Anda di halaman 1dari 4

 

Pendidikan karakter dan budi pekerti memang harus diterapkan pada setiap anak sejak dini.
Pada anak usia sekolah dasar harus dilatih dan diajarkan bagaimana pentingnya pendidikan
karakter dan budi pekerti, karena pada anak usia sekolah dasar merupakan pondasi awal anak
untuk tumbuh dan berkembang menjadi insan yang berakhlak dan mempunyai kecerdasan
bukan hanya akademik saja melainkan juga kecerdasan emosionalnya. Adanya pendidikan
karakter dan budi pekerti dari usia dini diharapkan siswa dapat menempatkan diri kepada
siapa dan dimana mereka berada, serta mampu menghargai dan berperilaku dengan orang lain
secara baik.
A. PENGERTIAN BUDAYA 5S

1. Senyum
       Senyum merupakan ibadah, biasanya seseorang tersenyum karena mereka sedang
bahagia, senang gembira suka dan sebagainya. Senyuman menambah manisnya wajah,
senyuman dapat melumpuhkan musuh, menyembuhkan penyakit , perekat tali persaudaraan
dan biasa jadi sarana tercapainya perdamaian.

2. Salam
       Dalam islam diajarkan salam berupa “Assalamu’alaikum warahmatullahi
Wabarokatuh” yang artinya salam sejahtera, rahmat Allah dan berkatNya atas kamu. Salam
juga merupakan bentuk pernyataan hormat. Jika seseorang memberi salam kepada orang lain
berarti seorang itu bersikap hormat kepada orang yang dia beri salam.

3. Sapa
       Menyapa identik dengan menegur, menyapa bisa berarti mengajak seorang untuk
bercakap-cakap. menyapa bisa memudahkan siapa saja untuk bisa lebih akrab, saling kontak,
dan berkomunikasi. misalnya saja dengan memanggil nama atau dengan sapaan –sapaan
lainnya.

4. Sopan
       Sopan adalah perilaku yang menjunjung tinggi niai-nilai menghormati, menghargai tidak
sombong dan berakhlak mulia. perwujudan sikap sopan dalam budaya Jawa yaitu dengan
menggunakan bahasa yang sopan (menggunakan bahasa Krama ketika berbicara dengan yang
lebih tua), dan tidak memiliki sifat yang sombong.

5. Santun
       Santun memiliki pengertian halus dan baik (tingkah lakunya). seseorang yang memiliki
sikap santun akan mementingkan kepentingan orang lain daripada kepentingannya sendiri.
inti dari sikap santun adalah berperilaku sesuai aturan dan tataran norma yang ada.
NILAI NILAI KARAKTER DALAM BUDAYA 5S

1. Nilai Toleransi
       Nilai toleransi adalah sikap atau perilaku manusia yang tidak menyimpang dari aturan,
dimana seseorang menghargai dan menghormati setiap tindakan yang orang lain lakukan
untuk menumbuhkan kerukunan antar sesama.

2. Peduli Sosial
       Peduli sosial adalah minat atau ketertarikan untuk membantu orang lain dalam hal
kebaikan.
3. Cinta Damai
       Cinta damai adalah sikap, perkataan, atau tindakan yang menyebabkan orang lain senang
dan nyaman atas kehadiran kita.
TUJUAN MENERAPKAN BUDAYA 5S

1. Mengembangkan kepribadian baik pesertadidik, pesertadidik akan mempunyai rasa


hormat dan memiliki belas kasih , suka menolong seningga akan tercipta lingkungan
sekolah yang nyaman, harmonis dan damai antar  semua antar warga sekolah.
2. Peserta didik dapat menggunakan bahasa yang sopan dan baik ketika berbicara
dengan guru maupun teman-temannya, lebih percaya diri dan bertanggung jawab.
3. Dengan senyum perserta didik diharapkan merasa lebih damai, senang dan gembira
berada di lingkungan sekolah.
4. Dengan memberi salam akan mempererat tali peraudaraan antar warga sekolah. ketika
mengucapkan salam dengan ikhlas suasana lingkungan sekolah akan menjadi cair dan
akan merasa semua bersaudara.
5.  Dengan menyapa akan dapat memudahkan siapa saja untuk saling akrab, mudah
bergaul, saling kontak dan berinteraksi.
        Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa budaya 5S merupakan salah satu cara untuk
menanamkan pendidikan karakter. apabila semua warga sekolah menerapkan budaya 5S
dalam keseharian mereka maka hal itu akan menjadikan semua warga sekolah berkepribadian
bail. jika 5S diterapkan dalam konteks sekolah maka warga sekolah terutama peserta didik
akan belajar bagaiaman menghormati satu sama lain dan memiliki belas kasih , suka
menolong selain itu akan terjalin tali silaturahiman antar warga sekolah dengan baik
Budaya positif “5S” adalah budaya yang membiasakan diri agar selalu senyum, salam, sapa
sopan dan santun saat berinteraksi dengan orang lain. Tolak ukur ketercapaian budaya positif
“5S” antara lain:
1. senyum
Peserta didik dengan sadar mampu menggerakkan sedikit raut muka serta bibir agar orang
lain atau lawan bicara merasa nyaman melihat ketika berjumpa.
2. Salam
Siswa mampu mengucapkan salam yang dilakukan dengan ketulusan mampu mencairkan
suasana kaku, salam dalam hal ini bukan berarti berjabat tangan saja tetapi seperti
mengucapkan salam menurut agama dan kepercayaan masing-masing.
3. Sapa 
Peserta didik dengan kesadaran diri melakukan tegur sapa ramah yang membuat suasana
menjadi akrab dan hangat sehingga lawan bicara merasa dihargai.
4. Sopan 
Siswa tanpa perintah atau paksaan berperilaku sopan misalnya sopan ketika duduk, lewat
didepan orang yang lebih tua, sopan santun kepada guru, sopan ketika berbicara maupun
berinteraksi dengan orang lain.
5. Santun
Peserta didik memiliki sifat yang mendahulukan kepentingan orang lain daripada kepentingan
dirinya. sopan santunmerupakan gerak, kata atau tindakan untuk menghargai orang lain.
1. Salam
Salam, adalah pernyataan hormat, selamat, sejahtera, damai, tentram, salam dalam hal ini
bukan hanya berarti salim sungkem tangan guru, namun seperti mengucapkan salam
“Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh”. Namun karena situasi pandemi covid-19
yang mengharuskan jaga jarak sentuhan fisik harus dihindari diganti dengan salim sungkem
guru dari jarak jauh berjarak 1,5 meter.
2. Senyum
Senyum disini ialah tertawa simpul kecil tulus sebagai kontak sebuah komunikasi dalam
merekatkan interaksi lebih menyenangkan.
3. Sapa
Sapa merupakan bentuk respon perhatian kepada orang lain untuk saling menghargai dan
menghormati.
4. Sopan
Sopan yang bisa kita lakukan adalah rasa hormat kita baik saat bicara, berjalan di depan
orang yang lebih tua, atau bahkan saat kita berinteraksi dengan orang lain. Bukan hanya itu
saja, sopan dalam berpakaian juga merupakan hal yang penting. Hal itu akan menumbuhkan
rasa saling menghormati satu sama lain. Seseorang yang berkarakter dan memiliki etika
adalah seseorang yang mampu berlaku sopan baik ucapan maupun perbuatan dimanapun dan
kapanpun.
5. Santun
Santun memiliki makna tentang bagaimana kita mampu mendahulukan kepentingan orang
lain daripada kepentingannya sendiri. Dengan cara gerak tindakan dan ucapan yang santun
kita akan membuat orang lain merasa dihargai.
Seperti yang disampaikan oleh Kepala MAN Sumenep H. Hairuddin, S.Pd, M.MPd.
“Program Lima {S} ini diharapkan menjadi budaya karakter dalam mengembangkan potensi
peserta didik menjadi insan bangsa yang cerdas sesuai karakter nilai luhur bangsa dan
agama.” Ujarnya. Budaya lima “S” mampu membuat peserta didik menghargai orang lain
tanpa memperdulikan segala perbedaan yang dimiliki. Hal ini menunjukkan adanya karakter
toleransi dalam program ini.
“Bukan hanya itu saja, melalui salam, sapa, sopan, dan santun peserta didik mampu
menumbuhkan rasa senang bergaul, berbicara, dan bekerja sama dengan orang lain yang
merupakan bentuk karakter bersahabat dan berkomunikasi.” Imbuh Ibu Nining koordinator
tim tatib MAN Sumenep.
Tim penggerak Budaya 5 S setiap pagi menyambut peserta didik di depan gerbang madrasah
dengan penuh keramahan. Kemudian menyapanya dengan sopan, sedangkan peserta didik
dengan sopan santun mengucapkan salam kepada gurunya dan salim sungkem tangan
gurunya dari jarak jauh. Hal itu akan memunculkan energi positif yang akan terbawa sampai
proses pembelajaran berakhir. Pendidikan karakter itulah yang nantinya akan membantu
mereka dalam menjalani hidupnya dan mencapai kesuksesannya agar berguna bagi nusa dan
bangsa.
 

Anda mungkin juga menyukai