Anda di halaman 1dari 9

Bab VIII

Prosedur pembuatan proposal usaha

Dalam membangun suatu bisnis, wirausaha tentu membutuhkan modal, baik untuk modal awal
maupun modal pengembangan bisnis. Tidak dapat dipungkiri bahwa modal merupakan faktor
pendukung meskipun

Bukan yang paling utama namun modal dapat menjadi kekuatan yang mampu mendongkrak bisnis
agar lebih berkembang.

Ketika seorang wirausaha ingin mendapatkan modal namun terkendala peraturan dari bank atau
takut meminjam dari kredit bank atau pinjaman lain, salah satu cara yang dapat dilakukan dan
terbukti berhasil adalah menjalin kerja sama dengan investor. Namun, dalam menjalin kerja sama
tersebut, wirausaha perlu mempersiapkan proposal usaha untuk mencari modal.

Nah, agar kamu memahami dan dapat membuat proposal usaha yang baik dan benar, pelajarilah
materi berikut ini dengan sungguh-sungguh!

A. Pengertian, Tujuan, dan Manfaat Proposal Usaha

Kata proposal berasal dari bahasa Inggris ‘to propose’ yang artinya mengajukan. Secara sederhana,
proposal dapat diartikan sebagai bentuk pengajuan atau permohonan, penawaran berupa ide,
gagasan, pemikiran, maupun, rencana kepada pihak lain untuk mendapatkan dukungan yang
sifatnya izin, persetujuan, dana, dan lain-lain. Nah, kamu telah mengetahui arti proposal, tetapi
apakah kamu tahu pengertian proposal usaha?

1. Pengertian Proposal Usaha

Proposal usaha merupakan dokumen tertulis yang menggambarkan semua unsur, baik internal
maupun eksternal mengenai suatu usaha baru. Proposal usaha harus memberikan deskripsi yang
jelas mengenai usaha yang dijalankan, arah proposal usaha yang akan dibawa, dan cara
merealisasikan proposal ke dalam usaha yang nyata. Proposal usaha hendaknya asli yang dibuat oleh
wirausaha sendiri dan tidak sekadar menyalin proposal usaha milik orang lain. Proposal usaha
mencakup sasaran dan strategi. Sasaran adalah hal yang dicapai perusahaan, sedangkan strategi
adalah arah tindakan untuk mencapai sasaran usaha.

2. Tujuan Proposal Usaha


Menurut Yusran (2013: 11), terdapat beberapa tujuan mengapa pengusaha perlu menyusun
proposal usaha, antara lain sebagai berikut.

a. Untuk memperoleh bantuan modal dari investor atau penyandang dana.

b. Untuk memberikan gambaran tentang kinerja bisnis yang akan dijalankan kepada pihak luar.

c. Dapat menjadi pedoman bagi pengusaha untuk tetap fokus pada tujuan dan target usahanya.

d. Untuk mendapatkan kesempatan meraih

keberhasilan.

3. Manfaat Proposal Usaha Berikut terdapat beberapa manfaat proposal usaha.

a. Sebagai alat komunikasi bagi wirausaha untuk memaparkan dan meyakinkan gagasannya kepada
pihak lain secara menyeluruh.

b. Sebagai alat pembanding antara kinerja usaha yang aktual dengan yang diperkirakan.

c. Proposal usaha dapat memberikan sumbersumber finansial yang lebih jelas, dokumen ringkas
yang mengandung informasi penting, serta evaluasi finansial.

d. Membantu wirausaha dalam memahami persaingan faktor ekonomi dan analisis finansial,
sehingga dapat dengan cermat membuat asumsi tentang seberapa besar kesempatan untuk meraih
sukses.

e. Proposal usaha dapat memberikan gambaran informasi potensi pasar dan perkiraan market share
yang kemungkinan besar dapat diraih.

f. Proposal usaha dapat membantu seorang wirausaha dalam pengembangan dan pengujian strategi
yang diharapkan dari sudut pandang pihak-pihak lain yang mungkin tidak terpikir oleh seorang
wirausaha.

B. Faktor Penting yang Harus Diperhatikan dalam Menyusun Proposal Usaha

Pada subbab sebelumnya, kamu telah mempelajari pengertian, tujuan, dan manfaat proposal usaha.
Pada subbab ini, kamu akan mempelajari tentang faktor penting yang harus diperhatikan dan
petunjuk yang harus dipenuhi dalam penyusunan proposal usaha. |

1, Faktor Penting yang Harus Diperhatikan dalam Penyusunan Proposal Usaha


Menyusun suatu proposal usaha harus memperhatikan beberapa faktor berikut.

a. Tujuan yang Realistis

Tujuan yang hendak dicapai disesuaikan dengan kemampuan, spesifik dan dapat diukur, serta ada
kesatuan antara waktu dan parameter pengukurannya.

b. Fleksibilitas

Kondisi lingkungan usaha selalu berubahUbah, sehingga penyusunan proposal harus fleksibel.
Fleksibilitas yang ada memungkinkan pengusaha membuat atau merumuskan alternatif strategi
untuk menghadapi perkembangan usaha.

c. Batas Waktu

Setiap tujuan yang ditetapkan dan disusun dalam proposal usaha harus dibuat secara
berkesinambungan dan berkelanjutan.

d. Komitmen

Usaha perlu mendapat dukungan dari seluruh pihak yang terlibat, baik itu dari pihak keluarga, mitra
bisnis, karyawan, atau anggota lain. Semua pihak yang terlibat harus mendukung dan berkomitmen
bersama untuk menjalankan usaha tersebut.

2. petunjuk yang harus dipenuhi dalam penyusunan proposal usaha

Menurut Hendro (2010: 129), proposal usaha diawali dengan analisis SWOT (strenght, weakness,
opportunity, dan threats), yaitu analisis kekuatan, kelemahan, peluang, serta ancaman risiko yang
mungkin dihadapi. Penentuan jenis usaha harus dipersiapkan dengan matang sebelum masuk pada
tahap penetapan rencana usaha, terutama dalam hal permodalan.

Setelah yakin pada usaha yang dipilih untuk dijalankan, langkah selanjutnya adalah menyusun
proposal usaha. Terdapat beberapa petunjuk yang harus dipenuhi dalam menyusun proposal usaha,
yaitu sebagai berikut.
a. Menetapkan jenis usaha, aspek produk, pemasaran, teknis penyaluran organisasi,
manajemen, dan aspek yuridis.

b. Melaksanakan aspek administrasi.

c. Mengetahui aspek sumber keuangan.

d. Mempelajari kebijakan pemerintah, terutama yang berkaitan dengan AMDAL (analisis


mengenai dampak lingkungan).

Proposal usaha harus disusun secara jelas, singkat, dan padat sehingga gambaran dari Proposal
usaha tersebut jelas mengenai usaha yang edang dirancang.

C. Isi Proposal Usaha

Setelah mengetahui hal-hal yang harus diperhatikan dan petunjuk dalam menyusun proposal usaha,
kamu selanjutnya akan mempelajari tentang isi proposal usaha.

Proposal usaha digunakan untuk memperoleh modal usaha. Dengan demikian, wirausaha harus
membuat proposal usaha yang berisi informasi kngkap tentang hal-hal yang sedang atau akan
dijalankam, serta modal yang diperlukan. Menurut Yusran (2013: 25), informasi-informasi yang
tercantum dalam proposal.usaha di antaranya Sebagai berikut.

1. Uraian usaha

Uraian usaha berisi penjelasan singkat tentang usaha yang sedang atau akan dijalankan oleh
pengusaha. Wirausaha mengemukakan latar belakang pemilihan bidang usaha dan prospek
usahanya di masa mendatang. Selain itu, juga berisi keunggulan dari bidang usaha dan kendala yang
mungkin dihadapi serta pemecahannya (analisis SWOT).

2. Produk

Proposal usaha menguraikan produk secara rinci mulai dari bentuk, ukuran, jenis, kegunaan,
kuantitas hasil produk per periode, dan lain-lain. Produk yang akan dihasilkan bergantung pada
minat dan pengetahuan pengusaha. Beberapa hal yang dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan
untuk memilih produk yang akan dihasilkan, antara lain sebagai berikut.
a. Permintaan konsumen terhadap produk.
b. Kebutuhan konsumen yang masih belum teridentifikasi.
c. Daya beli konsumen.
d. Persaingan pasar.
e. Sumber-sumber daya yang menunjang pembuatan produk.

3. lokasi

Lokasi usaha yang akan dipilih harus dicantumkan dalam proposal usaha karena lokasi merupakan
bagian dari aspek pemasaran di samping harga dan promosi. Terdapat dua hal

Yang harus diperhatikan untuk menentukan lokasi usaha, yaitu sebagai berikut.

a. Hubungan ke belakang (backward linkage), yaitu perolehan bahan baku.

b. Hubungan ke depan (forward linkage), yaitu penjualan, distribusi, dan pemasaran produk.

Hal-hal yang memengaruhi penentuan lokasi antara lain sebagai berikut.

a. Kedekatan dengan sumber bahan baku produksi, seperti bahan bakat, air, dan lainnya.

b. Kedekatan dengan pasar atau konsumen.

c. Kemudahan untuk mendapatkan tenaga kerja

d. Kemudahan fasilitas pengangkutan dan transportasi

e. Sikap pemerintah setempat dan masyarakat sekitar

4 Pasar

Pasar merupakan tempat bertemunya penjual dan pembeli untuk melakukan transaksi jual beli.
Sebelum memasuki pasar, wirausaha harus menetapkan segmen pasar dan target konsumen yang
ingin dicapai. Selain itu, ia juga harus menyertakan Strategi pemasaran dan kebijakan harga.

5. Persaingan

Dalam proposal usaha, disebutkan dengan


Jelas posisi perusahaan di antara para pesaing (competitor) yang akan dihadapi di dalam pasar.
Wirausaha harus mampu menggambarkan strategi pemasaran yang akan dijalankan untuk
memenangkan persaingan.

Menurut Tjiptono (2008: 305), strategi pemasaran dalam berbagai posisi persaingan yaitu sebagai
berikut.

a. Pemimpin pasar (market leader), yaitu perusahaan yang diakui Oleh industri yang
bersangkutan sebagai pemimpin. Salah satu karakteristik pemimpin pasar yaitu lebih unggul
dari perusahaan lain dalam hal pengenalan produk baru, perubahan harga, hingga intensitas
promosi.

b. Penantang pasar (market challenger), merupakan perusahaan runner up yang mencoba


memperbesar pangsa pasar dengan berhadapan secara terbuka dan langsung dengan
pemimpin pasar. Penantang pasar selalu berupaya menemukan kelemahan pihak pemimpin
pasar.

c. Pengikut pasar (market follower), merupakan perusahaan yang mengambil sikap tidak mengusik
pemimpin pasar dan hanya menyesuaikan diri terhadap kondisi pasar. Pengikut pasar memilih untuk
meniru produk atau strategi pemimpin pasar dan penantang pasar daripada menyerang mereka.

d. Penggarap ceruk pasar (market nicher), merupakan perusahaan yang mengkhususkan diri
melayani sebagian pasar yang diabaikan perusahaan besar dan menghindari bentrok dengan
perusahaan besar.

6. Laporan keuangan

Wirausaha wajib mencantumkan laporan keuangan yang dimiliki. Hal ini bermanfaat bagi pihak
penyandang modal untuk menilai kemampuan nyata maupun kemampuan potensial perusahaan
tersebut. Laporan keuangan antara lain Meliputi neraca perusahaan, laporan rugi/laba, dan laporan
perubahan modal (eguitas). Dari laporan keuangan ini, pihak Juar yang bekerja sama dengan
perusahaan dapat menilai likuiditas, profitabilitas, dan solvabilitas perusahan.

7. Manajemen

Wirausaha harus menguraikan tentang bentuk kepemilikan, struktur organisasi, serta peranan dan
wewenang masing-masing bagian dalam organisasi perusahaan. Selain itu, wirausaha juga harus
menjelaskan tentang status badan usaha yang akan dijalankan, apakah berstatus perseroan terbatas,
firma, CV, atau bentuk badan usaha lainnya.

8. Personalia (Sumber Daya Manusia)

Wirausaha harus menjelaskan susunan personalia dalam struktur organisasi perusahaan, lengkap
dengan jumlah pegawai, dan latar belakang pendidikannya.

9. proposal Kredit

Setelah memberikan gambaran yang jelas dan lengkap tentang usaha yang akan dibuka atau
dijalankan, pengusaha biasanya mencantumkan proposal kredit. Tujuannya untuk mengajukan
sjumlah dana yang diperlukan dalam rangka mengembangkan usahanya. Kebutuhan dana yang
diperlukan harus terperinci alokasinya, misalnya untuk menambah jumlah mesin, menyewa gedung
baru, pembelian bahan baku, dan sebagainya.

10. Lampiran dan atau dokumen penting

Begian terakhir dalam sebuah proposal usaha yakni dilampirkan dokumen-dokumen penting
perusahaan. Dokumen tersebut berisi antara lain: akta pendirian usaha, SIUP, sertifikat tanah, dan
sebagainya.

D. Sistematika proposal usaha


Penulisan proposal usaha belum memiliki bentuk yang baku. Oleh karena itu, setiap
wirausaha boleh saja membuat proposal usaha sesuai keinginannya, tetapi tidak boleh
menyimpang dari ketentuan yang telah berlaku secara umum seperti yang telah kamu
pelajari sebelumnya.
Berikut ini contoh sistematika penulisan proposal usaha yang dapat dijadikan acuan dalam
pembuatan proposal usaha.
Bagian I : pendahuluan

A. Latar belakang
B. Visi dan misi
C. Tujuan mendirikan usaha
D. Uraian secara singkat gambaran usaha yang akan atau sedang dijalankan sekarang.

Bagian II : profil perusahaan

A. Jenis usaha
B. Nama perusahaan
C. Lokasi usaha

Bagian III : struktur organisasi

A. Struktur perusahaan
B. Peran dan tugas masing-masing jabatan

Bagian IV : produk perusahaan

A. Jenis produk
B. Proses pembuatan produk
C. Keunggulan produk

Bagian V : target pasar

A. Segmentasi pasar produk


B. Target pemasaran produk

Bagian VI : promosi dan pemasaran

A. Strategi promosi
B. Strategi pasar
C. Situasi persaingan
D. Masalah penetapan harga

Bagian VII : analisis resiko

A. Masalah masalah yang potensial


B. Risiko dan hambatan
C. Tindakan alternatif

Bagian VIII : laporan keuangan

A. Perkiraan finansial
1. Keuntungan dan kerugian
2. Arus kas
3. Analisis break event points (titik impas)
4. Biaya
B. Sumber penggunaan dana
1. Rencana anggaran
2. Penganggaran finansial

Bagian IX :aspek jadwal dan pembagian waktu

A. Penentuan waktu dan tujuan usaha


B. Batas waktu
C. Hubungan peristiwa peristiwa

Bagian X : lampiran atau bibliografi

Anda mungkin juga menyukai