BAB I
PENDAHULUAN
BAB II
PEMBAHASAN
itu belum berakibat dikuasainya Inggris oleh Roma, karena balatentara itu segera
ditarik kembali. Kemudian tahun 43 M Roma melakukan penyerbuan lagi dan
mengalami kemenangan. Cara tentara Roma untuk menjaga dan tetap menguasai
wilayah-wilayah yang telah ditaklukannya ialah dengan membangun jaringan jalan
raya yang mrnghubungkan sistem perbentangan yang masing-masing dijaga tentara
reguler.
2
Salah satu pengaruh Roma yang terpenting terhadap orang-orang Kelt ialah
agama Kristen yang masuk ke Inggris pada abad ke-4. Ketika seratus tahun kemudian
balatentara serta pejabat-pejabat Roma ditarik kembali ke Roma dan peradaban Roma
di Inggris dilanda kemusnahan, maka yang tetap tegak antara sisa-sisa peninggalan
3
baik yang disebarkan oleh Gereja tidak saja terasa dalam urusan kenegaraan tetapi
juga dalam bidang kebudayaan pada umumnya. Penegetahuan dan kesennian
berkembang berkat pengaruh Gereja, terutama kesusasteraan, musik dan arsitektur.
Kesusasteraan Anglo-Saxon yang sebelumnya hanya berbentuk lisan, mulai dituliskan
oleh para rokhaniwan sehingga sebagian masih dapat tersimapan sampai sekarang.
e. Serbuan Orang-orang Skandinavia
prinsip yang mennjadi lazim ialah bahwa ³setiap orang memiliki seorang tuan (lord)´
yang wajib ia layani dan dari siapa ia memperoleh perlindungan, peradilan, dan
jaminan penghidupan. Hubungan pribadi antara bawahan dan atasan merupakan tali
pengikat yang mempersatukan seluruh masyarakat, bahkan seluruh negara.
4
bawah seorang raja keturunan Alfred the Wessex, yaitu Edward the Confessor. Juga
telah dikatakan bahwa hubungan Inggris dengan Denmark semakin jauh karena raja
baru itu telah berorientasi kepada Prancis. Maka tatkala Edward menduduki tahta
Inggris, ia mengangkat orang-orang Normandia dalam kedudukan-kedudukan tinggi
baik di lingkungan Gereja maupun dalam pemerintahan.
Pada tahun 1066 raja yang saleh dan lemah itu meninggal dengan mewariskan
tahta yang menjadi bahan sengketa karena konsep ³kesucian´ yang ia pegang teguh
tidak memungkinkan untuk memiliki keturunan. Maka sesudah Edward meningga
tanpa mempunyai keturunan yang dipilih oleh ³Witan´ sebagai penggantinya ialah
Harold, putra Godwin, Earl of Wessex. Namun pengangkatan Harold ini ditentang
oleh Harald Hadrada, raja Norwegia dan William, Duke of Normandy, yang masing-
masing seperti juga Harold masih mempunyai hubungan kekerabatan dengan Edward
teh Confessor, dan karenanya merasa berhak juga atas tahta Inggris. Menjelang akhir
bulan September 1066 pasukan Norwegia mendarat dibagian utara Inggris, namu
dapat dikalahkan oleh Harold. Beberapa minggu sesudah Harold berhasil
mengalahkan pasukan-pasukan Norwegia, ia sendiri dikalahkan dan terbunuh oleh
pasukan Willian dari Normandia di suatu tempat di Inggris selatan yang bernama
Hastings.
b. Akibat Penaklukan oleh Normandia
Sesuai dengan namanya, maka daerah Prancis yang disebut Normandia
sesungguhnya dikuasai oleh keturunan orang-orang Skandinavia. Orang-orang
Normandia itu tidak berusaha mempertahankan kebudayaan asli mereka, tetapi
bahkan menanggalkannya dan mengadopsi kebudayaan Prancis. Dalam segi politik,
feodalisme Normandia lebih ketat daripada feodalisme Anglo-Saxon. William
menjadi Raja Inggris setelah kemenangannya di Hastings. Dengan pemerintahannya,
William telah mencergah timbulnya anarki yang merupakan bahaya yang selalu
mengancam dalam sistem feodal, dan memulai pertumbuhan birokrasi kerajaan yang
efektif.
William tidak saja mengadakan perubahan-perubahan dalam sistem
pemerintahan, tetapi juga di bidang keagamaan, salah satunya yaitu pemisahan antara
5
peradilan Gereja dan peradilan sekuler. Salah satu akibat penaklukan oleh Normandia
yang tidak kalah pentingnya ialah yang mnyangkut bahasa Inggris.
c. Raja-Raja Anglo-Norman Sesudah William I
William I atau William the Conqueror (si Penakluk) yang meninggal tahun
1087 telah mewariskan suatu monarki serta suatu kerajaan yang cukup mantap berkat
perpaduan tiga cara pengendalian, aialah melalui sistem feodal, administrasi pusat,
dan pemerintahan daerah. Garis Normandia dilanjutkan oleh William Rufus atau
William II (1087-1100), putera tertua William I. Di bawah pemerintahan William II
terjadi sengketa antara raja dan Gereja. Penyebab pokok berkisar sekitar kekkuasaan
dan kekayaan duniawai yang dimiliki gereja dan cenderung menimbulkan rasa cemas
dan iri di kalangan sekuler, dan konflik tersebut masih berlanjut tatkala William
Rufus meninggal dan digantika oleh adiknya, yaitu Henry (1100-1135). Pada masa
pemerintahan Henry suasana semakin membaik.
Namun setelah kematian Henry I dan digantikan oleh Stephen of Blois
suasana menjadi semakin memburuk dan terjadi anarki dan kesewenang-wenangan
dan berlangsung teus sampai meninggalnya Stephen tahun 1154 yang kemudian
digantikan oleh Henry II.
d. Pertumbuhan Kota-Kota
Tatkala perdagangan di Eropa Barat mengalami kemunduran sesudah
runtuhnya kekaisaran Roma, ikut mundur pulalah kota-kota yang ada di bagian benua
itu. Keadaan di Eropa barat sesudah runtuhnya kekaisaran Roma itu tidak
memungkinkan bagi kegiatan perdagangan. Keadaan tersebut berubah berangsur-
angsur dalam abad ke-11 dan 12 tatkala keamanan di Eropa barat mulai membaik.
Dengan hidupnya kembali perdangan itu, bangkit pulalah pusat-pusat kegiatan usaha
dan perdaganganyang dinamakan kota.
Lambat laun kota-kota itu menginginkan kebebasan yang lebih besar dengan
hak-hak sendiri. Keinginan tersebut kemudian dapat terkabul sesudah kota-kota itu
memperoleh ³piagam´ (charter) dari raja dengan cara membeli. Hidupnya kembali
perdagangan yang mengakibatkan tumbuhnya kota-kota, berakibat pula pada peranan
uang dalam masyarakat. Selain itu, pertumbuhan kota-kota meningkatkan dinamika
masyarakat, karena penghunu-penghuni kota lebih bersifat terbuka terhadap hal-hal
baru.
6
Pada waktu Henry II dinobatkan sebagai raja, ia sebagai Count of Anjou telah
menguasai daerah-daerah luas di Prancis yang meliputi lebih dari separuh negeri itu.
Henry II memiliki sifat-sifat kepemimpinan dan dinamika yang memadai. Syarat lain
yang harus dipenuhi untuk dapat menguasai daerah-daerah seluas itu ialah suatu
aparat permanen yang benar-benar efektif.
7
berhasil dalam menjaga ketertiban dan keamanan, dan selain itu ia menempuh suatu
kebijaksanann baru dengan memberikan kepercayaan dan tanggungjawab lebih besar
kepada golongan menengah di kota-kota. Pemerintahan yang dijalankan Hubert
Walter hanya 4 tahun dan berakhir ketika Richard I yang diwakilinya terbunuh di
8
9
pemerintahan Edward parlemen masih taraf permulaan, namun dasar- dasar bagi
perkembangan selanjutnya sudah diletakan. Kebijaksanaan pada masa pemerintahan
Edward dalam bidang politik adalah pemantapan parlemen, pembaharuan Hukum,
salah satunya adalah hukum pertanahan. Mengatur adanya pajak pada Gereja. Dan
tidak terpengaruh dengan Roma walaupun dia adalah seorang yang taat beragama,
selain itu pada masa pemerintahan Edward diterapkan Bea masuk sebagai sarana
pembangunan keadaan ekonomi Inggris pada waktu itu.
c. Edward II dan Edward III
Edward II adalah pemimpin yang mempunyai tipikal lemah dan mudah
dipengaruhi oleh para penasehat- penasehat ambisius. Dalam keadaan seperti itu
kemudian dimanfaatkanm oleh para pemimpin agung untuk merebut kekuasaan lagi.
Kemudian timbul konflik antara raja dan para bangsawan. Namun konflik- konflik
tersebut tidak mempengaruhi jalannya keadaan masyarakat, rakyat cenderung hidup
tenang dan damai. Hal itu merupakan suatu bukti kemantapan lembaga- lembaga
pemerintah yang berangsur0n angsur tumbuh. Demikian pula parlemen tidak
terpengaruh denagn adayan konflik-konflik tersebut, justru terkadang parlemen
dijadikan sebagai penengah dalam konflik yang terjadi.
Pada pemerintahan Edward III , ia berhasil memulihkan kewibawaan seorang
raja. Pertama ia melakukan penyempurnaan dalam aparatur pemerintah denagn
diangkatnay ³ justices of the peace´di setiap ³ county´ yang bertugas membatu
pemerintah dalam melaksanakan premasalahan di masing- masing daerah. Dalam
pemerintahan Edward III lebih terbuka dengan bangsa asing, sehingga hal itu
mempermudah pihak asing memberikan bantuanya dala berperang. Skotlandia
akhirnya dapat ditkhlukan pada tahun 1333 namun kemudian setelah 8 tahun
melepaskan diri lagi.
d. Perang Seratus Tahun
Perang seratus adalah perang antara monarki inggris dan perancis. Salah satu
penyebab perselisihan ini adalah bahwa monarki inggris masih menguasai daerah
selatan perancis yaitu Gascony. Perselisiahn ini semakin diperburuj dengan adanya
perseklutuan prancis dengan Skotlandia yang mempersulit inggris untuk menguasai
skotlandia. Di bidang ekonomi terdapat persaingan dalam masalah angkatan laut
sehingga sering terjadi bajak membajak. Sealin itu peperangan dipicu denga
kenyataan bahwa pada zaman Pertengahan Inggis merupakan negara eropa yang
terkuat walaupun relatif kecil. Hal itu dikarenakan pemerintahan serta lembaganya
10
yang berhasil menjaga keamanan dan ketertiban dalam negeri. Di sisi lai Prancis
mempunyai daya tarik yang besar bagi orang-orang inggris karena negara itu lebih
luas, besar, beradap dan kaya. Namun masih lemah karena tidak mempunyai
pemerintahan yang baik.
11
12
politik ³ berimbang kekuasaan´ yaitu politik yang dimiliki inggris dengan cara
memihak negara- negara besar eropa yang terbukti efektif untuk menjaga
ketertiban di daerah eropa seperti Peraancis dan Spanyol, sebagai cara untuk
menghilangkan dominasi dari kedua negara itu. Reformasi dalam hal ini
dilatarbelakangi oleh rakyat Inggris sudah tidak tahan lagi dengan doktrin- doktrin
keagamaan yang dibuat oleg Gereja katolik Roma. Banyak kemudian muncul
gerakan- gerakan Rokhaniawan untuk melakukan pembaharuan gereja yang
dipimpin oleh john Wycliffe yang dilakukan secara sembunyi- sembunyi. Gerakan
itu lebih cenderung mengarah pada ajaran Protestan. Dan gerakan tersebut
disambut baik oleh rakyat inggris.
Menjelang akhir abad ke 15 terdapat peningkatan dalam bidan ilmu
pengetahuan, akibat dari membaiknya keamanan dan peningkatan sebagai usaha
Henry VIII dan masuknya pahan Renaissance. Para sarjana inggris yang pulang
dari Italia membawa minat baru dalam bidang kedokteran, sastra, Tata bahasa.hal
itu sangat berbeda apabila dibandingkan pada zaman pertengahan yang dikenal
sebagai zaman gelap karena dibatasi oleh ketentuan- ketentuan gereja.
Selain adanya revolusi keagamaan tersebut masih terdapat unsur- unsur
lainnya yang tidak kalah pentingnya yaitu Anti- Klerisme dan Nasionalisme.
Sebagai akibat dari kelemahan Rokhaniawan sendiri, gereja telah kehilangan
pemimpin intelektuil dan di bidang moril. Hak- hak istimewa yang berupa harta
dan kekuasaan membuat ketidaksenangan masyarakat Inggris terhadap kaum
rokhaniawan gereja Roma.perasan tidak sengan tersebut juga timbulkan oleh rasa
nasionlisme yang semakin kuat. Masyarakat tidak lagi menerima begitu saja
campur tangan kekuasaan gereja dalam hal ini adalah paus. Selain itu juga adanya
gerakan Protestanisme dari jerman yang berpangaruh terhadap reaksi- reaksi dari
masyarakat, ada yang bergabung dalam geraakan tersebut ada pula yang beralih
pada Agama Ortodox.
Pada dasarnya rja Henry VIII adalah penganut gereja katolik, namun karena
adanya permasalahan pribadi akhirnya terjadi perpecahan hubungan antara
kerajaan dan Gereja Roma, dan hal itu sebagai penyebab khusus adanya revolusi
13
keagamaan di inggris. Pada waktu itu Henry VIII tidak mempunyai keturunan
laki- laki, dan paus memberikan pengesahan kepadanya Untuk menikahi janda
kakaknya chaterin aragon padahal ia ingin menikahi Ana boyle sebagai keturunan
Spanyol. Walaupun itu dilarang namun paus mengesahkanya karena adanya
permasalahan pribadi gereja roma dengan negara spanyol. Semenjak peristiwa itu
henry VIII menyadari bahwa selama ini inggris mengalami ketimpangan
kedaulatan. Sebagai negara yang berdaulat seharusnya inggris harus dapat
menentukan sendiri segala urusan yang terjadi di dalam negri tanpa campur
tangan dari pihak lain.
Keputusan pisah dengan gereja roma tersebut di sambut baik oleh Parlemem,
Parlemen kemudian memperoleh posisi yang semakin penting karena semenjak itu
parlemen selalu disertakan dala segala pengambilan keputusan pemerintah, hal itu
mempertegas fungsi organisasi itu dalam pemerintahan inggris. Undang- undang
yang dibuat oleh parlemen salah satunya yang terpenting adalah ³ supermacy act´
1534 yang berisi tentang kemerdekaan gereja Inggris dan Raja sebagai pemimpin
Tertinggi. Selain itu mengenai UU pembubaran Biarawati yang ada di inggris dan
menyita harta dan tanah sebagai fasilitas yang diberikan negara. Pembubaran dan
penyitaan itu dilakukan dengan alasan bahwa para Biarawati dan Rokhaniawan
gereja roma menjadi sarang takhayul dan menggunakan fasilitas negara untuk
hidup bermewah- mewahan dan jauh dari ajaran agama bahkan tidak menjalankan
ibadah. Selain itu penyitaan itu sebagai cara untuk kembali mengisi kas negara
yang kosong. Kitab injil diterjemahkan dalam bahasa inggris dan bebas untuk di
edarkan.
Ketidakjelasan dalam permasalahan Keagamaan masih dirasakan sampai
Henry VIII meninggal. Namun satu hal dari kenyataan itu adalah Supermacy
negara atas Gereja . inilah salah satu pondasi yang diletakan oleh Henry VIII bagi
Inggris di zaman moderen. Kepribadian Henry yang luar biasa berhasil meletakan
dasar-dasar utama bagi pertumbuhan negaranya. Dengan cara pemulihan
ketertiban umum serta kewibawaan pemerinyah, eliminasi kekuatan para
bangsawan agung merupakan saingan bagi pemerintah nasional. Pemerintahan
Monarki melalui dewan raja dan perlemen berwenang dalam semua segi
kehidupan bangsa (Omnicompetent), pengelolaan Ekonomi, pembentukan
angkatan laut kerajaan.
14
15
16
17
petisi pada Raja tanpa rasa takut dan dituntut; (7) Orang-orang yang dituduh
melakukan kejahatan tidak boleh diadili tanpa juri dan tidak boleh dihukum secara
berlebihan. Peritiwa-peristiwa yang berlangsung ini disebut ³Glorious Revolution´
atau ³Revolusi Gemilang´
18
Revolusi industri tidak mungkin terjadi tanpa revolusi di bidang lain, yaitu
bidang transportasi. Kaum industrialis mendesak pemerintah agar jalan-jalan
diperbaiki, dan parlemen memberikan respon positif dengan mengesahkan undang-
undang yang memberi kuasa kepada para tuan tanah dan usahawan yang berminat
untuk membangun dan memelihara jalan-jalan dan memungut bayaran dari orang-
orang yang menggunakan jalan itu. Dengan adanya undang-undang ini dalam
jangka waktu yang tidak lama jaringan jalan-jalan yang agak bermutu telah
dibangun. Baru awal abad 19 dibangun jalan-jalan yang tahan segala cuaca.
Penemuan mesin uap digunakan pula untuk alat transportasi baik darat maupun air
sehingga pengangkutan menjadi lebih efisien, cepat, dan murah.
19
memandang Tuhan sebagai ³sebab pertama´ yang menciptakan segala hukum alam
yang tetep dan abadi, maksudnya setelah Tuhan menciptakan hukum alam maka
dia tidak akan mengubahnya jadi percuma berdoa dan beribadah. Di bidang sosial
dan politik, tampak dalam keyakinan akan kebaikan hak-hak hakiki manusia, dan
adanya tata alamiah yang mendasari masyarakat dan perlu dibebaskan dari
belenggu lembaga-lembaga usang agar dapat mewujudkan diri. Di bidang
kasusteraan,pengaruh rasionalisme terasa dalam karya yang intelek baik dalam
bentukmaupun isinya.
Reaksi terhadap rasionalisme pun muncul. Reaksi ini berawal dari bidang
agama. Munculah gerakan ³methodisme´ yang membangkitkan kembali khotbah-
khotbah. Di bidang politik, reaksi ditunjukan oleh Edmund Burke dalam karyanya
³Reflection on the Revolution France´. Inti dari gagasan ini ingin menyadarkan
³apakah akal pikiran saja cukup untuk dijadikan panutan yang baik?´. Dibidang
kasusteraan dan kesenian, reksi terwujud dalam ³Gerakan Romantik´. Rakyat
pedesaan yang bersahaja, kebudayaan, dan sejarah pribumi, dan alam liar menjadi
sumber inspirasi.
2. Liberalisme
Kebijakan Robert Peel sebagai menteri dalam negeri mencerminkan
perikemanusiaan yang sejak lama mengikat di Inggris berkat usaha yang dilakukan
oleh kaum Methodiss dan kaum Filantrop seperti Wilberforce dan berkat pengaruh
rasionalisme dan romantisme. Hukum yang begitu keras pun menjadi lebih
berperikemanusiaan. Dalam politik terhadap keagamaan di luar gereja ressmi
terdapat kecenderungan ke arah liberalisasi. Kaum katolik diberikan hak yang sama
dengan kaum protestan. Undang-undang Perobahan Parlemen tahun 1832
20
21
Perang dunia II adalah perang total dimana seluruh ddaya dan potensi
negara-negara yang terlibat ditumpahkan, dan dimana tidak satu pun aspek
kehidupan negara luput darinya. Belum pulihnya luka akibat PD I inggris harus
siap menghaddapi PD II. Tergesernya inggris dari kedudukan teratass di dunia ini
Inggris merupakan salah satu negara di benua eropa yang dapat dikatakan kuat
dari segi ekonomi, angkatan militer, pemerinyahan dll. Kekuatan yang dimilki negara
Inggris sampai saai ini diperoleh dengan masa dan proses yang sangat panjang.
Berulang kali inggris mengalami kegagalan dalam proses pembentukan negara
dengan permasalahan-permasalahan keagamaan ( doltrin gereja Roma ) yang selalu
mengiringi perjalanan kenegaraan inggris tidak membuat masyarakat inggris
menyerah dan justru menumbuhkan semangat nasionalisme yang tinggi masyarakat
inggris.
Spirit kebangsaan inggris tidak hanya ditunjukan oleh para penguasa
pemerintahan namun dari mulai masyarakat golongan Bawah, dalam berbagai konflik
keagamaan dan politik yang dialami inggris, tidak berpengaruh untuk menyurutkan
semangat masyarakat untuk mengembangkan IPTEK dan perekonomian negara. Hal
itu dapat ditunjukan dengan banyaknya masyarakat golongan bawahan yang berhasil
menaikan status sosialnya dengan bekerja keras membangun usaha serta
meningkatkan kualitas pendidikan. Hal itu sangat membantu keuangan negara Inggris
yang pada masa itu sedang mengalami krisis untuk kebutuhan perang. Rakyat Inggris
juga dikenal taat terhadap negaranya, dalam mematuhi peraturan- peraturan yang
dibuat oleh pemerintah. Kepercayaan rakyat itulah sebagai kekuatan besar pemerintah
dalam melaksanakan pemerintahan kerajaan.
22
Spirit kebangsaan yang paling menonjol dari negara inggris adalah negara
inggris selalu belajar dari kegagalan dan pengalaman. Pada zaman pertengahan
armada militer inggris belum dapat dikatakan sebagus negara perancis maupun
sepanyol, inggris selalu mengalami kekalahan dalam melawan kedua negara itu saat
melakukan ekspansi ke benua atau negara lain. Namun kekaalahan itu dijadikan
inggris sebagai guru. Inggris kemudian belajar dari armada ,iliter perancis sehingga
kemudian Inggris menjadi salah satu negaar yang kuat dari segi armada militernya.
23
BAB III
PENUTUP
A. SIMPULAN
Bangsa asli inggris adalah suku Iberia dan penduduk pendatang yaitu
suku kelt dan germanik. Inggris menjadi negara agama karena pengaruh kekuasaan
Roma. Persebaran agama kristen dilakukan oleh bangsa Anglo- Saxon. Tudor ->
tumbuh kesadaran dan kebangsaan nasional yang kuat bersamaan dengan semakin
mantapnya keadaan di dalam negeri dan semakin menanjaknya martabat negara dalam
percaturan politik di Eropa. Pada pemerintahan James terdapat pertegangan antara
kaum High Church (katolik) dengan kaum Puritan (orang protestan extrim). Pada
pemerintahan Charles 1 Konflik diatas mendorong perang dengan Skotlandia. Setelah
kematian Charles, Inggris berubah menjadi negara republik. Calon anggota parlemen
adalah nama-nama yang diajukan oleh gereja. Pemulihan monarki Inggris dilakukan
oleh orang-orang katolik yang mengusung Charles II menjadi raja.
³Bil of Right´ : Raja tidak dapat memungut pajak tanpa persetujuan Parlemen;
Raja tidak boleh mempunyai pasukan tetap selama masa damai tanpa persetujuan
Parlemen; Seorang Katolik tidak boleh menjadi Raja atau Ratu Inggris; Raja tidak
boleh menangguhkan berlakunya undang-undang; Parlemen harus sering bersidang
dan dalam sidang para anggota dapat melakukan debat secara bebas; Hamba-hamba
kerajaan hendak mengajukan petisi pada Raja tanpa rasa takut dan dituntut; Orang-
orang yang dituduh melakukan kejahatan tidak boleh diadili tanpa juri dan tidak boleh
dihukum secara berlebihan.Inggris menjadi negara pertama yang mengalami revolusi
industri yang disusul revolusi transportasi. Rasionelisme tumbuh di inggris dalam
berbagai bidang. Inggris ikut dalam perang dunia I dan II.
B. SARAN
Kita harus bisa mengadopsi hal-hal positif yang ada pada bangsa dan negara
Inggris untuk diterapkan di Indonesia agar Indonesia menjadi negara maju.
24
DAFTAR PUSTAKA
25