Anda di halaman 1dari 14

LAPORAN KEGIATAN INDIVIDU

KULIAH KERJA NYATA(KKN) REGULER ANGKATAN 77


MODERASI BERAGAMA MENGEMBANGKAN BUDAYA ISLAM
MELAYU
TAHUN 2022

“LANGKAH AWAL PENGENALAN HUKUM SEJAK DINI KEPADA


SISWA/SISWI SD NEGERI 71 PRABUMULIH DI DESA PANGKUL“

Oleh :

Nama : Riesty kharisma Putri


NIM : 1930104239
Prodi : Hukum Ekomomi Syariah
Fakultas : Syariah dan Hukum

Dosen Pembimbing Lapangan :


Dra.Zuraidah,M.H.I

PUSAT PENGABDIAN PADA MASYARAKAT


LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN PADA MASYARAKAT
(LP2M)
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI RADEN FATAH PALEMBANG
2022
LANGKAH AWAL PENGENALAN HUKUM SEJAK DINI KEPADA
SISWA/SISWI SD NEGERI 71 PRABUMULIH DI DESA PANGKUL

Nama : Riesty Kharisma Putri, NIM : 1930104239, DPL : Dra.zuraidah, M.H.I.


Program Studi Hukum Ekonomi Syariah UIN Raden Fatah Palembang
LP2M UIN Raden Fatah Palembang

Email : riestykarismaputry@gmail.com

Abstrak
Program Kuliah Kerja Nyata Universitas Islam Negeri Raden Fatah Palembang di Desa Pangkul
Prabumulih ini melakukan pengenalan “Hukum Sejak Dini” pada siswa/siswi SD Negeri 71
prabumulih tepatnya di desa pangkul ini dapat mengetahui terkait gambaran umum serta definisi
dari hukum itu sendiri. Tujuan adanya pengenalan hukum sejak dini ini supaya para siswa/siswi
SD Negeri 71 Prabumulih ini dapat memupuk pengetahuannya tentang hukum sedari mereka
duduk di bangku sekolah dasar. Karena pada saat masih kecil atau duduk di bangku sd pemikiran
seseorang dapat menyerap ilmu baru seperti pengenalan hukum sejak dini secara maksimal.
Sehingga nantinya mereka dapat membedakan mana perbuatan yang diperbolehkan dan perbuatan
yang tidak diperbolehkan menurut hukum atau peraturan yang ada.
Kata Kunci : Pengenalan, Hukum, Usia Dini

Abstract
The Real Work Lecture Program at the State Islamic University of Raden Fatah Palembang in
Pangkul Prabumulih Village introduced the Law from an early age to students at SD Negeri 71
Prabumulih, precisely in Pangkul Village, they could find out about the general description and
definition of the law itself. The purpose of this early introduction to law is so that the students of
SD Negeri 71 Prabumulih can cultivate their knowledge of this law since they are in elementary
school. Because when you are small or sitting on a bench in elementary school, one's thinking can
absorb new knowledge such as the introduction of law from an early age to the fullest. So that
later they can distinguish between actions that are allowed and actions that are not allowed
according to existing laws or regulations.
Keywords: Introduction, Law, Early Age

PENDAHULUAN
Pada pasal 1 ayat 3 uud 1945 Indonesia adalah negara hukum artinya Indonesia memiliki
peraturan yang berguna dalam mengatur kehidupan berbangsa dan bernegara. Peraturan
tersebut merupakan salah satu aspek penting bagi negara Indonesia khusus nya bagi
perlindungan warga negara. Termasuk juga siswa siswi sekolah dasar yang termasuk
warga negara Indonesia. Bentuk perlindungan hukum untuk anak sekolah dasar adalah
dengan memberikan mereka pemahaman hukum.Pemahaman hukum sendiri itu ada tiga
perspektif terkait pemahaman tentang definisi hukum. Yang mana salah satunya adalah
hukum jika dilihat sebagai pengaplikasian nilai moral (Rahardjo, 2006). 1

Hal ini berarti hukum bukan hanya sekedar untaian kalimat yang berisi peraturan atau
aturan semata tapi juga mengandung nilai tertentu seperti nilai moral. Hukum yang ada,
terutama di lingkungan sekolah perlu dipupuk dan didalami supaya anak-anak mengenal
lebih jauh apa itu hukum. Bukan hanya sekedar menaati perintah peraturan di sekolah
saja. Karna apabila di dalami tentunya pengetahuan akan hukum akan menjadi tonggak
pondasi yang kuat bagi masa depannya dan juga diharapkan dapat diimplementasikan ke
dalam kehidupan sehari hari. Untuk mewujudkan atau mengaplikasikan nilai yang
terkandung dalam hukum ini bukan hanya tugas seorang aparatur bela negara saja.
Namun, merupakan tugas seluruh warga negara Indonesia tanpa terkecuali. Oleh karena
itu diperlukan kesadaran berbagai lapisan masyarakat supaya mau bersama sama
membangun bangsa serta mewujudkan perlindungan hukum bersama di indonesia ini.

Namun kenyataannya, masih ada saja sebagian warga negara Indonesia yang belum
mendapatkan hak sebagai warga negara yaitu mendapatkan perlindungan hukum. Salah
satunya adalah siswa sekolah dasar. Karna siswa sekolah dasar akan mengalami masa
perahilan ke masa pendewasaan itu rentan sekali menjadi korban kejahatan bahkan
menjadi pelaku kejahatan. Karna banyaknya keresahan masyarakat yang ditimbulkan
karena aksi tawuran pelajar, geng motor, pencabulan, pemerkosaan, pengguguran
kandungan, pembunuhan, pemakaian narkotika, pembangkangan terhadap peraturan
sekolah dan lain sebagainya. Oleh karna itu, sebelum para siswa siswi memasuki masa
peralihan ke proses pendewasaan yang ingin serba dicoba, para siswa dan siswi perlu di
bekali dengan pemahaman hukum secara maksimal agar terhindar dari tindakan yang
dilarang.Hal ini dapat membuktikan bahwasanya pendidikan hukum sangat penting untuk
ditanamkan sedari dini mungkin karena nanti akan berkaitan dengan pembentukan
budaya hukum masyarakat. Dengan adanya pendidikan hukum atau pengenalan hukum,
pesert diharapkan dapat bertindak sesuai hukum yang ada, dapat membedakan mana
yang baik dan buruk, serta yang boleh dan tidak boleh menurut hukum.

1
Rahardjo, 2006
Pendidikan hukum pada masa yang akan datang diharapkan mempunyai misi agar dapat
melahirkan para tenaga pendidik yang mampu mengemban tugas dalam menyebar
luaskan ilmu pengetahuan akan hukum kepada para muridnya. Dengan adanya
pendidikan hukum ini juga, terkategori sebagai sebuah proses untuk membimbing dan
melatih serta memandu manusia agar keluar dari zona kebodohan dan
pembodohan.Dengan kata lain pendidikan hukum juga dapat dikatakan sebagai dasar
pembangunan nya sebuah bangsa yang kuat.Dengan hukum, manusia akan terbiasa
bertindak disiplin berada pada koridor hukum.

Siswa sekolah dasar kebanyakan berusia anak anak tentunya juga memiliki hak untuk
mendapatkan pendidikan hukum. Pada saat masih anak anak inilah, ilmu dan
pengetahuan akan mudah dipupuk. Karena masa anak itu ibarat kertas putih kosong yang
belum ditulis. Warna apa yang ada dikertasnya itu akan bergantung pada pulpen yang
digunakan untuk menulisnya. Yang berarti, anak kecil masih mudah menerima dan juga
mudah untuk percaya, maka dari itu harus diberikan pengetahuan sepositif mungkin
karena mereka belum bisa membedakan mana yang baik dan buruk.

Dengan pendidikan hukum ini diharapkan dapat menjadi bekal dan juga sebagai
pembentukan karakter siswa siswi untuk kedepan nanti. Dan juga dapat mengaplikasikan
pemahaman hukumn ke dalam kehidupan sehari hari bermasyarakat. Maka dari itu
pendidikan hukum sangatlah penting bagi anak sekolah dasar terutama di desa Pangkul
ini.

METODE
Metode yang digunakan peneliti dalam melakukan pengenalan ini yaitu dengan
menggunakan metode sosialisasi atau yang biasa dikenal dengan metode penyuluhan
(pendekatan).Dengan cara melalui pendekatan kepada objek yaitu siswa/siswi pada
tanggal 25-28 juli 2022 yang mana tujuan dari pendekatan yaitu untuk meningkatkan
pemahaman mereka akan definisi hukum itu sendiri.
Kemudian setelah pendekatan ada yang namanya metode tanya jawab. Metode ini
dilakukan setelah peneliti melakukan penjelasan terkait hukum sejak dini ini kepada
siswa/siswi SD Negeri 71 Prabumulih, kemudian para siswa atau siswi mulai bertanya
terkait penjelasan yang sudah di sampaikan. 2Tujuan dari tanya jawab ini adalah agar
terciptanya komunikasi dua arah dan adanya hubungan timbal balik antara peneliti dan
objek penelitian yaitu siswa/siswi SD N 71 Prabumulih.

Dalam buku Dasar-Dasar Sosialisasi (2004) karya Sutaryo 3, sosialisasi merupakan suatu
proses bagaimana memperkenalkan sistem pada seseorang. Serta bagaimana orang
tersebut menentukan tanggapan serta reaksinya. Sosialisasi sendiri mencakup interaksi
sosial dan tingkah laku sosial. Jadi dengan kata lain sosialisasi ini merupakan salah satu
aspek penting di dalam sistem sosial masyarakat yang ada. Faktor penentu sosialisasi
sendiri yaitu lingkungan sosial, ekonomi dan kebudayaan nya serta ditentukan juha
dengan tingkat interaksi antar individu nya.4

Menurut Lucie (2005), penyuluhan merupakan proses perubahan perilaku yang


berkelanjutan, dimana perubahan yang dituntut tidak semata-mata karena penambahan
pengetahuan saja, namun diharapkan juga adanya perubahan pada keterampilan sekaligus
sikap mantap yang menjurus kepada tindakan atau kerja yang lebih baik, produktif, dan
menguntungkan.5

6
Menurut Samsudin (1977), penyuluhan adalah suatu usaha pendidikan non-formal yang
dimaksudkan untuk mengajak orang sadar dan mau melaksanakan ide-ide baru. Dari
rumusan itu dapat diambil tiga hal yang terpenting, yaitu; pendidikan, mengajak orang
sadar dan ide-ide baru. Penyuluhan bertujuan u
agar mengubah kehidupan masyarakat menjadi lebih baik dari keadaan yang ada.
Perubahan kehidupan masyarakat itu sendiri mencakup setiap bidang, di segala segi
dalam semua lapangan. 7Menurut Kartasapoetra (1987), terdapat dua tujuan penyuluhan,
yaitu tujuan jangka pendek dan tujuan jangka panjang, antara lain:
2
Fathony, 2019. Pengaruh Metode Tanya Jawab Terhadap hasil Belajar Siswa. Jurnal Pendidikan Tambusai, Vol 3, No 1
3
Sutaryo, 2004
4
https://www.kompas.com/skola/read/2020/02/01/140000269/sosialisasi-pengertian-proses-fungsi-dan-tujuannya diakses
pada tanggal 15 Agustus 2022
5
Lucie (2005)
6
Samsudin (1977),
7
Kartasapoetra (1987)
a. Tujuan Jangka Pendek
- Perubahan tingkat pengetahuan.
- Perubahan tingkat kecakapan atau kemampuan.
- Perubahan sikap.
- Perubahan motif tindakan.

b. Tujuan Jangka Panjang


- Better farming, mau dan mampu mengubah cara-cara usaha dengan cara-cara yang lebih
baik.
- Better business, berusaha yang lebih menguntungkan.
- Better living, menghemat dan tidak berfoya-foya setelah tujuan utama telah tercapai 8.

Fungsi Penyuluhan Sosial yaitu fungsi Preventif : penyuluhan sosial sebagai salah satu
upaya pencegahan untuk meminimalisir, bahkan mencegah timbulnya permasalahan
sosial yang baru. Fungsi Rehabilitatif/Kuratif : penyuluhan sosial sebagai upaya
pemecahan masalah yang terjadi di masyarakat. Fungsi Pengembangan : penyuluhan
sosial ditujukan sebagai usaha pengembangan masyarakat. Fungsi Penunjang (Suportif) :
penyuluhan sosial tidak hanya ditujukan pada bidang kesejahteraan sosial saja tetapi juga
dapat menunjang program lain secara lintas sektor. 9

Dalam pengenalan ini, penulis menggunakan metode sosialisasi secara langsung artinya
antara penulis dan objek penelitian penulis bertemu secara langsung. seperti diadakannya
forum diskusi bersama siswa/siswi SD Negeri 71 Prabumulih di Desa Pangkul ini untuk
menyampaikan pengenalan hukum sejak dini.

HASIL DAN PEMBAHASAN


Evaluasi Context
Hasil penelitian dari yang telah dilakukan olen penulis pada Kuliah Kerja Nyata ini di
Desa Pangkul bersama para siswa/siswi SD Negeri 71 Prabumulih sebagai objek
penelitian, menunjukkan adanya ketidakpahaman siswa/i SD Negeri 71 Prabumulih di
8
Kemensos. 2019. Paduan Penyuluhan Sosial. Jakarta: Pusat Penyuluhan Sosial Kementrian Sosial Republik Indonesia.
Hal 7
9
http://dinsos.magelangkota.go.id/penyuluhan-sosial-sebuah-strategi-membangun-komunikasi-informasi-motivasi-
edukasi/#) diakses pada tanggal 15 Agustus 2022
Desa Pangkul terkait definisi hukum. Hampir sebagian siswa siswa/siswi belum
mengetahui hukum itu sendiri, apa tujuan dari adanya hukum atau peraturan di dalam
hidup, bagaimana bentuk perwujudan menaati hukum di sekolah dan lain sebagainya.

Namun dalam hal ini, penulis sebisa mungkin berusaha untum dapat memberikan
pemahaman secara perlahan kepada siswa/siswi SD Negeri 71 Prabumulih di Desa
Pangkul dan memberikan mereka motivasi untuk semangat dalam menggali ilmu dan
pengetahuan agar menambah jendela wawasan mereka.Khususnya yang telah mengikuti
sosialisasi terkait pengenalan hukum sejak dini ini. Tujuan dari adanya sosialisasi ini
sendiri adalah supaya para siswa sekolah dasar khususnya siswa/siswi SD Negeri 71
Prabumulih akan dapat memahami hukum itu sendiri, sehingga mereka bisa membedakan
perbuatan yang baik dan buruk, perbuatan yang boleh dan tidak boleh menurut hukum
yang berlaku di masyarakat. Agar kedepannya mereka bisa menjadi generasi yang
berkualitas salah satunya dengan cara menaati hukum atau peraturan yang ada atau yang
telah di buat. Penyuluhan ini ternyata berhasil menarik minat siswa/siswi SD Negeri 71
Prabumulih Desa Pangkul ini untuk lebih tahu lagi tentang hukum, terbukti dengan
banyaknya pertanyaan yang telah diajukan ke penulis setelah menyampaikan informasi
terkait pengenalan hukum sejak dini.

Evaluasi Input
Evaluasi input merupakan suatu proses atau kegiatan pemilihan, pengumpulan, analisis
kebutuhan berdasarkan masukan dan penyajian informasi yang bisa digunakan sebagai
dasar pengambilan keputusan serta penyusunan program selanjutnya, memerlukan
keterbukaan, akuntabilitas dan dipertanggungjawabkan untuk memahami fenomena
realitas.

Sehubungan dengan hal itu,maka di dalam pembelajaran dibutuhkan guru yang tidak
hanya mampu mengajar dengan baik tetapi juga mampu melakukan evaluasi dengan baik.
Evaluasi tidak hanya bertumpu pada penilaian hasil belajar, tetapi juga perlu penilaian
terhadap input, output maupun kualitas proses pembelajaran itu sendiri. Evaluasi Input
merupakan suatu proses atau kegiatan pemilihan, pengumpulan, analisis dan penyajian
informasi dari tujuan yang dicapai, desain, implementasi manfaat dan penyediaan
informasi serta laporan yang dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan dalam
mengambil keputusan.10

Pada sosialisasi yang dilakukan pada bagian evaluasi penulis menemukan perubahan
tingkat pemahaman yang cukup berbeda pada siswa/siswi yang telah mengikuti
sosialisasi pengenalan hukum sejak dini. Perubahan tersebut mulai dari tingkat
antusiasme pada siswa dan siswi. Mereka tampak menyimak dan semakin semangat
mendengarkan penjelasan materi yang disampaikan oleh penulis dari awal hingga akhir.
Kemudian tingkat kesadarannya sendiri para siswa dan siswi sudah dapat sedikit demi
sedikit menyadari akan pentingnya pemahaman hukum sejak dini itu.
Untuk segi kesiapan siswa siswi juga sudah cukup baik karena mereka sudah dapat
menyimak dan mendengarkan apa yang disampaikan penulis.

Evaluasi Proses
Suatu evaluasi dirancang dan diterapkan ke dalam suatu kegiatan disebut evaluasi proses.
Untuk melihat apakah sudah sesuai atau belum program yang di laksanakan dengan trik
atau strategi kegiatan yang telah di laksanakan tersebut. Oleh karena itu perlu sekali
diadakan evaluasi proses. Evaluasi proses berfungsi untuk mengidentifikasi berbagai
permasalah yang timbul yang berkaitsn dengan prosedur pada saat pelaksanaan kegiatan.
Secara perubahan yang ada pada saat kegiatan dilakukan harus dipantau secara jujur dan
cermat. Stufflebeam juga mengatakan bahwa sevaluasi proses merupakan pengecekan
yang berkelanjutan atas implementasi perencanaan 11

Pada bagian evaluasi proses penulis dapat melihat secara langsung perubahan pemikiran
terkait pengenalan hukum sejak dini. Waktu saat pendekatan dilakukan, para siswa/siswi
SD Negeri 71 Prabumulih ini sangat minim pengetahuan akan definisi hukum, tujuan
bahkan fungsi hukum juga itu sendiri. Namun dengan adanya sosialisasi pengenalan
akhirnya para siswa dan siswi bisa secara perlahan memahami definisi hukum beserta
fungsi dan tujuannya.

Tentunya ini sudah lebih baik.Penulis sendiri berharap agar para siswa siswi yang
mengikuti sosialisasi pengenalan hukum sejak dini ini bukan hanya menerapkan dalam
jangka pendek, melainkan jangka panjang di kemudian hari yang tentunya ilmu dan
10
Eko Putro Widoyoko, Evaluasi Program Pembelajaran: Panduan praktis bagi Pendidik dan Calon Pendidik,
(Yogyakarta:Pustaka Pelajar,2013), h.3
11
Stufflebeam & Shienfield, 1985:175 dalam Badrujaman, 2009:66
pengetahuan yang mereka dapatkan ketika mengikuti sosialisasi pengenalan hukum sejak
dini ini dapat bermanfaat bagi kehidupan mereka nantinya terutama dalam membangun
Desa Pangkul ini, kampung halaman mereka.

Evaluasi Produk
Definisi dari evaluasi produk ini adalah suatu bentuk evaluasi yang mana tujuan nya
sendiri adalah untuk mengukur seberapa jauh pencapaian program kegiatan yang
dilakukan12 . Evaluasi produk juga berarti suatu evaluasi yang mengukur tingkat
keberhasilannya dalam mencapat tager tujuan program kegiatan. Evaluasi produk dapat
dilakukan dengan cara melahirkan definisi operasional serta mengukur kriteria yang telah
dicapai dalam kegiatan tersebut. Pengukuran dapat dilakukan dengan kuantitatif atau
kualitatif13

Pada kegiatan sosialisasi pengenalan penulis sudah berhasil untuk bisa memberikan
pemaham, ilmu, pengetahuan serta wawasan para siswa/siswi SD Negeri 71 Prabumulih
di Desa Pangkul akan definisi hukum yang diterapkan sejak dini. Setelah kegiatan
sosialisasi pengenalan ini berakhir, penulis juga memberikan arahan untuk bisa
memahami hukum lebih jauh lagi.Yaitu dengan cara membaca buku pelajaran yang ada.
Seperti dalam mata pelajaran PPKn, ada pembelajaran tentang saling menghormati hak
dan kewajiban, kewajiban tidak berbuat curang, serta penjelasan tentang rambu rambu
lalu lintas. Hal itu merupakan dasar gambaran hukum secara umum.

KESIMPULAN
Dengan dilaksanakan kegiatan sosialisasi langkah awal pengenalan hukum sejak dini
kepada para pendengar sosialisasi siswi SD Negeri 71 Prabumulih di Desa Pangkul yang
mengikuti sosialisasi pengenalan ini. Para siswa siswi telah berhasil mengikuti sosialisasi
pengenalan hukum sejak dini dengan baik, dibuktikan dengan antusiasme mereka waktu
awal hingga waktu berakhirnya sosialisasi dengan harapan supaya ilmu yang mereka
dapatkan ketika sosialisasi pengenalan ini bisa bermanfaat dan dilakukan di dalam
kehidupan sehari hari.

12
Stufflebeam & Shienfield, 1985:176
13
Trotter et al., 1998:136
Beberapa manfaat waktu kegiatan sosialisasi pengenalan hukum sejak dini yang
dilakukan oleh penulis. Selain meningkatkan kualitas untuk siswa siswi yang mengikuti
sosialisasi pengenalan, juga bermanfaat sebagai bekal diri para siswa dan siswi nya
karena sudah bisa memahami apa itu definisi hukum termasuk manfaat dan tujuannya
waktu mereka duduk di bangku sekolah dasar. Kemudian hal itu secara otomatis dapat
menjadi benteng diri mereka sendiri agar tidak melakukan tindakan yang tidak sesuai
dengan hukum yang berlaku di Indonesia ini.Dan penulis berharap dengan diberikan nya
arahan bacaan ini setelah sosialisasi pengenalan hukum sejak dini berakhir, supaya ilmu
mereka dapat lebih dalam lagi terkait definisi hukum itu sendiri berserta manfaat dan
tujuannya.

REFERENSI

Rahardjo, 2006
Sutaryo, 2004
Lucie (2005)
Samsudin (1977),
Kartasapoetra (1987)
Stufflebeam & Shienfield, 1985:175 dalam Badrujaman, 2009:66
Stufflebeam & Shienfield, 1985:176
Trotter et al., 1998:136
https://www.kompas.com/skola/read/2020/02/01/140000269/sosialisasi-
pengertian-proses-fungsi-dan-tujuannya diakses pada tanggal 15 Agustus 2022
http://dinsos.magelangkota.go.id/penyuluhan-sosial-sebuah-strategi-
membangun-komunikasi-informasi-motivasi-edukasi/#) diakses pada tanggal 15 Agustus
2022
Fathony, 2019. Pengaruh Metode Tanya Jawab Terhadap hasil Belajar Siswa.
Jurnal Pendidikan Tambusai, Vol 3, No 1
Kemensos. 2019. Paduan Penyuluhan Sosial. Jakarta: Pusat Penyuluhan Sosial
Kementrian Sosial Republik Indonesia. Hal 7
Eko Putro Widoyoko, Evaluasi Program Pembelajaran: Panduan praktis bagi
Pendidik dan Calon Pendidik, (Yogyakarta:Pustaka Pelajar,2013), h.3

Gambar 1. Foto bersama anggota kelompok dan para guru SD Negeri 71


Prabumulih
Gambar 2. Foto bersama anggota kelompok dan siswa/siswi SD Negeri 71 Prabumulih

Gambar
3. Foto bersama pada saat pengenalan diri
Gamb
ar 4. foto bersama setelah selesai melakukan sosialisasi

Gambar 5. Foto pada saat sesi tanya jawab dengan para siswa/siswi
Gambar 6. foto saat selesai upacara bendera

Anda mungkin juga menyukai