Anda di halaman 1dari 3

TATALAKSANA

HIPERTENSI ESENSIAL
No. Dokumen : SOP/Bab 3/…../PkmTgr
No. Revisi : 03
SOP Tanggal Terbit : 2 Januari 2017
]
Halaman : 1/3
Kepala Puskesmas
PUSKESMAS
TENGGARANG dr. Slamet Santoso
NIP. 19730930 200501 1 007

1. Pengertian Hipertensi Esensial adalah hipertensi yang tidak diketahui penyebabnya


dengan banyak keluhan: nyeri kepala, gelisah, sulit tidur, jantung berdebar,
leher kaku, penglihatan kabur, nyeri dada, mudah lelah, hingga impotensi.
2. Tujuan Sebagai acuan bagi dokter dalam memberikan tatalaksana Hipertensi esensial
3. Kebijakan Surat Keputusan Kepala Puskesmas Tenggarang Nomor
440/00136A/430.9.3.6/2022 tentang Pelaksanaan Asuhan Klinis di Puskesmas
Tenggarang
4. Referensi Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 514 tahun 2015
tentang Panduan Praktik Klinis Bagi Dokter di Fasilitas Kesehatan Tingkat
Pertama
5. Prosedur 1. Dokter melakukan pemeriksaan dengan mematuhi Protokol Kesehatan
3M:
- Memakai masker
- Mencuci tangan
- Menjaga jarak
2. Dokter menganjurkan pasien memakai masker dengan benar
3. Dokter melaksanakan anamnesa dan pemeriksaan lengkap serta
pemeriksaan penunjang:
 Faktor Resiko Hipertensi yang tidak dapat dimodifikasi:
- Umur lebih tua
- Jenis kelamin
- Genetik
 Faktor Resiko Hipertensi yang dapat dimodifikasi:
- Riwayat pola makan tinggi garam dan lemak
- Konsumsi alkohol berlebihan
- Aktivitas fisik kurang
- Kebiasaan merokok
- Obesitas
- Dislipidemia
- Diabetes mellitus
- Psikososial dan stres
 Pemeriksaan Tensi menurut klasifikasi JNC VII:
- Normal : < 120/80
- Pre Hipertensi: 120-139 / 80-89
- Hipertensi stage 1 : 140-159 / 89-99
- Hipertensi stage 2 : ≥ 160/100

 Pemeriksaan penunjang:
- Laboratorium: Urinalisis, darah lengkap, gula darah, profil lipid,
ureum kreatinin
- Radiologi: Ro thorax
- EKG
- Funduskopi

4. Dokter membuat diagnosa Hipertensi Esensial dengan kode ICD 10: I10
5. Dokter memberi tatalaksana:
 Modifikasi gaya hidup:
- Penurunan berat badan, BMI 18,5 – 24,9 dengan diet kaya buah dan
sayuran, rendah lemak
- Pembatasan asupan natrium (garam)
- Aktivitas fisik / olahraga
- Stop alcohol

 Obat:
- Stage 1: PILIHAN: Diuretik tiazid, ACE Inhibitor (Kaptopril), Beta
Blocker (Bisoprolol), Calsium Channel Blocker (Amlodipin,
Nifedipin) atau kombinasi

- Stage 2: KOMBINASI 2 obat: Diuretik, ACE Inhibitor, Beta Blocker,


Calsium Channel Blocker
6. Dokter memberi KIE:
- Modifikasi gaya hidup
- Aturan minum obat
- Cek rutin tekanan darah dan pemeriksaan penunjang
7. Dokter mencatat di Rekam Medis

6. Unit terkait - Poli Umum


- UGD-Rawat Inap
- Pustu, Ponkesdes
- Laboratorium
- Poli Gizi

8. Rekam histori perubahan

No. Yang dirubah Isi Perubahan Tanggal mulai


berlaku
1. Kebijakan Kebijakan awal: SK Kepala Puskesmas 3 Januari 2022
Tenggarang tentang Layanan Klinis Berorientasi
Pasien berubah menjadi SK Kepala Puskesmas
Tenggarang tentang Pelaksanaan Asuhan Klinis di
Puskesmas Tenggarang
2. Isi prosedur Prosedur wajib mencantumkan penyesuaian 3 Januari 2022
Juknis pelayanan puskesmas pada masa pandemi
Covid 19
3. Referensi Referensi terbaru yang digunakan adalah 3 Januari 2022
Kepmenkes nomor 514 tahun 2015 tentang
Panduan Praktik Klinis Bagi Dokter Umum di
FKTP

Anda mungkin juga menyukai