TABIR MIMPI GAPO

(Benar Belum Pasti Menang, Salah dan Benar Belum Tentu Kalah)
Syarif Hidayat
NAMA TOKOH

1. GAPO
2. OSO
3. MUIN
4. SEMO
5. CAKIL
6. EJOT
7. GAYATRI
8. CUCUN
9. CASMITA
10. SUGENG
11. KEPALA TEMPUR
12. PENGAWAL1
13. PENGAWAL 2
14. EMBAH (PENABIR MIMPI)
15. LIA
16. ORANG-ORANG
17. PENARI
BABAK 1
…………………………………………………………………………………………………..
PANGGUNG GELAP, MENGGAMBARKAN SUASANA AWAL SEBUAH CERITA
AKAN SEGERA DI BABARKAN. MENGIRINGI SEBUAH DRAMA KEHIDUPAN
MANUSIA YANG MERUPAKAN KERAMAIAN HORIZONTAL PANGGUNG
KEHIDUPAN MANUSIA DENGAN SEGALA INGIN MENGARAHKAN PADA SEMUA
KENYATAAN DENGAN MENGERAHKAN SEGENAP ASA……………………………..
…………………………………………………………………………………………………..
KETENTUAN SELAIN KEPASTIAN TAKDIR BAHWA “BENAR BELUM PASTI
MENANG, SALAH DAN BENAR BELUM TENTU KALAH.”
…………………………………………………………………………………………………..
CERITA BERAWAL DARI HASRAT HATI INGIN MEMELUK PEREMPUAN
APADAYA TAK ADA PASANGAN, DAN MIMPI MENJADI BIANG KEADAAN
HINGGA KHAYALAN INGIN SEGERA MENJADI KENYATAAN, RASA TERSIKSA
HINGGA APAPUN CARANYA HARUS SEGERA DI LAKUKAN.
…………………………………………………………………………………………………..
GAMBARAN PANGGUNG MULAI MENGISAHKAN KEADAAN YANG SERBA
SEDERHANA TAPI TETAP PADAT DAN SEDIKIT TERKESAN DIPAKSAKAN.
KEADAAN ALAM YANG MENGISAHKAN SUASANA DALAM KEHIDUPAN
MASYARAKAT MENENGAH KE BAWAH, NAMUN SEDIKIT TERISI RASA
KEGANASAN DAN KEKUATAN KEINGINAN MANUSIA TAPI TETAP MANUSIA.
MENGEJAR MIMPI YANG KATANYA ADALAH CERMINAN BAYANG INGIN,
TANPA MEMPERTIMBANGKAN SALAH DAN BENAR, MUNCUL DENGAN BABAR
CERITA MANUSIA. ………………………………………………………………………..
PANGGUNG MULAI TERANG MENGALUN MUSIK SUASANA
MENGGAMBARKAN KEADAAN YANG CUKUP SEMRAWUT, BERGANTI
BAYANGAN MANUSIA YANG SEOLAH-OLAH INGIN MENYATAKAN DIRI
BAHWA KEKUASAAN ADALAH BILIK TIDUR MEREKA.
…………………………………………………………………………………………………..
DI SISI ATAS GAMBARAN SEBALIKNYA SEBUAH KEADAAN YANG SANGAT
BERBEDA DENGAN KEHIDUPAN YANG SERBA GEMERLAP DAN BERTAHTA,
TANPA KEJAHATAN DAN KESALAHAN SEMUA DIANGGAP KEBENARAN.
……………………………………………………………………………………………..……
DAN YANG LEBIH MEMBEDAKAN, SEMUANYA TERSEDIA DI SANA. TAK PERLU
LAGI MIMPI, TAK LAGI ADA KEGAGALAN SEBAGAI MANIPESTASI KEJAHATAN
DAN KESALAHAN DAN YANG LEBIH PENTING TAK LAGI ADA YANG DI
INGINKAN SEMUA SERBA TERSEDIA TERMASUK PEREMPUAN. …………………..
PERSIS SEPERTI DONGENG SEBELUM TUDUR PENGETAHUAN SEBUAH CERITA
MULAI MEMBABARKANNYA
………………………………………………………………………………………………….
LAMPU NYALA PADA SATU TTITK DI BAGIAN POJOK BELAKANG, TERLIHAT
SESOSOK ORANG TUA DENGAN PAKAIAN SERBA PUTIH TAPI TIDAK TERLIHAT
WAJAH, MEMBELAKANGI SEORANG ANAK PEREMPUAN YANG JUGA
BERBENTUK BAYANGAN. KEMUDIAN DIA BERGERAK SEPERTI BERMAIN.
ANAK USIA SEKITAR 19 TAHUNAN, DIA MENARI DAN TERTAWA MUSIK
MENGIRINGI. CIRI KHAS ANAK MANUSIA YANG BELUM PAHAM DUNIAWI.
SAMPAI KELELAHAN DAN MENDEKAT KEMUDIAN DIA TERTIDUR DAN
TERGELETAK DI SAMPING SOSOK ORANG TUA ITU. SEMUA ADA BERBENTUK
BAYANGAN. TERDENGAR MEREKA SEDANG BERBICARA.
………………………………………………………………………………………………….
MBAH : “Cucuku, sungguh tragis nasibmu. memang cerita hidup seseorang
tidak akan pernah tahu. Kamu adalah salah satu manusia yang akan
meneruskan cerita berikutnya.
LIA : “Ibuuuuuuu….. ibuuuuuuuu…..! (TERBANGUN DENGAN TIBA
TIBA, MELIHAT SEKELILING. LAMPU TERANG KE ARAH
MEREKA) kakek?”
MBAH : “Iya cucuku. kamu mimpi apa?” (MENDEKAT, DAN MENGELUS
RAMBUT CUCUNYA)
LIA : “Kek… aku mimpi seorang perempuan... memeluk laki-laki yang
terbunuh… tapi…”
MBAH : “Tapi apa...?”
LIA : “Tapi disana juga ada laki laki lain yang memenggang pisau
berlumuran darah.” (MERINGIS DAN MENUTUP MUKA
KETAKUTAN)
MBAH : “Ahhhhh itu hanya mimpi, bukan sebenarnya.”
LIA : “Kek… ibuku sekarang dimana? (SEPERTI SEDANG BERMIMPI
MEMEGANGI POTRET DALAM DEKAPAN)
MBAH : “Ibumu ada, nanti kamu juga akan mengerti .” (MASIH TETAP
MEMBELAKANGI) Ibumu mencintai sahabat ayahmu. sebagai
pelarian dia menikahi ayahmu.”

LIA : “Kek. seperti apa ayahku?” (MENATAP MUKA MBAH DENGAN

MATA MEMOHON)
MBAH :" ayahmu sudah tiada, dulu ayahmu adalah pemimpin, dia punya
sahabat dari kecil, ibumu juga. Ayahmu membunuh sahabat ibumu.

LIA :" mengapa ayah membunuh sahabat ibu, ke?"

EMBAH : "sebab perempuan itu dinikahi oleh sahabat ayahmu.

LIA : "Apakah hanya karena dinikahi saja sampai di bunuh,ke?

MBAH : (MENARIK NAFAS PANJANG) “Ayahmu orang desa yang pindah ke

kota setah menikahi ibumu kemudian menjadi pemimpin kota. tapi
sebagai pemimpin dia tidak memperhatikan sebuah daerah. karena
daerah itu merupakan tempat sahabat juga sekaligus musuhnya.”
LIA : “Lalu…. ?” (BERHENTI)
MBAH :" ayahmu sakit hati karena cintanya di tolak, sehingga gelap mata.
Perempuan yang di cintainya tidak bisa jatuh ke orang lain walaupun
itu sahabatnya sendiri. Sementara gadis yang di cintainya menikah
dengan sahabatnya. maka dibunuhlah gadis itu tanpa memperhitungkan
perasaan sahabatnya. cinta buta, membuat hati ayahmu hanya
merasakan bahwa hanya satu perempuan yang dia cintai di dunia ini,
tak tergantikan. dan menurut fikiran ayahmu apa yang dia cintai harus
dia miliki apapun itu. ayahmu egois hati dan fikiran, dalam hal
cinta.benar atau salah itu tidak ada dalam mata ayahmu.

LIA :" apakah ayahku bersalah ke?terus ibuku dimana, ke?

MBAH : “nanti juga kamu akan faham, Sudah main lagi sana!” (BERDIRI
MELIHAT CUCUNYA YANG MULAI BERMAIN DAN MENARI)
…………………………………………………………………………………………………..
LIA TERSENYUM DAN BERLARIAN DI PANGGUNG, DIA TERTAWA SEPERTI
TIDAK PERNAH INGAT APA YANG DIA MIMIPIKAN.
…………………………………………………………………………………………………..
LIA : “Kek aku, mau main ke wilayah selatan… desanya asri… (TANPA
MENUNGGU JAWABAN DIA KELUAR DARI BAYANGAN,
DAN MUNCUL DI PANGGUNG, MENARI CERIA TARIAN
ANAK MANUSIA)
MBAH : (BERJALAN KE PANGGUNG BAGIAN DEPAN, MELIHAT KE
ARAH ANAK ITU) “Hahhhh…. kejadian itu sudah 18 tahun yang
lalu. aku masih ingat ibunya pergi meninggalkan dia ke wilayah
selatan, demi cinta pada mantan suami sahabatnya sekaligus sahabat
dari suaminya.
LAMPU MATI

BABAK 2
…………………………………………………………………………………………………..
LAMPU REDUP. TEPAT DI BAGIAN ATAS LEVEL PALING TINGGI MUNCUL
SOSOK. DIA MENGELIAT, MEREMAS, MENGERANG DAN SUNGGUH
BERIKUTNYA MERAUNG…. MENGGEMAKAN PERASAAAN YANG ENTAH APA.
EH TERNYATA DIA MEMANGIL-MANGGIL YANG ENTAH SIAPA YANG DIA
PANGGIL.
…………………………………………………………………………………………………..
MEREGANG DENGAN SEGALA KENIKMATAN MENGGELIAT PENGANTAR
TIDUR.…………………………………………………………………………………………
GAPO : “Uahh……. Euuuhhhh……. Auuughhh…….
Huuaahhhhhh (MENGUAP).……. Oosssooooooo” (TIDUR)
………………………………………………………………………………………………….
LAMPU MULAI NAIK PELAN DENGAN BANYAK BAYANGAN MANUSIA
MELENGGANG, BERGERAK KEMUADIAN MENARI SUNYI. .
………………………………………………………………………………………………..
MUSIK MENGALUN DENGAN NYANYIAN RASA SEBAGAI CERMINAN JIWA
BERONTAK. ASTAGA MUNCUL ROMBONGAN ORANG DENGAN GERAKAN
YANG ANEH DAN BERGERAK DENGAN GERAKAN MASING-MASING. JELAS
DENGAN KARAKTER MEREKA MASING-MASING. DAN MEREKA BERNYANYI
DAN MENARI.………………………………………………………………………………..

MARI MARI KITA BERNYANYI

MERABA SUKA SUKA
WAJAH BERANG MUNGKIN TAK BENAR
MENJADIKAN DIRI JADI ORANG
MASIH DISINI DI TANAH GERSANG
MESKI HIDUP TAKAN BERBAYANG
MASIH DISINI DI TANAH GERSANG
ASALKAN HATI TETAP SENANG

LALALALALA LALALALALA
LALALALALA LALALALA
……………………………………….
…………………………………………………………………………………………………..
LAMPU BAGIAN DEPAN TERANG BERURUT PADA SATU TITIK, HINGGA
MUNCUL SATU ORANG YANG TERTINGGAL. DIA MENGHADAP PENONTON
DAN TIBA-TIBA DIA BICARA.
…………………………………………………………………………..
OSO : (ASTAGA DIA BICARA DENGAN KARAKTERNYA) “Para
penonton, ini bukan audisi tapi ini tabir mimpi, karena dia! (NUNJUK
KE ARAH GAPO) selalu bermimpi. Saya adalah bawahan dia
(MELIRIK KE ARAH GAPO) Saya juga tidak tahu kenapa dia
menjadi seperti itu… namanya tuan Gapo.” (TERHENTI DAN AGAK
KAGET OLEH TERIAKAN GAPO)
GAPO : (BERTERIAK MESKI HANYA SUARA DAN TAK TERLIHAT)
“Ooosssooooooo…… Oooosssooooooooooo!!!” (DIAM LAGI)
OSO : “Tuh kan manggil lagi, pasti dia mimpi lagi, saya tidak tau apa yang
dia impikan. Apakah artinya dia membutuhkan kehangatan dekapan
seseorang….?? (DENGAN SEDIKIT TAMPILAN GENITNYA) Yang
jelas bukan akyuuu…. hemmm. tapi perlu anda ketahui, dia sudah
tidak beristri, dua belas tahun setelah istrinya meninggal. Nah
penonton, saya hanya akan menyampaikan bahwa “tidak semua
 kebenaran itu menang serta kebenaran dan kesalahan itu belum tentu
kalah” itu kata dia pada saya. Tetapi apakah itu nyata? saya juga tidak
tahu. Hingga saat ini saya tidak bisa menterjemahkannya atau pun
memaknainya. Ahhhkk pokonya dia bilang gitu lahh, dan cerita ini
akan membabarkan kisah tuanku.” (MENUNJUK KEARAH GAPO)
GAPO : (BERTERIAK MESKI HANYA SUARA DAN TAK TERLIHAT)
“Oossoooooo…………... Oooosssooooooooooo!!!” (DIAM LAGI)
OSO : “Tuh kan manggil lagiii… lah aing mahhhhh!” (CELINGAK-
CELINGUK MAU NGAMBIL ARAH)
…………………………………………………………………………………………………..
SEORANG MASUK KE PANGGUNG, MENARIK OSO……………………………………
MUIN : “Heh itu di panggil ….”
OSO : “Jadahhh sia Muin…….Ya tuannn.”
………………………………………………………………………………………………..
LAMPU TERANG HANYA PADA ARAH TERTENTU, YAITU DAERAH
KETINGGIAN. SESOSOK TUBUH BERGERAK PRESISI SEPERTI BANGUN DARI
TIDUR……………
……………………………………………………………………………………….
GAPO : “Aakkkhhhh…. (MENGGELIAT MEREGANGKAN SELURUH
BADAN HINGGA BUNYI PUN TERDENGAR DAN ANEH KOK
BISA BERIRAMA) Oosssooooooo…… Muuuuiiinnnn..….
Seeemmmmoooo…… Caakiiillll…… Ooogeeeeelll…….
Eeejooottt…… (MEMBELAKANGI PENONTON) Kalian pada
kemana… Sialannn… Anak kamprettt.”
OSO : “Ya tuan saya disini… saya disini.” (MUNCUL DENGAN
TERBURU-BURU SAMBIL MEMBENAHI PAKAIAN BAGIAN
BAWAH)
GAPO : “Pada kemana? kok sepi? (TETAP MEMBELAKANGI
PENONTON)
OSO : “Biasa tuan.” (MENGHAMPIRI DENGAN SIKAP HORMAT)
GAPO : (BERBALIK POSISI 1 TERUS JALAN KE ARAH KIRI)
“Hmmm…… si Muin kemana?”
OSO : “Lagi bajak sawah tuan.”
GAPO : “Si Semo?”
OSO : “Nyangkul tuan.”
GAPO : “Si Cakil, Ogel, Ejot, siiiii…… aduhhhhh.”
OSO : “Cakil bin Sapan.”
GAPO : (MENDEKATI KE ARAH OSO) “Tah si eta, kamarana?”
OSO : “Biasa ngojek sama narik becak tuan.”
GAPO : “Mereka pada kerja?”
OSO : “Iya tuan… kan masih siang tuan.”
GAPO : “Lalu kerjaan kamu apa?
OSO : (AGAK MALU) “Ngamen, kadang open BO.”
GAPO : “BO apaan so?”
OSO : “Binatu Online gitu lohh… banyak yang nyuruh nyuci pagi, pesan
dari
sore tuan..”
GAPO : (BERBALIK MEMBELAKANGI OSO) “Kamu bisa nyanyi So?”
OSO : “Bisaa… pareatif tuan.” (SOMBONG)
GAPO : “Coba sooo… hibur aku soo?” (AGAK SEDIH)
…………………………………………………………………………………………………..
OSO MAJU KE SEKITAR DEPAN PANGGUNG MENYANYI DI IRINGI OLEH
PEMUSIK………………………………………………
TEU LAMI SASASIH DEUI
ASIH URANG BAKAL NGAHIJI
TEU WELEH DI ANTI ANTI
BAKAL NYORANG LAKI RABI

NYA ABDI SARENG SALIRA

PADA-PADA MIKACINTA
SUSAH SENANG SASARENGAN
PAIT MANIS NYA DUAAN
ULAH JALIR JANGJI ULAH JALIR JANGJI
KOMO DEUI AYA NIAT MALING TIVI
ULAH JALIR JANGJI ULAH JALIR JANGJI
KOMO DEUI OSO BOGOH KALALAKI
…………………………………………………………………………………………………..
GAPO : (MEMEBENTAK) “Berhentii!!! Sudah…. sudah... Sugan teh heueuh
bisa nyanyi. Jadah…..Apa saja kerjaan sampingan teman-temanmu?”
OSO : “Ada yang mijit, bekam, produksi medali, surat undangan, pandle,
banner. Pokoknya segala dikerjakan. mereka ngasih 2,5 juta tuan.”
(MENGELUARKAN UANG, MENYERAHKANYA PADA GAPO)
GAPO : (MENERIMA UANG, TANPA MELIHAT) “Kok turun soo?”
OSO : “Hehehee… ah tuan, inikan akhir bulan, biasa… ada pengeluaran
tambahan maklum bujang lapuk.”
GAPO : “Pengeluaran tambahan apa?”
OSO : “Idihh biasa… mencari pacar.”
GAPO : (AGAK MEMBENTAK) “Osssssooooooooo…!!!”
OSO : “Yaaa tuan.” (KAGET HINGGA HAMPIR JATUH)
GAPO : “Bukannya kawin, malah memanjakan perempuan.”
OSO : “Tuan juga kan tidak kawin lagi.” (TAKUT)
GAPO : (MEMBENTAK) “Osoooo… (MULAI PELAN) memang aku tak
ingin kawin lagi semenjak istriku mati di bunuh orang… (BERBALIK
DAN BERJALAN MENUJU BAGIAN PALING ATAS, DUDUK)
Aku berjanji, sebelum pembunuh istriku mati di tanganku, aku tidak
akan kawin lagi… (NARIK NAFAS PANJANG) Tapi sekarang aku
sering bermimpi aneh…. hatiku dan hasratku tentang perempuan
berubah…. Dalam mimpi, aku bertemu seorang perempuan, dan tidak
pernah berubah…. dia cantik… gemulai… aku jatuh cinta Sooo.
(BERBALIK MENENGADAH KE ATAS DENGAN PANDANGAN
YANG BERUABAH-UBAH KEMUDIAN DENGAN EMOSI YANG
DI TAHAN)
OSO : “Asiiiiiikkk kasmaran… (OSO MELIRIK PEMUSIK DAN
MENGHAMPIRI)
………………………………………………………………………………………………….
PANDANGAN PERTAMA AWAL AKU BERJUMPA
SEOLAH OLAH HANYA IMPIAN YANG BERLALU
SUNGGUH TAK KUSANGKA DAN RASA TAK PERCAYA
CEWE SECANTIK DIA DATANG MENGHAMPIRIKU
…………………………………………………………………………………………………..
GAPO :” Berhentiii!!! Oso… suruh semuanya kumpul! Aku mau mereka
 secepatnya menemukan penabir mimpi dan juga pembunuh istriku.”
(BERDIRI MASIH MEMBELAKANGI PENONTON)
OSO : “Tapi tuan…”
GAPO : “Tidak ada tapi-tapian…. cepat kumpulkan teman-temanmu dan cari
yang namanya Casmita…. Kerena dialah pembunuh istriku… cepatt!”
OSO : “Baik tuan… (MEMBUNGKUK HORMAT)
………………………………………………………………………………………………….
OSO PERGI KELUAR UNTUK MEMBERITAHUKAN PADA TEMANNYA SUPAYA
KUMPUL. PANGGUNG MENJADI SUNYI, GAPO SANG TUAN WILAYAH SELATAN
MERENUNG DAN MEMIKIRKAN APA YANG TELAH TERJADI PADA DIRINYA
SAMPAI DETIK INI. LAMPU MENGARAH KE POSISI GAPO MEREDUP.
………………………………………………………………………………….
GAPO : “Casmitaaa… kamu telah membunuh istriku, apa salah istriku…
(MULAI MENANGIS) Kamu pernah mencintainya tapi dia
mencitaiku, hingga menjadi istriku... Teganya kau menghabisi
nyawanya. (SEMAKIN SEDIH) Bagiku keyakinan yang hakiki bahwa
“benar belum tentu menang, dan benar ataupun salah belum tentu
kalah”. Aku gapo demi hati dan cinta, aku membunuhmu atau kamu
membunuh aku.” (MENANGIS, TERSUNGKUR HINGGA TAK
ADA SUARA LAGI)
…………………………………………………………………………………………………..
MASUK ANAK BUAH GAPO DENGAN PAKAIAN DAN KEADAAN GAYA
KARAKTER MASING-MASING. ……………………………………………………………
OSO : “Tuan… tuan, mereka sudah datang.” (CELINGUKAN MENCARI
GAPO)
MUIN : “Heh, mana tuan?” (MENJEWER TELINGA OSO)
CAKIL : “Ya, katanya harus kumpul.”
MUIN : “Hooh.” (NEPUK PANTAT OSO)
OSO : “Huh… ampun dah dasar laki-laki tangannya tidak bisa diam, segala
di raba.” (MARAH, NGEDUMEL)
…………………………………………………………………………………………………..
MEREKA BERGERAK BERGEROMBOL MENYERET OSO KEDEPAN PANGGUNG.
……………………………………………………..
MUIN : “Jot, ejoot! pegang tangan kanannya… cakilll bantuinn!”
EJOT : “Aduhhh (TIBA-TIBA BERTERIAK SALAH PEGANG, KAGET)
jadah maneh teu make soptex sugan?”
CAKIL : “Tangan yang di pegang, bukan anu.” (NUNJUK ARAH
SELANGKANGAN OSO)
MUIN : “Cakil sedang apa kamu?” (MELIRIK DAN MENGHAMPIRI
SEMO)
CAKIL : “Wah lumayan, ada banyak.” (MENGHITUNG UANG DI
TANGAN)
MUIN : “Uang dari mana kil? banyak juga.” (MAU MEREBUT)
CAKIL : “Eitt tidak bisa, ini punya saya.” (MENYEMBUNYIKAN UANG KE
BELAKANG)
EJOT : “Dapat… anjrit ngayah euyy!” (BERLARI MENJAUH DAN
MULAI MENGHITUNG UANG)
OSO : “Woi duit aingg… hasil buruh nyuci tiga harii itu.” (BERONTAK
DAN LARI MENUJU OGEL)
EJOT : “Tidak bisa…” (LARI KE ARAH ATAS)
…………………………………………………………………………………………………..
MEREKA SEMUA MENGEJAR KE ARAH OGEL DAN BEREBUT DI ATAS, TANPA
MEREKA SADARI GAPO YANG ADA DI ATAS TERGANGGU DAN MENGAUM.
……………………………………………………………
GAPO : “Wuaaahhhhhh… apa yang kalian lakukan?” (BERDIRI DENGAN
MUKA MARAH)
…………………………………………………………………………………………………..
SEMUA TERDIAM KAKU SESUAI DENGAN GERAKAN AKHIR MEREKA KAGET
DAN TAKUT. ………………………………………..
GAPO : “Heh, sedang apa kalian? Jawab?” (MARAH MELOTOT, BERDIRI,
BERJALAN MELIHAT MENGHADAP PARA BAWAHAN)
…………………………………………………………………………………………………..
KOMPAK KAGET DAN LONCAT LANGSUNG BERBARIS. ……………………….
BERSAMA : “Ya tuan.” (SEREMPAK)
GAPO : “Dengar semuanya, apakah kalian sudah menemukan Casmita si
pambunuh istriku?”
…………………………………………………………………………………………………..
MEREKA SALING BERPANDANGAN. ……………………………………
GAPO : “Sudah atau beluuum?” (LEBIH MARAH, BERJALAN SATU
LANGKAH MENDEKATI MEREKA)
………………………………………………………………………………………………….
KEMBALI MEREKA SALING MELIRIK, TAK SADAR MUNDUR SATU LANGKAH
DAN AKHIRNYA MUIN NYOLEK PANTAT OSO. …………………………..
OSO : “Aaiiiiih… pantat ehhh pantat.” (LONCAT KAGET)
MUIN : “Anu tuan, belum tuan.” (MENUNDUK)
GAPO : “Apaaa…? sudah dua belas tahun lebih kalian nyari belum ada berita
sedikit pun… (MARAH, MAJU LAGI SATU LANGKAH
MENDEKATI MEREKA) goblok, kalian cari sampai dapat!!!”
EJOT : “Anu tuan anu.” (MENGKERUT TAKUT)
GAPO : “Ngomong yang jelas, Jot.” (MEMANDANG EJOT, MELANGKAH
SATU LANGKAH)
CAKIL : “Iya, ngomong yang bener!” (NYOLEK EJOT)
EJOT : “Anu tuan... eueu… ada berita burung, bahwa Casmita sudah
menikah dan punya anak, terus…”
GAPO : “Nahh …Terus apa?” (AGAK TERLIHAT GEMBIRA)
CAKIL : “Ngomong yang bener!” (KEARAH EJOT)
OSO : “Dia sekarang memimpin wilayah utara tuan.”
GAPO : “Terus kenapa? Aku juga kan pemimpin!” (SOMBONG, DENGAN
SEDIKIT EMOSI)
OSO : “Tapi, bawahannya banyak tuan.”
GAPO : “Kalian takut? (MELOTOT) pokonya aku tidak peduli, kita harus
membunuhnya… aku… aahhhh (TERDIAM DAN KEMUDIAN DIA
MENANGIS LAGI) Tuhaaan, apa sakit hati ini akan terobatiiii…? kau
telah membunuh istrikuuuu... kamu harus mati Casmitaa…
(BERTERIAK DAN KEMUDIAN KEMBALI TERSUNGKUR, DIA
BERBICARA PELAN SETELAH MENENGADAH MELIHAT
MEREKA) Kalian cari penabir mimpi yang bisa mengetahui cerita
hidupku di masa yang akan datang! (PERLAHAN BERDIRI LAGI)
Serta ingat! rampok, todong dan curi. Pokoknya ganggu kehidupan
wilayah utara mulai sekarang!!!”
BERSAMA : “Ya tuan.” (SEREMPAK)
…………………………………………………………………………………………………..
TANPA KOMANDO MEREKA MUNDUR PERLAHAN KE ARAH YANG SAMA
MENJAUH DAN KELUAR, OSO BERJALAN TERAKHIR MENUJU SAMPING DEPAN
PANGGUNG. ………………………………………………………………………
OSO : “Muka jehong, hatiii rempoongg.” (MELIRIK KE ARAH GAPO)
LARI KELUAR SAMBIL MENCIBIR.

LAMPU PADAM
BABAK 3
…………………………………………………………………………………………………..
DI WILAYAH UTARA, DAERAH YANG SANGAT MAJU BISA DI KATAKAN
KESEJAHTERAANYA CUKUP TINGGI. DI SEKITAR PERUMAHAN ELIT BANYAK
PARA PENJAGA SEOLAH-OLAH MEREKA PENGAWAL SEBUAH KELUARGA
RAJA.
BEIRING SUASANA SORE DI SEBUAH HALAMAN SEKITAR BANGUNAN YANG
TERLIHAT SEBAGAI PENGUASA,GAYATRI BERCENGKRAMA.SUASANA AGAK
REDUP MENGGAMBARKAN CURAHAN HATI PEREMPUAN,AKAN HIDUP DAN
KEHIDUPAN HATI.
…………………………………………………………………………………………………
GAYATRI :”sudah dua belas tahun hidup ini menjadi gelisah….
(MENENGADAH
SEOLAH OLAH MELAMUN)
CUCUN : (MENGHAMPIRI MEMBAWAKAN SEJENIS SYAL )”lebih baik
sabar,nyonya..”(MEMANDU MEMASANGKAN SYAL)
GAYATRI :” apakah akan ada akhir yang sesuai keinginanku, cun? (MELEPAS
NAFAS BERAT)
CUCUN :” nyonya …yang terbaik adalah beursaha meneirma
keadaan.”(BERSIMPUH DISAMPING GAYATRI)
GAYATRI :” Apakah aku akan tahan? Kamu tahu semuanya tentang keluarga ini
cun.kamu lebih tahu sikap kang casmita pada diriku cun.”(NADA
TEGAS,DAN SELANJUTNYA SEDIH)
CUCUN :” perempuan yang baik adalah menjadi istri yang bisa menerima
keadaan.”(AGAK RAGU RAGU)
GAYATRI :” Semula aku juga berfikir demikian,,,,tapiii….”
CUCUN :” sabar nyonya…itu senjata yang paaaliiing hebat.”
GAYATRI :” sabar hanya untuk mereka yang sudah mati (BERTERIAK) aku
belum
mati cun, mungkin ada, perempuan yang bisa menikah tanpa rasa
cinta,
aku juga menjalaninya,,selanjutnya apa?..semua yang aku lakukan
selalu dianggap salah oleh kang casmita…cuuunn.”
CUCUN :” mungkin tuan casmita banyak kesibukan nyonya.”
GAYATRI :” sesibuk apa seorang suami tapi harus tetap menghargai istrinya cun.”
CUCUN :” tapi apa kekurangan tuan bagi nyonya, saya melihat tuan selalu ada
untuk nyonya.pas makan tuan makan bersama,segala fasilitas tuan
menyediakannya, make up,pakian,semua urusan juga tuan selalu
membantu nyonya..menurut sayaa…
GAYATRI :”kamu hanya melihat yang terlihat saja cun, dibelakang itu kamu
tidak
tahu dan tak pernah tahu.”(MENANGIS)
CUCUN :” ya sih nyonya ..(LESU)
GAYATRI :” kang casmita menganggap aku perempuan bodoh, tidak sesuai
dengan
perempuan yang di inginkanya.”(SEOLAH OLAH MENCERCA
DIRINYA)
CUCUN :”kodrat laki laki memang beda dengan perempuan nyonya.”
GAYATRI :” Aku tahu ituu….”
CUCU :” Lalu kenapa lagi nyonya harus…”
GAYATRI :”kang casmita selalu mengejek seluruh hal yang aku lakukan,masakan
yang dimakan bersama dianggap kurang enak, make up yang aku
goreskan dinggap jelek, pakaian yang aku pakai dianggap tidak sesuai,
apalagi cara berfikirku dianggap ketinggalan dan sikapku yang tanpa
pembantahan dianggap kolot dan kuno…pokoknya semua tidak pernah
baik di mata kang casmita cuunnnn.”(TEGAS DAN SEOLAH OLAH
MARAH)
CUCUN :” nyonya..mungkin itu hanya fikiran nyonya saja.”
GAYATRI :” bukan cun,ini kenyataan, sebab setiap hari sebelum tidur dia selalu
mengatakannya…
CUCUN :” Ohhhh…..pantesan saya tidak tahu.”(MELONGO)
GAYATRI :” dan semuanya tidak ada yang tahu.”
GAYTRI :” cun kalau saja ada pilihan lain aku lebih baik pergi meninggalkan
kang casmita.”(BERDIRI GONTAI)
CUCUN :” nyonya jangan..(MERAIH KAKI GAYATRI)
GAYATRI :”Aku yang merasakannya cun,bukan orang lain.(TEGAS)
TIBA TIBA TERDENGAR KOMANDO DARI KEPALA TEMPUR PASUKAN
WILAYAH UTARA.GAYATRI DAN CUCUN MENOLEH DAN GAYATRI
MEMBERIKAN KODE UNTUK KELUAR PADA CUCUN
…………………………………………………………………………………………………..
KEPALA TEMPUR :” pasuuukaaaaaannn siap!”
…………………………………………………………………………………………………..
MASUK BERBARIS SERAGAM PENGAWAL DENGAN PEMIMPIN YANG
TERLIHAT GAGAH. BEBERAPA DARI MEREKA MENYUSUN BARISAN DENGAN
SIKAP SIAP TEMPUR, ASTAGA MEREKA AKAN MELAKUKAN RUTINITAS OLAH
KETANGKASAN. SEMUA GERAKAN MEREKA SEREMPAK DAN SERAGAM. TAPI
TETAP ADA YANG SALAH.
…………………………………………………………………………………………………..
KEPALA TEMPUR : “Rapihkan barisan! (SETELAH SEMUANYA BERBARIS RAPIH,
TETAPI ADA SATU PENGAWAL YANG BARISANYA BEDA
YANG BERADA DI POSISI PALING UJUNG) “Heh kamu, yang
rapih barisnya!” (MENGHAPIRI DAN MEMBENARKAN ARAH)
PENGAWAL 2 : “Ohhh… salah ya?” (MEMANDANG KEPALA TEMPUR)
KEPALA TEMPUR : “Sudah tahu salah, nanya!” (KESAL)
…………………………………………………………………………………………………..
PENGAWAL KEMBALI KE TEMPAT SEMULA. ………………………………….
KEPALA TEMPUR : “Rentangkan tangan!” (KEMBALI MEMBERI KOMANDO)
…………………………………………………………………………………………………..
PENGAWAL 2 TERJATUH TERKENA GERAKAN TANGAN TEMANNYA KETIKA
MERENTANGKAN TANGAN…………………………………
PENGAWAL 2 : “Aduuhhh……Heh kamuu…… (MELOTOT PADA TEMANNYA)
PENGAWAL 1 : “Kenapa?” (MEMANDANG PENGAWAL 4 YANG MASIH
DUDUK)
KEPALA TEMPUR : “Aduhhh… Kamuu… bangun! Latihan kok duduk.” (MARAH)
PENGAWAL 2 : “Dia mukul saya.” (NUNJUK PENGAWAL 3)
PENGAWAL 1 : “Siapa yang mukul, kamu yang salah gerakan.” (MARAH TIDAK
MAU DI SALAHKAN)
KEPALA TEMPUR : “Sudah-sudah… cepat baris! Kita mulai latihan. (MENEMPATI
POSISI MEMIMPIN) Semuanya siap!”
…………………………………………………………………………………………………..
SEMUA PENGAWAL MENGAMBIL POSISI SIAP UNTUK BERLATIH. ……………….
KEPALA TEMPUR : “Kuda-kuda mulai…!” (KEMBALI MEMBERI KOMANDO)
KEPALA TEMPUR : “Gerak satu!”
SEMUA : “Haiik…”
…………………………………………………………………………………………………..
KEPALA TEMPUR MEMERIKSA GERAKAN PESERTA, MEMBENARKAN KEMBALI
BAGIAN GERAKAN PENGAWAL 4 YANG SALAH. ………………………………….
KEPALA TEMPUR : “Gerak dua!”
SEMUA : “Haiik...”
…………………………………………………………………………………………………..
KEPALA TEMPUR MEMERIKSA KEMBALI GERAKAN PESERTA, MEMBENARKAN
BAGIAN GERAKAN PENGAWAL 4 YANG SALAH LAGI.
……………………………….
KEPALA TEMPUR : “Gerak tiga!”
SEMUA : “Haiik...”
KEPALA TEMPUR : “Gerak empat!”
SEMUA : “Haiik…”
PENGAWAL 2 : “Waduuhhh… (TERJUNGKAL KENA TENDANG PENGAWAL 3)
KEPALA TEMPUR : “Juhriiiiiiiiiiii….! kenapa lagiiii? Pake jatuh segala.” (MELIHAT,
BERJALAN MANUJU PENGAWAL 4)
PENGAWAL 2 : “Waduuuhhhh... (MEMEGANG PINGGANG KESAKITAN) Ketua
saya pensiun dini ahh… aduhhhh… (MELIHAT PEMUSIK) Pemusik!
kalian ada yang mau menggatikan saya?” (MERINGIS)
PEMUSIK1 : “Tidak mauuu…”
PENGAWAL 2 : “Gajinya sama dengan P3K!”
PEMUSIK 1 : “Eembung… embung pokona mah.”
PENGAWAL 2 : “Tukeuran bae nya? urang jadi pemusik maneh jadi pamaen titer…”
PEMUSIK 1 : “Kop bae ge… heyaaaahhh!”
PENAGAWAL 2 : “Lah aing mah… balik bae sugan?”
PEMUSIK 1 : “Idiiiihhhh pundungggg! moal di gajihh geura!”
PENAGAWAL 2 : “Gandeng… yeuh!” (MENGEPALKAN TANGAN KE ARAH
PEMUSIK)
………………………………………………………………………………………………….
TIBA-TIBA TERDENGAR SUARA DARI LUAR PANGGUNG. ………………………..
SUGENG : “Pemimpin wilayah utara memasuki arena latihan.” (DI LUAR
PANGGUNG)
…………………………………………………………………………………………………..
SEMUA BARISAN MEMBETUK SEBUAH GERAKAN SEOLAH-OLAH BERGERAK
MENYAMBUT KEDATANGAN PEMIMPIN, DENGAN KOMANDO KEPALA
PENGAWAL. ………………………………………………………..
KEPALA TEMPUR : “Sikap tempurrrr… siaap!” (BERBALIK MENGHADAP ARAH
KEDATANGAN TAPI ADA YANG SALAH GERAKAN)
………………………………………………………………………………………………….
MUNCUL SESEORANG YANG TERLIHAT GAGAH, MEWAH DI IRINGI BEBERAPA
ORANG DIANTARANYA SEORANG YANG LEBIH KLIMIS MEMBAWA MAP
TERKESAN SEPERTI MANUSIA PENJILAT, DAN TERMASUK SEORANG
PEREMPUAN YANG SANGAT CANTIK, DI IKUTI SEORANG PELAYAN.
………………………………………………………………………………………………….
KEPALA TEMPUR : “Sikap hoooorrrmaat!” (SEMUA KOMPAK MEMBUNGKUKAN
TUBUH DAN TERLIHAT MASIH ADA YANG SALAH
GERAKAN)
………………………………………………………………………………………………….
SESEORANG YANG TERLIHAT KLIMIS DAN MEMBAWA MAP BERJALAN
SEBAGAI PEMBUKA ARAH UNTUK PEMIMPIN. …………………………………
SUGENG : (BERJALAN PALING DEPAN, MELIHAT SEKELILING, DAN
MELIHAT PENGAWAL 4 YANG MASIH MEMBUNGKUK, DIA
MENGHAMPIRINYA KEMUDIAN MEMBANGUNKANYA)
“Tegak!” (KEMBALI KE ROMBONGAN PEMIMPIN WILAYAH
UTARA)
CASMITA : (BERJALAN DENGAN SIKAP PEMIMPIN MENUJU TEMPAT
YANG PALING ATAS, BERDIRI SEBENTAR
MEMPERHATIKAN SEMUA YANG HADIR, DIA MEMANG
BERKARISMA GAGAH DAN MEWAH) “Terimakasih Sugeng! Hari
ini saya mengundang kamu dikerenakan suatu hal (BERHENTI
SEJENAK KEMUDIAN MEMPERHATIKAN ISTRINYA YANG
BERJALAN KE UJUNG KIRI DEPAN PANGGUNG) Istri saya
gayatri memberi tahu, bahwa sekarang ini keamanan wilayah kita
 sedang genting. Banyak terjadi perampokan, penodongan,
pemerkosaan dan banyak lagi kejahatan yang lainnya.”
SUGENG : “Ada laporan yang lebih jelas dari kepala tempur, tuan.”
(MENDEKATI DENGAN POSISI MENJILAT)
CASMITA : “Sudah kamu terima laporannya?”
SUGENG : “Sudah tuan, ada lebih 100 perampokan, 100 pemerkosaan, dan 100
kejahatan lainnya. dan untuk lebih lengkap semua kepala urusan juga
sudah melaporkannya.”
CASMITA : “Silahkan laporkan!” (MELIHAT KE SEMUANYA)
SUGENG : “Kepala urusan perumahan, melaporkan bahwa telah di bakar lebih
100 rumah dan belum dibangun lagi, kepala urusan wanita,
melaporkan bahwa hampir 100 orang perawan dan janda di perkosa
tuan, dan juga… (MENDADAK BERHENTI).”
CASMITA : (AGAK MARAH) “Cukup Sugeeeeng…!! Apakah semua urusan
bermasalah?”
SUGENG : “Ya tuan, hampir 100 irigasi di bobol bendungannya...”
CASMITA : “Siallaaaannn… apa kerja mereka? sampai tembok bendungan bisa di
bobol tanpa pengamanan sama sekali?” (BERJALAN AGAK URING-
URINGAN)
GAYATRI : (MASIH DI UJUNG DEPAN PANGGUNG, MEMANDANG KE
ARAH YANG JAUH, KEMUDIAN MELIRIK) “Suamiku, aku aku
berharap kamu tanya seluruh bawahanmu dulu..agar....”
CASMITA :(MELIHAT KE ARAH GAYATRI)bertanya apa?permasalahannya
kan sudah jelas.wilayah kita sedang kacau.”
GAYATRI : iya..tetapi agar solusi dari masalah ini cepat terselesaikan, sebaiknya
mengumpulkan data dan musyawarahkan tindakan
selanjutnya!”(MENDEKATI CASMITA)
CASMITA :”tapi ini harus cepat.”
GAYATRI : “ memang harus cepat,tapi harus terkendali.”
SUGENG : “betul tuan,saran nyonya sangat logis.”
CASMITA : “apa katamu sugeng?”
SUGENG : “ohh… tuan sangat baik,jadi sebaiknya juga tuan mendengarkan
saran dari nyonya.”
GAYATRI : (MENCIBIR)” tumben kamu sadar sugeng.”
SUGENG :”Oh nyonya baik sekali (PERASAAN MALU-MALU)”
GAYATRI :”Sugeng kamu jangan sembunyikan laporan dan data yang
sebenarnya!(AGAK MARAH DAN NUNJUK KE ARAH SUGENG)
SUGENG :” laporan yang mana nyonya,yang saya sembunyikan?”
GAYATRI :” (MENDENGUS KECIL)”sugeng kamu memang manusia picik.”
CASMITA : “SUDAHHHH…aku sedang bingung bagaimana memecahkan
masalah ini (MEMBENTAK)
GAYATRI : “ suamiku kalau saja kamu lebih berani bertanya pada semua
bawahanmu kamu pasti mendapatkan solusi dari maslah sekarang.
(SEDIH)
KEPALA TEMPUR :” tuan, pernyataan nyonya sangat benar.”
SUGENG :” apa maksudmu kepala tempur?”(MENDEKAT SATU LANGKAH)
KEPALA TEMPUR :” Ya,seharusnya tuan casmita bertanya tentang masalah ini kepada
semuanya, tapi kamu..”
SUGENG :”Tapi apa (MENGHADAP KEPALA TEMPUR MENANDUKAN
KEPALA)
KEPALA TEMPUR :(MENGHADAPI TANPA RASA TAKUT) kamu sudah
menyembunyikan satu hal.”
SUGENG :(BERTERIAK )”Hal apa?”
CASMITA : (BERTERIAK MARAH)Cukuuuuuupp..kalian….pokoknya sugeng
berdasarkan laporan kamu, secepatnya cari solusinya.”
GAYATRI :”tapi suamiku kepala tempur benar kamu..
CASMITA :”tidakk..Gayatri kamu sudah cukup,laporan sugeng sudah lengkap.”
GAYATRI :”Lalu bagaimana cara memecahkan masalah ini?apakah sugeng juga
yang akan memecahkan masalah?”
CASMITA :”cukup..cukuup cukuuuppp,kamu pereempuan tahu apa.".
GAYATRI : (MASIH DI UJUNG DEPAN PANGGUNG, MEMANDANG KE
ARAH YANG JAUH, KEMUDIAN MELIRIK) “ maaf suamiku aku
telah menggagumu, sekrang aku minta ijinmu untuk keluar mencari
angin...”
CASMITA : “Aahh… melekpek dasar perempuan… sudah kamu pergi! (MARAH
DAN SUDAH TAK TERTAHANKAN)
SUGENG : “Tuan, menurut hemat saya biarkan nyonya cari angin. untuk masalah
ini pasti ada latar belakangnya.”
CASMITA : “Cepat cari informasi tentang masalah ini!”
SUGENG : “Baik tuan!”
…………………………………………………………………………………………………
TIBA-TIBA SESEORANG MASUK DENGAN TERGESA-GESA MEMBAWA MAP
DAN LANGSUNG MENGHAMPIRI. …………………………………………………
KEPALA TEMPUR : “Tuan, saya baru mendapat informasi dari intelejen.”
CASMITA : “Kepala tempur, luar biasa. Cepat katakan!”
KEPALA TEMPUR : “Semua kejahatan yang terjadi di sebabkan oleh anak buah Gapo,
pemimpin wilayah selatan.”
CASMITA : (KAGET) “Apa? Gapo?”
KEPALA TEMPUR : “Benar tuan, semua telah saya selidiki.”
SUGENG : “Waduuuuh, sepertinya tuan…”
CASMITA : “Diam Sugeng!” (MARAH)
KEPALA TEMPUR : “Ada apa Sugeng?”
CASMITA : “Cukup. Sugeng kamu tidak bisa bekerja, Gapo telah tau cerita yang
lalu pasti dia tau bahwa aku pembunuh istrinya.”
SUGENG : “Saya sudah bekerja keras menutup informasi itu tuan.”
CASMITA : “Diaaam! Kamu tidak becus kerja.” (MARAH)
SUGENG : “Tapi tuan…” (TERHENTI)
CASMITA : “Diaaaaaamm!!! sekarang kamu harus cari cara supaya Gayatri tidak
tau bahwa aku pembunuh sahabatnya, kamu pergi!” (MARAH)
…………………………………………………………………………………………………..
SUGENG PERLAHAN DENGAN GONTAI KELUAR. ………………………………
KEPALA TEMPUR : “Tuan apakah kita serang Gapo atau kita perketat penjagaan…?”
CASMITA : “Kerahkan semua pasukan agar memperketat penjagaan dan kirim
pengawal untuk gayatri…!”
SEMUA : “Siap tuan, laksanakan…”
CASMITA : “Kalian bubar!”
MEREKA PUN MEMBUBARKAN DIRI, HANYA CASMITA YANG MERENUNG
SENDIRI DAN LAMPU MULAI REDUP TERSISA KE ARAH CASMITA.
…………………………………………………………………………………………………
CASMITA : “Gapo, andai cerita dulu terulang lagi, kamu dan aku adalah sahabat
dari kecil. Tapi memang aku akui akulah pembunuh istrimu, karena dia
tidak mencitaiku, jika kamu ingin membalas dendam aku terima…
 Namun ingat, aku selalu menang dan kamu selalu kalah… hahaha.”
(TERTAWA)
………………………………………………………………………………………………….
SUASANA MENJADI HENING CAHAYA LAMPU MEREDUP, TAPI ANEHNYA TIBA-
TIBA BANYAK BAYANGAN MANUSIA DENGAN GERAKAN MENCURIGAKAN
DAN SEMAKIN BANYAK SERTA GERAKAN MEREKA CEPAT DAN TERUS
BERTAMBAH CEPAT, ADA LONCATAN, ADA LANGKAH PANJANG BERGERAK
MELINTASI CASMITA. DAN ASTAGA ADA TERIAKAN, DAN BANYAK LAGI
TERIAKAN, DAN TERNYATA RAMPOK TELAH MASUK KEDIAMAN CASMITA.
ORANG 1 : “Maliiiinggg… maliiiiing…”
ORANG 2 : “Tolong… kulkasku hilang…”
ORANG 3 : “Ayamku hilang semua… tolong... maling!”
ORANG 1 : “Heh… apa yang hilang?” (BERTANYA PADA ORANG 2)
ORANG 2 : “Kulkas sama isinya...”
………………………………………………………………………………………………
SEMUA KEADAAN JADI SEMRAWUT DAN KACAU, BANYAK ORANG LARI DAN
ADA BANYAK BAYANGAN HITAM BERKELEBAT. …………………………………..
PENGAWAL 1 : “Siaga satuu… siaga satu…”
PENGAWAL 2 : “Ada perampokan…….”
PENGAWAL 1 : “Hehhh bukan rampok, tapi malingg.”
PENGAWAL 2 : “Yaa… pokonya gawatlahhh…”
…………………………………………………………………………………………………..
MEREKA BERLARI MENUJU KEDIAMAN CASMITA)……………………………
PENGAWAL 2 : “Tuan… tuan… lapor! Ada warga maling sama maling…..…”
PENGAWAL 1 : “Heh. Ada maling, sudah cukup… ngomong kok plantat plintut.”
PENGAWAL 2 : “Ya tuan... ada maling.”
CASMITA : “Laporkan pada kepala tempur dan atasi masalah… cepatttt!!”
PENGAWAL 1 & 2 : “Baik tuan.” (BERLARI UNTUK MELAPOR)
………………………………………………………………………………………………….
KEADAAN MENJADI SANGAT RICUH TAPI TIDAK JELAS MALING DAN
PENGAWAL SERTA PASUKAN TEMPUR BERBAUR TAK KARUAN HINGGA
SUASANA TEGANG MENJADI SEPI DAN TENANG KEHENINGAN MENJADI
SEDIKIT KAKU, PARA PENGAWAL DAN PETINGGI WILAYAH UTARA
TERDAMPAR DI TEMPAT MASING-MASING DENGAN KEADAAN YANG SANGAT
TERTEKAN DAN SEDIKIT LUSUH. …………………………………………..
KEPALA TEMPUR : “Tuan maling tuan…” (LEMAS)
CASMITA : (SEDIKIT TERENGAH ENGAH) “Ya bereskan!!” (BERTERIAK
KESAL)
KEPALA TEMPUR : “Baik tuan.” (MEMBERIKAN KOMANDO LALU KELUAR)
CASMITA : (TERTEKAN) “Aaahhhhhh… apa lagi iniiiii… aaahhhhh!”
(MENJAMBAK RAMBUT DAN MENUNDUK)

LAMPI PADAM

BABAK 4
…………………………………………………………………………………………………..
GAMBARAN DI SANA DUNIA ANTAH BERANTAH MENYAJIAKAN KEINDAHAN
YANG GEMULAI, SESOSOK DENGAN INDAH MELIUK MENGIRINGI ALUNAN
MUSIK. MENGGELIAT MERONA MENGAIRAHKAN RASA YANG PERNAH
TERASA, MENUMBUHKAN PESONA DENGAN RAUT MENAWAN.
…………………………………………………………………………………………………..
GAPO TERBAWA ANGAN SEOLAH-OLAH NYATA, MENGINGINKAN
KENYATAAN MENGEMBANGAKAN RASA YANG TELAH MATI SEMENJAK DI
TINGGAL ISTRINYA. HINGGA SEPERTI NYATA MEMBUAT DIA TERJAGA.
TERNYATA DIA MIMPI.
………………………………………………………………………………...……………….
GAPO : (MENGOSOK MATA DAN SEAKAN AKAN DIA BELUM
PERCAYA) “Apakah tadi aku mimpi lagi? Aduhhhh… kenapa ini???
aduhhhhhhhhh… kenapa hati iniiiiii??? siapaaaa diiaaaa?? (SAMBIL
MENJABAK RAMBUTNYA)
…………………………………………………………………………………………………
BULUH PERINDU
MERASUK KALBU
MENGIKAT TUBUH

MERASA BERAROMA ASA

MESKI NAFAS TAK ADA DI RAGA

MATA JALANG HASRAT MENEGANG

RAGA TAKAN MENJELMA
…………………………………………………………………………………………………..
HENING SEJENAK TIDAK ADA SEORANG PUN YANG DATANG DAN GAPO
MERASA ANEH DAN KEMBALI BERTERIAK………………………………………

GAPO : “Ossooooooo…… Muuuiiiiinn…… Ejooottttt……… Cakiillll…...

BERSAMAAN : “Ya tuaaannn, tunggu sebentar.” (DARI LUAR)
OSO : “Iiiih… rempong.” (MUNCUL DI SAMPING)
MUIN : “Kenapa dia?” (NANYA KE CAKIL)
CAKIL : “Nyao!”
EJOT : “Apalagi sihhh?” (NANYA KE CAKIL)
CAKIL : “Nyao!” (MARAH)
OSO : “Sudahhhh… Sudahhhhhhhhh!” (OSO BERTERIAK)
…………………………………………………………………………………………………..
OSO TERJATUH SAMPAI DI TENGAH PANGGUNG. …………………………..
GAPO : “Apa arti mimpiku iniiii…? (MASIH MENJAMBAK RAMBUT,
BERJALAN MONDAR MANDIR TAK KARUAN) Muin, Cakil
sini!”
BERSAMAAN : “Ya tuan.”
GAPO : (TERSADAR MELIHAT MEREKA) “Apakah kalian sudah
menemukan orang pintar yang bisa menabirkan mimpiku?”
OSO : “Sudah tuan, ada di rumah Cakil.” (SAMBIL TENGKURAP)
GAPO : “Hahaha… baguuuss… bagusss… cepat bawa kesini!” (BAHAGIA)
OSO : “Woyyyyy… bawa orang itu!” (BERTERIAK KE ARAH LUAR)
…………………………………………………………………………………………………..
BAWAHAN GAPO MEMBAWA ORANG, SEPERTI SEORANG RESI DENGAN USIA
SEKITAR 72 TAHUNAN. …………………………………………………………..
EMBAH : “Saya disini!” (BERDIRI DI UJUNG PANGGUNG)
MUIN : “Tuan, ini orang yang anda maksud.”
GAPO : (MEMANDANG MBAH PATOK, MANGUT MANGGUT)
“Hhmmm tuan tua, siapa anda? apa anda tahu arti mimpi saya?”
MBAH : “Hehehe… Gapoo… Gapoo… hehe… (TERSENYUM LEBAR)
orang manggil saya mbah Patok. Ya, anak buahmu telah menceritakan
tentang mimpimu. kamu bermimpi melihat seorang bidadari yang
menari indah hingga kamu tergoda sampai jatuh cinta, tapi di akhir
mimpimu, bidadari itu menghunus pedang dan menerima cintamu
(BERHENTI SEJENAK). menurut kitab primbon……”
GAPO : “Apa artinya?”
MBAH : “Artinya kamu akan bertemu dengan seorang perempuan dan jatuh
cinta, tapi akan ada kejadian dahsyat terlebih dahulu…”
GAPO : “Kejadian apa?”
MBAH : “Kejadian… yang berhubungan dengan darah.”
GAPO : “Maksudmu?” (BENGONG)
MBAH : “Ya... perang.”
…………………………………………………………………………………………………
SEMUA TERDIAM DAN HENING SEJENAK, SUASANA ANEH MAKIN TERASA.
GAPO BERJALAN MONDAR-MANDIR SAMBIL BERPIKIR. ………………………..
GAPO : “Lalu perempuan itu dimana? (MELIRIK) Apakah aku akan bertemu
dengannya?”
MBAH : (TERDIAM SEPERTI BERFIKIR, ADA KARAGU-RAGUAN)
“Ya…. kamu akan melihatnya setelah fajar besok di pinggiran utara
wilayahmu. Tapi…. (BERHENTI)
GAPO : “Tapi apaaa? mbah, Sebelumnya aku tidak bisa jatuh cinta lagi, tapi
kini…. aduuuhhhh aku merindukannnyaa… “
MBAH : (TERDIAM SEPERTI BERFIKIR, ADA KARAGU-RAGUAN) “Ini
eee……(DIAM SEJENAK) aku harap kamu jangan bertemu! Sebab
ini benar atau salah belum pasti!”
GAPO : “Tidak…! pokoknya apakah salah atau benar aku akan tetap
mendapatkannya… Kalian semua besok awasi wilayah utara, temukan
dan bawa wanita ituuu!”
…………………………………………………………………………………………………..
(BERGESER KESAMPING DENGAN CARA GAGAH SEPERTI RAJA) ……………
OSO CS : “Siap tuaaaan…”
MBAH : “Cilaka tujuh likur, (MENGELUS JANGGUT, BICARA SENDIRI)
hah… wilayah utara akan gempar. benar dan salah akan
memperebutkan kemenangan… dunia semakin tak menentu. kita lihat
apakah kebenaran yang menang atau kesalahan tidak kalah…
hahh…… (BERJALAN KELUAR HINGGA UJUNG PANGGUNG
BERBALIK MELIHAT PARA BAWAHAN GAPO) heh kalian,
apalagi? ikuti perintah tuanmu!”
GAPO : “Mbah Patok, terimakasih atas tabir mimpimu. Anda bisa pergi!”
MBAH : “Tidak perlu berterima kasih tapi ingat pesanku. Jangan lakukan!”
GAPO : (TERTAWA) “Hahaha… tidak peduli apapun resikonya. Aku baru
punya cinta lagi.”
MBAH PERGI. GAPO MELIHAT ANAK BUAHNYA DENGAN AURA PEMIMPIN DIA
BERBICARA. ……………………………………………………………………………
GAPO : “Mulai saat ini, kita bergerak ke utara, temukan perempuan itu!
Kalian cari dari sekarang! Bubaaar!”
…………………………………………………………………………………………………
GAPO DENGAN SEKALI LOMPATAN MENGHILANG KELUAR PANGGUNG,
SEDANGKAN MEREKA BERJALAN KE ARAH YANG BERBEDA. ANEH BIN AJAIB
ANAK BUAH GAPO BERKATA-KATA SEPERTI MEMBACA PUISI. ………………….
MUIN : “Gapo jatuh cinta lagi….”
CAKIL : “Anjrit jatuh cinta lagi.”
EJOT : “Wah dunia berubah.”
MUIN : “Dulu istrinya didapat dengan darah.”
CAKIL : “Berakhir juga dengan darah.”
MUIN : “Karena cinta semua jadi buta.”
EJOT : “Hidup cintrong.”
OSO : Hiduuppp cintrong (NADA BANCI MEMBUAT SEMUA
KETAKUTAN)
OSO : “Woy…! kalian kenapa?” (MEMPERHATIKAN MEREKA)
MUIN : “Hayang nyaho wae maneh…”
OSO : “Terus kenapa, emang teu menang?”
EJOT : “Yeyyy…… Pan manehmah banci. (KABUR)
OSO : “Jadahhh sia Ejot. Paehan ku gaya mohak dedet ku aing” (MAU
MEMUKUL EJOT YANG KABUR) Heh jatuh cinta itu enak ya?
(PADA MUIN DAN CAKIL)
MUIN dan CAKIL : “Kumaha maneh.” (MEREKA LARI KELUAR, SAMBIL NIRU
BENCONG)
OSO : “(MARAH) Awass sia ku aing.” (MENGEJAR OGEL KELUAR)
………………………………………………………………………………………………….
YANG LAIN HANYA GELENG KEPALA DAN KELUAR DENGAN GAYA MASING-
MASING. ……………………………………………….

LAMPU MATI

BABAK 5
GAYATRI DAN CUCUN BERJALAN BERIRINGAN HANYA DI BEDAKAN DI
WILAYAH RENDAH DAN TINGGI DI BAGIAN PANGGUNG. MUSIK KEINDAHAN
NAIK PERLAHAN MENGALUN MENJADIKAN KELENGKAPAN PANORAMA SAAT
ITU. ……………………………………………………………………….
GAYATRI : (BERJALAN DENGAN ANGGUN MENUJU KE KETINGGIAN)
“Cun… Cucun…… sini Cuuunn!”
CUCUN : “Ya non… ada apa? (BERSIMPUH)
GAYATRI : “Cun… hari ini aku sangaat bahagia…” (TERSENYUM
MENAWAN)
CUCUN : “Ya non... non harus bahagia.”
GAYATRI : “Tapi aku baru kali ini sangat bahagia, semenjak aku jadi istri kang
Casmita.” (SEDIKIT MELAMUN)
CUCUN : “Ihhh… nonnn… apa tuan kurang kuat noon?
GAYATRI : “Hus … kamu apaan sihhh… hati ini cun yang bahagia karena… aku
baru merasakan alam bebas… semenjak aku menikah belum pernah ke
dunia semacam ini…” (KEMBALI SEPERTI MELAMUN)
CUCUN : (AGAK MALU) “Oohh yaaa non.”
GAYATRI : “Cun, kamu tahu tidak? Sebelum menikah namaku bukan Gayatri.”
CUCUN : (KAGET) “Lalu nama non dulu siapa?”
GAYATRI : “Namaku dulu, Safira.”
CUCUN : “Iiiihhh… nama yang bagus, tapi sudah lah nama masa lalu.”
GAYATRI : (MELIHAT JAUH SEOLAH MENGINGAT SESUATU) “Cun…
dulu sebenarnya ada seorang laki-laki yang pernah aku cintai.”
CUCUN : “Tuan Casmita?”
GAYATRI : “Bukan, tapi seseorang yang menikah dengan sahabatku.”
CUCUN : (KAGET) “Nona dikhianati oleh teman? Waaaahhh pagar taman itu
namanya, nooon.”
GAYATRI : “Pagar makan tanaman, Cun!”
CUCUN : “Maksudku begitu, noonnn.” (MALU)
GAYATRI : “Tidak juga cun.”
CUCUN : “Lalu…?”
GAYATRI : “Sahabat ku menikahi, tanpa mengetahui perasaan ku terhadap
suaminya. Kami sama-sama mencintai satu orang laki-laki, dan dia
memilih sahabatku. Setelah pernikahan mereka, aku bertemu dengan
casmita lalu menikah.”
CUCUN : “Ooooohh begituuu.”
GAYATRI : “Tapi aku sudah lupa wajahnya, dan mungkin dia juga sama.”
…………………………………………………………………………………………………..
GAYATRI BERGERAK MENUJU BAGIAN ATAS PANGGUNG DI IKUTI OLEH
CUCUN, KEMUDIAN KESAMPING, BALIK LAGI KE ATAS DAN SELALU DI IKUTI
OLEH CUCUN. …………………………………………………………………
GAYATRI : (MEMANDANG KE SEBUAH ARAH, DAN TERKEJUT) “Cun
ayo kita kesana, sepertinya banyak bunga indah di sana”
CUCUN : (MENGIKUTI ARAH PANDANGAN GAYATRI) “ya sebelah sana
indah sekali non,”
GAYATRI :”Ayo cun kita petik, akan aku jadikan kenang kenangan untuk hari
ini,semoga kedepan hariku akan seindah bunga itu.”( PENUH
HARAPAN DAN TERSENYU)
CUCUN :’ Ya non saya juga sama,semoga saya bisa …”
GAYATRI : (HHERAN)bisa apa cun?”
CUCUN :” yaaaa…kawin non (MALU MALU) kan saya belum kawin..tapi
non..apa saya masih pantas punya suami non.”(PERPOSE MEMUTAR
TUBUH SEPERTI MODEL)
GAYATRI : (TERTAWA) masih …masihhhhh..”
CUCUN :”yeyyy malah menertawakan…saya juga perempuan non..
GAYATRI : (MENUTUP MULUT MENAHAN TAWA MANGUT MANGUT
CEPAT) bisaaa bisa…”
CUCUN : (BERHENTI MENDADAK)”non iniiii… sepertinyaa..”
GAYATRI : (MENGHAMPIRI)ada pa cun ?”(PENASARAN)
CUCUN :” ini seoerti kebun bunga,lihat semuanya tertata seperti tempat
penangkaran bunga langka non.pantesan indah sekaliii.”
GAYATRI :” (KAGET) ya cun ini kebun bunga,ini milik seseorang cun.”
CUCUN :”iya non ini bukan kebun bunga lagi tapi ini taman bunga nonn..
(AGAK HISTERIS DAN KAGUM)
GAYATRI :”siapa pemilik taman bunga ini?”
CUCUN :”pastinya orang orang wilayah selatan non,karena daerah ini sudah
masuk wilayah selatan..”
GAYATRI :”andai saya bertemu dengan…
CUCUN :” dengan pemilik taman maksud non?”
GAYATRI :”bukan,tapi dengan kehidupan seperti ini saya pasti akan selalu
bahagia..”
CUCUN :” apakah begitu?”(BINGUNG)
GAYATRI :” bunga adalah keindahan alami yang tak bisa di manipulasi cun,cara
merawatnya juga harus dengan rasa sayang,sebab tidak akan sesuai
warna serta wanginya setangkai bunga tanpa perawatan tanpa kasih
sayang.”
CUCUN :” ohhhhhhhhhh…pasti pemilik taman bunga ini adalah orang yang
penyanyang dan penuh kasih non….semogaaa (PENUH HARAP)….”
MUIN :” Woooiiiii siapa itu,beraninya memetik bunga negara?”
(BERTERIAK)
………………………………………………………………………………………………….
MUIN MUNCUL,DARI JAUH SEPERTI HABIS BERLARI.DIA TERENGAH ENGAH
MENGHAMPIRI GAYATRI DAN CUCUN. …………………………………………………
GAYATRI : (MEMANDANG KE SEBUAH ARAH, DAN TERKEJUT) “Cun
aku melihat seseorang Cun.”
CUCUN : (MENGIKUTI ARAH PANDANGAN GAYATRI) “Mana non…
ohh iya non gagah non…”
GAYATRI : “Itu Cunnn… sepertiii….”
CUCUN : “masih muda, non.”
GAYATRI : “Iya Cun.”
………………………………………………………………………………………………….
ROMBONGAN ORANG-ORANG DATANG DAN ITU TERNYATA ADALAH
ROMBONGAN GAPO. ………………………………………………………….
GAPO MENUJU KETINGGIAN MATANYA TAK TERALIHKAN MEMANDANG
GAYATRI. PARA BAWAHAN MENYEBAR DAN ENTAH APA YANG MAU MEREKA
LAKUKAN. MEREKA MENDEKATI PARA PENGAWAL. ……………………………….
…………………………………………………………………………………
MUIN : (MELIRIK PENGAWAL DENGAN MUKA INGIN TAHU,
BERPUTAR MENGELILINGINYA) “Wahhh barang mahalll
niiihhh…”
CUCUN : “Apa kamu liat liat.”
MUIN : “Eittt galak oge.”
CUCUN : “Kamu… siapa kamu?”
MUNCUL OSO DENGAN EJOT,CAKIL DI BELAKANGNYA BERLARI
MENGHAMPIRI CUCUN………………………………………………………………….
OSO : “Kenalan duong… aku Osi.” (OSO TIBA-TIBA MENGGENGGAM
TANGAN CUCUN)
CUCUN : “Sialan… kaditu tu kajalma itu!” (NUNJUK KE EJOT)
EJOT : (MELOTOT) “Najis aingmah… hus husssss…”
OSO : (MENGHAMPIRI EJOT) “Memangna aing hayam… di gebahan
sagala… podaran gaya mohak dedet siah kua aing!” (MENGGESEK
JARI TELUNJUK KIRINYA)
EJOT : “Hhhhhhhhh” (BERGIDIK SAMBIL KE ARAH OSO)
…………………………………………………………………………………………………..
MUNCUL GAPO AGAK JAUH,MEMPERHATIKAN BAWAHANNYA
GAPO TERKEJUT MASIH TERDIAM MEMANDANGI GAYATRI.
……………………………………………………………………..
CUCUN : “Non gagah ya non cuma… seremm.” (AGAK TAKUT,
KEMUDIAN MENCOBA AGAK MENJAUH)
…………………………………………………………………………………………………..
GAPO TERSADAR KEMBALI DAN MULAI MEMASANG WAJAH BAIK DAN..............
GAPO : “Eehhmmm eehhhmm? Soo… Ossooo.”
OSO : “Ya tuan ada apa?”
GAPO : “Itu siapa sooo?”
OSO : “Siapa mana?”
CUCUN :”saya ..ehemmm (MELENGGAK LENGGOK ) Saya cucun
cahyati.”(SOMBONG DAN BANGGA)
MUIN :” diam, bukan kamu?”(MENCIBIR)
CUCUN :” siapa yang nanya kamu (BALIK MENCIBIR)
GAPO :”Muin,Ejot,Cakil sini.”( MELAMBAIKAN TANGANNYA)
…………………………………………………………………………………………………..
BAWAHAN GAPO MENGHAPIRI, DENGAN RASA HORMAT.
………………………….
GAPO : “ kalian tahu ,siapa perempuan di sana itu!” (MENUNJUK KE
ARAH
GAYATRI)
OSO : “Ya samper, terus tanya namanya…”
GAPO : “Ya aku juga tau itu mah ..tapi soo..”
OSO : “tapi apa?
GAPO :” wajahnya so… perempuan itu wajahnya seperti…….didalam
mimpiku soo.”
OSO : “hah..tuann berartii…ahhh Udah … samper atuhh!”
GAPO : “Ya aku, kesana.” (AGAK MARAH)
BERJALAN MENUJU KEARAH GAYATRI ………………………………………………..
GAPO : “Maaf nona… boleh saya tau siapakah nona ini?”
GAYATRI : “Ohhh… saya?” (MENUNJUK KE ARAH DIRINYA)
GAPO : “Benar, kalau boleh tahu nona siapa?”
GAYATRI : “Saya Gayatri penduduk wilayah utara.”
GAPO : “Ooohhhhhh…” (AGAK KAKU)
GAYATRI : “Kok ohhh…?”
GAPO : “Iya saya Gapo, pemimpin wilayah selatan.” (MENGULURKAN
TANGAN SAMPAI LUPA MELEPASKAN)
GAYATRI : “Oh tuan Gapo,sebenarnya saya juga orang wilayah selatan tepatnya
desa cihanjuang…”
GAPO : “Bukan tuan… tapi Gapo.ohhhh cihanjuang dekat kampung seklok?”
(KELIHATAN JADI BODOH)
GAYATRI : “Iya tuan Gapooo…”
OSO : “Tuan tangannya lepaskan.” (MENGHAMPIRI DAN NUNJUK KE
ARAH TANGAN MEREKA)
GAPO : “Ohhh… iyaaa… huuss.” (KAGET, MALU, MELOTOTI OSO)
OSO : “Idih di kasih tau marahhh…” (LARI KECIL KE ARAH
REKANNYA)
GAYATRI : “Tuan Gapo… saya mohon diri.”
GAPO : “Eh anu nona… anu.” (KAKU)
GAYATRI : “Ada apa tuan gapo?”
GAPO : “Nganu nonn… nganu maaf kalau boleh tahu kenapa nona berada di
taman bunga saya…”
GAYATRI :” Ohh taman ini milik tuuan?”(KAGUM)
GAPO :” benar ini hanya sedikit di perbatasan ..”
GAYATRI :” ini sangat undah tuan,tadinya saya kira bukan taman dan tanpa
pemilik..”(AGAK MALU) bolehkah saya memetik barang satu atau
dua tangkai? (BERTANYA PADA GAPO)….”
GAPO :”ohhhhhhhhh…yaaa boleh boleehh (MEMANDANG TERJERAT
 PADA GAYATRI)
CUCUN :”saya juga boleh ya?”
MUIN :” kamu tidak bolehh.”
CUCUN :” saya bertanya sama tuan gapo bukan kamu..(MAU MENJEWER
MUIN)
GAPO :” sudah Muin, (MELIRIK MUIN DAN CUCUN)
GAYATRI :” terimaksih sebelumnya Gapo.”( TERSENYUM INDAH)
GAPO : (BENGONG DAN TERPERONA OLEH SENYUMAN
GAYATRI)..Ohh silahkann….
OSO :” tuan tuan ( MANGGIL GAPO DAN MEMBAWANYA AGAK
MENJAUH DARI GAYATRI)
GAPO :” ada apa so ( KAGET)
OSO : (OSO KELUAR DAN KEMBALI LAGI MEMBAWA SEIKAT
BUNGA)“ Ini tuan berikan pada nona itu terus bilang, love u.”
GAPO : (KAGET, MELIHAT OSO) “Naon eta teh soo?”
OSO : “Udah bilang aja I love u.”
GAPO :” ok (MELIHAT DAN MENDEKAT GAYATRI,) “nona gayatri
sebentar,sebaiknya nona tidak usah memetik sendiri bunga itu, sebab
selain tangkainya berduri juga takut banyak ulatnya. Jadi saya
membeirkan seikat bunga yang telah di petik tadi pagi.. e…… ini
masih segar dan harumm.. Love u (MENGHAMPIRI GAYATRI DAN
MEMBERIKAN BUKET BUNGA, SESEKALI MELIHAT KE
ARAH OSO)
GAYATRI : “Hah… (KAGET) maksudnya?”
GAPO : “Ya itu, I…… love u… (MELIRIK OSO,MEMBERIKAN BUKET
BUNGA) heh naon hartina nu tadi?
( MENGHAMPIRI ,MENARIK KERAH BAJU OSO)
OSO : (TERSENYUM) “Artinya nona baik sekali.” (SETELAH KERAH
BAJUNYA DILEPASKAN CEPAT-CEPAT DIA KELUAR)
GAPO : “Ohh… (BERLARI MENUJU GAYATRI) eh… nona sudikah
mampir ke tempat saya?”
GAYATRI : “Tuan gapo baik sekali… (TERSENYUM) ”
GAPO : “Jangan panggil tuan, panggil nama saja.” (GAPO
MEMBERANIKAN MEMEGANG TANGAN GAYATRI) biar tidak
nyasar boleh?” (NUNJUK KE ARAH TANGAN)
GAYATRI : “Jangan, nanti istrimu marah.”
GAPO : (TERLIHAT SEDIH) “istriku sudah meninggal dua belas tahun
yang lalu. namanya, Runi, dia bunuh oleh temanku sendiri. sebab
cintanya di tolak oleh mendiang istriku.(MENGEPALKAN
TANGAN ) aku lengah menjaga istriku..
GAYATRI : (TERKEJUT) “hahhh Runi, Di bunuh? Runi anaknya pak Winata,
orang Cihanjuang?”
GAPO : (SAMA KAGETNYA) “Kamu tahu?”
GAYATRI : “Gapo, nama kamu sebenarnya Beri?”
GAPO : “Kamu sebenarnya siapa?”
GAYATRI : “Aku Safira, asalku dari seklok teman istrimu dulu.”
GAPO` : “Ya tuhaaaan……. akhirnyaaa...perempuan yang megetarkan rasa,
membuai hatiku, setelah dimimpiku bercumbu dengan bunga,
mekarkan kuncup yang dulu tertutup.(MENGHADAP GAYATRI) jika
kataku tak membuat bahagia,setidaknya bahasa yang kuberi bisa
membuatmu mengerti,maaf kamu adalah perempuan yang membuat
aku jatuh cinta lagi.(MERAIH TANGAN GAYATRI YANG
MEMEGANG BUKET BUNGA) .”
…………………………………………………………………………
……………………
CUCUN TIBA-TIBA MENDEKATI GAYATRI DAN BICARA. ………………………
CUCUN : “Nona, tuan ini……”
GAYATRI : “Iya Cun.”
GAPO : “Ada apa ini?”
GAYATRI : “Aku tadi bercerita….”
CUCUN : “Tuan adalah cinta pertamanya.” (MELIHAT DENGAN TAKUT
PADA GAYATRI)
GAPO : “Akhirnyaaaa… ahhhhkk.” (BAHAGIA, MENGEPALKAN
TANGAN) Sebetulnya saya mengikutimu sejak kalian mendekati
taman bungaku, dan aku juga mengetahui apa yang kalian bicarakan
tadi.
GAYATRI : “Tapi aku…” (RAGU RAGU)
GAPO : “Gayatri, ayooo ikutlah denganku! (MENARIK TANGAN
GAYATRI) Bukankah ini takdir kita untuk Bersatu. Ini bukanlah
suatu kebetulan. Kalian tunggu disini!” (BERJALAN MEMBAWA
GAYATRI KELUAR PANGGUNG, NAMUN MEMBERI ISYARAT
PADA MUIN DENGAN MENGGESEK LEHER, TANPA
SEPENGETAHUAN GAYATRI)
GAYATRI : “Ccuuun, ikut aku cunn!” (MENARIK TANGAN CUCUN TAPI
MENOLAK IKUT PERGI)
CUCUN :” tidak non.(BERTERIAK) nona jangan nona nanti tuan marah. tidak
non, maafkan saya. Saya tidak bisa menghianati tuan, (BERLARI
KELUAR PANGGUNG)
………………………………………………………………………………………………….
SELANG BEBERAPA SAAT CUCUN YANG MELARIKAN DIRI KEMBALI LAGI
DENGAN CASMITA DAN PASUKANNYA. ……………………………………………….
CUCUN : (DIBELAKANG PANGGUNG) Tuan… tuan Casmita… istri tuan di
culik,nona gayatri di culik!”
CASMITA : (DIBELKANG PANGGUNG) “Apa…?”
CUCUN : “Ini disini tuan, istri tuan di bawa pergi oleh Gapo pemimpin wilayah
selatan , saya melarikan diri.”
CASMITA : “Gapoooooooo…… . inikah rencanamu untuk membalas dendammu?
Baiklah gapo, rasanya pertempuran dahulu harus kita lanjutkan
sekarang, akhirnya kita tetap harus perang… siapkan pasukan! serang
wilayah selatan! habisi semuanya dan bawa kembali istriku!!
Gapooo… kamu matii!!”

LAMPU PADAM
BABAK 6
…………………………………………………………………………………………………..
DI WILAYAH SELATAN DAERAH KEKUASAN GAPO. SEMUA RAKYAT, SEMUA
BAWAHAN, SEMUA ANAK, DAN SEMUA ISTRI SERTA SUAMI BERHATI
BAHAGIA MENYAKSIKAN PEMIMPINNYA BAHAGIA RASA. DI KETINGGIAN
TERTENTU SEPASANG MANUSIA PENGENYAM RASA KEDUA MULAI
BERSENTUHAN KHAYAL. GAPO, GAYATRI ENTAH MULAI KAPAN SEAKAN
MENJADI SEPASANG KASIH YANG TAK TAU AKAN
PUDARNYA…………………………………….
GAPO : “Gayatri…. kau adalah mimipiku
GAYTRI :”iyaa…gapoo,lelakiku dulu Cuma laron ”
GAPO :”Membayangkan wajahmu adalah siksa gayatri
GAYTRI :”aku sudah disini,lelakiku dulu berupa ruang yang karam dan gelap
GAPO :”Engkau telah menjadi racun bagi darahku
GAYTRI :”aku seorang perempuan.yang tertindas pria ”
GAPO :”Mimipiku adalah ketakutan dalam kelumpuhan
GAYTRI :”aku sepertimu, kenyataan yang membuatku lumpuh
GAPO :”Ini tubuh butuh pelabuh
GAYTRI :”maka cinta dalam pertemuan pasti sanggup merencanakan
GAPO :”Kau menjadi pelita kecil disini di dada ini”
GAYTRI :”suamiku adalah prahara,penindas,pencela,aku enggan bersamanya.”
GAPO :”Gayatri ….
GAYATRI : “Gapo… aku tersiksa di kehidupan sebelum bertemu
denganmu,suamiku tak pernah sebaik dan penyayang sepertimu….aku
harus bagaimana…? ”
GAPO : “Gayatri, apapun kan kulakukan asal kamu menjadi istriku.”
MUIN : (TIBA-TIBA MASUK DAN LARI KEARAH GAPO DAN
GAYATRI) “Tuan, orang-orang wilayah utara mau nyerang wilayah
kita.”
GAPO : “Hah… apa?? (JENGKEL)
MUIN : “Orang-orang wilayah utara nyerang kita.”
GAPO : “Anjiiiingg…. kurang ajarrr… (GAPO LONCAT KE LAIN
TEMPAT, EMOSINYA SUDAH TERKIRA) Semuanya dengarkan….
siapkan dan kerahkan manusia-manusia wilayah selatan, Muiinnn…
lengkapi semua dengan senjata!! (KEMBALI LONCAT KE
KETINGGIAN DI SEBELAH KIRI) Ingat! siapa pun mereka, jangan
biarkan menginjak daerah kita…. Aku gapo, menyatakan tidak peduli
siapa yang benar atau yang salah, kita harus menang. Ingat! harus
menang…” (BERSIAGA DI KETINGGIAN)
………………………………………………………………………………………………….
MUSIK MULAI NAIK MENINGGI DAN ENTAH KENAPA MENJADI MENGHENTAK,
MANUSIA WILAYAH SELATAN BERGERAK SERAM DAN GARANG DIBAWAH
KOMANDO GAPO. TERIAK MEREKA GEMURUH MENNUTUP LANGIT WILAYAH
SELATAN… TERIAK SEMANGAT MENAMBAH GETIR SUASANA. MUSIK TERUS
MENGALUN. MAKIN LAMA MAKIN BANYAK BAYANGAN HITAM BERGERAK
SECEPAT KILAT BERKELEBAT. ………………………………………………………..
MBAH : (MUNCUL MBAH DENGAN PAKAIAN PUTIH) “Para penonton
sepertinya keadaan sudah sampai ketitik ini. saya sudah
membayangkannya, tapi entah apa ini terasa terlalu cepat… manusia
tercipta dari darah, kini mereka akan berlomba meneteskan
darahnya…… siapapun yang menang…? siapa dan apa yang harus
disalahkan? Saya tidak tahu hahhhh… permisi.” (KELUAR DENGAN
CEPAT DAN MENGHILANG)
OSO : “Hah… capcaaayy aing mah. perang deui… perang deui…!”
MUIN : (MENGHAMPIRI OSO) “Sia kalah ka diuk… bantuan!”
………………………………………………………………………………………………….
MUSIK NAIK KEMBALI DAN DI IRINGI DENGAN DENGUNGAN DAN SUARA
MENGGETARKAN HATI, KADANG TERDENGAR TERIAKAN MENGHUJAT GAPO.
TERNYATA PASUKAN WILAYAH UTARA SUDAH TIBA DI WILAYAH SELATAN.
CASMITA DAN PASUKAN SERTA SELURUH PEJABAT TINGGI WILAYAH UTARA
SEMUA ADA DI SANA, SUNGGUH MEGAH DAN GAGAH. CASMITA BERGERAK
MENUJU WILAYAH BERLAWANAN DENGAN GAPO. SUARA MUSIK MASIH
MENINGGI……………………………………………………………….
CASMITA : “Gapooo… kamu sudah melewati batas bawah perasaan ku… kamu
terlalu berani!!!” (BERTERIAK DAN MARAH)
GAPO : “Hahhahaaa… (TERTAWA RENYAH) Casmitaa… kamu rupanya…
akhirnya aku tidak harus mencarimu… hahahah (TERTAWA) kamu
adalah pembunuh istriku, kini saatnya kamu mati di tanganku
hahahaaa.” (TERTAWA)
CASMITA : “Persetan kamu Gapo, kembalikan istriku… Gayatri, bangsat!”
(MARAH)
GAPO : “Apa? Gayatri istrimu? (KAGET) hahahaa… casmitaaa…
Casmitaaa… istrimu adalah teman mendiang istriku, dan dia
mencintaiku.”
CASMITA : “Bohong, mana mungkin istriku mencintaimu bangsaaattt.”
GAPO : “Perlu kamu ketahui, Casmita. gayatri tidak mencintaimu.”
CASMITA : “Kurang ajaaarr, bohong besar kamu.”(MARAH)
GAPO : “Hahahaaa…. Terseraaah kamu Casmita.”
CASMITA : “Kenapa gapo, kamu takut? Hahahahahahahaha.” (TERTAWA)
GAPO : “Siapa yang takut, aku Gapo, tidak akan peduli siapapun yang benar
atau salah, tidak akan pernah takut….”
CASMITA : “Sialan kamu Gapo… (MARAH HABIS, MEMBERIKAN
PERINTAH PEMBUNUHAN) bunuhhhhhhhh!”
GAPO : “Muinnnn……… jangan takut, lawannnnnnnnnn………!!! (SAMA
MEMBERIKAN PERINTAH) Habisiiiiiii!”
…………………………………………………………………………………………………
PERTEMPURAN PUN PECAH, ANAK MANUSIA MEMPEREBUTKAN EGO
MANUSIANYA DENGAN MMENGORBANKAN DARAH DAN NYAWA, DASARNYA
ADALAH SALING MEMPEREBUTKAN DAN BERUSAHA MEMPERTAHANKAN,
JERIT DAN TERIAK BERSIMBAH DARAH. MENANG JADI ARANG KALAH JADI
DEBU…………………………………………………………………………………………...
MUIN :”Nahh aya yeuhh..heh Ejot sini.” (BERLARI DAN MENGHUNUS
PEDANG MENYERANG SEORANG PRAJURIT YANG SEDANG
CELINGUKAN,EJOT MENGIKUTINYA)
PENGAWAL :” Manneh wani? Tapi… keheula…(MENGELUARKAN
SESUATU,MEMBERIKANNYA)
MUIN :” Naon ieu?”(MENERIMA )
EJOT :” Muin apa itu?”(MELIHAT-LIHAT)
MUIN :”heh kamu mau nyogokok saya?”(MENGHAPIRI PENGAWAL)
PENGAWAL :” bukan ..ini demi kedamaian..
MUIN :”tapi kita sedang berperang.”
PENGAWAL :”tidak perlu saling bunuh..”
EJOT :”Maksudmu?”
PENGAWAL :” Ahhh…sudah banyak yang mati di kita…tuh peristiwa penonton
bola,banyak yang mati, jadii”
MUIN :” maksudna tragedi kanjuruhan…?”
EJOT :”maneh nyaruakeun perang jeung tragedi kanjuruhan..etamah..”
PENGAWAL :” nya kitu..
MUIN :”terus urusanna jeng ieu..”
PENGAWAL :”ahh..apanan di nagara urangmah biasa …pelicinn .”
MUIN :” Jadahh…aya perang maen sogokk…(BERTERIAK)ejoot bunuhhh!”
TIBA-TIBA ADA PENGAWAL WILAYAH UTARA YANG MENDEKATI SUDAH
SEMPOYONGAN HAMPIR MATI, OSO DENGAN SIGAP MEMBITINGNYA.
………….

OSO : “Ahhhh… kabeneran… ku aing tunjukeun yeuh gaya maehan mohak

dedet siah.” (MEMBUNUH DENGAN GAYANYA)

MUIN : (MELONGO MELIHAT KEJADIAN ITU) “Tooobaaattt… kuat ka

paeh, gaya mohak dedet.”

OSO : “Osi gitu lohh… hah aya deui tahhh.” (LARI NGEJAR MUSUH)
…………………………………………………………………………………………………..
PERANG BERKECAMUK LAGI, MUSIK HAMPIR MENCAPAI PUNCAK, KEADAAN
TEGANG SUDAH PADA AMBANG PECAH MENGHANCURKAN. GAPO DAN
CASMITA SALING BERHADAPAN, MEREKA DI KELILINGI MAYAT MANUSIA DI
KEDUA SISI… DARAH JADI PIJAKAN… HINGGA AKHIRNYA… PADA
PANGGUNG BAGIAN KIRI BELAKANG DI ATAS KETINGGIAN GAPO
MEMBUNUH CASMITA… MUNGKIN AKAN ADA CERITA SELANJUTNYA DI
BUMI DENGAN SEGALA KERAMAIANNYA.
……………………………………………………………………..
GAPO : “Mati kamu Casmitaaaaaa!!!” (MENGACUNKAN PEDANG
MENUSUK CASMITA HINGGA TERBUNUH)
CASMITA : “Aahhhhh…… (BERLUTUT) Apakah kamu mampu membunuhku,
Gapo?” (TERENGAH-ENGAH SETELAH TERTUSUK)
GAPO : “Di antara kita tidak tau siapa yang benar dan siapa yang salah.
bagiku tidak ada alasan untuk tidak membunuhmu.”
CASMITA : “Kalau aku mati jangan sakiti wanitaku!!” (TERENGAH-ENGAH)
KEPLA TEMPUR : (MUNCUL TIBA-TIBA DI HADAPAN GAPO)”gapooo kamu tidak
bisa membunuh tuanku (MENYENG GAPO)
GAPO :” (BERKELIT DAN MEMBUNUH KEPALA TEMPUR) apa…kamu
matiii..”
SETELAH KEPALA TEMPU MATI,GAPO MENGHAPIRI CASMITA YANG
SEKARAT.TANPA SUARA SUGENG MENGINTIP DISUATU TEMPAT.
GAPO : “Mampus kau Casmitaaaaa….”
CASMITA : “Aaaaahhhhhhkkkkkkk.” (TERSUNGKUR BERSIMBAH DARAH)
GAYATRI : (BERTERIAK)”Suamikuuuuuu…(LEMAS DAN TERHUYUNG
HAMPIR BERSUJUD DI KETINGGIIAN,MENANGIS)”

…………………………………………………………………………………………………..
SETELAH TERIAKAN GAYATRI SUGENG LARI MENGHAMPIRI MAYAT
CASMITA. ……………………………………………………….
SUGENG :” Tuan saya sudah katakan,jangan melawan gapo, sebab gapo
sebenarnya lebih kuat daripada kita.Relakan gayatri menjadi penggati
istrinya, yang telah tuan bunuh.
………………………………………………………………………………………………..
OSO YANG JELAS MENDENGAR DAN MELIHAT KEJADIAN ITU MENG HAMIPIRI
SUGENG DAN MEMAINKAN CERULITNYA……………………………………………
OSO :”ohhh ini biangkeroknyaaa…..mati kamu
sugenggggg….ciiaaaaatt (OSO MEMBUNUH SUGENG)”
GAYATRI : “Suamiku…!! (LARI MENGHAMPIRI) Maafkan akuuu yang tidak
bisa mencintaimu” (MENANGIS, PERLAHAN TENGADAH
MELIHAT PUNGGUNG GAPO YANG MEMBELAKANGI)
“Gapo…. kau bukan mimipiku,
Membayangakan wajahmu adalah bahagia,
Engkau telah menjadi madu untuk darahku,
Mimipiku adalah keberanian dalam kekuatan,
Ini tubuh sudah berlabuh,
Tapi kau menjadi gelap disini di dada ini,
Gapo… tapi aku rela,
Kini dan nanti aku akan mencintaimu.”
………………………………………………………………………………………………….
MENANGIS BERSIMPUH DI DEPAN GAPO, MEREKA MENYATU DAN TERJERAT.
TAPI MUNGKIN ADA CERITA SELANJUTNYA YANG AKAN MENENTUKAN
KISAH DUA ANAK MANUSIA INI.
…………………………………………………………………..
OSO : “Para penonton, saya paham cerita sudah berakhir. tapi mungkin ada
cerita lain dari kisah dua anak manusia ini.”

LAMPU PADAM

SELESAI
Syarip Hidayat, Rumah 30 Juli 2022
Untuk garapan pertama “TEATER TITIK DUA”