Anda di halaman 1dari 46

CRITICAL

JOURNAL REVIEW

MK.PENGANTAR

MANAJEMEN

Skor nilai:

Metode pengaruh pembelajaran pengantar

manajemen terhadap siswa

(Fathi Abdul Hamid Abdul Kader, Ina Magdalena,

Bangun Napitupulu)

KELOMPOK 2:
1. ADE NOVIKA HUSNAMS(7213142010)

2.LASTRI NURHALIJA SINAMBELA(7211142009)

3.AZIZAH DWI PUSPITA NASUTION(7211142009)

DOSEN PENGAMPU : DINA

SARAH SYAHREZA, SE., M.Si.,Dr.

PROGRAM STUDI S1 PENDIDIKAN

AKUNTANSI-B FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

SEPTEMBER 2021

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat

limpahan rahmat dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan tugas

Critical Journal Review sebagai tugas dari mata kuliah Pengantar

manajemen. Penulis berterima kasih kepada seluruh pihak yang

banyak membantu dalam proses penyusunan dan penyelesaian CJR ini

dari awal hingga akhir. Dan terima kasih yang sebesar-besarnya

penulis sampaikan kepada dosen pengampu mata kuliah Pengantar

manajemen yaitu ibu DINA SARAH SYAHREZA, SE., M.Si.,Dr. yang

telah membimbing saya dalam menyelesaikan tugas CJR ini. Penulis

menyadari bahwa penulisan CJR ini kiranya masih jauh dari

kesempurnaan. Oleh karena itu, kritik dan saran yang bersifat

membangun dari semua pihak sangat penulis harapkan. Semoga CJR

ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan penulis sendiri tentunya.

Pematangsiantar, 02 Oktober 2021

Kelompok 2

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR......................................................................................................2

DAFTAR ISI......................................................................................................................3

BAB I PENDAHULUAN.................................................................................................4

A. Rasionalisasi pentingnya CJR...................................................................................4

B. Tujuan penulisan CJR................................................................................................4

C. Manfaat penulisan CJR..............................................................................................4

BAB II PEMBAHASAN ISI JURNAL..........................................................................5

A. Review Jurnal Utama..................................................................................................5

B. Review Jurnal Pembanding 1..................................................................................17

C. Review Jurnal Pembanding 2..................................................................................28

BAB III PENUTUP.........................................................................................................45

A. Kesimpulan.................................................................................................................45

B. Saran.............................................................................................................................45

DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................46

3
BAB I PENDAHULUAN

A. Rasionalisasi Pentingnya CJR

Disaat kita membutuhkan sebuah referensi, yaitu jurnal sebagai

sumber bacaan kita selain buku dalam mempelajari mata kuliah

Pengantar manajemen sebaiknya kita terlebih dahulu mengkritisi

jurnal tersebut agar kita mengetahui jurnal mana yang lebih relevan

untuk dijadikan sumber bacaan. Sehingga kita dapat menambah

sumber bacaan dan dapat mengkritisi suata jurnal

B. Tujuan Penulisan CJR

1. Untuk memenuhi tugas pada mata kuliah Pengantar manajemen

2. Meningkatkan kemampuan mahasiswa dalam meringkas,

menganalisa, dan membandingkan serta memberi kritik pada

jurnal.

3. Memperkuat pemahaman pembaca terhadap pentingnya

materi yang terdapat dalam mata kuliah Pengantar manajemen

C. Manfaat Penulisan CJR

1.Sebagai rujukan bagaimana untuk menyempurnakan sebuah

junal dan mencari sumber bacaan yang relevan.

2.Membuat saya sebagai penulis dan mahasiswa lebih terasah dalam

mengkritisi sebuah jurnal.

3.Untuk menambah pengetahuan tentang perkembangan ilmu

seputar Pengantar manajemen

4
BAB II PEMBAHASAN ISI JURNAL

A. Review Jurnal Utama

1 Judul
The effectiveness of Time Management Strategies

Instruction on students'academic time management and

academic self efficacy

2 Jurnal International Journal of Psycho-Educational Sciences

3 Download
https://files.eric.ed.gov/fulltext/ED565629.pdf

4 Volume dan Volume (4), dan Halaman 44-50

halaman

5 Tahun April – 2015

6 Penulis Fathi Abdul Hamid Abdul Kader , PhD

Mourad Ali Eissa , PhD

7 Reviewer 1.Ade novika husna ms

2.Lastri nurhalija sinambela

3.Azizah dwi puspita nasution

8 Tanggal 02 Oktober 2021

9 Abstrak Studi ini menyelidiki pengaruh penggunaan instruksi

strategi manajemen waktu pada meningkatkan


penelitian
manajemen waktu akademik siswa penyandang

disabilitas pembelajaran tahun pertama dan efikasi diri

akademik. Sebanyak 60 siswa diidentifikasi dengan LD

berpartisipasi. NS sampel dibagi menjadi dua

kelompok; eksperimental ( n= 30 anak laki-laki ) dan

kontrol ( n= 30 anak laki-laki). ANCOVA dan T.test

digunakan untuk analisis data. Temuan dari studi ini

menunjukkan efektivitas instruksi strategi manajemen

5
waktu pada peningkatan pembelajaran tahun pertama

manajemen waktu akademik dan diri akademik siswa

yang cacat kemanjuran. Atas dasar temuan, penelitian

menganjurkan efektivitas waktu instruksi strategi

manajemen untuk meningkatkan pembelajaran tahun

pertama siswa cacat manajemen waktu akademik dan

efikasi diri akademik.

-Tujuan Penelitian ini bertujuan untuk menyelidiki

penelitian pengaruh penggunaan instruksi strategi

manajemen waktu pada meningkatkan manajemen

waktu akademik siswa penyandang disabilitas

pembelajaran tahun pertama dan efikasi diri

akademik.

-Subjek
Populasi penelitian ini adalah 60 siswa yang ikut
penelitian
berpartisipasi

-Assesment Pengaruh penerapan strategi manajemen waktu instruksi

data pada siswa manajemen waktu akademik dan efikasi diri

akademik dinilai menggunakan desain tindakan berulang,

pengujian pra-pasca dan tindak lanjut.

-Kata kunci instruksi strategi manajemen waktu, manajemen waktu

akademik,efikasi diri akademik, ketidakmampuan

belajar.

10 Pendahuluan

6
-Latar belakang Manajemen waktu yang melibatkan penetapan tujuan,

dan teori prioritas, perencanaan, keraguan dan cara

mengatasinya, belajar dan belajar strategi, mencatat,

stress manajemen, mempengaruhi kemampuan

individu untuk penggunaan waktu yang lebih baik dan

memberikan rasa urusan kontrol kekuasaan kepada

mereka (Orgenstern, 2000). Studi menunjukkan waktu

itu keterampilan manajemen dapat dilatih. MacCann

dan et al. (2012) berpendapat bahwa waktu manajemen

dapat dipengaruhi oleh kognisi (misalnya penetapan

tujuan dan niat) dan konteks (misalnya peran

lingkungan studi). Ini sejalan dengan seruan untuk

menyertakan karakteristik individu dan pengaruh lain

dalam penelitian manajemen waktu (Claessens et al,

2007). Hal ini juga sejalan dengan temuan empiris

terkait. Untuk Misalnya, siswa berprestasi tinggi

ditemukan menunjukkan pembelajaran yang lebih

mandiri keterampilan (Zimmerman & Martinez-Pons,

1990), dan dengan manajemen waktu khususnya (Eilam

& Aharon, 2003).Konstruk self-efficacy telah dipelajari

untuk menentukan isu-isu yang berkaitan dengan

bagaimana siswa belajar dan bagaimana mereka

mungkin atau mungkin tidak menerima pergeseran

mengambil lebih banyak tanggung jawab untuk belajar

mereka (Bandura, 1997). Bandura mengusulkan bahwa

kemampuan orang untuk menghasilkan hasil yang

signifikan membantu mereka untuk dapat memprediksi

hasil seperti itu. Bandura telah mendefinisikan self-

7
efficacy sebagai mengacu pada "keyakinan pada

seseorang" kemampuan untuk mengatur dan

melaksanakan tindakan yang diperlukan untuk

menghasilkan yang diberikan pencapaian” (1997, hlm.

3). Bandura menempatkan konstruksi efikasi diri dalam

konteks teori kognitif sosial, yang, pada gilirannya,

didasarkan pada gagasan triadic sebab-akibat timbal

balik dan agensi manusia. Dalam kaitannya dengan

teori kognitif social penyebab timbal balik triadik,

Bandura (1986, 1997) berpendapat bahwa faktor pribadi

(misalnya,sikap dan keyakinan), perilaku, dan peristiwa

lingkungan semuanya saling mempengaruhi

dan memengaruhi kemampuan individu untuk tampil

dengan cara tertentu.Misalnya, Marcia percaya bahwa

dia sangat cerdas (faktor pribadi) dan dengan demikian

memilih untuk terlibat dalam kegiatan yang

membutuhkan kecerdasan (perilaku) seperti hal-hal

sepele atau permainan pemecahan masalah. Selain itu,

orang lain yang memainkan game ini dapat memilihnya

terlebih dahulu untuk berada di tim mereka (faktor

lingkungan), sehingga mendukung keyakinannya pada

kecerdasannya. Efektivitas Pembelajaran Strategi

Manajemen Waktu terhadap Manajemen Waktu

Akademik dan Akademik Siswa Efikasi Diri Agensi

manusia mengacu pada kontrol yang dimiliki seseorang

untuk mempengaruhi perilaku dan hasil lingkungan.

11 Metode 60 siswa berpartisipasi dalam penelitian ini. Setiap

siswa peserta memenuhi kriteria yang ditetapkan

8
berikut untuk dimasukkan dalam penelitian ini: (a)
penelitian
diagnosis LD dengan referensi guru, dan tes

penyaringan ketidakmampuan belajar (Kamel, 1990) (b)

IQ skor pada Tes Kemampuan Mental (Mosa, 1989)

antara 90 dan 118 (c) tidak adanya

kondisi penonaktifan lainnya. Sampel dibagi menjadi

dua kelompok; eksperimental (n= 30 anak laki-laki ) dan

kontrol ( n= 30 anak laki-laki ) Kedua kelompok

dicocokkan pada usia, IQ, manajemen waktu akademik

dan efikasi diri akademik. Tabel 1. menunjukkan mean,

standar deviasi, nilai t, dan tingkat signifikansi untuk

kelompok eksperimen dan kontrol pada usia

(berdasarkan bulan), IQ, manajemen waktu akademik

dan efikasi diri akademik (pre-test).

-Langkah
Penyaringan : Siswa Prep1 yang berpartisipasi
penelitian
memenuhi kriteria yang ditetapkan berikut untuk

menjadi termasuk dalam penelitian: (a) diagnosis LD

oleh rujukan guru. Pemindaian neurologis hasil

menunjukkan bahwa orang-orang itu secara neurologis

kekurangan (b) skor IQ pada Tes Kemampuan Mental

(Mosa, 1989) antara 95 dan 115 (c) membaca skor kinerja

setidaknya 2 tahun di bawah tingkat kelas (d) tidak

adanya yang lain kondisi melumpuhkan.Tes pra-

intervensi: Semua enam puluh siswa di kelas lima

menyelesaikan bacaan tes pemahaman yang

dikembangkan untuk menilai keterampilan membaca

anak-anak cacat dalam membaca pemahaman.Prosedur

9
Instruksi Umum: Instruksi disampaikan ke sepulang

sekolah, diruang serba guna . Izin diperoleh dari ayah

siswa, dan sekolah Kepala Sekolah . Siswa menerima 1

sesi pelatihan seminggu, selama enam minggu,

berlangsung selama 50 menit.

10
-Hasil
Tabel 2. menunjukkan data pada analisis ANCOVA
penelitian
untuk perbedaan nilai rata-rata post-test antara

kelompok eksperimen dan kontrol dalam manajemen

waktu akademik. Tabel tersebut menunjukkan bahwa

nilai (F) adalah (1149,034) dan nilai signifikan pada taraf

(0,01).

Tabel 3. menunjukkan hasil uji T untuk perbedaan nilai

rata-rata pascates antara manajemen waktu akademik

kelompok eksperimen dan kontrol. Tabel tersebut

menunjukkan bahwa nilai (t) adalah (43,58). Nilai ini

signifikan pada tingkat (0,01) mendukung kelompok

eksperimen. Tabel tersebut juga menunjukkan bahwa

terdapat perbedaan nilai rata-rata post-test antara

kelompok eksperimen dan kontrol dalam manajemen

waktu akademik yang menguntungkan kelompok

eksperimen.

Tabel 4. menunjukkan data analisis ANCOVA untuk

perbedaan skor rata-rata post-test antara kelompok

eksperimen dan kontrol dalam efikasi diri akademik.

Tabel tersebut menunjukkan bahwa nilai (F) adalah

(1009,780) dan merupakan nilai signifikan pada taraf

(0,01).

Tabel 5. menunjukkan hasil uji T. untuk perbedaan nilai

rata-rata pascates antara efikasi diri akademik kelompok

eksperimen dan kontrol. Tabel tersebut menunjukkan

bahwa nilai (t) adalah (32,842). Nilai ini signifikan pada

level (0,01) yang mendukung kelompok eksperimen

11
-Diskusi
Tujuan utama dari penelitian ini adalah untuk
penelitian
mengeksplorasi efek dari efek menerapkan instruksi

strategi manajemen waktu pada waktu akademik siswa

manajemen dan efikasi diri akademik.Hasil penelitian

ini seperti yang terungkap pada tabel 3, 5, menunjukkan

bahwa waktu pelaksanaan instruksi strategi manajemen

efektif dalam meningkatkan waktu akademik

manajemen dan efikasi diri akademik siswa dalam

kelompok eksperimen,dibandingkan ke kelompok

kontrol yang individunya tidak menerima pelatihan

seperti itu tepat waktu pengelolaan. Hasil studi

Bandura et.al menunjukkan bahwa individu dengan

perasaan yang kuat kompetensi mereka dapat membuat

keputusan yang lebih baik ketika menghadapi

kesulitan. Demikian pula,peran efisien dan kuat dari

self-efficacy percaya pada prosedur kognitif regulasi

diri dikonfirmasi dalam penelitian lain. Temuan telah

menunjukkan bahwa individu dengan keyakinan yang

kuat dan efisien, gunakan prosedur pengaturan diri

termasuk pemantauan pada pemahaman dan

perencanaan, secara luas (Pintrich & De Groot, 1990;

Zimmerman et al,1992). Studi dan investigasi lain

(Terry, 2002) menunjukkan bahwa ada pengaruh positif

hubungan antara keterampilan manajemen waktu dan

pengaturan diri yang efisien. Di dalam hal Dombrowski

(2006) menunjukkan bahwa ada hubungan yang

signifikan antara self efisiensi, perencanaan,

memprioritaskan tujuan dan bagian dari pengaturan

diri dan waktu pengelolaan. Efektivitas Pembelajaran

Strategi Manajemen Waktu terhadap Manajemen Waktu

Akademik dan Akademik Siswa Efikasi Diri Hasil yang

12
diperoleh dari investigasi Hajar Naser et al (2014)

menunjukkan bahwa instruksi strategi manajemen

waktu berpengaruh signifikan dan positif terhadap

mempromosikan efikasi diri siswa. Apalagi hasil yang

diperoleh mengungkapkan bahwa efek instruksi yang

disebutkan di bidang pendidikan yang berbeda

berbeda. Secara keseluruhan , hasil penelitian

menunjukkan bahwa keterampilan manajemen waktu

pada kelompok eksperimen lebih baik daripada

kelompok kontrol. Dengan kata lain, orang-orang yang

berada di kelompok eksperimen dan di bawah

intervensi, keterampilan manajemen waktu mereka

lebih baik dari kelompok lain (kelompok kontrol).

-Daftar pusaka Bandura, A. (1986). Social foundations of thought and

action.Englewood Cliffs: Prentice Hall.

Bandura, A. (1997). Self-efficacy: The exercise of

control. NewYork: W.H. Freeman &Company.

Bruning, N. S., & Frew, D. R. (1987). Effects of exercise,

relaxation, and management skills training on

physiological stress indicators: A field experiment.

Journal of Applied Psychology, 72, 515–521.

Burt, C. D. B., & Kemp, S. (1994). Construction of

activity duration and time management potential.

Applied Cognitive Psychology, 8, 155–168.

Claessens,B.J.C., van Eerde, W., Rutte,C.G.,&Roe,R.A.

(2007).A review of the time management literature.

Personnel Review,36(2),255-276.

Dombrowski, J. (2006). The relationship of self efficacy,

13
12 Analisis jurnal

-Kekuatan 1.Teori dan model analisis yang digunakan tepat

penelitian 2.Bahasa yang digunakan oleh penulis mudah dipahami

maksud dan tujuannya oleh pembaca.

3.Analisisnya sangat rinci dan mudah dipahami

-
1.Penulis kurang lengkap dalam menyimpulkan
Kelemahan
keseluruhan isi dari jurnal ini.
penelitian
2.penulis kurang detail dalam memberikan hasil yang

didapat dalam melakukan penelitiannya.

13 Kesimpulan Pada bagian kesimpulan, penulis membuktikan dan

menjelaskan bahwa Hasil penelitian ini memiliki

beberapa implikasi penting.Penelitian ini menambah

literatur tentang efektivitas waktu strategimanajemen

instruksi dengan belajar siswa penyandang cacat.

Hasilmuncul untuk menunjukkan bahwa waktu

strategi manajemen

14 Saran Untuk kedepannya atau selanjutnya kelemahan-

kelemahan atau pun kekurangan setiap jurnal ini

perludi perbaiki supaya lebih baik lagi dimanfaatkan

atau pun digunakan pembaca sebagai refrensi

dalam penelitian-penelitian ataupun untuk kegunaan

lainnya

14
15 Referensi
Macan, T. H. (1994). Time management: Test of a

process model. Journal of Applied Psychology, 79, 381–

391.

Macan, T. H., Shahani, C., Dipboye, R. L., & Phillips, A.

P. (1990). College students’ time management:

Correlations with academic performance and stress.

Journal of Educational Psychology, 82, 760–

768.MacCann, Carolyn; Fogarty, Gerard J.; Roberts,

Richard D.(2012). Strategies for Success in Education:

Time Management Is More Important for Part-Time

than FullTime Community College Students. Learning

and Individual Differences, v22 n5p618-623.

Morisano, D., Hirsh, J. B., Peterson, J. B., Pihl, R. O., &

Shore, B. M. (2010).Setting, elaborating, and reflecting

on personal goals improves academic performance.

Journal of Applied Psychology, 95, 255–264.

Mosa, Farouk. A.( 1989) Mental Ability Test, Cairo, El

Nahda Al Masrya .

Orgenstern, J. (2000). Time management from the

inside out. New York:Hencry holt.

Pintrich, P.R., & De Groot, E.V. (1990). Motivational

and Self- Regulated learning components of classroom

academic performance. Journal of Educational

Psychology. 82, 33-40.

15
Richardson, K. M., & Rothstein, H. R. (2008). Effects of

occupational stress management intervention

programs: A meta-analysis. Journal of Occupational

Health Psychology, 13, 69–93.

Schunk, D. H., & Pajares, F. (2002). The development of

academic self-efficacy. In A. Wigfield & J. Eccles (Eds.),

Development of achievement motivation. San Diego:

Academic Press.Slaven, G., & Totterdell, P. (1993). Time

management training: Does it transfer to the

workplace? Journal of Managerial Psychology, 8, 20–28.

Terry P S, (2002). Effect of time management practice

on self-regulation, and academic self-efficacy.

Dissertation of curriculum and instruction, Virginal

University.

Van Eerde, W. (2003). Procrastination at work and time

management training.

Journal of Psychology, 137, 421–434.

Zimmerman, B. J., & Martinez-Pons, M. (1990). Student

differences in selfregulated learning: Relating grade,

sex, and giftedness to self-efficacy and strategy use.

Journal of Educational Psychology, 82, 51−59.

Zimmerman, B.J., Bandura, A., & Martinez-pons, M.

(1992). Self-Motiration

Disabilities and Behavior Disorder. Exceptional

children, 6,5, 97- 389.

16
B.Jurnal Pembanding 1

1 Judul PENGARUH MANAJEMEN KELAS TERHADAP MOTIVASI

BELAJAR SISWA

2 Jurnal Jurnal pendidikan dan ilmu sosial

3 Download https://ejournal.stitpn.ac.id/index.php/nusantara/article/downl

oad/809/557/

4 Volume Volume 2 dan Halaman 239-246

dan

halaman

5 Tahun Juli 2020

6 Penulis Ina Magdalena 1 , Elsa Ardelia2 , Tia Anggestin3 , Ristiana4 ,

Jihan Tri Agustin5

7 Reviewer 1.Ade novika husna ms

2.Lastri nurhalija sinambela

3.Azizah dwi puspita nasution

8 Tanggal 02 Oktober 2021

9 Abstrak Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh

penelitian manajemen kelas terhadap hasil belajar di kelas 3 SD Islamic

Village Tangerang. Jenis penelitian ini adalah kualitatif.

Metode penelitian yang digunakan adalah Quasi Experimental

Design dengan desain Matching Only Pretest-Posttest Control

Group Design, di mana pengambilan tes dilakukan sebelum

dan sesudah pengajaran. Subjek dalam penelitian ini adalah

siswa kelas 3 SD Islamic Village. Instrumen penelitian yang

digunakan adalah wawancara, dokumentasi, observasi, dan

test. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang

diperoleh tentang Pengaruh Manajemen Kelas Terhadap

Motivasi Belajar Siswa kelas 3 di SD Islamic Village Tangerang,

17
dapat disimpulkan bahwa manajemen kelas atau pengelolaan

kelas sangatlah berpengaruh terhadap motivasi belajar siswa

sehingga juga mempengaruhi hasil belajar siswa. Karena

motivasi belajar yang bagus akan menciptakan hasil belajar

yang bagus pula

-Tujuan Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh

penelitian manajemen kelas terhadap hasil belajar di kelas 3 SD Islamic

Village Tangerang.

-Subjek Subjek dalam penelitian ini adalah Siswa kelas 3 SD Islamic

penelitian Village Tangerang. Serta guru kelas dijadikan subjek penelitian

sebagai pelaksana pembelajaran di kelas.

-Assesment Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data dalam

data penelitian menggunakan teknik Observasi, wawancara,

dokumentasi, dan test.

-Kata kunci Manajemen Kelas, Hasil Belajar, Desain Pembelajaran

10 Pendahulu

an

-Latar Seorang guru hendaknya mampu membimbing siswa supaya

belakang aktif pada kegiatan pembelajaran, sehingga tercipta suasana

dan teori pembelajaran yang kondusif, serta terjadi interaksi yang baik

antara guru dengan siswa, maupun siswa dengan siswa

lainnya. Selain itu, guru juga merupakan salah satu faktor yang

dapat mempengaruhi hasil belajar siswa di sekolah hendaknya

menguasai keterampilan mengajar dan Ina Magdalena,

Maydanul Hifziyah, Vira Nastita Aeni, Reni Putri Rahayu

menerapkannya dalam pembelajaran. Salah satu keterampilan

yang wajib dimiliki oleh guru adalah keterampilan mengelola

kelas. Penciptaan lingkungan belajar yang efesien dapat

18
dilaksanakan dengan menata kondisi ruang kelas sehingga

siswa berantusias dalam mengikuti proses pembelajaran di

kelas. Penataan kelas termasuk dalam pengelolaan kelas.

Pengelolaan kelas terbagi menjadi dua komponen yaitu

pengelolaan kelas secara fisik dan pengelolaan kelas berupa

pengaturan siswa. Didalam pengelolaan kelas secara fisik

menurut Djamarah (2014: 204) dibagi menjadi empat bagian,

yaitu (1) pengaturan tempat duduk, (2) pengaturan alat-alat

pengajaran, (3) penataan keindahan dan kebersihan kelas, dan

(4) ventilasi dan tata cahaya. Sedangkan didalam pengelolaan

berupa pengaturan siswa menurut Anitah (2010: 8.37-8.43)

dibagi menjadi dua bagian, yaitu (1) keterampilan bersifat

preventif (mencegah) dan (2) keterampilan bersifat represif

(mengatasi). Keterampilan bersifat preventif (mencegah), yaitu

menunjukkan sikap tanggap, membagi perhatian, memusatkan

perhatian kelompok, memberikan petunjuk yang jelas,

menegur, dan memberikan penguatan. Sedangkan dalam

keterampilan bersifat represif (mengatasi), yaitu memodifikasi

tingkah laku, pengelolaan kelompok, dan pendekatan untuk

menemukan atau memecahkan sikap siswa yang dapat

menimbulkan suatu masalah. Tindakan tersebut dilakukan

oleh guru dengan cara memberikan suatu teguran hingga

memberikan sanksi kepada siswa yang membuat suasana

belajar menjadi tidak kondusif selama proses pembelajaran

berlangsung, hal ini dilakukan agar kondisi belajar dapat

kembali kondusif. Pernyataan ini didukung oleh pendapat

Djamarah & Zain (2014: 174) yang menyatakan bahwa

pengelolaan kelas berguna untuk menciptakan suasana belajar

19
yang kondusif, sehingga terlaksana suatu tujuan pembelajaran

yang efektif dan efisien di dalam kelas

11 Metode Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan jenis penelitian

penelitian kualitatif studi kasus. Dalam penelitian ini, peneliti

mengumpulkan data deskriptif yang diperoleh dari

pengumpulan data melalui Observasi, wawancara, dan

Dokumentasi. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini

dilaksanakan di SD Islamic Village Tangerang yang beralamat

di Jalan raya kelapa dua, Tangerang pada semester ganjil tahun

ajaran 2019/2020. Ina Magdalena, Maydanul Hifziyah, Vira

Nastita Aeni, Reni Putri Rahayu Volume 2, Nomor 2, Juli 2020

241 Subjek Penelitian Subjek dalam penelitian ini adalah Siswa

kelas 3 SD Islamic Village Tangerang. Serta guru kelas

dijadikan subjek penelitian sebagai pelaksana pembelajaran di

kelas.

-Langkah Langkah penelitian diawali dengan

penelitian 1.Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini dengan

melakukan wawancara terhadap guru kelas 3 dan kemudian

melakukan observasi pelaksanaan pembelajaran di kelas 3 SD

Islamic Village Tangerang. Peneliti juga melakukan

dokumentasi dan membuat catatan lapangan sebagai upaya

untuk kelengkapan data. Instrumen Penelitian Dalam

penelitian ini peneliti menjadi instrumen penelitian karena

peneliti merupakan instrumen yang efektif untuk

mengumpulkan data. Peneliti dibantu dengan instrumen

panduan seperti panduan Observasi (Pengamatan), pedoman

wawancara, catatan lapangan dan dokumentasi.

2.Teknik Analisis Data Teknik analisis data dilakukan sesuai

20
dengan prosedur ilmiah penelitian kualitatif. Dalam penelitian

ini menggunakan metode analisis dari Milles dan Huberman.

Dalam teknik analisis ini terdapat tiga tahapan, yaitu reduksi

data, penyajian data, dan verifikasi data. Reduksi data

bertujuan untuk menyederhanakan Ina Magdalena, Maydanul

Hifziyah, Vira Nastita Aeni, Reni Putri Rahayu 242 Nusantara :

Jurnal Pendidikan dan Ilmu Sosial data yang abstrak menjadi

sebuah rangkuman yang jelas dan terperinci. Data tersebut

dihasilkan dari proses observasi, wawancara, dokumentasi,

dan catatan lapangan. Proses selanjutnya adalah penyajian

data. Setelah direduksi kemudian data disajikan ke dalam

bentuk kerangka atau bagan yang sesuai. Penyajian data

merupakan proses penampilan data secara lebih sederhana

dalam bentuk paparan naratif dari hasil penelitian tentang

Pengaruh Manajemen Kelas Terhadap Motivasi Belajar Siswa.

Kemudian langkah terakhir adalah verifikasi data. Data yang

telah diproses kemudian ditarik kesimpulan. Penyimpulan

merupakan proses pengambilan intisari data sajian yang telah

terorganisir tersebut dalam bentuk pernyataan kalimat yang

singkat dan padat tetapi mengandung pengertian yang luas.

Hasil analisis disusun untuk mengungkap realita pelaksanaan

Manajemen Kelas di SD Islamic Village Tangerang.

-Hasil Hasil belajar siswa dari aspek kognitif terlihat pada nilai

penelitian pretest dan posttest yang menunjukkan bahwa hasil belajar

posttest siswa lebih baik dibandingkan dengan hasil belajar

pretest. Pemberian soal pretest dilakukan sebelum guru

memberi perlakuan pada kelas eksperimen dengan

pengelolaan kelas dan kelas kontrol yang mengikuti

21
pembelajaran seperti biasa. Posttest dilakukan setelah memberi

perlakuan kepada siswa kelas eksperimen yang mengikuti

pembelajaran dengan pengelolaan kelas dan kelas kontrol yang

mengikuti pembelajaran seperti biasa. Ina Magdalena,

Maydanul Hifziyah, Vira Nastita Aeni, Reni Putri Rahayu

Volume 2, Nomor 2, Juli 2020 243 Hasil dari penelitian dan uji

hipotesis yang telah dilakukan peneliti menunjukkan bahwa

pembelajaran dengan pengelolaan kelas terdapat pengaruh

terhadap hasil belajar siswa dalam aspek kognitif pada

pembelajaran matematika siswa kelas 3 SD Islamic Village

Tangerang. Hal ini ditunjukkan dari hasil belajar siswa pretest

dan posttest yang menunjukkan bahwa jumlah rata-rata hasil

belajar posttest di kelas eksperimen lebih besar dibandingkan

kelas kontrol. Hal ini menunjukkan bahwa setelah melakukan

pembelajaran dengan pengelolaan kelas yang efektif, siswa

memiliki skor rata-rata lebih tinggi daripada sebelum

melakukan pembelajaran dengan pengelolaan kelas yang

efektif. Pada saat proses pelaksanaan pembelajaran diberikan

perlakuan yang berbeda, yaitu pada kelas eksperimen

dilakukan pembelajaran dengan menekankan pada

pengelolaan kelas yang efektif, sedangkan pada kelas kontrol

dilakukan pembelajaran seperti biasa. Pelaksanaan

pembelajaran di kelas eksperimen berlangsung dengan

mengefektifkan pengelolaan kelas. Sebelum pembelajaran

dimulai, guru menyiapkan alat-alat pengajaran (buku, sumber

belajar, dan media pembelajaran) terlebih dahulu, kemudian

ketika akan memulai pembelajaran guru mengatur tempat

duduk dan meja siswa dengan rapi dan guru memeriksa

22
kebersihan kelas serta memperhatikan pencahayaan yang

masuk kedalam ruangan kelas. kegiatan tersebut merupakan

komponen-komponen pengelolaan kelas bagian pengelolaan

kelas secara fisik. Pada saat pelaksanaan pembelajaran, guru

melaksanakan praktek mengajar sesuai dengan langkah-

langkah kegiatan yang menggunakan model pembelajaran

discovery learning yang langkah kegiatannya menerapkan

pengelolaan kelas komponen pengaturan siswa bagian

preventif (mencegah). Pada awal kegiatan pembelajaran saat

guru berbicara dengan memandang siswa satu persatu saat

mengucapkan salam, guru mengecek kehadiran siswa, serta

menulis siswa yang tidak masuk di papan resensi dan guru

menyampaikan apersepsi serta tujuan pembelajaran dengan

bahasa yang sederhana, jelas, dan mudah dipahami.

-Diskusi Ina Magdalena, Maydanul Hifziyah, Vira Nastita Aeni, Reni

penelitian Putri Rahayu 244 Nusantara : Jurnal Pendidikan dan Ilmu

Sosial Selanjutnya pada kegiatan inti saat memberi tugas

kepada siswa guru harus menyampaikannya dengan petunjuk

yang jelas, saat siswa sedang berdiskusi guru harus

membimbing siswa dengan berjalan mendekati siswa dari

kelompok satu ke kelompok lainnya untuk meyakinkan bahwa

setiap anggota kelompok berpartisipasi aktif, Guru mengingat

kembali aturan dalam memaparkan hasil diskusi kelompok

sebelum siswa menampilkan hasil diskusinya, guru

menjelaskan kembali tentang jawaban yang telah dikerjakan

siswa dan membenarkan apabila terdapat siswa yang salah

dalam mengerjakan soal, guru memberikan penghargaan

kepada kelompok yang aktif di dalam kegiatan pembelajaran.

23
Kemudian pada kegiatan akhir pembelajaran, guru dan siswa

menarik kesimpulan berdasarkan materi yang telah dipelajari,

selanjutnya guru memberikan lembar evaluasi kepada siswa

dengan memberikan petunjuk pengerjaan yang jelas.

Kemudian guru mengumpulkan lembar evaluasi siswa dan

menutupi pembelajaran seperti biasa. Pada setiap langkah

kegiatan yang telah dilakukan tersebut diterapankanya

komponen-komponen pengelolaan kelas baik secara fisik dan

pengaturan siswa pada bagian keterampilan bersifat preventif,

sedangkan keterampilan bersifat represif dilakukan saat

pembelajaran sedang berlangsung, apabila adanya gangguan-

gangguan pada proses pembelajaran. Sedangkan di kelas

kontrol dilaksanakan pembelajaran dilakukan seperti biasa,

yaitu secara konvensional.

-Daftar , Sri., (2008). Strategi Pembelajaran di SD, Jakarta: Universitas

pusaka Terbuka. Drs. H. Muhammad Ali. (1987). Guru dalam proses

belajar mengajar. Sinar Baru Algensindo. Danim, Sudarwan &

Danim, Yunan. (2011). Administrasi Sekolah dan Manajemen

Kelas. Bandung: CV Pustaka Setia Dimyati &

Mudjiono.(2013).Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka

Cipta Djamarah, Syaiful Bahri & Zain,Aswan. (2013). Strategi

Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta Djamarah. Ina

Magdalena, Maydanul Hifziyah, Vira Nastita Aeni, Reni Putri

Rahayu 246 Nusantara : Jurnal Pendidikan dan Ilmu Sosial

Syaiful Bahri.(2010). Guru Dan Anak Didik Dalam Interaksi

Edukatif. Jakarta: Rineka Cipta Djamarah, Syaiful Bahri &

Zain,Aswan. (2013)

12 Analisis

24
. jurnal

-Kekuatan 1. hasil penelitian jelas karena adanya objek langsung yang

penelitian diteliti

2.Menggunakan metode yang pas terhdapat objek yang diteliti

- 1. Tidak memberikan gambaran dari suatu objek yang diteliti

Kelemahan 2.Tidak memberikan contoh dari hasil penelitian

penelitian

13 Kesimpula Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang diperoleh

n tentang Pengaruh Manajemen Kelas Terhadap Motivasi Belajar

Siswa kelas 3 di SD Islamic Village Tangerang, dapat

disimpulkan bahwa manajemen kelas atau pengelolaan kelas

sangatlah berpengaruh terhadap motivasi belajar siswa

sehingga juga mempengaruhi hasil belajar siswa. Karena

motivasi belajar yang bagus akan menciptakan hasil belajar

yang bagus pula. Manajemen kelas yang baik membuat siswa

lebih senang dan nyaman dalam pembelajaran di kelas

sehingga tidak mudah bosan ataupun malas dalam menerima

pembelajaran di kelas. Dan juga dapat dengan mudah

berinteraksi dengan temanteman lainnya di kelas

14 Saran Berdasarkan simpulan dalam penelitian ini, disarankan bagi

peneliti selanjutnya untuk melakukan penelitian dengan

mengambil sampel tidak pada satu kelas saja, akan tetapi harus

ada perwakilan tiap kelas. Masalah manajemen kelas

merupakan masalah yang kompleks yang terjadi pada saat

pembelajaran berlangsung. Untuk mengantisipasi masalah

yang akan terjadi, maka guru harus dapat lebih memahami

kondisi belajar yang kurang optimal, yang sesuai dengan

situasi dalam proses pembelajaran di kelas, guru harus dapat

25
mengkondisikan kelas dengan kondusif, agar peserta didik

lebih tertarik pada pembelajaran.

15 Referensi Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta Djamarah.

Syaiful Bahri.(2010). Guru Dan Anak Didik Dalam Interaksi

Edukatif. Jakarta: Rineka Cipta Khofifah, Nur. (2016). Pengaruh

Manajemen Kelas dan Keaktifan Belajar Terhadap Prestasi

Belajar Siswa Sekolah Dasar. Skripsi. Surakarta : FKIP

Universitas Muhammadiyah Surakarta

Mudyahardjo,Redja.(2014).Pengantar Pendidikan. Jakarta :

Rajawali Pers Priansa,Donni Juni.(2015). Manajemen Peserta

Didik dan Model Pembelajaran: Cerdas, Kreatif, dan Inovatif.

Bandung: Alfabeta Suwardi & Daryanto. (2017). Manajemen

Peserta Didik. Yogyakarta: Gava Media Uno, Hamzah.

(2016).Teori Motivasi dan Pengukurannya. Jakarta: PT. Bumi

Aksara Wiyani. Novan Ardy. (2016).Manajemen Kelas Teori

dan Aplikasi untuk Menciptakan Kelas yang Kondusif.

Yogyakarta: Ar-Ruzz Media. Ghufron, A. 2011. Pengelolaan

Kelas Terpadu. Jakarta: Raja Grafindo Persada. Harsanto,

Radno.2007. Pengelolaan Kelas yang Dinamis. Yogyakarta :

Kanisius. Kompri. 2014. Manajemen Sekolah : Teori dan

Praktik. Bandung: Alfabeta

B.Review Jurnal Pembanding 2

1 Judul PENGEMBANGAN MODEL PEMBELAJARAN

KOLABORATIF DENGAN PENDEKATAN PEMECAHAN

MASALAH UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR

PENGANTAR MANAJEMEN DI FAKULTAS EKONOMI

UNIMED

26
2 Jurnal Jurnal Mediasi

3 Download
http://digilib.unimed.ac.id/id/eprint/21810

4 Volume dan Nomor : 05 Volume II dan Halaman 1-16

halaman

5 Tahun Desember 2016

6 Penulis Bangun Napitupulu

Novita indah Hasibuan

Ivo Selvia Agusti

7 Reviewer 1.Ade novika husna ms

2.Lastri nurhalija sinambela

3.Azizah dwi puspita nasution

8 Tanggal 02 Oktober

9 Abstrak Permasalahan penelitian ini hasil belajar mahasiswa yang

dominan rendah,dosen cenderung menggunakan medode


penelitian
pembelajaran konvesional dalam Mata Kulaih Pengantar

Manajemen. Secara umum penelitian ini bertujuan

mengembangkan model pembelajaran kolaboratif dengan

pendekatan pemecahan masalah. Secara spesifik tujuan

penelitian ini untuk Mengetahui kondisi awal pembelajaran

yang dapat meningkatkan hasil belajar Pengantar

Manajemen di Fakultas Ekonomi Unimed, Menyusun

model konseptual pembelajaran kolaboratif

yang dapat meningkatkan hasil belajar Pengantar

Manajemen di Fakultas Ekonomi Unimed,

Mengimplementasikan Model Pembelajaran Kolaboratif

yang dapat meningkatkan hasil belajar Pengantar

Manajemen di Fakultas Ekonomi Unimed.Subyek penelitian

27
ini adalah mahasiswa Fakultas Ekonomi yang mengambil

mata kuliah pengantar Manajemen. Penelitian ini dirancang

dengan pendekatan Penelitian pengembangan dengan

tahapan kegiatan sebagai berikut: pertama Studi

pendahuluan yang bersifat evaluatif dan eksploratif,

terhadap model pembelajarn sebelumnya, kedua

Merancang Model conseptual, ketiga Validasi Model,

keempat keempat Uji coba model konseptual, kelima Revisi

hasil uji coba untuk mendapatkan model akhir.

Analisis data dalam penelitian dan pengembangan ini

menggunakan analisis deskriptif kuantitatif. Semua data

yang terkumpul dianalisis dengan teknik statistik deskriptif

yang secara kuantitatif dipisahkan menurut kategori untuk

mempetajam penilaian dalam menarik kesimpulan. Analisis

data dalam penelitian dan pengembangan ini dijelaskan

dalam tiga, yaitu tahap studi pendahuluan, pcngembangan

dan validasi Hasil penelitian diperoleh pengembangan

model pembelajaran kolaboratif dengan pendekatan

pemecahan masalah yang telah divalidasi oleh ahli materi,

ahli desain, dan ahli media. Dari hasil penilain ketiga

pakar/ahli (ahli materi, ahli desain, dan ahli media)

menunjukkan bahwa produk yang dihasilkan dalam

pengembangan model pembelajaran kolaboratif mendapat

kategori baik.

28
-Tujuan penelitian ini bertujuan mengembangkan model

penelitian pembelajaran kolaboratif dengan pendekatan pemecahan

masalah. Secara spesifik tujuan penelitian ini untuk

Mengetahui kondisi awal pembelajaran yang dapat

meningkatkan hasil belajar Pengantar Manajemen di

Fakultas Ekonomi Unimed, Menyusun model konseptual

pembelajaran kolaboratif yang dapat meningkatkan hasil

belajar Pengantar Manajemen di Fakultas Ekonomi

Unimed, Mengimplementasikan Model Pembelajaran

Kolaboratif yang dapat meningkatkan hasil belajar

Pengantar Manajemen di Fakultas Ekonomi Unimed.

Subyek penelitian ini adalah mahasiswa Fakultas Ekonomi

yang mengambil mata kuliah pengantar Manajemen.

29
-Subjek Subyek penelitian adalah mahasiswa semester II yang

penelitian mengambil mata kuliah Pengantar Manajemen di Fakultas

Ekonomi Unimed TA. 2016/2017. Subyek penelilian lersebar

dalam 6 Program Studi yaitu Program Studi Pendidikan

Ekonomi, Pendidikan Akuntansi, Pendidikan tata Niaga,

Pendidikan administrasi Perkantoran,Jurusan Manajemen,

dan Jurusan Akuntansi yang berjumlah 540 mahasiswa

-Assesment Analisis data dalam penelitian dan pengembangan ini

data menggunakan analisis deskriptif kuantitatif

-Kata kunci Model Pembelajaran kolaboratif, hasil belajar

10 Pendahulua

Perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan arus


-Latar
globalisasi telah membawa perubahan di semua aspek
belakang
kehidupan manusia. Dalam rangka menghadapi
dan teori
berbagai permasalahan yang ditimbulkannya, persaingan

global dan proses demokratisasi, sangat diperlukan sumber

daya manusia yang berkualitas melalui pembaharuan sistem

pendidikan yang berbasis kompetensi, demokratis dan

berwawasan lokal dengan tetap memperhatikan standar

nasional. Era globalisasi menuntut suatu negara untuk

meningkatkan kualitas sumber daya manusianya agar

mampu bersaing di kancah Internasional. Oleh sebab itu

masing-masing individu dituntut mengembangkan keahlian

serta memperluas wawasan guna meningkatkan

kualitas diri. Pembaharuan-pembaharuan dalam bidang

pendidikan harus selalu dilakukan untuk meningkatkan

30
kualitas sumber daya manusia di Indonesia. Salah satu

pembaharuan tersebut adalah dalam proses pembelajaran.

Proses pembelajaran yang bersifat konvensional saat ini

masih banyak digunakan, padahal sudah tidak sesuai dengan

perkembangan situasi dan kondisi yang ada. Pembaharuan

harus dilakukan untuk meningkatkan kualitas pembelajaran

itu sendiri dan pada akhirnya akan dapat meningkatkan

kualitas sumber daya manusia. Aktivitas pelaksanaan

pendidikan dalam bentuk paling sederhana selalu

melibatkan pengajar dan mahasiswa. Dalam hal

ini,mahasiswa harus dilibatkan secara aktif dalam kegiatan

belajar mengajar. Namun pada kenyataannya, masih banyak

mahasiswa yang belum terlibat secara aktif, sehingga hanya

bersifat pasif.

Keberhasilan proses pembelajaran juga sangat tergantung

pada kemampuan dan apresiasi pengajar. Para pengajar perlu

memahami misi kurikulum, perspektif dan pendekatan

masingmasing satuan kompetensi dasar yang harus dicapai,

sehingga memberikan keleluasaan dalam mengelola

pembelajaran sesuai dengan potensi dan kondisi lingkungan,

dan mendorong siswa untuk lebih memanfaatkan sumber-

sumber belajar yang ada. Komponen lain yang melengkapi

metode pengajaran selain pengorganisasian isi adalah

pengelolaan pengajaran atau pengelolaan pembelajaran.

Pengelolaan pembelajaran yang dipreskripsikan di sini

adalah pengelolaan yang esensinya untuk melakukan

perubahan orientasi pendidikan yang selama ini dipakai yaitu

pola

31
pengelolaan yang konvensional, berorientasi pada

pencapaian materi bukan pada penguasaan kemampuan

memecahkan persoalan. Salah satu strategi untuk

mempreskripsikan praktik pengelolaan belajar yang

menggantikan pola konvensional

dikembangkan pengelolaan belajar kolaboratif.

Pengelolaan belajar kolaboratif sesuai dengan gagasan yang

dilontarkan Bruffee (Zamroni, 2000:44), bahwasannya praktik

pengelolaan pendidikan tradisional yang telah menimbulkan

kesenjangan akademik, okupasional dan kultural harus

direformasi dengan praktik pendidikan yang memberi

kesempatan kepada pebelajar untuk mengembangkan kerja

kelompok. Kerja kelompok yang didukung oleh

kemandirian yang dimiliki oleh setiap individu anggota

kelompok akan mampu membentuk suasana belajar

kerjasama yang diikuti oleh rasa kesalingtergantungan

dengan penuh tanggungjawab di antara anggota-anggota

kelompoknya. Bentuk dan suasana belajar demikian dikenal

dengan belajar secara kolaboratif. Umumnya dalam proses

pembelajaran keterlibatan mahasiswa masih kurang dalam

mengikuti kuliah, mereka baru aktif jika diberi tugas atau

disuruh oleh dosen. Pada mata kuliah Pengantar Manajemen,

mahasiswa kebanyakan bersikap pasif.Penyebabnya mungkin

karena materi mata kuliah ini cukup luas, menyangkut

beberapa aspek dan sulit untuk dipahami, sehingga

mahasiswa merasa bosan , ngantuk dan jenuh. Oleh karena

itu untuk menciptakan partisipasi aktif diperlukan adanya

metode pembelajaran yang sesuai. Jika tidak dilakukan

32
perubahan dalam proses pembelajaran,maka sikap

mahasiswa tetap pasif, level berpikirnyapun hanya pada

tahap remembering, hafalan, dan jika diberi soal berpikir dan

konseptual mereka tidak mampu menyelesaikannya.

Akibatnya hasil yang dicapai rendah.Berdasarkan kenyataan

tersebut perlu dilakukan pengembangan model kolaboratif

dengan pendekatan pemecahan masalah pada mata kuliah

pengantar Manajemen, sehingga dapat membantu mahasiswa

untuk lebih berperan aktif dalam proses pembelajaran dan

pada akhinya meningkatkan hasil belajarnya

11 Metode

penelitian

-Langkah
Analisis data dalam penelitian dan pengembangan ini
penelitian
dijelaskan dalam tiga, yaitu tahap studi

pendahuluan,pengembangan dan validasi.Pada tahap. studi

pendohuluan, temuan atau ((fakta-fakta tentang pelaksanaan

pcmbelajaran yang dilaksanakan saat ini, dideskripsikan

dalam bentuk sajian data (mean, median, modus dsb),

kemudian dianalisis secara kualitatif.Dengan pendekatan ini

maka analisis yang digunakan dalam tahap ini disebut Model

Pembelajaran Kolaboratif Final deskriptif kualitatif. Pada

tahap pengembangan beberapa pendekatan analisis yang

digunakan yaitu: (a) pelaksanmm dan hasil pengembangan

desain model, dideskripsikan dalam bentuk sajian data.

kemudian dianalisis secara kualitatif. (b)pada uji coba

terbatas, hasil uji coba pcnerapan desain model dianalisis

dengan pendekatan kuantitaif, (c) pada uji coba lebih luas, di

33
samping menggunakan pendekatan analisis deskriptif

kualitatif. juga digunakan analisis statistik

(kuantitatif).dengan fonnula statistic uji-t (t-test) untuk

mengukur basil penerapan desain model pada kondisi

scbelum (pra) dan sesudah (pasca) peeerapan.

-Hasil 1. Hasil Pengembangan Produk Penelitian dan

penelitian pengembangan ini bertujuan untuk menghasilkan model

pembelajaran kolaboratif dengan pendekatan

pemecahan. Penelitian dan pengembangan ini mengacu

pada model pengembangan Borg & Gall. Tahapan

penelitian ini dibatasi pada tahap-tahap: a) tahap

pengumpulan informasi; b) tahap perencaan; c) tahap

pengembangan produk; dan d) tahap validasi

a. Tahap pengumpulan informasi

Tahap pengumpulan informasi dilakukan dengan

mengadakan FGD dengan dosen pengampu mata kuliah

pengantar manajemen. Tahap ini melakukan

tinjauan silabus mata kuliah dengan membuat pemetaan

standar kompetensi dan kompetensi dasar mata kuliah

pengantar manajemen. Hasil pemetaan standar

kompetensi dan kompetensi dasar dapat dilihat pada

lampiran1.

b. Tahap Perencanaan

Pada tahap ini dilakukan pembuatan instrumen

penelitian yaitu lembar validasi.Lembar validasi

digunakan untuk untuk mengetahui kelayakan buku ajar

berdasarkan penilaian ahli materi, ahli disain dan ahli

media. Instrumen lembar validasi dapat dilihat pada

34
lampitan 2

c. Tahap Pengembangan

Pada tahap ini dilakukan pembuatan produk buku ajar

dengan mengintegrasikan model pembelajaran

kolaboratif dengan pendekatan pemecahan masalah.

Langkah yang dilakukan adalah sebagai berikut:

a. Menganalisis kurikulum/silabus

Analisis kurikulum/silabus meliputi kajian tentang

standar kompetensi dan kompetensi dasar. Dari

kompetensi dasar kemudian dijabarkan menjadi

indikator pencapaian dan materi pokok . Materi pokok

yang telah diidentifikasi dipetakan dan disusun. Hasil

pemetaan materi pokok mata kuliah pengantar

manajemen adalah sebagai berikut:

1) Konsep dasar manajemen

2) Teori dan perkembangan ilmu manajemen

3) Etika manajemen dan tanggungjawab sosial dalam

organisasi

4) Lingkungan dan budaya organisasi

5) Fungsi perencanaan dalam oragisasi

6) Pengorganisasian dan struktur organisasi

7) Kekuasaan, kewenangan, tanggung jawab, dan

delegasi

8) Komunikasi dalam organisasi

9) Kepemimpinan dalam organisasi

10) Fungsi Pengawasan dan pengendalian

b. Menentukan Judul Bahan Ajar

Berdasarkan pemetaan materi, maka judul bahan ajar ini

35
adalah pengantar

manajemen sesuai dengan nama mata kuliah Pengantar

manajemen pada

kurikulum Fakultas Ekonomi Unimed.

c. Merancang outline bahan ajar

Rancangan outline bahan ajar membantu dalam

membuat kalimat dan

paragraf yang baik.

d. Mengumpulkan referensi sebagai bahan penulisan.

Referensi yang dikumpulkan adalah buku-buku

pengantar manajemen yang

dapat menunjang penulisan bahan ajar .

e. Menulis bahan ajar.

Salah satu aspek yang diperhatikan dalam penulisan

bahan ajar pengantar

adalah tingkat keterbacaan, panjang kalimat harus

mempertimbangkan

kemampuan mahasiswa.

f. Mengevaluasi atau mengedit hasil tulisan dengan

membaca ulang.

d. Tahap Validasi

Tahap validasi produk (bahan ajar) yang dikembangkan

dilakukan untuk menilai kelayakan berdasarkan

penilaian ahli materi, ahli disain, dan ahli media.

1) Deskripsi Data Validasi Ahli Materi

Validasi ahli materi bertujuan untuk mendapatkan

masukan materi pengantar manajemen dalam

mengembangkan model pembelajaran kolaboratif

36
dengan pendekatan pemecahan masalah. Masukan

tersebut kemudian dianalisis dan digunakan untuk

merevisi materi bahan ajar pengantar manajemen

sehingga dapat meningkatkan hasil belajar mahasiswa.

2) Deskripsi Data Validasi Ahli Desain

Validasi ahli Desain Pembelajaran bertujuan untuk

mendapatkan masukan mengenai desain buku ajar

pengantar pengantar manajemen dalam pengembangkan

model pembelajaran kolaboratif dengan pendekatan

pemecahan masalah untuk meningkatkan hasil belajar

pengantar manajemen

mahasiswa Fakultas Ekonomi Unimed. Masukan tersebut

kemudian dianalisis dan digunakan untuk merevisi

desain buku ajar pengantar manajemen

sehingga dapat meningkatkan hasil belajar mahasiswa.

Deskripsi Data Validasi Ahli Media Validasi ahli media

bertujuan untuk mendapatkan masukan yang berkaitan

dengan media pembelajaran pada model pembelajaran

kolaboratif dengan pendekatan pemecahan masalah

dalam meningkatkan hasil belajar pengantar manajemen.

2. Luaran Penelitian

Luaran yang dicapai dalam penelitian ini adalah produk

(buku ajar) dan draf makalah yang akan diseminarkan

pada seminar nasional dalam bidang

pendidikan/pembelajaran.

37
-Diskusi State Of The Art dalam Bidang yang Diteliti

penelitian Teori belajar kolaboratif dimotori oleh Bruffee (Zamroni,

2000:156) tumbuh dan berkembang atas kesadaran akan

pentingnya pengembangan diri pribadi pebelajar

yang holistik, sehingga menuntut perubahan mendasar proses

pembelajaran yang konvensional didominasi oleh ceramah

dengan pengajar sebagai sumber tunggal dan pebelajar

sebagai pendengar yang baik. Teori belajar kolaboratif

menekankan pada proses pembelajaran yang digerakkan oleh

keterpaduan aktivitas bersama baik intelektual, sosial dan

emosi secara dinamis baik dari fihak pebelajar maupun

pengajar. Teori ini didasarkan pada gagasan bahwa pencarian

dan pengembangan pengetahuan adalah merupakan proses

aktivitas sosial, dimana pebelajar perlu mempraktikannya.

Pebelajar bukanlah penonton dan pendengar yang pasif, tetapi

mereka harus dilibatkan dalam proses pembelajaran,

lingkungan diciptakan untuk mendorong dan

menghargai inisiatif pebelajar, dan perlu perlakuan pemberian

insentif bagi keterlibatan pebelajar. Tujuan akhir adalah

menghasilkan pebelajar yang utuh yakni matang

intelektual, sosial dan emosi. Mereka adalah generasi baru

yang diharapkan yang disamping memiliki prestasi akademik

cemerlang, juga memiliki kesetiakawanan dan

solidaritas sosial yang kuat. Praktik pendidikan dibawa ke

jalur yang benar yakni menghasilkan manusia yang ber-“otak”

dan ber-“hati” (Zamroni, 2000:146-147). Mahnaz Moallem

(2003:88) mengidentifikasi 4 (empat) tipe pentingnya

kerjasama kolaboratif pemecahan masalah dalam kelompok

38
yang dirangkumkan dari beberapa

penelitian antara lain:

(1) Menumbuhkan tanggungjawab individu, karena diantara

individu menyadari akan adanya tugas-tugas bersama dalam

kelompok (Johnson, Johnson, &Smith, 1991; Slavin, 1995).

(2) Meningkatkan komitmen pada kelompok dan tujuan-

tujuan bersama dimana anggota kelompok saling bantu

membantu, saling membutuhkan, memberikan umpan balik

yang tepat, dan memberi dorongan untuk pencapaian tujuan-

tujuan bersama (Johnson, et al.,1991;Slavin, 1995).

(3) Memperlancar interaksi antar individu dan antar

kelompokdi antara anggota kelompok, yang memungkinkan

tiap anggota menampilkan keterampilan social dan

kompetensi dalam berkomunikasi (Rubin, Rubin, & Johnson,

1997).

(4) Memberikan stabilitas pada kelompok sehingga anggota

kelompok dapat bekerjasama dengan anggota lain dalam

waktu yang cukup lama tapi tidak melelahkan dan dapat

membangun norma kelompok, penampilan tugas

bersama, dan pola-pola interaksi (McGrath, 1992).

-Daftar Amirullah dan Haris Budiyono. 2004. Pengantar

pustaka Manajemen. Yogyakarta. Graha Ilmu

Borg, Walter R., & Gall, M.D. (1983). Educational research:

An introduction (4ed). New York

& London: Longman.

Duffin, M.W., 2003. “Integrating problem-based learning

in an Introductory College

Food Science Course”, J. Food Sci.Edu., 2 : 2-6.

39
Foshay & Kirkley. 2003 . Problem Solving.www.indiana-

edu/mGagne, Robert M. 1977. The Condition of Learning.

New York: Holt Reinhart and

Winston.Holstein, Herman.1986. Murid Belajar Mandiri:

Situasi Belajar Mandiri dalam

Pelajaran Sekolah. Bandung :Penerbit Remadja Karya CV

BandungJoyce, Bruce and Weil, Marsha. 1972. Models of

Teaching. New Jersey : Prentice

Hall,Inc., Englewood Clieffs.

Kemp, Jerold E. 1994. Proses Perancangan Pengajaran.

Bandung: Penerbit ITB

Napitupulu, Bangun (2010), Peningkatan Hasil Belajar

Pengantar Manajemen dengan

Pendekatan Pemecahan Masalah pada prgram Studi

Administrasi Perkantoran.Laporan Penelitian, Unimed

12. Analisis

Jurnal

-Kekuatan 1.Dari hasil validasi menurut ahli materi adalah “baik”

jurnal dengan rata-rata skor 3,92. Hasil validasi menurut ahli desain

adalah baik dengan skor rata-rata 3,50; sedangkan hasil

penilaian dari ahli media adalah baik dengan skor rata-rata

3,375.

2.data validasi ahli Desain materi diperoleh skor 3,50; maka

desain buku ajar pengantar manajemen yang akan digunakan

dalam model pembelajaran kolaboratif dengan pendekatan

pemecahan masalah berada pada kriteria baik.

- 1.perlu adanya kejelasan gambar dan fungsi gambar;

40
Kelemahan 2) Perlu memperjelas kesesuaian antara gambar dan materi;

penelitian 3) Perlu memperhatikan ketepatan pemilihan warna, serta

interaksi perlu penambahan gambar untuk mempermuhan

pemahaman mahasiswa.

41
13 Kesimpul Berdasarkan hasil penelitian dan pengembangan

an disimpulkan sebagai berikut:

Pengembangan model pembelajaran kolaboratif dengan

pendekatan pemecahan masalah untuk meningkatkan

hasil belajar pengantar manajemen menghasilkan

produk buku ajar Pengantar manajemen Prosedur

pengembangan dalam penelitian ini adalah sebagai

berikut: a) tahap pengumpulan informasi; b) tahap

perencanaan; c) tahap pengembangan produk; dan

tahap validadi pakar/ahli. Dari hasil validasi menurut

ahli materi adalah “baik” dengan rata-rata skor 3,92.

Hasil validasi menurut ahli desain adalah baik dengan

skor rata-rata 3,50; sedangkan hasil penilaian dari ahli

media adalah baik dengan skor rata-rata 3,375.

14 Saran
a. Bagi dosen produk bahan ajar pengantar manajemen dapat

dijadikan sebagai salahsatu sumber belajar bagi mahasiswa

Fakultas Ekonomi Unimed

b. Bagi mahasiswa dapat dimanfaatkan sebagai salah satu

alternatif sumber belajar mandiri

c. Bagi pengembangan produk dan peneliti lanjutan,

dibutuhkan waktu untuk proses pengembangan, identifikasi,

dan validasi yang lebih lama untuk meningkatkan kualitas

produk yang dihasilkan

15 Referensi Robin stephen P. 2014. Manajemen Jilid 1 dan 2 . Jakarta

Pnerbit Indeks

Snelbecker, Glenn E. 1974. Learnig Theory, Instructional

Theory and Psychoeducational

Design. New York : Mc Graw-Hill Book Co.

Soekamto, Toeti dan Winataputra, Udin Saripudin. 1997. Teori

Belajar dan ModelModel Pembelajaran. Jakarta : PAU

42
Depdikbud Dikti.

Stoner, James F. 2010. Manajemen Jilid 1 dan 2 .(terjemahan).

Jakarta Erlangga.

Sudjana, Nana. 1989. Cara Belajar Sisiwa Aktif Dalam Proses

Belajar Mengajar,

Bandung : Penerbit Sinar Baru.

Suhandini, Purwadi. 2003. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta:

Depdiknas.

Sule, Ernie Trisnawati. 2012. Pengantar Manajemen. Jakarta.

Prenanda Media

Suparman, Atwi,M (2012) Desain Instruksional Moderen,

Jakarta: Erlangga

Winkel.1983. Psikologi Pendidikan dan Evaluasi Belajar.

Jakarta: PT. Gramedia.

Zamroni. 2000. Pembelajaran Kolaboratif . Jakarta : Gramedia

(Solso 2004:455

43
BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan

Penulis membuktikan dan menjelaskan bahwa Hasil penelitian memiliki

beberapa implikasi penting.Penelitian menambah literatur tentang efektivitas

waktu strategi manajemen instruksi dengan belajar siswa penyandang cacat. Hasil

muncul untuk menunjukkan bahwa waktu strategi manajemen. Manajemen kelas

atau pengelolaan kelas sangatlah berpengaruh terhadap motivasi belajar siswa

sehingga juga mempengaruhi hasil belajar siswa. Karena motivasi belajar yang

bagus akan menciptakan hasil belajar yang bagus pula.

Manajemen kelas yang baik membuat siswa lebih senang dan nyaman dalam

pembelajaran di kelas sehingga tidak mudah bosan ataupun malas dalam

menerima pembelajaran di kelas. Dan juga dapat dengan mudah berinteraksi

dengan temanteman lainnya di kelas .Pengembangan model pembelajaran

kolaboratif dengan pendekatan pemecahan masalah untuk meningkatkan hasil

belajar pengantar manajemen menghasilkan produk buku ajar Pengantar

manajemen Prosedur pengembangan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

a) tahap pengumpulan informasi; b) tahap perencanaan; c) tahap pengembangan

produk; dan tahap validadi pakar/ahli.

B. Saran

Untuk kedepannya atau selanjutnya kelemahan-kelemahan atau pun

kekurangan setiap jurnal ini perludi perbaiki supaya lebih baik lagi

dimanfaatkan atau pun digunakan pembaca sebagai refrensi dalam

penelitian-penelitian ataupun untuk kegunaan lainnya. disarankan bagi peneliti

selanjutnya untuk melakukan penelitian dengan mengambil sampel tidak pada

satu kelas saja, akan tetapi harus ada perwakilan tiap kelas

44
DAFTAR PUSTAKA

Journal of Educational Psychology, 82, 760–768.MacCann, Carolyn; Fogarty,

Gerard J.; Roberts, Richard D.(2012). Strategies for Success in Education: Time

Management Is More Important for Part-Time than FullTime Community College

Students. Learning and Individual Differences, v22 n5p618-623.

Mudyahardjo,Redja.(2014).Pengantar Pendidikan. Jakarta : Rajawali Pers

Priansa,Donni Juni.(2015). Manajemen Peserta Didik dan Model Pembelajaran:

Cerdas, Kreatif, dan Inovatif. Bandung: Alfabeta Suwardi & Daryanto. (2017).

Manajemen Peserta Didik. Yogyakarta: Gava Media Uno, Hamzah. (2016).Teori

Motivasi dan Pengukurannya. Jakarta: PT. Bumi Aksara Wiyani. Novan Ardy.

Napitupulu, Bangun (2010), Peningkatan Hasil Belajar Pengantar Manajemen

dengan

Pendekatan Pemecahan Masalah pada prgram Studi Administrasi

Perkantoran.Laporan Penelitian, Unimed

45
46

Anda mungkin juga menyukai