Anda di halaman 1dari 25

 

5/12/2018 Ma ka la h Ne ga ra Ba ngsa Inggr is - slide pdf.c om

BAB I

PENDAHULUAN

A.  LATAR BELAKANG


Inggris adalah negara bagian terbesar dan terpadat penduduknya dari negara-
negara bagian yang membentuk Persatuan Kerajaan Britania Raya dan Irlandia Utara
(United Kingdom of Great Britain and Northern Ireland ). Negara-negara lainnya
adalah Skotlandia, Wales dan Irlandia Utara. Seringkali nama Inggris dipakai untuk 
menyebut keseluruhan negara ini. Inggris yang wilayahnya meliputi 2/3 pulau
Britania, berbatasan dengan Skotlandia di sebelah utara dan dengan Wales di sebelah
 barat. Inggis pada perkembangannya menjadi negara yang besar dan maju hal tersebut
tidak lepas dari sejarah panjang yang di alami Inggris. Inggris dalam sejarahnya
mengalami zaman kegelapan karena dominasi doktrin Greja yang sangat ketat dalam
membatasi kemajuan ilmu pengetahuan, serta menimbulkan perang dengan berbagai
 pihak.
Ada hal penting yang dimiliki oleh Inggris dalam membangun negara dan
  bangsanya. Masyarakat inggris mempunyai semangat untuk maju dan keluar dari
  belenggu permasalahan keagamaan dan berusaha menata kehidupannya melalui

  pengembangan Ekonomi, Pendidikan, sosial dan budaya. Nilai-nilai tersebut perlu


kita pelajari untuk dapat kita aplikasikan dalam membangun bangsa indonesia agar 
lebih maju lagi.

B.  RUMUSAN MASALAH

1.   Bagaimana terbentuknya Bangsa inggris ?


2.  Bagaimana Kehidupan Politik dan keagamaan negara Inggris ?
3.  Bagaimana Proses Revolusi Inggris dan Liberalisme negara inggris ?

4.  Bagaimana spirit Sejarah terbentuknya negara inggris ?


C.   TUJUAN

1.   Mengetahui terbentuknya Bangsa inggris.


2.  Mengetahui Kehidupan Politik dan keagamaan negara Inggris.
3. Mengetahui Proses Revolusi Inggris dan Liberalisme negara Inggris.
4.  Mengatahui spirit bangsa inggris dalam membangun bangsanya.

http://slide pdf.c om/re a de r/full/ma ka la h-ne ga ra -ba ngsa -inggr is 1/25


 

5/12/2018 Ma ka la h Ne ga ra Ba ngsa Inggr is - slide pdf.c om

BAB II

PEMBAHASAN

A.  TERBENTUKNYA BANGSA INGGRIS (ZAMAN KELT DAN ZAMAN


ANGLO-SAXON DAN ANGLO PERANCIS)
1.   Zaman Anglo Saxon
a.  Suku-Suku Iberia dan Suku-Suku Kelt
Kepulauan Britania sudah dihuni manusia ribuan tahun sebelum tarikh
Masehi. Penduduk yang dominan pada zaman purba ini ialah mereka yang berambut
kehitam-hitaman sehingga untuk mudahnya mereka sering disebut orang-orang
³Iberia´. Di kepulauan Britanian itu orang-orang Iberia melalui berbagai tingkat
 peradaban dari zaman batu sampai ke zaman logam.
Dari abad ke-7 SM sampai abad ke-3 SM, suku-suku bangsa Kelt yang mula-
mula mendiami Jerman barat-laut dan negeri Belanda bergerak melintasi benua Eropa
ke segala penjuru. Sebagian dari suku ini menyebrabgi lautan dan menyerbu
kepulauan Britania secara bergelombang. Orang-orang Iberia yang mendiami
kepulauan itu sebagian ditundukkan atau dimusnahkan dan sebagian melarikan diri ke
daerah-daerah pegununga di sebelah barat dan utara.

Hubungan antara orang-orang Kelt dan orang-orang Iberia di Kepulauan


Britania mula-mula aialah hubungan antara yang menaklukan dan yang ditaklukan,
tetapi keduanya lama kelamaan bercampur. Dareah-daerah Inggris selatan dan
tenggara merupakan tempat-tempat dimana orang-orang Kelt mencapai tingkat
kehidupan ekonomi dan kebudayaan yang tertinggi. Hal ini tidak mengherankan
karena daerah-daerah itu sangat baik untuk pertanian dan peternakan.
 b.  Inggris dibawah Kekuasaan Roma
Tahun 55 dan 54 SM balatentara Roma menyerbu Inggris. Tetapi penyerbuan

itu belum berakibat dikuasainya Inggris oleh Roma, karena balatentara itu segera
ditarik kembali. Kemudian tahun 43 M Roma melakukan penyerbuan lagi dan
mengalami kemenangan. Cara tentara Roma untuk menjaga dan tetap menguasai
wilayah-wilayah yang telah ditaklukannya ialah dengan membangun jaringan jalan
raya yang mrnghubungkan sistem perbentangan yang masing-masing dijaga tentara
reguler.

http://slide pdf.c om/re a de r/full/ma ka la h-ne ga ra -ba ngsa -inggr is 2/25


 

5/12/2018 Ma ka la h Ne ga ra Ba ngsa Inggr is - slide pdf.c om

Salah satu pengaruh Roma yang terpenting terhadap orang-orang Kelt ialah
agama Kristen yang masuk ke Inggris pada abad ke-4. Ketika seratus tahun kemudian
 balatentara serta pejabat-pejabat Roma ditarik kembali ke Roma dan peradaban Roma
di Inggris dilanda kemusnahan, maka yang tetap tegak antara sisa-sisa peninggalan

Roma ialah agama Kristen diantara suku-suku Kelt.


c.  Serbuan Suku-Suku Germanik 
Menjelang akhir abad ke-4 pusat pemerintahan Roma mulai goyah karena
sebab-sebab ekonomi dan politik, dan juga karena serangan-serangan suku-suku
Germanik yang semakin meningkat. Di Inggris, mulai surutnya kekaisaran Roma
tampak dalam semakin mengganasnya serangan-serangan suku-suku Kelt primitif dari
utara dan dari Irlandia terhadap daerah-daerah yang dikuasai pemerintah Roma.
Kesulitan-kesulitan yang dialami pusat pemerintahan Roma mengakibatkan semakin
sedikitnya tentara dan orang-orang sipil yang dikirim ke Inggris.
Pada saat tentara Roma ditarik seluruhnya oleh Inggris pada permulaan abad
ke-5, suku-suku Germanik dari daratan Eropa mulai berdatangan dalam jumlah besar 
dan memusnahkan sisa-sisa kebudayaan Roma. Orang-orang Germanik yang
menyerbu Inggris itu ialah dari suku-suku Jute, Angle, dan Saxon, atau sering disebut
suku-suku ³Anglo-Saxon´.
Dalam abad ke-16 kekacauan yang ditimbulkan oleh penyerbuan suku-suku
Angle, Saxon, dan Jute sudah mereda. Hubungan antara orang-orang Anglo-Saxon
dan orang-orang Kelt, yang sebagian besar mendiami bagian barat Inggris, Wales, dan
Skotlandia, tidak pernah akrab sehingga tidak banyak terjadi saling mempengaruhi.
d.  Penyebaran Agama Kristen di Inggris
Agama Kristen masuk di kalangan orang-orang Anglo-Saxon menjelang akhir 
abad ke-6 dari dua jurusan, yaitu dari selatan dan utara. Penyebaran agama Kristen
dari selatan mulai dengan mendaratnya Agustinus dari Roma dengan 40 pengikutnya
di daerah Kent. Orang-orang Wales membantu mengkristenkan orang-orang Aglo-
Saxon melalui seorang rohaniawan yang bernama Patricius. Pada abad ke-5 ia
mnegkristenkan Irlandia bernama Columba menyebarkan agama di Skotlandia barat,
dan di daerah ini agama Kristen masuk ke Northumbria melalui seorang misionaris
  bernama Aidan. Agama Kristen yang disebarkan oleh Aidan itu dalam beberapa hal
 berbeda dari agama Kristen yang dibawa oleh Agustinus.
Keunggulan Gereja Roma di seluruh Inggris ini memungkinkan sentralisasi
dan kesatuan dalam sistem serta tujuan dalam urusan kegerejaan Inggris. Pengaruh

http://slide pdf.c om/re a de r/full/ma ka la h-ne ga ra -ba ngsa -inggr is 3/25


 

5/12/2018 Ma ka la h Ne ga ra Ba ngsa Inggr is - slide pdf.c om

  baik yang disebarkan oleh Gereja tidak saja terasa dalam urusan kenegaraan tetapi
  juga dalam bidang kebudayaan pada umumnya. Penegetahuan dan kesennian
  berkembang berkat pengaruh Gereja, terutama kesusasteraan, musik dan arsitektur.
Kesusasteraan Anglo-Saxon yang sebelumnya hanya berbentuk lisan, mulai dituliskan

oleh para rokhaniwan sehingga sebagian masih dapat tersimapan sampai sekarang.
e.  Serbuan Orang-orang Skandinavia

Menjelang akhir abad ke-8, Inggris mendapat serangan-serangan pertama dari


orang-orang Viking. Pada pertengahan abad ke-9, Inggris bagian utara dan timur 
hampir seluruhnya sudah dikuasai oleh orang-orang Skandinavia. Mereka kemudian
mulai mengarahkan serangan-serangan mereka ke Wessex. Tetapi untunglah Wessex
waktu itu memiliki seorang tokoh besar yangmampu menghadapi serangan-serangan
1
Viking, ialah raja Alfred (87 -899). Setelah tujuh tahun berperang, ia berhasil
mengalahkan bangsa Viking dan memaksa mereka menerima perjanjian Wedmore
 pada tahun 878.

Berkat usaha-usaha Alfred, maka putranya yang kemudian menggantikannya,


yaitu Edward the Elder, sudah merasa cukup kuat untuk berusaha merebut kembali
daerah-daerah Danelaw. Dengan demikian maka persatuan bangsa Inggris merupakan
hasil positif yang tumbuh dari kesengsaraan yang ditimbulkan oleh peperangan
melawan orang-orang Viking.

f.  Feodalisme Tumbuh di Inggris


Sistem ini mulai tampak bentuknya kira-kira dalam abad ke- 10 dan mencapai
kejayaanya dua abad berikutnya. Feodalisme bukanlah hasil perancanaan, melainkan
tumbuh dari keadaan setempat. Inggris diperintah oleh seorang raja dan penyatuan
seluruh Inggris terlaksana dibawah raja Edgar (959-975). Kata ³feodalisme´
sesungguhnya berdasarkan kata ³feudum´ atau tanah titipan. Dan memang sebagian
  besar negara waktu itu diatur menurut azas feodalisme. Pun dalam tata mayarakat,

  prinsip yang mennjadi lazim ialah bahwa ³setiap orang memiliki seorang tuan (lord)´
yang wajib ia layani dan dari siapa ia memperoleh perlindungan, peradilan, dan
  jaminan penghidupan. Hubungan pribadi antara bawahan dan atasan merupakan tali
 pengikat yang mempersatukan seluruh masyarakat, bahkan seluruh negara.

http://slide pdf.c om/re a de r/full/ma ka la h-ne ga ra -ba ngsa -inggr is 4/25


 

5/12/2018 Ma ka la h Ne ga ra Ba ngsa Inggr is - slide pdf.c om

2.  Zaman Anglo -Perancis


a.  Pemerintahan Edward The Confessor dan Penaklukan oleh Normadia
Di atas telah dikemukaan bahwa para pengganti Canute tidak mampu
mempertahankan konfederasi Anglo-Denmark, sehingga Inggris berdiri sendiri lagi di

 bawah seorang raja keturunan Alfred the Wessex, yaitu Edward the Confessor. Juga
telah dikatakan bahwa hubungan Inggris dengan Denmark semakin jauh karena raja
  baru itu telah berorientasi kepada Prancis. Maka tatkala Edward menduduki tahta
Inggris, ia mengangkat orang-orang Normandia dalam kedudukan-kedudukan tinggi
 baik di lingkungan Gereja maupun dalam pemerintahan.
Pada tahun 1066 raja yang saleh dan lemah itu meninggal dengan mewariskan
tahta yang menjadi bahan sengketa karena konsep ³kesucian´ yang ia pegang teguh
tidak memungkinkan untuk memiliki keturunan. Maka sesudah Edward meningga
tanpa mempunyai keturunan yang dipilih oleh ³Witan´ sebagai penggantinya ialah
Harold, putra Godwin, Earl of Wessex. Namun pengangkatan Harold ini ditentang
oleh Harald Hadrada, raja Norwegia dan William, Duke of Normandy, yang masing-
masing seperti juga Harold masih mempunyai hubungan kekerabatan dengan Edward
teh Confessor, dan karenanya merasa berhak juga atas tahta Inggris. Menjelang akhir 
  bulan September  1066 pasukan Norwegia mendarat dibagian utara Inggris, namu
dapat dikalahkan oleh Harold. Beberapa minggu sesudah Harold berhasil
mengalahkan pasukan-pasukan Norwegia, ia sendiri dikalahkan dan terbunuh oleh
  pasukan Willian dari Normandia di suatu tempat di Inggris selatan yang bernama
Hastings.
 b.  Akibat Penaklukan oleh Normandia
Sesuai dengan namanya, maka daerah Prancis yang disebut Normandia
sesungguhnya dikuasai oleh keturunan orang-orang Skandinavia. Orang-orang
  Normandia itu tidak berusaha mempertahankan kebudayaan asli mereka, tetapi
  bahkan menanggalkannya dan mengadopsi kebudayaan Prancis. Dalam segi politik,
feodalisme Normandia lebih ketat daripada feodalisme Anglo-Saxon. William
menjadi Raja Inggris setelah kemenangannya di Hastings. Dengan pemerintahannya,
William telah mencergah timbulnya anarki yang merupakan bahaya yang selalu
mengancam dalam sistem feodal, dan memulai pertumbuhan birokrasi kerajaan yang
efektif.
William tidak saja mengadakan perubahan-perubahan dalam sistem
 pemerintahan, tetapi juga di bidang keagamaan, salah satunya yaitu pemisahan antara

http://slide pdf.c om/re a de r/full/ma ka la h-ne ga ra -ba ngsa -inggr is 5/25


 

5/12/2018 Ma ka la h Ne ga ra Ba ngsa Inggr is - slide pdf.c om

 peradilan Gereja dan peradilan sekuler. Salah satu akibat penaklukan oleh Normandia
yang tidak kalah pentingnya ialah yang mnyangkut bahasa Inggris.
c.  Raja-Raja Anglo-Norman Sesudah William I
William I atau William the Conqueror (si Penakluk) yang meninggal tahun

1087 telah mewariskan suatu monarki serta suatu kerajaan yang cukup mantap berkat
  perpaduan tiga cara pengendalian, aialah melalui sistem feodal, administrasi pusat,
dan pemerintahan daerah. Garis Normandia dilanjutkan oleh William Rufus atau
William II (1087-1100), putera tertua William I. Di bawah pemerintahan William II
terjadi sengketa antara raja dan Gereja. Penyebab pokok berkisar sekitar kekkuasaan
dan kekayaan duniawai yang dimiliki gereja dan cenderung menimbulkan rasa cemas
dan iri di kalangan sekuler, dan konflik tersebut masih berlanjut tatkala William
Rufus meninggal dan digantika oleh adiknya, yaitu Henry (1100-1135). Pada masa
 pemerintahan Henry suasana semakin membaik.
  Namun setelah kematian Henry I dan digantikan oleh Stephen of Blois
suasana menjadi semakin memburuk dan terjadi anarki dan kesewenang-wenangan
dan berlangsung teus sampai meninggalnya Stephen tahun 1154 yang kemudian
digantikan oleh Henry II.
d.  Pertumbuhan Kota-Kota
Tatkala perdagangan di Eropa Barat mengalami kemunduran sesudah
runtuhnya kekaisaran Roma, ikut mundur pulalah kota-kota yang ada di bagian benua
itu. Keadaan di Eropa barat sesudah runtuhnya kekaisaran Roma itu tidak 
memungkinkan bagi kegiatan perdagangan. Keadaan tersebut berubah berangsur-
angsur dalam abad ke-11 dan 12 tatkala keamanan di Eropa barat mulai membaik.
Dengan hidupnya kembali perdangan itu, bangkit pulalah pusat-pusat kegiatan usaha
dan perdaganganyang dinamakan kota.
Lambat laun kota-kota itu menginginkan kebebasan yang lebih besar dengan
hak-hak sendiri. Keinginan tersebut kemudian dapat terkabul sesudah kota-kota itu
memperoleh ³piagam´ (charter) dari raja dengan cara membeli. Hidupnya kembali
 perdagangan yang mengakibatkan tumbuhnya kota-kota, berakibat pula pada peranan
uang dalam masyarakat. Selain itu, pertumbuhan kota-kota meningkatkan dinamika
masyarakat, karena penghunu-penghuni kota lebih bersifat terbuka terhadap hal-hal
 baru.

http://slide pdf.c om/re a de r/full/ma ka la h-ne ga ra -ba ngsa -inggr is 6/25


 

5/12/2018 Ma ka la h Ne ga ra Ba ngsa Inggr is - slide pdf.c om

e.  Pemerintahan Henry II (1154-1189)

Pada waktu Henry II dinobatkan sebagai raja, ia sebagai Count of Anjou telah
menguasai daerah-daerah luas di Prancis yang meliputi lebih dari separuh negeri itu.
Henry II memiliki sifat-sifat kepemimpinan dan dinamika yang memadai. Syarat lain
yang harus dipenuhi untuk dapat menguasai daerah-daerah seluas itu ialah suatu
aparat permanen yang benar-benar efektif.

Suatu paradox dalam sejarah bangsa Inggris, yaitu bahwa kebijaksanaan-


kebijaksanaan yang menumbuhkan kelembagaan yang khas Inggris justru diciptakan
oleh tokoh-tokoh yang sesungguhnya termasuk ³orang asing´ di Inggris. Melalui
hukum, Henry II telah berhasil memperkuat pemerintahan kerajaan, suatu hal yang
sangat diinginkan golongan-golongan menengah dan bawahan waktu itu. Henry II
  berhasil mencegah anarki dalam kerajaannya, namun sebaliknya ia gagal mencegah
dalam keluarganya sendiri. Kedua puteranya memberontak terhadapnya pada tahun
1188 dengan bantuan raja Prancis.
f.  Perang Salib
Perang Salib dimulai tahun 1096 dan secara terputus-putus berlangsung
selama dua abad. Perang ini mula-mula bertujuan utama merebut kembali Jerusalem
dari tangan pemeluk-pemeluk agama Islam yang dikabarkan telah memberikan
  perlakuan kurang baik kepada peziarah-peziarah Kristen ke Tanah Suci itu. Selain
motif agama, terdapat juga motif-motif lain yang mendorong sebagian peserta
expedisi-expedisi Perang Salib itu.
Diantara expedisi-expedisi yang terpenting yaitu: Perang Salib I ( 1096-1099),
Perang Salib II (1147-1150), dan Perang Salib III( 1189-1192). Perang Salib tidak 
 berhasil mencapai tujuan utamanya yaitu menguasai kembali Jerusalem.
g.  Pemerintahan Richard I (1189-1199)
Richard ³si Hati Singa´ lebih terkenal sebagai pahlawan Perang Salib III, dan
sebagai ³jago perang´ ia tentunya kuran tertarik kepada soal-soal rutin administrasi
  pemerintahan. Hak-hak khususnya sebagai raja ia ³gadaikan´ kepada adiknya John,
dan bangsawan-bangsawan kaya. John pada waktu itu sudah terkenal sebagai orang
yang tidak bijaksana dan sukar dipercaya.
Selama masa pemerintahan Richard, sesungguhnya pimpinan pemerintahan
dipegang oleh para ³justiciar´, yaitu hakim agung dan pejabat kerajaan tertinggi,
mula-mula William Longchamps dan kemudian Hubert Walter. Hubert Walter 

http://slide pdf.c om/re a de r/full/ma ka la h-ne ga ra -ba ngsa -inggr is 7/25


 

5/12/2018 Ma ka la h Ne ga ra Ba ngsa Inggr is - slide pdf.c om

  berhasil dalam menjaga ketertiban dan keamanan, dan selain itu ia menempuh suatu
kebijaksanann baru dengan memberikan kepercayaan dan tanggungjawab lebih besar 
kepada golongan menengah di kota-kota. Pemerintahan yang dijalankan Hubert
Walter hanya 4 tahun dan berakhir ketika Richard I yang diwakilinya terbunuh di

Prancis. Pemerintahan selanjutnya dipegang oleh John.


h.  Magna Charta
Raja John (1199-1216) sering dianggap sebagai ³raja terburuk´ yang pernah
memerintah di Inggris. Pemerintahan John bahkan dapat dianggap sebagai ³rahmat
terselubung´ karena tindakan-tindakan negatif yang dilaksanakannya justru
menghasilkan akibat-akibat positif bagi bangsa Inggris. Pertama, orientasi golongan
tasan Inggris, baik kultur ekonomis maupun politis semakin jauh dari Prancis dan
lebih tertuju kepada Inggris. Kedua, lahirnya ³Magna Charta´ yang merupakan dasar 
kongkrit bagi konstitusi Inggris.
³Magna Charta´ (Piagam Agung) ditandangani oleh John untuk memenuhi
tuntutan para bangsawan pada pertengahan tahun 1215. ³Magna Charta´ atau ³The
Great Charter´ berisi masalah-masalah khusus, dan yang terpenting ialah bahwa tidak 
 boleh lagi dipungut pajak-pajak tambahan tanpa persetujuan ³Great Council´ (Majelis
Agung), dan menangkap ³orang bebas´ (freeman) adalah tindakan melawan hukum
kecuali jika sesuai dengan penilaian sah para atasan orang tersebut atau sesuai dengan
hukum yang berlaku. ³Magna Charta´ sepanjang sejarah bangsa Inggris menjadi
  pegangan pokok bangsa itu dalam mempertahankan hak-hak serta kebebasannya
terhadap kesewenang-wenangan para penguasa.
Raja John menghianati piagam itu sendiri segera setelah ia
menandatanganinya. John meninggal tahunn 1216 dan tahta kerajaan diserahkan
kepada puteranya yang berumur 9 tahun yang memerintah sebagai Henry III.

B.  KEHIDUPAN POLITIK DAN KEAGAMAAN INGGRIS

1.   Kehidupan Politik ( Zaman pertengahan)


a.  Pemerintahan Henry III (1216-1272)
Henry III dinobatkan menjadi raja pada saat berusia 9 tahun. Henry adalah
  pemimpin yang cenderung lemah dan kurang negarawan. Dalam pemerintahanya ia
dibantu oleh dewan dan beberapa uskup. Keelmahan henry dimanfaatkan oleh
  beberapa pihak terutama pimpinan gereja dari roma dan bebebrapa kerabat dari
  prancis. Tindakan kurang menyenangkan dari roma tersebut membuat masyarakat

http://slide pdf.c om/re a de r/full/ma ka la h-ne ga ra -ba ngsa -inggr is 8/25


 

5/12/2018 Ma ka la h Ne ga ra Ba ngsa Inggr is - slide pdf.c om

inggris Antipati denagn Roma. Ketidak senangan masyarakat terhadap pemerintahan


Henrry juga dipicu dengan leluasanaya pemerintah pada saat itu memberikan jabatan-
  jabatan penting dalam pemerintahan kepada teman dan kerabat dekatnya, selain itu
adanya kegagalan politik luar Negeri yang mahal. Hal itu kemudian mendorong

adanya pemberontakan dari masyarakat. Kemudian mereka menuntut henry


menyerahkan pemerintahanya kepada !15 dewan yang di sebut ³Barons´. Para ³
  barons´ tersebut juga menghendaki orang- orang asing yang mnenduduki jabatan
dalam pemerintahan untuk dipecat. Namun kemudian ³ Barons´ tersebut mengalami
 perpecahan. Akhirnya terjadi peperangan yang kemnudian mengakhiri pemerintahan
Henry III.
 b.  Pemerintahan Edward I dan Lahirnya Parlemen Inggiris
Istilah parlement yang berarti musyawarah atau diskusi pertama kali
dipergunakan pada masa pemerintahan Henry III sejak adanya ³ great Council´ atau
majelis agung yan g merupaka majlis para barons. Badan ini bukanlah dewan
  perwakilan, tidak diserahi tugas- tugas yang digariskan secara tegas. Majelis ini
membicarakan permasalahan kerajaan, politik, keuangan, peperangan, dll. Henry
  biasanya meminta pendapat dari ³ knights´ yang merupakan wakil dari masing-
masing kota yamgh biasanya menghadap raja untuk membicaraka permasalahan-
  permasalahan setempat. Dengan demikian kemudian terwujudlah suatu dewan
  perwakilan sebagai konsekwensi wajar suatu proses yang sudah berjalan. Di bawah
  pemerintahan Edward I badan ini kemudian dikenal dengan sebutan ³ parliement´ (
  parlement) yang kemudian semakin nyata bentuk dan fungsinya, raja Edward
mengambil pelajaran dari pemerintahan ayahnya bahwa pemerintahan kerajaan akan
 berjalan lancar apabila raja dan penerintahanya berhubungan erat dengan rakyatnya.
sistem parlement ini semua element pemerintahan raja, Majelis Agung, gerejawan, ³
knighth´ dapat berkumpul untuk memusyawarahkan permasalahan- permasalahan
yang terjadi.
Edwar menyadari bahwa dengan cara seperti itu dapat memperlancar urusan
  pajak. Selain itu perwakilan dari ³ County´ dapat menyampaikan usul dan keluhan
dari masyarakat dari lapisan bawah, sehingga dapat mencegah adanya tindakan
  penyelewengan. Dan dengan adanya County tersebut menimbulkan kesadaran bagi
masyarakat dari daerah bahwa dirinya adalah bagian dari pemerintahan yang
kemudian memupuk kesadaran Kenegarawanan Iggris. Parlemen masih berbentuk 
satu majelis dan belum dibagi ³ House Of commons´ majelis rendah. Dalam

http://slide pdf.c om/re a de r/full/ma ka la h-ne ga ra -ba ngsa -inggr is 9/25


 

5/12/2018 Ma ka la h Ne ga ra Ba ngsa Inggr is - slide pdf.c om

  pemerintahan Edward parlemen masih taraf permulaan, namun dasar- dasar bagi
  perkembangan selanjutnya sudah diletakan. Kebijaksanaan pada masa pemerintahan
Edward dalam bidang politik adalah pemantapan parlemen, pembaharuan Hukum,
salah satunya adalah hukum pertanahan. Mengatur adanya pajak pada Gereja. Dan

tidak terpengaruh dengan Roma walaupun dia adalah seorang yang taat beragama,
selain itu pada masa pemerintahan Edward diterapkan Bea masuk sebagai sarana
 pembangunan keadaan ekonomi Inggris pada waktu itu.
c.  Edward II dan Edward III
Edward II adalah pemimpin yang mempunyai tipikal lemah dan mudah
dipengaruhi oleh para penasehat- penasehat ambisius. Dalam keadaan seperti itu
kemudian dimanfaatkanm oleh para pemimpin agung untuk merebut kekuasaan lagi.
Kemudian timbul konflik antara raja dan para bangsawan. Namun konflik- konflik 
tersebut tidak mempengaruhi jalannya keadaan masyarakat, rakyat cenderung hidup
tenang dan damai. Hal itu merupakan suatu bukti kemantapan lembaga- lembaga
  pemerintah yang berangsur0n angsur tumbuh. Demikian pula parlemen tidak 
terpengaruh denagn adayan konflik-konflik tersebut, justru terkadang parlemen
dijadikan sebagai penengah dalam konflik yang terjadi.
Pada pemerintahan Edward III , ia berhasil memulihkan kewibawaan seorang
raja. Pertama ia melakukan penyempurnaan dalam aparatur pemerintah denagn
diangkatnay ³ justices of the peace´di setiap ³ county´ yang bertugas membatu
  pemerintah dalam melaksanakan premasalahan di masing- masing daerah. Dalam
  pemerintahan Edward III lebih terbuka dengan bangsa asing, sehingga hal itu
mempermudah pihak asing memberikan bantuanya dala berperang. Skotlandia
akhirnya dapat ditkhlukan pada tahun 1333 namun kemudian setelah 8 tahun
melepaskan diri lagi.
d.  Perang Seratus Tahun
Perang seratus adalah perang antara monarki inggris dan perancis. Salah satu
  penyebab perselisihan ini adalah bahwa monarki inggris masih menguasai daerah
selatan perancis yaitu Gascony. Perselisiahn ini semakin diperburuj dengan adanya
  perseklutuan prancis dengan Skotlandia yang mempersulit inggris untuk menguasai
skotlandia. Di bidang ekonomi terdapat persaingan dalam masalah angkatan laut
sehingga sering terjadi bajak membajak. Sealin itu peperangan dipicu denga
kenyataan bahwa pada zaman Pertengahan Inggis merupakan negara eropa yang
terkuat walaupun relatif kecil. Hal itu dikarenakan pemerintahan serta lembaganya

10

http://slide pdf.c om/re a de r/full/ma ka la h-ne ga ra -ba ngsa -inggr is 10/25


 

5/12/2018 Ma ka la h Ne ga ra Ba ngsa Inggr is - slide pdf.c om

yang berhasil menjaga keamanan dan ketertiban dalam negeri. Di sisi lai Prancis
mempunyai daya tarik yang besar bagi orang-orang inggris karena negara itu lebih
luas, besar, beradap dan kaya. Namun masih lemah karena tidak mempunyai
 pemerintahan yang baik.

Peperangan ini berlasung lama yang kemudian menumbuhkan rasa


nasionalisme dalam diri ke dua negara. Dalam perang tersebut pasukan prancis terdiri
dari kalangan bangsawan dan para ³ vasalnya´ sesuai dengan kebiasaan bangsa
feodal. Sementara itu pasukan inggris terdiri dari prajurit- prajurit wajib militer yang
 berasal dari bangsawan maupun orang bebas yang dipilih dari etiap County.selain itu
  pasukan terdiri dari para sukarelawan dan beberapa yang dibayar oleh para
 bangsawan yang bmempunyai ambisi dalam perang tersebut. Dalam perang tersebut
kemenangan berhasil diraih oleh prancis yang semangat nasionalismenya mulai
meluap- luap.
Perang tersebut banyak menimbulkan dampak positif maupun negatif bagi
inggris. Dalam bidang politik , inggris menjadi negara yang tidak lagi mudah terlibat
dengan permasalahan- permasalahan di dataran eropa. Denagn kehilangan daerah-
daerah di prancis maka pemnerintah dapat lebih berkonsentrasi terhadap
 permasalahan- permasalahan dalam negri.
e.  Kemajuan Ekonomi dan pendidikan
Walaupun sempat terjadi kekacauan pada saat adanya peperangan seratus hari,
dalam bidang- bidang lain seperti Ekonomi dan pendidikan Inggris mengalami
kemajuan. Dalam bidang ekonomi dapat dilihat dari meningkatnya produksi dan
eksport Wol yang mendorong para pedagang mencari eksport baru. Secara ptomatis
hal itu mendorong kemaajuan pelayaran dan perniagaan. Kehidupan golongan
menengah meningkat dan hal itu berpengaruh pula terhadap kemajuan negara secara
umum.
Dalam bidang pendidikan adalah banyak didirikanya sekolah- sekolah, para
  pengusaha dan bangsawan turut berperan dalam memberikan sumbangan bagi
kemajuan pendidikan di inggris. Nama ± nama sekolah yang didiriakn pada saat itu
adalah public Schools ( orang awam), king¶s college( Henry VI), queen¶s schools,
Grammars Schools, universitas Cambridge. Bnayaknya sekolah yang didirikan
tersebut semakin menumbuhkan minat masyarakat untuk sadar pendidikan mulai dari
kalangan bawah sampai atas. Sejak saat itu masyarakat lebih tertarik mempelajari
ilmu pengetahuan.

11

http://slide pdf.c om/re a de r/full/ma ka la h-ne ga ra -ba ngsa -inggr is 11/25


 

5/12/2018 Ma ka la h Ne ga ra Ba ngsa Inggr is - slide pdf.c om

2.  Reformasi keagamaan ( zaman Tudor )


a.  Surutnya zaman Peretngahan
Sebagaimana halnya setiap perubahan masyarakat pasti ada faktor- faktor 
  penyebabnya. Faktor- faktor ini bersifat Ekonomi, sosial, politis dab kultural.

Pulihnya kembali keamanan yang memungkinkan tumbuhnya kota- kota beserta


golongan menengah yang merupakan saingan bagi golonagn bangsawan. Makin
 besarnya peranan uang dalam tata kehidupan masyarakat mendesak tata- ekonomi
feodal berdsarkan pada pertukarang barng dan jasa. Pada zaman ini kembaga
negara seperti comon law memperkecil adanya monopoli dari gonagn bangsawan.
Terbitnya zaman Moderen di inggris ditandai di bidang politik dengan
semakin menonjolnya peranan dan kekuasaan negara nasional denagn raja sebagai
  pucuk pimpinanya. Konsolidasi negara nasional serta penyesuaian lembaga-
lembaga dengansituasi baru ini berlangsung selama pemerintahan Raja- raja dari
zaman Tudor,
 b.  Henry VII dan konsolidasi Negara Nasional
Dalam menghadapi permasalahan dan pemulihan keamanan Henry VII
 bertindak bijaksana dan mantap dengan tujuan yang ingin dicapainya. Henry tidak 
mempunyai birokrasi yang dibayar. Untuk melaksanakan tugasnya ia
menggunakan lembaga- lembaga yang sudah ada. Yaitu dewan raja, parlemen ³
common law´. Justices of the peace, dll. Dewan raja yang berada di bawah dinasti
tudor ini tidak berasal dari kalangan bangsawan, namun berasal dari orang- oramg
yang cakap dan mampu menjalankan tugas dengan baik. Dewan Raja tidak hanya
  bertugas di bidang eksekutif namun juga di bidang legislatif dan yudikatif. Di
tingkat daerah, dewan raja diwakili oleh para ³ gentry´ .
Di zaman Dinasti tudor sebagian kekayaan berasal dari golongan menengah
yang melakukan produksi misalnya Produksi Wol yang cenderung tidak 
terpengaruh dengan adanya permasalahan- permasalahan keagamaan maupun
  permasalahan pemerintahan.selain itu pada masa pemerintahan Henry VII ini,
kebijaksanaanya berhasil membawa kemantapan Nasionalisme dan
meniongkatkan kemakmuran masyarakat inggris , Ia tidak menghendaki adanya
  peperangan yang ahanya akan menghambur- hamburkan harta dan jiwa
masyarakat inggris.

12 

http://slide pdf.c om/re a de r/full/ma ka la h-ne ga ra -ba ngsa -inggr is 12/25


 

5/12/2018 Ma ka la h Ne ga ra Ba ngsa Inggr is - slide pdf.c om

c.  Reformasi dan Permasalahan Keagamaan


Reformasi negara Inggris pada tahun 1509- 1547 terjadi pada masa raja
Henry VIII, yang di dampingi oleh penasehatnay Thomas Wolsey yang
mempunyai kelebihan dalam membangun politik luar negri baik, dikenal dengan

  politik ³ berimbang kekuasaan´ yaitu politik yang dimiliki inggris dengan cara
memihak negara- negara besar eropa yang terbukti efektif untuk menjaga
ketertiban di daerah eropa seperti Peraancis dan Spanyol, sebagai cara untuk 
menghilangkan dominasi dari kedua negara itu. Reformasi dalam hal ini
dilatarbelakangi oleh rakyat Inggris sudah tidak tahan lagi dengan doktrin- doktrin
keagamaan yang dibuat oleg Gereja katolik Roma. Banyak kemudian muncul
gerakan- gerakan Rokhaniawan untuk melakukan pembaharuan gereja yang
dipimpin oleh john Wycliffe yang dilakukan secara sembunyi- sembunyi. Gerakan
itu lebih cenderung mengarah pada ajaran Protestan. Dan gerakan tersebut
disambut baik oleh rakyat inggris.
Menjelang akhir abad ke 15 terdapat peningkatan dalam bidan ilmu
 pengetahuan, akibat dari membaiknya keamanan dan peningkatan sebagai usaha
Henry VIII dan masuknya pahan Renaissance. Para sarjana inggris yang pulang
dari Italia membawa minat baru dalam bidang kedokteran, sastra, Tata bahasa.hal
itu sangat berbeda apabila dibandingkan pada zaman pertengahan yang dikenal
sebagai zaman gelap karena dibatasi oleh ketentuan- ketentuan gereja.
Selain adanya revolusi keagamaan tersebut masih terdapat unsur- unsur 
lainnya yang tidak kalah pentingnya yaitu Anti- Klerisme dan Nasionalisme.
Sebagai akibat dari kelemahan Rokhaniawan sendiri, gereja telah kehilangan
  pemimpin intelektuil dan di bidang moril. Hak- hak istimewa yang berupa harta
dan kekuasaan membuat ketidaksenangan masyarakat Inggris terhadap kaum
rokhaniawan gereja Roma.perasan tidak sengan tersebut juga timbulkan oleh rasa
nasionlisme yang semakin kuat. Masyarakat tidak lagi menerima begitu saja
campur tangan kekuasaan gereja dalam hal ini adalah paus. Selain itu juga adanya
gerakan Protestanisme dari jerman yang berpangaruh terhadap reaksi- reaksi dari
masyarakat, ada yang bergabung dalam geraakan tersebut ada pula yang beralih
 pada Agama Ortodox.
Pada dasarnya rja Henry VIII adalah penganut gereja katolik, namun karena
adanya permasalahan pribadi akhirnya terjadi perpecahan hubungan antara
kerajaan dan Gereja Roma, dan hal itu sebagai penyebab khusus adanya revolusi

13 

http://slide pdf.c om/re a de r/full/ma ka la h-ne ga ra -ba ngsa -inggr is 13/25


 

5/12/2018 Ma ka la h Ne ga ra Ba ngsa Inggr is - slide pdf.c om

keagamaan di inggris. Pada waktu itu Henry VIII tidak mempunyai keturunan
laki- laki, dan paus memberikan pengesahan kepadanya Untuk menikahi janda
kakaknya chaterin aragon padahal ia ingin menikahi Ana boyle sebagai keturunan
Spanyol. Walaupun itu dilarang namun paus mengesahkanya karena adanya

 permasalahan pribadi gereja roma dengan negara spanyol. Semenjak peristiwa itu
henry VIII menyadari bahwa selama ini inggris mengalami ketimpangan
kedaulatan. Sebagai negara yang berdaulat seharusnya inggris harus dapat
menentukan sendiri segala urusan yang terjadi di dalam negri tanpa campur 
tangan dari pihak lain.
Keputusan pisah dengan gereja roma tersebut di sambut baik oleh Parlemem,
Parlemen kemudian memperoleh posisi yang semakin penting karena semenjak itu
 parlemen selalu disertakan dala segala pengambilan keputusan pemerintah, hal itu
mempertegas fungsi organisasi itu dalam pemerintahan inggris. Undang- undang
yang dibuat oleh parlemen salah satunya yang terpenting adalah ³ supermacy act´
1534 yang berisi tentang kemerdekaan gereja Inggris dan Raja sebagai pemimpin
Tertinggi. Selain itu mengenai UU pembubaran Biarawati yang ada di inggris dan
menyita harta dan tanah sebagai fasilitas yang diberikan negara. Pembubaran dan
  penyitaan itu dilakukan dengan alasan bahwa para Biarawati dan Rokhaniawan
gereja roma menjadi sarang takhayul dan menggunakan fasilitas negara untuk 
hidup bermewah- mewahan dan jauh dari ajaran agama bahkan tidak menjalankan
ibadah. Selain itu penyitaan itu sebagai cara untuk kembali mengisi kas negara
yang kosong. Kitab injil diterjemahkan dalam bahasa inggris dan bebas untuk di
edarkan.
Ketidakjelasan dalam permasalahan Keagamaan masih dirasakan sampai
Henry VIII meninggal. Namun satu hal dari kenyataan itu adalah Supermacy
negara atas Gereja . inilah salah satu pondasi yang diletakan oleh Henry VIII bagi
Inggris di zaman moderen. Kepribadian Henry yang luar biasa berhasil meletakan
dasar-dasar utama bagi pertumbuhan negaranya. Dengan cara pemulihan
ketertiban umum serta kewibawaan pemerinyah, eliminasi kekuatan para
  bangsawan agung merupakan saingan bagi pemerintah nasional. Pemerintahan
Monarki melalui dewan raja dan perlemen berwenang dalam semua segi
kehidupan bangsa (Omnicompetent), pengelolaan Ekonomi, pembentukan
angkatan laut kerajaan.

14 

http://slide pdf.c om/re a de r/full/ma ka la h-ne ga ra -ba ngsa -inggr is 14/25


 

5/12/2018 Ma ka la h Ne ga ra Ba ngsa Inggr is - slide pdf.c om

Setelah Henry VIII digantikan anaknya yaitu Edward VI permasalahan agama


di tangani dengan lebih toleran, kebebasab rakyat untuk memilih agama katolik 
atau protestan sangat dihargai. Kemudian diciptakanya ³ Prayer book´ yang
ternyata sesuai dengan apa yang di inginkan sebagian rakyat inggris, namun

kemudian pada pemerintahan Marry permasalahan agama yang bertahun- tahun


telah mengalami perbaikan akhirnya kembali pada kondisi lama yaitu pemaksaan
keyakinan untuk menaati doktrin ±doktrin gereja Katolik roma. Mary ingin
menghilangkan revolusi keagamaan dan kebanggaan Nasional rakyat inggris
yang telah susah payah dicapai. Dia juga membangun hubungan baik dengan
spanyol denagn cara menikah dengan Raja philip. Namun pernikahan tersebut
  justru membawa kerugian bagi Inggris karena spanyol tidak mau tersaingi oleh
inggri dalam perdagangan sehingga terkadang Philip menggunakan cara- cara
yang licik untuk menelabuhi perdagangan Inggris. Mary kemudian mengaktifkan
kembali Undang- undang kemurtadan dan merubah UU keagamaan yang telah
dibuat sebelumnya. Banyak rakyat inggris yang dibakar hidup- hidup karena
melanggar doktrin gereja katolik roma peristiwa itu dikenal dengan sebutan ³
Bloody marry´. Hal tersebut semakin menguatkan pendapat umum masyarakat
untuk antipati mendalam terhadap gereja Katolik roma dan memperkuat semangat
 protestanisme.
d.  Penyelesaian Permasalahan Agama ( Elizabeth 1558- 1603)
Penyelesaian permasalahan agama merupakan kebijaksanaan pada masa
  pemerintahan Elizabet 1. Dia berhasil melakukan pendekatan dengan kaum
katolisme dan protestanisme. Dalam usahanya dia bersama parlemen membuat
undang- undang untuk meniadakan gereja katolik roma dan meniadakan
kekuasaan paus. Dan dibuatnya ³book of common prayer´ satu- satunya buku
kebaktian yang sah dan membentuk gereja Nasional yaitu gereja Anglikan dengan
monarki Inggris sebagai pimpinan tertinggi. Pada waktu itu masih banyak 
  perlawanan dari Gereja katolik roma untuk menumbangkan gereka Anglikan
  bahkan dengan cara membuang ratu dari gereja katolik dan berusaha
mempengaruhi masyarakat untuk tidak mematuhi perintah ratunya. Disamping itu
 juga timbul golongan separatis dari kaum Protestan radikal yang menolak adanya
gereka nasional.
 Namun secara umum usaha pemecahan yang dilakukan oleh ratu elizabeth 1 
merupakan kebijakan yang tepat, terbukti gereja Anglikan masih bertahan sampai

15 

http://slide pdf.c om/re a de r/full/ma ka la h-ne ga ra -ba ngsa -inggr is 15/25


 

5/12/2018 Ma ka la h Ne ga ra Ba ngsa Inggr is - slide pdf.c om

saat ini. Disamping penyelesaian permasalahan agama Elizabet juga


memprakarsai kebijakan mengenai perdamaian dengan Skotlandia, Pengukuhan
negara nasional, memperluas Ekspansi perdagangan internasional, kejayaan
armada laut diatas Spanyol.

Di bawah pemerintahan raja-raja Tudor tumbuh kesadaran dan kebangsaan


nasional yang kuat bersamaan dengan semakin mantapnya keadaan di dalam negeri
dan semakin menanjaknya martabat negara dalam percaturan politik di Eropa. Pada
masa James 1 (1603-1625) terdapat pertegangan antara kaum High Church
(katolik) dengan kaum Puritan (orang protestan extrim). Situasi ini diwariskan
kepada pemerintahan Charles 1 (1625-1649). Konflik ini mendorong perang
dengan Skotlandia. Perpecahan antara kelompok Puritan (parlemen) dengan
Anglikan semakin memanas ketika ada pembunuhan besar-besaran dan terjadilah
  perang saudara. Setelah kematian Charles, Inggris berubah menjadi negara
republik. Calon anggota parlemen adalah nama-nama yang diajukan oleh gereja.
  Namun pemulihan monarki Inggris dilakukan oleh orang-orang katolik yang
mengusung Charles II menjadi raja. Namun usaha itu ditentang oleh Cromwell.
Perang laut antara Inggris dan Belanda berlangsung karena adanya kebijakan
Inggris yang merugikan Belanda. Perang laut kemudian mengalihkan sasarannya
kepada Spanyol yang sejak lama tidak memberi kebebasan kepada para pedagang
 bukan Spanyol untuk berdagang dengan negeri-negeri jajahannya. Perang tersebut
membawa kemenangan bagi Inggris. Kematian Cromwell membawa Inggris ke
 bentuk semula yaitu monarki dengan dipimpin Charles II.

Cara-cara radikal ke arah perubahan menemui jalan buntu, Inggris kembali


ke cara-cara yang tidak meninggalkan lembaga-lembaga tradisionil. Antara
kekuatan raja dengan parlemen sama besar sehingga ketegangan pun terjadi.
Charles II melaksanakan pemerintahan dengan raja absolut dan agama khatoliknya.
Dia mencoba meniru model Prancis, dan kerjasama rahasia dengan Prancis pun

dilakukan. Namun terjadi kecurigaan oleh Parlemen sehingga Charles mengubah


siasat. Charles mencoba mencari dukungan parlemen. Dalam keadaan ini parlemen
mengelompok ke dalam dua kelompok yaitu kelompok yang mendukung raja dan
Gereja Anglikan dinamakan ³Tories´, sedangkan kelompok yang menghendaki
monarki konstitusionil dengan seorang monarki Protestan dan bersikap toleran
terhadap kaum ³dessenters´ dinamakan ³whigs´. Sementara itu Charles bersekutu

16 

http://slide pdf.c om/re a de r/full/ma ka la h-ne ga ra -ba ngsa -inggr is 16/25


 

5/12/2018 Ma ka la h Ne ga ra Ba ngsa Inggr is - slide pdf.c om

dengan Belanda untuk melawan Prancis dan Katolisisme. Persekutuan ini


dikarenakan Inggris percaya bahwa di bawah monarki Protestanlah kelangsungan
hidup sistem parlementer dan Gereja Anglikan dapat dijamin.

Charles II diganti James II (1685-1688) yang beragama Katolik. Dalam


 pergantian ini James mendapat dukungan partai Tory dengan catatan James akan
meenuhi janjinya untuk memisahkan urusan agama dengan urusan negara. Namun
James menginginkan untuk mengembaika n inggris ke pengakuan Gereja Katolik 
Roma. Orang-orang Katolik diangkat menjadi pejabat negara, gereja, universitas,
  bahkan gereja. Tahun 1685 Duke of Monmouth mendarat di Inggris barat daya
untuk merebut tahta yang mendapat dukungan dari kaum menengah bawah yaitu
kaum Puritan, namun pemberontakan Monmouth berhasil ditumpas dengan

tindakan-tindakan kejam. Monmouth dan pengikutnya pun di hukum mati. Hal


tersebut menyebabkan kekuatan oposisi terhadap James II semakin kuat, yaitu
kaum Tory yang selama ini mendukungnya dan kaum Whig. Keduanya bersatu dan
mengusung William of Orange. Bangsa Inggris khawatir akan terjadi kekejaman
  jika kaum Katolik menang. Kemelut terjadi ketika James mengeluarkan
³Declaration of Indulgence´ yang membatasi kaum Katolik dan ³dissentres´
karena pada dasarnya pengangkatan tersebut menyalahi undang-undang. Harapan
kebebasan rakyat Inggris musnah ketika lahir anak James II yang tentunya akan

menjadi pimpinan dengan didikan Katolik.

James II diturunkan dari tahta kerajaan oleh parlemen. Disusunlah


³Declaration of Rights´ yang menyerahkan mahkota Inggris kepada William dan
Mary. Sejak saat itu tidak ada lagi seorang monarki Inggris yang dapat memerintah
atas dasar ³hak ketuhanan/ divine right´, dalam hal ini raja harus melaksanakan
tugas sesuai dengan kehendak Parlemen. Parlemen mengubah ³Declaration of 
Right´ menjadi ³Bill of Right´ yang menandai berakhirnya kemelut antara
Parlemen dan Monarkhi yang berlangsung seabad. Secara garis besar ketentuan-
ketentuan dalam ³Bil of Right´ adalah: (1) Raja tidak dapat memungut pajak tanpa
 persetujuan Parlemen; (2) Raja tidak boleh mempunyai pasukan tetap selama masa
damai tanpa persetujuan Parlemen; (3) Seorang Katolik tidak boleh menjadi Raja
atau Ratu Inggris; (4) Raja tidak boleh menangguhkan berlakunya undang-undang;
(5) Parlemen harus sering bersidang dan dalam sidang para anggota dapat
melakukan debat secara bebas; (6) Hamba-hamba kerajaan hendak mengajukan

17 

http://slide pdf.c om/re a de r/full/ma ka la h-ne ga ra -ba ngsa -inggr is 17/25


 

5/12/2018 Ma ka la h Ne ga ra Ba ngsa Inggr is - slide pdf.c om

  petisi pada Raja tanpa rasa takut dan dituntut; (7) Orang-orang yang dituduh
melakukan kejahatan tidak boleh diadili tanpa juri dan tidak boleh dihukum secara
 berlebihan. Peritiwa-peristiwa yang berlangsung ini disebut ³Glorious Revolution´
atau ³Revolusi Gemilang´

C.   REVOLUSI INDUSTRI DAN LIBERALISME


1.   Revolusi Industri

Masalah pertama yang dihadapi William adalah membereskan keadaan


dalam negeri sehingga kepercayaan yang telah diberikan bangsa Inggris kepadanya
tidak sia-sia. Dalam pemerintahannya permasalahan perselisihan politik dan agama
terselesaikan. Perlawanan terjadi oleh Skotlandia dan Irlandia. Pemberontakan
yang terbesar adalah di Irlandia namun pada akhirnya Irlandia pun kalah. Sesudah
menyelesaikan masalah dalam negeri, William fokus pada perlawanan terhadap
Perancis. Inggris mengalami revolusi diplomatik sebagai strategi melawan Prancis.
Inggris pun menang, dan kemenangan itu berarti lenyapnya persaingan Prancis
dalam usaha di tanah jajahan. Pada akhir masa dinasti Stuart, Ratu Anne disibukan
dengan perang Inggris dan Prancis. Pada waktu perang berlangsung, terjadi
  penyatuan antara Inggris dan Skotlandia. Mahkota dua negara disatukan, namun
lembaga negaranya masih berdiri sendiri-sendiri. Ekspansi jajahan dan laut
dimanfaatkan oleh Stuart untuk memperluas perdagangan. Inggris membuka
 perkebunan dan daerah pertanian. Yang menetap di New England awalnya adalah
kaum Puritan yang pindah karena merasa tidak bebas dalam melaksanakan
agamanya. Motif agama dan ekonomi ini mendorong kaum Katolik Inggris untuk 
menetap di wilayah Amerika Utara. Wilayah Inggris pun semakin meluas.

³Revolusi Gemilang´ mampu menggeser titik berat kekuasaan politik dari


monarki ke parlemen, namun William tidak rela jika parlen menjadi satu-satunya
kekuatan penggerak di bidang politik. William memperlakukan parlemen sebagai

sekutunya dalam melaksanakan pemerintahan. Ratu Anne, George I dan II yang


memerintah setelah William tidak mempunyai kekuatan dalam permainan politik 
dan bahasa Inggis sehingga tidak dapat mengikuti sidang-sidang Dewan Raja.
Dibentuklah dewan menteri atau ³kabinet´ dengan perdana menteri sebagai
ketuanya. Menteri adalah perwakilan dari parlemen yang partainya merupakan
  partai mayoritas. Setiap menteri bertanggungjawab terhadap departemen secara

18 

http://slide pdf.c om/re a de r/full/ma ka la h-ne ga ra -ba ngsa -inggr is 18/25


 

5/12/2018 Ma ka la h Ne ga ra Ba ngsa Inggr is - slide pdf.c om

keseluruhan. Perdana menteri melakukan pengawasan, koordinasi, dan penyatuan


terhadap kabinet secara keseluruhan. Robert Walpole adalah penyumbang terbesar 
 bagi pertumbehan sistem ini.

Inggis menjadi negara pertama yang mengalami revolusi industri. Fakor 


  pendorangnya adalah peningkatan produksi yang didesak oleh pertumbuhan
 penduduk. Peningkatan prokuksi ini diatasi dengan penemuan alat-alat baru yang
digerakan tenaga mesin atau uap. Angkatan laut Inggris menjamin distribusi lancar 
dan aman. Namun revolusi agraria meninggalkan korban, yaitu petani-petani kecil
yang terpaksa meninggalkan kampungnya demi menjadi buruh guna
mengoperasionalkan mesin-mesin. Revolusi industri, menimbulkan dampak 
mendalam bagi kehidupan sosial. Runtuhnya kerajaan-kerajaan kuat seperti

 Northumberia dan Mercia dikarenakan perpindahan penduduk dari desa ke daerah


tersebut yang dijadikan daerah industri baru. Korban lain adalah pekerja kecil yang
gulung tikar karena tidak dapat bersaing dengan perusahaan-perusahaan besar.
Kegiatan memintal dan menenun yang biasanya menjadi pekerjaan sambilan bagi
  para pekerja dan keluarganya untuk mencari tambahan nafkah tidak dapat lagi
dilakukan karena terdesak oleh mesin. Karena pada saat itu tujuan revolusi industri
adalah mencari dan menumpuk kekayaan maka perusahaan tidak memperhatikan
kesejahteraan buruh. Buruh tidak hanya mendapat penyiksaan fisik, namun juga

  psikologis. Majikan menentang ikut campur pemerintah dalam urusan ekonomi.


Revolusi industri memunculkan golongan baru yatu kaum teknisi. Kaum teknisi
sangat memegang kuci dalam nerjalan tidaknya kegiatan ekonomi.

Revolusi industri tidak mungkin terjadi tanpa revolusi di bidang lain, yaitu
  bidang transportasi. Kaum industrialis mendesak pemerintah agar jalan-jalan
diperbaiki, dan parlemen memberikan respon positif dengan mengesahkan undang-
undang yang memberi kuasa kepada para tuan tanah dan usahawan yang berminat
untuk membangun dan memelihara jalan-jalan dan memungut bayaran dari orang-
orang yang menggunakan jalan itu. Dengan adanya undang-undang ini dalam
  jangka waktu yang tidak lama jaringan jalan-jalan yang agak bermutu telah
dibangun. Baru awal abad 19 dibangun jalan-jalan yang tahan segala cuaca.
Penemuan mesin uap digunakan pula untuk alat transportasi baik darat maupun air 
sehingga pengangkutan menjadi lebih efisien, cepat, dan murah.

19 

http://slide pdf.c om/re a de r/full/ma ka la h-ne ga ra -ba ngsa -inggr is 19/25


 

5/12/2018 Ma ka la h Ne ga ra Ba ngsa Inggr is - slide pdf.c om

Di Inggris, tekanan pada ³akal-fikiran´ atau ³ratio´ tampak dalam berbagai


  bidang kehidupan. Dalam bidang agama, dapat terlihat semakin kuatnya
³latitudinarianism´ yaitu paham yang menghendaki pandangan luas dan liberal
dalam Gereja Anglikan. Di kalangan terdidik tersebar pula faham ³Deisme´ yang

memandang Tuhan sebagai ³sebab pertama´ yang menciptakan segala hukum alam
yang tetep dan abadi, maksudnya setelah Tuhan menciptakan hukum alam maka
dia tidak akan mengubahnya jadi percuma berdoa dan beribadah. Di bidang sosial
dan politik, tampak dalam keyakinan akan kebaikan hak-hak hakiki manusia, dan
adanya tata alamiah yang mendasari masyarakat dan perlu dibebaskan dari
  belenggu lembaga-lembaga usang agar dapat mewujudkan diri. Di bidang
kasusteraan,pengaruh rasionalisme terasa dalam karya yang intelek baik dalam
  bentukmaupun isinya.

Reaksi terhadap rasionalisme pun muncul. Reaksi ini berawal dari bidang
agama. Munculah gerakan ³methodisme´ yang membangkitkan kembali khotbah-
khotbah. Di bidang politik, reaksi ditunjukan oleh Edmund Burke dalam karyanya
³Reflection on the Revolution France´. Inti dari gagasan ini ingin menyadarkan
³apakah akal pikiran saja cukup untuk dijadikan panutan yang baik?´. Dibidang
kasusteraan dan kesenian, reksi terwujud dalam ³Gerakan Romantik´. Rakyat
 pedesaan yang bersahaja, kebudayaan, dan sejarah pribumi, dan alam liar menjadi

sumber inspirasi.

2.  Liberalisme
Kebijakan Robert Peel sebagai menteri dalam negeri mencerminkan
 perikemanusiaan yang sejak lama mengikat di Inggris berkat usaha yang dilakukan
oleh kaum Methodiss dan kaum Filantrop seperti Wilberforce dan berkat pengaruh
rasionalisme dan romantisme. Hukum yang begitu keras pun menjadi lebih
  berperikemanusiaan. Dalam politik terhadap keagamaan di luar gereja ressmi
terdapat kecenderungan ke arah liberalisasi. Kaum katolik diberikan hak yang sama
dengan kaum protestan. Undang-undang Perobahan Parlemen tahun 1832

membuka lembaran baru dan dapat disejajarkan dengan Refolusi Gemilang.


Dengan pengesahan undang-undang ini kelemahan-kelemahan menyolok dari
sistem perwwakilan sihapuskan sehingga lebih masuk akal. Memang perubahan ini
tidak terlalu radikal, tetapi yang paling penting kaum industrialis berhasil

20

http://slide pdf.c om/re a de r/full/ma ka la h-ne ga ra -ba ngsa -inggr is 20/25


 

5/12/2018 Ma ka la h Ne ga ra Ba ngsa Inggr is - slide pdf.c om

menyamakan kedudukan politiknya dengan kaum aristokrat tuan tanah yang


merupakan kaum penguasa tradisionil.
Kaum buuruh yang mengadakan gerakan-gerakan untuk memperoleh hak-
haknya dengan ³People Charter´ yang berisi: hak suara bagi laki-laki dewasa,

  pemilihan bebas dan rahasia, distrik-distrik pemilihan yang sama, dihapuskannya


kriterium kakayaan bagi semua anggota parlemen, dan gaji bagi anggota parlemen.
Manisfestasi supremasi golongan menengah nyata sekali dalam pencabutan
Undang-undang Gandum yang disertai gerakan mendukung perdagangan bebas
sebagai kekuatan ekonomi dan politik bagi kaum industrialis dan menjaga harga
gandum.
Abad pertengahan merupakan puncak kemakmuran dan kemegahan bagi
Inggris. Sebagai negara industri dan penjajah terbesar di dunia yang memiliki
Angkatan Laut yang merajahi samudera, inggis menduduki posisi istimewa dalam
 percaturan politik dan ekonomi internasional. Suasana puas dan percaya diri serta
angkuh berjaya. Dalam pembaharuan di bidang politik kaum libaral memberikan
amandemen terhadap peraturan yang ada sehingga menghasilkan undang-undang
  perubahan parlemen yang raddikal. Kaum menengah bawah diberi hak untuk 
memilih. Geraakan ke arah demokrasi ini membuat perlunya penyelarasaan dalam
monarki inggis. Masalah kerajaan dipercayakan kepada perdana menteri, dengan
demikian kekuatan eksekutif terletak di pedana mentri dan anggotaanya. Monarki
inggris menjadi lambang kesatuan dan titik pusat loyalitas yang mengikat seluruh
Britania beserta dominion-dominionnya.
Pada saat perang dunia I bangsa inggris melupakan segala pertentangan
  politik dalam negeri dapat memusatkan semua daya fikiran, dan dana bagi
kemenangan dalam perang beasar itu. akibat perang dunia I inggris kehilangan
760.000 prajurit dan 1.700.000 lika-luka, kehilangan materiil terbesar dirasakan
dalam armada niaga yang kehilanga 40% dari jumlah tonesenya, bergsernya pusat
 perbankan dan keuangan dari London ke New York, kehilangan pasaran dunia, dll.
Akibat PD I dalam hal yang positif adalah pembagian kekuasaan yang merata,
campur tangan pemerintah lebih intensif, wanita mempunyai hak pilih, dll. Setelah
PD I pengangguran menjadi masalah utama. Inggris mengatasinya dengan
mengeluarkan poundesterling senilai 2 milyaar dolar. Menurunya sektor agraris
menyebabkan inggris mengimport barang-barang.

21

http://slide pdf.c om/re a de r/full/ma ka la h-ne ga ra -ba ngsa -inggr is 21/25


 

5/12/2018 Ma ka la h Ne ga ra Ba ngsa Inggr is - slide pdf.c om

Perang dunia II adalah perang total dimana seluruh ddaya dan potensi
negara-negara yang terlibat ditumpahkan, dan dimana tidak satu pun aspek 
kehidupan negara luput darinya. Belum pulihnya luka akibat PD I inggris harus
siap menghaddapi PD II. Tergesernya inggris dari kedudukan teratass di dunia ini

merupakan penyesuaian-penyesuaian terutama dalam bidang politik, ekonomi, dan


mental. Kondisi perekonomian yang kacau menuntut inggris melaksanakan
  peningkatan produksi, memberikan surplus untuk eksport, memperkuat mata uang,
dan menjaga keseimbangan neraca pembayaran. Keadaan ekonomi pun berangsur 
angsur membaik bhakan inggris dapat menikmati kemakmuran. Pembagian rezeki
yang lebih merata dan keadilan sosial yang lebih mantap di dalam ³negara
sejahtera´ telah mengurangi perbedaan dan ketegangan antar golongan dalam
masyarakat inggris. Dari sejarah inggris terkenal sebagai negara yang kuat dalam
  bidang pragmatis, ³common sence´, dan ³inventiveness´ yang terlihat dalam
inggris memecahkan berbagai masalah.
D.  SPIRIT BANGSA INGGRIS DALAM MEMBANGUN NEGARANYA

Inggris merupakan salah satu negara di benua eropa yang dapat dikatakan kuat
dari segi ekonomi, angkatan militer, pemerinyahan dll. Kekuatan yang dimilki negara
Inggris sampai saai ini diperoleh dengan masa dan proses yang sangat panjang.
Berulang kali inggris mengalami kegagalan dalam proses pembentukan negara
dengan permasalahan-permasalahan keagamaan ( doltrin gereja Roma ) yang selalu
mengiringi perjalanan kenegaraan inggris tidak membuat masyarakat inggris
menyerah dan justru menumbuhkan semangat nasionalisme yang tinggi masyarakat
inggris.
Spirit kebangsaan inggris tidak hanya ditunjukan oleh para penguasa
 pemerintahan namun dari mulai masyarakat golongan Bawah, dalam berbagai konflik 
keagamaan dan politik yang dialami inggris, tidak berpengaruh untuk menyurutkan
semangat masyarakat untuk mengembangkan IPTEK dan perekonomian negara. Hal
itu dapat ditunjukan dengan banyaknya masyarakat golongan bawahan yang berhasil
menaikan status sosialnya dengan bekerja keras membangun usaha serta
meningkatkan kualitas pendidikan. Hal itu sangat membantu keuangan negara Inggris
yang pada masa itu sedang mengalami krisis untuk kebutuhan perang. Rakyat Inggris
  juga dikenal taat terhadap negaranya, dalam mematuhi peraturan- peraturan yang
dibuat oleh pemerintah. Kepercayaan rakyat itulah sebagai kekuatan besar pemerintah
dalam melaksanakan pemerintahan kerajaan.

22 

http://slide pdf.c om/re a de r/full/ma ka la h-ne ga ra -ba ngsa -inggr is 22/25


 

5/12/2018 Ma ka la h Ne ga ra Ba ngsa Inggr is - slide pdf.c om

Spirit kebangsaan yang paling menonjol dari negara inggris adalah negara
inggris selalu belajar dari kegagalan dan pengalaman. Pada zaman pertengahan
armada militer inggris belum dapat dikatakan sebagus negara perancis maupun
sepanyol, inggris selalu mengalami kekalahan dalam melawan kedua negara itu saat

melakukan ekspansi ke benua atau negara lain. Namun kekaalahan itu dijadikan
inggris sebagai guru. Inggris kemudian belajar dari armada ,iliter perancis sehingga
kemudian Inggris menjadi salah satu negaar yang kuat dari segi armada militernya.

23 

http://slide pdf.c om/re a de r/full/ma ka la h-ne ga ra -ba ngsa -inggr is 23/25


 

5/12/2018 Ma ka la h Ne ga ra Ba ngsa Inggr is - slide pdf.c om

BAB III

PENUTUP

A.  SIMPULAN

Bangsa asli inggris adalah suku Iberia dan penduduk pendatang yaitu
suku kelt dan germanik. Inggris menjadi negara agama karena pengaruh kekuasaan
Roma. Persebaran agama kristen dilakukan oleh bangsa Anglo- Saxon. Tudor ->
tumbuh kesadaran dan kebangsaan nasional yang kuat bersamaan dengan semakin
mantapnya keadaan di dalam negeri dan semakin menanjaknya martabat negara dalam
  percaturan politik di Eropa. Pada pemerintahan James terdapat pertegangan antara
kaum High Church (katolik) dengan kaum Puritan (orang protestan extrim). Pada
 pemerintahan Charles 1 Konflik diatas mendorong perang dengan Skotlandia. Setelah
kematian Charles, Inggris berubah menjadi negara republik. Calon anggota parlemen
adalah nama-nama yang diajukan oleh gereja. Pemulihan monarki Inggris dilakukan
oleh orang-orang katolik yang mengusung Charles II menjadi raja.

³Bil of Right´ : Raja tidak dapat memungut pajak tanpa persetujuan Parlemen;
Raja tidak boleh mempunyai pasukan tetap selama masa damai tanpa persetujuan
Parlemen; Seorang Katolik tidak boleh menjadi Raja atau Ratu Inggris; Raja tidak 
  boleh menangguhkan berlakunya undang-undang; Parlemen harus sering bersidang
dan dalam sidang para anggota dapat melakukan debat secara bebas; Hamba-hamba
kerajaan hendak mengajukan petisi pada Raja tanpa rasa takut dan dituntut; Orang-
orang yang dituduh melakukan kejahatan tidak boleh diadili tanpa juri dan tidak boleh
dihukum secara berlebihan.Inggris menjadi negara pertama yang mengalami revolusi
industri yang disusul revolusi transportasi. Rasionelisme tumbuh di inggris dalam
 berbagai bidang. Inggris ikut dalam perang dunia I dan II.

B.  SARAN

Kita harus bisa mengadopsi hal-hal positif yang ada pada bangsa dan negara
Inggris untuk diterapkan di Indonesia agar Indonesia menjadi negara maju.

24 

http://slide pdf.c om/re a de r/full/ma ka la h-ne ga ra -ba ngsa -inggr is 24/25


 

5/12/2018 Ma ka la h Ne ga ra Ba ngsa Inggr is - slide pdf.c om

DAFTAR PUSTAKA

S, Winston Churchill. T he Spirit Of English History. 

Samekto. Ikhtisar Sejarah Bangsa Inggris. 1982. Jakarta: PT Sastra Budaya

25 

http://slide pdf.c om/re a de r/full/ma ka la h-ne ga ra -ba ngsa -inggr is 25/25

Anda mungkin juga menyukai