Anda di halaman 1dari 5

Volume 4 Nomor 1 Edisi Agustus 2022 E-ISSN: 2714-8599

Kegiatan Penyuluhan Sadar Hukum Sejak Dini di Sekolah Globe National


Plus II Batam

Erna Wati1, Androni Susanto2, Jillian Veronica Wisely3 , Evelyn Juviani4 , Elita5 ,
Angelin Alienta6
Universitas Internasional Batam
Email: erna.wati@uib.ac.id, androni@uib.ac.id ,2142126.jillian@uib.edu, 2142093.evelyn@uib.edu,
2142107.elita@uib.edu, 2142125.angelin@uib.edu

Abstrak
Sadar hukum sejak dini merupakan salah satu penyuluhan yang dilakukan di sekolah
Globe National Plus II Batam dengan tujuan untuk meningkatkan kesadaran hukum bagi anak
sekolah, khususnya pada jenjang SMA. Penyuluhan ini penting dilaksanakan berdasarkan hasil
pengamatan bahwa masih banyak siswa/i yang membawa kendaraan bermotor tanpa mematuhi
peraturan yang ada. Penyuluhan ini dilakukan secara daring dengan mengulas teori pemahaman
hukum, serta pentingnya kesadaran hukum dari lingkungan keluarga meluas hingga lingkungan
bernegara. Alhasil dari penyuluhan tersebut siswa/i memiliki pemahaman akan pentingnya
kesadaran hukum sejak dini sebagai bekal untuk menjadi warga negara yang baik di masa
depan.
Abstract
Being aware of the law from an early age is one of the counseling carried out at the
Globe National Plus II School Batam to increase legal awareness for school children, especially
at the high school level. This counseling is important to be carried out based on the observations
that many students still drive the vehicles without complying with existing regulations. This
counseling is carried out online by reviewing the theory of understanding the law and the
importance of legal awareness from the family environment extending to the state environment.
As a result of the counseling, students understand the importance of legal awareness from an
early age as a provision to become good citizens in the future.
Keywords: Law conscious, Globe National Plus II Batam School, Legal Counseling

Pendahuluan kenyataan-kenyataan masyarakat


Hukum senantiasa harus dikaitkan Kesadaran Hukum Masyarakat adalah nilai
dengan masyarakat dimanapun hukum itu yang hidup dalam masyarakat dalam
bekerja. Bidang pengetahuan hukum pada bentuk pemahaman dan ketaatan atau
umumnya memusatkan perhatian pada kepatuhan masyarakat terhadap norma
aturan-aturan yang dianggap oleh hukum dan peraturan perundang-undangan
pemerintah dan masyarakat sebagai aturan- yang berlaku. Masyarakat dikatakan sadar
aturan yang sah berlaku. Oleh sebab itu, hukum apabila masyarakat pada umumnya
aturan harus ditaati dan pengetahuan terdiri dari orang-orang yang patuh hukum
sosiologi sebagai keseluruhan yang karena sadar hukum, dalam arti bukan
memusatkan perhatian pada tindakan- patuh hukum karena adanya paksaan atau
tindakan yang dalam kenyataan karena takut akan sanksi. Dari kesadaran
diwujudkan oleh anggota masyarakat hukum masyarakat tersebut, maka akan
dalam hubungan mereka satu sama lain. tercipta budaya hukum dalam bentuk tertib
Demi pengembangan hukum dan dan taat atau patuh terhadap norma hukum
pengetahuan hukum dalam kehidupan dan peraturan perundang-undangan yang
masyarakat agar tidak terpisah satu sama berlaku demi tegaknya supremasi hukum.
lain harus memperhatikan hukum dan Budaya hukum diartikan sebagai sikap

480 Prosiding National Conference for Community Service Project (NaCosPro)


http://journal.uib.ac.id/index.php/nacospro
Volume 4 Nomor 1 Edisi Agustus 2022 E-ISSN: 2714-8599

masyarakat terhadap hukum dan sistem hukum tersebut. Untuk membangun


hukum yang mencakup kepercayaan, nilai, Kesadaran akan hukum ini tidaklah mudah,
ide dan harapan-harapan masyarakat karena tidak semua orang memiliki
terhadap hukum. Berjalannya hukum di kesadaran tersebut dan jikapun masyarakat
tengah masyarakat banyak ditentukan oleh sadar, mereka cenderung untuk
sikap, pandangan serta nilai yang dihayati mengabaikan ataupun tidak taat kepada
oleh anggota masyarakat. Kesadaran hukum. Berdasarkan hasil pengamatan,
hukum perlu ditanamkan sejak dini yang salah satu permasalahan yang dikawatirkan
berawal dari lingkungan keluarga, yaitu terjadi pada siswa/i atau remaja pada saat
setiap anggota keluarga dapat melatih ini adalah terhadap penggunaan kendaraan
dirinya memahami hak-hak dan tanggung bermotor tanpa mematuhi peraturan yang
jawabnya terhadap keluarga, menghormati ada. Sebenarnya terdapat peraturan atau
hak-hak anggota keluarga lain dan larangan terhadap penggunaan kendaraan
menjalankan kewajibannya sebelum bermotor untuk para remaja dibawah 17
menuntut haknya. Apabila hal ini dapat tahun yang masih belum memiliki SIM.
dilakukan, maka ia pun akan terbiasa Dikarenakan siswa/i ini masih tergolong
menerapkan kesadaran yang telah remaja yang belum memiliki emosi yang
dimilikinya dalam lingkungan yang lebih stabil untuk dapat mengendarai kendaraan
luas, yaitu lingkungan masyarakat dan bermotor yang cukup berbahaya. Namun,
bahkan negara. Semakin banyaknya peraturan ini dianggap belum efektif atau
pelanggaran hukum yang terjadi di tidak benar-benar berlaku. Banyak siswa/i
Indonesia menyebabkan menurunnya yang masih menggunakan kendaraan
toleransi dan sikap saling menghormati bermotor untuk pergi ke sekolah
sesama masyararakat. Sehingga dikarenakan banyak orang tua yang telah
masyarakat pastinya akan mengarah pada mengizinkan ataupun terlalu sibuk untuk
kemunduran akibat menurunnya kesadaran dapat mengantar mereka untuk pergi ke
dalam diri masing-masing. Meningkatnya sekolah. Oleh karena itu, pihak sekolah
kriminalitas dewasa ini juga sangat memberikan penegasan kepada siswa/i
memprihatikan serta mencemaskan yang menggunakan kendaraan bermotor
kalangan masyarakat karena bukan hanya untuk setidaknya mematuhi peraturan lalu
dalam kuantitas saja, tetap juga dalam lintas yang ada, seperti menggunakan helm,
kualitas atau intensitas (Ahmad, 2018) mematuhi kecepatan berkendara, dan juga
Kondisi hukum di Indonesia saat ini sangat mematuhi lampu lalu lintas. Tetapi hingga
memprihatinkan, hal ini ditandai dengan saat ini masih terdapat banyak siswa/i yang
banyaknya masyarakat yang terluka oleh masih tidak mematuhi aturan tersebut
hukum. Selain itu ada kemarahan sehingga banyak terjadinya kasus
masyarakat pada mereka yang kecelakaan berkendara yang menimpa para
memanfaatkan hukum untuk mencapai siswa/i atau remaja saat ini. Peningkatkan
tujuannya tanpa menggunakan hati nurani. kesadaran siswa/i terhadap peraturan
Hal ini tentu mendapat sorotan yang amat berlalu lintas ini menjadi salah satu
tajam dari seluruh lapisan masyarakat. Oleh kesadaran hukum yang sangat perlu
karenanya bidang hukum khususnya ditanamkan kepada remaja saat ini untuk
masalah penegakan hukum perlu segera dapat melatih sikap disiplin, tanggung
melakukan reformasi yang meliputi semua jawab atas keselamatan serta menjaga
proses dan sistem peradilan pidana. ketertiban dalam berlalu lintas (Prayogi &
Rahmawati, 2021). Untuk meningkatkan
Masalah kesadaran akan pentingnya hukum ini,
Kesadaran hukum yaitu adalah penulis melakukan penyuluhan kepada
kesadaran akan adanya hukum dan siswa/i di Sekolah Globe National Plus II
mengerti secara keseluruhan tentang

481 Prosiding National Conference for Community Service Project (NaCosPro)


http://journal.uib.ac.id/index.php/nacospro
Volume 4 Nomor 1 Edisi Agustus 2022 E-ISSN: 2714-8599

untuk memberikan pengetahuan dan Diharapkannya sosialisasi yang telah


pemahaman mengenai hukum. diberikan dapat membuat siswa/i paham
mengapa hukum diberlakukan.
Metode Terdapat empat unsur kesadaran
Dalam menyelesaikan topik hukum, yaitu:
permasalahan yang kami temukan, kami a. Pengetahuan tentang hukum
menggunakan metode berupa penyuluhan b. Pengetahuan tentang isi hukum
kepada mitra dengan tahapan sebagai c. Sikap hukum
berikut: d. Pola perilaku hukum
a) Tahapan persiapan yaitu melakukan Empat pilar diatas merupakan
pengumpulan data dan observasi kepada parameter dalam penegakan hukum. Suatu
mitra hukum dapat dijalankan dengan taat dan
b) Tahapan pelaksanaan yaitu melakukan lancar jika diberlakukannya sanksi bagi
diskusi dengan mitra terkait rancangan orang-orang yang melanggarnya. Sadar
pelaksanaan kegiatan dan jadwal hukum sejak dini yang telah diterapkan dan
pelaksanaan kegiatan. cukup efektif yaitu, memberikan
c) Tahapan penilaian dan pelaporan yaitu sosialisasi/penyuluhan. Dalam proses
melakukan peyusunan proposal PKM sosialisasi, dapat dijelaskan mengenai
berdasarkan fakta dan hasil yang prinsip dasar hukum. Metode lain yaitu
diperoleh. dengan memberikan video edukasi kepada
Teknik pengumpulan data siswa-siswi, dengan video yang bersifat
menggunakan metode kualitatif yaitu informatif, mudah dimengerti dan ada
berdasarkan wawancara, dokumentasi dan unsur dorongan untuk tidak melanggar
catatan lapangan (Ernis, 2018). Teknik hukum yang berlaku. Pendidikan hukum
analisis data yang digunakan yaitu analisis hendaknya dilakukan secara menarik agar
kualitatif. Pendekatan kualitatif yang siswa/i penyampaian materi tidak monoton
dilakukan dalam kondisi ilmiah dan bersifat seperti sebuah permainan. Ada beberapa
mengamati kasus (Nurgiansah & konsep permainan yang dapat dilaksanakan
Widyastuti, 2019). Kegiatan penyuluhan di seperti permainan bebas, permainan aturan,
lakukan secara daring pada hari Sabtu, 31 kesamaan sifat, simbolisasi dan sebagainya
Juli 2022 pukul 13:00 WIB. Durasi (Batubara & Arifin, 2020). Metode yang
kegiatan ini kurang lebih 1 jam 30 menit. kami gunakan setelah memberikan
sosialisasi adalah sebuah game kuis singkat,
Pembahasan diwaktu yang bersamaan dapat melihat
Kesadaran hukum mengacu pada apakah siswa-siswi telah paham mengenai
arti dimana orang-orang disuatu kelompok apa yang telah dijelaskan mengenai hukum.
masyarakat memahami hukum. Sadar akan Berikut merupakan hasil dokumentasi dari
hukum merupakan kewajiban bagi setiap diadakannya sosialisasi sadar hukum sejak
individu dengan tujuan untuk menciptakan dini dengan pihak mitra yaitu sekolah
lingkungan yang damai dan tentram. Globe National Plus II :
Membangun kesadaran hukum dikalangan
masyarakat bukanlah hal yang mudah,
terlebih beragamnya kepribadian
masyarakat yang memiliki pandangan
berbeda juga. Oleh sebab itu, kesadaran
hukum wajib di terapkan sejak dini. Usia
yang ideal untuk diberikan pemahaman
mengenai hukum berada pada usia 15 tahun
keatas. Dimana usia 15 tahun setara dengan
siswa-siswi sekolah menengah atas.
Gambar 1

482 Prosiding National Conference for Community Service Project (NaCosPro)


http://journal.uib.ac.id/index.php/nacospro
Volume 4 Nomor 1 Edisi Agustus 2022 E-ISSN: 2714-8599

diadakan secara online tidaklah sulit untuk


dilaksanakan.
Simpulan
Kesadaran hukum sejak dini adalah
metode yang efektif untuk membentuk
kesadaran akan adanya hukum. Dengan
memberikan pengetahuan dan pemahman
mengenai hukum sejak dini, kita dapat
menumbuhkan sikap dan kebiasaan untuk
mematuhi peraturan yang ada serta sebagai
Gambar 2 bentuk pencegahan terhadap pelanggaran
hukum yang dapat terjadi di lingkungan
sekolah dan lingkungan masyarakat.
Berdasarkan metode yang digunakan untuk
meningkatkan kesadaran hukum ini, yaitu
dengan melakukan penyuluhan kepada
siswa/i di sekolah National Globe Plus II.
Siswa/i dapat memahami, mengetahui
pentingnya kesadaran hukum yang harus
ditanamkan sejak dini serta menerapkan
sikap kesadaran terhadap hukum dengan
Gambar 3 mulai mematuhi peraturan yang ada baik
Terdapat beberapa keunggulan dan pada lingkungan keluarga, sekolah dan
kelemahan dalam diadakannya sosialisasi bermasyarakat. Untuk kegiatan pengabdian
secara online: kepada masyarakat selanjutnya, diharapkan
Keunggulan: tetap memiliki tujuan yang sama dan dapat
- Waktu yang lebih fleksibel memberikan bantuan dalam menyelesaikan
- Membiasakan siswa-siswi terhadap permasalahan yang terjadi kepada
media online masyarakat luas.
Kelemahan
- Kegiatan tidak terlalu variatif
- Tidak bisa lebih mengenal satu sama lain Daftar Pustaka
Karena kegiatan sosialisasi ini
dilaksanakan secara online, banyak yang Ahmad, I. (2018). Rencana dan strategi
harus dipersiapkan secara matang sehingga peningkatan kesadaran hukum masyarakat.
dapat memberikan luaran kepada pihak Gorontalo Law Review, 1(1), 15.
mitra dengan baik dan lancar. Hal – hal https://doi.org/10.32662/golrev.v1i1.94
yang harus dari persiapan pelaksanaan
Batubara, G. T., & Arifin, F. (2020). Model
sosialisasi ini diantaranya:
pendidikan hukum dalam upaya
1. Aplikasi zoom
mewujudkan kesadaran hukum siswa sejak
2. Jaringan internet yang lancar
dini. Litigasi, 20(20), 20–56.
3. Laptop, PC, Gadget lainnya
https://doi.org/10.23969/litigasi.v20i1.210
4. Tempat yang nyaman
6
Dapat dikatakan bahwa tidak sulit
untuk merancang kegiatan secara online, Ernis, Y. (2018). Implikasi penyuluhan
dikarenakan siswa-siswi juga sudah hukum langsung terhadap peningkatan
terbiasa menggunakan media sosial. kesadaran hukum masyarakat. Jurnal
Terlebih pandemic covid yang melanda Penelitian Hukum De Jure, 18(4), 477.
dunia, kegiatan offline sudah digantikan https://doi.org/10.30641/dejure.2018.v18.4
dengan online sehingga sosialisasi yang 77-496

483 Prosiding National Conference for Community Service Project (NaCosPro)


http://journal.uib.ac.id/index.php/nacospro
Volume 4 Nomor 1 Edisi Agustus 2022 E-ISSN: 2714-8599

Nurgiansah, T. H., & Widyastuti, T. M.


(2019). Membangun kesadaran hukum
mahasiswa PPKN UPY dalam berlalu lintas.
Civic Edu: Jurnal Pendidikan
Kewarganegaraan, 2(2), 97–102.
Prayogi, R., & Rahmawati, I. (2021).
Kesadaran hukum dalam berlalu lintas
siswa SMK Zaidar Yahya kecamatan
Rambah. ASANKA: Journal of Social
Science And Education, 2(1), 19–30.
https://doi.org/10.21154/asanka.v2i1.2524

484 Prosiding National Conference for Community Service Project (NaCosPro)


http://journal.uib.ac.id/index.php/nacospro

Anda mungkin juga menyukai