua
pengamatan terhadap pengelolaan kelas SDN aspek yakni : (1) keterampilan memulihkan
31 Maros. kondisi belajar dan (2) keterampilan
2. Dokumentasi menciptakan kondisi belajar.
Pada teknik dokumentasi peneliti akan Berdasarkan hasil wawancara
melihat dan menganalisis dokumen-dokumen keterampilan memulihkan kondisi belajar
yang terkait seperti dengan informan di atas peneliti
foto-foto kegiatan. Berkaitan dengan hal menyimpulkan bahwa pengelolaan kelompok
tersebut peneliti bermaksud mencari data dalam belajar di SD 31 Maros untuk strategi
tentang proses pengelolaan kelas yang pembelajaran sebagusnya dilakukan dengan
berlangsung di SDN 31 Maros. pengelompokan dimana peserta didik saling
memberikan pendapat dan menghargai
3. Wawancara pendapat orang lain. Dalam pengelompokan
Peneliti melakukan wawancara semi pembelajaran ini juga bertujuan untuk peserta
terstruktur dengan maksud untuk dalam didik bisa bersosialisasi dengan teman-
pelaksanaan wawancara merasa lebih enjoy, temannya di kelas. Pengelompokan ini
tenang dan dekat dengan yang diwawancarai. dilakukan setiap minggunya dengan
mengubah model tempat duduk seperti tempat
4. Analisis Data duduk disusun berbentuk U dan kelompok
Miles & Huberman (Gunawan, 2014) belajarnya diubah tiga kali atau dua kali
mengemukakan tiga tahapan yang harus tergantung dengan keadaan kelas saat itu.
dikerjakan dalam menganalisis data yaitu, (1) Berdasarkan hasil wawancara
keterampilan menciptakan kondisi belajar
reduksi data (data reduction); (2) paparan data
peneliti menemukan bahwa memberi
(data display); dan (3) penarikan kesimpulan
penguatan dalam belajar di SD 31 Maros
dan verifikasi (conclusion drawing/verifying).
peserta didik diberikan materi dengan
menejelaskan sebaik mungkin, agar peserta
didik betul-betul faham dengan materi yang

35 | EDUSTUDENT: Jurnal Ilmiah Pendidikan dan Pengembangan Pembelajaran

diberikan kepadanya, peserta didik juga sering menemukan dan memacahkan tingkah laku
diberikan pekerjaan rumah oleh gurunya yang menimbulkan masalah yang terjadi
sebagai penguatan untuk mereka. Selalu kepada peserta didik.
memberikan motivasi kepada peserta didik Menurut Winata putra (1999:26-27)
untuk lebih baik dalam belajar. bahwa manajemen kelas adalah serangkaian
kegiatan yang dilakukan guru untuk
Hasil analisis observasi adalah guru
mendorong munculnya tingkah laku siswa
menanyakan secara langsung mengapa siswa
yang diharapkan dan menghilangkan tingkah
tidak mau diam dan mengganggu temannya
laku yang tidak diharapkan, mengembangkan
yang lagi belajar, hal ini menunjukkan
hubungan interpersonal yang baik dan iklim
tindakan yang tidak di siplin. Guru-guru di SD
sosioemosional kelas yang positif, guna
31 Maros selalu memperhatikan teknik
menciptkan organisasi kelas yang efektif.
mengajarnya untuk lebih baik lagi dan
Proses belajar mengajar yang efektif dan
berdampak baik juga terhadap siswa dan guru-
efisien dapat terjadi apabila situasi dan kondisi
guru juga tidak membeda-bedakan antara
kelas yang mendukung. Berbagai usaha yang
siswa yang satu dengan siswa yang lainnya.
dilakukan oleh guru dalam menciptakan dan
Hasil analisis dokumentasi adalah di
memelihara kondisi kelas sehingga terjadi
SD 31 Maros semua muridnya tidak ada yang
pembelajaran yang efektif dan efisien,
dibeda-bedakan, misalnya anak yang pintar
merupakan kegiatan manajemen kelas.
dan anak yang kurang memahami pelajaran
Pendapat di atas menujukan bahwa
dan guru pada saat membagi kelompok tidak
memberikan pujian atau penghargaan dapat
semua yang pintar dijadikan satu kelompok
menciptakan dan memelihara hubungan yang
tetapi disebar disetiap kelompok supaya
sehat antara guru dengan siswa, dan
mereka dapat saing membantu teman
menciptakan norma-norma kelompok
kelompoknya. Pada saat proses pembelajaran
produktif merupakan beberapa contoh
berlangsung ada murid yang tidak
kegiatan manajemen kelas. Manajemen kelas
memperhatikan pembelajaran atau tidak
adalah serangkaian kegiatan guru yang
konsentrasi guru langsung meneriakkan tepuk
dilakukan untuk memelihara dan menciptkan
PPK dan salam PPK spontan siswa berteriak
kondisi kelas yang memungkinkan proses
siap di siplin dan cerdas dan siswa kembali
pembelajaran yang efektif.
berkonsentrasi pada pelajarannya. Guru juga
selalu memberikan nasehat dan motivasi 3. Keterampilan Menciptakan Kondisi
untuk tidak bosan mengulangi pelajarannya di Belajar
rumah. Keterampilan mengelola kelas adalah
2. Keterampilan Memulihkan Kondisi keterampilan guru untuk menciptakan dan
Belajar memelihara kondisi belajar yang optimal dan
keterampilan untuk mengembalikan kondisi
Adapun keterampilan memulihkan
belajar yang optimal. Dalam pengelolaan kelas
kondisi belajar di SD 31 Maros Kecamatan
tentu ada yang namanya keterampilan
Turikale Kabupaten Maros berjalan secara
menciptakan kondisi belajar.
optimal. Hal ini sebagaimana hasil observasi
Dalam keterampilan menciptakan kondisi
dan pengamatan peneliti ketika terjung
belajar di SD 31 Maros di dahului dari
langsung di lapangan. Selanjutnya pemulihan
menunjukkan sikap tanggap dimana di
kondisi belajar di SD 31 Maros di lakukan
maksudkan adalah guru memperhatikan
dengan memodifikasi tingkah laku peserta
dengan baik apa yang terjadi di kelas untuk
didik untuk menciptakan poses belajar
berjalannya pembelajaran yang baik. Sikap
mengajar yang baik di kelas. Tidak hanya itu
tanggap yang dilakukan guru untuk
dalam pemulihan kondisi belajar ini dilakukan
memperhatiakn kondisi kelas dan peserta
juga pengelolaan kelompok di mana peserta
didik yang belajar di karenakan tentu ada
didik di kelompokkan untuk mengejarkan
sebagian peserta didik yang memiliki perilaku
tugas secara bersama-sama ini juga bertujuan
yang tidak baik dengan mengganggu
agar siswa dapat menghargai pendapat orang
temannya yang sedang belajar.
lain dan bersosialisasi dengan temannya di
Menurut Winkel (Yatim Riyanto, 2009)
kelas. Di SD 31 Maros dalam pemulihan
pengertian belajar adalah suatu aktivitas
kondisi belajar pihak sekolah dan guru
mental/psikis, yang berlangsung dalam
memecahkan masalah yang terjadi dengan
Pengelolaan Kelas Dalam Menunjang Keefektifan (Kartina, Wahira, Andi Wahed) | 36

interaksi aktif dengan lingkungan, yang perhatian kelompok, memberikan petunjuk


menghasilkan perubahan-perubahan dalam yang jelas, menegur dan memberikan
pengetahuan-pemahaman, keterampilan dan penguatan dilaksanakan dengan baik
nilai sikap. Perubahan itu bersifat secara relatif dengan memperhatikan tingkah laku
konstan dan berbekas. peserta didik ketika berada di dalam kelas.
Dalam hal menciptakan hubungan Guru melihat keadaan dan mengatur
interpersonal yang positif di kelas, guru juga peserta didik ketika berada di dalam kelas.
sudah melakukannya dengan baik. Guru Dalam menciptakan hubungan
merupakan pribadi yang perhatian dan peduli, interpersonal yang positif di kelas, guru
guru juga merupakan pribadi yang menjadi pribadi yang perhatian dan peduli,
menyenangkan untuk diajak bicara. Guru guru menjadi pribadi yang menyenangkan
selalu memotivasi siswa untuk belajar dengan untuk diajak berbicara serta guru selalu
baik. Di kelas, guru juga sudah melakukan memotivasi siswa untuk belajar dengan
tugasnya dalam hal mengurangi perilaku baik.
disruptif siswa dengan cukup baik. Jika ada
siswa yang berbuat tidak baik guru menegur, Saran
sehingga perilaku siswa yang tidak baik Berdasarkan hasil penelitian, pembahasan
tersebut tidak berkelanjutan sehingga kelas dan kesimpulan penelitian maka peneliti
tidak menjadi kacau dan tidak kondusif. menyampaikan saran sebagai berikut :
Menurut pendapat Sutirman (2013: 76) 1. Hasil penelitian ini hendaknya dapat
yang mengatakan bahwa guru harus dapat dijadikan pertimbangan bagi semua pihak
mengendalikan perilaku siswa di kelas, jangan yang terlibat dalam pengelolaan kelas
sampai proses pembelajaran tidak berjalan terutama bagi kepala sekolah, guru dan
secara efektif dikarenakan banyaknya perilaku pegawai SD 31 Maros Kecamatan
disruptif yang dilakukan oleh siswa. Turikale Kabupaten Maros dalam
melakukan perbaikan terus menerus.
UCAPAN TERIMA KASIH 2. Melakukan perbaikan dalam mencapai
keefektifan pengelolaan kelas bukanlah
Terima kasih kepada para Lembaga
perkara mudah. Sudah barang tentu hanya
yang telah terlibat dalam penelaahan Artikel;
dapat dilakukan secara bertahap dan
pengelolaan kelas dalam menunjang
dilakukan secara kontinu. Oleh karena itu
keefektifan pembelajaran di SD.
semua pihak yang terlibat dalam
KESIMPULAN DAN SARAN pengelolaan kelas utamanya kepala
sekolah, guru dan pegawai segera
Kesimpulan melakukan penyesuaian-penyesuain atas
Gambaran pengelolaan kelas di SD 31 kemajuan yang berorientasi pada siswa
Maros Kecamatan Turikae kabupaten Maros
dapat dilihat di bawah ini: DAFTAR RUJUKAN
1. Keterampilan memulihkan kondisi belajar
Djamarah Syaiful Bahri, Aswan Zain. 2002.
SD 31 Maros Kecamatan Turikale
Strategi Belajar Mengajar. Jakarta:
Kabupaten Maros yang meliputi modifikasi
Rineka Cipta.
tingkah laku, pengelolaan kelompok,
menemukan dan memecahkan tingkah laku Djamarah, Zain. 2006. Strategi Belajar
yang menimbulkan masalah dengan cara di Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta.
panggil kedepan dan diberikan nasehat oleh
guru yang mengajar agar tidak mengulagi Hall, Gene E, Linda F. Quinn, dan Donna M.
lagi perbuatan yang dilakukan. Gollnick, 2008, Mengajar Dengan
Memulihkan kondisi belajar yang di Senang. Jakarta: Indeks
lakukan oleh guru di dalam kelas saat
proses belajar mengajar berlangsung Rohani Ahmad. 2004. Pengelolaan Pengajaran.
dengan memperhatikan keadaan kelas. Jakarta: Rineka Cipta
2. Keterampilan menciptakan kondisi belajar
di SD 31 Maros Kecamatan Turikale Suwarna. Dkk. 2005. Pengajaran Mikro
Kabupaten Maros dilanjutkan dengan sikap Pendekatan Praktis Menyiapkan Pendidik
tanggap, membagi perhatian, memusatkan Profesional. Yogyakarta: Tri Wacana


37 | EDUSTUDENT: Jurnal Ilmiah Pendidikan dan Pengembangan Pembelajaran

Sutiman, 2013. Media & Model-model


Pembelajaran Inovatif. Yogyakarta:
Graha Ilmu

Yatim Riyanto. (2009). Paradigma Baru


Pembelajaran. Jakarta: Kencana.

Erman Suherman & Udin S. Winataputra.


(1999). Strategi Belajar Mengajar.
Jakarta: Universitas Terbuka.

Sudjana; 1989; Teori-Teori Belajar Untuk


Pengajaran; Fakultas Ekonomi
Universitas Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai