Anda di halaman 1dari 5

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Fiber optik ialah sesuatu media transmisi berbahan serat optik yang memakai

sinar buat menggirim informasi. Sinar yang digunakan merupakan laser sebab

mempunyai spectrum yang kecil, sehingga sinar didalam fiber optik tidak keluar

sebab indek bias lebih besar dari pada indek bias dari hawa. Kecepatan transmisi

fiber optik sanggat besar sehingga digunakan selaku saluran komunikasi.

Riset komparasi penyambungan kabel fiber optik dicoba buat menyamakan

hasil sambungan fiber optik, sebab dalam melaksanakan penyambungan, jarak

kedua ujung serat optik tidak boleh silih bersentuhan namun cuma bersebelahan

satu sama lain. Dalam riset ini hendak dibahas menimpa perbandingan hasil

penyambungan fiber optik dengan tata cara fusion splicing serta mechanical

splicing.

Mohammad Ahied dan Dzulkiflih (2016), menarangkan kalau riset yang

sudah dicoba pada penyambungan serat optik dengan tata cara fusi dengan tujuan

buat mengenali hasil dari penyambungan serat optik, paling utama ditinjau dari

rugi- rugi penyambungan splicing loss, loss( redaman) serta redaman per

Kilometer( km) dari sistem saluran serat optik jaringan telekomunikasi yang

dipasang di Kampus Universitas Negara Surabaya. Ada pula tata cara yang dicoba

merupakan tata cara fusi setelah itu mengukur splicing loss serta loss( redaman).

1
2

Iswan Umaternate, dkk, (2016) menarangkan pada dasarnya redaman di

dalam serat optik diakibatkan oleh redaman kabel serat optik yang digunakan,

redaman konektor maupun redaman sambungannya. Sebagian redaman tersebut

hendak mempengaruhi terhadap proses transmisi itu sendiri. Oleh sebab itu buat

memaksimalkan jaringan kabel serat optik yang terpasang, dibutuhkan suatu

perlengkapan yang digunakan buat memonitor seberapa besar redaman yang

terjalin di selama saluran kabel optik yang dinamakan dengan OTDR ataupun

Optical Time Domain Reflectometer.

Rachmah Dini Oktaviasari, dkk, (2015) menarangkan kalau Sistem

Komunikasi Serat Optik( SKSO) mempunyai kasus utama serta yang sangat kerap

terjalin dalam serat optik merupakan hilangnya tenaga sinar di dalam serat optik.

Pada dasarnya hilangnya tenaga sinar didalam serat optik diakibatkan oleh 2 perihal

ialah bahan inti serat optik( core) yang kotor serta sinar dibelokan kearah yang

salah. Salah satu pemicu arah sinar kearah yang salah merupakan akibat

penyambungan kabel serat optik yang kurang baik.

Yosi Wismaya dan Lucia Jambola, (2018) menarangkan kalau salah satu

kasus yang terjalin pada serat optik merupakan hilangnya tenaga sinar didalam inti

serat optik yang disebabkan oleh sebagian perihal semacam sambungan yang

kurang baik, putusnya kabel, ataupun mutu kabel yang menyusut sehingga

menyebabkan redaman serta rugi– rugi( loss transmission) pada proses pengiriman

informasi. Penyambungan serat optik dicoba dengan metoda Fusion Splicing.

Perlengkapan yang digunakan merupakan Optical Fiber Fusion Splicer ataupun

yang lebih diketahui dengan Fusion Splicer, perlengkapan tersebut yang hendak
3

menyambungkan serat optik antara satu inti dengan inti yang lain.

Bersumber pada hasil kajian dari harian, riset tadinya, serta karya ilmiah yang

yang lain, hingga pada riset ini hendak dicoba riset komparasi penyambungan kabel

fiber optik buat mengenali berapa perbandingan redaman pada penyambungan buat

menciptakan sambungan yang baik serta benar.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dijelaskan, gangguan dalam proses

transmisi energi cahaya didalam inti serat optik terdapat beberapa gangguan yang

dapat menyebabkan terjadinya loss,sehingga dapat mengganggu kegiatan yang

bersifat kontinyu.Penerapan penyambungan fiber optik merupakan opsi jika terjadi

kegagalan yang tidak disengaja.Berdasarkan persoalan yang telah dijelaskan,maka

akan dilaksanakan penelitian tentang studi komparasi penyambungan kabel fiber

optik terhadap kecepatan internet.

1.3 Batasan Masalah

Pembahasan pada penelitian ini dibatasi dengan parameter yakni melakukan

pengukuran pada parameter-parameter serat optik yang meliputi bending dan

redaman kabel serat optik

1.4 Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan membandingkan kualitas sambungan kabel fiber

optik dengan metode fusion splicing dan mechanical splicing.Penyambungan

dilakukan harus sesuai dengan prosedur yang benar sehingga mempunyai redaman

sekecil mungkin.
4

1.5 Manfaat Penelitian

Manfaat yang diharapkan dari hasil penelitian tugas akhir adalah dapat

meminimalisir nilai redaman dari kualitas hasil penyambungan fiber optik dan

memberikan inovasi kepada instansi tertentu serta masyarakat dapat mengetahui

akan pentingnya penyambungan fiber optik secara tepat dan benar agar aman pada

instalasinya.

1.6 Sistematika Penulisan

BAB I : PENDAHULUAN

BAB I ini menyajikan gambaran tentang topik permasalahan

yang telah diambil oleh penulis. Adapaun pendahuluan

tersebut berisikan tentang latar belakang, rumusan masalah,

tujuan, manfaat penelitian dan sistematika penulisan.

BAB II : TINJAUAN PUSTAKA

BAB II ini menyajikan tentang studi literatur, tinjauan teori

yang digunakan dalam studi komparasi penyambungan kabel

fiber optik terhadap kecepatan jaringan internet. Adapun teori

yang disampaikan oleh penulis yaitu pengertian fiber optik dan

alat pendukung dalam menyambung fiber optik.

BAB III : METODE PENELITIAN

BAB III ini menyajikan tentang sistematika proses penyusunan

proposal skripsi. Adapun sistematika penyusunan proposal

skrispsi yaitu alat dan bahan penelitian, waktu penelitian, dan

variabel data penelitian.


5

BAB IV : HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ini menjelaskan tentang analisis data penelitian yang

telah dilakukan. Analisis tersebut berisi tentang proses

perhitungan redaman terhadap kecepatan jaringan internet.

BAB V : PENUTUP

BAB V atau penutup berisi kesimpulan dari seluruh hasil

analisis penelitian yang telah dilakukan. Kesimpulan

penelitian menyimpulkan beberapa teori yang diringkas

supaya pembaca dapat memahami dari penelitian yang

disampaikan.

Anda mungkin juga menyukai