Anda di halaman 1dari 5

RESUME BIMBINGAN DAN KONSELING

“ASAS-ASAS BK”

Oleh:

Yunita Sari (20018102)

Dosen Pengampu: Drs. Taufik, M.Pd, Kons

Seksi: 202121270280

PRODI PENDIDIKAN BAHASA INGGRIS

FAKULTAS BAHASA DAN SENI

UNIVERSITAS NEGERI PADANG

2022
Asas-asas BK (Pengertian, tujuan dan manfaat dan contoh, serta akibat jika dilanggar)
Pengertian asas-asas BK
Asas-asas bimbingan dan konseling yaitu ketentuan ketentuan yang harus diterapkan dalam
penyelenggaraan layanan BK itu sendiri. Asas -asas ini berjuan untuk membantu individu
memperkembangkan diri secara optimal sesuai dengan tahap perkembangan dan predisposisi
yang dimilikinya,(seperti kemampuan dasar dan bakat-bakatnya (Prayetno dkk,2019:114)
dan Apabila asas-asas tersebut diabaikan atau dilanggar sangat dikhawatirkan kegiatan
layanan Bimbingan dan konseling justru berlawanan dengan tujuan layanan, bahkan akan
merugikan orang-orang yang terlibat didalam pelayanan Bimbingan dan konseling itu
sendiri.Dan berikut adalah beberapa asas-asas yang terdapat di dalam bimbingan konseling :

1. Asas Kerahasiaan
Asas ini menuntut dirahasiakannya segenap data dan keterangan peserta didik (klien) yang
menjadi sasaran layanan, yaitu data atau keterangan yang tidak boleh dan tidak layak
diketahui orang lain.

Tujuan asas ini adalah membantu individu yang bermasalah (klien) untuk dapat menyinpan
rahasia kliennya.
Manfaat
Contoh :
Ada seorang konseli yang menceritakan kepada konselor bahwa seorang konseli itu memiliki
penyakit HIV yang dididapnya sejak lama.maka seorang konselor harus bias menjaga
kerahasiaan tersebut agar penyakit konseli itu tidak diketahui oleh banyak orang.
Akibat jika dilanggar:
Apabila konselor tidak memiliki komitmen dalam menjaga kerahasiaan kliennya, maka
peserta didik yang bermasalah tidak akan memanfaatkan layanan Bimbingan dan konseling,
bahkan individu atau peserta didik yang bermasalah akan menjauh dan tidak lagi
memenfaatkan layanan Bimbingan dan konseling.

2. Asas Kesukarelaan
Asas yang menghedaki adanya kesukaan dan kerelaan peserta didik (klien)
mengikuti/menjalani layanan/kegiatan yang diperuntukan baginya.
Contoh:
Ada seorang peserta didik yang yang selalu tidak masuk dikarenakan tidak suka pada salah
satu mata pelajaran disekolahnya. Sebagai guru konselor seharusnya kita harus mengubah
sikap/perilaku konseli tersebut agar dapat suka pada mata pelajaran tersebut dengan selalu
membina dan mengembangkannya.
3. Asas Keterbukaan
Asas yang menghendaki agar peserta didik yang menjadi sasaran layanan/kegiatan bersikap
terbuka dan tidak berpura-pura, baik dalam memberikan keterangan tentang dirinya sendiri
maupun dalam menerima berbagai informasi dan materi dari luar yang berguna bagi
pengembangan dirinya.
Contoh:
Ada seorang konseli yang memiliki sifat tertutup,sebagai konselor kita harus dapat mengubah
konseling untuk berbicara secara terbuka dan tidak berpura-pura dalam menceritakan masalah
pribadinya sendiri.sehingga konseli dapat berbicara jujur dan merasa nyaman dalam
menyampaikan masalahnya.
4. Asas Kegiatan
Asas yang menghendaki agar peserta didik yang menjadi sasaran layanan dapat berpartisipasi
aktif didalam penyelenggaraan/kegiatan bimbingan.
Contoh:
Seorang konselor harus harus bias membuat suatu program kegiatan.seperti ospek (maba)
maupun MOS (siswa baru), dan juga seperti program layanan bimbingan konseling agar
konseli / peserta didik dapat mengenalai lingkungan yang baru serta mampu untuk
menyesuaikan dirinya dengan lingkungan yang baru serta bisa berkomunikasi atau
mengungkapkan suatu hal pada konselor pada program layanan konseling.
5. Asas Kemandirian
Asas yang menunjukan pada tujuan umum bimbingan dan konseling yaitu peserta didik
sebagai sasaran layanan/kegiatan bimbingan dan konseling diharapkan menjadi individu-
individu yang mandiri, dengan ciri mengenal diri sendiri dan lingkungannya, mampu
mengambil keputusan, mengarahkan, serta mewujudkan diri sendiri.
Contoh :
Ada seorang konseli yang cacat fisik dating pada kita,dia menceritakan bahwa dia tidak
memiliki semangat untuk meneruskan hidupnya. Sebagai konselor yang professional kita
harus bisa menumbuhkan rasa semangat hidup dengan cara memberikan pemahaman agar
konseli tersebut mengenal dan menerima dirinya dan lingkungan,dan mampu mengambil
sebuah keputusan agar konseli tersebut menjadi diri yang mandiri.
6. Asas Kekinian
Asas yang menghendaki agar objek sasaran layanan bimbingan dan konseling yakni
permasalahan yang dihadapi peserta didik/klien dalam kondisi sekarang.
Contoh :
Konselor tidak hanya focus pada masalah yang telah dihadapi,tetapi konselor harus terus
memantau perkembangan konseli baik fisik dan psikisnya.
7. Asas Kedinamisan
Asas yang menghendaki agar isi layanan terhadap sasaran layanan (peserta didik/klien)
hendaknya selalu bergerak maju, tidak monoton, dan terusberkembang serta berkelanjutan
sesuai dengan kebutuhan dan tahap perkembangannya dari waktu ke waktu.
Contoh :
Seorang konselor harus mampu mengikuti pergerakan jaman,agar konselor dapat
menyelesaikan suatu permasalahan yang pada seorang konseli yang semakin
kompleks.misalnya keluarga broken,serta pergaulan bebas dikalangan remaja.
8. Asas Keterpaduan
Asas yang menghendaki agar berbagai layanan dan kegiatan bimbingan dan konseling, baik
yang dilakukan oleh guru pembimbing maupun pihak yang lain, saling menunjang, harmonis
dan terpadukan.
Contoh :
Seorang konseli melakukan kerjasama dengan seorang psikologi seks maupun dokter
kandungan,dan mengundangnya kesekolah untuk memberikan pemahaman kepada peserta
didik di sekolah agar konseli/peserta didik memiliki pengetahuan dan pemahaman yang lebih
jelas tentang seks.supaya mereka tidak terjerat dalam pergaulan bebas.
9. Asas Kenormatifan
Asas yang menghendaki agar segenap layanan dan kegiatan bimbingan dan konseling
didasarkan pada norma-norma, baik norma agama, hukum, peraturan, adat istiadat, ilmu
pengetahuan dan kebiasaan-kebiasaan yang berlaku.
Contoh :
Seorang konselor dalam menjalankan tugasnya,harus sesuai dengan norma,hukum,dan adat
istiadat.sehingga tercipta suasana yang harmonis diantara konseli dan konselor.karena
seorang konselor yang professional harus bias menciptakan suasana yang nyaman bagi
seorang konseli.
10. Asas Keahlian
Asas yang menghendaki agar layanan dan kegiatan bimbingan dan konseling diselenggarakan
atas dasar kaidah-kaidah professional. Dalam hal ini kaidah pelaksana layanan dan kegiatan
bimbingan dan konselinglainnya hendaknya tenaga yang benar-benar ahli dalam bimbingan
dan konseling.
Contoh :
Apabila ada seorang konseli/peserta didik yang datang pada seorang konselor,seorang
konselor harus bersikap sebagai konselor.bukan bersikap pada seperti dokter maupun yang
lainnya.yaitu memberikan sepenuhnya semua keputusan pada konseli.
11. Asas Alih Tangan Kasus
Asas yang menghendaki agar pihak-pihak yang tidak manpu menyelengarakan layanan
bimbingan dan konseling secara tepat dan tuntas atas suatu permasalahan peserta
didikkiranya dapat mengalih-tangankan kepada pihak yang lebih ahli. Guru pembimbing
(konselor) dapat menerima alih tangan kasus dari orang tua, guru-guru lain, atau ahli lain.
Demikian pula sebaliknya guru pembimbing (konselor) dapat mengalih tangankan kasus
kepada pihak lain yang lebih kompeten, baik yang berada di dalam lembaga sekolah maupun
di luar sekolah.
Contoh :
Ada seorang peserta didik/konseli yang mengalami stress garar tidak lulus sekolah,seorang
konselor tidak dapat bertidak sendiri dalam konteks ini.seorang konselor haru melakukan
kerjasama dengna pihak yang lebih kompeten dalam kasus ini.seperti membawa konseli
tersebut pada seorang psikiater maupun dokter.
12. Asas Tut Wuri Handayani
Asas yang menghendaki agar pelayanan bimbingan dan konseling secara keseluruhan dapat
menciptakan suasana mengayomi (memberikan rasa aman), mengembangkan keteladanan
dan memberikan rangsangan dan dorongan, serta kesempatan seluas-luasnya kepada peserta
didik (klien) untuk maju.
Contoh:
Seorang konselor harus menjadi guru teladan,dan menyenangkan.agar peserta didik / konseli
tidak takut menceritakan masalahnya kepada kita,dan mampu mengayomi peserta didik

Reference:

Luddin, A. B. M. (2010). Dasar dasar konseling. Perdana Publishing.

Zaldi,Muzandi,makalah tujuan BK dalam http://Zaldi-tujuan-bk.blogspot.com/2013/tujuan-bk-html,


di akses 23 februari 2022.

Kandidat Konselor,Bimbingan dan Konseling Islam ll,Dalam http;//kandidat


konselor.blogspot.co./2013/02/bimbingan konseling -islam-ll,di akses tanggal 23 februari 2022

Yusuf,Syamsu & A.Juntika Nurihsan.(2010).Landasan Bimbingan Konseling.Bandung :PT.Remaja


Rosdakarya.

Prayetno dkk.2004.Pedoman Khusus Bimbingan Konseling. Jakarta:Depdinas.

Anda mungkin juga menyukai