Dosen Pengampu:
Disusun oleh:
NIM: 201210280
NIM: 201210290
NIM: 201210293
MEI 2023
BAB I
PENDAHULUAN
1
Nasution, “Berbagai Pendekatan Dalam Proses Belajar Mengajar” (Jakarta: Bumi
Aksara, 2017), 119–20.
belajar yang positif akan mencegah guru mengeluarkan tenaga atau
mengambil tindakan secara berlebihan. Sebab, siswa mampu memahami
materi yang diajarkan dengan cepat. Iklim pembelajaran dapat dipengaruhi
oleh interaksi antar warga sekolah dimana peserta didik sebagai pemeran
utama yang berinteraksi dengan peserta didik lain, guru, kepala sekolah,
karyawan dan staf sekolah yang lain. Interaksi yang terjalin dengan baik
akan membuat suasana pembelajaran akan berjalan dengan kondusif dan
nyaman. Apabila ada salah satu peserta didik yang kesulitan mengikuti
pembelajaran, dengan adanya interaksi yang baik peserta didik lain akan
dengan senang hati membantu untuk mempelajari pelajaran yang belum
dipahami oleh peserta didik tersebut.2
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana pengertian iklim kelas yang kondusif?
2. Bagaimana Pentingnya penciptaan kelas yang kondusif?
3. Bagaimana Pengembangan komunikasi di kelas?
C. Tujuan Pembahasan
1. Untuk menjelaskan tentang pengertian iklim kelas yang kondusif
2. Untuk menjelaskan tentang pencipta kelas yang kondusif
3. Untuk menjelaskan tentang pengembangan komunikasi di kelas
2
Ardi Setyanto, “Interaksi dan Komunikasi Efektif Belajar Mengajar” (Yogyakarta: Diva
Press, 2017), 73.
BAB II
PEMBAHASAN
Iklim kelas terdiri dari dua kata, yakni iklim dan kelas. Dalam
kamus besar bahasa indonesia diungkapkan bahwa iklim merupakan
keadaan hawa (suhu, kelembapan, awan, hujan dan sinar matahari) pada
suatu daerah dalam jangka waktu yang agak lama. Terdapat beberapa
istilah lain yang digunakan secara bergantian climate, yang diterjemahkan
dengan iklim, seperti feel, atmosphere, tone dan environment. Dari sini
bisa kita ambil simpulan bahwa iklim bisa diartikan perasaan, suasana,
sifat dan lingkungan.
4
Afriza, “Manajemen Kelas,” dalam Iklim Kelas (Pekanbaru, Riau: Kreasi Edukasi
Publishing and Consulting Company, 2014), 81–85.
akan berontak dan berulah. Jika mereka dibanjiri tantangan, mereka
akan mencemaskan pekerjaan sekolah. Tetapi, mereka akan belajar
dengan segenap kemampuan jika mereka menyukai hal yang mereka
pelajari dan mereka senang jika terlibat dalam hal tersebut.
Ada berbagai pola interaksi guru dan siswa dalam proses
pembelajaran. Lindgren mengemukakan ada 4 pola interaksi guru dan
siswa, yaitu:
a. Interaksi satu arah yaitu Dalam interaksi satu arah ini guru
bertindak sebagai penyampai pesan dan siswa penerima pesan.
b. Interaksi dua arah yaitu Interaksi dua arah terjadi dimana guru
menerima balikan dari siswa
c. lnteraksi dua arah antara guru dan siswa, siswa dan siswa
d. interaksi optimal yaitu lnteraksi optimal antara guru dan siswa
serta antara siswa dan siswa. Pola interaksi yang diharapkan
adalah pola interaksi optimal, dimana guru berinteraksi dengan
semua siswa dan juga interaksi terJadi di antara siswa. Semua
siswa terlibat dalam proses pembelajaran di kelas.
5
Dina Huriaty, “Mengembangkan Komunikasi Yang Efektif Dalam Pembelajaran Di
Kelas” 2 (2010): 101–111.
BAB III
PENUTUP
DAFTAR PUSTAKA
Afriza. “Manajemen Kelas.” Dalam Iklim Kelas. Pekanbaru, Riau: Kreasi Edukasi
Publishing and Consulting Company, 2014.
Huriaty, Dina. “Mengembangkan Komunikasi Yang Efektif Dalam Pembelajaran
Di Kelas” 2 (2010): 101–11.
Nasution. “Berbagai Pendekatan Dalam Proses Belajar Mengajar.” Jakarta: Bumi
Aksara, 2017.
Setyanto, Ardi. “Interaksi dan Komunikasi Efektif Belajar Mengajar.” Yogyakarta:
Diva Press, 2017.
Suyana, Nana dkk. “Manajemen Pengelolaan Kelas.” Dalam Iklim Kelas.
Bandung: PT. Indonesia Emas Group, 2022.