Anda di halaman 1dari 21

ASAS-ASAS

BIMBINGAN DAN
KONSELING
Dosen : Soeci Izzati Adlya, S.Pd., M.Pd.
Mata Kuliah : Bimbingan dan Konseling
Seksi Kelas : 202211270053
KELOMPOK 4

ANJELINA
MAHARANI Elsa Putri Yuni
21075006 21004008

Dara Wulandari Hafiya nadia


21087099 22075211
Pengertian Asas

Asas adalah segala hal yang harus dipenuhi dalam


melaksanakan suatu kegiatan, agar kegiatan tersebut dapat
terlaksana dengan baik serta mendapatkan hasil yang
memuaskan. Asas-asas bimbingan konseling ini juga disebut
sebagai jiwa dan nafas dari seluruh kehidupan layanan
bimbingan dan konseling.

Asas-asas bimbingan dan konseling yaitu ketentuan ketentuan


yang harus diterapkan dalam penyelenggaraan layanan BK itu
sendiri.
Asas-asas bimbingan dan konseling

1 2 3

Kerahasiaan Kesukarelawan Keterbukaan

4 5 6

Kegiatan Kemandirian Kekinian


Asas Kerahasiaan

01
Apa itu?
Asas kerahasiaan menuntut dirahasiakannya
segenap data dan keterangan tentang peserta didik
(konseli) yang menjadi sasaran layanan, yaitu data
atau keterangan yang tidak boleh dan tidak layak
diketahui oleh orang lain.dalam hal ini guru
pembimbing berkewajiban penuh memelihara dan
menjaga semua data dan keterangan itu sehingga
kerahasiaannya benar-benar terjamin.
Contoh:
Ada seorang konseli yang menceritakan kepada
konselor bahwa seorang konseli itu memiliki
penyakit HIV yang dididapnya sejak lama.maka
seorang konselor harus bias menjaga kerahasiaan
tersebut agar penyakit konseli itu tidak diketahui oleh
banyak orang.
Asas
Kesukarelawan

02
yang menghendaki adanya kesukaan dan kerelaan peserta
didik (konseli) mengikuti/menjalani layanan atau kegiatan
yang diperlukan baginya. dalam hal ini guru pembimbing
berkewajiban membina dan mengembangkan
kesukarelaantersebut.

—Contoh:
Ada seorang peserta didik yang yang selalu tidak masuk
dikarenakan tidak suka pada salah satu mata pelajaran
disekolahnya. Sebagai guru konselor seharusnya kita harus
mengubah sikap/perilaku konseli tersebut agar dapat suka
pada mata pelajaran tersebut dengan selalu membina dan
mengembangkannya.
Asas Keterbukaan

03
Asas ini bertujuan untuk mendapatkan data yang
benar-benar lengkap dan akurat agar solusi dari
permasalahan bisa dibuat dengan tepat
juga.Keterbukaan disini dapat ditinjau dari 2 arah,
dari sisi konseli harus terbuka dan tidak
berbohong. Sementara itu, keduanya juga harus
sama bisa menerima saran dan masukan dari pihak
luar.
Contoh asas keterbukaan:

Jika ada klien yang mempunyai sifat tertutup dan


sulit untuk menceritakan permasalahan yang
dialami, maka konselor harus mengubah klien
tersebut agar bisa terbuka mengenai dirinya.
Asas Kegiatan

04
Merupakan asas yang menuntut agar klien atau
peserta didik mengikuti kegiatan secara aktif yang
sudah ditentukan oleh BK. Kegiatan tersebut berguna
untuk meningkatkan kemampuan klien agar semakin
lebih baik lagi. Asas ini berdasarkan pola konseling
"multidimensional" yang artinya dalam proses
bimbingan dan konseling tidak hanya mengandalkan
transaksi verbal. Namun, juga menerapkan kegiatan
dari hasil bimbingan dan konseling tersebut.
Contoh asas kegiatan

BK harus membuat kegiatan semacam


MOS (masa orientasi sekolah) agar peserta
didik bisa mengenal lingkungan. Dalam
kegiatan MOS juga terdapat permainan
teka teki mos yang bertujuan untuk
membuat akrab antara semua orang.
Asas Kemandirian

05
peserta didik (klien) sebagai sasaran layanan/kegiatan
bimbingan dan konseling diharapkan menjadi individu-
individu yang mandiri, dengan ciri-ciri mengenal diri
sendiri dan lingkungannya, mampu mengambil
keputusan, mengarahkan, serta mewujudkan diri
sendiri. Guru Pembimbing (konselor)  hendaknya
mampu mengarahkan segenap layanan bimbingan dan
konseling bagi berkembangnya kemandirian peserta
didik.
Contoh

konseling yang mengalami masalah broken home, setelah


proses konseling dapat mengatasi masalahnya sendiri,
bisa mengambil keputusan, apa yang harus dia lakukan,
dapat mengenal lingkungan
Asas Kekinian

06
asas yang menghendaki agar obyek sasaran layanan
bimbingan dan konseling  yakni permasalahan yang
dihadapi peserta didik/klien dalam kondisi sekarang.
Kondisi masa lampau dan masa depan dilihat sebagai
dampak dan memiliki keterkaitan dengan apa yang ada
dan diperbuat peserta didik (klien)  pada saat ini.

Contoh :
misalnya konseling saat ini mengalami masalah
kesulitan belajar, ya masalah konseling sekaranglah
yang dibahas (kesulitan belajar) bukan menyelesaikan
masalah konseling yang telahlampau.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai