MODUL TUTORIAL
SISTEM
DASAR DIAGNOSIS DAN TERAPI (DDT)
Disusun oleh
Dr.dr. Ferial Hadipoetro, Sp KFR (K), M. Kes
dr. Rahmini Shabariah, Sp. A
dr. Resna Murti Wibowo, Sp. PD
dr. Risky Akaputra, Sp. P
dr. Tirta Prawita Sari, M.Sc, Sp. GK
dr. Wildan Fauzan
dr. Widya Nursantari
Mas’ah Sugiarti, MKM
KATA PENGANTAR
Bismillaahirrohmaanirrahiim
Assalamualaikum Wr.Wb.
Alhamdulillaahirobbil’aalamiin, kami dapat menyelesaikan buku modul tutorial
Sistem Dasar Diagnosis dan Terapi bagi tutor digunakan oleh mahasiswa semester I.
Modul ini dibuat untuk melengkapi metode pembelajaran sistem DDT sesuai dengan
strategi pembelajaran pada pendidikan dokter yang menuntun proses pembelajaran
berbasis masalah (Problem Based Learning).
Setelah mengikuti modul DDT diharapkan mahasiswa semester 1 mempunyai
kemampuan dasar untuk mengikuti proses pembelajaran pada semester-semester
berikutnya untuk mencapai tujuan pendidikan dokter FKK UMJ.
Modul ini memuat 3 masalah multisistem (demam, lemah/letih/lesu,
kelainan/disabilitas/cacat bawaan) dan 1 masalah respirasi yang sering ditemukan
pada layanan primer yaitu pilek.
Kami menyadari bahwa kesempurnaan hanya milik Allah SWT, saran dan kritik
membangun untuk perbaikan modul ini sangat kami harapkan.
Terima kasih kepada pihak yang telah berkontribusi dalam pembuatan modul ini.
Wassalamu’alaikum Wr.Wb.
Tim Penyusun
DAFTAR ISI
Mahasiswa PSKd FKK UMJ harus mematuhi tata tertib seperti di bawah ini :
a. Berpakaian, berpenampilan dan bertingkah laku yang baik dan sopan
layaknya seorang dokter. Tidak diperkenankan memakai pakaian ketat,
berbahan jeans, baju kaos (dengan/tanpa kerah), dan sandal.
b. Mahasiswa laki-laki berambut pendek tidak menyentuh telinga dan kerah
leher baju serta disisir rapi.
c. Mahasiswi diwajibkan memakai jilbab dan busana muslimah di setiap
kegiatan berlangsung.
d. Tidak diperkenankan merokok di lingkungan PSKd FKK UMJ.
e. Menjaga ketertiban dan kebersihan di lingkungan PSKd FKK UMJ.
f. Melaksanakan registrasi administrasi dan akademik semester yang akan
berjalan.
g. Memakai papan nama resmi yang dikeluarkan dari PSKd FKK UMJ di setiap
kegiatan akademik kecuali perkuliahan. Jika papan nama rusak atau dalam
proses pembuatan, maka mahasiswa wajib membawa surat keterangan dari
bagian pendidikan.
h. Mahasiswa yang tidak hadir di kegiatan akademik karena sakit wajib
memberitahu bagian pendidikan saat itu dan selanjutnya membawa lampiran
bukti keterangan sakit dari dokter (diterima paling lambat 3 hari sejak
dinyatakan sakit ).
1. Kelompok diskusi terdiri dari 10-15 mahasiswa yang diatur oleh Bagian
Pendidikan PSKd FKK UMJ.
2. Kelompok diskusi ini difasilitasi oleh satu orang atau lebih tutor. Tutor juga
merupakan bagian dari diskusi kelompok.
3. Anggota kelompok diskusi memilih ketua dan sekretaris kelompok.
4. Ketua bertugas untuk mengarahkan diskusi dan membagi tugas pada anggota
kelompok.
5. Sekretaris bertugas menuliskan semua hasil diskusi pada satu kertas lembar
balik.
6. Wajib mengikuti seluruh kegiatan tutorial.
7. Datang 10 menit sebelum tutorial dimulai.
8. Seluruh mahasiswa diwajibkan mengerjakan tugas individu berupa jawaban
pertanyaan diskusi tutorial pertama dalam lembar kerja di modul mahasiswa.
Tugas ini diperlihatkan sebelum diskusi tutorial kedua dimulai.
9. Laporan hasil diskusi tutorial dalam bentuk paper dikumpulkan ke bagian
pendidikan maksimal 1 hari sebelum rapat pleno dilaksanakan. Perbaikan laporan
diskusi tutorial paling lambat 7 (tujuh) hari setelah rapat pleno.
10. Setiap kelompok wajib menyerahkan paper kelompoknya kepada kelompok
lain maksimal 1 hari sebelum rapat pleno dilaksanakan.
MODUL DEMAM
MODUL 1. DEMAM
SASARAN PEMBELAJARAN
Setelah selesai mempelajari modul ini, mahasiswa diharapkan dapat memahami gejala
sakit demam, dan gejala-gejala lain yang biasanya menyertai demam, mampu
melakukan anamnesis penyakit dengan keluhan utama demam secara sistematik dan
memahami pemeriksaan fisis normal dan tidak normal yang mendukung anamnesis,
mampu memahami pemeriksaan penunjang yang diperlukan untuk menentukan
diagnosis banding dengan keluhan utama demam dan mampu memahami tata laksana
demam secara umum.
PROBLEM TREE
2. Tutorial yaitu
a. Kegiatan pembelajaran pada Problem Based Learning (PBL) sangat menuntut
keaktifan peserta didik dalam mencapai tujuan pembelajaran dari modul yang
telah disiapkan pada sistem DDT
b. Diskusi kelompok untuk mengidentifikasi masalah yang ada dengan membuat
pertanyaan-pertanyaan yang sesuai dengan ringkasan penyakit yang dibuat
oleh masing masing kelompok kecil.
c. Untuk mengarahkan diskusi, diharapkan mahasiswa sudah mempelajari kata
kunci dari skenario diatas. Diskusi akan didampingi oleh tutor untuk 2 kali
pertemuan, dan diwajibkan untuk membuat laporan hasil diskusi yang akan
dilaporkan pada diskusi panel.
d. Melakukan aktivitas pembelajaran individual diperpustakaan dengan
menggunakan buku ajar, majalah, slide, dan internet untuk mencari, informasi
tambahan.
e. Melakukan diskusi kelompok mandiri (tanpa tutor), melakukan curah pendapat
bebas antara anggota kelompok untuk menganalisa dan atau mensintesa
informasi dalam menyelesaikan masalah.
f. Berkonsultasi pada nara sumber yang ahli pada permasalahan dimaksud untuk
memperoleh untuk memperoleh pengertian yang lebih mendalam.
g. Mengikuti kegiatan pada skill lab
3. Pasca Tutorial 2
a. Mempersiapkan slide presentasi untuk kegiatan pleno
b. Mengirimkan draft slide presentasi pada masing masing tutor untuk
mendapatkan masukan/revisi
c. Menyusun laporan kelompok
DAFTAR PUSTAKA
MODUL LEMAH/LETIH/LESU
MODUL 2. LEMAH/LETIH/LESU
SASARAN PEMBELAJARAN
STRATEGI PEMBELAJARAN
PROBLEM TREE
PEMERIKSAAN
FISIS
ANAMNESIS
Klinis
Diagnosis Banding :
DIAGNOSIS
Penatalaksanaan
sesuai diagnosis
KASUS LEMAH/LETIH/LESU
SKENARIO 1
Seorang laki-laki usia 57 tahun, datang ke Unit Gawat Darurat dengan keluhan badan
mudah terasa lemah dan lesu sehingga sulit beraktivitas. Pasien juga merasakan badan
sering terasa letih jika dilakukan aktivitas ringan sedang seperti jalan kaki. Pasien
merasakan keluhan ini selama 1 bulan ini. Pasien mempunyai riwayat hipertensi,
minum obat tidak rutin. Pasien jarang buang air kecil sejak 2 minggu terakhir. Pada
pemeriksaan fisik didapatkan Tinggi Badan = 170 cm, Berat Badan = 63 kg, Tekanan
Darah 180/100 mmHg, denyut nadi 108 x/menit, frekuensi napas 28 x/menit,
temperatur 36,8oC. Mata konjungtiva pucat, leher didapatkan tekanan vena juglaris
(JVP) R+3cmH2O, jantung kardiomegali, murmur tidak ditemukan, gallop tidak
ditemukan, kaki oedema baik kanan dan kiri. Laboratorium : Hb 7.0 gr %, trombosit
168.000, SGOT/SGPT 35/38 iu, ureum 112, kreatinin 5.8
SKENARIO 2
Seorang perempuan usia 24 tahun, datang ke Unit Gawat Darurat dengan keluhan
lemah dan mudah letih. Pasien juga sering merasa kepala melayang/limbung, disertai
dengan pandangan kunang - kunang. Pasien mengaku sedang menstruasi tetapi tidak
tepat bulan, saat ini sedang menstruasi sudah berlangsung selama 9 hari dengan
jumlah yang cukup banyak, dan sering mengganti pembalut 4 kali, merasa dada
berdegup kencang. Pada pemeriksaan fisik didapatkan Tinggi Badan = 156 cm, Berat
Badan= 40 kg,Tekanan darah 90/60 mmHg, denyut nadi 120x/m, frekuensi napas 20
x/menit, temperatur 38,3oC, mata konjungtiva pucat, petekie (+), rumple leed
(+),ekstremitas kuku tangan dan kaki anemis. Laboratorium: Hb 5,8 gr %, leukosit
3900, trombosit 88.000, LED 45, SGOT/SGPT 80/110 iu, ureum 28, kreatinin 1,0.
TUGAS MAHASISWA
PENJELASAN:
Bila dari hasil evaluasi laporan kelompok ternyata masih ada informasi yang
diperlukan untuk sampai pada kesimpulan akhir, maka proses 5 dan 6 bisa diulangi,
dan selanjutnya dilakukan lagi langkah 7.
Kedua langkah di atas bisa diulang-ulang di luar tutorial, dan setelah informasi
dianggap cukup maka pelaporan dilakukan dalam diskusi akhir, yang biasanya
dilakukan dalam bentuk diskusi panel dimana semua pakar duduk bersama untuk
memberikan penjelasan atas hal-hal yang masih belum jelas.
JADWAL KEGIATAN
1. Pertemuan pertama dalam kelas besar dengan tatap muka satu arah dan Tanya
jawab. Tujuan: menjelaskan tentang modul dan cara menyelesaikan modul, dan
membagi kelompok diskusi. Pada pertemuan pertama Buku kerja modul
dibagikan.
2. Pertemuan kedua: diskusi tutorial dipimpin oleh mahasiswa yang terpilih
menjadi ketua dan penulis kelompok. Tujuan: untuk menyelesaikan langkah 1 sd/
5.
3. Mahasiswa belajar mandiri. Tujuan; untuk mencari informasi baru.
4. Pertemuan ketiga, adalah diskusi kelompok mandiri (tanpa tutor).
5. Pertemuan terakhir dilakukan dalam kelas besar dengan diskusi panel untuk
melaporkan hasil diskusi masing-masing kelompok dan menanyakan hal-hal yang
belum terjawab kepada ahlinya (temu pakar).
MODUL PILEK
MODUL 3. PILEK
SASARAN PEMBELAJARAN
Setelah menyelesaikan modul ini mahasiswa semester 1 mampu :
1. Mampu memahami dan menjelaskan struktur anatomi dan fungsi sistem saluran
napas atas dan pendukungnya
2. Mampu memahami dan menjelaskan histologi pada saluran napas atas
3. Mampu memahami dan menjelaskan pilek alergi dan non alergi
4. Mampu menjelaskan etiologi pilek alergi dan non alergi
5. Mampu menjelaskan patomekanisme pilek alergi dan non alergi
6. Mampu memahami dan menjelaskan penyakit apa saja yang disebabkan oleh
pilek alergi dan non alergi
7. Mampu memahami dan menjelaskan cara penularan dan faktor risiko penyakit
dengan keluhan pilek
8. Mampu memahami dan menjelaskan anamnesis dan pemeriksaan fisik pada pilek
9. Mampu menentukan pemeriksan penunjang yang diperlukan pada penyakit yang
terkait dengan pilek
10. Mampu memahami dan menjelaskan diagnosis kerja dan diagnosis banding pilek
11. Mampu memahami dan menjelaskan tatalaksana dari penyakit dengan keluhan
pilek
12. Mampu memahami dan menjelaskan komplikasi dari penyakit dengan keluhan
pilek
13. Mampu memahami dan menjelaskan cara pencegahan pilek
14. Mampu menentukan rujukan ke pelayanan fasilitas kesehatan tingkat 2
Pasca Tutorial 2
a. Mempersiapkan slide presentasi untuk kegiatan pleno
b. Mengirimkan draft slide presentasi pada masing masing tutor untuk mendapatkan
masukan/revisi
c. Menyusun laporan kelompok
SKENARIO 1
Seorang laki laki usia 28 tahun datang ke poliklinik umum dengan keluhan pilek sejak
3 hari yang lalu, nyeri menelan dan demam. Pasien juga mengeluhkan batuk berdahak
berwarna putih. Pasien sudah konsumsi antibiotik dan tidak ada perbaikan. Pada
pemeriksaan fisik di dapatkan tanda vital dalam batas normal, faring tampak
hiperemis. Pasien perokok 1 bungkus per hari sejak 10 tahun yang lalu.
SKENARIO 2
Seorang perempuan usia 30 tahun datang ke Klinik dengan keluhan pilek sejak 3
minggu yang lalu. Pasien mengeluhkan bersin, sesak napas , hidung dan mata terasa
gatal dan berair. Tidak terdapat keluhan demam, dan pasien sudah berobat
sebelumnya dan tidak ada perbaikan. Pada pemeriksaan fisik di dapatkan
konjungtivitis, faring tidak hiperemis dan tonsil tidak membesar.
SKENARIO 3
Seorang perempuan usia 24 tahun datang ke puskesmas dengan keluhan pilek, hidung
tersumbat, jika keluar lendir berwarna kuning dan kadang disertai dengan darah sejak
2 minggu yang lalu. Pasien mengeluhkan batuk berdahak, demam, sakit kepala ringan
dan nyeri di wajah. Pada pemeriksaan fisis didapatkan tekanan darah 130/90 mmHg,
temperatur 38.5oC, denyut nadi 90 x / menit, frekuensi napas 20 x / menit.
MIND MAP
Bahan bacaan
• Textbook anatomy (sobota) dan histologi
• Hall and Colman’s disease of the ear,nose and throat
- halaman 81-88 (anatomy and physiology of the nose and paranasal sinuses)
- halaman 89 - 93 ( examination and assesment of the nose and paranasal
sinuses)
- halaman 99- 117( nasal cavity and rhinosinusitis)
MODUL
KELAINAN/CACAT/DISABILITAS
BAWAAN
PENDAHULUAN
TUJUAN PEMBELAJARAN
SASARAN PEMBELAJARAN
STRATEGI PEMBELAJARAN
PEMERIKSAAN
PENUNJANG
Anamnesis
ANAMNESIS
PEMERIKSAAN
FISIS
DIAGNOSIS
1. Diagnosis Penyakit
2.Komplikasi Tirah Baring lama
3. Diagnosis Fungsional (ICF)
TINDAKAN REHABILITASI
Medikamentosa
Non-medikamentosa:
edukasi
Alat Bantu, adaptasi lingkungan
SKENARIO RE-EVALUASI
Skenario 1.
Seorang perempuan usia 20 tahun diantar ibunya ke puskesmas dengan keluhan
belum bisa apa-apa sejak lahir . Riwayat kelahiran 30 minggu dengan BB lahir 1700
gram, riwayat melahirkan susah dan lama, tidak langsung menangis. Sewaktu bayi,
tidak bisa menetek. Saat ini baru bisa didudukan, bicara beberapa kata dan tidak jelas.
Ibu seorang janda penghasilan dari buruh nyuci. Rumah petak didaearh kumuh.
Pemeriksaan fisis ditemukan kesadaran compos mentis, tekanan darah 120/80 mmHg,
denyut nadi 80x/menit, frekuensi nafas 24x/menit . mulut sering terbuka dan ngeces
(drooling), duduk menyender, ke-4 anggota gerak spastik dengan kekuatan otot 2-3 .
refleks patella (+++/+++)
Skenario 2.
Seorang anak perempuan usia 3 tahun diantar ibunya ke puskesmas dengan keluhan
anak belum bisa berjalan sejak lahir. Celana anak sering basah. Sudah berobat ke
dokter dikatakan sebagai spina bifida. Pada pemeriksaan fisik ditemukan benjolan
pada daerah pinggang bawah belakang kekuatan otot kedua tungkai 2-2, ekteroseptik
hipoestesia, refleks patella (-/-), achilles (-/-).
TUGAS MAHASISWA
PENJELASAN:
Bila dari hasil evaluasi laporan kelompok ternyata masih ada informasi yang
diperlukan untuk sampai pada kesimpulan akhir, maka proses 6 bisa diulang, dan
selanjudnya dilakukan lagi langkah 7.
Kedua langkah di atas bisa diulang-ulang di luar tutorial, dan setelah informasi
darasa cukup maka pelaporan dilakukan dalam diskusi akhir, yang biasanya dilakukan
dalam bentuk diskusi panel dimana semua pakar duduk bersama untuk memberikan
penjelasan atas hal-hal yang masih belum jelas.
JADWAL KEGIATAN
5. Pertemuan pertama dalam kelas besar dengan tatap muka satu arah dan Tanya
jawab. Tujuan: menjelaskan tentang modul dan cara menyelesaikan modul, dan
membagi kelompok diskusi. Pada pertemuan pertama Buku kerja modul
dibagikan.
6. Pertemuan kedua: diskusi tutorial dipimpin oleh mahasiswa yang terpilih
menjadi ketua dan penulis kelompok. Tujuan: untuk menyelesaikan langkah 1 sd/
5
7. Mahasiswa belajar mandiri. Tujuan; untuk mencari informasi baru
8. Pertemuan ketiga, adalah diskusi kelompok mandiri(tanpa tutor)
5. Pertemuan terakhir dilakukan dalam kelas besar dengan diskusi panel untuk
melaporkan hasil diskusi masing-masing kelompok dan menanyakan hal-hal yang
belum terjawab kepada ahlinya (temu pakar)
JADWAL TUTORIAL