Anda di halaman 1dari 8

PENCIPTAAN IKLIM KELAS

Nur Ilmi Harun,


Nim: G8221047
Email: nurilmiharun997@gmail.com
Universitas Pohuwato, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan,
Pogram Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

PENDAHULUAN

Dalam bahasa inggris iklim artinya climate, beberapa istilah kadang-kadang


digunakan secara bergantian dengan kata “climate” seperti feel, dan environment.
Sedangkan kelas itu sendiri merupakan terjemahan dari bahasa inggris yaitu
“classroom”. Jadi ketika digabungkan keduanya menjadi “Classroom Climate”.

Bloom dalam Hadiyanto dan Subiyanto (2003:1) menyatakan bahwa iklim


kelas adalah kondisi, pengaruh, dan rangsangan dari luar yang meliputi pengaruh
fisik, sosial, dan intelektual yang mempengaruhi peserta didik. Tarmidi (2006:3)
menyatakan bahwa iklim kelas adalah segala situasi yang muncul akibat hubungan
antara guru dan peserta didik atau hubungan antara peserta didik yang menjadi ciri
khusus dari kelas dan mempengaruhi proses belajar mengajar.
Proses pembelajaran pada dasarnya merupakan suatu proses interaksi belajar
antara guru dengan murid dan antara murid dengan murid lainnya. Berhasil tidaknya
suatu interaksi proses pembelajaran dipengaruhi oleh banyak faktor, baik faktor dari
guru sendiri, siswa, fasilitas penunjang maupun suasana interaksi pembelajaran
tersebut. Beberapa pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa iklim kelas merupakan
suasana pembelajaran yang muncul akibat hubungan antara guru dan siswa di dalam
kelas yang mempengaruhi proses belajar mengajar.

Lalu Bagaimana Menciptakan Iklim Kelas Yang Kondusif ?

T
ugas Guru yang utama adalah mendidik (disamping mengajar). Untuk itu
diperlukan iklim kelas yang kondusif sehingga tercipta pola hubungan
guru dan peserta didik yang sifatnya khusus dan konsisten. Oleh karena itu
guru mesti memenuhi syarat-syarat dan kompetensi khusus yang dijadikan bekal
dalam memimpin peserta didik dan membantu mereka ke arah tujuan yang tegas.

Guru sekaligus berperan sebagai orang tua dan anggota masyarakat yang
pantas diteladani. Selain itu, pengelolaan situasi lingkungan, kondisi siswa, materi
peraturan dan tertib, serta peran guru merupakan faktor-faktor yang mempengaruhi
disiplin dalam belajar.

Penciptaan iklim kelas | 1


Dalam membelajarkan anak didik di sekolah dasar, guru harus memiliki
keyakinan mampu membudayakan iklim semangat belajar pada siswanya. Semangat
dalam pengertian berkembang di masyarakat seringkali disamakan dengan motivasi.

Motivasi dapat diartikan sebagai kekuatan (energy) seseorang yang dapat


menimbulkan tingkat persistensi dan antusiasmenya dalam melaksanakan suatu
kegiatan, baik yang bersumber dari dalam diri individu itu sendiri (motivasi intrinsik)
maupun dari luar individu (motivasi ekstrinsik).

Penciptaan budaya yang mampu memberikan semangat belajar bagi siswa akan
semakin memperkukuh “karakter” dan sifat “haus” siswa terhadap ilmu pengetahuan,
yang mana suaranya bertujuan untuk mempersiapkan siswa SD menjadi seorang
ilmuwan (cendekiawan) yang berwawasan luas dan berakhlakul kharimah.

Menciptakan Iklim Kelas (Classroom Climate) Yang Kondusif dan Berkualitas


Dalam Proses Pembelajaran

Ali Muhtadi

Proses pembelajaran seharusnya mampu menciptakan suasana kelas atau iklim kelas
yang kondusif untuk mendukung terciptanya kualitas proses pembelajaran. Namun,
sayangnya proses pembelajaran yang terjadi selama ini masih cenderung satu arah,
kurang proses pembelajaran. Akibatnya proses pembelajaran yang terjadi selama ini
kurang bermakna bagi siswa, sehingga belum mampu mengembangkan kompetensi
dan potensi kemampuan siswa secara lebih optimal. Suatu proses pembelajaran di
sekolah yang penting bukan saja materi yang diajarkan ataupun siapa yang
mengajarkan, melainkan bagaimana materi tersebut diajarkan. Bagaimana guru
menciptakan iklim kelas (Classroom Climate) dalam proses pembelajaran tersebut.

D epartemen pendidikan dan kebudayaan mengatakan bahwa penciptaan


iklim kelas yang kondusif yaitu:

1. Mewujudkan situasi dan kondisi kelas baik sebagai lingkungan belajar


maupun sebagai kelompok belajar yang memungkinkan peserta didik untuk
mengembangkan kemampuan semaksimal mungkin
2. Menghilangkan berbagai hambatan yang dapat menghalangi terwujudnya
interaksi belajar.
3. Menyediakan dan mengatur fasilitas perabot belajar yang mendukung dan
memungkinkan siswa belajar sesuai dengan lingkungan sosial, emosional, dan
intelektual dalam kelas

Penciptaan iklim kelas | 2


Jenis-Jenis Iklim Kelas (Berdasarkan Sikap Guru)

 Iklim kelas dengan sikap guru yang “otoriter”


Suasana kelas dengan sikap guru yang otoriter, terjadi bila guru menggunakan
kekuasaan atau kewenangannya untuk mencapai tujuannya tanpa lebih jauh
mempertimbangkan akibatnya bagi anak, khususnya bagi perkembangan
pribadinya.
Dengan hukuman dan ancaman anak dipaksa untuk menguasai bahan
pelajaran yang dianggap perlu untuk ujian dan masa depannya. Memang
upaya guru tersebut menjadikan suasana kelas tenang, akan tetapi suasana hati
peserta didik menjadi tidak tenang karena berada di bawah tekanan guru yang
otoriter.
 Iklim Kelas dengan Sikap Guru yang “Permisif”
Suasana kelas dengan sikap guru yang permisif ditandai dengan membiarkan
anak berkembang dalam kebebasan tanpa banyak tekanan frustasi, larangan,
perintah, atau paksaan. Pelajaran selalu dibuat menyenangkan. Guru tidak
menonjolkan dirinya dan berada dibelakang untuk memberi bantuan bila
dibutuhkan. Sikap ini mengutamakan perkembangan pribadi anak khususnya
dalam aspek emosional, agar anak bebas dari kegoncangan jiwa dan menjadi
anak yang dapat menyesuaikan diri dengan lingkungannya.
 Iklim Kelas dengan Sikap Guru yang “Riil”
Suasana kelas dengan sikap guru yang riil ditandai dengan adanya kebebasan
anak yang disertai dengan pengendalian terhadapnya. Anakanak diberi
kesempatan yang cukup untuk bermain bebas belajar sesuai dengan tipe
belajarnya serta minatnya tanpa diawasi atau diatur dengan ketat. Dilain pihak
anak diberi tugas sesuai petunjuk dan pengawasan guru.
Kemudian A. Sholah yang mengutip pendapat Dreikurs dan Leron Grey yang
menggunakan pendekatan sosio-emosional kelas, mengemukakan bahwa ada
tiga jenis suasana kelas yang dihadapi oleh peserta didik setiap harinya

Jenis-Jenis Iklim Kelas (Yang Dihadapi Siswa)

 Suasana Kelas Autokrasi


Dalam suasana autokrasi ini guru lebih banyak menerapkan persaingan,
hukuman dan ancaman untuk mengawasi perilaku peserta didik selama mengi
kuti kegiatan belajar mengajar di kelas. Dominan guru pada kelas autokrasi ini
sangatlah menonjol sehingga jalannya kegiatan belajar mengajar cenderung be
rpusat pada guru (teacher oriented)
 Suasana Kelas Laissez-Faire
Pada suasana kelas ini guru sangat sedikit bahkan sama sekali tidak memperli
hatkan kegiatannya atau kepemimpinannya serta banyak memberikan kebebas

Penciptaan iklim kelas | 3


an kepada peserta didiknya. Guru melepaskan tanggung jawab kepada masing
masing peserta didiknya untuk melakukan tugas belajarnya.
Dalam suasana kelas ini kegiatan belajar mengajar lebih didominasi oleh
peserta didik (student oriented)
 Suasana Kelas Demokratis
Dalam suasana kelas demokratis ini guru memperlakukan peserta didiknya se
bagai individu yang dapat bertanggung jawab, berharga, mampu mengambil k
eputusan, dan dapat memecahkan masalah yang dihadapi. Manfaat yang dapat
diperoleh dari suasana kelas yang demokratis ini adalah tumbuhnya rasa
percaya diri, saling menerima dan percaya satu sama lain, baik antara guru
dengan peserta didik maupun antar peserta didik. Guru membimbing mengem
bankan, dan membagi tanggung jawab untuk semua warga kelas termaksud
guru itu sendiri.

Dari deskripsi diatas, dapat disimpulkan bahwa suasana kelas yang


demokratis dengan sikap guru yang nyata lebih memungkinkan untuk
terciptanya iklim kelas yang kondusif, yang memberi peluang dalam
mencapai hasil kegiatan belajar-mengajar secara optimal.

Faktor- Faktor Yang Mempengaruhi Iklim Kelas

Banyak faktor yang perlu diperhatikan dalam menciptakan iklim kelas yang
berkualitas dan kondusif guna meningkatkan prestasi belajar siswa. Adapun beberapa
faktor yang perlu diperhatikan tersebut antara lain, yaitu:

 Pendekatan pembelajaran hendaknya berorientasi pada bagaimana siswa


belajar (student centered);
 Adanya penghargaan guru terhadap partisipasi aktif siswa dalam setiap
konteks pembelajaran.
 Guru hendaknya bersikap demokratis dalam memanag kegiatan pembelajaran.
 Setiap permasalahan yang muncul dalam proses pembelajaran sebaiknya
dibahas secara dialogis.
 Lingkungan kelas sebaiknya disetting sedemikian rupa sehingga memotivasi
belajar siswa dan mendorong terjadinya proses pembelajaran.
 Menyediakan berbagai jenis sumber belajar atau informasi yang berkaitan
dengan berbagai sumber belajar yang dapat diakses atau dipelajari siswa
dengan cepat

Ciri Ciri Iklim Kelas Kondusif

 Membangun kedisiplinan siswa di dalam kelas


 Menciptakan hubungan positif antara guru dan siswa di dalam kelas

Penciptaan iklim kelas | 4


 Mengkreasi hubungan positif antara siswa di dalam kelas
 Membangun dinamika kelompok di dalam kelas
 Bekerja sama dengan orang tua siswa
 Menggunakan metodelogi pembelajaran
 Memotivasi dan menumbuhkan gairah belajar
 Mengoptimalkan aktivitas belajar mengajar
 Siswa mendapat perlakuan adil, semuanya mendapatkan kesempatan yang
sama untuk berprestasi sebaik-baiknya
 Menciptakan aturan yang baik
 Memecahkan macam-macam masalah
 Mengoptimalkan sumber daya kelas untuk meningkatkan produktivitas proses
pembelajaran

Tujuan Penciptaan Iklim Kelas


Iklim kelas yang kondusif sangat penting untuk diciptakan agar tujuan akan
tercapainya hubungan yang harmonis antara guru dengan siswa dan antar siswa,
suasana pembelajaran yang sejuk, menyenangkan, tenang tanpa permusuhan, atmosfir
belajar yang penuh kebermaknaan serta suasana pembelajaran dikelas yang tidak
kaku dapat diwujudkan. Depdikbud dalam Ismiarti (2004:26-27) mengemukakan
tujuan penciptaan iklim kelas yang kondusif yaitu:

1. Mewujudkan situasi dan kondisi kelas, baik sebagai lingkungan belajar


maupun sebagai kelompok belajar yang memungkinkan peserta didik untuk
megembangkan kemampuannya semaksimal mungkin.
2. Menghilangkan berbagai hambatan yang dapat menghalangi terwujudnya
interaksi belajar.
3. Menyediakan dan mengatur fasilitas perabot belajar yang mendukung dan
memungkinkan siswa belajar sesuai dengan ingkungan sosial, emosional, dan
intelektual dalam kelas.

Adapun beberapa kendala dalam penciptaan iklim kelas yang kondusif antara
lain yaitu;Guru belum mendapatkan pelatihan pendidikan dan terkait mengajar yang
baik secara efektif dan sarana prasarana yang belum memadai untuk menunjang
proses pembelajaran.

Adapun solusi guru dalam menghadapi masalah supaya terciptanya iklim kelas
yang kondusif adalah melakukan pengembangan diri secara mandiri, menyeting
kelas sebaik mungkin, memberikan hukuman bagi siswa yang melanggar,
memotivasi, memberikan tugas, dan menguji pengetahuan peserta didik.

Penciptaan iklim kelas | 5


Tips Menciptakan Suasana Kelas yang Kondusif dan Menyenangkan

Jika guru pernah bepikir bahwa menciptakan kelas yang lebih kondusif untuk belajar
mengajar sangat sulit dilakukan, guru tidak sepenuhnya benar. Karena pada dasarnya
menciptakan kelas yang kondusif bisa dilakukan dengan

 Hilangkan semua Distraksi yang mungkin bisa mengganggu konsentrasi


siswa untuk belajar
Hal pertama yang bisa guru lakukan untuk membuat kelas lebih kondusif adalah
menghilangkan semua hal yang mungkin bisa mengganggu konsentrasi siswa
untuk belajar, seperti hiasan yang terlalu ramai atau pajangan yang ada di atas
meja guru. Saat School from home atau sekolah dari rumah, beberapa hal yang
bisa guru lakukan adalah dengan menggunakan latar belakang atau background
polos saat mengajar dan hindari menunjukkan barang apapun yang tidak
berhubungan materi pelajaran.

 Buat aturan bersama Siswa


Sebelum kelas dimulai, ada baiknya jika guru membuat peraturan yang harus
dipatuhi oleh siswa maupun guru. Beberapa contoh peraturan di kelas yang bisa
diterapkan adalah selama proses belajar mengajar tidak ada yang boleh
mengobrol ataupun bermain. Jika ada yang melanggar peraturan tersebut, maka
orang yang melakukannya akan mendapatkan hukuman ringan (seperti harus
membersihkan kelas ketika pulang sekolah).

 Berikan satu tugas dalam satu waktu


Saat proses belajar mengajar ada kalanya guru harus memberikan satu tugas
kepada siswa untuk dikerjakan saat itu juga. Ketika hal ini terjadi, usahakan
untuk memberikan siswa satu tugas dalam satu waktu ya. Karena memberikan
siswa terlalu banyak tugas, justru bisa mengganggu konsentrasi siswa dan
membuat siswa ingin mengobrol dengan teman-temannya, sehingga suasana
kelas menjadi tidak kondusif.

 Selalu perhatikan siswa saat mengajar


Cara lain yang bisa guru lakukan untuk membuat suasana kelas selalu kondusif
adalah dengan selalu memperhatikan semua siswa yang terlihat kurang focus saat
belajar, tidak ada salahnya kalau guru mendatanginya dan bertanya alasan dia
tampak kurang focus belajar. Setelah itu guru bisa memberikan solusi agar siswa
bisa kembali focus belajar. Misalnya jika alasan siswa kurang focus belajar
adalah karena mengantuk, minta siswa tersebut untuk membasuh wajahnya
dengan air terlebih dahulu.
 Ubah metode mengajar

Penciptaan iklim kelas | 6


Mengubah metode mengajar memang tidak semudah yang dibayangkan. Namun,
tidak ada salahnya jika mulai sekarang sesekali guru mengubah metode
mengajar. Karena mengubah metode mengajar telah terbukti efektif untuk
membuat siswa menjadi lebih fokus belajar, sehingga suasana kelas menjadi
lebih kondusif. Salah satu cara mudah yang bisa guru terapkan adalah mengubah
metode mengajar dari menyampaikan materi satu arah menjadi diskusi atau
sebaliknya. Namun, tetap batasi frekuensi mengubah metode mengajar. Karena
jika dilakukan terlalu sering, hal ini justru bisa mengganggu konsentrasi siswa
saat belajar.
 Sisihkan waktu istirahat di tengah proses belajar mengajar
Kadang alah satu penyebab suasana kelas menjadi tidak kondusif adalah Karena
siswa sudah tidak fokus untuk belajar dan memutuskan untuk mengobrol dengan
siswa. Untuk mencegah hal ini terjadi, guru bisa menyisipkan waktu istirahat di
tengah proses belajar mengajar. Karena melansir dari teach starter, umumnya
otak siswa hanya bisa fokus belajar selama 45 menit. Oleh karena itu, jangan
lupa untuk memberikan waktu istirahat singkat dengan durasi 5-10 menit setelah
siswa belajar 45 menit.

 Berikan penghargaan kepada siswa


Meskipun terlihat sederhana, faktanya memberikan penghargaan kepada siswa
juga merupakan salah satu cara untuk membuat kelas menjadi lebih kondusif.
Karena penghargaan akan membuat siswa merasa lebih dihargai dan membuat
siswa merasa lebih dihargai dan membuatnya selalu fokus belajar di kelas.
Beberapa contoh penghargaan yang bisa guru berikan adalah “Siswa paling
rajin”, “Siswa paling aktif” atau siswa paling berprestasi selain memberikan
penghargaan kepada siswa yang paling berprestasi, guru juga dapat membuat
penghargaan unik Bintang Olahraga Kelas, anak paling baik, dan lain-lain.

Membuat suasana kelas yang kondusif untuk belajar memang tidak semudah
yang dibayangkan. Namun, tidak ada salahnya jika guru mulai menerapkan tips untuk
membuat kelas menjadi lebih kondusif seperti di atas. Karena bagaimanapun, kelas
yang kondusif pada akhirnya akan sangat memudahkan guru untuk menyampaikan
materi pelajaran dengan sebaik mungkin, sehingga siswa bisa memahami materi
pelajaran dengan baik. Kalau guru ingin proses belajar mengajar terasa lebih mudah
untuk dilakukan.

Penciptaan iklim kelas | 7


DAFTAR PUSTAKA

Rinja Efendi dan Delita Gustriani. 2020. Manajemen Kelas di Sekolah Dasar. Jawa
Timur : PT. Qiara Media

Ekosiswoyo, R dan Rachman M. 2000. Manajemen Kelas. Semarang: CV. IKIP


Semarang Press.

Rachman. Maman. 1999. Manajemen Kelas. Jakarta: Depdikbud

Muhtadi, Ali. "Menciptakan Iklim Kelas (Classroom Cumate) yang Kondusif dan
Berkualitas dalam Proses Pembelajaran." Majalah Ilmiah Pembelajaran, no. 2,
10 Oct. 2005.

Penciptaan iklim kelas | 8

Anda mungkin juga menyukai