Anda di halaman 1dari 4

BUDAYA 5 S (SENYUM,

SALAM, SAPA , SOPAN


DAN SANTUN)
Agustus 13, 2020 SDUA Bantul artikel, Kegiatan Belajar Mengajar

Karakter dan budi pekerti memang harus diterapkan pada setiap karyawan
sejak dini. Pada karyawan usia sekolah dasar harus dilatih dan diajarkan
bagaimana pentingnya pendidikan karakter dan budi pekerti, karena pada
karyawan usia sekolah dasar merupakan pondasi awal karyawan untuk
tumbuh dan berkembang menjadi insan yang berakhlak dan mempunyai
kecerdasan bukan hanya akademik saja melainkan juga kecerdasan
emosionalnya. Adanya pendidikan karakter dan budi pekerti dari usia dini
diharapkan karyawan dapat menempatkan diri kepada siapa dan dimana
mereka berada, serta mampu menghargai dan berperilaku dengan orang lain
secara baik.

Salah satu bentuk upaya penanaman pendidikan karakter dan budi


pekerti dilingkungan sekolah yaitu dengan menerapkan budaya 5S. Apa itu
budaya 5S? Budaya 5S adalah, senyum, salam, sapa, sopan, dan santun.
Berikut akan kita ulas hal-hal yang terkait dengan budaya 5S.

A. PENGERTIAN BUDAYA 5S
1. Senyum

Senyum merupakan ibadah, biasanya seseorang tersenyum karena


mereka sedang bahagia, senang gembira suka dan sebagainya. Senyuman
menambah manisnya wajah, senyuman dapat melumpuhkan musuh,
menyembuhkan penyakit , perekat tali persaudaraan dan biasa jadi sarana
tercapainya perdamaian.

2. Salam

Dalam islam diajarkan salam berupa “Assalamu’alaikum


warahmatullahi Wabarokatuh” yang artinya salam sejahtera, rahmat Allah
dan berkatNya atas kamu. Salam juga merupakan bentuk pernyataan hormat.
Jika seseorang memberi salam kepada orang lain berarti seorang itu bersikap
hormat kepada orang yang dia beri salam.

3. Sapa

Menyapa identik dengan menegur, menyapa bisa berarti mengajak


seorang untuk bercakap-cakap. menyapa bisa memudahkan siapa saja untuk
bisa lebih akrab, saling kontak, dan berkomunikasi. misalnya saja dengan
memanggil nama atau dengan sapaan –sapaan lainnya.

4. Sopan

Sopan adalah perilaku yang menjunjung tinggi niai-nilai menghormati,


menghargai tidak sombong dan berakhlak mulia. perwujudan sikap sopan
dalam budaya Jawa yaitu dengan menggunakan bahasa yang sopan
(menggunakan bahasa Krama ketika berbicara dengan yang lebih tua), dan
tidak memiliki sifat yang sombong.

5. Santun

Santun memiliki pengertian halus dan baik (tingkah lakunya). seseorang


yang memiliki sikap santun akan mementingkan kepentingan orang lain
daripada kepentingannya sendiri. inti dari sikap santun adalah berperilaku
sesuai aturan dan tataran norma yang ada.

NILAI NILAI KARAKTER DALAM BUDAYA 5S

1. Nilai Toleransi
Nilai toleransi adalah sikap atau perilaku manusia yang tidak
menyimpang dari aturan, dimana seseorang menghargai dan menghormati
setiap tindakan yang orang lain lakukan untuk menumbuhkan kerukunan
antar sesama.

2. Peduli Sosial

Peduli sosial adalah minat atau ketertarikan untuk membantu orang lain
dalam hal kebaikan.

3. Cinta Damai

Cinta damai adalah sikap, perkataan, atau tindakan yang menyebabkan


orang lain senang dan nyaman atas kehadiran kita.

TUJUAN MENERAPKAN BUDAYA 5S

1. Mengembangkan kepribadian baik pesertadidik, pesertadidik akan


mempunyai rasa hormat dan memiliki belas kasih , suka menolong
seningga akan tercipta lingkungan sekolah yang nyaman, harmonis dan
damai antar semua antar warga sekolah.
2. Karyawan dapat menggunakan bahasa yang sopan dan baik ketika
berbicara dengan guru maupun teman-temannya, lebih percaya diri dan
bertanggung jawab.
3. Dengan senyum perserta didik diharapkan merasa lebih damai, senang
dan gembira berada di lingkungan sekolah.
4. Dengan memberi salam akan mempererat tali peraudaraan antar warga
sekolah. ketika mengucapkan salam dengan ikhlas suasana lingkungan
sekolah akan menjadi cair dan akan merasa semua bersaudara.
5. Dengan menyapa akan dapat memudahkan siapa saja untuk saling
akrab, mudah bergaul, saling kontak dan berinteraksi.

Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa budaya 5S merupakan salah


satu cara untuk menanamkan pendidikan karakter. apabila semua warga
sekolah menerapkan budaya 5S dalam keseharian mereka maka hal itu akan
menjadikan semua warga sekolah berkepribadian bail. jika 5S diterapkan
dalam konteks sekolah maka warga sekolah terutama karyawan akan belajar
bagaiaman menghormati satu sama lain dan memiliki belas kasih , suka
menolong selain itu akan terjalin tali silaturahiman antar warga sekolah
dengan baik.

Anda mungkin juga menyukai