Anda di halaman 1dari 18

CRITICAL JOURNAL

REVIEW

STRATEGI BELAJAR
MENGAJAR

SKOR NILAI :

DISUSUN OLEH:
NAMA : DIMAS FAHRUZI
NIM : 7211142008
KELAS : B-PENDIDIKAN AKUNTANSI
DOSPENG : Choms Gary GT Sibarani,S.E.,M.Si.,Ak.CA
Jabal Ahsan S.Pd.,M.Pd
MATKUL : STRATEGI BELAJAR MENGAJAR

S1 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI


FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
T.A 2022/2023
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang, saya
panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah,
dan inayah-Nya kepada saya, sehingga saya dapat menyelesaikan tugas Critical Journal
Review (CJR) dengan mata kuliah Startegi Belajar Mengajar. Critical journal review ini
disusun untuk memenuhi kebutuhan belajar mahasiswa jurusan pendidikan akuntansi untuk
memahami tentang Konsep strategi belajar mengajar.
Saya ucapkan rasa terima kasih kepada Bapak Choms Gary GT Sibarani,
S.E.,M.Si.,Ak.CA & Jabal Ahsan S.Pd.,M.Pd selaku dosen mata kuliah stretegi belajar
mengajar yang telah mengajarkan dan membimbing mahasiswa/i agar dapat memahami
dalam pembelajaran model pembelajaran.
Terlepas dari semua itu, Saya menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan
baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan
terbuka saya menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar saya dapat memperbaiki
CJR ini.
Akhir kata saya berharap semoga CJR ini dapat memberikan manfaat maupun
inspirasi terhadap pembaca. Saya mengucapkan terima kasih.

Perbaungan, 10 Maret 2023

Dimas Fahruzi

Page | i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR…………………………………………………………………………………………….… i
DAFTAR ISI…………………………………….………………………………………………………………..…… ii
BAB I PENDAHULUAN………………………………………..………………………………………….……. 1
1.1 LATAR BELAKANG……………………………………………..……………………………………….…. 1
1.2 TUJUAN PENULISAN …………...…………………………………………………………………....... 1
1.3 MANFAAT PENULISANN………………………………………………………………………………… 1

BAB II PEMBAHASAN……………………………..………………………………………………………..…, 2
2.1 JURNAL UTAMA ……………………………………..…………..…………………………………………. 2
2.2 JURNAL PEMBANDING ……………….……………………………………………………………....... 7

BAB III PENUTUP…………………………………….…………………………………………………………… 14


3.1 KESIMPULAN………………………………………………………………………………………………….. 14
3.2 SARAN………….………………………………………………………………………………………………… 14

DAFTAR PUSTAKA……………………………….………………………………………………………………. 15

Page | ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang

Peranan pendidikan sangat penting dalam proses peningkatan kemampuan dan daya saing
suatu bangsa di mata dunia. Pendidikan dapat dikatakan sebagai kunci keberhasilan dari suatu
negara, kemajuan suatu bangsam ditentukan oleh kemajuan pendidikannya. Melalui
pendidikan setiap siswa disediakan berbagai kesempatan belajar untuk meningkatkan
pengetahuan, sikap, dan keterampilan untuk dapat menyesuaikan diri dengan kehidupan
masyarakat. Proses pendidikan di sekolah dasar merupakan landasan paling mendasar
untukm terselenggaranya kegiatan belajar mengajar pada jenjang yang lebih tinggi yaitu
pendidikan menengah dan jejang pendidikan perguruan tinggi. Ini berarti berhasil tidaknya
pencapaian tujuan pendidikan banyak tergantung kepada bagaimana proses belajar yang
dialami peserta didik pada jenjang sekolah dasar.

Untuk menciptakan proses pembelajaran yang efektif, proses pembelajaran termasuk


materi ajar harus memiliki panduan yang sistematis sesuai tingkatan peserta didik. Kurikulum
merupakan acuan dalam pembelajaran yang benjenjang agar efektif dan efesien. Peraturan
Pemerintah Republik Indonesia Nomor 13 Tahun 2015 tentang Sistem Pendidikan Nasional
menyebutkan bahwa kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan,
isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan
kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu.

1.2 Tujuan Penulisan


 Mengulas isi dari jurnal strategi belajar mengajar
 Mencari dan mengetahui informasi yang ada dalam jurnal.
 Melatih diri untuk berfikir kritis dalam mencari informasi yang diberikan oleh setiap
bab dari jurnal.
 Menambah pengetahuan kita tentang jurnal yang akan kita review.

1.3 Manfaat Penulisan


 Membuat saya sebagai penulis dan mahasiswa lebih terarah dalam mengkritisi sebuah
jurnal.
 Sebagai rujukan bagaimana untuk menyempurnakan sebuah jurnal dan mencari
sumber bacaan yang relevan.

Page | 1
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Jurnal Utama

Struktur Jurnal
No. Hasil Review (pembahasan)
Review
1. Judul jurnal PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR
AKUNTANSI MELALUI IMPLEMENTASI MODEL
PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEAMS GAMES
TOURNAMENT
2. Nama jurnal Jurnal Pendidikan Akuntansi Indonesia
3. Download https://journal.uny.ac.id/index.php/jpakun/article/download/3
1443/13763
4. Volume dan halaman Vol. 18, No. 1, Hal. 20 – 35
5. Tahun 2020
6. Penulis Marfuatun Nashiroh & Sukirno
7. Reviewer Dimas fahruzi
8. Tanggal 10 Maret 2023
9. ISSN -
10. Abstrak penelitian
Tujuan Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan Aktivitas
penelitian dan Hasil Belajar Akuntansi Siswa Kelas X AKL 2 SMK
Negeri 1 Pengasih Tahun Ajaran 2019/2020 melalui
implementasi Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Teams
Games Tournament (TGT).
Subjek Sampel pada penelitian ini adalah siswa kelas X AKL 2
penelitian SMK Negeri 1 Pengasih Tahun Ajaran 2019/2020 yang
berjumlah 36 siswa. Objek dalm penelitian ini adalah
pelaksanaan pembelajaran akuntansi dengan Implementasi
Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Teams Games
Tournament untuk meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar
Akuntansi
Assessment Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas yang
data dilaksanakan dalam dua siklus. Teknik pengumpulan data
yang digunakan adalah observasi partisipatif, tes,
dokumentasi, dan catatan lapangan. Teknik analisis data
dalam penelitian ini yaitu analisis data deskriptif kuantitatif
Kata kunci Aktivitas Belajar Akuntansi, Hasil Belajar Akuntansi,
TGT.
11. Pendahuluan
Latar belakang Menurut Sudjana (2014: 3), hasil belajar pada hakikatnya
dan teori adalah perubahan tingkah laku yang dalam pengertian luas
mencakup bidang kognitif, afektif, dan psikomotorik. Hasil
belajar menjadi akibat dari proses belajar. Model
pembelajaran juga menjadi salah satu faktor yang
mempengaruhi hasil belajar siswa seperti yang telah
disebutkan sebelumnya. Meskipun terdapat faktor eksternal
lain yang berpengaruh seperti lingkungan teman sebaya,

Page | 2
suasana, dan prasarana belajar serta faktor internal seperti
motivasi, keadaan jasmani, dan psikis siswa.
Amin, dkk (2018) menyimpulkan bahwa penggunaan
model pembelajaran yang diterapkan oleh seorang guru
merupakan salah satu faktor yang menentukan ketercapaian
hasil belajar siswa, karena penggunaan model pembelajaran
yang sesuai dengan materi yang disajikan mempengaruhi
minat dan aktivitas siswa dalam mengikuti pelajaran yang
pada akhirnya berpengaruh terhadap hasil belajar. Terdapat
beberapa faktor yang harus dipertimbangkan dalam
pemilihan metode mengajar, yaitu: kesesuaian dengan tujuan
pembelajaran, perbedaan individu peserta didik, kemampuan
guru, sifat bahan pelajaran, situasi kelas, fasilitas yang
tersedia, serta kelebihan dan kelemahan dari metode
pembelajaran.
Menurut Sanjaya (2016: 249-250), model pembelajaran
kooperatif dapat diterapkan untuk mengurangi
ketergantungan siswa terhadap guru, memberdayakan siswa,
meningkatakan prestasi, dan meningkatkan aktivitas belajar
siswa.
Teams Games Tournament (TGT) merupakan salah satu
jenis model pembelajaran kooperatif yang menggunakan
turnamen akademik, dengan menggunakan kuis-kuis dan
sistem skor kemajuan individu, di mana para siswa berlomba
sebagai wakil tim mereka dengan anggota tim lain yang
kinerja akademik sebelumnya setara seperti mereka (Slavin,
2016: 163-165). Ertikanto (2016:106) menyebutkan bahwa
salah satu kelebihan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe
Teams Games Tournament adalah memperoleh hasil belajar
yang lebih baik. Model pembelajaran Teams Games
Tournament ini menawarkan suasana pembelajaran yang
menyenangkan dan dikemas dalam bentuk turnamen atau
kompetisi sehingga pada akhirnya diharapkan aktivitas dan
hasil belajar siswa dapat mengalami peningkatan.
Permasalahan dalam penelitian ini adalah masih
rendahnya Aktivitas dan Hasil belajar Akuntansi Siswa di
SMK Negeri 1 Pengasih. Hal tersebut terjadi karena selama
ini guru hanya menggunakan metode ceramah, media power
point, buku paket, dan soal latihan.
Nilai Siswa pada Penilaian Tengah Semester (PTS) dan
Penilaian Akhir Semester (PAS) Gasal mata pelajaran
Akuntansi Dasar menunjukkan bahwa Hasil Belajar
Akuntansi Siswa Kelas X AKL 2 SMK Negeri 1 Pengasih
tahun ajaran 2019/2020 masih tergolong rendah. Hal tersebut
ditunjukkan pada nilai siswa yang mencapai Ketuntasan
Kriteria Minimal (KKM) masih di bawah 75%. KKM mata
pelajaran Akuntansi Dasar adalah 75.
12 Metode penelitian
Langkah Penelitian yang dilakukan adalah Penelitian Tindakan
penelitian Kelas (Classroom Action Research) dengan bentuk

Page | 3
kolaborasi dengan guru mata pelajaran Akuntansi Dasar.
Terdapat empat tahapan penting dalam penelitian tindakan
kelas, yaitu perencanaan, pelaksanaan tindakan, pengamatan,
dan refleksi
Validasi instrumen aktivitas belajar dan tes hasil belajar
dalam penelitian ini menggunakan uji validitas isi. Validitas
isi merupakan validitas yang diestimasi lewat pengujian
terhadap kelayakan atau relevansi isi tes melalui analisis
rasional oleh panel yang berkompeten atau melalui expert
judgement (penilaian ahli). Peneliti meminta pendapat dari
ahli untuk mengevaluasi alat ukur yang telah dibuat. Ahli
inilah yang akan menilai apakah alat ukur telah valid atau
tidak. Ahli dalam penelitian ini adalah Dosen Jurusan
Pendidikan Akuntansi dan guru mata pelajaran Akuntansi
Dasar SMK Negeri 1 Pengasih.
Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini
adalah deskriptif kuantitatif dengan persentase.
Hasil  Implementasi Model Pembelajaran Kooperatif Tipe
penelitian Teams Games Tournament (TGT) dapat meningkatkan
Aktivitas Belajar Akuntansi Siswa Kelas X AKL 2 SMK
Negeri 1 Pengasih Tahun Ajaran 2019/2020. Hal tersebut
dibuktikan dengan peningkatan skor rata-rata Aktivitas
Belajar Akuntansi dan peningkatan jumlah siswa yang
memperoleh skor Aktivitas Belajar Akuntansi ≥ 75% dari
siklus I ke siklus II. Skor rata-rata Aktivitas Belajar
Akuntansi meningkat dari siklus I sebesar 73,44%
menjadi 88,47% pada siklus II, atau meningkat sebesar
15,03%. Jumlah siswa yang memperoleh skor Aktivitas
Belajar Akuntansi ≥ 75% pada siklus I sebanyak 12 siswa
(34,29%) meningkat menjadi 35 siswa (100,00%) pada
siklus II, atau meningkat sebanyak 23 siswa (65,71%).
 Implementasi Model Pembelajaran Kooperatif Tipe
Teams Games Tournament (TGT) dapat meningkatkan
Hasil Belajar Akuntansi Siswa Kelas X AKL 2 SMK
Negeri 1 Pengasih Tahun Ajaran 2019/2020. Hal tersebut
dibuktikan dengan peningkatan nilai rata-rata Hasil
Belajar Akuntansi dan peningkatan ketuntasan Hasil
Belajar Akuntansi dari siklus I ke siklus II. Rata-rata
Hasil Belajar Akuntansi pada pre test siklus I sebesar
32,27 meningkat menjadi 76,63 pada post test. Pada
siklus II, rata-rata Hasil Belajar Akuntansi pre test
sebesar 30,81 meningkat menjadi 88,80 pada post test.
Ketuntasan Hasil Belajar Akuntansi pada pre test siklus I
sebesar 0% meningkat menjadi 65,71% pada post test,
atau meningkat sebesar 65,71%. Pada siklus II,
Ketuntasan Hasil Belajar Akuntansi pada pre test sebesar
0% meningkat menjadi 88,57% pada post test, atau
meningkat sebesar 88,57%.
Daftar pustaka Nashiroh, Marfuatun. Sukirno. (2020). PENINGKATAN
AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR AKUNTANSI

Page | 4
MELALUI IMPLEMENTASI MODEL
PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEAMS GAMES
TOURNAMENT. Jurnal Pendidikan Akuntansi
Indonesia. 18(1),20-23.
13. Analisis jurnal
Kekuatan  Abstrak pada jurnal menarik dan sesuai dengan
penelitian fungsinya yaitu sebagai bahan pertimbangan bagi para
pembaca laporan penelitian
 Data yang ditampilkan cukup banyak yaitu dalam bentuk
table seperti data Peningkatan Skor Rata-rata Aktivitas
Belajar Akuntansi Siklus I dan Siklus II serta Tabel
Peningkatan Rata-rata Hasil Belajar Akuntansi pada
Siklus I dan Siklus II
 Pemaparan materi cukup lengkap seperti dijelaskan apa
itu model pembelajaran Teams Games Tournament,
penjelasan tentang metodologi penelitian mulai dari
teknik pengumpulan data, teknik analisis data hingga
perhitungannya.
 Memiliki data table yang dapat melatarbelakangin
masalah sehingga dapat dikata relevan
 Jurnal ini relavan buat para peneliti untuk sebagai
referensi untuk membuat penelitian selanjutnya.
 Referensi yang digunakan cukup banyak sehingga dapat
mendukung jurnla penelitian ini.
Kelemahan  Jurnal ini belum memiliki ISSN
penelitian  Dibagian 4 tahap perencanaan, pelaksanaan tindakan,
pengamatan, dan refleksi tidak diperinci bagaimana
rancangan kegiatan penelitian
14. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa
Implementasi Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT
dapat meningkatkan Aktivitas Belajar Akuntansi Siswa Kelas
X AKL 2 SMK Negeri 1 Pengasih Tahun Ajaran 2019/2020
dengan Aktivitas Belajar Akuntansi mencapai minimal 75%.
Hal tersebut sejalan dengan yang dikemukakan oleh Mulyasa
(2013: 218) bahwa dilihat dari segi prosesnya, pembelajaran
dikatakan berhasil dan berkualitas apabila seluruhnya atau
setidak-tidaknya sebagian besar (75%) siswa terlibat secara
aktif, baik fisik, mental, maupun sosial dalam proses
pembelajaran.
15. Saran Bagi guru, dapat menggunakan model pembelajaran
TGT ,menawarkan suasana pembelajaran yang
menyenangkan dan dikemas dalam bentuk turnamen atau
kompetisi sehingga pada akhirnya diharapkan aktivitas dan
hasil belajar siswa dapat mengalami peningkatan belajar
maka siswa tidak terlalu serius dan bosen dengan materi yang
diberikan.
Bagi siswa, diharapkan selalu komunikatif dan berperan
aktif dalam proses pembelajaran sehingga dapat
mengembangkan kemampuan intelektual sebagai bagian dari
proses pemblajaran akuntansi.

Page | 5
Bagi Peneliti, Untuk kedepannya atau selanjutnya
kelemahan-kelemahan atau pun kekurangan setiap jurnal ini
perlu diperbaiki supaya lebih baik lagi dimanfaatkan ataupun
digunakan pembaca sebagai refrensi dalam penelitian-
penelitian ataupun untuk kegunaan lainnya.
16. Referensi Amin, T.A., Yahya, M., & Caronge, M. W. (2018).
Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe
TGT untuk Meningkatkan Hasil Belajar
Membiakkan Tanaman Secara Vegetatif Pada Siswa
Kelas X SMK Negeri 3 Takalar. Jurnal Pendidikan
Teknologi Pertanian, 4, 73-81.
Arikunto, S., Suhardjono, & Supardi (2016). Penelitian
Tindakan Kelas. Jakarta: PT Bumi Aksara.
Ertikanto, C. (2016). Teori Belajar dan Pembelajaran.
Yogyakarta: Media Akademi.
Lestari, N. & Sukanti. (2017) "Implementasi Model TGT
untuk Meningkatkan Aktivitas Belajar dan Hasil
Belajar Akuntansi”. Jurnal Pendidikan Akuntansi
Indonesia. Vol. XV No. 1. Hal 1-9.
Mardiana, S. & Moh. Djazari (2015) “Teams Games
Tournament dengan Permainan Ludo Akuntansi
untuk Meningkatkan Aktivitas Belajar Akuntansi”.
Jurnal Pendidikan Akuntansi Indonesia. Vol. XIII No.
1. Hal 55-64.
Mulyasa. (2013). Implementasi Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan Kemandirian Guru dan Kepala Sekolah.
Jakarta: PT Bumi Aksara.
Rina, N. I. & Sukanti (2016) “Penerapan Pembelajaran TGT
Dengan Roda Putar untuk Meningkatkan Aktivitas
Belajar Akuntansi Siswa SMKN 1 Tempel”. Jurnal
Pendidikan Akuntansi Indonesia. Vol. XIV No. 1. Hal
35-44.
Rusman (2016). Seri Manajemen Sekolah Bermutu Model-
model Pembelajaran Mengembangkan
Profesionalisme Guru. Jakarta: PT RajaGrafindo
Sanjaya, W. (2016). Strategi Pembelajaran Berorientasi
Standar Proses Pendidikan. Jakarta: Kencana
Prenada Media Group.
Sardiman. A.M. (2016). Interaksi dan Motivasi Belajar
Mengajar. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada.
Slavin, R.E. (2016). Cooperative Learning Teori Riset dan
Praktik (Alih bahasa: Narulita Yusron). Bandung:
Nusa Media.
Sudjana, N. (2014). Penilaian Hasil Proses Belajar
Mengajar. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
Sugiyono. (2015). Statistika untuk Penelitian. Bandung:
Penerbit Alfabeta.
Trianto. (2010). Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-
Progresif: Konsep Landasan, dan implementasinya
pada Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP).

Page | 6
Jakarta: Kencana Prenada Media Group.

2.2 Jurnal Pembanding

Struktur Jurnal
No. Hasil Review (pembahasan)
Review
1. Judul jurnal PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INQUIRI
UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA
KELAS X PADA MATA PELAJARAN DASAR
AKUNTANSI DI SMKN 4 KOTA SERANG
2. Nama jurnal Jurnal Pendidikan, Akuntansi dan Keuangan
3. Download http://ejournal.lppm-
unbaja.ac.id/index.php/progress/article/download/617/320
4. Volume dan halaman Vol. 2 , No. 2 , Hal. 166-183
5. Tahun Agustus 2019
6. Penulis Nely hartika dan Ira Ismeylia Saputri
7. Reviewer Dimas fahruzi
8. Tanggal 11 Maret 2023
9. ISSN (E-ISSN) 2622-7037 dan (P-ISSN) 2623-0763
10. Abstrak penelitian
Tujuan Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana
penelitian penerapan model pembelajaran inkuiri pada mata pelajaran
akuntansi pada siswa kelas X AK di SMKN 4 Kota Serang
dan untuk mengetahui apakah model pembelajaran inkuiri
dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas X AK pada
Mata Pelajaran Dasar Akuntansi di SMKN 4 Serang Kota.
Subjek peserta kelas X SMKN 4 Kota Serang yang terdiri dari 36
penelitian siswa dan guru di Akuntansi sebagai tim kolaborator.
Assessment Penelitian ini menggunakan metode penelitian tindakan
data kelas yang terdiri dari dua siklus. Setiap siklus terdiri dari
empat tahapan yaitu perencanaan, pelaksanaan, pengamatan
dan refleksi.
Kata kunci Model Pembelajaran, Inkuiri, Hasil Belajar.
11. Pendahuluan
Latar belakang Berdasarkan pengamatan di sekolah, terlihat bahwa
dan teori dalam proses pembelajaran Dasar Akuntansi di SMKN 4
Kota Serang Kelas X masih sering dijumpai adanya
kecenderungan siswa yang tidak mau bertanya kepada guru
meskipun sebenarnya belum mengerti tentang materi yang
disampaikan. Tetapi ketika guru menanyakan bagianmana
yang belum dimengerti seringkali siswa hanya diam, dan
setelah guru memberikan soal latihan barulah guru mengerti
bahwa sebenarnya ada bagian dari materi yang belum di
mengerti siswa. Proses pembelajaran Akuntansi di SMKN 4
Kota Serang Kelas X masih didominasi oleh guru sehingga
keaktifan siswa dalam kelas masih kurang dan tidak sempat
mendorong siswanya untuk kreatif dan berpikir kritis dalam

Page | 7
mengembangkan kemampuannya dalam setiap tatap muka.
Agar pengajaran menjadi lebih efektif dan afektif,
pembelajar seharusnya dipahami lebih dari sekedar penerima
pasif pengetahuan, melainkan seseorang yang secara aktif
terlibat dalam proses pembelajaran yang diarahkan oleh guru
menuju lingkungan kelas yang nyaman dan kondisi
emosional, sosiologis, psikologis dan fisiologis yang
kundusif (Dunn dan Dunn 1992) dalam Huda (2014:2).
Model pembelajaran Inkuiri merupakan rangkaian
kegiatan pembelajaran yang menekankan pada proses
berfikir kritis dan analitis untuk mencari dan menemukan
jawaban dari suatu masalah. Proses berpikir biasanya
dilakukan melalui Tanya jawab antara guru dan siswa.
Strategi pembelajaran ini sering juga dinamakan strategi
heuristic, yang berasal dari bahasa Yunani, yaitu heuriskein
yang berarti saya menemukan.
Model pembelajaran inquiri diharapkan dapat
memberikan perubahan dalam proses pembelajaran pada
siswa kelas X SMKN 4 Kota Serang pada Mata Pelajaran
Dasar Akuntansi yang saat ini nilai hasil belajarnya masih
harus ditingkatkan, karena salah satu tujuan dalam
pembelajaran diantaranya yaitu berhubungan dengan hasil
belajar siswa, pembelajaran inquiri juga dapat membantu
mengembangkan pengetahuan dan melatih berpikir kritis
diantara siswa.
Sanjaya (2016) mengatakan strategi pembelajaran inkuiri
akan efektif manakala:
1) Guru mengaharapkan siswa dapat menemukan sendiri
jawaban dari suatu permasalahan yang ingin
dipecahkan.
2) Jika bahan pelajaran yang akan diajarkan tidak
berbentuk fakta atau konsep yang sudah jadi, akan
tetapi sebuah kesimpulan yang perlu pembuktian.
3) Jika proses pembelajaran berangkat dari rasa ingin
tahu siswa terhadap sesuatu.
4) Jika guru akan mengajar pada sekelompok siswa yang
rata-rata memiliki kemauan dan kemampuan berpikir.
Strategi inkuiri akan kurang berhasil diterapkan
kepada siswa yang kurang memiliki kemampuan
untuk berpikir.
5) Jika jumlah siswa yang belajar tak terlalu banyak
sehingga bisa dikendalikan oleh guru.
6) Jika guru memiliki waktu yang cukup untuk
mengguanakan pendekatan yang berpusat pada siswa.
Proses pembelajaran dengan mengguanakan strategi
pembelajaran inkuiri dapat mengikuti langkah-langkah
sebagai berikut:
1) Orientasi Langkah orientasi merupakan langkah
untuk membina suasana atau iklim pembelajaran
yang responsive. Pada langkah ini guru

Page | 8
mengondisikan agar siswa siap melaksanakan proses
pembelajaran.
2) Merumuskan Masalah merupakan langkah membawa
siswa pada suatu persoalan yang mengandung teka-
teki.
3) Merumuskan Hipotesis. Hipotesis merupakan
jawaban sementara dari suatu permasalahan yang
sedang dikaji. Sebagai jawaban sementara, hipotesis
perlu diuji kebenarannya.
4) Mengumpulkan data adalah aktivitas memperoleh
informasi untuk menguji hipotesis.
5) Menguji hipotesis merupakan proses penentuan
jawaban yang dianggap diterima sesuai dengan data
dan informasi yang diperoleh. Yang terpenting dalam
menguji hipotesis adalah mencari tingkat keyakinan
siswa atau jawaban yang diberikan.
6) Merumuskan kesimpulan merupakan proses
mendeskripsikan temuan yang diperoleh berdasarkan
hasil pengujian hipotesis. Merumukan kesimpulan
merupakan gong-nya dalam proses pembelajaran.
Beberapa keunggulan Model pembelajaran inkuiri,
diantaranya:
1) Strategi pembelajaran inkuiri merupakan strategi
pembelajaran yang menekankan pada pengembangan
aspek kognitif, afektif, dan psikomotor secara
seimbang, sehingga pembelajaran melalui strategi ini
dianggap lebih bermakna.
2) Strategi pembelajaran inkuiri dapat memberikan
ruang kepada siswa untuk belajar sesuai dengan gaya
belajar mereka.
3) Strategi pembelajarn inkuiri merupakan strategi yang
dianggap sesuai dengan perkembangan psikologi
belajar modern yang menganggap belajar adalah
proses perubahan tingkah laku berkat adanya
pengalaman.
4) Keuntungan lain adalah strategi pembelajaran ini
dapat melayani kebutuhan siswa yang memiliki
kemampuan diatas rata-rata. Artinya, siswa yang
memiliki kemampuan belajar bagus tidak akan
terhambat oleh siswa yang lemah dalam belajar.
Model pembelajaran inkuiri mempunyai kelemahan,
diantaranya:
1) Jika SPI digunakan sebagai strategi pembelajaran,
maka akan sulit mengontrol kegiatan dan
keberhasilan siswa.
2) Strategi ini sulit dalam merencanakan pembelajaran
oleh karena terbentur dengan kebiasaan siswa dalam
belajar.
3) Kadang-kadang dalam mengimplementasikannya,
memerlukan waktu yang panjang sehingga sering

Page | 9
guru sulit menyesuaikannya dengan waktu yang telah
ditentukan.
4) Selama kriteria keberhasilan belajar ditentukan oleh
kemampuan siswa menguasai materi pelajaran, maka
strategi pembelajaran inkuiri akan sulit
diimplementasikan oleh setiap guru
12 Metode penelitian
Langkah Model penelitian yang diterapkan merupakan Penelitian
penelitian Tindakan Kelas (PTK) maka pelaksanannya dilakukan
dengan 2 siklus aitu
Siklus I
A. Perencanaan Tindakan
1) Menyusun perangkat pembelajaran berupa silabus
dan RPP serta menyiapkan media yang akan
digunakan.
2) Menyusun format observasi dan evaluasi
pembelajaran
3) Menyusun skenario pelaksanaan tindakan
B. Pelaksanaan Tindakan
1) Menyiapkan siswa untuk menerima materi pelajaran
2) Mengelola kelas
3) Absensi kehadiran siswa
4) Menyampaikan tujuan pembelajaran dengan
menggunakan model pembelajaran inquiri.
5) Menyajikan materi pelajaran
6) Memberikan kesempatan kepada siswa untuk
bertanya
7) Melakukan umpan balik kepada siswa, siswa dibagi
menjadi 6 kelompok.
8) Setiap kelompok menempati tempat duduknya secara
Kelompok
9) Guru menyiapkan wacana tentang materi Dasar
Akuntansi
10) Guru memberikan soal yang telah diacak nomornya
untuk dikerjakan siswa secara berkelompok, masing-
masing kelompok soalnya berbeda.
11) Siswa dalam kelompok masingmasing mengerjakan
soal sesuai dengan soal yang ada dalam kelompok
12) Setelah soal dikerjakan maka guru membuat
kesimpulan
C. Tahap Observasi
Observasi dilakukan saat proses pembelajaran.
D. Tahap Refleksi
Kegiatan pada tahap ini adalah pencermatan, pengkajian,
analisis, sintesis dan penilaian observasi terhadap tindakan
yang telah dilakukan. Jika terdapat masalah dalam proses
refleksi pada siklus I, maka dilakukan proses pengkajian
ulang pada siklus berikutnya.
Prodsedur pelaksanaan siklus I dan II hampir sama yang
hanya membedakan pada bagian :

Page | 10
Tahap Refleksi
Kegiatan pada tahap ini adalah menganalisis hasil
kegiatan dari siklus I dan siklus II, dengan melihat dan
mengkaji ketercapaian pembelajaran melalaui model
pembelajaran sehingga dapat diketahui perbandingan hasil
pelaksanaan tindakan siklus I dan siklus II.
Hasil  Adanya peningkatan prestasi belajar siswa SMKN 4 Kota
penelitian Serang dengan Model Pembelajaran Inquiri pada mata
pelajaran Dasar Akuntansi, nilai peningkatan belajar
siswa dilihat dari hasil penilaian rata-rata belajar siswa
dari siklus I memperoleh nilai rata-rata 66 dan siklus II
memperoleh nilai ratarata sebesar 82 sehingga ada
peningkatan hasil belajar siswa.
 Pada saat pelaksanaan siklus I & II guru mengamati
terhadap pelaksanaan tindakan yang dilaksanakan oleh
peneliti dengan tujuan untuk mengetahui permasalahan
dan kemungkinan yang terjadi dengan menggunakan
model pembelajaran Inquiri. Sehingga dapat diketahui
aktivitas siswa pada siklus I sebesar 30,56 % dan 82 %
pada siklus II sebesar 100 %.
 Sikap berpikir kritis siswa setelah mengikuti pelaksanaan
pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran
Inquiri pada penilaian I di siklus I mengalami
peningkatan dimana pada siklus I hanya 3,00 (baik) dan
pada siklus II meningkat signifikan mencapai nilai 3,8
(sangat baik). Ini menunjukan model inquiri berpengaruh
terhadap sikap berpikir kritis siswa.
Daftar pustaka Hartika. Nely, Ira IsmeylianSaputri. (2019). PENERAPAN
MODEL PEMBELAJARAN INQUIRI UNTUK
MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS
X PADA MATA PELAJARAN DASAR AKUNTANSI
DI SMKN 4 KOTA SERANG. 2(2),166-183.
13. Analisis jurnal
Kekuatan  Jurnal ini sudah memiliki E-ISSN dan P-ISSN
penelitian  Data yang ditampilkan hanya dalam bentuk grafik seperti
grafik hasil belajara siswa, aktivitas siswa dan penilaian
sikap kritis siswa
 Pemaparan materi cukup lengkap seperti dijelaskan apa
itu model pembelajaran inkuiri, penjelasan langkah-
langkah pelaksanaan model inkuiri, kelebihan dan
kelemahan sehingga dapat memudahkan penelitian.
 Dibagian 4 tahap perencanaan, pelaksanaan tindakan,
pengamatan, dan refleksi dijelaskan secara rinci
bagaimana prosedur kegiatan penelitian
 Jurnal ini relavan buat para peneliti untuk sebagai
referensi untuk membuat penelitian selanjutnya.
 Referensi yang digunakan cukup banyak sehingga dapat
mendukung jurnal penelitian ini.
Kelemahan  Abstrak pada jurnal hanya menggunakan bahasa inggris
penelitian yang akan menyulitkan mahasiswa untuk memahami dan

Page | 11
ketertarikannya dalam membaca jurnal tersebut
 Tidak dijelaskan bagaimana teknik pengumpulan data,
teknik analisis data hingga perhitungannya.
 Tidak memiliki data tabel sebelumnya yang
melatarbelakangin masalah
14. Kesimpulan Dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran Inquiry
dapat meningkatkan hasil belajar siswa berdasarkan siklus
satu, dari 36 siswa yang berhasil mendapatkan nilai di atas
KKM sebesar 36,56% dengan nilai rata-rata 66, sedangkan
pada siklus II terjadi mengalami peningkatan yang signifikan
menjadi 100% dengan nilai rata-rata 82. artinya bahwa
penggunaan model pembelajaran Inquiri dapat meningkatkan
hasil belajar siswa.
15. Saran Bagi guru, dapat menggunakan model pembelajaran
inquiri, sehingga proses pembelajaran yang dilaksanakan
dapat merubah pola pikir anak menjadi selalu berpikir kritis
dan analitis untuk mencari dan menemukan sendiri jawaban
daari suatu permasalahan yang ditemui atau dipertanyakan
sehingga menimbulkan semangat dan percaya diri
Bagi siswa, diharapkan selalu komunikatif dan selalu
percaya diri agar selalu mengembangkan kemampuan
intelektual sebagai bagian dari proses pengembangan mental.
Bagi peneliti, Untuk kedepannya atau selanjutnya
kelemahan-kelemahan atau pun kekurangan setiap jurnal ini
perlu diperbaiki supaya lebih baik lagi dimanfaatkan ataupun
digunakan pembaca sebagai refrensi dalam penelitian-
penelitian ataupun untuk kegunaan lainnya.
16. Referensi Arikunto, Suharsimi DKK. (2015). Penelitian Tindakan
Kelas. Bumi Aksara: Jakarta
Arikunto, Suharsimi. (2012). Dasar-dasar Evaluasi
Pendidikan. Bumi Aksara. Jakarta.
Astuti, Sari Dewi (2017) Pengantar Akuntansi. Mediatama:
Surakarta
Desmita. (2010). Psikologi Perkembangan. PT. Bandung
:Remaja Rosdakarya
Djamarah, SB & A. Zaini. (2002). Strategi belajar mengajar.
Rhineka Cipta.:Jakarta : xi +252 hlm.
Hafsyah, S. (2012). Penerapan Model Inkuiri Terstruktur
Dengan Media Virtual-Lab Pada Pembelajaran
Akuntansi Di SMP. Jurnal Pembelajaran Fisika: ISSN
2301-9794. Vol.1 No. 2: 158-164.
Harti, Dwi. (2017). Dasar Akuntansi untuk SMK. Erlangga:
Jakarta.
Huda, Miftahul. (2014). Model-model Pembelajaran dan
Pengajaran. Pustaka Pelajar: Yogyakata.
Majid, Abdul (2016). Strategi Pembelajaran. Remaja
Rosdakarya: Bandung
Mustachfidoh. (2013). Pengaruh Model Pembelajaran
Inkuiri Terhadap Prestasi Belajar Akuntansi Ditinjau
Dari Inteligensi Siswa SMA Negeri 1 Srono. E-Journal

Page | 12
Program Pascasarjana Universitas Pendidikan Ganesha
Program Studi Pendidikan Sains. Vol. 3 No. 1: 23-32.
Purwanto. (2016). Evaluasi Hasil Belajar. Pustaka Pelajar:
Yogyakarta
Sagala, Syaiful. (2011). Konsep dan Makna Pembelajaran.
Bandung: Alfabeta
Sanjaya, Wina.(2016). Strategi Pembelajaran Berorientasi
Standar Proses Pendidikan. Jakarta: Kencana Prenada
Media Grup
Sudaryono, (2015). Metode Penelitian Pendidikan.
Prenamedia Group: Jakarta
Surya, Hendra. (2011). Strategi Jitu Mencapai Kesuksesan
Belajar. Jakarta: Gramedia.
Trianto. (2007). Model-model Pembelajaran Inovatif
Berorientasi Konstruktivistik. Jakarta: Prestasi Pustaka

Page | 13
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian Jurnal Utama bahwa Implementasi Model Pembelajaran


Kooperatif Tipe TGT dapat meningkatkan Aktivitas Belajar Akuntansi Siswa Kelas X AKL 2
SMK Negeri 1 Pengasih Tahun Ajaran 2019/2020 dengan Aktivitas Belajar Akuntansi
mencapai minimal 75%. Hal tersebut sejalan dengan yang dikemukakan oleh Mulyasa (2013:
218) bahwa dilihat dari segi prosesnya, pembelajaran dikatakan berhasil dan berkualitas
apabila seluruhnya atau setidak-tidaknya sebagian besar (75%) siswa terlibat secara aktif,
baik fisik, mental, maupun sosial dalam proses pembelajaran.

Berdasarkan hasil penelitian Jurnal bahwa model pembelajaran Inquiry dapat


meningkatkan hasil belajar siswa berdasarkan siklus satu, dari 36 siswa yang berhasil
mendapatkan nilai di atas KKM sebesar 36,56% dengan nilai rata-rata 66, sedangkan pada
siklus II terjadi mengalami peningkatan yang signifikan menjadi 100% dengan nilai rata-rata
82. artinya bahwa penggunaan model pembelajaran Inquiri dapat meningkatkan hasil belajar
siswa.

3.2 Saran

Bagi peneliti, Untuk kedepannya atau selanjutnya kelemahan-kelemahan atau pun


kekurangan setiap jurnal ini perlu diperbaiki supaya lebih baik lagi dimanfaatkan ataupun
digunakan pembaca sebagai refrensi dalam penelitian-penelitian ataupun untuk kegunaan
lainnya.

Page | 14
DAFTAR PUSTAKA
Hartika. Nely, Ira IsmeylianSaputri. (2019). PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN
INQUIRI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS X
PADA MATA PELAJARAN DASAR AKUNTANSI DI SMKN 4 KOTA SERANG.
2(2),166-183.

Nashiroh, Marfuatun. Sukirno. (2020). PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL


BELAJAR AKUNTANSI MELALUI IMPLEMENTASI MODEL
PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEAMS GAMES TOURNAMENT. Jurnal
Pendidikan Akuntansi Indonesia. 18(1),20-23.

Page | 15

Anda mungkin juga menyukai