Anda di halaman 1dari 2

Jenis Obat Bahan Alam

Jenis obat bahan alam adalah jenis obat yang menggunakan bahan baku dari alam.
Kriteria obyektif jenis obat bahan alam adalah:
a. Jamu:
Jamu adalah obat tradisional yang disediakan secara tradisional, misalnya dalam
bentuk serbuk seduhan atau cairan yang berisi seluruh bahan tanaman yang menjadi
penyusun jamu tersebut serta digunakan secara tradisional. Pada umumnya, jenis ini
dibuat dengan mengacu pada resep peninggalan leluhur yang disusun dari berbagai
tanaman obat yang jumlahnya cukup banyak, berkisar antara 5 – 10 macam bahkan
lebih.pada kemasan/wadah/ pembungkus/brosur terdapat logo “Ranting Daun Terletak
Dalam Lingkaran” yang dicetak dengan warna hijau diatas dasar warna putih atau
warna lain yang menyolok kontras, dan terdapat tulisan “Jamu”.
b. Obat herbal terstandar:
Obat Herbal Terstandar (OHT) juga tidak sama dengan fitofarmaka. Obat Herbal
Terstandar (OHT) adalah obat tradisional yang berasal dari ekstrak bahan tumbuhan,
hewan maupun mineral. Perlu dilakukan uji pra-klinik untuk pembuktian ilmiah
mengenai standar kandungan bahan yang berkhasiat, standar pembuatan ekstrak
tanaman obat, standar pembuatan obat yang higienis dan uji toksisitas akut maupun
kronis seperti halnya fitofarmaka.Dalam proses pembuatannya, OHT memerlukan
peralatan yang lebih kompleks dan berharga mahal serta memerlukan tenaga kerja
dengan pengetahuan dan keterampilan pembuatan ekstrak, yang hal tersebut juga
diberlakukan sama pada fitofarmaka. Pada kemasan/wadah/pembungkus/brosur
terdapat logo “Jari-jari Daun Sebanyak 3 Pasang Yang Terletak Dalam Lingkaran”
yang dicetak dengan warna hijau diatas dasar warna putih atau warna lain yang
menyolok kontras, dan terdapat tulisan “Obat Herbal Terstandar”.
c. Fitofarmaka:
Fitofarmaka merupakan jenis obat tradisionalyang dapat disejajarkan dengan obat
modern karena proses pembuatannya yang telah terstandar dan khasiatnya telah
dibuktikan melalui uji klinis. Pada kemasan/wadah/ pembungkus/brosur terdapat logo
“Jari-jari Daun Yang Membentuk Bintang Yang Terletak Dalam Lingkaran” yang
dicetak dengan warna hijau diatas dasar warna putih atau warna lain yang menyolok
kontras, dan terdapat tulisan “Fitofarmaka”.
d. Lain-lain: obat bahan alam yang tidak termasuk dalam jamu, obat herbal
terstandar, dan fitofarmaka.

Sediaan Obat Bahan Alam Sediaan obat bahan alam adalah bentuk obat bahan alam
yang digunakan pasien. Kriteria obyektif sediaan obat bahan alam adalah:
a) Rajangan: sediaan berupa potongan simplisia atau campuran simplisia dengan
sediaan galenik, yang sudah atau belum diseduh dengan air panas.
b) Pil: sediaan yang berbentuk bulat dan padat.
c) Tablet: sediaan padat, kompak, dengan bentuk tabung pipih, silindris atau bentuk
lain.
d) Kapsul: sediaan yang terbungkus cangkang keras atau cangkang lunak.
e) Serbuk: sediaan berupa butiran homogen yang halus.
f) Larutan: sediaan berupa cairan yang mengandung satu atau lebih bahan alam
terlarut.
g) Lain-lain: sediaan yang tidak termasuk ke dalam bentuk rajangan, pil, tablet,
kapsul, serbuk, dan larutan.
DAFTAR PUSTAKA

AW Nugroho.2017. Jurnal Sains dan Kesehatan. Vol 1. No 7. p-ISSN: 2303-0267, e-


ISSN: 2407-608

Ditjen POM. (1995). Materia Medika Indonesia, Jilid VI. Jakarta: Departemen
Kesehatan Republik Indonesia. Hal. 103-113.

Departemen Kesehatan RI. 1996. Penelitian Tanaman Obat di Beberapa Perguruan


Tinggi di Indonesia, Jilid I-VIII. Jakarta

Anda mungkin juga menyukai