Anda di halaman 1dari 14

OBAT TRADISIONAL

Kelompok 6
Aulia Masna
Rifda Auliana Jasmine
Tradisional ” Back to nature”
DEFINISI
Per Men kes Nomor 246/Menkes/
Per/V/1990 Pasal 1

OBAT TRADISIONAL adalah bahan


atau ramuan bahan yang berupa bahan
tumbuhan, bahan hewan, bahan mineral,
sediaan galenik atau campuran dari
bahan-bahan tersebut, yang secara
tradisional telah digunakan untuk
pengobatan berdasarkan pengalaman.
OBAT BAHAN ALAM

Obat bahan alam di indonesia telah mengalami


perkembangan. semula hanya bentuk jamu yang di
kenal dengan logonya yang terkenal, yaitu
lingkaran dengan tulisan “jamu” di dalamnya.
saat ini telah di kembangkan juga Obat Herbal
Terstandar (OHT) dan fitofarmaka.
OBAT BAHAN ALAM
1. JAMU
Jamu adalah obat tradisional yang dibuat dari akar-akaran, daun-daunan,
dan sebagainya. Jamu pada umumnya dikonsumsi dengan cara diminum.
Seiring berjalannya waktu, penyebutan jamu lebih dikenal dengan herba
atau herbal.
2. OBAT HERBAL TERSTANDAR
Obat Herbal Terstandar adalah sediaan obat bahan alam atau obat
tradisional yang sudah terbukti keamanan dan juga khasiatnya secara ilmiah
dengan uji praklinik dan bahan baku yang digunakan telah di standarisasi.

3. FITOFARMAKA
Fitofarmaka adalah obat bahan alam yang telah dibuktikan keamanan
dan khasiatnya secara ilmiah dengan uji praklinik (pada hewan percobaan)
dan uji klinik (pada manusia), bahan baku dan produk jadinya sudah
distandarisasi
Hal-hal penting yang berkaitan dengan obat bahan alam dapat dilihat
pada keputusan Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) RI
No: HK.00.05.4.2411 tentang ketentuan Pokok pengelompokkan dan
penandaan obat bahan alam indonesia, yaitu :

1. Obat Bahan Alam Indonesia adalah Obat bahan alam yang di


produksi di indonesia
2. Berdasarkan kata pembuatan serta jenis klaim penggunaan dan
tingkat pembuktian khasiat. Obat Bahan Alam Indonesia di
kelompokkan menjadi.
a. Jamu
b. Obat herbal terstandar
c. Fitofarmaka
3. Jamu harus memenuhi kriteria:
a. aman sesuai dengan persyaratan yang ditetapkan
b. klaim khasiat di buktikan berdasarkan data empiris
c. memenuhi persyaratan mutu yang berlaku
d. jenis klaim penggunaan sesuai dengan jenis pembuktian
tradisional dan tingkat pembuktiannya, yaitu tingkat
pembuktian umum dan medium
4. Obat Herbal Terstandar harus memenuhi kriteria:
a. Aman sesuai dengan persyaratan yang di tetapkan
b. Klaim khasiat di buktikan secara ilmiah/praklinik
c. Telah dilakukan standarisasi terhadap bahan baku yang
di gunakan dalam produk jadi
d. Memenuhi persyaratan mutu yang berlaku
e. Jenis klaim penggunaan sesuai dengan tingkat
pembuktiaan umum dan medium
5. Fitofarmaka harus memenuhi kriteria:
a. Aman sesuai dengan persyaratan yng di tetapkan
b. Klaim khasiat harus di buktikan berdasarkan uji klinik
c. Telah dilakukan standarisasi terhadap bahan baku yang
di gunakan dalam produk jadi
d. Memenuhi persyaratan mutu yang berlaku
e. jenis klaim penggunaan sesuai dengan tingkat
pembuktian medium dan tinggi
LOGO FILOSIFI LOGO
a. bentuk lingkaran melambangkan sebuah proses. juga sebuah
tanda
untuk menyatakan aman
b. warna hijau dan kuning merupakan perwujudan kekayaan sumber
daya alam indonesia (keanekaragaman hayati)
c. Ranting daun melambangkan serangkaian proses yang sederhana
yang merupakan visualisasi proses pembuatan jamu

a. bentuk lingkaran melambangkan sebuah proses juga sebuah tanda


untuk menyatakan aman
b. Warna hijau dan kuning merupakan perwujudan kekayaan sumber
daya alam indonesia (keanekaragaman hayati)
c. Jari-jari daun (3 pasang) melambangkan serangkaia proses pembuatan
estrak tumbahan obat (uji laboratorium, uji toksisitas, dan uji praklinik).

a. bentuk lingkaran melambangkan sebuah proses juga sebuah tanda


untuk menyatakan aman
b. Warna hijau dan kuning merupakan perwujudan kekayaan sumber
daya alam indonesia (keanekaragaman hayati)
c. Jari-jari daun (yang kemudian membentuk bintang) melambangkan
serangkaian proses yang cukup kompleks dalam pembuatan fitofarmaka
(uji laboratorium, uji toksisitas, uji praklinik, dan uji klinik).
bentuk sediaan obat tradisional :

Rajangan adalah sediaan Obat Tradisional berupa satu jenis Simplisia atau campuran
beberapa jenis Simplisia, yang cara penggunaannya dilakukan dengan pendidihan
atau penyeduhan dengan air panas.
Serbuk adalah sediaan Obat Tradisional berupa butiran homogen dengan derajat
halus yang cocok. bahan bakunya berupa simplisia, sediaan galenik, atau campurannya
Pil adalah sediaan padat obat tradisional berupa massa bulat, bahan bakunya berupa
simplisia, sediaan galenik, atau campurannya.
Dodol/Jenang adalah sediaan padat Obat Tradisional. bahan bakunya berupa simplisia,
sediaan galenik, atau campurannya
Pastiles adalah sedian padat obat tradisional berupa lempengan pipih umumnya
berbentuk segi empat, bahan bakunya merupakan campuran simplisia, sediaan galenik,
atau campuran keduanya
kapsul adalah sediaan obat tradisional yang tersungkus cangkang keras atau lunak.
Bahan bakunya terbuat dan sediaan galenik dengan atau tanpa bahan tambahan.
Tablet adalah sediaan obat tradisional padat kompul, dibuat secara kempa
cetak, dalam bentuk tabung pipih, silindris, atau bentuk lain, kedua
permukaannya rata atau cembung, terbuat dari sediaan galenik dengan atau
tanpa bahan tambahan.
Cairan obat dalam adalah sediaan obat tradisional berupa larutan atau
suspensi dalam air. Bahan bakunya berasal dari serbuk simplisia atau sediaan
galenik dan digunakan sebagai obat dalam.
Sari jamu adalal sediaan obat tradisional berupa cairan obat dalam dengan
tujuan tertentu diperbolehkan mengandung etanol.
Parem, pilis, dan tapel adalah sediaan obat tradisional. Bahan bakunya
berupa serbuk simplisia. sediaan galenik, atau campurannya dan digunakan
sebagai obat luar
Koyak adalah sediaan obat tradisional berupa pita kain yang cocok dan
tahan
air yang dilapisi dengan serbuk simplisia dan atau sediaan galenik,
digunakan sebagai obat luar dan pemakaiannya ditempelkan pada kulit.
Cairan obat luar adalah sediaan obat tradisional berupa larutan, suspensi,
atau emulsi. Bahan bakunya berupa simplisia sediaan galenik dan digunakan
sebagai obat luar.
Salep/krim adalah sediaan setengah padat yang mudah dioleskan. Bahan
bakunya berupa sediaan glenik yang larut atau terdispersi homogen dalam
dasar salep/krim yang cocok dan digunakan sebagai obat luar
 CARA PEMBUATAN OBAT TRADISIONAL
 Cara pembuatan obat tradisional tergantung pada jenis
sediaannya. Cara pembuatan obat tradisional bentuk serbuk
berbeda dengan bentuk sediaan pil atau bentuk sediaan
lainnya. Bahan baku obat tradisional yang digunakan sesuai
dengan pengertian yang telah diuraikan sebelumnya.
Misalnya, untuk membuat sediaan obat tradisional bentuk
kapsul maka bahan baku yang digunakan adalah sediaan
galenik. Jadi, bentuknya bisa berupa ekstrak, tingtur, atau
sediaan galenik lain, tetapi tidak berupa simplisia yang telah
diserbuk. Jika sediaan kapsul berupa kapsul keras, bahan yang
dimasukkan harus berupa serbuk sehingga darak atau tingur
tersebut harus dalam bentuk serbuk dan kering. Oleh sebab
itu, diperlukan bahan tambahan seperti laktosum atau amilum
Dalam keputusan Menteri Kesehatan RI No.661/Menkes/SK/VII
/1994 tertuang, persyaratan obat tradisional sesuai dengan
bentuk sediaannya. Tiap-tiap bentuk sediaan mempunyai
persyaratan tersendiri yang bisa berbeda dengan bentuk
sediaan lain. Misalnya pada simplisia rajangan dipersyaratkan
kadar air tidak lebih dari 10%, angka lempeng total (ALT) tidak
lebih dari 10, angka kapang dan khamir lebih dari 10, mikroba
pangen patogen negatif, aflatoksin tidak lebih dari 20 bpi, dan
disimpan dalam wadh tertutup baik pada suhu kamar dan di
tempat kering yang terlindung dari sinar matahari. Untuk sediaan
serbuk selain persyaratan di atas yang besarnya sama, juga
ditambah persyaratan keseragaman bobot. Demikian pula untiak
sediaan kapsul terdapat juga syarat waktu hancur, keseragaman
bobot, dan kadar air kapsul
SEMOGA BERMANFAAT

Anda mungkin juga menyukai