MODUL TUTORIAL
MAHASISWA
SISTEM RESPIRASI
Penyusun
Tim Sistem Respirasi PSPD FKK UMJ
Modul PBL ini untuk dipergunakan oleh Fakultas Kedokteran dan Kesehatan
Universitas Muhammadiyah Jakarta
2022
KATA PENGANTAR
sistem respirasi.
Di dalam diktat ini terdapat tiga modul Tutorial yang terbagi atas : Modul 1
adalah modul “Batuk“ , didalamnya terdapat 3 skenario masalah batuk dan keluhan
yang berkaitan. Modul ketiga adalah modul “ Sesak Napas”, terdapat 3 skenario ma-
salah sesak dan keluhan yang berkaitan dengannya. Terima kasih kepada FK UNHAS
khususnya Tim Sistem Respirasi yang memberi ijin untuk mengembangkan dan
Wassalamu’alaikum Wr.Wb.
2017
DAFTAR ISI
Daftar Isi…………………………………………………………………….. 2
Mahasiswa Program Studi Pendidikan Dokter FKK UMJ harus mematuhi tata
tertib seperti di bawah ini :
1. Berpakaian, berpenampilan dan bertingkah laku yang baik dan sopan layaknya
seorang dokter. Tidak diperkenankan memakai pakaian ketat, berbahan
jeans, baju kaos (dengan/tanpa kerah), dan sandal.
2. Mahasiswa laki-laki wajib berambut pendek dan rapih.
3. Mahasiswi diwajibkan memakai jilbab dan busana muslimah di setiap kegia-
tan berlangsung.
4. Tidak diperkenankan merokok di lingkungan PSPD FKK UMJ.
5. Menjaga ketertiban dan kebersihan di lingkungan PSPD FKK UMJ.
6. Melaksanakan registrasi administrasi dan akademik semester yang akan ber-
jalan.
7. Memakai papan nama resmi yang dikeluarkan dari PSPD FKK UMJ di setiap
kegiatan akademik kecuali perkuliahan. Jika papan nama rusak atau dalam
proses pembuatan, maka mahasiswa wajib membawa surat keterangan dari
bagian pendidikan.
8. Mahasiswa harus hadir pada setiap kegiatan akademik (kuliah, PBL, CSL,
Pratikum, dll)
9. Mahasiswa yang tidak hadir di kegiatan akademik karena sakit wajib
memberitahu bagian pendidikan saat itu dan selanjutnya membawa lampiran
keterangan bukti diagnosis dari dokter (diterima paling lambat 3 hari setelah
tanggal sakit).
Selain mematuhi tata tertib umum, Mahasiswa Program Studi Pendidikan Dokter
FKK UMJ harus mematuhi tata tertib rapat pleno seperti dibawah ini :
Tata tertib ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dan apabila dikemudian hari
ternyata terdapat kekeliruan dalam tata tertib ini, akan diadakan perbaikan
sebagaimana semestinya.
Bagi mahasiswa yang persentase kehadiran kuliahnya < 75 % dari seluruh jumlah
tatap muka perkuliahan (termasuk diskusi tutorial dan pleno), maka mahasiswa tidak
dapat mengikuti ujian (UTS, UAS, Ujian Teori Sistem).
1. Bagi mahasiswa yang tidak mematuhi tata tertib umum tidak dapat mengikuti
setiap kegiatan akademik.
2. Bagi mahasiswa yang terlambat melakukan registrasi tidak berhak mempero-
leh pelayanan akademik.
3. Bagi mahasiswa yang tidak mengajukan/merencanakan program studinya
(mengisi KRS) pada waktu yang telah ditentukan sesuai kalender akademik
tidak boleh mengikuti segala aktifitas perkuliahan.
4. Bagi mahasiswa yang terlambat hadir, tidak dapat mengikuti setiap kegiatan.
Bagi mahasiswa yang tidak hadir pleno akan mendapatkan sanksi tegas yang diatur
kemudian.
MODUL
Penyusun:
SISTEM RESPIRASI
FAKULTAS KEDOKTERAN DAN KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JAKARTA
2022
PENDAHULUAN
Modul ini diberikan pada mahasiswa Fakultas Kedokteran semester dua yang
merupakan bagian dari pembelajaran Sistem Respirasi. Tujuan pemberian modul ini
adalah untuk melatih kemampuan mahasiswa dalam menggali ilmu dasar pada sistem
respirasi, dimana pada modul ini diberikan satu skenario yang menunjukkan suatu
gejala normal pada sistem respirasi, yang banyak ditemukan. Mahasiswa diharapkan
mendiskusikan bukan hanya pada inti masalah tapi juga semua hal yang berhubungan
dengan permasalahan tersebut, yaitu tentang anatomi, histologi, fisiologi, serta proses
biokimia yang terjadi.
Sebelum menggunakan modul ini, tutor dan mahasiswa harus membaca TIU
& TIK terlebih dahulu sehingga diharapkan diskusi tidak menyimpang dari tujuan
pembelajaran dari modul serta tercapainya kompetensi yang diharapkan. Bahan un-
tuk diskusi dapat diperoleh dari bahan referensi. Kuliah pakar akan diberikan sebelum
PBL, untuk membekali diskusi PBL agar lebih terarah, yang diberikan oleh masing-
masing dosen pemberi kuliah.
Penyusun mengharapkan modul ini dapat membantu mahasiswa dalam
patomekanisme dan menegakkan diagnosa penyakit sistem respirasi serta pe-
nanganannya.
Tim Penyusun
KASUS
Nina, perempuan, usia 20 tahun, bersama adiknya Tino, laki – laki usia 17 tahun pergi
ke senayan untuk olah raga lari pagi.
Setelah berlari sekitar 200 langkah, Nina sudah lelah dan nafasnya terengah – engah
(cepat dan dalam), sedangkan Tino masih dapat berlari dengan santai
Nina memang tidak biasa berolah raga dan kebetulan pagi itu ia sedang kurang sehat
dan sering bersin.
Sejumlah pelajar kelas 6 sebuah SD di Jakarta berlomba tahan lama menahan napas.
Mereka ingin menunjukkan kemampuannya menahan napas lebih lama, tetapi tidak
satupun yang mampu bertahan lebih dari 60 detik, walaupun ada yang berusaha men-
jepit hidungnya.
Tinton, laki-laki usia 25 tahun, seorang penyapu jalan. Tiap hari ia bekerja dalam
suasana jalan yang berdebu. Suatu pagi ia memperhatikan dahak yang dikeluarkannya
pagi hari berwarna coklat. Ia khawatir paru – parunya rusak dan memeriksakan dirinya
ke dokter di Puskesmaa, tidak ada keluhan batuk dan gangguan suara.
JADWAL KEGIATAN
1. Pertemuan pertama dalam kelas besar dengan tatap muka satu arah dan tanya
jawab.
Tujuan : menjelaskan tentang modul dan cara menyelesaikan modul, dan
membagi kelompok diskusi. Pada pertemuan pertama buku modul dibagikan.
3. Pertemuan ketiga: diskusi tutorial dipimpin oleh mahasiswa yang terpilih menjadi
ketua dan penulis kelompok, serta difasilitasi oleh tutor.
Tujuan: untuk melaporkan hasil belajar mandiri dan mendiskusikannya dengan
anggota kelompok.
5. Pertemuan terakhir: dilakukan dalam kelas besar dengan bentuk diskusi panel
untuk melaporkan hasil diskusi masing-masing kelompok dan menanyakan hal-
hal yang belum terjawab pada ahlinya (temu pakar). Dilanjutkan dengan kuliah
pakar untuk memberi penjelasan dan mengisi hal-hal yang belum diungkapkan
MODUL
BATUK
Penyusun :
SISTEM RESPIRASI
FAKULTAS KEDOKTERAN DAN KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JAKARTA
2022
PENDAHULUAN
Modul ini diberikan pada mahasiswa Fakultas Kedokteran semester dua yang
merupakan bagian dari pembelajaran Sistem Respirasi. Tujuan pemberian modul ini
adalah untuk melatih kemampuan mahasiswa dalam penanganan penyakit pada sistem
respirasi, dimana pada modul ini diberikan satu skenario yang menunjukkan suatu
gejala klinik dari penyakit sistem respirasi yang banyak ditemukan yaitu batuk. Ma-
hasiswa diharapkan mendiskusikan bukan hanya pada inti masalah tapi juga semua
hal yang berhubungan dengan permasalahan tersebut, misalnya patomekanisme pen-
yakit dimana harus juga dibicarakan tentang anatomi, histologi, fisiologi, serta proses
biokimia yang terjadi. Yang dipentingkan disini adalah bagaimana memecahkan
masalah yang diberikan dan bukan diagnosisnya.
Sebelum menggunakan modul ini, tutor dan mahasiswa harus membaca TIU
& TIK terlebih dahulu sehingga diharapkan diskusi tidak menyimpang dari tujuan
pembelajaran dari modul serta tercapainya kompetensi yang diharapkan. Peran tutor
dalam mengarahkan tutorial sangat penting. Bahan untuk diskusi dapat diperoleh dari
bahan perkuliahan yang telah diberikan serta referensi yang diberikan oleh masing-
masing dosen pemberi kuliah.
Penyusun mengharapkan modul ini dapat membantu mahasiswa dalam
menegakkan diagnosis penyakit sistem respirasi serta bagaimana penanganannya.
Penyusun
MODUL : BATUK
9. Menjelaskan fatwa ulama tentang kebiasaan merokok dan hasil Tarjih Mu-
hammadiyah tentang merokok
10. Menjelaskan hukum bersuci dan ibadah jika pakaian terkena sputum
KASUS
SKENARIO 1
Seorang perempuan berusia 30 tahun datang ke instalasi gawat darurat dengan keluhan
batuk berdarah sejak 1 minggu dan semakin banyak sejak 2 hari yang lalu. Batuk
darah berwarna merah segar dan tidak bercampur makanan. Sebelum datang ke RS
batuk bertambah banyak lebih kurang 1 gelas. Batuk dirasakan sudah lebih dari 3
minggu yang lalu dan berobat ke klinik tetapi tidak sembuh. Pasien juga mengeluhkan
demam yang dirasakan bersamaaan dengan keluhan batuk. Riwayat pengobatan TB
disangkal dan riwayat merokok
Pada pemeriksaan fisik didapatkan Tekanan darah 100/70 , Nadi 70 x per menit, frek-
uensi napas 29 kali per menit, suhu 39 C dan Saturasi oksigen 95 %. Pada pemeriksaan
konjungtiva tampak anemis dan toraks bunyi napas vesikuler di kedua paru dengan
penurunan suara napas di bagian lobus atas dan tengah paru kanan.
SKENARIO 2
Seorang anak perempuan usia 3 thn diantar ibunya ke RS dengan keluhan demam
tinggi, rewel dan sulit tidur sejak semalam. Menurut ibunya dalam 3 bulan terakhir
beberapa kali membawa anaknya ke dokter dengan keluhan batuk dan pilek yang
hilang timbul dan hampir 1 bulan terakhir ini batuk dan pilek anaknya tidak berhenti
yang kadang disertai sesak. Pada saat penimbangan di posyandu bulan lalu BB
anaknya 10 kg.
Pada pemeriksaan fisik didapatkan otot bantu napas , tidak ditemukan wheezing tetapi
terdapat rhonchi di kedua paru. Orang tua pasien saat menggendong si anak bajunya
terkena dahak anak tersebut yang purulen
SKENARIO 3
Seorang laki laki usia 50 tahun datang ke poliklinik dengan keluhan batuk dengan
dahak sulit keluar sejak 3 minggu yang lalu. Keluhan lain yang dirasakan adalah
demam, suara serak, pilek, bersin dan hidung tersumbat. Pasien juga mengeluhkan
nyeri dada di daerah sternum dan kadang disertai rasa panas.
Riwayat penyakit tuberkulosis disangkal dan pasien merupakan perokok aktif dengan
indeks brinkman berat.
Pada pemeriksaan fisik didapatkan faring tampak hiperemis, pada pemeriksaan toraks
auskultasi suara napas tambahan rhonki pada saat inspirasi dan ekspirasi, crakles pada
saat inspirasi
Keterangan :
- Langkah 1-5 dilakukan dalam diskusi pertama bersama tutor
- Langkah 6 dilakukan dengan belajar mandiri,dapat dilakukan berkelompok
JADWAL KEGIATAN
1. Pertemuan pertama dalam kelas besar dengan tatap muka satu arah dan tanya
jawab. Tujuan : menjelaskan tentang modul dan cara menyelesaikan modul, dan
membagi kelompok diskusi. Pada pertemuan pertama buku modul dibagikan.
3. Pertemuan ketiga: diskusi tutorial dipimpin oleh mahasiswa yang terpilih menjadi
ketua dan penulis kelompok, serta difasilitasi oleh tutor. Tujuan: untuk
melaporkan hasil belajar mandiri dan mendiskusikannya dengan anggota
kelompok.
5. Pertemuan terakhir: dilakukan dalam kelas besar dengan bentuk diskusi panel
untuk melaporkan hasil diskusi masing-masing kelompok dan menanyakan hal-
hal yang belum terjawab pada ahlinya (temu pakar). Dapat pula dilanjutkan
dengan kuliah pakar untuk memberi penjelasan dan mengisi hal-hal yang belum
diungkapkap
Pegangan Mahasiswa
MODUL
SESAK NAPAS
Penyusun :
SISTEM RESPIRASI
FAKULTAS KEDOKTERAN DAN KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JAKARTA
2022
PENDAHULUAN
Modul ini diberikan pada mahasiswa Fakultas Kedokteran semester dua yang
merupakan bagian dari mata kuliah Sistem Respirasi. Tujuan pemberian modul ini
adalah untuk melatih kemampuan mahasiswa dalam penanganan penyakit pada sistem
respirasi, dimana pada modul ini diberikan satu skenario yang menunjukkan suatu
gejala klinik dari penyakit sistem respirasi yang banyak ditemukan yaitu sesak napas.
Mahasiswa diharapkan mendiskusikan bukan hanya pada inti masalah tapi juga semua
hal yang berhubungan dengan permasalahan tersebut, misalnya patomekanisme pen-
yakit dimana harus juga dibicarakan tentang anatomi, histologi, fisiologi, serta proses
biokimia yang terjadi. Yang dipentingkan disini adalah bagaimana memecahkan
masalah yang diberikan dan bukan diagnosisnya.
Sebelum menggunakan modul ini, tutor dan mahasiswa harus membaca TIU
& TIK terlebih dahulu sehingga diharapkan diskusi tidak menyimpang dari tujuan
pembelajaran dari modul serta tercapainya kompetensi yang diharapkan. Peran tutor
dalam mengarahkan tutorial sangat penting. Bahan untuk diskusi dapat diperoleh dari
bahan perkuliahan yang telah diberikan serta referensi yang diberikan oleh masing-
masing dosen pemberi kuliah.
Penyusun mengharapkan modul ini dapat membantu mahasiswa dalam
menegakkan diagnosis penyakit sistem respirasi serta bagaimana penanganannya.
Tim Penyusun :
KASUS
SKENARIO 1
Seorang laki laki usia 60 th datang dengan keluhan sesak napas yang semakin
memberat sejak 2 hari sebelum masuk Rumah Sakit. Sesak disertai dengan
keluhan batuk berdahak dengan jumlah dahak yang semakin bertambah.
Riwayat merokok merokok dengan indeks Brinkman sedang, dan terdapat riwayat
asma dalam keluarga yaitu ayah pasien
Pada catatan medis sebelumnya di dapatkan hasil spirometri VEP1 40%
Pada pemeriksaan fisik di dapatkan suara napas vesikuler melemah, ekspirasi
tedengar lebih panjang dibandingkan ekspirasi dan terdapat suara napas tambahan
rhonki. Pasien sulit menjalankan ibadah shalat karena merasa sesak napas saat
berdiri lama
SKENARIO 2
Seorang anak perempuan usia 3 tahun dibawa ibu nya ke instalasi gawat darurat
dengan keluhan sesak napas yang semakin berat sejak 3 hari sebelum masuk
rumah sakit. Menurut ibunya 1 minggu sebelumnya pasien mengalami batuk dan
pilek dan di bawa berobat ke klinik, tetapi tidak tampak perbaikan. Setelah itu
pasien mengalami muntah dan timbul demam, ibunya kembali membawa ke
klinik dan diberikan beberapa obat. Keesokan harinya pasien mulai tampak sesak
dan disertai bunyi mengi. Menurut ibunya pasien pernah menderita sesak yang
sama sebelumnya, dan terdapat riwayat alergi terhadap makanan laut.
Pada pemeriksaan fisik didapatkan suara napas tambahan wheezing dan rhonki.
SKENARIO 3
Seorang laki laki usia 50 tahun datang dengan keluhan sesak napas yang memberat
sejak 3 hari SMRS. Sesak napas dirasakan semakin memberat terutama saat
beraktivitas. Pasien juga mengeluhkan nyeri dada di sebelah kanan terutama saat
bernapas, batuk berdahak, nafsu makan menurun dan sering berkeringat terutama
malam hari. Pasien dengan riwayat merokok indeks brinkman sedang.
JADWAL KEGIATAN
1. Pertemuan pertama dalam kelas besar dengan tatap muka satu arah dan tanya
jawab. Tujuan : menjelaskan tentang modul dan cara menyelesaikan modul, dan
membagi kelompok diskusi. Pada pertemuan pertama buku modul dibagikan.
3. Pertemuan ketiga: diskusi tutorial dipimpin oleh mahasiswa yang terpilih menjadi
ketua dan penulis kelompok, serta difasilitasi oleh tutor. Tujuan: untuk
melaporkan hasil belajar mandiri dan mendiskusikannya dengan anggota
kelompok.
5. Pertemuan terakhir: dilakukan dalam kelas besar dengan bentuk diskusi panel
untuk melaporkan hasil diskusi masing-masing kelompok dan menanyakan hal-
hal yang belum terjawab pada ahlinya (temu pakar). Dapat pula dilanjutkan
dengan kuliah pakar untuk memberi penjelasan dan mengisi hal-hal yang belum
diungkapkan