Anda di halaman 1dari 12

Laporan Karya Ilmiah

Kebudayaan Jepang di Indonesia

Kelas : XII MIPA 3


Anggota :
 Maharani Indriastuti
 Fadli Rangkuti
 Gigafasli Muhammad Guntara
 Mohamad qalam fahmirana m
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

B. Rumusan Masalah
Laporan pertumbuhan dan perkembangan mahkluk hidup dengan menggunakan kacang
hijau sebagai contohnya dilakukan untuk menguraikan bagaimana kacang tanah dapat
tumbuh dan berkembang.
Berdasarkan uraian diatas, masalah yang diidentiikasi dari laporan penilitian ini dapat
dirumuskan sebagai berikut.
a. Apakah intensitas cahaya memengaruhi perkecambahan pada biji kacang hijau?
b. Apa saja faktor yang memengaruhi perkecambahan pada biji kacang hijau?
c. Bagaimana pengaruh media tanam pada biji kacang hijau?
d. Bagaimana perbedaan hasil tinggi dari biji kacang hijau yang terkena matahari dan
yang tidak mengenai matahari?

C. Tujuan
Untuk memperjelas arah dari laporan ini, dirumuskan tujuan penelitian sebagai berikut.
a. Untuk mengetahui pengaruh intensitas cahaya pada proses perkecambahan biji
kacang hijau
b. Dapat mengetahui menanam biji kcang hijau dalam beberapa metode media tanam.
c. Mengetahui proses dari hari ke hari dalam menanam biji kacang hijau.
D. Manfaat Penelitian
1. Dapat mengembangkan sifat ilmiah peneliti.
2. Dapat menambah wawasan tentang materi pertumbuhan dan perkembangan
3. Dapat dijadikan bahan kajian lebih lanjut
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
A. Kajian Teori
1. Pengertian Pertumbuhan dan Perkembangan
Pertumbuhan adalah ukuran (massa, panjang) secara kuantitatif yang dihasilkan dari
pertumbuhan jumlah sel dan bersifat irreversibel (tidak dapat kembali). Perkembangan
adalah proses menuju kedewasaan secara kuantitatif terhadap pengembangan tubuh
organisme. Secara umum pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan diawali untuk
stadium zigot yang merupakan hasil pembuahan sel kelamin betina dengan jantan.
Pembelahan zigot menghasilkan jaringan meristem yang akan terus membelah dan
mengalami diferensiasi. Diferesnsiasi adalah perubahan yang terjadi dari keadaan sejumlah
sel,m membentuk organ-organ yang mempunyai struktur dan fungsi yang berbeda.
Adapun pengertian pertumbuhan menurut para ahli Rustam Adrian, 2004.
Pertumbuhan adalah peristiwa perubahan-perubaan biologis yang terjadi pada makhluk
hidup. Menurut Istamar Syamsuri (2004: 2) mengemukakan bahwa pertumbuhan diartikan
sebagai pertambahan jumlah sel suatu organisme dan bersifat tidak dapat kembali.
Pertumbuhan pada suatu makhluk hidup atau organisme dapat diartikan sebagai proses
pertambahan biomassa atau ukuran (berat,volume, atau jumlah) yang sifatnya tetap dan
irreversibel (tidak dapat balik ke kondisi semula). Jadi, pertumbuhan merupakan suatu
konsep kuantitatif yang berkaitan dengan pertambahan massa suatu organisme. (Sri
Pujiyanto 2008 : 3).
Pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan berbijji dimulai dengan
perkecambahan yaitu munculnya plantula (tanaman kecil dari dalam biji). Pada umumnya
tanaman polongan dapat mempunyai endoperma. Cadangan makanan disimpan dalam
kotiledon (daun embrio), yang terlindungi di dalam bijii pada saat berkecambah plumula
(ujung embrio atau calon kecambah) diselubungi oleh kotiledon, sedangkan calon akar
(radikula) diselubungi oleh koleriza. Bagian batang pada kecambah atas kotiledon disebut
epikotil dan bagian batang kecambah di bawah kotiledon disebut hipokotil. Dalam proses
perkecambahan meibatkan proses fisiknya yaitu terjadi ketika biji menyerap air (imbibisi)
akibat potensial air rendah pada biji yang kering. Proses kimianya yaitu dengan masuknya
air, biji mengembang dan kulit biji akan pecah.
Air yang masuk mengaktifkan embrio yang melepaskan hormon giberelin (GA) hormon
ini mendorong aleuron (lapisan tipis bagian endosperma) untuk mensintesis dan
mengeluarkan enzim-enzim bekerja enghidrolisis cadangan makanan yang terdapat dalam
kotiledon dan endosfilem. Proses ini menghasilkan molekul kecil yang larut dalam air
misalnya enzim amylase menghidrolisis pati dalam endosperma menjadi gula. Selanjutnya
gula dan zat-zat lainnya diserap dari endosperma oleh kotiledon selama pertumbuhan
embrio menjadi bibit tanaman.

2. Perkecambahan
Perkecambahan adalah tumbuhnya embrio dalam biji secara perlahan menjadi
tumbuh dewasa. Perkecambahan dipengaruhi oleh faktor eksernal (kadar air, suhu, oksigen,
dan cahaya) dan faktor internal (hormon, kematangan embrio, dan sifat dormansi biji). Adapun
unsur proses perkecambahan :
1) Imbibisi (masuknya air ke dalam biji)
2) Aktifnya enzim-enzim untuk proses metabolisme, membongkar cadangan makanan
dalam kotiledon/endosperma. Hasil pembongkaran berupa sumber energi sebagai
bahan penyusun komponen sel, dan pertumbuhan embrio
3) Embrio tumbuh dan berkembang.
Berdasarkan letak kotiledonnya, perkecambahan dibedakan menjadi :
1) Perkecambahan tipe epigaeal yaitu, perkecambahan yang ditandai dengan posisi
kotiledon berada di atas permukaan tanah. Biasanya terjadi pada tanaman dikotil.
2) Perkecambahan tipe hipogaeal yaitu, perkecambahan yang ditandai dengan posisi
kotiledon tetap berada di dalam tanah. Biasanya terjadi pada tanaman monokotil.

B. Hipotesis
Berdasarkan uraian di atas, maka dapat ditarik hipotesis sebagai berikut :
1) Menurut dugaan kami bahwa cahaya matahari dapat berpengaruh terhadap
pertumbuhan biji kacang hijau karena tumbuhan mempunyai klorofil untuk
berfotosintesis.
2) Tumbuhan kacang hijau yang ditanam tanpa cahaya matahari hasilnya akan berbeda
dengan tumbuhan kacang hijau yang ditana menggunakan cahaya matahari.
3) Tumbuhan kacang hijau pula akan berbeda jika ditanam menggunakan pasir tanah
ataupun kapas.
C. Kerangka Pemikiran
Tahap awal dari penelitian ini adala menentukan bahan baku yang akan digunakan dalam
pembuatan produk yaitu, media tanam menggunakan pasir, media tanam menggunakan
kapas basah dan media tanam menggunakan tanah. Langkah berikutnya tanaman di tempat
yag terkena matahari atau yang tidak terkena matahari.

BAB 3
METODOLOGI PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian dilakukan di rumah masing-masing mulai pada tanggal 2 Agustus 2022

B. Variabel penelitian

Hari Media Tanam Tanah Foto Penelitian


(Terang)
Hari pertama Belum berkecambah

Hari kedua 1 cm

Hari ketiga 10 cm

Hari keempat 12 cm
Hari kelima 15 cm

Hari keenam 17 cm

Hari ketujuh 19 cm

Hari Media Tanam Tanah (Gelap) Foto Penilitian

Hari pertama Belum berkecambah

Hari kedua 1 cm

Hari ketiga 5 cm

Hari keempat 8 cm

Hari kelima 11 cm
Hari keenam 14 cm

Hari ketujuh 16 cm

Hari Media Tanam Pasir Foto


(terang)

Pertama Belum berkecambah

Kedua 0,5 cm

Keempat 6 cm

Ketujuh 17 cm
Hari Media Tanam Pasir (gelap) Foto

Pertama Belum berkecambah

Kedua O,7 cm

Ketiga 6 cm

Keempat 10 cm

Hari Media Tanam Kapas Foto


(terang)

Pertama Belum berkecambah

kedua 0,6 cm

Ketiga 1 cm

Keempat 3 cm
Kelima 7 cm

keenam 13 cm

Ketujuh 16 cm

Hari Media Tanam Kapas Foto


(gelap)

Pertama Belum ada kecambah

Kedua Belum ada kecambah

Ketiga 2,4 cm
Keempat 5 cm

Kelima 8 cm

Keenam
13 cm

Ketujuh 18 cm

BAB 4
PEMBAHASAN

A. Hasil Pengamatan
Adapun rata-rata hasil dari pengamatan yang didapat selama tujuh hari adalah
sebagai berikut:
Hari pertama : belum ada perkecambahan
Hari kedua : tumbuh akar
Hari ketiga : batang mulai tumbuh
Hari keempat : batang kacang hijau semakin memanjang
Hari kelima : tumbuh pucuk daun pada batang
Hari keenam : batang bertambah panjang dengan pesat
Hari ketujuh : batang bertambah tinggi disertai daun yang bertambah lebar
B. Pembahasan
Hasil pengamatan, tanaman kacang hijau mulai berkecambah saat usia 2 hari.
Saat itu terlihat kuncup batang mulai terlihat di atas permukaan tanah dengan
panjang rata-rata 1 cm. walaupun akar kacang hijau terdapat didalam tanah/ kapas/
pasir, ujung akar yang tumbuh memanjang tetap terlihat pada gelas sedangkan daun
pertama tumbuh pada hari ke-3.
Awal perkecambahan dimulai dengan berakhirnya masa dormansi. Masa
dormansi adalah berhentinya pertumbuhan pada tumbuhan dikarenakan kondisi
lingkungan yang tidak sesuai. Perkecambahan sering dianggap sebagai permulaan
kehidupan tumbuhan. Perkecambahan terjadi karena pertumbuhan radikula (calon
batang). Radikula tumbuh ke bawah menjadi akar sedangkan plumula tumbuh ke
atas menjadi batang.
Air merupakan kebutuhan mutlak bagi perkecambahan. Tahap pertama
perkecambahan adalah menyerap air dengan cepat secara imbibisi. Air yang
berimbibisi menyebabkan biji mengembang dan memecahkan kulit pembungkusnya
dan juga memicu perubahan metabolik pada embrio sehingga biji melanjutkan
pertumbuhan.
Praktikum diatas membandingkan pertumbuhan menggunakan berbagai
media tanam dan perbedaan cahaya matahari. Kecambah yang tumbuh dari biji yan
berada di tempat gelap atau cahaya matahari yang minim biasanya akan tumbuh
lebih cepat dan daunnya kecil dan tipis dan berwarna kekuning-kuningan. Berbeda
dengan yang ditanam di bawah dinar matahari langsung biasanya kecambah akan
tumbuh lebih lambat dan memiliki daun yang tumbuh diantara kotiledon, cepat
menghijau dan tebal, batangnya pun jauh lebih kuat dan akarnya banyak.

BAB 5
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Dari praktikum yang telah dilakukan dapat ditarik kesimpulan yaitu sebagai berikut.
1. Berdasarkan hasil pengamatan dan pembahasan diatas dapat
disimpulkan bahwa proses pertumbuhan dan perkembangan
tanaman kacang hijau dimulai dengan tumbuhnya akar, batang,
baaru kemudian daun. Proses tersebut memerlukan waktu
berbeda. Oleh sebab itu, akar tumbuh lebih panjang dibandingkan
batang maupun daun.
2. Kecepatan pertumbuhan dan perkembangan yang demikian itu,
dipengaruhi oleh media tanam dan juga cahaya untuk
berfotosintesis.
B. Saran
Dalam melakukan suatu percobaan, lebih baik melakukan percobaan di tempat
yang sekiranya tidak ada sesuatu yang mengganggu seperti hama, hewan, sehingga
percobaan akan aman dan berhasil.
Dalam mengukur tinggi kecambah, harus dilakukan secara teliti. Dalam
melakukan percobaan, hendaknyamemperhatikan kuaitas kacang hijau yang akan
ditanam dan memperhatikan kondisi lingkungan yang sesuai dengan apa yang ngin di
teliti sehingga hasil percobaan berhasil.

Anda mungkin juga menyukai