Anda di halaman 1dari 8

TEKS EDITORIAL

Raja Baru Charles III

Kelas : XII MIPA/IPS 6


1. Afriani Syawal 5. Aynara Nazwa Q.S
2. Aryo Setyo Nugroho 6. Devina Erisanti
3. Aqilah Athifah Putrie 7. Efraim Roland Harsanto
4. Anindha Dianti Eka 8. Jasmine Az zahra
Tajuk Rencana
Raja Baru Charles III
Raja Charles III menghadapi era yang menantang. Masa depan monarki dan peran Inggris di dunia internasional mungkin akan ditulis ulang di eranya.

Saat ini, pusat pertumbuhan dunia berada di Asia-Pasifik, bukan lagi Eropa seperti pada abad ke-19. Negara-negara yang dahulu hanya bagian dari koloni
imperium Inggris telah berkembang menjadi kekuatan ekonomi penting. China, misalnya, yang sebagian wilayahnya dulu dikuasai Inggris, tumbuh besar
sebagai salah satu negara utama dunia. Ekonomi dan kekuatan militer negara itu bersaing dengan Amerika Serikat (AS), kekuatan adidaya.

Perubahan posisi Inggris telah terjadi saat Elizabeth II, ibunda Charles III, berkuasa. Seperti ditulis Philip Murphy dalam ”The Queen’s Diplomacy” (Foreign
Affairs, 10 September 2022), saat Elizabeth II mulai berkuasa pada 1952, Inggris masih mengalami sisa-sisa kejayaan karena memenangi Perang Dunia II.
Ada harapan, masa kekuasaan Elizabeth II mengantar era baru kepemimpinan global Inggris.

Pada 20 tahun kemudian, kenyataannya berbeda. Inggris kehilangan hampir seluruh ”kekaisarannya” yang pada saat puncak kejayaannya dulu meliputi
seperempat luas permukaan Bumi. Dari ”pemeran utama” politik global, Inggris memiliki ”peran pembantu” di tengah persaingan AS-Uni Soviet.

Perubahan semakin besar sekarang. Seiring perkembangannya sebagai pusat pertumbuhan ekonomi, Asia-Pasifik merupakan pusat dinamika politik dunia.
AS pun menggeser konsentrasi kekuatan ke Asia guna mengantisipasi perkembangan di wilayah itu. Kapal-kapal perang negara Barat, termasuk Inggris,
ikut bergerak ke Asia.

Di tengah dunia semacam itulah Charles III berkuasa. Tantangan terhadap apa yang disebut sebagai identitas nasional Inggris sangat besar. Sejumlah
analisis menyebutkan, Elizabeth II cukup berhasil membuat warga Inggris tetap merasa memiliki identitas nasional meski perubahan besar dialami negara
itu. Sosok sang Ratu tak ubahnya jangkar kuat di tengah lautan yang bergolak. Pertanyaan yang muncul sekarang, apakah peran itu mampu dimainkan
oleh Charles III?

Di dalam negeri, setelah Inggris keluar dari Uni Eropa, muncul keinginan lebih kuat ketimbang sebelumnya dari Skotlandia serta Irlandia Utara untuk
meninggalkan Kerajaan Inggris Raya. Tantangan ini akan lebih mudah dikelola jika pemimpin monarki menjalankan perannya secara pas. Dukungan
terhadap kesatuan Inggris akan lebih besar dengan monarki yang dapat menjadi jangkar di tengah perubahan.

Pada saat yang sama, harus diakui, meski bersifat konstitusional sekalipun atau kekuasaannya sangat dibatasi, monarki tetap bisa dipandang ”tidak adil”,
menyalahi prinsip bahwa siapa pun seharusnya dapat dipilih sebagai pemimpin negara. Hal ini tak pelak menambah tantangan yang tidak ringan bagi
Charles III.
Struktur Teks Editorial
01
Pernyataan
Pendapat
(Tesis)
Paragraf 1 & 2
Penegasan Argumentasi
Ulang 02
Paragraf 3,4,5 & 6
Paragraf 7 & 8

03
KEBAHASAAN

1. Adverbia Frekuentif 2. Konjungsi


▪ Seiring perkembangannya sebagai pusat pertumbuhan. ❑ Konjungsi Eksternal Temporal
▪ Sebagian wilayahnya dulu dikuasai. 1). Pada 20 tahun kemudian
▪ Pada 20 tahun kemudian. 2). Setelah inggris keluar dari uni eropa
▪ Inggris masih mengalami sisa-sisa kejayaan
▪ Perubahan posisi inggris telah terjadi. ❑ Konjungsi Penegasan
▪ Ada harapan,masa kekuasaan Elizabeth. -
▪ Perubahan semakin besar sekarang
❑ Konjungsi Kausalitas/ sebab-akibat
▪ Pertanyaan yang muncul sekarang
1). Inggris masih mengalami sisa-sisa kejayaan karena
memenangi Perang Dunia II.

❑ Konjungsi Internal Persyaratan/pengandaian


-
KEBAHASAAN
B. Verba Mental
3. Verba/ kata kerja ➢ Inggris masih mengalami sisa-sisa kejayaan karena
memenangi Perang Dunia II
A. Verba Material ➢ AS pun menggeser konsentrasi kekuatan ke Asia
guna mengantisipasi perkembangan di wilayah itu.
➢ Raja Charles III menghadapi era yang menantang ➢ Sejumlah analisis menyebutkan, Elizabeth II cukup
➢ Ada harapan,masa kekuasaan Elizabeth II mengantar berhasil membuat warga inggris tetap merasa
era baru kepemimpinan global inggris. memiliki identitas nasional meski perubahan besar
➢ Elizabeth II cukup membuat warga inggris tetap merasa dialami negara itu.
memiliki identitas nasional.
➢ Skotlandia serta Irlandia Utara untuk meninggalkan
C. Verba Relasional
Kerajaan inggris Raya.
-
➢ Tantangan ini akan lebih mudah dikelola jika pemimpin
monarki menjalankan perannya secara pas. 4. Modalitas
➢ Hal ini tak pelak menambah tantangan yang tidak ringan
bagi Charles III ✓ Harus diakui, meski bersifat konstitusional sekalipun
➢ Ekonomi dan kekuatan militer negara itu bersaing atau kekuasaannya sangat dibatasi,monarki tetap bisa
dengan Amerika Serikat (AS). dipandang “tidak adil”.
➢ AS pun menggeser konsentrasi kekuatan ke Asia guna ✓ Hal ini tak pelak menambah tantangan yang tidak
mengantisipasi perkembangan diwilayah itu. ringan bagi Charles III.
➢ Sejumlah analisis menyebutkan, Elizabeth II cukup berhasil ✓ Pusat pertumbuhan dunia berada di Asia-Pasifik,
membuat warga inggris tetap merasa memiliki identitas bukan lagi Eropa seperti pada abad ke-19.
nasional meski perubahan besar dialami negara itu. ✓ Masa depan monarki dan peran inggris di dunia
internasional mungkin akan ditulis ulang di eranya.
Kalimat
Keberpihakannya
Tantangan terhadap apa yang disebut sebagai
identitas nasional inggris sangat besar. Sejumlah
analisis menyebutkan, Elizabeth II cukup berhasil
membuat warga inggris tetap merasa memiliki
identitas nasional meski perubahan besar dialami
negara itu. Sosok sang ratu tak ubahnya jangkar
kuat di tengah lautan yang bergejolak.
Simpulan yang bisa kita ambil dari teks
editorial tentang terdapat keraguann
terhadap kepemimpinan Raja Charles III yang
mana berada di saat identitas nasional inggris
yang telah dibentuk oleh ratu Elizabeth
Simpulan terbilang sukses, sehingga terdapat keraguan
terhadap Raja Charles III . Dan juga sistem
monarki yang terus dilanjutkan ini menyalahi
prinsip dimana siapapun seharusnya dapat
dipilih sebagai pemimpin negara.
TERIMA
KASIH

Anda mungkin juga menyukai